Anda di halaman 1dari 45

LEMBAR PERSETUJUAN

Rancangan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS

OPTIMALISASI PEMAHAMAN TENAGA TEKHNIS KEFARMASIAN DENGAN


SOSIALISASI MENGGUNAKAN MEDIA Leaflet PENTINGNYA PENULISAN
INFORMASI OBAT PADA ETIKET

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLV


Kabupaten Bengkayang Tahun 2022

Oleh :

Nama : NANDA POSERA, A.Md.Far


NIP : 19940302 202012 1 007
Jabatan : Pelaksana Terampil Asisten Apoteker
Instansi : Puskesmas Lumar

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Jumat tanggal 03 Juni 2022
di Aula Kantor Camat Bengkayang
Bengkayang, 02 Juni 2022

COACH, MENTOR,

ADEL BERTUS CHUNCUN, S.ST.Pi,MT LENDRAYANI, S.ST


Pembina Tk.I / IV.a Penata Tk.I / III.d
NIP. 19760625 200212 1 003 NIP. 19770911 200502 2 002

i
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG
BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Guna Baru Rangkang Bengkayang, Telepon. (0562) 441807, 441612,
441553
Fax. (0562) 441808, 441057
BENGKAYANG Kode Pos : 79282

BERITA ACARA
SEMINAR EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN XLV
KABUPATEN BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022

Pada hari ini, Jumat tanggal Tiga bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua,
bertempat di Aula I Mess Bawah Pemda Bengkayang telah dilaksanakan Seminar
Evaluasi Rancangan Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II Angkatan XLV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang,
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022, sebagai berikut:
Nama : Nanda Posera, A.Md.Far
Pangkat/Gol.Ruang : Pelaksana Terampil Asisten Apoteker
NIP : 19940302 202012 1 007
Jabatan : Pengatur / II.c
Unit Kerja : Puskesmas Lumar
Mentor : Lendrayani, S.ST
Coach : Adel Bertus Chuncun, S.ST.Pi,MT
Penguji : Hot Junjungan Simamora, SH, MH
Judul : Optimalisasi Pemahaman Tenaga Tekhnis
Kefarmasian Dengan Sosialisasi Menggunakan
Media Leaflet Pentingnya Penulisan Informasi
Obat Pada Etiket
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh:
Mentor, Penyaji,

Lendrayani, S.ST Nanda Posera,A.Md.Far


NIP.19770911 200502 2 002 NIP. 19940302 202012 1 007
Coach, Penguji,

Adel Bertus Chuncun, S.ST.Pi,MT Hot Jungjungan Simamora, SH, MH


NIP.19760625 200212 1 003 NIP. 19620615 198603 1 019
Mengetahui,
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN BENGKAYANG

Drs.Gerardus
Pembina Utama Muda
NIP. 19631028 199003 1 008

ii
LEMBAR PENGESAHAN
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

OPTIMALISASI PEMAHAMAN TENAGA TEKHNIS KEFARMASIAN DENGAN


SOSIALISASI MENGGUNAKAN MEDIA Leaflet PENTINGNYA PENULISAN
INFORMASI OBAT PADA ETIKET

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLV


Kabupaten Bengkayang Tahun 2022
Oleh :

Nama : NANDA POSERA, A.Md.Far


NIP : 19940302 202012 1 007
Jabatan : Pelaksana Terampil Asisten Apoteker
Instansi : Puskesmas Lumar

Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran penguji pada Seminar Evaluasi
Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XLV Provinsi Kalimantan Barat pada hari Jumat
tanggal 3 Juni 2022 Di Aula I Mess Bawah Pemda Kabupaten Bengkayang

Bengkayang, 3 Juni 2022


Telah diperiksa/disetujui:

COACH, MENTOR,

ADEL BERTUS CHUNCUN, S.ST.Pi,MT LENDRAYANI, S.ST


Pembina Tk.I / IV.a Penata Tk.I / III.d
NIP. 19760625 200212 1 003 NIP. 19770911 200502 2 002

Disetujui,
PENGUJI

HOT JUNGJUNGAN SIMAMORA, SH, MH


Pembina Utama Muda / IV.c
NIP. 19620615 198603 1 019

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengaan
Rahmat dan Karunia-Nya Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLV di lingkungan pemerintah
Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 dengan judul
“Upaya Meminimalisir Kesalahan Pasien Mengkonsumsi Obat Dengan
Mengubah Format Penulisan Etiket Obat Puskesmas Lumar” dapat
diselesaikan.
Penulisan rancangan aktualisasi ini terlaksana karena kontribusi banyak
pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Sebastianus Darwis, S.E., M.M. selaku Bupati Bengkayang dan Pejabat
Pembina Kepegawaian yang telah mendukung penuh kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan XLV Kabupaten Bengkayang Tahun 2022.
2. Bapak Drs. H Syamsul Rizal selaku Wakil Bupati Bengkayang yang telah
mendukung dan memberi arahan kepada Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan XLV Kabupaten Bengkayang Tahun 2022.
3. Bapak Obaja, S.E., M.Si. selaku Sekertaris daerah Kabupaten Bengkayang
4. Bapak Marjani, S.E., M.Si. selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat.
5. Bapak Drs. Gerardus selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Bengkayang.
6. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan, memberikan motivasi,
pembelajaran, arahan dan masukan dalam penyusunan laporan kegiatan
aktualisasi.
7. Ibu Lendrayani, S.ST. selaku Plt. Kepala Puskesmas Lumar dan mentor yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi.
8. Bapak Adel Bertus Chuncun, S.STPi., M.T. selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan
9. Hot Jungjungan Simamora, SH, MH selaku Penguji yang telah memberikan
masukan dan saran perbaikan.
10. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XLV Tahun 2022 Kabupaten Bengkayang;

iii
11. Orang tua penulis terutama Ibunda dan Ayahanda tercinta yang selalu mendoakan
dan memberi dukungan
12. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XLV Tahun 2022 Kabupaten Bengkayang, dan
13. Rekan di Ruang Farmasi dan seluruh staff Puskesmas Lumar yang telah
memberi dukungan serta informasi dalam menunjang Laporan Aktualisasi ini.
Penulis akan berusaha agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai
tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.

