Disusun Oleh :
dr. Trya Oktaviani
NIP. 199110192020122012
No. Absen: 11
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
v
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam tulisan ini,
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan
tugas laporan aktualisasi ini.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... iv
2. Nasionalisme ............................................................................................. 12
A. Identifikasi Isu Aktual, Penetapan Isu Aktual serta Penetapan Judul dan
Rancangan Aktualisasi ................................................................................ 17
1. Identifikasi Isu Aktual ................................................................................. 17
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Embaloh Hilir…………............. 6
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Embaloh Hilir…………... 10
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi
untuk melindungi penggunanya dari bahaya atau gangguan kesehatan tertentu,
misalnya infeksi virus atau bakteri. Bila digunakan dengan benar, APD mampu
menghalangi masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh melalui mulut, hidung,
mata, atau kulit. Alat pelindung diri merupakan alternatif tindakan pencegahan bagi
petugas kesehatan dalam melindungi diri dari risiko penularan penyakit selama
berinteraksi dengan pasien.
Virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular
dengan sangat cepat dan telah menyebar ke semua negara, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri (APD) perlu dilakukan guna
mengendalikan dan mencegah infeksi termasuk virus Corona. APD sangat penting
digunakan oleh tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan
Covid 19.
Menurut keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07 tahun 2020 tentang
pedoman pencegahan dan pengendalian Covid 19, keselamatan pasien dan tenaga
kesehatan perlu menjadi perhatian. Oleh karena itu, prosedur pencegahan dan
pengendalian infeksi perlu diterapkan baik itu di puskesmas, rumah sakit, bahkan
di tempat pemberian pelayanan berbasis masyarakat seperti posyandu. Pengaturan
jarak, kebersihan tangan, penggunaan APD yang tepat bagi tenaga kesehatan,
serta pembersihan dan disinfeksi permukaan dan lingkungan perlu diterapkan
setiap saat.
Saat ini kasus covid 19 di Indonesia masih mengalami peningkatan, walaupun
di Kapuas hulu khususnya kecamatan Embaloh Hilir belum ditemukan kasus covid
19. Puskesmas Embaloh Hilir merupakan pusat layanan Kesehatan primer yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama di kecamatan Embaloh Hilir. Puskesmas Embaloh
Hilir telah berupaya melakukan beberapa tindakan seperti edukasi, koordinasi lintas
sektor, sanitasi lingkungan, menerapkan hidup bersih dan sehat serta penggunaan
APD pada tenaga kesehatan yang bertugas guna mencegah penyebaran covid 19.
2
Namun penggunaan APD pada tenaga ksehatan di Puskesmas Embaloh Hilir belum
optimal. Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) saat bekerja diantaranya adalah faktor predisposisi mencakup
pengetahuan, sikap, tindakan, sistem budaya, dan tingkat pendidikan. Faktor
pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung
pelayanan kesehatan dan faktor penguat meliputi sikap petugas kesehatan serta
peraturan/kebijakan.
Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara juga dapat
membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang
berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan
fungsi yang diembannya. Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk membentuk ASN yang berkualitas yang
berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etikas Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) maka dilaksanakan
Pelatihan Dasar (LATSAR) berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) No.12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil dan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 93 Tahun 2021
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan hal diatas, demi meningkatkan kesehatan serta mengaplikasikan
nilai-nilai dasar ANEKA, penulis menyusun judul rancangan aktualisasi yaitu
“Optimalisasi Kepatuhan Tenaga Kesehatan dalam Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) melalui Form Check list Di Poli Rawat Jalan Puskesmas
Embaloh Hilir.”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta pelatihan dasar golongan III Angkatan LXXIX diharapkan mampu
mengimplementasikan rencana aktualisasi dengan menerapkan nilai- nilai profesi
pegawai dalam keterkaitan mata pelatihan agenda 2 yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta mata
3
pelatihan agenda 3 yaitu manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Government (WOG) sehingga terwujudnya pelayanan dan penyelenggaraan
pemerintahan yang profesional, transparan, efektif dan efesien.
