Anda di halaman 1dari 30

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR ASN


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III BNN

PENYUSUNAN CATATAN PEMULIHAN UNTUK KLIEN REHABILITASI RAWAT


JALAN DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAMBI

DISUSUN OLEH:
NAMA : Laras Ambar Sari, S.Psi
NIP : 199210232020122014
JABATAN : Psikolog Klinis
SATUAN KERJA : BNN Provinsi Jambi
MENTOR : drg. Mario Leonid Supusepa
19720810 200604 1 017
COACH : Siti Nurkhasanah, SKM, M.Kes.
19770815 199803 2 003

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


BADAN NARKOTIKA NASIONAL
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas izin dan karunia-Nya,
Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu
kegiatan pembelajaran di Badan Pendidikan dan Pelatihan untuk mewujudkan kompetensi dalam
mengaplikasikan sasaran kinerja pegawai di satuan kerja pemerintah daerah masing- masing sesuai
dengan tingkatannya melalui beberapa kegiatan yang disusun untuk diaplikasikan di satuan kerja
pemerintah daerah masing- masing.

Penulis ingin menyucapkan terimakasih kepada coach Ibu Siti Nurkhasanah, SKM, M.Kes
yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan dan motivasi dan Mentor Bapak drg. Mario Leonid
Supusepa yang telah membimbing serta memberi dukungan serta rekan – rekan di Klinik Pratama BNN
Provinsi Jambi yang telah memberikan masukan. Penulis menyusun rancangan aktualisasi ini
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis, namun tidak menutup kemungkinan masih
banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Jika terdapat hal-hal yang ingin ditanyakan atau didiskusikan
lebih lanjut, dapat menghubungi penulis pada alamat email larasambars@gmail.com. Penulis
mengharapkan kiritk dan saran yang membangun untuk kesempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Penulis

Laras Ambar Sari, S.Psi


NIP. 199210232020122014

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................................................. 4
1.3 Manfaat ............................................................................................................................ 4
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi ............................................................................................. 5
1.5 Deskripsi Organisasi ........................................................................................................ 5
1.5.1 Visi dan Misi Organisasi ......................................................................................... 6
1.5.2 Nilai – Nilai Organisasi ........................................................................................... 6
1.5.3 Deskripsi Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Jambi ............................................... 6
1.5.4 Tugas dan Fungsi Bidang Rehabiliasi ..................................................................... 8
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 Identifikasi Isu ................................................................................................................ 9
2.1.1 Perumusan dan Penetapan Isu ................................................................................ 9
2.2 Rencana Aktualisasi......................................................................................................... 10
2.3 Matriks Rancangan Aktualisasi ....................................................................................... 13
2.4 Matriks Agenda Aktualisasi ............................................................................................ 20
LEMBAR BIMBINGAN COACH ............................................................................................... 23
LEMBAR BIMBINGAN MENTOR ............................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis Isu dengan Metode APKL ................................................................................. 9


Tabel 2.2 Penjelasan Analisis APKL Terhadap Keterkaitan Dengan Skoring Pada Isu Utama ..... 10
Tabel 2.3 Matriks Rencana Kegiatan .............................................................................................. 13
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara
mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang
diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara,
bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik, serta
mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dapat membentuk sosok PNS
profesional seperti tersebut diatas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), mengamanatkan Instansi/Pemerintah untuk wajib
memberikan Pelatihan dan Pendidikan Terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1
(satu) tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai- nilai dan pembangunan karakter
ANEKA dalam diri CPNS serta disinkronkan dengan nilai-nilai dasar NKRI meliputi Manajemen ASN,
Whole of Government dan Pelayanan Publik.
Setelah mempelajari nilai-nilai dasar ANEKA dan nilai-nilai dasar NKRI, maka peserta diklat
dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi sebagai ASN. Aktualisasi dapat dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat
perlu membuat rancangan aktualisasi dan kemudian dituangkan dalam suatu dokumen rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat habituasi. Pelaksanaan habituasi merupakan implementasi
dari teori-teori selama proses pembelajaran yang saling terkait.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi (BNNP Jambi) merupakan salah satu dari instansi
yang ada di Provinsi Jambi yang berkoordinasi secara vertikal dengan BNN. Dengan adanya perwakilan
BNN di setiap daerah, memberi ruang gerak yang lebih luas dan strategis bagi BNN dalam upaya P4GN.
Pada Tahun 2019 berdasarkan Survey Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba oleh Puslitdatin BNN yang
didapatkan data bahwa terdapat 5.453 orang pengguna setahun pakai dan 7.272 orang pengguna pernah
pakai di Provinsi Jambi. Berdasarkan data tingginya angka prevalensi penyalahguna narkoba tersebut,
diperlukan upaya rehabilitatif dalam bentuk program rehabilitasi sebagai bentuk penanganan terhadap
pecandu dan penyalahguna narkoba. Kewajiban menjalani rehabilitasi oleh penyalah guna narkotika
diatur dalam UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika pasal 54 yaitu Pecandu narkotika dan korban
penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Rehabilitasi merupakan serangkaian proses pemulihan pada ketergantungan penyalahgunaan
narkoba (pecandu) agar dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Proses pemulihan secara komprehensif meliputi aspek biopsikososial memerlukan waktu lama,

