DI PUSKESMAS BETELEME
Disusun Oleh :
Drg.Dewi Sartika Arif
Nip: 199207182019032008
1
LEMBAR PERSETUJUAN
OLEH:
Nama : drg.Dewi Sartika Arif
Nip : 199207182019032008
Instansi : Puskesmas Beteleme
Jabatan : Dokter Gigi ahli pertama
Menyetujui:
Coach Mentor
2
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH:
Nama : drg.Dewi Sartika Arif
Nip : 199207182019032008
Instansi : Puskesmas Beteleme
Jabatan : Dokter Gigi ahli pertama
Mengesahkan:
Coach Mentor
Dra. Novalina, MM
NIP. 19690927 198811 2 001
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan berkahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul
“AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS PROFESI DOKTER GIGI DI
PUSKESMAS BETELEME”. Penulisan Rancangan ini terlaksana karena kontribusi
banyak pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak A.Bakti Gunawan, S.Stp selaku penguji yang telah memberikan saran
masukan serta koreksi kepada penulis.
2. Bapak Drs.H.Bahrun,M.Si,MH selaku Coach yang senantiasa dengan sabar,
cermat, teliti dan sepenuh hati memberikan bimbingan, masukan dan arahan
kepada penulis.
3. Bapak Yapen Mart M. Katuwu Selaku mentor yang telah memberikan saran
dan masukan mengenai program kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi di
instansi.
4. Seluruh rekan-rekan sekaligus keluarga baru CPNS Kab.Morowali Utara,
terimakasih untuk kebersamaanya sehingga kita bisa melewati hari-hari yang
penuh dengan perjuangan.
5. Kedua orang tua, dan saudara terima kasih atas doa dan dukungannya baik
moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis memiliki kekuatan dalam
menyelesaikan semua kewajiban penulis pada masa prajabatan.
6. Jajaran panitia pelaksana pelatihan dasar Golongan III dan Golongan II serta
seluruh pihak yang telah menyelengarakan pelatihan dasar ini
7. Semua Pihak yang membantu penyelesaian laporan aktualisasi ini yang tak
mampu penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, tidak sedikit hambatan yang
dihadapi oleh penulis. Namun dengan penuh kesabaran, kerja keras, dan
pertolongan Allah akhirnya rancangan ini dapat diselesaikan.
Penulis sadar bahwa rancangan ini masih memiliki banyak kekurangan dan
juga jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis memohon masukan demi perbaikan
dimasa yang akan datang dan memohon kritik dan saran dari para pembaca.
4
Morowali Utara, 11 Juli 2019
Penulis
5
DAFTAR ISI
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran Aparatur Sipil Negara dalam pembangunan nasional sangatlah
penting, sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
aparatur harus segera dan wajib dilaksanakan untuk menjawab penilaian sumbang
dari masyarakat terhadap kualitas kinerja instansi publik, dalam mewujudkan
pemerintahan yang baik (good govermance), sehingga dunia usaha (corporate
govermance) dan masyarakat (civil society) dapat terlayani dengan maksimal dan
mampu meningkatkan pelayanan kesehatanyang pada akhirnya akan meningkatkan
kemajuan dan kesejahtraan Indonesia.
Sebagai ASN yang professional harus mampu mengkaji tentang isu
kontemporer tertutama hal – hal yang terkait dengan bidang tertentu.Isu global
kesehatan yang mengemuka sejak awal 2000-an dengan kampanye “To err is
human, building a safer system” mengangkat tentang keselamatan pasien. Prinsip
dasarnya, pemberian pelayanan kesehatan memang merupakan kerja sistem yang
berpotensi mengalami error. Sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang
dikategorikan tidak aman.
