Anda di halaman 1dari 60

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN XIII TAHUN 2022

RANCANGAN AKTUALISASI
AHLI PERTAMA DOKTER

OPTIMALISASI KEPATUHAN PENDERITA DIABETES


MELITUS UNTUK BEROBAT SECARA RUTIN MELALUI
PENYULUHAN DAN BUKU KONTROL DI PUSKESMAS
SUNGAI TABUK 2 KABUPATEN BANJAR

Oleh
dr ADITYA ARIF PRATAMA
NIP. 19870709 202203 1 001
NDH : 31

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
BANJARBARU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XIII

JUDUL : OPTIMALISASI KEPATUHAN PENDERITA DIABETES


MELITUS UNTUK BEROBAT SECARA RUTIN MELALUI
PENYULUHAN DAN BUKU KONTROL DI PUSKESMAS
SUNGAI TABUK 2 KABUPATEN BANJAR
PENULIS : dr ADITYA ARIF PRATAMA
JABATAN : AHLI PERTAMA DOKTER
UNIT KERJA : PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)
SUNGAI TABUK 2 KABUPATEN BANJAR
NDH : 31

Telah disetujui Oleh Mentor dan Coach untuk diseminarkan pada hari
Kamis tanggal Agustus 2022, di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarbaru, Agustus 2022

Mentor Coach

H. Yusdie Shopiani, MM Dr. H. Rahmadi, M.Si


NIP.19680226 198902 1 003 NIP.19601030 198003 1 005
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XIII

JUDUL : OPTIMALISASI KEPATUHAN PENDERITA DIABETES


MELITUS UNTUK BEROBAT SECARA RUTIN MELALUI
PENYULUHAN DAN BUKU KONTROL KE PUSKESMAS
SUNGAI TABUK 2 KABUPATEN BANJAR
PENULIS : dr ADITYA ARIF PRATAMA
JABATAN : AHLI PERTAMA DOKTER
UNIT KERJA : PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)
SUNGAI TABUK 2
NDH : 31

Telah diseminarkan dan disahkan pada hari Kamis tanggal


Agustusi 2022 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarbaru, Agustus 2022

Mentor Coach

H. Yusdie Shopiani, MM Dr. H. Rahmadi, M.Si


NIP. 19680226 198902 1 003 NIP. 19601030 198003 1 005

Penguji

Rizmaya Ariesdianti Dewi. S.STP., M.AP


NIP. 19900325 201010 2 001
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penyusunan hasil Aktualisasi dan Habituasi Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XIII Tahun 2022 dengan
judul “Optimalisasi Kepatuhan Pasien Penderita Diabetes Melitus Untuk
Berobat Secara Rutin Melalui Penyuluhan dan Buku Kontrol Di Puskesmas
Sungai Tabuk 2”.
Penulis menyadari bahwa selesainya laporan pelaksanaan aktualisasi
habituasi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, petunjuk, saran dan
dukungan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penulisan
loparan ini khususnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Mujiat, S.Sn. M.Pd selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Bapak Bagiawan, S.Pd, MM selaku Kepala Bidang PKMF
3. Bapak Dr. Abdul Haris , S.Sos. S.H, M.Si selaku kepala Sub Bidang
Kompetensi Pimpinan Daerah dan Prajabatan BPSMD Provinsi
Kalimantan Selatan.
4. Ibu Hj. Ida Pressy, MT selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Banjar.
5. Bapak Dr. H. Rahmadi, M.Si selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kebijakan dan kesabaran hingga
terselesainya penulisan rancangan aktualisasi ini.
6. Rizmaya Ariesdianti Dewi. S.STP., M.AP selaku Penguji yang telah
menguji dan memberi masukan untuk kesempurnaan penulisan
rancangan aktualisasi.

iv
7. Bapak H. Yusdie Shopiani, MM selaku Mentor yang memberikan inovasi,
bimbingan, dan arahan kepada penulis.
8. Bapak/Ibu Widyaiswara selaku tutor, fasilitator, pengelola beserta Staf
Badan Pengembangan Manusia Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
9. Kedua orang tua, keluarga dan suami yang selalu memberikan segala
bentuk dukungan, semangat dan doa kepada penulis.
10. Para peserta Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan XIII tahun 2022,
atas kerjasama dan kebersamaannya.
11. Seluruh bapak ibu pegawai dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tabuk 2 Kabupaten Banjar dan semua pihak yang memberikan
bantuan hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan rancangan
aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan
Aktualisasi Habituasi ini masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak
kekurangan. Penulis mengharapkan adanya masukan, saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga Rancangan
Aktualisasi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.

Banjarbaru, Agustus 2022


Penulis,

dr Aditya Arif Pratama


NIP. 19870709 202203 1 001

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL....................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................... 6
1. Tujuan Umum...........................................................................6
2. Tujuan Khusus........................................................................6
C. Manfaat.........................................................................................6
D. Isu Aktual.........................................................................................7
E. Ruang Lingkup...........................................................................11
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Profil Organisasi........................................................................12
B. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi..............................................19
C. Tugas Pokok dan Fungsi.............................................................20
D. Sasaran Kinerja Pegawai..............................................................22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Landasan teori..............................................................................24
B. Rancangan Aktualisasi..................................................................34
C. Rancangan Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi............................47
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 49
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Analisis prioritas isu (APKL)……………………………………….8

Tabel 1.2 Analisis prioritas isu (USG) ………………………………………10

Tabel 2.1 Data desa dan RT di wilayah kerja Puskesmas Sungai

Tabuk 2 .....................................................................................13

Tabel 2.2 Data Keadaan Penduduk perdesa di wilayah kerja Puskesmas

Sungai Tabuk 2 .........................................................................14

Tabel 2.3 Data Ketenagaan Di Puskesmas Sungai Tabuk 2…………….. 17

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi……………………………....... 34

Tabel 3.2 Rincian Jadwal Rencana Kegiatan............................................ 47

Tabel 3.3 Matrik Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi……………….48

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sungai

Tabuk 2 ..................................................................................12
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) Sungai Tabuk 2................................................18

viii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Aparatur Sipil Negara adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
Aparatur Sipil Negara (ASN) berperan sebagai perencana, pelaksana,
pengawas, penyelenggara tugas umum pemerintah, dan pembangunan
nasional. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara menjelaskan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Aparatur
sipil negara perlu dibentuk agar memiliki integritas, profesional, netral, dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2