2. Tujuan Khusus
Peserta pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan LXXIX
diharapkan mampu:
a. Meningkatkan kedisiplinan tenaga kesehatan di puskesmas
Embaloh Hilir.
b. Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan mengenai
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
c. Mencegah penyebaran penyakit di wilayah kerja Puskesmas
Embaloh Hilir.
2. Waktu kegiatan
Waktu pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 26 April
2021 sampai dengan 2 Juni 2021.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
5
Puskesmas Embaloh Hilir secara geografi berbatasan dengan wilayah, sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara/North : Kecamatan Embaloh Hulu.
b. Sebelah Selatan/South : Kecamatan Bunut Hilir
c. Sebelah Barat/West : Kecamatan Bunut Hulu
d. Sebelah Timur/East : Kecamatan Bika/Mandai
Kecamatan Embaloh Hilir memiliki Luas Wilayah kurang lebih : 947,62 Km2
yang merupakan Kecamatan terpencil di Kapuas Hulu yang letaknya di pinggir
sungai kapuas. Wilayah kerja Puskesmas Embaloh Hilir dibelah oleh sungai Palin
dan sungai Embaloh Hilir yang terdiri dari 9 (sembilan) desa dan 18 (delapan Belas)
Dusun, sebagai berikut:
1. Desa Nanga Embaloh
2. Desa Nanga Palin
3. Desa Nanga Lauk
4. Desa Keliling Semulung
5. Desa Pala Pintas
6. Desa Kirin Nangka
7. Desa Ujung Bayur
6
8. Desa Lawik
9. Desa Belatung
Alat transportasi yang digunakan untuk menjangkau sebagian besar desa
hanya dapat menggunakan kendaraan bermotor sungai seperti speed. 3.3 HP, dan
speed. 40 HP atau perahu bermotor lainnya di tiga buah sungai berbeda ,antara
lain : Sungai Kapuas, sungai Embaloh dan sungai Palin (Profil UPT. Puskesmas
Embaloh Hilir, 2019).
7
yang ditetapkan oleh Kepala Dinas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. Pelaksanaan operasional dan evaluasi penyelenggaraan pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular serta pelaksanaan dan fasilitasi pelayanan
imunisasi;
c. Pelaksanaan operasional dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang meliputi kesehatan dasar dan rujukan serta penyelenggaraan pelayanan
jaminan kesehatan masyarakat;
d. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan fasilitasi kesehatan ibu dan anak,
pemenuhan gizi sehat dan pelayanan medis keluarga berencana;
e. Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan kesehatan lingkungan;
f. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan program kesehatan
perorangan dan masyarakat;
g. Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencangkup ketatalaksanaan
perkantoran, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, penilaian kinerja dan
pelaporan.
