PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan syarat
yang wajib diikuti oleh para peserta CPNS. Bukan hanya untuk
mengubah status kepegawaian dari CPNS menjadi PNS, tetapi lebih
pada itu, yaitu merupakan pelatihan untuk mempersiapan
pembentukan karakter ASN. Karakter-karakter yang dimaksud yaitu;
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi. Sekarang ini ada ASN yang tidak mampu memenuhi
tanggungjawab yang menjadi amanahnya, tidak mementingkan
pelayanan publik namun mementingkan diri sendiri, tidak berprilaku
sesuai tuntutan etika, tidak mampu berinovasi, terlibat praktek korupsi,
dan politik praktis. Oleh karena itu, Pelatihan Dasar ini sangat
bermanfaat untuk mempersiapkan ASN khususnya PNS untuk dapat
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Disamping hal-hal tersebut diatas, Pelatihan Dasar CPNS
dilakukan agar peserta mengerti dan dengan sungguh-sungguh
menjalankan peran dan tugasnya yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. ASN harus
melaksanakan tugas dan fungsinya untuk memenuhi standar
pelayanan publik, yang menjujung tinggi komitmen dan integritasnya
sehingga ASN, sehingga dengan terpenuhinya standar dalam
pelayanan publik, ASN dapat memberikan kontribusi yang nyata
dalam mendukung pembangunan. Jika pelayanan publik buruk, maka
dapat menghambat percepatan pembangunan disegala bidang.
Bidang pendidikan merupakan tonggak utama pembangunan.
Pendidikan diibaratkan sel punca (stem cell) karena menjadi dasar
terbentuk dan majunya semua bidang pembangunan dalam sebuah
1
Negara. Lahirnya pemimpin dan tenaga ahli, hanya dapat diawali dari
proses pendidikan berjenjang. Walau dalam lingkup terbatas,
pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan disekolah-sekolah.
Namun pendidikan diluar sekolah seperti masyarakat, keluarga,
kelompok agama, bimbingan belajar, juga sangat menentukan kualitas
peserta didik sebagai calon-calon penerus pembangun bangsa.
Guru-guru yang berstatus CPNS, seperti yang tertuang dalam
UU Nomor 5 Tahun 2014, diwajibkan mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS. Walaupun guru-guru CPNS sudah memiliki kompetensi,
seperti kompetensi profesioal, kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial, namun juga harus dibekali
pengetahuan tentang kebijakan-kebijakan tentang ASN yang berlaku,
agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal di unit kerja
(sekolah) masing-masing dengan mengedepankan karakter sebagai
ASN.
Pembelajaran disekolah harus memenuhi aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap spiritual dan sosial. Jadi pembelajaran bukan
hanya menekankan pada aspek pengetahuan yaitu menguasi isi
materi ajar, namun untuk mencapai sumber daya manusia yang
berdaya saing, aspek keterampilan, misalnya membuat produk juga
menjadi penekanan. Selain itu, sikap siswa seperti sopan santun,
kepedulian, nasionalisme, tenggang rasa, patriotisme, patuh pada
peraturan sekolah juga menjadi penekanan. Hal itu, supaya siswa
tidak salah menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan. Disinilah peran guru ASN dalam menerapkan karakter
seperti akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan
anti korupsi serta tugasnya yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran yang maksimal
dimasa pandemi ini, diperlukan kreativitas dan inovasi guru.
2
Kebanyakan materi pembelajaran pada mata pelajaran matematika
abstrak, sehingga guru memerlukan media pembelajaran seperti
video, gambar, model tubuh organisme, agar siswa dapat mengalami
sendiri/mengamati dengan pancainderanya sehingga dapat
mengkongkritkan materi matematika yang kebanyakanya abstrak.
3
C. Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)
Saat ini PNS seringkali menjadi sorotan karena memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang kurang baik, politisi birokrasi,
praktek penyalahgunaan wewenang hingga praktek korupsi kolusi dan
nepotisme. Masalah-masalah seperti ini yang menjadi kendala dalam
pembangunan nasional. Dalam era persaingan global menuntut
adanya birokrasi yang efisien, berkualitas, transparan, dan akuntabel.
Untuk mengatasi masalah-masalah dan menghadapi tantangan
tersebut, melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil Negara menjadi
semakin professional, memiliki integritas, bebas dari praktek korupsi
kolusi dan nepotisme, dan mampu mennyelenggarakan pelayanan
public yang berkualitas tinggi bagi masyarakat. Oleh karena itu, PNS
perlu memahami dan menerapkan nilai-nilai dasar dalam
melaksanajan tugasnya, antara lain:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah bentuk kewajiban pertanggungjawaban
seseorang (pimpinan, pejabat atau pelaksana) atau suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan
untuk meminta keterangan terkait kinerja atau tindakan dalam
menjalankan misi dan tujuan organisasi dalam bentuk pelaporan
yang telah ditetapkan secara periodic. (Riadi, 2020)
ASN harus memiliki nilai-nilai dasar akuntabilitas public,
konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan
dalam pelayanan publik, transparan dalam memberikan informasi
dan data yang dibutuhkan oleh publik, serta sikap dan prilaku
yang konsisten. Semuanya untuk melayani publik.
