Anda di halaman 1dari 25

B.

Isu Aktual
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi
atau tidak terjadi pada masa yang akan datang, yang menyangkut banyak
hal. Baik itu ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan
nasional, bencana alam, ataupun tentang krisis.
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap
diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan
antara praktik organisasi dengan harapan-harapan
para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu merupakan suatu
hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila
tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis. Berkaitan dengan
rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari
hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa percobaan
(CPNS), tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) penulis sebagai dokter,
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan yang diinisiatif oleh
penulis melalui persetujuan coach dan mentor, serta penugasan dari
atasan.
Selama dua tahun penugasan di UPT BLUD Puskesmas Kota Garo,
penulis mengamati beberapa masalah yang sering terjadi dalam
pelayanan sehari-hari yang perlu dicarikan segera solusinya.
Dikaitkan dengan Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Government , penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut:
1. Belum optimalnya promosi kesehatan tentang manfaat Tablet Tambah
Darah (TTD) terhadap ibu hamil di wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar
2. Belum optimalnya promosi kesehatan tentang Stunting di wilayah kerja
UPT BLUD Puskesmas Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten
Kampar
3. Belum optimalnya promosi kesehatan terkait penyakit tidak menular di
wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kota Garo Kecamatan Tapung
Hilir Kabupaten Kampar

Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, akan dilakukan

1
penentuan prioritas isu yang akan dicarikan solusi oleh penulis.
Proses penentuan prioritas isu dilakukan dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness dan Growth). Rentang penilaian pada kedua metode
ini adalah 1-5. Urgency adalah seberapa mendesak isu tersebut harus
dibahas, dianalisa dan ditindak lanjuti. Seriousness adalah seberapa serius
isu tersebut harus dibahas, dianalisa dan ditindak lanjuti. Sedangkan,
Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode
USG dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Analisis Isu Menggunakan Metode USG
No IDENTIFIKASI ISU PRIORITAS Total PERINGKAT
U S G Nilai
1. Belum optimalnya promosi
kesehatan tentang manfaat Tablet
Tambah Darah (TTD) terhadap
ibu hamil di wilayah kerja UPT 3 4 4 11 III
BLUD Puskesmas Kota Garo
Kecamatan Tapung Hilir
Kabupaten Kampar
2. Belum optimalnya promosi
kesehatan tentang Stunting di
wilayah kerja UPT BLUD
4 5 5 14 I
Puskesmas Kota Garo
Kecamatan Tapung Hilir
Kabupaten Kampar
3. Belum optimalnya promosi
kesehatan terkait penyakit tidak
menular di wilayah kerja UPT
4 5 4 13 II
BLUD Puskesmas Kota Garo
Kecamatan Tapung Hilir
Kabupaten Kampar

2
Keterangan Urgency : Keterangan Seriousness: Keterangan Growth:

5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak

4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak

3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : CukupBerdampak

2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak

1 : Sangat Tidak Mendesak 1 : Sangat Tidak berpengaruh 1 : Sangat Tidak Berdampak

Berdasarkan analisa isu yang dilakukan menggunakan metode USG,


maka penulis memilih isu no. 2 sebagai isu pokok dengan skor nilai 14, yaitu
“Belum optimalnya promosi kesehatan tentang Stunting di wilayah
kerja UPT BLUD Puskesmas Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir
Kabupaten Kampar”.

C. Gagasan/Kegiatan Pemecahan Isu

Menurut Suyono, Gagasan (pikiran) adalah sesuatu (hasil pemikiran,


usulan, keinginan, harapan) yang akan disampaikan penulis kepada
pembaca atau pendengarnya. Lebih lanjut, gagasan itu akan dilengkapi
dengan fakta, data, informasi dan pendukung lainnya yang diharapkan dapat
memperjelas gagasan dan sekaligus meyakinkan calon pembacaanya.
Sedangkan menurut KBBI gagasan adalah hasil pemikiran atau ide. Isu
menurut Barry Jones dan Chase adalah sebuah masalah yang belum
terpecahkan yang siap diambil keputusannya, sedangkan menurut KBBI isu
adalah masalah yang dikedepankan untuk di tanggapi. Jadi, dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa gagasan pemecahan isu adalah hasil
pemikiran atau ide seseorang untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu
masalah yang dilengkapi dengan fakta, data, informasi dan pendukung
lainnya untuk pengambilan keputusan.

3
Tabel 2.2 Gagasan Penyelesaian Isu
UNIT KERJA UPT BLUD Puskesmas Kota Garo
ISU YANG DIANGKAT Belum optimalnya promosi kesehatan tentang
Stunting di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas
Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten
Kampar
GAGASAN Optimalisasi promosi kesehatan tentang Stunting
PEMECAHAN ISU di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kota
Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar

KEGIATAN YANG Berdasarkan pemecahan isu menggunakan


DIUSULKAN analisis USG, maka diperlukan kegiatan sebagai
berikut:
1. Mendata kasus stunting di wilayah kerja di
UPT BLUD Puskesmas Kota Garo
2. Melakukan penyuluhan tentang stunting
kepada masyarakat di posyandu balita
3. Memperkenalkan metode makan dengan gizi
seimbang “ISI PIRINGKU”
4. Melakukan kegiatan Penimbangan BB dan
Pengukuran TB pada Balita di Posyandu
Balita
5. Evaluasi kegiatan

D. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPT BLUD Puskesmas Kota Garo
Identifikasi Isu :

1. Belum optimalnya promosi kesehatan tentang manfaat Tablet Tambah


Darah (TTD) terhadap ibu hamil di wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar
2. Belum optimalnya promosi kesehatan tentang Stunting di wilayah kerja
UPT BLUD Puskesmas Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten
Kampar
3. Belum optimalnya promosi kesehatan terkait penyakit tidak menular di
wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kota Garo Kecamatan Tapung
Hilir Kabupaten Kampar.

