Anda di halaman 1dari 38

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN

“MENINGKATKAN KUNJUNGAN RUTIN DAN


KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI
UPTD PUSKESMAS NOKILALAKI”

OLEH

NAMA PESERTA : dr. RININURDIANA


NO. PESERTA : 16
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS NOKILALAKI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 107


PEMERINTAH KABUPATEN SIGI
Kerjasama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 107


PEMERINTAH KABUPATEN SIGI
Kerjasama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2022

Oleh
NAMA : dr. RININURDIANA
NIP : 19900826 202203 2 005
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS NOKILALAKI
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER
NDH : 16

JUDUL

“MENINGKATKAN KUNJUNGAN RUTIN DAN KEPATUHAN MINUM


OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS
NOKILALAKI”
Disetujui untuk diseminarkan
Pada Tanggal : 16 Juli 2022

Coach Mentor

Ir. Stintje Uirianto, M.Si Muznah, S.Kep. Ners


NIP: 19640905 199003 2 003 NIP: 19660706 198902 2 001
i
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 107


PEMERINTAH KABUPATEN SIGI
Kerjasama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

Oleh
NAMA : dr. RININURDIANA
NIP : 19900826 202203 2 005
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS NOKILALAKI
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER
NDH : 16

JUDUL

“MENINGKATKAN KUNJUNGAN RUTIN DAN KEPATUHAN MINUM


OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS NOKILALAKI”
Disetujui untuk diseminarkan
Pada Tanggal : 16 Juli 2022
Coach Mentor

Ir. Stintje Uirianto, M.Si Muznah, S.Kep. Ners


NIP: 19640905 199003 2 003 NIP: 19660706 198902 2 001
PENGUJI

Irfan Sadat Palenga, S.Kom, M.Si


NIP: 19710826 200003 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan
nikmat-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat
menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang
merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua saya Ruslan, S.IP, M.Pd, dan Butet Hasan, S.Pd, Adik saya
Afriansyah Putra, S.H., M.H saudara-saudara dan keluarga besar yang memberikan
motivasi dan doa selama menjalankan pelatihan dasar CPNS.
2. Bapak Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si, selaku Bupati Sigi.
3. Bapak DR. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
4. Bapak Syafrudin, S.E, selaku Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Sigi dan jajarannya yang telah menyelenggarakan
pelatihan dasar CPNS Kabupaten Sigi.
5. Bapak dr. Sofyan Malili, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi
6. Bapak Irfan Sadat Palenga, S.Kom, M.Si, selaku penguji yang telah memberikan
bimbingan, masukan, dan pengarahan dalam perbaikan laporan ini.
7. Ibu Ir. Stintje Uirianto, M.Si, selaku coach yang telah memberikan bimbingan,
masukan dan arahan dalam penentuan isu dan penyusunan rancangan aktualisasi.
8. Ibu Muznah, S.Kep. Ners, selaku mentor yang telah bersedia membimbing,
mengarahkan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
9. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan
terkait materi-materi Latsar.
10. Jajaran panitia pelaksana pelatihan dasar CPNS dan evaluator serta seluruh
pihak yang telah menyelengarakan kegiatan Latsar.
11. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CVII.
12. Rekan kerja di UPTD Puskesmas Nokilalaki atas saran dan dukungannya kepada

iii
penulis dalam menjalankan Pelatihan Dasar CPNS.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis.
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.

Sigi, 13 Juli 2022

dr. Rininurdiana
NIP. 19900826 202203 2 005

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….i

LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI.. ....................... .i

LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN EVALUASI RANCANGAN


AKTUALISASI……………………………………………...……………………………..ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v

DAFAR TABEL ................................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………...vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah ............................................. 4
1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan .................................................................................... 6
1.4 Tujuan Aktualisasi ................................................................................................ 7
1.5 Manfaat Aktualisasi .............................................................................................. 7

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ................................................................ 9


2.2 Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance .. 11
2.3 Analisis Isu ........................................................................................................... 13
2.4 Identifikasi Penyebab Masalah .............................................................................. 17
2.5 Alternatif Pemecahan Masalah / Gagasan Ide ........................................................ 17
2.6 Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................................................................... 20
2.7 Jadwal Tentatif Aktualisasi ................................................................................... 29

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai- Nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ................................................ 9

Tabel 2.2 Identifikasi Isu Menggunakan Metode APKL ................................................... 16

Tabel 2.3 Pemecahan Masalah/ Gagasan Ide…………………………………………….…17

Tabel 2.4 Rencana Kegiatan Aktualisai ............................................................................ 20

Tabel 2.5 Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi ………………………………………….. 29

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Identifikasi Penyebab Masalah dangan Metode Fishbone ......................... ...17

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur sipil Negara bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
13/K.1/PDP.07/2022 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, dimana Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Untuk itu, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal
dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan Peserta
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam
dirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai dengan bidang
tugasnya. Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan
Pegawai Negeri Sipil profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa.
Untuk menjadi pelayan publik yang baik, maka ASN perlu menerapkan nilai-nilai
dasar ASN yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 27 Juli 2021
yang ditegaskan kembali oleh Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 yaitu BerAKHLAK (Berorientasi

