Disusun oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat
rahmat dan karnia-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi Nilai-
nilai Dasar ASN (BerAKHLAK) yang berjudul “Penataan Pelaporan Surveilans
Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Wilayah Kerja Puskesmas Panumbangan
Melalui Integrasi Data dan Informasi”.
Rancangan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam
penyelesaian pendidikan dan pelatihan dasar (latsar) CPNS di Pemerintah
Kabupaten Ciamis. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan, petunjuk dan semangat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Hery Antasari, ST., M.Dev.Plg selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.
2. Bapak Ai Rusli Suargi, S.STP., M.Si. selaku Plt. Kepala Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Ciamis.
3. Bapak dr. Harun Al Rasyid selaku Kepala UPTD Puskesmas Panumbangan
sekaligus mentor yang telah banyak membantu serta memberikan arahan,
saran, masukan, semangat dan motivasi selama penyusunan rancangan
aktualisasi.
4. Ibu Dr. Tati Iriani, SH., M.M. selaku coach yang senantiasa sabar, teliti,
pengertian, serta sepenuh hati mengorbankan waktu dan pikiran dalam
membimbing penulis selama penyusunan rancangan aktualisasi.
5. Bapak H. Dadang Suharto, SH., MM selaku penguji seminar rancangan
aktualisasi.
6. Widyaiswara Ibu Hana Makmun, SH., MH., Ibu Dra. Ruwita Saleh,
MPS.Sp., Bapak Sugandi, SKM., MM., MHA., Dr. Tati Iriani., SH., MM.
yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk mengajar dan memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
iii
7. Orangtua, suami, keluarga dan sahabat yang selalu memberi dukungan,
semangat dan doa selama penulis menjalani kegiatan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
8. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan 5 Tahun 2022 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Ciamis yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
9. Rekan Kelompok 3 yang selalu memberikan semangat dan doa sehingga
penulis mampu menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi.
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Selama penulisan rancangan aktualisasi ini tentunya banyak sekali
hambatan yang dialami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak, akhirnya penulisan rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar kedepannya dapat
menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ............................................................................ 2
C. Ruang Lingkup .................................................................................... 3
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencerdaskan kehidupan dan melindungi segenap bangsa, adalah
merupakan kewajiban dari negara kita, seperti yang diamanatkan dalam alinea ke
empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam hal ini mencerdaskan
bukan berarti menyangkut soal pendidikan saja, melainkan melindungi masyarakat
baik langsung maupun tidak langsung yang berkenaan dengan kesehatan.
Kesehatan merupakan salah satu sektor utama yang mempengaruhi tingkat
kecerdasan, sekaligus gambaran kualitas kenyamanan masyarakat terhadap
serangan penyakit.
Peristiwa bertambahnya penderita atau kematian yang disebabkan oleh
suatu penyakit menular di suatu wilayah tertentu, kadang-kadang dapat merupakan
kejadian yang mengejutkan dan membuat heboh masyarakat di wilayah itu. Secara
umum kejadian ini disebut dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan dapat
menimbulkan suatu wabah yang menyerang masyarakat luas dalam waktu singkat
yang diakibatkan oleh penyakit menular.
Untuk mencegah terjadinya KLB, maka dilakukan kegiatan pemantauan
secara terus menerus dan terpadu yang disebut dengan surveilans. Menurut WHO
(2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi
kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
Puskesmas Panumbangan adalah fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat yang aktif melakukan kegiatan surveilans, baik surveilans yang bersifat
aktif maupun pasif. Kegiatan surveilans aktif merupakan kegiatan surveilans
dimana petugas mengidentifikasi masalah kesehatan langsung dari sumbernya
(seperti dalah kegiatan penyelidikan epidemiologi). Sedangkan, surveilans pasif
adalah kegiatan surveilans yang pengambilan datanya berdasarkan data sekunder
seperti data kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan surveilans
biasanya diawali dengan surveilans pasif dengan melihat perkembangan masalah
1
kesehatan berdasarkan kunjungan, kemudian apabila ada kasus yang berpotensi
KLB maka akan dilakukan surveilans aktif.
