Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.

Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu

terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat

nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai

Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh

setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.

Fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara

merupakan titik tengah nilai dasar nasionalisme yang berarti bahwa setiap

pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan

yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara.

Dengan konsep Nasionalisme maka akan terbentuk ASN yang berkarakter

melalui penanaman nilai-nilai pancasila dalam diri ASN serta mampu

memahami dan memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam melaksanakan tugasnya.

Didalam pancasila mulai dari sila 1 -- 5 semua menjadi dasar pengingat

bahwa ASN sebagai pelaksana kebijakan, sebagai pelayan publik serta

sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Hal ini perlu dilakukan dan

disadari karena harus merubah mindset bahwa ASN BUKAN dilayani


melainkan Melayani sesuai dengan amanat UUD 1945 dan nilai-nilai

pancasila.

Salah satunya saat peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus

peringatan HUT Kemerdekaan RI setiap tahunnya harus dimaknai sebagai

bentuk evaluasi terhadap diri atas peran dan fungsi sebagai ASN dalam

memajukan bangsa dan Negara. Seyogyanya, kerja dan tanggung jawab

yang diemban merupakan implementasi dari ungkapan rasa syukur atas

telah dirainnya kemerdekaan bangsa. Selain itu, tanggung jawab, fungsi

dan kinerja ASN merupakan cerminan dari kualitas dan prestasi bangsa.

Jika kita mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan penuh inovasi,

niscaya bangsa ini akan menjadi bangsa yang berprestasi. Untuk itu,

segenap jajaran ASNi harus mampu menjadi role model yang tetap berdiri

tegak untuk mengawal Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan

mempertahankan NKRI

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menumbuhkan jiwa nasionalisme untuk para pegawai

di lapas kelas IIA narkotika karang intan ketika hari peringatan 17

Agustus?

2. apa saja manfaat menumbuhkan semangat nasionalisme

menyambut peringatan hari 17 agustus para pegawai di lapas

kelas IIA karang intan.

1.3 Tujuan
Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila

yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, begitu juga dengan

pegawai di Rutan Kelas IIB Buntok setiap pegawai di Rutan Kelas IIB

Buntok sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat dalam

menjalankan nilai-nilai pancasila dan mengaktualisasikannya dengan

mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut H.U.T

kemerdekaan Republik Indonesia sehingga semangat nasionalisme yang

kuat dapat tumbuh dalam tiap-tiap pegawai serta dapat menjalakan

tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan

perekat pemersatu bangsa.

1.4 Manfaat

Diharapkan jiwa nasionalisme setiap pegawai di Rutan Kelas IIB

Buntok. Dengan meningkatnya jiwa nasionalisme pegawai Rutan Kelas

IIB Buntok dapat meningkatkan Kinerja Setiap Individu sehingga tujuan

organisasi dapat tercapai dengan maksimal.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Satuan Kerja

Visi , Misi dan Nilai Organisasi Rumah Tahanan Kelas IIB Buntok

1. Visi

Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan

Warga Binaan Pemasyaraktan sebagai individu, anggota masyarakat dan

Makhluk Tuhan Yang Maha Esa

2. Misi

Melaksanakan perawatan, pembinaan dan pembimbingan Warga Binaan

Pemasyarakatan dalam kerangka penegakan hukum, pencegahan dan

penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan perlindungan Hak Asasi

Manusia

3. Nilai

Organisasi

Nilai-nilai Organisasi Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan adalah

PASTI yang di uraikan sebagai berikut:

a. Profesional
Profesional dapat dimaknai bahwa berkerja dengan kerangka acuan kerja

yang jelas, jadwal yang tepat, mekanisme yang benar tetap semangat

untuk berkarya, mengedapankan integritas dan etika profesi, kerja keras,

kerja cerdas serta kerja ikhlas.

b. Akuntabel

Dalam rangka mengelola uang Negara harus lebih dioptimalkan dengan

pertanggungjawaban yang lebih akuntabel, prinsip efektivitas dan

efesiensi dalam membelanjakan uang Negara, mendahulukan yang

strategis dan prioritas harus menjadi keputusan dalam pelaksanaan

kegiatan dan tak kalah pentingnya dalam mempertanggungjawabkan

penggunaan uang Negara harus lebih baik dan benar sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Sinergi

Bahwa bekerja dalam kebersamaan tentu lebih maksimal hasilnya

dibandingkan dalam kesendirian diibaratkan lidi saat bekerja sendiri dia

bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, namun saat berada dalam ikatan

berbentuk sapu maka pekerjaan besar dalam membersihkan kotoran

dapat diselesaikan dengan sempurna.

d. Transparan

kita selaku aparatur pemerintah harus menjamin akses atau kebebasan

bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan


pemerintah, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan

pelaksanaannya serta hasil yang dicapai.

e. Inovatif

Mengoptimalkan diri untuk terus berkreatifitas dan mengembangkan

inisiatif serta senantiasa melakukan pembaharuan dalam melaksanakan

tugas dan fungsi sehingga mampu menguatkan peran organisasi

Kementerian Hukum dan HAM untuk terus berprestasi.

