Anda di halaman 1dari 55

RANCANGAN AKTUALISASI

PENYAMPAIAN INFORMASI KESEHATAN TENTANG INFEKSI EMERGING


PENYAKIT HEPATITIS AKUT MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK AKUN RESMI
UPTD PUSKESMAS PENGARINGAN KOTA PAGAR ALAM

Oleh:
JEFANIA VALDA, S.K.M.
NIP. 19990731 202203 2 001
NDH. 07

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PELATIHAN
DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III ANGKATAN II TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PENYAMPAIAN INFORMASI KESEHATAN TENTANG INFEKSI EMERGING


PENYAKIT HEPATITIS AKUT MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK AKUN RESMI
UPTD PUSKESMAS PENGARINGAN KOTA PAGAR ALAM

Oleh:
JEFANIA VALDA, S.K.M.
NIP. 19990731 202203 2 001
NDH. 07
Telah disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 04 Juni 2022


Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

Coach, Mentor

Dra. Hariyati, S.H., M.M dr. Victori


Widyaiswara Ahli Madya Penata Tk. I
NIP. 19670523 199003 2 005 NIP. 19830828 200903 1 005

Mengetahui / Menyetujui Oleh:


a.n. KEPALA BPSDMD PROVINSI SUMATERA SELATAN

Tri Hartati, S.E., M.Si


Pembina (IV.a)

NIP. 19721219 200604 2 006


LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PENYAMPAIAN INFORMASI KESEHATAN TENTANG INFEKSI EMERGING


PENYAKIT HEPATITIS AKUT MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK AKUN RESMI
UPTD PUSKESMAS PENGARINGAN KOTA PAGAR ALAM

Oleh:
JEFANIA VALDA, S.K.M.
NIP. 19990731 202203 2 001
NDH. 07
Telah disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 04 Juni 2022


Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

Coach, Mentor

Dra. Hariyati, S.H., M.M dr. Victori


Widyaiswara Ahli Madya Penata Tk. I
NIP. 19670523 199003 2 005 NIP. 19830828 200903 1 005

Mengetahui / Menyetujui Oleh:


KEPALA BPSDMD PROVINSI SUMATERA SELATAN

Hj. Tarbiyah, S.Pd., M.M.


Pembina Utama Madya (IV.d)
NIP. 19641013 198406 2 001
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PENYAMPAIAN INFORMASI KESEHATAN TENTANG INFEKSI EMERGING


PENYAKIT HEPATITIS AKUT MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK AKUN RESMI
UPTD PUSKESMAS PENGARINGAN KOTA PAGAR ALAM

Oleh:
JEFANIA VALDA, S.K.M.
NIP. 19990731 202203 2 001
NDH. 07
Telah disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 04 Juni 2022


Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

Coach, Mentor

Dra. Hariyati, S.H., M.M dr. Victori


Widyaiswara Ahli Madya Penata Tk. I
NIP. 19670523 199003 2 005 NIP. 19830828 200903 1 005

Mengetahui / Menyetujui Oleh:


KEPALA BPSDMD PROVINSI SUMATERA SELATAN

Hj. Tarbiyah, S.Pd., M.M.


Pembina Utama Madya (IV.d)
NIP. 19641013 198406 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT serta


shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi pada Pelatihan Dasar CPNS golongan II dan III Angkatan II di
Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Daerah Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2022. Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai sarana
aktualisasi (penerapan) nilai-nilai dasar PNS dan peran kedudukan ASN
dalam NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN).
Penulisan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, sehingga penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Alpian Maskoni, S.H. selaku Walikota Pagar Alam yang telah
memberi izin atas pelaksanaan Pelatihan CPNS golongan II dan III
Angkatan II Tahun 2022.
2. Bapak Marendra Oka Wijaya, S.E., M.Si selaku Kepala BKPSDM Kota
Pagar Alam yang telah memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS
golongan II dan III Angkatan II Tahun 2022.
3. Ibu Vivien Lidya Avorika, S.Kom., M.M, selaku Kepala Bidang
Pengembangan Aparatur BKPSDM Kota Pagar Alam.
4. Bapak/ Ibu Widyaiswara di lingkungan BPSDMD Provinsi Sumatera
Selatan dan yang telah banyak memberikan pengajaran kepada penulis
tentang nilai – nilai dasar PNS serta peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI.
5. Ibu Dra. Hariyati, S.H., M.M selaku coach yang telah membimbing penulis
dalam pembuatan laporan aktualisasi ini
6. Bapak dr. Victori selaku Kepala UPTD Puskesmas Pengaringan Kota
Pagar Alam sekaligus mentor yang telah memberikan dukungan, arahan,
masukan, bimbingan dalam penulisan laporan aktualisasi ini.

3
7. Keluarga UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam atas
dukungan dan kerja samanya.
8. Rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS golongan II dan III Angkatan II Tahun
2022.
9. Orang tua, adik dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan
tanpa henti.
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sebagai masukan untuk perkembangan dimasa yang akan
datang. Semoga rancangan aktualisasi ini bermanfat bagi kita semua.

Palembang, Juni 2022


Penulis

JEFANIA VALDA, S.K.M


NIP. 19990731 202203 2 001

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................v
DAFTAR TABEL ............................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ................................................... 4
C. Ruang Lingkup ............................................................ 4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .......................................
6
A. Deskripsi Organisasi ................................................... 6
1. Profil Organisasi .................................................... 6
2. Letak Geografis ...................................................... 7
3. Kegiatan Pelayanan ............................................... 8
4. Struktur Organisasi .............................................. 10
5. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi ........................... 11
6. Tugas & Fungsi Penyuluh Kesehatan .................. 12
B. Deskripsi Isu / Situasi Problematik ..................... ....... 13
C. Analisis Isu ................................................................ 16
D. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih ................... 19
E. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ..................................... 21
F. Matrik Rancangan .......................................................27
G.Rekapitulasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
H. Jadwal Kegiatan…………………………………........... 40
I. Kendala dan Antisipasi .............................................. 40

LAMPIRAN .............................................................................. ...........


.
5
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Isu .................................................................... 13


Tabel 2.2 Score Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK............. ...... 16
Tabel 2.3 Analisis Isu Menggunakan Metode AKPK............. ........... 17
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi ............. .......................... 29
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi ......................... 40
Tabel 2.6 Kendala dan Antisipasi Dalam Pelaksanaan Aktualisasi ..40

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gedung UPTD Puskesmas Pengaringan ...................... 6


Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengaringan.... 7
Gambar 2.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Pengaringan....10

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam
berbagai kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial,
kesehatan dan lain sebagainya. Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki unit
pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan yang memiliki
integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat, dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun
1945 sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Berdasarkan Undang-Undang
No.5
Tahun 2014 yang mengatur tentang fungsi ASN (Aparatur Sipil Negara) yaitu sebagai:
1) Pelaksana kebijakan publik, 2) Pelayan Publik, dan 3) Perekat dan pemersatu
bangsa yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik (masyarakat). Untuk mewujudkan fungsi-fungsi
ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan efektif
dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional seperti tersebut di atas
perlu dilaksanakan pembinaan melalui pelatihan dasar (Latsar). Pelatihan dasar ini
merupakan salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan ASN yang
professional, tangguh dan berish dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dasar penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS adalah mengacu pada UU Nomor
5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, PP No. 17 tahun 2020, dan juga
berpedoman pada Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