Keberhasilan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit sangat
bergantung pada keberhasilan kegiatan surveilans. Data hasil surveilans akan
dimanfaatkan kemudian untuk rencana tindak lanjut dalam program pencegahan
dan pengendalian penyakit. Sangat penting agar data yang digunakan merupakan
data yang lengkap, berdasarkan fakta dan terbaru.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, kegiatan surveilans
epidemiologi di UPTD Puskesmas Panumbangan masih ada beberapa hal yang
dirasa belum efektif. Seperti dalam kegiatan surveilans penyakit berdasarkan
kunjungan. Data hasil surveilans tersebut akan digunakan sebagai data dasar
kesehatan di UPTD Puskesmas Panumbangan. Oleh karena itu penting agar
kegiatan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk
melakukan penataan pelaporan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di
wilayah kerja Puskesmas Panumbangan melalui integrasi data dan informasi.
2
2. Manfaat
a. Manfaat Bagi Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK mengenai Smart ASN, Manajemen ASN dan pelayanan
public dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya sebagai
Epidemiolog Kesehatan sehingga memiliki rasa tanggungjawab dalam
melaksanakan tugasnya dan menjadi ASN yang bermanfaat.
b. Bagi Organisasi
1) Mampu melaksanakan Visi dan Misi Kabupaten Ciamis umunya,
serta Visi dan Misi UPTD Puskesmas Panumbangan khususnya.
2) Penulis mampu memecahkan masalah menata pelaporan
surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Panumbangan.
c. Bagi Masyarakat
Mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
sehingga masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Panumbangan
dapat terlindungi dari ancaman wabah penyakit.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah penanaman nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK melalui penataan pelaporan surveilans penyakit
berdasarkan kunjungan di wilayah kerja Puskesmas dimana kegiatan aktualisasi ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan UPTD Puskesmas
Panumbangan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, maka
dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai
dasar di tempar kerja.
1. Daftar Kegiatan
Rangkaian aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Konsultasi rencana aktualisasi dengan mentor
b. Pembuatan media dan instrumen
c. Pembuatan video tutorial
3
d. Sosialisasi
e. Pengelolaan surveilans melalui grup WA dan penginputan data
f. Evaluasi pelaporan
g. Pembuatan action plan
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juli
2022 hingga 1 September 2022 yang akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Panumbangan.
3. Pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Aktualisasi
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini antara lain
Pengelola Program Surveilans, dan Pemegang Data Surveilans di Klinik
Swasta yand ada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panumbangan.
4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
5
berdampak terhadap perekonomian daerah. Salah satu solusi untuk
meredam dampak tersebut adalah perlunya membangun kemandirian,
dalam arti perekonomian harus dibangun atas dasar kekuatan potensi
sumberdaya yang kita miliki, baik sumberdaya alam, sumberdaya
buatan, maupun sumberdaya manusia. Selain itu perekonomian
dibangun dengan memperkuat ekonomi rakyat sebagai soko guru
perekonomian nasional yang selama ini telah terbukti dapat
memberikan penghidupan dan pekerjaan kepada rakyat.
b. Bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus memberikan dampak
pertumbuhan yang tinggi untuk mencapai kesejahteraan, tetapi
kesejahteraan harus dinikmati oleh semua orang (merata dan
berkeadilan).
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka ditempuh melalui Misi
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
b. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang mendukung
pengembangan wilayah.
c. Mengembangkan perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan,
potensi unggulan lokal dan pemberdayaan masyarakat.
d. Meningkatkan kualitas dan daya dukung lingkungan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.
e. Meningkatkan tata kelola Pemerintahan yang efektif dan efisien.
f. Memperkuat otonomi Desa dalam rangka mewujudkan kemandirian
masyarakat dan Desa.
