Nama Peserta
: Dokter Umum
Unit Kerja
Sumber Kegiatan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Pusat kesehatan masyarakat selanjutnya dapat disingkat puskesmas adalah
instansi kesehatan daerah yang memiliki fasilitas pelayanan kunjungan rawat inap dan
atau rawat jalan. Puskesmas merupakan tempat diselenggarakannya pelayanan kesehatan
tingkat pertama, baik berupa Upaya Pelayanan Kesehatan Perseorangan (UKP) maupun
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Puskesmas sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat juga harus membina peran serta masyarakat,
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kapada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan demikian, Puskesmas harus
mengedepankan kualitas juga pelayanan yang tercermin dalam bentuk kepatuhan para
penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat
dalam suatu wilayah kerja tertentu dalan bentuk usaha usaha kesehatan pokok.
.
1
Utara
: Kecamatan Binjau Hulu wilayah kerja Puskesmas Mensiku
Selatan : Kecamatan Sintang, wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian
Timur
: Kecamatan Sintang, wilayah kerja Puskesmas Tanjung Puri
Barat
: Kecamatan Tempunak, wilayah kerja Puskesmas Tempunak
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dara Juanti adalah 9.956 jiwa
dengan 2.576 KK, sebagian besar terdiri dari suku Melayu, Dayak, Cina dan Jawa dan
sebagian kecil adalah suku lainnya. Sekitar 25% penduduknya bermukim di daerah pusat
pemerintahan dan perekonomian serta sisanya tersebar merata di wilayah kecamatan.
Sebagian besar penduduknya berdekatan dengan tempat-tempat pelayanan kesehatan
(Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes). Berikut adalah data penduduk wilayah
kerja Puskesmas Dara Juanti secara keseluruhan menurut jenis kelamin dan kelompok
sasaran menurut progaram kerja, sebagaimana terlihat pada grafik di bawah ini.
Adapun data sumber daya manusia di Puskesmas Dara Juanti dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
No
.
Jenis
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Poskedes
Pendidikan
PNS
PTT
Honorer
Magang
/ Pustu
keterangan
SDM
1.
S1 Hukum
KAPUS
2.
SMA/
TATA USAHA
FUNGSIONAL
Administrasi
3.
Dokter
Umum
4.
Dokter Gigi
FUNGSIONAL
5.
S1 Apoteker
FUNGSIONAL
6.
Pranata Lab
FUNGSIONAL
7.
D3
FUNGSIONAL
Kebidanan
8.
D3 Gizi
9.
D3
FUNGSIONAL
4
FUNGSIONAL
Keperawatan
10. D4 Kesling
FUNGSIONAL
11.
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
Asisten
Apoteker
12. SPK
B. Tujuan Aktualisasi
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III diharapkan mampu mengaktualisasikan
Nilai-nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas yaitu Puskesmas Dara Juanti Kabupaten
Sintang dan mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak
diimplementasikan.
II. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Identifikasi Nilai-nilai Dasar
Sebagaimana yang tercantum dalam rancangan undang-undang mengenai aparatur sipil
Negara, bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun
aparatur sipil negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Untuk mencapai terciptanya aparatur sipil Negara seperti yang disebutkan di atas, maka
perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS semenjak dilakukannya diklat
prajabatan.
Berdasarkan
Peraturan
Kepala
LAN-RI
Nomor
15
Tahun
2015
tentang
Nilai dasar yang diperlukan pembentukan karakter PNS merupakan seperangkat prinsip
yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya
adalah: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Indikator
No
Nilai Dasar
Kebutuhan
Stakeholder
ANEKA ;
Tugas Organisasi
Tugas Unit
Tug
Masyarakat
1. Mela
berharap
yaitu
medik u
kepada
yaitu :
melaksanakan kebijakan
Jawab,
aparatur
kesehatan
untuk
Kejelasan
pemerintah
Visi:
Masyarakat
jalan tin
2.Melak
Wilayah mencapai
tujuan
a. Akuntabilitas
(Tanggung
khusus
Target,
(PNS) profesi
Transparan,
dokter agar
Partisipatif,
melaksanakan
tugas dengan
Bermutu, Bersahaja
Misi :
Netral)
b. Nasionalisme
(Hormat
Menghormati,
Kerja
Sama,
Tidak
Memaksakan
Kehendak,
Jujur, , Adil,
Tidak
Diskriminatif,
menghormati
jujur, tanggung
darurat
keras, kreatif,
memelihara
peduli,
meningkatkan
semangat
kemandirian
kebangsaan,
masyarakat
dan
pelayanan
komunikatif.
ibu
8.Melak
Dan
dan terjangkau.
pemelih
dan
dalam
kesehatan,
sederha
5.Melak
fisik tin
6.Melak
fisik ko
7.Melak
diwilayah kerjanya
:
pemelih
anak
9.Melak
imunisa
10.Mem
medik p
11.Mela
mudah diakses.
c. Etika
kecamatan sehat.
Fungsi Unit kerja:
a. Penyelenggaraan
umum t
4. Mela
mendorong,
prima dan
manusia)
mendukung terwujudnya
khusus
disiplin, kerja
kesehatan yang
sesama
rangka
Menggerakkan,
pelayanan
mencintai
kerjanya
jawab, adil,
mendapatkan
keputusan,
wilayah
umum t
3.Melak
Publik
(Jujur,
penyulu
12.Men
Integritas
individu
Tinggi, Cermat,
Sopan,
Taat
pada Perintah)
d. Komitmen
Mutu
(Efektivitas,
Berorientasi
Mutu)
e. Anti Korupsi
(Jujur, Disiplin,
Adil, Mandiri)
B. KETERKAITAN
Penerapan beberapa
NILAInilai-nilai
DASAR dasar
DENGAN
tersebut
KEGIATAN
diatas yang terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan di unit kerja, tertera pada tabel
dibawah
ini.
No.
1
1.
Kegiatan
Nilai Dasar
Uraian Tugas
Poli Umum
Tanggung jawab
Nasionalisme:
Tidak
diskriminatif
Etika Publik:
sopan
Komitmen
Mutu:
Orientasi mutu
indikator
disiplin).
Pelayanan pasien
Anti Korupsi:
Disiplin
Semua pasien yang datang akan saya layani dengan baik tanpa
membeda-bedakan latar belakang keluarga, agama,
12
Uraian penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar dan manfaatnya bagi pihak lain dan
aktualisasi
Penerapan
ANEKA
dengan Dalam melakukan pelayanan medik kepada pasien saya akan melakukan komunikasi secara
teknik komunikasi efektif pada efektif. Komunikasi efektif diharapkan dapat mengatasi kendala yang ditimbulkan oleh kedua
kegiatan n pelayanan rawat jalan pihak, yaitu pasien dan dokter, dengan komunikasi efektif dokter dapat mengetahui dengan
di Poli Umum
baik kondisi pasien, dan pasien pun percaya sepenuhnya kepada dokter. Dalam pemberian
pelayanan medik, adanya komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien merupakan kondisi
yang diharapkan sehingga dokter dapat melakukan manajemen pengelolaan masalah kesehatan
bersama pasien, berdasarkan kebuhtuhan pasien. Tujuan dari komunikasi efektif antara dokter
dan pasiennya adalah untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat
untuk dokter, lebih memberikan dukungan kepada pasien, dengan demikian lebih efektif dan
efisien bagi keduanya. Dengan terciptanya komunikasi efektif ini maka pelayanan medik rawat
jalan dapat terlaksana dengan baik, sesuai dengan visi puskesmas dara juanti yaitu masyarakat
di wilayah kerja puskesmas dara juanti sehat, melalui pelayanan prima, bermutu dan bersahaja.
2.
Penerapan
ANEKA
dengan Dalam melakukan pelayanan kesehatan anak saya akan melakukan komunikasi secara efektif.
teknik komunikasi efektif pada Komunikasi efektif diharapkan dapat menggali keluhan penyakit yang dialami anak melalui
11
kegiatan
pelayanan
kesehatan orang tua anak atau langsung pada anak jika sudah dapat berkomunikasi.. Tujuan dari
anak
komunikasi efektif antara dokter dan pasiennya adalah untuk mengarahkan proses penggalian
riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, sehinggga dapat menjadi dasar untuk pemeriksaan
fisik yang tepat serta pemeriksaan penunjang yang sesuai jika dibutuhkan.
3.
Penerapan
ANEKA
dengan teknik yang digunakan dalam kegiatan posyandu terpadu atau gerakan manunggal pelayanan
teknik kunjungan langsung pada (GEMAYAN) adalah teknik kunjungan langsung, dimana dalam kegiatan ini dilakukan
kegiatan
posyandu terpadu kunjungan oleh petugas kesehatan ke wilayah kerja puskesmas untuk dilakukan kegiatan yang
(Gemayan)
meliputi posyandu balita, posyandu lansia, pengobatan umum, serta penyuluhan medik.
Dengan dilakukan kegiatan ini maka semua daerah di wilayah kerja puskesmas Dara Juanti
bahkan yang jauh dan tidak memiliki petugas kesehatan juga dapat memperoleh pelayanan
kesehatan yang mudah di akses.
4.
Penerapan
teknik
ANEKA
komunikasi
dengan Teknik yang digunakan pada kegiatan ini adalah teknik komunikasi persuasif, dimana dalam
persuasif kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman pada para lansia mengenai penyakit Diabetes
pada kegiatan penyuluhan DM Melitus (DM) sekaligus mendorong para peserta untuk mengamalkan pola hidup sehat.
pada lansia (Prolanis)
5.
Penerapan
teknik
ANEKA
pengamatan
dengan Teknik pemeriksaan yang digunakan adalah teknik pengamatan dengan mengutamakan
dan kecermatan dan ketelitian. Dengan kecermatan dan ketelitian maka dapat dinilai tingkat
kecermatan serta ketelitian pada perkembangan anak secara tepat sehingga jika ditemukan keterlambatan dapat ditangani
kegiatan
pemeriksaan Deteksi dengan secepat mungkin. Sehingga tercipta kualitas layanan yang prima untuk bayi dan balita
6.
Penerapan
ANEKA
dengan Teknik yang dilakukan dalam pembuatan rekam medik adalah teknik pencatatan dengan
teknik pencatatan pada kegiatan ketelitian. Dengan teknik ini maka diperoleh rekam medik yang baik dan dapat menjadi
pembuatan rekam medik
rujukan untuk pengelolaan penyakit pasien serta rujukan untuk penyelenggaraan program
puskesmas.
7.
Penerapan
ANEKA
teknik
dengan Pelayanan pasien UGD dilakukan dengan teknik manajemen kegawatdaruratan dengan
kegawatdaruratan pada kegiatan unsur kecepatan dan ketepatan menjadi hal yang utama, diantaranya untuk menilai kegawatan
pelayanan pasien UGD
dan kedaruratan pasien, serta untuk memberikan penanganan pertama yang tepat sehingga
dapat menurunkan tingkat keparahan penyakit selanjutnya.
8.
Penerapan
ANEKA
dengan Teknik yang digunakan adalah teknik pemeriksaan fisik dengan mengutamakan objektifitas.
teknik pemeriksaan fisik dan Dalam menguji kesehatan individu, saya harus melakukan pemeriksaan dan penilaian kondisi
objektifitas
membuat
pada
Surat
Dokter (SKD)
kegiatan kesehatan pasien dengan objektif sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga penilaian
Keterangan kecakapan pasien dalam Surat Keterangan Dokter dapat dipertanggungjawabkan baik secara
moral dan materil.
13
14