1
kemauan keras, kesabaran, konsistensi, dan pembelajaran terus-menerus. Eksistensi Klinik Pratama
BNNP Jambi diharapkan dapat membantu proses rehabilitasi agar dapat memulihkan pengguna narkoba
dan tidak kambuh kembali menggunakan narkoba. Klinik Pratama Bidang Rehabilitasi BNNP Jambi di
perkuat dengan 1 orang dokter umum, 7 orang konselor adiksi dan 1 orang psikolog klinis. Pelayanan
yang diberikan berupa layanan intervensi psikososial untuk merekonstruksi perilaku maladaptif akibat
penyalahgunaan zat menjadi perilaku yang adaptif dengan konseling individu yang dilakukan selama
kurang lebih 6 sampai 12 kali sesi konseling. Klinik Pratama BNNP Jambi menangani klien rehabillitasi
rawat jalan dengan tingkat kecanduan ringan – sedang dengan jadwal pertemuan yang
mempertimbangkan pekerjaan klien yaitu rata – rata hanya 1 – 2 kali dalam satu minggu.
Pada tahun 2020 Klinik Pratama
BNNP menerima 282 orang klien rawat Gambaran Klien Rawat Jalan BNNP Jambi
jalan, namun tidak semua klien yang 40.00% 33%
28.40%
30.00% 19.90%
menjalani rehabilitasi rawat jalan,
20.00%
berdasarkan data pada tahun 2020, 10.00%
terdapat 33,3 % (96 orang) klien yang 0.00%
2020
tidak menyelesaikan program
complete program non complete program pascarehabilitasi
rehabilitasinya.
Dari data tersebut, berkaitan dengan pelayanan rehabilitasi rawat jalan klinik pratama BNNP
Jambi terdapat beberapa isu pelayanan yang teridentifikasi:
1. Belum optimalnya sosialisasi mengenai pentingnya rehabilitasi bagi pecandu narkotika.
2. Belum adanya catatan pemulihan untuk klien rawat jalan di Klinik Pratama Badan Narkotika
Nasional Provinsi Jambi.
3. Belum efektifnya layanan konseling individu secara daring.
Dari isu tersebut diatas, penulis selanjutnya menentukan satu isu yang paling aktual dan menjadi
kebutuhan di satuan kerja dengan melakukan wawancara kepada klien dan konselor serta psikolog.
Wawancara singkat kepada 3 orang klien di BNNP yang telah mencapai sesi konseling ke-7 dilakukan
oleh penulis untuk mendapatkan perspektif yang lebih jelas dari sisi klien. Klien menyatakan bahwa ia
tidak mampu mengingat seluruh pembahasan pada saat menjalani konseling, terkadang ada beberapa
hal yang terlupa sehingga catatan kegiatan saat konseling menjadi hal yang cukup ia butuhkan. Tidak
hanya berfungsi sebagai catatan perkembangan pemulihannya, namun juga sebagai bukti bagi keluarga
bahwa klien benar – benar menjalani rehabilitasi dengan sungguh – sungguh agar dapat memperoleh
kepercayaan dari keluarganya. Selain itu, menurut klien jika ia dapat melihat secara langsung kemajuan
pemulihan dirinya hal ini dapat menimbulkan semangat untuk datang pada sesi – sesi konseling
berikutnya hingga ia menyelesaikan program rehabilitasinya (complete program).
Wawancara juga dilakukan kepada 7 orang konselor dan 1 orang psikolog yang dilakukan pada
tanggal 3 dan 4 Mei 2020. Hasilnya didapatkan data bahwa 100% dari konselor dan psikolog memilki
pengalaman dimana klien lupa terhadap pembahasan yang dilakukan pada sesi konseling individu yang

2
telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini menyebabkan konselor harus mengulang kembali
pembahasan pada sesi konseling yang lalu. Akibatnya sesi konseling yang seharusnya digunakan untuk
membahas isu lain menjadi terpotong. Bagi konselor dan psikolog, buku catatan pemulihan klien ini
dapat berfungsi sebagai media komunikasi untuk menyamakan perspektif antara klien dan konselor atau
psikolog atas isu/persoalan yang klien alami sehingga komunikasi antara klien dan konselor lebih
efektif dan rapport tetap terjaga. Dengan adanya buku ini, Konselor dan psikolog dapat lebih optimal
memahami pola pikir klien dan isu yang klien miliki sehingga pada akhirnya buku catatan pemulihan
ini diharapkan dapat secara efektif meningkatkan pelayanan rehabilitasi untuk klien. Bagi Koordinator
Rehabilitasi, buku catatan klien ini dapat menjadi media untuk mengevaluasi efektivitas layanan dan
juga keterampilan konselor.
Adanya dokumentasi dan pencatatan ini juga sesuai dengan dengan pedoman SNI 8807:2019
tentang pencatatan dan pendokumentasian pada proses rehabilitasi rawat jalan di BNN Provinsi Jambi,
terdapat format pencatatan hasil kegitan setiap sesi konseling /rekam rehabilitasi sebagai bentuk
dokumentasi terhadap sesi konseling yang telah dilakukan. Hanya saja, kondisi saat ini belum ada
catatan pemulihan yang diperuntukkan dan dapat dibawa pulang oleh klien itu sendiri. Hasil penelitian
menunjukan bahwa penggunaan narkotika dapat menyebabkan perubahan dalam sistem kimia dan
sirkuit otak. Individu dengan permasalahan adiksi narkoba menunjukkan perubahan atau disfungsi pada
area otak yang penting dalam fungsi kognitif yang penting dalam penilaian dan pengambilan keputusan
sebagai akibatnya terdapat penurunan pada daya ingat jangka pendek/memori (Shannon, 2010). Padahal
saat menjalani program rehabilitasi pecandu narkotika dibentuk perlakunya untuk menjadi lebih adaptif
diberikan informasi, diajarkan strategi coping, dan diajak untuk menentukan goals yang harus ia ingat
terus menerus untuk mendorongnya untuk berhenti menggunakan narkoba. Perubahan pada pecandu
narkoba tentu tidak mudah, ditambah lagi dengan jadwal pertemuan yang tidak terjadi setiap hari, klien
berpotensi lupa terhadap insight yang ia dapatkan selama program. Oleh karena itu, adanya buku catatan
pemulihan dimana klien dapat menuliskan apa yang ia pelajari atau insight yang diperoleh dan dapat
dibawa pulang oleh klien sangat dibutuhkan.
Pencatatan hasil kegiatan setiap sesi konseling ini dirasa perlu bagi diri klien untuk dapat
menuangkan isi pemikiran dan insight yang ia terima dengan kalimatnya sendiri ke dalam suatu catatan
sehingga awareness atau kesadaran tentang adiksi (berkaitan dengan trigger internal dan eksternal yang
menciptakan perasaan craving) dan proses pemulihan (berkaitan dengan strategi penyelesaian masalah
dan coping, serta support system yang dimiliki) lebih dapat terbentuk. Dengan demikian akan muncul
motivasi intrisik dari dalam diri klien untuk dapat terus berkomitmen menjalani program rehabilitasi
hingga selesai (commitment to complete program). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk
mengangkat isu mengenai belum adanya catatan pemulihan untuk klien rawat jalan di Klinik
Pratama Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi.

3
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan rancangan aktualisasi adalah membuat
suatu buku catatan pemulihan yang terstruktur untuk klien rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi, serta mengaktualisasikan nilai – nilai dasar Profesi Aparatur
Sipil Negara yakni:
a. Untuk mengidentifikasikan dan menerapkan Nilai-nilai Dasar Profesi ASN, Peran dan
Kedudukan ASN dalam aktualisasi.
b. Untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik dan Anti Korupsi.
c. Untuk dapat mengaktualisasikan kemampuan inovasi untuk peningkatan mutu dalam
pelaksanaan tugas jabatan.
d. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Badan Narkotika
Nasional Tahun 2021.

