Unit Kerja : Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Angkatan/Kel. : 55/1
Refleksi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA di Instansi
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
A. Deskripsi Singkat
Seorang pelayan publik dapat memaksimalkan profesionalismenya dengan
menerapkan nilai-nilai dasar yang harus diaktualisasikan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN, bahwa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Lima nilai dasar ini memiliki akronim yang dikenal dengan sebutan ANEKA, yang menjadi modal awal ASN dalam menjalankan tugas atau pekerjaannya sehari-hari. Para PNS yang berkeja di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik yang merupakan bagian dari ASN juga berkewajiban menjalankan nilai- nilai ANEKA. Sebelum mengimplementasikan nilai dasar ASN, ada satu tahapan yang akan dilalui yaitu tahap internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA. Tahapan selanjutnya yaitu aktualisasi nilai ANEKA yang berarti mengambil tindakan sesuai dengan nilai- nilai ANEKA. Dengan demikian diharapkan kinerja aparatur akan dapat memberikan konstribusi positif untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan institusi tempat bekerja, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
B. Refleksi Aktualisasi Nilai-nilai Aneka di Instansi
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama bekerja, berikut uraian
bagaimana Aneka diaktualisasikan oleh para pegawai di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik. Dimulai dari aktualisasi nilai pertama yakni akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan untuk bertanggung jawab. Sejauh ini, para pegawai di Dinas Kominfo telah menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Salah satu bentuk pertanggungjawaban yang telah dilakukan terhadap peraturan yang ada, pertama, datang ke kantor dan melakukan presensi tepat waktu setiap harinya. Kedua, Adanya transparansi atas tugas yang telah dilaksanakan. Tanpa transparansi para pegawai akan kesulitan dalam menjalankan tugas, karena tujuannya yaitu mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan. Ketiga, adalah konsistensi dalam bekerja. Konsistensi yang telah dilakukan akan menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel. Nilai kedua adalah nasionalisme. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Semangat nasionalisme ini, harus kita tanamkan dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang berorientasi pada nilai-nilai dasar pancasila. Pertama, mengikuti dan melaksanakan apel pagi setiap hari. Sikap nasionalisme tidak harus ditunjukkan dengan ikut berperang melawan penjajah, namun dengan kita melaksanakan apel dengan hikmat itu sudah bagian wujud sikap nasionalisne, yaitu salah satu bentuk sikap penghargaan kita kepada para pejuang. Kedua, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari atau segala kesempatan lain antar sesama rekan kerja dan atasan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bakal meneruskan warisan budaya tanah air? Selain itu, para pegawai juga telah mengaplikasikan sikap saling menghargai adanya perbedaan antar sesama rekan kerja antar RAS, suku, dan agama. Nilai ketiga adalah etika publik. Etika publik berkenaan erat dengan publik dalam hal berbagai stakeholder yang berhubungan dengan tupoksi. Selanjutnya etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian, mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik, memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah, memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, dan berdaya guna. Semua ini telah diterapkan di dinas Kominfo. Keempat, komitmen mutu merupakan sikap menjaga keefektifan, efisiensi, dan inovasi kerja demi mencapai mutu atau kualitas tertentu. Mutu PNS dalam menjalankan tugas hendaknya mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Ada tuntutan kreativitas bagi setiap individu dalam menjalankan tugas sehari-hari. Pegawai di lingkungan dinas Kominfo senantiasa berinovasi agar mampu mengimbangi perkembangan jaman dan memberikan pelayanan serta kinerja terbaik bagi masyarakat. Selain itu, membuat komunikasi yang inovatif dan interakktif selama bekerja jarak jauh. Terakhir, bekerja secara tatap muka maupun daring, tetap menghasilkan semua pekerjaan sesuai target yang telah ditentukan. Kelima, anti korupsi merupakan sikap tegas memerangi korupsi. Memutus mata rantai korupsi dapat diawali dari diri sendiri. Baik itu korupsi waktu, korupsi uang, maupun korupsi tugas. Setiap individu hendaknya dapat menjadi pengingat bagi dirinya masing-masing Contohnya berada di lokasi sebelum jam kerja dimulai, tidak meninggalkan tempat kerja tanpa alasan jelas sebelum jam kerja usai, dan tidak menggunakan uang negara untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Sebagai ASN yang profesional dan memegang teguh prinsip anti korupsi, seorang ASN diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar anti korupsi dalam kehidupan sehari- harinya yang meliputi jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
C. Kesimpulan
Penerapan nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan pekerjaan menghasilkan
ASN yang memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaannya sebagai pelaksana pelayan publik di pemerintahan. Selain itu, seorang ASN yang mampu dalam memahami dan mengaktualisasikan setiap nilai dari masing-masing poin ANEKA dalam setiap pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab, maka mimpi- mimpi untuk menciptakan ASN yang profesional dan bertaraf internasional bukanlah isapan jempol belaka. Khususnya, di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Musi Rawas.