Disusun Oleh:
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PEMERINTAH DAERAH KOTA SURABAYA
GOLONGAN III ANGKATAN VII
Dengan Judul:
OPTIMALISASI KUNJUNGAN RUMAH POSBINDU SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN CAPAIAN PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
PENELEH KOTA SURABAYA
Coach, Mentor,
ii
BERITA ACARA
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar – benarnya dan ditandatangani
oleh:
Penguji Peserta
Penata Muda Tingkat 1
NIP.19860602 202012 2 001
Coach Mentor
Coach Mentor
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Kunjungan Rumah Posbindu Sebagai Upaya Peningkatan Capaian Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Peneleh” tepat pada waktunya. Rancangan Aktualisasi ini diajukan
dalam rangka melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan program Latihan
Dasar CPNS Pemerintah Kota Surabaya Angkatan VII Tahun 2022.
Selama penyusunan rancangan aktualisasi ini penulis mendapatkan
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih secara tulus kepada :
1. Bapak Juli Winarto, AK., MM., CA selaku coach
2. Ibu drg. Teguh Rahayu selaku Plt. Kepala Puskesmas Peneleh
3. Orangtua, suami, saudara dan rekan CPNS yang telah memberikan dukungan
dan motivasi selama menyelesaikan rancangan aktualisasi
4. Semua pihak yang berjasa dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih semoga
apa yang telah diberikan kepada penulis dicatat sebagai amal oleh Allah SWT.
Amin
Demikian laporan aktualisasi ini penulis buat. Penulis menyadari bahwa
rancangan aktualisasi ini masih banyak kesalahan maupun kekurangan. Oleh
karena itu penulis menerima kritik maupun saran yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan rancangan aktualisasi ini.Semoga rancangan
aktualisasi ini bermanfaat bagi semua pihak, yaitu bagi peserta didik, penulis,
organisasi dan masyarakat pada umumnya.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI........................ ii
LEMBAR BERITA ACARA SEMINAR..................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI.............................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi.......................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................. 5
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi........................................................................... 6
2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai Organisasi....................................... 8
2.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Unit Kerja................... 9
2.4 Uraian Tugas Jabatan ....................................................................... 12
BAB III DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Isu....................................................................................... 15
3.2 Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Utama.......................................... 16
3.3 Alternatif Solusi ................................................................................. 22
3.4 Diagram Alur ..................................................................................... 22
3.5 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi................................................. 23
3.6 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................................... 31
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Seks Rasio, dan Kepadatan
Penduduk Registrasi per Kelurahan Tahun 2020 ……………… 8
Tabel 3.1 Identifikasi Isu ………………………………………………………. 16
Tabel 3.2 Seleksi Menentukan Kualitas Isu Menggunakan Metode AKPL 18
Tabel 3.3 Seleksi Menentukan Isu Prioritas Menggunakan Metode USG 19
Tabel 3.4 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi ……………………………. 24
Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi …………………………… 31
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
untuk menjadi ASN yang Ber-AKHLAK atas tugas dan fungsi yang
diembannya. Untuk itulah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dan PerLAN No.1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, yang menjadi
dasar ditetapkannya Pelatihan Dasar yang strategis untuk mewujudkan
ASN sebagai bagian dari ASN menjadi profesional.
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat
mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat
dan pelayanan kesehatan dasar. Saat ini distribusi Puskesmas dan
Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar
telah lebih merata. Setiap Puskesmas melayani 30.000 – 50.000
penduduk atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kecamatan mempunyai satu
Puskesmas. Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada
satu atau bagian wilayah kecamatan.
Indonesia saat ini mengalami pergeseran pola penyakit, dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Peningkatan prevalensi
PTM terjadi akibat gaya hidup tidak sehat, yang dipacu oleh urbanisasi,
modernisasi dan globalisasi. Menurut catatan Badan Kesehatan
Dunia/World Health Organization (WHO) tahun 2011, satu milyar orang di
dunia menderita hipertensi, dua pertiga diantaranya berada di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang.
Hipertensi disebut sebagai the silent disease karena sering tanpa
keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi.
