Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seleksi CPNS merupakan saringan yang digunakan negara dalam menjaring
putra-putri terbaik negeri ini untuk mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara atau
yang disingkat dengan ASN. ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah (Tenaga Kontrak). Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara
implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut sebagai birokrat bukan
sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik .maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi.
Untuk menjadi seorang PNS sepenuhnya, CPNS diantaranya harus mengikuti
dan berhasil lulus dalam kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) yang dulunya dikenal
dengan istilah Prajabatan.
Latsar ini berjalan dengan landasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara merujuk pada Pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 yang
menyatakan CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui
proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung-jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Untuk itu Latsar merupakan pelatihan inovatif dan terintegrasi dimana
pembelajaran klasikal di tempat pelatihan (on campus) dipadukan dengan non-
klasikal di tempat kerja masing-masing CPNS (off campus) sehingga diharapkan
CPNS yang mengikuti Latsar dapat menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan serta menjadikan nilai-nilai yang ditanamkan dapat menjadi
sebuah kebiasaan (habituasi).

1
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan
pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal
dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi), Whole of Goverment, Pelayanan Publik dan Manajemen
ASN.

1. Gambaran Umum Organisasi


Puskesmas Sindangresmi merupakan Unit Pelayanan Terpadu dibawah
Dinas kesehatan Provinsi Banten yang berlokasi di jl. Campakawarna Km No.5,
Sidangresmi, Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

2. Visi dan Misi Organisasi


Visi dari puskesmas Sindangresmi adalah “Terwujudnya Puskesmas
Sindangresmi Berkualitas & Terjangkau Untuk Mewujudkan Masyarakat
Sindangresmi Sehat 2021”. Untuk mencapai visi ini puskesmas Sindangresmi
memiliki misi:
a. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan
sehat.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui peningkatan SDM kesehatan
sesuai standar kompetensi.
c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan puskesmas
d. Meningkatkan kinerja petugas & tata kelola organisasi puskesmas yang
baik.
e. Menjamin pelayanan yang efektif & efisien melalui sistem informasi
kesehatan yang terpadu.

3. Nilai-nilai Organisasi
Puskesmas Sindangresmi memiliki tata nilai yang berdasar pada nilai-nilai
ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) yang terdapat pada Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN.
Adapun nilai-nilai tersebut adalah:

2
a. Cepat: Responsif terhadap kebutuhan masyarakat
b. Amanah: Bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan
c. Komunikatif : memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat/pasien
d. Empaty : Memahami kebutuhan dan harapan masyarakat/pasien
e. Profesional : Memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan
profesionalisme.

4. Struktur Organisasi
Penanggung Jawab
Puskesmas

Penanggung
Jawab UKM

UKM UKM UKM GIZI UKM UKM P2P


PROMKES KIA/KB KESLING

ISPA
KUSTA
TB
UKM DBD
PENGEMBANGAN PTM

KESEHATN
BATRA UKS INDERA
KESWA LANSIA
A

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Sindangresmi

5. Uraian Tugas dan Fungsi Puskesmas


a. Tugas Puskesmas
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
Kecamatan Sehat.

3
b. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas menyelenggarakan Fungsinya:
Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya

c. Wewenang Puskesmas
Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang untuk:
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses mutu
dan cakupan Pelayanan Kesehatan
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
Penanggulangan Penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKP, Puskesmas berwenang untuk:


1) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar secara Komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
2) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif

4
3) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi
6) Melaksanakan Rekam Medis
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan
8) Melaksanakan peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan
9) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
10) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.

6. Uraian Tugas dan Fungsi Apoteker di Puskesmas


a. Tugas Pokok dan Fungsi
Pengelola Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
1) Perencanaan Kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
2) Permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
3) Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
4) Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
5) Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
6) Pemusnahan dan Penarikan
7) Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
8) Administrasi
9) Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai

b. Pelayanan Farmasi Klinik


1) Pengkajian dan Pelayanan Resep
2) Pelayanan Informasi Obat

5
3) Konseling
4) Ronde/ Visite Pasien
5) Monitoring Efek Samping Obat
6) Pemantauan Terapi Obat
7) Evaluasi Penggunaan Obat

7. Role Model
Role Model merupakan seseorang yang memiliki sifat sifat memenui nilai –
nilai ANEKA sehinga menjadi panutan di lingkungan kerja.
IDENTITAS KEPALA
PUSKESMAS
Nama H.Wawan Hermawan, S.Kep
NIP/NUPTK 196960413 199702 1 001
SK yang mengangkat Bupati Pandeglang
SK Nomor 197.2/Kep.182-BKD/1997
Tanggal 20/02/1997

8. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi PNS yang diakronimkan dengan ANEKA,
yang uraiannya adalah sebagai berikut:

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntablititas sangat penting mengingat akuntabilitas berfungsi sebagai
kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dan
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan lingkungan
organisasi yang akuntabel (Lembaga Administrasi Negara, 2014). Diantaranya
adalah :
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Tanggung Jawab

6
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan
9) Konsistensi
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat
ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani
warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

b. Nasionalisme
Prinsip nasionalisme bangsa indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila. Hal
ini diarahkan agar bangsa indonesia senantiasa menempatkan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
atau golongan,menunjukan sikap rela berkorba demi kepentingan negara,
bangga sebagai bangsa indonesia dan bertanah air indonesia, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
semua bangsa, menumbuhkan saling mencintai sesama manusia dan
mengembangkan sikap tenggang rasa (Lembaga Administrasi Negara, 2014).

ASN dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar nasionalisme pancasila


dan juga mampu mengaktualisasikan nasionalisme dan menjalankan nilai-
nilai pancasila dalam menjalankan tugasnya dengan tujuan agar setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berpikir memikirkan kepentingan publik,
bangsa dan negara. Nilai-nilai dasar pancasaila terdiri dari :
1) Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3) Nilai-nilai Persatuan Indonesia
4) Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5) Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Selain itu, setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,
baik sebagai pelaksana publik, sebagai pelayan publik maupun sebagai

7
perekat dan pemersatu bangsa. Mereka harus bersikap profesional dan
berintegritas dalam memberikan pelayanan, tidak mengejar keuntungan
pribadi dan golongan namun mengedepankan kepentingan publik dan
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Sebagai perekat dan pemersatu bangsa seorang ASN senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa yang
secara implisit terkait dengan asas, prinsip, nilai dasar dan kode etik dan kode
perilaku.

c. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
(Lembaga Administrasi Negara, 2014).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, adalah sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun 1945;
3) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

8
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan sesuai tupoksi secara internal;
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.

d. Komitmen mutu
Kinerja ASN dalam melaksanakan layanan publik yang bermutu harus
berlandaskan prinsip efektivitas, efisiens, inovasi dan mutu. Target utama
kinerja ASN yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasaan
masyarakat yang menerima layanan (customer satisfaction).
Perilaku yg didukung sebagai ASN dalam memaknai esensi
komitmen mutu dapat diwujudkan melalui karakter kepribadian yang jujur,
amanah, cermat, disiplin, efektif, efisien, kreatif, inovatif, melayani dengan
sikap hormat, bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil, bekerja tanpa
tekanan, memiliki integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi
ASN (Lembaga Administrasi Negara, 2014).

e. Anti korupsi
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan
negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya
bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang. Membahas
fenomena dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan
dengan tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk
mengelolanya dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS
untuk anti korupsi (Lembaga Administrasi Negara, 2014).
Terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi berdasarkan UU
No.31/1999 Jo. UU No. 20/2001 yaitu : (1) kerugian keuangan negara, (2)
suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) Perbuatan Curang, (5) Penggelapan dalam
jabatan, (6) Benturan kepentingan dalam pengadaan, (7) Gratifikasi.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak sembilan nilai anti korupsi
9
sebagai berikut: Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja
keras, Sederhana, Berani dan Adil. Kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam
rancangan aktualisasi disusun dengan pertimbangan bahwa kegiatan tersebut
dapat dilaksanakan selama masa aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat
tugas/kerja.

f. Whole of Government (WoG)


Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.

Jenis-jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh


pendekatan WoG adalah:

1) Pelayanan yang bersifat administratif


Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi
yang dibutuhkan warga masyarakat. Praktek WoG dalam jenis
pelayanan administrasi dapat dilihat dalam praktek-praktek
penyelenggaraan izin dalam satu pintu seperti PTSP atau kantor
SAMSAT.
2) Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan
warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
perhubungan dan lainnya.
3) Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga
masyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik
dan lainnya
4) Pelayanan regulative

10
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-
undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.

g. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
1) Partisipatif
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak diskriminatif
5) Mudah dan murah
6) Efektif dan efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilan

h. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan public dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan public yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik

11
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasaan pelanggan.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Republik Indonesia.