Bengkayang, 03 Juni 2022

Penulis

Nanda Posera, A.Md.Far


NIP. 19940302 202012 1 007

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………..i
BERITA ACARA....................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................4
1.3 Sasaran......................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI.........................................................5
2.1 Keadaan Geografi dan Demografi............................................................5
2.2 Visi dan Misi Puskesmas Lumar..............................................................5
2.2.1 Visi Kabupaten Bengkayang..........................................................5
2.2.2 Misi Puskesmas Lumar...................................................................6
2.3 Nilai-Nilai Organisasi...............................................................................6
2.4 Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi.......................................6
2.5 Uraian Tugas Asisten Apoteker Terampil................................................7
BAB III NILAI-NILAI DASAR DAN PERAN SERTA KEDUDUKAN ASN.........9
3.1 Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).......................................9
3.2 Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI.............................................12
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................17
4.1 Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu.................................................17
4.2 Aktualisasi Nilai Dasar.............................................................................22
4.3 Jadwal Rencana Implementasi Aktualisasi...............................................33
4.4 Bimbingan Dengan Mentor………………………………………………..34
4.5 Bimbingan Dengan Coach…………………………………………………35
BAB V PENUTUP.....................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 37

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegawai Aparatur Sipil Negera (ASN) merupakan pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintah atau diserahi
tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan hal tersebut diperlukan pegawai ASN yang professional untuk
menyelesaikan tugas pegawai ASN diantaranya melaksanakan kebijakan publik,
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas serta mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Indonesia.
Tugas pegawai ASN dengan memberikan pelayanan publik salah satunya
dapat diberikan melalui fasilitas pelayanan kesehatan. Di era Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) pelayanan kesehatan tidak lagi terpusat di rumah sakit atau fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan, namun pelayanan kesehatan harus dilakukan secara
berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis pasien. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Prinsip ini
memberlakukan pelayanan kesehatan difokuskan di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) dimana salah satunya adalah Puskesmas.
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat. Salah satu upaya penguatan fasilitas kesehatan primer ini,
menuntut tenaga kesehatan termasuk apoteker dan penanggungjawab farmasi di
puskesmas untuk memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 74 tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di

1
Puskesmas, pelayanan kefarmasian terbagi dalam dua kegiatan yaitu pengelolaan
sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta pelayanan farmasi
klinik. Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP serta pelayanan farmasi klinik di
puskesmas merupakan satu rangkaian kegiatan yang saling terkait satu dengan
yang lain. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia serta
sarana dan prasarana sesuai standar. Apoteker sebagai penanggung jawab
pelayanan kefarmasian di puskesmas diharapkan dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan yang langsung dan
bertanggungjawab yang diberikan kepada pasien dalam rangka meningkatkan
outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat,
untuk tujuan keselamatan dan menjamin kualitas hidup pasien. Pelayanan farmasi
klinik salah satunya adalah kelengkapan penulisan etiket obat. Sebelum Obat
diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan kembali mengenai
penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan serta jenis dan Obat
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan Resep), memanggil nama dan nomor
urut pasien, Memeriksa kembali alamat dan identitas pasien, Menyerahkan obat
yang disertai pemberian informasi obat, memberikan informasi cara penggunaan
Obat dan hal-hal yang terkait dengan Obat antara lain manfaat Obat, makanan dan
minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara penyimpanan Obat
dan lain-lain, Penyerahan Obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara
yang baik, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin emosinya tidak
stabil, Memastikan bahwa yang menerima Obat adalah pasien atau keluarganya
Memberikan Etiket sekurang-kurangnya meliputi :
- Warna putih untuk obat dalam/oral

- Warna biru untuk pemakain obat luar topical/suntik

- Menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk


suspensi atau emulsi.
Proses inovasi dalam rekruitmen Aparatur Sipil Negara (ASN) di zaman ini
dianggap akan menghasilkan ASN dengan integritas yang tinggi. Aparatur Sipil
Negara mempunyai peran yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan
sesuai dengan fungsi Aparatur Sipil Negara yaitu Pelaksana Kebijakan Publik,
Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu Bangsa sehingga sudah seharusnya
ASN dituntut untuk memiliki kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang baik. Oleh

2
kerena itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara bahwa Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan
pelatihan bagi

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Hal ini
diperkuat dengan dasar Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 01 tahun
2021 tentang Pedoman Manajemen Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.

Salah satu output dari pelatihan dasar ini adalah CPNS mampu membuat
Rancangan Aktualisasi. Penulisan Rancangan Aktualisasi didasarkan pada isu-isu
kontemporer yang CPNS temukan di tempat kerjanya masing-masing. CPNS juga
dituntut mampu menganalisa penyebab dan dampak dari isu kontemporer tersebut
yang dikaitkan dengan tugas dan fungsi ASN sehingga terdapat keluaran berupa
masukan dan kegiatan kreatif (inovasi) yang dapat digunakan CPNS mengatasi
masalah tersebut.

1.2 Tujuan dan Sasaran


1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar yaitu sebagai
berikut.
1.
CPNS memahami dan menjiwai nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif


(BerAKHLAK) serta mampu serta konsisten dalam menjalankan perannya
sebagai ASN di lingkungan kerja atau organisasi dimana ASN tersebut
ditugaskan.
2.
CPNS mampu mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai
BERAKHLAK di tempat kerja masing-masing.

1.2.2 Sasaran
Sasaran dari kegaiatan Aktualisasi ini lebih berfokus pada tema/judul yang
diangkat dalam Rancangan Aktualisasi ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Terwujudnya pelayanan kefarmasian sesuai standar pelayanan kefarmasian
di puskesmas.
2.
Meningkatkan keamanan penggunaan obat (patient safety) dan kualitas hidup
pasien.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Keadaan Umum Organisasi


2.1.1 Keadaan Goegrafi dan Demografi
Kecamatan Lumar merupakan kecamatan yang terbentuk dari pemekaran
wilayah kecamatan Ledo pada tahun 2004. Secara geografis Kecamatan Lumar
terletak di 0°52’10 ” Lintang Utara sampai dengan 1°16’45” Lintang Utara dan
109°18’71” Bujur Timur. Luas wilayah kecamatan Lumar adalah 275,21km2 atau
5,10% dari luas wilayah Kabupaten Bengkayang dengan 5 desa yaitu Desa
Magmagan Karya, Desa Tiga Berkat, Desa Seren Selimbau, Desa Belimbing dan
Desa Lamolda serta batas wilayah kerja:
1. Sebelah Barat : Kecamatan Lembah Bawang
2. Sebelah Timur : Kecamatan Ledo
3. Sebelah Utara : Kabupaten Sambas
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Bengkayang
Tabel 2.1 Data Wilayah Menurut Desa

No Des Luas wilayah Luas Persenta


a (km2) (hektar) se
1 Lamolda 39,19 3.919 14.25
2 Belimbing 78,89 7.889 28.67
3 Tiga Berkat 49,77 4.977 18.08
4 Magmagan 31,29 3.129 11.36
Karya
5 Seren Selimbau 76,07 7.607 27.64
Jumla 275,21 27.521 99,6
h
Sumber: Kecamatan Lumar 2014

2.2 Visi dan Misi Puskesmas Lumar


2.2.1 Visi Kabupaten Bengkayang
“Kabupaten Bengkayang Maju, Mandiri, sejahtera dan Berdaya Saing
ditopangPemerintahan Yang Bersih dan Terbuka”

4
2.2.2 Misi Puskesmas Lumar
1. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
2. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB)
3. Menurunkan Prevalensi Balita Kurang Gizi
4. Menurunkan Prevalensi Penyakit Menular
5. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Kegiatan Perkesmas
6. Promosi Kesehatan
7. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat di Bidang Kesehatan
8. Tertib Administrasi Puskesmas dan Poskesdes

2.3 Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi


Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan
yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. Pendidikan, dan pelatihan, serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan
adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan,
berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan
upaya Kesehatan.

