Anda di halaman 1dari 57

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS

OPTIMALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI ERA


ADAPTASI KEBIASAAN BARU (NEW NORMAL)
DI UPT. PUSKESMAS SILIWANGI KAB. GARUT

Disusun Oleh:

GEMAH NURIPAH RAHAYU, A.Md.Kep.

NIP. 198907192020122009

ANGKATAN XI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II

ANGKATAN XI TAHUN 2021

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REGIONAL BANDUNG
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XI
Tahun 2021

JUDUL : Optimalisasi Pelaksanaan Kegiatan


Prolanis di Era Adaptasi Kebiasaan
Baru (New Normal) di
UPT.Puskesmas Siliwangi
Kab.Garut
NAMA : Gemah Nuripah Rahayu, A.Md.Kep

NIP : 19890719121222009

GOLONGAN PANGKAT/RUANG : IIC/ Perawat Pelaksana

SATUAN KERJA : UPT. Puskesmas Siliwangi

Disetujui dapat diimplementasikan pada tahap Habituasi, untuk selanjutnya


diujikan dalam Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang dilaksanakan pada
Tanggal 01 Oktober 2021 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Regional Bandung.

Garut, 12 Agustus 2021


Coach, Penguji

Yetti Seprianti Br. Sembiring, S.STP Drs. H. Didit Fajar Putradi, M.Si

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan, karena dengan

limpahan segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

tugas rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dengan judul

“Optimalisasi Pelaksanaan Kegiatan Prolanis di Era Adaptasi Kebiasaan

Baru (New Normal) di UPT.Puskesmas Siliwangi Kab.Garut.

Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun

sebagai salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil Golongan II Angkatan XI yang diselenggarakan di UPT

Puskesmas Siliwangi Kab. Garut sebagai bentuk pemahaman konseptual

dan internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang diterapkan di UPT Puskesmas

Siliwangi kab. Garut.

Dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini,

penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Yetti Seprianti Br. Sembiring, S.STP selaku coach yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan

aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

2. dr. Hj. Nia Soniawati selaku mentor serta Kepala UPT Puskesmas

Siliwangi Kab. Garut yang telah memberikan arahan dan dukungan

sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Drs. H. Didit Fajar Putradi, M.Si selaku penguji yang memberikan saran,

masukan perbaikan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini

sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik.

ii
4. Keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan

sehingga penulis bisa melalui semua proses kegiatan Pelatihan Dasar

CPNS dengan baik.

5. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XI atas

inspirasi,kontribusi dan dukungannya.

Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh

tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dengan prinsip Manajemen

Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of Government

dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang

mendasar pada rancangan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada

semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang

membangun untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Garut, 12 Agustus 2021

Gemah Nuripah Rahayu, A.Md.Kep

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................... vii

DAFTAR BAGAN .............................................................................. viii

A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1

B. TUJUAN, MANFAAT, DAN RUANG LINGKUP ............................ 4

C. PROFIL INSTANSI……………………………………………………. 6

D. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS

DAN ALTERNATIF SOLUSI ................................................................ 23

E. RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................... 33

F. FRAMEWORK RANCANGAN AKTUALISASI .............................. 46

G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI ........................................ 47

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 48

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Siliwangi ……………… 15

Gambar 2 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Siliwangi………………. 19

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Sumber Daya Manusia Kesehatan


UPT.Puskesmas Siliwangi .................................................. 13

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Dan Rumah Tangga Wilayah


Puskesmas Siliwangi Tahun 2019 ..................................... 20

Tabel 1.3. Distribusi penduduk wilayah Puskesmas Siliwangi


menurut jenis kelamin dan kelompok Umur Tahun 2019 ... 21

Tabel 1.4. Rekapitulasi Basis Data Terpadu Tahun 2019


Wilayah kerja Puskesmas Siliwangi ................................... 22
Tabel 1.5. Pengelompokan Isu Kontemporer
di UPT Puskesmas Siliwangi .............................................. 24
Tabel 1.6. Identifikasi Isu Kontemporer
di UPT Puskesmas Siliwangi .............................................. 27

Tabel 1.7. Analisis SWOT ................................................................... 29

Tabel 1.8. Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) ........................ 30

Tabel 1.9. Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE) ................... 31

Tabel 1.10. Rancangan Aktualisasi ..................................................... 37

Tabel 1.11. Jadwal Kegiatan Habituasi ............................................... 47

vi
DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Rancangan Aktualisasi……………………… 46

vii
A. LATAR BELAKANG

Perkembangan pandemi COVID-19 terjadi begitu cepat,

penularannya meluas ke berbagai negara dalam waktu singkat. Bahkan,

pandemi COVID-19 berdampak ke semua aspek kehidupan, baik

perekonomian,pendidikan maupun bidang kesehatan. Munculnya

Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) ini membawa dampak signifikan

ke perubahan dunia. Hampir tidak ada yang bisa berkelit dari kemunculan

virus Covid-19 ini, tidak terkecuali terhadap pelayanan publik sejak virus

corona pertama kali muncul akhir Desember 2019 lalu. Sejak diumumkan

kasus positif virus Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu,

pemerintah meningkatkan langkah-langkah dalam menangani pandemi

global dari Covid-19. Sebelum itu, pemerintah juga telah meningkatkan

kesiagaan banyak Rumah Sakit,Puskesmas dan peralatan yang sesuai

dengan standar internasional, termasuk pada anggaran yang secara

khusus dialokasikan bagi segala upaya pencegahan dan penanganan.

Sejak awal Maret 2020, berbagai kebijakan telah diupayakan oleh

pemerintah pusat dan daerah. Mulai dari membatasi hubungan sosial

(social distancing), menghimbau untuk bekerja di rumah (work from

home) bagi sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN), meniadakan

kegiatan ibadah, dan meminta masyarakat untuk tetap di rumah serta

mengurangi aktivitas ekonomi di luar rumah. Kebijakan tersebut bermaksud

baik, namun dampak dari kebijakan tersebut memiliki resiko tinggi, hingga

akhir Maret 2020 kebijakan pemerintah bukan hanya social distancing tapi

1
dilanjutkan dengan Physical Distancing, dan juga pemerintah telah

menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penyakit kronis adalah jenis penyakit yang memiliki durasi waktu

yang lama dan biasanya dalam proses yang lambat. Penyakit kronis, seperti

diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, kanker, dan stroke, telah

menjadi penyebab kematian di dunia, yaitu sebesar 63% dari semua

penyebab kematian. Pada tahun 2008, terdapat 36 juta orang yang

meninggal karena penyakit kronis, 90% dari kematian ini terjadi di negara

miskin dan negara berkembang. Di Indonesia sendiri, penyakit tidak

menular atau penyakit kronis adalah penyebab kematian terbanyak.

Proporsi angka kematian akibat penyakit kronis meningkat dari 41,7% pada

tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007.

Penyakit kronis yang sebenarnya dapat dicegah ini merupakan

penyebab kematian terbesar dengan jumlah proporsi cukup besar pula

termasuk pembiayaannya juga sangat besar yaitu 60% dari pembiayaan

kesehatan seluruh masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, dalam

penanganan penyakit kronis diperlukan program yang bersifat preventif,

promotif, kuratif, dan rehabilitative secara berkesinambungan.

Sejak tahun 2014 BPJS Kesehatan telah menerapkan Program

Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis),yaitu suatu sistem pelayanan

kesehatan dan pendekataan proaktif yang dilaksanakan secara integritas

yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan tingkat pertama, dan BPJS

Kesehatan. Penyakit yang termasuk kedalam Prolanis adalah hipertensi

dan diabetes melitus tipe 2 dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi

2
peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai

kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif

dan efisien. Prolanis menjadi salah satu program unggulan dalam

penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia

Sehat (JKN-KIS). Lewat program ini, BPJS Kesehatan melakukan

pendekatan proaktif dan terintegrasi kepada masyarakat, khususnya para

lansia serta pasien penyakit kronis.

