Anda di halaman 1dari 49

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI EDUKASI PASIEN HIPERTENSI


DI PUSKESMAS BANJARMANGU 1

Disusun oleh :

Nama : dr. Monita Dwi Mahayu Pangestika


NIP : 19940219 202203 2 017
Jabatan : Ahli Pertama - Dokter
Instansi : UPTD Puskesmas Banjarmangu 1

PEMDA KAB. BANJARNEGARA – PROV. JAWA TENGAH


BEKERJASAMA DENGAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI
MINERAL DAN BATUBARA
2022

1
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA
PROVINSI JAWA TENGAH

“OPTIMALISASI EDUKASI PASIEN HIPERTENSI


DI PUSKESMAS BANJARMANGU 1”

Nama : dr. Monita Dwi Mahayu Pangestika


NIP : 19940219 202203 2 017
Jabatan : Ahli Pertama - Dokter
Instansi : UPTD Puskesmas Banjarmangu 1

Telah diseminarkan pada tanggal 22 Juli 2022


Pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geominerba Bandung

Peserta Pelatihan

Monita Dwi Mahayu Pangestika

DISETUJUI:

Penguji Coach Mentor

Yudha Adisaputra, S.T., M.T Iwan Fahlevi Setiawan, S.T., M.T Sumilah, SKM
NIP NIP. 197805222005021001 NIP. 19780314 200501 2 011

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi Edukasi Pasien Hipertensi di Puskesmas
Banjarmangu 1” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh surat keterangan
lulus Pelatihan Dasar CPNS.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Seluruh keluarga besar saya, terutama orang tua dan kakak saya yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya laporan
rancangan aktualisasi ini.
2. Bapak Iwan Fahlevi Setiawan, S.T., M.T selaku Coach yang selalu
membimbing dalam menyusun laporan rancangan aktualisasi sehingga dapat
selesai dan siap untuk dipresentasikan.
3. Ibu Sumilah, SKM sebagai mentor yang selalu memberikan arahan, serta
masukan dalam perbaikan penyusunan laporan rancangan aktualisasi.
4. Bapak Yudha Yanuar Adisaputra, S.T., M.T sebagai penguji yang telah
memberikan masukan dan saran perbaikan.
5. Widyaiswara dan Instruktur yang telah membimbing penulis selama Pelatihan
Dasar (Latsar).
6. Keluarga Besar Puskemsas Banjamangu 1 atas dukungan dan kerjasamanya
selama melaksanakan kegiatan aktualisasi ini.
7. Seluruh panitia PPSDM Geominerba Bandung yang telah membantu dan
memfasilitasi kegiatan latsar.
8. Teman-teman Latsar Golongan III Angkatan 1, khususnya kelompok 3 yang
saling memberikan dukungan moril selama Latsar (Distance Learning)
berlangsung.
9. Bapak Lurah Kecamatan Banjarmangu atas bantuan dan kerjasamanya.
10. Seluruh warga masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Banjarmangu 1 atas
kerja sama dan kesediaan waktunya.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan kegiatan ini.

3
Semoga laporan rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri.

Banjarnegara, 22 Juli 2022


Hormat Saya,

dr. Monita Dwi Mahayu Pangestika

4
DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 6


A. Latar Belakang.................................................................................... 8
B. Deskripsi Organisasi Peserta (Pemkab, Unit Kerja)............................ 10
C. Tugas dan Fungsi Peserta (Unit Kerja dan Peserta)........................... 14
D. Identifikasi Isu..................................................................................... 15
1. Isu Ke 1 ........................................................................................ 15
2. Isu Ke 2 ........................................................................................ 16
3. Isu Ke 3 ........................................................................................ 17
E. Perumusan dan Penetapan Core Isu ................................................. 18

BAB II. RENCANA PEMECAHAN MASALAH (AKTULISASI)............................. 20


A. Gagasan Pemecahan Isu (Masalah) .................................................. 20
B. Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan ........................................... 21
C. Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Agenda II dan III) ....... 23
D. Identifikasi Dampak Pemecahan Isu (Bagi Peserta, Unit Kerja dan Pemkab
Banjarnegara) .................................................................................... 29
E. Kontribusi Terhadap Visi, Misi, Tujuan serta Nilai – Nilai Pemkab
Banjarnegara ...................................................................................... 29

BAB III. RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI............................................ 30


A. Rancangan Aktualisasi ....................................................................... 30
B. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................................... 41
C. Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya ................................ 46

BAB IV. PENUTUP ................................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 49

5
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
Pemerintah, pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam Undang-Undang tersebut, Pegawai Aparatur
Sipil Negara memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintah yang
berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat
Dan Pemersatu Bangsa. Untuk tugas ASN menurut Undang-Undang ASN adalah
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara, memberikan
Pelayanan Publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja sesuai Permenkes nomor 43 tahun 2019 yang diadaptasi pada (PMK No.74,
2016). Di Era Milenial masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Strategi utama dalam
pencapaian kesehatan bagi semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan
dasar (primary health care). Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik maka perlu dilakukan perubahan
khususnya dalam bidang kesehatan.
Upaya pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas dapat
berjalan dengan baik jika dilakukan proses manajemen yang baik, proses
manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya dengan menaati tugas pokok dari
puskesmas itu sendiri yaitu dengan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular di antaranya Hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten)
dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung
koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan
mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan
darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi

6
semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah,
swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan di dunia karena menjadi faktor risiko
utama dari penyakit kardiovaskular dan stroke. Di dunia, hipertensi diperkirakan
menyebabkan 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari total kematian. Hal ini
menyumbang 57 juta dari disability adjusted life years (DALY). Sekitar 25% orang
dewasa di Amerika Serikat menderita penyakit hipertensi pada tahun 2011-2012.
Tidak ada perbedaan prevalensi antara laki-laki dan wanita tetapi prevalensi terus
meningkat berdasarkan usia: 5% usia 20- 39 tahun, 26% usia 40-59 tahun, dan
59,6% untuk usia 60 tahun ke atas.
Klasifikasi tekanan darah oleh JNC 7 untuk pasien dewasa (umur ≥ 18 tahun)
dibagi menjadi 4 kategori yang didasarkan pada rerata pengukuran dua tekanan
darah atau lebih pada dua atau lebih kunjungan klinis.

