Anda di halaman 1dari 39

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

PELATIHAN DASAR (LATSAR) CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN VII

“OPTIMALISASI KUNJUNGAN RUMAH POSBINDU


SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN CAPAIAN PELAYANAN
KESEHATAN SESUAI STANDAR PADA PASIEN
HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
PENELEH KOTA SURABAYA”

Disusun Oleh:

dr. Nuri Kusuma Paramitha


NIP 19860602 202012 2 001
NDH 31

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN VII
PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA TIMUR
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PEMERINTAH DAERAH KOTA SURABAYA
GOLONGAN III ANGKATAN VII

NAMA : dr. Nuri Kusuma Paramitha


NIP : 19860602 202012 2 001
PANGKAT/GOLONGAN : Penata Muda / III-b
JABATAN : Dokter Ahli Pertama
INSTANSI : UPTD Puskesmas Peneleh

Dengan Judul:
OPTIMALISASI KUNJUNGAN RUMAH POSBINDU SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN CAPAIAN PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
PENELEH KOTA SURABAYA

Surabaya, 12 April 2022


Menyutujui,

Coach, Mentor,

Juli Winarto,AK., MM., CA drg. Teguh Rahayu


NIP. 19660721198703 1 002 NIP. 19580521 198410 2 001

ii
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS


Pemerintah Kota Surabaya tahun 2022 di Surabaya, Hari Sabtu, tanggal 12 April
2022, telah melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi :
Nama : dr. Nuri Kusuma Paramitha
NIP : 19860602 202012 2 001
Jabatan : Ahli Pertama Dokter Umum
Judul : Optimalisasi Kunjungan Rumah Posbindu Sebagai Upaya
Peningkatan Capaian Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar Pada Penderita
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Peneleh

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar – benarnya dan ditandatangani
oleh:

Surabaya, 14 April 2022

Penguji Peserta
Penata Muda Tingkat 1
NIP.19860602 202012 2 001
Coach Mentor

Dr Praptining Sukowati,SH,M.Si dr. Nuri Kusuma Paramitha


Penata Tingkat 1
NIP. 19860602 202012 2 001

Coach Mentor

Juli Winarto,AK., MM., CA drg. Teguh Rahayu


NIP. 19660721198703 1 002 NIP. 19580521 198410 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Kunjungan Rumah Posbindu Sebagai Upaya Peningkatan Capaian Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Peneleh” tepat pada waktunya. Rancangan Aktualisasi ini diajukan
dalam rangka melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan program Latihan
Dasar CPNS Pemerintah Kota Surabaya Angkatan VII Tahun 2022.
Selama penyusunan rancangan aktualisasi ini penulis mendapatkan
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih secara tulus kepada :
1. Bapak Juli Winarto, AK., MM., CA selaku coach
2. Ibu drg. Teguh Rahayu selaku Plt. Kepala Puskesmas Peneleh
3. Orangtua, suami, saudara dan rekan CPNS yang telah memberikan dukungan
dan motivasi selama menyelesaikan rancangan aktualisasi
4. Semua pihak yang berjasa dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih semoga
apa yang telah diberikan kepada penulis dicatat sebagai amal oleh Allah SWT.
Amin
Demikian laporan aktualisasi ini penulis buat. Penulis menyadari bahwa
rancangan aktualisasi ini masih banyak kesalahan maupun kekurangan. Oleh
karena itu penulis menerima kritik maupun saran yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan rancangan aktualisasi ini.Semoga rancangan
aktualisasi ini bermanfaat bagi semua pihak, yaitu bagi peserta didik, penulis,
organisasi dan masyarakat pada umumnya.

Surabaya, 12 April 2022


Penulis

dr. Nuri Kusuma Paramitha


NIP. 19860602 202012 2 001

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI........................ ii
LEMBAR BERITA ACARA SEMINAR..................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI.............................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi.......................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................. 5
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi........................................................................... 6
2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai Organisasi....................................... 8
2.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Unit Kerja................... 9
2.4 Uraian Tugas Jabatan ....................................................................... 12
BAB III DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Isu....................................................................................... 15
3.2 Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Utama.......................................... 16
3.3 Alternatif Solusi ................................................................................. 22
3.4 Diagram Alur ..................................................................................... 22
3.5 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi................................................. 23
3.6 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................................... 31

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Seks Rasio, dan Kepadatan
Penduduk Registrasi per Kelurahan Tahun 2020 ……………… 8
Tabel 3.1 Identifikasi Isu ………………………………………………………. 16
Tabel 3.2 Seleksi Menentukan Kualitas Isu Menggunakan Metode AKPL 18
Tabel 3.3 Seleksi Menentukan Isu Prioritas Menggunakan Metode USG 19
Tabel 3.4 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi ……………………………. 24
Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi …………………………… 31

