Anda di halaman 1dari 63

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN 5 TAHUN 2022

Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Wilayah


Kerja Puskesmas Panumbangan Melalui Integrasi Data dan Informasi

Disusun oleh :

Nama : Kinkin Sakinah, S.KM


NIP : 19977042022032013
NDH : 13
Jabatan : Ahli Pertama Epidemiolog Kesehatan
Instansi : UPTD Puskesmas Panumbangan

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN CIAMIS
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN 5 TAHUN 2022

Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Wilayah


Kerja Puskesmas Panumbangan Melalui Integrasi Data dan Informasi

Nama : Kinkin Sakinah, S.KM


NIP : 19977042022032013
NDH : 13
Jabatan : Ahli Pertama Epidemiolog Kesehatan
Instansi : UPTD Puskesmas Panumbangan

Ciamis, 25 Juli 2022


Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Tati Iriani.,SH.,M.M dr. Harun Al Rasyid


NIP. 195904221985032005 NIP. 196906202022121000

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN 5 TAHUN 2022

Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Wilayah


Kerja Puskesmas Panumbangan Melalui Integrasi Data dan Informasi

Nama : Kinkin Sakinah, S.KM


NIP : 19977042022032013
NDH : 13
Jabatan : Ahli Pertama Epidemiolog Kesehatan
Instansi : UPTD Puskesmas Panumbangan

Ciamis, 25 Juli 2022


Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Tati Iriani.,SH.,M.M dr. Harun Al Rasyid


NIP. 195904221985032005 NIP. 196906202022121000

Penguji,

H. Dadang Suharto, SH., MM


NIP. 195808231986031008

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat
rahmat dan karnia-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi Nilai-
nilai Dasar ASN (BerAKHLAK) yang berjudul “Penataan Pelaporan Surveilans
Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Wilayah Kerja Puskesmas Panumbangan
Melalui Integrasi Data dan Informasi”.
Rancangan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam
penyelesaian pendidikan dan pelatihan dasar (latsar) CPNS di Pemerintah
Kabupaten Ciamis. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan, petunjuk dan semangat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Hery Antasari, ST., M.Dev.Plg selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.
2. Bapak Ai Rusli Suargi, S.STP., M.Si. selaku Plt. Kepala Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Ciamis.
3. Bapak dr. Harun Al Rasyid selaku Kepala UPTD Puskesmas Panumbangan
sekaligus mentor yang telah banyak membantu serta memberikan arahan,
saran, masukan, semangat dan motivasi selama penyusunan rancangan
aktualisasi.
4. Ibu Dr. Tati Iriani, SH., M.M. selaku coach yang senantiasa sabar, teliti,
pengertian, serta sepenuh hati mengorbankan waktu dan pikiran dalam
membimbing penulis selama penyusunan rancangan aktualisasi.
5. Bapak H. Dadang Suharto, SH., MM selaku penguji seminar rancangan
aktualisasi.
6. Widyaiswara Ibu Hana Makmun, SH., MH., Ibu Dra. Ruwita Saleh,
MPS.Sp., Bapak Sugandi, SKM., MM., MHA., Dr. Tati Iriani., SH., MM.
yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk mengajar dan memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

iii
7. Orangtua, suami, keluarga dan sahabat yang selalu memberi dukungan,
semangat dan doa selama penulis menjalani kegiatan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
8. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan 5 Tahun 2022 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Ciamis yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
9. Rekan Kelompok 3 yang selalu memberikan semangat dan doa sehingga
penulis mampu menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi.
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Selama penulisan rancangan aktualisasi ini tentunya banyak sekali
hambatan yang dialami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak, akhirnya penulisan rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar kedepannya dapat
menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih.

Ciamis, 25 Juli 2022


Penulis,

Kinkin Sakinah, S.KM


NIP. 19977042022032013

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ............................................................................ 2
C. Ruang Lingkup .................................................................................... 3

BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA


A. Profil Instansi .................................................................................... 5
B. Profil Peserta .................................................................................... 10
C. Materi Latsar CPNS ............................................................................. 11
D. Role Model .................................................................................... 19

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Isu .................................................................................... 20
Isu Ke-1 : .................................................................................... 20
Isu Ke-2 : .................................................................................... 20
Isu Ke-3 : .................................................................................... 21
B. Penetapan Core Isu .............................................................................. 22
C. Penentuan Penyebab Core Isu ............................................................. 25
D. Diagram Alur Rancangan Kegiatan Aktualisasi ................................ 26
E. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu .............................................. 27
F. Matrik Rancangan Aktualisasi ............................................................ 30
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK) ................................................................................... 48
BAB III. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ............... 52
BAB IV. PENUTUP .................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 54

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan Metode USG ....................................... 22


Tabel 3.2 Alasan Penetapan Nilai Indikator Core Isu ..................................... 23
Tabel 3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi .. ..................................................... 31
Tabel 3.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK) .......................................... ..................................................... 48
Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................. 49

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 UPTD Puskesmas Panumbangan ................................................ 5


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Panumbangan ........................... 9
Gambar 2.2 dr. Harun Al Rasyid .............. . .................................................... 19
Gambar 3.1 Analisis Penetuan Penyebab Core Isu dengan Fishbone............ 25
Gambar 3.2 Diagram Alur Rancangan Kegiatan Aktualisasi ......................... 26
Gambar 3.3 Diagram Alur Gagasan Isu ... ..................................................... 29

vii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencerdaskan kehidupan dan melindungi segenap bangsa, adalah
merupakan kewajiban dari negara kita, seperti yang diamanatkan dalam alinea ke
empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam hal ini mencerdaskan
bukan berarti menyangkut soal pendidikan saja, melainkan melindungi masyarakat
baik langsung maupun tidak langsung yang berkenaan dengan kesehatan.
Kesehatan merupakan salah satu sektor utama yang mempengaruhi tingkat
kecerdasan, sekaligus gambaran kualitas kenyamanan masyarakat terhadap
serangan penyakit.
Peristiwa bertambahnya penderita atau kematian yang disebabkan oleh
suatu penyakit menular di suatu wilayah tertentu, kadang-kadang dapat merupakan
kejadian yang mengejutkan dan membuat heboh masyarakat di wilayah itu. Secara
umum kejadian ini disebut dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan dapat
menimbulkan suatu wabah yang menyerang masyarakat luas dalam waktu singkat
yang diakibatkan oleh penyakit menular.
Untuk mencegah terjadinya KLB, maka dilakukan kegiatan pemantauan
secara terus menerus dan terpadu yang disebut dengan surveilans. Menurut WHO
(2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi
kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
Puskesmas Panumbangan adalah fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat yang aktif melakukan kegiatan surveilans, baik surveilans yang bersifat
aktif maupun pasif. Kegiatan surveilans aktif merupakan kegiatan surveilans
dimana petugas mengidentifikasi masalah kesehatan langsung dari sumbernya
(seperti dalah kegiatan penyelidikan epidemiologi). Sedangkan, surveilans pasif
adalah kegiatan surveilans yang pengambilan datanya berdasarkan data sekunder
seperti data kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan surveilans
biasanya diawali dengan surveilans pasif dengan melihat perkembangan masalah