2. Nasionalisme
ASN yang memiliki semangat nasionalisme merupakan ASN
yang memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa dan Negara; ASN yang tidak memiliki ego pribadi dan ego
4
sektoral, namun lebih mementingkan pengabdiannya kepada
bangsa dan Negara.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yaitu:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan factual.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut: 1. Memegang teguh
nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. 2. Setia dan
mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945. 3. Menjalankan tugas secara profesional
dan tidak berpihak. 4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian. 5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. 7.
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik. 8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah. 9. Memberikan layanan kepada publik
secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun. 10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas
tinggi. 11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. 12.
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. 14. Meningkatkan
5
efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan wujud layanan bagi Aparatur
kepada masyarakat karena masyarakat penerima manfaat
layanan tersebut. Penyelenggaraan pelayanan oleh pemerintah
dituntut baik dan bersih. Untuk meningkatkan mutu pelayanan,
maka ASN dituntut untuk berorientasi pada nilai-nilai efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan mutu.
Prinsip kerja yang berorientasi pada efisiensi yang berarti
semakin sedikit sumber daya (modal) yang digunakan tetapi bisa
mencapai sesuatu yang telah direncanakan. Efektifitas berarti
sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakannya. Inovasi (perubahan) merupakan munculnya
ide/gagasan baru untuk keluar dari rutinitas yang membosankan,
rutinitas yang membuat produk/jasa kurang bermutu dengan
adaptasi terhadap perubahan, membuat produk/jasa menjadi lebih
bermutu. Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
5. Anti Korupsi
Korupsi berarti kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan.
Pendapat lain mengatakan korupsi merupakan kejahatan luar
biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar
biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kesadaran diri anti korupsi yang dapat menjadi benteng
sikap dan tindakan anti korupsi dapat dibangun melalui
pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat
6
bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan.
7
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan public dengan
tujuan kepuasan pelanggan; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. PNS senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan Nagara darmatematikada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Kemudian peran seorang PNS yaitu harus mampu berperan
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa dan atau pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Kemampuan untuk memberikan
pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan prinsip
pelayanan publik sangat diperlukan. Oleh karena itu karakternya
CPNS/PNS perlu dibentuk agar lebih profesional, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan publik. Prinsip-prinsip dalam pelayanan publik antara lain;
partismatematikatif, transparan, responsip, tidak diskriminatif, mudan
dan murah,efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
8
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
9
3. Nilai-Nilai Organisasi
a. Efektif
b. Efisien
c. Terorganisir
d. Religius
e. Sopan santun
f. Berakhlak mulia
g. Kedisiplin
h. Demokratis
i. Kebersihan
j. Berprestasi
k. Berbudaya
l. Tanggungjawab
m. Bermutu
10
B. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
ANWAR, S.Pd.
UR. KURIKULUM UR. KESISWAAN UR. SARPRAS KA. PERPUSTAKAAN KA. LABORATORIUM BENDAHARA GAJI BENDAHARA BOS
esiswaanKESISWAAN LABORATORIUMLabo
SUPRIYADI, S.Pd. Ing. MARDIYAH, S.Pd. Ind URAY FADILAH, S.Pd SARTIKA AYU, S.Pd M. HASBI, S.Pd
ratoresiswaanKESISW KENTA, S.Pd FIRDAUS, S.Pd
AAN
WALI KELAS 2 A WALI KELAS 2 B WALI KELAS 2I WALI KELAS IX A WALI KELAS IX B
SUPRIYADI, S.Pd.Ing. MARDIYAH, S.Pd. Ind URAY FADILAH, S.Pd. SARTIKA AYU, S.Pd . M. HASBI, S.Pd
11
C. Gambaran Unit Kerja
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD NEGERI 04 SEKARUH,
KECAMATAN TERIAK
NPSN : 30104049
Jenjang Pendidikan : SMP
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Kendaik
RT / RW : 1/1
Kode Pos : 79283
Kelurahan : Cempaka Putih
Kecamatan : Kec. Suti Semarang
Kabupaten/Kota : Kab. Bengkayang
Provinsi : Prov. Kalimantan Barat
Posisi Geografis : Lintang (0,8902)
Bujur (109,7884)
SK Pendirian Sekolah : 026/C/1994
Tanggal SK Pendirian : 1998-01-01
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Email : smpn1suti@gmail.com
SD Negeri 04 Sekaruh, Kecamatan Teriak berkedudukan di
Dusun Kendaik, Desa Cempaka Putih, Kecamatan Suti Semarang.