Langkah yang dilakukan pemerintah untuk mendapatkan (ASN) yang


profesional dengan cara melakukan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Prajabatan. Pada saat ini Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan
dilakukan secara Daring. Pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan
yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral
kejujuran, semangat, serta motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompeten.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini dilaksanakan dalam
rangka pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan membentuk
kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola tantangan dan
masalah keragaman sosial kultural yang didasari nilai-nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta berdasarkan
kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN.
Saat ini pelayanan kepada masyarakat (public services) sebagaimana
disebutkan dalam UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik masih
belum optimal terutama dalam bidang kesehatan. Kesehatan merupakan
salah satu faktor penting penunjang keberhasilan pembangunan suatu
bangsa. Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, tanpa membedakan-bedakan
latarbelakang. Namun, faktanya dilapangan masih banyak masyarakat yang
mengalami kesulitan dalam hal mendapatkan akses yang baik, layak dan
adil.
Demi tercapainya kesehatan yang bermutu perlu dukungan dari
banyak pihak. Perlu dukungan dalam peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memadai adalah prioritas yang harus dilakukan. Tanpa adanya
kualitas Sumber Daya Manusia yang handal, maka sulit rasanya
3

menjalankan program-program pelayanan kesehatan dengan baik yang


berpihak pada masyarakat.
Upaya kesehatan puskesmas mencakup upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Puskesmas sebagai unit organisasi terkecil yang
berperan sebagai ujung tombak pusat pengembangan kesehatan untuk
melaksanakan pembinaan dan memberikan pelayanan upaya kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multipel etiologi yang ditandai dengan tingginya
kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid,
protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin
dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel sel
beta Langerhans kelenjar pancreas, atau disebabkan oleh kurang
responisifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.
Diabetes melitus merupakan penyakit menahun yang dapat
menimbulkan berbagai komplikasi yang berdampak terhadap kualitas hidup
penyandangnya dan dapat menjadi beban biaya kesehatan yang cukup
besar. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 Juta pada tahun
2030. Bahkan, International Diebetes Federation (IDF) memperkirakan
jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia dapat mencapai 28,57 Juta
pada 2045.
Diabetes melitus sering kali muncul tanpa bergejala. Sehingga sering
kali masyarakat datang dengan kondisi kadar gula darah yang sangat tinggi.
Adapun tanda gejala yang sering dirasakan penderita diabetes melitus
adalah poliuria (sering buang air kecil), polidipsi (sering haus) dan polifagia
(sering lapar). Selain itu sering pula muncul keluhan berupa penglihatan
4

kabur, koordinasi gerak terganggu, kesemutan tangan dan kaki, timbul gatal-
gatal dan berat badan menurun secara tiba -tiba.
Adapun yang menyebabkan penyakit diabetes melitus adalah tidak
rutinnya melakukan pemeriksaan gula secara teratur, nutrisi yang tidak
seimbang, aktifitas fisik yang tidak seimbang, mengkonsumsi minuman
disertai pemanis buatan dan makanan / cemilan tidak sehat.
Diebetes melitus dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan gula
darah. Beberapa tes dapat menentukan tingkat gula darah. Ada istilah GDS
atau Gula darah sewaktu yaitu pemeriksaan gula darah dilakukan pada saat
kapanpun walaupun sesudah makan. Jika hasilnya menunjukkan lebih dari
200 mg/dl, maka kadar gulanya dinilai tinggi. Ada juga GDP atau Gula darah
puasa yaitu pemeriksaan gula darah yang dilakukan setelah 8-10 jam tidak
makan. Nilai gula darahnya tidak boleh lebih dari 126 mg/dl supaya tidak
terindikasi diabetes melitus. Selain melakukan pengukuran gula darah, bisa
juga dilakukan pemeriksaan HbA1C, dimana jika menunjukkan lebih dari 6,5
% maka bisa bisa dikatakan menderita diabetes melitus.
Dalam perjalannya, diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi
akut maupun menahun. Komplikasi akut dapat berupa hiperglikemi akibat
peningkatan kadar gula darah yang tinggi dan komplikasi hipoglikemi karena
kadar gula yang rendah. Komplikasi kronik dapat mengenai semua organ
antara lain pembulih darah jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah
otak, mata, ginjal dan saraf. Selain itu juga, penderita diabetes melitus rawan
terkena infeksi. Dan sering kali penderita diabetes memerlukan rawat inap di
rumah sakit karena komplikasi berat yang dialami.
Saat ini WHO menempatkan diabetes sebagia penyakit nomor 4
penyebab kematian terbanyak di dunia. Diabetes juga menjadi perhatian
pemerintah melalui BPJS Kesehatan, karena menyumbang beban biaya
yang sangat besar. Dengan mengetahui bahwa diabetes melitus merupakan
problem kesehatan yang sangat serius, diharapkan kita semua peduli
5

terhadap tindakan pencegahan baik pencegahan primer maupun sekunder.


Pencegahan primer dapat dilakukan dengan perubahan gaya hidup,
menurunkan berat badan (pada kegemukan), mengkonsumsi makanan sehat
serta berolahraga secara rutin dan teratur. Pencegahan sekunder merupakan
upaya untuk mencegah atau menghambat komplikasi pasien yang telah
menderita diabetes melitus, berupa pemberian obat dan tindakan deteksi
dini komplikasi.
Menjadi perhatian dengan banyak ditemukannya penderita diabetes
yang belum optimal memanfaatkan fasilitas Kesehatan disekitarnya,
khususnya Puskesmas Sungai Tabuk 2 Kabupaten Banjar. Sehingga banyak
dijumpali penderita diabetes datang dengan kadar gula yang sangat tinggi
dikarenakan kurang teraturnya minum obat antidiabetes secara rutin dan
teratur. Hal itu tentu saja tidak lepas dari kurangnya pengetahun penderita
diabetes melitus. Kurangnya pengetahuan penderita diabetes akan
pentingnya berobat secara rutin membuat penderita diabetes melitus tidak
patuh untuk datang berobat secara rutin. Oleh karena itu, penguatan
pengetahuan pasien penderita diabetes melitus merupakan hal penting yang
harus dilakukan agar penderita diabetes melitus secara sadar diri mau
datang berobat secara rutin untuk menghindari komplikasi yang lebih berat
dan menjaga kualitas hidup di masa depan yang lebih baik.
Berdasarkan hal di atas, maka rancangan aktualisasi ini diberi judul
“Optimalisasi Kepatuhan penderita diabetes melitus untuk berobat secara
rutin melalui penyuluhan dan buku kontrol di Puskesmas Sungai Tabuk 2”.
Adapun tujuan kepatuhan berobat secara rutin bagi penderita diabetes
melitus melalui penyuluhan dan buku kontrol adalah dapat menciptakan
kesadaran diri penderita diabetes melitus untuk peduli kepada penyakit yang
dideritanya, meningkatkan kualitas hidup dengan menghindari dan mencegah
komplikasi dari penyakit diabetes mellitus.
6

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi
Calon Pegawai Negeri Sipil adalah menerapkan nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) pada kegiatan Optimalisasi Kepatuhan Penderita
Diabetes Melitus Untuk Berobat Secara Rutin Melalui Penyuluhan
dan Buku Kontrol di Puskesmas Sungai Tabuk 2 Kabupaten Banjar.

2. Tujuan Khusus
Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, tujuan yang
akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai
berikut:
a. Optimalnya kepatuhan penderita diabetes melitus untuk berobat
secara rutin ke Puskesmas Sungai Tabuk 2 Kabupaten Banjar.
b. Meningkatkan pengetahuan penderita diabetes melitus akan
penyakit yang dideritanya.
c. Mencegah terjadinya komplikasi pada penderita diabetes melitus,
baik komplikasi akut maupun kronis.
d. Meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes melitus.