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Capaian Pelayanan Kesehatan Hipertensi di UPTD


Puskesmas Peneleh ……………………………………………... 3
Gambar 2. Foto UPTD Puskesmas Peneleh ……………………………….. 6
Gambar 3. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Peneleh ……………… 7
Gambar 4. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Peneleh ……………… 11
Gambar 5. Diagram Tulang Ikan (Fishbone) ……………………………….. 21
Gambar 6. Diagram Alur Kegiatan …………………………………………… 22

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Berdasarkan berdasarkan Undang – Undang No 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), fungsi Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai
nilai-nilai dasar utama, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif yang biasa disingkat Ber-
AKHLAK. Nilai nilai dasar tersebut harus di aktualisasikan dalam profesi
masing-masing Aparatur Sipil Negara (ASN) dan dijadikan pedoman
dalam menjalani profesinya.
Untuk menjadi ASN yang seutuhnya seorang CPNS harus mengikuti
diklat pendidikan dan pembekalan. Pembekalan pengetahuan dan
keterampilan CPNS diatur dalam Peraturan LAN nomor 1 tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada pasal
1 butir 7 disebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.
Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS terdiri dari pelatihan dalam kelas
dan luar kelas. Pelatihan dalam kelas yakni pembekalan yang
mencangkup materi dinamika kelompok, pengembangan sumber daya
aparatur dan nilai-nilai ASN, muatan teknis substansi lembaga, wawasan
kebangsaan, Ber-AKHLAK, manajemen ASN, smart ASN, dan aktualisasi.
Adapun pelaksanaan pelatihan diluar kelas berupa habituasi yakni
mengaktualisasikan rancangan aktualisasi pada lembaga atau instansi
terkait.
Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara
seharusnya juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri

1
untuk menjadi ASN yang Ber-AKHLAK atas tugas dan fungsi yang
diembannya. Untuk itulah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dan PerLAN No.1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, yang menjadi
dasar ditetapkannya Pelatihan Dasar yang strategis untuk mewujudkan
ASN sebagai bagian dari ASN menjadi profesional.
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat
mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat
dan pelayanan kesehatan dasar. Saat ini distribusi Puskesmas dan
Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar
telah lebih merata. Setiap Puskesmas melayani 30.000 – 50.000
penduduk atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kecamatan mempunyai satu
Puskesmas. Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada
satu atau bagian wilayah kecamatan.
Indonesia saat ini mengalami pergeseran pola penyakit, dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Peningkatan prevalensi
PTM terjadi akibat gaya hidup tidak sehat, yang dipacu oleh urbanisasi,
modernisasi dan globalisasi. Menurut catatan Badan Kesehatan
Dunia/World Health Organization (WHO) tahun 2011, satu milyar orang di
dunia menderita hipertensi, dua pertiga diantaranya berada di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang.
Hipertensi disebut sebagai the silent disease karena sering tanpa
keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi.
Hal ini diduga karena kurangnya pemahaman penderita tentang
komplikasi yang mungkin terjadi (gagal jantung kongestif, stroke dan
gangguan ginjal kronik yang berakibat fatal).1
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) pelayanan kesehatan hipertensi
adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi: 1) pengukuran
tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan
kesehatan, 2) edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum
obat, 3) melakukan rujukan bila diperlukan.2

2
Kegiatan skrining untuk deteksi dini hipertensi dapat dilakukan di
masyarakat melalui kegiatan kemasyarakatan, seperti Pos Pembinaan
Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Tatalaksana hipertensi
di masyarakat terbatas pada modifikator faktor risiko, dengan media
komunikasi-informasi-edukasi (KIE) yang telah disediakan. Kegiatan ini
dapat dilakukan oleh kader kesehatan yang telah dilatih. Rujukan dari
masyarakat maupun perorangan ke Puskesmas dapat dilakukan melalui
Posbindu PTM atau langsung dari skrining yang dilakukan melalui
kegiatan masyarakat.1
Salah satu permasalahan kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas
Peneleh Kota Surabaya adalah rendahnya angka penderita hipertensi
yang mendapatkan pelayanan sesuai standar. Dimana prevalensi
hipertensi penduduk Kota Surabaya tahun 2019-2021 sebesar 31,6%.
Menurut data dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Kota Surabaya,
pada tahun 2021 angka penderita hipertensi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di Puskesmas Peneleh sebesar
3390 orang (34,29 %) dari target sasaran 9886 orang. Angka ini
didapatkan dari kunjungan pasien hipertensi ke Puskesmas, kunjungan
saat kegiatan Posbindu secara massal, maupun saat kunjungan
vaksinasi.
Selama bulan Januari-Februari 2022, penderita hipertensi yang
ditangani Puskesmas Peneleh sebanyak 410 orang atau baru 4,10 % dari
target 9886 orang dalam satu tahun. Dimana rerata target per bulan
pelayanan pasien sesuai standar pada pasien hipertensi sebanyak 823
orang, dan pada bulan Februari 2022 hanya tercapai sebanyak 56 orang.