Tabel 2.2 Data Ketenagaan di Puskesmas Lumar

No Jenis Ketenagaan Yang Ada Kekurangan Status Kepegawaian Ket

1 Dokter Umum 2 0 PTT/PNS


2 Dokter Gigi 1 0 PNS
3 S1 Keperawat 3 0 1 PNS, 2 Kontrak PEMDA
4 Tenaga Kesehatan Masyarakat 2 0 1 PNS, 1 Kontrak PEMDA
5 S1/DIV Gizi 2 0 1 PNS, 1 Kontrak PEMDA
6 S1/DIV Kesehatan Lingkungan 1 0 1 PNS
7 Profesi Apoteker 1 0 1 PNS
8 D3 Keperawatan 14 0 8 PNS, 7 Kontrak PEMDA
9 D3 Kebidanan 25 0 15 PNS, 11 Kontrak PEMDA
10 D3 Kesehatan Gigi 4 0 2 PNS, 2 Kontrak PEMDA
11 D3 Kesehatan Lingkungan 2 0 1 PNS, 1 Kontrak PEMDA
12 D3 Farmasi 4 0 4 PNS
13 D3 Analis 2 0 2 PNS
14 Tenaga Administarsi 2 0 2 PNS

5
15 PLKB 1 0 1 Kontrak PEMDA
16 Sopir 1 0 1 Kontrak PEMDA
17 CS 2 0 2 Kontrak PEMDA

2.4 Uraian Tugas Asisten Apoteker

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 


PER/08/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya,
yang dimaksud dengan Asisten Apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil
dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
Asisten Apoteker berkedudukan sebagai pelaksana leknis fungsional penyiapan pekerjaan
kefarmasian pada uni pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan dan
instansi lainnya.

Tugas pokok Asisten Apoteker adalah melaksanakan penyiapan pekerjaan


kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik.

Unsur dan sub unsur kegiatan Asisten Apoteker Terampil yang dinilai angka
kreditnya, terdiri dari:

1. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan


dalam rangka penyiapan rencana kegiatan kefarmasian
2. Mengumpulkan data-data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
3. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi
non steril
4. Menyiapkan ruangan, perlatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam
rangka produksi sediaan farmasi steril
5. Mengemas alat-alat dalam rangka sterilisasi sentral
6. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan perbekalan
farmasi
7. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi
8. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga
obatnya dalam rangka dispensing resep

6
BAB III
NILAI-NILAI DASAR DAN PERAN SERTA KEDUDUKAN ASN

3.1 Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur sipil Negara
menerangkan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang profesional, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk mencapai terciptanya aparatur sipil Negara seperti yang disebutkan di atas,
maka perlu adanya penerapan nilai - nilai dasar profesi PNS melalui Pelatihan
Dasar CPNS.
Peraturan Lembaga Administasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) Nomor 1
Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menerangkan
bahwa pelatihan dasar merupakan pendidikan dan pelatihan dalam masa
prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat pun nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, serta memperkuat profesionalisme maupun
kompetensi bidang.
Adapun tujuan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang diukur berdasarkan kemampuan:
a. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
c. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia; dan
d. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugas.
Konsep dasar merupakan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang PNS
dalam menjalankan tugasnya yakni sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa terkandung dalam beberapa hal sebagai
berikut:
7
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan menjadi dasar pembentukan
budaya pelayanan tentu tidak akan dengan mudah dapat dilaksanakan tapa
dilandasi oleh perubahan pola pikir ASN, didukung dengan semangat
penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan sistem,
penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan
berbasis digital.
Alasan lain yang mendasari pentingnya nilai Berorientasi Pelayanan
bagi seorang ASN adalah untuk menghasilkan suatu paradigma Berpikir
bahwa ASN harus seoptimal Mungkin memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat. Sehingga diharapkan ada perubahan mindset yang
mempengaruhi ASN dalam bersikap, dan menghasilkan output/outcome atas
perubahan mindset atau paradigma dan perubahan sikap tersebut. Baik atau
buruknya kualitas pelayanan publik di Indonesia secara nyata akan tercermin
juga kepada hasilnya. Dalam contoh negatif yang sudah/sedang terjadi,
misalnya dalam hal pelayanan dasar, yaitu pelayanan di bidang pendidikan
oleh guru-guru yang tidak berorientasi pelayanan dan tidak memiliki
kompetensi memadai, akan menghasilkan murid-murid yang kualitasnya juga
kurang memadai, sehingga angkatan kerja yang dihasilkan akan sulit bersaing
dengan talenta global lainnya dalam upaya untuk mengangkat kesejahteraan
dirinya maupun bagi pembangunan bangsa dan negara. Berikut ini adalah
Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan :
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang
terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui
bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering
disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab, Namun pada
dasarnya, Kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala

8
tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Berikut ini adalah Panduan Perilaku Akuntabel :
a. Melaksanakan tugs dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar
kompetensi dari international Labor Organization (ILO), memiliki tigas aspek
penting penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Berikut ini adalah Panduan Perilaku Kompeten :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Dalam Kamus Mariam Webster Harmonid (Harmonious) di artikan
sebagai having a pleasing mixture of note. Sinomin dari kata Harmonious
antara lain canorous, euphonic, euphonious, harmonizing, melodious, musical,
symphonious, tuneful. Harmoni adalah kerja sama antara berbagai factor
dengan sedemikian rupa hingga factor-faktor tersebut dapat menghasilkan
suatu kesatuan yang luhur.
Berikut ini adalah Panduan Perilaku harmonis :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
"Loial'" yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia,
atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul
dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata
Loyal didefinisikan sebagai "giving or showing firm and constant support or
allegiance to a person or institution (tindakan member atau menunjukkan
dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau

9
institusi)".
Berikut ini adalah Panduan Perilaku loyal :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintah yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
c. menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimilki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman
yang timbul. Dalam KKBI diuraikan definisi adaptif adalah mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan.
Berikut ini adalah Panduan Perilaku adaptif :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Berkaitan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi kolaberasi
dan collaborative governance yaitu “value generated from an alliance between
two or more firms aiming to become more competitive by developing shared
routines” Dyer and singh (1998, dalam celik et al, 2019).
Berikut ini adalah Panduan Perilaku kolaboratif :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
A. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
1. Peran dan Kedudukan ASN
ASN merupakan salah satu aset penting dalam penyelenggaraan roda
pemerintahan negara, terlebih saat ini dunia sedang menghadapi era disrupsi
teknologi hingga munculnya revolusi industri 4.0. Agar dapat bersaing dengan
negara negara lainya di era revolusi industri 4.0, pemerintah telah merancang road
map program SMART ASN yang ditargetkan dapat diwujudkan pada tahun 2024.
Manajemen ASN yang profesional dalam bidang pengembangan ASN menjadi
kunci pokok bagi keberhasilan ASN untuk menghadapi revolusi industri 4,0. Dalam
program pengembangan kompetensi dan kesejahteraan ASN, punya tujuan dan
cita-cita untuk menyiapkan Smart ASN di tahun 2024. Adapun kriteria ASN yang

