RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
DALAM UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN
GAWAT JANIN
DI RUANGAN TULIP RSUD KOTA BANDUNG
oleh :
I GUSTI AYU KETUT SULAKSMI, Amd.Keb
NOSIS : 201904073572
PENJELASAN COACH
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA
oleh :
I GUSTI AYU KETUT SULAKSMI, Amd. Keb.
NOSIS : 201904073572
Mengetahui,
COACH, Mentor
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peserta panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha Esa
yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat diselesaikan. Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai
salah satu persyaratan yang diperlukan untuk kelulusan Diklatsar CPNS
golongan II DI Pusat Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI
Bandung. Proposal ini memiliki tema “RANCANGAN AKTUALISASI
HABITUASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN GAWAT JANIN DI
RUANG TULIP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG”.
Peserta mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang sudah
membantu dalam penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini. Peserta
menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
Rancangan Aktualisasi ini, oleh karena itu peserta mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan Rancangan Aktualisasi ini.
Dalam penyusunan Rancangan aktualisasi dan habituasi ini, peserta
mendapatkan banyak pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu peserta menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. KOMBESPOL Drs. Bobyanto, I.O.R.ADOE selaku Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
2. AKBP Mohamad Rois, S. Ik. M.Si selaku Wakil Kepala Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik
Indonesia.
5
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Coach/Mentor ......................................................................
Kata Pengantar .....................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
A. Latar Belakang (Pengantar Isu) .................................................................
1. Gambaran Umum RSUD Kota Bandung 2............................................
2. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung ......................................................
3. Tugas dan Fungsi Organisasi ...............................................................
4. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ................................................................
5. Struktur Organisasi ...............................................................................
B. Tujuan .......................................................................................................
C. Manfaat ......................................................................................................
BAB II KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ............................................
A. Kegiatan .....................................................................................................
1. Tahapan Kegiatan.................................................................................
2. Hasil Kegiatan .......................................................................................
3. Nilai-nilai dasar (ANEKA) ......................................................................
4. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi...............................................
5. Penguatan nilai-Nilai organisasi ............................................................
6. Keterkaitan dengan mata diklat (WoG, Manajemen ASN
dan Pelayanan Publik) ..........................................................................
B. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi .............................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negeri no 5 tahun 2014,
bahwa salah satu fungsi dan tugas dari ASN adalah melakukan
pelayanan publik. Pelayanan publik yang diberikan haruslah berkualias
dan professional. Untuk mewujudkan pelayanan tersebut maka
diperlukan ASN yang professional, bebas dari intervensi politik serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme atau yang sering kita singkat
dengan KKN.
Berdasarkan pasal 65 UU no 5 tahun 2014, ada beberapa syarat
tentang pengangkatan PNS/Pegawai Negeri Sipil. Salah satu syarat
pengangkatan CPNS menjadi PNS adalah harus lulus dari Pendidikan
dan pelatihan. Tentu saja untuk menciptakan PNS yang berkualitas dan
professional dibutuhkan Pendidikan dan pelatihan yang terstandar.
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan merupakan pembekalan
komprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara,
sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS
Golongan II, yang menggunakan pola baru, peserta diklat mengikuti
proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti
korupsi).
Dalam peraturan pemerintah nomor 101 tahun 2000 tentang
Pendidikan dan pelatihan jabatan ASN, antara lain ditetapkan jenis-jenis
diklat ASN. Salah satu jenis diklat tersebut adalah latsar CPNS (golongan
8
5. Struktur Organisasi
Berdasarkan Perda Kota Bandung Nomor. 16 Tahun 2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja, Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Bandung dipimpin oleh seorang direktur. Berikut ini struktur
organisasi RSUD Kota Bandung.
14
B. Tujuan
Yang menjadi tujuan dalam diklat prajabatan ini adalah:
1. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan setiap pekerjaan / kegiatan yang dilakukan, dan
berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.
2. Peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai peserta diklat prajabatan
yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA di instansi
kerja masing-masing.
C. Manfaat
1. Bagi Peserta
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya
tentang nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), serta dapat mengaktualisasikan
nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di satuan kerja masing-
masing.
2. Bagi Rumah Sakit
Kegunaan bagi Rumah Sakit adalah dapat memberikan bahan
masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih
baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi).