4
Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya promosi kesehatan tentang stunting
di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir
Kabupaten Kampar

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Promosi Kesehatan Tentang


Stunting di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kota Garo Kecamatan
Tapung Hilir Kabupaten Kampar

Tabel 2.3
Kegiatan 1 Mendata kasus stunting di wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Kota Garo
Kegiatan 1
1 Kegiatan Mendata kasus stunting di wilayah
kerja di UPT BLUD Puskesmas Kota
Garo
Dengan Mendata kasus stunting di wilayah
kerja di UPT BLUD Puskesmas Kota Garo
secara tepat dan akurat. Hal tersebut
menggambarkan pelaksanaan
ANEKA,Pelayanan Publik (Peran dan
Fungsi ASN dalam NKRI)
2 Tahapan kegiatan 1. Melakukan konsultasi (WOG) dengan
kepala puskesmas mengenai
pendataan kasus stunting dengan sikap
hormat, sopan dan santun
(nasionalisme, etika publik). Lalu
mengkomunikasikan secara efektif
(komitmen mutu) tentang rencana
aktualisasi yang akan di jalankan.
kemudian mencatat saran dan arahan
pimpinan dengan teliti (akuntabilitas)
dan cermat (manajemen ASN). Lalu
meyakinkan kepala puskesmas bahwa
akan melaksanakan kegiatan dengan
profesional dan tanggung jawab
(pelayanan publik, anti korupsi).

2. Melakukan kerjasama (WOG) dengan


pemegang program gizi mengenai
pendataan kasus stunting. Lalu
meminta data yang sebaik baiknya agar
kegiatan dapat dilakukan dengan
konsisten (akuntabilitas) . Dengan
rasa hormat (nasionalisme) saya
meminta izin untuk melihat data

5
tersebut, dan membacanya dengan
teliti (komitmen mutu) agar didapati
data yang akurat, tepat, jujur (etika
publik, pelayanan publik, anti
korupsi) lalu data dikaji denga cermat
sehingga data tersebut jelas
(akuntabilitas)

3. Berkolaborasi (WOG) dengan bidan


desa dengan penuh tanggung jawab
(anti korupsi) untuk mengumpulkan
data dengan teliti (Komitmen mutu)
dan valid (Akuntabilitas). Kemudian
memastikan kepada bidan desa
dengan sopan (etika publik) apakah
benar (akuntabilitas) data stunting
pada desa tersebut sebanyak 155
orang. Memastikan data tersebut tepat
(Pelayanan Publik) dan jujur
(Manajemen ASN). Lalu meminta
kepada bidan desa untuk melaporkan
laporan gizi tepat waktu
(Nasionalisme) tiap bulannya serta
mengukur TB dan menimbang BB
pasien dengan benar.

4. Dengan berkoordinasi (WOG)


bersama pemegang program gizi dan
bidan desa didapati data stunting yang
akurat ( etika publik) sebanyak 155
orang pada tahun 2020. Dengan
terkumpulnya data yang valid
(Akuntabilitas) maka akan
mempermudah melakukan kegiatan
selanjutnya. Dan saya mulai membaca
data dengan tepat (Pelayanan Publik).
Kemudian saya mengkaji data dengan
cermat sehingga mendapatkan data
yang jelas (akuntabilitas) sehingga
didapatkan data yang berkualitas tinggi
untuk menghasilkan pelaksanaan
kegiatan yang bermutu (komitmen
mutu) dan dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab (nasionalisme),
integritas tinggi (manajemen ASN) dan
berani (anti korupsi) mengemukakan
data yang sebenarnya.

6
3 Output/hasil Terdatanya kasus stunting di di wilayah
kerja di UPT BLUD Puskesmas Kota Garo
Adapun nilai-nilai ANEKA dalam
melakukan kegiatan ini yang akan saya
terapkan adalah :

Akuntabilitas :

Saya melakukan konsultasi dengan


pimpinan dan mencatat saran, arahan
kepala puskesmas dengan teliti. Kemudian
Saya berkoordinasi dengan bidan desa dan
pemegang program gizi agar kegiatan
dapat dilakukan dengan konsisten dan
benar sehingga didapat data yang jelas.
Keterkaitan substansi Nasionalisme :
mata pelajaran Saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan dengan sikap hormat, sopan
dan santun. Kemudian Saya berkoordinasi
dengan bidan desa dan pemegang
program gizi dengan hormat dan tepat
waktu sehingga kegiatan mengumpulkan
data dapat dilakukan dengan penuh
tanggung jawab
Etika publik :