1
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Dalam
rangka penerapkan nilai-nilai dasar tersebut oleh Calon Pegawai Negeri Sipil maka
dirasakan perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya dipelayanan bidang
Kesehatan yang dilaksanakan di Instansi Puskesmas.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan Kesehatan semakin meningkat. Baik pelayanan
yang bersifat preventif, promotive, kuratif maupun rehabilitative. Maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan akurat di Puskesmas dengan berdasarkan
nilai-nilai dasar BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dikolaborasikan dengan peran ASN dalam
NKRI yang terbagi menjadi Whole Of Goverment, Pelayanan Publik, dan Manajemen
ASN.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(PMK No. 74, 2016). Upaya pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
dapat berjalan dengan baik jika dilakukan proses manajemen yang baik, proses
manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya dengan menaati tugas pokok dari
puskesmas itu sendiri yaitu salah satunya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular diantaranya Hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah yang
abnormal di dalam Arteri. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam
setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang
dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang kembali ke
jantung (Anies, 2006). Menurut (Ahmad,2011) Hipertensi dapat diketahui dengan
mengukur tekanan darah secara teratur. Hipertensi adalah penyakit yang secara umum
merupakan suatu keadaan tanpa gejala yang dapat menyerang siapa saja baik muda
maupun tua dan merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Hipertensi
adalah kondisi medis serius yang mempunyai resiko besar untuk meninggal karena
komplikasi seperti stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakann
ginjal, apabila tidak ditangani dengan baik.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis dan tidak menular
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global karena prevalensi yang tinggi serta
merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Diperkirakan 1,28 miliar

2
orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar
(dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Saat ini prevalensi
hipertensi secara global sebesar 22% dari total jumlah penduduk dunia. Dari jumlah
penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian
terhadap tekanan darah yang dimiliki. Prevalensi hipertensi tertinggi sebesar 27%
terdapat di wilayah Afrika dan Asia Tenggara berada di posisi ke-3 dengan prevalensi
sebesar 25% terhadap keseluruhan total penduduk. (WHO, 2019).
Salah satu faktor risiko hipertensi dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu faktor
risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat
dimodifikasi termasuk diet tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, diet tinggi lemak
jenuh dan lemak trans, rendahnya asupan buah dan sayuran), kurangnya aktivitas fisik,
konsumsi tembakau dan alkohol, dan kelebihan berat badan atau obesitas. Faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi termasuk riwayat keluarga hipertensi, usia di atas 65 tahun
dan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit ginjal (WHO 2022).
Puskesmas Nokilalaki memiliki jumlah kasus hipertensi pada tahun 2021
sebanyak 622 kasus dan pada tahun 2022 bulan Januari sampai bulan Mei
sebanyak 333 kasus dan menempati urutan pertama untuk kasus penyakit tidak
menular serta menempati urutan ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak di UPTD
Puskesmas Nokilalaki.
Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
khususnya Hipertensi di Puskesmas Nokilalaki, terdapat beberapa kendala yang
didapatkan salah satunya tentang rendahnya kunjungan rutin dan kepatuhan minum
obat pada pasien Hipertensi. Rendahnya kujungan dan kebiasaan berobat secara tidak
teratur sesuai dengan anjuran dokter dikarenakan pasien lupa mengingat waktu kontrol
pengobatan, sibuk dengan aktivitas atau pekerjaanya atau pun tidak ada support dari
keluarga atau orang terdekat, serta pasien hipertensi berhenti minum obat hipertensi
ketika gejala yang dirasakannya berkurang tanpa ada instruksi untuk menghentikan
terapi. Penderita hipertensi merupakan salah satu pasien yang harus diberikan konseling
agar patuh terhadap pengobatan yang dijalani.
Dampak dari isu rendahnya kunjungan rutin dan kepatuhan minum obat
pada pasien hipertensi jika tidak ditangani secara baik maka akan terjadi beberapa
komplikasi yang dapat berakibat fatal. Komplikasi yang di timbulkan yaitu,
retinopati hipertensi, aneurisma, stroke, gagal jantung, infark miokard dan gagal

3
ginjal, dimana hipertensi merupakan penyakit yang secara pelan-pelan dapat
menyebabkan kematian.
Dengan demikian pemeriksaan tekanan darah secara teratur memiliki arti penting
dalam perawatan pasien hipertensi. Kepatuhan menjalani pengobatan sangat diperlukan
untuk mengontrol tekanan darah serta mencegah terjadinya komplikasi. Kepatuhan
pasien berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pengobatan. Hasil terapi tidak akan
mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran diri pasien itu sendiri, bahkan dapat
mengakibatkan kegagalan terapi, serta dapat pula menimbulkan komplikasi yang sangat
merugikan penderita dan pada akhirnya akan berakibat fatal.
Berdasarkan dari uraian diatas, penulis akan melakukan aktualisasi di wilayah kerja
Puskesmas Nokilalaki pada pasien hipertensi. Pelayanan medis yang diberikan untuk
pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi yaitu dengan cara meningkatkan
kunjungan rutin untuk kontrol ke Puskesmas dan kepatuhan minum obat anti hipertensi.

