DISUSUN OLEH :
GARI YULINDA,A.Md.Gz
19920113 202012 2 015
02
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Kamis, tanggal 21 Oktober 2021 di Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Melawi
COACH, MENTOR,
i
PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Nanga Pinoh – Kota Baru, Km. 07, Telp/Fak (0565) 2020106
Website : http://www.bkpsdm.melawikab.go.id
Kode Pos 78672
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XL KABUPATEN MELAWI TAHUN 2021
Pada hari ini, Kamis tanggal Dua Puluh Satu Bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua
Puluh Satu, bertempat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Melawi, Jalan Nanga Pinoh – Kota Baru, Km. 07, telah dilaksanakan Evaluasi
Rancangan Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XL
Kabupaten Melawi Tahun 2021, sebagai berikut :
Nama : Gari Yulinda, A.Md.Gz
Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur II/c
NIP : 19920113 202012 2 015
Jabatan : Pelaksana/ Terampil – Nutrisionis
Unit Kerja : Puskesmas Manding Kec. Pinoh Utara
Mentor : Imam Mahmudi, A.Md.Kep
Pembimbing : Ir. Bosman Donald Hutahaean, MM
Penguji : Dr. Hj. Ersa Tri Fitriasari, ST., M.Si
Judul : Upaya Peningkatan Pengetahuan Untuk Peningkatan Angka
Kunjungan Balita Melalui Penyuluhan Di Posyandu Natai Panjang
Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Pembimbing Penyaji
Mengetahui
a.n. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN MELAWI
Kepala Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Diklat Aparatur
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada Evaluasi Rancangan
Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XL
Kabupaten Melawi Tahun 2021 pada hari Jumat tanggal 22 Oktober 2021 di Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Melawi.
COACH, MENTOR,
Disetujui:
PENGUJI,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia- Nya Penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XL.
Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi dari banyak pihak
berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini Penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, A.Md selaku Bupati Kabupaten Melawi
2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Melawi beserta Jajarannya.
3. Bapak dr. Ahmad Jawahir selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Melawi beserta Jajarannya.
4. Bapak Ir. Bosman Donald Hutahaean, MM, selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, nasehat-nasehat serta masukan yang
sangat berharga dalam Penulisan rancangan aktualisasi.
5. Bapak Imam Mahmudi, A.Md.Kep, selaku mentor yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam Penulisan rancangan
aktualisasi.
6. Dr. Hj. Ersa Tri Fitriasari, ST.,M.Si selaku penguji yang telah memberikan
bimbingan, masukan, arahan dan saran perbaikan
7. Bapak / Ibu Widyaiswara yang telah berbagi ilmu dan motivasinya selama
Pelatihan Dasar;
8. Para Panitia Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 yang telah bekerja keras
mensukseskan diklat ini.
9. Keluarga Besar tercinta yang senantiasa memberikan dukungan, baik
secara moril dan materil
10. Semua rekan sejawat di Puskesmas Manding Kec. Pinoh Utara yang telah
membantu, mendukung untuk mensukseskan Penulisan Rancangan
Aktualisasi ini.
iv
11. Semua Rekan Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun
2021 Kabupaten Melawi Golongan II terutama Angkatan XL yang selalu
kompak dan ceria.
12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai
tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Rancangan
Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi Penulis maupun bagi pembaca sebagai
tambahan pengetahuan yang telah dimiliki.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................................ i
BERITA ACARA ...................................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................v
DAFTAR BAGAN.................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................................1
B. Tujuan Pelaksanaan Latsar ................................................................................................2
C. Manfaat ..............................................................................................................................3
D. Waktu dan Tempat ............................................................................................................3
E. Ruang Lingkup ..................................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Profil Daerah .....................................................................................................................7
B. Profil Organisasi ................................................................................................................8
B. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan ....................................................................................15
BAB III KONSEP DASAR ASN
A. Identifikasi Nilai Aneka ...................................................................................................17
B. Peran dan kedudukan ASN ...............................................................................................22
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual ..............................................................................27
B. Kegiatan ............................................................................................................................33
C. Matrix Rancangan Aktualisasi .........................................................................................35
D. Jadwal Rancangan aktualisasi (30hari) ............................................................................46
E. Jadwal Konsultasi .............................................................................................................47
BAB V PENUTUP ....................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................50
BIODATA .................................................................................................................................53
vi
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pelayan masyarakat atau
abdi negara yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang taat hukum,
berperadaban, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Undang-Undang
Republik Indonesia No 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok
kepegawaian juga menyebutkan dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional seperti yang tercantum dalam alinea ke-4 pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diperlukan ASN
yang profesional, mampu menjadi pelayan publik bagi masyarakat,
mampu menjalankan kebijakan dan sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa.
Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu)
tahun masa percobaan. Bertujuan untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta meningkatkan kompetensi bidang.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil juga menyebutkan bahwa
penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
diselenggarakan dengan cara Pelatihan Klasikal, Blendeed Learning atau
Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu.
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang mampu untuk
mengimplementasikan konsep dan kebijakan manajemen ASN.
1
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar ANEKA yaitu
akuntabilitas, nasionalime, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi. Serta mampu melaksanakan Whole of Govertment guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program,
dan pelayanan publik. Sehingga menjadi kebiasaan (habituasi) dan
merasakan manfaatnya serta terpatri dalam diri sebagai karakter PNS
yang professional (Puslatbang, 2017). Serta menjadi PNS yang disiplin,
yaitu kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan (PP No
94, 2021).
Dalam hal ini, penulis merupakan peserta pelatihan yang akan
yang akan mengaktualisasikan Upaya Peningkatan Pengetahuan
Untuk Angka Kunjungan Balita Melalui Penyuluhan di Posyandu
Natai Panjang Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas Manding
Kec.Pinoh Utara.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini
agar Calon Pegawai Negeri Sipil dapat menerapkan Nilai-Nilai Dasar
PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi), Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of
Government melalui pengalaman langsung.
