Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN AKTUALISASI

“MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI POJOK BACA


KELAS II SD INPRES II NIMBOKRANG II
KABUPATEN JAYAPURA”

Oleh :

SELFI ARLINCE ENOK, S.Pd

NDH : 32

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I


BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA KABUPATEN JAYAPURA
KERJASAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI PAPUA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : SELFI ARLINCE ENOK, S.Pd


NDH 32
NIP 199209172020102002
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Instansi : SD Inpres II Nimbokran II
Judul Rancangan Aktualisasi : Meningkatkan Minat Baca melalui pojok baca
Kelas II SD Inpres II Nimbokran II
Kabupaten Jayapura

Mentor, Coach,

AGUS SUNARYA,S.Pd Dr.Ir STEVANUS THANE,MM


NIP. 19640822 1986 101002 NIP. 19650301 198612 1 004

ii
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA : SELFI ARLINCE ENOK


NIP : 199209172020102002
INSTANSI : SD INPRES 2 NIMBOKRANG II
JABATAN : GURU KELAS AHLI PERTAMA
NDH : 32

JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI


“MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI POJOK BACA
KELAS 2 SD INPRES 2 NIMBOKRANG II
KABUPATEN JAYAPURA“

Coach Mentor

Dr.Ir.STEVANUS THANE,MM AGUS SUNARYA,S.Pd


NIP. 19620122 199303 1 004 NIP. 19640822 198610 1002

Penguji

SEWO YOHANES S,IP,M,Si.


NIP. 19620122 199303 1 004

iii
KATA PENGANTAR

Segalah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat-Nya sehingga Laporan
Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I dengan judul
“MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI POJOK BACA,KELAS 2 SD INPRES 2
NIMBOKRANG II ” sebagai salah satu persyaratan kelulusan pelatihan Dasar CPNS
Golongan III dapat di selesaikan dengan baik.
dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala BPSDM Provinsi Papua telah memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan dasar
(LATSAR CPNS Formasi 2018 Tahun 2022).
2. Bapak Mathius Awoitauw, SE, M.Si selaku Bupati Kabupaten, Jayapura yang telah
memberikan kesempatan, dukungan dan motivasi untuk mengikuti LATSAR CPNS
Formasi 2018 Tahun 2022.
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Jayapura yang telah
memberikan izin untuk mengikuti LATSAR CPNS Formasi 2018 Tahun 2022.
4. Bapak r Ir.Stevanus Thane,MM selaku coach yang telah banyak membimbing saya dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi.
5. Bapak Agus Sunarya,S.Pd selaku mentor dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
6. Bapak Sewo Yohanes,S.IP,M.Si selaku penguji yang telah memberikan saran dan
masukan dalam seminar.
7. Para Widyaiswara dan Fasilitator yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama
pelatihan dasar CPNS.
8. Panitia penyelenggara yang mendampingi dan memfasilitasi peserta dalam mengikuti
pelatihan dasar CPNS.
9. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan dukungan baik moril maupun
material kepada penulis setiap saat sehinggah penulis memiliki kekuatan an
menyelesaikan semua kewajiban penulis pada masa latihan dasar.
10. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun material kepada
penulis setiap saat sehinggah penulis memiliki kekuatan dan menyelesaikan semua
kewajiban penulis pada masa latihan dasar.
11. Seluruh rekan-rekan Diklat Latsar Golongan III Angkatan I yang saya sayangi.
Penulis menyadari bahwa tentu dalam penyusunan ini masih terapat banyak
kekurangan maka sangat mengharapkan masukan an saran guna perbaikannya.
Rancangan Aktualisasi ini masih terdapat berbagai kekurangan dan keterbatasan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan masukan dan saran-saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan tulisan ini.

iv
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, harapan penulis agar tulisan ini dapat
berguna bagi pembacanya, dan akhir kata dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulisan Rancangan
Aktualisasi ini.

Sentani, 18 Maret 2022

Selfi Arlince Enok


NIP.19920917 202010 2 002

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
Daftar Isi ......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan .......................................................................................... 3
1.3 Manfaat ........................................................................................ 3
1.4 Ruang Lingkup.............................................................................4

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


4.1 Identifikasi Isu .............................................................................. 5
4.2 Prioritas ( Teknik Analisis ) ........................................................ 6
4.3 Isu Terpilih ................................................................................... 7
4.4 Rancangan Aktualisasi ................................................................ 8
4.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ...................................................... 11

BAB III PENUTUP


6.1 Kesimpulan..................................................................................... 12
6.2 Saran ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 13

vi
vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) seorang ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Seorang ASN dituntut
untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Kelima dasar tersebut memiliki
peranan penting demi menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah.
Dalam pembelajaran Pelatihan Dasar Calon ASN, setiap peserta
pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi
pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang
difasilitasi dalam agenda Habituasi. Adapun materi pembelajaran yang
didapatkan ketika on campus antara lain materi mengenai nilai-nilai dasar
profesi ASN yang terdiri dari Berahklak (Akuntabel, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan materi mengenai kedudukan
dan peran ASN dalam NKRI(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole
of Government).
Calon ASN dituntut untuk merancang dan mengimplementasikan nilai-
nilai dasar profesi ASN dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI, dalam
melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing dalam bentuk sebuah
“Rancangan Aktualisasi”. Rancangan aktualisasi adalah suatu bentuk
perencanaan yang menggambarkan tentang cara Calon ASN dalam