1.2. Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah

1. Visi dan Misi Kabupaten Sigi


1.1 Visi
Visi Kabupaten Sigi adalah “KABUPATEN SIGI YANG
BERDAYA SAING BERBASIS AGRIBISNIS”

1.2 Misi
Misi Kabupaten Sigi adalah:
1. Memantapkan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan
Infrastruktur
2. Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang Berdaya Saing Berbasis
Agribisnis
3. Melanjutkan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, Supremasi Hukum dan
HAM
4. Menguatkan Kualitas Ketertiban, Keamanan dan Harmoni Sosial
5. Melanjutkan Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Mitigasi Bencana

4
2. Gambaran OPD

Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan tingkat primer


dan merupakan unit pelayanan tenik dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.

Puskesmas Nokilalaki terletak di Desa Kamarora A, Kecamatan Nokilalaki,


yang didirikan pada tahun 2012 dan beroperasi sejak tahun 2013. Puskesmas
Nokilalaki merupakan salah satu Puskesmas induk yang ada di Kecamatan
Nokilalaki yang mempunyai jarak dengan ibukota Kabupaten ± 80 Km, dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Palolo

Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Kabupaten Poso

Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Kecamatan Palolo

Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Kec. Kulawi

Secara Umum Wilayah Puskesmas Nokilalaki terdiri dari Wilayah dataran ±


60% daerahnya berbukit. Masalah Curah Hujan pertahun rata-rata 60 % dengan suhu
berkisar antara 20-30 ⁰ C. Hampir semua wilayah kerja Puskesmas dapat dijangkau
roda dua maupun kendaraan roda empat. Kecamatan Nokilalaki sendiri terdapat 5
(Lima) desa yaitu Desa Kamarora A, Desa Kamarora B, Desa Kadidia, Desa Sopu
dan Desa Bulili. Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Nokilalaki tahun
2019 adalah sebanyak 6.262 jiwa.
Tujuan pembangunan kesehatan di puskesmas Nokilalaki menuju kecamatan
Nokilalaki sehat adalah meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat serta
lingkungan agar terwujud derajat kesehatan yang optimal yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan yang sehat, serta mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu.

1. Visi
Adapun Visi dari UPTD Puskesmas Nokilalaki, kecamatan Nokilalaki Kabupaten
Sigi yaitu:

“ Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Nokilalaki Sehat “

5
2. Misi
Untuk mendukung tercapainya visi tersebut maka Puskesmas Nokilalaki memiliki
misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas SDM
2. Menerapkan sikap dan perilaku yang baik dalam memberikan pelayanan
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
4. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan akses pelayanan
3. Tujuan
Menjadikan puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif
4. Motto

“ Kesehatan adalah tujuan Kami”

Tata Nilai:

S : SOLIDARITAS

O : OPTIMIS

G : GIAT

I : INTEGRASI

L : LOYAL

I : INOVATIF

1.3. Tugas dan fungsi jabatan peserta


Tugas pokok Dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta membina peran serta masyarakat dalam
rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Adapun uraian tugas dokter yang dikutip dari Permenkes Nomor 73 Tahun 2013
adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan


2. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap
3. Melaksanakan pelayanan kegawat daruratan medis
4. Melaksanakan pelayanan gizi dan KIA
5. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman kerja
untuk menyusun catatan medis pasien
6
6. Menyusun draft visum et repertum
7. Melaksanakan tugas jaga
8. Menyusun draft laporan pelaksanaan tugas
9. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
10. Menyusun laporan lain-lain
1.4. Tujuan aktualisasi
1.4.1 Tujuan pemecahan isu
Untuk meningkatkan mutu pelayanan medis terhadap pasien hipertensi
dengan meningkatkan kunjungan rutin dan kepatuhan minum obat pasien
hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nokilalaki, melalui kegiatan
aktualisasi ini dengan meningkatan kunjungan rutin pasien Hipertensi
diharapkan agar memudahkan masyarakat untuk memahami pentingnya
meminum obat secara teratur. Dengan meminum obat secara teratur
diharapkan angka kejadian komplikasi akan menurun dan angka kematian juga
menurun, sehingga Usia Harapan Hidup masyarakat bisa meningkat.
1.4.2 Tujuan Aktualisasi bagi ASN
Adapun tujuan dari pembuatan rancangan Aktualisasi ini Bagi peserta
Latsar CPNS Gol. III Angkatan CVII tahun 2022 adalah sebagai acuan dalam
mengimplementasikan gagasan kreatif pemecahan isu unit Organisasi dalam
bentuk kegiatan-kegiatan sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN, yakni
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif (BerAKHLAK).
Rancangan ini juga bertujuan untuk menginternalisasi dan
mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK yang telah dipelajari saat
melakukan Distance Learning dalam Pelatihan Dasar (Latsar) dan untuk
menjadi ASN yang memiliki sikap professional yaitu ASN yang karakter dan
kepribadiannya menganut nilai-nilai dasar profesi ASN, sehingga mampu
melaksanakan fungsi sesuai tugas dan jabatan secara professional.
1.5. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang diberikan dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peserta
Dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN berserta peran dan
kedudukan ASN pada instansi tempat bekerja dan menghasilkan ASN yang