Kemudian Nilai-nilai Organisasi LAPAS Narkotika Kelas IIAKarang Intan

berikutnya adalah SMART yang di uraikan sebagai berikut:

a. Serious

Petugas Pemasyarakatan harus serius dalam bekerja dan menjalankan

Tupoksi.

b. Minded

Petugas Pemasyarakatan harus memiliki pemikiran yang luas, logis, dan

positif sehingga tidak gegabah dalam melakukan tupoksi

c. Active

Petugas Pemasyarakatan harus berkeja dengan semangat dan aktif

mengeluarkan ide yang membangun.

d. Rensponsive
Petugas Pemasyarakatan harus peka dan cepat tanggap dalam

menghadapi masalah.

e. Talk

Petugas Pemasyarakatan harus bisa menjalin komunikasi yang baik

dengan WBP, Instansi lain, maupun stakehold

2.2 Pembahasan Masalah

makna perayaan 17 Agustus adalah untuk merakayan kemerdekaan akan

terbebasnya dari penjajahan, sebelum merdeka Indonesia pernah dijajah

oleh beberapa negara seperti jepang, inggris, perancis, belanda, spanyol,

dan portugis dengan kurun waktu yang tidak singkat, saat itu masyarakat

Indonesia diperbudak tanpa ada rasa kemanusiaan sedikitpun.

Namun berkat kerja keras dan semangat para pahlawan sehingga

Indonesia mampu bangkit dan melawan penjajah dan setiap 17 Agustus

masyarakat Indonesia akan memperingati hari penting yaitu hari dimana

Indonesia merdeka serta merayakannya dengan bermacam-macam

kegiatan.

2.3 Penyelesaiaan Masalah


Sejak diproklamirkan sebagai negara merdeka pada tanggal 17

Agustus 1945, maka tongkat estafet pembangunan dan kemajuan bangsa

Indonesia diletak dipundak seluruh komponen dan anak bangsa. Karena

itu maju-mundunya bangsa Indonesia saat ini dan masa depannya sangat

tergantung pada peran serta atau partisipasi anak bangsa, baik secara

pribadi, kelompok maupun organisasi baik organisasi sosial, budaya

maupun politik. Khususnya para ASN di lingkungan Kementerian Hukum

dan HAM. Dalam hal ini seluruh ASN Kemenkumham diharapakan untuk

menanamkan empati dan memposisikan diri dalam HUT RI ini. Selain itu

kita juga dapat memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan ini dengan

senantiasa mengukir prestasi dalam bekerja dan berkinerja. Dalam hal ini

menumbuhkan semangat nasionalisme menyambut kemerdekaan

implementasikan dalam lingkungan kerja para pegawai di Lapas Kelas II A

Narkotika KarangIntan. Yang mana terdapat beberapa kegiatan yang di

adakan di Lapas dalam rangka Menumbuhkan semangat nasionalisme

tersebut. Diantaranya sebagai berikut :

1. Memakai Pakaian Adat daerah-daerah di Indonesia pada saat Upacara

peringatan 17

Pada peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus seluruh unit jajaran

pegawai di Rutan kelas IIB mengikuti upacara peringatan kemerdekaan

dilanjutkan dengan upacara pemberian remisi kepada para narapidana

yang berhak. Yang mana hal ini juga realisasi dari surat edaran
pelaksanaan Upacara Bendera Hut Kemerdekaan RI Tahun 2019 di

lingkungan kementerian Hukum dan HAM.