1.3 Manfaat
Manfaat kegiatan aktualisasi berdasarkan nilai – nilai dasar dan peran ASN dalam NKRI yaitu:
1. Bagi diri sendiri
a. Mampu mewujudkan sikap yang sesuai dengan nilai – nilai dasar ANEKA di Satuan
kerja BNN Provinsi Jambi.
b. Dapat melaksanakan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI di Satuan kerja dalam
rangka perbaikan pelayanan publik khususnya pelayanan klien rehabilitasi rawat jalan di
Klinik Pratama BNN Provinsi Jambi.
2. Bagi Organisasi
Terwujudnya pelayanan rehabilitasi yang optimal di Klinik Pratama BNN Provinsi Jambi.
3. Bagi Klien
Diharapkan dapat membantu klien untuk lebih mampu memahami dan memonitor proses
pemulihan yang ia jalani sehingga membantu klien untuk mencapai abstinen.
4. Bagi Konselor dan psikolog
Diharapkan dapat menjadi media atau fasilitas untuk meningkatkan pelayanan yang lebih
optimal kepada klien pada saat menjalankan program rehabilitasi bagi klien BNN Provinsi
Jambi.
5. Bagi Koordinator Bidang
Dapat menjadi suatu evaluasi terhadap efektivitas program rehabilitasi rawat jalan dan
evaluasi kemampuan konselor.

4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi kegiatan nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan mulai tanggal 8 Mei 2021 sampai
tanggal 28 Juni 2021 bertempat di Klinik Pratama BNN Provinsi Jambi, dengan kegiatan sebagai
berikut :
1. Melakukan pengkajian teknis penerimaan klien dan pelaksanaan program rehabilitasi rawat
jalan bagi klien di BNNP Jambi.
2. Membuat Catatan Pemulihan Klien dalam bentuk buku dan dalam bentuk google drive
3. Revisi SOP layanan rawat jalan yang sudah dimiliki yang bertujuan untuk memasukkan SOP
pengisian catatan pemulihan klien
4. Melakukan uji coba pengisian Buku dan google drive Catatan Pemulihan Klien kepada Klien
rehabilitasi rawat jalan di BNN Provinsi Jambi untuk mendapatkan feedback pada aspek
kemudahan pengisian dan media untuk klien.
5. Melakukan monitoring evaluasi terhadap uji coba pengisian Buku dan google drive Catatan
Pemulihan Klien serta perbaikan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi tersebut.
6. Melakukan Sosialisasi Kepada Konselor dan Psikolog terkait Catatan Pemulihan klien.

1.5 Deskripsi Organisasi


Badan Narkotika Nasional (disingkat BNN) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor
dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol. BNN dipimpin oleh
seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden (bnn.go.id).
Dasar hukum BNN adalah Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Sebelumnya, BNN merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 17 Tahun 2002, yang kemudian diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007. BNN
bertugas menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya (P4GN) kecuali
bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
Wewenang BNN disebut dalam Pasal 71 UU 39 tahun 2009 dan Pasal 4 Perpres Perpres No.
23 tahun 2010; Dalam melaksanakan tugas pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika, BNN berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi (BNNP Jambi) merupakan salah satu dari instansi
yang ada di Provinsi Jambi yang berkoordinasi secara vertikal dengan BNN. Dengan adanya perwakilan
BNN di setiap daerah, memberi ruang gerak yang lebih luas dan strategis bagi BNN dalam upaya P4GN.
Dalam upaya peningkatan performa pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran
gelap Narkoba.

5
1.5.1 Visi dan Misi Organisasi
• Visi Badan Narkotika Nasional adalah Menjadi lembaga yang profesional, tangguh, dan
terpercaya dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika.
• Misi dari Badan Narkotika Nasional adalah:
1. Mengembangkan dan memperkuat kapasitas kelembagaan.
2. Mengoptimalisasi sumberdaya dalam penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
3. Melaksanaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika secara komprehensif.
4. Memberantas peredaran gelap narkotika secara profesional.

1.5.2 Nilai – Nilai Organisasi


1. Berani, memiliki hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam mengambil
tindakan yang benar serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan dalam
mengambil keputusan
2. Nasionalis, pemahaman dan kecintaan pada bangsa dan negara Indoneia serta menjadi
penggerak bagi organisasi untuk mencapai visi dan misi organisasi dengan dilandaskan
rasa cinta tanah air
3. Netral, memiliki sikap kesatuan utuh dan berintegrasi yang tidak memihak sehingga
menunjukkan kewibawaan kelembagaan serta mampu mewujudkan organisasi yang
profesional
4. Responsif, bersikap cepat dan tanggap dalam menjalankan tugas dan fungsi serta
memiliki visi dalam mencari solusi atas suatu keadaan yang sedang dihadapi.
5. Inovatif, mampu menangkap perubahan, tanggap terhadap hal – hal baru dan dapat
mengungkapkan ide dalam menyelesaikan pekerjaan yang diemban serta mampu
membawa perubahan.

1.5.3 Deskprisi Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Jambi


Berikut visi dan misi BNNP Jambi:
• Visi: Menjadi lembaga Pemerintah Non Kementerian yang profesional dan mampu
menyatukan langkah seluruh masyarakat Provinsi Jambi, Bangsa dan Negara Indonesia dalam
melaksanakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Bahan Adiktif lainnya.
• Misi: Bersama Instansi Pemerintah terkait komponen masyarakat Provinsi Jambi, bangsa dan
negara melaksanakan pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi,

