i
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing MENTOR
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Narasumber,
iii
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Peserta Pelatihan
Nama peserta : Mustika Putu Kasta, A.md.Keb
NIP: 199308152019022002
Jabatan : Calon Bidan Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Kedungmundu
Adalah peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
I Pemerintah Kota Semarang Tahun 2019.
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai
dasar PNS ini merupakan produk pembelajaran individual Peserta Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XIV yang diselenggarakan
BPSDMD Jawa Tengah yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang
Tahun 2019. Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Niai Dasar Pegawai Negeri Sipil di
maksud akan selalu diimplementasikan dalam pelaksanaan tugasdan kewajiban
kami dalam kedudukan dan peran pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
iv
ABSTRAK
v
PRAKARTA
vi
5. Tri Mardiyanti Ranasri, SE,M. Acc selaku coach yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga
aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I.
7. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan I.
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II khususnya
Angkatan I atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan
dukungannya.
Penulis menyadari dalam aktualisasi ini masih banyak kekurangan,
untuk itu penulis berharap kepada semua pihak agar memberikan saran
dan juga kritik yang membangun untuk penyempurnaan aktualisasi ini.
Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan juga dapat
diterapkan di lingkungan kerja dengan sebaik-baiknya, serta dapat
dikembangan lebih lanjut.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN............................................................................ iv
ABSTRAK................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR................................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................ 1
B. Identifikasi isu dan Rumusan Masalah…………………………. 3
C. Tujuan……………………………………………………………. 10
D. Manfaat………………….......................................................... . 10
BAB II. DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. PROFIL ORGANISASI
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi………………….. 12
2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Organisasi…………………… 13
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi………………………16
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat…………………………………….23
C. Role Model………………………………………………………….24
BAB III. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA……………………………………………………… 26
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi………………………………… 45
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala…………………47
viii
BAB IV. HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai asar
ANEKA…………………………………………………………….. 49
1. Proporsi Penerapan Nilai-Nilai dasar PNS………………... 49
B. Pelaksanaan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA……………. 61
C. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai
Dasar PNS
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................................... 61
B. Rekomendasi……………………………………………………… 67
C. Rencana Aksi .................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintahan Dalam hal ini mewajibkan ASN tidak hanya sebagai
pekerjaan namun juga pelayan masyarakat. Yang diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang prima. Maka dari itu peserta latsar membuat
rancangan aktualisasi khususnya dalam pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang merupakan unit terkecil berperan sebagai ujung tombak
pengembangan pelayanan upaya kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu.
Hal tersebut memotivasi ASN sebagai pelayan kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan. Indikator dari derajat kesehatan
masyarakat salah satunya yaitu Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan
data kesehatan Angka Kematian Kota Semarang masih tinggi yaitu pada
tahun 2018 sebanyak 19 kasus, dan jumlah kematian ibu maternal di
wilayah Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2018 adalah 2 kasus dan
sampai dengan bulan April 2019 sudah ada 2 kasus ibu meninggal.
Tingginya faktor resiko pada ibu hamil salah satunya dikarenakan anemia.
Dari data yang diambil pada pemeriksaan ibu hamil di wilayah Puskesmas
Kedungmundu pada bulan maret 2019 109 ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan Hb, ditemukan 44 ibu hamil dengan anemia.
Warga masyarakat Semarang, memeiliki type atau karakteristik
tradisional, sehingga budaya dan tradisi masyarakat cukup kental bahkan
sangat dilestarikan. Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang
masih kurang mendukung dalam pembangunan kesehatan.Selain itu,
secara umum ekonomi daerah Semarang tergolong daerah yang memiliki
kemampuan ekonomi menengah. Sehingga mayoritas masyarakat sibuk
dan lupa akan kesehatannya, terutama ibu hamil untuk minum obat tablet
tambah darah. Hal ini mengakibatkan tingginya angka anemia pada Ibu
hamil di kota Semarang.
Untuk tahap aktualisasi, pelaksanakan tugasnya sebagai bidan yang di
harapkan dapat menyelesaikan masalah dan membuat dampak perubahan
2
secara positif di lingkungan kerja UPTD Puskesmas dalam optimalisasi
kepatuhan dalam Kedungmundu dengan arahan.
1. Identifikasi Isu
Isu atau masalah yang ditemukan adalah masih tingginya angka
kematian ibu di kota Semarang dan ditemukannya kasus kematian Ibu di
wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu dengan presentase penyebab
kematian dikarenakan anemia. Beberapa isu yang ditemukan oleh
penulis terkait dengan Manajemen ASN, Whole of Government, dan
pelayanan public adalah:
Meningkatnya
Pelayanan
pengetahuan ibu
Publik
tentang bahaya faktor
Kurangnya Banyak ibu hamil yang tidak
resiko dan cara
2 pengetahuan Wog mengetahui faktor resiko yang
penanganannya
ibu tentang terjadi dalam masa kehamilan.
sehingga
faktor resiko. Manajemen
meningkatnya derajat
ASN
kesehatan ibu.
3
Identifikasi Sumber Kondisi Yang
No Kondisi Saat Ini
Isu Isu Diharapkan
Pelayanan Adanya peran aktif
Kurangnya Publik Dukungan keluarga terhadap antar anggota
peran keluarga ibu hamil masih rendah keluarga sehingga
3 dalam Wog sehingga ibu hamil merasa ibu hamil merasa
mendampingi tidak ada yang memperhatikan dirinya dihargai.
ibu selama Manajemen kesehatannya.
hamil. ASN
Kurangnya Pelayanan
pengetahuan Publik Pola makan yang serba instan
Ibu hamil yang sadar
ibu hamil mengakibatkan ibu hamil tidak
akan pentingnya
4 tentang Wog memperhatikan pemenuhan
pemenuhan gizi
pemenuhan kebutuhan gizinya selama
selama kehamilan.
kebutuhan gizi Manajemen hamil.
selama hamil. ASN
2. Penetapan Isu
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis Isu ini bertujuan untuk
penetapan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL
(Aktual, Problematik, Kelayakan, Kekhalayan) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual,
problematik, kekhalayan, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di
Puskesmas Kedungmundu. Aktual artinya benar-benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu yang
memiliki masalah kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusinya.