10
perlu dibangun adalah ASN berintegritas, memiliki rasa nasionalisme
tinggi,profesionalisme berwawasan global, memahami IT dan bahasa asing,
hospitality, networking, serta jiwa entrepreneurship. Disinilah pentingnya
menganalisis kebijakan tentang SMART ASN. Berikut 8 (delapan) kompetensi yang
harus dimiliki oleh SMART ASN 2024:
a. Berintegritas
ASN harus bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan
tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai
kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi
b. Nasionalisme
Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai rasa kebanggaan sebagai
bangsa maupun menjaga kehormatan bangsa,
c. Profesionalisme
Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan
pegawai yang tercemin melalui prilakunya sehari-hari dalam organisasi. Tingkat
kemampuan pegawai yang tinggi akan lebih cepat mengarah kepada
pencapaian tujuan organisasi yang telah direncakan sebelumnya, sebaliknya
apabila tingkat kemampuan pegawai rendah kecenderungan tujuan organisasi
yang akan dicapai akan lambat bahkan menyimpang dari rencana semula.
d. ASN Menguasai IT (Information Technology)
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat
dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan
efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka
meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian
kepada masyarakat.
e. ASN Menguasai Bahasa Asing
Seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris,
bahasa Mandarin dan lain sebagainya.
f. ASN Memiliki Sifat dan Sikap Hospitality (Keramahan)
Hospitality / keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan
prima kepada masyarakat.
g. ASN Memiliki Kemampuan Networking

11
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
h. ASN Memiliki Jiwa Entepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan
berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak,
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka
seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
2. Menajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system
birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi
yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Dan
kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.

b. Peran ASN

12
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh:
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) Cuti;
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) Perlindungan; dan
5) Pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1) Gaji dan tunjangan;
2) Cuti;
3) Perlindungan; dan
4) Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas,berdasarkan pasal 70 UU ASN
disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga
wajib memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian; dan
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya
diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:

13
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundangundangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
b. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
kode etik dan kode perilaku.Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara


bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

14
lain yang memerlukaninformasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini menjadi acuan bagi
para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan
kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan
pemerintahan. Fungsi tersebut, antara lain:
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai baik.
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi
public/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya
Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi dalam
menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat dan menempatkan
kepentingan publik diatas kepentingan priabdi, kelompok dan
organisasinya. Etika diarahkan pada kebijakan yang benar-benar
mengutamakan kepentingan masyarakat luas.

BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu

15
Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di Puskesmas Lumar
berdasarkan pengamatan scanning environtment selama bertugas sejak
tanggal 6 Januari 2021 adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya informasi penulisan yang terdapat dalam etiket obat

Penulisan etiket obat merupakan kegiatan penyediaan dan


pemberian informasi nama, kandungan sediaan dan cara pemakaian obat
yang dilakukan oleh asisten apoteker kepada dokter, perawat, profesi
kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar Puskesmas.
Berdasarkan bentuk penulisan etiket obat ialah dimana keterangan yang
dimasukkan di dalam kartu etiket harus lengkap dari nama pasien, nama
obat, waktu konsumsi obat, bentuk sediaan, cara penggunaan, paraf
petugas kefarmasian dan massa expired obat. Dari 06 januari 2020
format etiket di puskesmas lumar masih kurang efektif dikarenakan pada
format etiket putih/oral untuk sediaan syrup dan tablet masih menjadi satu
kesatuan sehingga pada penulisan kartu etiket tidak efektip serta
didukung dengan tidak adanya SOP dalam penulisa entiket.
2. Belum optimalnya pengelolaan obat mendekati kadaluarsa di Puskesmas
Lumar.
Pengelolaan obat yang mendekati waktu kadaluarsa di Puskesmas
Lumar belum dilakukan secara optimal. Dari data obat kadaluarsa di
Puskesmas pada bulan Juli-September 2021 yaitu terdapat 18 item obat
dan BMHP yang sudah kadaluarsa.
3. Belum Optimalnya pelabelan obat berdasarkan tingkat resiko kesalahan
dalam pemberian obat dan dosisi obat Norum Lasa /High Alert di apotik
Puskesmas Lumar
Dalam penyusunan obat di Ruang Apotik Puskesmas Lumar yang
menggunakan metode sesuai abjad dari A-Z tidak adanya pelabelan jelas
terkait obat yang berlabel LASA dan High Alert membuat resiko dalam
kesalahan pemberian obat dan dosis obat sangat mudah terjadi misalnya
pada obat yang penyebutannya sama, bentuk sediaanya sama tetapi
dosisnya berbeda contoh pada Obat Amlodipin 5mg dan Amlodipin 10mg
dimana nama penyebutannya sama, bentuk sediaannya sama tetapi
dosisnya berbeda dan pada obat yang berlabel High Alert (Obat dengan
16
pengawasan tinggi) seperti obat diabetes militus.
4. Rendahnya kesadaran petugas tekait stok obat expired date alat kesehatan
dan obat di ruang PIS-PK Puskesmas Lumar
Pengamprahan obat yang dilakukan oleh petugas PIS-PK tidak
tercatat dalam buku amprahan yang seharusnya setiap obat masuk dari
Gudang Farmasi Puskesmas lumar di masukkan dalam buku amprahan
, dalam hal ini di temukan 2 item sediaan injeksi yang expired (Oxitocyn
inj dan Metergyn Inj) dan 1item alat kesehatan (Spuit 1cc) pada bulan
Februari 2022.

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan


dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi Asisten
Apoteker, perlu ditentukan isu yang diprioritaskan untuk ditangani. Untuk
menentukan penetapan isu prioritas maka isu yang didapatkan pada
identifikasi isu dianalisis menggunakan alat bantu penerapan kriteria kualitas
isu melalui metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak),
yaitu:
1. Aktual (A), yaitu isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
2. Problematik (P), yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
3. Kekhalayakan (K) yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak (L) yaitu isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penentuan isu prioritas tersebut dilakukan dengan menggunakan skala
dengan rentang nilai antara 1 sampai 5 seperti table 4.1 berikut.