6
hukum dan kerjasama di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan-bahan adiktif lainnya.
Dalam upaya mewujudkan P4GN, BNNP Jambi terdiri atas bidang umum, pencegahan dan
pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, dan rehabilitasi. Secara khusus, penulis sebagai psikolog
klinis ahli pertama berada di bawah satuan kerja bidang rehabilitasi. Di dalam bidang rehabilitasi
terdapat klinik pratama BNNP Jambi yang memberikan pelayanan rehabilitasi. Rehabilitasi
merupakan proses pemulihan pada ketergantungan penyalahgunaan narkoba (pecandu) secara
komprehensif sehingga memerlukan waktu lama, kemauan keras, kesabaran, konsistensi, dan
pembelajaran terus-menerus. Eksistensi Klinik Pratama BNNP Jambi diharapkan dapat membantu
proses rehabilitasi agar dapat memulihkan pengguna narkoba dan tidak kambuh kembali
menggunakan narkoba.
Klien yang ditangani di Klinik Pratama BNNP Jambi adalah klien narkoba dengan tingkat
ketergantungan rendah (rekreasional dan situasional) maupun pengguna dengan taraf
ketergantungan tinggi. Rawat jalan diberikan kepada klien dengan taraf ketergantungan rendah,
sedangkan untuk klien ketergantungan tinggi akan dirujuk pada lembaga rehabilitasi yang
bekerjasama memberikan layanan rehabilitasi rawat inap dengan persetujuan dari klien/wali dan
pertimbangan kondisi klien. Dalam pelaksanaan pelayanan bagi klien, Klinik Pratama BNNP Jambi
memiliki alur pelayanan standar. Secara garis besar, tahapan diawali dengan pendaftaran. Klien
mengisi formulir pendaftaran lalu dilakukan asesmen terhadap klien guna mengetahui kondisi umum
klien (kondisi kesehatan, riwayat pemakaian, masalah psikologis, dll). Asesmen juga ditunjang
dengan pemeriksaan urin untuk mendeteksi zat spesifik yang digunakan. Pemeriksaan urin ini
menggunakan rapid test narkoba 6 parameter (Amphetamine, Morphine, Ganja/Marijuana,
Methamphetamine, Cocaine, dan Benzodiazepines).
Kemudian ditentukan rencana terapi yang sesuai dengan kondisi pecandu/penyalahguna.
Melalui asesmen, akan dapat ditentukan rencana terapi bagi klien rawat jalan atau dirujuk. Pelayanan
yang diberikan pada rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama BNNP Jambi yakni berupa konseling
individu, konseling adiksi, psikoterapi, evaluasi psikologi, psikoedukasi, terapi kelompok, konseling
keluarga, dan terapi simptomatik. Sementara itu pecandu/penyalahguna narkoba akan dirujuk
apabila:
• Merupakan pecandu berat, maka dirujuk rawat inap.
• Merupakan pecandu opioid dengan gejala putus zat yang berat, maka dirujuk rawat
inap/rawat jalan klinik metadon/ rumatan di Puskesmas.
• Disertai gejala penyakit jiwa (dual-diagnosis), akan dirujuk ke RSJ/dokter spesialis
kejiwaan.
Tahapan selanjutnya ialah terminasi dan mengukur kepuasan pelayanan melalui kuesioner
kepuasan. Pecandu/penyalahguna narkoba yang dinyatakan selesai program rehabilitasi akan
melanjutkan ke program pascarehabilitasi. Pascarehabilitasi bertujuan untuk membantu mantan

7
pengguna narkoba agar mampu pulih, berfungsi baik secara sosial, dan diterima kembali ke
masyarakat (hidup mandiri serta tidak mengulangi pemakaian narkoba).

1.5.4 Tugas dan Fungsi Bidang Rehabilitasi


Menurut Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 3 Tahun 2012 tugas dan fungsi
bidang Rehabilitasi adalah:
1. Pasal 14
Bidang rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis P4GN di bidang
rehabilitasi dalam wilayah Provinsi.
2. Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Rehabilitasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana strategis, dan rencana kerja
tahunan P4GN di bidang rehabilitasi dalam wilayah Provinsi;
b. Penyiapan pelaksanaan asesmen penyalah guna dan/atau pecandu narkotika dalam
wilayah Provinsi;
c. Penyiapan pelaksanaan peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial penyalah guna dan/atau pecandu narkotika, baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun masyarakat dalam wilayah Provinsi;
d. Penyiapan pelaksanaan peningkatan kemampuan layanan pascarehabilitasi dan
pendampingan bagi mantan penyalah guna dan/atau pecandu narkotika dalam wilayah
Provinsi;
e. Penyiapan pelaksanaan penyatuan kembali ke dalam masyarakat dan perawatan lanjut
bagi mantan penyalah guna dan/atau pecandu narkotika dalam wilayah Provinsi;
f. Penyiapan pelaksanaan pembinaan teknis dan supervisi P4GN di bidang rehabilitasi
kepada BNNK/Kota dalam wilayah Provinsi;
g. Penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan P4GN di bidang rehabilitasi dalam
wilayah Provinsi.

8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Identifikasi Isu


Isu yang ditemukan di Klinik Pratama BNN Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya sosialisasi mengenai pentingnya rehabilitasi bagi pecandu narkotika.
2. Belum adanya catatan pemulihan untuk klien rawat jalan di Klinik Pratama Badan Narkotika
Nasional Provinsi Jambi.
3. Belum efektifnya layanan rehabilitasi rawat jalan dengan konseling secara daring.

2.1.1 Perumusan dan Penetapan Isu


Berdasarkan identifikasi isu di atas, penulis menetapkan permasalahan utama (core issue) yang
selanjutnya dilaksanakan kegiatan aktualisasi, maka dilakukan metode analisis APKL (Aktual, Aktual,
artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang
banyak, Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan
yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya, Kekhalayakan, artinya
isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, Layak artinya isu bersifat logis dan
patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab). Analisa APKL menggunakan rentang nilai
berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut
bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya. Analisa ini telah dilakukan dengan cara
berdiskusi bersama Mentor yaitu drg. Mario Leonid Supusepa untuk menentukan prioritas isu yang
harus diangkat

Tabel 2.1
Analisis isu dengan metode APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)
Analisis
No Isu Jumlah Prioritas
A P K L
1 Belum optimalnya sosialisasi
mengenai pentingnya rehabilitasi bagi 4 4 5 3 16 2
pecandu narkotika.
2. Belum adanya catatan untuk klien
rawat jalan di Klinik Pratama Badan 5 4 5 5 19 1
Narkotika Nasional Provinsi Jambi.
3 Belum efektifnya layanan rehabilitasi
3 3 5 3 11 3
rawat jalan dengan konseling daring.

Berdasarkan Analisa APKL yang telah dilaksanakan pada tabel 2.1, terlihat bahwa isu mengenai

9
“Belum adanya buku catatan pemulihan untuk klien rawat jalan di Klinik Pratama Badan Narkotika
Nasional Provinsi Jambi” memiliki skor APKL tertinggi sebesar 19 poin. Dengan penjelasan sebagai
berikut:

Tabel 2.2
Penjelasan Analisis APKL Terhadap Keterkaitan Dengan Skoring Pada Isu Utama
Kriteria Deskripsi Terkait Isu
Aktual 5 – Buku pemulihan bagi klien adalah hal yang benar secara actual dibutuhkan oleh
klien dan dinilai penting bagi konselor dan psikolog
Problematik 4 - Isu ini dapat dikatakan problematik karena pada dasarnya dalam menjalankan
rehabilitasi, diperlukan suatu komitmen agar klien dapat menyelesaikan program
dengan tuntas dan optimal yaitu terjadi perubahan perilaku. Untuk itu diperlukan
suatu media yang dapat mendukung jalannya proses rehabilitasi agar dapat
membentuk perilaku klien dan juga sebagai media untuk menyamakan persepsi
antara konselor dan klien. Klien dengan permasalahan Adiksi juga memiliki
penurunan fungsi kognitif salah satunya daya ingat, sehingga butuh adanya
dokumentasi bagi klien itu sendiri terhadap insight yang ia terima sehingga ia dapat
lebih menyadari dan memonitor perubahannya hingga mencapai kepulihan.
Kekhalayakan 5 – Isu dinilai akan memberikan manfaat bagi klien rehabilitasi rawat jalan apabila
diselesaikan
Kelayakan 5 – Isu layak untuk dicarikan solusi dan penyelesaiannya serta sangat aplikatif
untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi klien rehabilitasi rawat jalan di
BNN Provinsi Jambi.