Menurut Peraturan Bupati Kapuas Hulu No. 28 Tahun 2015 Tentang Uraian
Tugas Pusat Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kapuas Hulu, uraian tugas dokter adalah sebagai berikut :
1. Membuat Renja tahunan pelayanan kesehatan sesuai dengan Juklak dan
Juknis yang ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik
kepada masyarakat;
2. Melakukan pelayanan kesehatan umum berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang
kesehatan;
8
3. Melakukan tindakan medis gawat darurat kepada pasien dengan status
emergensi sesuai dengan SOP yang cepat dan tepat agar pasien dapat
diselamatkan jiwanya;
4. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada pasien dengan keluhan
kejiwaan berdasarkan SOP yang telah ditetapkan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan jiwa;
5. Memberikan pelayanan kesehatan remaja kepada remaja berdasarkan SOP
yang telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di
bidang kesehatan remaja;
6. Memberikan pelayanan kesehatan anak kepada anak berdasarkan SOP yang
telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang
kesehatan anak;
7. Memberikan konsultasi kesehatan terhadap pasien sesuai dengan keluhan
pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang permasalahan
kesehatan;
8. Melakukan rujukan pasien ke rumah sakit sesuai dengan kondisi pasien agar
terjamin keselamatan jiwa pasien;
9. Melakukan pengujian kesehatan, otopsi dan visum sesuai dengan SOP agar
didapatkan akurasi kondisi kesehatan pasien;
10. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien di bidang kesehatan;
11. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara
berkelanjutan;
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas sesuai
dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif di bidang
kesehatan.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan rantai
pemerintah, hubungan pekerjaan, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan
organisasi berfungsi sebagai kerangka kerja dan tugas pekerjaan yang dibagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasi secara formal. Struktur organisasi menunjukkan
alur perintah yang mengindikasikan jabatan pekerjaan yang harus dipertanggung
9
jawabkan oleh masing- masing staf. Adapun struktur organisasi puskesmas
Embaloh Hilir dapat dilihat pada gambar 2.2.
D. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai Puskesmas Embaloh Hilir adalah RAMAH, berikut penjabarannya:
1. Respon
Respon dalam pelayanan dan penanganan masalah kesehatan pasien
dilakukan dengan cepat
2. Akurat
Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan benar, tepat
tenaga, metode dan waktu
3. Malu
Malu tidak disiplin dalam bekerja
4. Adil
Adil memberikan pelayanan, tidak membedakan kelas sosial
5. Harmonis
Harmonis dalam pelayanan dan kerjasama
10
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi merupakan lokasi/unit kerja bagi penyusun untuk
menerapkan rancangan aktualisasi yang mengandung nilai-nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ruang lingkup aktualisasi bagi penulis dilaksanakan di lokasi orientasi lapangan
CPNS, tepatnya di Puskesmas Embaloh Hilir, Kecamatan Embaloh Hilir, kabupaten
Kapuas Hulu dengan rencana kegiatan sebagai berikut:
1. Menelaah dengan pimpinan terkait rencana kegiatan aktualisasi
2. Menyusun rencana kegiatan
3. Membuat poster penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
4. Membuat Form check list
5. Melakukan sosialisasi dan peragaan pemakaian APD serta pengisian form
check list
11
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah sikap pertanggungjawaban individu atau
sekelompok individu berkaitan dengan sebuah pengelolaan kegiatan dengan tujuan
bersama yang didasari oleh tanggung jawab dan dengan kewenangan serta
perundang- undangan yang berlaku demi menegakan keterbukaan, integritas, dan
mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah direncanakan dan dijalankan demi
kesejahteraan bersama (Kartika, dkk. 2016). Menurut Penny Kusumastuti (2014:2),
akuntabilitas adalah bentuk kewajiban penyedia penyelenggaraan kegiatan publik
untuk dapat menjelaskan dan menjawab segala hal menyangkut langkah dari
seluruh keputusan dan proses yang dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap
hasil kinerjanya.
Akuntabilitas terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama
dalam hal pencapaian pada pelayanan publik dan menyampaikannya secara
transparan kepada masyarakat (Afriyadi, 2008). Akuntabilitas publik yang harus
dilakukan oleh sektor publik terdiri dari beberapa dimensi. Mardiasmo (2004:226)
menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh sektor
publik yaitu: akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
12
sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Kita
tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi
kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja
sama dengan bangsa-bangsa lain (Latif, dkk. 2015). Menurut Sarman (1995),
nasionalisme adalah kecintaan terhadap tanah air, yang merupakan simbol
patriotism heroic semata sebagai bentuk perjuangan yang seolah- olah
menghalalkan segala cara demi negara yang dicintai, yang tidak lagi bergelut
dengan persoalan penjajahan dan merebut kemerdekaan dari tangan kolonialis.
