Anda di halaman 1dari 51

RANCANGAN AKTUALISASI

MENINGKATKAN MINAT PESERTA DIDIK DALAM


MENGIKUTI IBADAH OSIS

NAMA : NELCE ISYA, S.Pd.K


NIP : 198909262021062001

KELAS/NDH : ANGKATAN V /26

JABATAN : GURU AGAMA KRISTEN


AHLI PERTAMA

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI


BEKERJA SAMA DENGAN
BPSDMD PROVINSI PAPUA BARAT
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN V


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2022
NAMA : NELCE ISYA, S.Pd.K
NIP : 198909262021062001
INSTANSI : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KABUPATEN MANOKWARI BEKERJA
SAMA DENGAN BPSDMD PROVINSI
PAPUA BARAT
JABATAN : GURU AGAMA KRISTEN
AHLI PERTAMA
KELAS/NDH : Angkatan V /26

JUDUL AKTUALISASI
“MENINGKATKAN MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI IBADAH OSIS”
Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan
Dasar Golongan III Angkatan V Pemerintah Kabupaten Manokwari Kerjasama
dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Papua
Barat
Tahun 2022
Manokwari, sabtu 15 Oktober 2022
Menyetujui
Coach Mentor

ENDANG KAILEY,S.Pd
ASRIANI RASYID, SE.,M.Si NIP.196409131988122002
NIP. 197709022007012001

ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Judul Aktualisasi yaitu ‘Meningkatkan Minat Peserta Didik Dalam Mengikuti
Ibadah OSIS’ Telah disusun guna memenuhi persyaratan penyelesaian
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Dalam penulisan Rancangan Aktualisasi ini, tentunya banyak pihak yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil. Oleh karna itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bupati Kabupaten Manokwari Bapak Hermus Indou, S.IP., MH.
2. Wakil Bupati Kabupaten Manokwari Bapak Drs.Edy Budoyo
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari Bapak Drq, Henri Sumbiring
4. Drs. Eduard Nunaki,M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Papua Barat
5. Bapak Anthon Renyaan selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Manokwari.
6. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional,
Indra Worisio, S.Sos, M.MPub selaku ketua panitia penyelenggara.
7. Tim MFD yang telah membimbing dan membina kami
8. Ibu Maria Imaculata Saimar,S.Pd., selaku Coach yang dengan setia
membimbing membagi ilmu dan pengalamannya dalam penyusunan
laporan ini.
9. Mentor yang selalu membimbingku dan sangat luar biasa
10. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar dan Panitia
Penyelenggara Latsar CPNS yang dengan setia menjaga dan melatih
kami.
11. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar CPNS gelombang I Angkatan V
Menyadari rancangan aktualisasi tidak terlepas dari kekurangan, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan agar rancangan
aktualisasi ini nantinya dapat memberi manfaat dalam penerapannya di tempat
kerja.
Manokwari, sabtu 15 Oktober, 2022
Penulis

NELCE ISYA, S.Pd.K


NIP. 198909262021062001

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
BAB I .........................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................1
Latar Belakang .......................................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi ..............................................................................2
C. Tempat dan Waktu Aktualisasi ...........................................................2
BAB II ........................................................................................................4
A. Core Value ASN BerAKHLAK ............................................................4
B. Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta ...............7
BAB III .....................................................................................................32
CAPIAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ..........................................32
A. Daftar Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ............................32
B. Deskripsi Capaian ............................................................................32
BAB IV .....................................................................................................40
PENUTUP ...............................................................................................40
A. Kesimpulan ......................................................................................40
B. Saran ...............................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................42
LAMPIRAN ..............................................................................................43

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. bukti kegiatan 1 ......................................................................33
Gambar 2. bukti kegiatan 2 ......................................................................34
Gambar 3. bukti gambar 3 .......................................................................35
Gambar 4.bukti gambar 4 ........................................................................36
Gambar 5. bukti kegiatan 5 ......................................................................38
Gambar 6. bukti kegiatan 6 ......................................................................39

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Struktur organisasi .....................................................................13


Tabel 2.isu yang terjadi : .........................................................................26
Tabel 3.Dampak yang ditimbulkan ...........................................................26
Tabel 4. APKL .........................................................................................27
Tabel 4. deskripsi kegiatan ......................................................................29
Tabel 4. daftar kegiatan ...........................................................................32

vii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 telah dikemukakan bahwa tugas pemerintah adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
perdamaian abadi dan keadialan sosial. maka untuk menjalankan tugas
dengan maksimal dalam melayani masyarakat, pemerintah harus
meningkatkan kinerja dalam pelayanan-pelayanan publik secara
profesional.
Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah bahwa, penyelenggaraan pemerintahan daerah
diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahtaraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan masyarakat serta
peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan keadilan dan kekhasan suatu daerah dalam
sistem Negara kesatuan Republik Indonesia. Yang menjadi urusan wajib
pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar, yaitu pendidikan,
kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan
kawasan pemukiman, ketentraman dan ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat dan sosial (UU No. 23 psl 12, 2014).
Fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara dalam UU No 5 tahun 2014
yaitu sebagai: pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa, maka pegawai ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