Kategori Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Normal < 120 < 80
Pre hipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensi stage 1 140 – 159 90 - 99
Hipertensi stage 2 ≥ 160 ≥ 100
Tabel 1.1. Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa umur ≥ 18 tahun menurut JNC 7

Tujuan umum pengobatan hipertensi adalah menurunkan mortalitas dan


morbiditas yang berhubungan dengan hipertensi. Target penurunan tekanan darah
berdasarkan JNC VIII dibagi menjadi dua kelompok yaitu <150/90 mmHg pada
kelompok usia ≥ 60 tahun dan <140/90 mmHg pada kelompok usia < 60 tahun.
Terapi nonfarmakologi meliputi pengurangan berat badan untuk individu yang
obes atau gemuk, mengadopsi pola makan DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium, diet rendah natrium, aktifitas fisik
dan mengkonsumsi alkohol sedikit saja. Terapi farmakologi dengan menggunakan
obat-obatan antihipertensi yang dapat dimulai dengan satu obat atau kombinasi obat.
Di Puskesmas Banjarmangu 1 dengan wilayah kerja 9 desa, hipertensi masih
menjadi salah satu dari 10 penyakit terbesar dalam setiap bulannya.

7
Gambar 1.1. Jumlah kasus pada 10 besar penyakit di Puskesmas Banjarmangu 1
Tahun 2021

Data di atas adalah cakupan jumlah kasus 10 besar penyakit dimana Hipertensi
menempati urutan ketiga sebanyak 590 kasus pada tahun 2021. Berdasarkan
wawancara dari beberapa pasien yang datang berkunjung, penderita tidak konsultasi
dan tidak datang ke pelayanan kesehatan jika tidak merasakan gejala apapun. Serta
pasien juga tidak mengetahui penyebab dan tidak teratur mengkonsumsi obat
hipertensi, pasien mengatakan bahwa ia tidak paham tentang penyakitnya dan tidak
mengetahui bahaya yang akan ditimbulkan dari penyakit tersebut. Inilah yang
menjadi perhatian penulis dalam mengangkat isu belum optimalnya edukasi pasien
hipertensi.

B. Deskripsi Organisasi
1. Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara
a) Visi Kabupaten Banjarnegara
Banjarnegara bermartabat dan sejahtera
b) Misi Kabupaten Banjarnegara
1) Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan
demokratis
2) Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik.

8
3) Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan
berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan.

2. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Banjarmangu 1


Berdasarkan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 12 Tahun 2021 tentang
pembentukan, kedudukan, susunan organisasi, tugas dan tata kerja unit
pelaksana teknis daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara,
termasuk Puskesmas maka UPTD Puskesmas Banjarmangu 1 memiliki visi dan
misi untuk meningkatkan kinerjanya, yaitu :
a) Visi Puskesmas Banjarmangu 1
Menjadi institusi yang bermutu untuk mewujudkan kemandirian masyarakat
di bidang kesehatan
b) Misi Puskesmas Banjarmangu 1
1) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan
2) Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata dan
terjangkau

c) Tata Nilai
 C : Cepat
 E : Empati
 R : Ramah
 M : Maju
 A : Aman
 T : Tepat

3. Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas
Sumilah, SKM

Kepala Tata Usaha


Juminah

9
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab
UKM UKP Mutu UKM Pengembangan Jejaring & Jaringan
Titis Siwi Handayani
C. Tugas dan Fungsi
a) Tugas dan Fungsi Puskesmas
Tugas dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas adalah sebagai
berikut:
a. Pasal 3
1) Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi :
a) Paradigma sehat;
b) Pertanggungjawaban wilayah;
c) Kemandirian masyarakat;
d) Ketersediaan akses pelayanan masyarakat;
e) Teknologi tepat guna;
f) Keterpaduan dan kesinambungan.

2) Berdasarkan prinsip paradigm sehat sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf a, Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi
risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
3) Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, Puskesmas menggerakkan dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
4) Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat
bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
5) Berdasarkan prinsip ketersediaan akses pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (a) huruf d, Puskesmas
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil
tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan
kepercayaan.
6) Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak
buruk bagi lingkungan.

1
0
7) Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f, Puskesmas mengintegrasikan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program
dan lintas sector serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung
dengan manajemen Puskesmas.

b. Pasal 4
1) Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Puskesmas mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
3) Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
keluarga.

c. Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1), Puskesmas memiliki fungsi :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

d. Pasal 6
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a,
Puskesmas berwenang untuk:
1) menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;

1
1
5) melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
6) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8) memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
9) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
10) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan
sistem kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit;
11) melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
12) melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

e. Pasal 7
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b,
Puskesmas berwenang untuk:
1) menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter - pasien yang erat dan setara;
2) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
3) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
4) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja;
5) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;
6) melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;

1
2
7) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan;
8) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
9) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan
10) melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

f. Pasal 8
Selain memiliki kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan
Pasal 7, Puskesmas melakukan pembinaan terhadap Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.

g. Pasal 9
1) Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan bidang
kesehatan, wahana program internsip, dan/atau sebagai jejaring
rumah sakit pendidikan.
2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan Puskesmas sebagai wahana
pendidikan bidang kesehatan, wahana program internsip, dan/atau
sebagai jejaring rumah sakit pendidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

b) Tugas dan Fungsi Individu


Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003, Dokter Umum mempunyai tugas melaksanakan
urusan Puskesmas dengan melaksanakan pelayanan medis baik rawat jalan,
rawat inap, kegawatdaruratan, pelayanan gizi dan KIA, menyusun catatan medis
pasien, menyusun draft visum et repertum, melaksanakan tugas jaga sesuai
dengan petunjuk kerja dan arahan pimpinan dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada sarana kesehatan kepada masyarakat,
mempertanggungjawabkan dan melaporkan hasil kinerja kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten melalui Kepala Puskesmas untuk menciptakan
masyarakat yang sehat, kuat dan sejahtera.