7
profesional dan berkarakter dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Bagi Puskesmas Nokilalaki

Dapat mendukung kegiatan upaya kesehatan Masyarakat (UKM) dalam upaya


pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular sebagai salah satu
fungsi puskesmas, terutama dalam hal penanggulangan penyakit hipertensi dan
dapat menurunan kasus kematian akibat komplikasi penyakit Hipertensi di
Puskesmas Nokilalaki.

3. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi


Dapat mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sigi.
4. Bagi Masyarakat
Dapat memenuhi hak masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang
lebih optimal dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat
mengenai penyakit degenratif dan penyakit tidak menular di UPTD Puskesmas
Nokilalaki.

8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-nilai dasar


profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus di implementasikan oleh seluruh
ASN, meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Kolaboratif (BerAKHLAK), serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu Whole
Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik. Berikut Nilai-nilai dasar profesi
ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang meliputi Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Kolaboratif (BerAKHLAK), serta Whole Of
Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.

Tabel 2.1 Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


No Nilai Dasar Afirmasi Kata kunci Panduan Perilaku
1 Berorientasi Kami  Responsivitas
1. Memahami dan
Pelayanan berkomitmen  Kualitas memenuhi kebutuhan
memberikan  Kepuasan masyarakat
pelayanan prima 2. Ramah, cekatan, solutif,
demi kepuasan dan dapat diandalkan
masyarakat 3. Melakukan perbaikan
tiada henti.
2 Akuntabel Kami  Integritas 1. Melaksanakan tugas
bertanggung-  Konsisten dengan jujur,
jawab atas  Dapat dipercaya bertanggungjawab,
kepercayaan  Transparan cermat, disiplin dan
yang diberikan berintegritas tinggi
2. Menggunakan
kekayaan dan barang
milik negara secara
bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
3. Tidak
menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3 Kompeten Kami terus  Kinerja terbaik 1. Meningkatkan
belajar dan  Sukses kompetensi diri untuk
mengembangkan  Keberhasilan menjawab tantangan

9
kapabilitas  Learning agility yang selalu berubah
 Ahli dibidangnya 2. Membantu orang lain
belajar
3. Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
4 Harmonis Kami saling  Peduli 1. Menghargai setiap
peduli dan  Perbedaan orang apapun latar
menghargai  Selaras belakangnya
perbedaan 2. Suka menolong orang
lain
3. Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
5 Loyal Kami  Komitmen 1. Memegang teguh
berdedikasi dan  Dedikasi ideologi Pancasila,
mengutamakan  Kontribusi UUD 1945, setia pada
NKRI serta
kepentingan  Nasionalisme
pemerintahan yang sah
Bangsa dan  Pengabdian 2. Menjaga nama baik
Negara sesama ASN,
Pimpinan, Instansi, dan
Negara
3. Menjaga rahasia
jabatan dan negara
6 Adaptif Kami terus  Inovasi 1. Cepat menyesuaikan
berinovasi dan  Antusias diri menghadapi
antusias dalam terhadap perubahan
2. Terus berinovasi dan
menggerakkan perubahan
mengembangkan
ataupun  Proaktif kreativitas
menghadapi 3. Bertindak proaktif
perubahan
7 Kolaboratif Kami  Kesediaan 1. Memberi kesempatan
membangun bekerja sama kepada berbagai pihak
kerjasama yang  Sinergi untuk untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja
sinergis hasil yang lebih
sama untuk
baik menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama.

10
2.2. Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance

2.2.1 Manajemen ASN

1. Kedudukan ASN
 Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan neporisme.
 Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
 Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
2. Peran ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
3. Hak dan Kewajiban ASN
 Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum.
 Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
4. Kode Etik ASN
 Fungsi Kode Etik dan Kode Perilaku
a. Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/aparatur sipil negara
dalam menjalankan tugas dan kewenangan agar tindakannya dinilai
baik

11
b. Sebagai standar penilaian sikap, perilaku, dan tindakan birokrasi
publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya.
5. Sistem Merit
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan
pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan.
2.2.2 Smart ASN
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting
untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di
Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
1. Literasi Digital
a. Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan penggunaan media
digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan
secara produktif.
b. Kerangka Kurikulum Literasi Digital
1. Digital Skill
2. Digital Culture
3. Digital Ethics
4. Digital Safety
2. Pilar Literasi Digital
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital :
a. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari - hari
masyarakat Indonesia.
b. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari media konvensional
ke media digital.
c. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi
3. Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya
a. Jenis Konten Negatif
1. Hoaks
2. Cyberbullying

12
3. Hate speech
b. Hak dan kewajiban dalam dunia digital
1. Akses dan tidak distriminatif
2. Kebebasan berekpresi dan mendapatkan informasi
3. Kebebasan berkumpul, berkelompok, dan partisipasi
4. Perlindungan privasi dan data
5. Pendidikan dan literasi
6. Perlindungan terhadap anak
7. Hak mendapatkan pertolongan terhadap pelanggaran hak asasi
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita.
Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan
untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari.
Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020
tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui
waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit
setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas
masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola
kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut
membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan
wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital
setiap warga negara.