1
kesehatan berdasarkan kunjungan, kemudian apabila ada kasus yang berpotensi
KLB maka akan dilakukan surveilans aktif.
Keberhasilan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit sangat
bergantung pada keberhasilan kegiatan surveilans. Data hasil surveilans akan
dimanfaatkan kemudian untuk rencana tindak lanjut dalam program pencegahan
dan pengendalian penyakit. Sangat penting agar data yang digunakan merupakan
data yang lengkap, berdasarkan fakta dan terbaru.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, kegiatan surveilans
epidemiologi di UPTD Puskesmas Panumbangan masih ada beberapa hal yang
dirasa belum efektif. Seperti dalam kegiatan surveilans penyakit berdasarkan
kunjungan. Data hasil surveilans tersebut akan digunakan sebagai data dasar
kesehatan di UPTD Puskesmas Panumbangan. Oleh karena itu penting agar
kegiatan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk
melakukan penataan pelaporan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di
wilayah kerja Puskesmas Panumbangan melalui integrasi data dan informasi.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) BerAKHLAK dalam melakukan pekerjaan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsiya, serta dapat memahami peran dan
kedudukan sebagai ASN yang professional dan berkarakter.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan efektifitas kegiatan surveilans epidemiologi
dengan melakukan penataan pelaporan surveilans penyakit berdasarkan
kunjungan di wilayah kerja melalui integrasi data dan informasi.

2
2. Manfaat
a. Manfaat Bagi Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK mengenai Smart ASN, Manajemen ASN dan pelayanan
public dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya sebagai
Epidemiolog Kesehatan sehingga memiliki rasa tanggungjawab dalam
melaksanakan tugasnya dan menjadi ASN yang bermanfaat.
b. Bagi Organisasi
1) Mampu melaksanakan Visi dan Misi Kabupaten Ciamis umunya,
serta Visi dan Misi UPTD Puskesmas Panumbangan khususnya.
2) Penulis mampu memecahkan masalah menata pelaporan
surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Panumbangan.
c. Bagi Masyarakat
Mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
sehingga masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Panumbangan
dapat terlindungi dari ancaman wabah penyakit.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah penanaman nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK melalui penataan pelaporan surveilans penyakit
berdasarkan kunjungan di wilayah kerja Puskesmas dimana kegiatan aktualisasi ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan UPTD Puskesmas
Panumbangan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, maka
dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai
dasar di tempar kerja.
1. Daftar Kegiatan
Rangkaian aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Konsultasi rencana aktualisasi dengan mentor
b. Pembuatan media dan instrumen
c. Pembuatan video tutorial

3
d. Sosialisasi
e. Pengelolaan surveilans melalui grup WA dan penginputan data
f. Evaluasi pelaporan
g. Pembuatan action plan
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juli
2022 hingga 1 September 2022 yang akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Panumbangan.
3. Pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Aktualisasi
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini antara lain
Pengelola Program Surveilans, dan Pemegang Data Surveilans di Klinik
Swasta yand ada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panumbangan.

4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi

Gambar 2.1 UPTD Puskesmas Panumbangan

Puskesmas Panumbangan berkedudukan di Jl. Raya Panumbangan


No.16, Panumbangan, Kec. Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
46263. Wilayah Kerja Puskesmas Panumbangan memiliki luas 1.615,83 Ha
yang meliputi 6 desa. Desa Mendanglayang, Desa Panumbangan, Desa
Sukakerta, Desa Kertaraharja, Desa Golat dan Desa Tanjung Mulya.
1. Visi
Mengacu kepada amanat yang tertuang dalam RPJPD Kabupaten
Ciamis tahun 2005-2025, analisis kondisi saat ini, rumusan permasalahan,
dengan memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal, kami
menetapkan Visi Pembangunan Daerah tahun 2019-2024 sebagai berikut:
“MANTAPNYA KEMANDIRIAN EKONOMI, SEJAHTERA
UNTUK SEMUA”
Makna dari Visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Bahwa dalam 5 tahun kedepan perekonomian daerah Kabupaten Ciamis
harus kokoh kuat dalam menghadapi situasi perekonomian nasional
yang seringkali tidak menentu dan perekonomian global yang

5
berdampak terhadap perekonomian daerah. Salah satu solusi untuk
meredam dampak tersebut adalah perlunya membangun kemandirian,
dalam arti perekonomian harus dibangun atas dasar kekuatan potensi
sumberdaya yang kita miliki, baik sumberdaya alam, sumberdaya
buatan, maupun sumberdaya manusia. Selain itu perekonomian
dibangun dengan memperkuat ekonomi rakyat sebagai soko guru
perekonomian nasional yang selama ini telah terbukti dapat
memberikan penghidupan dan pekerjaan kepada rakyat.
b. Bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus memberikan dampak
pertumbuhan yang tinggi untuk mencapai kesejahteraan, tetapi
kesejahteraan harus dinikmati oleh semua orang (merata dan
berkeadilan).

2. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka ditempuh melalui Misi
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
b. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang mendukung
pengembangan wilayah.
c. Mengembangkan perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan,
potensi unggulan lokal dan pemberdayaan masyarakat.
d. Meningkatkan kualitas dan daya dukung lingkungan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.
e. Meningkatkan tata kelola Pemerintahan yang efektif dan efisien.
f. Memperkuat otonomi Desa dalam rangka mewujudkan kemandirian
masyarakat dan Desa.
3. Tata Nilai
HELP (Harmonis, Empati, Loyal, Profesional)
4. Komitmen Layanan
Berupaya melakukan perbaikan secara terus menerus dan
berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu layanan

6
kesehatan yang profesional sesuai standar serta selalu berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
5. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas minimal 2
(dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
b. Kasubag Tata Usaha
Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi
Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
c. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat, membawahi:
1) pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2) pelayanan kesehatan lingkungan
3) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4) pelayanan gizi yang bersifat UKM
5) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
d. Penanggungjawab UKM Pengembangan. Membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
1) pelayanan kesehatan jiwa
2) pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3) pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4) pelayanan kesehatan olahraga
5) pelayanan kesehatan indera
6) pelayanan kesehatan lansia
7) pelayanan kesehatan kerja
8) pelayanan kesehatan lainnya