4
Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat orang banyak. Kelayakan
artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau
negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kelayakan,
dan kekhalayan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka
diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai
negatif. Jika semua kriteria memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan
memenuhi persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu
dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas. Hasil
analisis APKL terkait isu-isu di Puskesmas Kedungmundu disajikan
dalam table 1.2 di bawah ini:
Kriteria
No. Isu Keterangan
A P K L
Tidak
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
4 + + - + memenuhi
kebutuhan gizi selama hamil
syarat
5
a. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth)
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan
memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih
lanjut dengan menggunakan analisis USG. Analisis USG adalah
merupakan metode skoring dalam menetapkan urutan prioritas,
dengan memperhatikan urgensinya, keseriusannya dan adanya
kemungkinan berkembangnya masalah. Metode ini dikembangkan
oleh Kepner dan Tregoe (1981) dengan tujuan untuk menentukan
prioritas isu mana yang akan diambil untuk diselesaikan.
a. Urgency (U).Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness (S). Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
c. Growth (G). Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaiamana mestinya.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan
rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat
kurang, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar,
dan nilai 5 berarti sangat besar . Isu dengan total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan
dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Hasil analisis USG terkait
isu-isu di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu disajikan dalam
table 1.3 berikut ini :
6
Tabel 1.3 Identifikasi isu dengan metode USG*
No. Identifikasi Isu U S G Total Peringkat
7
Tabel 1.4. Isu yang Terpilih
8
tambah darah
2. Pelaksana 2. Membuat tabel
kepatuhan minum
obat.
3. Sasaran
kepatuhan minum
obat tambah
darah
5 Melakukan sweeping rumah 1. Pelaksana 1. Memberikan
Gasurkes untuk kunjungan rumah. koordinasi tentang
pelayanan.
2. Pegawai 2. Mengevaluasi
Gasurkes table kepatuhan
minum tablet
tambah darah.
3. Keluarga 3. Menerima
informasi tenatng
peranan/dukunga
n kesehatan untuk
ibu hamil
6 Melakukan evaluasi kepatuhan 1. Mentor 1. Memberikan
minum obat tablet tambah darah
arahan isi tabel
2. Bidan tambah darah
2. Melakukan
evaluasi
9
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan data kesehatan Angka Kematian Kota Semarang masih
tinggi yaitu pada tahun 2018 sebanyak 19 kasus, dan jumlah kematian
ibu maternal di wilayah Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2018
adalah 2 kasus dan sampai dengan bulan April 2019 sudah ada 2 kasus
ibu meninggal. Yang di karenakan tingginya faktor resiko pada ibu hamil
salah satunya dikarenakan anemia.
C. Tujuan
D. Manfaat
10
c. Mampu melakukan evaluasi kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet tambah darah.
d. Mampu memaham, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar CPNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
e. Menjadi tenaga pelayan kesehatan yang mampu menjalankan
fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat
dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan
profesionalisme di lingkungan Dinas Kesehatan pada khususnya
dan lingkungan Puskesmas Kedungmundu pada umumnya.
2. Bagi instansi (Puskesmas Kedungmundu)
a. Rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas,
efesiensi, dan inovasi serta mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas kedungmundu.
b. Terwujudnya visi dan misi Dinas kesehatan dan Puskesmas
Kedungmundu umumnya.
c. Menjadi pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas pelayanan
kesehatan yang prima.
3. Bagi masyarakat
Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan
harapannya dalam bidang kesehatan.
11
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan
di wilayah kerja.Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Upaya
pelayanan ini diwujudkan dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat
(Permenkes No. 75 tahun 2014). Pelayanan kesehatan yang diberikan di
puskesmas adalah upaya promotif, preventif dan rehabilitative.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama di
wilayahnya terdiri dari upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya
kesehatan masyarakat pengembangan. Yang termasuk upaya kesehatan
masyarakat esensial adalah promosi kesehatan termasuk UKS, Kesehatan
Lungkungan, KIA dan KB, pelayanan gizi yang bersifat UKM. Sedangkan
upaya kesehatan masyarakat pengembangan adalah kesehatan jiwa,
kesehatan gigi masyarakat, kesehatan tradisional komplementer, kesehatan
olah raga, kesehatan indera, kesehatan lansia, kesehatan kerja.
Upaya kesehatan perorangan di puskesmas meliputi pelayanan
pemeriksaan umum, kesehatan gigi dan mulut, KIA-KB yang bersifat UKP,
pelayanan gawat darurat, pelayanan gizi yang bersifat UKP, kefarmasian dan
laboratorium. Disamping itu puskesmas karena memiliki wilayah kerja
mempunyai tanggung jawab juga terhadap jaringan pelayanan puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang ada diwliyahnya meliputi
puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan praktek mandiri, dokter
praktek swasta, laboratorium, apotek dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
Selain menyelenggarakan fungsi UKM dan UKP, Puskesmas dapat
berfungsi sebagai wahanan pendidikan Tenaga Kesehatan. Selanjutnya,
12
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 741/Menkes/PER/VII/2008
tentang standa pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten/Kota,
telah ditetapkan indikator kerja dan target pembangunan kesehatan tahun
2016-2010 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan, penyelidik epidemiologi dan penanggulangan kejadian
luar biasa serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Gambaran Umum
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kotas Semarang
tahun 2014, Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungmundu Kota Semarang adalah 110.112 jiwa, terdiri dari
54.568 laki-laki (49,56%) dan 55.554 perempuan (50,44%).
Sedangkan jumlah Rumah Tangga sebanyak 31.863 rumah tangga
dengan rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 4 jiwa. Puskesmas
Kedungmundu berada wilayan dusun Kedungmundu, Kelurahan
Kedungmundu Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang Propinsi
Jawa Tengah. Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai
Puskesmas Induk, Puskesmas Kedungmundu mempunyai 4 (empat)
puskesmas pembantu, yaitu: Puskesmas pembantu Sendangmulyo,
Puskesmas pembantu Sendangmulyo, Puskesmas Pembantu
Mangunharjo, dan Puskesmas Pembantu Sambiroto.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi
a. Visi : “Menjadi Puskesmas Bermutu dan Profesional dalam
Pelayanan Kesehatan Menuju Masyarakat Kecamatan
Tembalang yang Mandiri untuk Hidup Sehat’’
b. Misi :
1) Memberi pelayanan Kesehatan yang bermutu dan
Profesional
2) Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dasn sehat,
3) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral.