1
Guna menciptakan dan melahirkan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkualitas, berdaya saing, profesional
dan berintegritas tinggi serta memiliki etika yang baik dan bebas dari
tindak korupsi, maka diharapkan melalui pembentukan karakter dan
penguatan kompetensi sesuai dengan bidang tugas melalui Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipilin diharapkan dapat menciptakan
Aparatur Sipil Negara yang mampu menerapkan atau mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK, yaitu : Berorentasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif di tempat kerjanya
masing-masing.
Dengan demikian melalui kegiatan pelatihan dasar CPNS ini dapat
diterapkan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK dalam melaksanakan tugas dan
pelayanan penulis selama masa habituasi, terutama terkait dengan
kegiatan dalam “Masa Aktualisasi”pada SMP Negeri 4 Manokwari,yaitu
Kurangya Minat Peserta Didik Dalam Mengikuti Ibadah
Osis,Kurangnya keterlibatan dalam Kegiatan Osis, Kurangnya
Prasarana dalam kegiatan Ibadah Osis. Maka ada beberapa kegiatan
yang penulis lakukan antara lain; 1. Melakukan Doa Bersama sebelum
kegiatan dimulai, 2. Membaca Alkitab saat beribadah, 3. Menghafal
beberapa ayat dan Menyanyi sambil Bermain. Tujuan dari beberapa
kegiatan yang dilakukan agar meningkatkan minat peserta didik kedepan
untuk melibatkan diri dalam kegiatan Rohani (Ibadah) hingga menjadi
pribadi yang takut akan Tuhan dan menerima Yesus secara Juru selamat
Pribadi dalam hidupnya.
B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi ini, yaitu:
1. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK profesi ASN
yang meliputi yaitu : Berorentasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam setiap
pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan
atau karakter diri ideal sebagai seorang ASN.

2
2. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan agenda
kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart
Governance sesuai dengan ketentuan perundang-undangan .
3. Mampu melayani masyarakat dengan baik, yang tentunya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN untuk memperbaiki
pelayanan yang selama ini dianggap kurang berpihak pada
masyarakat dan dianggap masih jauh dari harapan masyarakat.
C. Tempat dan Waktu Aktualisasi
1. Lokus
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilakukan pada SMP
Negeri 4 Kabupaten Manokwari.
2. Waktu
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilakukan berdasarkan
kalender Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
(BPSDMD) Provinsi Papua Barat.Kegiatan aktualisasi ini
dilakukan selama 30 hari efektif dimulai pada hari Selasa tanggal
18 Oktober s.d tanggal 21 November senin 2022.

3
BAB II
A. Core Value ASN BerAKHLAK
1. Berorientasi pada pelayanan artinya komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat

Panduan Perilaku Kode etik

 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.


 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan,
 Melakukan perbaikan tiada henti.

Kalimat Afirmasinya

Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan


masyarakat

Kata Kunci
 Responsivitas
 Kualitas
 Kepuasan

2. Akuntabel artinya Bertanggung jawab atas kepercayaan yang


diberikan

Panduan Perilaku Kode etik

 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta


disiplin dan berintegritas tinggi.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien,
 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kalimat Afirmasinya

Kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan

Kata Kunci
 Integritas

4
 Konsisten
 Dapat dipercaya
 Transparan

3. Kompeten artinya Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas

Panduan Perilaku Kode etik

 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang


selalu berubah.
 Membantu orang lain belajar,
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Kalimat Afirmasinya

Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas

Kata Kunci
 Kinerja terbaik
 Sukses
 Keberhasilan
 Learning Agility
 Ahli dibidangnya

4. Harmonis artinya Saling peduli dan menghargai perbedaan

Panduan Perilaku Kode etik

 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.


 Suka menolong orang lain,
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif..

Kalimat Afirmasinya

Kami saling peduli dan menghargai perbedaan

5
Kata Kunci
 Peduli (caring)
 Perbedaaan (diversity)
 Selaras

5. Loyal artinya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa


dan Negara

Panduan Perilaku Kode etik

 Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
 setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama
baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,
 Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Kalimat Afirmasinya

Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara

Kata Kunci

 Komitmen
 Dedikasi
 Kontribusi
 Nasionalisme
 Pengabdian

6. Adaptip artinya Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan


ataupun menghadapi perubahan

Panduan Perilaku Kode etik

 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.


 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas,
 Bertindak proaktif.

6
Kalimat Afirmasinya

Kami Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun


menghadapi perubahan

Kata Kunci

 Inovasi
 Antusias terhadap Perubahan
 Proaktif

7. Kolaboratif artinya Membangun kerjasama yang sinergis

Panduan Perilaku Kode etik

 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,


 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah,
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Kalimat Afirmasinya

Kami Membangun kerjasama yang sinergis

Kata Kunci

 Kesediaan Kerja sama


 Sinergi untuk hasil yang lebih baik

B. Kedudukan Dan Peran PNS Dalam NKRI


Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya
Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan
Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:

7
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan Aparatur sipil Negara untuk
menghasilkan pegawai Negeri sipil yang professional,memiliki nilai
dasar,etika, profesi,bebas dari intervensi politik,bersih dari praktik
korupsi,kolusi,dan nepotisme, dalam konsep manajemen ASN ini dikenal
apa yang disebut dengan system Merit.System merit adalah kebijakan dan
manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur, atau kondisi kecacatan.
Manajemen PNS meliputi:Penyusunan dan penetapan kebutuhan;
Pengadaan pangkat dan jabatan pengembangan karier;pola
karier;promosi; mutasi;penilaian kineja;penggajian dan
tunjangan;penghargaan;disiplin; pemberhentian;jaminan pensiun dan
jaminan hari tua;dan perlindungan.