7
e. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium. Membawahi
beberapa kegiatan, yaitu:
1) pelayanan pemeriksaan umum
2) pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4) pelayanan gawat darurat
5) pelayanan gizi yang bersifat UKP
6) pelayanan persalinan
7) pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan
rawat inap
8) pelayanan kefarmasian
9) pelayanan laboratorium
f. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan, membawahi:
1) Puskesmas Pembantu
2) Puskesmas Keliling
3) Bidan Desa
4) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5) Dokter Praktek Swasta
6) Bidan Praktek Swasta
7) Apotek Swasta
8) Laboratorium Swasta
9) Pengobatan Tradisional
10) Lembaga Swadaya Masyarakat
11) Lembaga Pemberdayaan

8
6. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Panumbangan

9
B. Profil Peserta
1. Biodata
a. Nama : Kinkin Sakinah
b. NIP : 19977042022032013
c. Jabatan: Ahli Pertama – Epidemiolog Kesehatan
d. Unit Kerja : UPTD Puskesmas Panumbangan

2. Tugas Jabatan
Tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan yaitu
melakukan kegiatan epidemiologi kesehatan. Untuk perkembangan
karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun kenaikan jabatan,
maka pejabat Epidemiolog Kesehatan harus melaksanakan tugas jabatan
sesuai unsur dan subunsur kegiatan yang telah diatur dalam Permenpan RB
Nomor 69 Tahun 2021. Dinilai angka kreditnya kegiatan epidemiolog
kesehatan, terdiri atas sub-unsur:
a. epidemiologi manajerial;
b. surveilans epidemiologi;
c. kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan;
d. monitoring dan evaluasi program;
e. penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa;
f. manajemen data epidemiologi;
g. kajian epidemiologi; dan
h. penyebarluasan informasi epidemiologi.

10
C. Materi Latsar CPNS
1. Sikap dan Perilaku Bela Negara
Sikap perilaku bela Negara terdiri dari 3 sub bab pembahasan yang
akan diuraikan sebagai berikut:
a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara
Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara
pandang yang dilandasi kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara akan
diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof.
Muladi, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa wawasan
kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana yang
tercantum dalam aliner ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang
professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1954. Bela Negara
dilaksanakan atas dasar kesadaran warga Negara serta keyakinan pada
kekuatan sendiri yang ditumbuhkembangkan melalui usaha bela Negara.
Usaha bela Negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit
Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib dan
pengabdian sesuai profesi. Usaha bela Negara bertujuan untuk memelihara
jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan
kewajibannya terhadap bela Negara yang diwujudkan dengan pembinaan
kesadaran bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.

11
b. Analisis Isu Kontemporer
Isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan
masalah-masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai
dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu adalah adanya atau
disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat
menjadi menarik perhatian banyak orang, sehingga menjadi bahan yang
layak untuk didiskusikan. Isu kritikal secara umum terbagi kedalam tiga
kelompok bebeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu:
1) Isu saat ini (current issue) merupakan kelompok isu yang mendapatkan
perhatian dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan
sesegera mungkin dari pengambilan keputusan.
2) Isu berkembang (emerging issue) merupakan isu yang perlahan-lahan
masuk dan menyebar di ruang publik dan publik mulai menyadari
adanya isu tersebut.
3) Isu potensial adalah kelompok isu yang belum Nampak di ruang publik,
namun dapat teridentifikasi dari beberapa instrument (sosial, penelitian
ilmiah, analisis intelijen, dsb) yang mengidentifikasi adanya
kemungkinan merebak isu dimaksud di masa depan.
Agar seseorang dapat memahami sebuah isu secara utuh, maka
dicarikan alternatif jalan keluar pemecahan isu melalui kemampuan berpikir
konseptual. Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak
jenisnya, misalnya menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan
rentang penilaian (1-5) pada kriteria Aktual, Kekhalayakan, Probelmatik
dan Kelayakan. Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan kriteria
USG (Urgency, Seriousness dan Growth) dari mulai sangat USG atau tidak
sangat USG.
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan,
selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi
kriteria dengan menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir kritis,
misalnya menggunakan sistem berpikir mind mapping, fishbone, SWOT,
table frekuensi, analisis kesenjangan atau sekurang-kurangnya menerapkan

12
kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar
dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternative
pemecahan isu yang akan diusulkan.

c. Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilainilai bela
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai
peran dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang
pada hakikatnya mendasari proses nation and character building. Proses
nation and character building tersebut didasari oleh sejarah perjuangan
bangsa, sadar akan ancaman bahaya nasional yang tinggi serta memiliki
semangat cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin
Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan
Negara.
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki
kemampuan awal bela negara, baik secara fisik maupun non fisik. Secara
fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan)
diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sedangkan secara
non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang
teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur
dan terhormat.

2. Nilai Dasar ASN BerAKHLAK


ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah,
pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014.
Adapun fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya sebagai ASN perlu berlandaskan pada nilai-nilai dasar BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan

13
Kolaboratif). Adapun panduan perilaku untuk kegiatan aktualisas nilai-nilai
dasar ASN adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi pada Pelayanan
Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
pasien.Kata kuncinya adalah responsivitas, kualitas, kepuasan. Panduan
perilaku yang dilakukan antara lain:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
3) Melakukan perbaikan tiada henti
b. Akuntabel
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kata
kuncinya adalah integritas, konsisten, dapat dipercaya, dan transparan.
Panduan perilaku yang dilakukan antara lain:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin, danberintegritas tinggi.
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab,efektif, dan efisien.
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
c. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kata kuncinya
adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, Learning Agility, ahli
dibidangnya. Panduan perilaku yang dilakukan antara lain:
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah.
2) Membantu orang lain belajar.
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaaan. Kata kuncinya adalah
peduli (caring), perbedaan (diversity), dan selaras. Panduan perilaku yang
dilakukan antara lain:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

14
2) Suka menolong orang lain.
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar
negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, NKRI sertapemerintahan yang sah. Dan tidak pada satu sosok
atau pihak tertentu. ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN,
nama baik pimpinan, namabaik instansi dan tentu saja harus selalu dapat
menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan
kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan
negara. Kata kuncinya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme, dan pengabdian. Panduan perilaku yang dilakukan antara
lain:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia kepada
NKRI sertapemerintahan yang sah.
2) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara.
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif

Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan


mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak
proaktif. Kata kuncinya adalah inovasi, antusias terhadap perubahan, dan
proaktif. Panduan perilaku yang dilakukan antara lain:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
3) Bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
Kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan.
Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian
suatu visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari
solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat

15
mencapai tujuan bersama. Kata kuncinya adalah kesediaan bekerja sama
dan sinergis untuk hasil yang lebih baik. Panduan perilaku yang dilakukan
antara lain:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.