Saya melakukan konsultasi dengan


pimpinan dengan sopan. Kemudian Saya
berkoordinasi dengan bidan desa dan
pemegang program gizi dengan
4 memastikan apakah benar di desa tersebut
anak yang mengalami stunting sebanyak
155 orang. Tujuan kegiatan ini untuk
mendapatkan data yang akurat
Komitmen Mutu :
Saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan dengan sikap hormat, sopan dan
santun. Saya mengkomunikasikan secara
efektik. Kemudian Saya berkoordinasi
dengan bidan desa dan pemegang
program gizi. Lalu saya mulai membaca
data dengan teliti untuk menghasilkan
pelaksanaan kegiatan yang bermutu
Anti korupsi :
Saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan dan meyakinkan pimpinan bahwa

7
saya dapat melakukan kegiatan dengan
penuh tanggung jawab . Kemudian Saya
berkoordinasi dengan bidan desa dan
pemegang program gizi. Lalu saya mulai
membaca data yang dilaksanakan dengan
jujur dan berani mengemukakan data
yang sebenarnya
Manajemen ASN:
Saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan dan meyakinkan pimpinan bahwa
saya dapat melakukan kegiatan dengan
penuh tanggung jawab . Kemudian Saya
berkoordinasi dengan bidan desa dan
pemegang program gizi. Lalu saya mulai
membaca data yang dilaksanakan dengan
jujur dan berani mengemukakan data
Whole of Government (WOG) :
Saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan dan meyakinkan pimpinan bahwa
saya dapat melakukan kegiatan dengan
profesional. Kemudian Saya
berkoordinasi dengan pemegang program
gizi dan bidan desa untuk mengkaji data
sehingga didapati data yang akurat
Pelayanan Publik:
Saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan dan meyakinkan pimpinan bahwa
saya dapat melakukan kegiatan dengan
profesional. Kemudian Saya berkoordinasi
dengan bidan desa dan pemegang
program gizi. Kegiatan dilaksanakan
dengan tepat untuk mendapatkan data
yang akurat
5 Kontribusi terhadap visi- Dengan terlaksananya kegiatan ini akan
misi organisasi dapat membantu mewujudkan visi
puskesmas yaitu “Mewujudkan
Kecamatan Tapung Hilir Sehat Mandiri
dan Berkeadilan” dan misi puskesmas ke
1 dan yaitu “Memberikan Pelayanan
secara Prima baik Perorangan,
Keluarga, dan Kelompok Masyarakat”

6 Penguatan nilai- nilai Dengan terlaksananya mendata kasus


organisasi stunting di wilayah kerja di UPT BLUD
Puskesmas Kota Garo akan berkontribusi
dalam penguatan nilai-nilai organisasi dari
UPT BLUD Puskesmas Kota Garo yaitu

8
Profesional dan Mandiri.

Tabel 2.4
Kegiatan 2 Melakukan penyuluhan tentang stunting kepada masyarakat
di posyandu balita
Kegiatan 2
1 Kegiatan Melakukan penyuluhan tentang stunting
kepada masyarakat di posyandu balita
Dengan Melakukan penyuluhan tentang
stunting kepada masyarakat di posyandu
balita dengan benar. Hal tersebut
menggambarkan pelaksanaan
ANEKA,Pelayanan Publik (Peran dan
Fungsi ASN dalam NKRI)
2 Tahapan kegiatan 1. Dengan ramah (etika publik)
berkoordinasi (WOG) dengan bidan
desa serta mencari mufakat dengan
akal sehat (nasionalisme) mengenai
jadwal posyandu balita. Lalu
menjelaskan dengan benar
(Manajemen ASN) mengenai Laporan
aktualisasi. Tujuan memberikan
kejelasan (akuntabilitas) ini agar
terbentuknya komunikasi yang efektif
(pelayanan publik, komitmen mutu)
dan saling kerjasama (Nasionalisme).
Kegiatan dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. (akuntabilitas) dan
tepat waktu (anti korupsi).

2. Membuat leaflet mengenai stunting,


saya mencari referensi yang akurat,
terpercaya, terupdate di google
(Pelayanan publik) tentang stunting
dengan penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas) dan bekerja keras
(nasionalisme). Memberikan informasi
yang benar pada leaflet agar dapat

9
tersampaikan pada pasien/masyarakat
yang membaca (nasionalisme).
Design Leaflet di buat dengan
semenarik mungkin sehingga
membutuhkan pemikiran yang kreatif
dan inovatif (Komitmen mutu) serta
bahasa yang sederhana jelas
(Manajemen ASN). Leaflet di cetak
secukupnya dan tidak berlebihan
(anti korupsi). Kemudian pada saat
jadwal posyandu balita sebelum
melakukan penyuluhan mengenai
stunting dengan Adil (Anti korupsi)
dan profesional (etika publik) mem
bagikan leaflet ke setiap orang tua
yang datang membawa anak ke
posyandu.