1
3
Uraian Tugas Dokter Umum di Puskesmas Banjarmangu 1, sebagai
berikut:
1) Melakukan pelayanan medik umum
2) Melakukan tindakan darurat medik/P3K tingkat sederhana
3) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
4) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
5) Melakukan penyuluhan medik
6) Membuat catatan medik pasien rawat jalan
7) Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap
8) Membuat catatan medik pasien rawat inap
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPTD sesuai dengan
uraian tugas

D. Identifikasi Isu
1. Isu ke 1
- Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD dengan
pemberantasan sarang nyamuk
- Data pendukung: Masih ditemukannya kasus DBD di wilayah kerja
Puskesmas Banjarmangu 1

Desa Kasus DBD Tahun 2021


Banjarmangu 5
Banjarkulon 2
Jenggawur 4
Kesenet 0
Rejasari 0
Paseh 1
Sigeblog 0
Pekandangan 1
Gripit 0
Jumlah 13
Tabel 1.2. Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Banjarmangu 1

1
4
No Kondisi saat ini Kondisi yang Keterkaitan dengan Dampak
. diharapkan prinsip ASN
1. Kurangnya Meningkatnya Manajemen ASN Meningkatnya
kesadaran kesadaran Kompeten memberikan kasus DBD di
masyarakat dalam masyarakat informasi wilayah kerja
pencegahan dalam Whole of Government Puskesmas
penyakit DBD pencegahan Koordinasi dan Banjarmangu 1
Kolaborasi bersama
dengan penyakit DBD
dengan petugas
pemberantasan dengan
puskesmas untuk
sarang nyamuk pemberantasan
memberikan informasi
sarang nyamuk
mengenai pencegahan
penyakit DBD dengan
pemberantasan sarang
nyamuk
Pelayanan Publik
Memberikan informasi yang
aksesibel untuk
memudahkan pemahaman
pasien
Partisipatif dalam
mencegah penyakit DBD
Tabel 1.3. Identifikasi Isu

2. Isu ke 2
- Belum optimalnya edukasi pasien hipertensi
- Data pendukung: Hipertensi masih menjadi salah satu dari 10 besar
penyakit di Puskesmas Banjarmangu 1

1
5
No Kondisi saat ini Kondisi yang Keterkaitan dengan Dampak
. diharapkan prinsip ASN
1. Belum optimalnya Optimalnya Manajemen ASN Meningkatnya
edukasi pasien edukasi pasien Kompeten memberikan kasus hipertensi
hipertensi hipertensi informasi dan kasus
sehingga dapat Kolaboratif atau bekerja komplikasi
sama dengan berbagai
meningkatkan akibat hipertensi
pihak agar informasi
kepatuhan
mengenai penyakit
berobat dan
hipertensi lebih
mencegah
komprehensif
komplikasi yang Whole of Government
ditimbulkan oleh Perlibatan partisipasi
hipertensi masyarakat untuk
meningkatkan kepatuhan
berobat pasien hipertensi
dan pencegahan
komplikasi
Koordinasi dan
Kolaborasi bersama
dengan petugas
puskesmas untuk
mengoptimalkan edukasi
pasien hipertensi
Pelayanan Publik
Memberikan informasi yang
aksesibel untuk
memudahkan peningkatan
pemahaman tentang
hipertensi
Tabel 1.4. Identifikasi Isu

3. Isu ke 3
- Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
- Data pendukung: Dermatitis atau penyakit kulit masih menjadi salah satu dari
10 besar penyakit di Puskesmas Banjarmangu 1

1
6
No Kondisi saat ini Kondisi yang Keterkaitan dengan Dampak
. diharapkan prinsip ASN
1. Rendahnya Meningkatnya Manajemen ASN Meningkatnya
pengetahuan pengetahuan Kompeten memberikan kasus penyakit
masyarakat tentang pasien tentang informasi kult yang
Perilaku Hidup Perilaku Hidup diakibatkan oleh
Whole of Government
Bersih dan Sehat Bersih dan Sehat kurangnya
Koordinasi dan
sehingga dapat Perilaku Hidup
Kolaborasi bersama
mengurangi Bersih dan
dengan petugas
jumlah penyakit Sehat
kulit yang sering
puskesmas untuk

diakibatkan oleh memberikan informasi


kurangnya PHBS mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Pelayanan Publik
Memberikan informasi
yang aksesibel untuk
memudahkan
pemahaman pasien

1
7
Partisipatif dalam
mencegah penyakit yang
timbul akibat kurangnya
pengetahuan mengenai
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
Tabel 1.5. Identifikasi Isu

E. Perumusan Dan Penetapan Core Isu


Analisis yang digunakan dalam menganalisis isu adalah analisis USG. Analisis
USG merupakan alat yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting,
serius dan berkembang untuk diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
- Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas.
- Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
- Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.

Interval Penentuan Prioritas

- Angka 1 : sangat tidak mendesak/gawat


- Angka 2 : tidak mendesak/gawat
- Angka 3 : cukup mendesak/gawat
- Angka 4 : mendesak/gawat
- Angka 5 : sangat mendesak/gawat

Tabel 1.6. Matriks Penilaian Isu dengan Analisis USG

No Isu Kriteria Jumlah Peringkat


. Nilai Kualitas
U S G
1. Kurangnya kesadaran masyarakat 4 4 5 13 2
dalam pencegahan penyakit DBD
dengan pemberantasan sarang
nyamuk
2. Belum optimalnya edukasi pasien 5 5 4 14 1

1
8
hipertensi
3. Rendahnya pengetahuan 3 3 3 9 3
masyarakat tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat

Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut :
edukasi pasien hipertensi dengan rumusan isu belum optimalnya edukasi pasien
hipertensi di Puskesmas Banjarmangu 1.

1
9
BAB II.
ANALISIS ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN MASALAH

A. Gagasan Pemecahan Isu (Masalah)


Pendekatan fishbone diagram berupaya memahami persoalan dengan
memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait. Namun demikian fishbone
diagram atau diagram tulang ikan ini lebih menekankan pada hubungan sebab akibat,
sehingga seringkali juga disebut sebagai Cause-and-Effect.

Manusia
Metode

B. minum
Pasien hanya Akses yang
C. ketika jauh
obat hanya
merasaD.pusing
Malas kontrol Media penyuluhan
Pasien menganggap ke Puskesmas dianggap tidak menarik
E.
remeh
Tidak ada yang
mengantar
F.Kurangnya
kesadaran berobat berobat

Kurangnya
G. pengetahuan
tentangH.
pentingnya kepatuhan
berobat pasien hipertensi
Belum optimalnya
edukasi pasien
hipertensi
I.
AntrianJ.panjang di
Keluarga tidak
puskesmas
mendorong untuk Anggapan bahwa jika
berobat rutin tidak pusing berarti
Sistem rujukan tidak hipertensi
membingungkan
Peran kader terkait
hipertensi belum
Sarana Lingkungan maksimal

Berdasarkan teknik fishbone di atas, dapat dibuat gagasan pemecahan masalah


(isu) dengan optimalisasi sosialisasi dan edukasi hipertensi di Puskesmas
Banjarmangu 1.

