Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK

SKENARIO ROLE PLAY


BEST PRACTICES DAN BAD PRACTICE MASN, WoG dan Pelayanan Publik

KELOMPOK 4 , Kelompok Kecil II


Pemeran Role Play:
Narator : Wendi Dinapis, S.ST
Pemeran Best & Bed Practice : Gina Windari, S.KM
Aang Hermawan, S.Pd
Aji Permana, S.Pd
Wina Nurcahyani, S.Pd
Wendi Dinapis, S.ST

Pembuatan video Best Practices dan Bad Practice terkait manajemen ASN, WoG dan
pelayanan publik ini dlakukan bersama kelima anggota kelompok . sebelum pengambilan video,
terlebih dahulu kami diskusi terkait konsep dan teknis yang akan dituangkan di video.
Pengambilan video di lakukan di kampus UPI Tasikmalaya, skenario di lakukan oleh setiap anggota
namun editing. Pengambilan video untuk menjadi satu di lakukan editing berkali kali dan pengambilan
video pun tidak cukup satu kali karena adanya gangguan dan hambatan lainnya.
Dalam video ini kami memperagakan contoh best & bad practice dalam WoG, Manajemen
ASN,dan Pelayanan Publik , yakni :
- Sesi 1 best & bad practice MASN : diperankan oleh semua anggota yang berperan sebagai
panitia seleksi promosi jabatan dengan bapa Aang sebagai Pemimpin rapat, pada best practice
PNS yang mendapatkan promosi jabatan dilakukan dengan diskusi dengan pertimbangan
kinerja, kompetensi, dan karakter dari calon penerima promosi jabatan. Sedangkan pada bed
practice penentuan PNS calon penerima promosi jabatan didasarkan bukan karena dari kinerja
dan kompetensi nya melainkan karena kedekatan calon penerima promosi dengan orang yang
berpengaruh.
- Sesi 2 best & bad practice pelayanan publik : diperankan oleh bapak Aang dan bapak Aji dimana
menceritakan mengenai seeorang yang masuk ke salah satu instansi pemerintah untuk
mendapatkan pelayanan tapi tidak tau tempat nya kesebelah mana, bertanya kepada salah satu
pegawai yang ada disana . pada best practice pegawai instansi tersebut menunjukan arah
tempat mendapatkan pelayanan tersebut sementara pada bed practice pegawai acuh dan
enggan membantu mengarahkan orang tersebut.
- Sesi 3 best & bad practice WoG: diperankan oleh Gina (Kepala Puskesmas) dan Wina (Guru SDN
Mentari) dimana menceritakan seorang Guru yang menemui kepala puskesmas untuk
berkoordinasi memohon bantuan untuk perwakilan tenaga kesehatan puskesmas ikut serta dan
membimbing siswa-siswi di SDN Mentari yang akan melaksanakan program Dokter Cilik. Pada
best practice kepala puskesmas bersedia untuk ikut berpartisipasi dengan sekolah. Sedangakan
pada bad practice kepala puskesmas menolak karena dianggap menambah beban kerja tanpa
mengunakan etika dalam pelayanan

Besar harapan kami dengan pembuatan video ini akan dapat memberikan manfaat bagi
penontonnnya. Terimakasih 

LINK VIDEO

https://youtu.be/9fB9zm0JMG4

Anda mungkin juga menyukai