Anda di halaman 1dari 11

Angkatan

XXIII
Golongan
II/C
RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENERAPAN SISTEM TRIASE OLEH PERAWAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH

KOTA PEMATANGSIANTAR

OLEH :
DONNA FEBRI ROTUA, AMK
PENGATUR / IIC
NIP. 199402072020122010

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SUMATERA UTARA


MEDAN 2021

IDENTIFIKASI ISU

Permasalahan 1, kurangnya penerapan sistem triase oleh perawat di IGD RSUD


dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Salah satu tindakan yang dilakukan perawat
ketika pasien datang ke IGD, yaitu triase sesuai SOP yang telah di tetapkan instansi. Triase
sebagai pintu gerbang perawatan pasien memegang peranan penting dalam pengaturan darurat
melalui pengelompokan dan memprioritaskan paien secara efisien sesuai dengan tampilan
medis pasien. Alur triase ini sangat menentukan ketepatan menangani pasien sehingga resiko
kecacatan dan kematian tidak terjadi atau rendah.
Permasalahan 2, Tingginya waktu tunggu pasien masuk ke ruang rawat inap di
IGD RSUD dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan pasien lama masuk ke ruang rawat inap seperti prosedur yang harus dilakukan,
jarak IGD dengan pemeriksaan penunjang (Laboratorium dan Radiologi), dan lamanya
pasien/keluarga pasien untuk mengambil keputusan untuk rawat inap. Permasalahan ini
diangkat dari berkonsultasi dengan Ketua Tim dan sejawat di IGD.

Permasalahan 3, Kurangnya pemahaman pasien dan keluarga pasien terhadap


Informed Consent pelayanan pasien Suspek/Probabel/Terkorfirmasi Covid 19 di IGD
RSUD dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Sebelum dilakukan penangganan
pasien ke rawat inap baik rawat inap biasa maupun rawat inap isolasi dilakukan persetujuan
Informed Consent pelayanan pasien Suspek/Probabel/Terkorfirmasi Covid 19 di IGD RSUD
dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Poin-poin yang ada di dalam Informed Consent
tersebut membuat pasien/keluarga pasein ragu-ragu untuk menandatangani. Pada umumnya
semua rumah sakit telah memberlakukan Informed Consent tersebut.

Permasalahan 4, Kurangnya kepatuhan keluarga pasien dalam pembatasan


jumlah pengunjung masuk ke ruang IGD RSUD dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar. Ketika pasein datang dengan keluarga, pasien langsung di tangani dan
perawat meminta untuk satu orang anggota keluarga yang mendamping. Namun, pada
kenyataannya masih saja keluarga pasien tidak mengindahkan perkataan perawat. Hal ini
dikarenakan anggota keluarga pasien panik dan stress melihat keadaan pasien yang
memburuk.

Permasalahan 5, kurangnya kesadaran pasien dan keluarga dalam pemakaian


masker yang benar di IGD RSUD dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
Terkadang perawat harus mengingat pasien atau keluarga untuk menggunakan masker dengan
benar. Pasien melepaskan masker karena merasa menggunakan masker semakin membuat
merak sesak napas bahkan waktu di berikan masker oksigen. Sedangkan keluarga pasien atau
pengunjung memakai masker tetapi masker tidak menutupi mulut dan hidung dengan baik
sesuai dengan protokol kesehatan.

Berdasarkan kelima permasalahan di unit kerja saya, maka diperlukan suatu bentuk
kegiatan penanggulangan demi berjalannya pelayanan kesehatan yang paripurna. Ada pun
beberpa kegiatan yang akan saya lakukan yaitu:

1. Peningkatan Peningkatan penerapan Sistem Triase oleh perawat di IGD RSUD dr.
Djasamen Saragih
2. Penurunan waktu tunggu pasien masuk ke ruang rawat inap di IGD RSUD dr. Djasamen
Saragih Kota Pematangsiantar
3. Peningkatan kepatuhan keluarga pasien dalam pembatasan jumlah pengunjung masuk ke
ruang IGD RSUD dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
4. Peningkatan pemahaman pasien dan keluarga pasien terhadap Informed Consent pelayanan
pasien Suspek/Probabel/Terkorfirmasi Covid 19 di IGD RSUD dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
5. Peningkatan kesadaran pasien dan keluarga dalam pemakaian masker yang benar di IGD
RSUD dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar

Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Adapun uraian tugas pada jabatan penulis terdapat pada Permenpan RB no.35 tahun
2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat, diantaranya :

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu

2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan


3. Melaksanakan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitas penggunaan alat-alat pengaman/pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah resiko cedera individu dalam rangka prventif
5. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal

6. Melakukan memfasilitas suasana lingkungan yang tenang dan aman dan bebas
resiko penularan infeksi
7. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah

8. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan


pada tahap pre/intra/post operasi
9. Melakukan perawatan luka

10. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan


Tabel 1.1 Permasalah, Sumber Isu, dan Penyebab Isu
No PERMASALAHAN SUMBER ISU PENYEBAB
.
1 Kurangnya penerapan Sistem Pelayanan 1. Rotasi perawat di IGD terjadi beberapa
Triase oleh perawat di IGD Publik kali karena kekurangan tenaga
RSUD dr. Djasamen Saragih 2. Belum adanya di lakukan pelatihan
PPGD kembali
3. Masih ada perawat yang belum
menerapkan sistem triase sesuai SOP
2 Tingginya waktu tunggu Pelayanan 1. Banyaknya prosedur yang harus di
pasien masuk ke ruang rawat Publik kerjakan baik perawat dan pasien
inap di IGD RSUD dr. 2. Lamanya pasien dan keluarga untuk
Djasamen Saragih Kota menandatangani surat Informed
Pematangsiantar Consent
3. Jarak Igd dengan Laboratorium dan
Radiologi yang cukup jauh
3 Kurangnya pemahaman pasien Pelayanan 1. Kurangnya kompetensi SDM dalam
dan keluarga pasien terhadap Publik pemanfaatan media teknologi sebagai
Informed Consent pelayanan saran informasi kesehatan terkait
pasien covid-19 dan prosedur rumah sakit
Suspek/Probabel/Terkorfirmasi pada masa pandemik
Covid 19 di IGD RSUD dr. 2. Kurangnya pengetahuan pasien tentang
Djasamen Saragih Kota prosedur rumah sakit dalam menerima
Pematangsiantar pasien rawat inap di masa pandemik
3. Minimnya ketersediaan media promosi
kesehatan terkait pandemik dan
prosedur rumah sakit
4 Kurangnya kepatuhan keluarga Pelayanan 1. Kurangnya pengetahuan keluarga
pasien dalam pembatasan Publik pasien/pengunjung resiko terpapar
jumlah pengunjung masuk ke penyakit di ruang IGD
ruang IGD RSUD dr. 2. Ketidaksabaran keluarga menunggu di
Djasamen Saragih Kota luar ruang IGD
Pematangsiantar 3. Ketakutan pasien berpisah dengan
keluarga atau sebaliknya
5 Kurangnya kesadaran pasien Pelayanan 1. Kurangnya menggalakkan promosi
dan keluarga dalam pemakaian Publik kesehatan terkait pemakaian masker
masker yang benar di IGD yang baik dan benar
RSUD dr. Djasamen Saragih 2. Kurangnya budaya pakai masker di
Kota Pematangsiantar masyarakat
3. Kurangnya pemahaman pentingnya
memakai masker

Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang
menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi
yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari
penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut
hajat hidup orang banyak. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai
dengan tugas dan tanggungjawab. Untuk menentukan isu yang memenuhi kriteria APKL dari
4 isu atau permasalahan yang telah diidentifikasi, dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1.2 Identifikasi Isu dengan Metode APKL
N ISU KRITERIA
A P K L Keterangan
O
1 Kurangnya penerapan Sistem Triase oleh perawat di √ √ √ √ MEMENUHI
IGD RSUD dr. Djasamen Saragih
2 Tingginya waktu tunggu pasien masuk ke ruang rawat √ √ X √ TIDAK
inap di IGD RSUD dr. Djasamen Saragih Kota MEMENUHI
Pematangsiantar
3 Kurangnya pemahaman pasien dan keluarga pasien √ √ X X TIDAK
terhadap Informed Consent pelayanan pasien MEMENUHI
Suspek/Probabel/Terkorfirmasi Covid 19 IGD RSUD
dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
4 Kurangnya kepatuhan keluarga pasien dalam √ √ √ √ MEMENUHI
pembatasan jumlah pengunjung masuk ke ruang IGD
RSUD dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
5 Kurangnya kesadaran pasien dan keluarga dalam √ √ √ √ MEMENUHI
pemakaian masker yang benar di IGD RSUD dr.
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar

Caranya dengan menentukan tingkat urgensitas masalah, tingkat keseriusan dan tingkat
pertumbuhan masalah dengan menentukan skala 1-5 yaitu (1) tidak
mendesak/serius/berdampak, (2) kurang mendesak/ serius/berdampak, (3) cukup
mendesak/serius/berdampak, (4) mendesak/serius/berdampak dan (5) sangat
mendesak/serius/berdampak. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Untuk menentukan isu yang menjadi prioritas, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.3 Analisa Isu dengan USG


No ISU U S G JUMLAH PRIO
1 Kurangnya penerapan Sistem Triase oleh perawat di IGD 5 5 4 14 1
RSUD dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
2 Kurangnya kepatuhan keluarga pasien dalam pembatasan 4 4 4 12 2
jumlah pengunjung masuk ke ruang IGD RSUD dr.
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
3 Kurangnya kesadaran pasien dan keluarga dalam 4 4 3 11 3
pemakaian masker yang benar di IGD RSUD dr.
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar

Penetapan Gagasan Dan Kegiatan Kreatif

Berdasarkan hasil analisis dengan metode USG, telah diperoleh atau terpilih isu
prioritas, maka dapat ditetapkan beberapa gagasan kegiatan untuk mendukung pemecahan
masalah yaitu: "Peningkatan penerapan Sistem Triase oleh perawat di IGD RSUD dr.
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar"

Kegiatan yang dilakukan berupa :

1. Melakukan Konsultasi dengan atasan dan tim terkait


2. Menelaah SOP sistem triase IGD
3. Melakukan sosialisasi Triase di IGD
4. Membuat Poster Triase di IGD
5. Melakukan evaluasi penerapan SOP Triase di IGD
Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : IGD RSUD dr. Djasamen Saragih

Identifikasi Isu : Triase di Unit gawat Darurat perlu diperhatikan karena dengan melakukan triase akan meningkatkan
kualitas penanganan pasien dengan pemilahan kegawatdarutan yang tepat sehingga pasien dapat
tertangani dengan baik. Dikarenakan kurangnya pengetahuan petugas terhadap triase.
Isu yang diangkat :Kurangnya penerapan Sistem Triase oleh perawat di IGD RSUD dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar

Gagasan Pemecahan Isu :Peningkatan penerapan Sitem Triase oleh perawat di IGD RSUD dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
. Hasil Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Meminta izin dan Izin dan Mengawali kegiatan dengan Pada pelaksanaan Kegiatan ini
konsultasi dengan kontrak waktu kontrak berdoa kepada Tuhan Yang Maha kegiatan ini akan mendukung nilai
kepala ruangan untuk waktu Esa (Nasionalisme). memberikan kontribusi organisasi yaitu
dan mentor terkait penyampaian penyampaian Bertemu dengan mentor sesuai terhadap pencapaian visi Pro Rakyat,
kegiatan rencana pelaksanaan waktu yang sudah disepakati dan dan misi rumah sakit Inklusif,
aktualisasi pelaksanaan kegiatan datang tepat waktu . yaitu Pelayanan Responsif,
tentang penerapan kegiatan aktualisasi Penyampaian rencana kegiatan Kesehatan Paripurna Efektif, dan
triase di IGD aktualisasi diberikan dilakukan dengan jujur tutur kata yang bermutu Bersih
RSUD dr 2. Meminta saran dan yang sopan, santun, berani dan Profesional,
Djasamen Saragih masukan mengenai transparan (Akuntabilitas, Etika komprehensi, dan

Kota kegiatan yang akan Publik, Komitmen Mutu, terakreditasi serta

Pematangsiantar dilakukan Anti Korupsi) upaya peningkatan SDM

3. Menyampaikan yang berkualitas dan


berintegritas.
tentang time line
perencanaan
kegiatan
2 Menelaah SOP 1. Melakukan telaah Jurnal Triase Mengawali kegiatan dengan Pada pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini,
triase di IGD literatur dan SOP dan fotocopy berdoa kepada Tuhan Yang Maha ini akan memberikan mendukung nilai
RSUD dr 2. Menganalisis SOP Esa (Nasionalisme). Menelaah kontribusi terhadap organisasi yaitu
Pro Rakyat,
Djasamen Saragih kesesuaian SOP SOP dari Jurnal Triase literatur pencapaian visi dan misi
Inklusif, Efektif
Kota dan berkoordinasi terpercaya dan cermat diteliti rumah sakit yaitu
dan Bersih.
Pematangsiantar dengan kepala dalam waktu yang efisien. dan meningkatkan kualitas dan
instalasi IGD berasal dari sumber yang benar. kuantitas sarana dan
(Akuntabilitas, Etika Publik, prasarana pelayanan di
Anti Korupsi) (Komitmen semua bidang secara
Mutu, Anti Korupsi) berkesinambungan.