13
c. Tata Nilai
Tata Nilai merupakan dasar tercapainya visi dan misi Puskesmas
Kedungmungu Kota Semarang. Puskesmas Kedungmundu Kota
Semarang berupaya menumbuhkan sistem nilai yang diyakini
dapat dijalani bersama dan menjadi acuan berperilaku setiap
insan Puskesmas yang andal dan terpercaya, yaitu melalui
pengembangan budaya “HEBAT”. Pengertian dan penerapan
budaya “HEBAT” dalam memberikan layanan kepada pasien
meliputi:
1) H armoni : Kerja sama dengan baik antara lintas sektor dan
lintas program
2) E mpati : Ikut memahami kebutuhan masyarakat tentang
kebutuhan pelayanan kesehatan.
3) B ermutu : Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan kompetensinya.
4) A man : Memberikan kenyamanan dalam pelayanan,
5) T erpecaya: Menjadikan Puskesmas Kedungmundu sebagai
Puskesmas pilihan.
d. Tujuan Organisasi
Memberikan pelayanan yang meliputi:
14
NO JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN
15
NO JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN
g. Prolanis
a. Kesehatan Anak : DDTK, Penjaringan
b. Kesehatan Remaja : Konseling Remaja, Penyuluhan
6 KIA-KB Masyarakat Narkoba dan HIV AIDS
c. Kesehatan Ibu : Kunjungan Ibu Nifas, Kunjungan
IbuHamil Resiko tinggi, Kelas Ibu Hamil
2. Job Deskripsi
1. Kepala puskesmas
Uraian tugas :
a. Memimpin , mengawasi , mengkoordinasikan pelaksanaan
pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dalam
wilayah kerjanya.
16
b. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
c. Membina karyawan/karyawati puskesmas dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari.
d. Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan
kegiatan/program.
e. Mengadakan koordinasi dengan Lintas Sektoral dalam upaya
pembangunan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas.
f. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam
rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
g. Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh
staf Puskesmas.
h. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.
i. Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kota
Semarang, baik berupa laporan rutin maupun khusus.
j. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
k. Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas,
Pustu,, Puskesling, Posyandu dan di masyarakat.
l. Menerima konsultasi dari semua kegiatan
Puskemas. ii. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
17
b. Melakukan tindakan medis khusus
c. Melakukan tindakan darurat medis P3K komplek tk. I
d. Melakukan pemulihan fisik Tk. sedang
e. Melakukan penyuluhan medis
f. Melakukan pencatatan rawat jalan
g. Melayani / menerima konsultan dari dalam
h. Melayani konsultan keluar
4. Perawat
Uraian tugas:
a. Penyuluhan Kesehatan Pada Keluarga
b. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada kelaurga
c. Melakukan dokumentasi pada tindakan proses keperawatan
d. Melaukan skrening kesehatan
e. Pendidikan Kesehatan pada individu
f. Penyuluhan Kesehatan pada Keluarga.
g. Pengakajian Keperawatan lanjutan pada individu dalam pelayanan
dan pembuatan Askep
h. Pengkajian Keperawatan lanjutan pada keluarga
i. Merumuskan diagnosa keperawatan pada kelaurga
j. Membuat rencana bulanan
5. Bidan
Uraian tugas :
a. Mempersiapkan pelayanan kebidanan
b. Melaksanakan anamnese klaim / pasien bermasalah.
c. Melaksanakan anmnese klaim / pasien tanpa masalah
d. Melakukan pemeriksaan fisik klaim/ pasien bermasalah
e. Melakukan pemeriksaan fisik klaim/ pasien tanpa masalah
18
f. Melakukan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian kasus
fisiologis bermasalah.
g. Melakukan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian kasus
fisiologis tanpa masalah.
h. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan kasus fisiologis
bermasalah
i. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan kasus fisiologis
tanpa masalah
j. Melakukan rujukan klaim / pasien kasus patologis
6. Gizi
19
c. Menyiapkan obat dan memberi etiket pada dispensing
d. Menyimpan pembekalan farmasi
e. Menerima dan memeriksa pembekalan / farmasi.
f. Merekapitulasi data pada perencanaan
g. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi ( program pemerintah )
h. Memilah-milah, mengelompokan dan mengkomplikasi data-data
3. Deskripsi SDM, SARPRAS, dan Sumber Daya Lain
a. Deskripsi SDM
Ketenagaan yaitu sumber daya manusia di Puskesmas
Kedungmundu secara kualitas cukup lengkap, namun dari segi
jumlah masih belum mencukupi. Berikut data Pegawai Puskesmas
Kedungmundu
Table 3.1
Data Ketenagaan Kesehatan di Puskesmas Kedungmundu Tahun 2018
20
12 Nutrisionis 1 - - ASN
13 Epidemiolog 2 - - ASN1, Non ASN
1
14 Akutansi 1 - - Non ASN
15 Customer servise 1 - - Non ASN
16 Pengolah simpus/data - - 1
17 Bendahara/Pengurus barang - - 1
18 Bendahara APBD - - 1
19 Bendahara BOK - - 1
20 Bendahara BLU - - 1
21 Pengadministrasi 1 - - Non ASN
22 Petugas Loket 5 - - ASN 4, Non
ASN1
23 Promkes 1 - - Non ASN
24 Pengemudi 1 - - Non ASN
25 Penjaga malam 1 - - Non ASN
26 Petugas kebersihan 4 - - Non ASN
27 Rekam medis 1 - - Non ASN
28 IT 1 - - Non ASN
TOTAL 56 5
b. SARPRAS
1) Sarana Kesehatan
Sehubungan dengan itu, secara internal manajemen Puskesmas
Kedungmundu telah mempersiapkan berbagai persyaratan
administratif untuk menjadi Badan Layanan Umum seperti
disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007.
Berbagai persyaratan tersebut antara lain Sarana Kesehatan
seperti Laporan Keuangan Pokok, Standar Pelayanan Minimal,
21
Pola Tata Kelola, Penilaian Aset (Appraisal), Tarif pelayanan
berbasis Unit Cost, dan Sistem Remunerasi serta mempersiapkan
struktur organisasi baru yang sesuai dengan Puskesmas
Kedungmundu dan mempertimbangkan kebutuhan puskesmas
sebagai BLUD, namun tetap mendasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 41 tahun 2007.
c. Sumber Daya Lain
1) Sarana Sanitaria/Pendukung Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Kedungmundu terdiri dari tempat sampah organic dan an
organic,tempat cuci tangan/wastafel,kamar mandi dan alat
pelindung diri.