2. Kedudukan ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai
politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan
tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh
pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
3. Peran ASN
Peran dari Pegawai ASN:perencana,pelaksana,dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang

8
professional,bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
4. Fungsi ASN
ASN berfungsi untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN
senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara
dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN
serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen
ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus
senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).

5. SMART ASN
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam
melakukan segala hal.Banyak manfaat yang diperoleh dari
kemajuanteknologi informasi, salah satunya perkembangan pesat bidang

9
komunikasi. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan cara bertemu,
namun kini dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam
berkomunikasi, yaitu melalui jejaring sosial. Jejaring sosial ini membuat
manusia terhubung satu sama lain tanpa harus bertatap muka. Dengan
media baru ini,informasi juga dapat disebarluaskan dengan cepat.
Komunikasi yang bersifat serba digital menjadikan literasi digital sebagai
salah satu kebutuhan wajib di era serba teknologi seperti sekarang.
Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat digital
dapat menggunakan media digital secara bertanggung jawab. Hal ini
termasuk dalam visi misi Presiden Jokowi untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia (SDM). Penilaiannya dapat ditinjau dari etis dalam
mengakses media digital (digital ethics), budaya menggunakan digital
(digital culture), menggunakan media digital dengan aman (digital safety),
dan kecakapan menggunakan media digital (digital skills).
a. Etika Menggunakan Media Digital (digital Etics )
Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
b. Budaya Bermedia Digital (digital culture)
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan,
nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
c. Aman Bermedia Digital (digital safety)
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kecakapan Bermedia Digital (digital skill)
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem
operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

10
e. Kecakapan Menggunakan Media Digital (digital skills).
Kemampuan individu dalam mengetahui,memahami,dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem
operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

C. Gambaran Umum Organisasi Dan Mata Pelatih


1. Deskripsi Umum Isntansi

a. Kedudukan SMP NEGERI 4 MANOKWARI sebagai salah satu


satuan Pendidikan dengan jenjang SMP di Anday, Kec. Manokwari
selatan, Kab. Manokwari, Papua Barat. Dalam menjalankan
kegiatannya, SMP NEGERI 4 MANOKWARI berada di bawah
naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. SMP NEGERI 4 MANOKWARI beralamat di jalan trikora arfai II,
Anday, kec. Manokwari selatan, kab. Manokwari, Papua Barat.
c. SMP NEGERI 4 MANOKWARI menyediakan Listrik untuk membantu
kegiatan belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan oleh SMP
NEGERI 4 MANOKWARI berasal dari PLN.
d. Pembelajaran di SMP NEGERI 4 MANOKWARI dilakukan pada pagi.
Dalam seminggu, pembelajaran dilakukan selama 6 hari.
e. SMP NEGERI 4 MANOKWARI merupakan Sekolah Menengah
pertama yang disiplin dan Bertanggung jawab
f. SMP NEGERI 4 MANOKWARI memiiki seorang kepalah Sekolah
yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Dinas.
2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi

a. Visi:
"Terwujudnya Sekolah Yang Beriman, Berprestasi, Berbudaya,
Berwawasan Iptek, Berkarakter, Dan Peduli Lingkungan”

b. Misi

 Meningkatkan Keimanan Dan Ketaqwaan Warga Sekolah

11
 Meningkatkan Prestasi Akademik Dan Non-Akademik
 Mewujudkan Sekolah Yang Berbudaya
 Mengembangkan Bidang Iptek Berdasarkan Minat, Bakat Dan
Potensi Peserta Didik
 Menanamkan Kepribadian Peserta Didik Yang Berkarakter Dan
Peduli Lingkungan

c. Tugas Pokok Dan Fungsi ( TUPOKSI )


Tugas pokok sebagai Guru Pendidikan Agama Kristen adalah guru
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab membimbing anak untuk
mengenal Firman Tuhan berdasarkan Alkitab yang memberikan
kehidupan secara benar.

Tugas pokok dan fungsi sebagai guru Agama Kristen adalah


mengajar,mendidik, membimbing, atau menstranferkan ilmu dan
berperan sebagai penafsir iman Kristen, dan menjadi seorang gembala
bagi murid-muridnya. Guru Pendidikan Agama Kristen sangat berperan
dalam mengelola proses belajar dan bertindak sebagai motivator ,dengan
berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang aktif, hingga
mengubah diri anak mengenal kebenaran dan hidup takut akan Tuhan.

d. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi SMP Negeri 4 Kabupaten Manokwari ditetapkan


berdasarkan Peraturan Daerah No. 07 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Manokwari Nomor 56 Tahun
2016 Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja SMP Negeri 4 Kabupaten.
SMP Negeri 4 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan dalam
menjalankan tugasnya Kepala Sekolah dibantu oleh seorang Sekretaris
dan tiga orang Kepala Bidang serta beberapa staf. Adapun susunan
organisasi SMP Negeri 4 Kabupaten Manokwari sebagai berikut :

12
Tabel 1. Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
SMP NEGERI 4 KABUPATEN MANOKWARI
SMP NEGERI 4 KABUPATEN MANOKWARI

KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
HENDRIK DEMIH, S,Th.,M.M
KEPALA TU
YELISNAWATI POKOTE

BID. KEUANGAN BID. ADMINISTRASI BID, DAPODIK


YATINI THERESIA SESO TEGUH BUDIYANTO, S.Pd

WAKASEK KURIKULUM DAN KESISWAAN WAKASEK SAPRAS DAN HUMAS


SYULI ADELINA TUDA, S.Pd ENDANG KAILEY, S.Pd

BID. KURIKULUM BID. KESISWAAN BID. SARPRAS BID. HUMAS


SUSI NURFIDIYATI, S.Pd YOVITA LYDIA, S.Pd TEGUH BUDIYANTO,S.Pd SOPIA TAHALELE, S.Pd

PEMBINA OSIS KA, PERPUSTAKAAN KA LAB. KOMPUTER KA LAB. IPA KOOR.EXTRAKURIKULER KA. UKS
DEVY ROMBE, S.Pd NURSIAH, S.Pd MUNAWIR, S.Kom SOPIA TAHALELE, S.Pd ADRIANA TATI RAMBU, S.Pd ADELIN SINAY, S.Pd

KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN GURU MATA BIMBINGAN KONSELING DAN KOORDINATOR


WALI KELAS
HARTINI, S.Pd PELAJARAN ENDANG KAILEY, S.Pd

PESERTA DIDIK
SMP NEGERI 4 MANOKWARI

13
3. Gambaran Mata Pelatih
a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa
Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara
yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera. 4 (empat)
Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara yaitu :
 Pancasila
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh
Ir. Soekarno di depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945.
Oleh Bung Karno dinyatakan bahwa Pancasila merupakan
philosofische grondslag, suatu fundamen, filsafaat, pikiran yang
sedalam-dalamnya, merupaan landasan atau dasar bagi negara
merdeka yang akan didirikan. Selain berfungsi sebagai landasan
bagi kokoh tegaknya negara dan bangsa, Pancasila juga berfungsi
sebagai bintang pemandu atau Leitstar, sebagai ideologi nasional,
sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai perekat atau pemersatu
bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-cita nasional. Pentingnya kedudukan Pancasila bagi
bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, sehingga gagasan dasar yang berisi konsep, prinsip
dan nilai yang terkandung dalam Pancasila harus berisi kebenaran
nilai yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.
 Undang-Undang Dasar 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29
Mei sampai 16 Juli 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada masa itu Ir Soekarno

14
menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara yang beliau
sebut Pancasila. Gagasan itu disampaikan dihadapan panitia
BPUPKI pada siang perdana mereka tanggal 28 Mei 1945 dan
berlangsung hingga tanggal 1 Juni 1945. berkas rancangan
tersebut selanjutnya diajukan ke Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) dan diperiksan ulang. Dalam siding pembahasan,
terlontar beberapa usualn penyempurnaan. Akhirnya, setelah melali
perdebatan, maka dicapai persetujuan untuk diadakan beberapa
perubahan dan tambahan atas rancangan UUD yang diajukan
BPUPKI. Perubahan pertama pada kalimat 7 Mukadimah adalah
rumusan kalimat yang diambil dari Piagam Jakarta, “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
dihilangkan. Gagasan itu berlanjut dengan dibentuknya Panitia 9
yang anggotanya diambil dari 38 anggota BPUPKI. Panitia 9
dibentuk pada tanggal 22 Juni 1945. Panitia 9 mempunyai tugas
untuk merancang sebuah rumusan pembukaan yang disebut
Piagam Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah
Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan Piagam Jakarta
disahkan menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh
PPKI. Dan kalimat Mukadimah adalah rumusan kalimat yang
diambil dari Piagam Jakarta, “dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan kalimat
“Ketuhanan Yang Maha Esa”.
 Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa
dilontarkan secara lebih nyata masa Majapahit sebenarnya telah
dimulai sejak masa Wisnuwarddhana, ketika aliran Tantrayana
mencapai puncak tertinggi perkembangannya. Pengertian Bhinneka
Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan
juga anekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat
Majapahit. Sementara dalam lambang NKRI, Garuda Pancasila,

15
pengertiannya diperluas, menjadi tidak terbatas dan diterapkan
tidak hanya pada perbedaan kepercayaan dan keagamaan,
melainkan juga terhadap perbedaan suku, bahasa, adat istiadat
(budaya) dan beda kepulauan (antara nusa) dalam kesatuan
nusantara raya. Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika
yang dapat diuraikan BhinnaIka-Tunggal-Ia berarti berbeda-beda
tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara
keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu,
satu bangsa dan negara Republik Indonesia. Lambang NKRI
Garuda Pancasila dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 66 Tahun 1951, pada
tanggal 17 Oktober diundangkan pada tanggal 28 Oktober 1951
tentang Lambang Negara.
 Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
sejarahnya dirumuskan dalam sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli
1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI seperti tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi : a. Melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ; b. Memajukan
kesejahteraan umum; c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan d.
Ikut 8 melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di
atas sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia).
2. Nilai Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

16
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
• Analisis Isu Kontemporer
PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang
datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus
kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS
mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis
kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme,
money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber
crime, Hate Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya.
Untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis (internal dan
eksternal) akan memberikan pengaruh besar terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pemerintahan, sehingga dibutuhkan kemampuan
berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga
dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan
dasar analisa yang matang. Terdapat 3 (tiga) kemampuan yang dapat
mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan/atau menetapkan isu, yaitu
kemampuan Enviromental Scanning, Problem Solving, dan berpikir
Analysis.
• Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga
yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial
dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai
kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan 9
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Ada 5 rumusan
nilai dasar bela negara yaitu sebagai berikut :

