OLEH
i
LEMBAR PERSETUJUAN
TAHUN 2022
Oleh
NAMA : dr. RININURDIANA
NIP : 19900826 202203 2 005
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS NOKILALAKI
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER
NDH : 16
JUDUL
Coach Mentor
Oleh
NAMA : dr. RININURDIANA
NIP : 19900826 202203 2 005
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS NOKILALAKI
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER
NDH : 16
JUDUL
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan
nikmat-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat
menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang
merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua saya Ruslan, S.IP, M.Pd, dan Butet Hasan, S.Pd, Adik saya
Afriansyah Putra, S.H., M.H saudara-saudara dan keluarga besar yang memberikan
motivasi dan doa selama menjalankan pelatihan dasar CPNS.
2. Bapak Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si, selaku Bupati Sigi.
3. Bapak DR. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
4. Bapak Syafrudin, S.E, selaku Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Sigi dan jajarannya yang telah menyelenggarakan
pelatihan dasar CPNS Kabupaten Sigi.
5. Bapak dr. Sofyan Malili, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi
6. Bapak Irfan Sadat Palenga, S.Kom, M.Si, selaku penguji yang telah memberikan
bimbingan, masukan, dan pengarahan dalam perbaikan laporan ini.
7. Ibu Ir. Stintje Uirianto, M.Si, selaku coach yang telah memberikan bimbingan,
masukan dan arahan dalam penentuan isu dan penyusunan rancangan aktualisasi.
8. Ibu Muznah, S.Kep. Ners, selaku mentor yang telah bersedia membimbing,
mengarahkan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
9. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan
terkait materi-materi Latsar.
10. Jajaran panitia pelaksana pelatihan dasar CPNS dan evaluator serta seluruh
pihak yang telah menyelengarakan kegiatan Latsar.
11. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CVII.
12. Rekan kerja di UPTD Puskesmas Nokilalaki atas saran dan dukungannya kepada
iii
penulis dalam menjalankan Pelatihan Dasar CPNS.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis.
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
dr. Rininurdiana
NIP. 19900826 202203 2 005
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….i
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………...vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah ............................................. 4
1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan .................................................................................... 6
1.4 Tujuan Aktualisasi ................................................................................................ 7
1.5 Manfaat Aktualisasi .............................................................................................. 7
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai- Nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ................................................ 9
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Identifikasi Penyebab Masalah dangan Metode Fishbone ......................... ...17
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Dalam
rangka penerapkan nilai-nilai dasar tersebut oleh Calon Pegawai Negeri Sipil maka
dirasakan perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya dipelayanan bidang
Kesehatan yang dilaksanakan di Instansi Puskesmas.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan Kesehatan semakin meningkat. Baik pelayanan
yang bersifat preventif, promotive, kuratif maupun rehabilitative. Maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan akurat di Puskesmas dengan berdasarkan
nilai-nilai dasar BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dikolaborasikan dengan peran ASN dalam
NKRI yang terbagi menjadi Whole Of Goverment, Pelayanan Publik, dan Manajemen
ASN.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(PMK No. 74, 2016). Upaya pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
dapat berjalan dengan baik jika dilakukan proses manajemen yang baik, proses
manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya dengan menaati tugas pokok dari
puskesmas itu sendiri yaitu salah satunya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular diantaranya Hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah yang
abnormal di dalam Arteri. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam
setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang
dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang kembali ke
jantung (Anies, 2006). Menurut (Ahmad,2011) Hipertensi dapat diketahui dengan
mengukur tekanan darah secara teratur. Hipertensi adalah penyakit yang secara umum
merupakan suatu keadaan tanpa gejala yang dapat menyerang siapa saja baik muda
maupun tua dan merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Hipertensi
adalah kondisi medis serius yang mempunyai resiko besar untuk meninggal karena
komplikasi seperti stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakann
ginjal, apabila tidak ditangani dengan baik.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis dan tidak menular
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global karena prevalensi yang tinggi serta
merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Diperkirakan 1,28 miliar
2
orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar
(dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Saat ini prevalensi
hipertensi secara global sebesar 22% dari total jumlah penduduk dunia. Dari jumlah
penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian
terhadap tekanan darah yang dimiliki. Prevalensi hipertensi tertinggi sebesar 27%
terdapat di wilayah Afrika dan Asia Tenggara berada di posisi ke-3 dengan prevalensi
sebesar 25% terhadap keseluruhan total penduduk. (WHO, 2019).