Terdapat 4 klub prolanis yang termasuk ke dalam wilayah kerja

Puskesmas Siliwangi yaitu Klub Pakuwon, Klub Regol, Klub Paminggir dan

Klub Muarasanding. Untuk pelaksanaan program biasanya dilaksanakan

dimasing-masing kelurahan. Jumlah dari peserta Prolanis yang di Kelola

oleh Puskesmas Siliwangi sampai dengan tanggal 30 juli 2021 adalah 250

orang. Peserta Prolanis Hipertensi ada 160 orang dan peserta Prolanis

Diabetes Melitus ada 90 orang.

Setelah melakukan telaah mengenai optimalisasi pelaksanaan

kegiatan program pengelolaan penyakit kronis di Puskesmas Siliwangi

terdapat kendala yang ditimbulkan setelah penerapan kebijakan program

prolanis di era adaptasi kebiasaan baru (new normal) ini,yaitu kurangnya

komunikasi antara pemegang program dari pihak puskesmas dengan

peserta prolanis, karena tidak adanya komunikasi tatap muka. Maka dari itu

perlu peningkatan komitmen pelayanan di Puskesmas Siliwangi terkait

dalam memecahkan masalah tsb. Salah satu dampak yang akan timbul jika

permasalahan isu tersebut tidak ditangani dengan baik yaitu tidak

tercapainya tujuan dari program prolanis dalam mendorong peserta

3
prolanis untuk mencapai kualitas hidup optimal sehingga dapat mencegah

komplikasi penyakit,terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.

Diharapkan dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini, dapat

terwujudnya “Optimalisasi Pelaksanaan Kegiatan Prolanis di Era

Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) di UPT.Puskesmas Siliwangi

Kab.Garut”.

B. TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP

B.1 Tujuan

Sesuai dengan latar belakang yang telah disampaikan di atas,

penyusunan rancangan aktualisasi ini memiliki tujuan :

1. Mengetahui kebijakan dari pelaksanaan program pengelolaan

penyakit kronis (prolanis) di Puskesmas Siliwangi di era adaptasi

kebiasaan baru (new normal)

2. Mengetahui proses pelaksanaan (edukasi, aktifitas klub dan

pemantauan kesehatan) program pengelolaan penyakit kronis

(prolanis) di Puskesmas Siliwangi di era adaptasi kebiasaan baru

(new normal)

3. Mengurangi dampak resiko yang ditimbulkan dari kurangnya

komunikasi antara pemegang program prolanis dari pihak

puskesmas dengan peserta prolanis.

4
B.2 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan nilai

ANEKA dan substansi mata pelatihan Manajemen ASN, WoG dan

Pelayanan Publik

2. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas

pelayanan dalam hal mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan

prolanis di era adaptasi kebiasaan baru (new normal) sesuai dengan

visi,misi dan nilai-nilai organisasi

3. Bagi peserta prolanis

Mempermudah mendapatkan informasi dalam hal pelaksanaan

kegiatan prolanis di puskesmas siliwangi di era adaptasi kebiasaan

baru (new normal).

B.3 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup atau batasan dalam kegiatan Aktualisasi ini adalah :

1. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai

dengan rancangan Aktualisasi yang telah disusun yaitu Optimalisasi

Pelaksanaan Kegiatan Prolanis di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

(New Normal) di UPT.Puskesmas Siliwangi Kab. Garut.

5
2. Waktu pelaksanaan habituasi dari rancangan Aktualisasi ini adalah

selama 30 hari kerja, yang dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus

2021 hingga 24 September 2021

3. Kegiatan rancangan aktualisasi ini mencakup kegiatan :

 Melakukan konsultasi dengan mentor tentang isu yang dipilih

 Membuat WA Grup khusus Prolanis

 Kolaborasi dengan tim IT untuk membuat Google Form

Skrinning untuk pemantauan Kesehatan khusus program

Prolanis

 Membuat media edukasi secara online untuk sarana

penyuluhan.

 Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan .

4. Tempat dilaksanakan kegiatan aktualisasi ini adalah di UPT

Puskesmas Siliwangi Kabupaten Garut.

C. PROFIL INSTANSI

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan

untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,

preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat,

pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat

yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan

yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan

6
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas selain merupakan ujung tombak layanan kesehatan di

masyarakat, juga sebagai pusat pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki

perilaku sehat, sehingga akan dapat mengurangi beban pembiayaan

kesehatan pada sisi kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu, secara manajerial

diperlukan perubahan pola kepemimpinan di Puskesmas dan Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota serta Provinsi dari pasif menunggu masalah

kesehatan timbul menjadi aktif, merespons dan mengantisipasi

permasalahan yang ada, dari yang sifatnya directive menjadi kolaboratif,

dari yang sifatnya individualisme menjadi team work dan dari yang sifatnya

serve ke care bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Pada bagian lain, tata

kelola program dan manajemen harus terus menerus ditingkatkan ke arah

yang lebih baik, melalui sinergitas pusat dan daerah, satu kesatuan siklus

manajemen yakni perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan

dan evaluasi sampai pada pertanggung jawaban serta

pengadministrasiannya.

Untuk itu diperlukan suatu data kesehatan yang berupa laporan

tahunan kesehatan di wilayah Puskesmas. Laporan Tahunan merupakan

bagian dari sistem informasi kesehatan yang sangat penting artinya dalam

mengevaluasi keberhasilan pembangunan bidang kesehatan sekaligus

bisa digunakan sebagai bahan evaluasi dalam upaya terwujudnya

kecamatan Sehat. Selain itu laporan tahunan juga diarahkan sebagai

7
sarana penyedia data dan informasi untuk perencanaan, pengambilan

keputusan dan managemen kesehatan. Laporan Tahunan UPT Puskesmas

Siliwangi adalah gambaran situasi kesehatan dan pelayanan kesehatan di

wilayah kerja UPT Puskesmas Siliwangi yang menyajikan data/informasi

mengenai kesehatan dan data pendukung yang berpengaruh terhadap

bidang kesehatan.

C.1 Visi, Misi, Nilai Organisasi dan Motto Instansi

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, UPT Puskesmas

Siliwangi memiliki:

C.1.1 Visi

“Terwujudnya Puskesmas Siliwangi yang Ramah, Aman,

Profesional, Indah, dan Harmonis (RAPIH) Dalam Mendukung

Terwujudnya Pembangunan Kesehatan di Wilayah Kerja

Puskesmas”

C.1.2 Misi

1. Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan yang prima

2. Menggalang Konsolidasi Internal, Integritas dan Solidaritas

3. Menjalin Kemitraan dan koordinasi dengan lintas sektor

4. Memberdayakan Masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan

sehat ( PHBS )

5. Menjadikan puskesmas sebagai sarana pengembangan

pendidikan.