2
0
B. Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan
No Rencana Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Kegiatan
.
1. Melakukan 1. Mengatur jadwal pertemuan dengan 1. Terlaksananya pengaturan jadwal pertemuan dengan pimpinan selaku
koordinasi dengan pimpinan selaku mentor mentor melalui komunikasi via chat.

pimpinan 2. Memaparkan rancangan aktualisasi 2. Terlaksananya paparan rancangan aktualisasi melalui pertemuan
kepada pimpinan
3. Meminta saran dan masukan terkait 3. Pimpinan selaku mentor memberikan saran dan masukan terkait

rancangan yang akan dilaksanakan rancangan aktualisasi yang dipaparkan

2. Mempersiapkan 1. Melakukan konsultasi dengan mentor 1. Terlaksananya konsultasi mengenai materi hipertensi yang akan
alat dan bahan disosialisasikan
materi sosialisasi 2. Menyiapkan alat dan bahan untuk sosialisasi 2. Tersedianya alat dan bahan untuk sosialisasi yaitu daftar hadir dan
tentang hipertensi yaitu daftar hadir dan kuisioner pre dan post kuisioner pre dan post
3. Menyiapkan materi dan media sosialisasi
berupa lembar balik, banner, dan leaflet 3. Terlaksananya pembuatan materi dan desain lembar balik, banner maupun
leaflet sebagai alat sosialisasi
3. Melakukan 1. Melakukan koordinasi dengan pimpinan 1. Mendapatkan persetujuan dan izin melakukan sosialisasi
sosialisasi di 2. Melakukan koordinasi dengan 2. Mendapat dukungan pemegang program posyandu lansia
posyandu lansia pemegang program posyandu lansia
3. Menentukan tempat dan jadwal 3. Tempat dan jadwal sosialisasi telah disepakati
sosialisasi
4. Mencetak lembar balik dan leaflet 4. Terlaksananya pencetakan lembar balik dan leaflet

5. Membagikan kuisioner pre dan post 5. Terlaksananya pembagian kuisioner pre dan post

2
1
6. Pelaksanaan sosialisasi 6. Terlaksananya sosialisasi
4. Memberikan edukasi 1. Melakukan koordinasi dengan pimpinan 1. Mendapatkan persetujuan dan izin melakukan edukasi
kepada setiap pasien 2. Melakukan koordinasi dengan petugas di 2. Mendapat dukungan unit pemeriksaan umum
hipertensi secara unit pemeriksaan umum
langsung disertai 3. Terlaksananya pencetakan leaflet
3. Mencetak leaflet
pemberian leaflet
4. Melakukan edukasi kepada setiap pasien 4. Terlaksananya edukasi dan pemberian leaflet
hipertensi secara langsung disertai
pemberian leaflet
5. Melakukan 1. Menentukan kriteria penderita hipertensi 1. Mendapatkan kriteria penderita hipertensi yang akan dilakukan
kunjungan rumah yang akan dilakukan kunjungan kunjungan
2. Meminta kesediaan atau persetujuan 2. Pasien dan keluarga bersedia
pasien dan keluarga
3. Menyampaikan jadwal dan maksud 3. Pasien dan keluarga bersedia
kunjungan
4. Melakukan sosialisasi saat kunjungan 4. Pasien dan keluarga memahami dan mengerti dengan materi

rumah sosialisasi yang disampaikan

6. Melakukan 1. Merekap dan merumuskan hasil 1. Terlaksananya rekapan dan evaluasi pemahaman tentang
evaluasi kegiatan kuisioner hipertensi
yang telah 2. Menyusun laporan evaluasi sosialisasi
dilakukan 3. Melaporkan hasil evaluasi sosialisasi 2. Terlaksananya pembuatan laporan evaluasi sosialisasi
yang telah dilakukan kepada pimpinan 3. Hasil evaluasi sosialisasi telah disampaikan kepada pimpinan

2
2
C. Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan
No. Kegiatan Sub Kegiatan Keterkaitan dengan nilai dasar BERAKHLAK
1. Melakukan 1. Mengatur jadwal pertemuan dengan 1. Berorientasi pelayanan: Rancangan aktualisasi dibuat untuk memenuhi
koordinasi dengan pimpinan selaku mentor kebutuhan masyarakat dan disampaikan dengan ramah kepada pimpinan selaku
pimpinan mentor
2. Akuntabilitas: Mengatur jadwal pertemuan dengan penuh tanggung jawab sesuai
waktu yang disepakati bersama dan menyiapkan bahan konsultasi dengan
sungguh-sungguh.
2. Memaparkan rancangan aktualisasi 1. Kompeten: Membuat bahan konsultasi sesuai dengan kompetensi dan berusaha
kepada pimpinan mengerjakan rancangan aktualisasi dengan baik.
2. Loyal: Berdedikasi untuk membuat rancangan aktualisasi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
3. Adaptif: Membuat inovasi gagasan rancangan aktualisasi yang disesuaikan
dengan perubahan yang ada
4. Kolaboratif: Terbuka dalam membangun kerja sama dengan pimpinan selaku
mentor untuk berkontribusi dalam pembuatan rancangan aktualisasi
3. Meminta saran dan masukan terkait 1. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait rancangan
rancangan yang akan dilaksanakan aktualisasi yang telah dibuat agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif

2. Mempersiapkan 1. Melakukan konsultasi dengan mentor 1. Berorientasi pelayanan: Materi sosialisasi dibuat untuk memenuhi kebutuhan
alat dan bahan masyarakat dan disampaikan dengan ramah kepada pimpinan selaku mentor
materi sosialisasi 2. Akuntabilitas: Mengatur jadwal pertemuan dengan penuh tanggung jawab sesuai
waktu yang disepakati bersama dan menyiapkan bahan konsultasi dengan

2
3
tentang hipertensi sungguh-sungguh.
3. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait materi sosialisasi
yang akan disampaikan
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk sosialisasi 1. Akuntabilitas: Daftar hadir dan kuisioner pre dan post dibuat dengan penuh tanggung
yaitu daftar hadir dan kuisioner pre dan post jawab dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien alat dan bahan yang telah
disiapkan oleh Puskesmas
2. Adaptif: Berinovasi dalam pembuatan kuisioner
3. Menyiapkan materi dan media sosialisasi 1. Berorientasi pelayanan: Materi sosialisasi dibuat berkualitas agar dapat dipahami
berupa lembar balik, banner dan leaflet dan memberikan kepuasan pada masyarakat
2. Kompeten: Materi yang disiapkan diambil dari sumber-sumber terbaru agar dapat
meningkatkan kemampuan dan mendapatkan materi yang baik
3. Loyal: Berdedikasi untuk membuat media sosialisasi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
4. Adaptif: Mengembangkan kreatifitas dalam penyusunan materi sosialisasi dengan
menyesuaikan perubahan yang ada
5. Kolaboratif: Terbuka dalam memberi kesempatan kepada siapapun yang ingin
berkontribusi dalam pembuatan materi sosialisasi
3. Melakukan 1. Melakukan koordinasi dengan pimpinan 1. Akuntabilitas: Mengatur jadwal koordinasi dengan penuh tanggung jawab sesuai
sosialisasi di waktu yang disepakati bersama
posyandu lansia 2. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait sosialisasi yang
akan dilakukan
2. Melakukan koordinasi dengan pemegang 1. Akuntabilitas: Mengatur jadwal koordinasi dengan penuh tanggung jawab sesuai
program posyandu lansia waktu yang disepakati bersama