1
(PERLAN RI) No. 1 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan III. Untuk memperkuat fungsi seorang PNS dalam pelatihan dasar

2
CPNS, peserta dipersiapkan, dibekali materi-materi sehingga diharapkan dapat memiliki
kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar. Lima nilai dasar yang dikedepankan
selama proses pembinaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Lima nilai
dasar ini dikenal dengan “Ber-akhlak”.
Puskesmas Pengaringan merupakan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) kesehatan
kabupaten yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan
(private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmas
melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk
usaha pembangunan kesehatan. Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan
pokok.
Salah satu profesi ASN adalah penyuluh kesehatan masyarakat. Berdasarkan
Undang-Undang Tenaga Kesehatan disebut Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM)
merupakan memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan
informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian/penlelitian perilaku
masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan serta merencankan intervensi dalam
rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan. Tenaga
fungsional penyuluh kesehatan masyarakat di puskesmas bertugas mengelola promosi
kesehatan secara profesional dan mampu untuk mengelola serta menyelenggarakan
pelayanan yang bersifat promotif dan preventif.
Dalam hal upaya promotif dan preventif, isu menjadi hal penting untuk
mengetahui kebutuhan masyarakat. Belakangan ini, infeksi emerging menjadi isu
hangat dalam bidang medis. Infeksi emerging ialah penyakit yang muncul dan
menyerang suatu populasi untuk pertama kalinya atau telah ada sebelumnya namun
meningkat dengan sangat cepat, baik dalam jumlah kasus baru di dalam satu populasi,

3
ataupun penyebarannya ke daerah geografis yang baru. Bentuk lainnya dari infeksi
emerging ialah

4
penyakit lama yang muncul dalam bentuk klinis yang baru, yang bisa jadi lebih parah
ataupun fatal. Penyakit hepatitis akut termasuk dalam infeksi emerging yang melanda
dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan 13 Mei 2022,
didapatkan bahwa adanya dugaan kasus hepatitis akut sebanyak 18 orang. Sebagai
tindak lanjut, Kementrian Kesehatan bersama pihak terkait kasus melakukan upaya
investigasi dengan melakukan analisis pathogen maupun penyelidikan epidemiologi
lebih lanjut. Infeksi emerging hepatitis akut yang melanda Indonesia harus
mendapatkan perhatian khusus. Apabila penyakit tersebut tidak dilakukan upaya
pencegahan, maka timbul kekhawatiran akan terjadinya wabah penyakit hepatitis akut.
Salah satu caranya ialah dengan gencar melaksanakan upaya promotif dan preventif
untuk memutus rantai penularan serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyakat mengenai penyakit tersebut.
Dalam upaya promotif dan preventif, Puskesmas Pengaringan belum
melaksanakan upaya penyampaian informasi mengenai infeksi emerging hepatitis akut
pada masyarakat yang berada di wilayah kerjanya. Hal tersebut menjadi masalah yang
akan berdampak pada ketidakpedulian masyarakat terhadap penyakit tersebut.
Dampak kedepan apabila tidak segera dilakukan pemberian informasi kesehatan
mengenai infeksi emerging hepatitis akut ialah masyarakat tidak melakukan upaya
pencegahan dalam penyebaran pernyakit tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi hal diatas ialah upaya penyebaran informasi kesehatan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
kegiatan aktualisasi di UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam mengenai
upaya “Penyampaian Informasi Kesehatan Tentang Infeksi Emerging Penyakit Hepatitis
Akut Melalui Media Sosial Facebook Akun Resmi UPTD Puskesmas Pengaringan Kota
Pagar Alam” dengan berpegang teguh pada nilai-nilai profesi ASN yaitu berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

5
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Laporan Aktualisasi
Adapun tujuan laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Terlaksananya penyampaian informasi kesehatan kepada masyarakat
mengenai Infeksi emerging penyakit hepatitis akut.
b. Terlaksananya peningkatan pengetahuan dan keterampilan penulis tentang
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara sehingga dapat melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara profesional.
c. Terciptanya sebuah gagasan baru yang berguna untuk kelancaran
pelayanan pada unit organisasi, khususnya terkait promosi kesehatan.
2. Manfaat Laporan Aktualisasi Adapun manfaat laporan aktualisasi ini adalah:
a. Bagi peserta latsar, membentuk ASN yang professional sesuai nilai-nilai
dasar ASN yang meliputi berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif sehingga dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat
b. Bagi Instansi, dapat bermanfaat sebagai salah satu cara pengoptimalisasian
pelayanan publik dengan memberikan kepastian melalui inovasi yang
diberikan sebagai bentuk kontribusi kepada unit organisasi.
c. Bagi Masyarakat, pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini akan memberikan
pengetahuan yang lebih baik mengenai Infeksi Emerging Penyakit Hepatitis
Akut.

C. Ruang Lingkup
Laporan aktualisasi habituasi dilaksanakan di UPTD Puskesmas Pengaringan
Kota Pagar Alam dengan objek kegiatan ini adalah masyarakat Wilayah UPTD
Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam. Pelaksanaan habituasi pelatihan dasar
CPNS golongan II dan III angkatan II berlangsung dari tanggal 7 Juni 2022 – 11
Juli
2022, dengan kegiatan aktualisasi habituasi sebagai berikut:
1. Melakukan konsul serta meminta persetujuan mengenai rancangan aktualisasi
kepada mentor.
2. Mempersiapkan materi serta kelengkapan sarana pendukung kegiatan.
6
3. Melakukan penyampaian informasi kesehatan tentang infeksi emerging penyakit
hepatitis akut melalui media sosial facebook akun resmi UPTD Puskesmas
Pengaringan Kota Pagar Alam.
4. Melaksanakan evaluasi output penyampaian informasi kesehatan tentang infeksi
emerging penyakit hepatitis akut melalui media sosial facebook akun resmi
UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam.
5. Membuat laporan output evaluasi.

Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel,


kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif serta menimbang aspek manajemen
ASN dan smart ASN dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.

7
BAB II RANCANGAN
AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil UPTD Puskesmas Pengaringan

Gambar 2.1 Gedung UPTD Puskesmas Pengaringan

UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam secara resmi berdiri


pada Tahun 2013. Bangunan gedungnya terletak di Jalan Simpang Tiga
Jokoh Dusun Pengaringan Kelurahan Padang Temu Kecamatan Dempo
Tengah Kota Pagar Alam. Puskesmas Pengaringan menaungi 3 kelurahan
yaitu Kelurahan Padang Temu, Kelurahan Candi Jaya dan Kelurahan
Jokoh. UPTD Puskesmas Pengaringan sudah melaksanakan fungsinya
sebagai sarana pelayanan kesehatan dan motivator kesehatan bagi
masyarakat di wilayah Kecamatan Dempo Tengah.
Penduduk Kecamatan Dempo Tengah dalam wilayah UPTD
Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam pada Tahun 2021 berdasarkan
data yang didapat dari Kantor Kelurahan Padang Temu, Kantor Kelurahan
Jokoh, dan Kantor Kelurahan Candi Jaya berjumlah sebanyak 15.017
orang yang tersebar didalam 3 (tiga) Kelurahan tersebut. Dimana
jumlah
6
penduduk terbanyak berada di Kelurahan Padang Temu yaitu sebanyak
3211 Orang dengan kepadatan penduduk 109 Orang/km² dan jumlah
penduduk terjarang berada di Kelurahan Candi Jaya yaitu sebanyak
2597
Orang dengan kepadatan penduduk 49 orang/km².