3. Tata Nilai
HELP (Harmonis, Empati, Loyal, Profesional)
4. Komitmen Layanan
Berupaya melakukan perbaikan secara terus menerus dan
berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu layanan
6
kesehatan yang profesional sesuai standar serta selalu berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
5. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas minimal 2
(dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
b. Kasubag Tata Usaha
Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi
Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
c. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat, membawahi:
1) pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2) pelayanan kesehatan lingkungan
3) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4) pelayanan gizi yang bersifat UKM
5) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
d. Penanggungjawab UKM Pengembangan. Membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
1) pelayanan kesehatan jiwa
2) pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3) pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4) pelayanan kesehatan olahraga
5) pelayanan kesehatan indera
6) pelayanan kesehatan lansia
7) pelayanan kesehatan kerja
8) pelayanan kesehatan lainnya
7
e. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium. Membawahi
beberapa kegiatan, yaitu:
1) pelayanan pemeriksaan umum
2) pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4) pelayanan gawat darurat
5) pelayanan gizi yang bersifat UKP
6) pelayanan persalinan
7) pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan
rawat inap
8) pelayanan kefarmasian
9) pelayanan laboratorium
f. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan, membawahi:
1) Puskesmas Pembantu
2) Puskesmas Keliling
3) Bidan Desa
4) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5) Dokter Praktek Swasta
6) Bidan Praktek Swasta
7) Apotek Swasta
8) Laboratorium Swasta
9) Pengobatan Tradisional
10) Lembaga Swadaya Masyarakat
11) Lembaga Pemberdayaan
8
6. Struktur Organisasi
9
B. Profil Peserta
1. Biodata
a. Nama : Kinkin Sakinah
b. NIP : 19977042022032013
c. Jabatan: Ahli Pertama – Epidemiolog Kesehatan
d. Unit Kerja : UPTD Puskesmas Panumbangan
2. Tugas Jabatan
Tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan yaitu
melakukan kegiatan epidemiologi kesehatan. Untuk perkembangan
karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun kenaikan jabatan,
maka pejabat Epidemiolog Kesehatan harus melaksanakan tugas jabatan
sesuai unsur dan subunsur kegiatan yang telah diatur dalam Permenpan RB
Nomor 69 Tahun 2021. Dinilai angka kreditnya kegiatan epidemiolog
kesehatan, terdiri atas sub-unsur:
a. epidemiologi manajerial;
b. surveilans epidemiologi;
c. kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan;
d. monitoring dan evaluasi program;
e. penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa;
f. manajemen data epidemiologi;
g. kajian epidemiologi; dan
h. penyebarluasan informasi epidemiologi.
10
C. Materi Latsar CPNS
1. Sikap dan Perilaku Bela Negara
Sikap perilaku bela Negara terdiri dari 3 sub bab pembahasan yang
akan diuraikan sebagai berikut:
a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara
Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara
pandang yang dilandasi kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara akan
diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof.
Muladi, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa wawasan
kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana yang
tercantum dalam aliner ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang
professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1954. Bela Negara
dilaksanakan atas dasar kesadaran warga Negara serta keyakinan pada
kekuatan sendiri yang ditumbuhkembangkan melalui usaha bela Negara.
Usaha bela Negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit
Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib dan
pengabdian sesuai profesi. Usaha bela Negara bertujuan untuk memelihara
jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan
kewajibannya terhadap bela Negara yang diwujudkan dengan pembinaan
kesadaran bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.
11
b. Analisis Isu Kontemporer
Isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan
masalah-masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai
dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu adalah adanya atau
disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat
menjadi menarik perhatian banyak orang, sehingga menjadi bahan yang
layak untuk didiskusikan. Isu kritikal secara umum terbagi kedalam tiga
kelompok bebeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu:
1) Isu saat ini (current issue) merupakan kelompok isu yang mendapatkan
perhatian dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan
sesegera mungkin dari pengambilan keputusan.
2) Isu berkembang (emerging issue) merupakan isu yang perlahan-lahan
masuk dan menyebar di ruang publik dan publik mulai menyadari
adanya isu tersebut.
3) Isu potensial adalah kelompok isu yang belum Nampak di ruang publik,
namun dapat teridentifikasi dari beberapa instrument (sosial, penelitian
ilmiah, analisis intelijen, dsb) yang mengidentifikasi adanya
kemungkinan merebak isu dimaksud di masa depan.
Agar seseorang dapat memahami sebuah isu secara utuh, maka
dicarikan alternatif jalan keluar pemecahan isu melalui kemampuan berpikir
konseptual. Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak
jenisnya, misalnya menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan
rentang penilaian (1-5) pada kriteria Aktual, Kekhalayakan, Probelmatik
dan Kelayakan. Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan kriteria
USG (Urgency, Seriousness dan Growth) dari mulai sangat USG atau tidak
sangat USG.