8
C.1.3 Tata Nilai Puskesmas

Dan sebagai dukungan dalam mewujudkan Visi, Misi Kabupaten

Garut dan Gerakan Besar Dinas Kesehatan, UPT Puskesmas

Siliwangi mengedepankan pelayanan dengan mengusung tata nilai

“RAPIH”, yang dijabarkan sebagai berikut:

1. R yaitu Ramah ,Ramah mengandung arti bahwa semua

karyawan mampu memberikan pelayanan paripurna kepada

pasien untuk bersikap ramah serta memegang teguh filosofi

senyum, salam, sapa, sopan dan santun (5S);

2. A adalah Aman, yang mengandung arti bahwa selalu

mengedepankan kepentingan pasien yang berprinsip pada

pemberian rasa aman dalam pelayanan, pemberian tindakan

medis dan non medis serta responsif;

3. P yaitu Profesionalisme, mengandung pengertian bahwa semua

karyawan adalah pribadi yang bekerja secara profesioanal yang

memiliki etos kerja (semangat juang yang tinggi), berkemampuan

berinovasi dan produktif serta mampu berdaya saing dan selalu

menggali sumber pengetahuan;

4. I yakni Indah, mengandung pengertian bahwa pelayanan

kesehatan di wilayah kerja Puskesmas didukung oleh kondisi

fisik puskesmas yang tertata indah dengan mengusung prinsip

ketertiban, kebersihan dan keindahan (K3); dan

5. H yaitu Harmonis, mengandung arti bahwa pelayanan kesehatan

di wilayah kerja Puskesmas ditunjang oleh hubungan inter

9
personal yang harmonis, mengedepankan rasa saling

menghargai, menghormati dalam team working yang kompak dan

memiliki tujuan yang sama.

C.1.4 Motto Puskesmas

Puskesmas Siliwangi juga memiliki motto “Melayani melebihi

harapan”.

C.2 Tugas Pokok Bidang

C.2.1 Tugas dan Fungsi Puskesmas

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014

pasal 4 bahwa Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan

sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 di atas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat

pertama di wilayah kerjanya.

2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat

pertama di wilayah kerjanya.

10
C.2.2 Tugas dan Fungsi Perawat Pelaksana/Terampil

Berdasarkan Permenpan Nomor 35 Tahun 2019 tentang

Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, tugas dan

fungsi Perawat Pelaksana/Terampil meliputi :

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan

keperawatan;

3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat

dalam rangka melakukan upaya promotif;

4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik

pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam

rangka upaya preventif;

5. Memberikan oksigenasi sederhana;

6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/

bencana/ kritikal;

7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta

bebas risiko penularan infeksi;

8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana

pada area medikal bedah;

9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di

area anak;

10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di

area maternitas;

11
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di

area komunitas;

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di

area jiwa;

13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;

14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan

intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi;

15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan

perawatan paliatif;

16. Memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada

kondisi kehilangan/ berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan

keperawatan;

17. Melakukan perawatan luka; dan

18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

C.3 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Siliwangi

Berlangsungnya suatu puskesmas didukung oleh karyawan/ pekerja

yang secara aktif melakukan kegiatan, tanpa kehadiran pegawai semua

kegiatan atau program yang ada di puskesmas tidak dapat berjalan

dengan baik, adapun ketenagaan yang ada di UPT Puskesmas Siliwangi

sampai dengan Bulan Juli tahun 2021 sebanyak 68 orang karyawan,

dengan rincian sebagai berikut :

12
Tabel 1.1
Sumber Daya Manusia Kesehatan UPT Puskesmas Siliwangi
Status Tenaga
No. Jenis Tenaga PNS PPPK TKK Non Jumlah
PNS SDM
1 Kepala 1 1
Puskesmas
2 Kepala Tata 1 1
Usaha
3 Dokter Umum 2 2
4 Dokter Gigi 1 1
5 Perawat 14 3 3 20
6 Perawat Gigi 1 1 1 3
7 Bidan 8 8 16
Puskesmas
8 Apoteker 1 1 2
9 Asisten 1 1 2 4
Apoteker
10 Promkes 1 1
11 Analis 1 2 3
12 Sanitarian 1 1 2
13 Tenaga Gizi 1 1
14 Tata Usaha 1 9 10
15 Operator IT 1 1
Jumlah 35 5 26 2 68

Jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang ada di UPT

Puskesmas Siliwangi sampai dengan Bulan juli Tahun 2021 sebanyak 68

Orang terdiri dari :

 Jumlah Pegawai PNS : 35 orang

 Jumlah Pegawai PPPK : 5 orang

 Jumlah Pegawai Honor Daerah (TKK) : 26 orang

 JumlahNon PNS : 2 orang

 Jumlah Total Pegawai : 68 orang

13
Berdasarkan jumlah SDM kesehatan yang ada di Puskesmas

Siliwangi menurut standar ketenagaan puskesmas yang ada pada

Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 untuk jumlah ketenagaan bidan dan

perawat sudah melebihi, tetapi jika di sandingkan dengan analisis beban

kerja yang berorientasi pada kinerja, kelebihan tenaga tersebut masih

rasional dan sesuai , karena kebutuhan untuk melakukan pelayanan sesuai

beban kerja yang ada.

Pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan

merupakan komponen strategis pembangunan kesehatan guna

mempercepat pemerataan pelayanan kesehatan dan pencapaian tujuan

pembangunan kesehatan. Kinerja suatu organisasi akan ditentukan oleh

salah satu unsur utama yaitu kualitas sumber daya manusia. Tujuan dari

upaya pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan adalah

meningkatnya pemberdayaan dan penyediaan sumber daya manusia

dibidang kesehatan dari masyarakat dan pemerintah yang bermutu dalam

jumlah dan jenis yang cukup sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu

peningkatan sumber daya manusia kesehatan yang dilakukan selain

kuantitas juga dilakukan peningkatan kualitas kompetensinya melalui

pelatihan, workshop dan bimbingan teknis baik yang dilakukan oleh Dinas

Kesehatan maupun yang dilakukan berdasarkan dana swadaya

Puskesmas.

14
Gambar 1.1

Struktur Organisasi UPT Puskesmas Siliwangi

2021

dr.Hj. NIA SONIAWATI

ILDA JUANDA, S.Kep,NERS

apt. ANNA SITI SOLIHAT, S.Farm

Struktur organisasi UPTD Puskesmas Siliwangi dengan status

PPK BLUD Penuh, terdiri dari :

a. Kepala UPTD Puskesmas;

b. Kepala Sub bagian Tata Usaha

c. Penanggungjawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan

Masyarakat, membawahkan:

1) Pelaksana pelayanan promosi kesehatan dan UKS;

2) Pelaksana pelayanan kesehatan lingkungan;

3) Pelaksana pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM;

4) Pelaksana pelayanan gizi yang bersifat UKM;

5) Pelaksana pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;

15
6) Pelaksana pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.

d. Penanggungjawab UKM Pengembangan membawahkan :

1) Pelaksana pelayanan kesehatan jiwa;

2) Pelaksana pelayanan kesehatan gigi masyarakat;

3) Pelaksana pelayanan kesehatan tradisional komplementer;

4) Pelaksana pelayanan kesehatan olahraga;

5) Pelaksana pelayanan kesehatan indera;

6) Pelaksana pelayanan kesehatan lansia; dan

7) Pelaksana pelayanan kesehatan kerja

e. Penanggungjawab UKP, kefarmasiaan dan Laboratorium

membawahkan :

1) Pelaksana pelayanan pemeriksaan umum;

2) Pelaksana pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

3) Pelaksana pelayanan kia-kb yang bersifat ukp dan persalinan;

4) Pelaksana pelayanan gawat darurat;

5) Pelaksana pelayanan gizi klinik;

6) Pelaksana pelayanan rawat inap /poned;

7) Pelaksana pelayanan kefarmasian; dan

8) Pelaksana pelayanan laboratorium /penunjang diagnosa.

f. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring

Fasilitas Pelayanan Kesehatan, membawahkan :

1) Pelaksana puskesmas pembantu

2) Pelaksana puskesmas keliling

3) Bidan desa; dan

16
4) Pelaksana jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

g. Satuan Pengawas Internal; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

C.3.1 Sarana Kesehatan

a. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang menunjang pelayanan kesehatan di

UPT Puskesmas Siliwangi diantaranya :

1. Bangunan Puskesmas Poli Rawat Jalan ;

2. Puskesmas Pembantu;

3. Apotek;

4. Laboratorium;

5. Mushola;

6. Ruang aula pertemuan;

7. Nursing center;

8. Ruang laktasi;

9. Ambulance;

10. Kendaraan operasional Puskesmas keliling; dan

11. Posyandu;

UPT Puskesmas Siliwangi merupakan Puskesmas Non Rawat

Inap,namun untuk pelayanan persalinan 24 jam yang di tunjang dengan

sarana transportasi 2 buah ambulance sedangkan dalam rangka

penunjang di bidang pelayanan terhadap masyarakat, UPT Puskesmas

17
Siliwangi memiliki di luar gedung yaitu 1 buah pustu yang terletak di

Kelurahan Muarasanding .