2
4
2. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait sosialisasi yang
akan dilakukan agar sosialisasi agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif
3. Menentukan tempat dan jadwal sosialisasi 1. Akuntabilitas: Menentukan tempat dan jadwal sosialisasi dengan penuh tanggung
jawab sesuai waktu yang disepakati bersama
4. Mencetak lembar balik dan leaflet 1. Akuntabilitas: Mencetak lembar balik dan leaflet dengan penuh tanggung jawab

5. Membagikan kuisioner pre dan post 1. Akuntabilitas: Membagikan kuisioner pre dan post dengan penuh tanggung jawab
6. Pelaksanaan sosialisasi 1. Berorientasi pelayanan: Sosialisasi yang dilaksanakan sebagai bentuk pelayanan
untuk masyarakat
2. Akuntabilitas: Melaksanakan sosialisasi dengan jujur, bertanggung jawab, cermat
3. Kompeten: Memberikan materi sosialisasi sesuai dengan kompetensi
4. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait sosialisasi yang
disampaikan
5. Loyal: Berdedikasi untuk membuat melaksanakan sosialisasi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
6. Adaptif: Selalu bertindak positif dalam melaksanakan sosialisasi
7. Kolaboratif: Terbuka dalam membangun kerja sama yang sinergis dengan pihak
lain dalam pelaksanaan sosialisasi
4. Memberikan edukasi 1. Melakukan koordinasi dengan pimpinan 1. Akuntabilitas: Mengatur jadwal koordinasi dengan penuh tanggung jawab sesuai
kepada setiap pasien waktu yang disepakati bersama
hipertensi secara 2. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait sosialisasi yang
langsung disertai
akan dilakukan
pemberian leaflet
2. Melakukan koordinasi dengan petugas di 1. Akuntabilitas: Mengatur jadwal koordinasi dengan penuh tanggung jawab sesuai
unit pemeriksaan umum waktu yang disepakati bersama

2
5
2. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait sosialisasi yang
akan dilakukan
3. Mencetak leaflet 1. Akuntabilitas: Mencetak lembar balik dan leaflet dengan penuh tanggung jawab
4. Melakukan edukasi kepada setiap pasien 1. Berorientasi pelayanan: Edukasi dilaksanakan sebagai bentuk pelayanan untuk
hipertensi secara langsung disertai pemberian masyarakat
leaflet 2. Akuntabilitas: Melaksanakan edukasi dengan jujur, bertanggung jawab, cermat
3. Kompeten: Memberikan materi edukasi sesuai dengan kompetensi
4. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait edukasi yang
disampaikan
5. Loyal: Berkomitmen dan berkontribusi dalam penyampaian edukasi untuk
kebutuhan masyarakat
6. Adaptif: Menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat yang menerima
edukasi
7. Kolaboratif: Bekerja sama dengan pihak lain agar edukasi berjalan dengan baik
5. Melakukan 1. Menentukan kriteria penderita hipertensi 1. Berorientasi pelayanan: Solutif dalam menentukan kriteria kunjungan rumah dan
kunjungan rumah yang akan dilakukan kunjungan ramah dalam penyampaian sosialisasi saat kunjungan rumah agar masyarakat
mendapatkan pelayanan yang prima
2. Meminta kesediaan atau persetujuan 1. Harmonis: Menerima dan menghargai pasien dan keluarga dalam meminta
pasien dan keluarga persetujuan
3. Menyampaikan jadwal dan maksud 1. Akuntabilitas: Menyampaikan jadwal dan maksud tujuan dengan jujur,
kunjungan bertanggung jawab, cermat
5. Melakukan sosialisasi saat kunjungan 1. Berorientasi pelayanan: Sosialisasi dilaksanakan sebagai bentuk pelayanan
untuk masyarakat

2
6
rumah 2. Akuntabilitas: Bertanggung jawab dan disiplin dalam melakukan sosialisasi saat
kunjungan rumah
3. Kompeten: Sosialisasi yangdiberikan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
4. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait sosialisasi yang
disampaikan
5. Loyal: Berdedikasi dan berkomitmen agar kunjungan rumah terus dilakukan agar
mendapatkan manfaat sosialisasi yang diberikan
6. Adaptif: Menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat yang dilakukan
kunjungan rumah
7. Kolaboratif: Terbuka dalam membangun kerja sama dengan pihak lain dan
memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berkontribusi
6. Melakukan 1. Merekap dan merumuskan hasil kuisioner pre 1. Berorientasi pelayanan: Solutif dan cekatan dalam membuat kuisioner dan
evaluasi kegiatan dan post merumuskan hasil kuisioner
yang telah 2. Menyusun laporan evaluasi sosialisas 1. Akuntabilitas: Menyusun laporan evaluasi dengan jujur, cermat, disiplin,
dilakukan berintegritas tinggi serta bertanggung jawab
3. Melaporkan hasil evaluasi sosialisasi yang 1. Berorientasi pelayanan: Cekatan dalam melaporkan evaluasi sosialisasi
telah dilakukan kepada pimpinan 2. Akuntabilitas: Melaporkan laporan evaluasi dengan jujur, cermat, disiplin,
berintegritas tinggi serta bertanggung jawab
3. Kompeten: Melaporkan evaluasi kegiatan dengan baik
4. Harmonis: Menerima dan menghargai saran masukan terkait evaluasi kegiatan
yang telah dilakukan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal: Evaluasi kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat menjadi kontribusi

2
7
dalam penilaian manfaat pemberian sosialisasi
6. Kolaboratif: Terbuka dalam membangun kerja sama dengan pimpinan selaku
mentor dalam pelaporan evaluasi kegiatan