Dengan maksud tersebut maka berdasarkan UU No.5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS
ini bertujuan untuk membentuk aparatur sipil negara yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2
Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulis mengaktualisasikan gagasan pemecah isu
diatas adalah agar orang tua balita lebih paham tujuan membawa balita
ke posyandu, yaitu agar balita mendapatkan pelayanan kesehatan,
seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan sebagai
dasar untuk mengetahui status gizi pada balita, vitamin A, juga
Imunisasi. Serta orang tua balita tidak ketinggalan mendapatkan
informasi kesehatan.
C. Manfaat
Membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta
berdaya saing berdasarkan nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi, serta sadar
akan peran dan kedudukan ASN. Selain itu juga manfaat Latsar ini dapat
membentuk PNS yang berkompeten bagi unit kerja dalam mewujudkan
visi dan misi Kabupaten Melawi dan puskesmas. Membantu mencari
penyelesaian terhadap isu yang ditemukan di Puskesmas, serta dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Waktu
Kegiatan pembelajaran dengan pola Blended Learning (klasikal
dan Daring) selama 647 jam pelatihan (jp), yang terdiri dari
pembelajaran klasikal sebanyak 62jp (6 Hri kerja) dan pembelajaran non
kasikal berupa Pelatihan Mandiri 48jp (16 hari kerja), Distance
Learning 217jp (22 hari kerja) dan Aktualisasi di tempat kerja sebanyak
320jp (30 hari kerja), dengan jadwal pelaksaan sebagai berikut:
a. Pembelajaran Mandiri Melalui Massive Open Online Course
3
(MOOC), tanggal 07 September s.d 24 September 2021 (off
campus);
b. Distance Learning melalui e-learning (learning management
system), tanggal 25 September s.d 21 Oktober 2021 (off campus);
c. Habituasi di tempat kerja, tanggal 22 Oktober s.d 27 November
2021 (off campus);
d. Pembelajaran Klasikal/tatap muka, tanggal 29 November s.d 04
Desember 2021 (on campus).
Tempat
Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS metode Blended Learning Tahun
2021 dilaksanakan dari tempat kedudukan masing-masing dengan
memanfaatkan teknologi informasi yaitu secara Virtual dan E-Learning
pada saat pembelajaran Distance Learning, sedangkan pada saat
klasikal/tatap muka dilaksanakan di Hotel Rajawali Nanga Pinoh Jln.
Putri Tanjung No 1 Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
Kegiatan aktualisasi penulis dilaksanakan di posyandu Natai
Panjang desa Natai Panjang binaan Puskesmas Manding Kec.Pinoh
Utara.
E. RUANG LINGKUP
Gizi sebagai Profesi
Dalam Kepmenkes No 374 tahun 2007 tentang standar profesi gizi
menyatakan bahwa Pelayanan gizi adalah pelayanan profesional gizi
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
diberikan kepada masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
Sebagai profesi gizi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat;
b. Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program
pendidikan;
c. Memiliki serangkaian penegtahuan ilmiah;
d. Anggota-anggotanya menjalankan tugas profesinya sesuai kode
etik yang berlaku;
e. Anggota-anggotanya bebas mengambil keputusan dalam
4
menjalankan profesinya;
f. Anggota-anggotanya wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan
yang diberikan;
g. Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan
kualitas pelayanna yang diberikan kepada masyarkat oleh
anggotanya;
h. Pekerjaan/ sumber utama seumur hidup;
i. Berorientasi pada pelayanan dan kebutuhan obyektif;
j. Otonomi dalam melakukan tindakan;
k. Melakukan ikatan profesi, lisensi jalur karir;
l. Mempunyai kekuatan dna status dalam pengetahuan spesifik;
m. Alturism.
Ahli Gizi sebagai Tenaga kerja profesional
Ahli Gizi termasuk Ahli madya Gizi adalah pekerja profesional.
Persyaratan sebagai pekerja profesioanl telah dimiliki oleh Ahli Gizi
maupun Ahli Madya Gizi tersebut. Persyaratan tersebut adalah:
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus
atau spesialis;
b. Mulai jenjang pendidikan yang menyiapkan tenaga profesional;
c. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat;
d. Mempunyai kewenangan yang disyahkan atau diberikan oleh
pememrintah;
e. Mempunyai peran dan funsi yang jelas;
f. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur;
g. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah;
h. Memiliki etika Ahli Gizi;
i. Memiliki standar praktek;
j. Memiliki standar pendidikan yang mendasar dan mengembangkan
profesi sesuai dengan kebutuhan pelayanan;
k. Memiliki standar berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi.
5
Prinsip-prinsip kode etik
Profesi Gizi mengabdikan diri dalam upaya kesejahteraan dan
kecerdasan bangsa, upaya perbaikan gizi, memajukan dan
mengembangkan ilmu dan teknologi gizi serta ilmu-ilmu yang berkaitan
dan meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat. Sebagai tenaga gizi
profesional, eorang ahli gizi dan ahli madya gizi harus melakukan tugas-
tugasnya atas dasar:
a. Kesadaran dan rasa tnaggung jawab penuh akan kewajiban
terhadap bangsa dan negara;
b. Keyakinan penuh bahwa perbaikan gizi merupakan salah satu
unsur penting dalam upaya mencapai derajat kesehatan dan
kesejahteraan rakyat;
c. Tekad bulat untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi
tercapainya masyarakat adil, makmur dan sehat Sentosa
Ruang Lingkup kegiatan
Pada pembahsaan ini terfokus pada:
a. Ruang Lingkup kegiatan Aktualisasi ini adalah posyandu binaan
Puskesmas Manding Kec.pinoh utara.
b. Penerapan nilai-nilai dasar profesi Aktualisasi ini mulai dilakukan
pada tanggal 22 Oktober 2021 sampai dengan 27 November 2021.
Bertempat di Puskesmas Manding dan akan diaktualisasikan di
Posyandu Natai Panjang Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas
Manding Kec. Pinoh Utara.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. PROFIL DAERAH
1. Letak Wilayah Geografis
Menurut profil daerah dalam portal resmi PPID Pemerintah
Daerah Kabupaten Melawi (2021), secara geografis Kabupaten Melawi
terletak pada posisi 0°07´11´’-1°21´58´’LS dan 111°07´03´’-
112°27´38´’ BT dengan luas wilayah 10.640,80km² sekitar 82,85%
(8.818,70 km²) dari luas seluruh wilayahnya merupakan perbukitan.
