Deskripsi Isu
Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah suatu bagian dari rumah
sakit yang mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf dan
perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan
terapi khusus bayi usia 0-28 hari dengan usia kehamilan dibawah 32 minggu
dan berat badan kurang dari 1500 gram, serta bayi yang memiliki riwayat
kegawatan nafas, penyakit, cedera atau penyulit yang potensial mengancam
nyawa. NICU menyediakan sarana-prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan staf medik,
perawat, dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-
keadaan tersebut. Intensive care mempunyai 2 fungsi utama, yaitu yang
pertama untuk melakukan perawatan pada bayi prematur yang mengalami
gawat darurat dan untuk mendukung organ vital pada bayi yang akan menjalani
operasi yang kompleks elektif atau prosedur intervensi dan risiko tinggi untuk
fungsi vital.
Oleh karena itu, diperlukan peran seorang perawat yang dapat bertindak
cepat dan tepat serta melaksanakan standar proses keperawatan kritis. Ruang
NICU di RSUD waluyo Jati terdiri dari 5 inkubator dan 1 inkubator ruang
khusus penyakit infeksius. Berbekal pengalaman melaksanakan tugas sebagai
perawat di ruang NICU Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo yang
belum begitu lama, kurang lebih selama 1 bulan terhitung mulai tanggal 1
Maret 2021, penyusun menemukan beberapa isu yang berkembang pada unit
kerja terutama kegiatan pelayanan keperawatan salah satunya belum efektivitas
perawat dalam merangkai alat ventilator. Hal tersebut terjadi dikarenakan
adanya rollingan pegawai baru dalam menempati ruang NICU dan masih
sedikit perawat yang mendapatkan pelatihan NICU, rendahnya kesadaran
keluarga pasien tentang pemberian ASI kepada bayi yang dirawat melalui
memerah asi menyebabkan pengeluaran yang cukup tinggi dirasakan oleh
keluarga dalam pembelian susu khusus. Dan kurangnya informasi mengenai
nutrisi ibu menyusui menyebabkan produksi asi yang dihasilkan membuat bayi
kembung
Kriteria penetapan :
Aktual
Khalayak
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Layak
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Berdasarkan metode AKPL di atas, maka urutan isu kontemporer sebagai berikut:
Urgency :
1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
Seriousness :
Growth :
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
Berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis USG terkait masalah yang diangkat,
disimpulkan bahwa “ kurangnya edukasi ASIP (Air Susu Ibu Perah) pada keluarga
pasien” merupakan masalah yang penting karena terkait dalam upaya pemberian
khususnya nutrisi pada bayi dan pelayanan kesehatan yang maksimal dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup pasien.
3. Gagasan Pemecahan Isu
b. Lingkungan
Dengan bayi yang dirawat diruang NICU yang terpisah dengan ibu
menyebabkan pemberian asi ekslusif tidak diberikan dan dianggap
merepotkan. Adanya perilaku meminum jamu dalam meningkatkan
produksi asi, tetapi kenyataannya asi yang diberikan dapat menyebabkan
bayi mengalami kembung
c. Metode
Merujuk pada beberapa persoalan yang muncul akibat isu yang ditetapkan
yakni Kurangnya edukasi ASIP pada keluarga pasien, penulis mengusung
beberapa gagasan pemecahan isu dengan harapan isu utama (core issue) dapat
terpecahkan sehingga permasalah-permasalahan yang timbul dapat segera teratasi.
2. 5 3 5 15 Terpilih
Membuat leaflet metode ASIP
(air susu ibu perah) yang benar
dan tepat
3. 4 4 4 12
Sosialisasi langkah
penyimpanan ASIP melalui
video
Kriteria penetapan :
Efektifitas:
1. Tidak efektif
2. Kurang efektif
3. Cukup efektif
4. Efektif
5. Sangat efektif
Efisiensi:
1. Tidak efisien
2. Kurang efisien
3. Cukup efisien
4. Efisien
5. Sangat efisien
Kemudahan:
Setelah dianalisis dengan teori tapisan Mac Namara, maka kegiatan Membuat
leaflet metode ASIP (air susu ibu perah) yang benar dan tepat menempati ranking
tertinggi dilihat dari variabel efektifitas, efisiensi dan kemudahan. Sehingga penulis
mengangkat judul Efektifitas edukasi ASIP(air susu ibu perah) pada keluarga
pasien melalui media leaflet dalam rangka meningkatkan penerapan ASI
Esklusif di Ruang Neonatal Intensif Care Unit di RSUD Waluyo Jati untuk
kegiatan aktualisasi
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya kesadaran perawat dalam melakukan cuci
tangan procedural
2. Kurangnya pemahaman perawat dalam tindakan
merangkai ventilator
3. Kurangnya edukasi metode ASIP (air susu ibu perah)
kepada keluarga pasien dan ibu menyusui
4. Kurangnya kepatuhan perawat dalam kegiatan catatan
rekam medik pasien
5. Kurangnya pelayanan informasi kondisi pasien setiap
hari kepada keluarga pasien
Isu yang Diangkat : Kurangnya edukasi metode ASIP (air susu ibu perah) pada
keluarga pasien
Gagasan yang Diangkat : Efektifitas edukasi metode ASIP (air susu ibu
perah) kepada keluarga pasien melalui media
leaflet dalam rangka meningkatkan penerapan
ASI Ekslusif di Ruang Neonatal Intensif Care Unit
di RSUD Waluyo Jati
Tabel 2.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Instalasi Farmasi pada tanggal 08 April 2021 – 12 Mei 2021. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan
dijabarkan dalam tabel jadwal pelaksanaan aktualisasi berikut:
Tabel 2.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
April 2021 Mei 2021
Minggu Minggu
Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke-1
No Kegiatan ke-2 ke-2
8 9 10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 3 4 5 6 7 8 10 11 12
Melakukan konsultasi dan diskusi
dengan coach, mentor (Kepala Bidang
1. keperawatan) serta Kepala Ruang
NICU RSUD Waluyo Jati
Membuat rancangan leaflet edukasi
2. yang akan digunakan untuk
pelayanan informasi edukasi
Membuat rancangan kuesioner (pre-
test dan post- test) yang akan
digunakan untuk mengevaluasi
tingkat pemahaman ibu menyusui atau
3.
keluarga pasien sebelum dan sesudah
mendapat pelayanan informasi
metode ASIP menggunakan media
leaflet
No April 2021 Mei 2021
Minggu Minggu
Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke-1
Kegiatan ke-2 ke-2
8 9 10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 3 4 5 6 7 8 10 11 12
Mengevaluasi tingkat pemahaman ibu
menyusui atau keluarga pasien tentang
ASIP sebelum mendapat pelayanan
4.
informasi edukasi metode ASIP
menggunakan
media leaflet
Memberikan pelayanan informasi
edukasi ASIP menggunakan media
5. leaflet edukasi kepada ibu menyusui
atau keluarga pasien dengan metode
Penyuluhan
Mengevaluasi tingkat pemahaman
pasien atau keluarga pasien tentang
penggunaan ASIP sesudah mendapat
6.
pelayanan informasi edukasi metode
ASIP menggunakan
media leaflet.
Penyusunan laporan kegiatan
7.
Aktualisasi