Berdasarkan penjelasan analisis metode APKL di atas, dapat disimpulkan bahwa isu atau
masalah yang memiliki pengaruh paling signifikan serta layak untuk diselesaikan dan dicarikan solusi
adalah isu mengenai “Belum adanya catatan pemulihan untuk klien rawat jalan di Klinik Pratama
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi”.

2.2 Rencana Aktualisasi


A. Unit kerja : Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi

B. Isu yang : Belum adanya catatan pemulihan untuk klien rawat jalan di Klinik Pratama Badan
diangkat Narkotika Nasional Provinsi Jambi.

C. Penyebab : 1. Belum tersedianya format catatan yang terstandar untuk klien.


isu 2. Belum adanya petunjuk teknis dari deputi rehabilitasi tentang pencatatan
pemulihan yang diperuntukkan bagi klien.

10
3. Klien tidak mengingat pembahasan pada saat menjalani konseling pada program
rehabilitasinya.
D. Gagasan : Penyusunan catatan pemulihan untuk Klien Rehabilitasi Rawat Jalan di BNNP
penyelesaian Jambi.

E. Dampak : Dampak Positif:


1. Catatan dapat berfungsi sebagai sarana untuk membantu klien untuk mengingat
apa saja insight yang telah ia dapatkan selama sesi konseling.
2. Klien mengetahui program rehabilitasi yang ia jalani dan lebih menyadari dan
aktif memantau perkembangan pemulihannya.
3. Catatan dapat dibawa pulang oleh klien bila telah selesai program sebagai suatu
catatan yang dapat klien baca kembali sehingga jika di kemudian hari klien
mengalami permasalahan/isu yang sama diharapakan klien dapat mandiri
menyelesaikan masalahnya dengan coping yang telah dipelajari.
4. Catatan klien ini juga media komunikasi tambahan yang memudahkan konselor
untuk menyamakan persepsi dengan klien untuk menjaga rapport dan menjalin
komunikasi yang lebih efektif sehinnga dapat membantu proses pemulihan klien
agar lebih optimal.
5. Buku catatan pemulihan ini membuat konselor menjadi lebih sistematis dalam
melakukan tahapan konseling.
6. Untuk Koorninator Bidang, Buku ini membantu melakukan evaluasi efektivitas
program dan juga kemampuan konselor.
Dampak Negatif: Jika tidak catatan pemulihan bagi klien,
1. Klien berpotensi lupa terhadap insight yang diberikan selama proses
rehabilitasinya
2. Komunikasi konselor dan klien menjadi kurang efektif karena konselor kurang
bisa mengetahui perspektif klien secara jelas (rapport tidak terjaga) dan
3. Selanjutnya efektivitas program rehabilitasi yang dijalani klien menjadi kurang
terukur dengan optimal sehingga kemungkinan klien relapse tinggi setelah klien
selesai menjalani program.
F. Rencana : 1. Melakukan pengkajian terhadap teknis penerimaan klien dan pelaksanaan
Kegiatan program rehabilitasi rawat jalan bagi klien di BNNP Jambi.
2. Menyusun Catatan Pemulihan Klien dalam bentuk buku dan dalam bentuk
google drive
3. Revisi SOP layanan rawat jalan yang sudah dimiliki yang bertujuan untuk
memasukkan SOP pengisian buku catatan pemulihan
4. Melakukan uji coba pengisian Buku dan google drive Catatan Pemulihan Klien

11
kepada Klien rehabilitasi rawat jalan untuk mendapatkan feedback pada aspek
kemudahan pengisian dan praktikalitas media catatan bagi klien.
5. Melakukan monitoring evaluasi terhadap uji coba pengisian Buku dan google
drive Catatan Pemulihan Klien serta perbaikan pada catatan pemulihan klien
berdasarkan hasil uji coba.
6. Melakukan Sosialisasi Kepada Konselor dan Psikolog terkait Catatan
Pemulihan Klien.

12
Tabel 2.3
Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, Output yang Diharapakan
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan pengkajian 1. Melakukan Lembar catatan Akuntabilitas: Berkontribusi kepada Penguatan nilai
teknis penerimaan klien konsultasi dengan konsultasi Membaca dan mengkaji misi organisasi untuk nasionalis yaitu
dan pelaksanaan program mentor melakukan dengan mengoptimalisasi dapat menjadi
rehabilitasi rawat jalan Kejelasan tentang pedoman sumber daya dalam penggerak bagi
bagi klien di BNNP 2. Membaca dan Notulensi hasil teknis terkait penanganan pencegahan dan organisasi untuk
Jambi. mengkaji tentang kajian rehabilitasi klien adiksi pemberantasan mencapai tujuan
panduan program penyalahgunaan dan
Keterkaitan Agenda III konseling dasar Nasionalisme peredaran gelap Berani memulai dan
(WoG, Manajemen Berkonsultasi dengan narkoba serta menciptakan suatu
untuk konseling
PNS, Pelayanan Publik) mentor dengan menerapkan mengembangkan dan hal yang sebelumnya
adiksi sikap Menghargai memperkuat tidak ada di satuan
Melakukan koordinasi
tentang pelaksanaan 3. Melakukan Lembar hasil Pendapat dan masukan kapasitas kerja
kegiatan aktualisasi konsultasi dengan konsultasi dengan dari mentor dan rekan kelembagaan
tentang kedudukan dan rekan sejawat rekan sejawat Responsif peka
peran PNS dalam NKRI, Etika Publik : terhadap peran
maka kegiatan ini lebih 4. Membuat Hasil rangkuman Menanamkan nilai sebagai ASN dan isu
condong pada WoG dan rangkuman tahap tahap atau Kesopanan dimana saat di instansi
Pelayanan Publik. penerimaan klien panduan melakukan konsultasi saya
Dimana terintegrasinya dan program intervensi atau menyesuaikan kesibukan Inovatif dapat
kegiatan ini dengan rehabilitasi dan program dan kerja mentor. mengungkapkan ide
adanya upaya kolaboratif dengan bertanggung
konseling dasar rehabilitasi rawat
dengan seluruh tim yang Komitmen Mutu: jawab dengan
adiksi jalan Melakukan kajian dengan melakukan telaah
bertugas di klinis
termasuk di dalamnya Efektif yaitu tercapai sesuai terlebih dahulu
mentor, atasan, konselor, target yang direncanakan
dokter dan rekan sejawat serta Netral memberikan
dimana dilakukan Inovatif menciptakan suatu ide yang solutif bagi
konsultasi terkait produk yang bermanfaat dan seluruh klien yang