1
menterjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk,
menjadikan gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian calon ASN diharapkan
untuk mampu mengaplikasikan secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN
tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing serta
visi dan misi unit kerja. Dalam hal ini penulis mengaktualisasikan nilai dasar
ASN di SD INPRES II NIMBOKRAN II KABUPATEN JAYAPURA.
Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar
ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu:
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal , Adaptif dan
Kolaburatif (Ber-AKHLAK). Nilai-nilai dasar inilah yang menjadi pedoman
seorang pendidik guna menciptakan pendididkan yang berkualitas.
Kegemaran membaca buku mempunyai peranan penting dan salah satu
kunci menciptakan Pendidikan yang berkualitas. Kebiasaan membaca buku
harus bisa ditanamkan sejak dini yaitu sejak masih duduk di bangku sekolah
dasar. Salah satu masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya minat baca peserta didik. Dalam mengatasi hal tersebut berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015,
pemerintah mencanangkan sebuah program yaitu Gerakan Literasi Sekolah.
Tujuan utama terciptanya Gerakan Literasi Sekolah adalah untuk
menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudidayaan
ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Sehingga dapat terciptanya budaya membaca dan menulis di lingkungan
sekolah.
Persoalan minat membaca merupakan hal yang sangat fundamental dan
butuh perhatian serius dalam dunia Pendidikan, khususnya di sekolah
dasar.Guru sebagai tenaga pendidik professional dengan tugas utama
mendidiki, mengajar, membimbing dan melatih, menilai serta mengevaluasi
peserta didik di dalam kelasnya, tentunya berada pada posisi terdepan dalam
mencetak generasi muda sebagai penerus bangsa yang berkualitas dalam ilmu
pengetahuan. Tentunya hal ini sangat membutuhkan aktualisasi seorang guru

2
dalam meningkatkan minat baca siswanya disamping guru menguasai
kompetensi dasar bidang ilmunya.
Pada pelaksanaan aktualisasi ini, penulis memfokuskan isu pada
permasalahan rendahnya minat baca di kalangan siswa sekolah dasar yang
disebabkan banyak faktor, mulai faktor dari lingkungan sekolah, keluarga, dan
lingkungan luar. Namun permasalahan yang di angkat penulis di sini adalah
lebih memfokuskan pada bagaimana cara meningkatkan kegemaran membaca
siswa di lingkungan sekolah. Hal itu tidak terlepas dari beberapa alasan
lemahnya budaya membaca di lingkungan sekolah tersebut dikarenakan metode
pengajaran yang diberikan guru kepada siswa belum bisa membuat siswa
inisiatif untuk membaca buku dan mencari informasi secara mandiri, serta
kurangnya ketersediaan media bacaan di sekolah, sehingga rendahnya minat
baca siswa dikarenakan kebiasaan membaca mereka yang rendah, yang
menjadikan kemampuan membaca siswa juga menjadi rendah.
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, maka penulis memberikan
gagasan guna pemecahan masalah akan rendahnya minat baca siswa berupa
menerapkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Seluruh gagasan pemecahan
isu tersebut dijelaskan oleh penulis dalam rancangan aktualisasi dengan judul :
“ Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Pojok Baca di Kelas II SD
Inpres II Nimbokran II Kabupaten Jayapura”
1.2 Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, tujuan yang akan dicapai
dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan minat dan budaya membaca siswa
b. Meningkatkan interaksi antara guru dan peserta didik
c. Melaksanakan kebijakan pemerintah dalam Gerakan pembelajaran di Sekolah.

1.3 Manfaat
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengaktualisasikan nilai-


nilai dasar ASN sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
di unit kerja.

3
1. Bagi Peserta Didik
Diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung
mengenai kegiatan yang dilaksanakan dan terdapat peningkatan minat
dalam membaca.
2. Bagi Satuan Kerja
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program kegiatan serta
membantu mengoptimalkan kegiatan yang ada disekolah sesuai dengan
visi,misi, dan tujuan sekolah.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) yaitu di Sekolah Dasar Inpres II Nimbokran II Kabupaten
Jayapura yang terletak di Jalan Pendidikan Nimbokran II Kelurahan Benyom
Jaya I Kabupaten Jayapura. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada saat
kegiatan off campus yang sering disebut dengan habituasi, yaitu selama 30
hari setelah on campus. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).

4
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Identifikasi isu

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau


problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di SD Inpres II
Nimbokran II. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
Tabel 2.1 Identifikasi Isu

No. Identifikasi Isu Prinsip Kondisi Saat Ini Kondisi yang


ASN Diharapkan
1. Kurangnya minat baca Pelayanan Banyak siswa Peserta didik lebih
siswa dalam Publik yang cenderung menyukai kegiatan
lebih memilih literasi dengan
penerapan bermain setelah memanfaatkan buku
pembelajaran di kelas selesai yang berada di sudut
mengerjakan tugas baca ataupun perpus
dua SD Inpres II
dibanding sekolah
Nimbokran II membaca
Kabupaten Jayapura
2. Kurangnya Pelayanan Siswa kurang Orang tua bisa
kesadaran orang tua Publik mendapat mengutamakan
dukungan dari Pendidikan anak
dalam pendidikan orang tua dalam
anak Pendidikan

3. Kurangnya kesadaran Pelayanan Sebagian besar Siswa sadar akan


Publik siswa masih pentingnya menjaga
siswa dalam menjaga
kurang menyadari kebersihan
kebersihan di pentingya lingkungan.
lingkungan sekolah menjaga
kebersihan
lingkungan

5
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses
tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni
berupa:
a. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang penilaian 1-5 dengan
ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti
sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
2.2 Prioritas ( Teknik Analisis)
Berikut ini beberapa isu yang ada pada SD Inpres II Nimbokran II Kabupaten
Jayapura yang akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode USG, untuk lebih
jelasnya lihat tabel berikut ini :
Tabel 2.2 Analisis Isu Strategis
Prinsip Kriteria B
Identifikasi Isu
ASN U S G ∑

Pelayanan Kurangnya minat baca siswa dalam


Publik penerapan Pembelajaran di kelas II
5 4 4 13
SD Inpres II Nimbokran II
Kabupaten jayapura