3. Melakukan penyuluhan dengan


bekerja sama (WOG) dengan kader
agar kegiatan efektif dan bermutu
(pelayanan publik,Komitmen mutu)
dan tepat waktu (nasionalisme.
Dengan rasa hormat (nasionalisme)
meminta masyarakat untuk menjaga
jarak ,memakai masker dan mencuci
tangan terlebih dahulu. Lalu
menyiapkan infocus agar masyarakat
dapat langsung melihat dengan jelas
(Akuntabilitas) power point mengenai
stunting. kemudian menyampaikan
materi penyuluhan mengenai stunting
dengan benar dan berani
(manajemen ASN, anti korupsi).
serta sesuai dengan keahlian (etika
publik).
3 Output/hasil Terlaksananya penyuluhan tentang
stunting
4 Keterkaitan substansi Adapun nilai-nilai ANEKA dalam melakukan
mata pelajaran kegiatan ini yang akan saya terapkan
adalah :

Akuntabilitas :
Saya melakukan koordinasi dengan bidan
desa dan kader untuk memberikan
kejelasan tentang kegiatan aktualisasi
saya. Lalu saya membuat leaflet dengan
penuh tanggung jawab dan menyiapkan
infokus agar masyarakat jelas melihat

10
power point saya ketika penyuluhan.
Nasionalisme :
Saya melakukan kerja sama dengan bidan
desa agar kegiatan dapat dilaksanakan
dengan baik. Lalu saya bekerja keras
untuk membuat leaflet mengenai stunting
kemudian saya datang keposyandu dengan
tepat waktu
Etika publik :
Saya melakukan kerja sama dengan bidan
desa dengan ramah untuk mufakat
mengenai jadwal posyandu. Lalu saya
membagikan leaflet dengan profesional ke
setiap orang tua yang datang. Saya
menyampaikan penyuluhan mengenai
stunting sesuai keahlian saya.
Komitmen Mutu :
Saya melakukan kerja sama dengan bidan
desa dengan komunikasi efektif. Lalu
saya membuat leaflet dengan pemikiran
yan kreatif dan inovatif. Setelah itu saya
meminta menjaga protokol kesehatan
ketika penyuluhan untuk mewujudkan
kegiatan yang bermutu
Anti korupsi :
Saya melakukan kerja sama dengan bidan
desa untuk melaksanakan kegiatan dengan
tepat waktu. Lalu menyiapkan media
edukasi berupa leaflet. Leaflet saya cetak
secukupnya dan tidak berlebihan.
Kemudian menyampaikan materi
penyuluhan tentang stunting dengan benar
dan berani.
Manajemen ASN:
Saya melakukan kerja sama dengan bidan
desa untuk melaksanakan kegiatan dengan
benar. Lalu menyiapkan media edukasi
berupa leaflet dengan menggunakan
bahasa yang jelas. Kemudian
menyampaikan materi penyuluhan tentang
stunting dengan benar.
Whole of Government (WOG) :
Saya melakukan kerja sama dengan bidan
desa untuk melaksanakan kegiatan dengan
benar. Lalu menyiapkan media edukasi
berupa leaflet dengan menggunakan

11
bahasa yang jelas. Kemudian
menyampaikan materi penyuluhan tentang
stunting dengan benar dan bekerja sama
dengan kader untuk memantau protokol
kesehatan.
Pelayanan Publik:
Saya melakukan kerja sama dengan bidan
desa untuk mewujudkan komunikasi yang
efektif. Lalu menyiapkan media edukasi
berupa leaflet dengan mencari referensi
yang akurat, terpercaya di google.
Kemudian menyampaikan materi
penyuluhan tentang stunting dengan benar
dan jelas.
5 Kontribusi terhadap visi- Dengan terlaksananya kegiatan ini akan
misi organisasi dapat membantu mewujudkan visi
puskesmas yaitu “Mewujudkan
Kecamatan Tapung Hilir Sehat Mandiri
dan Berkeadilan” dan misi puskesmas ke
1 yaitu “Memberikan Pelayanan secara
Prima baik Perorangan, Keluarga, dan
Kelompok Masyarakat”
6 Penguatan nilai- nilai Dengan terlaksananya penyuluhan tentang
organisasi stunting kepada masyarakat di posyandu
balita akan berkontribusi dalam penguatan
nilai-nilai organisasi dari UPT BLUD
Puskesmas Kota Garo yaitu Profesional
dan Mandiri.

Tabel 2.5
Kegiatan 3 Memperkenalkan metode makan dengan gizi seimbang
“ISI PIRINGKU”
Kegiatan 3
1 Kegiatan Memperkenalkan metode makan dengan
gizi seimbang “ISI PIRINGKU”

Dengan Memperkenalkan metode makan


dengan gizi seimbang “ISI PIRINGKU”
dengan jelas. Hal tersebut
menggambarkan pelaksanaan ANEKA,
Pelayanan Publik (Peran dan Fungsi
ASN dalam NKRI)
2 Tahapan kegiatan 1. Berkoordinasi (WOG) dengan
pemegang program gizi dengan sikap
sopan (etika publik) untuk