3
Gambar 1. Diagram Capaian Pelayanan Kesehatan Hipertensi UPTD
Puskesmas Peneleh
Berdasarkan pengalaman peserta selama bertugas di Puskesmas
Peneleh, pandemi COVID19 yang terjadi sejak 2020 berimbas pada
jumlah capaian pelayanan kesehatan untuk penderita hipertensi yang
mengalami penurunan, terutama pada bulan Februari 2022 semenjak
serangan gelombang ketiga COVID19. Hal ini disebabkan karena
masyarakat takut berobat ke Puskesmas, sehingga mengabaikan gejala
yang muncul maupun keengganan kontrol. Hal ini menunjukkan
pemahaman masyarakat akan pentingnya deteksi dini sampai dengan
monitoring penyakit hipertensi masih rendah, dimana berarti pelayanan
kesehatan sesuai standar berupa deteksi dini dan edukasi ke masyarakat
belum berjalan optimal. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi yang
masih terpusat di Puskesmas menjadi penyebab lain rendahnya capaian
pelayanan kesehatan sesuai standar untuk penderita hipertensi. Oleh
karena itu, peserta mengangkat isu, yaitu “Optimalisasi Kunjungan
Rumah Posbindu Sebagai Upaya Peningkatan Capaian Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar pada Penderita Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Peneleh”

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1.2.1 Tujuan Umum
Pelaksanaan aktualisasi bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi Aparatur Sipil Negara yaitu membentuk ASN yang
akuntabel, berorientasi melayani masyarakat dengan jiwa nasionalisme,
melayani masyarakat dengan kompeten dan loyal yaitu dengan
memberikan pelayanan yang berkualitas, dapat secara adaptif menyikapi
berbagai perubahan, serta dapat secara harmonis dan kolaboratif bekerja
sama dengan bidang lain. Sehingga mengoptimalkan pelayanan prima
yang diberikan kepada masyarakat.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dilaksanakannya aktualisasi adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan angka capaian pelayanan kesehatan pada pasien
hipertensi

4
b. Meningkatkan kunjungan rumah Posbindu
c. Membuat leaflet tentang hipertensi secara fisik maupun digital dan
Kartu Kontrol Hipertensi sebagai penunjang pelayanan Kesehatan
hipertensi.
1.2.1 Manfaat Aktualisasi :
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar ASN
Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di
tempat kerja.
2. Bagi Organisasi
1) Mendukung Terwujudnya Tujuan Puskesmas
2) Meningkatkan Mutu Pelayanan UPTD Puskesmas Peneleh
3. Bagi Masyarakat Umum
Mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar bagi penderita
hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Peneleh

1.1 Ruang Lingkup Aktualisasi


Penulis berada di UPTD Puskesmas Peneleh dalam rangka
mengaktualisasikan gagasan Optimalisasi Kunjungan Rumah Posbindu
Sebagai Upaya Peningkatan Capaian Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Peneleh. Pelaksanaan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 14
Maret 2022 – 12 April 2022 di UPTD Puskesmas Peneleh Kota Surabaya.

5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 DESKRIPSI ORGANISASI

Gambar 2.1 Foto UPTD Puskesmas Peneleh

Letak geografis wilayah kerja UPTD Puskesmas Peneleh berada di daerah


dataran rendah antara 112° 74” Bujur Timur serta 07° 25” garis Lintang Selatan.
Luas Wilayah kerja 13,3 Km² terdiri dari 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Peneleh (4,5
Km²), Kelurahan Genteng (5,3 Km²) dan Kelurahan Kapasari (3,5 Km²). Adapun
batas administratif wilayah kerja UPTD Puskesmas Peneleh adalah sebagai
berikut:
 Sebelah Utara : Kecamatan Pabean Cantikan
 Sebelah Timur : Kelurahan Ketabang, Kecamatan Simokerto
 Sebelah Selatan : Kecamatan Tegalsari, Kelurahan Embong Kaliasin
 Sebelah Barat : Kecamatan Sawahan, Kecamatan Bubutan

Berikut ini adalah peta wilayah kerja Puskesmas Peneleh Kota Surabaya:

6
Gambar 2.2 Peta wilayah kerja UPTD Puskesmas Peneleh Kota Surabaya

2.1.1. DATA UMUM :


a. No. Kode Puskesmas : P.3578192020
b. Nama Puskesmas : Peneleh
c. Kategori Puskesmas : Perkotaan
d. Jenis Puskesmas : Rawat Jalan
e. Kecamatan : Genteng
f. Kota : Surabaya
g. Alamat : Jalan Makam Peneleh no. 35, Kelurahan
Peneleh, Kecamatan Genteng,
Kota Surabaya
h. Kode Pos : 60274
i. Email : pkmpeneleh@gmail.com
j. Jumlah Kelurahan :3
k. Luas wilayah : 13,3 Km²
l. Jumlah penduduk seluruhnya : 41.193 orang

7
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Seks Rasio, dan
Kepadatan Penduduk Registrasi per Kelurahan tahun 2020
Jumlah Luas Kepadatan
Nama Laki- Seks
No. Wanita penduduk Wilayah Penduduk
Kelurahan Laki Ratio
(Jiwa) (Km²) (Jiwa/Km²)
1. Peneleh 7410 7689 15099 96,3 4,5 3355
2. Kapasari 8690 8843 17533 98,2 3,5 5009
3. Genteng 4131 4430 8561 93,2 5,3 1615
Jumlah 20.231 20.962 41.193 96,5 13,3 3097
Sumber: Kecamatan Genteng dalam Angka, BPS Kota Surabaya
(2021); Data Primer Kependudukan Kecamatan Genteng Surabaya

2.2 VISI, MISI, TUJUAN DAN TATA NILAI ORGANISASI


Visi dan misi Puskesmas sejalan dengan visi dan misi Kota Surabaya, yaitu:
2.2.1 Visi Kota Surabaya
“Gotong Royong Menuju Kota Dunia yang Maju, Humanis, dan
Berkelanjutan”

2.2.2 Misi Kota Surabaya


1) Mewujudkan perekonomian inklusif untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan pembukaan lapangan kerja baru melalui
penguatan kemandirian ekonomi local, kondusifitas, iklim investasi,
penguatan daya saing Surabaya sebagai pusat penghubung
perdagangan dan jasa antar pulau serta internasional.
2) Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, sehat jasmani
dan rohani, produktif serta berkarakter melalui peningkatan akses
dan kualitas pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan kebutuhan dasar
lainnya.
3) Memantapkan penataan ruang kota yang terintegrasi melalui
ketersediaan infrastruktur dan utilitas kota yang modern berkelas
dunia serta berkelanjutan.
4) Memantapkan transformasi birokrasi yang bersih, dinamis dan
tangkas berbasis digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik.

8
5) Menciptakan ketertiban, keamanan, kerukunan sosial dan kepastian
hukum yang berkeadilan.
2.2.3 Tujuan Puskesmas
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Peneleh dengan cara:
1) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
2) Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan yang berkesinambungan.
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.

2.2.4 Tata Nilai Puskesmas


Tata nilai UPTD Puskesmas Peneleh adalah: P E N E L E H
Profesional : profesional dalam pelayanan
Etika : menjunjung tinggi etika dalam pelayanan
Nyaman : menciptakan suasana aman dan nyaman bagi
pasien
Empati : empati pada kebutuhan pasien
Loyal : loyal dan disiplin dalam bekerja
Efektif dan Efisien : efektif dan efisien dalam bekerja
Harmonis : menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan
antar sesama staf dan pasien

2.3 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI

2.3.1 Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dalam pasal 4 disebutkan bahwa
Puskesmas mempunyai tugas, antara lain:
a. UPTD Puskesmas Peneleh mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), UPTD Puskesmas Peneleh mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
c. Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan salah satu cara UPTD Puskesmas Peneleh
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran

9
dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga.

2.3.2 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka
UPTD Puskesmas Peneleh menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

10
2.3.3 SUSUNAN ORGANISASI PUSKESMAS

Gambar 3. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Peneleh

11
2.4 URAIAN TUGAS JABATAN (PESERTA)
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur
sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa. Seperti yang dijelaskan Undang-undang Aparatur Sipil Negara
Nomor 5 tahun 2014, Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
2. Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
3. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
4. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selain tugas di atas Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014
pasal 5 mengatur tentang kode etik dan kode perilaku ASN, yang bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;

12
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

2.4.1 Tugas Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)


Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang menjadi tanggung
jawab peserta dalam menjalankan tugas adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum.
2. Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit
3. Melakukan penyuluhan medik
4. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
5. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
6. Melakukan kaderisasi masyarakat di bidang kesehatan
7. Mengamati penyakit/wabah di lapangan
8. Sebagai penanggung jawab program Penyakit Tidak Menular
(PTM)