3. Kedudukan dan Peran ASN Menuju Smart Governance

Smart Governance atau tata kelola pemerinahan cerdas bertujuan


untuk mewujudkan peningkatan kinerja pelayanan publik, kinerja birokrasi
pemerintah, dan kinerja efisiensi kebijakan publik.
a. Smart ASN
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam
melakukan segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi
informasi, salah satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Saat ini,
perilaku manusia dalam berkomunikasi menjadi semakin kompleks. Dahulu,
manusia berkomunikasi dengan cara bertemu, namun kini dengan adanya
teknologi, tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu melalui jejaring
sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu sama lain tanpa
harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat
disebarluaskan dengan cepat.
Seseorang yang memilik kecakapan literasi digital yang baik tidak hanya
mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan
penuh tanggung jawab. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri
dari digital skill, digital culture, digital ethics dan digital safety. Kerangka
kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat
kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
1) Digital Skill, kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.

16
2) Digital Culture, kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila
dan Bhineka Tunggal Ika dalam keseharian dan digitalisasi
kebudayaan melalui TIK.
3) Digital Ethics, kemampuan menyadari, mencontohkan, meyesuaikan
diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
4) Digital Safety, kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Manajemen ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik ;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan,
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan,
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku

17
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan
berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan etika pemerintahan;
5) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
6) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
7) Menjaga agar tidak menjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
8) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
9) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
inegritas ASN;
10) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertangungjawab, efektif dan efisien.

18
D. Role Model

Gambar 2.2 dr. Harun Al Rasyid

Role model penulis adalah dr. Harun Al Rasyid beliau adalah Kepala
Puskesmas Panumbangan sekaligus berprofesi sebagai dokter. Beliau adalah
sorang dokter dan pemimpin yang sangat kompeten dibidangnya. Bapak dr.
Harun Al rasyid merupakan sesorang yang mencerminkan core value ASN
BerAKHLAK. Beliau aktif dalam melakukan pengabdian di bidang ksehatan
masyarakat. Selain bertugas sebagai Kepala Puskesmas juga beliau membuka
praktek dokter di klinik pribadinya. Hal ini menunjukkan core value ASN
Loyal. Beliau juga dikenal sebagai pemimpin yang humble dengan
karyawannya, hal ini menunjukkan core value ASN harmonis. Beliau Juga
merupak seorang pemimpin yang selalu terbuka ketika ada karyawannya yang
ingin berkonsultasi dan berdikusi, hal ini menunjukkan core value ASN
kolaboratif. Beliau juga merupakan seorang ASN yang berdeikasi tinggi, selalu
disiplin dalam bertugas bahkan selalu memberi contoh yang baik bagi para
pegawainya, hal ini menunjukkan core value ASN akuntabel.

19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
1. Isu Ke-1 : Belum terintegrasinya sistem informasi surveilans penyakit
berdasarkan kunjungan di Puskesmas Panumbangan.
Alur pelayanan kesehatan di pelayanan rawat jalan merupakan hal
yang penting dalam pencatatan dan pelaporan penyakit surveilans rutin
berdasarkan kunjungan. Dalam prakteknya sistem informasi antara
pendaftaran, rekam medik, poli pengobatan umum, poli gigi, poli KIA dan
MTBS masih belum terintegrasi. Hal tersebut membuat petugas pendaftaran
dan rekam medis bekerja dua kali karena harus merekap ulang data yang ada
setelah selesai pelayanan. Hal tersebut pula yang menjadi penghambat
pencatatan surveilans rutin oleh petugas epidemiologi.
Data surveilans rutin harus selalu terbaharui agar petugas
epidemiologi dapat melihat perkembangan kasus penyakit yang ada. Dengan
demikian penilaian risiko terjadinya lonjakan kasus yang berpotensi KLB dapat
diketahui segera dan dilakukan tindakan penanggulangan.
2. Isu Ke-2 : Perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans
penyakit berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Panunbangan.
Puskesmas Panumbangan memiliki wilayah kerja yang luas yakni
1.615,83 Ha. Kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja yang luas ini tidak
hanya dilakukan di Puskesmas Panumbangan saja, akan tetapi ada beberapa
klinik swasta yang melakukan pelayanan kesehatan pula. Oleh karena itu dalam
pelaporan data kejadian penyakit, Puskesmas Panumbangan harus
menyertakan data yang diperoleh dari klinik swasta yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Panumbangan.
Kegiatan pendataan ini juga bertujuan untuk melihat trend kejadian
penyakit yang ada di wilayah kerja Puskesmas Panumbangan secara
keseluruhan, bukan hanya berdasarkan kunjungan ke Puskesmas. Hal tersebut

20
sangat penting untuk mengidentifikasi secara tepat dan lengkap kejadian
penyakit di wilayah kerja Puskesmas Panumbangan.
Pada praktiknya kegiatan pendataan ini dirasa masih belum efektif
dan efisien. Petugas epidemiologi harus meminta langsung kepada klinik
swasta data penyakit berdasarkan kunjungan baik melalui pesan Whatsapp
maupun datang secara langsung ke Klinik Swasta. Perlu adanya sistem jejaring
informasi yang terintegrasi agar kegiatan pencatatan dan pelaporan penyakit
berdasarkan kunjungan lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem yang
tepat pihak Puskesmas Panumbangan dan pihak Klinik Swasta dapat sama-
sama memantau perkembangan kejadian penyakit yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Panumbangan.
3. Isu Ke-3 : Sistem informasi puskesmas secara keseluruhan masih
menggunakan cara manual (belum terdigitalisasi sepenuhnya).
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang
meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber
daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk
mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan.
Adapaun sistem informasi kesehatan memuat informasi dan data
dasar kesehatan puskesmas. Data dasar puskesmas meliputi profil puskesmas
dan kondisi umum kesehatan di wilayah kerja sebuah Puskesmas. Sistem
informasi kesehatan yang baik idealnya dapat diakses dengan mudah oleh
pegawai maupun masyarakat. Namun dalam praktiknya sistem informasi
kesehatan di Puskesmas Panumbangan masih belum rapi sehingga untuk
mengakses data yang dibutuhkan perlu usaha lebih. Hal tersebut dikarenakan
sistem yang ada masih belum sepenihnya terdigitalisasi. Masih banyak data
yang yang tertumpuk dalam bentuk kertas. Hal tersebut menyulitkan pengguna
data ketika hendak mencari data yang dibutuhkan.

21
B. Penetapan Core Isu
1. Penapisan
Untuk menetapkan core isu dari 3 isu diatas, maka dilakukan
penapisan dengan metode USG, dengan menilai Urgency, Seriousness, dan
Growth.
Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan metode USG

No Isu Kriteria Jumlah Peringkat Ku


alitas
Nilai
U S G

1 Isu Ke-1 Belum terintegrasinya 5 4 4 13 1


sistem informasi surveilans
penyakit berdasarkan
kunjungan di Puskesmas
Panumbangan.

