Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KABUPATEN BINTAN
GOLONGAN II ANGKATAN I

DIGITALISASI PEMINJAMAN SARANA DAN PRASARANA


KANTOR MELALUI GOOGLE FORM DI SUB BAGIAN UMUM
DAN KEPEGAWAIAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAN
PERTANIAN KABUPATEN BINTAN
TAHUN 2021

Disusun Oleh:
JANUARI BARUS, AMD
NIP. 198901012020121003

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER


DAYA MANUSIA KABUPATEN BINTAN
BALAI PELATIHAN KESEHATAN
BATAM TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

LATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN

DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM

TAHUN 2021

Nama : Januari Barus, AMd

NIP : 198901012020121003

Pangkat/Golongan : II/c

Jabatan : Pengelola Sarana dan Prasarana Kantor

Instansi : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten


Bintan
Mentor : Desi Maryani, S.AP

Coach : Nur Kholish Majid, S. Kep

Disampaikan pada seminar rancangan Aktualisasi

Hari/ Tanggal : Sabtu, 31 Juli 2021

Tempat : Balai Pelatihan Kesehatan Batam

Menyetujui,

Persetujuan Coach dan Mentor

Coach Mentor

Desi Maryani, SAP


Nur Kholish Majid, S.kep Kepala Sub Bagian Umum Dan
NIP : 198905182015031003 kepegawaian
NIP :197912152009032007
KATA PENGANTAR

Puji syukur peserta ucapkan kepada Tuhan yang maha esa, rancangan aktualisasi ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul yang diangkat oleh peserta ialah
“Digitalisasi Inventaris Sarana dan Prasarana Kantor Melalui Google Form di Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian ”. Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu
persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS
Kabupaten Bintan golongan II .
Dalam kesempatan ini, peserta mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang mendukung kegiatan ini, yaitu:
1. Bapak Khairul, S.Sos selaku kepala Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Bintan.
2. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. EPID selaku Kepala Balai
Pelatihan Kesehatan Kota Batam.
3. H. Arnel, S.Sos, selaku Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan
PertanianKabupaten Bintan.
4. Ibu Desi Maryani, S.SAP selaku Kepala Seksi Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Bintan.
5. Bapak Nurkholish Majid, S.Kep selaku coach yang selalu memberikan
bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini.
6. Keluarga tercinta, Istri, anak-anak dan rekan-rekan seperjuangan yang
selalu memberikan bantuan berupa dorongan, semangat serta doa
sehingga peserta dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
Peserta menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dalam menyusun dan
menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi ini. Tetapi, keterbatasan dan rintangan
yang dihadapi oleh peserta menjadikannya sebagai motivasi untuk tetap berusaha
menjadi lebih baik. Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, Laporan
Rancangan Aktualisasi ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peserta
mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang sifatnya membangun.

Semoga rancangan ini dapat diimplementasikan dengan baik melalui akutalisasi di


instansi peserta dan dapat bermanfaat bagi semua pihak pada masa yang akan
datang.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

A. LATAR BELAKANG .............................................................................


B. ANALISIS ISU .......................................................................................
a. Environmental Scanning ...................................................................
b. Alat Bantu Analisis ...........................................................................
C. RUMUSAN ISU ......................................................................................
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU ..............................................................
E LEMBAR KONFIRMASI ISU ...............................................................
F. JUDUL AKTUALISASI .........................................................................

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ...................................................

A. RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................


a. Unit Kerja ..........................................................................................
b. Identifikasi Isu ...................................................................................
c. Isu yang Diangkat ..............................................................................
d. Gagasan Pemecahan Isu ....................................................................
e. Rancangan Kegiatan ..........................................................................
f. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II B.
B . JADWAL KEGIATAN.........................................................................
C. CAPAIAN AKTUALISASI ....................................................................
BAB III PENUTUP ..........................................................................................