Keselamatan pasien di sarana pelayanan kesehatan adalah upaya yang
dirancang untuk mencegah terjadinya outcome yang tidak diharapkan sebagai
akibat tindakan yang tidak aman atau tidak sesuai di sarana pelayanan kesehatan.Di
Indonesia secara nasional untuk seluruh Fasilitas pelayanan Kesehatan,
diberlakukan Sasaran Keselamatan Pasien Nasional yang terdiri dari:
SKP.1 Mengidentifikasi Pasien dengan Benar
SKP.2 Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
SKP.3 Meningkatkan Keamanan Obat-obatan yang harus diwaspadai
SKP.4 Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar,
Pembedahan pada Pasien yang Benar
SKP.5 Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
SKP.6 Mengurangi Risiko Pasien Akibat terjatuh
7
Manajemen puskesmas khawatir akan terjadinya penurunan mutu pelayanan
sehingga proses peningkatan mutu berkesinambungan (continual improvement) perlu
dilakukan untuk pemenuhan instrumen akreditasi , berfokus pada hak dan keselamatan
pasien. Proses ini menuntut diperlukannya petugas kesehatan yang kompeten dan memiliki
nilai dasar ANEKA.
Letak geografis Puskesmas Beteleme berada di antara 02˚ 14' LS dan 121˚
adalah:
Sulawesi Selatan
2. Data Demografi
Dari hasil pendataan ke desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Beteleme
Kecamatan Lembo, di peroleh data jumlah penduduk di Kecamatan Lembo
13.767jiwa dengan jumlah KK 3.735 dengan luas wilayah 675,23 Km².Sarana
perhubungan di Wilayah Puskesmas Beteleme menggunakan transportasi darat.
Jarak terjauh daerah binaan ± 30 km yaitu Dusun Aroka Desa Wawopada.
Daerah binaan wilayah kerja Puskesmas Beteleme adalah desa Korowou, desa
Lemboroma, desa Korompeeli, desa Kumpi, desa Korowalelo, desa Tinompo,
8
desa Beteleme, desa Wawopada, desa Wara’a, desa Tingkea’o, desa Mora, desa
Uluanso, desa Lembobaru, desa Korobonde.
3. Situasi Derajat Kesehatan
Puskesmas Beteleme adalah Puskesmas Perawatan dengan jumlah tempat
tidur perawatan umum 20 buah dan jumlah tempat tidur perawatan persalinan
sebanyak 5 buah.Puskesmas Beteleme memiliki wilayah kerja sebanyak 14 Desa
dan memiliki 20 Posyandu.
Untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara,
digunakan beberapa indikator. Indikator tersebut yaitu:
Angka Mortalitas dilihat dari indikator Angka Kematian Bayi (AKB):
Angka kematian Bayi di Puskesmas Beteleme berdasarkan data yang
dilaporkan bahwa pada tahun 2017 jumlah kematian Neonatal sebanyak
1 (Satu)bayi.
Angka Kematian Balita (AKABA) :
Data tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Beteleme tidak ditemukan
adanya kasus kematian balita
Angka Kematian Ibu (AKI): .Kasus kematian ibu tahun 2017sebesar 1
(satu) jiwa
9
5) Akselerasi Puskesmas Beteleme menjadi pusat pelayanan
kesehatan terakreditasi dengan predikat tertinggi 2020
3. Kegiatan Pokok
- Bertanggung jawab terhadap terlaksananya pelayanan gigi sesuai prosedur
- Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang gigi
10
- Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kesterilan peralatan gigi
- Bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pelayanan Poli Gigi
- Bertanggung jawab terhadap keutuhan alat – alat yang tersedia dan berada
di ruangan Poli Gigi
- Mengoptimalkan tenaga pelaksana yang ada di Poli Gigi
- Mengusulkan sarana dan prasarana terkait kebutuhan pelayanan Poli Gigi
- Koordinasi dengan unit lain untuk kelancaran pelayanan di Poli Gigi
- Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelayanan di Poli Gigi
- Melaksanakan system rujukan internal maupun rujukan eksternal
- Melaksanakan administrasi dan melaporkan kegiatan pelayanan di Poli Gigi
4. Kegiatan Lain
- Membantu kegiatan penyuluhan di luar gedung
- Membantu kegiatan pelayanan Puskesmas Keliling
F. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ini untuk membentuk pribadi
Apatur Sipil Negara yang berkompeten dan unggul berlandaskan 5 nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi) dalammeningkatkan kualitas pelayanan kesehatanbagi masyarakat
terutama dalam bidang Keselamatan Pasien di Puskesmas Beteleme.
G. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari penerapan nilai aktualisasi ini menjadikan pegawai yang
memiliki nilai-nilai Dasar ANEKA Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan anti korupsi yang dapat diaplikasikan secara langsung di
Puskesmas Beteleme.
