Anda di halaman 1dari 93

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN IBU HAMIL


DALAM MINUM OBAT TABLET TAMBAH DARAH DI PUSKESMAS
KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

Nama Peserta : Mustika Putu Kasta, A.Md.Keb


Gol./ Angkatan : IIC / 14
NIP : 199308152009022002
No. absen : 26
Jabatan : Calon Bidan Terampil Puskesmas Kedungmundu
Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kota Semarang
Coach : Tri Mardiyanti Ratnasari, SE,M.Acc
Mentor : Caturinta Nurchayaningsih, SKM

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


PEMERINTAH KOTA SEMARANG BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MINUM OBAT


TABLET TAMBAH DARAH DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

Nama peserta : Mustika Putu Kasta, A.md.Keb


NIP : 199308152019022002
No. Absen : 26
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 22 Mei 2019
Tempat : Badan Diklat BKPP Kota Semarang

Semarang, 22 Mei 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Mustika Putu Kasta, A.Md.Keb


NIP. 1993081529019022002

Menyetujui,

Pembimbing MENTOR

Tri Mardiyanti Ratnasari, SE,M.Acc Caturinta Nurchayaningsih, SKM


Widyaiswara Ahli Muda Penata Tk. I/ IIId
NIP.19710317 199703 2 005 NIP. 197008021994032006

ii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MINUM


OBAT TABLET TAMBAH DARAH DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA
SEMARANG

Nama peserta : Mustika Putu Kasta, A.md.Keb


NIP : 199308152019022002
No. Absen : 26
dinyatakan layak untuk diaktualisasikan dalam habituasi.

Telah diseminarkan pada :


Hari : Rabu
Tanggal : 22 Mei 2019
Tempat : Badan Pendidikan dan Pelatihan Kota Semarang

Semarang, 21 Mei 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Mustika Putu Kasta, A.Md.Keb


NIP. 1993081529019022002

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Tri Mardiyanti Ratnasari, SE,M.Acc Caturinta Nurchayaningsih, SKM


Widyaiswara Ahli Muda Penata Tk. I/ IIId
NIP.19710317 199703 2 005 NIP. 197008021994032006

Narasumber,

Ir. Yatno Isworo,MP


Widyaiswara Madya
NIP. 19641010 19993 1 002

iii
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Peserta Pelatihan
Nama peserta : Mustika Putu Kasta, A.md.Keb
NIP: 199308152019022002
Jabatan : Calon Bidan Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Kedungmundu
Adalah peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
I Pemerintah Kota Semarang Tahun 2019.

2. Pejabat Pembina Kepegawaian


Nama : Caturinta Nurchayaningsih, SKM
NIP :.197008021994032006
Jabatan : Kepala Puskesmas
Instansi : UPTD Puskesmas Kedungmund

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai
dasar PNS ini merupakan produk pembelajaran individual Peserta Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XIV yang diselenggarakan
BPSDMD Jawa Tengah yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang
Tahun 2019. Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Niai Dasar Pegawai Negeri Sipil di
maksud akan selalu diimplementasikan dalam pelaksanaan tugasdan kewajiban
kami dalam kedudukan dan peran pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala konsekuensinya.

Semarang, 21 Mei 2019

Mengetahui, Yang menyatakan,


Kepala Puskesmas Kedungmundu

Caturinta Nurchayaningsih, SKM Mustika Putu Kasta, A.Md.Keb


NIP. 197008021994032006 NIP. 1993081529019022002

iv
ABSTRAK

OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI MICROSOFT ACCESS DALAM PENGINPUTAN DAN


PENCATATAN REKAMAN HASIL PEMERIKSAAN DI PUSKESMAS MIJEN SEMARANG

MUSTKA PUTU KASTA

Pelatihan dasar CPNS Golongan II yang dilaksanakan dalam


rangka membentuk nilai – nilai dasar profesi PNS dikenal dengan istilah
ANEKA, membengun kompetensi dan karakter PNS yang kuat,
meningkatkan kemampuan bersikap dan bertindak profesional dalam
melayani masyarakat, dengan cara mendorong PNS untuk dapat
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS dalam melaksanakan tugas di
instansi masing masing.