Salah satu faktor risiko hipertensi dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu faktor
risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat
dimodifikasi termasuk diet tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, diet tinggi lemak
jenuh dan lemak trans, rendahnya asupan buah dan sayuran), kurangnya aktivitas fisik,
konsumsi tembakau dan alkohol, dan kelebihan berat badan atau obesitas. Faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi termasuk riwayat keluarga hipertensi, usia di atas 65 tahun
dan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit ginjal (WHO 2022).
Puskesmas Nokilalaki memiliki jumlah kasus hipertensi pada tahun 2021
sebanyak 622 kasus dan pada tahun 2022 bulan Januari sampai bulan Mei
sebanyak 333 kasus dan menempati urutan pertama untuk kasus penyakit tidak
menular serta menempati urutan ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak di UPTD
Puskesmas Nokilalaki.
Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
khususnya Hipertensi di Puskesmas Nokilalaki, terdapat beberapa kendala yang
didapatkan salah satunya tentang rendahnya kunjungan rutin dan kepatuhan minum
obat pada pasien Hipertensi. Rendahnya kujungan dan kebiasaan berobat secara tidak
teratur sesuai dengan anjuran dokter dikarenakan pasien lupa mengingat waktu kontrol
pengobatan, sibuk dengan aktivitas atau pekerjaanya atau pun tidak ada support dari
keluarga atau orang terdekat, serta pasien hipertensi berhenti minum obat hipertensi
ketika gejala yang dirasakannya berkurang tanpa ada instruksi untuk menghentikan
terapi. Penderita hipertensi merupakan salah satu pasien yang harus diberikan konseling
agar patuh terhadap pengobatan yang dijalani.
Dampak dari isu rendahnya kunjungan rutin dan kepatuhan minum obat
pada pasien hipertensi jika tidak ditangani secara baik maka akan terjadi beberapa
komplikasi yang dapat berakibat fatal. Komplikasi yang di timbulkan yaitu,
retinopati hipertensi, aneurisma, stroke, gagal jantung, infark miokard dan gagal
3
ginjal, dimana hipertensi merupakan penyakit yang secara pelan-pelan dapat
menyebabkan kematian.
Dengan demikian pemeriksaan tekanan darah secara teratur memiliki arti penting
dalam perawatan pasien hipertensi. Kepatuhan menjalani pengobatan sangat diperlukan
untuk mengontrol tekanan darah serta mencegah terjadinya komplikasi. Kepatuhan
pasien berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pengobatan. Hasil terapi tidak akan
mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran diri pasien itu sendiri, bahkan dapat
mengakibatkan kegagalan terapi, serta dapat pula menimbulkan komplikasi yang sangat
merugikan penderita dan pada akhirnya akan berakibat fatal.
Berdasarkan dari uraian diatas, penulis akan melakukan aktualisasi di wilayah kerja
Puskesmas Nokilalaki pada pasien hipertensi. Pelayanan medis yang diberikan untuk
pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi yaitu dengan cara meningkatkan
kunjungan rutin untuk kontrol ke Puskesmas dan kepatuhan minum obat anti hipertensi.
1.2 Misi
Misi Kabupaten Sigi adalah:
1. Memantapkan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan
Infrastruktur
2. Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang Berdaya Saing Berbasis
Agribisnis
3. Melanjutkan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, Supremasi Hukum dan
HAM
4. Menguatkan Kualitas Ketertiban, Keamanan dan Harmoni Sosial
5. Melanjutkan Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Mitigasi Bencana
4
2. Gambaran OPD
1. Visi
Adapun Visi dari UPTD Puskesmas Nokilalaki, kecamatan Nokilalaki Kabupaten
Sigi yaitu:
5
2. Misi
Untuk mendukung tercapainya visi tersebut maka Puskesmas Nokilalaki memiliki
misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas SDM
2. Menerapkan sikap dan perilaku yang baik dalam memberikan pelayanan
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
4. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan akses pelayanan
3. Tujuan
Menjadikan puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif
4. Motto
Tata Nilai:
S : SOLIDARITAS
O : OPTIMIS
G : GIAT
I : INTEGRASI
L : LOYAL
I : INOVATIF
7
profesional dan berkarakter dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Bagi Puskesmas Nokilalaki
8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
9
kapabilitas Learning agility yang selalu berubah
Ahli dibidangnya 2. Membantu orang lain
belajar
3. Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
4 Harmonis Kami saling Peduli 1. Menghargai setiap
peduli dan Perbedaan orang apapun latar
menghargai Selaras belakangnya
perbedaan 2. Suka menolong orang
lain
3. Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
5 Loyal Kami Komitmen 1. Memegang teguh
berdedikasi dan Dedikasi ideologi Pancasila,
mengutamakan Kontribusi UUD 1945, setia pada
NKRI serta
kepentingan Nasionalisme
pemerintahan yang sah
Bangsa dan Pengabdian 2. Menjaga nama baik
Negara sesama ASN,
Pimpinan, Instansi, dan
Negara
3. Menjaga rahasia
jabatan dan negara
6 Adaptif Kami terus Inovasi 1. Cepat menyesuaikan
berinovasi dan Antusias diri menghadapi
antusias dalam terhadap perubahan
2. Terus berinovasi dan
menggerakkan perubahan
mengembangkan
ataupun Proaktif kreativitas
menghadapi 3. Bertindak proaktif
perubahan
7 Kolaboratif Kami Kesediaan 1. Memberi kesempatan
membangun bekerja sama kepada berbagai pihak
kerjasama yang Sinergi untuk untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja
sinergis hasil yang lebih
sama untuk
baik menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama.