Luas wilayah Kabupaten Melawi dibandingkan dengan luas provinsi
Kalimantan Barat secara persentase adalah 7,25%. Secara administratif
Kabupaten Melawi terdiri dari 11 Kecamatan, 169 Desa dan 603 Dusun.
Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Melawi terdiri dari Kecamatan
Belimbing, Belimbing Hulu, Ella Hilir, Menukung, Nanga Pinoh, Sayan,
Sokan,Tanah Pinoh, Pinoh Selatan, Tanah Pinoh Barat, dan Pinoh Utara.
2. Visi dan Misi kabupaten Melawi
Visi dan misi adalah alat penting dari perencanaan srategis.
Membantu menyelaraskan sumber daya organisasi dengan tepat,
sehingga memastikan bahwa setiap orang bekerja untuk satu tujuan.
Dalam rapat Paripurna DPRD Melawi, Bupati Melawi menyampaikan
Visi dan misi Kabupaten Melawi Tahun 2021-2025, yaitu:
a. Visi
Mewujudkan Kabupaten Melawi Adil-Pantas-Hebat dan
Berlandaskan Gotong Royong.
b. Misi
1) Menjadikan Kabupaten Melawi sebagai Kabupaten pertanian
dan perkebunan;
2) Terwujudnya Kabupaten Melawi dengan pembangunan
infrastruktur yang modern, merata, berkeadilan, berkualitas
dengan tetap melestarikan budaya dan kerarifan lokal;
3) Terwujudnya pelayanan Pendidikan dan kesehatan di
Kabupaten Melawi yang gratis dan berkualitas bagi
7
masyarakat;
4) Terwujudnya Kabupaten Melawi yang terintegrasi, menuju
Desa mandiri, pembangunan ekonomi kerakyatan dan ramah
investasi yang adil dan pro rakyat dengan pengelolaan sumber
daya alam (SDA);
5) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berwibawa dan
berkualitas dengan prinsip good governance;
6) Terwujudnya masyarakat kabupaten Melawi berbudaya,
cerdas, madiri, dan inovatif dalam meningkatkan sumber daya
manusia (SM) unggul (Tobari, 2021).
B. PROFIL ORGANISASI
Dalam profil Puskesmas Manding Tahun 2018, Puskesmas
Manding terletak di wilayah Kecamatan Pinoh Utara dimana jarak
antara Puskesmas Manding dengan Kota Nanga Pinoh adalah 1,3 Mil
dengan luas wilayah 632.25KM2 yang terdiri dari 19 Desa dan 67
Dusun dengan jumlah Pustu 6 dan Jumlah Polindes 14. Batas wilayah
Puskesmas Manding adalah:
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Nanga Pinoh
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ella HIlir
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Belimbing
8
Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang dituangkan dalam suatu
sistem. Dalam Permenkes RI No 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat juga menyebutkan bahwa Puskesmas mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan dilayani oleh Tenaga
Kesehatan. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melaui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Visi dan Misi Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara
a. Visi
Terwujudnya masyarakat Kecamatan Pinoh Utara yang mandiri
untuk hidup sehat.
b. Misi
1) Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan bermutu;
2) Meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan;
3) Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam jaminan
kesehatan nasional.
c. Nilai Organisasi
Nilai organisasi Puskesmas Manding tertuang dalam “SEHAT”
dimana SEHAT memiliki arti:
1) Sopan dalam melakukan pelayanan
2) Efisien dalam melakukan tindakan
3) Hormat-menghormati kepada pasien dan rekan sejawat
4) Adil dalam melakukan pelayanan, tidak membedakan pasien
umum dan pasien BPJS
5) Terstandar melakukan pelayanan sesuai dengan SOP
d. Tujuan Organisasi
Dalam Permenkes RI No 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, menyatakanbahwa:
9
1) Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
c) Hidup dalam lingkungan sehat; dan memiliki derajat
kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
2) Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
10
a. Struktur Organisasi Puskesmas Manding
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Puskesmas Manding
Kepala Puskesmas
B. JKN
12
c. Deskripsi SDM, Sarana prasarana, dan sumber daya lain
Dalam profill Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara (2018),
Puskesmas Manding terletak di Desa Kompas Raya, Kecamatan Pinoh
Utara. Kondisi jalan di wilayah kerja Puskesmas Manding masih jauh
dari layak, dengan kondisi rusak berat dengan jarak keseluruhan
mencapai 83km. Untuk bisa mencapai Kecamatan Pinoh Utara hanya
dapat dijangkau dengan cara menyebrangi Sungai Melawi, baik itu
menggunakan perahu motor, longboat, maupun speedboat. Sementara
melalui jalur darat baru dibangun jembatan yang proses pengerjaannya
masih belum selesai dari tahun 2009 sampai dengan sekarang ini.
Panjang jalan di Kecamatan Pinoh Utara di perkirakan mendekati
117km, dimana tidak ada permukaan jalan yang beraspal, kondisi jalan
masih kerikil sepanjang 34km dan jalan tanah atau pengerasan mencapai
83km. Ditinjau dari kondisi jalan yang sangat sulit dilalui apabila
melintasi daerah perbukitan dan sangat becek apabila dimusim
penghujan, menyulitkan penduduk mencapai akses kesehatan.
Tetapi musim penghujan sangat menguntungkan masyarakat dari
sisi pertanian karena menyuburkan tanah dan tercukupinya kebutuhan
sumber air bersih. Apabila curah hujan berlebihan dapat mengakibatkan
beberapa desa mengalami banjir atau air pasang. Terutama bagi desa
yang berada ditepi aliran Sungai Melawi. Akan tetapi pada beberapa
bulan terjadi musim kemarau, sehingga beberapa bagian masyarakat
mengalami kekeringan/ kekurangan air. Pengaruh dari perubahan iklim
ini terhadap kesehatan masyarakat terdapat beberapa penyakit seperti
ISPA, Chikungunya atau masyarakat umumnya menyebut dengan istilah
“roka-roka”, dan diare.