17
BAB II
KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
KEGIATAN 1
Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis dan
patologis kegawatdaruratan kebidanan
1. Tahapan Kegiatan
A. Ucapkan salam dengan sopan, perkenalkan diri anda dan
tanyakan identitas ibu dan suami (nama, umur, alamat, pekerjaan,
pendidikan)
B. Tanyakan tentang Keluhan Utama dan menggali riwayat penyakit
sekarang,
C. Menanyakan:
Riwayat kehamilan (GPA), riwayat perkawinan (berapa tahun),
riwayat kontrasepsi, riwayat ANC sebelumnya, kondisi kehamilan
sekarang (gerakan janin, kenaikan berat badan, tanda-tanda
inpartu)
Riwayat haid, hari pertama haid terakhir (usia kehamilan)
Riwayat penyakit ibu dan keluarga, riwayat berobat,riwayat
persalinan (kesulitan persalinan yang lalu)
Riwayat opname dan operasi serta riwayat alergi obat dan
makanan
D. Menanyakan kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol
E. Menanyakan data psikososial, ekonomi, dan spiritual seperti :
Apakah ibu senang dengan kehamilannya
Apakah ibu dan keluarga memberi dukungan kehamilan
Apakah ibu sudah mempersiapkan biaya persalinan
19
2. Hasil Kegiatan
a. Identitas pasien sudah sesuai dengan rekam medis
b. Pengkajian data subjektif dan objektif dilakukan dengan lengkap
KEGIATAN 2
Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis
dan patologis kegawatdaruratan kebidanan
1. Tahapan Kegiatan
a. Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan kepada ibu, juga
bahwa pemeriksaan ini kadang-kadang akan menimbulkan
perasaan khawatir atau tidak enak tetapi tidak akan
membahayakan bayi yang ada dalam kandungan, kemudian
menanyakan kesediaan ibu untuk diperiksa
b. Persilakan ibu untuk berbaring terlentang
c. Tutup paha dan kaki ibu dengan selimut kain yang telah
disediakan
d. Melakukan cuci tangan dengan sabun
e. Pemeriksa berada disisi kanan ibu menghadap bagian lateral
kanan
f. Beritahu ibu bahwa pemeriksa akan memulai proses
pemeriksaan
g. Pemeriksaan keadaan umum dan kesadaran ibu
h. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ( tekanan darah,
suhu, nadi dan respirasi)
i. Melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dari kepala hingga
ekstremitas, meliputi inspeksi, palpasi, serta auskultasi:
I. Pemeriksaan mata ( ada tidaknya icterus dan anemis)
II. Pemeriksaan leher ( ada tidaknya pembesaran kelenjar
limfe, thyroid dan parathyroid, serta vena jugularis)
III. Pemeriksaan payudara ( simetris kiri dan kanan, bentuk
putting, hiperpigmentasi payudara, ada tidaknya
22
V. Pemeriksaan Genitalia
1) Inspeksi
a) Vulva/vagina ada tidaknya kelainan
b) Pengeluaran cairan pervaginam
2) Pemeriksaan Dalam ( VT / Vagina Touche)
a) Konsistensi portio
b) Pembukaan mulut Rahim
c) Ketuban
d) Presentasi kepala
e) Molase
f) Penumbungan
g) Penurunan kepala
23
h) Kesan panggul
2. Hasil Kegiatan
Pemeriksaan fisik telah dilakukan untuk dapat menunjang penegakkan
diagnose dan perencanaan asuhan/ pelayanan kebidanan yang akan
diberikan ke pasien/ klien.
3. Nilai-nilai dasar (ANEKA)
a. Akuntabilitas
Pemeriksaan fisik yang dilakukan sesuai dengan SPO ( Standar
Prosedur Operasional) sehingga dapat mencegah terjadinya
kesalahan dalam penegakan diagnosa dan rencana pemberian
asuhan/ pelayanan kebidanan kepada pasien/ klien
b. Nasionalisme
Dalam melakukan pemeriksaan pasien kita tidak membedakan
status, pendidikan, golongan, pekerjaan, suku maupun
agamannya.
c. Etika Publik
Menjelaskan prosedur pemeriksaan merupakan wujud sikap
menghormati hak pasien serta langkah awal untuk membangun
kepercayaan klien
d. Komitmen Mutu
Pemeriksaan Fisik dari kepala hingga ektremitas dilakukan dengan
seksama sesuai dengan SPO ( Standar Prosedur Operasional )
sehingga mencegah terjadinya kesalahan dalam penegakaan
diagnosa dan pemberian pelayanan kebidanan
e. Anti korupsi
Pemeriksaan Fisik yang dilakukan telah sesuai dengan SPO
(Standar Prosedur Operasional ). Hal tersebut sesuai dengan nilai
24
KEGIATAN 3
b. Nasionalisme
Dalam melakukan persiapan instrument, bahan habis pakai, dan
obat obatan essensial kita tidak membedakan status, pendidikan,
golongan, pekerjaan, suku maupun agamannya
c. Etika Publik
Dengan menyiapkan instrument, bahan habis pakai, dan obat-
obatan essensial merupakan wujud sikap kita menghormati hak
pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima.
