BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diklat pelatihan dasar CPNS dilakukan untuk membentuk pola prilaku dan cara berpikir
peserta agar mampu menjadi pelayan public yang professional ketika kembali ke tiap asal institusi
peserta. Pelaksanaan ini telah diatur dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Pada undang-undang tersebut mengamanatkan kepada tiap instansi pemerintah yang memiliki
Calon Pegawai Negeri Sipil wajib memberikan Pelatihan Dasar unuk kemudian sebagai syarat
diakuinya sebagai Pegawai Negeri Sipil seutuhnya.

Pada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 21 dan 22 tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan prajabatan golongan I, II, dan III, penyelenggaraan pelatihan dan
pendidikan prajabatan dilaksanakan dengan metode pola baru. Pada metode pelatihan pola baru,
setiap peserta latsar akan mengikuti tahapan pembelajaran terintegrasi yang terdiri dari beberapa
tahap yaitu, tahap orientasi peserta, kemudian akan masuk pada Agenda I yaitu mengenai sikap
perilaku Bela Negara yang terdiri atas wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara, analisa
perubahan lingkungan strategis, dan kesiapsiagaan bela Negara. Setelah Agenda I, kemudian akan
masuk pada Agenda II, yaitu tentang nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Setelah itu akan masuk ke
Agenda III tentang Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang meliputi Menajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan WoG. Setelah Agneda III akan masuk pada Agenda IV yaitu Habituasi dan
setelah itu akan masuk pada Evaluasi akhir. Tahap Pembelajaran Ini dapat dilihat pada Gamba 1.1.
Tahap Pembelajaran

Gambar 1.1. Tahap Pembelajaran

Dengan adanya Diklat Prajabatan pola baru, diharapkan dapat membentuk kader Aparatur
Sipil Negara (ASN) berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi, Sehingga peserta dapat menjadi
 Aparatur Sipil Negara yang professional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa.

Pada pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri sipil ini, calon pegawai negeri sipil diharapkan
dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah dipelajari. Teknis pengaktualisasian
dilaksanakan dengan menganalisa isu yang ada pada instansi CPNS bertugas. Isu kemudian
dianalisa untuk mencari pokok permasalahannya untuk mendapatkan solusi. Solusi kemudian
dituangkan dalam bentuk laporan aktulisasi.

Sebagai CPNS tenaga Pengajar di Politeknik Negeri Manado (POLIMDO), ada berbagai macam
isu yang dapat diangkat untuk perbaikan. Salah satu isu yang ada adalah pengelolaan jurnal Ilmiah
yang belum dikelola dengan baik. Pemenuhan pengelolaan standar karya ilmiah yang sesuai
dengan penilaian akreditasi belum terpenuhi, padahal Jurnal Ilmiah dapat dikatakan sebagai
identitas dari Institusi Perguruan Tinggi. Pengelolaan Jurnal ilmiah ini belum terlaksana dengan
baik karena SOP Pengelolaan Jurnal ilmiah belum ada di POLIMDO, padahal untuk mengatur
penerbitan Jurnal Ilmiah harus dipertanggungjawabkan dengan baik. Jurnal Ilmiah adalah salah
satu sarana para tenaga pengajar perguruan tinggi/Dosen dalam membuktikan keikutsertaan
dalam memenuhi tridharma Perguruan Tinggi pada poin Penelitian. Selain itu, jurnal Ilmiah juga
merupakan pendukung penilaian akreditasi Institusi, Pengelolaan Jurnal Ilmiah ini harus
dilaksanakan dengan ketentuan yang telah diatur oleh kemenristekdikti. Melihat urgensi ini, maka
Penyusunan SOP Pengelolaan Jurnal Ilmiah di Politeknik Negeri Manado perlu dibuat.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah :
a. Menghasilakan SOP Pengelolaan Jurnal Ilmiah yang sesuai dengan kebutuhan Politeknik
Negeri Manado
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil adalah pada tingkat Institusi
Politeknik Negeri Manado, dalam hal ini berkaitan dengan pengelolaan jurnal Ilmiah untuk
menjadi dasar tiap Jurusan, Prodi dan atau Group research.