A. KESIMPULAN .......................................................................................
B. SARAN ...................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan
merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang menangani bidang ketahanan
pangan dan pertanian. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian beralamat di Jalan
Nusantara, Kilometer 18, Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Bintan Timur.
Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian merupakan penggabungan dari dua Dinas
dan dua Unit Pelaksana Teknis Daerah yaitu Dinas Ketahanan Pangan, Dinas
Pertanian, UPTD Rumah Potong Hewan dan Pusat kesehatan Hewan serta UPTD
Pembenihan dan Pembibitan(tanaman pangan, perkebunan dan peternakan).
Pada bulan April 2018 berdasarkan Peraturan Bupati Bintan No.58 Tahun
2018 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Daerah dibentuklah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Dalam
peraturan tersebut dijelaskan bahwa Dinas Ketahanan Pangan dilebur menjadi satu
dengan Dinas Pertanian agar dapat menjadi bagian instansi penyelenggara
pemerintah secara terpadu dalam melakukan pengelolaan, pengawasan, serta
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mengatasi aspek-aspek yang
berkaitan dengan kebutuhan pangan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Bupati tersebut, menjadikan Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian melaksanakan kegiatan ketahanan pangan supaya
terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perorangan, yang tercermin pada
ketersediaan pangan, baik segi kualitas maupun kuantitasnya, aman untuk
dikonsumsi, beranekaragam, mengandung gizi, merata, dan terjangkau agar dapat
hidup sehat, aktif dan produktif secara terus-menerus, serta menjadi sarana bagi
petani dalam mendukung peningkatan produksi di wilayah Kabupaten Bintan.
B. VISI DAN MISI DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
KABUPATEN BINTAN
Visi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan adalah
“Terwujudnya Ketahanan Pangan yang kuat dan Pertanian yang maju dan modern
menuju Kabupaten Bintan yang gemilang”.

Misi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan adalah :
1. Mewujudkan Ketahanan Pangan dan meningkatkan kualitas pengelolaan
lingkungan hidup secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan varietas Tanaman Pangan dan perkebunan
yang berkualitas unggul.
3. Mewujudkan pengembangan Prasarana, Sarana dan penyuluhan dalam
mendukung infrastruktur pertanian yang berorientasi Agribisnis.
4. Menjaga ketersediaan dan distribusi cadangan pangan pemerintah dengan
memperhatikan keamanan pangan yang berkualitas, bergizi, seimbang dan
beranekaragam berbasis kemandirian sumber daya lokal.

C. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KETAHANAN PANGAN DAN


PERTANIAN KABUPATEN BINTAN

Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan


terbagi menjadi sembilan bidang yaitu :

1. Bidang Sekretariat

2. Bidang UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) dan Pusat Kesehatan Hewan
3. Bidang UPTD Pembenihan dan Perbibitan (Tanaman Pangan dan
Perkebunan, dan Peternakan).
4. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan.

5 .Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan.


6. Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Pertanian.
7. Bidang Tanaman Pangan dan Hortiultura.
8. Bidang Perkebunan.
9. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Adapun struktur organisasi pada Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Bintan disajikan pada gambar di bawah ini .
D. ANALISIS ISU
a. Environmental Scanning