11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI
1. Nilai-Nilai Dasar PNS
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.12
Tahun 2018 (LAN,2015) Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, peserta Diklat Prajabatan
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS dengan cara mengalami
sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat
dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai dasar PNS yang merupakan
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi PNS adalah
sebagai berikut:
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik, indikatornya adalah sebagai berikut :
Nilai Indikator
1) Tanggung Jawab Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara tuntas dan
dengan hasil terbaik serta mampu mempertanggung
jawabkan
2) Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan
bukti nyata dari hasil dan proses yang dilakukan
12
6) Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan
ketidakjujuran
7) Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi
B. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk
mengaktualisasikan nilai dasar nasionalisme . Adapun nilai - nilai indikator nya
adalah sebagai berikut :
Nilai – nilai Indikator
1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat
beragama
2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa
2) Rela Berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan
bernegara tanah air Indonesia baik dalam
pikiran, ucapan dan perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman
4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama
13
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggungjawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan
berbagai suku dan budaya
5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
2) Mendahulukan kewajiban daripada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan
publik
5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan
berkarya
C. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
14
2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
4. Sopan 1) Membiasakan atau membudayakan senyum,
sapa, santun dan ramah dalam memberikan
pelayanan
2) Saling menghargai dan berkomunikasi baik
3) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
5. Transparansi 1) Memberikan Informasi secara benar dan tidak
menyesatkan
2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk
mencari keuntungan pribadi atau golongan
6. Bersikap hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
2) Mengindahkan nasehat orang lain
3) Membantu / meringankan setiap urusan orang
lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat
sesama manusia
7. Bertanggung jawab 1) Menggunakan barang milik negara sesuai
terhadap barang milik peruntukannya
negara 2) Tidak menjual barang milik negara
3) Memelihara dan tidak merusak barang milik
negara
8. Tidak diskriminatif 1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
dan adil 2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan
agama dalam membrikan pelayanan.
3) Berperilaku adil/ proporsional dalam
menjalankan tugas
D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil.Adapun nilai - nilai indikator nya adalah sebagai berikut :
15
1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Mencapai target
3) Berhasil guna
2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
3. Inovatif 1) Berpikir kreatif dan inovatif
E. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung.Adapun nilai - nilai indikator nya adalah sebagai berikut :
16
penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara
yang sednga dilakukan penanganan berwajib
3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan
urusannya
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa
apaun pada petugas/ pejabat yang telah
melaksanakan tuga dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan ole atasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku
5. Tanggung Jawab 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
menguntungkan diri sendiri/ orang lain dan
korporasi dan dapat merugikan keuangan negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya
6. Kerja keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta
imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2) Memilik kemampuan dan kemauan bekerja sesuai
aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk
mendapatkan hasil terbaik
7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal.
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruhi pelaksaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset negara
17
8 Berani 1) Berani menlak perintah yang berlawanan dengan
hukum dana dapat merugikan negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang
berlaku secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi
haknya
18
Efisien dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana
7) Aksesibel Dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam
arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaran publik, mudah
dilihat, gampang ditemukan) dan dapat dijangkau dalam arti non
fisik yang terkait dengan biaya yang harus dipenuhi masyarakat.
8) Akuntabel Harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada
masyarakat
9) Berkeadilan Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
C. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya – upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan – tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
19
pembedahan yang tidak aman, kesalahan identifikasi, kondisi fasilitas pelayanan yang
tidak aman, akibat penyelenggaraan kegiatan pelayanan yang tidak memperhatikan
aspek keselamatan.
20
5. Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja Puskesmas Beteleme
Isu yang Diangkat Kurang efektif dan efisiennya pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien di Puskesmas Beteleme.
Gagasan Pemecahan Isu Menata system online pelaporan insiden dan meningkatkan capaian 6 sasaran keselamatan pasien.