Sementara itu menurut Sindhunata (2000), nasionalisme lebih menekankan
pada identitas yang lebih konkrit seperti negara modern, pemerintah yang bersih,
demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia. Oleh karena itu, kebanggaan
terhadap identitas suatu bangsa menjadi hal yang mustahil bila seseorang warga
negara tidak menemukan kebanggaan tersebut dalam dirinya. Orang tersebut
bukan hanya malu terhadap identitas bangsanya bahkan orang tersebut tidak
mengakui kebangsaan yang dimilikinya.
3. Etika Publik
Etika menurut Bertens (2000) adalah seperangkat nilai- nilai dan norma- norma
moral yang menjadi pegangan dari seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Etika pelayanan publik adalah suatu tata cara dalam
melayani publik dengan menggunakan kebiasaan yang mengandung nilai- nilai
hidup dan hukum atau norma yang mengatur tingkah laku manusia yang dianggap
baik (Bisri & Asmoro, 2019).
Dalam pelayanan publik, etika diartikan sebagai filsafat moral atau nilai dan disebut
juga kode etik atau aturan prilaku yang benar yang seharusnya dipatuhi oleh
pemberi pelayanan publik (Denhardt, 1998). Prinsip etika pelayanan publik yang
dikembangkan oleh Institute Josephson America yang dikutip oleh The Liang Gie
(2006), dapat digunakan sebagai rujukan dalam memberikan pelayanan, antara
lain: jujur, integritas, memegang janji, setia, adil, perhatian, hormat,
kewarganegaraan dan keunggulan.
13
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa
berupa ukuran baik/buruk. Target utama kinerja aparatur yang berbabasis
komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan
(Yuniarsih & Taufiq, 2015). Goetsch and Davis dalam Karaka (2016) berpendapat
bahwa mutu adalah “Quality is a dynamic state associated with products, services,
people, processes, and environments that meets or exceeds expectation.” Menurut
definisi yang dirumuskan Goets dan Davis tersebut, mutu merupakan suatu kondisi
dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Komitmen mutu terdiri dari konsep efektifitas, efisiensi dan inovatif. Efektifitas
adalah tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlah maupun mutu hasil kerja. Konsep efisiensi adalah tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaiman pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak
terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyalahgunaan
prosedur dan mekanisme yang keluar alur. Sementara inovatif dalam
penyelenggaraan layanan pemerintah merupakan suatu cara untuk beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi guna meningkatkan kepuasan publik atas layanan
aparatur (Gusman, 2020).
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perbuatan yang bersifat amoral, sifat dan keadaan yang busuk,
menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan
dalam jabatan karna pemberian, menyangkut faktor ekonomi dan politik dan
penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan
jabatan (Puspito, dkk. 2011)
Berdasarkan penelitian terhadap penerapan variabel praktik nilai dasar ASN,
praktik yang masih belum optimal dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan
publik adalah praktik anti korupsi, etika publik dan komitmen mutu. Kesadaran diri
anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi (Tim KPK, 2015).
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa
menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar
14
anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri,
adil dan berani serta peduli (Tim KPK, 2015).
15
kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat
diselesaikan dengan waktu yang singkat (Noor, 2020).
3. Pelayanan Publik
Pelayan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam barang publik
maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, daerah, dan lingkungan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) atau badan usaha milik daerah (BUMD), dalam rangka
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan perundang- undangan (Suriani, 2020). Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di dalam pelayanan publik
terdapat beberapa asas yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu,
keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/ sapa/
ramah, dan kenyamanan (Purwanto, dkk. 2017). Selanjutnya, Nurmadi (2000:123)
menyatakan ciri- ciri pelayanan publik adalah sebagai berikut: tidak dapat memilih
konsumen, peranannya dibatasi oleh peraturan perundang-undangan, politik
menginstitusionalkan konflik, pertanggung jawaban yang kompleks, sangat sering
diteliti, semua tindakan harus mendapat justifikasi, dan tujuan dan output sulit diukur
atau ditentukan.