6
Prinsip Kriteria B
Identifikasi Isu
ASN U S G ∑

Pelayanan Kurangnya kesadaran orang tua 3 2 5 10


Publik dalam pendidikan anak

Pelayanan Kurangnya kesadaran siswa untuk 4 3 4 11


Publik
menjaga kebersihan lingkungan di
sekolah

2.3 Isu Terpilih


Isu yang paling prioritas yakni “Kurangnya minat baca siswa dalam
penerapan literasi di kelas II SD Inpres II Nimbokran II Kabupaten Jayapura”
dengan perolehan skor USG 13. Adapun dampak jika tidak terselesaikan dari
isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:

Tabel 2.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan

No Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak

1 Pelayanan Kurangnya minat Apabila lima kegiatan dalam


Publik baca siswa dalam rancangan ini tidak dilaksanakan
penerapan literasi maka minat baca siswa SD Inprea
di kelas II SD II Nimbokran II tidak dapat
Inpres II ditingkatkan, sehingga minat
Nimbokran II membaca siswa tetap rendah dan
Kabupaten akan menyebabkan prestasi belajar
Jayapura siswa akan rendah.

7
2.4 Rancangan Aktualisasi

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGATAN NILAI


NO KEGIA TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL
SUBSTANSI TERHADAP ORGANAISASI
TAN
MASAPELATIHAN VISI DAN
MISI
1 2 3 4 5
1. Membuat 1. Melakukan konsultasi 1. WA Berorientasi Pelayanan
Mendukung tugas Pelaksanaan berbagai
“POCA” dengan kepala sekolah dan 2. Alat dan Bahan Memastikan referensi guru dalam kegiatan seperti
Pojok teman sejawat tentang pembuatan Pojok buku yang ada dalam meningkatkan minat membuat pojok baca
Baca di pembuatan “POCA” pojok Baca pojok baca sesuai dengan baca siswa sebagai
di dalam kelas dan
dalam baca di dalam kelas. 3. Buku-buku bacaan usia perkembangananak visi sekolah yaitu
lagu tentang
kelas 2. Menyiapkan alat dan bahan 4.Aturan Pojok Baca dan materi. “Terwujudnya
membaca merupakan
untuk pembuatan pojok 5.Pojok baca Peserta Didik Yang
Harmonis bentuk kemandirian
Cerdas, Terampil,
baca
Guru dan siswa penulis dalam
Berbudi Luhur, dan
3. Menyiapkan buku-buku
bekerjasama dalam Berbudaya melakukan upaya
bacaan.
membuatpojok baca. Lingkungan” dan misi peningkatan minat
4. Membuat peraturan pojok
untuk “Melaksanakan baca siswa yang
baca. Akuntabel kurikulum 2013 sesuai dengan salah
5. Membuat pojok baca. Membuat beberapa untuk menghasilkan satu nilai organisasi
peraturan di pojok baca kelulusan yang kota Bontang yaitu
agar siswa dapat berprestasi dan
“Mandiri”.
membiasakan diri untuk berkarakter” sebagai

8
menjaga kebersihan dan bentuk fisiknya
kerapian pojok baca. adanya pojok baca
yang menarik minat
siswa untuk
Kompeten
membaca.
Membuat pojok baca yang
lebih menarik.

Loyal
Sebagian besar bahan-
bahan yang digunakan
dalam pojok baca
merupakan barang bekas
untuk menghemat
anggaran dan dana yang
digunakan merupakan dana
pribadi.
5.Mengajak siswa Berorientasi pelayanan
membacabahan Bersikap ramah dan
bacaan yang menggunakan bahasa
diterima yang santun dalam
6.Memberikan menjelaskan kegiatan
pertanyaan membaca 15 menit ini.
kepada siswa
Kompeten
secara
9
bergantian
Memanfaatkan bahan
mengenai isi
bacaan yang sudah
buku yang
tersedia di pojok baca
dibaca.
dan perpustakan sekolah
7.Menuliskan judul
sebagai efisiensi
buku yang telah
anggaran dan efektifitas
selesai dibaca
dalam penggunaan
dan menaruhnya
fasilitas yangsudah ada.
di tempatdaftar
bacaan yang Akuntabel
Guru selalu hadir lebih awal
telah disediakan. sebelum kegiatandimulai
8.Mengajak siswa Berorientasi
pelayanan
membacabahan
Bersikap ramah dan
bacaan yang
menggunakan bahasa
diterima
yang santun dalam
9.Memberikan
menjelaskan kegiatan
pertanyaan
membaca 15 menit ini.
kepada siswa
secara Kompeten
bergantian Memanfaatkan bahan
mengenai isi bacaan yang sudah
buku yang tersedia di pojok baca
dibaca. dan perpustakan sekolah
10
10. Menuliskan sebagai efisiensi
judul buku yang anggaran dan efektifitas
telah selesai dalam penggunaan
dibaca dan fasilitas yangsudah ada.
menaruhnya di
Akuntabel
tempatdaftar Guru selalu hadir lebih awal
bacaan yang sebelum kegiatandimulai
telah disediakan.
3 Membuat 1. Melakukan konsultasi 1. Hasil Konsultansi Akuntabel
dan dengan kepala sekolah 2. Lagu dengan tema Menyanyikan lagu secara
menyanyikan terkait pembuatan lagu yang membaca konsisten di setiapawal
laguyang sesuai dengan kegiatan 3. Siswa dapat kegiatan membaca 15
sesuai membaca. menghafal dengan menit.
dengan 2. Membuat lagu yang sesuai Baik. Harmonis
kegiatan dengan kegiatan membaca. 4. Pelaksanaan Guru dan siswa
membaca. 3. Membimbing siswa dalam Kegiatan menyanyi secara bersama-
menghapalkan lirik lagu. samamenyanyikan
4. Menyanyikan lagu bersama. lagu.
Berorientasi Pelayanan
Melakukan pembimbingan
kepada siswa dalam
menghapalkan lagu
dengan ramah dansabar.
11
Kompeten
Membuat dan
menyanyikan lagu yang
belumpernah ada
sebelumnya.
Loyal
Memastikan pembuatan
lagu membaca sesuai
dengan jadwal.
4 Melaksana 1. Mendiskusikan kegiatan 1. Hasil Diskusi Akuntabel
kan kunjungan rutin ke 2. Jadwal Kegiatan Melaksanakan kegiatan
kegiatan perpustakaan dengan 3. Materi kegiatan dengan penuh tanggung
kunjungan kepala sekolah dan 4. Dokumentasi jawab agar kegiatan dapat
rutinke petugas perpustakaan kegiatan berjalanbaik dan
perpustaka 2. Membuat jadwal kegiatan mendapatkan hasil seperti
ansekolah 3. Menjelaskan kepada siswa yang diharapkan
kegiatan yang akan
Harmonis
dilakukan
Merapikan dan
4. Melaksanakan kegiatan
membersihkan
perpustakaansekolah
bersama-sama setelah
selesai malakukan