C. Manfaat Aktualisasi
Penyusunan rancangan aktualisasi yang berjudul optimalisasi
kepatuhan penderita diabetes melitus melalui penyuluhan dan buku
kontrol di Puskesmas Sungai Tabuk 2 kabupaten Banjar ini
diharapkan dapat memberi manfaat kepada:
7

1. Manfaat bagi peserta


Dalam hal ini manfaat yang dapat diberikan dari penulisan
laporan aktualisasi adalah penulis akan dapat mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) pada setiap
kegiatan yang dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Sungai Tabuk 2
sehingga penulis bisa memberi output yang berkualitas bagi instansi
dan penderita diabetes melitus.
2. Manfaat bagi Organisasi
Organisasi yang berhasil dapat dinilai dari tercapainya visi misi
organisasi. Dengan adanya laporan aktualisasi ini, maka penulis
berharap akan terlaksananya tata kelola organisasi yang baik yang
bersumber dari nilai-nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
3. Manfaat bagi Masyarakat
Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang diabetes
melitus akan meningkat. Sehingga bisa memperbaiki life style
masyarakat, mencegah diabetes melitus dan juga meningkatkan
kualitas hidup bagi penderita diabetes melitus.

D. Isu Aktualisasi
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai ahli pertama dokter
umum dapat digambarkan isu-isu aktualisasi dan permasalahan yang
harus diselesaikan / dipecahkan yaitu:
1. Belum optimalnya kepatuhan penderita diabetes melitus untuk
berobat secara rutin ke Puskesmas Sungai Tabuk 2 Kabupaten
Banjar
2. Belum Optimalnya kepatuhan penderita hipertensi untuk berobat
secara rutin ke Puskesmas Sungai Tabuk 2 Kabupaten Banjar
8

3. Belum Optimalnya waktu pelayanan pasien di Puskesmas Sungai


Tabuk 2 Kabupaten Banjar
4. Belum optimalnya Kolaborasi antar unit pelayanan di Puskesmas
Sungai Tabuk 2 Kabupaten Banjar
5. Rendahnya kesadaran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tabuk 2 untuk tidak merokok di tempat umum

Dalam menentukan prioritas isu kami lakukan dengan tapisan isu


APKL (Aktual, Probleme, Kehalayakan dan Layak) dan tapisan isu USG
(Urgency, Seriousness dan Growth).

Tabel 1.1 Analisis Prioritas isu (APKL)

No APKL
Prioritas Isu Total Rangking
. A P K L
Belum optimalnya
kepatuhan penderita
diabetes melitus untuk
1 berobat secara rutin ke 5 5 5 4 19 I
Puskesmas Sungai
Tabuk 2 Kabupaten
Banjar
2 Belum Optimalnya 5 5 4 4 18 II
kepatuhan penderita
hipertensi untuk berobat
secara rutin ke
Puskesmas Sungai
Tabuk 2 Kabupaten
9

Banjar
Belum Optimalnya
waktu pelayanan pasien
3 di Puskesmas Sungai 5 3 4 4 16 IV
Tabuk 2 Kabupaten
Banjar
Belum optimalnya
Kolaborasi antar unit
pelayanan di
4 5 4 4 4 17 III
Puskesmas Sungai
Tabuk 2 Kabupaten
Banjar
Rendahnya kesadaran
masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas
5 5 3 3 3 14 V
Sungai Tabuk 2 untuk
tidak merokok di tempat
umum

5 = Sangat besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
10

Tabel 1.2 Analisis Prioritas Isu (USG)


USG
No. Prioritas Isu Total Rangking
U S G
Belum optimalnya
kepatuhan penderita
diabetes melitus untuk
1. 5 4 5 14 I
berobat secara rutin ke
Puskesmas Sungai Tabuk
2 Kabupaten Banjar
Belum Optimalnya
kepatuhan penderita
hipertensi untuk berobat
2 4 4 5 13 II
secara rutin ke
Puskesmas Sungai Tabuk
2 Kabupaten Banjar
Belum optimalnya
Kolaborasi antar unit
3 pelayanan di Puskesmas 3 4 4 11 III
Sungai Tabuk 2
Kabupaten Banjar

Berdasarkan ketiga isu diatas didapatkan isu dan permasalahan


yang harus diselesaikan di Puskesmas Sungai Tabuk 2 adalah belum
optimalnya kepatuhan penderita diabetes melitus untuk berobat secara
rutin di Puskesmas Sungai Tabuk 2. Isu tersebut di atas disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan, kurangnya penyuluhan dan kurang kesadaran
akan pentingnya berobat secara rutin. Apabila isu tersebut terus
dibiarkan maka akan dapat berdampak pada terjadinya komplikasi kronis
11

dan menurunnya kualitas hidup penderita diabetes melitus. Setelah


berkoordinasi dengan pihak mentor dan isu ini dicarikan solusi demi
kepatuhan penderita diabetes melitus untuk berobat secara rutin di
Puskesmas Sungai Tabuk 2, akhirnya saya menetapkan gagasan kreatif
yaitu Penyuluhan dan pembuatan buku kontrol diabetes melitus sehingga
Rancangan Aktualisasi ini berjudul ”Optimalisasi Kepatuhan Penderita
Diabetes Melitus Untuk Berobat Secara Rutin Melalui Penyuluhan dan
Buku Kontrol di Puskesmas Sungai Tabuk 2 Kabupaten Banjar untuk
ditangani dan dicarikan solusinya.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi tempat
kegiatan yaitu Puskesmas Sungai Tabuk 2 dan wilayah kerjanya. Adapun
waktu pelaksanaannya dimulai pada tanggal 2 Juli 2022 sampai dengan
29 Juli 2022, dengan kegiatan:
1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor mengenai pelaksanaan
aktualisasi
2. Melakukan penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan dan persiapan
data pasien
3. Melakukan koordinasi dengan pelaksana teknis kegiatan (pemegang
program UKM) dan Unit terkait
4. Mempersiapkan alat sarana dan prasarana pendukung kegiatan
5. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pembagian buku kontrol di
Posbindu PTM
6. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan umum dan pembagian buku
kontrol di Puskesmas
7. Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan.
12

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Profil Organisasi

Gambar 2.1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sungai Tabuk 2


Alamat / Lokasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Puseksmas Sungai Tabuk 2 : Jl Pandan Sari Desa Lok Baintan RT 04,
Kec. Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
13

1. Keadaan Geografi
Secara geografis wilayah Kecamatan Sungai Tabuk terbagi atas
3 wilayah kerja puskesmas yaitu Puskesmas Sungai Tabuk 1,
Puskesmas Sungai Tabuk 2 dan Puskesmas Sungai Tabuk 3.
Adapaun Puskesmas Sungai Tabuk 2 memiliki luas wilayah kerja
seluas 46 KM² dengan batas wilayah :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Mandastana.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Gudang Hirang
c. Sebelah timur berbatasan dengan desa Pemakuan
d. Sebelah barat berbatasan dengan desa Sungai Bakung dan
Sungai Tandipah
2. Administrasi Wilayah
Secara administrasi wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Sungai Tabuk 2 mempunyai 6 (enam) Desa dan total 34
Rukun Tetangga (RT).

Table 2.1. Data desa dan RT di wilayah kerja Puskesmas


Sungai Tabuk 2
No Nama Desa Jumlah RT
1 Lok Baintan 4
2 Paku Alam 3
3 Lok Baintan Dalam 3
4 Sungai Pinang Lama 7
5 Sungai Pinang Baru 3
6 Pembantanan 11
Total 34
14

3. Data Demografi
Wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sungai
Tabuk 2 yang meliputi 6 Desa dan mempunyai luas wilayah seluas 46
KM² dengan kepadatan penduduk 312 / km. Data Penduduk per Desa
di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Puskesmas Sungai Tabuk 2 tahun 2020.

