OLEH :
NURHAIDA, AMK
NDH :011
PEMERINTAH KABUPATEN
MUNA BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI, 2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Telah disetujui Oleh Coach dan Mentor untuk diseminarkan pada Evaluasi
Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XI Kelompok 5
Tahun 2020, pada :
COACH, MENTOR,
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Nama :
Nurhaida, Amk
NDH/NIP :
011/19841114 2019032002
Jabatan :
Perawat Terampil
Unit Kerja :
Puskesmas Batukara
Gagasan Pemecah Isu: Peningkatan pengetahuan ibu balita tentang
penyakit diare di desa Moolo wilayah kerja
puskesmas Batukara kecamatan Batukara
kabupaten Muna.
Telah diperbaikidan dilengkapi sesuai saran : Penguji, Coach dan Mentor pada
EvaluasiPelaksanaanAktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XI
Kelompok V Tahun 2019 pada :
Hari/tanggal : 22 Juni 2020
Waktu : Pukul, 08.00 WITA Sampai selesai
Tempat : Hotel Srikandi Kendari
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mmberikan
segenapkekuatan,kesehatan,keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat tak
terhingga,sehingga penulisan laporan pelaksanaan aktualisasi nilai nilai dasar Aparatur Sipil
Negara yang berjudul“Peningkatan pengetahuan ibu balita tentang penyakit
diare di desa Moolo wilayah kerja puskesmas Batukara kecamatan
Batukara kabupaten Muna ”, sebagai syarat latsar CPNS golongan II lingkup
pemerintah kabupaten Muna tahun 2020 dapat dirampungkan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan rancangan ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari aspek
pengetahuan,tenaga maupun materi. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan laporan rancangan ini.
Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan
dan motivasi sehingga pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya terutama kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridhonya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini;
2. Ibu Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE.,M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas
dan arahan selama kegiatan berlangsung;
3. Bapak Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.Tp Selaku Penguji;
4. Pemerintah kabupaten Muna atas segala dukungan yang menyetujui untuk
dilaksanakan pelatihan dasar CPNS tahun 2020
5. Bapak Kaffarudin, SE., MM selaku coach kelompok V angkatan XI yang telah
memberikan bimbingan,dukungan dan arahan kepada peserta sehingga laporan
rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak Salam, SKM selaku mentor yang telah memberikan bimbingan,dukungan dan
arahan kepada peserta sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan;
7. Seluruh Widyaswara pelatihan dasar CPNS golongan II lingkup pemerintah provinsi
Sulawesi tenggara yang telah memberikan ilmu serta inovasi yang sangat
menginspirasi;
4
8. Panitia pelaksana pelatihandasar CPNS golongan II angkatan XI kabupaten Muna
tahun 2020 yang telah membantu kami dalam pelaksanaan latsar.
9. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan dan
motivasidalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama pelatihan dasar CPNS
tahun 2020
10. Seluruh siswa pelatihan dasar CPNS golongan II tahun 2020 yang memberi banyak
kesan persahabatan dan persaudaraan satu rasa dan satu tujuan untuk menjadi PNS
100%;
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telahh
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan laporan
rancangan ini kepada segenap pembaca. Mudah-mudahan laporan rancangan ini dapat
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
pelayanan kesehatan.Amin Ya Robbal Alamin.
NURHAIDA, AMK
NIP.19841114 2019032002
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................3
C. Manfaat............................................................................................3
D. Ruang Lingkup................................................................................4
6
A. Identifikasi Isu................................................................................24
B. Pemilihan Isu Prioritas...................................................................25
C. Gagasan Pemecah Isu..................................................................25
D. Kegiatan dan Tahapan Memecahkan Isu.....................................26
E. Hambatan dan Solusi....................................................................35
F. Rencana Habituasi........................................................................35
BAB IV HASIL AKTUALISASI
A. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kegiatan................................................36
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN...............................................................39
C. Nilai Dasar Yang Di Terapkan Dalam Kegiatan Rutin Sehari-Hari.....54
D. Analisis Capaian Aktualisasi...............................................................59
E. Factor Kunci Keberhasilan..................................................................61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................62
B. Saran...................................................................................................62
C. Rencana Tindak Lanjut........................................................................62
Daftar pustaka................................................................................................63
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah, pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam Undang-Undang tersebut,
pegawai ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang berfungsi sebagai:
1. Pelaksana Kebijakan Publik;
2. Pelayan Publik;
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Untuk tugas ASN menurut UU ASN adalah melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Negara, memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam sistem Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap peserta pelatihan
dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang
telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam
pembelajaran agenda Habituasi. Pembelajaran Agenda Habituasi memfasilitasi
peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi dari materi Pelatihan yang
telah dipelajari. Pengalaman belajar pada agenda habituasi dirancang agar
peserta mendapatkan pemahaman tentang konsep habituasi melalui kegiatan
pembelajaran aktualisasi di tempat kerja dan kegiatan pembelajaran aktualisasi
sehingga peserta akan memiliki kemampuan merumuskan substansi mata
pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi, pembimbingan pembelajaran
aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan
aktualisasi di tempat kerja dan menyusun laporan aktualisasi serta melakukan
analisis dampak (apabila nilai-nilai dasar tidak diterapkan dalam pelaksanaan
tugas jabatan), menyiapkan rencana presentasi laporan pelaksanaan aktualisasi,
dan melaksanakan seminar aktualisasi. Substansi dari keseluruhan materi
pelatihan yang diberikan selama pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil
8
tersebut pada dasarnya adalah untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang
baik, adapun materi tersebut isinya yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi), Whole of Government,
Manajemen ASN, serta Pelayanan Publik. Semua materi tersebut apabila
diterapkan diseluruh lapisan pemerintahan mulai dari yang terendah yaitu
Desa dan Kelurahan, serta diterapkan pada tiap tahapan pemerintahan baik
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, sampai pelaksanaaan, maka akan
mudah dalam mewujudkan tujuan suatu organisasi pemerintahan maupun
mewujudkan Good Government.
Dasar hukum berdirinya UPTD Puskesmas Batukara berdasarkan
peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 sebagai salah satu Puskesmas
rawat jalan merupakan salah satu unit pelaksana teknis dinas di bawah
koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Muna yang memiliki peran penting
pada sistem kesehatan nasional dan dalam rangka menyukseskan program
Jaminan Kesehatan Nasional.
Berdasarkan Permenkes RI No. 75 tahun 2014, Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang
dimaksud, puskesmas menyelenggarakan fungsi yaitu sebagai penyelenggara
UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan sebagai penyelenggara UKP
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Diare merupakan salah satu penyakit infeksi pada balita. Diare lebih
dominan menyerang balita karena daya tahan tubuh balita yang masih lemah
sehingga balita sangat rentan terkena diare, selain itu pada anak usia balita,
anak mengalami fase oral yang membuat anak usia balita cenderung mengambil
benda apapun dan memasukkannya ke dalam mulut sehingga memudahkan
kuman masuk ke dalam tubuh. Balita yang mengalami diare akan timbul gejala
seperti sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, terdapat
tanda dan gejala dehidrasi (turgor kulit menurun, ubun-ubun dan mata cekung,
membran mukosa kering), demam, muntah, anorexia, lemah, pucat, perubahan
tanda-tanda vital (nadi dan pernafasan cepat), pengeluaran urine menurun atau
tidak ada. Dehidrasi yang dialami balita memerlukan penanganan yang tepat
karena mengingat bahaya yang disebabkan dehidrasi cukup fatal yaitu
kehilangan cairan yang dapat berujung pada kematian.Untuk mencegah agar
balita tidak mengalami dehidrasi akibat diare perlu dilakukan salah satu upaya
pokok yang berupa pengobatan dan perawatan penderita. Upaya yang telah
dilakukan ibu juga akan sangat menentukan perjalanan penyakit anaknya.
Bentuk tindakan tersebut dipengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah
pengetahuan. Pengetahuan merupakan domain perilaku seseorang di mana
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan. Tingkat pengetahuan yang rendah akan
menyebabkan ibu balita tidak dapat melakukan upaya pencegahan maupun
perawatan pada anak diare. Faktor pengetahuan ibu merupakan faktor yang
paling dominan daripada faktor lingkungan dan sosial ekonomi dalam
mempengaruhi kejadian diare akut pada balita.Pengetahuan yang dimiliki ibu
tersebut dilatarbelakangi oleh karakteristik ibu seperti umur, pendidikan, status
bekerja, pendapatan keluarga dan sebagainya.
Hasil laporan bulanan diare Puskesmas Batukara tahun 2019 ditemukan
yang paling banyak terkena diare yaitu di desa Moolo. Namun jika kasus ini tidak
ditangani dengan segera maka dapat menyebabkan kematian pada balita.
Berdasarkan uraian diatas penulis mengangkat isu tentang “Peningkatan
Pengetahuan Ibu Balita tentang Penyakit Diare di Desa Moolo Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Batukara Kab.Muna”.
B. Tujuan
a. Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dan kedudukan serta peran ASN dalam
pelaksanaan tugas pokok.
b. Khusus
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang penyakit diare di Desa Moolo
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batukara Kab.Muna
C. Manfaat
a. Manfaat Untuk Penulis
Peserta dapat memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
10
Dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kinerja individu.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Manfaat bagi unit kerja yaitu mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan
Dasar untuk mencapai tujuan, visi dan misi bersama serta menciptakan
budaya keselamatan pasien.
c. Manfaat Untuk Masyarakat
Mendapatkan informasi dan lebih mengetahui tentang penyakit diare.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak
lebih dari biasanya disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
penderita.
Ruang lingkup dalam kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan ibu
balita tentang penyakit Diare Khususnya Tempat saya bertugas yaitu
Puskesmas Batukara Desa Moolo, Kecamatan Batukara Kabupaten Muna .
BAB II
12
Batas Wilayah
Batas wilayah administrasi Kecamatan Batukara mempunyai batas-
batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Maligano;
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara;
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Wakorumba Selatan;
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Buton
C. Tupoksi CPNS
Puskesmas Batukara mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tuujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan sehat
berdasarkan rencana strategis dinas kesehatan.
Dalam menyelenggarakan tugasnya, Puskesmas mempunyai fungsi :
a. Pusat pembangunan kesehatan masyarakat di Wilayah kerjanya;
b. Penyusunan rencana dan program kegiatan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat
pertama;
c. Penyelenggaraan UKM esensial meliputi pelayanan promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana,
pelayanan gizi dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal;
d. Penyelenggaraan UKM pengembangan meliputi upaya kesehatan sekolah,
upaya kesehatan olahraga, upaya perawatan kesehatan masyarakat,
upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya
kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut,
upaya pembinaan pengobatan tradisional, upaya laboratorium medis dan
laboratorium kesehatan masyakat;
e. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama yaitu pelayanan rawat jalan,
pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care
14
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan sesuai dengan standar
prosedur operasional dan standar pelayanan;
f. Pengoordinasion kegiatan pelayanan kesehatan pada Puskesmas
pembatu di wilayah kerjanya;
g. Pembinaan kepala Puskesmas pembantu di wilayah kerjanya;
h. Pengedalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
16
D. Struktur Organisasi
E. Data-data Pendukung Isu yang Diangkat
Berdasarkan dari hasil laporan bulanan diare Puskesmas Batukara tahun
2019 ditemukan yang paling banyak terkena diare yaitu desa Moolo. Diare
merupakan salah satu penyakit infeksi pada balita. Dimana diare sering
menyerang balita karena daya tahan tubuh balita yang masih lemah sehingga
balita rentan terkena diare, slain itu anak usia balita cenderung mengambil benda
apapun dan memasukkanya dalam mulut sehingga memudahkan kuman masuk
ke dalam tubuh. Balita yang mengalami diare akan timbul gejala seperti sering
buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, terdapat tanda dan
gejala dehidasi. Dehidrasi yang dialami balita memerlukan penanganan yang
tepat karena mengingat bahaya yang disebabkan dehidrasi cukup fatal yaitu
kehilangan cairan yang dapat berujung pada kematian. Untuk mencegah agar
balita tidak mengalami dehidrasi akibat diare perlu dilakukan salah satu upaya
pokok yang berupa pengobatan dan perawatan penderita, serta pentingnya
pengetahuan ibu tentang diare. Berdasarkan uraian diatas penulis mengangkat
isu tentang “Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita tentang Penyakit Diare di Desa
Moolo Wilayah kerja UPTD Puskesmas Batukara Kabupaten Muna”
18
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
Indikator
20
c. Tidak memaksakan kehendak
d. Melaksakan hasil musyawarah mufakat
e. Bertanggungjawab atas keputusan bersama
f. Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai
suku dan budaya
a. Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-
royongan.
b. Mendahulukan kewajiban daripada hak
5. Keadilan
c. Gemar menolong orang lain
Sosial
d. Menghormati hak orang lain dalam pelayanan public
e. Mengembangkan pola hidup sederhana
f. Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya
3. Etika Publik
22
Negara
1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
8. Tidak 2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan
diskriminatif agama dalam membrikan pelayanan.
dan adil 3) Berperilaku adil/ proporsional dalam menjalankan
tugas
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
2.Peduli instansi
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara
yang sednga dilakukan penanganan berwajib
1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan
urusannya
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa
3. Mandiri apapun pada petugas/ pejabat yang telah
melaksanakan tuga dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
1) Tidak melakukan tindakan melawan hokum
4. Disiplin 2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku
1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
5.Tanggung menguntungkan diri sendiri/ orang lain dan korporasi
dan dapat merugikan keuangan Negara
Jawab
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
24
jawabnya
1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta
imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya
6.Kerja keras 2) Memilik kemampuan dan kemauan bekerja sesuai
aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk
mendapatkan hasil terbaik
1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya
7. Sederhana setelah melakukan upaya maksimal.
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruh pelaksaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset Negara
1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan
8 Berani hokum dana dapat merugikan Negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang
9. Adil berlaku secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya
5. Pelayanan Publik
26
Murah butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi
6. Whole of Government
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari
sisi penataan institusi formal maupun informal.
28
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah dan
permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian
adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya
diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara
dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya;
3. Membentuk gugus tugas yang merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan diluar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber
daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi,dan
4. Koalisi sosial, ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar
sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam
koordinasi ini.
30
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Adapun permasalahan yang teridentifikasi sebagai hasil dari pelaksanaan
studi lapangan dan diskusi dengan pejabat terkait UPTD Puskesmas Batukara
adalah sebagai berikut:
32
D. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu
Adapun kegiatan terpilih sebagai pemecah isu atau masalah dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
34
Kontribusi terhadap visi misi organisasi : Berkontribusi terhadap visi
Puskesmas Batukara memiliki visi ”Masyarakat Batukara Sehat & Maju”.
Nasionalisme.Konsultasi
dengan cara
musyawarah bersama
kepala puskesmas
Komitmen mutu.
Komunikasi telah
berjalan dengan efisien
35
konsultasi saya telah
melakukannya secara
mandiri
Nasionalisme. Rela
berkorban dalam
membuat leaflet
Komitmen mutu.
Memberikan inovasi
dalam pembuatan
leafleat
Nasionalisme. Saya
bekerja keras dalam
membuat kuesioner
Komitmen Mutu.Dalam
pembuatan kuesioner
saya membuatnya
36
37
dengan kata yang lebih
mudah dipahami
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana :tidak akan adanya materi yang
akan disampaikan kepada peserta penyuluhan dan tidak akan bisa berjalan
seseuai dengan yang dterencanakan
38
secara mandiri
39
diberikan di jamin kebenarannya
kemudian seluruh materi saya rangkum
sehingga menjadi leaflet yang inovatif
40
Kegiatan 4 : Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan
41
efektif
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana :Tidak akan diketahui tingkat
keberhasilan rancangan kegiatan yang telah dibuat dan dilaksanakan
42
E. Hambatan Dan Solusi
A. Kepala puskesmas punya banyak kegiatan diluar kantor sehingga
aagak sulit melakukan pertemuan
B. Tidak ada jaringan telepon ssehingga akan sulit mengatur jadwal dengan
kepala puskesmas
C. tidak ada jaringan internet sehingga susah mengakses informasi
untuk membuat leaflet
D. Saat mengatur jadwal kegiatan ada hambatan dikarenakan mayoritas
masyarakat adalah petani sehingga ada kemungkinan untuk tdk ikut saat
acara penyuluhan.
F. Rencana Habituasi
kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Tentang
Penyakit Diare di Desa Moolo Wilayah Kerja Puskesmas Batukara Kecamatan
Batukara kabupaten Muna, tidak terlepas dari pelaksanaan habituasi yang dilakukan
oleh peserta. Implementasi nilai nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) yang terkandung dalan kegiatan terpilih perlu dilakukan habituasi atau
pembiasaan dari beberapa tahapan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Nilai dasar akuntabilitas memiliki nilai tanggung jawab, kejelasan, jujur atau
transparan yang tergambar pada beberapa tahapan dari 4 kegiatan yang telah disusun.
Nilai dasar nasionalisme memiliki nilai yaitu cinta tanah air, saling menghormati,
kepentingan bersama serta bekerja keras yang tegambar pada 4 kegiatan yang telah
dilakukan. Sedangkan nilai dasar etika publik yang terdapat pada kegiatan aktualisasi
adalah sopan dan santun, pelayanan jujur, cepat, tepat dan akurat serta berdaya guna.
Efektif dan efisien serta berorientasi terhadap mutu adalah nilai yang terkandung pada
nilai dasar komitemen mutu yang tergambar disetiap tahapan kegiatan. Selain nilai
dasar yang telah disebutkan, nilai dasar lainnya yaitu dasar nilai anti korupsi, yaitu
jujur, berani, disiplin dan adil.
43
BAB IV
HASIL
AKTUALISASI
45
(dorr to dorr)
d. Adanya evaluasi
akhir
4. Membuat a. Adanya data - Akuntabilitas Terlaksana
Laporan Hasil yang akurat - Nasionalisme
Pelaksanaan tentang hasil - Etika public
Kegiatan kegiatan. - Komitmen
b. Adanya hasil mutu
kegiatan - Anti korupsi
Adanya laporan
hasil
Deskripsi tahapan kegiatan
Kegiatan 1 : Melakukan koordinasi Dengan Atasan
Tanggal 30 Maret 2020, saya bertemu dengan Bapak Kepala Puskesmas Batukara untuk
mengkonsultasikan rancangan kegiatan aktualisasi, dalam pertemuan saya menyampaikan
rencana kegiatan yang meliputi empat kegiatan. Setelah menyampaikan seluruh rancangan
kegiatan beserta tahapannya yang merupakan rangkaian tugas dan tanggung jawab yang akan
diaktualisasikan sebagai seorang Perawat yang merupakan aktualisasi nilai dasar.
46
Kepala Puskesmas Batukara menanggapinya dengan memberikan persetujuan dan dukungan
penuh terhadap rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan. Sebelumnya, pada tanggal 20 Maret
2020, sudah melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas Batukara yaitu Bapak Salam, SKM
terkait isu aktualisasi di puskesmas serta mendiskusikan tindakan penyelesaian yang dapat
diupayakan yang berorientasi pada mutu pelayanan puskesmas yang lebih baik.
Kegiatan 2 : Menyusun rencana kegiatan aktualisasi
Pada tanggal 31 Maret - 5 April 2020, saya membuat satuan acara konseling, saya
mengumpulkan referensi dari internet tentang penyakit diare yang nantinya akan menjadi acuan
dalam pembuatan satuan acara konseling. Selanjutnya saya bertemu dengan Bapak Kepala
Puskesmas Batukara untuk mengkonsultasikan satuan acara konseling tentang penyakit diare.
Dalam pertemuan saya memberikan satuan acara konseling beserta materi konseling. Setelah
memberikan satuan acara konseling beserta materi konseling yang merupakan rangkaian tugas
dan tanggungjawab yang akan diaktualisasikan sebagai seorang Perawat yang merupakan
aktualisasi nilai dasar. Bapak Kepala Puskesmas Batukara menanggapinya dengan
menandatangani pada sampul satuan acara konseling.
Kegiatan 3 : Melakukan penyuluhan ( dorr to door)
Saya melakukan kegiatan konseling mulai tanggal 11 April – 24 April 2020 di wilayah
kerja Puskesmas Batukara. Dalam melakukan konseling saya selalu menggunakan APD seperti
masker untuk meminimalisir penyebaran virus COVID 19
25 – 29 April 2020 pada tanggal sekitar pukul 10.00 Wita saya menemui Bapak Kepala
Puskesmas Batukara untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi berupa laporan
pelaksanaan tugas (LPT) yang sebelumnya saya sudah mengolah data mengenai pelaksanaan
kegiatan. Setelah itu Bapak Kepala Puskesmas Batukara menyetujui mengenai laporan
pelaksanaan tugas
45
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN
Tabel 4.2 Analisis Keterkaitan Nalai Dasar
46
mentor dengan sebutan “Ibu”
47
mengaktualisasikan kegiatan
Dokumentasi kegiatan
48
3. Mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas untuk segera mengaktualisasikan
rancangan kegiatan
49
Kegiatan 2 : Menyiapkan Bahan Penyuluhan
51
dipahami
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : tidak akan adanya materi
yang akan disampaikan kepada peserta penyuluhan dan tidak akan bisa
berjalan seseuai dengan yang dterencanakan
4. Membuat satuan acara penyuluhan
52
5. Konsultasi kepada kepala puskesmas terkait satuan acara penyuluhan diare
7. membuat koesioner
53
Kegiatan 3.Melakukan penyuluhan
54
penyakit Diare
55
56
Anti Korupsi. Saya telah melakukan post test
kepada peserta penyuluhan sebagai bentuk
kepedulian terhadap kesehatan bersama
Kontribusi terhadap visi misi organisasi :Berkontribusi terhadap misi ke 1
Puskesmas Batukara yaitu “Mendorong kemandirian masyarakat untuk
membudayakan prilaku hidup bersih dan sehat
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana :peserta penyuluhan khusunya ibu
balita tidak akan mengetahui dan paham mengenai penyakit diare dan dampak yang
ditimbulkan
57
10. Melakukan penyuluhan tentang penyakit Diare dan pencegahan
58
hasil kegiatan dilakukan secara cermat
dan teliti
59
60
dengan sebutan “Ibu”
61
14. Melakukan pertemuan dengan kepala puskesmas
62
C. Nilai Dasar Yang Di Terapkan Dalam Kegiatan Rutin Sehari-Hari
No Uraian Kegiatan Waktu Tahapan Kegiatan Nilai –Nilai Dasar
pelaksanaan
1 Melakukan 1. Berkonsultasi Akuntabilitas :
Konsultasi kepada pimpinan tanggung jawab(
Dengan Atasan mengenai rancangan Menyelesaikan
kegiatan aktualisasi. pekerjaan dan tugas
secara tuntas
Transparan
(Keterbukaan dalam
kegiatan aktualisasi )
berpartisipasi
Nasionalisme :
Bermusyawara
Etika Publik :
Sopan ( membiasakan
atau membudayakan
senyum,sapa,santun
dan ramah ,)
Komitmen Mutu :
Efektif
Anti KOrupsi :
Jujur,terbuka dan apa
adanya.
2. Mendengarkan Akuntabilitas :
arahan dari pimpinan berpartiipasi
atau mentor Nasionalisme :
Menhargai,mengormati
Etika Publik :
Sopan,santun
Komitmen Mutu :
Teliti
Anti Korupsi
63
Tanggung jawab
3. Meminta persetujuan Akuntabilitas :
pimpinan atau mentor Tanggung jawab
untuk melaksanakan berpartisipasi
rancangan kegiatan Nasionalisme :
aktualisasi Tidak memaksakan
kehendak
Etika Publik :
Sopan,Santun
Komitmen Mutu :
efektif
Anti Korupsi
Berani,Tanggung
jawab
2. Menyiapkan 1. Membuat satuan Akuntabilitas :
Bahan acara penyuluhan Konsisten, Tanggung
Jawab
Penyuluhan
Nasionalisma :
Bekerja Keras
Etika Publik :
cermat
Komitmen Mutu :
efektif
Anti Korupsi
Tanggung jawab
2. Konsultasi kepada Akuntabilitas :
kepala puskesmas Tanggung jawab
terkait satuan Nasionalisme :
acara penyuluhan Cinta bahasa Indonesia
diare Etika public :
Cermat,Tanggung
jawab
Komitmen mutu :
Teliti,efektifitas
Anti korupasi :
Kerja keras tanggung
64
65
jawab
3. Membuat leaflet Akuntabilitas :
dan mencetaknya Tanggung
mengaktualisasika jawab,konsisten
n rancangan Nasionalisme : Cinta
kegiatan bahasa Indonesia
Etika public :
Cermat , Tanggung
jawab
Komitmen Mutu :
Kreatifitas,inovatif
Anti korupsi :
Jujur, sederhana
4. membuat Akuntabilitas :
koesioner Tanggung
jawab,konsisten
Nasionalisme : Cinta
bahasa Indonesia
Etika public :
Cermat , Tanggung
jawab
Komitmen Mutu :
Kreatifitas,inovatif
Anti korupsi :
Jujur,sederhana
66
Komitmen mutu:
Efektif
Anti Korupsi :
Jujur
2. Melakukan pre Akuntabilitas :
test kepada Berpartisispasi
peserta Nasionalisme :
penyuluhan Adil dan tidak
dengan diskriminasi
menggunakan Etika Publik :
kuesioner Sopan dan santun
Anti korupsi
Jujur dan transparan
3. Melakukan Akuntabilitas :
penyuluhan Tanggung jawab
tentang penyakit Nasionalisme
Diare dan Menghormati
pencegahan Etika Publik :
Sopan dan santun
Komitmen Mutu
Efekti
Menegefisienkan
waktu
Anti Korupsi :
Penuh tanggung jawab
4. Melakukan post Akuntabilitas :
test Kejelasan
Nasionalisme :
Pemaksaan lkehendak
Etika Publik :
Sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Efektif dan cermat
67
Anti korupsi :
Efektif
4. Melakukan evaluasi 1. Melakukan evaluasi Akuntabilitas :
dan pelaporan hasil kegiatan pre Tanggung jawab
kegiatan test dan post test Nasionalisme
Tanggung jawabi
Etika Publik :
Sopan dan santun
Komitmen mutu b:
Teliti
Anti Korupsi
Jujur,teliti
2. Membuat laporan Akuntabilitas :
hasil kegiatan yang Tanggung jawab
telah dilaksanakan Nasionalisme :
Kerja keras
Etika public
Cermat
Komitmen mutu
Cermat
Anti Korupsi
Jujur Tanggung Jawab
3. Melaporkan hasil Akuntabilitas :
kegiatan kepada Jujur,Tanggung jawab
pimpinan/ mentor Nasionalisme :
Bermusyawara
Etika Publik:
Sopan,Santun
Komitmen mutu :
Teliti
Anti Korupsi :
Jujur
68
D.Analisis Capaian Aktualisasi.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat desa moolo untuk diberikan konseling/
penyuluhan mengenai penyakit diare dan cara pencegahannya , dimana jumlah sasaran dari kegiatan
ini adalah 15 0rang yang akan diberikan konseling/ penyuluhan
No Nama Pasien Umur Alamat
1 My ami 36 Desa Moolo
2. Ny bulan 20 Desa Moolo
3. Ny restu 29 Desa Moolo
4. Ny tika 30 Desa Moolo
5. Ny eko 32 Desa Moolo
6. Ny eni 27 Desa Moolo
7. Ny musrifa 22 Desa Moolo
8. Ny amina 35 Desa Moolo
9. Ny wa iru 30 Desa Moolo
10. Ny wariamu 37 Desa Moolo
11. Ny wamuna 26 Desa Moolo
12 Ny watini 23 Desa Moolo
13. Ny tuti 31 Desa Moolo
14 Ny zuriati 26 Desa Moolo
15 Ny anti 27 Desa Moolo
Untuk mengetahui hasil dari kegiatan ini maka dilakukan evaluasi pengetahuan
ibu balita tentang penyakit diare yang dilakukan dengan cara wawancara tertutup
memberikan pertanyaan dalam b e n t u k quisioner pada saat sebelum kegiatan
konseling/ penyuluhan (pre test) dan setelah kegiatan konseling/ penyuluhan
(post test). sebanyak 10 pertanyaan sebagai berikut
69
Hasil evaluasi peningkatan pengetahuan/ pemahaman pada ibu balita saat
dilakukan kegiatan Free test dan Post test pada Tabel Berikut :
Kesimpulan
M : 10 Responden
TM :0 Responden
Dari 15 responden semua mengalami peningkatan pengetahuan.
70
Dari hasil evaluasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk dapat
meningkatkan pengetahuan ibu balita maka kedepannya perlu diadakan kunjungan
rumah semaksimal mungkin dan sosialisasi yang lebih luas lagi yaitu kepada
masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang penyakit
diare.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka kesimpulan yang dapat
diambil dalam hasil aktualisasi ini adalah:
1. Dengan adanya health education kepada ibu balita tentang diare sekarang
ibu balita dapat memahami tentang pengertian diare,cara pencegahan diare
dan cara penanganannya.
2. Dalam pelaksanaan tahap aktualisasi ini peserta Latsar mendapatkan
pengetahuan mengenai penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA)
dalam setiap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan fungsi dari ASN
itu sendiri. Peserta prajabatan mampu membedakan mana kegiatan yang
berlandaskan nilai-nilai dasar ASN mana yang bukan, dan juga peserta
prajab mampu memahami dampak negatif dari tidak diterapkannya nilai-nilai
dasar ASN tersebut.
B. Saran
Penulis menawarkan solusi kepada pimpinan puskesmas Batukara tempat
saya bertugas agar selalu mengadakan health education pada pasien dan
menyiapkan leaflet dan kuisioner agar pasien dapat memahami tentang penyakit
yang diderita
72
DAFTAR PUSTAKA
70
73
Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik
71
DAFTAR GAMBAR
Dokumentasi kegiatan
1. Melakukan konsultasi kepada kepala puskesmas terkait rancangan kegiatan
7. membuat koesioner
8. Membagikan leaflet dan kuesioner
Waktu Kegiatan
No Kegiatan/Tahap Kegiatan Maret April
30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
I Koordinasi Dengan Pimpinan
Melakukan Konsultasi Kepada Kepala
1
Puskesmas Terkait Rancangan Kegiatan
4 Membuat Kuisioner
1 Membagikan Leaflet