12
kegiatan

Kompeten
Guru membiasakan
peserta didik untuk ikut
serta dalam kegiatan
kunjungan rutin ke
perpustakaan sekolah.
Kolaburatif
Melakukan pendampingan
kepada siswa saat
melaksanakan kunjungan
ke perspustakaan

loyal
Guru mengingatkan dan
memberikan arahankepada
siswa agar semua buku yang
telah dipinjam dikembalikan
di rak buku .

13
4.5. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan SD Inpres II Nimbokran II pada
tanggal 11 maret sampai dengan 23 april 2022. Adapun kegiatan-kegiatan
aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 2.4 Jadwal
Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 2.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

/ Minggu ke-2 -3
april 2022
No. Kegiatan april 2022

1 2 3 4 1 2 3 4
1. Membuat “POCA” Pojok Baca di
dalam kelas
2. Melaksanakan kegiatan Membaca 15
menit diawal pembelajaran
3. Membuat dan menyanyikan lagu yang
sesuai dengan kegiatan membaca.
4. Melaksanakan kegiatan kunjungan
rutin ke perpustakaan sekolah
5.
Melaksanakan “TAMPEL”tambahan
pelajaran bagi siswa yang kurang
mampu dalam membaca

14
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil sebagai Guru Kelas Ahli
Pertama di SD Inpres II Nimbokran II dilaksanakan selama masa habituasi yang
terhitung mulai tanggal 11 April 2022 sampai dengan 23 april 2022. Kegiatan
yang dilakukan yaitu peningkatan minat baca siswa melalui pojok baca di SD
Inpres II Nimbokran II . Pada kegiatan aktualisasi ini ada 5 kegiatan yang
dilakukan selama masa habituasi.

5.1 Laporan Kegiatan Aktualisasi


A. Kegiatan 1
Membuat “POCA” Pojok Baca di dalam kelas
Kegiatan membuat pojok baca di dalam kelas merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan minat baca siswa. Dengan adanya pojok baca dan buku-buku
bacaan yang menarik di dalam kelas siswa dapat memanfaatkan waktu istirahatnya
dengan membaca buku.
a. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dan
teman sejawat tentang pembuatan “POCA” pojok
baca di dalam kelas.
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan pojok
baca
3. Menyiapkan buku-buku bacaan.
4. Membuat peraturan pojok baca.
5. Membuat pojok baca.
b. Deskripsi Kegiatan
Tanggal 11 April 2022 merupakan awal saya melaksanakan kegiatan
aktualisasi pertama saya yaitu pembuatan “POCA” pojok baca di dalam kelas. Saya
mengawali kegiatan ini dengan melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dan
teman sejawat. Konsultasi ini saya lakukan untuk meminta masukan atau saran
mengenai jenis-jenis bacaan apa saja yang perlu disediakan di pojok baca . Setelah
berkonsultasi saya menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

15
pembuatan pojok baca. Sebagian besar bahan yang saya gunakan merupakan
barang-barang bekas (adaptif). Barang-barang bekas tersebut saya perbaiki dan
didaur ulang menjadi berbagai jenis barang yang lebih menarik sebagai penunjang
kelengkapan yang ada di dalam pojok baca. Selain itu saya juga membuat
berbagai macam kreasi untuk menciptakan sebuah pojok baca yang lebih menarik
(kompeten) .
Setelah itu saya menyiapkan berbagai referensi buku bacaan yang sesuai
dengan perkembangan usia anak dan ada keterkaitan dengan materi-materi yang
akan diajarkan ( akuntabel) saya juga membuat daftar peraturan atau tata tertib
yang saya pasang di pojok baca. Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan
siswa dapat membiasakan diri untuk menjaga kebersihan dan kerapian pojok baca
( kolaboratif ). Pembuatan pojok baca dilakukan bersama-sama dengan siswa
sehingga dapat selesai sesuai dengan jadwal. Siswa ikut serta dalam menyusun
berbagai perlengkapan dan buku yang ada di dalam pojok baca ( harmonis ).

c. Nilai-nilai Dasar BERAHLAK :


1. Berorientasi pelayanan : Memastikan referensi buku yang ada dalam
pojok baca sesuai dengan usia perkembangan anak dan
materi.
2. Akuntabel : Guru dan siswa bekerjasama dalam membuat pojok baca.
3. Kompeten : Membuat beberapa peraturan di pojok baca agar siswa
dapat membiasakan diri untuk menjaga kebersihan dan
kerapian pojok baca.
4. Harmonis : Membuat pojok baca yang lebih menarik.
5. Loyal : Sebagian besar bahan-bahan yang digunakan dalam
pojok baca merupakan barang bekas untuk menghemat
anggarandan dana yang digunakan merupan dana pribadi.