2 Isu Ke-2 Perlu penguatan dalam 5 5 3 13 1


sistem pelaporan surveilans
penyakit berdasarkan
kunjungan ke klinik swasta
yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Panunbangan.

3 Isu Ke-3 Sistem informasi 3 3 3 9 2


puskesmas secara keseluruhan
masih menggunakan cara
manual (belum terdigitalisasi
sepenuhnya).

22
Keterangan :
Urgency (U) Seriosness (S) Growth (G)
1 = Tidak mendesak 1 = Tidak serius 1 = Tidak cepat memburuk
2 = Kurang mendesak 2 = Kurang serius 2 = Kurang cepat memburuk
3 = Cukup mendesak 3 = Cukup serius 3 = Cukup cepat memburuk
4 = Mendesak 4 = Serius 4 = Cepat memburuk
5 = Sangat mendesak 5 = Sangat serius 5 = Sangat cepat memburuk

Tabel 3.2 Alasan Penetapan Nilai Indikator Core Isu


Isu ke-1 : Belum terintegrasinya sistem informasi surveilans penyakit
berdasarkan kunjungan di Puskesmas Panumbangan
Kriteria USG Nilai Indikator Alasan
U 5 Sangat mendesak Bisa berakibat pada
keterlambatan pelaporan
penyakit, berpotensi pada
penyebaran wabah penyakit.
S 4 Serius Data yang belum teritegrasi
menyulitkan dalam pelaporan
kasus KLB.
G 4 Cepat memburuk Jika tidak segera ditangani
maka kemungkinan
keterlambatan pelaporan
wabah penyakit bisa terjadi.
Isu ke-2 : Perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans penyakit
berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Panunbangan
Kriteria USG Nilai Indikator Alasan
U 5 Sangat mendesak Bisa berakibat pada
keterlambatan pelaporan

23
penyakit, berpotensi pada
penyebaran wabah penyakit.
S 5 Sangat serius Kemungkinan kesalahan
penyampaian data berakibat
serius pada status KLB.
G 3 Cukup cepat Sistem yang ada sudah
memburuk berjalan walaupun belum
optimal.
Isu ke-3 : Sistem informasi puskesmas secara keseluruhan masih
menggunakan cara manual (belum terdigitalisasi sepenuhnya).
Kriteria USG Nilai Indikator Alasan
U 3 Cukup mendesak Isu tersebut penting namun
sistem yang ada saat ini cukup
berjalan dengan baik
walaupun belum optimal.
S 3 Cukup serius Isu tersebut penting namun
sistem yang ada saat ini cukup
berjalan dengan baik
walaupun belum optimal.
G 3 Cukup cepat Isu tersebut penting namun
memburuk sistem yang ada saat ini cukup
berjalan dengan baik
walaupun belum optimal.

Dari penapisan metode USG di atas didapat core isu “belum


terintegrasinya sistem informasi surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di
Puskesmas Panumbangan” dan “perlu penguatan dalam sistem pelaporan
surveilans penyakit berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada di Wilayah
Kerja Puskesmas Panunbangan”.

24
2. Analisis Dampak
Kedua isu ini apabila tidak diselesaikan akan berdampak pada seluruh
pelayanan di Puskesmas Panumbangan. Pembuatan program pelayanan
kesehatan didasarkan atas gambaran kondisi kesehatan di Wilayah Kerja sebuah
Puskesmas. Gambaran kondisi kesehtan suatu wilayah didapat dari kegiatan
surveilans epidemiologi. Oleh karena itu agar setiap program kesehatan tetap
berjalan lancar dan tepat sasarn maka penting utnuk menyelesaikan kedua isu
terpilih diatas.

C. Penentuan Penyebab Core Isu


Untuk menentukan penyebab dari core isu yang dipilih, maka dilakukan
analisis dengan metode fishbone.

Manusia Metode

Masih menggunakan Belum terintegrasinya sistem


SDM belum mengetahui tools lama informasi surveilans penyakit
tools yang terbaru berdasarkan kunjungan di
Puskesmas Panumbangan dan
perlu penguatan dalam sistem
pelaporan surveilans penyakit
berdasarkan kunjungan ke klinik
swasta yang ada di Wilayah Kerja
Sarana teknologi Puskesmas Panunbangan
informasi yang ada belum Kerjasama antar pemegang
dimanfaatkan dengan data yang masih kurang
baik

Sarana Lingkungan

Gambar 3.1 Analisis Penetuan Penyebab Core Isu dengan Fishbone

Setelah dilakukan analisi penyebab core isu dengan menggunakan


metode fishbone, didapat penyebab core isu sebagai berikut :

25
1) SDM belum mengetahui tools yang terbaru dalam melaksanakan kegiatan
pencatatan dan pelaporan surveilans.
2) Masih menggunakan tools lama dalam melaksanakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan surveilans.
3) Sarana teknologi informasi yang ada belum dimanfaatkan dengan baik.
4) Kerjasama antar pemegang data masih kurang.
Dari penyebab-penyebab diatas maka dapat disimpulkan perlu adanya
inovasi dalam melaksanakan kegiatan surveilans mengingat perkembangan dan
tutuntan zaman yang semakin berkembang.

D. Diagram Alur Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Konsultasi rencana aktualisasi dengan mentor

Pembuatan media dan instrumen

pembuatan video tutorial

Sosialisasi

Pengelolaan surveilans melalui grup WA dan penginputan data

Evaluasi Pelaoran

Action Plan

Gambar 3.2 Diagram Alur Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Adapun rancangan kegiatan aktualisasi ini diawali dengan konsultasi


dengan mentor terkait kegiatan yang akan dilakukan. Setelah mendapatkan saran
dan masukan dari mentor penulis melanjutkan membuat media dan instrumen untuk
penginputan data surveilans. Kemudian, penulis membuat video tutorial cara
penginputan data yang kemudia di upload di laman youtube. Video tutorial ini
dibuat sebagai panduan untuk para pemegang data dalam pengiputan data

26
surveilans, agar dapat diakses dimana saja dan kapan saja video tutorial tersebut di
unggah di laman youtube.
Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi secara langsung dengan
pemegang data. Selanjutnya adalah kegiatan pengelolaan surveilans melalui grup
WA dan penginputan data. Penulis akan secara rutin mengirimkan pesan notifikasi
di grup Whatsapp agar para pemegang data segera mengirimkan laporan surveilans
setiap minggunya. Evaluasi pelaporan data surveilans dilakukan setiap akhir
minggu. Penulis juga akan mengirimkan hasil evaluasi di grup Whatsapp. Akhir
dari kegiatan aktualisasi ini adalah pembuatan action plan dari tugas penulis sebagai
epidemiolog kesehatan di UPTD Puskesmas Panumbangan selama 1 tahun, yang
merupakan pengamalan dari hasil belajar penulis dari kegiatan latsar CPNS 2022
dan wujud nyata pengabdian penulis sebagai ASN yang professional dan
berkarakter.

E. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu


Core isu yang terpilih berdasarkan teknik penapisan adalah belum
terintegrasinya sistem informasi surveilans penyakit berdasarkan kunjungan dan
perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans penyakit berdasarkan
kunjungan ke klinik swasta yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Panunbangan.
Core isu yang terpilih terjadi karena beberapa penyebab, adapun
penyebabterjadinya core isu tersebut menurut metode fishbone adalah :
1. SDM belum mengetahui tools yang terbaru
2. Sarana penghubung data antar pemegang data belum memadai
3. Masih menggunakan tools lama
4. Kerjasama antar pemegang data yang masih kurang

Dilihat dari situasi yang sudah terindentifikasi maka perlu adanya sistem
baru yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan surveilans yang lebih efektif
dan efisien. Tools yang digunakan selama ini walaupun sudah terdigitalisasi dengan
menggunakan aplikasi computer, tetapi belum terintegrasi. Sistem hanya bisa
diakses satu arah. Hal tersebut dirasa masih belum efektif karena sistem tidak dapat
dakses kapanpun dan dimanapun.

27
Oleh karena itu perlu sistem surveilans yang dapat menghubungkan data
antar pemegang data, maka penulis memilih kegitan aktualisasi dengan judul
“Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan Kunjungan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Panumbangan Melalui Integrasi Data Dan Informasi.”. Aplikasi
komputer yang akan penulis gunakan adalah aplikasi google spreadsheet. Google
spreadsheet adalah aplikasi pengolah data yang dapat diakses secara daring.
Aplikasi ini juga dapat diakses dengan gratis. Instrumen penginputan data akan
dimuat dalam aplikasi google spreadsheet dan disesuaikan dengan kebutuhan data.
Untuk menghubungkan informasi antar pemegang data maka
dimanfaatkan juga grup WhatsApp sebagai sarana komunikasi. Setiap minggunya
akan dikirimkan notifikasi ke grup WhatsApp untuk setiap pemegang data
mengirimkan laporanya. Grup WhatsApp ini juga berguna untuk sarana komunikasi
apabila ada hal lain terkait data yang perlu dikomunikasikan.
Penataan sistem informasi surveilans ini merupakan wujud dari sikap
sebagai seorang ASN yang profesional dan memegang teguh nilai-nilai ASN maka
harus selalu berinovasi dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat. Seorang
ASN harus dapat mengikuti tuntutan zaman yang terus berubah, menguasai skill di
berbagai bidang yang dapat mendukung tugas dan fungsi sebagai ASN. Hal tersebut
sesuai dengan core value ASN adaptif dan profil SMART ASN menguasai
teknologi informasi. Selain itu penataan sistem surveilans ini juga termasuk dalam
nilai kompeten karena dapat mengembangkan kompetensi setiap pemegang data
dalam melakukan pengolahan data kesehatan.

28
Identifikasi Isu : Isu Prioritas : Penyebab Isu Prioritas :
1) Belum terintegrasinya sistem informasi surveilans 1) Belum terintegrasinya sistem 1) SDM belum mengetahui tools yang terbaru
penyakit berdasarkan kunjungan di Puskesmas informasi surveilans penyakit dalam melaksanakan kegiatan pencatatan
Panumbangan; berdasarkan kunjungan di Puskesmas dan pelaporan surveilans.
2) Perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans Panumbangan. 2) Masih menggunakan tools lama dalam
penyakit berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada 2) Perlu penguatan dalam sistem melaksanakan kegiatan pencatatan dan
di Wilayah Kerja Puskesmas Panunbangan; pelaporan surveilans.
pelaporan surveilans penyakit
3) Sistem informasi Puskesmas secara keseluruhan masih 3) Sarana teknologi informasi yang ada belum
berdasarkan kunjungan ke klinik
menggunakan cara manual (belum terdigitalisasi dimanfaatkan dengan baik.
sepenuhnya). swasta yang ada di Wilayah Kerja
4) Kerjasama antar pemegang data masih
Puskesmas Panunbangan. kurang.

Gagasan Pemecahan Isu Prioritas :


Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Wilayah Kerja
Puskesmas Panumbangan Melalui Integrasi Data dan Informasi

Tahapan Kegiatan Berdasarkan Tupoksi : Tahapan Kegiatan Berdasarkan Inovasi Penulis:


1) Pembutan media dan instrumen surveilans 1) Konsultasi rencana aktualisasi dengan mentor
2) Pengelolaan sistem surveilans 2) Pembuatan video tutorial
3) Evaluasi pelaporan surveilans 3) Sosialisasi
4) Action plan

Tujuan :
Meningkatkan efektifitas kegiatan surveilans epidemiologi dengan melakukan
penataan pelaporan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di wilayah kerja
Puskesmas Panumbangan melalui integrasi data dan informasi

Gambar 3.3 Diagram Alur Gagasan Isu

29
F. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Pelaksana Program Epidemiologi dan Surveilans Kesehatan di UPTD Puskesmas Panumbangan

Identifikasi Isu :
1. Belum terintegrasinya sistem informasi surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di Puskesmas Panumbangan.
2. Perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada di Wilayah
Kerja Puskesmas Panunbangan.
3. Sistem informasi Puskesmas secara keseluruhan masih menggunakan cara manual (belum terdigitalisasi sepenuhnya).

Isu yang Diangkat :


1. Belum terintegrasinya sistem informasi surveilans penyakit berdasarkan kunjungan di Puskesmas Panumbangan.
2. Perlu penguatan dalam sistem pelaporan surveilans penyakit berdasarkan kunjungan ke klinik swasta yang ada di Wilayah
Kerja Puskesmas Panunbangan.