2.4.2 Tugas Berdasarkan Uraian Tugas dan Tanggung jawab di UPTD


Puskesmas Peneleh
Berdasarkan Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum UPTD
Puskesmas Peneleh, serta tambahan tugas integrasi dan tanggung
jawab, peserta bertugas:
1. Melakukan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan di ruang
pemeriksaan UPTD Puskesmas Peneleh
2. Melakukan konsultasi kesehatan
3. Untuk memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
4. Melakukan tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas
5. Penanggung jawab program P2 PTM
6. Penanggung jawab program Posbindu

13
7. Ketua Audit Internal Puskesmas Peneleh
8. Dokter Umum Pelayanan Umum

14
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu


Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
dan problematika yang ditemukan di UPTD Puskesmas Peneleh. Setelah
melakukan identifikasi beberapa isu yang sedang terjadi dan menimbang uraian
tugas jabatan yang diamanahkan semenjak bekerja, maka terpilih lima isu
sebagai berikut:
1. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan usia produktif (15-59 tahun)
sesuai standar minimal pelayanan;
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM), setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59
tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pelayanan
Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak
menular meliputi:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko
Berdasarkan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Tahun 2021 capaian
pelayanan Kesehatan usia produktif di UPTD Puskesmas Peneleh sebesar
86,6% dari target 100%.
2. Rendahnya penemuan penderita pneumonia balita;
Pada tahun 2021 kunjungan pasien mengalami penurunan, hal ini salah
satunya menyebabkan penemuan kasus penderita pneumonia balita ikut
mengalami penurunan, dimana target PKP sebesar 65% hanya tercapai
0,9%.
3. Belum optimalnya deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks
pada wanita usia produktif (30-50 tahun);
Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks dilakukan dengan
pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan Periksa Payudara Klinis
(Sadanis). Berdasarkan data PKP tahun 2021, capaian deteksi dini kanker
payudara dan kanker serviks di UPTD Puskesmas Peneleh masih rendah,

15
yaitu sebesar 4,1% dari target 80% perempuan usia 30-50 tahun atau yang
memiliki Riwayat seksual aktif.
4. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada
penderita hipertensi;
Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang meliputi: a) Pengukuran tekanan darah dilakukan
minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan, b) Edukasi
perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat, c) Melakukan
rujukan jika diperlukan
Menurut Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang dikelola Dinas Kesehatan
Kota Surabaya, capaian pelayanan Kesehatan sesuai standar pada
penderita hipertensi selama tahun 2021 sebesar 34,29% dari target 100%.
5. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada
penderita diabetes melitus.
Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus sesuai standar
meliputi: 1) Pengukuran gula darah; 2) Edukasi; 3) Terapi farmakologi. Pada
tahun 2021 capaian SIK Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebesar 48% dari
100% target SPM Nasional.

3.2 Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Utama


3.2.1 Identifikasi Isu
Laporan rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
yang ditemukan di instansi tempat bekerja,

Tabel 3.1 Identifikasi Isu


Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
Diharapkan
1. 1 Rendahnya capaian Kurangnya minat Masyarakat mau
pelayanan masyarakat untuk memeriksakan diri ke
kesehatan usia memeriksakan diri ke Puskesmas, adanya
produktif (15-59 Puskesmas karena instrumen untuk
tahun) sesuai pandemi, banyaknya mempermudah deteksi
standar minimal parameter sebagai dini dalam pelayanan
pelayanan standar pelayanan usia produktif

16
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
Diharapkan
minimal
2. 2 Rendahnya Kunjungan balita sakit Orangtua mau membawa
penemuan penderita menurun karena balitanya berobat ke
Pneumonia balita pandemi Puskesmas
3. 3 Belum optimalnya Kurangnya sosialisasi Wanita usia produktif
deteksi dini Kanker terkait deteksi dini mau datang ke
Payudara dan Inspeksi Visual Asetat Puskesmas untuk
Kanker Serviks (IVA) dan Periksa deteksi dini
pada wanita usia Payudaya Klinis
produktif (30-50 (Sadanis), masyarakat
tahun) takut dengan
pemeriksaan yang dirasa
invasif
4. 4 Rendahnya capaian Kurangnya keinginan Masyarakat mau datang
pelayanan masyarakat untuk ke Puskesmas untuk
kesehatan sesuai memeriksakan diri ke memeriksakan diri
standar pada Puskesmas disebabkan maupun deteksi dini
penderita Hipertensi pandemi hipertensi
5. 5 Rendahnya capaian Kurangnya kesadaran Masyarakat mau datang
pelayanan masyarakat untuk ke Puskesmas untuk
kesehatan penderita memeriksakan diri ke memeriksakan diri
Diabetes Melitus Puskesmas, tidak maupun deteksi dini,
yang sesuai standar tersedianya pemeriksaan tersedianya metode
HbA1c sebagai standar pemeriksaan yang lebih
pelayanan DM di mudah
Puskesmas