Tabel 2.2. Data Keadaan Penduduk perdesa di wilayah kerja Pusat


Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sungai Tabuk 2

Jumlah Penduduk
No Desa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Lok Baintan 875 833 1708
2 Lok Baintan dalam 918 825 1743
3 Sungai Pinang Baru 1045 964 2009
4 Sungai Pinang Lama 1090 1002 2092
5 Paku Alam 929 873 1802
6 Pembantanan 1665 1538 3203
15

Sumber data : Koordinator statistik Kecamatan Sungai Tabuk

4. Sosial Ekonomi
Pada dasarnya penduduk di wilayah kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Sungai Tabuk 2 mayoritas
berpencaharian sebagai petani. Sebagian lagi ada yang
berdagang, buruh dan pekerjaan lainnya.

5. Transportasi
Hampir kesemua desa di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Tabuk 2 dapat di jangkau kendaraan roda 2 dan sebagiannya
dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 4. Selain
dengan roda 2 dan 4, di waktu tertentu, semisal air pasang atau
banjir, menggunakan perahu kecil dapat menjadi opsi pilihan untuk
mengakses dari satu desa ke desa yang lain.
6. Fasilitas pendidikan
Pendidikan sebagai fungsi pembinaan kepada masyarakat
untuk hidup sehat terutama pada usia sekolah maka petugas Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berupaya untuk memberikan
pelayanan dan sekaligus pembinaan terhadap anak didik dan
pembinaan terhadap guru UKS dalam memberikan penyuluhan
dan pelaksanaan penjaringan terhadap anak didik secara rutin di
sekolah yang berjumlah:
1) Paud sebanyak 6 sekolah
2) Taman kanak-kanak sebanyak 1 sekolah
3) Sekolah Dasar / sederajat sebanyak 19 sekolah
4) Sekolah Menengah pertama / sederajat sebanyak 4 sekolah
5) Sekolah Menengah Atas / sederajat sebanyak 3 sekolah
16

7. Sarana dan fasilitas Kesehatan


Untuk menunjang pelayanan, Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Sungai Tabuk 2 mempunyai :
1) Gedung Utama. Mempunyai fungsi untuk pelayanan poli umum
rawat jalan, konsultasi Gizi, pelayanan Kesehatan Ibudan Anak
(KIA) dan Keluarga Berencana (KB), konsultasi kesehatan
lingkungan, poli gigi, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS),
pelayanan keur kesehatan (KIR) dan pelayanan obat (apotek)
serta kegiatan lainnya.
2) Puskesmas Pembantu. Terdapat 1 Puskesmas pembantu yang
terdapat di Desa Sungai pinang Baru. Mempunyai fungsi untuk
memberikan pelayanan kesehatan umum.
3) Poskesdes. Terdapat 4 pos kesehatan desa. Mempunyai fungsi
untuk memberikan pelayan Kesehatan umum.
4) Posyandu Balita. Terdapat 24 pos pelayanan terpadu.
Mempunya fungsi untuk memberikan pelayan Kesehatan
kepada bayi dan balita.
5) Posyandu lansia. Terdapat 6 pos pelayan terpadu lansia.
Mempunyai fungsi untuk memberikan pelayan Kesehatan
umum bagi lansia
8. Struktur dan Ketenagaan
Menurut Permenkes Nomor: 75 Tahun 2014 bahwa Struktur
Puskesmas meliputi:
1) Kepala Puskesmas
2) Kasubbag Tata Usaha
3) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),
Kefarmasian dan Laboratorium
17

5) Penanggung jawab Jaringan pelayanan Puskesmas dan


Jejaring fasilitas pelayanan Kesehatan.
Untuk menunjang kinerja dan kerja puskesmas, Puskesmas Sungai
Tabuk 2 didukung oleh tenaga kerja yang terdiri dari PNS, PTT dan
pegawai kontrak / honorer. Terdapat total 64 pegawai yang bekerja
di Puskesmas Sungai Tabuk 2 dan berikut adalah jumlah pegawai
yang bekerja di Puskesmas Sungai Tabuk 2 :
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 37 orang
b) Pegawai Tidak Tetap (PTT) dari Provinsi berjumlah 21 orang
c) Tenaga kontrak / honorer berjumlah 6 org

Tabel 2.3. Data Ketenagaan Di Puskesmas Sungai Tabuk 2


NO JENIS PEGAWAI PNS PTT Kontrak / JUMLAH
Honorer
1 Pejabat Struktural 2 0 0 2
1 Dokter Umum 2 1 0 3
2 Dokter Gigi 1 0 0 1
3 Perawat 8 4 0 12
4 Perawat Gigi 2 0 0 2
5 Bidan 10 2 0 12
6 Petugas Gizi 2 1 0 3
7 Sanitarian 1 0 0 1
8 Epidemiolog 1 0 0 1
9 Kesehatan Masyarakat 1 1 0 2
10 Apoteker 2 1 0 3
11 Asisten Apoteker 2 1 0 3
12 Promosi Kesehatan 0 1 0 1
11 Administrasi 0 4 0 4
18

12 Rekam Medis 1 0 0 1
13 Analis kesehatan 0 2 0 2
14 Petugas Laboraturium 2 2 0 4
15 Pengelola 0 1 6 7
data/Tracer/CS/Jaga
Malam
Jumlah 64
18

Gambar 2.2 Struktur organisasi Puskesmas Sungai Tabuk 2


19

B. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi


Demi terlaksananya dan terwujudnya Visi Pemerintah Kabupaten
Banjar dan untuk mengemban tugas dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat yang bermanfaat dan berhasil guna
maka Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sungai Tabuk 2
mempunyai Visi dan untuk mewujudkan visi tersebut telah dituangkan
dalam Misi yaitu:
1. Visi
“Terwujudnya masyarakat Kecamatan Sungai Tabuk sehat,
berkeadilan dan Islami “
2. Misi
a. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Sungai Tabuk 2
b. Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat
madani
c. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
d. Membangun profesionalisme dengan memberikan pelayanan
kesehatan yang optimal baik individu, keluarga dan masyarakat
3. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai Budaya yang diterapkan di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Sungai Tabuk 2 dalam melaksanakan tugas sehari-hari
untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dengan
menerapkan tata nilai “BAJUKUNG” yang terdiri atas Bersama, Jujur,
Kreatif, Ulet dan Tanggung jawab.
a. Bersama. Kebersamaan merupakan sebuah ikatan yang
terbentuk dengan rasa kekeluargaan/persaudaraan
20

b. Jujur. Terpercaya dalam setiap melayani pasiennya


c. Kreatif. Berinovasi dalam melakukan pelayanan.
d. Ulet. Telaten dalam memberikan pelayanan “dari waja sampai
ka putting”
e. Tanggung jawab. Amanah dalam melaksanakan tugas

C. Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarakan permenpan RB no 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang
jabatan fungsional dokter dan angka kreditnya, tugas dan fungsi dokter
umum adalah memberikan pelayan Kesehatan pada sarana pelayanan
yang meliputi promotive, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang masyarakat.
Unsur utama kegiatan jabatan fungsional dokter terdiri dari Pendidikan,
pelayanan Kesehatan, pengabdian pada masyarakat dan pengembangan
profesi. Berikut adalah uraian kegiatan ahli pertama dokter
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama.
2. Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sederhana.
3. Melakukan tindakan darurat / P3K.
4. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana.
5. Melakukan pemulihas fisik tingkat sederhana.
6. Melakukan pemeliharaan Kesehatan ibu.
7. Melakukan pemeliharan Kesehatan bayi dan balita.
8. Melakukan pemeliharaan Kesehatan anak.
9. Melakukan pelayan gizi.
10. melakukan pelayanan imunisasi.
11. Membuat catatan medik pasien rawat jalan.
12. Melakukan penyuluhan medik
21

13. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar.


14. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam.
15. Menguji Kesehatan individu.
16. Menjadi anggota organisasi profesi dokter sebagai (anggota).
17. Mengikuti peran serta dalam seminar / lokakarya.
22

D. SASARAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

N
O I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI
1 Nama H. Yusdie Shopiani, MM 1 Nama dr Aditya Arif Pratama
2 NIP 19680226 198902 1 003 2 NIP 19870709 202203 1 001
3 Pangkat/Gol.Ruang IV/b - Pembina Tk. I 3 Pangkat/Gol.Ruang Penata Muda TK I / III b
4 Jabatan Kepala Puskesmas 4 Jabatan Ahli Pertama Dokter
5 Unit Kerja Puskesmas Sungai Tabuk 2 5 Unit Kerja Puskesmas Sungai Tabuk 2
TARGET
N
III. KEGIATAN TUGAS JABATAN AK
O KUANT/OUTPUT KUAL/MUTU WAKTU BIAYA

1 Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama 0.0016 7.680 4800 Tindakan 100 12 bln -

2 Malakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sederhana 0.005 2.725 545 Tindakan 100 12 bln -

3 Melakukan tindakan darurat medik /P3K 0.007 1.400 200 Tindakan 100 12 bln -

4 Melakukan pemulihan mental sederhana 0.014 1.190 85 Tindakan 100 12 bln -


5 Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana 0.002 1.330 665 Tindakan 100 12 bln -
6 Melakukan pemeriksaan Kesehatan ibu 0.0016 2.560 1600 Tindakan 100 12 bln -
7 Melakukan pemeriksaan Kesehatan bayi dan balita 0.0016 3.680 2300 Tindakan 100 12 bln -
8 Melakukan pemeriksaan Kesehatan anak 0.0016 0.880 500 Tindakan 100 12 bln -
9 Melakukan pelayan gizi 0.018 4.500 250 Tindakan 100 12 bln -
10 Melakukan pelayanan imunisasi 0.0006 0.300 500 Tindakan 100 12 bln -
11 Membuat catatan medik pasien rawat jalan 0.002 10.000 5000 Tindakan 100 12 bln -
12 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar 0.002 0.160 80 Tindakan 100 12 bln -
13 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam 0.05 5.000 100 Tindakan 100 12 bln -
23

14 Menguji Kesehatan individu 0.002 1.500 750 Tindakan 100 12 bln -

15 Menjadi anggota organisasi profesi dokter sebagai (anggota) 0.75 0.750 1 Kegiatan 100 12 bln -

16 Mengikuti peran serta dalam seminar / lokakarya 1.000 2.000 2 Kegiatan 100 12 bln -
Total Angka Kredit 45.655 -

Martapura, 02 Januari 2023


Pejabat Penilai, Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai

H. Yusdie Shopiani, MM dr Aditya Arif Pratama


NIP. 19680226 198902 1 003 NIP. 19870709 202203 1 001
24

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
1. Nilai-nilai dasar BerAKHLAK
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi berdasarkan nilai
dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Ketujuh nilai dasar tersebut wajib
ditanamkan kepada setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjalankan
tugas dan tanggung jawab di tempat kerja masing-masing, maka perlu
diketahui indikator-indikator dari kelima nilai dasar tersebut, yaitu :
a. Berorientasi Pelayanan
1) Definisi:
Berororientasi pelayanan adalah keinginan memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat.
2) Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan:
a) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
c) Melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel
1) Definisi:
Akuntabel adalah bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan.
2) Panduan Perilaku Akuntabel:
a) Melaksanakan tugas dengan jujr, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegrasi tinggi.
b) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efesien.
25

c) Tidak menyalah kewenangan gunakan jabatan.


c. Kompeten
1) Definisi:
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
2) Panduan Perilaku Kompeten:
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah.
b) Membantu orang lain belajar.
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas erbaik.
d. Harmonis
1) Definisi:
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan.
2) Panduan Perilaku Harmonisl:
a) MelakMenghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b) Suka menolongorang lain.
c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
1) Definisi:
Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara.
2) Panduan Perilaku Loyal:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta
pemerintahan yang Sah.
b) Menjaga nama baik sesame ASN, Pemimpin, Instansi dan
Negara.
c) Menjaga rahasia jabatan Negara.
26

f. Adaptif
1) Definisi:
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
serta menghadapi perubahan.
2) Panduan Perilaku Adaptif:
a) Cepat menyesiakan diri menghadapi perubahan..
b) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c) Bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
1) Definisi:
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
serta menghadapi perubahan.
2) Panduan Perilaku Adaptif:
a) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribussi.
b) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya unyuk
tujuan bersama.

2. Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Negara


Kesatuan Republik Indonesia
Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib mengetahui peran dan
kedudukannya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
agar dapat memahami peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.
a. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pengelolaan
ASN untuk menghasilkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut
27

beberapa konsep yang ada dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
terdiri atas:
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS), merupakan pegawai berstatus
tetap dan memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP)
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan
instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) berkedudukan sebagai
aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) berada di pusat, daerah,
dan luar negeri. Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekan dan pemersatu
bangsa.
5) Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan akuntabel, maka setiap Aparatur
Sipil Negara (ASN) diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya
28

maka Aparatur Sipil Negara (ASN) juga berkewajiban sesuai


dengan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Smart Aparatur Sipl Negara (ASN)


Era teknologi informasi saat ini memberikan kemudahan
dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari
kemajuan teknologi informasi, salah satunya perkembangan pesat
bidang komunikasi. Saat ini, prilaku manusia dalam berkomunikasi
menjadi semakin kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi
dengan cara bertemu, namun kini dengan adanya teknologi,
tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu melalu jekaring
sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu sama
lian tanpa harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi
juga dapat disebarluaskan dengan cepat.
Komunikasi yang bersifat serba digital menjadikan literasi
digital sebagai salah satu ebutuhan wajib di era serba teknologi
seperti sekarang. pertumbuhan ekonomi digital Indonesia
dipredeksi akan naik mencapai 133 Milyar USD pada 2030
(eConomy SEA 2019). Namun, Indonesia, berdasarkan World
Digital Competitiveness Rangking, berada pada urut 56 dari 62
Negara di dunia. Dengan kondisi ini, indoesia menghadapi
sejumlah ancaman mulai dari penyebaran konten negatif, konten
berbau hoax, ujaran kebencia ata hate speech, perundungan,
ragam praktik penipuan, hingga radikalisme.
Dengan Smart ASN, peserta akan diajak untuk berpikir
secara kritis terkait pemahaman konsep efektivitas, efisien,
inovasi, dan utu dibidang komunikasi. Oleh karena itu pahamilah
setap dasar kompetensi yang harus peserta kuasai, beserta
indikator keberhasilan dan sejumlah capaian belajar untuk
29

mengukur pemahaman peserta tentang modul. Melalui modul ini,


peserta akan dinilai kemampuannya dalam mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar literasi digital.