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan
1. Pelaporan Terlapornya insiden secara 1. Akuntabilitas(Kejelasan Misi 3: Melakukan KATOMALIGA:
konsultasi kegiatan
Insiden secara dengan Kepala on-line Target) strategi pelayanan
on-line berbasis inovasi Kerjasama dan
Puskesmas, Tim
2. Etika Publik (Terbuka) Totalitas
Mutu, dan Tim
Keselamatan 3. Komitmen Mutu (Efektif)
Pasien
4. Komitmen Mutu (Efisien)
2. Mendesain system 5. Komitmen Mutu (Inovasi)
6. Komitmen Mutu (Orientasi
3. Membuat system
mutu)
4. Uji coba sistem
5. Sosialisasi Sistem
kepada seluruh
pegawai puskesmas
6. Menggunakan
system dalam
pelayanan
21
Pemasangan 1. Melakukan Terpasangnya Gelang
2. Gelang identitas konsultasi kegiatan Identitas pada Pasien 1. Akuntabilitas (Kejelasan Misi 3: Melakukan KATOMALIGA:
pasien dengan Kepala strategi pelayanan
Target ) Kerjasama dan
Puskesmas, Tim berbasis inovasi
Mutu, Ketua UKP 2. Akuntabilitas (Konsisten) Totalitas
(Sasaran:
dan Tim 3. Etika Publik (Terbuka)
Ketepatan
Keselamatan 4. Anti korupsi ( Jujur)
Identifikasi
Pasien
Pasien) 5. Komitmen Mutu (Efektif)
2. Pengadaan Gelang 6. Komitmen mutu (Efisien)
pasien 7. Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu)
3. Pembuatan SOP 8. Komitmen mutu (Inovasi)
Pemasangan
gelang identitas
pasien
4. Sosialisasi
pemasangan gelang
pasien kepada
seluruh staff UKP
3. Membuat 1. Melakukan konsultasi Terwujudnya komunikasi 1. Akuntabilitas (Kejelasan Misi 3: Melakukan KATOMALIGA:
Panduan kegiatan dengan Tim yang efektif antara petugas strategi pelayanan
Target ) Kerjasama dan
prosedur manajemen, staf UKP kesehatan dengan pasien berbasis inovasi
komunikasi 2. Etika Publik (Terbuka) Totalitas
efektif dengan 2. Merancang panduan
3. Akuntabilitas (Konsisten)
pasien prosedur
4. Komitmen Mutu (Efisien)
3. Membuat SOP 5. Komitmen Mutu (Efektif)
(Sasaran : 6. Komitmen mutu (Inovasi)
Peningkatan 4. Sosialisasi SOP pada
Komunikasi staf UKP serta dokter
yang Efektif)
22
4. Peningkatan 1. Melakukan Terpenuhinya standar 1. Akuntabilitas (Kejelasan Misi 3: Melakukan KATOMALIGA:
Keamanan obat konsultasi kegiatan peningkatan keamanan obat strategi pelayanan
Target ) Kerjasama dan
yang perlu dengan ketua UKP berbasis inovasi
diwaspadai dan Staf Farmasi 2. Etika Publik (Terbuka) Totalitas
3. Akuntabilitas (Konsisten)
2. Menyusun daftar
obat yang perlu di 4. Komitmen mutu (Efektif)
(Sasaran: High waspadai
Alert 5. Komitmen mutu (Efisien)
Medication) 3. Pemberian Label 6. Komitmen mutu(Orientasi
obat Mutu)
4. Penyimpanan obat 7. Komitmen mutu (Inovasi)
pada area tertentu
5. Pendistribusian
obat
5. Membuat 1. Melakukan Penentuan lokasi dan 1. Akuntabilitas (Kejelasan Misi 3: Melakukan KATOMALIGA:
Panduan konsultasi kegiatan prosedur bedah dilakukan strategi pelayanan
Target) Kerjasama dan
prosedur untuk dengan Tim dengan benar berbasis inovasi
penentuan manajemen, staf 2. Etika Publik (Terbuka) Totalitas
lokasi dan UKP
3. Akuntabilitas : Konsisten
prosedur bedah
2. Merancang panduan 4. Komitmen Mutu : Efektif
yang benar
prosedur untuk
5. Komitmen Mutu : Efisien
penentuan lokasi dan
prosedur bedah yang 6. Komitmen mutu (Inovasi)
(Sasaran: benar
Lokasi
Pembedahan 3. Membuat SOP
yang Benar, penentuan lokasi dan
Prosedur yang prosedur bedah yang
Benar, benar
Pembedahan
pada Pasien 4. Sosialisasi SOP pada
staf UKP serta
yang Benar)
dokter
23
6. Membudayakan 1. Melakukan Pegawai terbiasa 1. Akuntabilitas : Kejelasan Misi 3: Melakukan KATOMALIGA:
budaya Hand konsultasi kegiatan mempraktekkan budaya strategi pelayanan Kerjasama dan
Target
Hygiene dengan Kepala hand hygiene berbasis inovasi Totalitas
Puskesmas, Tim 2. Etika Publik (Terbuka)
Mutu, dan Tim PPI
3. Komitmen Mutu : Efektif
(Sasaran: 4. Komitmen Mutu : Inovasi
2. mengadopsi
Pengurangan pedoman hand
Risiko Infeksi hygiene terbaru yang 5. Komitmen Mutu:
terkait diterbitkan(WHO Orientasi Mutu
Pelayanan Patient Safety).
Kesehatan)
3. Mensosialisasikan
dan menerapkan
program hand
hygiene
4. Membiasakan
pegawai untuk
mempraktekkan
tindakan hand
hygiene setiap
selesai apel pagi
24
pemasangan Orientasi mutu
Kalung Resiko
jatuh kepada
seluruh staff
4. Pemeriksaan awal
untuk menentukan
kategori risiko
pasien jatuh
5. Pemasangan kalung
pada pasien resiko
jatuh
6. Monitoring pasien
minimal 24 jam
25
6. Narasi Rancangan Aktualisasi :
Pelaporan Insiden Untuk memudahkan dilakukannya pelaporan insiden yang
secara on-line: terjadi di puskesmas, (Komitmen Mutu: Efisiensi)(Jika tidak
diterapkan nilai ini maka kegiatan yang dilakukan tidak menghemat
waktu dan sarana lainnya) maka dibuat inovasi untuk melakukan
pelaporan insiden secara online. (Komitmen Mutu : Inovasi)(Jika
tidak diterapkan nilai ini maka pelayanan tdk akan berubah manjadi
lebih baik karena tidak berinovasi.) Untuk merancang kegiatan ini
dilakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas, Tim Mutu, dan Tim
Keselamatan Pasien sehingga diperoleh perencanaan atas apa yang
perlu dilakukan untuk mencapai tujuan, siapa yang bertanggung jawab,
kapan dilaksanakan, dan biaya yang di butuhkan.(Akuntabilitas :
Kejelasan Target)(Jika tidak diterapkan nilai ini maka rancangan
kegiatan tidak jelas dan tersistematis)(Etika Publik: Terbuka)(Jika
tidak diterapkan nilai ini maka kurangnya usulan untuk membantu
tercapainya kegiatan ini). Langkah selanjutnya yaitu mendesain sistem
dengan menggunakan aplikasi google drive sehingga dihasilkannya
rancangan sistem yang kemudian di uji cobakan terlebih dahulu
sebelum digunakan. Setelah aplikasi diujicobakan dan siap digunakan
maka dilakukan sosialisasi sistem kepada seluruh pegawai puskesmas
dengan demikian pegawai mengetahui dan mampu menggunakan
system dan melaporkan insiden secara on-line. Insiden yang terjadi di
puskesmas dapat segera di laporkan dengan lebih cepat dan di lakukan
tindak lanjut dengan segera sehingga insiden tersebut tidak terjadi lagi
yang dapat merugikan pasien ataupun petugas kesehatan (Komiten
Mutu: Orientasi Mutu))(Jika tidak diterapkan nilai ini maka kegiatan
yang dilakukan tidak bermanfaat terhadap masyarakat )(Komitmen
Mutu: Efektif)(Jika tidak diterapkan nilai ini maka kegiatan yang
dilakukan tidak berhasil guna.)