C.4 Gambaran Umum dan Kependudukan

C.4.1 Gambaran Umum Puskesmas Siliwangi

 Geografi

Puskesmas Siliwangi merupakan salah satu Puskesmas dari 3

Puskesmas yang berada di wilayah kecamatan Garut kota, Kondisi fisik

Geografis Wilayah kerja Puskesmas Siliwangi terletak pada 07º,13,00.4

L S (Lintang Selatan) dan 107º,54,-13.1,BT ( Bujur Timur ) dengan luas

wilayah 467.871 Ha ( 4,68 km2) . Terdiri dari :

 Daratan 241,73 Ha

 Pesawahan 164,3 Ha

 Lapangan 2,55 Ha

 Tanah pekuburan dan Sungai 59,291 Ha

Batas wilayah kerja Puskesmas Siliwangi terdiri dari :

 Sebelah Utara : Kelurahan Sukamentri

 Sebelah Selatan : Kelurahan Bayongbong

 Sebelah Timur : Kelurahan Ciwalen

 Sebelah Barat : Kelurahan Tarogong Kidul

18
Gambar 1.2
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILIWANGI

Kecamatan Garut Kota


Kabupaten Garut

 Topografi dan Iklim

Kecamatan Garut Kota berada pada ketinggian 717 mdpl

dikelilingi oleh Gunung Karacak (1.838 m), Gunung Cikuray (2.821 m),

Gunung Papandayan (2.622 m), dan Gunung Guntur (2.249 m).

Curah hujan rata-rata tahunan di sekitar Garut berkisar antara 2.589

mm dengan bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan.

Suhu udara bervariasi dengan temperatur berkisar antara 24 °C –

27°C.

Wilayah kerja puskesmas Siliwangi dialiri oleh beberapa sungai

antara lain : Sungai Cimanuk, Sungai Cipeujeuh, dan Sungai Cimandiri.

19
 Pemerintahan

Secara Administratif Wilayah kerja UPTD Puskesmas Siliwangi

terdiri dari 4 Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Regol jarak ke puskesmas 1,1 km

2. Kelurahan Pakuwon jarak ke puskesmas 900 meter

3. Kelurahan Paminggir jarak ke puskesmas 850 meter

4. Kelurahan Muara Sanding jarak ke puskesmas 2,5 km

Yang terdiri dari 71 Rukun Warga dan 305 Rukun Tetangga.

C.4.2 Kependudukan

Berdasarkan Data Kecamatan Tahun 2020 jumlah penduduk

Puskesmas Siliwangi sebesar 38.435 jiwa yang terdiri dari penduduk

laki-laki sebanyak 19.418 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak

19.017 jiwa.

Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Dan Rumah Tangga Wilayah Kerja
Puskesmas Siliwangi Tahun 2020
Jumlah
RW RT Jumlah
NO Kelurahan Laki Perempuan total KK

1 Regol 23 93 5.705 5.637 11.342 2.871

2 Pakuwon 12 58 3.924 3.777 7.701 2351

3 Paminggir 17 75 4.438 4.451 8.889 2.585

4 Muarasanding 19 79 5.351 5.152 10.503 3.008

Jumlah total 71 305 19.418 19.017 38.435 10.815

Sumber : Kecamatan Tahun 2020

20
Tabel 1.3
Distribusi penduduk wilayah kerja Puskesmas Siliwangi menurut
jenis kelamin dan kelompok Umur Tahun 2020
NO UMUR JUMLAH PENDUDUK JUMLAH
Laki laki Perempuan
1 0-<1 449 431 880
2 1 - 4 1.323 1.273 2.596
3 5- 9 1.737 1.609 3.346
4 10 - 14 1.850 1.699 3.549
5 15 – 19 1.683 1.596 3.279
6 20 - 24 1.561 1.519 3.080
7 25 - 29 1.471 1.398 2.869
8 30 - 34 1.559 1.448 3.007
9 35 - 39 1.555 1.469 3.024
10 40 - 44 1.345 1.324 2.669
11 45 - 49 1.152 1.145 2.297
12 50 - 54 1.089 1.126 2.215
13 55 - 59 895 941 1.836
14 60 - 64 691 714 1.405
15 65 - 69 421 457 878
16 70 - 74 312 384 696
17 75 + 325 484 809
Jumlah 19.418 19.017 38.435
Sumber : Data Profil Desa

Pada Tabel 1.3 terlihat bahwa jumlah balita, anak dan remaja

sebesar 10.371 orang ( 26,98 %) dari seluruh total penduduk 38.435

orang dan jumlah usia lanjut sebesar 2.383 orang ( 6,20 %) dari seluruh

total penduduk Puskesmas Siliwangi. Berdasarkan data ini dapat kita

lihat bahwa komposisi penduduk usia produktif 25.681 orang (66,82 %)

lebih besar dibandingkan usia non produktif (anak-anak dan usia lanjut).

Indikator penting yang terkait dengan distribusi penduduk menurut

umur yang sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk

21
adalah ratio beban ketergantungan atau dependency ratio. Ratio beban

ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara

banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan diatas

65 tahun) dengan banyaknya umur produktif (umur 15-64 tahun). Ratio

beban ketergantungan di Wilayah Puskesmas Siliwangi 49,66 % angka

ini menunjukkan setiap 100 orang yang masih produktif akan

menanggung 49-50 orang yang belum/sudah tidak produktif lagi.

 Sosial Ekonomi

Berdasarkan Data Kecamatan Tahun 2020 jumlah Masyarakat

Miskin di wilayah kerja Puskesmas Siliwangi sebanyak 9.001 jiwa (23,42

%).

Tabel 1.4
Rekapitulasi Basis Data Terpadu Wilayah kerja
Puskesmas Siliwangi Tahun 2020

NO KELURAHAN JUMLAH JIWA JUMLAH KK


1 Regol 2.432 638
2 Pakuwon 1.547 375
3 Paminggir 2.322 614
4 Muarasanding 2.700 775
Jumlah total 9.001 2.402
Sumber : Data Kecamatan Tahun 2020

Pertumbuhan perekonomian di Wilayah Puskesmas Siliwangi,

sebagian besar disokong oleh sektor perdagangan, terutama daerah

yang posisinya dekat dengan pusat kota didukung oleh sektor pertanian,

pegawai negeri sipil , wiraswasta dan sektor jasa lainnya.

22
D. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN

ALTERNATIF SOLUSI

D.1 Identifikasi isu Kontemporer

Aparatur Sipil Negara yang sering disebut ASN terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Menurut

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga

negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai

pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil diberi gaji sesuai

peraturan perundang-undangan dan memiliki nomor induk pegawai

secara nasional. Sebagai ASN, PNS berfungsi sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Sarana pelayanan publik diantaranya ialah Puskesmas.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan

Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di

wilayah kerjanya.