3. Teori yang berkaitan dengan Isu


a. Pengertian Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan
tingginya kadar glukosa darah. Glukosa merupakan sumber energi
utama bagi tubuh kita. Glukosa yang menumpuk di dalam dara
akibat tidak mampu diserap sel tubuh dengan baik dapat
menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Jika diabetes
tidak dikontrol dengan baik, dapat menimbulkan berbagai
komplikasi yang dapat membahayakan nyawa penderita.
b. Jenis Jenis
Secara umum, diabetes melitus dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu diabetes tipe1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh
kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin, akibatnya
penderita diabetes tipe 1 memerlukan tambahan insulin dari luar.
Diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang lebih sering ditemui.
Diabetes tipe 2 disebabkan karena sel-sel tubuh yang kurang
sensitive terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak
dapat dipergunakan dengan baik.
c. Gejala
Sering kali banyak penderita diabetes melitus tidak menyadari
bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun
dikarenakan gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa ciri
umum gejala yang sering ditemui :
1) Sering merasa haus
2) Sering buang air kecil
30

3) Sering merasa lapar


4) Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas
5) Berkurangnya massa otot
6) Terdapat keton dalam urine
7) Mudah lemas
8) Pandangan kabur
9) Luka yang sulit sembuh
10) Sering mengalami infeksi, misalnya gangguan kulit, vagina
dll
d. Faktor Resiko
Seseorang akan lebih rentan berisiko untuk mengalami
diabetes melitus jika memiliki faktor-faktor berikut, seperti :
1) Obesitas atau kelebihan berat badan
2) Kurang aktivitas. Akivitas fisik membantu mengontrol berat
badan, membakar glukosa sebagai energi dan membuat sel
sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin.
3) Diet yang tidak seimbang
4) Riwayat hipertensi dan penyakit jantung
5) dislipidemia
6) Usia
7) Riwayat keluarga dengan diabetes melitus
e. Diagnosa
Pemeriksaan gula darah merupakan pemeriksaan yang bisa
dilakukan untuk mendiagnosis diabetes. Hasil pemeriksaan gula
darah dapat menunjukkan seseorang menderita diabetes atau
tidak. Metode pemeriksaan gula darah yang dapat dijalani oleh
pasien antara lain :
1) Tes gula darah sewaktu
31

Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada


jam tertentu secara acak. Pasien tidak perlu berpuasa. Jika
hasil pemeriksaan menunjukkan kadar glukosa > 200 mg/dl,
pasien ini dapat didiagnosa menderita diabetes.
2) Tes gula darah puasa
Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada
saat pasien berpuasa. Pasien akan diminta berpuasa 8-10
jam, kemudian menjalani pengambilan sampel darah untuk
diukur kadar gula darahnya. Jika hasil pemeriksaan
menunjukkan kadar glukosa > 125 mg/dl menunjukkan
pasien menderita diabetes.
3) Tes toleransi glukosa
Tes ini dilakukan dengan meminta pasien berpuasa terlebih
dahulu, kemudian pasien diminta menjalani pengukuran
gula darah puasa. Setelah sampel gula darah diambil,
pasien diminta untuk makan atau minum larutan gula.
Setelah 2 jam, pasien akan diminta menjalani pengukuran
gula darah Kembali. Jika hasil pemeriksaan glukosa darah
menunjukkan angka > 200, menunjukkan pasien menderita
diabetes.
4) HbA1c
Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata
pasien selama 2-3 bulan ke belakang. Pemeriksaan ini akan
mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglonin.
Dalam pemeriksaan ini pasien tidak perlu berpuasa terlebih
dahulu. Hasil pemeriksaan HbA1c diatas 6,5%
menunjukkan pasien menderita diabetes.
32

f. Penatalaksanaan
Penderita diabetes diharuskan mengatur pola makan dengan
memperbanyak buah, sayur, protein serta makanan rendah kalori
dan lemak. Pemilihan makanan untuk penderita diabetes sangat
perlu untuk diperhatikan. Untuk membantu mengurangi kelebihan
gula di dalam darah, untuk membantu mengubah gula darah
menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin,
pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin,
setidaknya 10-30 menit setiap harinya. Adapaun jenis olahraga
menyesuakin usia dan kemampuan fisik.
Untuk pengobatan, terapi yang diberikan bergantung pada jenis
diabetesnya dan komplikasinya. Dan yang paling penting adalah
pasien penderita diabetes harus mengontrol penyakitnya secara
disiplin melalu pola makan yang sehat, aktifitas fisik, keteraturan
meminum obat dan pemeriksaan secara rutin.
g. Komplikasi
Sejumlah komplikasi yang dapat muncul pada penderita
diabetes melitus adalah :
1) Penyakit Jantung
2) Stroke
3) Gagal ginjal
4) Neuropati diabetic
5) Gangguan penglihatan
6) Luka dan infeksi kaki yang sulit sembuh
7) dll
h. Pencegahan
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah dikarenakan penyebabnya
yang belum diketahui. Tapi untuk diabetes tipe 2, pencegahan
dapat dilakukan dengan mengatur frekuensi dan jenis makanan
33

yang dikonsumsi menjadi lebih sehat, menjaga berat badan ideal,


rutin berolahraga dan rutin menjalani pengecekan gula darah,
setidaknya sekali dalam setahun.

B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Unit kerja : Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Sungai Tabuk 2 Kabupaten
Banjar
Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Kepatuhan Penderita
Diabetes Melitus Untuk Berobat Secara
Rutin Di Puskesmas Sungai Tabuk 2
Kabupaten Banjar
Judul : Optimalisasi Kepatuhan Penderita
Diabetes Melitus Untuk berobat secara
rutin melalui penyuluhan dan buku kontrol
di Puskesmas Sungai tabuk 2 Kabupaten
Banjar

Gagasan Pemecahan isu:


1. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai pelaksanaan
aktualisasi
2. Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dan persiapan data pasien
3. Melakukan koordinasi dengan pelaksana teknis kegiatan (program
UKM) dan unit pelayan terkait
4. Mempersiapkan alat sarana dan prasarana pendukung kegiatan
34

5. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pembagian buku kontrol di


Posbindu PTM
6. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan umum dan pembagian buku
kontrol di Puskesmas
7. Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan
34

Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Melakukan 1. Rencana kegiatan Melakukan komunikasi Dengan melakukan Dengan melakukan
konsultasi konsultasi yang akan dengan mentor ( kepala konsultasi kepada konsultasi kepada
dengan mentor 2. Melakukan revisi dilaksanakan Puskesmas untuk mentor tentang mentor tentang
mengenai sesuai arahan 2. Rencana kegiatan meperoleh persetujuan rencana kegiatan yang rencana kegiatan
pelaksanaan mentor yang sudah tentang pelaksanaan akan dilaksasanakan yang akan
aktualisasi mendapatkan aktualisasi dengan sikap dapat mewujudkan visi dilaksanakan berarti
persetujuan mentor ramah, cekatan, solutif “Terwujudnya menerapkan nilai
dan dapat diandalkan. masyarakat puskesmas
(Berorientasi Kecamatan Sungai “Bersama” dan
Pelayanan) Tabuk sehat, “Kreatif”
berkeadilan dan
Melakukan konsultasi Islami “
rancangan aktualisasi
dengan jujur, cermat
dan bertanggung jawab
35

(Akuntabel)

Mengkonsultasikan
rancangan aktualisasi
yang sesuai dengan
tupoksi dan kompetensi
(Kompeten)

Dalam proses
konsultasi, saya
menyatakan alasan
mengapa rancangan
aktualisasi tersebut
perlu dilaksanakan
untuk mengembangkan
kreativitas. (Adaptif)

Menerima kritik dan


saran dari mentor/
Kepala Puskesmas
36

dalam rangka perbaikan


rancangan aktualisasi.
(Loyal)
2. Melakukan 1. Menentukan 1. Didapatkan Melakukan kegiatan Dengan adanya data Dengan
penentuan target pasien target pasien dengan terstruktur dan pasien akan mempersiakan data
jadwal melalui buku yang sesuai dan terjadwal (Berorientasi memberikan kontribusi pasien yang sesuai
pelaksanaan register pasien tepat sasaran pelayanan) pada pencapaian misi berarti menjalankan
kegiatan dan 2. Menentukan 2. Waktu dan ke 3 puskesmas nilai Puskesmas
persiapan data tempat dan tempat Melakukan kegiatan “Melindungi “Jujur” dan
pasien waktu pelaksaan sesuai dengan jujur, cermat, Kesehatan “Tanggung jawab”
pelaksanaan dengan pasien disiplin, bertanggung masyarakat dengan
kegiatan di dan masyarakat jawab dan berintegritas. menjamin
posbindu PTM yang ditargetkan (Akuntabel) tersedianya upaya
3. Menatukan waktu 3. Kegiatan yang Kesehatan yang
pelaksanaan dilaksanakan di Melakukan kegiatan paripurna, merata,
kegiatan di unit posbindu PTM dengan kualitas terbaik bermutu dan
pelayanan umum dan unit (Kompeten) berkeadilan”
dan yang terkait pelayanan terkait
dilakukan sesuai Menentukan jadwal
jadwal dan target kegiatan dengan
37

pertimbangan tidak
merugikan kegiatan
rekan kerja yang lain
sehingga bisa tetap
menjaga lingkungan
kerja yang kondusif
(Harmonis)

Merancang konsep
kegiatan dengan
menciptakan kreativitas
(Adaptif)
3 Melakukan 1. Menyampaikan 1. Terlaksananya Berkoordinasi untuk Melakukan koordinasi Dengan melakukan
koordinasi informasi tentang koordinasi dengan memaksimalkan dengan pelaksana koordinasi dengan
dengan kegiatan kepada pelaksana teknis kegiatan sehingga bisa teknis kegiatan dan pelaksana teknis
pelaksana pelaksana teknis kegiatan dan menghasilkan kegiatan unit pelayanan terkait kegiatan dan unit
teknis kegiatan kegiatan dan unit tersedianya obat- yang berkualitas dan akan mewujudkan misi pelayanan terkait,
(pemegang pelayanan terkait obatan yang tepat sasaran ke 4 Puskesmas berarti menerapkan
program UKM) 2. Berkoordinasi digunakan dalam (Berorientasi “Membangun nilai Puskesmas
dan Unit dengan staff profesionalisme
38

pelayanan farmasi tentang kegiatan Pelayanan) dengan memberikan “Bersama”


terkait 2.
obat-obatan yang pelayanan Kesehatan
digunakan dalam Melakukan koordinasi yang optimal
kegiatan dengan staff farmasi baik ,individu,
artinya memanfaatkan keluarga dan
barang milik negara masyarakat”
secara bertanggung
jawab dan efesien
(Akuntabel)

Dengan berkoordinasi
dapat membangun
lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis)

Dengan berkoordanisa
dapat lebih siap
menghadapi
permasalah di lapangan
39

(Adaptif)

Berkoordinasi dengan
pelaksana teknis dan
unit lain yang terkait
artinya menggerakkan
berbagai sumber daya
untuk tujuan Bersama
(Kolaboratif)
4. Mempersiapkan 1. Mencari materi 1. Materi untuk Dengan saran dan Mempersiapkan alat Mempersiapkan alat
alat sarana dan dari sumber yang penyusunanan prasarana yang tepat sarana dan sarana sarana dan
prasarana jelas dan kredibel buku kontrol akan memberikan hasil pendukung kegiatan prasarana
pendukung 2. Membuat konsep pasien DM yang lebih maksimal adalah untuk pendukung kegiatan
kegiatan dan desain isi 2. Desain buku dan informasi yang mewujudkan misi ke 4 agar kegiatan dapat
buku kontrol kontrol pasien diberikan ke Puskesmas terlaksana dengan
pasien DM DM yang masyarakat lebih “Membangun baik berarti
3. Melakukan terkonsep dapat mudah tersampaikan profesionalisme menerapkan nilai
konsultasi dicetak dan dipahami dengan memberikan puskesmas “Ulet”
kepada pimpinan 3. Sarana berupa (Berorientasi pelayanan Kesehatan
atau Kepala media akan lebih yang optimal baik
40

Puskesmas memudahkan pelayanan) individu, keluarga


terkait media dalam pemberian dan masyarakat”
yang disusun informasi Membuat media
dan memperbaiki tambahan untuk pendukung dengan
media apabila pasien penderita mengedepankan
terdapat hal-hal DM kreativitas, mandiri dan
yang perlu bertanggung jawab
perbaikan. (Akuntabel dan
4. Mencetak media Adaptif)
pendukung
Menggunakan sumber
yang jelas dan kredibel
untuk media pendukung
(Kompeten)

Menerima kritik,
pendapat atau masukan
dari pimpinan terhadap
media pendukung agar
memberikan hasil yang
41

terbaik (Harmonis)

5 Melaksankan 1. Berkoordinasi Terlaksananya Bersama dengan Melaksanakan Melaksanakan


kegiatan dengan kegiatan program kegiatan kegiatan Bersama kegiatan Bersama
penyuluhan dan pelaksana penyuluhan dan posbindu PTM, dapat dengan program UKM program terkait baik
pembagian program untuk pembagian buku bekerja sama adalah bentuk berupa penyuluhan
buku kontrol di kelancaran kontrol di kegiatan melaksanakan kegiatan mewujudkan misi ke 4 dan pembagian
Posbindu PTM kegiatan posbindu PTM dengan ramah, cekatan, Puskesmas buku kontrol berarti
2. Melakukan dengan baik, lancar solutif dan dapat “membangun menerapkan nilai
Penyuluhan di dan sesuai target diandalkan profesionalisme Puskesmas
posbindu PTM yang ingin dicapai (Berorientasi dengan memberikan “Bersama”, “Ulet”
3. Melakukan Pelayanan dan pelayanan Kesehatan dan “Kreatif”
kegiatan Kolaboratif) yang optimal baik
pembagian buku individu, keluarga
kontrol pasien Bersama dengan dan masyarakat”
DM program kegiatan
posbindu PTM, kegiatan Melakukan kegiatan
dilakukan secara jujur penyuluhan kepada
dan bertanggung jawab masyarakat
42