10
2.2. Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
1. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan neporisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
2. Peran ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
3. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum.
Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
4. Kode Etik ASN
Fungsi Kode Etik dan Kode Perilaku
a. Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/aparatur sipil negara
dalam menjalankan tugas dan kewenangan agar tindakannya dinilai
baik
11
b. Sebagai standar penilaian sikap, perilaku, dan tindakan birokrasi
publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya.
5. Sistem Merit
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan
pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan.
2.2.2 Smart ASN
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting
untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di
Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
1. Literasi Digital
a. Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan penggunaan media
digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan
secara produktif.
b. Kerangka Kurikulum Literasi Digital
1. Digital Skill
2. Digital Culture
3. Digital Ethics
4. Digital Safety
2. Pilar Literasi Digital
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital :
a. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari - hari
masyarakat Indonesia.
b. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari media konvensional
ke media digital.
c. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi
3. Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya
a. Jenis Konten Negatif
1. Hoaks
2. Cyberbullying
12
3. Hate speech
b. Hak dan kewajiban dalam dunia digital
1. Akses dan tidak distriminatif
2. Kebebasan berekpresi dan mendapatkan informasi
3. Kebebasan berkumpul, berkelompok, dan partisipasi
4. Perlindungan privasi dan data
5. Pendidikan dan literasi
6. Perlindungan terhadap anak
7. Hak mendapatkan pertolongan terhadap pelanggaran hak asasi
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita.
Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan
untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari.
Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020
tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui
waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit
setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas
masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola
kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut
membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan
wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital
setiap warga negara.
Berdasarkan pengamatan, ada 5 (lima) isu yang akan saya angkat yaitu,
antara lain:
1.1 Kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam
pencegahan Covid 19
1.2 Kurangnya antusias dan kesadaran warga untuk vaksin covid 19
1.3 Rendahnya kunjungan rutin dan kepatuhan minum obat pada pasien
hipertensi
13
1.4 Kurangnya ketersedian obat-obatan di Puskesmas
1.5 Ketersediaan alat pemeriksaan kimia darah yang sering kehabisan stok
15
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Menggunakan Metode APKL
16
2.4 Identifikasi Penyebab Masalah
Metode Fishbone
Rendahnya
PKM
kunjungan rutin
NOKILALAKI dan kepatuhan
minum obat
pada pasien
Hipertensi
-Pola makan yang
mengandung
Jarak antara tinggi garam
Faskes dan -Kurang
rumah yang dukungan
keluarga untuk
berjauhan mengawasi dan
mengingatkan
minum obat
Sarana Lingkungan
2.5.3 Kegiatan : Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan
permasalahan diatas antara lain sebagai berikut :
18
tujuan agar pasien-pasien tersebut memiliki kesadaran untuk patuh berobat ke
Puskesmas.
3. Membuat Buku pemantauan berobat pasien Hipertensi
Kegiatan ini adalah kegiatan memberikan buku pemantauan berobat pada
pasien hipertensi saat berobat ke puskesmas atau posyandu sebagai alat bantu agar
memudahkan pasien untuk mengingat waktu kontrolnya dan obat apa saja yang
harus diminum secara rutin.
4. Membuat leaflet tentang Hipertensi
Kegiatan ini dilakukan karena di Puskesmas Nokilalaki belum ada media yang
dibuat untuk memberikan informasi pada pasien mengenai hipertensi, yang nantinya
akan ditempatkan di ruang tunggu puskesmas.
