Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok Agenda 3 Kelompok 1

ANALISIS BEST DAN BAD PRACTICE

Anggota:
dr. Priskila Madelyn Primauli
Hammam Ja’far Kawi, A.Md M
Nurhikmah Dalilah, A.Md. Keb
Dede Nuriah, A.Md

1. BEST PRACTICE
Link video : https://www.youtube.com/watch?v=f8zOwkUycRM

Publik harus diberikan pelayanan secara prima oleh aparatur pemerintah sebagai abdi
negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah manajemen ASN, pelayanan
publik, dan Whole of Goverment ( WoG).
Pelayanan publik merupakan kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintahan di pusat maupun di daerah dalam bentuk barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif
dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Dalam isu ini, puskesmas kebon jeruk
memberikan pelayanan publik yang baik. Hal ini dapat dilihat dari sikap petugas puskesmas
yang memberikan pelayanan yang ramah dan responsif terhadap pasien, disediakan fasilitas
untuk kenyamanan pengunjung seperti WiFi gratis, senam gratis ibu hamil, pelayanan kepada
lansia dengan tersedianya taman refleksi gratis, memberikan pelayanan yang sama terhadap
semua pengunjung baik pengguna BPJS maupun umum serta terdapat layanan konseling
untuk penderita TBC. Dengan diberikan pelayanan yang baik, memberikan kepuasan
terhadap pengunjung puskesmas. Prinsip pelayanan publik yang baik dapat kita lihat dalam
pelayanan di puskesmas ini seperti efektif, efisien, tidak diskriminatif dan berkeadilan.
Manajemen ASN merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar dan etika profesi, bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk dapat menjalankan perannya dengan baik,
pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat
dan pemersatu bangsa. Dalam isu ini, puskesmas kebon jeruk memiliki manajemen ASN
yang baik, dilihat dari diterapkannya kode etik dan perilaku ASN yaitu melayani dengan
sikap hormat ,sopan, bertanggung jawab dan menjaga integritas. Selain itu, program-program
pelayanan di puskesmas berjalan dengan baik menunjukan manajemen petugas puskesmas
tersebut dikelola dengan baik.
WoG merupakan pendekatan penyelenggaraan pemerintahan dengan upaya kolaboratif
dari berbagai sektor untuk mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program
dan pelayanan publik. Dalam isu ini, dapat kita lihat kerja sama antara puskesmas dengan
pihak BPJS untuk mempermudah pelayanan kesehatan terhadap pasien.

2. BAD PRACTICE
Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=BXsNYXH6G90

Dalam isu ini manajemen ASN tidak berjalan dengan baik, dapat dilihat dari tidak
diterapkannya fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat
pemersatu bangsa. Hal ini dilihat dengan adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh
pelayan publik terhadap masyarakat yang menunjukan etika yang buruk, etos kerja yang
rendah serta tidak adanya profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya.
Kurang baiknya kualitas pelayanan publik yang diberikan, dapat dilihat dari adanya
kegiatan pungli penerimaan siswa baru di SMA 10 Banjarmasin serta keluhan kualitas air
yang buruk dan tarif minimal 10m3 oleh PDAM Banjarmasin. Pelayanan publik seperti ini
menunjukan adanya indikasi korupsi pada instansi yang bersangkutan.
Kurangnya kolaborasi yang intens antara pemerintahan daerah dan instansi atau badan
terkait sehingga menimbulkan kesempatan adanya tindakan korupsi. Pemerintahan daerah
seharusnya melakukan pengawasan secara ketat dan berkala terhadap instansi atau badan
yang ada di daerah tersebut. Hal ini menunjukan penerapan WoG tidak berjalan dengan baik.
Tugas Kelompok Agenda 3
Kelompok 1
Resume Analisa Best Practice dan Bad Practice

Video Analisa
Best Practice Manajemen ASN
(https://www.youtube.com/watch?v=9b0cA1dwtE4) 1. Dalam Video tersebut Costumer Service dan
Satpam mengerjakan tugasnya secara
profesional dan memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat sesuai dengan peraturan.
2. Melayani dengan sikap hormat, sopan santun,
dan tanpa tekanan.
3. Petugas memberikan informasi secara jelas,
transparansi, sehingga masyarakat yang
merasa awam mengerti terkait informasi dan
prosedur yang harus dilaksanakan

Pelayanan Publik
1. Masyarakat ketika masuk disambut dengan
hangat oleh satpam, satpam memberikan
salam, sapa, dan senyum dan memberikan
informasi secara ramah, sangat membantu
dan cepat tanggap
2. Adanya Ruang tunggu yang memadai
sehingga publik/masyarakat dapat duduk
dengan nyaman.
3. Costumer Service memberikan pelayanan
dengan ramah, senyum, sopan, antusias, dan
cepat tanggap dalam melayani costumer.
4. Demi perbaikan di masa yang akan datang,
petugas memberikan penilaian terhadap
kepuasan pelayanan kepada masyarakat.

Whole of Goverment
1. Adanya Kolaborasi antara satpam dan
costumer service dalam melayani masyarakat
sehingga masyarakat/Costumer/publik sangat
terbantu dan merasa puas dengan pelayanan.

Bad Practice Manajemen ASN


https://www.youtube.com/watch?v=dvWsswpWLsQ 1. Dalam video tersebut memperlihatkan kurang
baiknya manajemen pelayanan di
Dispendukcapil Surabaya dalam hal mengatur
pelayanan sehingga terjadi antrian yang
panjang para pemohon E-KTP.
2. Dalam video tersebut memperlihatkan
kurangnya rasa tanggung jawab para pegawai
di Dispendukcapil untuk memperbaiki kualitas
pelayanan ditunjukan dengan tidak adanya
perubahan pelayanan meskipun telah
diperingatkan 1 minggu yang lalu oleh Walikota
Surabaya

Pelayanan Publik
1. Kurang baiknya kualitas pelayanan yang
diberikan terutama dalam sistem antrian, yang
menyebabkan antrian yang panjang untuk para
pemohon E-KTP dan membuat para pemohon
atau masyarakat mengantri berjam-jam untuk
proses pembuatan E-KTP.
2. Rumitnya prosedur pelayanan yang ada,
menyebabkan masyarakat harus bolak-balik ke
beberapa instansi dan menunggu berhari-hari
hingga mendapatkan E-KTP.
3. Lambatnya pelayanan pembuatan E-KTP yang
disebabkan karena jumlah alat pencetak E-
KTP yang kurang memadai dan kekurangan
sumber daya.

Whole of Goverment
1. Rumitnya sistem birokrasi dalam proses
pembuatan E-KTP yang menyebabkan
masyarakat harus bolak-balik ke beberapa
instansi seperti Kelurahan, Kecamatan, dan
Dispendukcapil dan menunggu berhari-hari
sampai proses pembuatan E-KTP selesai di
cetak.

ANGKATAN 4 KELOMPOK 1:
1. Vina Junia, S.E.
2. Siska Dwi Septiani Zen, A.Md.
3. Nova Anggoro Hari Setyawan, A.Md
4. Fauzyah Ulhaq, A.Md.Keb

Anda mungkin juga menyukai