Disektor pertanian, tanaman pangan menjadi sektor paling penting
dalam ekonomi Melawi. Tanaman pangan terdiri dari padi, palawija,
sayur-sayuran, dan buah-buahan. Komunitas padi yang menghasilkan
beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk.
Oleh karena itu, padi merupakan strategis dalam konteks pembangunan
terutama dalam sektor pertanian dimana luas panenPadi berkisar 654Ha
13
yang bersumber dari swadaya masyarakat dan bantuan dari Pemerintah
dengan jumlah produksi yang dihasilkan sebanyak 1346 Ton. Hasil ini
cukup signifikan mengingat lahan pertanian tidak ada saran pengairan
yang memadai.
Dari segi kesehatan, data ketenagakerjaan yang tersedia di
wilayah kerja Puskesmas Manding dapat dilihat dari tabel berikut:
1. PNS
1.1 Kepala 1
Puskesmas
1.5 Bidan 14
1.6 Perawat 1 12
1.8 Asisten
apoteker
1.9 Laboratorium
1.10 Penyuluh 1
kesehatan
1.11 Sanitarian
1.12 Nutrisionis
1.14 Staf
14
Pendidikan
No Jabatan
SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2
administrasi
1.15 Pengemudi
2. Non PNS
2.2 Bidan 6
2.3 Perawat 3
2.4 Asisten
Apoteker
2.5 Laboratorium
2.6 Sanitarian 1
2.7 Nutrisionis 1
2.8 Fisioterapi
2.9 Staf
administrasi
2.10 Cleaning 1
Service
15
individu, kelompok, dan masyarakat;
Merencanakan, menyelenggarakan, mengembangkan, dan
mengevaluasi intervensi gizi dan diet pada individu, kelompok, dan
masyarakat sebagai upaya promotif dan preventif;
Mengelola sistem penyelenggaraan makanan (food service) dan
pengendalian mutu berdasarkan prinsip keamanan pangan, kepuasan,
dan kesehatan serta keselamatan klien;
Melakukan penelitian dibidang gizi, pangan, dan kesehatan;
Membangun jejaring dan merancang rekomendasi dalam bentuk
policy brief dan menyelenggarakan advokasi bidang gizi masyarakat;
Melakukan pemantauan dan penilaian pelaksanaan program gizi
masyarakat;
Merencanakan, meyelenggarakan, dan mengembangkan
nutripreneurship.
Dalam Kepmenpan No 23 Tahun 2001 menyatakan bahwa
Nutrisionis Terampil adalah Jabatan fungsional nutrisionis keterampilan
yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang
berkaitan dengan penerapan prinsip, konsep, dan metode operasional
kegiatan dibidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik.
16
BAB III
KONSEP DASAR ASN
17
e. Akuntabilitas stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukakn, saran,
dak kritik terhadap kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder
adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan
pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat
(Modul Pelatihan Dasar CPNS Akuntabilitas, 2015).
Nasionalisme
Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme
Pancasila yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa
nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap
gerak dan langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara.
Untuk itu setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari ASN harus
senantiasa taat menjalankan nilai-nilai Pancasila dan
mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD tahun 1945.
Sebagai pelaksana kebijakan publik, setiap pegawai ASN
harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan
publik, bangsa dan negara diatas kepentingan lainnya,
mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral
dan golongan. Sebagai pelayan publik, setiap ASN senantiasa
bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, harus bersikap professional dan berintegritas
dalam memberikan pelayanan. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa,
setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat,
memiliki kesadaran sebaga penjga keaulatan negara, menjadi
pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah
Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
Adapaun indikator nilai dasar nasionalisme yaitu religious,
hormat menghormati, kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur,
18
amanah, adil, persamaan derajat, tidak deskriminatif, mencintai
sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela
berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin,
musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab,
kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak
yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras dan menghargai
karya orang lain (Modul Pelatihan Dasar CPNS Nasionalisme, 2015).
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standard/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik (Ricocur, 1990 dalam Modul etika
Publik, 2015). Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi refleksit, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan saranan kebijakan public dan alat
evaluasi.
c. Modlitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Adapun indikator nilai asas etika publik adalah jujur, tanggung
jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada
peraturan perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia
(Modul Pelatihan Dasar CPNS Etika Publik, 2015).
Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standard yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Komitmen mutu merupakan sikap
menjaga keefektifan dan efisiensi kerja. Indikator nilai dasar
komitmen mutu yaitu:
a. Efektif
Berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu
19
hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
d. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhn
organisasi/perusahaan untuk beradatasi dengan tuntutan
perubahan yang erjadi disekitarnya. Perubahan bias ipicu antara
lain oleh pergeseran selera asar, eningkatan harapan dan dayabeli
masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan,
perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi,serta kemajuan
ilmu pengetahuan dn teknologi.
e. Berorientasi mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mngukur capaian hasil kerja. Mutu juga apat
dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan
produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembagai lain
sebagai pesaing (competitor) (Modul Pelatihan Dasar CPNS
Komitmen Mutu, 2015).
Anti Korupsi
Antikorupsi merupakan sikap tegas memerangi korupsi.
Memutus mata rantai korupsi dapat diawali dari diri sendiri. Baik itu
korupsi waktu, korupsi uang, maupun korupsi tugas. Setiap individu
20
hendaknya dapat menjadi pengingat bagi dirinya masing-masing.
Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya
yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup,
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka Panjang.
Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2001 tentang
pemberantasan tindak pidanan korupsi, korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain,
atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau perekonomian
negara. Jenis korupsi yaitu:
a. Korupsi uang negara
Jenis perbuatan yang merugikan negara ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu mencari keuntungan dengan cara melawan hokum
dan merugikan negara erta menyalahgunakan jabatan utnuk
mencari keuntungan dan merugikan negara.
b. Korupsi suap menyuap
Merupakan tindakan pemberian uang atau menerima uang atau
hadiah yang dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
kewajibannya sebagaimana perbedann hukum formil dan materiil.
c. Korupsi tindak pemerasan
Tindakan pemerasan merupakan tindakan yang dilakukan
bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan cara melawan hukum dengan menyalahgunakan
kekuasaannya dengan memaksa seseorang memberi sesuatu,
membayar, atau menerima bayaran dengan potongan, atau untuk
mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri.
d. Korupsi penggelapan jabatan
Menyalahguanakan uang atau membiarkan penyalahgunaan uang
yang ditugaskan untuk menjalankan suatu jabatan umum secara
terus menerus atau utnuk sementara.