6. Adaptif : Sebagian besar bahan yang saya gunakan merupakan barang-


barang bekas

7. Kolaboratif : Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan siswa dapat


membiasakan diri untuk menjaga kebersihan dan kerapian
pojok baca

16
d. Dampak Jika Nilai BerAKHLAK Tidak diimplementasikan
1. Jika guru tidak memastikan referensi buku sesuai dengan usia
perkembangan anak dan materi, maka anak tidak akan tertarik dan sulit
memahami isi bacaan.

17
2. Apabila guru tidak bekerjasama dengan siswa makan pembuatan pojok baca
tersebut tidak akan selesai sesuai dengan jadwal.
3. Jika guru tidak membuat daftar peraturan di pojok baca siswa tidak akan
peduli akan kebersihan dan kerapian pojok baca sehingga membuat pojok
baca menjadi kotor dan berantakan.
4. Apabila guru tidak membuat pojok baca yang lebih menarik, maka siswa
tidak akan tertarik untuk mengunjungi dan membaca buku yang ada di pojok
baca.
5. Jika guru tidak memanfaatkan barang-barang bekas dalam pembuatan
pojok baca , maka anggaran untuk membuat pojok baca akan menjadi
sangat mahal dan tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia.

Berkonsultasi dengan kepala sekolah

Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat pojok baca.

18
Membuat pojok baca bersama siswa

Membuat daftar peraturan pojok baca

Hasil akhir pembuatan “POCA” Pojok Baca

Siswa mengambil dan membaca buku “POCA” Pojok Baca

19
B. Kegiatan 2
Melaksanakan kegiatan membaca 15 menit diawal pembelajaran
Kegiatan membaca 15 menit diawal pembelajaran ini dilakukan untuk
meningkatkan minat baca siswa di kelas III SD Negeri 003 Bontang Barat. Kegiatan
ini dilakukan secara rutin sebagai pembiasaan siswa untuk membaca buku setiap
harinya sehingga dapat membuat siswa menjadi lebih suka membaca.
a. Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan Kosultasi dengan kepala sekolah
2. Membuat tempat untuk menuliskan daftar judul buku yang sudah dibaca
3. Menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan tersebut
4. Membagi bahan bacaan kepada siswa
5. Mengajak siswa membaca bahan bacaan yang diterima
6. Memberikan pertanyaan kepada siswa secara bergantian mengenai isi buku
yang dibaca.
7. Menuliskan judul buku yang telah selesai dibaca dan menaruhnya di tempat
daftar bacaan yang telah disediakan.
b. Deskripsi Kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan membaca 15 menit diawal pembelajaran,
terlebih dahulu saya berkonsultasi dengan kepala sekolah. Konsultasi ini saya
lakukan pada tanggal 12 April 2022. Konsultasi ini bertujuan untuk memintasaran
mengenai bahan bacaan yang akan saya bagikan kepada siswa dan membahas
tentang waktu pelaksanaan, untuk memastikan kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Setelah melakukan konsultasi dengan kepala sekolah, saya menyediakan buku-
buku yang akan dijadikan sebagai bahan bacaan (Akuntabel). Saya juga
membuat tempat daftar buku bacaan yang telah dibaca dan menempelnya di pojok
baca. Setelah itu saya menjelaskan kepada siswa tentang tahapan dan manfaat
kegiatan ini dengan ramah dan menggunakan bahasa yang santun ( kompeten).
Kegiatan ini dilaksanan secara rutin setiap hari selama 15 menit sebelum
memulai kegiatan belajar. Melalui kegiatan ini saya melakukan pembiasaan
terhadap siswa untuk membaca buku setiap harinya (berorientasi pelayanan).
Setiap hari sayadatang lebih awal untuk menyiapkan bahan bacaan dan
memberikan contoh sikap

20
disiplin kepada siswa (Loyal). Sebelum memulai kegiatan di dalam kelas siswa
membaca doa bersama-sama memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
kegiatan kita hari ini dapat berjalan dengan lancar yang dipimpin oleh seorang
siswa ( Adaptif ). Setelah selesai berdoa saya membagikan buku bacaan kepada
semua siswa . Saya memanfaatkan bahan bacaan yang tersedia di pojok baca dan
perpustakan sekolah sebagai efisiensi anggaran penyediaan buku serta efektifitas
memanfaatkan fasilitas yang sudah ada ( Kolaboratif ).
Saya akan memberikan beberapa pertanyaan mengenai isi buku bacaan bagi
siswa yang sudah selesai membaca . Buku yang telah dibaca diletakkan kembali di
pojok baca sesuai dengna tempatnya. Di akhir kegiatan bagi siswa yang sudah
menyelesaikan bacaannya dapat menuliskan judul buku bacaannya pada kertas dan
menaruhnya pada tempat daftar baca yang telah tersedia di pojok baca.
c. Nilai-nilai Dasar BerAKHLAK :
1. Berorientasi pelayanan : Berkonsultasi kepada kepala sekolah agar
kegiatan
membaca mendapatkan kejelasan target yang akan
dicapai.
2. Akuntabel : Guru mengawali kegiatan membaca dengan berdoa
kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kegiatan dapat
berjalan dengan lancar.
3. Kompeten : Bersikap ramah dan menggunakan bahasa yang santun
dalam menjelaskan kegiatan membaca 15 menit ini.
4. Harmonis : Memanfaatkan bahan bacaan
yang sudah tersedia di
pojok baca dan perpustakan sekolah sebagai efisiensi
anggaran dan efektifitas dalam penggunaan fasilitas yang
sudah ada.
5. Loyal : Guru selalu hadir lebih awal sebelum kegiatan dimulai.
6. Adaptif :
7. Kolaboratif :