Setelah menjalani masa prajabatan selama enam bulan di Dinas ketahanan


Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan, penulis dapat menemukan isu yang
berkaitan dengan Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.
Isu-isu yang ditemukan kemudian dikonsultasikan dengan mentor sekaligus
atasan langsung penulis. Hasil diskusi dengan mentor tersebut menghasilkan
beberapa isu yaitu:
1. Pelaksanaan tugas tidak sesuai dengan tupoksi jabatan
Kurangnya tenaga SDM di instansi menyebabkan pegawai merangkap
jabatan sehingga pekerjaan yang seharusnya sesuai dengan tupoksi jabatan
tidak dapat terlaksana dengan maksimal, efektif, dan efisien
(Akuntibilitas).
2. Belum tercukupinya sarana dan prasarana alat di kantor guna
mendukung pekerjaan.
Sarana dan prasarana kantor terbagi menjadi dua yaitu berupa perangkat
keras (Hardware) yang terdiri atas perlengkapan fisik baik elektronik
(Komputer, Laptop, Printer, Faximili, Telepon Kantor, Pendingin Ruangan
dan lain-lain) dan Perangkat Lunak (Software) yang terdiri atas program
kerja, SOP, aplikasi komputer, dan lain sebagainya. Sarana dan Prasarana
Kantor merupakan hal wajib yang menjadi penunjang utama dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kenyataan yang ditemukan penulis lebih spesifik
pada perangkat keras Komputer/Laptop dan Printer serta Perangkat lunak
yang terdapat di dalamnya. Kekurangan jumlah perangkat komputer
menyebabkan terhambatnya beberapa pekerjaan seperti proses surat-
menyurat, pengarsipan, penginputan dan pengolahan data. Perangkat yang
ada pun sudah tidak lagi mumpuni untuk melakukan pekerjaan beragam
dalam satu waktu (Multi tasking) (WOG).
3. Tidak adanya pelayanan umum berbasis online
Perkembangan zaman saat ini, terkhusus pada dunia digital, sangat
membantu pegawai dan masyarakat dalam menemukan berbagai informasi
terupdate, akan tetapi selama 6 bulan menjalani prajabatan pelayanan
umum berbasis online tidak dapat ditemukan oleh pegawai dan masyarakat
yang menerima manfaatnya, sehingga mengakibatkan khalayak umum
tidak mendapat informasi dan program kerja pada Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.(Pelayanan Publik).
4. Kurangnya kesadaran pegawai dalam tata tertib berkas kearsipan
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan telah mengatur
standart dan alur dalam penyampaian berkas dan surat menyurat, tetapi
perilaku sebagian pegawai tidak dapat menaati peraturan yang telah
berlaku pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan
meyebabkan sering terjadi kesalahan dalam pengarsipan berkas.
5. Tidak adanya pendataan peminjaman digital sarana dan prasarana
kantor
Dalam mengikuti perkembangan dunia digital sangat diperlukan inovasi-
inovasi digital dalam penggunaan dan pengawasan yang dapat
memudahkan pekerjaan dalam menyiapkan segala sarana dan prasarana
yang siap digunakan untuk mendukung lancarnya pekerjaan ASN
khususnya ruang lingkup Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Bintan.

b. Alat bantu analisis


- APKL (Aktual Problematik, Khalayakan, dan Layak)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkatan aktual, problematik, kekhalayakan
dan layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja. APKL
menggunakan skala Likert dalam pemberian skor. Setelah diperoleh analisis
APKL, maka dipilih isu yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan
diidentifikasi
Tabel 1.1 Indikator Metode Tapisan APKL
No Indikator Keterangan
1 (A) Aktual Isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian
sedang hangat dibicarakan dikalangan masyarakat.
2 (P) Problematik Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan segera solusinya
3 (K) Khalayakan Isu yang secara langsung menyangkut hajathidup orang
banyak
4 (L) layak Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

Tabel 1.2 Analisis Isu dengan menggunakan metode tapisan APKL


No Identifikasi Isu Kriteria APKL Peringkat
A P K L Total
1 Tidak adanya pendataan Peminjaman 4 4 4 5 17 I
digital Sarana dan Prasarana Kantor
2 Kurangnya kesadaran Pegawai dalam 4 3 3 5 15 II
kerapian tata tertib berkas kearsipan

3 Tidak adanya pelayanan Umum Berbasis 4 3 3 4 14 III


Online
4 Pelaksanaan tugas tidak sesuai dengan 5 2 3 3 13 IV
jabatan
5 Belum tercukupinya Sarana dan Prasarana 4 3 3 3 13 V
guna mendukung pekerjaan

Tabel 1.3 Keterangan Skor dalam APKL


No Skor Aktual Problematik Khalayakan Layak
1 5 Sangat Aktual Sangat Problematik Sangat Sangat Layak
khalayakan
2 4 Cukup Aktual Cukup Problematik Cukup Cukup Layak
Khalayakan
3 3 Aktual Problematik Khalayakan Layak
4 2 Kurang Aktual Kurang Problematik Kurang Kurang
Khalayakan Layak
5 1 Tidak Aktual Tidak Problematik Tidak Tidak Layak
Khalayakan
Dari kelima isu yang menggunakan metode APKL dipilih 3 ( Tiga) isu
dengan nilai tertinggi untuk kemudian dianalisis. Isu yang berhasil ditapis
kemudian dilakukan perangkingan sesuai dengan total skor yang diperoleh. Ketiga
isu tersebut adalah:

1. Tidak adanya pendataan peminjaman digital Sarana dan Prasarana Kantor (17)

Isu ini mendapatkan Total Skor 17 dimana pada indikator Aktual


mendapatkan skor maksimal karena isu ini sangat Aktual. terjadi pada saat ini,
pada indikator Problematik mendapatkan skor maksimal juga yaitu 4. Isu ini
dianggap sangat problematik karena apabila tidak segera dicari solusi untuk isu ini
akan menjadi masalah kepada bidang Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan. Indikator Khalayakan
mendapatkan skor yang sama yaitu 4 dan indikator layak mendapatkan skor 5
karena menyangkut kepentingan seluruh Pegawai dalam pengawasan, pengelolaan
dan ketertiban terkait peminjaman Sarana dan Prasarana Kantor.

2. Kurangnya kesadaran Pegawai dalam kerapian tata tertib berkas kearsipan


(15)

Isu ini mendapatkan Total Skor sebanyak 15 atau skor tertinggi kedua.
Pada dasarnya Isu ini hampir sama pentingnya pada isu pertama. Tetapi, pada
khalayakan mendapatkan skor 3 (tiga) karena hanya menyangkut langsung kepada
individu pegawai pada pelaksanaan kearsipan.

3. Tidak adanya pelayanan Umum Berbasis Online (14)

Isu ini merupakan isu ketiga yang berhasil ditapis menggunakan APKL
Pada indikator A mendapatkan Skor 4 (Cukup Aktual) , tetapi pada Skor P dan L
mendapatkan skor 3 dan 4 ( Problematik dan Cukup Problematik ) . Serta pada
indikator K mendapatkan skor 3 sehingga total skor 14 .
USG (URGENCY, SERIOUSNESS, dan GROWTH)
USG (Urgency, Seriousness,dan Growth) digunakan untuk menetapkan isu
berdasarkan prioritas. Isu yang ditetapkan melalui metode tapisan USG ini
kemudian dijadikan Core Issue. Urgency yaitu seberapa mendesaknya waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Semakin mendesak suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensinya. Seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti. Seriousness berkaitan
dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Seberapa serius
suatu isu harus dibahas yang dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth
berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang masalah
tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya. USG dilakukan melalui pengumpulan skor dengan pemberian skol
menggunakan skala Likert (1-5) dimana angka 1 adalah nilai yang diberikan
untuk Isu yang mempunyai keterkaitan paling rendah/tidak terkait dengan
indikator dan angka 5 diberikan kepada Isu yang memiliki keterkaitan paling
tinggi/Sangat Terkait dengan indikator yang digunakan. Berikut disajikan
penapisan isu berdasarkan prioritas menggunakan Metode Tapisan USG.

Tabel 1.1 Analisis Penilaian isu dengan USG


PENILAIAN
NO PRIORITAS ISU TOTAL RANKING
U S G
Tidak adanya pendataan
1. peminjaman digital Sarana dan I
4 5 5 14
Prasarana Kantor

Kurangnya kesadaran
pegawai dalam kerapian
2. tata tertib berkas kearsipan 4 4 4 12 II

Tidak adanya pelayanan


3. Umum Berbasis Online III
4 4 3 11
No Skor Urgency Seriousness Growth
1 5 Sangat Mendesak Sangat Serius Sangat Berkembang
2 4 Cukup Mendesak Cukup Serius Cukup Berkembang
3 3 Mendesak Serius Berkembang
4 2 Kurang Kurang Serius Kurang Berkembang
Mendesak
5 1 Tidak Mendesak Tidak Serius Tidak Berkembang

Tabel 1.2 Keterangan Skor USG

E. RUMUSAN ISU
Berdasarkan alat bantu penilaian analisis isu menggunakan metode USG,
maka dapat disimpulkan yang menjadi core issue untuk kemudian diangkat
kedalam judul rancangan aktualisasi adalah isu no. 1 (Satu) yaitu Tidak Adanya
Pendataan Peminjaman Digital Sarana dan Prasarana Kantor . Isu ini
dianggap mendesak karena pentingnya pendataan peminjaman digital untuk
memudahkan dalam pengelolaan pengawasan peminjaman sarana dan prasarana
kantor agar lebih efektif dan efisien.
Dalam pembuatan peminjaman digital ini diharapkan memberikan inovasi
baru kepada seluruh Pegawai pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Bintan .