21
e. Korupsi gratifikasi
Merupakan tindakan pemberian hadiah yang diterima oleh
pegawai negeri atau penyelenggara negara dan tidak dilaporkan
kepada KPK dalam jangka waktu 30hari sejak diterimanya
gratifikasi. Gratifikasi dapat berupa uang, barang, diskon,
peinjaman tanpa bunga, tiket pesawat, liburan, biaya pengobatan,
serta fasilitas lainnya.
f. Korupsi benturan kepentingan dalam pengadaan
Pengadaan sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menghadirkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh suatu
instansi atau perusahaan. Pegawai negeri atau penyelenggara
negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut
serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada
saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan
utnuk mengurus atau mengawasinya.
g. Korupsi perbuatan curang
Contoh korupsi ini adalah pegawai negeri yang menyerobot tanah
negara yang mendatangkan kerugian bagi orang lain juga
termasuk dalam jenis korupsi ini
Indikator nilai dasar anti korupsi yaitu jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli
(Modul Pelatihan Dasar CPNS Anti Korupsi, 2015).
22
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Fungsi ASN adalah sebagai Pelaksana kebijakan publik, Pelayan publik,
dan Perekat dan pemersatu bangsa.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari
pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan,
kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di
daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN
ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi
daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan
bangsa. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
23
Indonesia (Modul Pelatihan Dasar CPNS Manajemen Aparatur
Sipil Negara, 2017).
Whole of Goverment
WOG (Whole Of Government) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif dari keseluruhan sektor danruang lingkup koordinasi yang
lebih luas dan terintegrasi guna mencapai tujuan pembangunan,
manajemen program dan pelayanan publik. Prinsip-prinsip yang
terdapat dalam WOG diantaranya adalah kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan, tujuan bersama dan melibatkan seluruh aktor.
Definisi WOG yang dinyatakan dalam laporan APSC
dipandang menunjukan atau menjelaskan bagaimana isntansi
pelyanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai
tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-
isu tertentu. Dalam pengertian USIP, WOG ditekankan pada
pengintegrasian upaya-upaya kementrian atau Lembaga pemerintah
dalam mencapai tujuan-tujuan bersama.
Alasan WOG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan
yang mendapakan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya
faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan
integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar
tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan
yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan
layanan publik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya
fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya
nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa
menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing
sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru
kontraproduktif atau „saling membunuh‟.
Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih
24
penting dari yang lainnya. Sebuah contoh misalnya, sektor lingkungan
hidup memandang bahwa pelestarian alam, terutama hutan,
merupakan prioritas dalam pembangunan, sehingga perlu
mendapatkan prioritas dukungan kebijakan dan keuangan yang lebih.
Perbedaan-perbedaan orientasi sektor dalam pembangunan bisa
menyebabkan tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang
mendorong perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang
menyempit pada kepentingan sektornya. Ketiga, khususnya dalam
konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat
istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban
untuk mendorong tumbuhnya nilainilai perekat kebangsaan yang akan
menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu
frame NKRI. Dalam hal ini WoG menjadi penting, karena diperlukan
sebuah upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh
sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang
berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi
kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya semangat
persatuan dan kesatuan (Modul Pelatihan Dasar CPNS Whole Of
Government, 2017).
Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di
Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
(Lembaga Administrasi Negara, 1998 dalam Manshuri A, 2014)
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam
penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
25
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Dari beberapa pengertian pelayanan publik yang diuraikan
tersebut, maka pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai
pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat
dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi
itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
Dengan demikian, terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik,
yaitu unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan
publik, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur
ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan) (Modul Pelatihan Dasar CPNS Pelayan
Publik, 2017).
26
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
27
dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan rentang angka dari
1 – 5. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu:
a. Aktual, adalah isu yang diangkat adalah isu yang masih hangat
dibicarakan.
b. Problem, adalah isu yang diangkat adalah sesuatu yang
merupakan masalah yang sangat krusial yang harus segera
ditemukan solusi pemecahan masalahnya.
c. Khalayak, yaitu isu yang diangkat menyangkut banyak orang.
d. Layak, yaitu isu yang diangkat merupakan suatu hal yang penting
untuk diangkat (Sukmarenis, 2019)
Tabel 4.1
Penetapan Isu dengan Teknik APKL
Kriteria
ISU ∑ Peringkat
A P K L
a. Rendahnya angka kunjungan Balita ke 4 3 3 4 14 1
Posyandu di Posyandu Natai Panjang
Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas
Manding Kec.Pinoh Utara
b. Belum tercapainya sasaran balita 6-59 2 2 1 3 8 3
bulan mendapat kapsul vitamin A di
Posyandu Natai Panjang Desa Natai
Panjang Binaan Puskesmas Manding
Kec.Pinoh Utara
c. Tingginya persentase berat badan kurang 4 3 2 3 12 2
pada balita di Posyandu Natai Panjang
Desa Natai Panjang Binaan
Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara
d. Belum tercapainya persentase balita 2 2 1 2 7 4
yang ditimbang naik berat berat
badannya (N/D) di Posyandu Natai
Panjang Desa Natai Panjang Binaan
Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara
28
Berdasarkan tabel penetapan isu aktual di atas, isu prioritas yang
diajukan adalah “Rendahnya angka kunjungan Balita ke Posyandu
di Posyandu Natai Panjang Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas
Manding Kec.Pinoh Utara “
Data yang penulis dapatkan dilihat pada rekapan laporan rutin
tahunan program gizi Desa Natai Panjang tahun 2021 dengan data
kunjungan balita pada Triwulan 1 yaitu bulan Januari, Februari, dan
Maret 8.33%. Triwulan 2 yaitu bulan April, Mei, dan Juni 4.26%. Dan
Triwulan 3 yaitu bulan Juli, Agustus, dan September 10.64%, dari target
pencapaian 70%. Yang artinya angka kunjungan masih dibawah target.