16
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
17
3. Petugas piket poli rawat jalan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).
Tabel 4.1 Analisis Isu Aktual di Puskesmas Embaloh Hilir melalui Metode APKL
NO ISU AKTUAL KRITERIA S RANK
A P K L
1 Petugas piket rawat jalan puskesmas 3 3 4 4 14 II
Embaloh Hilir datang terlambat dan tidak
berada ditempat pada saat jam pelayanan
2 Pengisian rekam medis pasien rawat jalan 3 3 3 3 12 III
kurang lengkap
3 Petugas piket poli rawat jalan tidak 4 4 4 4 16 I
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Keterangan Skala Nilai
1= Sangat Rendah;
2= Rendah;
3= Sedang
18
4= Tinggi;
5= Sangat Tinggi
19
Tabel 4.2 Analisis faktor penyebab isu utama melalui metode USG
Prioritas
No. Masalah Pokok Total Peringkat
U S G
Petugas belum terbiasa untuk selalu
menggunakan Alat Pelindung Diri
1. 4 3 3 10 III
(APD) pada saat jam pelayanan
20
Berdasarkan judul di atas, maka Rancangan Aktualisasi Kegiatan ini dapat di
rumuskan sebagai berikut:
a. Menelaah dengan pimpinan terkait rencana kegiatan aktualisasi
b. Menyusun rencana kegiatan
c. Membuat poster penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
d. Membuat form check list
e. Melakukan sosialisasi dan peragaan penggunaan APD serta pengisian form
check list.
21
A. Rancangan Aktualisasi Kegiatan
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Kriteria Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi-Misi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menelaah
dengan
pimpinan 1. Konsultasi dengan 1. Catatan Agenda 2 Dengan menelaah Dengan
terkait pimpinan konsultasi bersama menelaah
rencana pimpinan, saya bersama
22
kegiataan 2. Menyampaikan (Akuntabilitas: ikut berkontribusi pimpinan saya
aktualisasi rencana kegiatan Tanggung Jawab) dalam visi ikut
2. Foto kegiatan puskesmas yaitu berkontribusi
3. Meminta dukungan Saya berkonsultasi Terciptanya dalam
pimpinan dengan pimpinan terkait Kecamatan penguatan nilai
rencana kegiatan Embaloh Hilir organisasi
4. Mendengarkan aktualisasi
penjelasan yang Sehat dan Mandiri yaitu respon
diberikan pimpinan dan harmonis.
23
Sebab dalam
menelaah rencana
(Anti Korupsi : Mandiri) kegiatan aktualisasi
Mencatat semua bersama pimpinan
pengarahan yang akan bermanfaat
diberikan pimpinan dalam
meningkatkan
pelayanan
Agenda 3 kesehatan di
puksesmah
Whole Of Government Embaloh Hilir.
(Koordinasi)
Saya melakukaan
koordinasi dan telaah
dengan pimpinan terkait
rencana kegiatan
aktualisasi
Pelayanan Publik
(Partisipatif)
Saya berpartisipasi dan
melibatkan Pimpinaan
dalam telaah rencana
kegiatan aktualisasi
Manajemen ASN
(Profesional)
24
Saya professional dalam
telaah rencana kegiatan
aktualisasi bersama
pimpinan
2. Menyusun
rencana
kegiatan 1. Melakukan 1. Jadwal dan Agenda 2 Dengan menyusun Dengan
koordinasi dengan tempat rencana kegiatan Menyusun
pimpinan pelaksanaan (Akuntabilitas: saya ikut
Partisipatif) rencana
kegiatan berkontribusi kegiatan
2. Menentukan dalam visi
tanggal kegiatan 2. Foto kegiatan. Saya melakukan puskesmas yaitu
sosialisasi saya
sosialisasi koordinasi dengan ikut
pimpinan Terciptanya
berkontribusi
3. Menentukan tempat Kecamatan
Embaloh Hilir dalam
sosialisasi
Sehat dan Mandiri penguatan nilai
4. Meminta (Nasionalisme:
organisasi
persetujuan kepada Tanggung Jawab)
yaitu respon
pimpinan Saya menentukan tanggal Sebab dengan dan harmonis
5. Memberikan kegiatan sosialisasi Menyusun rencan
informasi kegiatan kegiatan sosialisasi
sosialisasi kepada akan membantu
pihak terkait (Etika Publik: Cermat) dalam menciptakan
masyarakat yang
Saya menentukan tempat
sehat dan mandiri.