2) Drainase
Drainase di lingkungan sekitar Puskesmas sudah cukup bagus.
3) Air Bersih
Dalam kegiatan sehari-hari masyaraka di wilayah Puskesmas
Kedungmundu menggunakan air bersih dari PDAM dan sumur
gali.
4) Air limbah dan Sanitasi
Di Puskesmas Kedungmundu sudah ada jaringan air limabh yang
memisahkan antara limbah medis maupun non medis. Adanya
tempat pembuangan resapan limbah cair medis. Ada pipa saluran
di setiap ruangan.
5) Sampah
Di Puskesmas Kedungmundu sudah ada pemilah sampah organic dan
nonorganic, meskipun belum dapat berjalan optimal. Untuk sampah
medis Puskesmas Kedungmundu bekerja sama dengan pihak ke 3
yaitu yang ditunjuk oleh DKK. Belum adanya tempat pembuangan
sampah medis sementara yang permanen. Pilah sampah organic
belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
22
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
a. Tugas Pokok
a. Persiapan pelayanan kebidanan
b. Melakukan Anamnesa ke klien kasus fisiologis bermasalah
c. Melakukan pemeriksaan fisik klien pada kasus fisiologis
bermasalah
d. Menegakkan diagnose kebidanan fisiologis bermasalah
e. Melakukan konseing pada klien kasus bermasalah
f. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan kasus
fisiologis bermasalah
g. Evaluasi kebidanan pada kasus bermasalah
h. Dokumentasi pelayanan kebidanan bermasalah
i. Melakukan dan membuat laporan asuhan ibu hamil resti
kesehatan.
b. Tugas Integrasi
a. Simpus KIA/P-Care
b. Melaksanakan Imunisasi
c. Melaksanakan kelas ibu hamil
c. Wewenang
Memberikan asuhan kebidanan
23
C. Role Model
Gambar 3.2
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang
24
seorang dr. Widoyono, MPHmasih banyak lagi keteladanan beliau
yang bisa diambil khususnya bagi kaum muda Indonesia saat ini.
Penulis berharap dapat mencontoh teladan yang diberikan oleh
bapak waikota Semarang tersebut dan dapat menerapkannya sesuai
dengan kapasitas dan peranan di lingkungan kerja Penulis, yaitu
Puskesmas Kedungmundu.
25
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
26
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan pelaksanaan rencana
operasional pelaksanaan aktualisasi dan habitualisasi yang kan
diterapkan oleh penulis selama 30 hari mulai tanggal 12 April 2018
sampai dengan 20 Mei 2019 di Puskesmas Kedungmundu. Rancangan
aktualisasi disajikan secara rinci berikut ini:
27
Tabel 4.1 RANCANGAN AKTUALISASI
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan 1) Melakukan 1) Mendapatkan Akuntabilitas : Melaksanakan kelas Kegiatan melakukan
kelas bumil Koordinasi jadwal pelaksanaan Kejelasan ibu hami mendukung kelas ibu hamil
bersama kader dengan bidan kelas ibu hamil. Visi Puskesmas menguatkan nilai
wilayah Pusk. wilayah untuk Saya melakukan Nasionalisme Kedungmundu yaitu organisasi HARMONI
Kedung mundu Melakukan koordinasi untuk Musyawarah (sila Menjadi Puskesmas Empati
Penyelenggraan mendapatkan 4) Profesional dalam
(Sumber kelas ibu hamil. Pelayanan
kemufakatan, saya
Kegiatan : SKP) Etika Publik : Kesehatan Menuju
berkomunikasi
Sopan dan Santun Masyarakat
dengan sopan dan Kecamatan
santun sehingga Komitmen Mutu : Tembalang yang
mendapatkan Efektif dan Efisien Mandiri untuk Hidup
arahan yang jelas Sehat
sehingga pekerjaan Dan Misi
saya dapat berjalan Puskesmas yaitu
dengan efektif dan Memberi Pelayanan
efisien. Kesehatan yang
bermutu dan
professional,
meningkatkan
kerjasama lintas
2) Melakukan 2) Kader bersedia Akuntabilitas : sektor
Komunikasi untuk bekerjasama. Jelas
dengan sopan Saya menyapa
dan santun kader dengan Nasionalisme :
dengan kader raham dan sopan, Musyawarah
setempat untuk sehingga dalam
28
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
ikut serta dalam komunikasi kader Etika Publik :
kelas ibu hamil merasa nyaman. Ramah dan Sopan
Saya menjelaskan
dengan jelas peran Anti Korupsi :
serta kader dan Tanggungjawab
mengajak kader
untuk bekerjasama
dalam pelaksanaan
kelas ibu hamil serta
bermusyawarah
cara untuk
meningkatkan
keikutsertaan ibu
hamil dalam
kegiatan kelas ibu
hamil dengan penuh
tanggungjawab
dan untuk
melakukan
kerjasama lintas
progran
29
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
30
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
2 Membuat leaflet 1) Melakukan 1) Kesepakatan isi Akuntabilitas : Jelas Membuat leaflet Membuat leaflet
tentang bahaya Konsultasi leaflet mendukung menguatkan nilai
anemia dalam dengan mentor Saya Nasionalisme (Sila pencapaian Visi organisasi yaitu
kehamilan tentang isi leaflet berkomunikasi 4) : Musyawarah Puskesmas Empati, Harmoni
dengan etika yang Kedungmundu yaitu
baik dan sopan, Etika Publik : Menjadi
serta Ramah dan Puskesmas
menerangkan Sopan, Respect Bernutu
usulan materi yang Profesional dalam
(Sumber respect tehadap Pelayanan
Kegiatan : kebutuhan Kesehatan Misi
Inovasi) masyarakat Puskesmas yaitu
dengan jelas dan Memberi pelayanan
bermusyawarah kesehatan yang
untuk bermuttu dan
mendapatkan profesioanal.
persetujuan isi
materi leaflet.
31
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
masyarakat, serta mutu
berorientasi pada
mutu sehingga isi Anti Korupsi :
materi siap dan Tanggujawab
dapat
dipertanggungja
wabkan serta ikut
memahami
kebutuhan
masyakat
32
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
dipertanggungja
wabkan, dan
terjadinya
kerjasama yang
baik dengan
petugas pegadaan
barang.
