PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KABUPATEN BINTAN
GOLONGAN III ANGKATAN I
Disusun Oleh:
SAFRI AFANDI, SP
NIP. 19860126 202012 1 002
Menyetujui,
Persetujuan Coach dan Mentor
Coach
Mentor
Puji syukur peserta ucapkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga rancangan aktualisasi ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul yang diangkat oleh peserta
ialah “Optimalisasi Promosi Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Melalui
Pemanfaatan Media Sosial Dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Di
Kabupaten Bintan”. Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu
persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi syarat kelulusan Pelatihan Dasar
CPNS Kabupaten Bintan Golongan III.
Dalam kesempatan ini, peserta mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang mendukung kegiatan ini, yaitu:
1. Bapak Khairul, S.Sos selaku kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Bintan.
2. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. EPID selaku Kepala Balai Pelatihan
Kesehatan Kota Batam.
3. Ibu Retno Riswati, SSi, Apt selaku Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan
Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.
4. Ibu Etti Kurniati, S.Sos selaku Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi
Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.
5. Ibu Artati P. Humokor, SST, M.Kes selaku coach yang selalu memberikan
bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini.
6. Ibunda tercinta, Istri, anak-anak dan rekan-rekan seperjuangan yang selalu
memberikan bantuan berupa dorongan, semangat serta doa sehingga peserta
dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
Peserta menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dalam menyusun dan
menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi ini. Tetapi, keterbatasan dan
rintangan yang dihadapi oleh peserta menjadikannya sebagai motivasi untuk tetap
berusaha menjadi lebih baik. Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak”,
Laporan Rancangan Aktualisasi ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
peserta mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi perbaikan kedepannya menjadi lebih baik. Semoga rancangan ini dapat
diimplementasikan dengan baik melalui akutalisasi di instansi peserta dan dapat
bermanfaat bagi semua pihak pada masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
A. LATAR BELAKANG .............................................................................
B. ANALISIS ISU .......................................................................................
a. Environmental Scanning ...................................................................
b. Alat Bantu Analisis ...........................................................................
C. RUMUSAN ISU ......................................................................................
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU ..............................................................
E. ANALISIS DAMPAK ............................................................................
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU ...............................................................
G. JUDUL AKTUALISASI .........................................................................
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ...................................................
A. RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................
a. Unit Kerja ..........................................................................................
b. Identifikasi Isu ...................................................................................
c. Isu yang Diangkat ..............................................................................
d. Gagasan Pemecahan Isu ....................................................................
e. Rancangan Kegiatan ..........................................................................
f. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II
B. JADWAL KEGIATAN ............................................................................
C. CAPAIAN AKTUALISASI ....................................................................
BAB III PENUTUP ..........................................................................................
A. KESIMPULAN .......................................................................................
B. SARAN ...................................................................................................
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Visi dan Misi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan
Visi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan adalah
“Terwujudnya Ketahanan Pangan yang kuat dan Pertanian yang maju dan modern
menuju Kabupaten Bintan yang gemilang”.
Misi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan adalah :
1. Mewujudkan Ketahanan Pangan dan meningkatkan kualitas pengelolaan
lingkungan hidup secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan varietas Tanaman Pangan dan
perkebunan yang berkualitas unggul.
3. Mewujudkan pengembangan Prasarana, Sarana dan penyuluhan dalam
mendukung infrastruktur pertanian yang berorientasi Agribisnis.
4. Menjaga ketersediaan dan distribusi cadangan pangan pemerintah dengan
memperhatikan keamanan pangan yang berkualitas, bergizi, seimbang dan
beranekaragam berbasis kemandirian sumber daya lokal.
C. Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Bintan
D. ANALISIS ISU
a. Environmental Scanning
Setelah menjalani masa prajabatan selama enam bulan di Dinas ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan, penulis dapat menemukan isu yang
berkaitan dengan Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Government. Isu-isu yang ditemukan kemudian dikonsultasikan dengan
mentor sekaligus atasan langsung penulis. Hasil diskusi dengan mentor
tersebut menghasilkan beberapa isu yaitu:
1. Belum optimalnya kompetensi pegawai baik dalam kemampuan
menggunakan teknologi maupun dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintahan. Kemajuan teknologi mengakibatkan hampir semua sektor
baik pemerintahan maupun swasta memanfaatkan fasilitas berbasis
aplikasi internet dalam mempermudah pekerjaan. Beberapa pekerjaan
input data yang dahulu dilakukan secara manual dan dalam bentuk
dokumen fisik mulai beralih menggunakan input data digital seperti input
SIPD, pelaporan E-Monev, SIMLUHTAN, SIMANTAN, dan MySAPK.