F. IDENTIFIKASI SUMBER ISU


Berdasarkan hasil analisis prioritas isu yang di dapat melalui penentuan
core issue yang akan dianalisis lebih lanjut adalah’ Tidak adanya pendataan
peminjaman digital Sarana dan Prasarana Kantor “. Analisis yang digunakan
adalah analisis fishbone guna mengetahui akar penyebab dari terjadinya isu
tersebut. Penulis kemudian membagi penyebab utama isu tersebut menjadi 3
aspek yaitu :
METHOD
MACHINE
Tidak ada SOP yang mengatur terkait
pendataan peminjaman digital Sarana Tidak ada alat pendukung
dan Prasarana Kantor pendataan peminjaman
digital Tidak adanya
pendataan
Peminjaman
digital Sarana
dan Prasarana
Kantor

MAN

* Belum ada penanggung jawab pengelolaan peminjaman Sarana


dan Prasarana Kantor .

*Kurangnya kesadaran SDM dalam mengikuti Inovasi


perkembangan dunia digital

DIAGRAM FISHBONE

Setelah dianalisis menggunakan analisis Fishbone maka diketahui beberapa


penyebab terjadinya isu “ Tidak Adanya Peminjaman Digital Sarana dan
Prasarana Kantor” yaitu :
1. Tidak adanya alat pendukung pendataan peminjaman digital (Machine)
2. Tidak ada SOP yang mengatur terkait pendataan peminjaman digital
(Method)
3. Belum adanya penanggung jawab pengelolaan peminjaman Sarana dan
Prasarana kantor (Man)
4. Kurang kesadaran SDM dalam mengikuti inovasi perkembangan dunia
digital ( Man)

Dari 4 (Empat) penyebab diatas peserta kemudian berkonsultasi dengan


mentor dan disepakati bahwa penyebab utama isu “ Tidak Adanya Pendataan
Peminjaman Digital Sarana dan Prasarana Kantor” adalah penyeban nomor 4
Kurangnya kesadaran SDM dalam mengikuti inovasi perkembangan dunia digital.
G. LEMBAR KONFIRMASI ISU

Persetujuan Coach dan Mentor,


Coach, Mentor,

Desi Maryani, SAP


Nur Kholish Majid, S.Kep Kepala Sub Bagian Umum Dan kepegawaian
NIP :198905182015031003 NIP :197912152009032007

H. JUDUL AKTUALISASI
Digitalisasi Peminjaman Sarana dan Prasarana Kantor Melalui
Google Form di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja

Pelaksanaan kegiatan rancangan aktualisasi akan dilakukan di Kabupaten


Bintan, pada Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan

b. Identifikasi Isu

Rendahnya kesadaran pegawai dalam mengikuti inovasi perkembangan


dunia digital menyebabkan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Bintan tertinggal dalam pemanfaatan teknologi, Apabila
dibandingkan dengan instansi lain yang sudah mulai beranjak dalam
pemanfaatan teknologi. Contohnya absensi online yang sudah digunakan
Instansi Pemerintahan Provinsi Kepri untuk mencegah penularan Covid19.

c. Isu yang diangkat


Tidak Adanya Pendataan Peminjaman Digital Sarana dan Prasarana
Kantor .