B. Tujuan Aktualisasi
Penyusunan rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk dapat memberikan
pedoman secara utuh dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi
(ANEKA) di lingkungan kerja Puskesmas Sindangresmi Kabupaten Pandeglang. Hal
tesebut diakukan guna menerapkan fungsi ASN sebagai Pelaksana kebijakan,
Pelayan Publik serta Perekat dan pemersatu bangsa.

12
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu :
1. Gudang obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) belum tersusun
secara baik dan benar.
2. Tingginya penggunaan antibiotik secara tidak rasional
3. Belum lengkapnya sarana dan prasarana ruang meracik dan penyerahan
obat
4. Kurangnya SDM farmasi
5. Lambatnya pengumpulan laporan pemakaian dan lembar permintaan
obat (LPLPO)

B. Pemilihan dan Penetapan Core Isu

Total
No Masalah spesifik U S G
Skor
Gudang obat dan Bahan Medis Habis Pakai
1. (BMHP) belum tersusun secara baik dan 2 3 4 9
benar
Tingginya penggunaan antibiotik secara tidak
2 5 5 5 15
rasional
Belum lengkapnya sarana dan prasarana
3 4 4 4 12
ruang meracik dan penyerahan obat

4 Kurangnya SDM farmasi 5 2 3 10

Lambatnya pengumpulan laporan pemakaian


5 dan lembar permintaan obat (LPLPO) 2 3 3 8

Berdasarkan analisis masalah yang telah diidentifikasi, diperoleh satu isu


dengan nilai USG tertinggi, yaitu: Tingginya penggunaan antibiotik secara
tidak rasional

13
C. Gagasan Pemecahan Core Isu :
Dari hasil penetapan Core isu diatas, maka gagasan yang akan diambil dalam
rancangan aktualisasi ini adalah : Penggunaan antibiotik yang bijak dan
rasional di puskesmas Sindangresmi.

D. Rancangan Aktualisasi (Formulir 1)


Tabel rancangan kegiatan

14
Kontribusi
Penguatan
Tahapan Nilai-Nilai Terhadap Visi
No. Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Dasar Misi
Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Penyusunan tabel 1.1 Mengumpulkan Tabel daftar nama antibiotik yang Akuntabilitas : Melalui penyusunan Dengan melakukan
daftar Antibiotik yang data antibiotik boleh dipakai dipuskesmas terdiri dari: Cermat dan tabel daftar Antibiotik kegiatan ini yang
boleh dipakai di yang digunakan Kolom nama antibiotik, kolom jelas yang boleh dipakai di berdasar pada nilai-
puskesmas puskesmas kelompok farmakologi, kolom dosis puskesmas nilai ANEKA di
dengan cermat dan aturan pemakaian serta kolom berkontribusi dalam puskesmas untuk
informasi penting yg perlu diketahui Nasionalisme:
visi puskesmas yaitu pengelolaan Apotek
1.2 Menghimpun setiap antibiotik. Sebagai Terwujudnya menjadi lebih efektif
referensi secara pelaksana puskesmas dan efisien.
akurat sesuai kebijakan sindangresmi
disiplin dan berkualitas dan
pelaksana Etika Publik : terjangkau untuk
kebijakan pada Tanggungjawab mewujudkan
PERMENKES No. masyarakat
2406/MENKES/PE Komitmen Sindangresmi sehat
R/XII/2011 tentang Mutu : Akurat, 2021.
pedoman umum konsisten dan Berkontribusi dalam
penggunaan bermutu. misi ke-4 yaitu
antibiotik. meningkatkan kinerja
petugas & tata kelola
Anti Korupsi : organisasi
1.3 Membuat tabel Disiplin dan
aturan pakai puskesmas yang
Mandiri. baik.
antibiotik dan
farmakologi
antibiotik secara
konsisten dan
bermutu

15
1.4 Melakukan
sosialisasi kepada
tenaga kesehatan
terkait (dokter,
bidan dan
perawat) dengan
jelas dan
bertanggung
jawab.