26
pemasangan gelang identitas pasien, (Komitmen mutu: Efisiensi,
Inovasi)(Jika tidak diterapkan nilai ini maka kegiatan yang dilakukan
tidak menghemat waktu dan sarana lainnya dan pelayanan tdk akan
berubah menjadi lebih baik karena tidak berinovasi)hal ini mencegah
terjadinya kesalahan identifikasi pasien ketika pemberian obat, darah
atau produk darah;(Komitmen mutu: Efektif))( Jika tidak diterapkan
nilai ini maka kegiatan yang dilakukan tidak berhasil guna.)
pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau
memberikan pengobatan atau tindakan lain atau melindungi pasien dari
kesalahan. (Komitmen Mutu: Orientasi mutu)( Jika tidak diterapkan
nilai ini maka kegiatan yang dilakukan tidak bermanfaat terhadap
masyarakat )Tahapan dalam pelaksanaan program ini yaitu melakukan
konsultasi dengan Kepala Puskesmas, Tim Mutu, Ketua UKP, dan Tim
Keselamatan Pasien untuk membahas perencanaan yang akan
dilakukan termasuk tujuan, penanggung jawab dan biaya kegiatan
tersebut. (Akuntabilitas: Kejelasan Target)(Jika tidak diterapkan
nilai ini maka rancangan kegiatan tidak jelas dan tersistematis)Setelah
dilakukan rapat dan diperoleh kesepakatan selanjutnya dilakukan
pengadaan gelang identitas dengan jumlah tertentu. (Anti Korupsi:
Jujur) (Jika tidak diterapkan nilai ini maka akan dilakukan perbuatan
curang pada saat pengadaan barang) Untuk penggunaan gelang ini
diperlukan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
kemudian dilakukan sosialisasi kepada seluruh staff UKP terkait
kegiatan tersebut sehingga seluruh staff UKP mengetahui kegiatan
tersebut dan dapat melaksanakannya sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (Akuntabilitas: Konsisten)(Jika tidak diterapkan nilai ini
maka pelayanan tidak akan sesuai dengan standar yang telah
ditentukan)
27
Efektif, inovasi))( Jika tidak diterapkan nilai ini maka kegiatan yang
dilakukan tidak berhasil guna dan pelayanan tdk akan berubah
menjadi lebih baik karena tidak berinovasi) Langkah awal dalam
kegiatan ini yaitu melakukan konsultasi dengan Tim manajemen dan
staf UKP,(Akuntabilitas : Kejelasan Target)(Jika tidak diterapkan
nilai ini maka rancangan kegiatan tidak jelas dan tersistematis)(Etika
Publik: Terbuka))(Jika tidak diterapkan nilai ini maka kurangnya
usulan untuk membantu tercapainya kegiatan ini)selanjutnya membuat
rancangan panduan prosedur yang akan dijadikan acuan untuk
pembuatan SOP komunikasi efektif.(Komitmen Mutu: Efisien)(Jika
tidak diterapkan nilai ini maka kegiatan yang dilakukan tidak
menghemat waktu dan sarana lainnya) Tahap akhir yaitu
mensosialisasikan prosedur komunikasi efektif pada seluruh staff UKP
serta dokter yang kemudian di terapkan dalam memberikan pelayanan.
(Akuntabilitas: Konsisten)(Jika tidak diterapkan nilai ini maka
pelayanan tidak akan sesuai dengan standar yang telah ditentukan)
28
berinovasi.) Obat disimpan pada area tertentu, hal tersbtu akan
mempermudah dan mempercepat proses pengambilan obat.
(Komitmen Mutu:efisien)(Jika tidak diterapkan nilai ini maka
kegiatan yang dilakukan tidak menghemat waktu dan sarana lainnya)
selanjutnya dilakukan pendistribusian obat pada area yg membutuhkan
obat tertentu. (Akuntabilitas : Tanggung Jawab)(Jika tidak
diterapkan nilai ini maka pekerjaan tidak akan terselesaikan dengan
tuntas)
2.
3.