Tolak ukur yang digunakan adalah Indikator kinerja gizi
masyarakat tahun 2020 – 2024. Dalam pedoman pelaksanaan teknis
surveilans gizi (2021), target indikator masalah gizi diupayakan
mencapai target yang serendah-rendahnya. Indikator yang digunakan
untuk menilai masalah gizi yang terjadi di satu wilayah. Indikator
masalah gizi yang menjadi isu penulis yaitu berat badan kurang pada
balita.
Sedangkan indikator kinerja gizi adalah indikator yang digunakan
untuk menilai keberhasilan kinerja program gizi. Target indikator
kinerja program gizi diupayakan setinggi-tingginya. Indikator kinerja
program gizi yang menjadi isu penulis yaitu kunjungan balita sesuai
sasaran, balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A, dan persentase
balita yang ditimbang naik berat berat badannya (N/D).
TW 1 8.33 0 20.83 0 0 0 0
TW 2 4.26 0 20.83 0 0 0 0
TW 3 10.64 0 20.83 0 73.91 0 0
Sumber : Sistem Informasi Gizi Terpadu 2021
29
Tabel 4.3 Indikator Kinerja Gizi Masyarakat Tahun 2020 - 2024
30
Adapun faktor penyebab masalah Rendahnya angka kunjungan
Balita ke Posyandu di Posyandu Natai Panjang Desa Natai Panjang
Binaan Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara yaitu:
a. Kurang optimalnya pelayanan kader Posyandu Balita dalam
pencatatan hasil penimbangan
b. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kunjungan balita ke
Posyandu
c. Keterbatasan waktu ibu untuk membawa anak ke posyandu
d. Kurangnya dukungan dari keluarga untuk membawa anak ke
Posyandu
Penetapan Isu Aktual
Sukmarenis 2019 juga mneyebutkan, untuk merumuskan faktor
penyebab masalah dari isu prioritas, maka tahapan selanjutnya adalah
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
dengan skala penilaian 1-5 yang merujuk pada skala Lirkert, untuk
menganalisis faktor mana yang menjadi penyebab atau masalah utama
terjadinya isu prioritas. Pengertian Urgency, Seriousness, Growth
diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk
memecahkan masalah yang menjadi penyebab isu.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah
lain kalau masalah itu tidak diselesaikan.
c. Growth
Seberapa kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.
32
Tabel 4.4
Analisis isu USG
Prioritas
PENYEBAB MASALAH ∑ Peringkat
U S G
B. Kegiatan
Berdasarkan uraian diatas, maka gagasan pemecahan isu yang
akan diajukan adalah “Upaya Peningkatan Pengetahuan Untuk
33
Angka Kunjungan Balita Melalui Penyuluhan di Posyandu Natai
Panjang Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas Manding
Kec.Pinoh Utara”.
Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu balita, yaitu melalui kegiatan-kegiatan berikut ini:
Konsultasi dengan mentor
Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Membuat leaflet
Sosialisasi Leaflet dan penyuluhan
Membuat Laporan
34
C. Matrix Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.5
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
Unit Kerja Puskesmas Manding Kecamatan Pinoh Utara
a. Rendahnya angka kunjungan balita ke Posyandu di Posyandu Natai Panjang Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas Manding
Kec.Pinoh Utara.
b. Belum tercapainya sasaran balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di Posyandu Natai Panjang Desa Natai Panjang Binaan
Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara.
c. Tingginya persentase berat badan kurang pada balita di Posyandu Natai Panjang Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas Manding
Identifikasi Isu
Kec.Pinoh Utara.
d. Belum tercapainya persentase balita yang ditimbang naik berat badannya (N/D) di Posyandu Natai Panjang Desa Natai Panjang
Binaan Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara.
Isu yang diangkat Rendahnya angka kunjungan balita ke Posyandu di Posyandu Natai Panjang Desa Natai Panjang Binaan Puskesmas Manding
Kec.Pinoh Utara
Gagasan Pemecahan Isu Upaya Peningkatan Pengetahuan Untuk Angka Kunjungan Balita Melalui Penyuluhan di Posyandu Natai Panjang Desa Natai
Panjang Binaan Puskesmas Manding Kec.Pinoh Utara
35
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Manfaat 2. Datang tepat waktu saat 2. Foto mentor,saya terlebih mentor diharapkan dapat dengan mentor adalah
a. Bagi pertemuan dengan Dokumentasi dahulu membuat janji membuat kegiatan wujud sikap hormat
stakeholder : mentor temu dan datang sesuai pelayanan kesehatan dan menghargai
Pelayanan yang waktu yang telah yang lebih bermutu, pendapat, sehingga
diterima 3. Mengucapkan salam ditetapkan berkualitas dan dapat menguatkan nilai
masyarakat lebih (Akuntabilitas : bermanfaat bagi organisasi Puskesmas
terkoordinir 4. Menyampaikan tujuan Konsisten) masyarakat. Dan bisa di Manding yaitu,
ingin bertemu dan implementasikan oleh Hormat-menghormati
b. Bagi Instansi: menjelaskan rencana - Kemudian saya bertemu masyarakat dikehidupan kepada pasien dan
Terjalinnya kegiatan pelaksanaan mentor untuk sehari-hari. rekan sejawat.
komunikasi yang melakukan musyawarah Dengan demikian saya
baik dan 5. Mencatat semua arahan perihal kegiatan yang telah memberikan
terjaganya yang diberikan oleh akan dilakukan kontribusi terhadap :
kerjasama mentor (Nasionalisme : a. Visi Organisasi yaitu:
meningkatkan Musyawarah) (WOG) Terwujudnya
hubungan yang masyarakat
baik antara - Datang tepat waktu Kecamatan Pinoh
atasan/mentor sesuai dengan janji Utara yang mandiri
dan peserta temu agar tidak untuk hidup sehat.
mengganggu waktu b. Misi Organisasi yaitu:
kerja (Anti Korupsi : Meningkatkan
c. Bagi peserta: Disiplin) pemerataan pelayanan
Mendapatkan kesehatan yang
bimbingan atau - Kemudian saya berkualitas dan
arahan dari mengucapkan salam dan bermutu.