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan,
selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi
kriteria dengan menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir kritis,
misalnya menggunakan sistem berpikir mind mapping, fishbone, SWOT,
table frekuensi, analisis kesenjangan atau sekurang-kurangnya menerapkan
12
kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar
dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternative
pemecahan isu yang akan diusulkan.
13
Kolaboratif). Adapun panduan perilaku untuk kegiatan aktualisas nilai-nilai
dasar ASN adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi pada Pelayanan
Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
pasien.Kata kuncinya adalah responsivitas, kualitas, kepuasan. Panduan
perilaku yang dilakukan antara lain:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
3) Melakukan perbaikan tiada henti
b. Akuntabel
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kata
kuncinya adalah integritas, konsisten, dapat dipercaya, dan transparan.
Panduan perilaku yang dilakukan antara lain:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin, danberintegritas tinggi.
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab,efektif, dan efisien.
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
c. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kata kuncinya
adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, Learning Agility, ahli
dibidangnya. Panduan perilaku yang dilakukan antara lain:
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah.
2) Membantu orang lain belajar.
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaaan. Kata kuncinya adalah
peduli (caring), perbedaan (diversity), dan selaras. Panduan perilaku yang
dilakukan antara lain:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
14
2) Suka menolong orang lain.
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar
negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, NKRI sertapemerintahan yang sah. Dan tidak pada satu sosok
atau pihak tertentu. ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN,
nama baik pimpinan, namabaik instansi dan tentu saja harus selalu dapat
menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan
kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan
negara. Kata kuncinya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme, dan pengabdian. Panduan perilaku yang dilakukan antara
lain:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia kepada
NKRI sertapemerintahan yang sah.
2) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara.
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif
15
mencapai tujuan bersama. Kata kuncinya adalah kesediaan bekerja sama
dan sinergis untuk hasil yang lebih baik. Panduan perilaku yang dilakukan
antara lain:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
16
2) Digital Culture, kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila
dan Bhineka Tunggal Ika dalam keseharian dan digitalisasi
kebudayaan melalui TIK.
3) Digital Ethics, kemampuan menyadari, mencontohkan, meyesuaikan
diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
4) Digital Safety, kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Manajemen ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik ;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan,
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan,
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku
17
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan
berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan etika pemerintahan;
5) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
6) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
7) Menjaga agar tidak menjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
8) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
9) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
inegritas ASN;
10) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertangungjawab, efektif dan efisien.
18
D. Role Model
Role model penulis adalah dr. Harun Al Rasyid beliau adalah Kepala
Puskesmas Panumbangan sekaligus berprofesi sebagai dokter. Beliau adalah
sorang dokter dan pemimpin yang sangat kompeten dibidangnya. Bapak dr.
Harun Al rasyid merupakan sesorang yang mencerminkan core value ASN
BerAKHLAK. Beliau aktif dalam melakukan pengabdian di bidang ksehatan
masyarakat. Selain bertugas sebagai Kepala Puskesmas juga beliau membuka
praktek dokter di klinik pribadinya. Hal ini menunjukkan core value ASN
Loyal. Beliau juga dikenal sebagai pemimpin yang humble dengan
karyawannya, hal ini menunjukkan core value ASN harmonis. Beliau Juga
merupak seorang pemimpin yang selalu terbuka ketika ada karyawannya yang
ingin berkonsultasi dan berdikusi, hal ini menunjukkan core value ASN
kolaboratif. Beliau juga merupakan seorang ASN yang berdeikasi tinggi, selalu
disiplin dalam bertugas bahkan selalu memberi contoh yang baik bagi para
pegawainya, hal ini menunjukkan core value ASN akuntabel.
19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
1. Isu Ke-1 : Belum terintegrasinya sistem informasi surveilans penyakit
berdasarkan kunjungan di Puskesmas Panumbangan.
Alur pelayanan kesehatan di pelayanan rawat jalan merupakan hal
yang penting dalam pencatatan dan pelaporan penyakit surveilans rutin
berdasarkan kunjungan. Dalam prakteknya sistem informasi antara
pendaftaran, rekam medik, poli pengobatan umum, poli gigi, poli KIA dan
MTBS masih belum terintegrasi. Hal tersebut membuat petugas pendaftaran
dan rekam medis bekerja dua kali karena harus merekap ulang data yang ada
setelah selesai pelayanan. Hal tersebut pula yang menjadi penghambat
pencatatan surveilans rutin oleh petugas epidemiologi.