Gagasan Pemecahan :
Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan Kunjungan di Wilayah Kerja Puskesmas Panumbangan Melalui Integrasi
Data dan Informasi

30
Tabel 3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi a. Menyiapkan bahan Draf awal rencana Akuntabel Visi Harmonis,
rencana pembahasan kegiatan kegiatan Melaksanakan Mantapnya Empati, Loyal,
aktualisasi aktualisasi tugas dengan jujur, kemandirian Profesional
dengan tanggung jawab ekonomi,
mentor dan disiplin sejahtera untuk
semua
Kompeten
Terus belajar dan Misi
menjalan tugas Meningkatkan
dengan baik kualitas dan daya
dukung
Adaptif lingkungan untuk
Terus berinovasi mendukung
dan pembangunan
mengembangkan berkelanjutan.
kreatifitas

31
b. Membuat janji dengan Pesan WhatsApp Berorientasi
mentor dibuktikan dengan Pelayanan
screenshoot Ramah, solutif,
cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan

Harmonis
Sopan, santun dan
hormat

c. Melakukan konsultasi Notulensi dan foto Berorientasi


rencana kegiatan Pelayanan
aktualisasi Ramah, solutif,
cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan

Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin

Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik

32
Harmonis
Sopan, santun dan
hormat

Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

2 Pembuatan a. Membuat Grup Grup WhatsApps Kolaboratif Visi Harmonis,


media dan WhatsApps para dibuktikan dengan Terbuka dalam Mantapnya Empati, Loyal,
instrumen pemegang data screenshoot bekerja sama kemandirian Profesional
untuk ekonomi,
menghasilkan nilai sejahtera untuk
tambah semua

b. Membuat instrumen Instrumen input Berorientasi Misi


input data di aplikasi data dalam aplikasi Pelayanan Meningkatkan
Google Spreadsheet dan Googlespreadsheet Ramah, responsif kualitas dan daya
landingpage dengan dan landingpage dan dapat dukung
linktr.ee untuk dibuktikan dengan diandalkan lingkungan untuk
memudahkan pemegang screenshoot mendukung
data mengakses Akuntabel pembangunan
instrumen Melaksanakan berkelanjutan.
tugas dengan jujur,
bertanggungjawab,

33
cermat, disiplin
dan berintegritas
tinggi

Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

Kompeten
Memiliki sikap
professional

Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
melaksanakan
tugas

c. Membuat email untuk Email pemegang Berorientasi


seluruh pemegang data data dibuktikan Pelayanan
untuk akses ke Google dengan Ramah, responsif
Spreadsheet agar data screenshoot dan dapat
lebih privat diandalkan

Adaptif

34
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
melaksanakan
tugas

d. Ujicoba instrumen Hasil ujicoba Kompeten


instrummen berupa Memiliki sikap
data dibuktikan professional
dengan
screenshoot Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin
dan berintegritas
tinggi
e. Pembuatan powerpoint Powerpoint Berorientasi
presentasi untuk presentasi Pelayanan
sosialisasi sistem dibuktikan dengan Ramah, solutif,
surveilans screenshoot cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan

35
Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin

Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik

Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

3 Pembuatan a. Perekaman video tutorial Video tutorial Berorientasi Visi Harmonis,


video tutorial yang belum di edit Pelayanan Mantapnya Empati, Loyal,
menggunakan dibuktikan dengan Ramah, solutif, kemandirian Profesional
sistem screenshoot cekatan, responsif ekonomi,
surveilans dan dapat sejahtera untuk
diandalkan semua

Akuntabel Misi
Melaksanakan Meningkatkan
tugas dengan jujur, kualitas dan daya

36
tanggung jawab dukung
dan disiplin lingkungan untuk
mendukung
Kompeten pembangunan
Terus belajar dan berkelanjutan.
menjalan tugas
dengan baik

Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

b. Editing video tutorial Video tutorial Berorientasi


yang sudah di edit Pelayanan
dibuktikan dengan Ramah, solutif,
screenshoot cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan

Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin

Kompeten

37
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik

Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

c. Mengunggah video Video tutorial Berorientasi


tutorial ke youtube yang sudah Pelayanan
diunggah ke Ramah, solutif,
youtube dibuktikan cekatan, responsif
dengan dan dapat
screenshoot diandalkan

Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin

Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik

38
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

4 Sosialisasi a. Membuat undangan Undangan Berorientasi Visi Harmonis,


sistem kegiatan sosialisasi sosialisasi Pelayanan Mantapnya Empati, Loyal,
surveilans untuk para pemegang Ramah, solutif, kemandirian Profesional
penyakit data cekatan, responsif ekonomi,
berdasarkan dan dapat sejahtera untuk
kunjungan diandalkan semua

Harmonis Misi
Sopan, santun dan Meningkatkan
hormat kualitas dan daya
dukung
Kolaboratif lingkungan untuk
Terbuka dalam mendukung
bekerja sama pembangunan
untuk berkelanjutan.
menghasilkan nilai
tambah

Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam

39
melaksanakan
tugas

b. Mengundang pemegang Daftar tanda Berorientasi


data untuk hadir pada terima undangan Pelayanan
kegiatan sosialisasi Ramah, solutif,
cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan

Harmonis
Sopan, santun dan
hormat

Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk
menghasilkan nilai
tambah

c. Melakukan sosialisasi Notulensi dan foto Berorientasi


sistem surveilans. Pelayanan
Ramah, solutif,
cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan

40
Harmonis
Sopan, santun dan
hormat

Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk
menghasilkan nilai
tambah

5 Pengelolaan a. Mengirimkan pesan Pesan WhatsApp Kolaboratif Visi Harmonis,


surveilans notifikasi ke Grup Terbuka dalam Mantapnya Empati, Loyal,
melalui grup WhatsApps agar para bekerja sama kemandirian Profesional
WA dan pemegang data segera untuk ekonomi,
penginputan menginput laporannya. menghasilkan nilai sejahtera untuk
data tambah semua

Harmonis Misi
Sopan, santun dan Meningkatkan
hormat kualitas dan daya
dukung
Akuntabel lingkungan untuk
Melaksanakan mendukung
tugas dengan jujur, pembangunan
tanggung jawab berkelanjutan.
dan disiplin

41
Berorientasi
Pelayanan
Ramah, solutif,
cekatan, responsif
dan dapat
diandalkan

b. Penginputan data oleh Hasil input data Kompeten


setiap pemegang data. Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik

Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin

6 Evaluasi a. Memastikan seluruh Data laporan Berorientasi Visi Harmonis,


Pelaporan pemegang data sudah surveilans Pelayanan Mantapnya Empati, Loyal,
menginput laporan mingguan Ramah, solutif, kemandirian Profesional
surveilans mingguan. cekatan, responsif ekonomi,

42
dan dapat sejahtera untuk
diandalkan semua

Akuntabel Misi
Melaksanakan Meningkatkan
tugas dengan jujur, kualitas dan daya
tanggung jawab dukung
dan disiplin lingkungan untuk
mendukung
Kompeten pembangunan
Terus belajar dan berkelanjutan.
menjalan tugas
dengan baik
Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
melaksanakan
tugas

b. Pengolahan data Data surveilans Akuntabel


surveilans. yang sudah diolah Melaksanakan
dan dibuat dalam tugas dengan jujur,
bentuk diagram tanggung jawab
dan disiplin

Kompeten

43
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik

c. Analisis data surveilans Hasil analisis data Akuntabel


surveilans Melaksanakan
tugas dengan jujur,
tanggung jawab
dan disiplin

Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik

d. Mengevaluasi laporan Lembar evaluasi Akuntabel


surveilans mingguan Melaksanakan
dengan cermat, lengkap, tugas dengan jujur,
dan bertanggung jawab. tanggung jawab
dan disiplin

