Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

ANALISIS ISU KONTEMPORER

KELOMPOK 3 (TIGA)
KETUA : MUHAMMAD AFZAL, SH
ANGGOTA : NURBAITILLAH, SH
TAUFIK TAJUDIN, S.Sos
ADE KHAERUL UMMAH, SH

JABATAN : AHLI PERTAMA-PENGGERAK SWADAYA


MASYARAKAT
UNIT KERJA : KECAMATAN RABA
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA BIMA

TUTOR : Ir.H. AKHMAD MAKCHUL, M.Si

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
LATSAR CPNS KOTA BIMA ANGKATAN 43 TAHUN 2021
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Latsar CPNS Kota Bima Tahun 2021

Angkatan : 43
Kelompok :3
Agenda : I (Satu) - Sikap Perilaku Bela Negara
Tutor : Ir. H. Akhmad Makchul, M.Si

A. ISU-ISU KONTEMPORER DI INDONESIA


1. Isu Narkoba
Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat,
yang menjadi masalah besar adalah pelajar yang mengonsumsi
narkoba, biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang
wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan
terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisiaris Jenderal Polisi
Heru Winarko menyebut dalam artikel BNN Republik Indonesia,
penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja makin meningkat. Di
mana ada peningkatan sebesar 24 hingga 28 persen remaja yang
menggunakan narkotika.
World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office
on Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta
penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64
tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Sementara di Indonesia, BNN
selaku focal point di bidang Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
mengantongi angka penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak
3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Sedangkan angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di
tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di Indonesia ) mencapai angka
2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan
terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada
Latsar CPNS Kota Bima, Angkatan 43 Kelompok 3| 2
rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Hal ini ditandai
dengan Setiap hari, 30-50 orang Indonesia meninggal karena
narkoba, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang
Iskandar mengungkapkan, saat ini Indonesia dengan kondisi darurat
narkoba. Hal ini nampak dengan banyaknya pengguna barang haram
tersebut.

Fakta pertama adalah, pengguna narkoba sampai saat ini sudah


mencapai dua persen dari penduduk Indonesia atau empat juta
penduduk. Sedangkan untuk yang meninggal dunia mencapai 30
hingga 50 orang setiap harinya, fakta ini diungkapkan oleh Komjen
Anang Iskandar. Sedangkan fakta kedua adalah masalah narkotika
selalu menghiasi pemberitaan media nasional. Sehingga dapat
disimpulkan, permasalahan ini tersebar secara merata di seluruh
Indonesia.
Oleh karena itu, penyalahgunaan narkoba merupakan masalah
global yang telah merambah ke seluruh pelosok Indonesia, baik
secara geografis maupun demografis. Mencermati perkembangan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah mencapai situasi
yang mengkhawatirkan, permasalahan tersebut menjadi persoalan
kenegaraan yang mendesak.
Berikut berita tentang isu narkoba:

Latsar CPNS Kota Bima, Angkatan 43 Kelompok 3| 3


2. Isu Anarkisme
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan
suatu masyarakat yang di dalamnya individu bebas berkumpul
bersama dengan sederajat. Anarkisme melawan semua bentuk
kontrol hierarkis-baik kontrol oleh negara maupun kapitalis- karena
hierarki merugikan individu dan individualitas mereka.
Anarkisme sering terjadi di dunia, terutamanya di negara-negara
yang sedang berkembang. Hal ini ada karena tidak ada kepuasan bagi
sebagian orang, kerajaan terlalu lemah, undangundang tidak berjalan
sebagaimana mestinya, keperluan masyarakat tidak terpenuhi,
suasana politik dan ekonomi tidak berimbang. Disamping itu adanya
masyarakat tantangan rakyat kepada kerajaan juga menyebabkan
adanya anarkisme.
Baru baru ini terjadi di Indonesia Aksi Tolak Omnibus Law Cipta
Kerja di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, 8 Oktober 2020 lalu
berlangsung ricuh. Gerbang Grahadi dijebol, lampu penerangan,
water barrier, dan kamera pengawas (CCTV) dirusak. Sejumlah unit
mobil polisi dirusak, satu pos polisi juga dibakar. Di sisi lain, Juru
bicara Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur, Nuruddin
Hidayat, mengakui bahwa pihaknya juga sepakat dengan isi spanduk
tersebut. Getol, kata dia tegas menolak aksi anarkistis dan hoaks.
"Sama, kami juga menolak. Getol menolak [aksi yang
menimbulkan] anarkisme dan hoaks," kata Nuruddin, kepada
CNNIndonesia.com.
Namun, ia menampik jika akasi para buruh dan mahasiswa
terkait Omnibus Law, disebut sebagai gerakan yang berdasarkan dari
informasi hoaks. Ia mengatakan penolakan terhadap UU Ciptaker
yang digaungkan pihaknya telah melalui kajian dan telaah yang
substansial.