2.3. Analisis Isu

2.3.1 Identifikasi Isu

Berdasarkan pengamatan, ada 5 (lima) isu yang akan saya angkat yaitu,
antara lain:
1.1 Kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam
pencegahan Covid 19
1.2 Kurangnya antusias dan kesadaran warga untuk vaksin covid 19

1.3 Rendahnya kunjungan rutin dan kepatuhan minum obat pada pasien
hipertensi

13
1.4 Kurangnya ketersedian obat-obatan di Puskesmas

1.5 Ketersediaan alat pemeriksaan kimia darah yang sering kehabisan stok

2.3.2 Deskripsi Isu di UPTD Puskesmas Nokilalaki

a. Kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam


pencegahan Covid 19
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS
CoV-2, dimana pada saat ini masyarakat masih kurang pengetahuan
untuk merapkan protokol kesehatan jika akan pergi keluar rumah,
penerapan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dengan rajin
mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker ketika beraktivitas
diluar rumah dan menjaga jarak aman ketika berada ditempat umum

b. Kurangnya antusias dan kesadaran warga untuk vaksin covid 19

Rendahnya tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang


vaksinasi Covid-19 yang membuat masyarakat kurang berpartisipasi
dalam mengikuti vaksin covid 19, di tambah lagi masih banyak
masyarakat yang percaya dengan Hoax yang beredar di media sosial.
Padahal seperti kita ketehui sendiri vaksin tersebut sudah melalui tahapan
uji coba dan sudah di pastikan aman untuk di gunakan.

c. Rendahnya kunjungan rutin dan kepatuhan minum obat pada pasien


hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang sering dijumpai


dan termasuk kesehatan masyarakat yang perlu segera ditanggulangi.
Tanpa penanggulangan yang baik, penyakit ini akan mengganggu
kehidupan penderita sehari-hari dan penyakit ini cenderung
menimbulkan komplikasi.

Hipertensi menjadi ututan pertama tertinggi untuk kasus penyakit


tidak menular (PTM), dan menempati urutan ketiga tertinggi dari sepuluh
kasus terbanyak di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nokilalaki, tetapi
pasien jarang kontrol untuk melakukan pengobatan. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan masyarakat tidak mau memeriksakan diri ke
14
pelayanan kesehatan yaitu meliputi pengetahuan, pekerjaan, pendidikan
dan faktor jarak rumah ke faskes yang jauh. Sehingga dalam hal ini
diperlukan beberapa langka dalam menangani masalah ini yaitu dengan
penyuluhan secara rutin tentang hipertensi, pengoptimalan Posbindu
serta melibatkan lintas sektor dalam upaya bersama-sama dalam
menyelesaikan masalah ini.

d. Kurangnya ketersediaan obat-obatan di Puskesmas


Puskesmas Nokilalaki merupakan puskesmas yang memiliki
wilayah kerja dan jumlah penduduk yang banyak. Oleh karena itu
Puskesmas Nokilalaki seharusnya memiliki ketersedian obat yang cukup
sesuai dengan kapasitas yang dimiliki puskesmas dan penduduk wilayah
kerja, sehingga setiap pasien dapat terlayani dengaan maksimal. Dalam
hal ini, ketersediaan obat dipuskesmas sering mengalami kehabisan stok
obat akibat keterlambatan dari dinas kesehatan daerah yang menyuplai
obat ke Puskesmas.

e. Ketersediaan alat pemeriksaan kimia darah yang sering kehabisan stok


Banyaknya pasien yang menderita penyakit kronis di puskesmas
seperti diabetes melitus, hiperkolesterol, hiperurisemia, membutuhkan alat
pemeriksaan kimia darah yang cukup sehingga semua pasien dapat
terlayani. Namun, terbatasnya stok alat pemeriksaan membuat tidak
semua pasien mendapatkan pemeriksaan kimia darah sehingga pelayanan
pasien di puskesmas Nokilalaki menjadi kurang maksimal.