2
8
D. Identifikasi Dampak Pemecahan Isu (Bagi Peserta, Unit Kerja dan Pemkab
Banjarnegara)
Identifikasi Dampak Bagi Peserta Bagi Unit Kerja Bagi Pemkab Banjarnegara
Isu (Tempat peserta
(Isu yang dipilih) bekerja)
 Dapat  Dapat menurunkan  Dapat meningkatkan
Optimalisasi Edukasi meningkatkan kasus hipertensi di pengetahuan dan
Pasien Hipertensi pengetahuan Puskesmas partisipasi masyarakat
dalam edukasi  Dapat meningkatkan sehingga dapat
tentang hipertensi mutu pelayanan mewujudkan
 Mengetahui cara masyarakat Banjarnegara sehat
menyampaikan
edukasi agar
dapat menarik
minat pasien

E. Kontribusi Terhadap Visi, Misi, serta Nilai – Nilai Organisasi


Fokus Kontribusi Uraian Kontribusi
Visi - Pengoptimalan edukasi hipertensi diharapkan dapat meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas
Misi - Pengoptimalan edukasi hipertensi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat dan dapat meningkatkan kesehatan individu keluarga, masyarakat dan
lingkungan.
- Pengoptimalan edukasi hipertensi diharapkan dapat meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas dalam pelayanan kepada masyarakat.
Nilai – Nilai - Pengoptimalan edukasi hipertensi dapat menguatkan nilai organisasi, yaitu cepat
Organisasi dalam merespon apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, empati dalam masalah
kesehatan yang dihadapi masyarakat, ramah dan tepat dalam menyampaikan
pengetahuan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang lebih maju khususnya dalam bidang kesehatan.

2
9
BAB III.
RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Ahli Pertama – Dokter, UPTD Puskesmas Banjarmangu 1, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geominerba Bandung

Identifikasi Isu : 1. Pencegahan penyakit DBD dengan pemberantasan sarang nyamuk


2. Edukasi Hipertensi
3. Pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Isu yang Diangkat : Masih belum optimalnya edukasi pasien Hipertensi di Puskesmas Banjarmangu 1
Gagasan Pemecahan : Optimalisasi Edukasi Pasien Hipertensi di Puskesmas Banjarmangu 1
Isu

Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Pemkab Banjarnegara Pro Jawa Tengah Tahun 2022
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Melakukan 1. Mengatur jadwal pertemuan 1. Terlaksananya pengaturan jadwal Berorientasi pelayanan: Konsep disusun untuk Dalam melakukan
koordinasi dengan pimpinan selaku pertemuan dengan pimpinan selaku Rancangan aktualisasi mengarahkan pertemuan koordinasi dengan
dengan mentor mentor melalui komunikasi via chat. dibuat untuk memenuhi agar terarah dalam atasan dapat
pimpinan 2. Memaparkan rancangan 2. Terlaksananya paparan rancangan kebutuhan masyarakat dan “Mendorong Kemandirian memberikan
aktualisasi kepada pimpinan aktualisasi melalui pertemuan disampaikan dengan ramah Masyarakat untuk hidup penguatan terhadap
3. Meminta saran dan masukan 3. Pimpinan selaku mentor kepada pimpinan selaku sehat dan meningkatkan tata nilai cepat,
terkait rancangan yang akan memberikan saran dan masukan mentor kesehatan individu, ramah dan tepat
dilaksanakan terkait rancangan aktualisasi yang Akuntabilitas: Mengatur keluarga, masyarakat
dipaparkan jadwal pertemuan dengan dan lingkungan” sehingga

30
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
penuh tanggung jawab menciptakan pelayanan
sesuai waktu yang dasar yang bermutu,
disepakati bersama dan merata dan terjangkau
menyiapkan bahan
konsultasi dengan
sungguh-sungguh.
Kompeten:
Membuat bahan konsultasi
sesuai dengan kompetensi
dan berusaha mengerjakan
rancangan aktualisasi
dengan baik
Harmonis: Menerima dan
menghargai saran
masukan terkait rancangan
aktualisasi yang telah
dibuat agar tercipta
lingkungan kerja yang
kondusif
Loyal: Berdedikasi untuk
membuat rancangan
aktualisasi yang sesuai
dengan kebutuhan

31
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
masyarakat
Adaptif: Membuat inovasi
gagasan rancangan
aktualisasi yang
disesuaikan dengan
perubahan yang ada
Kolaboratif: Terbuka
dalam membangun kerja
sama dengan pimpinan
selaku mentor untuk
berkontribusi dalam
pembuatan rancangan
aktualisasi
2. Mempersia 1. Melakukan konsultasi dengan 1. Terlaksananya konsultasi mengenai Berorientasi pelayanan: Konsep disusun untuk Dalam
pkan alat mentor materi hipertensi yang akan Materi sosialisasi dibuat mengarahkan pertemuan mempersiapkan
dan bahan disosialisasikan untuk memenuhi kebutuhan agar terarah dalam materi sosialisasi
materi 2. Menyiapkan alat dan bahan 2. Tersedianya alat dan bahan untuk masyarakat dan “Mendorong Kemandirian dapat memberikan
sosialisasi untuk sosialisasi yaitu daftar sosialisasi yaitu daftar hadir dan disampaikan dengan ramah Masyarakat untuk hidup penguatan terhadap
tentang hadir dan kuisioner pre dan kuisioner pre dan post kepada pimpinan selaku sehat dan meningkatkan tata nilai cepat dan
hipertensi post mentor kesehatan individu, tepat
3. Menyiapkan materi dan media 3. Terlaksananya pembuatan materi Akuntabilitas: Mengatur keluarga, masyarakat
sosialisasi berupa lembar dan desain lembar balik, banner jadwal pertemuan dengan dan lingkungan” sehingga
balik, banner, dan leaflet maupun leaflet sebagai alat penuh tanggung jawab menciptakan pelayanan

32
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
sosialisasi sesuai waktu yang dasar yang bermutu,
disepakati bersama dan merata dan terjangkau
menyiapkan bahan
konsultasi dengan
sungguh-sungguh.
Kompeten: Materi yang
disiapkan diambil dari
sumber-sumber terbaru
agar dapat meningkatkan
kemampuan dan
mendapatkan materi yang
baik
Harmonis: Menerima dan
menghargai saran
masukan terkait materi
sosialisasi yang akan
disampaikan
Loyal: Berdedikasi untuk
membuat media sosialisasi
yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
Adaptif: Mengembangkan
kreatifitas dalam