Hal ini diduga karena kurangnya pemahaman penderita tentang
komplikasi yang mungkin terjadi (gagal jantung kongestif, stroke dan
gangguan ginjal kronik yang berakibat fatal).1
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) pelayanan kesehatan hipertensi
adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi: 1) pengukuran
tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan
kesehatan, 2) edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum
obat, 3) melakukan rujukan bila diperlukan.2
2
Kegiatan skrining untuk deteksi dini hipertensi dapat dilakukan di
masyarakat melalui kegiatan kemasyarakatan, seperti Pos Pembinaan
Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Tatalaksana hipertensi
di masyarakat terbatas pada modifikator faktor risiko, dengan media
komunikasi-informasi-edukasi (KIE) yang telah disediakan. Kegiatan ini
dapat dilakukan oleh kader kesehatan yang telah dilatih. Rujukan dari
masyarakat maupun perorangan ke Puskesmas dapat dilakukan melalui
Posbindu PTM atau langsung dari skrining yang dilakukan melalui
kegiatan masyarakat.1
Salah satu permasalahan kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas
Peneleh Kota Surabaya adalah rendahnya angka penderita hipertensi
yang mendapatkan pelayanan sesuai standar. Dimana prevalensi
hipertensi penduduk Kota Surabaya tahun 2019-2021 sebesar 31,6%.
Menurut data dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Kota Surabaya,
pada tahun 2021 angka penderita hipertensi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di Puskesmas Peneleh sebesar
3390 orang (34,29 %) dari target sasaran 9886 orang. Angka ini
didapatkan dari kunjungan pasien hipertensi ke Puskesmas, kunjungan
saat kegiatan Posbindu secara massal, maupun saat kunjungan
vaksinasi.
Selama bulan Januari-Februari 2022, penderita hipertensi yang
ditangani Puskesmas Peneleh sebanyak 410 orang atau baru 4,10 % dari
target 9886 orang dalam satu tahun. Dimana rerata target per bulan
pelayanan pasien sesuai standar pada pasien hipertensi sebanyak 823
orang, dan pada bulan Februari 2022 hanya tercapai sebanyak 56 orang.
3
Gambar 1. Diagram Capaian Pelayanan Kesehatan Hipertensi UPTD
Puskesmas Peneleh
Berdasarkan pengalaman peserta selama bertugas di Puskesmas
Peneleh, pandemi COVID19 yang terjadi sejak 2020 berimbas pada
jumlah capaian pelayanan kesehatan untuk penderita hipertensi yang
mengalami penurunan, terutama pada bulan Februari 2022 semenjak
serangan gelombang ketiga COVID19. Hal ini disebabkan karena
masyarakat takut berobat ke Puskesmas, sehingga mengabaikan gejala
yang muncul maupun keengganan kontrol. Hal ini menunjukkan
pemahaman masyarakat akan pentingnya deteksi dini sampai dengan
monitoring penyakit hipertensi masih rendah, dimana berarti pelayanan
kesehatan sesuai standar berupa deteksi dini dan edukasi ke masyarakat
belum berjalan optimal. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi yang
masih terpusat di Puskesmas menjadi penyebab lain rendahnya capaian
pelayanan kesehatan sesuai standar untuk penderita hipertensi. Oleh
karena itu, peserta mengangkat isu, yaitu “Optimalisasi Kunjungan
Rumah Posbindu Sebagai Upaya Peningkatan Capaian Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar pada Penderita Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Peneleh”
4
b. Meningkatkan kunjungan rumah Posbindu
c. Membuat leaflet tentang hipertensi secara fisik maupun digital dan
Kartu Kontrol Hipertensi sebagai penunjang pelayanan Kesehatan
hipertensi.
1.2.1 Manfaat Aktualisasi :
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar ASN
Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di
tempat kerja.