23
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di

Puskesmas yaitu:

1. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang

meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;

2. Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau

pelayanan kesehatan bermutu;

3. Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;

4. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan

yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Dimasa pandemi covid-19 ini, Puskesmas Siliwangi wajib terus

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat pada

masyarakat yaitu dengan cara mematuhi protokol kesehatan untuk

mencegah penyebaran covid-19. Berdasarkan hasil observasi di

lingkungan kerja Puskesmas Siliwangi, berikut ini pengelompokan dari

kondisi yang terjadi dan kondisi yang diharapkan:

Tabel 1.5
Pengelompokan Isu Kontemporer di UPT Puskesmas Siliwangi
NO Kondisi saat ini Kondisi yang Masalah Pengelompoka
diharapkan n Isu

1. Kurangnya Masyarakat Promosi Pelayanan


pengetahuan mengerti dan Kesehatan Publik
masyarakat di paham mengenai tentang
ruang lingkup penyakit Thypoid penyakit
kerja Puskesmas dan Thypoid dan
Siliwangi tentang Cara penanggulang
penyakit Thypoid Penanggulangan annya kurang
dan cara nya. maksimal dan
penanggulangan merata
nya

24
kesetiap
masyarakat.
2. Kurangnya Optimalnya Cuci tangan Manajemen
kesadaran kesadaran tanpa ASN
perawat perawat menggunakan
Puskesmas Puskesmas prinsip 6
Siliwangi tentang Siliwangi tentang langkah sudah
pentingnya cuci pentingnya cuci menjadi
tangan dengan tangan dengan budaya yang
prinsip 6 langkah prinsip 6 langkah kurang baik
sebelum dan sebelum dan yang sering
setelah melayani setelah melayani dilakukan
pasien. pasien.
3. Kurangnya Optimalisasi Tidak adanya Pelayanan
komunikasi pelaksanaan komunikasi Publik
antara kegiatan prolanis tatap muka
pemegang di era adaptasi semenjak
program dari kebiasaan baru diberlakukann
pihak puskesmas (new normal ) di ya kebijakan
dengan peserta UPT. program
prolanis Puskesmas prolanis di era
semenjak di Siliwangi adaptasi
terapkannya kebiasaan
kebijakan di era baru (new
adaptasi normal) di Upt.
kebiasaan baru Puskesmas
(new normal) Siliwangi

4. Kurangnya Optimalisasi Kurang Pelayanan


kesadaran pasien penggunaan tersedianya Publik
dan keluarga masker pada media
pasien tentang pasien dan informasi
pentingnya keluarga pasien tentang
memakai masker yang berobat di pentingnya
saat berobat ke UPT Puskesmas memakai
Puskesmas Siliwangi. masker saat
Siliwangi. berobat di UPT
Puskesmas
Siliwangi.

25
D.2 Penetapan Isu

Penetapan isu yang berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu

penetapan kriteria kualitas isu. Dalam hal penentuan isu utama, maka

perlu dilakukan suatu pengujian dengan menggunakan salah satu

metode yaitu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Metode USG

adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas

isu yang akan diselesaikan. Metode ini dilakukan dengan menentukan

tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan

angka skala (1 s.d 5). Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu

utama atau isu pokok yang akan segera diselesaikan. Berikut adalah

pengertian dari USG:

a. Urgency, yaitu seberapa mendesak isu tersebut apabila tidak

segera ditindak lanjuti dan akan semakin mengancam

keberlangsungan organisasi tersebut.

b. Seriousness, yaitu seberapa serius dampak dari isu tersebut

berpengaruh terhadap kinerja dan keberhasilan suatu organisasi.

Apabila isu tersebut tidak ditangani dengan baik, maka akan

berpengaruh terhadap masalah-masalah yang timbul lainnya.

c. Growth, yaitu tingkat pertumbuhan atau perkembangan isu

tersebut. Apabila isu tersebut tidak segera ditangani maka akan

berkembang dan akan berbahaya bagi keberlangsungan

organisasi.

26
Tabel 1.6
Identifikasi Isu Kontemporer di UPT Puskesmas Siliwangi
Kriteria
No Isu Permasalahan Jumlah Peringkat
U S G
1. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat di ruang
lingkup kerja
4 3 2 9 II
Puskesmas Siliwangi
tentang penyakit
Thypoid dan cara
penanggulangannya
2. Kurangnya kesadaran
perawat Puskesmas
Siliwangi tentang
pentingnya cuci 4 3 1 8 III
tangan dengan prinsip
6 langkah sebelum
dan setelah melayani
pasien.
3. Kurangnya
komunikasi antara
pemegang program
dari pihak
puskesmas dengan
peserta prolanis 4 4 4 12 I
semenjak
diterapkannya
kebijakan pelayanan
di era adaptasi
kebiasaan baru (new
normal)
4. Kurangnya kesadaran
pasien dan keluarga
pasien tentang
pentingnya memakai 4 3 2 9 II
masker saat berobat
ke Puskesmas
Siliwangi

Keterangan :
U : Urgency = Mendesak
1. Tidak penting

27
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
S : Seriousness = Kegawatan
1. Tidak gawat
2. Kurang gawat
3. Cukup gawat
4. Gawat
5. Sangat gawat
G : Growth = Pertumbuhan
1. Tidak cepat
2. Kurang cepat
3. Cukup cepat
4. Cepat
5. Sangat cepat

Berdasarkan table USG di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah

isu yang paling banyak adalah Kurangnya komunikasi antara pemegang

program dari pihak puskesmas dengan peserta prolanis semenjak di

terapkannya kebijakan pelayanan di era adaptasi kebiasaan baru (new

normal). Salah satu dampak yang akan timbul jika permasalahan isu

tersebut tidak ditangani dengan baik yaitu tidak tercapainya tujuan dari

program prolanis dalam mendorong peserta prolanis untuk mencapai

kualitas hidup optimal sehingga dapat mencegah komplikasi

penyakit,terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.

Seperti kita ketahui bersama bahwa berdasarkan Jumlah

kematian pasien corona ,Indonesia bahkan menempati posisi ke-3 se

Asia. Ada beberapa faktor pemicu kematian pasien Corona yang

ditemukan Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19. Salah satunya

adalah memiliki penyakit komorbid yang termasuk ke dalam penyakit

28
kronis. Untuk itu Puskesmas Siliwangi ikut andil dengan cara bekerja

sama dengan pihak BPJS dalam memelihara dan menjaga kesehatan

para peserta Prolanis di wilayah kerja Upt. Puskesmas Siliwangi untuk

mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan

kesehatan yang efektif dan efisien, terlebih di tengah pandemi seperti

sekarang ini. Tentunya dengan berbagai penyesuaian pelaksanaan

program dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

D.3 Pemecahan Masalah Mengenai Isu yang Diambil

Dalam menentukan strategi-strategi isu permasalahan yang ada

ditempat kerja maka akan digunakan metode analisis SWOT dan dibantu

dengan membuat Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan

Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE). Berikut tabel analisis

SWOT:

Tabel 1.7
Analisis SWOT

Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)


1. Lokasi Puskesmas yang 1. Kurangnya media komunikasi
strategis promosi kesehatan di era
kebiasaan baru ( new normal )
di Upt. Puskesmas Siliwangi
2. Pegawai puskesmas melayani 2. Minimnya komunikasi tatap
pasien dengan ramah muka untuk pelayanan
program prolanis semenjak di
terapkannya kebijakan
pelayanan kesehatan di era
kebiasaan ( new normal ) di
3. Para Nakes puskesmas Upt. Puskesmas Siliwangi
sudah banyak yang 3. Terbatasnya sumber daya
mendapatkan sertifikat berupa tempat luas di
pelatihan yang terlisensi Upt.Puskesmas Siliwangi yang
di perlukan sebagai sarana

29
untuk media Promosi
Kesehatan yang diharuskan
dengan memberlakukan
physical distancing

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)