d. Komitmen Mutu
Dengan menyiapkan instrument, bahan habis pakai, dan obat-
obatan essensial merupakan wujud menjaga keselamatan pasien
dan tindakan antisipasi kegawatdaruratan yang sewaktu waktu
dapat terjadi pada pasien/klien.
e. Anti korupsi
Jenis instrument, bahan habis pakai dan obat-obatan essensial
disiapkan sesuai dengan jenis persalianan yang dilakukan. Hal
tersebut sesuai dengan nilai keefektifitasan dan efisiensi. Karena
tindakan pemborosan dapat merugikan Rumah Sakit dan
pasien/klien.
4. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
a. Dengan menyiapkan instrument, bahan habis pakai, dan obat-
obatan essensial yang sesuai dengan jenis persalianan yang akan
dilakukan dapat meningkatkan cost efisiensi
b. Meningkatkan indikator pelayanan pasien safety dan sasaran
keselamatan pasien
c. Meningkatkan indikator pelayanan kesehatan ibu dan bayi di kamar
bersalin
5. Penguatan nilai-Nilai organisasi
Bukti kelengkapan instrument kamar bersalin di kembalikan ke CSSD
27
KEGIATAN 4
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
dan patologis kegawatdaruratan pada persalinan Kala II
1. Tahapan Kegiatan
a. Dengan memastikan pasien/ klien pembukaan lengkap dan
keadaan janin baik, beritahuakan bahwa pembukaan sudah
lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
b. Siapkan ibu dan keluarga untuk membantu bimbingan
meneran/mengedan
c. Melakukan persiapan pertolongan kelahiran bayi dengan 60
Langkah Asuhan Persalinan Normal
28
d. Komitmen Mutu
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/ pasien kasus
fisiologis dan patologis kegawatdaruratan pada persalinan Kala II
dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO)
guna mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian tindakan
sehingga mencegah terjadinya komplikasi persalinan ataupun
kecacatan pada ibu dan bayi.
e. Anti korupsi
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/ pasien kasus
fisiologis dan patologis kegawatdaruratan pada persalinan Kala II
kita tidak boleh meminta biaya tambahan kepada pasien/klien.
Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa pembayaran
yang sah hanya dilakukan di kasir RS
4. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
a. Meningkatnya indikator pasien safety dan sasaran keselamatan
pasien
b. Meningkatkan indikator pelayanan kesehatan ibu dan bayi di kamar
bersalin
5. Penguatan nilai-Nilai organisasi
Bukti tindakan terdokumentasikan di lembar partograf dan rekam
medis pasien/ klien.
6. Keterkaitan dengan mata diklat
a. Whole Of Government
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/ pasien kasus
fisiologis dan patologis kegawatdaruratan pada persalinan Kala II
pasien/klein kita harus terintegrasi dengan petugas ruang nifas,
kamar bedah dan perinatologi.
b. Manajemen ASN
30
KEGIATAN 5
b. Nasionalisme
Dalam melakukan komunikasi informasi edukasi (KIE) pada
klien/pasien pada kasus fisiologis dan patologis kegawatdaruratan
persalianan kala II, petugas kamar bersalin tidak boleh
mem/bedakan status, pendidikan, golongan, pekerjaan, suku
maupun agamannya.
c. Etika Publik
Dalam melakukan komunikasi informasi edukasi (KIE) pada
klien/pasien pada kasus fisiologis dan patologis kegawatdaruratan
persalianan kala II dilakukan dengan bahasa yang sopan dan
santun serta mudah dimengerti. Hal tersebut merupakan wujud
menghormati hak pasien serta untuk menjaga kualitas pelayanan
yang ramah dan professional.
d. Komitmen Mutu
Komunikasi informasi edukasi (KIE) pada klien/pasien pada kasus
fisiologis dan patologis kegawatdaruratan persalianan kala II
dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO)
untuk menjaga keselamatan pasien/klien.