2.3.3. Menerapkan Teknik Analisis Isu

Berdasarkan isu-isu yang telah diidentifikasi dilakukan penilaian kualitas


masing-masing isu dengan menggunakan metode Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan kelayakan (APKL) :

15
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Menggunakan Metode APKL

No. ISU A P K L Skor


1. Kurangnya kesadaran masyarakat menerapkan 4 4 3 3 14
protokol kesehatan dalam pencegahan Covid 19
2. Kurangnya antusias dan kesadaran warga untuk 4 4 5 5 18
vaksin covid 19
3. Rendahnya kunjungan rutin dan kepatuhan minum 5 5 5 5 20
obat pada pasien hipertensi
4. Kurangnya ketersedian obat-obatan di Puskesmas 4 4 5 4 17

5. Ketersediaan alat pemeriksaan kimia darah 4 4 4 4 12


yang sering kehabisan stok

Keterangan : 1 = Sangat Rendah 4 = Tinggi


2 = Rendah 5 = Sangat Tinggi
3 = Sedang

16
2.4 Identifikasi Penyebab Masalah
Metode Fishbone

Manusia Dana Metode

-Belum mengerti -Penyuluhan


harus minum obat
rutin dan edukasi
-Tidak ada yang kurang
-Tidak merasakan
gejala dan merasa biaya
sehat -Posbindu
yang belum
-Lebih
mementingkan maksimal
pekerjaan

Rendahnya
PKM
kunjungan rutin
NOKILALAKI dan kepatuhan
minum obat
pada pasien
Hipertensi
-Pola makan yang
mengandung
Jarak antara tinggi garam
Faskes dan -Kurang
rumah yang dukungan
keluarga untuk
berjauhan mengawasi dan
mengingatkan
minum obat

Sarana Lingkungan

Gambar 2.1. Identifikasi Penyebab Masalah dengan Metode Fishbone

2.5 Alternatif Pemecahan Masalah / Gagasan ide

2.5.1 Gagasan : Menggunakan beberapa kegiatan / metode untuk meningkatkan


kepatuhan berobat pasien Hipertensi di Puskesmas Nokilalaki

2.5.2 Pemecahan Masalah/ Gagasan ide


Tabel 2.3 Pemecahan Masalah/ Gagasan Ide
No. Penyebab Masalah Pemecahan Masalah/ Gagasan Ide
1. Belum mengerti harus minum obat rutin Edukasi dan penyuluhan bahwa
hipertensi harus meminum obat rutin
2. Tidak merasakan gejala dan merasa sehat Edukasi dan penyuluhan bahwa
17
hipertensi harus melakukan
pengobatan jangka panjang walaupun
tidak merasakan gejala
3. Lebih mementingkan pekerjaan Edukasi dan penyuluhan tentang
pentingnya berobat
4. Jarak antara Faskes dan rumah yang -Pengoptimalan Kegiatan Posyandu
berjauhan untuk melakukan pelayanan Kesehatan

-Pelayanan kesehatan pasien HT bisa


melalui bidan Desa
5. Tidak ada biaya Membantu Pasien untuk segera
mendaftarkan diri pada JKN/BPJS
Kesehatan.
6. Penyuluhan dan edukasi yang kurang -Melakukan penyuluhan dan edukasi
tentang Hipertensi

-Membuat Leaflet tentang Hipertensi


7. Posbindu yang belum maksimal Mengoptimalkan kegiatan posbindu

8. Pola makan yang mengandung tinggi Melakukan edukasi tentang diet


garam Hipertensi
9. Kurang dukungan keluarga untuk -Membuat Buku Pemantauan berobat
mengawasi dan mengingatkan minum pasien Hipertensi
obat
-Membuat grup WhatsApp sebagai
media untuk saling mengingatkan

2.5.3 Kegiatan : Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan
permasalahan diatas antara lain sebagai berikut :

1. Mengadakan kelas edukasi Hipertensi ( KEKASIH )

Kegiatan ini berkolaborasi dengan tim pengelolah PTM (Penyakit Tidak


Menular), dan PJ PROLANIS, nantinya sama-sama akan memberikan informasi dan
edukasi seputar hipertensi dengan tujuan agar pasien hipertensi paham akan penyakit
hipertensi dan rutin untuk kontrol berobat. Serta membuat Group WhatsApp yang
beranggotakan Dokter, Petugas kesehatan, kader, dan pasien hipertensi

2. Mengadakan Aksi Peduli Hipertensi (PENSI) di Posyandu Lansia

Kegiatan ini dilakukan di posyandu lansia untuk memberikan informasi dan


edukasi mengenai hipertensi untuk pasien-pasien hipertensi yang jarang kontrol ke
Puskesmas, namun hanya datang ke Posyandu lansia saja jika ada keluhan dengan

18
tujuan agar pasien-pasien tersebut memiliki kesadaran untuk patuh berobat ke
Puskesmas.
3. Membuat Buku pemantauan berobat pasien Hipertensi
Kegiatan ini adalah kegiatan memberikan buku pemantauan berobat pada
pasien hipertensi saat berobat ke puskesmas atau posyandu sebagai alat bantu agar
memudahkan pasien untuk mengingat waktu kontrolnya dan obat apa saja yang
harus diminum secara rutin.
4. Membuat leaflet tentang Hipertensi

Kegiatan ini dilakukan karena di Puskesmas Nokilalaki belum ada media yang
dibuat untuk memberikan informasi pada pasien mengenai hipertensi, yang nantinya
akan ditempatkan di ruang tunggu puskesmas.