1. Banyaknya jumlah peserta 1. Meningkatnya kasus kematian
Prolanis yang di kelola Covid-19, salah satunya karena
puskesmas memiliki penyakit komorbid
2. Puskesmas Siliwangi sudah yang termasuk kedalam
dilakukan penilaian CPP (Citra penyakit kronis
Penilaian Prima) dan 2. Leveling dan zona
mendapatkan predikat Sangat kewaspadaan Covid-19 di
Baik wilayah kerja Puskesmas
Siliwangi termasuk zona merah

Tabel 1.8
Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI)

Faktor Internal Strategi Bobot Rating Skor


No. Kekuatan A B AxB Kesimpulan

1. Lokasi Puskesmas yang 0,84 I


strategis 0,42 2

2. Pegawai puskesmas
melayani pasien dengan 0,29 0,29
1
ramah

3. Para Nakes puskesmas


sudah banyak yang
0,29 2 0,58 II
mendapatkan sertifikat
pelatihan yang terlisensi
Total 1 1,71
Kelemahan
1. Kurangnya media
komunikasi promosi
kesehatan di era kebiasaan 0,18 3 0,54
baru ( new normal ) di Upt.
Puskesmas Siliwangi

30
2. Minimnya komunikasi tatap
muka untuk pelayanan
program prolanis semenjak di
terapkannya kebijakan
0,46 5 2,3 I
pelayanan kesehatan di era
kebiasaan ( new normal ) di
Upt. Puskesmas Siliwangi

3. Terbatasnya sumber daya


berupa tempat luas di
Upt.Puskesmas Siliwangi
yang di perlukan sebagai 4 II
0,36 1,44
sarana untuk media Promosi
Kesehatan yang diharuskan
dengan memberlakukan
physical distancing.
Total 1 4,28

Tabel 1.9

Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE)

Faktor Eksternal Bobot Rating Skor


No. Strategi Kesimpulan
Peluang A B AxB
1. Banyaknya jumlah peserta 0,4 1 0,4 II
Prolanis yang di kelola
puskesmas

2. Puskesmas Siliwangi
sudah dilakukan penilaian 0,6 2 1,2
CPP (Citra Penilaian I
Prima) dan mendapatkan
predikat Sangat Baik

Total 1 1,6
Ancaman
1. Meningkatnya kasus
kematian Covid-19, salah
satunya karena memiliki
penyakit komorbid yang 0,5 4 2 II
termasuk kedalam
penyakit kronis

31
2. Leveling dan zona
kewaspadaan Covid-19 di 0,5 5 2,5 I
wilayah kerja Puskesmas
Siliwangi termasuk zona
merah

Total 1 4,5

Berdasarkan kesimpulan analisis faktor internal (KAFI) dan analisis

faktor eksternal (KAFE), ditetapkan 2 prioritas dari masing-masing faktor

yaitu sebagai berikut :

a. Kekuatan

1. Lokasi Puskesmas yang strategis

2. Para Nakes puskesmas sudah banyak yang mendapatkan

sertifikat pelatihan yang terlisensi

b. Kelemahan

1. Minimnya komunikasi tatap muka untuk pelayanan program

prolanis semenjak di terapkannya kebijakan pelayanan kesehatan

di era kebiasaan ( new normal ) di Upt. Puskesmas Siliwangi

2. Terbatasnya sumber daya berupa tempat luas di Upt.Puskesmas

Siliwangi yang di perlukan sebagai sarana untuk media Promosi

Kesehatan yang diharuskan dengan memberlakukan physical

distancing.

c. Peluang

1. Puskesmas Siliwangi sudah dilakukan penilaian CPP (Citra

Penilaian Prima) dan mendapatkan predikat Sangat Baik

2. Banyaknya jumlah peserta Prolanis yang di kelola puskesmas .

32
d. Ancaman

1. Leveling dan zona kewaspadaan Covid-19 di wilayah kerja

Puskesmas Siliwangi termasuk zona merah

2. Meningkatnya kasus kematian Covid-19, salah satunya karena

memiliki penyakit komorbid yang termasuk kedalam penyakit

kronis.

Dari skor yang didapat, skor Faktor Internal tertinggi adalah bagian

kelemahan (weakness). Skor faktor eksternal tertinggi adalah bagian

ancaman (threat). Maka strategi-strategi yang digunakan untuk

optimalisasi pelayanan kegiatan prolanis di era adaptasi kebiasaan (new

normal) di Upt. Puskesmas Siliwangi adalah strategi WT (weakness dan

threat), yakni:

1. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang isu yang terpilih

berdasarkan hasil analisis USG

2. Membuat WA Grup khusus Prolanis

3. Kolaborasi dengan tim IT untuk membuat Google Form Skrinning

untuk pemantauan Kesehatan khusus peserta Prolanis

4. Membuat media edukasi secara online untuk sarana penyuluhan

5. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan.

E. RANCANGAN AKTUALISASI

Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di Puskesmas Siliwangi

Kab.Garut sesuai dengan nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

33
Korupsi (ANEKA) dan berprinsip pada Manajemen Aparatur Sipil

Negara (PNS), Pelayanan Publik dan Whole of Government (WoG).

Adapun berkaitan dengan rancangan program tersebut sudah dianalisis

dan mempertimbangkan identifikasi isu, dan untuk merencanakan

kegiatan aktualisasi, langkahnya adalah melakukan identifikasi isu yang

terjadi dan aktual di tempat kerja atau instansi, seperti isu unit kerja, isu

organisasi dan isu individu. Setelah itu memilih isu yang benar-benar

penting berdasarkan penilaian dari kriteria Urgency, Seriousness, dan

Growth (USG) dan untuk dicarikan solusi menggunakan teknik analisa

SWOT. Solusi–solusi yang tercantum disini dikategorikan sesuai

dengan mata pelatihan dari Manajemen PNS, WoG, dan Pelayanan

publik. Sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi

(Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), inisiatif kegiatan peserta

yang disetujui mentor dan coach, dan penugasan dari atasan. Dengan

langkah-langkah atau tahapan tersebut sehingga muncul rencana

kegiatan aktualisasi.

34
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Puskesmas Siliwangi

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat

di ruang lingkup kerja Puskesmas

Siliwangi tentang penyakit Thypoid dan

cara penanggulangannya

2. Kurangnya kesadaran perawat

Puskesmas Siliwangi tentang

pentingnya cuci tangan dengan prinsip

6 langkah sebelum dan setelah

melayani pasien.

3. Kurangnya komunikasi antara

pemegang program dari pihak

puskesmas dengan peserta prolanis

semenjak diterapkannya kebijakan

pelayanan di era adaptasi kebiasaan

new normal

4. Kurangnya kesadaran pasien dan

keluarga pasien tentang pentingnya

memakai masker saat berobat ke

Puskesmas Siliwangi

35
Isu yang Diangkat : Kurangnya komunikasi antara pemegang

program dari pihak puskesmas dengan

peserta prolanis semenjak diterapkannya

kebijakan pelayanan di era adaptasi

kebiasaan baru (new normal)

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelaksanaan Kegiatan

Prolanis di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

(New Normal) di UPT.Puskesmas

Siliwangi Kab.Garut

36
Tabel 1.10
Rancangan Aktualisasi

Penguatan Nilai
Tahapan Output/ Hasil Kontribusi terhadap
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Dasar
Kegiatan Kegiatan Visi Misi Organisasi
Mata Pelatihan Organisasi