17
1. Rasa cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan Bernegara
3. Setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memunyai kemampuan awal bela negara
Kemampuan awal bela negara secara fisik dapat ditunjukkan
dengan cara menjaga kesiapsiagaan diri yaitu dengan menjaga kesehatan
jasmani dan rohani. Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara
menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang
mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat. Dengan
demikian, maka untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-nilai dasar
bela negara maka setiap orang harus memiliki kesehatan dan
kesiapsiagaan jasmani maupun mental yang mumpuni, serta memiliki
etika, etiket, moral dan nilai kearifan lokal sesuai dengan jati diri bangsa
Indonesia.
• Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun
2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values,
Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN
BerAKHLAK. Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK
yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
1.Berorientasi Pelayanan
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Tugas pelayanan publik yang sangat
erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk
memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan
dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN harus

18
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Kode etik berorientasi Pelayanan :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaaikan tiada henti
2. Akuntabel
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Amanah seorang ASN menurut Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah
menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
3. Kompeten
ASN merupakan jabatan profesional, yang harus berbasis pada
kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada kode
etik profesinya. ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya
dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASN.
kaitan relevansi kode etik profesi ASN dengan kinerja ASN, dapat
diperhatikan dalam latar belakang dirumuskannya kode etik ASN yang
disebut dengan BerAkhlak. Panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:

19
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubahi
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Hormonis
Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara
serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara
berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Salah satu kunci sukses
kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif
yang ada di tempat kerja bisa 11 memberikan dampak positif bagi
karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Pola Harmoni
merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai pertentangan
dalam masyarakat. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan
membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan
produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan. Kode etik
Harmonis yaitu sebagai berikut :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu
core values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh
setiap ASN. Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal
adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap
loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan
sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan
tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundangundangan yang

20
berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen dari
pemerintahan itu sendiri.
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis
yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti
setia, atau suatu kesetiaan. Sedangkan Loyalitas merupakan suatu hal
yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang,
terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Loyal, merupakan
salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup
untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang 12 timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan
kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Organisasi
maupun individu dituntut untuk menyesuaikan diri dengan apa yang
menjadi tuntutan perubahan. Di dunia usaha hal ini lebih mudah
dimengerti ketika terjadi perubahan pada selera pasar akan memaksa
pelaku usaha untuk menyesuaikan produk mereka agar sesuai dengan
apa yang menjadi keinginan pasar.
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya
organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan,
termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan
lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan.
Kode etik adaftif yaitu :

21
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
Kolaboratif atau kolaborasi adalah merupakan proses partisipasi
beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi
segala aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai evaluasi.
Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi stakeholders
bahwa organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian strategi
kebijakan, collaborative governance menekankan semua aspek yang
memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuanbersama
dengan “berbagi kekuatan”. Kode etik Prilaku Kolaboratif yaitu :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama
• Peran dan Kedudukan ASN
a.Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan Pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, Etika
Profesi, Bebas dari intervensi politik, dan bersih dari praktif KKN.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 ASN terdiri atas 2
yaitu PNS dan PPPK. PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan 13 PPPK merupakan warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas

22
pemerintahan sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan
ketentuan perundang-undangan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai
politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan
tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
Untuk menjalankan kedudukannya, makan Pegawai ASN
memiliki fungsi dan tugas yaitu sebagai berikut :
1. Pelaksana kebijakan publik yaitu bertugas melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Pelayan publik yaitu bertugas memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas.
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur

23
dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi
tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa
langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi
perencanaan kebutuhan yang 14 berupa transparansi dan jangkauan
penginformasian kepada masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya
dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi pemerintah mendapatkan
pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya.
Dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua
prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi
pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai
akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan
kinerja.
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen
PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan,
pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan
kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan
perjanjian kerja, dan perlindungan.
b. Smart ASN
Sesuai dengan 5 arahan presiden dalam upaya percepatan
transformasi digital, pengembangan SDM merupakan salah satu fokus
Presiden. Literasi digital berperan penting untuk meningkatkan
kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja

24
literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture,
dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai
metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat
dalam menguasai teknologi digital.
Literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan
sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi.
Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan
pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital
yang dilakukan secara produktif. Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan
alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung
jawab.
Empat pilar yang menopang literasi digital yaitu :
1. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan,
dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan
sehari hari.
2. Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti
lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari

25
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek
negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap selanjutnya. Adapun
isu yang terjadi di SMP Negeri 4 manokwari, yaitu;

Tabel 2. Isu yang terjadi pada SMP Negeri 4 Manokwari


No ISU
1. Kurangnya Minat peserta didik dalam mengikuti Ibadah Osis
2. Kurangnya keterlibatan peserta didik dalam kegiatan Ibadah
Osis
3. Kurangnya prasarana dalam kegiatan Ibadah Osis

B. Dampak bila Isu tidak diselesaikan dan bila diselesaikan


Adapun dampak-dampak yang akan ditimbulkan jika isu tersebut
tidak segera diselesaikan dapat dilihat pada table 2, yaitu sebagai berikut:

Table 3. dampak yang ditimbulkan bila Isu tidak diselesaikan

No Isu Dampak jika tidak segera Dampak jika segera


diselesaikan diselesaikan
1 Kurangnya minat -Susah diajak Berdoa mengawali -Setia berdoa sebelum
peserta didik dalam kegiatan memulai kegiatan tanpa
mengikuti Ibadah Osis disuru
2 kurangnya keterlibatan -kemalasan membaca Firman -Rajin membaca Firman
dalam mengikuti Tuhan Tuhan
kegiatan Ibadah Osis -Selalu lupa menghafal Ayat yang -Setia dalam Menghafal Ayat
sudah dikasih -Yang selalu dinyanyikan
3 kurangnya Prasarana -Malas menyanyi Lagu Rohani adalah Lagu Rohani(Firman
dalam Kegiatan Ibadah -Tidak ada kebenaran dalam hati Tuhan)
Osis -Selalu lakukan yang benar

26
C. Tapisan Isu
Teknik analisis isu yang digunakan adalah analisis isu APKL. Teknik
APKL adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu
masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu;

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum


terselesaikan hingga masa sekarang.

b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar,


ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya,

c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut


hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang
atau sekelompok kecil orang.

d. Layak (L),yaitu isu yang masuk akal (logis),pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas,hak, wewenang dan tanggung jawab hingga
akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.

Table 4. hasil penapisan Isu dengan menggunakan teknik APKL

Kriteria isu Nilai


No Isu strategis Rangking
A P K L Total
1 Kurangnya minat peserta didik 4 5 5 5 19 I
dalam mengikuti Ibadah Osis
2 Kurangnya keterlibatan dalam 2 3 3 2 10 II
kegiatan Osis
3 Kurangnya prasarana dalam 2 2 3 2 9 III
kegiatan Osis
Berdasarkan hasil analisis Isu APKL yang telah dilakukan maka isu
dengan nilai tertinggi yaitu “Kurangnya Minat Peserta Didik dalam
Mengikuti Ibadah Osis pada SMP Negeri 4 Manokwari”. Isu ini menjadi
Isu utama yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya.

27
D. Gagasan Pemecahan Isu
Meningkatkan Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Ibadah Osis

 Doa bersama
 Mengahafal beberapa ayat
 Membaca Alkitab saat beribadah
 Menyanyi sambil bermain

28
Tabel 5.Deskripsi kegiatan
No kegiatan Tahapan Output/ hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
substansi mata Visi Misi Organisasi Organisasi
pelatih
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Menjumpai konsultasi Adanya -Manajemen ASN Visi -Profesional
kepala dengan Kepala persetujuan,sara dan Smart ASN - Terwujudnya Sekolah -kerja sama
Sekolah Sekolah n, dan masukan. Berorientasi Pada yang -tanggung jawab
penetapan Pelayanan,ramah, Neriman,Berprestasi, -sadar waktu
mentor terkait dan dapat Berbudaya, -inisiatif
Rancangan diandalkan Berwaawasan IPTEK,
Aktualisasi Akuntabel- Berkarakter, dan
bertanggung Peduli Lingkungan.
jawab,komitmen,ker
ja sama, dan
responisasi

29
2 Menjumpai Konsultasi -Adanya Manajemen ASN Misi Dengan susunan
mentor dengan mentor persetujuan dan dan Smart ASN Meningkatkan kegiatan
bimbingan terkait judul Isu kejelasan. - Akuntabel-kerja keimanan dan pembelajaran
Rancangan yang diangkat Ramah, Sopan, sama, - ketaqwaan warga maka akan
Aktualisasi Dan Penyerahan tanggung tanggung jawab, sekolah menguatkan nilai
Jadwal jawab,mura organisasi
rancangan hati,Kerjasama Akuntabel dan
3 Konsultasi Aktualisasi Adanya Misi professional
dengan persetujuan dan Meningkatkan 1.profesional
mentor terkait Persetujuan dari kerja sama keimanan dan 2.sadar waktu
dengan mentor ketaqwaan warga 3.tanggung jawab
kegiatan sekolah 4.inisiatif
Aktualisasi
yang akan
dilaksanakan
4 Pertemuan Konsultasi Adanya Manajemen ASN Misi 1.profesional
dengan dengan mentor persetujuan, dan Smart ASN Meningkatkan 2.tanggung jawab
mentor terkait kegiatan keimanan dan 3.kerja sama
Aktualisasi yang ketaqwaan warga 4.inisiatif
akan dilakukan sekolah

30
5 Memberikan Mengarahkan Adanya 1.Kompeten Misi 1.profesional
arahan pada peserta didik agar pemahaman dari Meningkatkan Meningkatkan 2.kerja sama
peserta didik kerja sama dalam peserta didik kompetensi diri dan keimanan dan 3.tanggung jawab
terkait kegiatan yang melaksanakan ketaqwaan warga 4.inisiatif
kegiatan yang akan dilakukan tugas dengan sekolah
akan kualitas terbaik
dilakukan 2.kolaboratif
Terbuka dan
bekerja sama

6 Penyusunan 1.Melakukan Doa Adanya kerja 1.Loyal Misi 1.profesional


tahapan Bersama sama Kerja sama Meningkatkan 2.kerja sama
kegiatan 2.Membaca Menyesuaikan diri keimanan dan 3.tanggung jawab
Aktualisasi Alkitab saat dengan keadaan ketaqwaan warga 4.inisiatif
beribadah sekolah
3.menghafal ayat
4.bernyanyi
sambil bermain

31
BAB III
CAPIAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
A. Daftar Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Dalam melaksanakan kegiatan Aktualisasi atau habituasi selama
30 hari, penulis melaksanakan kegiatan Meningkatkan Minat Peserta Didik
Dalam Mengikuti Ibadah Osis di SMP Negeri 4 Kabupaten Manokwari,
yang menerapkan Nilai-Nilai Berakhlak.