d. Gagasan Pemecahan Isu


Menciptakan Digitalisasi Peminjaman Sarana dan Prasarana Kantor di
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.
No Jenis kegiatan Sumber Kegiatan
1 Penyampaian Judul rancangan aktualisasi pada SKP
pimpinan.
2 Pengumpulan data pinjam pakai sarana dan SKP
prasarana kantor dari Pengelola Barang Milik
Negara (BMN).
3 Pengklasifikasian Sarana dan Prasarana Kantor SKP
sesuai dengan jenisnya dan pemakainya.
4 Perencanaan konsep peminjaman Sarana dan Kreativitas
Prasarana Kantor dengan menggunakan Google
Form.
e. Rencana Kegiatan
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 Penyampaian Judul Membuat janji bertemu Janji dibuat pada Etika Meningkatkan Kegiatan ini
rancangan aktualisasi kepada pimpinan selaku hari, tanggal, Publik : sistem memperkuat nilai
pada pimpinan. mentor peserta latsar dan jam Sopan dan Santun dalam kelembagaan organisasi yaitu
komunikasi dalam yang maju dan tanggung jawab,
membuat janji dan mandiri jujur dan
jadwal kegiatan transparan
Nasionali
sme :
Menggunakan Bahasa
Indonesia dengan baik
dan benar
Menyiapkan bahan Bahan Akuntabi
laporan rancangan rancangan litas :
aktualisasi aktualisasi Mempersiapkan bahan
laporan kegiatan
dilakukan dengan jujur,
transparan, dan
bertanggung jawab
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
Nasionali
sme:
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar dalam membuat
laporan rancangan
aktualisasi
Komitm
en
Mutu :
Bahan rancangan yang
disampaikan
merupakan data
terbaru yang sudah
direvisi

Menyampaikan maksud Lembar arahan,Akuntabilitas : Rancangan


dan tujuan rancangan saran dan aktualisasi disampaikan
aktualisasi notulensi dengan penuh
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
tanggungjawab dan
benar keadaanya

Anti korupsi:
Penyampaian isi
rancangan
dilakukan
dengan jujur, disiplin dan
berani
Meminta persetujuan Surat pernyataan
Akuntabilitas:
pimpinan mendukung Persetujuan pimpinan
kegiatan harus transparan,
berdasar pada
kepercayaan dan
adanya kejelasan
Etika publik: Setelah
mendapat persetujuan
peserta wajib taat
pada aturan yang
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
diberikan
oleh pimpinan
2 Pengumpulan data Koordinasi kepada rekan Janji dibuat pada Etika Publik : Sopan Meningkatkan Kegiatan ini
pinjam pakai sarana kerja yang membidangi hari, tanggal, dan Santun dalam sistem memperkuat nilai
dan prasarana kantor bagian Pengelola Barang dan jam komunikasi dalam kelembagaan organisasi yaitu
dari Pengelola Barang Milik Negara (BMN) membuat janji dan yang maju dan tanggung jawab,
Milik Negara (BMN). jadwal pengumpulan mandiri pada kreatif, dan
data pinjam pakai bidang inovatif
sarana dan prasarana Sekretariat
kantor
Nasionalisme :
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar dalam permintaan
data pinjam pakai
sarana dan prasaran
kantor

Mempersiapkan bahan Tersedianya Akuntabi


Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
pengumpulan data sarana bahan litas :
dan prasarana kantor pengumpulan Jujur dan transparan
data untuk dalam pengumpulan
disampaikan data sarana dan
kepada mentor prasarana kantor

Melakukan evaluasi Draft hasil Akuntabilitas : Rancangan


terhadap bahan yang evaluasi evaluasi disampaikan
sudah disiapkan dengan penuh
tanggungjawab dan
benar keadaanya

3 Pengklasifikasian Memilah dan memilih Tersusunnya Komitmen Mutu : Meningkatkan Kegiatan ini
Sarana dan Prasarana Prasarana kantor kondisi klasifikasi Penyusunan bahan sistem memperkuat nilai
Kantor sesuai dengan layak, kurang layak, dan sarana dan rancangan aktualisasi kelembagaan organisasi yaitu
jenisnya dan tidak layak digunakan prasarana kantor dapat tersusun dengan yang maju dan tanggung jawab,
pemakainya baik dan rapi mandiri pada kreatif, dan
berdasarkan klasifikasi bidang inovatif
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
Sekretariat

Mendata prasarana yang Tersusunnya Akuntabilitas :


sudah diklasifikasi data klasifikasi Penyusunan data
prasarana kantor klasifikasi dilakukan
dengan integritas dan
dapat dipertanggung
jawabkan