mentor agar meminta ijin mentor
kegiatan yang untuk memasuki
ruangan (Etika Publik :
36
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
peserta lakukan Sopan)
terealisasi
dengan baik - Menyampaikan tujuan
pertemuan dan
menjelaskan rencana
kegiatan yang akan
dilakukan dan
berdiskusi dengan
mentor agar
mendapatkan hasil
kegiatan berhasil sesuai
harapan (Komitmen
Mutu : Efektivitas)
(pelayan publik)
- Kemudian saya
mencatat semua arahan,
saran dan kritik yang
disampaikan oleh
mentor (Nasionalisme :
Menghormati
Keputusan)
(manajemen asn)
2 Menyusun Satuan 1. Mempersiapkan format 1. Tersedianya - Sebelum merancang Dengan adanya SAP Terlaksananya
Acara Penyuluhan Satuan Acara Print Out Satuan SAP, saya terlebih diharapkan dapat penyusunan SAP akan
(SAP) Penyuluhan Acara dahulu mempersiapkan berguna sebagai mempermudah
2. Menentukan metode Penyuluhan format agar lebih tepat pedoman dalam kegiatan penyuluhan,
37
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
penyuluhan dan media (SAP) dalam pengisian/ penyuluhan, sehingga sehingga dapat
Manfaat yang akandigunakan 2. Foto penyusunan SAP kegiatan dan informasi menguatkan nilai
a. Bagi Stakholder 3. Mengisi format kegiatan Dokumentasi (Komitmen Mutu : yang diberikan kepada organisasi Puskesmas
: Mendapatkan atau susunan acara Efisien) orang tua balita dapat Manding yaitu,
informasi yang 4. Mencari refrensi materi terstruktur dan Terstandar melakukan
terarah dari penyuluhan - Kemudian saya sistematis. pelayanan sesuai
penyuluh 5. Membuat draf dan menentukan metode Dengan demikian saya dengan SOP
konsultasi kepada atasan penyuluhan dan media telah memberikan
b. Bagi Instansi: 6. Merevisi draf sesuai yang akan digunakan kontribusi terhadap :
Agar kegiatan arahan mentor dengan harapan agar a. Visi Organisasi yaitu:
terlaksana sesuai 7. Menyelesaikan yang saya sampaikan Terwujudnya
jadwal dan tidak pembuatan SAP tepat lebih dapat dipahami masyarakat Kecamatan
mengganggu jam waktu dan diterapkan oleh Pinoh Utara yang
kerja serta pendengar (Komitmen mandiri untuk hidup
kegiatan lainnya Mutu : Berorientasi sehat.
Mutu) (pelayan
c. Bagi peserta: publik) b. Misi Organisasi yaitu:
Mempermudah Meningkatkan
dalam - Setelah itu saya pemerataan pelayanan
pelaksanaan melakukan pengisian kesehatan yang
kegiatan acara format kegiatan agar berkualitas dan
yang akan pelaksanaan kegiatan bermutu.
dilakukan yang dilakukan sesuai
dengan SAP yang sudah
disusun (Etika Publik :
Integritas Tinggi)
- Memastikan referensi
38
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
materi yang akan
digunakan sesuai
dengan ilmu gizi dan
dapat dipertanggung
jawabkan.
(Akuntabilitas:
Tanggung Jawab)
- Saya menggunakan
bahasa yang baik dan
sopan saat berkonsultasi
dengan mentor tentang
hasil penyusunan SAP
(Etika Publik : Sopan)
- Saya mendengarkan
mentor saat melakukan
revisi (Nasionalisme :
tidak memaksakan
kehendak) (WOG)
- Menyelesaikan
pembuatan SAP tepat
waktu.(Anti Korupsi:
Disiplin) (manajemen
asn)
3 Membuat Leaflet a. Memilah dan menyusun 1. Tersedianya - Dalam memilah dan Dengan tersedianya Dengan tersedianya
materi yang telah Leaflet menyusun materi saya Leaflet saya telah
39
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Manfaat disiapkan 2. Foto berusaha untuk menerapkan kegiatan leaflet memberikan
a. Bagi b. Mendesain leaflet Dokumentasi membuat leaflet yang sesuai dengan visi penguatan pada nilai-
Stakeholder : dengan materi yang telah sebagus mungkin dan dan misi Puskesmas yaitu
nilai organisasi
Mendapatkan dipilih sebelumnya mudah dibaca agar :
informasi yang c. Mengusulkan desain mudah dipahami oleh a. Visi Organisasi yaitu puskesmas yaitu
tidak tahu leaflet yang telah yang membacanya Terwujudnya Efisien dalam
menjadi dirancang kepada mentor (Anti Korupsi : Kerja masyarakat melakukan tindakan
tahu,yang tahu d. Mencetak leaflet yang keras) (manajemen Kecamatan Pinoh
menjadi lebih telah di setujui oleh asn) Utara yang mandiri
paham mentor untuk hidup sehat.