e. Anti korupsi
Komunikasi informasi edukasi (KIE) pada klien/pasien pada kasus
fisiologis dan patologis kegawatdaruratan persalianan kala II
33
KEGIATAN 6
Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis pada klien/pasien
patologis kegawatdaruratan persalinan kala II
1. Tahapan Kegiatan
a. Setelah dilakukan pemeriksaan dan telah ditentukan diagnosa
patologis pada pasien persalianan maka pasien dan keluarga
dijelaskan mengenai keadaannya dan rencana untuk
dikonsultasikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan
b. Pasien mengisi informed concent
c. Konsultasi hasil pemeriksaan pasien/klien ke dokter spesialis
kebidanan dan kandungan untuk meminta advice rencana
asuhan/pelayanan yang akan diberikan
d. Mendokumentasikan hasil konsultasi dengan dokter spesialis
kebidanan dan kandungan di rekam medis pasien/klien
e. Menjelaskan hasil konsultasi/advice dokter dalam pemberian
rencana asuhan/pelayanan kepada pasien/klien
f. Jika pasien setuju dengan advice dokter, maka petugas kamar
bersalin berkolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan dan
kandunan dalam pemberian asuhan/pelayanan kepada
pasien/klien
2. Hasil Kegiatan
a. Hasil pemeriksaan pasien/klien sudah dikonsultasikan dengan
dokter dpesialis kebidanan dan kandungan
b. Pasien telah mengisi informed concent
c. Hasil konsultasi telah didokumentasikan di dalam rekam medis
pasien/klien
d. Pasien sudah dijelaskan advice dari dokter spesialis kebidanan dan
kandungan terkait asuhan/pelayanan yang akan diberikan
35
e. Anti korupsi
Dalam berkolaborasi dengan dokter spesialis pada klien/pasien
patologis kegawatdaruratan persalinan kala II dilakukan sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) tanpa meminta biaya
tambahan kepada pasien/klien.
4. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
36
Melaksanakan
pemeriksaan fisik
klien/pasien pada kasus
fisiologis dan patologis
kegawatdaruratan
kebidanan
Melakukan persiapan
pelayanan asuhan
kebidanan pada
klien/pasien dengan kasus
fisiologis dan patologis
kegawatdaruratan
persalinan kala II
Pelaksanaan asuhan
kebidanan pada
klien/pasien kasus
fisiologis dan patologis
kegawatdaruratan pada
persalinan Kala II
Melakukan konseling
informasi edukasi (KIE)
pada klien/pasien pada
kasus fisiologis dan
patologis
kegawatdaruratan
persalianan kala II
Melakukan kolaborasi
dengan dokter pada
klien/pasien pada kasus
patologis
38
kegawatdaruratan
persalinan kala II
BAB III
39
PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan aktualisasi habituasi nilai-nilai dasar profesi ASN dirancang dalam lima keg
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi serta di tambah tiga mata
kuliah lainnya seperti ; whole of government, pelayanan publik dan
manajemen ASN.
Dari 6 kegiatan yang dilakukan di Kamar Bersalin (Ruang Tulip)
RSUD Kota Bandung dapat disimpulkan :
1. Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis dan
patologis kegawatdaruratan kebidanan
Nilai-nilai dasar (ANEKA) yang berhubungan dengan kegiatan 1
adalah: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
korupsi. Mata diklat yang berhubungan dengan kegiatan 1 adalah :
Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.
2. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus
fisiologis dan patologis kegawatdaruratan kebidanan
Nilai-nilai dasar (ANEKA) yang berhubungan dengan kegiatan 2
adalah: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
korupsi. Mata diklat yang berhubungan dengan kegiatan 2 adalah :
Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.
3. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada
klien/pasien dengan kasus fisiologis dan patologis
kegawatdaruratan persalinan kala II
Nilai-nilai dasar (ANEKA) yang berhubungan dengan kegiatan 3
adalah: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
korupsi. Mata diklat yang berhubungan dengan kegiatan 3 adalah :
Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.
4. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
dan patologis kegawatdaruratan pada persalinan Kala II
40
.
41
B. Saran
Dari rancangan aktualisasi habituasi ini, semoga bisa menjadi bahan
untuk melakukan perbaikan bagi kualitas pelayanan di Ruang Tulip/
Kamar Bersalin RSUD Kota Bandung. Guna mengurangi angka kejadian
Gawat Janin yang telah di berlakukan di RSUD Kota Bandung dapat di
patuhi oleh semua petugas. Bila angka kejadian Gawaat Janin dapat
ditekan semakin kecil maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan
telah komprehensif.