33
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
penyusunan materi
sosialisasi dengan
menyesuaikan perubahan
yang ada
Kolaboratif: Terbuka
dalam memberi
kesempatan kepada
siapapun yang ingin
berkontribusi dalam
pembuatan materi
sosialisasi
3. Melakukan 1. Melakukan koordinasi dengan 1. Mendapatkan persetujuan dan izin Berorientasi pelayanan: Sosialisasi dilakukan Dalam memberikan
sosialisasi pimpinan melakukan sosialisasi Sosialisasi yang untuk “Mendorong sosialisasi dapat
di 2. Melakukan koordinasi dengan 2. Mendapat dukungan pemegang dilaksanakan sebagai Kemandirian Masyarakat memberikan
posyandu pemegang program posyandu program posyandu lansia bentuk pelayanan untuk untuk hidup sehat dan penguatan terhadap
lansia lansia masyarakat meningkatkan kesehatan tata nilai cepat,
3. Menentukan tempat dan 3. Tempat dan jadwal sosialisasi telah Akuntabilitas: individu, keluarga, empati, ramah,
jadwal sosialisasi disepakati Melaksanakan sosialisasi masyarakat dan maju, aman dan
4. Mencetak lembar balik dan 4. Terlaksananya pencetakan lembar dengan jujur, bertanggung lingkungan” sehingga tepat
leaflet balik dan leaflet jawab, cermat menciptakan pelayanan
5. Membagikan kuisioner pre 5. Terlaksananya pembagian kuisioner Kompeten: Memberikan dasar yang bermutu,
dan post pre dan post materi sosialisasi sesuai merata dan terjangkau
6. Pelaksanaan sosialisasi 6. Terlaksananya sosialisasi dengan kompetensi

34
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Harmonis: Menerima dan
menghargai saran
masukan terkait sosialisasi
yang disampaikan
Loyal: Berdedikasi untuk
membuat melaksanakan
sosialisasi yang sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat
Adaptif: Selalu bertindak
positif dalam melaksanakan
sosialisasi
Kolaboratif: Terbuka
dalam membangun kerja
sama yang sinergis dengan
pihak lain dalam
pelaksanaan sosialisasi
4. Memberika 1. Melakukan koordinasi dengan 1. Mendapatkan persetujuan dan izin Berorientasi pelayanan: Edukasi diberikan untuk Dalam melakukan
n edukasi pimpinan melakukan edukasi Edukasi dilaksanakan “Mendorong Kemandirian edukasi kepada
kepada 2. Melakukan koordinasi dengan 2. Mendapat dukungan unit sebagai bentuk pelayanan Masyarakat untuk hidup pasien dapat
setiap petugas di unit pemeriksaan pemeriksaan umum untuk masyarakat sehat dan meningkatkan memberikan
pasien umum Akuntabilitas: kesehatan individu, penguatan terhadap
hipertensi 3. Mencetak leaflet 3. Terlaksananya pencetakan leaflet Melaksanakan edukasi keluarga, masyarakat tata nilai cepat,

35
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
secara 4. Melakukan edukasi kepada 4. Terlaksananya edukasi dan dengan jujur, bertanggung dan lingkungan” sehingga empati, ramah,
langsung setiap pasien hipertensi pemberian leaflet jawab, cermat menciptakan pelayanan maju, aman dan
disertai secara langsung disertai Kompeten: Memberikan dasar yang bermutu, tepat
pemberian pemberian leaflet materi edukasi sesuai merata dan terjangkau
leaflet dengan kompetensi
Harmonis: Menerima dan
menghargai saran
masukan terkait edukasi
yang disampaikan
Loyal: Berkomitmen dan
berkontribusi dalam
penyampaian edukasi
untuk kebutuhan
masyarakat
Adaptif: Menyesuaikan diri
dengan lingkungan
masyarakat yang menerima
edukasi
Kolaboratif: Bekerja sama
dengan pihak lain agar
edukasi berjalan dengan
baik
5. Melakukan 1. Menentukan kriteria penderita 1. Mendapatkan kriteria penderita Berorientasi pelayanan: Dilakukan untuk Dalam melakukan

36
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
kunjungan hipertensi yang akan hipertensi yang akan dilakukan Sosialisasi dilaksanakan “Mendorong Kemandirian kunjungan rumah
rumah dilakukan kunjungan kunjungan rumah sebagai bentuk pelayanan Masyarakat untuk hidup kepada pasien dapat
2. Meminta kesediaan atau 2. Pasien dan keluarga bersedia untuk masyarakat sehat dan meningkatkan memberikan
persetujuan pasien dan Akuntabilitas: kesehatan individu, penguatan terhadap
keluarga Bertanggung jawab dan keluarga, masyarakat tata nilai cepat,
3. Menyampaikan jadwal dan 3. Pasien dan keluarga bersedia disiplin dalam melakukan dan lingkungan” sehingga empati, ramah,
maksud kunjungan sosialisasi saat kunjungan menciptakan pelayanan maju, aman dan
4. Melakukan sosialisasi saat 4. Pasien dan keluarga memahami dan rumah dasar yang bermutu, tepat
kunjungan rumah mengerti dengan materi sosialisasi Kompeten: Sosialisasi merata dan terjangkau
yang disampaikan yang diberikan sesuai
dengan kompetensi yang
dimiliki
Harmonis: Menerima dan
menghargai saran
masukan terkait sosialisasi
yang disampaikan
Loyal: Berdedikasi dan
berkomitmen agar
kunjungan rumah terus
dilakukan agar
mendapatkan manfaat
sosialisasi yang diberikan
Adaptif: Menyesuaikan diri

37
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
dengan lingkungan
masyarakat yang dilakukan
kunjungan rumah
Kolaboratif: Terbuka
dalam membangun kerja
sama dengan pihak lain
dan memberi kesempatan
kepada masyarakat untuk
berkontribusi
6. Melakukan 1. Merekap dan merumuskan 1. Terlaksananya rekapan dan evaluasi Berorientasi pelayanan: Evaluasi dilakukan untuk Dalam melakukan
evaluasi hasil kuisioner pemahaman tentang hipertensi Cekatan dalam “Mendorong Kemandirian evaluasi dapat
kegiatan 2. Menyusun laporan evaluasi 2. Terlaksananya pembuatan laporan melaporkan evaluasi Masyarakat untuk hidup memberikan
yang telah sosialisasi evaluasi sosialisasi sosialisasi sehat dan meningkatkan penguatan terhadap
dilakukan 3. Melaporkan hasil evaluasi 3. Hasil evaluasi sosialisasi telah Akuntabilitas: Melaporkan kesehatan individu, tata nilai cepat dan
sosialisasi yang telah disampaikan kepada pimpinan laporan evaluasi dengan keluarga, masyarakat tepat
dilakukan kepada pimpinan jujur, cermat, disiplin, dan lingkungan” sehingga
berintegritas tinggi serta menciptakan pelayanan
bertanggung jawab dasar yang bermutu,
Kompeten: Melaporkan merata dan terjangkau
evaluasi kegiatan dengan
baik
Harmonis: Menerima dan
menghargai saran