2. Letak Geografis UPTD Puskesmas Pengaringan

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengaringan

Ditinjau dari Segi Topografi, wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan


Kota Pagar Alam terdiri dari dataran tinggi berupa perbukitan
dengan
temperatur suhu berkisar 14 - 34 ℃. Wilayah kerja UPTD

Puskesmas
Pengaringan Kota Pagar Alam mempunyai dua musim yaitu musim hujan
dan
musim kemarau. Musim Hujan rata-rata setiap tahun berkisar antara bulan
Oktober sampai dengan bulan Maret tahun berikutnya, sedangkan musim
kemarau berkisar antara bulan April sampai dengan bulan September.
Penyimpangan musim tersebut terjadi setiap 5 tahun sekali dimana hujan
berkisar antara 2000 - 3000 mm dan kelembapan udara antara 75 - 89%.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam terletak
di Desa Pengaringan Kelurahan Padang Temu Kecamatan Dempo Tengah
7
Kota Pagar Alam. UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam
mempunyai wilayah kerja sebesar ±182,6 km² yang terbagi dalam 3
Kelurahan, yaitu

8
Kelurahan Padang Temu, Kelurahan Candi Jaya, dan Kelurahan Jokoh. Jarak
antara wilayah kelurahan dengan kecamatan relatif dekat dengan Ibukota
Kecamatan adalah Kelurahan Padang Temu, sedangkan Kelurahan terjauh
dari Ibukota Kecamatan adalah Kelurahan Candi Jaya.
Batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar
Alam adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Pelang Kenidai
Kecamatan
Dempo Tengah.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Karang Dalo
Kecamatan
Dempo Tengah.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Dempo Utara.
d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Dempo
Utara.

3. Kegiatan Pelayanan
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan, maka
diselenggarakanlah beberapa pelayanan antara lain:
a. Pelayanan rawat jalan
b. Pelayanan rawat inap
c. Pelayanan gawat darurat
d. Pelayanan anak dan imunisasi
e. Pelayanan usila
f. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
g. Pelayanan laboratorium sederhana
h. Pelayanan persalinan normal
i. Pelayanan pasien TB paru
j. Pelayanan KIR dokter
k. Pelayanan kefarmasian

9
l. Pelayanan promosi kesehatan

1
0
m. Pelayanan kesehatan lingkungan
n. Pelayanan kebidanan dan KB
o. Pelayanan kesehatan jiwa
p. Pelayanan rujukan ke RSUD Besemah.

1
1
4. Struktur Organisasi

Gambar 2.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Pengaringan

10
5. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
❖ Visi UPTD Puskesmas Pengaringan
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Berstandar Menuju
Dempo Tengah Sehat 2023”.
❖ Misi UPTD Puskesmas Pengaringan
- Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat
- Meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu prima
- Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat secara paripurna,
didukung oleh SDM yang profesional dan sarana prasarana yang memadai.

❖ Nilai Organisasi UPTD Puskesmas Pengaringan


UPTD Puskesmas Pengaringan dengan tata nilai organisasi yaitu “Candi”
sebagai
berikut:
- C: Cekatan, yaitu responsif terhadap permasalahan kesehatan yang ada
serta sigap dalam menjalankan tugas dan fungsi.
- A: Andal, yaitu memiliki kompetensi serta bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan fungsi.
- N: Nyaman, yaitu menciptakan suasa harmonis dalam melakukan pelayanan
terhadap masyarakat.
- D: Dengan Hati, yaitu senantiasa melaksanakan kewajiban pekerjaan sepenuh
hati.
- I: Ikhlas, yaitu melaksanakan tugas tanpa pamrih.

❖ Motto UPTD Puskesmas Pengaringan


Puskesmas Pengaringan memiliki motto yaitu “Puskesmas Pengaringan BISA”.
Penjabaran dari kata “Bisa” tersebut ialah bersemangat, ikhlas, santun dan ayo
wujudkan Dempo Tengah Sehat 2023.

11
6. Tugas dan Fungsi Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Adapun tugas dan fungsi Ahli Pertama - Penyuluh Kesehatan Masyarakat
berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 70 Tahun 2021 yang dalam hal ini bertugas dalam upaya promosi
kesehatan masyarakat di puskesmas terkait ialah sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan bulanan
b. Menyusun rencana kerja kegiatan triwulan
c. Menyusun rencana kerja kegiatan tahunan
d. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data masalah kesehatan
sebagai bahan advokasi kesehatan
e. Mengkompilasi data potensi dan masalah kesehatan untuk pemberdayaan
masyarakat
f. Menyusun materi bahan pendukung pembentukan forum / kelompok kerja
operasional / pengorganisasian masyarakat bidang kesehatan
g. Melakukan peningkatan kapasitas pengelola pemberdayaan masyarakat / kader
dengan menggunakan pendekatan ilmu perilaku
h. Mengkompilasi data kelompok potensial masyarakat dan upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM)
i. Melakukan pendampingan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(UKBM)
dalam pelaksanaan gerakan masyarakat
j. Melakukan komunikasi kesehatan melalui saluran media sosial dengan
menggunakan pendekatan ilmu perilaku.

12
B. Deskripsi Isu / Situasi Problematik

Isu merupakan landasan dalam pembuatan rancangan aktualisasi dikarenakan isu tersebut akan menjadi dasar
atas solusi yang diberikan sebagai bentuk pemecahan masalah untuk instansi. Berdasarkan hasil pengamatan, adapun
situasi problematika yang terjadi pada UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam ialah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Deskripsi Isu


Keterkaitan
No. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Ideal
dengan Materi
1. Masih kurangnya informasi Infeksi emerging hepatitis akut merupakan isu yang Ber-Akhlak, Terlaksanya penyampaian
kesehatan tentang infeksi sedang hangat diperbincangkan saat ini. Penyakit Manajemen ASN informasi kesehatan melalui
emerging penyakit hepatitis tersebut dikhawatirkan akan menjadi wabah seperti dan Smart ASN media sosial facebook akun
akut melalui media sosial kasus covid-19. Namun, masih kurangnya upaya resmi UPTD Puskesmas
facebook akun resmi UPTD penyampaian informasi kesehatan mengenai Pengaringan sebagai bentuk
Puskesmas Pengaringan penyakit tersebut kepada masyarakat yang dilakukan penyuluhan penyebaran
Kota Pagar Alam. oleh Puskesmas Pengaringan. Upaya penyampaian informasi kesehatan.
informasi kesehatan dapat dilaksanakan secara
langsung maupun tidak langsung. Seiring dengan
pesatnya penggunaan teknologi dikalangan
masyarakat, salah satunya ialah penggunaan media
sosial. Saat ini media sosial menjadi flatform untuk
masyarakat mencari berita terkini. Hal tersebut
memberikan peluang untuk dilakukannya
penyampaian informasi kesehatan melalui kanal
tersebut. Sehubungan dengan isu mengenai hepatitis
akut yang sedang hangat diperbincangkan oleh
Kementrian Kesehatan Tahun 2022. Maka diperlukan
penyampaian informasi kesehatan yang mampu
menjangkau audience yang luas agar dapat
meningkatkan upaya promotif dan preventif
masyarakat dalam upaya antisipasi penyebaran
hepatitis akut.