1.5 Menempelkan
tabel daftar
Antibiotik di ruang-
ruang
pemeriksaan
secara mandiri.
2. Membuat etiket obat 1.1 Melakukan Etiket antibiotik yang terdiri dari : Akuntabilitas : Melalui pembuatan Dengan melakukan
khusus penggunaan koordinasi kepada Cara pakai dan waktu konsumsi serta Teliti, etiket khusus kegiatan ini yang
antibiotik kepala puskesmas tanda Habiskan. Pasien akan lebih transparan antibiotik berdasar pada nilai-
dan bendahara tepat waktu dan rasional dalam berkontribusi dalam nilai ANEKA di
untuk pengadaan konsumsi antibiotik yang sesuai aturan visi puskesmas yaitu puskesmas untuk
pakai. Nasionalisme:
etiket dengan Terwujudnya pengelolaan Apotek
senyum dan Koordinasi puskesmas menjadi lebih
sopan santun. sesuai sila ke-3 sindangresmi komunikatif, efektif
Pancasila berkualitas dan dan efisien.
1.2 Menghimpun data terjangkau untuk
antibiotik yang Etika Publik : mewujudkan
boleh dipakai di Profesional, masyarakat
puskesmas senyum dan Sindangresmi sehat
dengan teliti dan sopan santun. 2021.

16
benar. Berkontribusi dalam
Komitmen misi ke-5 yaitu
1.3 Merancang format Mutu menjamin pelayanan
etiket berdasarkan Jujur dan Benar yang efektif & efisien
jenis antibiotik melalui sistem
secara informasi kesehatan
Anti Korupsi : yang terpadu.
profesional.
Jujur
1.4 Mencetak etiket
sesuai anggaran
dengan jujur dan
transparan.

3. Membuat kartu 1.1 Melakukan Kartu tunggu pasien yang menarik, Akuntabilitas : Melalui pembuatan Dengan melakukan
tunggu pasien yang koordinasi kepada informatif dan promotif sehingga Bertanggung kartu tunggu pasien kegiatan ini yang
berisi promosi kepala puskesmas pasien secara langsung diedukasi jawab yang promotif berdasar pada nilai-
penggunaan dan bendahara sembari menunggu antrian obat dan berkontribusi dalam nilai ANEKA di
antibiotik secara untuk pengadaan pemeriksaan. visi puskesmas yaitu puskesmas untuk
Nasionalisme:
bijak dan rasional. kartu tunggu Terwujudnya pengelolaan Apotek
pasien yang Koordinasi puskesmas menjadi lebih
promotif dengan sesuai sila ke-3 sindangresmi komunikatif, efektif
senyum dan Pancasila. berkualitas dan dan efisien.
sopan santun. terjangkau untuk
Komitmen mewujudkan
1.2 Menghimpun data Mutu : masyarakat
pengunaan Inovatif Sindangresmi sehat
antibiotik yang 2021.
rasional dan bijak Berkontribusi dalam
secara Etika Publik :
misi ke-5 yaitu
profesional. Promotif dan menjamin pelayanan

17
sopan santun. yang efektif & efisien
1.3 Merancang desain melalui sistem
kartu tunggu Anti Korupsi : informasi kesehatan
pasien dengan yang terpadu.
Jujur
kreatif dan
inovatif.
Pelayanan
Publik :
1.4 Mencetak kartu
Kreatif
tunggu pasien
sesuai anggaran
secara jujur dan
bertanggung
jawab.

4. Mendokumentasikan 1.1 Memisahkan Buku catatan berisi data penggunaan Akuntabilitas : Melalui Dengan melakukan
penggunaan resep antibiotik antibiotik dan dan copy nya. Cermat pendokumentasian kegiatan ini yang
Antibiotik per hari dengan penggunaan berdasar pada nilai-
cermat. antibiotik nilai ANEKA di
Nasionalisme :
berkontribusi dalam puskesmas untuk
Sebagai visi puskesmas yaitu pengelolaan Apotek
1.2 Mengumpulkan pelaksana
resep antibiotik Terwujudnya menjadi lebih
kebijakan puskesmas profesional,
dalam wadah
khusus dan diberi sindangresmi komunikatif, efektif
label agar Komitmen berkualitas dan dan efisien.
tersusun rapih dan Mutu : terjangkau untuk
mudah dicari. Rapih mewujudkan
masyarakat
Etika Publik : Sindangresmi sehat
1.3 Mencatat 2021.

18
penggunaan Profesional Berkontribusi dalam
antibiotik sesuai misi ke-5 yaitu
pelaksanaan Anti Korupsi : menjamin pelayanan
kebijakan dalam yang efektif & efisien
Tanggung jawab
PERMENKES no. melalui sistem
74 tahun 2016 informasi kesehatan
tentang standar Pelayanan yang terpadu.
pelayanan Publik :
kefarmasian di Mudah dicari
puskesmas secara dan mudah
profesional. diakses
Dokumentasi
dilakukan baik
manual maupun
elektronik agar
data mudah
diakses.