e. Menyelesaikan - Dalam mendesain b. Misi Organisasi yaitu
b. Bagi Instansi: pembuatan Leaflet tepat leaflet sebagai media Meningkatkan
Dapat menjadi waktu penyuluhan saya akan pelayanan masyarakat
bahan promosi Menghimpun bahan- yang berkualitas dan
bahan baik dari buku bermutu
c. Bagi Peserta : pelajaran maupun hasil
Dapat lebih pencarian di internet
mudah dalam sebagai referensi
menyampaikan (Akuntabilitas :
informasi Tanggung jawab)
- Kemudian saya
mengusulkan dan
meminta saran dari hasil
desain leaflet yang telah
dibuat kepada mentor
(Nasionalime :
Musyawarah) (WOG)
40
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
- Dalam pembuatan
naskah pada leaflet saya
menggunakan komputer
dengan aplikasi
microsoft publisher
karena lebih mudah
diperbaiki jika terdapat
kesalahan dan lebih
hemat waktu
dibandingkan
menggunakan aplikasi
lain (Komitmen Mutu,
Efektif) (pelayan
publik)
41
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan kepala
puskesmas (Etika
Publik : Cermat)
- Menyelesaikan desain
leaflet tepat waktu
karena akan digunakan
sebagai media
penyuluhan (Etika
Publik : Disiplin)
4 Sosialisasi Leaflet a. Berkoordinasi dengan 1. Terlaksananya - Berkoordinasi dengan Dengan melakukan Dengan berkoordinasi
dan penyuluhan penanggung jawab kegiatan penanggung jawab Penyuluhan saya telah dengan penanggung
posyandu tentang recana penyuluhan Posyandu / kader memberikan kontribusi jawab posyandu
Manfaat penyuluhan 2. Foto sebelum melaksanakan terhadap : sebelum melaksanakan
a. Bagi Stakeholder b. Datang ketempat Dokumentasi penyuluhan. kegiatan penyuluhan
penyuluhan tepat waktu (Nasionalisme : a. Visi Organisasi yaitu saya telah menguatkan
: Meningkatkan
pengetahuan dan c. Mengucapkan salam dan Kerjasama) (WOG) Terwujudnya nilai-nilai organisasi
perubahan membaca doa sebelum masyarakat Kecamatan Puskesmas, yaitu
memulai kegiatan - Datang ke tempat Pinoh Utara yang Hormat-menghormati
perilaku menjadi
d. Membagikan leaflet dan penyuluhan tepat waktu. mandiri untuk hidup kepada pasien dan
lebih baik
menyampaikan isi leaflet (Etika publik : sehat. rekan sejawat
b. Bagi Instansi : serta penyuluhan Disiplin) (manajemen b. Misi Organisasi yaitu
Terjalinnya e. Memberikan kesempatan asn) Meningkatkan
kerjasama antar ibu balita bertanya pelayanan masyarakat
rekan kerja f. Menjawab pertanyaan - mengucapkan salam dan yang berkualitas dan
yang disampaikan membaca doa saat bermutu
c. Bagi Peserta : membuka penyuluhan
Metode yang agar kegiatan terlaksana
42
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mempermudah dengan sukses.
peserta dalam (Nasionalisme :
menyampaikan Religius)
informasi
- Saya akan berusaha
semaksimal mungkin
untuk memberikan
informasi tentang
Pentingnya kunjungan
Balita ke Posyandu ke
peserta penyuluhan
(Anti Korupsi: Kerja
Keras) (pelayan
publik)
- Memberikan
kesempatan kepada
semua ibu balita untuk
bertanya tanpa
membeda-bedakan
(Akuntabilitas : Adil)
- Menjawab semua
pertanyaan yang
disampaikan sesuai
dengan Ilmu Gizi dan
mudah dipahami.
(Komitmen mutu:
43
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Berorientasi Mutu)
5 Membuat Laporan a. Menyiapkan data Tersedianya - Saya akan menyiapkan Dengan membuat Terlaksananya
b. Membuat Laporan Laporan Rancangan data hasil dari kegiatan laporan kegiatan saya kegiatan konsultasi
Manfaat c. Menyerahkan laporan Aktualisasi yang dilakukan dengan telah memberikan dengan mentor adalah
a. Bagi Stakeholder kepada mentor yang sebenar-benarnya kontribusi terhadap : wujud sikap hormat
: Mempermudah d. Menunggu hasil koreksi (Nasionalisme : Jujur) dan menghargai
mengetahui status mentor jika ada laporan (manajemen asn) a. Visi Organisasi yaitu pendapat, sehingga
gizi anak yang kurang Terwujudnya dapat menguatkan nilai
e. Menyiapkan hasil - Membuat Laporan agar masyarakat Kecamatan organisasi Puskesmas
b. Bagi Instansi : Laporan mengetahui tingkat Pinoh Utara yang Manding yaitu,
Sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan mandiri untuk hidup Meningkatkan kinerja
kegiatan yang (Komitmen Mutu : sehat. pelayanan kesehatan
dilaksanakan Efisiensi) (pelayan b. Misi Organisasi yaitu
publik) Terstandar melakukan
c. Bagi Peserta : pelayanan sesua dengan
Sebagai data - Mempertanggungjawab SOP
acuan untuk kan dan menyerahkan
laporan kegiatan Laporan kegiatan yang
dilakukan kepada
mentor (Akuntabilitas :
Tanggung jawab)
44
Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Mata pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
- Saya akan Menyiapkan
Laporan sendiri (Anti
Korupsi : Mandiri)
45
D. Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 hari)
Tabel 4.6 Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi
46
E. Jadwal Konsultasi
Jadwal konsultasi dengan Coach
Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi bersama coach :
Tabel 4.7
Jadwal Konsultasi dengan Coach
47
Jadwal Konsultasi dengan Mentor
Media
No Tanggal Kegiatan Mentor
Komunikasi
1 8 mOktober 2021 Konsultasi mengenai whatsaap Imam Mahmudi,
isu yang akan A.Md.Kep
diangkat dalam
Rancangan Aktulisasi
48
BAB V
PENUTUP
49
DAFTAR PUSTAKA
50
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS : Etika Publik.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
(https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/6311-nilai-nilai-dasar-
aneka Diakses 25 Oktober 09.36 WIB)
51
Republik Indonesia, 2021. Nomor 94 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.Peraturan Pemerintah.
(https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/177031/pp-no-94-tahun-2021
Diakses 21 Oktober 2021 Jam 10.39)
52
BIODATA
A. Identitas Pribadi
NAMA : Gari Yulinda, A.Md.Gz
NIP 19920113 202012 2 015
NIK 6107045301920006
Pangkat/Gol : Pengatur/II c
Tempat/tgl Lahir : Bengkayang, 13 Januari 1992
Jenis kelamin : Perempuan
Gol Darah :B
Pendidikan terakhir : D-III Gizi
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Instansi Tempat Kerja : Puskesmas Manding Pinoh Utara
Alamat : Dusun Rondah Permai Desa sidomulyo
Kab. Melawi
Email : yulindagari@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD : SDN 01 Bengkayang
SMP : SMP N 01 Bengkayang
SMA : SMA Borneo Bengkayang
Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Pontianak
53
54