d. Dampak Jika Nilai BerAKHLAK Tidak diimplementasikan


1. Jika guru tidak berkonsultasi dengan kepala sekolah maka kegiatan membaca
15 menit diawal pembelajaran ini tidak akan berjalan dengan baik.
21
2. Apabila guru tidak mengawali kegiatan membaca dengan berdoa maka anak
tidak akan terbiasa untuk mengimplementasikan salah salah satu sila
pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan kegiatan ini tidak akan
berjalan dengan baik.
3. Jika guru tidak menjelaskan kegiatan dengan sikap ramah dan bahasa yang
santun maka siswa tidak akan tertarik mendengarkan penjelasan saya dan
memberikan contoh yang kurang baik kepada siswa.
4. Apabila guru tidak memanfaatkan fasilitas di sekolah yang sudah ada maka
saya akan memerlukan biaya tambahan untuk menyediakan bahan bacaan dan
penggunaan fasilitas di sekolah tersebut tidak akan efektif.
5. Jika guru tidak hadir lebih awal maka kegiatan tidak akan berjalan sesuai
jadwal dan memberikan contoh tidak disiplin kepada siswa.

Membuat tempat daftar baca buku

22
Guru membagikan buku bacaan Guru mengawasi dan membimbing siswa
membaca

Siswa membaca buku bacaan yang telah dibagikan

Siswa menulis judu buku yang telah selesai Siswa mengembalikan buku bacaan yang
dibaca telah selesai dibaca

23
C. Kegiatan 3
Membuat dan menyanyikan lagu yang sesuai dengan kegiatan membaca
Kegiatan membuat dan menyanyikan lagu yang sesuai dengan kegiatan
membaca bermanfaat untuk memberikan motivasi dan pemahaman kepada siswa
tentang pentingnya membaca agar minat membaca siswa semakin meningkat.
a. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah terkait pembuatan lagu yang
sesuai dengan kegiatan membaca.
2. Membuat lagu yang sesuai dengan kegiatan membaca.
3. Membimbing siswa dalam menghapalkan lirik lagu.
4. Menyanyikan lagu bersama.

b. Deskripsi Kegiatan
Sebelum memulai kegiatan saya terlebih dahulu berkonsultasi dengan
kepala sekolah mengenai lagu yang akan saya buat. Konsultasi tersebut saya
lakukan sesuai dengan jadwal pada tanggal 13 April 2022. ( Kompeten ). Setelah
melakukan kosultasi saya mulai membuat lirik dan irama lagu yang merupakan
inovasi saya sendiri sesuai dengan kegiatan membaca sehingga dapat memotifasi
siswa agar lebih suka membaca ( Kolaboratif ). Lagu yang saya buat berjudul
“KUSUCA” yang merupakan singkatan dari aku suka membaca. Dalam membuat
lirik lagu tersebut saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (
Akuntabel ).
Setelah menyelesaikan lagu tersebut saya mulai membimbing siswa untuk
menghapal lagu tersebut sampai semuanya hapal ( Harmonis ). Saya juga
membuat beberapa gerakan saat menyanyikan lagu sehingga siswa lebih tertarik
dan bersemangat dalam bernyanyi. Lagu “KUSUCA” dinyayikan secara bersama-
sama dengan penuh semangat serta melakukan gerakan yang sudah dipelajari. Lagu
tersebut akan dinyanyikan secara konsisten setiap hari diawal kegiatan membaca
15 menit ( Berorientasi pelayanan )

24
c. Nilai-nilai Dasar BerAKHLAK :
1. Berorientasi Pelayanan : Menyanyikan lagu secara konsisten di setiap awal
kegiatan membaca 15 menit.
2. Akuntabel : Guru dan siswa secara bersama-sama menyanyikan lagu.
3. Kompeten : Melakukan pembimbingan kepada siswa dalam
menghapalkan lagu dengan ramah dan sabar.
4. Harmonis : Membuat dan menyanyikan lagu yang belum pernah
adasebelumnya.
5. Loyal : Memastikan pembuatan lagu membaca sesuai

6. Adaptif :

7. Kolaboratif :
d. Dampak Jika Nilai BERAKHLAK Tidak diimplementasikan
1. Jika guru tidak mengarahkan siswa untuk menyanyikan lagu tersebut secara
konsisten di setiap awal kegiatan membaca maka siswa akan sulit untuk
menghapalkan lagu tersebut dan siswa tidak akan termotivasi untuk
membaca buku.
2. Apabila guru dan siswa tidak menyanyikan lagu tersebut secara bersama-
sama maka siswa tidak akan percaya diri dan bersemangat dalam bernyanyi.
3. Jika guru tidak membimbing siswa dengan ramah dan sabar maka siswa
tidak akan tertarik untuk menghapalkan dan menyanyikan lagu tersebut.
4. Apabila guru tidak membuat lagunya sendiri maka tidak akan ada inovasi
yang dibuat oleh guru tersebut.
5. Jika guru tidak membuat lagu sesuai dengan jadwal maka lagu tersebut tidak
akan selesai tepat waktu.

25
Melakukan kosultasi dengan kepala Membuat lagu “KUSUCA” Aku Suka
sekolah Membaca

26
Membimbing siswa dalam menyanyikan Menyanyikan lagu “KUSUCA”
lagu

D. Kegiatan 4
Melaksanakan kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah
Kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah dilakukan karena
mempunyai beberapa manfaat diantaranya untuk membuka wawasan baru bagi
siswa dengan membaca berbagai buku bacaan di perpustakaan sekolah . Selain itu
siswa dapat merasakan suasana baru sehingga dapat dijadikan sarana untuk
memperkaya pengalaman belajar siswa. Kegiatan ini mengajak dan membiasakan
siswa untuk mengunjungi perpustakaan dan mewajibkan siswa untuk membaca
buku yang ada di perpustakaan. Kegiatan ini saya lakukan dengan tujuan
meningkatakan minat membaca siswa dengan membiasakan membaca berbagai
macam buku yang ada di perspustakaan sekolah.
a. Tahapan Kegiatan
1. Mendiskusikan kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan dengan kepala
sekolah dan pegawai perpustakaan.
2. Membuat jadwal kegiatan
3. Menjelaskan kepada siswa kegiatan yang akan dilakukan
4. Melaksanakan kegiatan
b. Deskripsi Kegiatan
Sebelum memulai kegiatan ini terlebih dahulu saya berdiskusi dengan
kepala sekolah dan pegawai perpustakaan untuk membahas mengenai teknis dan
waktu pelaksaan kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah. Setelah