3 Melakukan 1. Menyiapkan bahan Sosialisasi Mengawali kegiatan dengan Pada pelaksanaan Terlaksananya
sosialisasi Triase materi sosialisasi trise berdoa kepada Tuhan Yang Maha kegiatan ini akan kegiatan ini, maka
di IGD RSUD dr Triase di IGD terlaksanadan Esa (Nasionalisme). Membuat memberikan kontribusi terwujudnya nilai-
nilai organisasi Pro
Djasamen Saragih 2. Membuat jadwal terlampir bahan sosialisasi dengan cermat, terhadap pencapaian visi
Rakyat, Inklusif,
Kota sosialisasi bersama dokumentasi teliti dan semangat dari sumber dan misi rumah sakit
Pematangsiantar kepala ruangan IGD kegiatan terpercaya dan penyampaian yaitu Pelayanan dan Efektif
dan menyiapkan sosialisasi sosialisasi dilakuan dengan penuh Kesehatan Paripurna
tempat tanggung jawab, berani, sopan, yang bermutu

3. Membagikan SOP hormat, jelas dan transparan, Profesional,


Triase sebelum tepat waktu (Akuntabilitas, komprehensi, dan

sosialisasi Etika Publik, Komitmen Mutu, terakreditasi serta


4. Melaksanakan Akuntabilitas, Antikorupsi ) upaya peningkatan SDM
yang berkualitas dan
sosialisasi Triase
berintegritas.
IGD
4 Membuat Poster 1. Meminta izin dan Poster Triase Mengawali kegiatan dengan Pada pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini,
Triase di IGD konsultasi dengan di ruangan berdoa kepada Tuhan Yang Maha ini akan memberikan mendukung nilai
RSUD dr kepala ruangan IGD IGD Esa (Nasionalisme). Membuat kontribusi terhadap organisasi yaitu
Responsif dan
Djasamen Saragih untuk membuat terpasang dan memberikan penjelasan pencapaian visi dan misi
Efektif.
Kota Poster Triase IGD tentang poster triase dilakukan rumah sakit yaitu
Pematangsiantar 2. Mencetak poster dengan menggunakan kata-kata meningkatkan kualitas dan
Triase di ruangan yang mudah dimengerti, jujur kuantitas sarana dan
IGD dan transparan (Komitmen prasarana pelayanan di
3. Memasang poster Mutu, Akuntabilitas, Etika semua bidang secara
Triase di ruangan Publik, Anti Korupsi) berkesinambungan.
IGD

5 Melakukan 1. Menyiapkan angket Kesimpulan Mengawali kegiatan dengan Pada pelaksanaan kegiatan Terlaksananya
evaluasi mengenai hasil berdoa kepada Tuhan Yang Maha ini akan memberikan kegiatan ini, maka
terwujudnya nilai-
penerapan SOP keefektifan SOP pelaksanaan Esa (Nasionalisme). Membuat kontribusi terhadap nilai organisasi Pro
Triase di IGD Triase pasien kegiatan dan membagikan angket dengan pencapaian visi dan misi Rakyat, Efektif ,
RSUD dr 2. Konsultasi dengan semangat, mandiri, kerja keras rumah sakit yaitu upaya Inklusif dan
Djasamen Saragih mentor terkait dan berintegritas (Akuntabilitas) peningkatan SDM yang Bersih

Kota angket yang akan Tabulasi data dilakukan dengan berkualitas dan berintegritas.
Pematangsiantar disebarkan semangat, jujur, transparan,
3. Menyebarkan dengan tidak memanipulasi data,
angket kepada jelas dan berorientasi pada mutu
perawat di ruangan hasil (Anti Korupsi,
IGD Akuntabilitas, Komitmen
4. Membuat tabulasi Mutu)
data dan
menyimpulkan
hasil kegiatan

Anda mungkin juga menyukai