Penulis telah meaksanakan aktualisasi dan habituasi kegiatan nilai


– nilai dasar PNS yaitu nilai – nilai ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti Korupsi ) berdasarkan isu layanan
pembelajaran optimal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat di Puskesmas Mijen yang penulis implementasikan melalui 7
(tujuh) kegiatan Yaitu : 1). Mengusulkan penerapan aplikasi Microsoft
Acces ke Kepala Puskesmas; 2 ) Mengusulkan pembuatan tahapan kerja
operasional aplikasi microsoft acces dalam penginputan hasil pasien; 3).
Mengaplikasikan Miccrosoft Acces (MA)pada hasil pemeriksaan
laboratorium; 4). Memperbaharui rekaman / form hasil pemeriksaan untuk
pasien baru dgn sistem aplikasi microsoft acces; 5). Melakukan Penataan
arsip copy hasil pemeriksaan pasien baru sesuai tanggal pemeriksaan; 6).
Melakukandesinfo tentang program baru penggunaan aplikasi Microsoft
Acces ( MA) hasil lab ke dokter Poliklinik; dan 7). Melakukan Evaluasi
penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan hasil
pemeriksaan laboratorium. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNStersebut dilaksanakan untuk mendukungpenyelesaian isu dan
kedudukan perasn PNS dalan NKRI

v
PRAKARTA

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Upaya
Peningkatan Kepatuhan Ibu Hamil dalam minum obat tablet tambah
darah di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang ” sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Pemerintah Kota Semarang dengan baik, dimana Pemerintah Kota
Semarang bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pada rancangan
Aktualisasi ini diharapkan mampu mencerminkan nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meliputi materi tentang Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang
dapat diterapkan di unit kerja.

Penulisan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan


bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan
rancangan ini kepada :

1. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan


Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah yang telah memfasilitasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan I ini.
2. Trijoto Sardjono, SH,MM. selaku plt. Kepala Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Semarang.
3. Ir. Yatno Isworo, MPselaku narasumber atau penguji, yang
memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat diterapkan dengan baik.
4. Caturinta Nurchayaningsih, SKM selaku mentor yang telah
memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

vi
5. Tri Mardiyanti Ranasri, SE,M. Acc selaku coach yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga
aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I.
7. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan I.
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II khususnya
Angkatan I atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan
dukungannya.
Penulis menyadari dalam aktualisasi ini masih banyak kekurangan,
untuk itu penulis berharap kepada semua pihak agar memberikan saran
dan juga kritik yang membangun untuk penyempurnaan aktualisasi ini.
Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan juga dapat
diterapkan di lingkungan kerja dengan sebaik-baiknya, serta dapat
dikembangan lebih lanjut.

Demikian yang dapat penulis sampaikan.Semoga aktualisai ini


bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 19 Mei 2019

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN............................................................................ iv

ABSTRAK................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR................................................................................ xi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................ 1
B. Identifikasi isu dan Rumusan Masalah…………………………. 3
C. Tujuan……………………………………………………………. 10
D. Manfaat………………….......................................................... . 10
BAB II. DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. PROFIL ORGANISASI
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi………………….. 12
2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Organisasi…………………… 13
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi………………………16
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat…………………………………….23
C. Role Model………………………………………………………….24
BAB III. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA……………………………………………………… 26
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi………………………………… 45
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala…………………47

viii
BAB IV. HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai asar
ANEKA…………………………………………………………….. 49
1. Proporsi Penerapan Nilai-Nilai dasar PNS………………... 49
B. Pelaksanaan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA……………. 61
C. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai
Dasar PNS
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................................... 61
B. Rekomendasi……………………………………………………… 67
C. Rencana Aksi .................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ...................................................................................................................................... 3

Tabel 1.2 ...................................................................................................................................... 5

Tabel 1.3 ...................................................................................................................................... 7

Tabel 1.4 ...................................................................................................................................... 8

Tabel 2.1 ................................................................................................................................... 20

Tabel 3.2 ................................................................................................................................... 45

Tabel 3.3 ................................................................................................................................... 47

Tabel 4.1 ................................................................................................................................... 49

Tabel 4.2 ................................................................................................................................... 51

Tabel 4.3 ................................................................................................................................... 52

Tabel 4.4 ................................................................................................................................... 54

Tabel 4.5 ................................................................................................................................... 55

Tabel 4.6 ................................................................................................................................... 57

Tabel 4.7 ................................................................................................................................... 61

Tabel 5.1 ................................................................................................................................... 68

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Role Model ………………………………………………... 24