Kemudahan yang diberikan oleh kemajuan teknologi internet adalah
pemanfaatan gadget dalam mempermudah pekerjaan, sehingga
penginputan data bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Tetapi
kemajuan teknologi tidak diimbangi dengan peningkatan kompetensi
pegawai dalam memanfaatkan teknologi tersebut dengan ditemukannya
kesulitan beberapa pegawai dalam menginput data E-Monev,
menggunakan aplikasi Zoom Meeting, maupun menginput/mengelola
aplikasi berbasis data. Isu ini dikaitkan dengan materi agenda 3
(Manajemen ASN )
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu
dengan memperhatikan tingkatan aktual, problematik, kekhalayakan dan layak dari
isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja. APKL menggunakan skala Likert
dalam pemberian skor. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang
menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.
Dari kelima isu yang menggunakan metode APKL dipilih tiga isu dengan
nilai tertinggi untuk kemudian dianalisis. Isu yang berhasil ditapis kemudian
dilakukan perangkingan sesuai dengan total skor yang diperoleh. Ketiga isu tersebut
adalah:
1. Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Pekarangan
Pangan Lestari. Isu ini mendapatkan Total Skor 20 dimana pada
indikator Aktual mendapatkan skor maksimal karena isu ini sangat
aktual, terjadi pada saat ini, pada indikator Problematik mendapatkan
skor maksimal juga yaitu 5. Isu ini dianggap sangat problematik karena
apabila tidak segera dicari solusi untuk isu ini akan menjadi masalah
bagi Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan berupa sulitnya mencari
Kelompok yang mau berpartisipasi pada kegiatan ini pada masa yang
akan datang. Indikator Khalayakan mendapatkan skor yang sama yaitu
5 karena kegiatan ini sangat berkaitan dengan kepentingan
masyarakat/Khalayak. Sehingga, isu ini menjadi sangat layak/rasional
untuk diangkat pada rancangan aktualisasi ini (Skor 5).
2. Belum Optimalnya pengelolaan data pada pelaksanaan kegiatan
Pekarangan Pangan Lestari. Isu ini mendapatkan Total Skor
sebanyak 18 atau skor tertinggi kedua. Pada dasarnya Isu ini hamper
sama pentingnya dengan isu pertama. Pada indikator A, P dan L
mendapat skor 5 (sangat Aktual, Sangat Problematik, dan Sangat
Layak). Tetapi, pada khalayakan mendapatkan skor 3 (Khalayakan)
karena data yang dikelola ada yang tidak untuk konsumsi publik berupa
Identitas Kelompok, data pribadi dan pembukuan Kelompok.
3. Belum Optimalnya koordinasi antar bidang terkait permohonan
data. Isu ini merupakan isu ketiga yang berhasil ditapis menggunakan
APKL. Pada indikator A mendapatkan Skor 5 (Sangat Aktual), tetapi
pada Skor P dan L mendapatkan skor 4 (Cukup Problematik dan Cukup
Layak) serta pada indikator K mendapatkan skor 3 (Khalayakan)
sehingga Isu ini mendapatkan total skor 16.
Berdasarkan hasil analisis prioritas isu yang di dapat melalui penentuan core
issue yang akan dianalisis lebih lanjut adalah “Rendahnya Partisipasi
Masyarakat dalam kegiatan Pekarangan Pangan Lestari.”. Analisis yang
digunakan adalah analisis Fishbone guna mengetahui akar penyebab dari terjadinya
isu tersebut. Peserta kemudian membagi penyebab utama isu tersebut menjadi 4
aspek yaitu :
1. Man
2. Method
3. Environtment
4. Society
Diagram Fishbone
Setelah dianalisis menggunakan analisis Fishbone maka diketahui beberapa
penyebab dari terjadinya Isu “Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam
kegiatan Pekarangan Pangan Lestari” yaitu :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (Man)
2. Kurangnya informasi yang diterima mengenai program P2L (Man)
3. Kurangnya Inovasi dalam menyampaikan informasi ke masyarakat
(Method)
4. Penyampaian informasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Bintan kepada masyarakat menggunakan cara sosialisasi, diskusi dan
pertemuan kelompok yang dihadiri perwakilan kelompok sehingga
penyampaian informasi oleh perwakilan kelompok kepada anggota
kelompok tidak maksimal (Method)
5. Belum optimalnya penyampaian Informasi mengenai P2L melalui media
social (Method)
6. Belum optimalnya promosi kegiatan P2L kepada masyarakat sehingga
masyarakat tidak mengetahui tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh
kegiatan tersebut. (Method)
7. Lokasi desa yang berada dekat dengan pesisir pantai menyebabkan hasil
laut mendominasi pemenuhan pangan keluarga. (Environtment)
8. Kurangnya pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayuran pada
masyarakat di Kabupaten Bintan. (Environtment)
9. Kebiasaan (Habit) pola makan masyarakat di Kabupaten Bintan yang
menganggap bahwa jika belum makan nasi maka belum dianggap makan
10. Kurangnya konsumsi Sayuran pada tingkat konsumsi keluarga. Pada
masyarakat melayu di Kabupaten Bintan, sayuran masih dianggap sebagai
pelengkap menu, bukan sebagai menu utama. Sayuran dalam pemahaman
masyarakat melayu adalah Nangka muda/pakis/nanas yang dimasak
menggunakan santan. (Environtment)
Dari kesepuluh penyebab diatas peserta kemudian berkonsultasi dengan
mentor dan disepakati bahwa penyebab utama isu “Rendahnya Partisipasi
Masyarakat dalam kegiatan Pekarangan Pangan Lestari” adalah penyebab
nomor enam yaitu “Belum optimalnya promosi kegiatan P2L kepada masyarakat
sehingga masyarakat tidak mengetahui tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh
kegiatan tersebut”.