Dari beberapa isu di atas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan


isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi
berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisis
isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P
(Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan. Nilai
AKPL ini didapat dari hasil pengamatan dan pengalaman selama menjadi Dokter

17
Umum dan Penanggungjawab Program Penyakit Tidak Menular (PTM) di
Puskesmas Peneleh.

Tabel 3.2 Seleksi Menentukan Kualitas Isu Menggunakan Metode AKPL


No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
Rendahnya capaian pelayanan
kesehatan usia produktif (15-59
1. 4 3 5 4 16 3
tahun) sesuai standar minimal
pelayanan
Rendahnya penemuan penderita
2. 4 5 4 5 18 2
Pneumonia balita
Belum optimalnya deteksi dini
Ca Payudara dan Ca Serviks
3 3 4 4 3 14 4
pada wanita usia produktif (30-
50 tahun)
Rendahnya capaian pelayanan
4 kesehatan sesuai standar pada 5 4 5 5 19 1
penderita hipertensi
Rendahnya capaian pelayanan
5. kesehatan penderita Diabetes 3 3 4 3 13 5
Melitus yang sesuai standar

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

18
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat


dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dipertimbangkan kembali
untuk dijadikan isu prioritas. Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi
dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).

Tabel 3.3 Seleksi Menentukan Isu Prioritas Menggunakan Metode USG


No. Isu U S G Jumlah Peringkat
Rendahnya capaian pelayanan
1. kesehatan usia produktif (15-59 tahun) 4 5 5 14 2
sesuai standar minimal pelayanan
Rendahnya penemuan penderita
2. 4 5 4 13 3
Pneumonia balita
Rendahnya capaian pelayanan
3. kesehatan sesuai standar pada 5 5 5 15 1
penderita hipertensi

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:


Urgency (urgensi/penting), yaitu seberapa mendesak isu tersebut perlu di bahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.
1 : Tidak penting

19
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
Seriousness (kepentingan), yaitu seberapa serius isu tersebut perlu di bahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut.
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa kemungkinan-
kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan
masalah penyebab isu akan makin memburuk jika dibiarkan.
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berdasarkan hasil uji isu dengan pendekatan teknik USG, didapatkan prioritas
isu yang harus diselesaikan yaitu “Rendahnya capaian pelayanan kesehatan
sesuai standar pada penderita hipertensi”

3.2.2 Penetapan Penyebab Isu dan Dampak


Untuk menentukan penyebab dari masalah “Rendahnya capaian pelayanan
kesehatan sesuai standar pada penderita Hipertensi” menggunakan analisis
Fishbone sebagai berikut :

20
Gambar 4. Diagram Tulang Ikan (Fishbone)
Dari diagram tulang ikan ( Fishbone ) dapat diketahui bahwa penyebab
terjadinya isu/masalah adalah :
1. Pasien takut berobat ke Puskesmas karena pandemi;
2. Kurangnya sosialisasi tentang pemeriksaan tekanan darah dan komplikasi
hipertensi ke masyarakat
3. Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dan
pengobatan hipertensi;
4. Jumlah alat tensimeter yang dimiliki kader terbatas;
5. Pengambilan data terpusat dari kegiatan dalam gedung saja;
6. Belum optimalnya sistem rujukan dari kader Posbindu ke Puskesmas
sebagai tindak lanjut penanganan hipertensi.
Bila masalah ini tidak ditangani, tentu akan menimbulkan dampak bagi
Puskesmas, terutama masyarakat. Dampak yang mungkin timbul antara lain:
Bagi masyarakat :
1. Penderita hipertensi baru sulit ditemukan
2. Masyarakat abai dengan gejala yang tibul karena kurangnya pemahaman
tentang penyakit hipertensi
3. Banyaknya masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan
4. Pasien dengan penyakit hipertensi kronis menjadi tidak terkontrol
pengobatannya
5. Meningkatnya angka komorbiditas dan mortalitas akibat masyarakat tidak
mengakses layanan di Puskesmas

21
Bagi Puskesmas :
1. Penurunan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
2. Penurunan hasil penilaian kinerja puskesmas