13
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
prosedur penerimaan berdaya guna bagi publik. ditangani di bidang
klien serta pelaksanaan rehabilitasi BNNP
program rehabilitasi Anti Korupsi: Jambi secara
untuk klien di BNNP Menerapkan nilai kerja keseluruhan tanpa
Jambi. keras agar mendapatkan Terkecuali.
hasil kajian yang sesuai
dengan harapan.
2 Menyusun Catatan 1. Mencari referensi dokumentasi Akuntabilitas : Berperan serta dalam Berani melakukan
Pemulihan Klien dalam yang terkait dengan kegiatan dan Kejelasan dimana melaksanakan misi inovasi yang akan
bentuk buku dan dalam catatan pemulihan catatan penting pembuatan buku dilakukan organisasi sebagai berkontribusi
sesuai standar yang lembaga Pemerintah terhadap pencapaian
bentuk google drive sebagai dasar serta daftar
didapatkan dari referensi Non Kementerian tujuan organisasi
perancangan pustaka buku dan sesuai kebutuhan saja. yang profesional dan
Agenda III yang dijadikan efektif, yakni Responsif terhadap
Kegiatan ini berkaitan referensi Nasionalisme: menyesuaikan kebutuhan
dengan Manajemen Dalam tahapan kegiatan layanan dengan masyarakat
2. Merancang Draft rancangan
ASN, yaitu Penulis membuat draft buku kebutuhan klien
format buku dan buku catatan dan
melakukan menggunakan bahasa Inovatif mampu
sistem google tampilan google
pengembangan diri Indonesia yang baik dan menangkap isu dan
drive pemulihan
dengan melakukan hal drive catatan
benar menerapkan ide
yang kreatif dan inovatif pemulihan untuk menjaab
yang mendukung tugas 3. Melakukan Lembar Catatan Etika Publik: permasalahan atau
dan fungsi penulis Konsultasi dengan Konsultasi Sopan dan Santun isu yang ada
sebagai ASN melakukan konsultasi saya
Mentor
4. Perbaikan buku Hasil perbaikan menyesuaikan kesibukan
dan kerja mentor.
catatan dan google Buku dan gdrive
drive catatan catatan Komitmen mutu:
pemulihan klien pemulihan

14
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Mencetak buku Buku dan sistem Efektif dimana penggunaan
catatan pemulihan google drive buku serta mendorong
dan memastikan catatan Efisien dimana buku yang
dicetak dalam ukuran sedang
format google drive pemulihan yang
dapat mempermudah klien
setelah telah disetujui untuk membawa dan mudah
mendapatkan mentor. dipahami klien.
persetujuan mentor
Anti korupsi:
Berani berinovasi dan
sederhana dalam membuat
format agar mudah dipahami
3 Revisi SOP layanan 1. Meninjau dan Dokumentasi Akuntabilitas: Berperan serta dalam Berani dalam
rawat jalan yang sudah membaca SOP makro kegiatan Menerapkan melaksanakan misi mempertanggung
dimiliki yang bertujuan yang telah tersedia tanggung jawab dalam organisasi sebagai jawabkan ide yang
2.Menggaris bawahi Catatan pembuatan petunjuk lembaga pemerintah telah diwujudkan dan
untuk memasukkan SOP
poin – poin penting mengenai poin – pengisian buku catatan non kementerian melengkapi dengan
pengisian buku catatan pemulihan klien membuat yang profesional, SOP
yang menjadi poin penting dan
pemulihan keharusan dalam aspek yang suatu petunjuk yakni memberikan
penulisan petunjuk harus ada dalam berdasarkan penelaahan layanan yang sesuai Netral yaitu berusaha
Agenda III pelaksanaan pembuatan SOP terlebih dahulu dengan petunjuk untuk menjadikan
Kegiatan ini mengacu 3. Membuat catatan Draft kasar yang terstandard. petunjuk pengerjaan
pada tugas ASN, yaitu dan draft yang belum petunjuk SOP Nasionalisme: ini suatu standard
memberikan pelayanan tercantum mengenai menerapkan kerjasama yang menjamin
publik yang profesional, pengisian buku dan musyawarah serta kesamaan antara ide
dimana adanya petunjuk catatan yang akan terbuka pada masukan dan pelaksanaan
pengisian ini merupakan ditinjau oleh mentor pengisian yang akan
upaya standarisasi 4. Mendiskusikan Lembar catatan Etika Publik: dijadikan acuan oleh
penggunaan buku hasil catatan dan konsultasi dengan Etika mengenai cara klien.
pencatatan pemulihan mentor dan juga berkomunikasi dan meminta

15
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sehingga nanti klien dapat draft dengan mentor feedback dari umpan balik dari mentor
menggunakan dengan dan rekan kerja rekan – rekan maupun rekan kerja
baik. sejawat Komitmen Mutu:
5. Membuat SOP Foto-foto Hasil Membuat petunjuk
sesuai dengan hasil Kegiatan pelaksanaan yang baik
diskusi dan revisi dari mencerminkan pelayanan
mentor dan rekan yang berorientasi mutu
kerja
6. Mengajukan SOP Dokumen SOP Anti Korupsi:
baru untuk di tanda yang baru keberanian untuk berdiskusi
tangani Kepala dan mengungkapkan
Satuan Kerja pendapat dan membuat
petunjuk dengan sederhana
sehingga mudah dimengerti
4 Melakukan uji coba 1. Melakukan Lembar catatan Akuntabilitas: Berkontribusi Mendukung nilai
pengisian Buku dan Konsultasi dengan Konsultasi Dalam tahapan pengenalan dan terhadap visi dan misi nasionalis yaitu
google drive Catatan Mentor terhadap memandu klien akan dilakukan organisasi untuk menjadi penggerak
Pemulihan Klien kepada kegiatan yang akan dengan jelas menjadi lembaga bagi organisasi dalam
Klien rehabilitasi rawat dilakukan. yang terpercaya dan menjawab isu dan
jalan untuk mendapatkan 2. Memilih Daftar nama klien Nasionalisme: profesional dalam mencapai tujuan
feedback pada aspek klien yang akan Tidak bersikap diskriminatif menerapkan upaya dengan cara
kemudahan pengisian dan diperkenalkan terhadap klien untuk meningkatkan mewujudkan dengan
praktikalitas media terhadap media kemampuan lembaga kegiatan yang nyata
catatan bagi klien. pencatatan dengan Etika Publik: dalam memberikan inovasi atau ide yang
pertimbangan Dalam tahapan Pelaksanaan penanganan terhadap telah dikemukakan
Agenda III mentor dan rekan pengenalan dan memandu penyalahguna agar mencapai suatu
Keterkaitan kegiatan ini sejawat klien untuk mengisi buku narkotika kesempurnaan
adalah dalam pelayanan 3. Melaksanakan uji Klien dapat catatan akan dilakukan dengan
publik yaitu melakukan coba dengan memahami sabar dan sopan dan tidak
perencanaan, pelaksana melakukan kegunaan buku memaksa