Data surveilans rutin harus selalu terbaharui agar petugas
epidemiologi dapat melihat perkembangan kasus penyakit yang ada. Dengan
demikian penilaian risiko terjadinya lonjakan kasus yang berpotensi KLB dapat
diketahui segera dan dilakukan tindakan penanggulangan.
2. Isu Ke-2 : Perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans
penyakit berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Panunbangan.
Puskesmas Panumbangan memiliki wilayah kerja yang luas yakni
1.615,83 Ha. Kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja yang luas ini tidak
hanya dilakukan di Puskesmas Panumbangan saja, akan tetapi ada beberapa
klinik swasta yang melakukan pelayanan kesehatan pula. Oleh karena itu dalam
pelaporan data kejadian penyakit, Puskesmas Panumbangan harus
menyertakan data yang diperoleh dari klinik swasta yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Panumbangan.
Kegiatan pendataan ini juga bertujuan untuk melihat trend kejadian
penyakit yang ada di wilayah kerja Puskesmas Panumbangan secara
keseluruhan, bukan hanya berdasarkan kunjungan ke Puskesmas. Hal tersebut
20
sangat penting untuk mengidentifikasi secara tepat dan lengkap kejadian
penyakit di wilayah kerja Puskesmas Panumbangan.
Pada praktiknya kegiatan pendataan ini dirasa masih belum efektif
dan efisien. Petugas epidemiologi harus meminta langsung kepada klinik
swasta data penyakit berdasarkan kunjungan baik melalui pesan Whatsapp
maupun datang secara langsung ke Klinik Swasta. Perlu adanya sistem jejaring
informasi yang terintegrasi agar kegiatan pencatatan dan pelaporan penyakit
berdasarkan kunjungan lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem yang
tepat pihak Puskesmas Panumbangan dan pihak Klinik Swasta dapat sama-
sama memantau perkembangan kejadian penyakit yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Panumbangan.
3. Isu Ke-3 : Sistem informasi puskesmas secara keseluruhan masih
menggunakan cara manual (belum terdigitalisasi sepenuhnya).
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang
meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber
daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk
mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan.
Adapaun sistem informasi kesehatan memuat informasi dan data
dasar kesehatan puskesmas. Data dasar puskesmas meliputi profil puskesmas
dan kondisi umum kesehatan di wilayah kerja sebuah Puskesmas. Sistem
informasi kesehatan yang baik idealnya dapat diakses dengan mudah oleh
pegawai maupun masyarakat. Namun dalam praktiknya sistem informasi
kesehatan di Puskesmas Panumbangan masih belum rapi sehingga untuk
mengakses data yang dibutuhkan perlu usaha lebih. Hal tersebut dikarenakan
sistem yang ada masih belum sepenihnya terdigitalisasi. Masih banyak data
yang yang tertumpuk dalam bentuk kertas. Hal tersebut menyulitkan pengguna
data ketika hendak mencari data yang dibutuhkan.
21
B. Penetapan Core Isu
1. Penapisan
Untuk menetapkan core isu dari 3 isu diatas, maka dilakukan
penapisan dengan metode USG, dengan menilai Urgency, Seriousness, dan
Growth.
Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan metode USG
22
Keterangan :
Urgency (U) Seriosness (S) Growth (G)
1 = Tidak mendesak 1 = Tidak serius 1 = Tidak cepat memburuk
2 = Kurang mendesak 2 = Kurang serius 2 = Kurang cepat memburuk
3 = Cukup mendesak 3 = Cukup serius 3 = Cukup cepat memburuk
4 = Mendesak 4 = Serius 4 = Cepat memburuk
5 = Sangat mendesak 5 = Sangat serius 5 = Sangat cepat memburuk
23
penyakit, berpotensi pada
penyebaran wabah penyakit.
S 5 Sangat serius Kemungkinan kesalahan
penyampaian data berakibat
serius pada status KLB.
G 3 Cukup cepat Sistem yang ada sudah
memburuk berjalan walaupun belum
optimal.