33
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
kepahaman ibu Saya melakukan Komitmen Mutu :
hamil tentang isi evaluasi pada ibu Berorientasi pada
leaflet. hamil dengan Mutu
penuh kejujuran Anti Korupsi :
dan berorientasi Penuh Kejujuran
pada mutu
sehingga
mendapatkan hasil
kegiatan yang
sesuai denga
keadaan.
34
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
pada orientasi Mendorong
mutu sehingga masyarakat untuk
ada kesepakatan hidup sehat
isi materi
penyuluhan yang
dapat memberika
pelayanan yang
memahami
kebutuhan
masyarakat
(khususnya untuk
ibu hamil)
35
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
berkualitas.
36
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
1) Melakukan 1) Terjadi kesepakatan Akuntabilitas : Membuat formuir Membuat formulir
4 Membuat formulir Konsultasi isi table kepatuhan Kejelasan kepatuhan minum kepatuhan minum obat
kepatuhan minum dengan mentor minum obat tambah obat mendukung menguatkan nilai
obat tambah tentang daftar isi darah Nasionalisme : pencapaian Visi organisasi yaitu :
darah. table kepatuhan Saya berkomunikasi Musyawarah (sila Puskesmas Bermutu, Harmoni
minum obat dengan etika yang 4) Kedungmundu yaitu
tambah darah. baik ramah,sopan Menjadi
(Sumber dengan mentor, Etika Publik : Puskesmas
Kegiatan: Inovasi) menyampaikan Ramah, sopan Bernutu
usulan yang Profesional dan
inovatif dan Komitmen Mutu : misi Puskesmas
penjelasan sejelas Orientasi Mutu yaitu Memberi
mungkin sehingga pelayanan
terjadi musyawarah Anti Korupsi: kesehatan yang
hasil isi table yang Tanggung jawab bermutu dan
berorientasi pada professional,
mutu dan di buat Mendorong
dengan penuh kemandirian
tanggung jawab, masyarakat untuk
sehingga terjadi hidup bersih dan
kesepakatan isi sehat.
tabel kepatuhan
minum tambah
darah yang berguna
memberikan
pelayanan yang
berkualitas pada
masyarakat
(khususnya Ibu)
37
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
2) Melakukan 2) Terjadi kerjasama Akuntabilitas :
kerjasama dan pelaporan Jelas
dengan petugas dengan petugas gizi
Terka
gizi it dengan baik. Nasionalisme :
efisiensi dalam Saya , Musyawarah
pelaporan berkomunikasi
dengan sopan dan Etika Publik :
ramah, memberikan Ramah, sopan.
usulan secara jelas
dan penuh Komitmen Mutu:
tanggungjawab, Efisien
bermusywarah
untuk efiiensi Anti Korupsi:
pelaporan sehingga Tanggungjawab
terjadi kesepakatan
pelaporan untuk
melakukan kerja
sama yang baik
antar lintas program.
38
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
pegawai sopan, menjelaskan Anti Korupsi:
Gasurkes isi table kepatuhan Transparan
dengan penuh
kejelasan,
mengajak teman
bidan dan gasurkes
untuk bersama-
sama melakuak
pemberian table
kepatuhan dan
melakukan evalusi
secara transparan ,
sehingga Bidan dan
Gasurkes mengerti
cara mengisi table
kepatuhan minum
obat yang
memberika
pelayanan yang
dibutuhkan
masyarakat
(khususnya Ibu
hamil), dan
kerjasama lintas
program.
39
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
5 Melakukan 1) Berkoordinasi 1) Disepakatinya Nasionalisme : Melakukakan Melakukakan sweeping
sweeping dengan dengan pegawai kjadwal kunjungan musyawarah (sila sweeping Gasurkes dengan Gasukes untuk
pegawai Gasurkes untuk rumah. 4) untuk kunjungan di kunjungan rumah
Gasurkes untuk melakukan Saya melakukan rumah mendukung menguatkan nilai
kunjungan rumah. kunjungan rumah koordinasi pada Etika Publik : pencapaian Visi organisasi Harmoni,
Gasurkes dengan Ramah dan Sopan Puskesmas Bermutu
komunikasi yang Kedungmundu yaitu
ramah dan sopan : Menjadi
untuk kemufakatan Anti Korupsi: Puskesmas
(Sumber jadwal pelaksanaan Disiplin Bernutu
Kegiatan: SKP) kunjungan ibu hamil Profesional dan
dan sepakat untuk misi Puskesmas
melakukan yaitu mendorong
kunjungan rumah kemandirian
sesuai waktu yang masyarakat untuk
telah di sepakati berprilaku sehat.
sehingga pekerjaan
yang akan dilakukan
akan berjalan
dengan efektif.
40
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
menanyakan Komitmen Mutu:
keluhan ibu hamil , Efektif dan Efisien
menjawab setiap
pertanyaan ibu
dengan
tanggungjawab ,
menjelaskan isi
table kepatuhan
dengan efektif dan
efisien sehingga
kunjungan rumah
dapat berjalan
dengan baik dan
ikut memahami
kebutuhan
masyarakat tentang
kebutuhan
pelayanan.
41
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
penuh kepercayaan Anti Korupsi:
yang berorientasi Transparan
dengan mutu cara
melakukan evalusi
kepatuhan secara
transparan
pentingnya peran
keluarga dalam
upaya
meningkatkan
kesehatan ibu hamil
, akan pentingnya ini
keluarga bersedia
mengawasi
kepatuhan ibu serta
melakukan
kerjasama lintas
sektor.