sosialisasi
Kontribusi terhadap
misi organisasi
25
(Komitmen Mutu: yaitu “Memelihara
Efisien) dan meningkatkan
pelayanan
Saya meminta kesehatan
persetujuan kepada individu, keluarga,
pimpinan masyarakat, serta
(Anti Korupsi : Jujur) lingkungan”
Saya memberikan
informasi kegiatan Sebab dengan
sosialisasi kepada pihak Menyusun rencana
terkait kegiatan sosialisasi
akan meningkatkan
pelayan Kesehatan
Agenda 3 masyarakat di
Whole Of Government puskesmas
(Koordinasi) Embaloh Hilir.
Pelayanan Publik
(Efektif dan Efisien)
Saya menyusun rencana
kegiatan aktualisasi
dengan efektif dan efisien
26
Manajemen ASN
(Profesional)
Saya profesional dalam
Menyusun rencana
kegiatan
3. Membuat
poster
penggunaan 1. Menyiapkan desain Tersedianya Agenda 2 Dengan membuat Dengan
Alat poster Poster poster membuat poster
Penggunaan Alat (Akuntabilitas: penggunaan Alat
Pelindung 2. Melakukan Kejelasan Target) penggunaan
Diri (APD) Pelindung Diri Pelindung Diri Alat Pelindung
konsultasi dengan (APD) di (APD) saya ikut
pimpinan Saya menyiapkan desain Diri (APD) saya
puskesmas poster penggunaan APD. berkontribusi
ikut
3. Meminta Embaloh Hilir dalam visi
berkontribusi
persetujuan puskesmas yaitu
Terciptanya dalam
pimpinan (Nasionalisme:
Kecamatan penguatan nilai
4. Mencetak poster Tanggung Jawab)
Embaloh Hilir organisasi
Saya melakukan Sehat dan Mandiri yaitu respon
5. Menempel poster
konsultasi dengan dan akurat.
pimpinan terkait poster Sebab dengan
yang sudah saya buat membuat poster
penggunaan APD,
tenaga kesehatan
akan lebih paham
(Etika Publik: Taat
akan pentingnya
Perintah)
penggunaan APD
sehingga
27
Saya meminta menciptakan
persetujuan pimpinan kecamatan
terkait poster yang sudah Embaloh Hilir yang
saya buat sehat dan mandiri
28
Pelayanan Publik
(Mudah dan Murah)
Saya membuat poster
Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
secara mudah dan murah
Manajemen ASN
(Profesionalitas)
saya membuat poster
penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
secara professional
4. Membuat
form check
list 1. Menyiapkan alat Tersedianya form Agenda 2 Dengan membuat Dengan
dan bahan check list untuk form check list membuat form
memantau (Akuntabel: Tanggung saya ikut check list saya
2. Membuat form kepatuhan tenaga Jawab) berkontribusi ikut
check list kesehatan dalam dalam visi berkontribusi
Saya menyiapkan alat
3. Melakukan penggunaan APD dan bahan untuk puskesmas yaitu dalam
konsultasi dengan di poli rawat jalan membuat form check list Terciptanya penguatan nilai
pimpinan Puskesmas Kecamatan organisasi
Embaloh Hilir Embaloh Hilir yaitu respon,
4. Meminta Sehat dan Mandiri akurat dan adil.
persetujuan (Nasionalisme: Kerja
pimpinan Keras) Sebab dengan
membuat form
29
5. Mencetak form Saya membuat form check list akan
check list check list meningkatkan
kepatuhan tenaga
Kesehatan dalam
(Etika Publik: Hormat penggunaan APD
dan Sopan) sehingga
menciptakan
Saya melakukan masyarakat
konsultasi dengan Embaloh Hilir yang
pimpinan terkait form sehat dan mandiri.
