Anda di halaman 1dari 3

Nama : Deka Riti

NIP : 19911212 202012 2 007


Unit Kerja : Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
Angkatan/Kel. : 55/1

Refleksi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA di Instansi


Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

A. Deskripsi Singkat

Seorang pelayan publik dapat memaksimalkan profesionalismenya dengan


menerapkan nilai-nilai dasar yang harus diaktualisasikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN, bahwa
menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu mengaktualisasikan lima nilai
dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Lima nilai dasar ini memiliki akronim yang dikenal dengan
sebutan ANEKA, yang menjadi modal awal ASN dalam menjalankan tugas atau
pekerjaannya sehari-hari. Para PNS yang berkeja di Dinas Komunikasi, Informatika
dan Statistik yang merupakan bagian dari ASN juga berkewajiban menjalankan nilai-
nilai ANEKA.
Sebelum mengimplementasikan nilai dasar ASN, ada satu tahapan yang
akan dilalui yaitu tahap internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman
atas nilai yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA. Tahapan selanjutnya
yaitu aktualisasi nilai ANEKA yang berarti mengambil tindakan sesuai dengan nilai-
nilai ANEKA. Dengan demikian diharapkan kinerja aparatur akan dapat memberikan
konstribusi positif untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan institusi tempat bekerja,
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

B. Refleksi Aktualisasi Nilai-nilai Aneka di Instansi

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama bekerja, berikut uraian


bagaimana Aneka diaktualisasikan oleh para pegawai di Dinas Komunikasi,
Informatika dan Statistik. Dimulai dari aktualisasi nilai pertama yakni akuntabilitas.
Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan untuk
bertanggung jawab. Sejauh ini, para pegawai di Dinas Kominfo telah menjalankan
tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Salah satu bentuk pertanggungjawaban
yang telah dilakukan terhadap peraturan yang ada, pertama, datang ke kantor dan
melakukan presensi tepat waktu setiap harinya. Kedua, Adanya transparansi atas
tugas yang telah dilaksanakan. Tanpa transparansi para pegawai akan kesulitan
dalam menjalankan tugas, karena tujuannya yaitu mendorong komunikasi dan
kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan. Ketiga, adalah
konsistensi dalam bekerja. Konsistensi yang telah dilakukan akan menjamin
stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.
Nilai kedua adalah nasionalisme. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan
dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Semangat nasionalisme ini,
harus kita tanamkan dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang berorientasi pada
nilai-nilai dasar pancasila. Pertama, mengikuti dan melaksanakan apel pagi setiap
hari. Sikap nasionalisme tidak harus ditunjukkan dengan ikut berperang melawan
penjajah, namun dengan kita melaksanakan apel dengan hikmat itu sudah bagian
wujud sikap nasionalisne, yaitu salah satu bentuk sikap penghargaan kita kepada
para pejuang. Kedua, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
percakapan sehari-hari atau segala kesempatan lain antar sesama rekan kerja dan
atasan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bakal meneruskan warisan budaya tanah
air? Selain itu, para pegawai juga telah mengaplikasikan sikap saling menghargai
adanya perbedaan antar sesama rekan kerja antar RAS, suku, dan agama.
Nilai ketiga adalah etika publik. Etika publik berkenaan erat dengan publik
dalam hal berbagai stakeholder yang berhubungan dengan tupoksi. Selanjutnya
etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan baik/ buruk,
benar/ salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika
publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian, mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik,
memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah,
memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, dan
berdaya guna. Semua ini telah diterapkan di dinas Kominfo.
Keempat, komitmen mutu merupakan sikap menjaga keefektifan, efisiensi,
dan inovasi kerja demi mencapai mutu atau kualitas tertentu. Mutu PNS dalam
menjalankan tugas hendaknya mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Ada
tuntutan kreativitas bagi setiap individu dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Pegawai di lingkungan dinas Kominfo senantiasa berinovasi agar mampu
mengimbangi perkembangan jaman dan memberikan pelayanan serta kinerja terbaik
bagi masyarakat. Selain itu, membuat komunikasi yang inovatif dan interakktif
selama bekerja jarak jauh. Terakhir, bekerja secara tatap muka maupun daring, tetap
menghasilkan semua pekerjaan sesuai target yang telah ditentukan.
Kelima, anti korupsi merupakan sikap tegas memerangi korupsi. Memutus
mata rantai korupsi dapat diawali dari diri sendiri. Baik itu korupsi waktu, korupsi
uang, maupun korupsi tugas. Setiap individu hendaknya dapat menjadi pengingat
bagi dirinya masing-masing Contohnya berada di lokasi sebelum jam kerja dimulai,
tidak meninggalkan tempat kerja tanpa alasan jelas sebelum jam kerja usai, dan
tidak menggunakan uang negara untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Sebagai ASN
yang profesional dan memegang teguh prinsip anti korupsi, seorang ASN diharapkan
dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar anti korupsi dalam kehidupan sehari-
harinya yang meliputi jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani, dan adil.

C. Kesimpulan

Penerapan nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan pekerjaan menghasilkan


ASN yang memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaannya sebagai pelaksana
pelayan publik di pemerintahan. Selain itu, seorang ASN yang mampu dalam
memahami dan mengaktualisasikan setiap nilai dari masing-masing poin ANEKA
dalam setiap pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab, maka mimpi-
mimpi untuk menciptakan ASN yang profesional dan bertaraf internasional bukanlah
isapan jempol belaka. Khususnya, di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
Kabupaten Musi Rawas.

Anda mungkin juga menyukai