19
2.6. Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD PUSKESMAS NOKILALAKI


Isu yang di angkat : Rendahnya Kunjungan rutin dan kepatuhan minum obat pada pasien Hipertensi
Gagasan pemecahan isu : Meningkatkan kunjungan rutin dan kepatuhan minum obat pasien hipertensi melalui KEKASIH (Kelas
Edukasi Hipertensi) dan PENSI (Peduli Hipertensi)

Tabel 2.4 Rencana Kegiatan Aktualisai


No.
Kontribusi Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Terhadap Visi, Misi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Pemda OPD

1 2 3 4 5 6 7

1. Persiapan a. Melakukan Terlaksananya - Akuntabel Kegiatan ini Aktualisasi ini


pelaksanaan kelas konsultasi dengan kosultasi dengan - Harmonis berkontribusi terhadap memperkuat nilai
edukasi Kepala Puskesmas mentor - Loyal pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:
Hipertensi (mentor) terkait - Kolaboratif No.1 yaitu Memantapkan Akuntabel,
(KEKASIH) dan mengenai kegiatan Akses dan Kualitas Kompeten,
Aksi Peduli yang akan Pelayanan Pendidikan, Harmonis, Loyal,

20
Hipertensi dilakukan Kesehatan dan Adaptif, Kolaboratif
(PENSI) b. Melakukan rapat Terlaksanannya - Harmonis Infrastruktur
koordinasi dengan rapat koordinasi - Kolaboratif
petugas PTM dan bersama petugas
PROLANIS PTM dan
PROLANIS
c. Merencanakan Terjadwalnya kelas - Akuntabel
jadwal kelas edukasi HT - Kompeten
Edukasi HT - Harmonis
- Kolaboratif
d. Mengumpulkan Terkumpulnya data - Harmonis
data pasien HT pasien HT - Adaptif
- Kolaboratif

Manajemen ASN

2. Membuat Buku a. Mencari referensi Tersedianya - Akuntabel Kegiatan ini Aktualisasi ini
Pemantauan dalam penyusunan referensi buku - Kompeten berkontribusi terhadap memperkuat nilai
berobat pasien buku pemantauan pemantauan berobat pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:
Hipertensi berobat No.1 yaitu Memantapkan Berorientasi
Akses dan Kualitas Pelayanan,
Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,

21
b. Menetapkan isi dan Tersedianya isi dari - Berorientasi Kesehatan dan Kompeten,
penyusunan buku buku pemantauan Pelayanan Infrastruktur Harmonis, Adaptif,
pemantauan berobat berobat - Kompeten Kolaboratif
pasien - Adaptif

Tercetaknya buku - Akuntabel


c. Mencetak Buku
pemantauan berobat pemantauan pasien - Kompeten
pasien hipertensi HT
- Adaptif

d. Melakukan Terlaksananya - Harmonis


sosialisasi mengenai sosaialisasi - Kolaboratif
tata cara pengisian mengenai cara
Buku pemantauan pengisian buku

berobat pada tenaga pemantauan berobat


medis pada tenaga
kesehatan

Manajemen ASN
SMART ASN
3. Membuat leaflet a. Mencari referensi Tersedianya - Akuntabel Kegiatan ini Aktualisasi ini
tentang untuk pembuatan referensi untuk - Kompeten berkontribusi terhadap memperkuat nilai
Hipertensi Leaflet leaflet pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:

22
b. Menyusun materi Tersusunnya materi - Berorientasi No.1 yaitu Memantapkan Berorientasi
Pelayanan
untuk mengisi leaflet Akses dan Kualitas Pelayanan,
leaflet - Akuntabel Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
Kesehatan dan Kompeten, Loyal,
- Kompeten
Infrastruktur Adaptif
- Adaptif

c. Mencetak Leaflet Tercetaknya leaflet - Akuntabel

- Kompeten

- Adaptif

d. Menyimpan Leaflet Tersimpannya leaflet - Berorientasi


di ruang tunggu diruang tunggu agar Pelayanan
bisa di baca - Kompeten
- Loyal
Manajemen ASN
SMART ASN
4. Mengadakan Kelas a. Menyiapkan dan Tersedia dan - Akuntabel Kegiatan ini Aktualisasi ini
Edukasi Hipertensi menyusun materi tersusunnya materi - Kompeten berkontribusi terhadap memperkuat nilai
(KEKASIH) di untuk kelas edukasi kegiatan kelas - Adaptif pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:
Puskesmas dalam bentuk edukasi Hipertensi No.1 yaitu Memantapkan Berorientasi
Nokilalaki PowerPoint Akses dan Kualitas Pelayanan,