42
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
6 Melakukan 1) Melakukan 1) Terjadi kesepakatan Akuntabilitas: Melakukan Melakukan pelaporan
pelaporan konsultasi dengan mentor Kejelasan pelaporan evaluasi evaluasi minum obat
evaluasi minum dengan mentor tentang daftar isi kepatuhan minum menguatkan nilai
obat tentang daftar isi tablet kepatuhan. Nasionalisme: obat tablet tambah organisasi Harmoni,
evaluasi tablet Saya berkomunikasi Musyawarah darah mendukung Bermutu
tambah darah. dengan ramah dan pencapaian Visi
sopan dan Etika Publik: Puskesmas
(Sumber menyampaikan Ramah dan sopan Kedungmundu yaitu
Kegiatan : usulan dengan Menjadi
Inovasi) kejelasan Komitmen Mutu: Puskesmas
mengenai pelaporan Berorientasi Bernutu
evaluasi dan dengan mutu Profesional dan
terlaksananya misi Puskesmas
musyawarah agar Anti Korupsi: yaitu memberi
pelaporan dapat Tanggungjawab pelayanan bermutu
efekti serta dan professional
berorientasi serta mendorong
dengan mutu yang kemandirian
dibuat dengan masyarakat untuk
penuh berperilaku hidup
tanggungjawab sehat dan
guna memberikan meningkatkan
pelayanan kerja sama lintas
kesehatan yang sektor.
berkualitas sesuai
dengan kompetensi.
43
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
2) Meminta bantuan 2) Tenaga gasurkes Etika Publik:
gasurkes untuk bersedia melakukan Ramah dan
melakukan evaluasi rutin. Sopan
evaluasi dengan Saya berkomunikasi
cermat dan teliti dengan ramah dan Komitmen Mutu:
tentang tablet sopan kepada Kerjasama
kepatuhan Gasurkes, saya
minum obat mengajak Gasurkes Anti Korupsi:
tambah darah untuk bersama- Transparan
sama kerjasama
untuk melakukan
evaluasi kepatuhan
minum obat dengan
transparan dan
upaya untuk
meningkatkan
kerjasama lintas
program.
44
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
FOTO KEGIATAN
1213 15 16 18 20 22 23 24 25 26 27 29 30 2 3 4 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 20
1. Melaksanakan 1. Foto
kelas bumil kegiatan
bersama kader
wilayah Pusk. 2. Daftar Hadir
Kedung mundu 3. Vidio
Kegiatan
mengenai
informasi obat
2. Membuat leaflet 1. Foto
tentang bahaya Kegiatan
anemia dalam
kehamilan 2. Foto leaflet
3. Melakukan 1. Foto
penyuluhan Kegiatan
tentang
kepatuhan 2. Daftar Hadir
minum obat Peserta
Penyuluhan
tambah darah
45
4. Membuat 1. Foto
formulir Kegiatan
kepatuhan
minum obat 2. Hasil table
tambah darah.
5. Melakukan 1. Foto
sweeping rumah Kegiatan
Gasurkes untuk
kunjungan 2. Vidio
rumah. Kegiatan
6. Melakukan 1. Foto
evaluasi Kegiatan
kepatuhan
minum obat 2. Laporan
tablet tambah hasil
darah evaluasi.
46
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan aktualisasi dan habituasi
ANEKA serta Peran dan kedudukan PNS dalam NKRIterdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala
sehingga beberapa rancangan kegiatan ini tidak dapat
direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai
aktualisasinya.Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala
yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi
kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi untuk
menghadapi kendala tersebut.Kendala, resiko dan solusi tersebut
dapat dilihat pada 47able berikut ini.
Molornya waktu
pelaksanaan. Datang ke tempat kelas ibu
hamil tepat waktu
47
5 Membuat formulir kepatuhan Tidak Menginformasikan akan
minum obat tambah darah. terlaksananya pentingnya pengisian table
pengisisan tambah darah.
formulir table
kepatuan minum
obat tablet
darah.
48
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
49
Kronologi 1. Melakukan koordinasi dengan bidan wilayah untuk
Kegiatan melakukan penyelenggaraan kelas ibu hamil
2. Bekerjasama dengan gasurkes untuk mengundang
ibu hamil yang di wilayah kelurahan.
3. Berkomunikasi dengan kader setempat untuk ikut
serta dalam kelas ibu hamil.
4. Menyelenggarakan kelas ibu hamil..
Kontribusi output Kegiatan ini mendukung misi UPTD Puskesmas
Kegiatan pada Kedungmundu yaitu Menjadi Puskesmas bermutu dan
Visi dan Misi profesioanal dalam pelayanan kesehatan menuju
Organisasi masyarakat kecamatan Tembalang yang mandiri untuk
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.
50
Kegiatan 1 2. Daftar Hadir kelas Ibu hamil
3. Video pelaksanaan kelas ibu hamil
4. Materi kelas Ibu hamil.
51
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan 52rofessional.
52
orientasi mutu (berkomitmen mutu). Etika yang baik
(Ramah dan sopan) agar pendengar nyaman sehingga
hasil penyuluhan dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Evaluasi penyuluhan dilakukan dengan (transparan)
53
4. Membuat formulir kepatuhan minum obat tambah darah
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.4
Uraian Kegiatan Keterangan
54
Kendala 1. Tidak terlaksananya pengisian formulir tabel
kepatuhan minum obat tambah darah
Srategi 1. Menginformasikan akan pentingnya pengisian table
Penyelesaian kepatuhan tabel tambah darah.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-nilai
yang didapat ANEKA, berupaya untuk berinovasi dan memberikan
pemahaman pentingnya pengisian tabel kepatuhan minum
tablet tambah darah
Lampiran 1. Foto Kegiatan
Kegiatan 4 2. Tabel kepatuhan minum tambah darah
55
hamil.
4. Melakukan evaluasi secara transparan mengenai
kepatuhan ibu hamil minum obat tablet tambah darah.
5. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang jadwal
kunjungan ulang.
Kontribusi output Kegiatan ini mendukung misi UPTD Puskesmas
Kegiatan pada Kedungmundu yaitu Menjadi Puskesmas bermutu dan
Visi dan Misi profesioanal dalam pelayanan kesehatan menuju
Organisasi masyarakat kecamatan Tembalang yang mandiri untuk
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.
56
6. Melakukan evaluasi kepatuhan minum obat tambah darah
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.6
Uraian Kegiatan Keterangan
57
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-nilai
yang didapat ANEKA, berupaya untuk melakukan evalusi kepatuhan
minum obat tambah darah.