2. Bagi Organisasi
1) Mendukung Terwujudnya Tujuan Puskesmas
2) Meningkatkan Mutu Pelayanan UPTD Puskesmas Peneleh
3. Bagi Masyarakat Umum
Mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar bagi penderita
hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Peneleh
5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
Berikut ini adalah peta wilayah kerja Puskesmas Peneleh Kota Surabaya:
6
Gambar 2.2 Peta wilayah kerja UPTD Puskesmas Peneleh Kota Surabaya
7
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Seks Rasio, dan
Kepadatan Penduduk Registrasi per Kelurahan tahun 2020
Jumlah Luas Kepadatan
Nama Laki- Seks
No. Wanita penduduk Wilayah Penduduk
Kelurahan Laki Ratio
(Jiwa) (Km²) (Jiwa/Km²)
1. Peneleh 7410 7689 15099 96,3 4,5 3355
2. Kapasari 8690 8843 17533 98,2 3,5 5009
3. Genteng 4131 4430 8561 93,2 5,3 1615
Jumlah 20.231 20.962 41.193 96,5 13,3 3097
Sumber: Kecamatan Genteng dalam Angka, BPS Kota Surabaya
(2021); Data Primer Kependudukan Kecamatan Genteng Surabaya
8
5) Menciptakan ketertiban, keamanan, kerukunan sosial dan kepastian
hukum yang berkeadilan.
2.2.3 Tujuan Puskesmas
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Peneleh dengan cara:
1) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
2) Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan yang berkesinambungan.
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
2.3.1 Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dalam pasal 4 disebutkan bahwa
Puskesmas mempunyai tugas, antara lain:
a. UPTD Puskesmas Peneleh mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), UPTD Puskesmas Peneleh mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
c. Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan salah satu cara UPTD Puskesmas Peneleh
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran
9
dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga.
2.3.2 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka
UPTD Puskesmas Peneleh menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
10
2.3.3 SUSUNAN ORGANISASI PUSKESMAS
11
2.4 URAIAN TUGAS JABATAN (PESERTA)
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur
sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa. Seperti yang dijelaskan Undang-undang Aparatur Sipil Negara
Nomor 5 tahun 2014, Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
2. Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
3. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
4. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selain tugas di atas Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014
pasal 5 mengatur tentang kode etik dan kode perilaku ASN, yang bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
12
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
13
7. Ketua Audit Internal Puskesmas Peneleh
8. Dokter Umum Pelayanan Umum
14
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
15
yaitu sebesar 4,1% dari target 80% perempuan usia 30-50 tahun atau yang
memiliki Riwayat seksual aktif.
4. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada
penderita hipertensi;
Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang meliputi: a) Pengukuran tekanan darah dilakukan
minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan, b) Edukasi
perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat, c) Melakukan
rujukan jika diperlukan
Menurut Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang dikelola Dinas Kesehatan
Kota Surabaya, capaian pelayanan Kesehatan sesuai standar pada
penderita hipertensi selama tahun 2021 sebesar 34,29% dari target 100%.
5. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada
penderita diabetes melitus.
Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus sesuai standar
meliputi: 1) Pengukuran gula darah; 2) Edukasi; 3) Terapi farmakologi. Pada
tahun 2021 capaian SIK Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebesar 48% dari
100% target SPM Nasional.
16
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
Diharapkan
minimal
2. 2 Rendahnya Kunjungan balita sakit Orangtua mau membawa
penemuan penderita menurun karena balitanya berobat ke
Pneumonia balita pandemi Puskesmas
3. 3 Belum optimalnya Kurangnya sosialisasi Wanita usia produktif
deteksi dini Kanker terkait deteksi dini mau datang ke
Payudara dan Inspeksi Visual Asetat Puskesmas untuk
Kanker Serviks (IVA) dan Periksa deteksi dini
pada wanita usia Payudaya Klinis
produktif (30-50 (Sadanis), masyarakat
tahun) takut dengan
pemeriksaan yang dirasa
invasif
4. 4 Rendahnya capaian Kurangnya keinginan Masyarakat mau datang
pelayanan masyarakat untuk ke Puskesmas untuk
kesehatan sesuai memeriksakan diri ke memeriksakan diri
standar pada Puskesmas disebabkan maupun deteksi dini
penderita Hipertensi pandemi hipertensi
5. 5 Rendahnya capaian Kurangnya kesadaran Masyarakat mau datang
pelayanan masyarakat untuk ke Puskesmas untuk
kesehatan penderita memeriksakan diri ke memeriksakan diri
Diabetes Melitus Puskesmas, tidak maupun deteksi dini,
yang sesuai standar tersedianya pemeriksaan tersedianya metode
HbA1c sebagai standar pemeriksaan yang lebih
pelayanan DM di mudah
Puskesmas
17
Umum dan Penanggungjawab Program Penyakit Tidak Menular (PTM) di
Puskesmas Peneleh.