Sekolah ini berdiri pada tahun 1998, yang awalnya SMP Negeri 2
Ledo karena masih berada di wilayah kecamatan Ledo. Namun pada
tahun 1999, sejak pemekaran kecamatan Ledo, sekolah ini bernama
SD Negeri 04 Sekaruh, Kecamatan Teriak. Untuk sampai di sekolah
ini menempuh perjalanan darat dari kota kabupaten dibutuhkan 2
sampai 2,5 jam. Itupun kendaraan roda 2 dan 4 harus dimodifikasi
terlebih dahulu. Jika melewati sungai, membutuhkan waktu 3 hingga 4
jam dari kecamatan Ledo.
12
Tahun pelajaran 2020/2021, siswa SD Negeri 04 Sekaruh,
Kecamatan Teriak berjumlah 119 orang terdiri dari 64 siswa laki-laki
dan 55 siswa perempuan. Siswa berasal dari beberapa dusun, seperti
Kendaik, Tapen I, Tapen II, Muhi Stapis, Muhi Riam, Muhi Sabang,
Senyawan, dan Beringin. Agama yang menjadi keyakinan siswa terdiri
dari agama Islam, Kristen dan Katholik. Penghasilan orang tua siswa
juga Rp. 500.000 s.d diatas Rp. 2.000.000. Ini dikarenakan sebagian
besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dengan sumber
keuangan dari hasil menyadap karet, sahang, sebagian kecil
pedagang, pegawai negeri sipil dan pegawai swasta. Berikut ini
disajikan jumlah siswa dalam tabel berdasarkan usia, agama,
penghasilan orang tua/wali, dan tingkat pendidikan.
Tabel 2.1. Jumlah peserta Didik Berdasarkan Usia
Usia Laki-Laki Perempuan Total
< 6 tahun 0 0 0
6 - 12 tahun 9 7 16
13 - 15 tahun 46 39 85
16 - 20 tahun 9 9 18
> 20 tahun 0 0 0
Total 64 55 119
13
Penghasilan Laki-Laki Perempuan Total
Tidak di isi 1 6 7
Kurang dari Rp. 500,000 2 0 2
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 19 17 36
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 41 32 73
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 1 0 1
Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 0 0 0
Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 0
Total 64 55 119
14
196108091984121005 Inggris
Sugeng Pamuji, S.Ag. Pendidikan Agama
2 L Agama Islam
197001091998121001 Islam
Pendidikan
Pendidikan
M. Hasbi, S.Pd. Kewarganegaraa
3 L Kewarganegaraan
196403042006041011 n (Pkn) dan
(Pkn)
Prakarya
Supriyadi, S.Pd. Ing. Pendidikan Bahasa
4 L Bahasa Inggris
196709292003121001 Inggris
Mardiah, S.Pd. Ind. Bahasa Pendidikan Bahasa
5 P
196704032006042018 Indonesia Indonesia
Ilmu
U. Fadilah, S.Pd. Pendidikan
6 P Pengetahuan
197903012014072004 Ekonomi
Sosial
Liberta, S.Ag. )* Pendidikan Agama
7 P Agama Katolik
198106122006042010 Katolik
Sartika Ayu, S.Pd. Pendidikan
8 P matematika
198901102017082002 matematika
Peronius Herman, S.Pd.
Agama Kristen Pendidikan Agama
9 K. L
dan PJOK Kristen
198601062020121003
Ilmu
Kenta, S.Pd.
10 L Pengetahuan Pendidikan Biologi
198604182020121006
Alam
Firdaus, S.Pd.
11 L Seni Budaya Pendidikan Seni
199305082020121012
matematika,
Elis Nurcahyati, S.Pd. Pendidikan
12 P Bahasa
199607072020122010 matematika
Indonesia.