16
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan publik yang pengenalan catatan pemulihan Komitmen Mutu:
profesional dengan terhadap buku dan dan cara pengisian Dalam tahapan ini pengisian
melakukan pengujian google drive buku buku dimaksudkan untuk
untuk melihat penerapan catatan pemulihan dapat meningkatkan mutu
media catatan pemulihan dan memandu klien pelayanan program
terhadap klien yang telah untuk mengisi nya. rehabilitasi yang dijalani
dipilih 4. Klien mengisi Dokumentasi dan klien
buku dan google Buku yang telah
drive catatan terisi dan catatan Anti Korupsi
pemulihan dan mengenai Peduli terhadap kenyamanan
memberikan komentar/feedback klien dalam mengisi buku
feedback, serta klien catatan pemulihan
memilih media yang
lebih nyaman
digunakan.
5 Melakukan monitoring 1. Mendiskusikan Catatan hasil Akuntabilitas Berkontribusi dalam Mendukung budaya
evaluasi terhadap dengan mentor diskusi dengan Dalam proses revisi saya akan visi organisasi untuk responsive yaitu
penerapan pengisian mengenai catatan dan mentor melakukan dengan menjadi lembaga cepat dan tanggap
Buku atau google drive perbaikan yang bertanggung jawab yang profesional dan terhadap feedback
Catatan Pemulihan Klien mungkin akan visi organisasi yaitu yang diberikan oleh
serta perbaikan buku mempermudah klien memperkuat dan klien untuk membuat
catatan pemulihan klien 2. Melakukan analisa Dokumentasi mengoptimalisasi revisi atau
berdasarkan hasil terhadap media kegiatan Nasionalisme: penyelenggaraan penyesuaikan agar
evaluasi tersebut. pencatatan yang perbaikan buku Musyawarah dan gotong rehabilitasi dalam buku catatan
lebih praktis bagi royong demi kepentingan rangka penanganan pemulihan lebih tepat
Agenda III klien dan perbaikan publik korban penyalahguna dan efektif digunakan
Keterkaitan tahap ini pada media catatan narkotika dengan oleh klien
pada Pelayanan pemulihan yang Etika Publik: melakukan
Publik, dimana dalam dipilih klien rawat Dalam diskusi saya akan penyempurnaan dan Menerapkan nilai
prinsip memberikan jalan menerima masukan, saran perbaikan dalam Berani yaitu tangguh

17
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan jasa kepada 3. mewujudkan Dokumen buku dan kritik dengan sikap suatu inovasi dan memiliki
masyarakat dibutuhkan format yang dipilih catatan pemulihan yang positif sebelum diterapkan semangat dan
kajian yang oleh klien klien rehabilitasi secara meluas kepada pantang menyerah
dimaksudkan untuk (mencetak buku rawat jalan yang Komitmen Mutu: klien dalam mewujudkan
menyempurnakan atau melakukan telah final atau Revisi ditujukan akan buku inovasi.
pelayanan agar tepat penetapan terhadap format google lebih efektivitas dan
sasaran dan berdaya format google drive yang telah efiesiensi untuk digunakan
guna bagi masyarakat drive) final klien
yang menjadi sasaran
pelayanan tersebut. Anti Korupsi
Dalam tahap revisi saya akan
melakukan revisi sesuai
kesepakatan dan masukan
yang diterima
6 Melakukan Sosialisasi 1.Melakukan Lembar catatan Akuntabilitas : Tahap ini Mendukung budaya
Kepada Konselor dan konsultasi dengan Konsultasi mensosialisasikan dengan berkontribusi kepada Netral yaitu
Psikolog terkait adanya mentor atas kegiatan jelas dan memberikan organisasi untuk memiliki sikap
Catatan Pemulihan Klien yang akan dilakukan informasi secara menjadi lembaga kesatuan utuh dan
2. Menyiapkan bahan Tersedianya bertanggung jawab yang profesional dan integritas terhadap
Agenda III yang akan bahan untuk melaksanakan misi tim di satuan kerja
Kegiatan ini mengacu disosialisasikan sosialisasi Nasionalisme: P4GN secara dengan
pada Manajemen ASN, 3. Melakukan Dokumentasi memperlihatkan adanya komprehensif dengan dilatarbelakangi
Whole of Goverment dan sosialisasi kepada terlaksananya kemampuan untuk kerjasama antara pemikiran bahwa
pelayanan publik dalam pada konselor dan kegiatan bekerjsama dengan rekan seluruh tim yang semua tim yang
menjalankan nilai dasar psikolog mengenai sosialisasi sejawat terlibat. berada dalam bida
yakni menjalankan tugas adanya catatan rehabilitasi layak
secara profesional sesuai pemulihan klien agar Etika Publik: mengetahui adanya
dengan tugas pokok dan konselor dan Sikap sopan dan santun dan catatan rehabilitasi
fungsi sebagai penguat psikolog dapat menerima dan menjawab dan tidak bersikap

18
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
lembaga rehabilitasi agar menjelaskan kepada pertanyaan dengan baik dan diskriminatif dalam
dapat membantu proses klien jelas memberikan
pemulihan klien dengan 4. Membuat notulensi Dokumentasi penjelasan buku ini
lebih efektif untuk itu hasil sosialisasi pelaksanaan Komitmen Mutu: kepada seluruh klien
dibutuhkan kerjasaa dan sosialisasi Dalam tahapan ini saya akan yang ditangani di
kolaborasi dengan melakukan secara efektif dan klinik pratama BNNP
seluruh tim yang terlibat efisien. Efektif dalam Jambi.
dalam bidang rehabilitasi menyampaikan poin – poin
yaitu dokter, perawat, penting dan menggunakan Inovatif keberhasilan
konselor, dan psikolog. kesempatan sosialisasi dalam melakukan
dengan efisien tidak berbelit – inovasi yang tepat
belit. guna bagi klien di
klinik pratama BNNP
Anti Korupsi: Jambi.
Dalam tahapan sosialisasi
saya akan menerapkan
kepedulian dan tanggung
jawab untuk memberi
penjelasan sejelas mungkin
agar semua rekan dapat
memahami dan bekerjasama

19
Tabel 2.4
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
NO Rencana Kegiaran Mei Juni
Minggu ke-2 Minggu k 3 Minggu ke -4 Minggu ke - 1 Minggu ke-2 Minggu Ke 3-4
1. Melakukan pengkajian teknis penerimaan
klien dan pelaksanaan program rehabilitasi
rawat jalan bagi klien di BNNP Jambi.