27
melakukan konsultasi saya membuat jadwal kegiatan. Pada hari sabtu 14 April
2022 saya mulai melaskanakan kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.. Kegiatan ini saya laksanakan dengan
penuh tanggung jawab baik dengan mengawasi seluruh siswa maupun menjaga
fasilitas yang ada di perpustakaan dengan baik selama kegiatan berlangsung
(Kompeten). Pada saat melakukan kunjungan ke perpustakaan sekolah saya
memastikan bahwa semua siswa akan ikut dalam kunjungan ke perpustakaan
sekolah (akuntabel). Setelah memasuki perpustakaan siswa mulai mencari dan
memilih buku yang mereka minati di rak buku perpustakaan.
Siswa mulai membaca buku setelah mereka menemukan buku yang
dinginkan, tentunya setiap siswa mengambil buku bacaan yang berbeda sesuai
dengan minat mereka. Saat siswa membaca saya melakukan pendampingan kepada
siswa agar siswa terbiasa membaca intensif sehingga memudahkan siswa untuk
memahami isi buku yang dibaca (kolaboratif). Setelah selesai membaca buku saya
mengingatkan dan memberikan arahan kepada siswa agar semua buku yang telah
dipinjam dikembalikan di rak buku ( adaptif ). Di akhir kegiatan kunjungan rutin
ke perpustakaan saya dan siswa bersama-sama menyusun dan merapikan kembali
buku-buku yang telah digunakan di rak buku serta memastikan perpustakaan
berada dalam keadaan bersih setelah selesai kegiatan (Berorientasi pelayanan).

c. Nilai-nilai Dasar BerAKHALK :


1. Berorientasi Pelayanan : Melaksanakan
kegiatan dengan penuh tanggung jawab
agar kegiatan dapat berjalan baik dan mendapatkan hasil
seperti yang diharapkan
2. Akuntabel : Merapikan dan membersihkan
perpustakaan sekolah
bersama-sama setelah selesai malakukan kegiatan
3. Kompeten : Guru membiasakan peserta didik
untuk ikut serta dalam
kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah.
4. Harmonis : Melakukan pendampingan kepada siswa
saat
melaksanakan kunjungan ke perspustakaan

28
5. Loyal : Guru mengingatkan dan memberikan
arahan kepada
siswa agar semua buku yang telah dipinjam
dikembalikan di rak buku.

6. Adaptif :

7. Kolaboratif :

8.
d. Dampak Jika Nilai Berahklak Tidak diimplementasikan
1. Jika guru tidak melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab maka
kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah tidak akan berjalan
dengan baik dan tidak akan mendapat hasil sesuai dengan yang diharapkan.
2. Apabila guru tidak bekerja sama dengan siswa dalam merapikan dan
membersihkan perpustakaan sekolah maka guru akan membutuhkan waktu
yang lama untuk menyelesaikannya.
3. Jika guru tidak membiasakan siswa berkunjung ke perpustakaan siswa tidak
akan termotivasi untuk membaca buku di perpustkaan.
4. Apabila guru tidak melakukan pendampingan kepada siswa maka siswa
akan sulit untuk mencari buku yang diinginkan dan kurang memahami isi
bacaan.
5. Jika guru tidak mengingatkan dan mengarahkan siswa untuk
mengembalikan buku di rak buku maka siswa akan berebut tempat dan
menimbulkan susana di perpustakaan yang tidak kodusif. Selain itu guru
akan kesulitan untuk memastikan jumlah buku yang dipinjam sudah sesuai.

29
Melakukan kunjungan ke perpustakaan Siswa memilih dan mengambil buku bacaan

Guru membimbing siswa saat mengambil dan mengembalikan buku

Siswa membaca buku bacaan yang telah diambil

30
E. Kegiatan 5
Melaksanakan “TAMPEL” tambahan pelajaran bagi siswa yang kurang
mampu dalam membaca
Kemampuan membaca siswa tentunya sangat berpengaruh terhadap minat
baca siswa. Oleh karena itu kegiatan tambahan pelajaran bagi siswa yang kurang
mampu dalam membaca sangat bermanafaat untuk meningkatkan minat dan
kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Kegiatan ini dilakukan secara
bergiliran dan rutin sesuai dengan jadwal agar kemampuan membaca siswa dapat
meningkat dengan cepat.
a. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah mengenai pelaksanaan
kegiatan tambahan pelajaran
2. Melaksanakan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa
3. Membuat jadwal pelaksanaan tambahan pelajaran
4. Menyiapkan bahan ajar
5. Melaksanakan kegiatan tambahan pelajaran.
6. Melakukan post test untuk melihat perkembangan kemampuan membaca
siswa
b. Deskripsi Kegiatan
Saya memulai kegiatan ini dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan
kepala sekolah mengenai jadwal pelaksanaan dan tempat diadakannya tambahan
pelajaran. Setelah itu saya melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal
membaca yang telah dimiliki oleh semua siswa . Saya melakukan pretest secara
lisan dengan memberikan bahan bacaan kepada siswa untuk dibaca dan menilai
tingkat kemampuan membaca setiap siswa ( kolaboratif ). Dari hasil test tersebut
ada tujuh orang siswa yang masih kurang kemampuan membacanya sehingga
perlu mendapatkan pelajaran tambahan. Setelah itu saya membuat jadwal
tambahan pelajaran bagi ketujuh siswa tersebut agar kegiatan ini dapat berjalan
dengan baik. Pembuatan jadwal ini juga dilakukan agar semua siswa yang kurang
kemampuan membacanya dapat mengikuti kegiatan tamabahan pelajaran dan
untuk memastikan semua siswa mendapatkan pembagian waktu bimbingan yang