19
2.6. Rencana Kegiatan Aktualisasi
1 2 3 4 5 6 7
20
Hipertensi dilakukan Kesehatan dan Adaptif, Kolaboratif
(PENSI) b. Melakukan rapat Terlaksanannya - Harmonis Infrastruktur
koordinasi dengan rapat koordinasi - Kolaboratif
petugas PTM dan bersama petugas
PROLANIS PTM dan
PROLANIS
c. Merencanakan Terjadwalnya kelas - Akuntabel
jadwal kelas edukasi HT - Kompeten
Edukasi HT - Harmonis
- Kolaboratif
d. Mengumpulkan Terkumpulnya data - Harmonis
data pasien HT pasien HT - Adaptif
- Kolaboratif
Manajemen ASN
2. Membuat Buku a. Mencari referensi Tersedianya - Akuntabel Kegiatan ini Aktualisasi ini
Pemantauan dalam penyusunan referensi buku - Kompeten berkontribusi terhadap memperkuat nilai
berobat pasien buku pemantauan pemantauan berobat pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:
Hipertensi berobat No.1 yaitu Memantapkan Berorientasi
Akses dan Kualitas Pelayanan,
Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
21
b. Menetapkan isi dan Tersedianya isi dari - Berorientasi Kesehatan dan Kompeten,
penyusunan buku buku pemantauan Pelayanan Infrastruktur Harmonis, Adaptif,
pemantauan berobat berobat - Kompeten Kolaboratif
pasien - Adaptif
Manajemen ASN
SMART ASN
3. Membuat leaflet a. Mencari referensi Tersedianya - Akuntabel Kegiatan ini Aktualisasi ini
tentang untuk pembuatan referensi untuk - Kompeten berkontribusi terhadap memperkuat nilai
Hipertensi Leaflet leaflet pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:
22
b. Menyusun materi Tersusunnya materi - Berorientasi No.1 yaitu Memantapkan Berorientasi
Pelayanan
untuk mengisi leaflet Akses dan Kualitas Pelayanan,
leaflet - Akuntabel Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
Kesehatan dan Kompeten, Loyal,
- Kompeten
Infrastruktur Adaptif
- Adaptif
- Kompeten
- Adaptif
23
b. Melaksanakan kelas Terlaksananya kelas - Berorientasi Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
edukasi Hipertensi edukasi hipertensi Pelayanan Kesehatan dan Kompeten,
- Akuntabel Infrastruktur Harmonis, Adaptif,
- Kompeten Kolaboratif
- Kolaboratif
c. Melakukan Tekanan darah - Berorientasi
pemeriksaan terperiksa Pelayanan
Tekanan darah - Akuntabel
- Kompeten
- Harmonis
- Kolaboratif
d. Mencatat hasil Hasil Tekanan darah - Akuntabel
pemeriksaan tercatat di buku - Kolaboratif
tekanan darah di pemantauan berobat
Buku pemantauan
berobat
24
- Harmonis
- Loyal
f. Memberikan Buku Buku pemantauan - Berorientasi
pemantauan berobat berobat diberikan Pelayanan
kepada pasien kepada pasien - Akuntabel
Hipertensi hipertensi - Kompeten
- Harmonis
- Loyal
25
b. Melakukan Terkoordinasinya - Harmonis Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
koordinasi dengan kegiatan bersama PJ - Kolaboratif Kesehatan dan Kompeten,
PJ Posyandu lansia posyandu lansia dan Infrastruktur Harmonis, Adaptif,
dan kader posyandu kader posyandu Kolaboratif
untuk mengadakan
kegiatan
26
d. Melakukan kegiatan Terlaksananya aksi - Berorientasi
Aksi Peduli peduli Hipertensi di Pelayanan
Hipertensi di Posyandu lansia - Akuntabel
Posyandu Lansia - Kompeten
berupa penyuluhan - Harmonis
- Kolaboratif
Manajemen ASN
SMART ASN
6. Melakukan a. Mengumpulkan Pasien Terkumpul - Berorientasi Kegiatan ini Aktualisasi ini
monitoring dan pasien Pelayanan berkontribusi terhadap memperkuat nilai
evaluasi - Harmonis pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:
- Adaptif No.1 yaitu Memantapkan Berorientasi
- Kolaboratif Akses dan Kualitas Pelayanan ,
b. Melakukan Tekanan darah - Berorientasi Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
Evaluasi diperiksa Pelayanan Kesehatan dan Kompeten,
pemeriksaan - Akuntabel Infrastruktur Harmonis, Loyal,
Tekanan darah - Kompeten Adaptif, Kolaboratif
- Kolaboratif
27
pemantauan berobat
Lembar laporan
kegiatan
28
2.7. Jadwal Tentatif Aktualisasi
3. Membuat leaflet
tentang Hipertensi
4. Mengadakan Kelas
Edukasi Hipertensi
(KEKASIH) di
Puskesmas
Nokilalaki
5. Melakukan Aksi
Peduli Hipertensi
(PENSI) di Posyandu
Lansia
29
6. Melakukan
monitoring dan
evaluasi
30