Tabel 4.1. Penetapan Isu Priorotas


No
. Uraian A P K L Jumla Peringka
h t
Belum optimalnya informasi pada
1 4 5 5 5 19 I
17
kartu etiket obat di Puskesmas
Lumar
Belum Optimalnya pengelolaan
2 obat mendekati kadaluarsa 5 4 4 4 17 II
Puskesmas Lumar
Belum Optimalnya pelabelan
3 obat berdasarkan tingkat resiko 4 5 4 3 16 III
kesalahan dalam pemberian obat
dan dosisi obat Norum Lasa
/High Alert di apotik Puskesmas
Lumar
Rendahnya kesadaran petugas
4 tekait stok obat expired date alat 4 4 3 4 15 IV
kesehatan dan obat di ruang PIS-
PK Puskesmas Lumar
Keterangan: 5 = Sangat tinggi; 4 = tinggi; 3 = sedang; 2 = rendah; 1 = sangat rendah
Berdasarkan tabel di atas, maka isu yang menjadi prioritas adalah
“Belum Optimalnya Informasi Penulisan Yang Terdapat Dalam Etiket
Obat di Puskesmas Lumar”.
Selanjutnya isu tersebut di analisis penyebabnya. Adapun penyebab
isu tersebut antara lain:

1. Tidak adanya standar prosedur operasional penulisan etiket obat di


Puskesmas Lumar
2. Penulisan sediaan/kemasan obat dalam etiket masih menjadi satu
kesatuan
3. Tidak jelasnya nama, kegunaan, dan pemakaian pada etiket obat di
Puskesmas Lumar

4. Rendahnya Kepedulian Tenaga Tekhnis Kefarmasian terkait


pentingnya penulisan informasi yang tepat pada etiket obat.

Selanjutnya penyebab-penyebab isu tersebut ditentukan prioritasnya


dengan menggunakan kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan)
dan Growthness (perkembangan) atau biasa disingkat USG dengan skala
likert (rentang nilai 1 sampai dengan 5). USG sendiri memiliki pengertian
sebagai berikut:
1. Urgency: seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
18
2. Seriousness: seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan
suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growthness: seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan.
Berdasarkan pengertian USG tersebut, maka dapat dianalisa
berdasarkan isu yang ada unit kerja penulis yang disajikan berupa tabel
berikut ini:
Tabel 4.2. Penetapan Aspek / Penyebab Utama Isu Prioritas
No. Uraian U S G Jumla Peringka
h t
Belum adanya standar prosedur
1. 2 4 3 9 IV
operasional penulisan etiket obat
di Puseksmas Lumar
Penulisan sediaan/kemasan obat
2. 3 4 4 11 III
dalam etiket masih menjadi satu
kesatuan
Tidak jelasnya nama, kegunaan,
3. 3 4 5 12 II
dan pemakaian pada etiket obat
di Puskesmas Lumar
Rendahnya kepedulian tenaga
4. tekhnis kefarmasian terkait 4 5 5 14 I
pentingnya penulisan informasi
yang tepat pada etiket obat
Keterangan: 5 = Sangat tinggi; 4 = tinggi; 3 = sedang; 2 = rendah; 1 = sangat
rendah

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


“Rendahnya kepedulian tenaga tekhnis kefarmasian terkait pentingnya
penulisan informasi yang tepat pada etiket obat”. Selanjutnya dengan
pertimbangan dari penetapan isu prioritas dan penyebab utama isu, maka
alternatif gagasannya adalah “Optimalisasi Pemahaman Tenaga Tekhnis
Kefarmasian Dengan Sosialisasi Menggunakan Media Leaflet
Pentingnya Penulisan Informasi Obat Pada Etiket”.
19
Etiket obat adalah label atau penanda obat yang diberikan oleh fasilitas
kesehatan baik praktik dokter, klinik, puskesmas, atau pun rumah sakit yang
biasanya ditempel di depan kemasan obat atau alat kesehatan yang berguna
untuk memberikan informasi penggunaan obat atau alat kesehatan
tertentu pada penggunanya. Tujuan pemberian etiket adalah untuk
meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat secara
tepat,benar dan terkendali sehingga tidak terjadinya kelebihan dosis maupun
terjadinya efek samping yang berlebihan dari obat yang dikonsumsi.
Menurut WHO, pengobatan yang rasional adalah suatu keadaan
dimana pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinis
mereka, dengan dosis, cara pemberian dan durasi yang tepat, dengan cara
sedemikian rupa sehingga meningkatkan kepatuhan pasien terhadap proses
pengobatan dan dengan biaya yang paling terjangkau bagi mereka dan
masyarakat pada umumnya. Bila definisi WHO tersebut diterjemahkan, maka
“meningkatkan kepatuhan” berarti bahwa pemberian pengobatan harus
disertai dengan pemberian informasi yang memadai. Dengan kata lain,
informasi obat dan pengobatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari proses terapi rasional.

20
4.2 AKTUALISASI NILAI DASAR
Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di
unit kerja tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Aktualisasi Nilai
Dasar
Unit Kerja Puskesmas Lumar
Identifikasi Isu 1. Belum optimalnya informasi penulisan yang terdapat dalam etiket obat
2. Tidak adanya pelabelan obat berdasarkan tingkat resiko kesalahan dalam pemberian obat dan dosisi obat
Norum Lasa /High Alert di apotik Puskesmas Lumar
3. Tidak terpantaunya stok dan expired date alat kesehatan dan obat di ruang IGD Puskesmas Lumar
4. Belum Optimalnya pengelolaan obat mendekati kadaluarsa Puskesmas Lumar.
Isu prioritas Belum optimalnya informasi penulisan yang terdapat dalam etiket obat.
Gagasan Pemecahan isu “Optimalisasi Pemahaman Tenaga Tekhnis Kefarmasian Dengan Sosialisasi Menggunakan Media
Leaflet Pentingnya Penulisan Informasi Obat Pada Etiket”
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6
1. Menyusun 1. Melakukan konsultasi Output : 1. Berorientasi Pelayanan Dengan dilakukannya pembuatan
rencana acuan dengan mentor 1. Kerangka Acuan Kerja (indikator : Ramah) leaflet Informasi Etiket Obat dikaitkan
kerja Saya akan berkonsultasi dengan nilai nilai dasar ASN. Saya
2. Melakukan pertemuan Bukti Fisik : dengan atasan dimulai dengan berperan
sesuai dengan waktu 1. Printout KAK mengetuk pintu dan dalam mewujudkan:
yang telah ditentukan mengucapkan salam agar
2. BA Konsultasi mendapat solusi dari masalah. Visi Puskesmas “Kabupaten
3. Memaparkan kegiatan Bengkayang Maju, Mandiri,
3. Dokumentasi Kegiatan sejahtera
aktualisasi, 2. Akuntabel (indikator :
mengumpulkan masukan Bertanggung jawab):Saya dan Berdaya Saing ditopang
dan saran perbaikan akan Bertanggung jawab Pemerintahan Yang Bersih dan
21
terhadap tugas yang diberikan Terbuka”

3. Kompeten (indikator : Misi Ke-Delapan Puskesmas yaitu


Melaksanakan tugas dengan Tertib Administrasi Puskesmas dan
kualitas terbaik) Saya akan Poskesdes
merevisi kekurangan dari Manfaat bagi stakeholder:
rancangan saya dengan baik 1. Bagi Puskesmas: Membantu
tercapainya misi puskesmas
4. Harmonis (indikator : poin kelima
Menghargai orang lain) 2. Bagi Tenaga Kesehatan:
Saya menerima kritik dan Tersedianya media pelayanan
saran yang diberikan informasi Etiket obat kepada
pasien
5. Loyal (indikator : Menjaga
nama baik sesama ASN):
Saya akan menjaga nama baik
instansi selama bertugas
6. Adaptif (indikator : Terus
berinovasi): Saya akan
mengembangkan kreativitas
selama kegiatan

7. Kolaboratif (indikator :
terbuka dalam bekerja
sama):Saya berkonsultasi
agar dapat bekerja sama serta
menerima kritik dan saran
2. Membuat leaflet 1. Mencari bahan Materi Output : 1. Berorientasi Pelayanan Dengan dilakukannya pembuatan
sebagai media leaflet; Saya mencari 1. Leaflet (indikator : melakukan leaflet Informasi Etiket Obat dikaitkan
sosialisasi referensi materi leaflet perbaikan tanpa henti): Saya dengan nilai nilai dasar ASN. Saya
Bukti Fisik : akan berdiskusi dengan berperan
sesuai dengan
1. Lembar Leaflet mentor yakni menerima ide dalam mewujudkan:
perkembangan dan saran untuk membuat
informasi terbaru 2. Dokumentasi Pembuatan leaflet Visi Puskesmas “Kabupaten
mengenai pentingnya leaflet Bengkayang Maju, Mandiri,
22
memperhatikan sejahtera
pengisian format etiket 2. Akuntabel (indikator : dan Berdaya Saing ditopang
untuk memenuhi tepat melaksanakan tugas dengan Pemerintahan Yang Bersih dan
kualitas terbaik): Saya akan Terbuka”
obat, tepat dosis dan
membuat leaflet dengan
tepat konsumsinya literature yang benar Misi Ke-Enam Puskesmas
terhadap kualitas yaitu Promosi Kesehatan
kesehatan pasien 3. Kompeten (indikator : Manfaat bagi stakeholder:
Meningkatkan kompetensi diri 1. Bagi Puskesmas: Membantu
2. Saya akan merancang untuk menjawab tantangan tercapainya misi puskesmas
desain leaflet dengan yang selalu berubah) Saya poin kelima
menarik agar mudah di akan membuat leaflet dengan 2. Bagi Tenaga Kesehatan:
mengerti oleh rekan kemampuan teknologi yang Tersedianya media pelayanan
saya miliki informasi Etiket obat kepada
rekan tenaga tekhnis
pasien
kefarmasian dan
4. Harmonis (indikator :
setelahnya Membangun lingkungan kerja
berkomunikasi terkait yang kondusif): Saya akan
rancangan leaflet membangun relasi yang baik
kepada atasan untuk dengan atasan dalam
mendapatkan membuat leaflet
persetujuan
5. Loyal (indikator : Menjaga
3. Saya akan segera nama baik sesama Instansi):
Saya akan memberikan
mencetak leaflet agar
gagasan terbaik yang ada
tidak menghambat pada saya sebagai bentuk
aktifitas lainnya kontribusi saya di tempat saya
bertugas

6. Adaptif (indikator : terus


berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas):
Saya akan membuat leaflet
dengan kemampuan
kreatifitas yang saya miliki

23
7. Kolaboratif (indikator :
Terbuka dalam kerjasama
untuk menghasilkan nilai
tambah): Saya bekerja sama
dengan atasan agar hasilnya
maksimal

3. Menyiapkan 1. Saya akan Output: 1. Berorientasi pelayanan Dengan dilakukannya pembuatan


Instrumen menggunakan komputer 1. Lembar kuisioner (indikator : ramah) : Saya leaflet Informasi Etiket Obat dikaitkan
sebagai alat ukur TU untuk mencari Bukti Fisik: berkonsultasi dengan atasan dengan nilai nilai dasar ASN. Saya
1. Dokumentasi pembuatan menggunakan perilaku yang berperan
refrensi kuisioner
lembar kuesioner, daftar baik dalam mewujudkan:
dimana hasil dari
pencarian referensi ini hadir, serta surat Visi Puskesmas “Kabupaten
2. Akuntabel (indikator :
akan dapat sosialisasi cermat): Saya akan membuat Bengkayang Maju, Mandiri,
meningkatkan lembar kuisioner dengan sejahtera
kompetensi diri saya cermat dan teliti dan Berdaya Saing ditopang
Pemerintahan Yang Bersih dan
untuk menjawab
3. Kompeten (indikator : Terbuka”
tantangan yang selalu
Membantu orang lain
berubah belajar):Saya akan Misi Ke-Enam Puskesmas
2. Saya akan mengetik menjelaskan pentingnya yaitu Promosi Kesehatan
kuisioner dengan penulisan etiket obat agar bisa Manfaat bagi stakeholder:
memperhatikan setiap diterapkan di pelayanan 1. Bagi Puskesmas: Membantu
4. Harmonis (indikator : Suka tercapainya misi puskesmas
pertanyaan yang akan
menolong orang lain): Saya poin kelima
di buat agar bisa 2. Bagi Tenaga Kesehatan:
akan menjelaskan kembali
membantu orang lain Tersedianya media pelayanan
Ketika ada yang belum
belajar dan dengan memahami dengan tenang informasi Etiket obat kepada
pertanyaan yang dan sabar sehingga rekan pasien
mampu meningkatkan kerja sampai benar benar
kompetensi diri dan memahaminya

24
berkonsultasi dengan
atasan terkait kuisioner 5. Loyal (indikator : Memegang
yang akan di gunakan teguh ideologi Pancasila dan
UUD 1945): Saya akan
3. Saya akan memeriksa
mensosialisasikan penulisan
kembali kuisioner etiket obat agar dapat
sebelum pretest dan meningkatkan kualitas dalam
postest di cetak sudah pelayanan terutama pada
sesuai ruang instalasi farmasi
6. Adaptif: (indikator : Terus
berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas)
Saya akan berinisiatif mencari
referensi yang baik dan benar
dalam membuat kartu etiket
obat agar mudah dipahami
pasien