1.4 Menyimpan copy


dokumen dalam
satu binder secara
bertanggung
jawab.
5. Melakukan evaluasi 1.1 Mengumpulkan Data hasil evaluasi pemakaian Akuntabilitas Melalui Dengan melakukan
pemakaian antibiotik data diagnosis Antibiotik oleh pasien. Jelas dan pendokumentasian kegiatan ini yang
oleh pasien dengan penyakit, indikasi konsisten penggunaan berdasar pada nilai-
metode Gyssens antibiotik, regimen antibiotik nilai ANEKA di
dosis dan harga berkontribusi dalam puskesmas untuk
Nasionalisme :
antibiotik secara visi puskesmas yaitu pengelolaan Apotek
bertanggung Sebagai Terwujudnya menjadi lebih
pelaksana

19
jawab. kebijakan puskesmas profesional,
sindangresmi komunikatif, efektif
1.2 Menyiapkan alur Etika Publik : berkualitas dan dan efisien.
Gyssens menurut terjangkau untuk
Profesional
pelaksanaan mewujudkan
kebijakan masyarakat
PERMENKES No. Komitmen Sindangresmi sehat
2406/MENKES/PE Mutu : 2021.
R/XII/2011 tentang Benar Berkontribusi dalam
pedoman umum misi ke-5 yaitu
penggunaan Anti Korupsi : menjamin pelayanan
antibiotik. Tanggung yang efektif & efisien
Jawab melalui sistem
1.3 Mengevaluasi informasi kesehatan
data dengan yang terpadu.
menggunakan alur
penilaian kategori
Gyssens secara
benar dan
profesional.

1.4 Mengumpulkan
data hasil evaluasi
dengan jelas dan
konsisten dari alur
Gyssens sehingga
didapat penilaian
antibiotik rasional.

20
6. Mengedukasi pasien 1.1 Mempersiapkan Penggunaan antibiotik secara bijak Akuntabilitas : Melalui Dengan melakukan
rawat jalan dalam data rekam medis dan rasional oleh pasien rawat jalan di Cermat dan pendokumentasian kegiatan ini yang
hal pengunaan pasien rawat jalan puskesmas Sindangresmi. jelas penggunaan berdasar pada nilai-
antibiotik. secara jujur. antibiotik nilai ANEKA di
berkontribusi dalam puskesmas untuk
Nasionalisme :
1.2 Membaca data visi puskesmas yaitu pengelolaan Apotek
rekam medis Sebagai Terwujudnya menjadi lebih
pasien dengan pelaksana puskesmas profesional,
profesional. kebijakan sindangresmi komunikatif, efektif
berkualitas dan dan efisien.
1.3 Melakukan skrining Etika Publik : terjangkau untuk
resep sebagai Tanggungjawab, mewujudkan
pelaksanaan profesional dan masyarakat
kebijakan dalam ramah Sindangresmi sehat
PERMENKES no. 2021.
74 tahun 2016 Komitmen Berkontribusi dalam
tentang standar Mutu : misi ke-5 yaitu
pelayanan Efektif menjamin pelayanan
kefarmasian di yang efektif & efisien
puskesmas dengan melalui sistem
tanggung jawab Anti Korupsi : informasi kesehatan
dan profesional Jujur yang terpadu.
sesuai tujuan
(efektif). Pelayanan
Publik :
1.4 Melakukan Responsif
evaluasi penilaian
antibiotik rasional
secara cermat dan
benar

21
1.5 Memberikan
edukasi dengan
bentuk informasi
cara penggunaan
antibiotik yang
bijak dan rasional
dengan jelas,
ramah dan
responsif

22
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan April Mei
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Menyusun tabel daftar Antibiotik
yang boleh dipakai di puskesmas

2 Membuat etiket obat khusus


penggunaan antibiotik

3 Membuat kartu tunggu pasien


yang berisi promosi penggunaan
antibiotik secara bijak dan
rasional

4 Mendokumentasikan penggunaan
Antibiotik

5 Membuat evaluasi pemakaian


antibiotik oleh pasien dengan
metode Gyssens

6 Mengedukasi pasien rawat jalan


dalam hal pengunaan antibiotik

Pelaksanaan kegiatan (hari kerja)

23

Anda mungkin juga menyukai