Isu ke-3 : Sistem informasi puskesmas secara keseluruhan masih
menggunakan cara manual (belum terdigitalisasi sepenuhnya).
Kriteria USG Nilai Indikator Alasan
U 3 Cukup mendesak Isu tersebut penting namun
sistem yang ada saat ini cukup
berjalan dengan baik
walaupun belum optimal.
S 3 Cukup serius Isu tersebut penting namun
sistem yang ada saat ini cukup
berjalan dengan baik
walaupun belum optimal.
G 3 Cukup cepat Isu tersebut penting namun
memburuk sistem yang ada saat ini cukup
berjalan dengan baik
walaupun belum optimal.
24
2. Analisis Dampak
Kedua isu ini apabila tidak diselesaikan akan berdampak pada seluruh
pelayanan di Puskesmas Panumbangan. Pembuatan program pelayanan
kesehatan didasarkan atas gambaran kondisi kesehatan di Wilayah Kerja sebuah
Puskesmas. Gambaran kondisi kesehtan suatu wilayah didapat dari kegiatan
surveilans epidemiologi. Oleh karena itu agar setiap program kesehatan tetap
berjalan lancar dan tepat sasarn maka penting utnuk menyelesaikan kedua isu
terpilih diatas.
Manusia Metode
Sarana Lingkungan
25
1) SDM belum mengetahui tools yang terbaru dalam melaksanakan kegiatan
pencatatan dan pelaporan surveilans.
2) Masih menggunakan tools lama dalam melaksanakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan surveilans.
3) Sarana teknologi informasi yang ada belum dimanfaatkan dengan baik.
4) Kerjasama antar pemegang data masih kurang.
Dari penyebab-penyebab diatas maka dapat disimpulkan perlu adanya
inovasi dalam melaksanakan kegiatan surveilans mengingat perkembangan dan
tutuntan zaman yang semakin berkembang.
Sosialisasi
Evaluasi Pelaoran
Action Plan
26
surveilans, agar dapat diakses dimana saja dan kapan saja video tutorial tersebut di
unggah di laman youtube.
Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi secara langsung dengan
pemegang data. Selanjutnya adalah kegiatan pengelolaan surveilans melalui grup
WA dan penginputan data. Penulis akan secara rutin mengirimkan pesan notifikasi
di grup Whatsapp agar para pemegang data segera mengirimkan laporan surveilans
setiap minggunya. Evaluasi pelaporan data surveilans dilakukan setiap akhir
minggu. Penulis juga akan mengirimkan hasil evaluasi di grup Whatsapp. Akhir
dari kegiatan aktualisasi ini adalah pembuatan action plan dari tugas penulis sebagai
epidemiolog kesehatan di UPTD Puskesmas Panumbangan selama 1 tahun, yang
merupakan pengamalan dari hasil belajar penulis dari kegiatan latsar CPNS 2022
dan wujud nyata pengabdian penulis sebagai ASN yang professional dan
berkarakter.
Dilihat dari situasi yang sudah terindentifikasi maka perlu adanya sistem
baru yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan surveilans yang lebih efektif
dan efisien. Tools yang digunakan selama ini walaupun sudah terdigitalisasi dengan
menggunakan aplikasi computer, tetapi belum terintegrasi. Sistem hanya bisa
diakses satu arah. Hal tersebut dirasa masih belum efektif karena sistem tidak dapat
dakses kapanpun dan dimanapun.
27
Oleh karena itu perlu sistem surveilans yang dapat menghubungkan data
antar pemegang data, maka penulis memilih kegitan aktualisasi dengan judul
“Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan Kunjungan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Panumbangan Melalui Integrasi Data Dan Informasi.”. Aplikasi
komputer yang akan penulis gunakan adalah aplikasi google spreadsheet. Google
spreadsheet adalah aplikasi pengolah data yang dapat diakses secara daring.
Aplikasi ini juga dapat diakses dengan gratis. Instrumen penginputan data akan
dimuat dalam aplikasi google spreadsheet dan disesuaikan dengan kebutuhan data.