Membuat Kegiatan ini bertujuan untuk membuat suatu panduan untuk penentuan
Panduan prosedur lokasi dan prosedur bedah yang benar sehingga mencegah terjadinya
untuk penentuan
lokasi dan kesalahan dalam prosedur pembedahan .(Komitmen Mutu:
prosedur bedah Efektif,inovasi))( Jika tidak diterapkan nilai ini maka kegiatan yang
yang benar
dilakukan tidak berhasil guna dan pelayanan tdk akan berubah
menjadi lebih baik karena tidak berinovasi) Langkah awal dalam
kegiatan ini yaitu melakukan rapat koordinasi dengan Tim manajemen
dan staf UKP,(Akuntabilitas : Kejelasan Target)(Jika tidak
diterapkan nilai ini maka rancangan kegiatan tidak jelas dan
tersistematis)(Etika Publik: Terbuka)(Jika tidak diterapkan nilai ini
maka kurangnya usulan untuk membantu tercapainya kegiatan
ini)selanjutnya membuat rancangan panduan prosedur yang akan
dijadikan acuan untuk pembuatan SOP Penentuan lokasi
bedah.(Komitmen Mutu: Efisien))(Jika tidak diterapkan nilai ini
maka kegiatan yang dilakukan tidak menghemat waktu dan sarana
lainnya) Tahap akhir yaitu mensosialisasikan prosedur komunikasi
efektif pada seluruh staff UKP serta dokter yang kemudian di terapkan
dalam memberikan pelayanan. (Akuntabilitas: Konsisten)(Jika tidak
diterapkan nilai ini maka pelayanan tidak akan sesuai dengan standar
yang telah ditentukan)
29
tertular infeksi. Pendekatan yang dilakukan terkait hal tersebut yaitu
membiasakan budaya Hand Hygiene pada seluruh staff sehingga
mereka terbiasa dengan metode hand hygiene tersebut. (Komitmen
mutu: Efektif))( Jika tidak diterapkan nilai ini maka kegiatan yang
dilakukan tidak berhasil guna)Langkah awal dalam melakukan
kegiatan ini yaitu melakukan rapat koordinasi dengan Kepala
Puskesmas, Tim Mutu, dan Tim PPI.,(Akuntabilitas : Kejelasan
Target)) (Jika tidak diterapkan nilai ini maka rancangan kegiatan
tidak jelas dan tersistematis)(Etika Publik: Terbuka)(Jika tidak
diterapkan nilai ini maka kurangnya usulan untuk membantu
tercapainya kegiatan ini)Mengadopsi pedoman hand hygiene terbaru
yang diterbitkan(WHO Patient Safety).(Akuntabilitas: Konsisten)
(Jika tidak diterapkan nilai ini maka pelayanan tidak akan sesuai
dengan standar yang telah ditentukan)Mensosialisasikan dan
menerapkan program hand hygiene. Agar seluruh staff mudah
menghafal dan menerapkan metode tersebut maka diinstruksikan
pegawai untuk mempraktekkan tindakan hand hygiene setiap selesai
apel pagi. (Komitmen Mutu: Inovasi))( Jika tidak diterapkan nilai ini
maka pelayanan tdk akan berubah manjadi lebih baik karena tidak
berinovasi.)
30
usulan untuk membantu tercapainya kegiatan ini)Dilakukan pengadaan
kalung resiko jatuh,(Antikorupsi: Jujur)(Jika tidak diterapkan nilai
ini maka akan dilakukan perbuatan curang pada saat pengadaan
barang) pembuatan SOP pemasangan kalung resiko jatuh selanjutnya
dilakukan sosialisasi kepada seluruh staff. Pada pelaksanaannya
dilakukan pemeriksaan awal pada pasien untuk menentukan kategori
risiko. Apabila tergolong pasien resiko jatuh maka dilakukan
pemasangan kalung selanjutnya dilakukan monitoring pasien, sehingga
pasien akan terlindungi (Akuntabilitas: Konsisten)(Jika tidak
diterapkan nilai ini maka pelayanan tidak akan sesuai dengan standar
yang telah ditentukan) (Komitmen mutu: Orientasi Mutu))( Jika
tidak diterapkan nilai ini maka kegiatan yang dilakukan tidak
bermanfaat terhadap masyarakat )
31
Jadwal Implementasi
Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Jadwal Implementasi Aktualisasi
Waktu Pelaksanaan
MEI JUNI JULI
NO KEGIATAN
Minggu Minggu Minggu
IV I II III IV I II III IV
32
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III dan II
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan subdit mutu dan akreditasi pelayanan
kesehatan primer . ( 2018). Pedoman keselamatan pasien dan manajemen risiko fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP). Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
33