7. Kolaboratif (indikator :
terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai
tambah): Saya menerima
kritik dan saran dari atasan
saat berkonsultasi
4 Pelaksanaan 1. Saya akan menyiapkan Output : 1. Berorientasi pelayanan Dengan dilakukannya pembuatan
Kegiatan ruangan sebelum 1. Lembar pretest sudah di (indikator : Memahami dan leaflet Informasi Etiket Obat dikaitkan
Sosialisasi sosialisasi di isi memenuhi kebutuhan dengan nilai nilai dasar ASN. Saya
masyarakat) :Saya akan berperan
laksanakan
2. Daftar hadir sudah di isi melaksanakan tugas dan dalam mewujudkan:
2. Saya akan membagikan tanggung jawab demi
3. Terlaksananya optimalisasi pelayanan publik Visi Puskesmas “Kabupaten
Leaflet untuk Bengkayang Maju, Mandiri,
penyuluhan
peningkatan tingkat 2. Akuntabel (indikator : sejahtera
pengetahuan rekan Bukti Fisik : Melaksanakan tugas dengan dan Berdaya Saing ditopang
tenaga tekhnis 1. Daftar hadir kegiatan bertanggung jawab dan Pemerintahan Yang Bersih dan
Terbuka”
25
kefarmasian dan 2. Dokumentas kegiatan
menyampaikan berintegritas tinggi): Saya Misi Ke-Enam Puskesmas
sosialisasi tentang 3. Lembar pretest akan melaksanakan tugas dan yaitu Promosi Kesehatan
tanggung jawab sebagai ASN Manfaat bagi stakeholder:
pentingnya informasi 1. Bagi Puskesmas: Membantu
sesuai arahan atasan
obat pada etiket. tercapainya misi puskesmas
3. Loyal (indikator : Memegang poin kelima
3. Saya akan melakukan teguh ideologi Pancasila dan 2. Bagi Tenaga Kesehatan:
sosialisasi tanya jawab UUD 1945): Saya akan Tersedianya media pelayanan
pada rekan tenaga melaksanakan tugas dengan informasi Etiket obat kepada
tekhnis kefarmasian memegang teguh ideologi pasien
guna untuk melakukan Pancasila sila ke 4
perbaikan tiada henti
4. Kompeten (indikator :
akan pengetahuan dan
Melaksanakan tugas dengan
kesadaran rekan tenaga kualitas terbaik) Saya
tekhnis kefarmasian menyiapkan daftar hadir untuk
tentang pentingnya mengisi daftar kunjungan
informasi obat pada rekan farmasi yang datang
etiket untuk pasien
5. Kolaboratif (indikator :
Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi) : Saya
melakukan koordinasi dengan
semua rekan kefarmasian

6. Adaptif (indikator : Cepat


menyesuaikan diri
menghadapi perubahan):
Saya akan menyesuaikan diri
dengan rekan farmasi dalam
menempatkan posisi saya
sebagai yang memberikan
bahan sosialisasi

26
7. Harmonis (indikator :
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif): Saya akan
melakukan koordinasi dengan
Apoteker puskesmas lumar

5. Penerapan 1. Saya akan Output : 1. Akuntabel (indikator: Dengan dilakukannya pembuatan


Inovasi menyiapkan etiket 1. Form ceklis pelaksanaan Melaksanakan tugas dengan leaflet Informasi Etiket Obat dikaitkan
obat ditempat tanggung jawab) dengan nilai nilai dasar ASN. Saya
Bukti fisik : Saya mempersiapkan form berperan
pelayanan resep
1. Foto Bukti Kegiatan pengisisn etiket obat yang dalam mewujudkan:
2. Saya akan 2. Paraf yang melaksanakan dapat di percaya dan
kegiatan yang disetujui dipertanggung jawabkan Visi Puskesmas “Kabupaten
memastikan Bengkayang Maju, Mandiri,
oleh atasan (Apoteker).
penerapan etiket obat 2. Loyal (indikator : sejahtera
ini berjalan sesuai Melaksanakan tugas sesuai dan Berdaya Saing ditopang
dengan ketentuan arahan) Pemerintahan Yang Bersih dan
yang telah Pada saat berkonsultasi saya Terbuka”
disampaikan pada berbicara dengan kata-kata
yang sopan dan meminta Misi Ke-Enam Puskesmas
saat sosialisasi yaitu Promosi Kesehatan
saran kepada atasan tentang
penerapan inovasi yang Manfaat bagi stakeholder:
3. Saya akan mengisi 1. Bagi Puskesmas: Membantu
dilaksanakan
form penerapan tercapainya misi puskesmas
3. Kolaboratif (indikator :
penggunaan etiket Meminta bantuan staf lain) poin kelima
obat dengan Saya meminta bantuan ke 2. Bagi Tenaga Kesehatan:
persetujuan atasan. staf TU untuk dalam Tersedianya media pelayanan
mencetak etiket obat yang informasi Etiket obat kepada
baru pasien

4. Harmonis (indikator :
Menghargai orang lain
apapun latar belakangnya)
Dalam penerapan inovasi ini
27
saya menggunakan kata-kata
yang sopan, tidak membeda-
bedakan petugas senior dan
junior diantara rekan
kefarmasian

5. Berorentasi Pelayanan
(indikator : bersifat solutif)
Dengan disimpannya etiket
obat yang baru di tempat
pelayanan obat saya berharap
rekan kefarmasian dapat
menerapkannya dengan baik
secara Bersama sama.

6. Adaptif (indikator : cepat


menyesuaikan diri terhadap
perubahan)
Dalam penerapan etiket baru
saya akan menyesuaikan diri
terhadap perubahan dalam
format etiket baru

7. Kompeten (indikator :
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik)
Saya akan menerapkan
format etiket ini dengan
sungguh sungguh di tempat
kerja agar memperoleh hasil
yang berkualitas.
6 Pelaksanaan 1. Saya akan membagikan Output : 1. Berorientasi Pelayanan, Dengan dilakukannya pembuatan
Kegiatan kuisioner kepada rekan 1. Lembar kuisioner (Indikator : Ramah) leaflet Informasi Etiket Obat dikaitkan
tenaga tekhnis Saya menyampaikan dengan nilai nilai dasar ASN. Saya
Bukti Fisik : arahan pengisian lembar berperan
kefarmasian
28
2. Saya akan memberi 1. Daftar hadir kuisioner dengan bahasa dalam mewujudkan:
arahan dalam pengisian yang sopan dan
postest agar tercipta 2. Dokumentasi kegiatan membagikan kuisioner Visi Puskesmas “Kabupaten
pengisian lembar postest dengan baik Bengkayang Maju, Mandiri,
suasana yang kondusif
sejahtera
3. Saya akan menghargai 2. Akuntabel (Indikator : dan Berdaya Saing ditopang
Melaksanakan tugas Pemerintahan Yang Bersih dan
apapun hasil dari dengan bertanggung jawab Terbuka”
kuisioner yang telah diisi dan berintegritas tinggi)
rekan rekan tenaga Saya akan melaksanakan Misi Ke-Enam Puskesmas
tekhnis kefarmasian tugas dan tanggung jawab yaitu Promosi Kesehatan
sebagai ASN sesuai arahan Manfaat bagi stakeholder:
atasan 1. Bagi Puskesmas: Membantu
tercapainya misi puskesmas
3. Kompeten (Indikator : poin kelima
Membantu orang lain 2. Bagi Tenaga Kesehatan:
belajar) Tersedianya media pelayanan
Saya menyampaikan informasi Etiket obat kepada
arahan dengan sejelas- pasien
jelasnya, agar dapat
dipahami oleh rekan
kefarmasian

4. Harmonis (Indikator :
Mambangun lingkungan
kerja yang harmonis)
Saya menyampaikan
arahan dengan menjaga
suasana tetap kondusif

5. Loyal (Indikator : Menjaga


nama baik sesama ASN)
Saya akan menjaga nama
baik instansi selama
bertugas.