Latsar CPNS Kota Bima, Angkatan 43 Kelompok 3| 4


Berikut berita tentang isu anarkisme:

B. ANALISIS ISU
1. Teknis Tapisan Isu
Dari tiga isu kontemporer yang telah dijelaskan di atas, maka
digunakan kemampuan berpikir konseptual untuk penetapan isu
yang berkualitas dalam artian isu yang bersifat aktual. Alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu dengan rentang penilaian (1-5) dengan
empat kriteria :
1) Aktual
Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
2) Kekhalayakan
Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
3) Problematik
Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
4) Kelayakan
Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan.
TABEL PENETAPAN KRITERIA KUALITAS ISU
KRITERIA NARKOBA ANARKISME

Aktual 4 3

Kekhalayakan 5 4

Problematika 5 4

Kelayakan 5 4

Jumlah 19 15

Latsar CPNS Kota Bima, Angkatan 43 Kelompok 3| 5


Berdasarkan tabel diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa isu yang akan
dianalisis adalah isu tentang narkoba dengan jumlah nilai kriteria kualitas isu
sebesar 19.
2. Teknik Analisis SWOT
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan
ancaman (Threads).
1) Tahap Pengumpulan Data
 Internal
Model yang dipakai pada tahap ini adalah Matriks Faktor
Strategis Internal (IFAS).

TABEL MATRIKS IFAS


Tingkat Bobot
Faktor Strategis Rating Skor (Bobot x
Signifikan (1- (0,0-
3) 1,00) (1-4) Rating)

Rasa takut terhadap Tuhan 1 0,08 1 0,08


Strength

Rasa cinta terhadap keluarga 1 0,08 2 0,17


Cita-cita dan mimpi 1 0,08 2 0,17
Kesadaran untuk berbuat baik 1 0,08 2 0,17
Ingin memperoleh pengakuan
Weakness

2 0,17 3 0,50
dari teman
Media penghibur diri 3 0,25 2 0,50
Pelampiasan emosi 3 0,25 2 0,50

Total 12 1,00 2,08


Total Skor Strength 0,58

Total Skor Weakness 1,50

Total Strength - Total Weakness -0,92

 Eksternal
Model yang dipakai pada tahap ini adalah Matriks Faktor Strategis
Eksternal (EFAS).

Latsar CPNS Kota Bima, Angkatan 43 Kelompok 3| 6


TABEL MATRIKS EFAS
Tingkat Bobot
Faktor Strategis Rating Skor (Bobot x
Signifikan (1- (0,0-
3) 1,00) (1-4) Rating)

Sanksi yang akan didapat 3 0,16 4 0,63


Opportunities

Perlakuan masyarakat kepada


2 0,11 3 0,32
pelaku
Sosialisasi dan tindakan dari
aparat hukum 3 0,16 3 0,47

Keluarga yang tidak harmonis 3 0,16 2 0,32


Threats

Lingkungan pergaulan yang


3 0,16 2 0,32
buruk

Kurangnya pengawasan 3 0,16 1 0,16

Kecanggihan teknologi 2 0,11 2 0,21

Total 19 1,00 2,42


Total Skor Opportunities 1,42
Total Skor Threats 0,68
Total Opportunities - Total Threats 0,74

2) Tahap Analisis

3. Tahap Pengambilan Keputusan


Keputusan yang dapat diambil adalah perbandingan terbalik, jika
nilai weakness semakin kecil maka nilai opportunities akan semakin
besar. Maka dapat disimpulkan bahwa:
Latsar CPNS Kota Bima, Angkatan 43 Kelompok 3| 7
 Semakin tinggi kepedulian masyarakat dalam mengatasi pengguna
narkoba, maka akan semakin kecil kemauan seseorang untuk
memperoleh pengakuan dari temannya, sehingga akan semakin
turun minat seseorang untuk mengkonsumsi narkoba.
 Semakin tinggi tingkat sosialisasi tentang bahaya narkoba dan
tindakan dari aparat hukum, maka akan semakin kecil minat
pengguna dalam mengkonsumsi narkoba disaat pengguna tidak
bisa mengendalikan emosi dan untuk menghibur diri.

C. REKOMENDASI UPAYA PENCEGAHAN ISU NARKOBA


Dari analisis di atas, maka rekomendasi upaya yang harus dilakukan adalah:
1) Pertegasan sanksi bagi pengguna narkoba
2) Menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap bahaya
narkoba dengan melakukan sosialisasi terhadap seluruh
kalangan masyarakat, terutama kalangan remaja yang masih
rentan akan pengaruh narkoba

D. PERAN ASN DALAM PENCEGAHAN ISU NARKOBA


1. Membangun kesadaran anti narkoba
2. Menanamkan sifat profesionalisme
3. Hidup sehat dan senantiasa bersyukur
4. Sosialisasi berkala kepada masyarakat
5. Melaporkan ASN yang menggunakan atau mengedarkan narkoba
6. Penyebarluasan informasi tentang Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
7. Peningkatan peran serta Kementerian PANRB sebagai penggiat anti
narkoba
8. Partisipasi seluruh pemangku kebijakan nasional, baik di pusat
maupun di daerah untuk melaksanakan program P4GN
9. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan publik dalam rangka P4GN

Latsar CPNS Kota Bima, Angkatan 43 Kelompok 3| 8

Anda mungkin juga menyukai