13
2. Masih kurangnya Penyakit stunting masih menjadi agenda Ber-Akhlak, Terciptanya pengetahuan
pengetahuan masyarakat penanggulangan masalah oleh UPTD Puskesmas Manajemen ASN yang menimbulkan
mengenai penyakit stunting Pengaringan, namun hal tersebut tidak didukung oleh dan Smart ASN kesadaran pada para ibu
pada anak balita di wilayah pengetahuan ibu mengenai penyakit tersebut untuk melakukan upaya
kerja UPTD Puskesmas dikalangan anak balita. Stunting masih dianggap hal pencegahan serta
Pengaringan Kota Pagar yang wajar oleh para ibu. penanggulangan penyakit
Alam. stunting yang beresiko
terjadi pada balita.
3. Belum adanya upaya Selama berada di ruang tunggu, pasien tidak Ber-Akhlak, Tersedianya media promosi
promosi kesehatan melalui mendapatkan upaya edukasi mengenai kesehatan. Manajemen ASN kesehatan berupa TV di
media elektronik berupa TV Media elektronik TV adalah media promosi dan Smart ASN ruang tunggu pasien, serta
di ruang tunggu pasien kesehatan yang tepat digunakan di ruang tunggu dilakukan pemutaran
UPTD Puskesmas karena sembari menunggu antrian / obat maka informasi kesehatan berupa
Pengaringan Kota Pagar pasien mendapatkan penyuluhan tidak langsung. video dan atau gambar.
Alam.

4. Masih kurangnya edukasi Pengobatan tradisional merupakan upaya Ber-Akhlak, Masyarakat di wilayah kerja
tentang pengobatan pemanfaatan tanaman obat bagi kesehatan sebagai Manajemen ASN UPTD Puskesmas
tradisional di wilayah kerja warisan nenek moyang tentang ramuan obat untuk dan Smart ASN Pengaringan Kota Pagar
UPTD Puskesmas kesehatan keluarga. Dimasa pandemi covid-19 Alam mengetahui manfaat,
Pengaringan Kota Pagar ramuan obat tradisional berguna sebagai penangkal tata laksana pengobatan
Alam. virus corona yang sedang melanda. Akan tetapi, di tradisional secara mandiri
wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan Kota untuk meningkatkan upaya
Pagar Alam masih rendahnya edukasi mengenai penanganan kesehatan
pengobatan tradisional yang berdampak kurangnya serta meningkatkan derajat
pengetahuan masyarakat tentang pengolahan obat kesehatan.
tradisional.

14
5. Rendahnya minat remaja Kegiatan pelaksanaan posyandu remaja ini untuk Ber-Akhlak, Terciptanya minat remaja
untuk datang ke posyandu meningkatkan derajat kesehatan remaja dengan Manajemen ASN untuk aktif dalam
remaja. memaksimalkan partisipasi masyarakat melalui dan Smart ASN perencanaan, pelaksanaan,
posyandu dengan tujuan mendekatkan akses dan evaluasi posyandu remaja
meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi serta timbulnya kesadaran
remaja, yaitu secara khusus, meningkatkan peran remaja untuk meningkatkan
remaja dalam perencanaan pelaksanaan dan derajat kesehatan individu,
evaluasi posyandu remaja, meningkatkan pendidikan keluarga, maupun
keterampilan hidup sehat (PKHS), meningkatkan masyarakat.
pengetahuan dan keterampilan remaja tentang
kesehatan reproduksi bagi remaja, meningkatkan
pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan napza, mempercepat upaya
perbaikan gizi remaja, mendorong remaja untuk
melakukan aktifitas fisik, melakukan deteksi dini dan
pencegahan penyakit tidak menular (PTM), serta
meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan
kekerasan. Berdasarkan data di puskesmas, bahwa
kunjungan remaja ke posyandu sangat rendah,
dikarenakan kurangnya kesadaran remaja tentang
pentingnya posyandu remaja.

15
C. Analisis Isu

Analisis isu merupakan tahapan untuk menentukan tingkatan masalah sesuai


dengan kriteria tertentu menggunakan metode AKPK. Metode ini merupakan metode
menilai masalah berdasarkan aktual, kekhalayakan, problematik, dan kelayakan.
Adapun penjelasan dari metode tersebut ialah:
1. Aktual, yaitu Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi
dalam waktu dekat. Bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau
isu yang sudah basi.
2. Kekhalayakan, yaitu isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang tertentu saja.
3. Problematik, yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya.
4. Kelayakan, yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.
5. Tahapan akhir penilaian AKPK akan menghasilkan suatu grade. Pemberian
grade pada setiap isu ialah score antara 1 sampai 5. Isu dengan tingkatan grade
tertinggi merupakan isu yang menjadi prioritas untuk dilakukan pemecahan
masalah.

Tabel 2.2 Score Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK


Score Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
16
Adapun hasil analisis penilaian kualitas isu dengan metode AKPK dapat dilihat pada Tabel 2.3 sebagai berikut:

Tabel 2.3 Analisis Isu Menggunakan Metode AKPK


Kriteria
No. Isu Jumlah Peringkat
A K P K
1. Masih kurangnya informasi kesehatan tentang 5 4 4 5 18 I
infeksi
emerging penyakit hepatitis akut melalui media
sosial facebook akun resmi UPTD Puskesmas
Pengaringan Kota Pagar Alam.
2. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat 4 4 3 3 14 II
mengenai penyakit stunting pada anak balita di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan Kota
Pagar Alam.

3. Belum adanya upaya promosi kesehatan melalui 2 2 1 2 7 V


media elektronik berupa TV di ruang tunggu pasien
UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam.

4. Masih kurangnya edukasi tentang pengobatan 2 3 2 2 12 III


tradisional di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Pengaringan Kota Pagar Alam.

5. Rendahnya minat remaja untuk datang ke posyandu 2 2 3 3 10 IV


remaja.

17
Keterangan:
• A = Aktual
• K = Kekhalayakan
• P = Problematik
• K = Kelayakan

Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan menggunakan metode AKPK maka didapatkan bahwa isu yang
menjadi prioritas untuk segera mendapatkan pemecahan masalah yaitu “Masih Kurangnya Informasi Kesehatan
Tentang Infeksi Emerging Penyakit Hepatitis Akut Melalui Media Sosial Facebook Akun Resmi
UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam”.

18
D. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih

Tahapan selanjutnya setelah menentukan isu yang menjadi prioritas ialah


tahapan kegiatan yang akan dilakukan dengan menganalisis faktor penyebab isu
tersebut, serta akan dituangkan dalam matriks rancangan aktualisasi.
Belakangan ini, infeksi emerging menjadi isu hangat dalam bidang medis. Infeksi
emerging ialah penyakit yang muncul dan menyerang suatu populasi untuk pertama
kalinya atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan sangat cepat, baik dalam
jumlah kasus baru di dalam satu populasi, ataupun penyebarannya ke daerah geografis
yang baru. Bentuk lainnya dari infeksi emerging ialah penyakit lama yang muncul dalam
bentuk klinis yang baru, yang bisa jadi lebih parah ataupun fatal.
Penyakit hepatitis akut termasuk dalam infeksi emerging yang melanda dunia,
termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan 13 Mei 2022, didapatkan
bahwa adanya dugaan kasus hepatitis akut sebanyak 18 orang. Sebagai tindak lanjut,
Kementrian Kesehatan bersama pihak terkait kasus melakukan upaya investigasi
dengan melakukan analisis pathogen maupun penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
Infeksi emerging hepatitis akut yang melanda Indonesia harus mendapatkan
perhatian khusus. Apabila penyakit tersebut tidak dilakukan upaya pencegahan, maka
timbul kekhawatiran akan terjadinya wabah penyakit hepatitis akut. Salah satu caranya
ialah dengan gencar melaksanakan upaya promotif dan preventif untuk memutus rantai
penularan serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyakat mengenai
penyakit tersebut.
Dalam upaya promotif dan preventif, Puskesmas Pengaringan belum
melaksanakan upaya penyampaian informasi mengenai infeksi emerging hepatitis akut
pada masyarakat yang berada di wilayah kerjanya. Hal tersebut menjadi masalah yang
akan berdampak pada ketidakpedulian masyarakat terhadap penyakit tersebut.
Dampak kedepan apabila tidak segera dilakukan pemberian informasi kesehatan
mengenai infeksi emerging hepatitis akut ialah masyarakat tidak melakukan upaya
pencegahan dalam penyebaran pernyakit tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi hal diatas ialah upaya penyebaran informasi.

19
Sehubungan dengan meningkatkannya penggunaan media sosial dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat serta berdasarkan salah satu tugas dan fungsi
penyuluh kesehatan masyarakat yaitu melakukan komunikasi kesehatan melalui
saluran media sosial dengan menggunakan pendekatan ilmu perilaku, maka penulis
memutuskan untuk mengangkat isu “Masih Kurangnya Informasi Kesehatan
Tentang Infeksi Emerging Penyakit Hepatitis Akut Melalui Media Sosial Facebook
Akun Resmi UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam”. Keunggulan dari
dilaksanakannya penyampaian informasi kesehatan melalui media sosial ialah dapat
menjangkau audience yang luas tanpa menyita waktu masyarakat, serta audience
dapat membaca ulang dan menyebarkan informasi mengenai hepatitis akut dengan
cepat. Bersamaan dengan diangkatnya isu ini, penulis berharap dapat menyelesaikan
permasalahan mengenai hal ini dengan tujuan akhir terlaksana penyampaian informasi
kesehatan tentang infeksi emerging penyakit hepatitis melalui media sosial facebook
akun resmi UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam.

20
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
❖ Core Value ASN Ber-Akhlak
Nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Nilai tersebut disingkat menjadi Ber-Akhlak
yang menjadi prinsip dalam diri seorang ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan ASN dapat
mengimplementasikan nilai- nilai tersebut kedalam kegiatan yang dilakukan.
Adapun nilai dasar profesi ASN adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani. antara lain meliputi
masyarakat, atasan, rekan kerja, unit kerja terkait, dan/ atau instansi lain.Seorang
abdi negara haruslah memiliki “jiwa yang bisa melayani”. ASN diharapkan mampu
memahami dan memenuhi ekspetasi masyarakat dalam memberikan pelayanan
publik (ramah, cekatan, solutif, dapat diandalkan dan perbaikan berkelanjutan).
Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Dalam melaksanakan tugasnya, ASN hendaknya melakukan pelayanan
berdasarkan kebutuhan masyarakat.
b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan
Sebagai pelayan publik, ASN memiliki ramah tamah terhadap masyarakat,
senantiasa sigap dalam memberikan solusi terhadap setiap permasalahan, dan
dapat menyelesaikan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien.
c. Melakukan perbaikan tiada henti
ASN senantiasa melakukan peninjauan ulang terhadap kinerja dan kebutuhan
masyarakat.

21
2. Akuntabel
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atau keadaan yang dapat
dimintai pertanggungjawaban. Merujuk dari pengertian tersebut, akuntabel dapat
dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan
berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas. Akuntabilitas publik terdiri
dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (pertanggungjawaban kepada otoritas
yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal (pertanggungjawaban pada
masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang
akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas kejujuran, maka mekanisme akuntabilitas
harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas
proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kode
etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan publik, setiap
ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah. Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah,
Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online
network.
c. Membantu orang lain belajar
d. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor
termasuk morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.

22
e. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
f. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sangat penting dilakukan untuk
tetap menjaga semangat ASN untuk selalu unggul.

4. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang
berarti “Berbeda-Beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus
dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN
untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena
dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Kode etik dan panduan
perilakunya adalah: a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI
serta pemerintahan yang sah, bukan pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN
harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik
instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi
logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga
rahasia jabatan dan negara. Adapun panduan perilakunya adalah :
a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD negara Republik indonesia tahun
1945, setia kepada negara kesatuan republik Indonesia serta pemerintahan yang
sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara
c. Menjaga rahasia dan jabatan negara.

23
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur
harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada.
Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah
Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan
semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan
mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif
dan tidak hanya berpangku tangan.
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus
dilaksanakan bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu
visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama
akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan
bersama.
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan
nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.

24
❖ Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
Upaya mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
profesional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki
integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari
praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Adapun asas-asas Manajemen ASN antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan Efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non Diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.

25
ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya, maka ASN
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.

2. Smart ASN
Pesatnya perkembangan teknologi memberikan dampak untuk ASN harus
memahami perkembangan dan pengoperasian digital didunia kerja, hal tersebut
mengharuskan ASN menjadi Smart ASN. Aparatur sipil negara berkewajiban untuk
menghasilkan pelayanan prima bagi masyarakat.
Dalam menjalankan kedudukannya, seorang smart ASN harus menerapkan
point-point sebagai berikut:
a. Integritas
b. Nasionalisme
c. Profesional
d. Wawasan global
e. Menguasai IT dan bahasa asing
f. Hospitality
g. Network
h. Enterpreneurship

26
F. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam


Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Identifikasi Isu:
1. Masih kurangnya informasi kesehatan tentang infeksi emerging penyakit
hepatitis akut melalui media sosial facebook akun resmi UPTD Puskesmas
Pengaringan Kota Pagar Alam.
2. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit stunting
pada anak balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar
Alam.
3. Belum adanya upaya promosi kesehatan melalui media elektronik berupa TV di
ruang tunggu pasien UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam.
4. Masih kurangnya edukasi tentang pengobatan tradisional di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam.
5. Rendahnya minat remaja untuk datang ke posyandu remaja.

Isu yang Diangkat:


“Masih kurangnya informasi kesehatan tentang infeksi emerging penyakit
hepatitis akut melalui media sosial facebook akun resmi UPTD Puskesmas
Pengaringan Kota Pagar Alam”.

Gagasan Pemecahan Isu:


Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada core isu diatas, telah dilakukan
analisis pemecahan masalah mulai dari identifikasi isu, deskripsi isu, menetapkan core
isu, dan argumentasi terehadap core isu. Maka dilakukanlah gagasan pemecah isu
yaitu “Penyampaian Informasi Kesehatan Tentang Infeksi Emerging Penyakit Hepatitis
Akut Melalui Media Sosial Facebook Akun Resmi UPTD Puskesmas Pengaringan Kota
Pagar Alam” dengan langkah – langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan konsul serta meminta persetujuan mengenai rancangan aktualisasi
kepada mentor.
2. Mempersiapkan materi serta kelengkapan sarana pendukung kegiatan.

27
3. Melakukan penyampaian informasi kesehatan tentang infeksi emerging penyakit
hepatitis akut melalui media sosial facebook akun resmi UPTD Puskesmas
Pengaringan Kota Pagar Alam.
4. Melaksanakan evaluasi output penyampaian informasi kesehatan tentang infeksi
emerging penyakit hepatitis akut melalui media sosial facebook akun resmi
UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam.
5. Membuat laporan output evaluasi.

28
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan konsul 1. Melakukan a. Surat Keterkaitan dengan nilai dasar berakhlak: Kegiatan ini selaras Kegiatan ini sesuai
serta meminta konsultasi dengan persetujuan 1. Berorientasi Pelayanan dengan visi misi dengan nilai-nilai
persetujuan mentor mengenai mentor Memahami dan memenuhi kebutuhan UPTD Puskesmas organisasi yaitu:
mengenai rancangan b. Catatan masyarakat Pengaringan Kota • Cekatan, yaitu
rancangan aktualisasi, saran • Memilih isu yang harus segera Pagar Alam yaitu: responsif terhadap
aktualisasi kepada menggunakan mentor dikendalikan, atau akan berdampak permasalahan
mentor. media whatsapp c. Foto terhadap masyarakat Visi: Terwujudnya kesehatan yang ada
dan tatap muka konsultasi Ramah, cekatan, solutif dan dapat Pelayanan Kesehatan serta sigap dalam
2. Meminta izin dan bersama diandalkan yang Bermutu dan menjalankan tugas
persetujuan mentor • Mengemukakan ide-ide yang akan Berstandar Menuju dan fungsi.
mentor mengenai menjadi penyelesaian masalah Dempo Tengah Sehat • Andal, yaitu memiliki
rancangan kesehatan yang dihadapi 2023 kompetensi serta
aktualisasi Melakukan perbaikan tiada henti bertanggung jawab
3. Meminta saran • Memperbaiki rancangan aktualisasi Misi: dalam
dan masukan sesuai arahan mentor • Meningkatkan mutu melaksanakan tugas
mentor serta pelayanan dan fungsi.
pembahasan 2. Akuntabel kesehatan • Dengan Hati, yaitu
mengenai Melaksanakan tugas dengan jujur, masyarakat secara senantiasa
rancangan bertanggung jawab, cermat, disiplin paripurna, didukung melaksanakan
aktualisasi dan berintegritas tinggi oleh SDM yang kewajiban pekerjaan
• Mengemukakan isu faktual serta upaya profesional dan sepenuh hati.
penyelesaian kepada mentor sarana prasarana • Ikhlas, yaitu
yang memadai. melaksanakan tugas
3. Kompeten tanpa pamrih.
Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu
berubah
• Menggali isu-isu yang menjadi masalah
di unit kerja

4. Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya
• Memilih isu tanpa mementingkan
urusan pribadi maupun golongan
Suka menolong orang lain
• Mengemukakan ide-ide untuk
mengantisipasi terjadinya wabah

29
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
• Berkonsultasi dengan mentor dengan
optimal

5. Loyal
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara
• Mengemukakan ide rancangan
aktualisasi yang tidak merugikan
instansi maupun negara

6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan
• Menggunakan metode penyuluhan
melalui media sosial
Terus berorientasi dan
mengembangkan kreativitas
• Berkonsultasi mengenai kegiatan
penyuluhan kekinian
Bertindak proaktif
• Melaksanakan kegiatan preventif
dalam antisipasi penyebaran penyakit

7. Kolaboratif
Memberi kesempatan untuk berbagai
pihak berkontribusi
• Menerima dan mencatat masukan
maupun koreksi dari mentor
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
• Mengaplikasikan arahan dari mentor
Menggunakan pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
• Menggunakan media sosial akun resmi
puskesmas
• Menggunakan media whatsapp untuk
melakukan konsultasi dengan mentor

30
Kedudukan dan peran PNS menuju
terwujudnya Smart ASN:
1. Manajemen ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya sebagai:
• Pelaksana kebijakan publik:
melaksanakan perencanaan untuk
penyelesaian isu prioritas di insitansi
• Perekat dan pemersatu bangsa:
berkonsultasi dengan mentor secara
sopan

2. Smart ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya dalam hal:
• Berwawasan global, menguasai IT
dan networking: berkonsultasi
menggunakan media elektronik tanpa
harus bertatap muka

2. Mempersiapkan 1. Mencari referensi a. Foto Keterkaitan dengan nilai dasar berakhlak: Kegiatan ini selaras Kegiatan ini sesuai
materi serta mengenai hepatitis kegiatan 1. Berorientasi Pelayanan dengan visi misi dengan nilai-nilai
kelengkapan akut untuk saat mencari Ramah, cekatan, solutif dan dapat UPTD Puskesmas organisasi yaitu:
sarana pendukung membuat materi literatur dan diandalkan Pengaringan Kota • Cekatan, yaitu
kegiatan. yang akan di-post mendesain • Menyiapkan dan melaporkan desain Pagar Alam yaitu: responsif terhadap
melalui media feed feed permasalahan
sosial facebook b. Foto desain Melakukan perbaikan tiada henti Visi: Terwujudnya kesehatan yang ada
2. Membuat konsep feed • Menyiapkan kuesioner evaluasi Pelayanan Kesehatan serta sigap dalam
3. Membuat desain c. Kuesioner yang Bermutu dan menjalankan tugas
feed berupa 2. Akuntabel Berstandar Menuju dan fungsi.
4. Melaporkan hasil google forms Melaksanakan tugas dengan jujur, Dempo Tengah Sehat • Andal, yaitu memiliki
desain dan bertanggung jawab, cermat, disiplin 2023 kompetensi serta
berkonsultasi dan berintegritas tinggi bertanggung jawab
kepada atasan • Bertanggung jawab atas isi materi Misi: dalam
5. Membuat penyuluhan • Meningkatkan mutu melaksanakan tugas
kuesioner evaluasi • Merencanakan waktu mem-post-ing pelayanan dan fungsi.
melalui google materi penyuluhan secara cermat kesehatan
form masyarakat secara
6. Berkonsultasi 3. Kompeten paripurna, didukung
mengenai Meningkatkan kompetensi diri untuk oleh SDM yang
kuesioner kepada menjawab tantangan yang selalu profesional dan
mentor berubah sarana prasarana
• Mempelajari materi untuk membuat yang memadai.
bahan penyuluhan

31
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
• Membuat materi berdasarkan sumber
informasi kesehatan yang valid

4. Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya
• Membuat materi yang dapat diterima
oleh masyarakat

5. Loyal
Memegang teguh ideologi Pancasila,
UUD 1945, NKRI serta pemerintahan
yang sah
• Menyiapkan materi yang dapat
menjangkau audience yang luas
dengan memahami budaya bahasa
masyarakat

6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan
• Menyiapkan akun resmi facebook
puskesmas
Terus berorientasi dan
mengembangkan kreativitas
• Membuat desain feed yang menarik
Bertindak proaktif
• Menyiapkan kuesioner evaluasi
sebagai bahan peninjauan ulang
berkelanjutan

7. Kolaboratif
Memberi kesempatan untuk berbagai
pihak berkontribusi
• Bekerjasama dengan tenaga
kesehatan lainnya dalam
mempersiapkan materi

32
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
• Memberikan kesempatan tenaga
kesehatan lain untuk memberikan
masukan terhadap materi
Menggunakan pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
• Menggunakan wifi yang tersedia di
puskesmas

Kedudukan dan peran PNS menuju


terwujudnya Smart ASN:
1. Manajemen ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya sebagai:
• Perekat dan pemersatu bangsa: sharing
bersama mentor mengenai kesesuaian
isi materi penyuluhan

2. Smart ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya dalam hal:
• Berwawasan global, profesionalisme,
menguasai IT dan networking,
hospitality: bekerja bersama tenaga
kesehatan untuk mempersiapkan materi
dan kelengkapan sarana

33
3. Melakukan 1. Mem-post-ing a. Foto Keterkaitan dengan nilai dasar berakhlak: Kegiatan ini selaras Kegiatan ini sesuai
penyampaian materi melalui kegiatan 1. Berorientasi Pelayanan dengan visi misi dengan nilai-nilai
informasi media sosial mem-post- Ramah, cekatan, solutif dan dapat UPTD Puskesmas organisasi yaitu:
kesehatan tentang facebook akun ing materi di diandalkan Pengaringan Kota • Cekatan, yaitu
infeksi emerging resmi puskesmas facebook • Memberikan materi mengenai infeksi Pagar Alam yaitu: responsif terhadap
penyakit hepatitis 2. Melakukan tanya b. Screenshoot emerging penyakit hepatitis akut permasalahan
akut melalui media jawab dengan hasil post- • Menjawab serta memberi penjelasan Visi: Terwujudnya kesehatan yang ada
sosial facebook audience apabila ting materi di akan pertanyaan yang diajukan oleh Pelayanan Kesehatan serta sigap dalam
akun resmi UPTD ada materi yang facebook audience yang Bermutu dan menjalankan tugas
Puskesmas kurang jelas Berstandar Menuju dan fungsi.
Pengaringan Kota 2. Akuntabel Dempo Tengah Sehat • Andal, yaitu memiliki
Pagar Alam. Menggunakan kekayaan dan barang 2023 kompetensi serta
miliki negara secara bertanggung bertanggung jawab
jawab, efektif dan efisien Misi: dalam
• Menggunakan akun resmi media • Mendorong melaksanakan tugas
sosial facebook puskesmas untuk kemandirian hidup dan fungsi.
kepentingan penyebaran informasi sehat bagi individu, • Nyaman, yaitu
kesehatan keluarga, kelompok menciptakan suasa
Tidak menyalah gunakan kewenangan dan masyarakat harmonis dalam
jabatan • Meningkatkan melakukan
• Tidak menggunakan akun resmi pelayanan pelayanan terhadap
media sosial facebook puskesmas kesehatan bermutu masyarakat
untuk kepentingan pribadi prima • Dengan Hati, yaitu
• Meningkatkan mutu senantiasa
pelayanan melaksanakan
3. Kompeten kesehatan kewajiban pekerjaan
Melaksanakan tugas dengan kualitas masyarakat secara sepenuh hati.
terbaik paripurna, didukung • Ikhlas, yaitu
• Melaksanakan evaluasi untuk oleh SDM yang melaksanakan tugas
mengetahui pencapaian kinerja profesional dan tanpa pamrih.
penyuluhan sarana prasarana
yang memadai.
4. Harmonis
Suka menolong orang lain
• Menjawab pertanyaan audience
sehingga adanya pemahaman yang
ditargetkan

34
5. Loyal
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara
• Melakukan penyuluhan serta tanya
jawab menggunakan bahasa yang
sopan

6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan
• Melaksanakan penyampaian
informasi kesehatan melalui media
sosial facebook
Terus berorientasi dan
mengembangkan kreativitas
• Memberikan penyuluhan dengan
menggunakan bahasa yang menarik
Bertindak proaktif
• Melaksanakan kegiatan aktif sebagai
upaya antisipasi penyebaran penyakit

7. Kolaboratif
Memberi kesempatan untuk berbagai
pihak berkontribusi
• Menerima dan mencatat pertanyaan
dari audience
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
• Meminta bantuan dari akun resmi
media sosial Humas Kota Pagar Alam
untuk men-sharing feed tersebut
Menggunakan pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
• Menggunakan wifi yang tersedia di
puskesmas

Kedudukan dan peran PNS menuju


terwujudnya Smart ASN:
1. Manajemen ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya sebagai:
• Pelaksana kebijakan publik: menjalankan
misi puskesmas

35
• Pelayan publik: memberikan edukasi
kepada masyarakat

2. Smart ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya dalam hal:
• Berwawasan global, profesionalisme
menguasai IT dan networking,
hospitality: melaksanakan penyuluhan
serta pembagian kuesioner

4. Melaksanakan 1. Membagikan a. Screenshoot Keterkaitan dengan nilai dasar berakhlak: Kegiatan ini selaras Kegiatan ini sesuai
evaluasi output kuesioner berupa pembagian 1. Berorientasi Pelayanan dengan visi misi dengan nilai-nilai
penyampaian google forms google forms Memahami dan memenuhi kebutuhan UPTD Puskesmas organisasi yaitu:
informasi 2. Merekap hasil di facebook masyarakat Pengaringan Kota • Cekatan, yaitu
kesehatan tentang jawaban kuesioner b. Rekapan • Melakukan rekap hasil kuesioner Pagar Alam yaitu: responsif terhadap
infeksi emerging hasil evaluasi permasalahan
penyakit hepatitis jawaban dari Melakukan perbaikan tiada henti Visi: Terwujudnya kesehatan yang ada
akut melalui media google forms • Memperbaiki rancangan aktualisasi Pelayanan Kesehatan serta sigap dalam
sosial facebook yang telah sesuai arahan mentor yang Bermutu dan menjalankan tugas
akun resmi UPTD di-post-ing Berstandar Menuju dan fungsi.
Puskesmas 2. Akuntabel Dempo Tengah Sehat • Andal, yaitu memiliki
Pengaringan Kota Melaksanakan tugas dengan jujur, 2023 kompetensi serta
Pagar Alam. bertanggung jawab, cermat, disiplim, bertanggung jawab
dan berintegritas tinggi Misi: dalam
• Melakukan rekap kuesioner secara • Meningkatkan melaksanakan tugas
transparan pelayanan dan fungsi.
kesehatan bermutu
3. Kompeten prima
Meningkatkan kompetensi diri untuk • Meningkatkan mutu
menjawab tantangan yang selalu pelayanan
berubah kesehatan
• Merekap hasil jawaban kuesioner masyarakat secara
dengan cermat paripurna, didukung
oleh SDM yang
4. Harmonis profesional dan
Menghargai setiap orang apapun latar sarana prasarana
belakangnya yang memadai.
• Merekap seluruh hasil kuesioner
audience yang memenuhi kriteria,
tanpa mendiskriminasi

36
5. Loyal
Menjaga rahasia jabatan dan negara
• Menyimpan rekap evaluasi output
penyampaian informasi kesehatan
tentang infeksi emerging penyakit
hepatitis akut

6. Adaptif
Terus berorientasi dan
mengembangkan kreativitas
• Menyebarkan kuesioner yang menarik
Bertindak proaktif
• Melakukan pengukuran keberhasilan
penyampaian informasi kesehatan
sebagai bahan evaluasi

7. Kolaboratif
Memberi kesempatan untuk berbagai
pihak berkontribusi
• Meminta audience untuk mengisi
evaluasi
Menggunakan pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
• Menggunakan wifi yang tersedia di
puskesmas

Kedudukan dan peran PNS menuju


terwujudnya Smart ASN:
1. Manajemen ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya sebagai:
• Pelayan publik: merekap hasil kuesioner
yang dapat dijadikan evaluasi untuk
memperbaiki metode penyuluhan
selanjutnya

2. Smart ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya dalam hal:
• Integritas, profesionalisme, menguasai
IT: menganalisa hasil kuesioner dari
google form ke bentuk grafik / tabel

37
5. Membuat laporan 1. Menganalisis hasil a. Laporan Keterkaitan dengan nilai dasar berakhlak: Kegiatan ini selaras Kegiatan ini sesuai
output evaluasi. kuesioner dari output 1. Berorientasi Pelayanan dengan visi misi dengan nilai-nilai
google forms yang aktualisasi Memahami dan memenuhi kebutuhan UPTD Puskesmas organisasi yaitu:
telah di-post-ing b. Lembar masyarajat Pengaringan Kota • Cekatan, yaitu
2. Menganalisis konsultasi • Memahami kekurangan dari metode Pagar Alam yaitu: responsif terhadap
kelebihan dan c. Foto penyuluhan sebagai bahan permasalahan
kekurangan kegiatan penindaklanjutan dikemudian hari Visi: Terwujudnya kesehatan yang ada
aktualisasi konsultasi Ramah, cekatan, solutif dan dapat Pelayanan Kesehatan serta sigap dalam
3. Membuat laporan bersama diandalkan yang Bermutu dan menjalankan tugas
output mentor • Menganalisis hasil kuesioner dari Berstandar Menuju dan fungsi.
penyampaian google forms yang telah di-post-ing Dempo Tengah Sehat • Andal, yaitu memiliki
informasi Melakukan perbaikan tiada henti 2023 kompetensi serta
kesehatan • Menganalisis kelebihan dan bertanggung jawab
4. Berkonsultasi kekurangan aktualisasi Misi: dalam
dengan mentor • Meningkatkan melaksanakan tugas
mengenai hasil 2. Akuntabel pelayanan dan fungsi.
akhir aktualisasi Melaksanakan tugas dengan jujur, kesehatan bermutu • Nyaman, yaitu
bertanggung jawab, cermat, disiplim, prima menciptakan suasa
dan berintegritas tinggi • Meningkatkan mutu harmonis dalam
• Menyampaikan hasil laporan pelayanan melakukan
penyuluhan secara jujur, tanpa kesehatan pelayanan terhadap
manipulasi, cermat dan dapat masyarakat secara masyarakat.
dipertanggung jawabkan paripurna, didukung
oleh SDM yang
3. Kompeten profesional dan
Meningkatkan kompetensi diri untuk sarana prasarana
menjawab tantangan yang selalu yang memadai.
berubah
• Mempelajari kekurangan dan kendala
dari penyuluhan
Membantu orang lain belajar
• Mempelajari kekurangan dan kendala
dari penyuluhan
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
• Mempelajari kekurangan dan kendala
dari penyuluhan

4. Harmonis
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
• Melaksanakan peninjauan ulang
untuk perbaikan berkelanjutan

38
5. Loyal
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara
• Membuat laporan evaluasi tanpa
menjatuhkan nama instansi
Menjaga rahasia jabatan dan negara
• Menyimpan laporan evaluasi

6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan
• Menganalisa laporan output
penyampaian informasi kesehatan
sebagai bahan untuk membuat
perubahan
Bertindak proaktif
• Mempelajari kekurangan dan kendala
dari penyuluhan

7. Kolaboratif
Memberi kesempatan untuk berbagai
pihak berkontribusi
• Berkonsultasi dengan mentor
mengenai laporan output
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
• Menerima saran dan masukan dari
mentor

Kedudukan dan peran PNS menuju


terwujudnya Smart ASN:
1. Manajemen ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya sebagai:
• Pelayan publik: memperbaiki
sistematikan penyuluhan agar optimal

2. Smart ASN
Peran ASN menjalankan
kedudukannya dalam hal:
• Integritas, profesionalisme, menguasai
IT: melakukan pengkajian berkelanjutan.

39
G. Jadwal Kegiatan
Alur pelaksaan kegiatan rancangan aktualisasi dijabarkan dalam tabel 2.5 berikut:

Tabel 2.5 Jadwal dan Kegiatan Rancangan Aktualisasi


Bulan / Minggu Ke-
No. Kegiatan Juni Juli
2 3 4 1 2
Melakukan konsul serta meminta persetujuan
1.
mengenai rancangan aktualisasi kepada mentor.
Mempersiapkan materi serta kelengkapan sarana
2.
pendukung kegiatan.
Melakukan penyampaian informasi kesehatan
tentang infeksi emerging penyakit hepatitis akut
3.
melalui media sosial facebook akun resmi UPTD
Puskesmas Pengaringan Kota Pagar Alam.
Melakukan evaluasi output penyampaian informasi
kesehatan tentang infeksi emerging penyakit
4. hepatitis akut melalui media sosial facebook akun
resmi UPTD Puskesmas Pengaringan Kota Pagar
Alam.
Melakukan peninjauan ulang.
5.

H. Kendala dan Antisipasi


Dalam melaksanakan suatu kegiatan pasti tidak akan terlepas dari kendala,
peserta sadar bahwa akan ada beberapa kendala yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan aktualisasi. Maka dari itu, peserta membuat beberapa kemungkinan
kendala sekaligus cara untuk mengatasi masalah tersebut:
Tabel 2.6 Kendala dan Antisipasi Dalam Pelaksanaan Aktualisasi
No. Kendala Antisipasi
1. Masyarakat belum mengetahui akun media Meminta bantuan promosi akun media
sosial facebook UPTD Puskesmas sosial facebook UPTD Puskesmas
Pengaringan Pengaringan oleh facebook Humas Pagar
Alam
2. Pemilihan waktu posting materi penyuluhan Konsultasi bersama mentor untuk
menentukan waktu ideal
3. Banyaknya hoaks mengenai informasi Membuat materi penyuluhan berdasarkan
kesehatan yang bertebaran sumber informasi yang valid (Kementrian
Kesehatan, Dinas Kesehatan, serta
literatur terkait).

40
41

Anda mungkin juga menyukai