38
No Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
masukan terkait evaluasi
kegiatan yang telah
dilakukan agar tercipta
lingkungan kerja yang
kondusif
Loyal: Evaluasi kegiatan
yang dilakukan diharapkan
dapat menjadi kontribusi
dalam penilaian manfaat
pemberian sosialisasi
Kolaboratif: Terbuka
dalam membangun kerja
sama dengan pimpinan
selaku mentor dalam
pelaporan evaluasi
kegiatan

Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3
Ke-4 Ke-5
Ke-6
Aktualisasi per
MP
1. Berorientasi Pelayanan 1 2 1 1 2 2 8
2. Akuntabel 1 2 6 4 2 2 17
3. Kompeten 1 1 1 1 1 1 6

39
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Aktualisasi per
4. Harmonis 1 1 2 2 2 1 MP9
5. Loyal 1 1 1 1 1 1 6
6. Adaptif 1 2 1 1 1 1 7
7. Kolaboratif 1 1 1 1 1 1 6
Jumlah Aktualisasi per 7 11 13 11 10 9
Kegiatan
Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan (MP) Agenda II BerAKHLAK

40
B. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.1. Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan Sub Kegiatan Juli Agustus
S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R

23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2 25 26 27 2 29 30 31
4 8

Mengatur jadwal
pertemuan dengan
pimpinan selaku
mentor
Melakukan
Memaparkan
konsultasi dengan
rancangan
pimpinan
aktualisasi kepada
pimpinan
Meminta saran
dan masukan
terkait rancangan
yang akan
dilaksanakan
Melakukan
konsultasi dengan
mentor
Menyiapkan alat

41
dan bahan untuk
sosialisasi yaitu
daftar hadir dan
kuisioner pre dan
Mempersiapkan
post
materi sosialisasi
Menyiapkan
tentang hipertensi
materi dan media
sosialisasi berupa
lembar balik,
banner dan leaflet
Melakukan
koordinasi dengan
pimpinan
Melakukan
koordinasi dengan
Melakukan
pemegang
sosialisasi di
program
posyandu lansia
posyandu lansia
Menentukan
tempat dan jadwal
sosialisasi
Mencetak lembar
balik dan leaflet

42
Membagikan
kuisioner pre dan
post
Pelaksanaan
sosialisasi
Melakukan
Memberikan edukasi koordinasi dengan
kepada setiap pasien pimpinan
hipertensi secara Melakukan
langsung disertai koordinasi dengan
pemberian leaflet petugas di unit
pemeriksaan umum
Mencetak leaflet
Melakukan edukasi
kepada setiap
pasien hipertensi
secara langsung
disertai pemberian
leaflet
Menentukan
kriteria penderita
hipertensi yang
akan dilakukan
kunjungan
Meminta

43
kesediaan atau
Melakukan persetujuan pasien
kunjungan rumah dan keluarga
Menyampaikan
jadwal dan
maksud kunjungan
Melakukan
sosialisasi saat
kunjungan rumah
Merekap dan
merumuskan hasil
Melakukan evaluasi
kuisioner sebelum
kegiatan yang telah
dan sesudah
dilakukan
sosialisasi
Menyusun laporan
evaluasi
Melaporkan hasil
evaluasi
sosialisasi yang
telah dilakukan
kepada pimpinan

44
Kegiatan Sub Kegiatan September
K J S M S
1 2 3 4 5

Menyusun laporan evaluasi sosialisasi


Melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan Melaporkan hasil evaluasi sosialisasi yang telah
dilakukan kepada pimpinan

45
C. Identifikasi Kendala Dan Rencana Antisipasinya

Kegiatan Kendala Antisipasi


Melakukan koordinasi dengan pimpinan Padatnya kegiatan Pimpinan, membuat waktu Memanfaatkan waktu luang pimpinan sebaik
konsultasi cukup singkat mungkin agar konsultasi berjalan lancar dan
kegiatan perencanaan berjalan sesuai
rencana
Mempersiapkan alat dan bahan materi Tidak tersedianya alat cetak banner di kantor Mencetak banner pada jasa percetakan yang
sosialisasi tentang hipertensi tersedia

Melakukan sosialisasi di posyandu lansia Padatnya jadwal unit Pemeriksaan umum dan Memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin
penanggungjawab program posyandu Lansia agar perencanaan kegiatan berjalan sesuai
sehingga kurang optimal dalam persiapan rencana
pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan sosialisasi terkendala oleh padatnya Melakukan koordinasi sebaik mungkin


jadwal kegiatan sebelumnya yang sudah dengan penanggung jawab kegiatan
terjadwal di posyandu Lansia lapangan

Beberapa peserta enggan mengisi kuisioner Berusaha membuat pasien mengisi kuisioner
sebelum dan sesudah sosialisasi
Beberapa peserta sosialisasi tidak
memperhatikan materi yang Berusaha melaksanakan sosialisasi dengan
sosialisasi
diberikan oleh karena kesibukan lain peserta efektif dan efisien sehingga tepat guna dan

46
menggunakan Bahasa yang mudah
dimengerti dan menarik sehingga peserta
sosialisasi bersedia mendengarkan
Memberikan edukasi kepada setiap pasien Beberapa pasien kurang antusias terhadap Berusaha mmberikan edukasi dengan efektif
hipertensi secara langsung disertai pemberian edukasi yang diberikan dan efisien sehingga tepat guna dan
leaflet menggunakan Bahasa yang mudah
dimengerti dan menarik sehingga peserta
sosialisasi bersedia mendengarkan
Melakukan kunjungan rumah Beberapa pasien enggan untuk dilakukan Memilih waku yang efektif untuk melakukan
kunjungan rumah karena kesibukan yang kunjungan rumah
dimiliki
Melakukan evaluasi kegiatan yang telah Padatnya jadwal Pimpinan membuat Memanfaatkan waktu luang pimpinan sebaik
dilakukan pelaporan evaluasi menjadi sulit mungkin laporan evaluasi dapat
disampaikan

47
BAB IV.
PENUTUP

Berdasarkan hasil rancangan aktualisasi “Optimalisasi Edukasi Pasien Hipertensi di


Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjarmangu 1, penulis menerapkan nilai- nilai dasar ASN
Berakhlak berupa Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif.
Rancangan Aktualisasi ini merupakan langkah yang harus ditempuh sebelum
aktualisasi di unit kerja masing-masing.

48
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Berorientasi pelayanan. Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Manajemen ASN. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Smart ASN. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai


Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara

49

Anda mungkin juga menyukai