Juliadi, S.Pd. K. Agama Kristen Pendidikan Agama
13 L
198009162021211003 dan PJOK Kristen
14 Asnan L Tata Usaha
15 Edi Suriadi L Tata Usaha
)* Sekolah Non Induk
Tabel 2.7. Data Linieritas Guru
15
Latar Belakang Jumlah Satus
No Mata Pelajaran
Pendidikan Guru Kepegawaian
Pendidikan Agama S1 – Pendidikan
1 1 PNS
Islam Agama Islam
Pendidikan Agama S1 – Pendidikan CPNS dan
2 2
Kristen Agama Kristen PPPK
PNS
Pendidikan Agama S1 – Pendidikan
3 1 (Sekolah
Katholik Agama Katholik
Non Induk)
Pendidikan S1 – Pendidikan
4 Pancasila dan Kewarganegara 1 PNS
Kewarganegaraan an
S1 – Pendidikan
5 Bahasa Indonesia Bahasa 1 PNS
Indoneia
S1 – Pendidikan
6 Bahasa Inggris 1 PNS
Bahasa Inggris
S1 – Pendidikan PNS dan
7 matematika 2
matematika CPNS
Ilmu Pengetahuan S1 – Pendidikan
8 1 CPNS
Alam Biologi
Ilmu Pengetahuan S1 – Pendidikan
9 1 PNS
Sosial Ekonomi
Pendidikan
10 Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan )*
S1 – Pendidikan
11 Seni Budaya 1 CPNS
Seni
12 Prakarya )*
Keterangan )* Diampu oleh guru mata pelajaran lain
16
kecamatan, puskesmas dan sekolah memanfaatkan jaringan internet
untuk melakukan aktivitas, apalagi sekarang disetiap instansi
pemerintah sudah menggunakan berbagai aplikasi. Termasuk
disekolah, menggunakan aplikasi dapodik yang setiap bulan harus
diperbaharui. Guru menggunakan jaringan internet untuk mengakses
informsi tambahan sebagai bahan mengajar. Siswa memanfaatkan
internet untuk mencari jawaban dari tugas-tugas yang diberikan oleh
guru.
Ketersediaan sumber air bersih disekolah hanya memanfaatkan
air hujan. Karena sulit dijangkau pmatematika air bersih. Itupun air
hujan tadahan hanya digunakan untuk mencuci dan toilet. Sedangkan
untuk minum guru dan staff di sekolah menggunakan air bersih yang
ditampung dan diangkut dari sumber pmatematikanisasi air bersih
warga. Sebenarnya ada sungai disekitar sekolah, tetapi karena
sekolah belum dialiri arus listrik, jadi air tidak bisa disedot
menggunakan mesin sedot air.
Sumber listrik disekolah menggunakan pembangkit listrik tenaga
surya (PLTS). Kebetulan listrik PLN hanya dinyalakan mulai pukul
17.00 Wib sampai dengan pukul 06.00 Wib. Jadi sebelum
menggunakan PLTS, aktivitas yang berkaitan dengan pembuatan
administrasi sekolah dilakukan pada malam hari seperti membuat dan
mencetak dokumen.
17
BAB III
ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU
18
Isu-isu yang diidentifikasi dari permasalahan-permasalahan diatas
antara lain:
1. Rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika;
2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika;
3. Rendahnya keterampilan siswa dalam membuat produk
matematika;
4. Kurangnya ketaatan siswa pada tata tertib disekolah, terlihat siswa
sering keluar masuk apabila pergantian jam pelajaran, ada
beberapa siswa yang bolos sekolah; dan
5. Kurangnya tanggung jawab siswa pada kebersihan sekolah.
B. Isu Terpilih
Untuk menyikapi isu terpilih, perlu dilakukan analisis isu prioritas
dengan menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1 sampai 5.
Tabel 3.1. Identifikasi Isu Aktual
N JUMLA
URAIAN A P K L PERINGKAT
O H
1. Rendahnya tingkat pengetahuan 3 5 3 5 16 IV
keluarga dan pasien tentang etika
batuk yang benar di ruangan isolasi
paru RSUD Bengkayang
2. Kurangnya kepatuhan petugas 4 5 3 5 17 II
Farmasi dalam pelabelan rak obat
di kamar obat Puskesmas Suti
Semarang Kabupaten Bengkayang
3. Rendahnya pencapaian nilai 5 4 4 5 18 I
Matematika siswa selama
pembelajaran tatap muka terbatas
di kelas 2 SDN 04 Sekaruh
Kecamatan Teriak kabupaten
Bengkayang
4. Kurangnya ketaatan masyarakat 4 4 4 4 16 III
mengenai Prosedur Pembakaran
Lahan pertanian warga skala kecil
di Wilayah Kabupaten
Bengkayang
19
Keterangan Kriteria
Aktual (A) : Benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat
Problematik (P) : Isu memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
Kekhalayakan (K) : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan (L) : Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah
Keterangan Kategori Kriteria:
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
3 = Penting
5 = Sangat Penting
Berdasarkan analisis menggunakan alat bantu Kriteria Analisis
APKL, maka isu aktual yang diprioritaskan adalah “Rendahnya
pencapaian nilai Matematika siswa selama pembelajaran tatap muka
terbatas di kelas 2 SDN 04 Sekaruh Kecamatan Teriak kabupaten
Bengkayang” dengan skor APKL sebesar 18. Rendahnya minat
belajar siswa dalam pembelajaran matematika disebabkan oleh faktor-
faktor berikut:
1. Kurangnya kesadaran orang tua untuk membimbing anak dalam
pembelajaran matematika selama diluar jam sekolah
2. Terbatasnya waktu pembelajaran di sekolah selama Pandemi
3. Kurangnya perhatian siswa dalam pelajaran matematika di kelas 2
SDN 04 Sekaruh Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang
4. Kurangnya variasi dalam metode pembelajaran matematika di
kelas 2 SDN 04 Sekaruh Kecamatan Teriak Kabupaten
Bengkayang
20
Tabel 3.2. Analisis Penyebab Isu Aktual
No Uraian U S G Jumlah Peringkat
1. Kurangnya kesadaran orang tua untuk 3 4 4 11 III
membimbing anak dalam pembelajaran
matematika selama diluar jam sekolah
2. Terbatasnya waktu pembelajaran di sekolah 3 3 4 10 IV
selama Pandemi
3. Kurangnya perhatian siswa dalam pelajaran 4 4 4 12 II
matematika di kelas 2 SDN 04 Sekaruh
Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang
4. Kurangnya variasi dalam metode 5 4 5 14 I
pembelajaran matematika di kelas 2 SDN 04
Sekaruh Kecamatan Teriak Kabupaten
Bengkayang
Keterangan Kriteria
Urgency (U) : Seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
Seriousness : Seberapa serius isu harus dibahas
(S) dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan
Growth (G) : Seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera
Keterangan Kategori Kriteria:
1 = Tidak mendesak
2 = Kurang mendesak
3 = Cukup Mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat Mendesak
Beranjak dari analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)
penyebab isu aktual yang menjadi prioritas tersebut diatas adalah
“Media pembelajaran matematika yang terbatas dan belum efektif”
dengan jumlah skor sebesar 14.
21
C. Gagasan Pemecahan Isu
Penyebab isu yang menjadi prioritas “Media pembelajaran
matematika yang terbatas dan belum efektif”, maka beranjak dari
masalah tersebut, rumusan gagasan penangan isu yaitu
“Meningkatkan minat peserta didik pada pembelajaran matematika
menggunakan media video powerpoint di Kelas 2 pada SD Negeri 04
Sekaruh, Kecamatan Teriak.”
Media pembelajaran yang dibuat untuk menangani isu diatas
yaitu melaksanakan pembelajaran menggunakan video powerpoint.
Video powerpoint yang dimaksud adalah bahan tayang powerpoint
direkam dengan aplikasi tangkap layar sehingga menjadi sebuah
video utuh yang berisikan suara, tulisan, dan gambar-gambar.
Minat merupakan isu yang akan ditangani. Yang dimaksud
dengan minat adalah suatu keadaan atau kecenderungan yang tetap
untuk tertarik, mengenang dan memperhatikan terhadap suatu rasa,
bidang, aktivitas atau kegiatan dengan keinginan untuk mengetahui
dan memperhatikan disertai dengan perasaan senang dan konsisten
(Riadi, 2020). Jadi minat adalah kecenderungan hati (keinginan)
yang tinggi terhadap sesuatu yang sedang dikerjakan. Yang sedang
dikerjakan disini adalah melakukan proses pembelajaran
matematika. Pembelajaran matematika menekankan pada proses
berpikir ilmiah, rasa ingin tahu, pengembangan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan alam serta aplikasi berpikir
secara ilmiah dalam membuat dan menciptakan produk matematika.
Jadi penekanan minat dalam rancangan aktualisasi ini adalah minat
siswa dalam pembelajaran matematika.
Untuk mengukur minat siswa terhadap pembelajaran
matematika digunakan angket. Menurut Sugiyono (2010:199) angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
22
memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data respon siswa
terhadap pembelajaran diadopsi dari Skala Liket, dengan format
formulir sebagai berikut:
Tabel 3.3. Format Angket Minat Siswa
No Pernyataan Minat STS TS KS S SS
1
2
…
…
Jumlah ∑STS ∑TS ∑KS ∑S ∑SS
Rata-Rata RSTS RTS RKS RS RSS
Bobot 1 2 3 4 5
Total Skor RSTS x 1 RTS x 2 RKS x 3 RS x 4 RSS x 5
Keterangan:
∑ = jumlah
STS = sangat tidak setuju
TS = tidak setuju
KS = kurang setuju
S = setuju
SS = sangat setuju
Sedangkan cara menganalisis data hasil yaitu dengan
menghitung persentase rata-rata jawaban siswa (responden)
menggunakan langkah-langkah:
1. Menghitung total skor responden:
Skor responden = (RSTS x 1) + (RTS x 2) + (RKS x 3) + (RS x 4) + (RSS x 5)
2. Menghitung skor maksimal :
Skor maksimal = Jumlah Responden x Skor Tertinggi
3. Menghitung menggunakan rumus:
Total Skor Responden
Minat = x 100
Skor Maksimal
Interval yang digunakan untuk mengkategorikan minat siswa
adalah sebagai berikut :
23
0% – 19,99% = Sangat (Tidak Setuju/Buruk/Kurang Sekali)
21,00% – 39,99% = Kurang Setuju/ Kurang Baik
41,00% – 59,99% = Cukup/ Netral
60,00% – 79,99% = Setuju/Baik/Suka
81,00% – 100,00% = Sangat (Setuju/Baik/Suka)
Indikator ketercapaian minat siswa pada pembelajaran
matematika, apabila kategori minat siswa minimal 75%. Ini beranjak
dari data kualitatif siswa yang mengerjakan dan mengumpulkan
tugas matematika pada materi sistem organisasi kehidupan makhluk
hidup yaitu sekitar 61% s.d 65%.
24
Isu diatas harus segera ditangani, sebab jika isu ini tidak
ditangani, maka anak berdampak terhadap beberapa hal, sebagai
berikut:
1. Dampak Bagi Sekolah
Meningkatnya mutu pendidikan yang ditentukan dari
kemampuan semua warga sekolah terutama kepala sekolah dan
dewan guru dalam mengatur sumber daya dan melaksanakan
peraturan atau program yang telah ditetapkan. Jika sumber daya
disekolah tidak melaksanakan program dengan benar, misalnya
tidak adanya perbaikan proses belajar mengajar maka akan
menurunkan kualitas pembelajaran disekolah, dan bisa
menyebabkan lulusan tidak mengalami peningkatan serta
mempengaruhi mutu sekolah secara keseluruhan.
25
Peserta didik akan menghalami kesulitan dalam belajar.
Kesulitan dalam belajar bisa saja menyebabkan minat belajarnya
menurun, karena merasa bingung bagaimana belajar dengan
baik sehingga menjadi pandai. Minat yang menurun bisa
menyebabkan hasil belajar peserta didik menurun.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Uraian Kegiatan
Unit Kerja : SD Negeri 04 Sekaruh, Kecamatan Teriak
Identifikasi Isu : a. Kurangnya kesadaran orang tua untuk
membimbing anak dalam pembelajaran
matematika selama diluar jam sekolah
b. Terbatasnya waktu pembelajaran di
sekolah selama Pandemi
c. Kurangnya perhatian siswa dalam
pelajaran matematika di kelas 2 SDN
04 Sekaruh Kecamatan Teriak
Kabupaten Bengkayang
d. Kurangnya variasi dalam metode
pembelajaran matematika di kelas 2
SDN 04 Sekaruh Kecamatan Teriak
Kabupaten Bengkayang
Isu yang diangkat : Kurangnya variasi dalam metode
pembelajaran matematika di kelas 2 SDN
04 Sekaruh Kecamatan Teriak Kabupaten
Bengkayang
Gagasan : Meningkatkan minat peserta didik pada
penyelesaian Isu pembelajaran matematika menggunakan
variase metode pembelajaran di Kelas 2
26
SD Negeri 04 Sekaruh, Kecamatan Teriak
27
Tabel 4.1. Aktualisasi Karakter PNS dalam Kegiatan Habituasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXXV Tahun 2021
Kontribusi
Output Kontribusi
Kegiatan
Tahapan /Outcome/ Karakter ASN Terhadap Visi, Misi
No. Kegiatan Terhadap
Kegiatan Evidence (ANEKA) dan Tujuan
Penguatan Nilai-
Kegiatan Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyusun 1. Menganalisis Output: 1. Akuntabilitas (Nilai-nilai Dengan menyusun Dengan
perangkat dan 1. Analisis Indikator dasar: Kejelasan dan perangkat menyusun
pembelajaran menentukan Pencapaian Integritas) pembelajaran, saya perangkat
matematika indikator Kompetensi Saya menyusun perangkat menerapkan nilai- pembelajaran
pencapaian 2. Silabus pembelajaran mulai dari nilai dasar ANEKA saya
kompetensi 3. Rencana analisis IPK, menyusun dan WoG (nilai berkontribusi
(IPK). Pelaksanaan silabus, menyusun RPP, koordinasi) bagi dalam
2. Menyusun Pembelajaran LKPD, soal penilaian, dan sekolah adalah melaksanakan
silabus 4. Lembar Kerja angket minat siswa pada untuk mencapai visi nilai-nilai
3. Menyusun Peserta Didik pembelajaran matematika misi: organisasi yaitu
rencana 5. Soal Penilaian sebagai bagian dari tugas berprestasi,
pelaksanaan guru ketika akan mengajar. Visi : Meningkatkan berbudaya,
pembelajaran Outcome: 2. Nasionalisme prestasi akademik disiplin,
28
(RPP). Acuan untuk mengajar (Nilai-nilai dasar : mengutamakan
4. Menyusun Kerjasama) Misi : Melaksanakan mutu, dan
lembar kerja Evidence: Saya menyusun perangkat KBM dengan baik, tanggungjawab.
peserta didik 1. Printout Analisis pembelajaran setelah itu terencana,
(LKPD) Indikator Pencapaian meminta kepala sekolah untuk terprogram, terukur,
5. Membuat soal Kompetensi, Silabus, mengeceknya sehingga terlaksana
penilaian. Rencana 3. Etika Publik (Nilai-nilai proses belajar
Pelaksanaan dasar: Profesional, mengajar dengan
Pembelajaran, Pencapaian Hasil) efektif dan efisien
Lembar Kerja Saya menyusun perangkat dalam rangka
Peserta Didik, dan pembelajaran dilakukan meningkatkan
Soal Penilaian. sesuai peraturan dan prestasi akademik
2. Dokumentasi sistematis agar dalam
kegiatan penerapannya dapat dikuti
oleh siswa dengan mudah.
4. Komitmen Mutu
29
(Nilai-nilai dasar: Mutu dan
Efisiensi)
Saya menyusun perangkat
pembelajaran dilakukan
dengan tujuan untuk
menumbuhkan minat dan
kemampuan yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran
5. Anti Korupsi (Nilai-nilai
dasar: Tanggung Jawab)
Saya menyusun perangkat
pembelajaran sesuai dengan
tugas dan peran guru sebelum
mengajar.
2 Membuat Membuat Media Output: 1. Akuntabilitas (Nilai-nilai Dengan media Dengan membuat
Media Pembelajaran Media pembelajaran dasar: Keadilan) video powerpoint, media
Pembelajaran Video Saya membuat media video saya menerapkan pembelajaran
Powerpoint. Outcome: powerpoint pada nilai-nilai dasar saya
1. Menentukan Media untuk mengajar pembelajaran dengan ANEKA WoG (nilai berkontribusi
30
jenis media memperhatikan perbedaan koordinasi) bagi dalam
yang akan Evidence: siswa dalam belajar. sekolah adalah melaksanakan
dibuat 1. Softfile video 2. Nasionalisme untuk mencapai visi nilai-nilai
2. Mencari powerpoint (Nilai-nilai dasar : misi: organisasi yaitu
bahan-bahan 2. Dokumentasi Kerjasama) berprestasi,
atau sumber- kegiatan Saya membuat media Visi : Meningkatkan berbudaya,
pembuatan pembelajaran selalu prestasi akademik disiplin,
media berdiskusi dengan kepala mengutamakan
3. Membuat sekolah Misi : Melaksanakan mutu, dan
media video 3. Etika Publik (Nilai-nilai KBM dengan baik, tanggungjawab.
Powerpoint. dasar: Pencapaian Hasil) terencana,
Saya membuat media terprogram, terukur,
pembelajaran sistematis agar sehingga terlaksana
dalam penerapannya dapat proses belajar
dikuti oleh siswa dengan mengajar dengan
mudah. efektif dan efisien
4. Komitmen Mutu dalam rangka
(Nilai-nilai dasar: Mutu dan meningkatkan
Efisiensi) prestasi akademik
31
Saya membuat media
pembelajaran untuk
menumbuhkan minat siswa
terhadap pembelajaran
matematika.
5. Anti Korupsi (Nilai-nilai
dasar: Tanggung Jawab)
Saya membuat media
pembelajaran sesuai dengan
tujuan untuk menumbuhkan
minat siswa pada
pembelajaran matematika.
32
atau sumber- Angket untuk pembuatan angket. WoG (nilai berkontribusi
untuk mengetahui minat siswa 2. Nasionalisme koordinasi) bagi dalam
menyusun (Nilai-nilai dasar : sekolah adalah melaksanakan
instrumen Evidence: Kerjasama) untuk mencapai visi nilai-nilai
angket 1. Prinout angket minat Saya membuat angket minat misi: organisasi yaitu
2. Membuat 2. Dokumentasi selalu berdiskusi dengan Visi : Meningkatkan berprestasi,
media angket kegiatan kepala sekolah prestasi akademik berbudaya,
3. Etika Publik (Nilai-nilai disiplin,
dasar: Pencapaian Hasil) Misi : Melaksanakan mengutamakan
Saya membuat angket minat KBM dengan baik, mutu, dan
secara sistematis agar dapat terencana, tanggungjawab.
mengumpulkan data minat terprogram, terukur,
siswa terhadap pembelajaran sehingga terlaksana
matematika. proses belajar
mengajar dengan
4. Komitmen Mutu efektif dan efisien
(Nilai-nilai dasar: Efektif) dalam rangka
Saya membuat angket minat meningkatkan
siswa terhadap pembelajaran prestasi akademik
33
matematika tepat sasaran
agar dapat mengumpulkan
data minat siswa secara
terperinci.
5. Anti
Korupsi (Nilai-nilai dasar:
Kejujuran)
Saya membuat angket minat
agar dapat mengumpulkan
data minat siswa seadanya
dan dengan benar.
4 Melaksanaka 1. Guru Output: 1. Akuntabilitas (Nilai-nilai Dengan Dengan
n menyampaikan Terlaksananya proses dasar: Keadilan) melaksanakan melaksanakan
Pembelajaran kepada siswa pembelajaran Saya melaksanakan pembelajaran, saya pembelajaran
tentang
pembelajaran dengan menerapkan nilai- saya
kegiatan
Outcome: memperhatikan perbedaan nilai dasar ANEKA berkontribusi
pembelajaran
Proses pembelajaran siswa dalam belajar. WoG (nilai dalam
beberapa hari
terstruktur 2. Nasionalisme koordinasi) bagi melaksanakan
sebelumnya.
2. Guru
(Nilai-nilai dasar : sekolah adalah nilai-nilai
34
menampilkan Evidence: Kerjasama) untuk mencapai visi organisasi yaitu
video Dokumentasi kegiatan Saya melaksanakan misi: berprestasi,
powerpoint pembelajaran dengan berbudaya,
3. Guru meminta
meminta kepala sekolah untuk Visi : Meningkatkan disiplin,
siswa untuk
mengevaluasi kegiatan prestasi akademik mengutamakan
mengisi LKPD
pembelajaran yang telah mutu, dan
4. Guru meminta
dilakukan. Misi : Melaksanakan tanggungjawab.
siswa mengisi
angket minat
3. Etika Publik (Nilai-nilai KBM dengan baik,
35
dengan menampilkan video
powerpoin agar tepat sasaran
dan tunjuan pembelajaran
tercapai.
5. Anti Korupsi (Nilai-nilai
dasar: Kejujuran)
Saya melaksanakan
pembelajaran agar dapat
mengumpulkan data minat
siswa seadanya dan dengan
benar.
36
B. Kendala dan Rancangan Antismatematikasi
Ketika dilapangan tentunya diharapkan tidak adanya kendala
pelaksanaan pembelajaran, namun jika ada, maka peserta akan
melakukan hal-hal seperti dibawah ini:
Tabel 4. 2 Kendala dan Strategi Menghadapi Kendala
Antismatematikasi
Kegiatan Kendala yang dan Strategi
No
Aktualisasi Mungkin menghadapi
kendala
1 2 3 4
1. Melakukan Sulit bertemu Menentukan/
konsultasi mentor disebabkan menyepakati
dengan mentor berhalangan/ pertemuan untuk
urusan dinas konsultasi
2. Pembuatan Kesulitan mengatur Memaksimalkan
perangkat waktu pembuatan/ dan menyisihkan
pembelajaran penyusunan kesibukan lain
untuk membuat/
menyusun
perangkat
pembelajaran
3. Membuat media Kesulitan Melakukan
video powerpoint pengetahuan untuk kolaborasi dengan
membuat video teman untuk
powerpoint membantu
membuat video
powerpoint
4. Pembuatan Kesulitan membuat Konsultasi dengan
lembar angket angket minat kepala sekolah
minat siswa atau teman
terhadap sejawat atau guru
pembelajaran senior dan atau
matematika mengunduh
contoh dari
37
internet
5 Pelaksanaan - Siswa tidak - Mengingatkan
pembelajaran memperhatikan dan memotivasi
video powerpoint siswa
yang - Siswa yang
ditayangkan tidak
melalui mempunyai
smartphone smartphone
siswa dan laptop untuk menonton
guru video
- Beberapa siswa powerpoint
tidak mempunyai diarahkan untuk
smartphone menggunakan
smartphone
teman-
temannya atau
guru
menayangkan
menggunakan
laptop
6 Pengisian angket Siswa kesulitan Guru (peserta
minat oleh siswa memahami indicator habituasi) memberi
dalam angket minat penjelasan terkait
masalah tersebut
38
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Program/ Kegiatan : Meningkatkan minat peserta didik pada pembelajaran matematika menggunakan media
video powerpoint di Kelas 2 SD Negeri 04 Sekaruh, Kecamatan Teriak
Waktu Pelaksanaan : 11 Mei sampai dengan 26 Juni 2021
Membuat/
Foto dan
menyusun
1 x x x Dokumen
perangkat
Hasil Kegiatan
pembelajaran
Melaksanakan
4 x x x x x X
pembelajaran
Foto Kegiatan
39
Keterangan: Hari Minggu Libur Hari Lahir Pancasila
40
DAFTAR PUSTAKA
41
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 15 Tahun
2015: Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
42