Kompeten
Terus belajar dan
menjalan tugas
dengan baik

e. Mengirimkan pesan ke Pesan WhatsApp Berorientasi


Grup WhatsApps Pelayanan

44
mengenai evaluasi Solutif, cekatan
laporan surveilans dan dapat
mingguan. diandalkan

Akuntabel
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin
dan berintegritas
tinggi

Kompeten
Terus belajar dan
melaksanakan
tugas dengan
kualitas baik

Harmonis
Sopan, santun dan
hormat

Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam
melaksanakan
tugas

45
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk mencapai
tujuan bersama

7 Action plan a. Menyusun action plan Tersusunnya Berorientasi Visi Harmonis,


Juli 2022 sampai dengan action plan Pelayanan Mantapnya Empati, Loyal,
Juli 2023 Solutif, cekatan kemandirian Profesional
dan dapat ekonomi,
diandalkan sejahtera untuk
semua
Akuntabel
Melaksanakan Misi
tugas dengan jujur, Meningkatkan
bertanggungjawab, kualitas dan daya
cermat, disiplin dukung
dan berintegritas lingkungan untuk
tinggi mendukung
pembangunan
Kompeten berkelanjutan.
Terus belajar dan
melaksanakan
tugas dengan
kualitas baik
Harmonis
Sopan, santun dan
hormat

46
Adaptif
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas

Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk mencapai
tujuan bersama

b. Menyusun laporan akhir Laporan aktualisasi Akuntabel


kegiatan aktualisasi Melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin
dan berintegritas
tinggi

Kompeten
Memiliki sikap
professional

Loyal
Berkomitmen
tinggi dalam

47
melaksanakan
tugas

48
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

No Mata Kegiatan Jumlah


Pelatihan Aktualis

Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- asi per

1 2 3 4 5 6 7 MP

1. Berorientasi 2 4 3 3 2 2 1 17
Pelayanan

2. Akuntabel 2 2 3 0 2 5 1 15

3. Kompeten 2 3 3 0 1 5 1 15

4. Harmonis 2 0 0 3 1 1 1 8

5. Loyal 0 2 0 0 1 1 2 6

6. Adaptif 2 3 3 0 1 0 1 10

7. Kolaboratif 0 1 0 3 1 1 1 7

Jumlah Aktualisasi 10 15 12 9 9 15 8 78
per
Kegiatan

Berdasarkan Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi setelah dilakukan


rekapitulasi habituasi Core Values ASN (BerAKHLAK) maka didapatkan hasil
bahwa Core Values ASN (BerAKHLAK) sudah diterapkan pada setiap tahapan
rencana kegiatan aktualisasi.

49
BAB IV

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Juli Agustus
No Kegiatan
27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Konsultasi rencana aktualisasi dengan mentor
a. Menyiapkan bahan
pembahasan kegiatan
aktualisasi
b. Membuat janji
dengan mentor
c. Melakukan
konsultasi rencana
kegiatan aktualisasi
2 Pembuatan media dan instrumen
a. Membuat Grup
WhatsApps para
pemegang data
b. Membuat instrumen
input data di aplikasi
Google Spreadsheet
dan landingpage
dengan linktr.ee
untuk memudahkan
pemegang data
mengakses instrumen

50
c. Membuat email
untuk seluruh
pemegang data untuk
akses ke Google
Spreadsheet agar
data lebih privat
d. Ujicoba instrumen
e. Pembuatan
powerpoint
presentasi untuk
sosialisasi sistem
surveilans
3 Pembuatan video tutorial menggunakan sistem surveilans
a. Perekaman video
tutorial
b. Editing video tutorial
c. Mengunggah video
tutorial ke youtube
4 Sosialisasi sistem surveilans penyakit berdasarkan kunjungan
a. Membuat undangan
kegiatan sosialisasi
untuk para pemegang
data
b. Mengundang
pemegang data untuk
hadir pada kegiatan
sosialisasi

51
c. Melakukan
sosialisasi sistem
surveilans
5 Pengelolaan surveilans melalui grup WA dan penginputan data
a. Mengirimkan pesan
notifikasi ke Grup
WhatsApps agar para
pemegang data
segera menginput
laporannya.
b. Penginputan data
oleh setiap pemegang
data.
6 Evaluasi Pelaporan
a. Memastikan seluruh
pemegang data sudah
menginput laporan
surveilans mingguan.
b. Pengolahan data
surveilans
c. Analisis data
surveilans
d. Mengevaluasi
laporan surveilans
mingguan
e. Mengirimkan pesan
ke Grup WhatsApps
mengenai evaluasi

52
laporan surveilans
mingguan.
7 Action plan
a. Menyusun action
plan Juli 2022
sampai dengan Juli
2023
b. Menyusun laporan
akhir kegiatan
aktualisasi

Hari Libur Hari Kerja

53
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan Undang-undang No.5 Tahun 2014 fungsi ASN adalah sebagai


pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.
Menerapkan nilai bela Negara, nilai BerAKHLAK dan mengetahui peran serta
kedudukannya adalah suatu hal yang penting bagi ASN dalam menjalankan
tugasnya. Selain itu dalam menjalankan tugasnya, penting bagi ASN
mengimplementasikan Smart ASN dan Manajemen ASN demi menciptakan tujuan
Smart Governance.
Wujud nyata implementasi nilai-nilai tersebut yang penulis terapkan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu dengan rancangan kegiatan
aktualisasi berjudul “Penataan Pelaporan Surveilans Penyakit Berdasarkan
Kunjungan Di Wilayah Kerja Melalui Integrasi Data Dan Informasi”. Judul ini
diangkat berdasarkan pengamatan penulis ketika melakukan pelayanan surveilans
epidemiologi terutama dalam pencatatan dan pelaporan penyakit berdasrkan
kunjungan. Dengan adanya kegiatan aktualisasi dan sistem surveilans yang
terbentuk diharapkan dapat memperbaiki sistem yang ada. Selanjutnya diharapkan
dari kegiatan aktualisasi ini penulis dapat mengembangkan dengan langkah tindak
lanjut yaitu berupa Action Plan untuk jangka waktu satu tahun kedepan.

54
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS "Manajemen ASN". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar CPNS.
Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Kompeten Pelatihan Dasar CPNS.
Jakarta
Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Harmonis Pelatihan Dasar CPNS.
Jakarta
Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Loyalitas Pelatihan Dasar CPNS.
Jakarta
Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Adaptif Pelatihan Dasar CPNS.
Jakarta
Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta
Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI. 2021. Permenpan RB
Nomor 69 Tahun 2021. Jakarta

55

Anda mungkin juga menyukai