23
b. Melaksanakan kelas Terlaksananya kelas - Berorientasi Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
edukasi Hipertensi edukasi hipertensi Pelayanan Kesehatan dan Kompeten,
- Akuntabel Infrastruktur Harmonis, Adaptif,
- Kompeten Kolaboratif
- Kolaboratif
c. Melakukan Tekanan darah - Berorientasi
pemeriksaan terperiksa Pelayanan
Tekanan darah - Akuntabel
- Kompeten
- Harmonis
- Kolaboratif
d. Mencatat hasil Hasil Tekanan darah - Akuntabel
pemeriksaan tercatat di buku - Kolaboratif
tekanan darah di pemantauan berobat
Buku pemantauan
berobat

e. Konsultasi Dokter Pasien terkonsul - Berorientasi


Pelayanan
- Akuntabel
- Kompeten

24
- Harmonis
- Loyal
f. Memberikan Buku Buku pemantauan - Berorientasi
pemantauan berobat berobat diberikan Pelayanan
kepada pasien kepada pasien - Akuntabel
Hipertensi hipertensi - Kompeten
- Harmonis
- Loyal

g. Pembentukan Group Terbentuknya group - Berorientasi


WhatsApp bersama WhatsApp Pelayanan
pasien HT dan - Adaptif
Kader - Harmonis
- Kolaboratif
Manajemen ASN
SMART ASN
5. Melakukan Aksi a. Menyiapkan materi Tersedianya materi - Akuntabel Kegiatan ini Aktualisasi ini
Peduli Hipertensi untuk kegiatan aksi kegiatan aksi peduli - Kompeten berkontribusi terhadap memperkuat nilai
(PENSI) di peduli Hipertensi Hipertensi - Adaptif pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:
Posyandu Lansia dalam bentuk No.1 yaitu Memantapkan Berorientasi
PowerPoint Akses dan Kualitas Pelayanan,

25
b. Melakukan Terkoordinasinya - Harmonis Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
koordinasi dengan kegiatan bersama PJ - Kolaboratif Kesehatan dan Kompeten,
PJ Posyandu lansia posyandu lansia dan Infrastruktur Harmonis, Adaptif,
dan kader posyandu kader posyandu Kolaboratif
untuk mengadakan
kegiatan

c. Mengumpulkan data Terkumpulnya data - Berorientasi


pasien hipertensi
posyandu yang Pelayanan
memiliki jumlah - Akuntabel
pasien hipertensi - Harmonis
paling banyak, jarak
yang jauh dan yang
jarang kontrol ke
posyandu maupun
ke fasilitas
kesehatan untuk
dipilih menjadi
tempat diadakannya
kegiatan

26
d. Melakukan kegiatan Terlaksananya aksi - Berorientasi
Aksi Peduli peduli Hipertensi di Pelayanan
Hipertensi di Posyandu lansia - Akuntabel
Posyandu Lansia - Kompeten
berupa penyuluhan - Harmonis
- Kolaboratif
Manajemen ASN
SMART ASN
6. Melakukan a. Mengumpulkan Pasien Terkumpul - Berorientasi Kegiatan ini Aktualisasi ini
monitoring dan pasien Pelayanan berkontribusi terhadap memperkuat nilai
evaluasi - Harmonis pencapaian Misi Pemda OPD yaitu:
- Adaptif No.1 yaitu Memantapkan Berorientasi
- Kolaboratif Akses dan Kualitas Pelayanan ,
b. Melakukan Tekanan darah - Berorientasi Pelayanan Pendidikan, Akuntabel,
Evaluasi diperiksa Pelayanan Kesehatan dan Kompeten,
pemeriksaan - Akuntabel Infrastruktur Harmonis, Loyal,
Tekanan darah - Kompeten Adaptif, Kolaboratif
- Kolaboratif

c. Mencatat hasil Hasil Tekanan darah - Akuntabel


pemeriksaan tercatat di Buku - Kompeten

27
pemantauan berobat
Lembar laporan
kegiatan

d. Konsultasi Dokter Pasien terkonsul - Berorientasi


Pelayanan
- Akuntabel
- Kompeten
- Harmonis
- Loyal
e. Membuat laporan Lembar laporan - Akuntabel
hasil kegiatan kegiatan - Kompeten
- Kolaboratif
Manajemen ASN

28
2.7. Jadwal Tentatif Aktualisasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk


mempermudah melakukan tahapan kegiatan aktualisasi untuk mencapai target dengan
baik. Jadwal tentatif aktualisasi ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5 Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi

No. Bulan Bulan


Bulan Juli Bulan Juli
Kegiatan Agustus Agustus
Minggu ke 3 Minggu ke 4
Minggu ke 1 Minggu ke 2
1. Persiapan
pelaksanaan kelas
edukasi Hipertensi
(KEKASIH) dan
Aksi Peduli
Hipertensi (PENSI)
2. Membuat Buku
Pemantauan berobat
pasien Hipertensi

3. Membuat leaflet
tentang Hipertensi

4. Mengadakan Kelas
Edukasi Hipertensi
(KEKASIH) di
Puskesmas
Nokilalaki

5. Melakukan Aksi
Peduli Hipertensi
(PENSI) di Posyandu
Lansia

29
6. Melakukan
monitoring dan
evaluasi

30

Anda mungkin juga menyukai