12
menetapkan waktu dan tempat
pelaksanaan. Lalu menjelasakan
dengan benar (Manajemen ASN)
mengenai Laporan aktualisasi yang
salah satu kegiatannya adalah
memperkenalkan metode makan
dengan gizi seimbang “isi piringku”.
Tujuan memberikan kejelasan
(akuntabilitas) ini agar terbentuknya
mufakat, komunikasi yang efektif
(pelayanan publik, komitmen mutu)
dan saling kerjasama (Nasionalisme)
Sehingga acara dapat dilaksanakan
tepat waktu,efektif dan efisien (anti
korupsi,komitmen mutu).
2. Mempersiapkan alat dan bahan yang
akan di bawa saat kegiatan nanti
dengan penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas) dan cepat (etika
publik). Lalu mencari referensi yang
akurat (pelayanan publik) di google
mengenai alat dan bahan, lalu alat dan
bahan direkap dengan kerja keras
(nasionalisme). Ketika
mempersiapkan alat dan bahan
melakukan kerjasama (WOG) dengan
pemegang program gizi yang
dilaksanakan secara profesional
(manajemen ASN) agar didapatkan
hasil yang efektif dan efisien
(komitmen mutu).
3. Lalu saya Membuat dan mencetak
undangan dengan kalimat yang sopan,
mudah dipahami serta jelas, cermat
, benar dan teliti (Manajemen ASN,
komitmen mutu, akuntabilitas)
seperti waktu, hari dan tempat
pelaksanaannya (etika publik,
pelayanan publik, akuntabilitas).
kemudian meminta kepada kader untuk
saling membantu dan bekerjasama
(nasionalisme, WOG) dalam
memberikan undangan kepada orang
tua yang mempunya anak stunting
secara adil (anti korupsi)
4. Mempromosikan dan memperkenalkan
metode makan dengan gizi seimbang
“isi piringku” dengan tepat dan
profesional (pelayanan publik,

13
manajemen ASN) serta jelas dan
berani (akuntabilitas, anti korupsi)..
Lalu bekerja sama (WOG) dengan
Kader dengan penuh tanggung jawab
(nasionalisme) agar kegiatan efektif
dan efisien (komitmen mutu).
Kegiatan dilakukan dengan sesuai
keahlian (etika publik) dan mandiri
(anti korupsi)

3 Output/hasil Di ketahuinya metode makan dengan gizi


seimbang “ISI PIRINGKU” oleh
masyarakat.
Adapun nilai-nilai ANEKA dalam
melakukan kegiatan ini yang akan saya
terapkan adalah :

Akuntabilitas :
Saya berkoordinasi dengan pemegang
program gizi untuk memberikan kejelasan
mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
Kemudian saya mempersiapkan alat dan
bahan dengan penuh tanggung jawab.
Kemudian mencetak undangan dengan
benar. Lalu memperkenalkan metode
makan dengan gizi seimbang “isi piringku”
dengan berani.
Nasionalisme :
Saya bekerjasama dengan pemegang
program gizi untuk memberikan kejelasan
Keterkaitan substansi mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
4
mata pelajaran Kemudian saya mempersiapkan alat dan
bahan dengan kerja keras. Kemudian
mencetak undangan dengan benar. Lalu
memperkenalkan metode makan dengan
gizi seimbang “isi piringku” dengan penuh
tanggung jawab.
Etika publik :
Saya bekerjasama dengan pemegang
program gizi untuk memberikan kejelasan
mengenai kegiatan yang akan dilakukan
dengan sopan. Kemudian saya
mempersiapkan alat dan bahan dengan
cepat. Kemudian mencetak undangan
dengan benar. Lalu memperkenalkan
metode makan dengan gizi seimbang “isi
piringku” dengan sesuai keahlian.
Komitmen Mutu :
Saya bekerjasama dengan pemegang

14
program gizi dengan komunikasi yang
efektif. Kemudian saya mempersiapkan
alat dan bahan dengan efektif dan efisien.
Kemudian mencetak undangan dengan
teliti. Lalu memperkenalkan metode
makan dengan gizi seimbang “isi piringku”
dengan profesional.
Anti korupsi :
Saya bekerjasama dengan pemegang
program gizi dengan tepat waktu.
Kemudian saya mempersiapkan alat dan
bahan dengan efektif dan efisien.
Kemudian mencetak undangan dengan
baik . Lalu memperkenalkan metode
makan dengan gizi seimbang “isi piringku”
dengan mandiri.
Manajemen ASN:
Saya bekerjasama dengan pemegang
program gizi dengan menjelaskan kegiatan
dengan benar. Kemudian saya
mempersiapkan alat dan bahan dengan
profesional. Kemudian mencetak undangan
dengan cermat . Lalu memperkenalkan
metode makan dengan gizi seimbang “isi
piringku” dengan profesional.
Whole of Government (WOG) :
Saya bekerjasama dengan pemegang
program gizi dengan tepat waktu.
Kemudian saya mempersiapkan alat dan
bahan dengan efektif dan efisien.
Kemudian mencetak undangan dengan
baik dengan meminta kerjasama kepada
kader. Lalu memperkenalkan metode
makan dengan gizi seimbang “isi piringku”
Pelayanan Publik:
Saya bekerjasama dengan pemegang
program gizi dengan komunikasi efektif.
Kemudian saya mempersiapkan alat dan
bahan dengan efektif dan efisien.
Kemudian mencetak undangan dengan
baik . Lalu memperkenalkan metode
makan dengan gizi seimbang “isi piringku”
dengan profesional.
5 Kontribusi terhadap visi- Dengan terlaksananya kegiatan ini akan
misi organisasi dapat membantu mewujudkan visi
puskesmas yaitu “Mewujudkan
Kecamatan Tapung Hilir Sehat Mandiri
dan Berkeadilan” dan misi puskesmas ke
1,2,dan 3yaitu “Memberikan Pelayanan

15
secara Prima baik Perorangan,
Keluarga, dan Kelompok Masyarakat,
meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui peningkatan
kompetensi tenaga kesehatan dan
melaksanakan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
melalui UKBM”
6 Penguatan nilai- nilai Dengan terlaksananya kegiatan
organisasi memperkenalkan metode makan dengan
gizi seimbang “ISI PIRINGKU” di UPT
BLUD Puskesmas Kota Garo akan
berkontribusi dalam penguatan nilai-nilai
organisasi dari UPT BLUD Puskesmas
Kota Garo yaitu Akuntabilitas dan
Inovatif

Tabel 2.6
Kegiatan 4 Melakukan kegiatan Penimbangan BB dan Pengukuran TB
pada Balita di Posyandu Balita

Kegiatan 4
1 Kegiatan Melakukan kegiatan Penimbangan BB dan
Pengukuran TB pada Balita di Posyandu
Balita

Dengan Melakukan kegiatan Penimbangan


BB dan Pengukuran TB pada Balita di
Posyandu Balita secara valid. Hal tersebut
menggambarkan pelaksanaan ANEKA,
Pelayanan Publik (Peran dan Fungsi
ASN dalam NKRI)

2 Tahapan kegiatan 1. Menemui bidan desa untuk


berkolaborasi (WOG) mengenai
jadwal posyandu balita serta
memufakatkan agar terciptanya
efektivitas kerja (etika public). Lalu
menjelaskan dengan Profesional
(Manajemen ASN) mengenai Laporan
aktualisasi yang salah satu
kegiatannya adalah melakukan
kegiatan penimbangan BB dan
pengukuran TB. Tujuan memberikan
kejelasan (akuntabilitas) ini agar
terbentuknya komunikasi yang efektif

16
(pelayanan publik, komitmen mutu)
sehingga acara dapat dilaksanakan
tepat waktu (anti korupsi) dan
berintegritas tinggi (nasionalisme)
2. Dengan bertanggung jawab
(nasionalisme) menyiapkan alat
pengukur TB dan BB seperti timbangan
dan meteran. Pastikan timbangan tidak
dalam keadaan rusak agar didapati
hasil yang akurat (etika publik). Lalu
menyiapkan alat lainnya seperti pena,
pencil, penghapus, absensi, buku KMS
secukupnya dan tidak berlebihan
(anti korupsi). Dalam kegiatan ini
bekerja sama (WOG) dengan bidan
desa dan kader untuk memantau
protokol kesehatan covid-19 selama
kegiatan agar kegiatan berjalan secara
efektif dan efisien (Pelayanan
publik). Kegiatan ini dilakukan dengan
sungguh-sungguh, cermat dan
bertanggungjawab (Akuntabilitas)
bekerja keras, jujur , dan disiplin agar
kegiatan didapat hasil yang
memuaskan (Komitmen Mutu) dan
berintegritas tinggi (Manajemen
ASN).
3. Melakukan penimbangan BB dan
pengukuran TB dengan sabar,
konsisten (akuntabilitas) berani (anti
korupsi) dan Profesional
(Manajemen ASN). Lalu memeriksa
pasien didasari sikap peduli dan
empati (etika publik). kemudian
meminta kepada kader untuk saling
membantu (nasionalisme) dalam
kegiatan ini. Agar kegiatan adil dan
efektif (pelayanan publik) meminta
pasien/klien satu persatu kedepan
sesuai urutan antrian. Lalu meminta
kerja samanya (wog) terhdap
pasien/klien untuk tetap
memperhatikan protokol kesehatan
seperti memakai masker ,mencuci
tangan dan menjaga jarak agar
tercapai kegiatan yang bermutu
(komitmen mutu).
4. Mencatat hasil penimbangan BB dan
pengukuran TB tersebut dengan jujur

17
dan transparansi (anti korupsi,
nasionalisme). Dalam melaksanakan
kegiatan ini berkerja sama (WOG)
dengan kader. Selanjutnya dengan
akurat (etika publik) data tersebut
dimasukkan dalam KMS (Kartu menuju
Sehat) guna untuk melihat Tinggi
Badan dan Berat badan anak yang
seharusnya berdasarkan umur. Lalu
memberi tahu dengan jelas
(manajemen ASN) kepada orang tua
pasien/klien hasil dari pemeriksaan
tersebut dan memberikan edukasi yang
tepat (pelayanan publik) kepada
orang tua yang anak nya termasuk
kategori stunting dengan komunikasi
efektif (komitmen mutu). Edukasi di
lakukan dengan konsisten
(akuntabilitas) kepada setiap orang
tua anak yang mengalami stunting.

3 Output/hasil Terlaksananya kegiatan Penimbangan BB


dan Pengukuran TB pada Balita di
Posyandu Balita
Adapun nilai-nilai ANEKA dalam
melakukan kegiatan ini yang akan saya
terapkan adalah :

Akuntabilitas :
Saya berkoordinasi dengan bidan desa
dengan memberikan penjelasan.
Menyiapkan alat pengukur TB dan BB
seperti meteran dan timbangan secara
bertanggung jawab. Melakukan kegiatan
penimbangan BB dan pengukuran TB
dengan membangun kepercayaan antara
4 Keterkaitan substansi
orang tua anak dan saya. Mencatat hasil
mata pelajaran
dengan konsisten
Nasionalisme :
Saya berkoordinasi dengan bidan desa
dengan integritas tinggi. Menyiapkan alat
pengukur TB dan BB seperti meteran dan
timbangan secara bertanggung jawab.
Melakukan kegiatan penimbangan BB dan
pengukuran TB dengan saling membantu
antara saya dan kader. Mencatat hasil
dengan jujur
Etika publik :
Saya berkoordinasi dengan bidan desa

18
agar terwujudnya efektivitas kerja.
Menyiapkan alat pengukur TB dan BB
seperti meteran dan timbangan secara
akurat. Melakukan kegiatan penimbangan
BB dan pengukuran TB dengan didasari
sikap peduli dan empati. Mencatat hasil
dengan akurat.
Komitmen Mutu :
Saya berkoordinasi dengan bidan desa
dengan komunikasi yang efektif.
Menyiapkan alat pengukur TB dan BB
seperti meteran dan timbangan dengan
bekerja keras, disiplin agar didapat hasil
yang memuaskan. Melakukan kegiatan
penimbangan BB dan pengukuran TB agar
tercapai kegiatan yang bermutu. Mencatat
hasil dengan efektif.
Anti korupsi :
Saya berkoordinasi dengan bidan desa
dengan tepat waktu. Menyiapkan alat
pengukur TB dan BB. Melakukan kegiatan
penimbangan BB dan pengukuran dengan
berani. Mencatat hasil kegiatan
penimbangan BB dan pengukuran TB
dengan jujur.
Manajemen ASN:
Saya berkoordinasi dengan bidan desa
dengan profesional. Menyiapkan alat
pengukur TB dan BB seperti meteran dan
timbangan dengan integritas tinggi.
Melakukan kegiatan penimbangan BB dan
pengukuran TB dengan membangun
kepercayaan antara orang tua anak dan
saya. Mencatat hasil dengan jelas.
Whole of Government (WOG) :
Saya berkoordinasi dengan bidan desa
dengan memberikan penjelasan.
Menyiapkan alat pengukur TB dan BB
seperti meteran dan timbangan secara
bertanggung jawab dengan bekerja sama
dengan kader. Melakukan kegiatan
penimbangan BB dan pengukuran TB
dengan membangun kepercayaan antara
orang tua anak dan saya. Mencatat hasil
dengan konsisten
Pelayanan Publik:
Saya berkoordinasi dengan komunikasi
secara efektif. Menyiapkan alat pengukur
TB dan BB seperti meteran dan timbangan

19
secara efektif. Melakukan kegiatan
penimbangan BB dan pengukuran TB
dengan adil. Mencatat hasil dengan tepat.
5 Kontribusi terhadap visi- Dengan terlaksananya kegiatan ini akan
misi organisasi dapat membantu mewujudkan visi
puskesmas yaitu “Mewujudkan
Kecamatan Tapung Hilir Sehat Mandiri
dan Berkeadilan” dan misi puskesmas ke
1, 2, dan 3 yaitu “Memberikan Pelayanan
secara Prima baik Perorangan,
Keluarga, dan Kelompok Masyarakat,
meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui peningkatan
kompetensi tenaga kesehatan dan
melaksanakan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
melalui UKBM”
6 Penguatan nilai- nilai Dengan terlaksananya kegiatan
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
organisasi
pada Balita di Posyandu Balita akan
berkontribusi dalam penguatan nilai-nilai
organisasi dari UPT BLUD Puskesmas
Kota Garo yaitu Profesional.

Tabel 2.7
Evaluasi Kegiatan

Kegiatan 5
1 Kegiatan Evaluasi Kegiatan

Dengan Melakukan Evaluasi Kegiatan


dengan valid. Hal tersebut
menggambarkan pelaksanaan
ANEKA,Pelayanan Publik (Peran dan
Fungsi ASN dalam NKRI)

2 Tahapan kegiatan 1. Melakukan koordinasi (WOG) dengan


pemegang program gizi mengenai
evaluasi kegiatan dengan
berkomunikasi (etika publik) yang
efektif dan benar (pelayanan publik,
komitmen mutu, manajemen ASN)
serta saling bekerjasama
(nasionalisme) dan memberikan
kejelasan (akuntabilitas) tentang tujuan