1 Melakukan 1. Menghubungi 1. kesepakatan Agenda II : Kegiatan ini Kegiatan ini


konsultasi mentor yaitu jadwal pertemuan diharapkan dapat diharapkan dapat
dengan Kepala Akuntabilitas : mendukung visi memberikan
mentor Puskesmas, (Tanggung jawab, puskesmas yaitu penguatan
tentang isu untuk kejelasan Terwujudnya terhadap tata
yang terpilih menyepakati target,transparansi, puskesmas siliwangi nilai organisasi
berdasarkan waktu dan konsistensi) yang Ramah, Aman, puskesmas
hasil analisis jadwal Profesional, Indah, siliwangi yaitu
USG pertemuan dan Harmonis Profesionalisme
Nasionalisme : (RAPIH) dalam dan Harmonis
(Hormat menghormati, mendukung
2. Mendiskusikan kerja sama, tidak terwujudnya
2. Terangkatnya isu
isu yang akan memaksakan kehendak, pembangunan
yang akan
di ambil saat kesehatan di wilayah
dijadikan musyawarah,
kegiatan kerja puskesmas
pelaksanaan menghormati keputusan)
serta mendukung misi
kegiatan saat
puskesmas siliwangi
aktualisasi yaitu
yang kedua yaitu
kurangnya Etika Publik : Menggalang
komunikasi antara (Integritas, hormat, sopan)
Konsolidasi Internal,
pemegang

37
program prolanis Integritas dan
dari pihak Komitmen mutu : Solidaritas
puskesmas (Efektif, efisien,berorientasi
dengan peserta mutu)
prolanis Anti Korupsi :
(Tanggungjawab,
Kemandirian,kedisiplinan,k
erja keras)
3. Mengajukan 3. Kegiatan yang di
rancangan ajukan disepakati
Agenda III :
gagasan/ ide dan didukung oleh
kreatif dalam mentor
pemecahan Whole of Government :
masalah isu (Koordinasi,
tersebut integrasi,kedekatan dan
pelibatan)

Pelayanan Publik
(Kejelasan,kepastian
waktu,tanggung
jawab,kesopanan)

Manajemen ASN :
(Profesionalisme,
proporsionalitas,delegasi)

38
2 Membuat WA 1. Melakukan 1. Adanya rekapan Agenda II : Kegiatan ini Kegiatan ini
Grup khusus rekapitulasi data peserta diharapkan dapat diharapkan dapat
Prolanis data peserta prolanis yang Akuntabilitas : mendukung visi memberikan
terdaftar terdaftar (Kepemimpinan, kejelasan puskesmas yaitu penguatan
,transparansi,tanggung Terwujudnya terhadap tata
jawab) puskesmas siliwangi nilai organisasi
yang Ramah, Aman, puskesmas
Nasionalisme : Profesional, Indah, siliwangiyaitu
2. Menyiapkan (kerja sama, musyawarah, dan Harmonis Profesionalisme
salinan dan 2. Tersedianya menghormati keputusan) (RAPIH) dalam
meng up salinan data mendukung
date data kontak ( nomor hp terwujudnya
Etika Publik :
kontak pribadi/ keluarga) pembangunan
(Integritas,Kerjasama,
( nomor hp ) peserta prolanis kesehatan di wilayah
para peserta yang ter up date konsultasi,komunikasi) kerja puskesmas
prolanis serta mendukung misi
Komitmen mutu : puskesmas siliwangi
(Efektif, efisien,inovatif) yang pertama yaitu
Menyelenggarakan
3. Membuat Anti Korupsi : Pelayanan kesehatan
WA grup (Kepedulian, yang prima
baru yang 3. Terbentuknya Kedisiplinan,tanggung
diberi nama media komunikasi jawab)
Klub dengan peserta
Prolanis prolanis
Puskesmas
Siliwangi

39
Agenda III :
4. Melakukan 4. Tergabungnya Whole of Government
entri nomor peserta prolanis ke (Koordinasi,
kontak para dalam grup wa integrasi,kedekatan dan
peserta khusus peserta pelibatan)
prolanis ke prolanis
dalam WA puskesmas Pelayanan Publik
grup Klub siliwangi (Kelengkapan sarana &
Prolanis prasarana,Kemudahan
Puskesmas akses,kenyamanan)
Siliwangi
Manajemen ASN :
(Profesionalitas,keterbuka
an,
Persatuan,keterpaduan)

3 Kolaborasi 1. Menghubung 1. Terjalinnya Agenda II : Kegiatan ini Kegiatan ini


dengan tim IT i petugas IT kesepakatan waktu diharapkan dapat diharapkan
untuk membuat untuk pertemuan Akuntabilitas : mendukung visi dapat
Google Form kesepakatan (Integritas,tanggung puskesmas yaitu memberikan
Skrinning untuk waktu jawab,kepercayaan) Terwujudnya penguatan
pemantauan pertemuan puskesmas siliwangi terhadap tata
Kesehatan Nasionalisme : yang Ramah, Aman, nilai organisasi
khusus peserta 2. Menyiapkan 2. Tersedianya data (kerja sama, Profesional, Indah, puskesmas
Prolanis data yang yang akan di musyawarah, dan Harmonis siliwangi yaitu
akan di masukan ke dalam menghormati keputusan) (RAPIH) dalam Aman,Profesion
masukan ke google form mendukung

40
dalam terwujudnya alisme dan
google form Etika Publik : pembangunan Harmonis
(Keahlian,Kerjasama, kesehatan di wilayah
konsultasi,komunikasi) kerja puskesmas
3. Membuat 3. Terciptanya media serta mendukung misi
google form untuk skrining Komitmen mutu : puskesmas siliwangi
skrining yang pemantauan yang pertama dan
(Efektif, efisien,inovatif)
sudah di kesehatan peserta kedua yaitu
rancang dan prolanis Menyelenggarakan
disetujui Anti Korupsi : Pelayanan kesehatan
(kerja keras,Kedisiplinan, yang prima dan
tanggung jawab) Menggalang
Agenda III : Konsolidasi Internal,
Integritas dan
Whole of Government : Solidaritas
(Koordinasi,
4. Mensosialisa
4. Peserta prolanis integrasi,kedekatan dan
sikan cara
pengisian paham dan mengerti pelibatan)
google form cara mengisi google
skrining yang form skrining Pelayanan Publik
sudah dibuat (Kelengkapan sarana &
kepada para prasarana,Kemudahan
peserta akses,kenyamanan)
prolanis

41
Manajemen ASN :
(Profesionalitas,keterbuka
an,
Kesejahteraan,kesetaraan
keterpaduan)
4 Membuat 1. Menyiapkan 1. Tersedianya materi Kegiatan ini Kegiatan ini
media materi edukasi yang akan Agenda II : diharapkan dapat diharapkan
edukasi edukasi di sampaikan yaitu mendukung visi dapat
secara tentang salah tentang penyakit Akuntabilitas : puskesmas yaitu memberikan
online untuk satu contoh Hipertensi dan (Transparansi,Integritas,ke Terwujudnya penguatan
sarana penyakit yang Diabetes Melitus jelasan, puskesmas siliwangi terhadap tata
penyuluhan termasuk ke konsistensi) yang Ramah, Aman, nilai organisasi
dalam Profesional, Indah, puskesmas
program Nasionalisme : dan Harmonis siliwangi yaitu
pengelolaan (kerja keras,tanggung (RAPIH) dalam Profesionalisme
penyakit mendukung
jawab)
kronis terwujudnya
(Prolanis) pembangunan
Etika Publik :
kesehatan di wilayah
(Keahlian,profesional,Berd
2. Membuat 2. Terciptanya slide kerja puskesmas
aya guna,berhasil guna)
desain materi gambar dan video serta mendukung misi
dan infografis tentang puskesmas siliwangi
mengeditnya penyakit Hipertensi Komitmen mutu : yang pertama yaitu
dalam bentuk dan Diabetes (Efektif,efisien,inovatif) Menyelenggarakan
slide gambar Melitus Pelayanan kesehatan
dan dibuatkan Anti Korupsi : yang prima
juga dalam (kerja keras,