31
sama ( harmonis ). Selain itu saya juga menyiapkan materi untuk bahan ajar dan
beberapa referensi buku yang sesuai dengan tingkat kemampuan awal membaca
siswa yang mengikuti pelajaran tambahan ( kompeten ).
Kegiatan Tambahan pelajaran ini dimulai dari hari senin tanggal 17
September 2019 dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Saya
selalu datang satu jam lebih awal sesuai jadwal untuk memberikan pelajaran
tambahan. Kegiatan ini dilaksanakan secara gratis tanpa adanya pungutan biaya
apapun kepada semua siswa (akuntabel ). Dalam pelaksanaan tambahan pelajaran
saya mendampingi dan mengajar siswa membaca secara intensif dengan ramah
dan penuh kesabaran ( adaptif ). Setiap dua minggu kegiatan bejalan guru
memberikan post test secara lisan dengan memberikan bahan bacaan yang sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa untuk mengetahui perkembangan kemampuan
membaca siswa.

c. Nilai-nilai Dasar BerAKHLAK :


1. Berorientasi Pelayanan : Menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan
tingkatkemampuan awal siswa.
2. Akuntabel : Membimbing siswa dalam membaca intensif dengan
ramah dan penuh kesabaran.
3. Kompeten : Guru memberikan tambahan pelajaran kepada semua
siswa yang kurang mampu dalam membaca.
4. Harmonis : Melaksanakan pre test dan post test untuk mengetahui
untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca
siswa
5. Loyal : Guru memberikan tambahan pelajaran secara gratis tanpa
dipungut biaya apapun.
6. Adaptif :

7. Kolaboratif :

32
d. Dampak Jika Nilai BERAKHLAK Tidak diimplementasikan
Jika guru tidak menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan awal
siswa maka siswa akan sulit dalam memahami bahan ajaryang disampaikan sehingga
membuat target yang inginkan yaitu peningkatan kemampuan menbaca siswa tidak akan

1. Apabila guru tidak membimbing siswa denagn sikap ramah dan penuh
kesabaran maka siswa akan sulit menerima materi yang diajarkan dan
membuat siswa menjadi malas mengikuti kegiatan tambahan pelajaran.
2. Jika guru tidak bersikap adil dalam memberikan tambahan pelajaran kepada
semua siswa yang kurang kemampuan membacanya dan dalam membagi
waktu bimbingan maka akan terjadi kecemburuan antar siswa.
3. Jika guru tidak melaksanakan pre test dan post test maka akan sulit untuk
mengetahui kemampuan awal dan perkembangan membaca siswa.
4. Apabila guru tidak memberikan kegiatan tambahan pelajaran ini secara
gratis maka tidak semua siswa dapat mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini
juga sudah melanggar peraturan dimana guru yang berstatus sebagai
pegawai negeri sipil dilarang untuk melakukan pungutan biaya apapun
kepada siswa.

Melaksanakan test kemampuan membaca siswa

33
Melaksanakan kegiatan tambahan pelajaran

5.2 Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan


aktualisasi

1. Faktor pendukung :
a. Pihak sekolah yaitu kepala sekolah beserta para dewan guru SD II
Nimbokran II Kabupaten Jayapura yang sangat mendukung dalam kegiatan
aktualisasi ini. Dukungan kepala sekolah berupa bimbingan yang sangat
membantu dalam pelaksanaanaktualisasi ini.
b. Sarana dan prasarana sekolah yang menunjang dilaksanaknnya kegiatan
aktualisasi ini, misalnya pada saat penggunaan fasilitas perpustakaan di
sekolah dalam kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah.

2. Faktor penghambat :
Waktu pelaksanaan aktualisasi yang bersamaan dengan jadwal penilaian tengah
semester satu membuat waktu aktualisasi ini menjadi singkat. Guru harus
memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar pelaksanaan aktualisasi ini tidak
mengganggu jalannya penilaian ujian.

34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari rancangan aktualisasi yang telah disusun di atas sangat penting di laksanakan
pada saat habituasi di tempat kerja, terkait aktualisasi yang akan di lakukan sehingga
bermanfaat bagi ASN dan lingkungan tempat Bekerja, serta meningkatkan
pemahaman Pegawai bahwa sangat penting menjaga disiplin kerja pada saat jam
kerja .

B. Saran
Dengan demikian pelaksanaan rancangan aktualisasi ini diharapkan mendapat
masukkan-masukkan dari penguji, coach dan mentor untuk penyempurnaan
rancangan aktualisasi ini sehingga dapat berguna bagi pelaksanaan aktualisasi hingga
menjadi habituasi di tempat kerja

35
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. Modul Komitmen Mutu: Lembaga Administrasi


Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. Modul Sadar Anti Korupsi: Lembaga


Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Akuntabilitas Pelaksana Kebijakan


Perekat Pemersatu Bangsa Pelayan Publik: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Etika Publik Pelaksana Kebijakan


Perekat Pemersatu Bangsa Pelayan Publik: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Nasionalisme Pelaksana Kebijakan


Perekat Pemersatu Bangsa Pelayan Publik: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Manajemen Aparatur Sipil Negara:


Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelayanan Publik: Lembaga


Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai-


Nilai Bela Negara: Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Whole of Government: Lembaga


Administrasi Negara, Jakarta.

36

Anda mungkin juga menyukai