Tabel 6. daftar kegiatan

no Rancangan aktualisasi no Pelaksanaan Aktualisasi

1 Pertemuan dengan kepala 1 Penunjukan mentor


sekolah
2 Pertemuan dengan mentor 2 a. konsultasi jadwal rancangan
aktualisasi
b. konsultasi terkait kegiatan
aktualisasi
3 Pertemuan dengan peserta 3 a. Perkenalan dan pemberian
didik arahan
b. Doa bersama
c. Membaca alkitab
d. Bermain sambil menyanyi

B. Deskripsi Capaian
Hasil pencapaian aktualisasi ini adalah memberikan pemahaman
serta penerapan secara langsung nilai-nilai Berakhlak dalam bentuk
kontribusi Meningkatkan Minat Peserta Didik Dalam Mengikuti Ibadah Osis
di SMP Negeri 4 Kabupaten Manokwari, adapun uraian teknik
pelaksanaan kegiatan pada rancangan aktualisasi yang telah dirumuskan
adalah sebagai berikut:

32
1. Pertemuan Dengan Kepala Sekolah
a. Penentuan Dan Penunjukan Mentor
Deskripsi kegiatan

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah konsultasi dengan kepala


sekolah SMP Negeri 4 Manokwari serta penunjukan mentor sebagai
penasihat atau pelatih yang akan membantu dan memberikan
pengetahuan seputar skill professional dari perspektif yang lebih
berpengalaman, serta mendapatkan arahan dari kepala sekolah
menyangkut kegiatan atau tugas yang akan dilakukan. Sebagai pendidk
atau pengajar yang baik harus bisa meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, sebagai sikap cerminan
aktualisasi nilai Kompeten.

Gambar 1. bukti kegiatan 1

Analisis dampak.

Berdasarkan nilai-nilai dasar PNS tercakup dalam mata pelatihan


nilai-nilai berakhlak, Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Kolaboratif, Adaptif, dan Loyal, sangat perlu melakukan
konsultasi kepada pimpinanan atau pejabat dan staf yang dalam hal ini
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Manokwari tentang kegiatan yang akan

33
di lakukan, disamping itu dapat memudahkan dalam pelaksanaan
kegiatan proses belajar mengajar, dengan selalu memperhatikan dan
menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam melakukan kegiatan sehingga
dapat berlangsung/ berjalan dengan baik.

2. Pertemuan Dengan Mentor


a. Konsultasi Jadwal Rancangan Aktualisai Dan Kegiatan Aktualisasi
Deskripsi kegiatan
Kegiatan ini penulis menyiapkan tahapan-tahapan kegiatan
yang akan dikonsultasikan. Kemudian melaporkan tahapan-tahapan
tersebut ke mentor. Dalam proses ini ada beberapa bahan yangh di
koreksi oleh mentor sehingga penulis merasa perlu menyatukan
persepsi agar tercipta kesepakatan bersama. Dengan demikian mentor
dapat memberikan persetujuan kepada penulis agar kegiatan
aktualisasi dapat dilaksanakan selama habituasi di SMP Negeri 4
Manokwari. Hal ini mencerminkan nilai aktualisasi Kompeten dan
menjaga nama baik ASN, pimpinan, instansi dan Negara yang
merupakan cerminan aktualisasi nilai Loyal.

Gambar 2. bukti kegiatan 2

34
Analisis Dampak

Berdasarkan nilai-nilai dasar PNS yang tercakup dalam mata


pelatihan nilai-nilai berakhlak, dalam melaksanakan tugas sebagai
ASN, perlu memperhatikan nilai-nilai dasar PNS dan penuh dengan
rasa tanggung jawab dan jujur terutama dalam hal menyangkut profesi
sebagai seorang pengajar atau pendidik, sehingga dapat
berlangsung/berjalan dengan baik.

3. Pertemuan Dengan Peserta Didik


a. Perkenalan Dan Pemberian Arahan
Deskripsi Kegiatan
Setelah pertemuan dengan mentor dan membahas mengenai
tahap-tahap kegiatan yang dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah
pertemuan dengan peserta didik dalam hal ini murid SMP Negeri 4
Manokwari dengan tujuan perkenalan serta memberikan arahan
mengenai tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan, ini bertujuan
agar pada saat kegiatan proses belajar mengajar, para peserta didik
bisa mempersiapkan diri dengan baik, supaya proses kegiatan boleh
berjalan dengan baik sesuai dengan Nilai-nilai dasar PNS
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin,
dan berintegritas tinggi, tercakup dalam aktualisai nilai akuntabel.