Lampiran 1. Foto Kegiatan
Kegiatan 6 2. Stampel tanda kepatuhan
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS direkap dalam tabel sebagai ini:
58
a. Akuntabilitas sebesar 21,8%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkam pada
hampir keseluruhan kegiatan untuk memecahkn isu. Nilai akuntabilitas yang
paling banyakditerapkan adalah Tangunggjawan dan berintegritas. Melalui
Penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan dalam
memenuhi tanggung jawab yang diamanahkan oleh unit kerja kepada bidan.
b. Nasionalisme sebesar 16%. Nilai dasar Nasionalisme diterapkan diterapkan
adalah musyawarah dan berkerjasama. Melalui penerapan nilai nasionalisme
diharapkan dapat dihabituasikan oleh bidan.
c. Etika Publik sebesar 25%. Nilai dasar Etika Publik diterapkan hampir
keseluruhan kegiatan untuk memecahkan isu. Yang paling banyak diterapkan
adalah ramah dan sopan, karena setiap kegiatan yang akan dilakukan
diawali dengan etika yang baik sehingga kegiatan akan berjalan dengan
lancar.
d. Komitmen Mutu sebesar 19,5%. Nilai dasar komitmen mutu diterapkan dalam
upaya terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Nilai yang menonjol
inovasi dan berorientasi pada mutu.
e. Anti Korupsi 17,2%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan adalah
transparan dan kepedulian.
Kontribusi Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut
dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu yaitu upaya peningkatan
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Untuk
menumbuhkan karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh nilai-nilai
ANEKA tidak hanya berhenti sampai kegiatan aktualisasi dan habituasi
selama hari. Penulis senantiasa melakukan internalisasi nilai ANEKA yang
diterapkan dalam menjalankan pekerjaan sebagai bidan.
59
Tabel 4.1 Pelaksanaan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA
No. Kegiatan Nilai Dasar (Indikator) Upaya Habituasi yang telah dilakukan
1. Melaksanakan kelas ibu hamil di 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (tanggung jawab)
Tanggungjawab Menyelenggarakan kelas ibu hamil dengan
wilayah Puskemas Kedungmundu
2. Nasionalisme penuh tanggung jawab sehingga ibu hamil
Koordinasi merasa nyaman.
3. Etika Publik 2. Nasionalisme (koordinasi)
Sopan, Santun,Ramah Nilai musyawarah di habituasi dengan cara
4. Komitmen Mutu melakukan koordinasi dengan bidan wilayah.
Standar pelayanan 3. Etika Publik (sopan,santun,ramah)
5. Anti Korupsi Sopan, santun,dan ramah saat mengajak
peduli komunikasi kader setempat untuk ikut serta
dalam pelaksanaan kelas ibu hamil.
4. Komitmen Mutu (standar pelayanan)
Pelaksanaan kelas ibu hamil harus sesuai
dengan standart yang telah ditentukan
5. Anti Korupsi (adil dan peduli)
Adil dan peduli dihabituasi dengan cara adil
memberi informasi dan menjawab semua
pertanyaan ibu hamil dalam pelaksanaan kelas
ibu hamil.
60
Sopan, santun, ramah Konsultasi, koordinasi dihabituasi dengan cara
4. Komitmen Mutu melakukan konsultasi dengan kepala
Orientasi mutu puskesmas sesuai prinsip musyawarah
5. Anti Korupsi 3. Etika Publik (sopan, santun, ramah)
Kepedulian, tanggung Sopan, santun, ramah dihabituasi dengan cara
jawab sopan, santun, ramah dalam menyapa ibu hamil
dan berkomunikasi.
4. Komitmen Mutu (orientasi mutu)
Orientasi mutudilakukan dengan menyusun
materi sesuai dengan mutu atau standar
pelayanan.
5. Anti Korupsi (Kepedulian dan tanggung
jawab)
Kepedulian dan tanggung jawab dihabituasikan
dengan merespon pertanyaan ibu atau keluhan
ibu dan menjawab dengan penuh tanggung
jawab
61
Berinovasi dihabituasikan dengan selalu
mengiktuti kemajuan ilmu sehingga
permasalahan ibu hamil dapat ditangani.
5. Anti korupsi (Tanggung jawab dan
Transparan)
Bertanggung jawab di habituasi dengan
bertanggung jawab isi leaflet yang diberikan
pada ibu hamil dan transparan dalam
melakukan evaluasi pemahaman ibu mengenai
isi leaflet.
4. Membuat formulirkepatuhan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (Kejelasan, kepercayaan)
Kejelasan, kepercayaan Nilai kejelasan dihabituasi dengan cara
minum obat tambah darah
2. Nasionalisme memembuat formulir kepatuhan minum obat
Konsultasi tambah darah sejelas mungkin sehingga ibu
3. Etika Publik hamil mudah untuk memahaminya.
Sopan, santun, ramah 2. Nasionalisme (Konsultasi)
4. Komitmen Mutu Bekonsultasi dihabituasikan dengan selalu
Inovasi, standar berkomunikasi dengan mentor dengan prinsip
pelayanan musyawarah.
5. Anti Korupsi 3. Etika Publik (sopan, santun, ramah)
Adil, peduli Sopan, santun, ramah dihabituasikan dengan
mensosialisasikan table kepatuhan minum obat
tambah darah dengan sopan, santu, dan ramah
sehingga komunikasi dapat berjalan dengan
baik.
4. Komitmen mutu (inovasi, standart
pelayanan)
Inovasi dihabituasikan dengan cara membuat
tabel kepatuhan sebagai bentuk inovasi karena
sebelumnya belum ada table kepatuhan ibu
62
hamil dalam minum obat tambah darah.
5. Anti Korupsi (Adil, peduli)
Adil dan peduli dihabituasikan dengan cara adil
dalam memberikan informasi dan tanggap
dalam menanggapi keluhan ibu saat.
63
minum obat tambah darah. 2. Nasionalisme bertanggung jawab dalam pelaporan kepatuhan
Konsultasi, koordinasi ibu minum obat tambah darah.
3. Etika Publik 2. Nasionalisme (Konsultasi, dan koordinasi)
Cernat dan teliti Berkonsutasi di habituasikan dengan
4. Komitmen Mutu berkonsultasi dengan bidan senior mengenai
Berkomitmen pelaporan kepatuhan minum obat tambah
5. Anti Korupsi darah.
Transparan 3. Etika Publik (Cermat dan Teliti)
Cermat dan teliti dihabituasikan dengan selalu
membuat pelaporan dengan cermat dan teliti
untuk menghindari kesalahan pelaporan.
4. Komitmen Mutu (Berkomitmen)
Berkomitmen dihabituasikan dengan selalu
berkomitmen untuk membuat pelaporan
sehingga kegiatan dapat berjalan dengan terus
menerus.