serta menjaga suasana merupakan bentuk


kerja yang kondusif dan kegiatan untuk
baik dengan sesama mewujudkan misi 1
petugas (Akuntabel dan 2 Puskesmas
dan Harmonis) “Mendorong
kemandirian hidup
Melakukan kegitan sehat bagi
dengan sebaik mungkin, masyarakat di
selain untuk wilayah kerja
memberikan hasil yang Puskesmas Sungai
terbaik, dengan Tabuk 2” dan
kegiatan ini juga “meningkatkan
membantu orang lain derajat Kesehatan
untuk belajar masyarakat melalui
(Kompeten) pemberdayaan
masyarakat,
Melayani pasien dan termasuk swasta dan
masyarakat dengan masyarakat madani”
sepenuh hati sebagai
bentuk pengabdian
43

kepada negara (Loyal)


6 Melaksanakan 1. Berkoordinasi Terlaksananya Bersama dengan Melaksanakan Melaksanakan
pemeriksaan dengan kegiatan pelaksana unit kegiatan Bersama kegiatan Bersama
umum dan pelaksana unit pemeriksaan dan pelayanan terkait, dapat dengan unit pelayanan unit pelayanan
pembagian pelayanan terkait pembagian buku bekerja sama terkait adalah bentuk terkait baik berupa
buku kontrol di untuk kelancaran kontrol di unit melaksanakan kegiatan mewujudkan misi ke 4 pemeriksaan umum
Puskesmas kegiatan pelayanan terkait dengan ramah, cekatan, Puskesmas dan pembagian
2. Melakukan dengan baik, lancar solutif dan dapat “membangun buku kontrol berarti
pemeriksaan dan sesuai target diandalkan profesionalisme menerapkan nilai
umum yang ingin dicapai (Berorientasi dengan memberikan Puskesmas
3. Melakukan Pelayanan dan pelayanan Kesehatan “Bersama”, “Ulet”
kegiatan Kolaboratif) yang optimal baik dan “Kreatif”
pembagian buku individu, keluarga
kontrol pasien Bersama dengan dan masyarakat
DM pelaksana unit
pelayanan terkait,
kegiatan dilakukan
secara jujur dan
bertanggung jawab
serta menjaga suasana
44

kerja yang kondusif dan


baik dengan sesama
petugas (Akuntabel
dan Harmonis)

Melakukan kegitan
dengan sebaik mungkin,
selain untuk
memberikan hasil yang
terbaik, dengan
kegiatan ini juga
membantu orang lain
untuk belajar
(Kompeten)

Melayani pasien dan


masyarakat dengan
sepenuh hati sebagai
bentuk pengabdian
45

kepada negara (Loyal)


7 Melakukan 1. Mendata Kembali 1. Pasien penderita Dengan kegiatan Melakukan evaluasi Melakukan evaluasi
evaluasi hasil pasien yang DM akan lebih tersebut, dapat untuk mewujudkan dari kegiatan yang
kegiatan yang menjadi target terbantu dengan memahami dan misi 1 dan 3 dikerjakan
telah dilakukan. pelaksana adanya kegiatan memenuhi kebutuhan Puskesmas merupakan bentuk
kegiatan tersebut dan masyarakat (khususnya “Mendorong penerapan nilai
2. Melakukan dapat lebih patuh pasien penderita DM) kemandirian hidup Puskesmas
evaluasi setiap 2 untuk berobat (Berorientasi sehat bagi “Tanggung Jawab”
minggu sekali secara rutin ke Pelayanan) masyarakat di
setelah puskesmas wilayah kerja
pelaksanaan 2. Laporan hasil Melaporkan hasil Puskesmas Sungai
kegiatan kegiatan kegiatan kepada atasan Tabuk 2” dan
3. Melaporkan hasil aktualisasi dengan jujur, “Melindungi
kegiatan kepada bertanggung jawab Kesehatan
kepala (Akuntabel dan loyal) masyarakat dengan
puskesmas menjamin
Membuat laporan hasil tersedianya upaya
kegiatan aktualisasi Kesehatan yang
sesuai dengan hasil paripurna, merata,
yang didapatkan bermutu dan
46

(Kompeten) berkeadilan”

Mengevalusi kegiatan
yang telah dilakukan
akan sangat membantu
dalam mencari solusi
permasalahan yang
dihadapai dan memacu
timbulnya inovasi dan
kreatifitas (Adaptif)
47

C. Rancangan Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi


Tabel 3.2. Rincian Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Jadwal Kegiatan Tempat

Melakukan konsultasi dengan mentor Puskesmas Sungai Tabuk 2


1 2 Juli 2022
mengenai pelaksanaan aktualisas
Melakukan penentuan jadwal pelaksanaan Puskesmas Sungai Tabuk 2
2 4 Juli 2022 – 5 Juli 2022
kegiatan dan persiapan data pasien
Melakukan koordinasi dengan pelaksana Puskesmas Sungai Tabuk 2
3 teknis kegiatan (pemegang program UKM) 6 Juli 2022 – 7 Juli 2022
dan Unit terkait
Mempersiapkan alat sarana dan prasarana Puskesmas Sungai Tabuk 2
4 8 Juli 2022 – 11 Juli 2022
pendukung kegiaatan
Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan Wilayah kerja Puskesmas Sungai
5 12 Juli 2022 - 16 Juli 2022
pembagian buku kontrol di Posbindu PTM Tabuk 2
Melaksankan pemeriksaan umum dan Puskesmas Sungai Tabuk 2
6 18 Juli 2022 - 23 Juli 2022
pembagian buku kontrol di Puskesmas
Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang
7 25 Juli 2022 – 29 Juli 2022 Puskesmas Sungai Tabuk 2
telah dilakukan
48

Tabel 3.3.Matriks Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

N Juli
kegiatan 1
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
9

A. Persiapan
Melakukan konsultasi
1 dengan mentor mengenai
pelaksanaan aktualisasi
Melakukan penentuan jadwal
2 pelaksanaan kegiatan dan
persiapan data pasien

B. Pelaksanaan

Melakukan koordinasi
dengan pelaksana kegiatan
3
teknis kegiatan dan program
terkait
Mempersiapkan alat sarana
4
pendukung kegaiatan
Melaksankan kegiatan
penyuluan dan pembagian
5
buku kontrol di Posbindu
PTM
Melaksanakan pemeriksaan
6 umum dan pembagian buku
kontrol di Puskesmas
C. Evaluasi
Melakukan evaluasi hasil
7 kegiatan yang telah
dilakukan
49

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.


Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Permenkes RI Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil,Persalinan, dan Masa, Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta
Pelayanan Kesehatan Seksual.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kompeten: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Harmonis: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kolaboratif: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Manajemen Aparatur Sipil
Negara: Lembaga Administasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart Aparatur Sipil Negara
(ASN): Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
50

P2PTM KEMENKES. 2009. Penyakit Diabetes Melitus.


www.p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus
PAPDI. 2019. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jakarta : Interna
Publishing

Anda mungkin juga menyukai