3.3 Alternatif Solusi


Berdasarkan penyebab terjadinya isu/masalah “Rendahnya capaian pelayanan
kesehatan sesuai standar pada penderita hipertensi”. Maka saya mengusulkan
beberapa alternatif solusi sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan kunjungan rumah (door-to-door) oleh kader agar menarik
minat masyarakat untuk memeriksakan diri sebagai bentuk jemput bola ke
masyarakat.
2. Membuat leaflet dan video tentang penyakit hipertensi yang dapat dibagikan
dalam bentuk fisik maupun digital (dengan QR code).
3. Membuat jadwal peminjaman alat tensimeter untuk dipakai bergilir oleh kader.
4. Pembuatan dan pemberian Kartu Kontrol Hipertensi untuk penderita hipertensi
sebagai pengingat riwayat hasil pemeriksaan darah dan pengobatan
hipertensinya, agar mendapat tindak lanjut Puskesmas saat kontrol berobat ke
Puskesmas.
Setelah menentukan isu yang harus diselesaikan terlebih dahulu,
selanjutnya menentukan gagasan pemecahan isu guna menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
Setelah menganalisis beberapa penyebab, didapatkan bahwa
pemeriksaan kesehatan bagi penderita hipertensi belum memenuhi standar yang
ditentukan di Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM). Untuk itu gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah
“Optimalisasi kunjungan rumah Posbindu sebagai upaya peningkatan
capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Peneleh Kota Surabaya”

3.4 Diagram Alur

Gambar 5. Diagram Alur Rencana Kegiatan

22
3.5 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Peneleh
Identifikasi isu :
6. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan usia produktif (15-59 tahun)
sesuai standar minimal pelayanan;
7. Rendahnya penemuan penderita Pneumonia balita;
8. Belum optimalnya deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada
wanita usia produktif (30-50 tahun);
9. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita
hipertensi;
10. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita
Diabetes Melitus.
Isu yang diangkat: Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar
pada penderita hipertensi
Gagasan pemecahan isu :
“Optimalisasi kunjungan rumah Posbindu sebagai upaya peningkatan
capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita hipertensi di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Peneleh”

23
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menjelaskan tentang 1. Notulen hasil Akuntabel Mewujudkan Tata Nilai:
konsultasi dengan rancangan konsultasi (transparansi, pelayanan Bersikap
Mentor (Plt. aktualisasi. dengan mentor. tanggung jawab) kesehatan yang profesional
Kepala 2. Menjelaskan tentang 2. Foto kegiatan optimal di wilayah memiliki etika,
Puskesmas tujuan rancangan konsultasi Berorientasi kerja Puskesmas dan loyal
Peneleh) aktualisasi yang dengan Mentor layanan Peneleh,
akan dikerjakan. (solutif, perbaikan Meningkatkan mutu
3. Meminta izin tiada henti) pelayanan yang
pelaksanaan berkesinambungan
kegiatan.
2. Pembuatan media 1. Berkoordinasi 1. Notulen hasil Berorientasi Meningkatkan mutu Tata Nilai:
sarana dan dengan Penanggung koordinasi layanan pelayanan yang Profesional
prasarana jawab Promosi dengan (paham berkesinambungan dan harmonis
kelengkapan Kesehatan UPTD Penanggung kebutuhan
kegiatan Puskesmas Peneleh jawab Promosi masyarakat,
dalam pembuatan Kesehatan memuaskan

24
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
leaflet dan video UPTD pelanggan)
2. Pembuatan desain Puskesmas
leaflet secara fisik Peneleh Adaptif
dan digital (melalui 2. Leaflet (terus berinovasi
QR Code) hipertensi dan
3. Pembuatan video berbentuk fisik mengembangkan
edukasi maupun digital kreatifitas,
4. Pembuatan Kartu 3. Video edukasi bertindak proaktif)
Kontrol Hipertensi hipertensi
4. Kartu Kontrol
Hipertensi
3. Pembuatan jadwal Berkoordinasi Jadwal kegiatan Berorientasi Meningkatkan mutu Tata Nilai:
kunjungan dengan kader Posbindu untuk layanan pelayanan yang Efektif dan
Posbindu Posbindu pembagian alat (adil, berkesinambungan, efisien, serta
tensimeter secara memperlakukan meningkatkan peran harmonis
merata pelanggan

25
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dengan baik) serta masyarakat

Harmonis
(toleransi,
bermusyawarah)
4. Melakukan 1. Membagikan 1. Notulen hasil Akuntabel Meningkatkan Tata Nilai:
sosialisasi undangan sosialisasi (transparansi, kualitas Sumber Profesional
kegiatan pelaksanaan rencana berintegritas Daya Manusia, dan harmonis
Rancangan sosialisasi. kegiatan tinggi) Meningkatkan peran
Aktualisasi 2. Melakukan 2. Dokumentasi serta masyarakat
sosialisasi ke kegiatan Kompeten
kader Posbindu sosialisasi (membantu orang
3. Melakukan lain belajar,
sosialisasi mengembangkan
kegiatan ke kompetensi diri)
petugas Poli