Penggunaan pakaian adat tersebut dilakukan untuk menunjukkan,

Indonesia saat ini beragam tidak hanya terdiri dari satu suku, agama dan

bahasa saja. Spanduk peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia

yang ke-74 Tahun 2019 dan bendera merah putih terlihat menghiasi

setiap sudut ruangan di Rutan Kelas IIB Buntok

Rutan Kelas IIB Buntok melangsungkan upacara bendera peringatan HUT

RI ke-74, dengan Inspektur Upacara Bupati Kabupaten Barito Selatan

dan sebagai Komandan Upacara (Kamarudin) serta diikuti oleh seluruh

petugas Upacara, peserta Upacara dan tamu undangan. “Tema

Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini adalah “SDM Unggul

Indonesia Maju” ini sangat tepat jika dikaitkan dengan kondisi bangsa

indonesia yang saat ini sedang mencurahkan semua potensi dan sumber

daya menuju Indonesia Emas Tahun 2045 .Faktor Sumber Daya Manusia,

menjadi kunci utama berhasilnya sebuah tujuan organisasi, demikian juga

di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, oleh karena itu maka

pengelolaan ASN Aparatur dan peningkatan kapasitas SDM menjadi

perhatian yang lebih prioritas di tahun belakangan ini”.

2. Pelaksanaan Tari Kolosal Yang di Ikuti Oleh Seluruh Warga Binaan

Pemasyarakatan dan Pegawai di Rutan kelas IIB Buntok Rumah Tahanan

(Rutan) Klas IIB Buntok menggelar tari kolosal bertema 'Indonesia


Bekerja, Indonesia Jaya'. Hal itu dalam rangka memeriahkan Hari Ulang

Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia (RI) tahun 2019.

Tari kolosal ini digelar di seluruh jajaran pemasyarakatan se-

Indonesia termasuk Lapas dan Rutan. Kegiatan ini dicatat MURI sebagai

Rekor Dunia, piagam penghargaan rekor Dunia Indonesia dicatat atas

rekor Pagelaran Tari Kolosal oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)

secara serentak di seluruh Lapas/Rutan Se-Indonesia yang dipusatkan di

Lapas Kelas I Tanggerang, Banten, yang diselenggarakan dalam rangka

menyambut hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-74. Tari Kolosal

hasil koreografi WBP dengan judul “Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya”.

Tarian ini adalah salah satu wujud program pembinaan bagi para

Tahanan dan Narapidana di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang bermasud sebagai bagian dari

pembelajaran dan berkarya agar esok ikut serta berkontribusi membangun

negeri ini sebagai bagian dari Indonesia bekerja dan menuju Indonesia

Jaya.

Pada kesempatan tersebut, pelaksanaan pemecahan rekor Muri

untuk tari Kolosal ini dapat berlangsung dengan baik, aman dan

terkendali. Pembinaan ini dilakukan terus secara kontinu sehingga WBP

juga merasa memiliki manfaat dari setiap pembinaan yang dilakukan, hal

lain juga bahwa tari kolosal ini memperkokoh komitmen kami untuk

memberikan sumbangsih positif bagi kemerdekaan bangsa dan negara


yang akan dirayakan di tahun 2019 yang ke-74, tentu ini merupakan

bentuk komitmen Jajaran Rutan Kelas IIB Buntok untuk bekerja keras

sesuai dengan tema tahun ini, “SDM Unggul, Indonesia Maju. Diharapkan

SDM yang ada rutan harus benar-benar menunjukan kinerja yang terbaik,

mewujudkan profesionalime.

3. Pelaksanaan lomba-lomba memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus

1945 di Rutan Kelas IIB Buntok

Dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan RI, Rutan kelas IIB

Buntok mengadakan Perlombaan yang di ikuti oleh para Warga Binaan

Pemasyarakatan (WBP) dan petugas-petugas di Rutan Kelas IIB Buntok.

Perlombaan yang diinisiasi oleh Dirjen Pemasyarakatan ini digelar

serentak di Lapas dan rumah tahanan (Rutan) seluruh Indonesia.

Kegiatan lomba tradisional ini dimaksudkan untuk menanamkan nilai –

nilai nasionalisme dan gotong royong, memperkuat visi dan Musi

Nawacita dalam bingkai semangat revolusi mental terhadap napi. Semua

pihak sangat mengapresiasi antusiasme para napi yang dengan berbagai

kreativitasnya mengikuti perlombaan ini sebagai kearifan lokal. Semua

kegiatan HUT RI ini dilaksanakan semata – mata untuk memberikan hak

kepada warga binaan sebagai warga Indonesia. Walau mereka disini

statusnya sebagai narapidana namun hak mereka untuk memperingati

hari kemerdekaan tetap kami berikan.


Makna kemerdekaan sangatlah penting bagi masyarakat indonesia, yang

dimana jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 untuk itu setiap tahun akan

diadakan perayaan HUT kemerdekaan Rebuplik Indonesia sebagai bentuk

rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan mengenang kembali jasa

para pahlawan yang ikut serta dalam proses kemerdekaan Indonesia

Kegiatan ini akan terus dilakukan dan sekaligus untuk menghargai jasa

para pahlawan yang telah gugur dimedan perang demi Indonesia tercinta.

Sudah seharusnya kita bersyukur karena hari ini kita hanya menerima dan

menikmati hasil dari perjuangan para pahlawan kita, dimana kita dengan

bebasnya menikmati kemerdekaan tanpa batasan dan hidup dengan

aman tanpa adanya penjajah. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya

hidup dengan keterbatasan dalam berkarya, dijadikan budak layaknya

binatang.

Namun dengan semangat yang membara para pahlawan kita mampu

bangkit dan melawan para penjajah dan memerdekakan negara tercinta,

merebut kembali apa yang seharusnya sudah menjadi milik kita. Berbicara

tentang kemerdekaan, sudah menjadi tradisi masyarakat untuk

berpartisipasi dan mengadakan berbagai macam lomba.

Dan tentunya kegiatan ini memiliki tujuan dan manfaat, lalu apa saja

tujuan dan manfaat memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia

? berikut beberpa penjelasannya ; Memperingati HUT kemerdekaan tentu


memiliki tujuan, adapun tujuannya adalah sebagai berikut ;

2.4 Kontribusi Positif Terhadap Satuan Kerja

Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), peringatan HUT Kemerdekaan RI setiap

tahunnya harus dimaknai sebagai bentuk evaluasi terhadap diri atas peran

dan fungsi sebagai ASN Aparatur Sipil Negara khususnya di lingkungan

kementerian Hukum dan HAM harus mempunyai kesadaran bahwa

permasalahan dan tantangan yang dihadapi dari waktu ke waktu akan

semakin dinamis dan kompleks. Bangsa kita ini membutuhkan inspirasi dan

membutuhkan keteladanan segenap jajaran Rutan kelas IIB Buntok harus

mampu menjadi role model yang tetap berdiri tegak untuk mengawal

Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan mempertahankan NKRI.

Dengan meningkatkan jiwa nasionalisme pada setiap ASN khususnya

pegawai Rutan Kelas IIB Buntok dapat mempererat persatuan dan kesatuan

antar sesama dan bersama sama dalam memajukan bangsa dan Negara.

ASN juga harus menyadari tantangan yang akan dihadapi ke depan sehingga

dibutuhkan figur yang dapat menginspirasi dalam kemajuan Bangsa.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menumbuhkan jiwa nasionalisme terhadap pegawai di Rutan Kelas

IIB Buntok memiliki banyak cara salah satunya dengan mengikuti kegiatan

upacara HUT RI pada 17 Agustus. Selain bertujuan menghargai jasa para

pejuang juga sebagai pedoman hidup dalam bekerja terhadap para

pegawai agar tercapai tujuan organisasi.

Menumbuhkan jiwa nasionalisme dalam setiap pegawai sangat

penting yaitu bertujuan untuk mempererat persatuan dan kesatuan dalam

suatu organisasi. Dengan adanya rasa persatuan dapaat menjadikan

lingkungan kerja yang nyaman dan juga dapat menjaga keharmonisan

serta meningkatkan integritas maupun profesionalitas dalam masing-

masing individu

3.2 Saran

Nasionalisme sebagai modal awal dalam membangun bangsa dan

negara Indonesia adalah warga negara dan generasi muda Indonesia.

Nasionalisme hendaknya ditumbuhkan sejak dini lewat pembekalan

pembelajaran kewarganrgaraan dan sejarah pada sektor pendidikan baik

secara formal maupun informal. Warga negara khususnya ASN

diharapkan lebih menjiwai, menghargai, dan melestarikan identitas


nasional bangsa Indonesia seperti bahasa, adat istiadat, lagu

kebangsaan, dll. Demi menumbuhkan semangat nasionalisme yang kuat.

Ikut serta memperingati hari HUT RI merupakan partisipasi kita

untuk menumbuhkan rasa nasionalisme setiap individu. Alangkah baiknya

kita sebagai ASN dapat melaksanakannya. Mengingat Nasionalisme

merupakan salah satu perwujudan dari fungsi ASN sebagai perekat dan

pemersatu bangsa.
2.1 Kondisi Satuan kerja

Anda mungkin juga menyukai