Untuk menghubungkan informasi antar pemegang data maka
dimanfaatkan juga grup WhatsApp sebagai sarana komunikasi. Setiap minggunya
akan dikirimkan notifikasi ke grup WhatsApp untuk setiap pemegang data
mengirimkan laporanya. Grup WhatsApp ini juga berguna untuk sarana komunikasi
apabila ada hal lain terkait data yang perlu dikomunikasikan.
Penataan sistem informasi surveilans ini merupakan wujud dari sikap
sebagai seorang ASN yang profesional dan memegang teguh nilai-nilai ASN maka
harus selalu berinovasi dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat. Seorang
ASN harus dapat mengikuti tuntutan zaman yang terus berubah, menguasai skill di
berbagai bidang yang dapat mendukung tugas dan fungsi sebagai ASN. Hal tersebut
sesuai dengan core value ASN adaptif dan profil SMART ASN menguasai
teknologi informasi. Selain itu penataan sistem surveilans ini juga termasuk dalam
nilai kompeten karena dapat mengembangkan kompetensi setiap pemegang data
dalam melakukan pengolahan data kesehatan.
28
Identifikasi Isu : Isu Prioritas : Penyebab Isu Prioritas :
1) Belum terintegrasinya sistem informasi surveilans 1) Belum terintegrasinya sistem 1) SDM belum mengetahui tools yang terbaru
penyakit berdasarkan kunjungan di Puskesmas informasi surveilans penyakit dalam melaksanakan kegiatan pencatatan
Panumbangan; berdasarkan kunjungan di Puskesmas dan pelaporan surveilans.
2) Perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans Panumbangan. 2) Masih menggunakan tools lama dalam
penyakit berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada 2) Perlu penguatan dalam sistem melaksanakan kegiatan pencatatan dan
di Wilayah Kerja Puskesmas Panunbangan; pelaporan surveilans.
pelaporan surveilans penyakit
3) Sistem informasi Puskesmas secara keseluruhan masih 3) Sarana teknologi informasi yang ada belum
berdasarkan kunjungan ke klinik
menggunakan cara manual (belum terdigitalisasi dimanfaatkan dengan baik.
sepenuhnya). swasta yang ada di Wilayah Kerja
4) Kerjasama antar pemegang data masih
Puskesmas Panunbangan. kurang.
Tujuan :
Meningkatkan efektifitas kegiatan surveilans epidemiologi dengan melakukan
penataan pelaporan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di wilayah kerja
Puskesmas Panumbangan melalui integrasi data dan informasi
29
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Pelaksana Program Epidemiologi dan Surveilans Kesehatan di UPTD Puskesmas Panumbangan
Identifikasi Isu :
1. Belum terintegrasinya sistem informasi surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di Puskesmas Panumbangan.
2. Perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada di Wilayah
Kerja Puskesmas Panunbangan.
3. Sistem informasi Puskesmas secara keseluruhan masih menggunakan cara manual (belum terdigitalisasi sepenuhnya).
Gagasan Pemecahan :
Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Wilayah Kerja Puskesmas Panumbangan Melalui Integrasi
Data dan Informasi
30
Tabel 3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi
31
b. Membuat janji dengan Pesan WhatsApp Berorientasi
mentor dibuktikan dengan Pelayanan
screenshoot Ramah, solutif,
cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan
Harmonis
Sopan, santun dan
hormat
Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin
Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik
32
Harmonis
Sopan, santun dan
hormat
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
33
cermat, disiplin
dan berintegritas
tinggi
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Kompeten
Memiliki sikap
professional
Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
melaksanakan
tugas
Adaptif
34
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
melaksanakan
tugas
35
Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin
Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Akuntabel Misi
Melaksanakan Meningkatkan
tugas dengan jujur, kualitas dan daya
36
tanggung jawab dukung
dan disiplin lingkungan untuk
mendukung
Kompeten pembangunan
Terus belajar dan berkelanjutan.
menjalan tugas
dengan baik
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin
Kompeten
37
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin
Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik
38
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Harmonis Misi
Sopan, santun dan Meningkatkan
hormat kualitas dan daya
dukung
Kolaboratif lingkungan untuk
Terbuka dalam mendukung
bekerja sama pembangunan
untuk berkelanjutan.