Gambar 3. bukti gambar 3

35
Analisis Dampak

Dalam melaksanakan tugas sebagai soerang pegawai/ASN perlu


memperhatikan nilai-nilai dasar PNS sehingga tugas yang dilaksanakan
dapat berlangsung dengan baik dan penuh tanggung jawab.

b. Melakukan Doa Bersama

Deskripsi Kegiatan

Sebelum memulai berbagai kegiatan kita harus mengawalinya


dengan doa tujuannya adalah untuk meminta keselamatan, kelancaran,
dan ketenangan saat kita belajar atau melaksanakan tugas. Dengan
berdoa, belajar jadi lebih tenang dan pikiran kita lebih focus kepada
materi pelajaran yang sedang kita pelajari, selain itu berdoa juga salah
satu cara mengajarkan kepada peserta didik agar selalu mendahulukan
Tuhan dalam segala hal dan tetap mendekatkan diri dengan Tuhan.
Sebagai pendidik atau pengajar harus jadi contoh dan panutan dengan
selalu membantu orang lain untuk belajar yang tercermin pada nilai
kompeten

Gambar 4.bukti gambar 4

36
Analisis Dampak

Sebagai seorang pendidik harus selalu memberikan yang terbaik


kepada peserta didik, dan juga mejandi panutan sekaligus wali orang
tua di sekolah, sehingga setiap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
murid harus di ajarkan untuk selalu mengawali kegiatan dengan doa.

b. Membaca Alkitab

Deskripsi Kegiatan

Pelajaran sederhana ini akan membantu memperkenalkan kepada


anak murid tentang disiplin rohani denga focus khusu pada pentingnya
membaca alkitab. Pelajaran ini dirancang khusus untuk pelajar di
sekolah tetapi bisa juga di pakai untuk semua kegiatan seperti sekolah
minggu atau gereja. Sebagai seorang guru dapat memberikan
penjelasan kepada murid tentang tujuan dari membaca alkitab. Karena
alkitab memiliki signifikansi di dalam sekolah pendidikan Kristen karena
sekolah adalah sarana dalam mengenalkan Allah kepada siswa
sehingga mereka mengalami pembaharuan identitas diri di dalam
kristus dan memiliki karakter Kristen dewasa yang dapat
bertanggungjawab kepada Allah, gereja, Negara dan masyarakat
seperti yang tercermin pada aktualisasi nilai akuntabel, melaksanakan
tugas dengan jujur, tanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas
tinggi yang merupakan aktualisasi nilai.

Gambar 5. bukti kegiatan 5

37
Analisis Dampak

Dalam melaksanakan tugas sebagai ASN perlu memperhatikan


nilai-nilai dasar PNS sehingga muncul rasa jujur, tanggung jawab dan
disiplin agar tugas bisa berjalan dengan baik.

c. Bermain sambil Menyanyi

Deskripsi Kegiatan

Setelah dilakukan kegiatan membaca alkitab selanjutnya di lakukan


bermain sambil bernyanyi tujuan di lakukan kegiatan ini untuk melatih
keterampilan fisik murid untuk berani tampil di depan umum sesuai
dengan Nilai-nilai dasar PNS melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi, tercakup
dalam aktualisai nilai akuntabel.

Gambar 6.6 Bukti Kegiatan

38
Analisis Dampak

Dalam melaksanakan tugas sebagai soerang pegawai/ASN perlu


memperhatikan nilai-nilai dasar PNS sehingga tugas yang dilaksanakan
dapat berlangsung dengan baik dan penuh tanggung jawab.

39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagaimana
di uraikan di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. melalui kegiatan aktualisasi ini penulis dapat belajar dan melatih
kepekaan dan kemapuam dalam melakukan proses belajar
mengajar sebagai seorang guru di SMP Negeri 4 Manokwari.
2. Melalui kegiatan aktualisasi ini, penulis dapat memahami lebih
dalam lagi bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
yang tercakup dalam mata pelatihan nilai-nilai berakhlak seperti,
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Kolaboratif, Adaptif, dan Loyal.
3. Penulis juga mendapatkan banyak pengalaman nyata tentang
penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam bentuk sikap dan perilaku
disiplin dalam kedudukan dan perannya sebagai ASN yang
diterapkan di instansi tempat kerja masing-masing, sehinga dapat
memberikan dampak dan manfaat bagi peserta Latsar CPNS, unit
kerja dan masyrakat.
4. Melalui kegiatan aktualisasi ini, penulis juga mendapat manfaat
pembelajaran, antara lain:
 Melatih kepemimpinan dalam mengorganisir kegiatan
dengan baik.
 Dapat lebih memahami dan mendalami apa yang menjadi
tugas pokok penulis di tempat kerja.

40
B. Saran
Berdasarkan uraian laporan dan kesimpulan di atas, maka penulis
dapat memberikan beberapa saran dalam rangka peningkatan kegiatan
aktualisasi mendatang.
1. Dalam pelaksanaan kegiatan terus membangun komunikasi dan
koordinasi kerja yang baik dengan mentor dan semua pegawai dan
berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan tahapan kegiatan
dengan baik.
2. Mengoptimalkan waktu yang ada dengan baik sehigga seluruh
tahapan kegiatan dapat diselesaikan.

41
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Akuntabilitas. Modul
Pendidikan dan Pelatihan PrajabatanGolongan I dan II. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Nasionalisme. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Etika Publik. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Komitmen Mutu. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Anti Korupsi. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Pelayanan Publik. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Manajemen ASN. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Whole of Government. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Habituasi. Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI. 2018. Buku Panduan.Pelatihan
Dasar (Latsar) CPNS Golongan III, Jakarta: Kemenkes RI.
Hudak & Gallo. 2010. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik Edisi 6,
Volume 1 dan 2 .Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

42
LAMPIRAN
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan TOTAL
Nilai dasar Indikator nilai I II III IV
I II III I II III I II III I II III
Berorientasi
Pelayanan

Akuntabel 2

Kompeten 3

Harmonis

Loyal 1

Adaptip

43
Kolaboratif

44

Anda mungkin juga menyukai