1. Melakukan konsultasi dengan mentor


2. Membaca dan mengkaji tentang panduan
program konseling dasar untuk konseling
adiksi
3. Melakukan konsultasi dengan rekan
sejawat
4. Membuat rangkuman tahap penerimaan
klien dan program rehabilitasi dan konseling
dasar adiksi
2. Menyusun Catatan Pemulihan Klien dalam
bentuk buku dan dalam bentuk google drive
1. Mencari referensi yang terkait dengan
catatan pemulihan sebagai dasar
perancangan
2. Merancang format buku dan sistem
google drive catatan pemulihan
3. Melakukan Konsultasi dengan Mentor
4. Perbaikan buku catatan dan google
drive catatan pemulihan klien
5. Mencetak buku catatan pemulihan dan
memastikan format google drive setelah
mendapatkan persetujuan mentor
3 Revisi SOP layanan rawat jalan yang sudah
dimiliki yang bertujuan untuk memasukkan
SOP pengisian buku catatan pemulihan

20
1. meninjau dan membaca SOP makro yang
telah tersedia
2.Menggaris bawahi poin – poin penting
yang menjadi keharusan dalam penulisan
petunjuk pelaksanaan
3. Membuat catatan dan draft yang belum
tercantum mengenai pengisian buku catatan
yang akan ditinjau oleh mentor
4. Mendiskusikan hasil catatan dan draft
dengan mentor dan rekan kerja
5. Membuat SOP sesuai dengan hasil diskusi
dan revisi dari mentor dan rekan kerja
6. Mengajukan SOP baru untuk di tanda
tangani Kepala Satuan Kerja
4. Melakukan uji coba pengisian Buku dan
google drive Catatan Pemulihan Klien
kepada Klien rehabilitasi rawat jalan untuk
mendapatkan feedback pada aspek
kemudahan pengisian dan praktikalitas
media catatan bagi klien.
1. Melakukan Konsultasi dengan Mentor
terhadap kegiatan yang akan dilakukan.
2. Memilih klien yang akan diperkenalkan
terhadap media pencatatan dengan
pertimbangan mentor dan rekan sejawat
3. Melaksanakan uji coba dengan
melakukan pengenalan terhadap buku
dan google drive catatan pemulihan dan
memandu klien untuk mengisi nya.
4. Klien mengisi buku dan google drive
catatan pemulihan dan memberikan
feedback, serta memilih media yang
lebih nyaman digunakan.
5 Melakukan monitoring evaluasi terhadap
penerapan pengisian Buku atau google drive

21
Catatan Pemulihan Klien serta perbaikan
buku catatan pemulihan klien berdasarkan
hasil evaluasi tersebut.
1. Mendiskusikan dengan mentor mengenai
catatan dan perbaikan yang mungkin akan
mempermudah klien
2. Melakukan analisa terhadap media
pencatatan yang lebih praktis bagi klien dan
perbaikan pada media catatan pemulihan
yang dipilih klien rawat jalan
3. mewujudkan format yang dipilih oleh
klien (mencetak buku atau melakukan
penetapan terhadap format google drive)
6 Melakukan Sosialisasi Kepada Konselor dan
Psikolog terkait adanya Catatan Pemulihan
Klien dan cara membantu Klien mengisi
media Catatan Pemulihan Klien.
1.Melakukan konsultasi dengan mentor atas
kegiatan yang akan dilakukan
2. Menyiapkan bahan yang akan
disosialisasikan
3. melakukan sosialisasi kepada pada
konselor dan psikolog mengenai adanya
catatan pemulihan klien agar konselor dan
psikolog dapat menjelaskan kepada klien
4. membuat notulensi hasil sosialisasi
Keterangan:

Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan

22
LEMBAR BIMBINGAN COACH

Bimbingan Sebelum Aktualisasi


Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Coaching
Menentukan isu yang ada di Membuat tiga isu yang ada di 28/04/2021
instansi masing – masing instansi masing – masing Zoom meeting
peserta peserta untuk mempermudah
penentuan prioritas isu

Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Coaching


Menentukan format laporan dan Pemberian format laporan 30/04/2021
penulisan judul laporan aktualisasi dan penulisan judul Chat group Whatsapp
rancangan aktualisasi yang benar

Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Coaching


Menganalisis prioritas isu dan Perhatikan waktu paparan dan 05/05/2021
latihan memaparkarkan mengatur mana materi yang Zoom meeting
rancangan aktualisasi dan penting untuk di paparkan
konsultasi power point
Power point di buat semenarik
mungkin

23
LEMBAR BIMBINGAN MENTOR

Kegiatan Catatan Mentor Waktu dan Media Coaching


Berkonsultasi mengenai 1. Belum ada nya buku 23/04/2021
isu yang ada di satuan catatan untuk klien Tatap muka
kerja dan menentukan 2. Belum adanya SOP case
prioritas isu berdasarkan conference
data 3. Belum optimalnya layanan
konseling individu daring
4. Belum efektifnya
sosialisasi rehabilitasi rawat
jalan kepada masyarakat

Bimbingan mengenai Prioritas isu: 26/04/2021


alur pemikiran dalam 1. Belum adanya bentuk Tatap muka
laporan, manfaat, catatan pemulihan untuk
dampak serta analisis klien rawat jalan
APKL dari isu yang
telah diidetifikasi

Bimbingan akhir Revisi pada kegiatan 3: 03/05/202


rancangan aktualisasi 1. Revisi SOP layanan Tatap muka
dan revisi rencana rawat jalan yang sudah
kegiatan dan tahapan
dimiliki yang bertujuan
kegiatan
untuk memasukkan SOP
pengisian buku catatan
pemulihan

24
DAFTAR PUSTAKA

 Profil Badan Narkotika Nasional di lansir dari https://bnn.go.id/profil/


 UU No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika
 Permasalahan Narkoba Di Indonesia (Sebuah Catatan Lapangan) 2019. Puslitdatin. BNN 2020.
 Petunjuk Pelaksanaan Layanan Rehabilitasi di Balai Besar/Balai Dan Loka Rehabilitasi Badan
Nakotika Nasional. Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional RI.2009.
 Shannon, Joyce B (2010), Drug Abuse Sourcebook, Detroit : Omnigraphics. Hall, Wayne
D;Mattick, Richard P Oral substitution treatments for opioid dependence The Lancet; Jun 28-Jul
4, 2008; 371, 9631; ProQuest pg. 2150 dalam https://cimahikota.bnn.go.id/memahami-kecanduan-
narkoba/ oleh Samsul Anwar, S.Pd., MPSSp. (Kasi Rehabilitasi BNN Kota Cimahi) di unggah
pada 17 Maret 2020
 Survey Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba. 2019. Puslitdatin. BNN 2020.

Anda mungkin juga menyukai