check list yang sudah
saya buat
Kontribusi terhadap
misi organisasi
(Komitmen Mutu: yaitu:
Efisien)
“ Meningkatkan
Saya meminta dan
persetujuan pimpinan mempertahankan
terkait form check list pelayanan
yang sudak saya buat kesehatan yang
bermutu, merata,
dan terjangkau
(Anti Korupsi: Mandiri)
Sebab dengan
Saya mencetak form membuat form
check list check list akan
meningkatkan
kepatuhan tenaga
Kesehatan dalam
penggunaan APD
sehingga
30
Agenda 3 meningkatkan
pelayan kesehatan
Whole Of Government di puskesmas
(Kepentingan Bersama) Embaloh Hilir
Saya membuat form
check list untuk
kepentingan bersama
Pelayanan Publik
(Partisipatif)
Saya berpartisipasi dalam
membuat form check list
5. Melakukan
sosialisasi 1. Menyiapkan materi 1. Tersedianya Agenda 2 Dengan Dengan
dan peragaan sosialisasi materi (Akuntabilitas: melakukan melakukan
pemakaian 2. Melakukan pre test sosialisasi Tanggung Jawab) sosialisasi dan sosialisasi
Alat sebelum sosialisasi 2. Terlaksananya Saya menyiapkan materi peragaan peragaan
Pelindung 3. Melakukan sosialisasi dan sosialisasi penggunaan Alat pemakaian Alat
Diri (APD) sosialisasi dan peragaan Pelindung Diri Pelindung Diri
31
serta peragaan pemakaian Alat (APD) serta (APD) serta
pengisian pemakaian Alat Pelindung Diri pengisian form pengisian form
form check Pelindung Diri (APD) serta (Nasionalisme: Adil) check list saya check list saya
list (APD) serta pengisian form Saya melakukan pre test ikut berkontribusi ikut
pengisian form check list sebelum sosialisasi dalam visi berkontribusi
check list 3. Pemahaman puskesmas yaitu dalam
4. Melakukan post tenaga (Etika Publik: Cermat Terciptanya penguatan nilai
test setelah Kesehatan di dan Disiplin) Kecamatan organisasi
sosialisasi puskesmas Saya melakukan Embaloh Hilir yaitu respon,
5. Membuat laporan Embaloh Hilir sosialisasi dan peragaan Sehat dan Mandiri akurat, adil dan
hasil kegiatan mengenai pemakaian Alat Pelindung harmonis
kepatuhan Diri (APD) serta pengisian Sebab dengan
dalam form check list pelaksanaan
menggunakan sosialisasi
APD (Komitmen Mutu: diharapkan
4. Pemahaman Efektif) masyarakat lebih
tenaga Saya melakukan post test memahami tentang
Kesehatan setelah sosialisasi pentingnya
dalam penggunaan APD
pengisian form (Anti korupsi: Kerja sehingga
check list Keras dan Jujur) menciptakan
5. Laporan Saya membuat laporan kecamatan
kegiatan hasil kegiatan Embaloh Hilir yang
6. Foto kegiatan sehat dan mandiri.
Kontribusi terhadap
Agenda 3 misi organisasi
Whole Of Government yaitu:
(Koordinasi) “Mendorong
Saya melakukan kemandirian
sosialisasi dan peragaan masyarakat untuk
penggunaan Alat hidup sehat ”
32
Pelindung Diri (APD) serta Sebab dengan
pengisian form check list pelaksanaan
berkoordinasi dengan sosialisasi
pihak terkait diharapkan
masyarakat lebih
Pelayanan Publik memahami tentang
(Tidak Diskriminatif) pentingnya
Saya tidak diskriminatif penggunaan APD
dalam melakukan sehingga
sosialisasi dan peragaan mendorong
penggunaan Alat kemandirian
Pelindung Diri (APD) serta masyarakat untuk
pengisian form check list hidup sehat.