5. Anti Korupsi (Transparan)
Transparan dihabituasikan dengan mencatat
kepatuhan ibu hamil secartransparan sehingga
permaslahan dapat diselesaikan.
64
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Isu yang dipilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS yaitu
kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam minum obat tablet tambah darah.
Untuk menjawab rumusan masalah tersebut yaitu seluruh aktualisasi dan
habituasi mengarah pada optimalisasi upaya peningkatan kepatuhan ibu
hamil dalam minum obat tablet tambah darah di puskesmas Kedungmundu
Kota Semarang yang diimplementasikan dalam 6 kegiatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Kedungmundu
2. Melakukan penyuluhan tentang kepatuhan minum obat tambah darah
3. Membuat leaflet tentang bahaya dan cara mengatasi anemia
4. Membuat formulir kepatuhan minum obat tambah darah
5. Melakukan sweeping dengan pegawai gasurkes untuk kunjungan rumah
6. Melakukan evaluasi kepatuhan minum obat tambah darah
2. Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas sebesar 93%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkam pada
hampir keseluruhan kegiatan untuk memecahkn isu. Nilai akuntabilitas
yang paling banyakditerapkan adalah Tangunggjawan dan berintegritas.
Melalui Penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan
dalam memenuhi tanggung jawab yang diamanahkan oleh unit kerja
kepada bidan.
2. Nasionalisme sebesar 86%. Nilai dasar Nasionalisme diterapkan
diterapkan adalah musyawarah dan berkerjasama. Melalui penerapan
nilai nasionalisme diharapkan dapat dihabituasikan oleh bidan.
3. Etika Publik sebesar 96%. Nilai dasar Etika Publik diterapkan hampir
keseluruhan kegiatan untuk memecahkan isu. Yang paling banyak
diterapkan adalah ramah dan sopan, karena setiap kegiatan yang akan
65
dilakukan diawali dengan etika yang baik sehingga kegiatan akan
berjalan dengan lancar.
4. Komitmen Mutu sebesar 93%. Nilai dasar komitmen mutu diterapkan
dalam upaya terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Nilai yang
menonjol inovasi dan berorientasi pada mutu.
5. Anti Korupsi 90%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan adalah
transparan dan kepedulian.
B. REKOMENDASI
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi semangat
melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan dampak
positif, baik untuk pribadi, lingkungan puskesmas Kedungmundu. Berikut
rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara
berkelanjutan :
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar ANEKA pada
setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi PNS yang
professional.
2. Untuk Puskesmas Kedungmundu
Hendaknya nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh seluruh PNS
yang ada di unit kerja, tetapi juga sebagai landasan berorganisasi dan tata
kelola unit kerja puskesmas Kedungmundu agar visi, misi, dan tujuan
Puskesmas Kedungmundu dapat tercapai secara maksimal.
66
C. Rencana Aksi
67
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
6, Melakukan pelaporan evaluasi Akuntabitas Melakukan evaluasi Secara berkelanjutan
minum obat tambah darah Nasionalisme pelaporan agar
Etika Publik laporan lebih efisien
Komitmen Mutu dan efektif.
Anti Korupsi
68
LAMPIRAN 4.1 Pelaksanaan kegiatan dan bukti pendukungnya
KEGIATAN 1
Bukti Kegiatan
1. Foto Koordinasi dengan bidan wilayah untuk melaksankan kelas Ibu hamil
2. Foto dengan Kader untuk ikut serta dalam kelas Ibu hamil,
3. Daftar hadir peserta kelas Ibu hamil.
4. Foto pelaksanaan kelas ibu hamil
5. Vidio Pelaksanaan kelas ibu hamil
Kegiatan 2
Bukti Kegiatan:
1. Foto konsultasi kepada mentor untuk ijin kegiatan dan isi materi leaflet.
2. Foto menyiapkan bahan materi leaflet.
3. Foto saat mendesain leaflet.
4. Foto saat mencetak leaflet dengan printer.
5. Foto menerangkan isi leaflet kepada ibu hami yang periksa diruang Ante Natal
Care (ANC)
Bukti Kegiatan:
1. Foto konsultasi dengan mentor untuk melakukan penyuluhan dan materi
penyuluhan
2. Foto materi penyuluhan.
3. Foto dengan petugas promkes untuk koordinasi waktu pelaksanaan.
4. Foto pelaksanaan penyuluhan.
5. Bukti daftar hadir pelaksanaan kegiatan.
Foto dengan mentor untuk ijin melakukan penyuluhan dan konsultasi materi
penyuluhan
(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu)
Foto dengan petugas promkrs untuk koordinasi waktu penyuluhan
Kegiatan 4
Membuat formulir kepatuhan minum obat tambah darah
Bukti Kegiatan:
1. Foto Konsultasi dengan mentor tentang isi tablet kepatuhan minum obat tambah
darah
2. Foto dengan petugas gizi terkait efisiensi pelaporan.
3. Foto tablet kepatuhan minum obat tambah darah.
4. Foto dengan teman bidan terkait sosialisasi tablet kepatuhan minum obat
tambah darah.
5. Foto dengan gasurkes terkait sosialisasi tablet kepatuhan minum obat tambah
darah.
6. Foto memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil yang melakukan
permeriksaan ANC di ruang KIA.
7. Vidio menjelaskan cara pengisian tablet tambah darah kepada ibu hamil yang
periksa ANC di KIA.
Foto konsultasi dengan mentor tentang isi table kepatuhan minum obat tambah
darah
(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)
Foto dengan petugas gizi terkait pelaporan
(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)
Foto memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan ANCdi KiA
Foto Vidio Penjelasan Cara Pengisian Kepatuhan Minum Obat Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil
yang periksa ANC di KIA
LAMPIRAN 4.5
Kegiatan 5
Melakukan sweeping dengan gasurkes untuk kunjungan rumah.
Bukti Kegiatan:
1. Foto dengan Bidan koordinator untuk ijin melaksanakan kunjungan rumah.
2. Foto koordinasi dengan gasurkes untuk melakukan kunjungan rumah.
3. Foto saat melakukan kunjungan rumah.
4. Foto dengan anggota keluarga terkait peran anggota keluarga.
5. Video penyuluhan kepatuhan ibu minum obat tambah darah.
Foto Konsultasi dengan mentor untuk pelaporan kepatuhan ibu minum obat
tambah darah
(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)