Anti Korupsi :
Penyusunan data
klasifikasi prasarana
harus dilakukan
dengan jujur dan
transparan

4 Perencanaan konsep Menyampaikan draft Pimpinan selaku Komitmen Mutu : Kepentingan Kegiatan ini
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
peminjaman Sarana konsep usul peminjaman mentor peserta untuk memperkuat nilai
dan Prasarana Kantor sarana dan prasarana dapat Penyusunan bahan mendukung organisasi yaitu
dengan menggunakan kantor kepada pimpinan memberikan rancangan aktualisasi kelembagaan tanggung jawab,
Google Form. masukan, saran dapat tersusun dengan yang inovatif kreatif, dan
terkait draft baik, efisien, dan dalam dunia inovatif
konsep usul mudah dimengerti digital
peminjaman
sarana dan
prasarana kantor

Melakukan evaluasi hasil Draft hasil Akuntabilitas:


masukan dan saran dari evaluasi Melaksanakan tugas
mentor dengan cermat, disiplin
dan penuh
tanggungjawab
Anti Korupsi :
Adil, jujur dan
sederhana, dalam
penyusunan hasil
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
evaluasi

Membuat google form Terlaksananya Akuntabilitas:


survey mengenai form peminjaman Melaksanakan tugas
peminjaman Sarana dan Sarana dan dengan cermat, disiplin
Prasarana kantor Prasarana dan penuh
Kantor secara tanggungjawab
digital dengan Anti Korupsi :
media google Penyusunan data
form klasifikasi prasarana
harus dilakukan
dengan jujur dan
transparan
Nasionalisme :
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar dalam pembuatan
digitalisasi google form
Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Visi
No Substansi Mata Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
B. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan menggunakan tabel sebagai berikut :

Waktu
Tahap Kegiatan Output/
No Kegiatan Hasil Juli Agustus
I II III IV I II III
1 Menyampaikan Judul Membuat janji Janji dibuat pada
rancangan aktualisasi pada bertemu kepada hari, tanggal, dan
pimpinan. pimpinan selaku jam
mentor peserta latsar
Menyiapkan bahan Bahan rancangan
laporan rancangan aktualisasi
aktualisasi
Menyampaikan Lembar arahan,
maksud dan tujuan saran dan notulensi
rancangan
aktualisasi
Meminta persetujuan Surat pernyataan
pimpinan mendukung kegiatan
2 Mengumpulkan data Koordinasi kepada Janji dibuat pada
pinjam pakai sarana dan rekan kerja yang hari, tanggal, dan
prasarana kantor dari membidangi bagian jam
Pengelola Barang Milik Pengelola Barang
Negara (BMN). Milik Negara
(BMN)
Mempersiapkan Tersedianya bahan
bahan pengumpulan pengumpulan data
data sarana dan untuk disampaikan
prasarana kantor kepada mentor
Melakukan evaluasi Draft hasil evaluasi
terhadap bahan yang
sudah disiapkan
3 Melakukan klasifikasi Memilah dan Tersusunnya
Sarana dan Prasarana memilih Prasarana pendataan klasifikasi
Kantor sesuai dengan kantor kondisi layak, sarana dan prasarana
jenisnya dan pemakainya kurang layak, dan kantor
tidak layak
digunakan
Mendata prasarana Tersusunnya data
yang sudah klasifikasi prasarana
diklasifikasi kantor
4 Merencanakan konsep Menyampaikan draft Pimpinan selaku
peminjaman Sarana dan konsep usul mentor peserta dapat
Prasarana Kantor dengan peminjaman sarana memberikan
menggunakan Google dan prasarana kantor masukan, saran
Form kepada pimpinan terkait draft konsep
usul peminjaman
sarana dan prasarana
kantor
Melakukan evaluasi Draft hasil evaluasi
hasil masukan dan
saran dari mentor
Membuat google Terlaksananya
form survey peminjaman Sarana
mengenai form dan Prasarana
peminjaman Sarana Kantor secara digital
dan Prasarana kantor dengan media google
form

Anda mungkin juga menyukai