Manajemen ASN
(Profesionalitas)
Saya melakukan
sosialisasi dan peragaan
penggunaa Alat Pelindung
Diri (APD) serta pengisian
form check list dengan
professional
33
B. Jadwal Pelaksanaan
1. Jadwal Implementasi Aktualisasi
Dalam melaksanakan rencana aktualisasi akan dijadwalkan pada waktu
tertentu dan mempunyai output yang jelas agar dapat memudahkan Calon Pegawai
Negeri Sipil membuat laporan hasil aktualisasi. Berikut jadwal rencana aktualisasi
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dibawah ini :
Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan
April Mei Juni
4 1 2 3 4 1 2
Menelaah dengan pimpinan
1
terkait rencana kegiatan
Menyusun rencana kegiatan
2
sosialisasi
Membuat poster
3 penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD)
34
35
36
BAB V
KESIMPULAN
Dari fakta yang terjadi di lapangan bahwa tidak adanya pengawasan dalam
kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada tenaga kesehatan di poli
rawat jalan puskesmas Embaloh Hilir maka pentingnya untuk mengoptimalkan
kepatuhan terhadap penggunaan APD tersebut dengan melakukan kegiatan
aktualisasi.
Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas Embaloh Hilir
adalah sebagai berikut:
a. Menelaah dengan pimpinan terkait rencana kegiatan
b. Menyusun rencana kegiatan sosialisasi
c. Membuat poster pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
d. Membuat form check list
e. Melakukan sosialisasi dan peragaan pemakaian APD serta pengisian form
check list
Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja peserta
pelatihan dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai seorang ASN yang
bertugas sebagai dokter, serta dapat terealisasi dan diberikan kelancaran selama
melakukan off campus.
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Puskesmas Embaloh Hilir,
kabupaten Kapuas Hulu yang akan di mulai pada tanggal 26 April sampai dengan
batas waktu selesai untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan
pembimbingan dan arahan dari coach serta mentor dan laporan hasil pelaksanaan
kegiatan di presentasikan pada tanggal 9 Juni 2021.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Peraturan Bupati Kapuas Hulu No. 28 Tahun 2015 Tentang Uraian Tugas Pusat
Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kapuas Hulu.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 93 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Profil UPT. Puskesmas Embaloh Hilir, 2019. Kapuas Hulu Tahun 2019
Purwanto, E. A, Tyastianti, D. , Taufiq, A, & Novianto,W. 2017. PELAYANAN
PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Puspitapuri, W. (2017). Pegawai Negeri Sipil: Pola Karir Sesuai Perspektif Undang
Undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014. Jurnal Administrasi
Publik, 8(1).
Puspito, dkk. 2011. Pendidikan Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Rinaldi, R. 2012. Analisis Kualitas Pelayanan Publik. Palembang: Sekretariat
Daerah Sumatra Utara.
Sarman. 1995. Memaknai Kembali Nasionalisme.
Sindhunata. 2000. Politik Kebangsaan dan Keadilan Sosial.
Suriani, A. 2020. Kualitas Pelayan Publik. Jakarta: Institut Ilmu Sosial dan
Manajemen STIAMI.
Suwarno & Sejati. 2017. WHOLE OF GOVERNMENT: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
The Liang Gie. 2006. Etika Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Universitas
Terbuka
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan I II, dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesi No. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.
Yuniarsih & Taufiq. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
39