G. ANALISIS DAMPAK
Dampak yang dapat terjadi apabila rencana kegiatan ini tidak
dilaksanakan ialah:
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi
sayuran dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral yang berfungsi
sebagai zat pengatur dan penyeimbang dalam tubuh manusia karena
menganggap “makan asal kenyang”.
2. Kurang efektifnya penerapan Penganekaragaman Pangan berbasis
pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) tingkat
rumah tangga pada masyarakat Kabupaten Bintan.
3. Dapat terjadinya penyimpangan dan berbagai permasalahan kesehatan
yang timbul akibat kurangnya konsumsi sayur dan buah pada masyarakat
Kabupaten Bintan.
4. Kurang optimalnya kegiatan Pekarangan Pangan Lestari karena
keterbatasan informasi yang diterima masyarakat tentang manfaat
kegiatan tersebut.
5. Tidak tercapainya target dan sasaran Skor PPH tingkat Kabupaten Bintan
karena rendahnya kontribusi kegiatan P2L dalam meningkatkan Skor
PPH Kabupaten Bintan.
6. Tidak tercapainya target Pemerintah dalam mewujudkan Skor PPH
Nasional 100 untuk terciptanya Masyarakat yang Sehat Aktif dan
Produktif
H. LEMBAR KONFIRMASI ISU
I. JUDUL AKTUALISASI
“Optimalisasi Promosi Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Melalui
Pemanfaatan Media Sosial Dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat di Kabupaten Bintan”
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
Pelaksanaan kegiatan rancangan aktualisasi akan dilakukan di
Kabupaten Bintan, pada Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan
b. Identifikasi Isu
Partisipasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari dirasa masih kurang sehingga perlu upaya-upaya untuk
mengoptimalkan promosi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
di Kabupaten Bintan.
c. Isu yang Diangkat
Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari di Kabupaten Bintan
d. Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi Promosi Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Melalui
Pemanfaatan Media Sosial Dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Di Kabupaten Bintan
1 Akuntabilitas 3 3 5 2 3 4 20
2 Nasionalisme 2 - 2 - 1 - 5
3 Etika Publik 3 - 2 2 3 1 11
4 Komitmen Mutu 1 3 5 3 1 4 17
5 Anti Korupsi 1 2 2 - 2 - 7
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat oleh peserta dalam rancangan aktualisasi
adalah Core issue pada rancangan aktualisasi ini adalah “Rendahnya
Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Pekarangan Pangan Lestari” dan
diketahui penyebab utama dari core issue adalah “Belum optimalnya
promosi kegiatan P2L kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak
mengetahui tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut”.
Rencana kegiatan yang akan dilakukan ialah menyampaikan judul
rancangan aktualisasi kepada pimpinan, Mengumpulkan dan Menelaah data
terkait sasaran pengguna media sosial pada kegiatan aktualisasi,
Merencanakan konsep penggunaan media sosial sebagai sarana optimalisasi
promosi kegiatan pekarangan pangan lestari, Uji Responsifitas dan
efektivitas Promosi, Sosialisasi Kepada KWT dan Monitoring serta
evaluasi.
Dengan adanya core issue yang telah ditetapkan, maka judul
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan ialah “Optimalisasi Promosi
Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Melalui Pemanfaatan Media Sosial
Dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Kabupaten Bintan”.
B. SARAN
1. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat dijadikan langkah awal yang
selanjutnya dapat di habituasikan di instansi
2. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut
menjadi sebuah Aplikasi berbasis website, Android maupun iOS.
3. Rancangan ini berguna sebagai langkah awal peserta untuk bisa bekerja
di lingkungan kerjanya.
4. Rancangan kegiatan ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Mustari, (2014). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada