Anda di halaman 1dari 19

Pembahasan soal

evaluasi akademik:
antikorupsi
•Pengertian korupsi (Available
at: https://aclc.kpk.go.id/
materi/berpikir-kritis-terhadap-
korupsi/infografis/apa-itu-
korupsi )

• Secara etimologi, perkataan korupsi


berasal dari kata “Corruptio/
Corruptus” yang dalam bahasa Latin
berarti kerusakan atau kebobrokan

• “Corruption” dan bahasa Belanda,


yaitu “Corruptie” untuk menjelaskan
atau menunjuk kepada suatu
perbuatan yang rusak, busuk, bejad,
tidak jujur yang disangkutpautkan
dengan keuangan.
• Jenis korupsi (Syed Husein Alatas)
• Korupsi transaktif: Korupsi yang menunjukan adanya
kesepakatan timbal balik, antara pihak yang memberi
dan pihak yang menerima, demi keuntungan bersama.
Kedua pihak sama-sama aktif menjalankan perbuatan
tersebut

• Korupsi ekstroaktif: Korupsi yang mertakan bentuk-


bentuk koersi(tekanan) tertentu dimana pihak pemberi
dipakasa untuk menyuap guna mencegahkerugian
yang mengancam diri, kepentingan,orang-orangnya,
atau hal-hal yang di hargai

• Korupsi investif: Korupsi yang melibatkan suatu


penawaran barang atau jasa tanpa adanya pertalian
langsung dengan keuntungan bagi pemberi.
Keuntungan diharapkan akan diperoleh dimasa yang
akan datang

• Korupsi nepotistik: Korupsi berupa pemberian


perlakuan khusus kepada teman atau yang
mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka
menduduki jabatan publik. Dengan kata lain, perlakuan
pengutamaan dalam segala bentuk yang bertentangan
dengan norma atau peraturan yang berlaku

• Korupsi autogenik: Korupsi yang dilakukan individu


karena mempunyai kesempatan untuk mendapat
keuntungan dari pengetahuan dan pemahamannya
atas sesuatu yang hanya diketahu sendiri

• Korupsi suportif: Korupsi yang mengacu pada


penciptaan suasana yang kondusif untuk melindungi
atau mempertahankan keberadaan tindak korupsi

• Korupsi defensif: Suatu tindak korupsi yang terpaksa


dilakukan dalam rangka mempertahankan diri dari
pemerasan

•Sikap & perilaku yang memiliki
tingkat permanensi lebih tinggi
(Modul Antikorupsi, Latsar
CPNS, hal. 101)

•Organisasi yang telah


mempunyai nilai-nilai
organisasi masih perlu untuk
melakukan penyelarasan


•Sikap & perilaku yang memiliki
tingkat permanensi lebih tinggi
(Modul Antikorupsi, Latsar
CPNS, hal. 102)

• Berintegritas dikarenakan integritas


sesuai dengan apa yang ia percayai
dan sesuai dengan sistem nilai yang
dianutnya!


•UU mengatur Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi

• UU No: 31 Tahun 1999 juncto UU No:


20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi


•Unsur yang dianggap sebagai
korupsi (Pasal 2, UU No: 31/1999)

•Setiap orang yang secara


melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara 


• Nilai Dasar antikorupsi (available


at: https://aclc.kpk.go.id/materi/
sikap-antikorupsi/infografis/nilai-
nilai-antikorupsi):

• Inti: jujur, disiplin, tanggung jawab

• Sikap: adil, berani, peduli

• Etos Kerja: kerja keras, mandiri,


sederhana


• Identifikasi Nilai Dasar antikorupsi (Modul
Antikorupsi, Latsar CPNS, hal. 50)

1. Jujur

2. Peduli

3. Mandiri

4. Disiplin

5. Tanggung jawab

6. Kerja keras

7. Sederhana

8. Berani

9. Adil

• Prinsip-prinsip anti korupsi (Pendidikan Anti


Korupsi untuk Perguruan Tinggi, available at:
https://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/
2018/07/Buku-Panduan-Dosen-pendidikan-
antikorupsi-DIKTI.pdf):

• Akuntabilitas

• Transparansi

• Kewajaran

• Kebijakan

• Kontrol kebijakan
• Kategori tindak pidana korupsi (Modul
Antikorupsi, Latsar CPNS, hal. 18)

1. Kerugian Keuangan negara

2. Suap-menyuap

3. Pemerasan

4. Perbuatan curang

5. Penggelapan dalam jabatan

6. Benturan kepentingan dalam pengadaan

7. Gratifikasi

• Tindak pidana lain yang berkaitan


dengan korupsi (Pasal 21, UU No:
31/1999):

• sengaja mencegah, merintangi, atau


menggagalkan secara langsung atau tidak
langsung penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
tersangka dan terdakwa ataupun para saksi
dalam perkara korupsi

• sengaja tidak memberi keterangan atau


memberi keterangan yang tidak benar


• 7 semangat Dasar yang
diharapkan tumbuh kembali di
Indonesia (Modul Antikorupsi,
Latsar CPNS, hal. 79)

1. Semangat ketakwaan pada Tuhan

2. Semangat keikhlasan ketulusan

3. Semangat pengabdian dan


tanggung jawab

4. Semangat menghasilkan yang


terbaik

5. Kekeluargaan

6. Semangat keadilan kemanusiaan

7. Semangat perjuangan

•Usaha menghindari korupsi
(Modul Antikorupsi, Latsar
CPNS, hal. 46)

• Tunas integritas

• Nilai Dasar antikorupsi

• Penyelarasan Nilai organisasi dengan


Nilai antikorupsi

• Semakin jauh dari korupsi (Modul
Antikorupsi, Latsar CPNS, hal. 78):

• Reframing culture: upaya mengubah


orientasi dari perilaku korupsi yang
berbentuk kolusi. Unsur- unsur yang
membentuk kolusi baik perilaku, ucapan,
emosi, maupun pikiran (paradigma) atau
kita sebut sebagai konten dilakukan
perubahan atau dikembalikan orientasi
(konteks) menjadi gotong royong

• Seeding of integrity: upaya untuk


menanamkan pengaruh integritas pada
bawah sadar hingga dapat membentuk
perilaku, kebiasaan dan budaya integritas

• Sistem integritas organisasi: Sistem


integritas yang sudah ataupun yang akan
dibangun merupakan lingkungan yang
kondusif bagi peningkatan dan
penjagaan integritas, seakan terjadi
penyelarasan antara rohani dan jasmani
dalam diri, penyelarasan jiwa, pikiran,
perasaan, ucapan dan tindakan dengan
nurani dan lingkungan (sistem dan
budaya integritas)

• Penyebab korupsi (Pusat Edukasi


Antikorupsi KPK, available at:https://
aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-
korupsi/infografis/penyebab-korupsi ):

• Faktor internal: aspek individu dan aspek sosial

• Faktor eksternal: aspek sikap masyarakat,


aspek ekonomi, aspek politis, aspek organisasi

(penjelasan ada di gambar pada slide


selanjutnya)

• Dampak korupsi menurut para ahli (Modul


Antikorupsi, Latsar CPNS, hal. 8)

• Depken & Lafountan, 2006: Negara korup harus


membayar biaya hutang lebih besar

• Golden & Picci, 2005: Harga infrastruktur lebih


tinggi

• Gupta, Davoodi & Alonso-Terme, 2002:


Meningkatkan ketimpangan pendapatan &
kemiskinan

• Paolo Mauro, 1995: Menurunkan investasi sehingga


menurunkan pertumbuhan ekonomi

• Shang: Dampak negatif arus investasi asing

• Campos & Pradhan: Negara dengan tingkat korupsi


rendah menarik investasi lebih banyak dari negara
rentan korupsi
• Output Sistem Integritas dalam
memberantas korupsi (Road Map KPK

dalam Pemberantasan Korupsi di
Indonesia Tahun 2011-2023, available at:
https://www.kpk.go.id/images/pdf/
Rencana%20Strategis/
Road_Map_KPK.pdf):

• Integritas pribadi, sebagai out put proses


internalisasi integritas, juga merupakan
input bagi pembangunan sistem integritas
organisasi sehingga menghasilkan integritas
organisasi.

• Integritas organisasi, sebagai input untuk


proses sinergi pilar, integritas organisasi
sekaligus sebagai out put dari
pembangunan sistem integritas.

• Integritas pilar, pilar-pilar yang berintegritas


selain sebagai input dalam proses sinergi
pilar untuk menghasilkan integritas nasional,
integritas pilar juga sekaligus sebagai out
put dari proses sinergi organisasi-organisasi
yang telah terbangun integritasnya.

• Integritas nasional: Integritas sebagai sinergi


dari berbagai pilar bangsa dan negara untuk
mengendalikan korupsi sehingga tujuan
nasional tercapai
•Spiritual accountability (Modul
Antikorupsi, Latsar CPNS, hal. 19-21)

• Akuntabilitas intern disebut juga


akuntabilitas spiritual adalah nilai yang ada
pada diri, seperti: kejujuran, integritas, moral
dan etika

• Mereka yang memiliki spiritual accountability


akan selalu ingat pada perjanjian dengan
Tuhannya tersebut,

yang pada dasarnya : 1) merupakan tujuan
hidup dan 2) kesadaran bahwa

hidup mereka harus
dipertanggungjawabkan

• Spiritual Accountability yang baik akan


menghasilkan niat baik, yang akan
menghasilkan visi dan misi yang baik,
selanjutnya akan diterjemahkan dalam
usaha yang terbaik untuk mendapatkan
hasil terbaik

• Tanggung jawab spiritual yang baik pasti


akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang
baik, hingga selalu memiliki semangat untuk
melakukan proses atau usaha terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik, agar dapat
dipertanggungjawabkan juga secara publik
• Tipe pemimpin:

• Kemampuan untuk
mempengaruhi anggotanya

• jujur dan terbuka

• bersikap adil dan bijaksana

• Disiplin & wawasan luas

• membangun kerja sama yang


baik dengan anggotanya

• Senang mendengarkan

• Dampak tindak pidana korupsi


(https://aclc.kpk.go.id/materi/
bahaya-dan-dampak-korupsi/
infografis):

• Dampak ekonomi: penurunan produktivitas, lesu


investasi, kualitas barang & jasa rendah,
menurunnya pendapatan pajak, meningkatnya
hutang negara

• Dampak sosial kemiskinan: mahalnya harga jasa


pelayanan publik, pengentasan kemiskinan lambat,
meningkatnya kriminalitas, solidaritas sosial
rendah, demoralisasi

• Dampak birokrasi & pemerintahan: birokrasi tidak


efisien, matinya etika sosial-politik, runtuhnya
otoritas pemerintahan

• Dampak politik & demokrasi: munculnya pimpinan


korup, plutokrasi (menguatnya kapitalis),
hancurnya kedaulatan rakyat, hilangnya
kepercayaan terhadap demokrasi

• Dampak hukum: menghambat pengaturan alokasi,


menghambat akses aset, memperlemah stabilitas
ekonomi politik, hilangnya kepercayaan rakyat
terhadap lembaga negara

• Dampak pertahanan kemanan: lemahnya alutsista


sdm, lemahnya garis batas negara, menguatnya
sisi kekerasan masyarakat

• Dampak lingkungan: menurunnya kualitas


lingkungan dan hidup

Anda mungkin juga menyukai