26
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Pengobatan
Umum
4. Menjaring Kritik
dan Saran.
5. Pelaksanaan 1. Melakukan edukasi 1. Data hasil Berorientasi Meningkatkan peran Tata Nilai:
kegiatan pada tentang penyakit pemeriksaan layanan serta masyarakat, Nyaman,
kunjungan rumah hipertensi kesehatan (memahami Meningkatkan mutu empati dan
oleh kader menggunakan leaflet berupa tinggi kebutuhan pelayanan yang loyal
Posbindu dan video badan, berat masyarakat, berkesinambungan
2. Melakukan badan, lingkar menolong
pemeriksaan perut, dan masyarakat yang
kesehatan tekanan pemeriksaan membutuhkan
darah sesuai tekanan darah pertolongan)
standar 2. Kartu Kontrol
3. Mendokumentasikan Hipertensi Kolaboratif
hasil pemeriksaan di diberikan ke

27
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
tiap kegiatan pasien hipertensi (memberi
4. Mencatat hasil 3. Dokumentasi kesempatan
kegiatan kegiatan kepada berbagai
5. Membekali pasien pihak untuk
Hipertensi yang berkontribusi,
ditemukan untuk menggerakkan
kontrol ke pemanfaatan
Puskesmas lintas sektor
untuk tujuan
kesehatan
bersama)
6. Melakukan 1. Melakukan 1. Laporan Akuntabel Meningkatkan mutu Tata Nilai:
monitoring dan pengumpulan data monitoring dan (jujur, pelayanan yang Profesional
evaluasi hasil hipertensi secara evaluasi bertanggung berkesinambungan dan loyal
kegiatan lengkap. 2. Dokumentasi jawab)
berdasarkan 2. Melakukan

28
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
aktualisasi yang monitoring kegiatan
telah pencapaian 3. Notulen Berorientasi
dilaksanakan. pelayanan konsultasi layanan
kesehatan bulanan. (cekatan,
3. Melakukan evaluasi melakukan
hasil pelaksanaan perbaikan tanpa
kegiatan henti)
4. Melakukan
konsultasi kepada
Mentor
7. Menyusun laporan 1. Melakukan 1. Notulen Akuntabel Meningkatkan mutu Tata Nilai:
hasil kegiatan konsultasi dengan konsultasi (pertanggung pelayanan yang Etika dan
mentor tentang hasil 2. Laporan hasil jawaban, jujur) berkesinambungan profesional.
aktualisasi. aktualisasi
2. Menyusun laporan Kompeten
secara sistematis. (melaksanakan

29
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
tugas dengan
baik, berfikir
sistemik)

30
3.4 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan Aktualisasi berlangsung sejak tanggal 14 Maret 2022 sampai
dengan 12 April 2022 di UPTD Puskesmas Peneleh.
Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
MARET APRIL
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
3 4 5 1 2

Menjelaskan tentang rancangan aktualisasi.

Menjelaskan tentang tujuan rancangan aktualisasi yang


1 Melakukan konsultasi dengan Mentor
akan dikerjakan

Meminta izin pelaksanaan kegiatan

Berkoordinasi dengan Penanggung jawab Promosi


Kesehatan UPTD Puskesmas Peneleh dalam
pembuatan leaflet dan video

Pembuatan desain leaflet secara fisik dan digital


(melalui QR Code)
Pembuatan media sarana dan prasarana kelengkapan
2
kegiatan
Pembuatan video edukasi

Pembuatan Kartu Kontrol Hipertensi

3 Pembuatan jadwal kunjungan Posbindu Berkoordinasi dengan kader Posbindu

Membagikan undangan pelaksanaan sosialisasi.

Melakukan sosialisasi ke kader Posbindu

4 Melakukan sosialisasi kegiatan Rancangan Aktualisasi


Melakukan sosialisasi kegiatan ke petugas Poli
Pengobatan Umum

Menjaring kritik dan saran.

Melakukan edukasi tentang penyakit hipertensi


menggunakan leaflet dan video

Melakukan pemeriksaan kesehatan tekanan darah


sesuai standar

Pelaksanaan kegiatan pada kunjungan rumah oleh kader


5 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di tiap kegiatan
Posbindu

Mencatat hasil kegiatan

Membekali pasien Hipertensi yang ditemukan untuk


kontrol ke Puskesmas

Melakukan pengumpulan data hipertensi secara


lengkap.

Melakukan monitoring pencapaian pelayanan


kesehatan bulanan
Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan
6
berdasarkan aktualisasi yang telah dilaksanakan
Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan

Melaporkan hasil evaluasi kepada Mentor

Melakukan konsultasi dengan mentor tentang hasil


aktualisasi
7 Menyusun laporan hasil kegiatan

Menyusun laporan secara sistematis

31
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Pengendalian


Penyakit Tidak Menular. 2013. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana
Hipertensi. Jakarta (Indonesia): Kemenkes.
2. Pemerintah Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM). Jakarta (Indonesia):
Kemenkes.

32

Anda mungkin juga menyukai