18
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
19
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
Seriousness (kepentingan), yaitu seberapa serius isu tersebut perlu di bahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut.
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa kemungkinan-
kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan
masalah penyebab isu akan makin memburuk jika dibiarkan.
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berdasarkan hasil uji isu dengan pendekatan teknik USG, didapatkan prioritas
isu yang harus diselesaikan yaitu “Rendahnya capaian pelayanan kesehatan
sesuai standar pada penderita hipertensi”
20
Gambar 4. Diagram Tulang Ikan (Fishbone)
Dari diagram tulang ikan ( Fishbone ) dapat diketahui bahwa penyebab
terjadinya isu/masalah adalah :
1. Pasien takut berobat ke Puskesmas karena pandemi;
2. Kurangnya sosialisasi tentang pemeriksaan tekanan darah dan komplikasi
hipertensi ke masyarakat
3. Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dan
pengobatan hipertensi;
4. Jumlah alat tensimeter yang dimiliki kader terbatas;
5. Pengambilan data terpusat dari kegiatan dalam gedung saja;
6. Belum optimalnya sistem rujukan dari kader Posbindu ke Puskesmas
sebagai tindak lanjut penanganan hipertensi.
Bila masalah ini tidak ditangani, tentu akan menimbulkan dampak bagi
Puskesmas, terutama masyarakat. Dampak yang mungkin timbul antara lain:
Bagi masyarakat :
1. Penderita hipertensi baru sulit ditemukan
2. Masyarakat abai dengan gejala yang tibul karena kurangnya pemahaman
tentang penyakit hipertensi
3. Banyaknya masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan
4. Pasien dengan penyakit hipertensi kronis menjadi tidak terkontrol
pengobatannya
5. Meningkatnya angka komorbiditas dan mortalitas akibat masyarakat tidak
mengakses layanan di Puskesmas
21
Bagi Puskesmas :
1. Penurunan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
2. Penurunan hasil penilaian kinerja puskesmas
22
3.5 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Peneleh
Identifikasi isu :
6. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan usia produktif (15-59 tahun)
sesuai standar minimal pelayanan;
7. Rendahnya penemuan penderita Pneumonia balita;
8. Belum optimalnya deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada
wanita usia produktif (30-50 tahun);
9. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita
hipertensi;
10. Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita
Diabetes Melitus.
Isu yang diangkat: Rendahnya capaian pelayanan kesehatan sesuai standar
pada penderita hipertensi
Gagasan pemecahan isu :
“Optimalisasi kunjungan rumah Posbindu sebagai upaya peningkatan
capaian pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita hipertensi di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Peneleh”
23
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menjelaskan tentang 1. Notulen hasil Akuntabel Mewujudkan Tata Nilai:
konsultasi dengan rancangan konsultasi (transparansi, pelayanan Bersikap
Mentor (Plt. aktualisasi. dengan mentor. tanggung jawab) kesehatan yang profesional
Kepala 2. Menjelaskan tentang 2. Foto kegiatan optimal di wilayah memiliki etika,
Puskesmas tujuan rancangan konsultasi Berorientasi kerja Puskesmas dan loyal
Peneleh) aktualisasi yang dengan Mentor layanan Peneleh,
akan dikerjakan. (solutif, perbaikan Meningkatkan mutu
3. Meminta izin tiada henti) pelayanan yang
pelaksanaan berkesinambungan
kegiatan.