menghasilkan nilai
tambah
Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
39
melaksanakan
tugas
Harmonis
Sopan, santun dan
hormat
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk
menghasilkan nilai
tambah
40
Harmonis
Sopan, santun dan
hormat
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk
menghasilkan nilai
tambah
Harmonis Misi
Sopan, santun dan Meningkatkan
hormat kualitas dan daya
dukung
Akuntabel lingkungan untuk
Melaksanakan mendukung
tugas dengan jujur, pembangunan
tanggung jawab berkelanjutan.
dan disiplin
41
Berorientasi
Pelayanan
Ramah, solutif,
cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin
42
dan dapat sejahtera untuk
diandalkan semua
Akuntabel Misi
Melaksanakan Meningkatkan
tugas dengan jujur, kualitas dan daya
tanggung jawab dukung
dan disiplin lingkungan untuk
mendukung
Kompeten pembangunan
Terus belajar dan berkelanjutan.
menjalan tugas
dengan baik
Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
melaksanakan
tugas
Kompeten
43
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik
Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik
Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik
44
mengenai evaluasi Solutif, cekatan
laporan surveilans dan dapat
mingguan. diandalkan
Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin
dan berintegritas
tinggi
Kompeten
Terus belajar dan
melaksanakan
tugas dengan
kualitas baik
Harmonis
Sopan, santun dan
hormat
Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
melaksanakan
tugas
45
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk mencapai
tujuan bersama
46
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk mencapai
tujuan bersama
Kompeten
Memiliki sikap
professional
Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
47
melaksanakan
tugas
48
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
1 2 3 4 5 6 7 MP
1. Berorientasi 2 4 3 3 2 2 1 17
Pelayanan
2. Akuntabel 2 2 3 0 2 5 1 15
3. Kompeten 2 3 3 0 1 5 1 15
4. Harmonis 2 0 0 3 1 1 1 8
5. Loyal 0 2 0 0 1 1 2 6
6. Adaptif 2 3 3 0 1 0 1 10
7. Kolaboratif 0 1 0 3 1 1 1 7
Jumlah Aktualisasi 10 15 12 9 9 15 8 78
per
Kegiatan
49
BAB IV
Juli Agustus
No Kegiatan
27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Konsultasi rencana aktualisasi dengan mentor
a. Menyiapkan bahan
pembahasan kegiatan
aktualisasi
b. Membuat janji
dengan mentor
c. Melakukan
konsultasi rencana
kegiatan aktualisasi
2 Pembuatan media dan instrumen
a. Membuat Grup
WhatsApps para
pemegang data
b. Membuat instrumen
input data di aplikasi
Google Spreadsheet
dan landingpage
dengan linktr.ee
untuk memudahkan
pemegang data
mengakses instrumen
50
c. Membuat email
untuk seluruh
pemegang data untuk
akses ke Google
Spreadsheet agar
data lebih privat
d. Ujicoba instrumen
e. Pembuatan
powerpoint
presentasi untuk
sosialisasi sistem
surveilans
3 Pembuatan video tutorial menggunakan sistem surveilans
a. Perekaman video
tutorial
b. Editing video tutorial
c. Mengunggah video
tutorial ke youtube
4 Sosialisasi sistem surveilans penyakit berdasarkan kunjungan
a. Membuat undangan
kegiatan sosialisasi
untuk para pemegang
data
b. Mengundang
pemegang data untuk
hadir pada kegiatan
sosialisasi
51
c. Melakukan
sosialisasi sistem
surveilans
5 Pengelolaan surveilans melalui grup WA dan penginputan data
a. Mengirimkan pesan
notifikasi ke Grup
WhatsApps agar para
pemegang data
segera menginput
laporannya.
b. Penginputan data
oleh setiap pemegang
data.
6 Evaluasi Pelaporan
a. Memastikan seluruh
pemegang data sudah
menginput laporan
surveilans mingguan.
b. Pengolahan data
surveilans
c. Analisis data
surveilans
d. Mengevaluasi
laporan surveilans
mingguan
e. Mengirimkan pesan
ke Grup WhatsApps
mengenai evaluasi
52
laporan surveilans
mingguan.
7 Action plan
a. Menyusun action
plan Juli 2022
sampai dengan Juli
2023
b. Menyusun laporan
akhir kegiatan
aktualisasi
53
BAB IV
PENUTUP
54
DAFTAR PUSTAKA
55