20
kegiatan dengan mengatakan yang
sejujurnya agar didapati hasil yang
efektif (anti korupsi)
2. Menganalisis data dengan penuh
tanggung jawab (Akuntabilitas), cepat
dan akurat (pelayanan publik, etika
publik). Data dimasukkan ke KMS
dengan sabar dan adil tanpa dipilih-pilih
(nasionalisme) dengan kerja keras
(anti korupsi) lalu merekap dengan
membuat 2 (dua) pembagian kategori
yaitu pendek dan sangat pendek
sehingga didapati hasil analisis data
yang jelas dan tepat (komitmen
mutu,manajemen ASN). Dengan
terbuka (akuntabilitas) data diberikan
kepada bidan desa dan pemegang
program gizi.
3. Melaporkan hasil pelaksanaan dan
evaluasi pelaksanaan kepada Kepala
puskesmas dengan jujur dan
bertanggung jawab (nasionalisme),
menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar (akuntabilitas).
Kegiatan dilakukan dengan profesional
(etika publik) dan tidak memanipulasi
data (Anti Korupsi). Memberitahukan
serta meminta saran (WOG) kepada
kepala puskesmas bahwa kegiatan
berjalan dengan lancar dan efektif
(Manajemen ASN) serta menjunjung
tinggi integritas (akuntabilitas) untuk
meningkatkan mutu pelayanan
(Komitmen Mutu).
3 Output/hasil Hasil evaluasi terlaporkan dan saran dari
pimpinan didapatkan
Adapun nilai-nilai ANEKA dalam melakukan
kegiatan ini yang akan saya terapkan
adalah :
4 Keterkaitan substansi
mata pelatihan Akuntabilitas :
Saya akan bekerja sama dengan
pemegang program gizi dan memberikan
kejelasan mengenai evaluasi kegiatan dan

21
menganalisis data dengan penuh
tanggung jawab serta terbuka

Nasionalisme :
Saya akan bekerja sama dengan
pemegang program gizi untuk
memasukkan data ke dalam KMS dengan
adil tanpa dipilih-pilih. Setelah data
selesai dianalisis kemudian saya meminta
jadwal untuk ketemu kepala puskesmas
dengan penuh tanggung jawab
Etika publik :
Saya mengkomunikasikan kepada
pemegang program gizi tentang evaluasi
kegiatan kemudian saya menganalisis data
dengan akurat lalu melaporkan hasil
evaluasi kegiatan dengan profesional
Komitmen Mutu :
Saya akan bekerja sama dengan
pemegang program gizi dan memberikan
kejelasan mengenai evaluasi kegiatan yang
bertujuan agar terbentuknya komunikasi
yang efektif lalu saya menganalisis data
dan membuat dua kategori yaitu pendek
dan sangat pendek sehingga didapatkan
data yang jelas kemudian saya berdiskusi
dan meminta saran kepada pimpinan yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan
Anti korupsi :
Saya akan bekerja sama dengan
pemegang program gizi guna untuk
mendapatkan hasil kegiatan yang efektif
dan bermutu lalu saya bekerja keras untuk
melakukan analisis data dan memasukkan
data kedalam KMS tanpa memanipulasi
data
Manajemen ASN:
Saya akan bekerja sama dengan
pemegang program gizi dan memberikan
kejelasan mengenai evaluasi kegiatan
dengan benar lalu saya menganalisis data
dan membuat dua kategori yaitu pendek
dan sangat pendek sehingga didapatkan
data yang tepat kemudian saya

22
memberitahukan kepada pimpinan bahwa
kegiatan berjalan lancar dan efektif

Whole of Government (WOG) :


Saya akan bekerja sama dengan
pemegang program gizi tentang
mengevaluasi kegiatan dan menganalisis
data lalu berdiskusi dan meminta saran
kepada pimpinan mengenai pelaporan hasil
pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan.
Pelayanan Publik:
Saya akan bekerja sama dengan
pemegang program gizi dan memberikan
kejelasan mengenai evaluasi kegiatan yang
bertujuan agar terbentuknya komunikasi
yang efektif lalu saya menganalisis data
dengan cepat dan akurat kemudian
bertemu pimpinan untuk melaporkan hasil
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
5 Kontribusi terhadap visi- Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi
misi organisasi nomor 1, 2, dan 5 UPT BLUD Puskesmas
Kota Garo, yaitu:
Memberikan pelayanan secara Prima
baik perorangan keluarga dan kelompok
masyarakat;meningkatkan kualitas SDM;
mengembangkan sarana dan prasarana
yang mengutamakan kualitas.
6 Penguatan nilai- nilai Dengan terlaksananya evaluasi kegiatan
organisasi akan berkontribusi dalam penguatan nilai-
nilai organisasi dari UPT BLUD Puskesmas
Kota Garo yaitu Profesional dan mandiri.

23
Rencana Jadwal Implementasi
Berikut adalah jadwal pelaksanaan dari rancangan kegiatan aktualisasi
Tabel 2.8 Rencana Jadwal Kegiatan
Mei Juni Juli
No Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1
Mendata Kasus stunting di
1 wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Kota Garo
Melakukan penyuluhan
tentang stunting kepada
2
masyarakat di posyandu
balita
Memperkenalkan metode
makan dengan gizi seimbang
3
“ISI PIRINGKU” di UPT
BLUD Puskesmas Kota Garo
Melakukan kegiatan
Penimbangan BB dan
4
Pengukuran TB pada Balita
di Posyandu Balita
5 Evaluasi Kegiatan

EVALUASI

24
25

Anda mungkin juga menyukai