2. Pembuatan media 1. Berkoordinasi 1. Notulen hasil Berorientasi Meningkatkan mutu Tata Nilai:
sarana dan dengan Penanggung koordinasi layanan pelayanan yang Profesional
prasarana jawab Promosi dengan (paham berkesinambungan dan harmonis
kelengkapan Kesehatan UPTD Penanggung kebutuhan
kegiatan Puskesmas Peneleh jawab Promosi masyarakat,
dalam pembuatan Kesehatan memuaskan
24
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
leaflet dan video UPTD pelanggan)
2. Pembuatan desain Puskesmas
leaflet secara fisik Peneleh Adaptif
dan digital (melalui 2. Leaflet (terus berinovasi
QR Code) hipertensi dan
3. Pembuatan video berbentuk fisik mengembangkan
edukasi maupun digital kreatifitas,
4. Pembuatan Kartu 3. Video edukasi bertindak proaktif)
Kontrol Hipertensi hipertensi
4. Kartu Kontrol
Hipertensi
3. Pembuatan jadwal Berkoordinasi Jadwal kegiatan Berorientasi Meningkatkan mutu Tata Nilai:
kunjungan dengan kader Posbindu untuk layanan pelayanan yang Efektif dan
Posbindu Posbindu pembagian alat (adil, berkesinambungan, efisien, serta
tensimeter secara memperlakukan meningkatkan peran harmonis
merata pelanggan
25
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dengan baik) serta masyarakat
Harmonis
(toleransi,
bermusyawarah)
4. Melakukan 1. Membagikan 1. Notulen hasil Akuntabel Meningkatkan Tata Nilai:
sosialisasi undangan sosialisasi (transparansi, kualitas Sumber Profesional
kegiatan pelaksanaan rencana berintegritas Daya Manusia, dan harmonis
Rancangan sosialisasi. kegiatan tinggi) Meningkatkan peran
Aktualisasi 2. Melakukan 2. Dokumentasi serta masyarakat
sosialisasi ke kegiatan Kompeten
kader Posbindu sosialisasi (membantu orang
3. Melakukan lain belajar,
sosialisasi mengembangkan
kegiatan ke kompetensi diri)
petugas Poli
26
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Pengobatan
Umum
4. Menjaring Kritik
dan Saran.
5. Pelaksanaan 1. Melakukan edukasi 1. Data hasil Berorientasi Meningkatkan peran Tata Nilai:
kegiatan pada tentang penyakit pemeriksaan layanan serta masyarakat, Nyaman,
kunjungan rumah hipertensi kesehatan (memahami Meningkatkan mutu empati dan
oleh kader menggunakan leaflet berupa tinggi kebutuhan pelayanan yang loyal
Posbindu dan video badan, berat masyarakat, berkesinambungan
2. Melakukan badan, lingkar menolong
pemeriksaan perut, dan masyarakat yang
kesehatan tekanan pemeriksaan membutuhkan
darah sesuai tekanan darah pertolongan)
standar 2. Kartu Kontrol
3. Mendokumentasikan Hipertensi Kolaboratif
hasil pemeriksaan di diberikan ke
27
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
tiap kegiatan pasien hipertensi (memberi
4. Mencatat hasil 3. Dokumentasi kesempatan
kegiatan kegiatan kepada berbagai
5. Membekali pasien pihak untuk
Hipertensi yang berkontribusi,
ditemukan untuk menggerakkan
kontrol ke pemanfaatan
Puskesmas lintas sektor
untuk tujuan
kesehatan
bersama)
6. Melakukan 1. Melakukan 1. Laporan Akuntabel Meningkatkan mutu Tata Nilai:
monitoring dan pengumpulan data monitoring dan (jujur, pelayanan yang Profesional
evaluasi hasil hipertensi secara evaluasi bertanggung berkesinambungan dan loyal
kegiatan lengkap. 2. Dokumentasi jawab)
berdasarkan 2. Melakukan
28
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
aktualisasi yang monitoring kegiatan
telah pencapaian 3. Notulen Berorientasi
dilaksanakan. pelayanan konsultasi layanan
kesehatan bulanan. (cekatan,
3. Melakukan evaluasi melakukan
hasil pelaksanaan perbaikan tanpa
kegiatan henti)
4. Melakukan
konsultasi kepada
Mentor
7. Menyusun laporan 1. Melakukan 1. Notulen Akuntabel Meningkatkan mutu Tata Nilai:
hasil kegiatan konsultasi dengan konsultasi (pertanggung pelayanan yang Etika dan
mentor tentang hasil 2. Laporan hasil jawaban, jujur) berkesinambungan profesional.
aktualisasi. aktualisasi
2. Menyusun laporan Kompeten
secara sistematis. (melaksanakan
29
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
N TAHAPAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL MATA TUJUAN
O KEGIATAN ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
tugas dengan
baik, berfikir
sistemik)
30
3.4 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan Aktualisasi berlangsung sejak tanggal 14 Maret 2022 sampai
dengan 12 April 2022 di UPTD Puskesmas Peneleh.
Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
MARET APRIL
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
3 4 5 1 2
31
DAFTAR PUSTAKA
32