6. Adaptif (Indikator :
29
Bertindak proaktif)
Saya menanyakan kembali
kepada peserta apakah ada
yang tidak jelas dari arahan
yang saya berikan dan
membantu rekan farmasi
dalam pengisian lembar
kuisioner

7. Kolaboratif (Indikator :
Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi)
Saya melakukan konsultasi
dengan apoteker
puskeskesmas untuk bisa
membantu dalam
pelaksanaan pengisian
kuisioner

7 Evaluasi 1. Saya akan merekap hasil Output : 1. Kompeten : (indikator : Dengan dilakukannya pembuatan
Kegiatan kuisioner dengan cermat Hasil Kuisoner dan Melaksanakan tugas dengan leaflet Informasi Etiket Obat dikaitkan
untuk menghindari Laporan akhir aktualisasi kualitas terbaik) dengan nilai nilai dasar ASN. Saya
Dalam menyusun materi berperan
terjadinya kesalahan
Hasil : evaluasi saya telah dalam mewujudkan:
2. Saya akan mengolah 1. Materi evaluasi memberikan materi yang
2. Daftar Hadir Sosialisasi teraktual, sesuai dengan Visi Puskesmas “Kabupaten
data hasil kuisioner Bengkayang Maju, Mandiri,
3. Foto dokumentasi keperluan evaluasi
dengan tidak meyalah pemahaman petugas tentang sejahtera
gunakan kewenangan evaluasi
cara penulisan etiket obat dan Berdaya Saing ditopang
saya untuk mengubah yang sesuai standar Pemerintahan Yang Bersih dan
data kefarmasian Terbuka”

30
3. Saya akan 2. Kolaboratif : (indikator : Misi Ke-Delapan Puskesmas yaitu
menyampaikan laporan Terbuka dalam bekerja sama Tertib Administrasi Puskesmas dan
kegiatan ke atasan untuk menghasilkan nilai Poskesdes
tambah) Manfaat bagi stakeholder:
Pada saat berkonsultasi saya 3. Bagi Puskesmas: Membantu
berbicara dengan kata-kata tercapainya misi puskesmas
yang sopan kepada atasan poin kelima
tentang materi evaluasi yang 4. Bagi Tenaga Kesehatan:
telah dilaksanan agar Tersedianya media pelayanan
menghasilkan tercapainya informasi Etiket obat kepada
pemahaman petugas tenaga pasien
tekhnis Kefarmasian tentang
pentingnya penulisan etiket
obat

3. Adaptif : (indikator :
Menyesuaikan diri
menghadapi perubahan)
melakukan perubahan
terhadap format Etiket lama
agar mengikuti format etiket
yang baru agar memudahkan
dalam melakukan pelayanan

4. Akuntabel : (indikator :
Melaksanakan tugas dengan
jujur)
Dalam melakukan evaluasia
saya akan menulis hasil
jawaban secara jujur, tidak
membeda-bedakan jawaban
petugas dan tidak gegabah
dalam mengambik keputusan

5. Harmonis : (indikator :
menghargai setiap orang

31
tanpa membedakan latar
belakang)
Dalam melakukan evaluasi
dengan kuisoner saya
memberikan penilaian yang
merata tanpa membedakan
senior dan junior

6. Berorientasi Pelayanan :
(indikator : Memahami dan
memenuhi kebutuhan)
Dengan dibuatnya laporan
aktualisasi saya berkontribusi
dalam membantu pelayanan
kefarmasian agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian
obat kepada pasien

7. Loyal : (indikator :Menjaga


nama baik sesame ASN)
Dalam melakukan evaluasi
dan memeriksa hasilnya saya
menjaga kerahasian nama
petugas atas jawaban yang
mereka berikan pada evaluasi

32
4.1 JADWAL RENCANA IMPLEMENTASI AKTUALISASI Tabel
4.4 Jadwal Rencana Implementasi Aktualisasi
Nama Peserta : Nanda Posera, A.Md.Far
Unit Kerja : Puskesmas Lumar
Tempat aktualisasi : Puskesmas Lumar
No Kegiatan Waktu Output Bukti Fisik
1.  Merancang 06 - 09 Tersedianya Rancangan
KAK Juni KAK KAK
2022

Dokumentasi

2.  Membuat 10- 17 Tersedianya Leaflet


Media Juni Leaflet Etiket
2022 Etiket Undangan
Undangan Daftar hadir
Daftar hadir
Dokumentasi
3.  Menyiapkan 18 - 20 Tersedianya Format kuisioner
Instrumen Juni Kuisioner
2022 Dokumentasi

4.  Sosialisasi 21 - 23 Daftar hadir Buku checklist


Kepada Rekan Juni
Farmasi 2022 Dokumentasi

5.  Penerapan 24 - 01 Etiket baru Form ceklis


Inovasi Setelah Juni 2022 yang akan pelaksanaan
Sosialisasi digunakan penulisan etiket obat

Dokumentasi

6.  Pelaksanaan 02-04 Hasil Kuisioner yang


Kuisioner Juli 2022 kuisioner telah diisi

Dokumentasi

7.  Merekap Hasil 05-07 Laporan Dokumen


Evaluasi Juli 2022 kepada atasan laporan dan
hasil kuisioner

Dokumentasi

33
34
BAB V
35
PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini memuat kegiatan-kegiatan yang menerapkan nilai-


nilai dasar, kedudukan dan peran PNS yang dilaksanakan oleh peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam agenda habituasi. Tujuannya untuk
CPNS memahami dan menjiwai nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaftip, Kolabaoratif (BerAKHLAK), serta
mampu konsisten dalam menjalankan perannya sebagai ASN di lingkungan kerja atau
organisasi dimana ASN tersebut ditugaskan serta CPNS mampu mengaktualisasikan
dan menghabituasikan nilai BerAKHLAK di tempat kerja masing-masing.
Rancangan aktualisasi yang diajukan peserta diharap mampu memberi
kontribusi bagi kepentingan organisasi khususnya Puskesmas Lumar serta Negara
Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Kegiatan ini merupakan wujud
penerapan PNS sebagai pelayan publik yang mengedepankan kepentingan
masyarakat dalam rangka memajukan taraf kesehatan masyarakat khususnya di
Kabupaten Bengkayang.

DAFTAR PUSTAKA
36
Buku :

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan (Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel (Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten (Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis (Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal (Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif (Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif (Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Smart ASN (Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN (Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan :
37
Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 376 tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Asisten Apoteker Dan Angka Kreditnya
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 573 tahun 2008 Tentang
Standar Profesi Asisten Apoteker.
Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Lembaga Administrasi Negara No.1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
Udang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Tim Penyusun Puskesmas Lumar. 2020. Profil Puskesmas Lumar. Lumar: Tim
Manajemen Puskesmas Lumar

38

Anda mungkin juga menyukai