42
bentuk video Kedisiplinan,tanggung
infografis jawab)

Agenda III :
3. Mempublikasi 3. Terpublikasikannya
kan materi materi edukasi di Whole of Government :
edukasi jejaring sosial yang (Integrasi)
melalui media di miliki oleh
grup WA dan puskesmas siliwangi
Pelayanan Publik
media sosial
lainnya yang (Kelengkapan sarana &
prasarana,Kemudahan
mudah di
akses oleh akses,kenyamanan)
semua
peserta Manajemen ASN :
prolanis (Profesionalitas,proporsio
nalitas,
Keterpaduan)

5 Melakukan 1. Membuat data 1. Tersedianya data Kegiatan ini Kegiatan ini


monitoring yang akan di yang akan di Agenda II : diharapkan dapat diharapkan
dan evaluasi evaluasi evaluasi berupa mendukung visi dapat
hasil  WA grup jumlah peserta Akuntabilitas : puskesmas yaitu memberikan
kegiatan  Pemantauan yang terdaftar (Transparansi,Integritas,k Terwujudnya penguatan
kesehatan dengan yang ejelasan, puskesmas siliwangi terhadap tata
melalui tergabung dalam Konsistensi,kepercayaan) yang Ramah, Aman, nilai organisasi
google form grup WA, up date Profesional, Indah, puskesmas
skrining data peserta yang dan Harmonis siliwangi yaitu

43
 Media sudah melakukan Nasionalisme : (RAPIH) dalam Aman,Profesion
edukasi dan belum (kerja keras,tanggung mendukung alisme dan
melakukan jawab) terwujudnya Harmonis
pemantauan pembangunan
kesehatan kesehatan di wilayah
melalui google Etika Publik : kerja puskesmas
form (Keahlian,profesional, serta mendukung
skrining,Melihat Berdaya guna,berhasil misi organisasi
sejauh mana guna) siliwangi yang
feedback/respon pertama,kedua dan
dari peserta ke empat yaitu
Komitmen mutu :
prolanis dengan Menyelenggarakan
cara melihat (Efektif,efisien) Pelayanan
jumlah kesehatan yang
komentar/pertanya Anti Korupsi : prima, Menggalang
an di media social (kerja keras, Konsolidasi Internal,
yang dipakai untuk Kedisiplinan,tanggung Integritas dan
penyampaian jawab) Solidaritas serta
materi,dari peserta Memberdayakan
prolanis terhadap Agenda III : Masyarakat untuk
materi edukasi berperilaku hidup
yang disampaikan Whole of Government : bersih dan sehat
(Integrasi) ( PHBS )

Pelayanan Publik
2. Mendesain 2. Terciptanya form
(Transparan,responsif)
dan ceklis data
mengeditnya evaluasi

44
dalam bentuk Manajemen ASN :
form yang (Profesionalitas,proporsio
harus di isi nalitas,
Netralitas,keterbukaan)
3. Membuat 3. Tersedianya
laporan hasil laporan berupa
kegiatan data rekapan hasil
pelaksanaan
kegiatan prolanis.

45
F. FRAMEWORK RANCANGAN AKTUALISASI

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Rancangan Aktualisasi

Identifikasi isu Isu yang Diangkat Gagasan Pemecahan Isu

Fokus
Pelaksanaan Kegiatan prolanis di Era adaptasi Perumusan Isu Ide Kreatif
Kebiasaan Baru ( New Normal)
Pelaksanaan kegiatan Optimalisasi Pelaksanaan Kegiatan Prolanis di Era
ISU Program Prolanis
Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) di
Identifikasi isu dari 5 aspek SDM: UPT.Puskesmas Siliwangi Kab.Garut
Sarana Tidak adanya media
Minimnya komunikasi tatap muka sarana komunikasi tatap
SDM antara pemegang program prolanis Prasarana Muka
dengan peserta rolanis

Mahalnya Biaya Memilih media komunikasi


Perencanaan
Tidak adanya media sarana Pelaksanaan kegiatan berbasis online yang mudah
komunikasi tatap muka untuk Anggaran dengan mematuhi Prokes
Sarana di akses oleh pemegang
pelayanan program prolanis sejak di Ketat program dan peserta
Prasarana berlakukannya kebijakan pelayanan
prolanis
di era adaptasi kebiasaan baru (new
normal) Alur/ Metode Komitmen Pelayanan UPT
Puskesmas Siliwangi
 Membuat WA grup
Kerja pengorganisasian khusus prolanis
Terbatasnya anggaran untuk  Kolaborasi dengan tim IT
Anggaran melakukan kegiatan prolanis dengan untuk membuat Google
mematuhi protokol Kesehatan yang Komunikasi Pemegang Form Skrinning untuk
ketat SDM Program dengan Peserta pemantauan Kesehatan
Prolanis khusus peserta Prolanis

Alur / Komitmen pelayanan dari UPT


Minim Mendapatkan  Melakukan entri nomor kontak
Metode Puskesmas Siliwangi terhadap Respon User informasi Pelaksanaan para peserta prolanis ke dalam
Kerja pelayanan optimal program Prolanis WA grup Klub Prolanis
 Mensosialisasikan cara
pengisian google form skrining
Isu Terpilih yang sudah dibuat kepada para
Banyaknya peserta prolanis yang peserta prolanis

Respon minim mendapatkan informasi Kurangnya komunikasi antara pemegang


tentang kegiatan prolanis sehingga program dari pihak puskesmas dengan peserta
User
tidak terkontrolnya pemantauan prolanis semenjak diterapkannya kebijakan  Melakukan monitoring
Kesehatan para peserta Prolanis Evaluasi terhadap pelaksanaan
pelayanan di era adaptasi kebiasaan baru (new
46
normal)
kegiatan
 Membuat laporan hasil
kegiatan
G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 1.11
Jadwal Kegiatan Habituasi

Pelaksanaan ( 13 Agustus - 24 September)


Minggu ke I Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4 Minggu ke 5
NO Kegiatan
(13 – 16 (18 - 25 (26 Agustus - (06 – 11 (13 - 24
Agustus) Agustus) 04 September) September) September)

1 Melakukan konsultasi dengan


mentor tentang isu yang terpilih
berdasarkan hasil analisis USG
2 Membuat WA Grup khusus
Prolanis
3 Kolaborasi dengan tim IT untuk
membuat Google Form Skrinning
untuk pemantauan Kesehatan
khusus peserta Prolanis
4 Membuat media edukasi secara
online untuk sarana penyuluhan
5 Melakukan monitoring dan
evaluasi hasil kegiatan

47
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Aktualisasi: Modul Diklat Prajabatan


Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabilitas: Modul Diklat
Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Nasionalisme: Modul Diklat
Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Komitmen Mutu: Modul Diklat
Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Basseng & Hikmat, Bayu. 2021. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-undang No.5 Tahun 2014 yang
mengatur tentang Aparatur Sipil Negara. Lembaran Negara RI
Tahun 2019 No. 6. Sekretariat Negara. Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat Pasal 1,2,4,5 .Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan


Fungsional Perawat
https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/06-PROLANIS
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5508605/satgas-ungkap-
4pemicu-utama-kematian-pasien-covid-19-di-ri-ini-daftarnya
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/13/18040081/di-tengah-

pandemi-pelaksanaan-program-prb-dan-prolanis-tetap-optimal-

48
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--dampak-pandemi-covid-19-bagi-
penyelenggaraan-pelayanan-publik
https://www.liputan6.com/health/read/4415043/dampak-positif-dan-negatif-
pandemi-covid-19-di-bidang-kesehatan-seperti-apa
https://www.youtube.com/watch?v=f2PugGuznN4

49

Anda mungkin juga menyukai