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan dan pelatihan latihan dasar merupakan pintu masuk paling


utama bagi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tanpa melalui tahap ini,
maka calon pegawai tidak akan bisa memegang status PNS. Hal tersebut
telah diamanahkan melalui Peraturan Pemerintah Nomar 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
Tujuan dari latsar tersebut adalah untuk memberikan pengetahuan
dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika
Pegawai Negeri Sipil. Dalam penyelenggaraan Latihan Dasar (Latsar) yang
peserta diharapkan untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar 1)
"Internalisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi". Tahap ini menekankan pada
penanaman nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan
sebagai PNS, sehingga diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan
secara maksimal dan profesional kepada masyrakat. Nilai dasar tersebut
disingkat menjadi ANEKA, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Selain nilai ANEKA juga ada pembekalan
tambahan mengenai cara membuat rancangan aktualisasi. 2) "Aktualisasi
Nilai Dasar Profesi". Tahap ini merupakan tahap terjun langsung ke
lapangan berdasarkan tempat tugas atau tempat yang telah ditentukan.
Pada tahap ini, peserta Diklat didampingi oleh mentor dan coach dari
Bandiklat. Peserta diharapkan bisa mengaktualisasikan nilai dasar ANEKA
di tempat magangnya masing-masing. 3) "Evaluasi Aktualisasi Nilai Dasar".
Tahap ini merupakan tahap akhir. Dimana setiap peserta
mempresentasikan aktualisasi nilai dasar profesi ASN dengan diuji oleh tim
penguji, coach dan mentor.
Sesuai dengan UU Aparatur Sipil Negara No.5 tahun 2014 bahwa
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan

1
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintahan Dalam hal ini mewajibkan ASN tidak hanya sebagai
pekerjaan namun juga pelayan masyarakat. Yang diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang prima. Maka dari itu peserta latsar membuat
rancangan aktualisasi khususnya dalam pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang merupakan unit terkecil berperan sebagai ujung tombak
pengembangan pelayanan upaya kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu.
Hal tersebut memotivasi ASN sebagai pelayan kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan. Indikator dari derajat kesehatan
masyarakat salah satunya yaitu Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan
data kesehatan Angka Kematian Kota Semarang masih tinggi yaitu pada
tahun 2018 sebanyak 19 kasus, dan jumlah kematian ibu maternal di
wilayah Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2018 adalah 2 kasus dan
sampai dengan bulan April 2019 sudah ada 2 kasus ibu meninggal.
Tingginya faktor resiko pada ibu hamil salah satunya dikarenakan anemia.
Dari data yang diambil pada pemeriksaan ibu hamil di wilayah Puskesmas
Kedungmundu pada bulan maret 2019 109 ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan Hb, ditemukan 44 ibu hamil dengan anemia.
Warga masyarakat Semarang, memeiliki type atau karakteristik
tradisional, sehingga budaya dan tradisi masyarakat cukup kental bahkan
sangat dilestarikan. Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang
masih kurang mendukung dalam pembangunan kesehatan.Selain itu,
secara umum ekonomi daerah Semarang tergolong daerah yang memiliki
kemampuan ekonomi menengah. Sehingga mayoritas masyarakat sibuk
dan lupa akan kesehatannya, terutama ibu hamil untuk minum obat tablet
tambah darah. Hal ini mengakibatkan tingginya angka anemia pada Ibu
hamil di kota Semarang.
Untuk tahap aktualisasi, pelaksanakan tugasnya sebagai bidan yang di
harapkan dapat menyelesaikan masalah dan membuat dampak perubahan

2
secara positif di lingkungan kerja UPTD Puskesmas dalam optimalisasi
kepatuhan dalam Kedungmundu dengan arahan.

B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam


rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS terdiri identifikasi isu dan
penetapan isu sebagai berikut :

1. Identifikasi Isu
Isu atau masalah yang ditemukan adalah masih tingginya angka
kematian ibu di kota Semarang dan ditemukannya kasus kematian Ibu di
wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu dengan presentase penyebab
kematian dikarenakan anemia. Beberapa isu yang ditemukan oleh
penulis terkait dengan Manajemen ASN, Whole of Government, dan
pelayanan public adalah:

Tabel 1.1 Identifikasi isu


Identifikasi Sumber Kondisi Yang
No Kondisi Saat Ini
Isu Isu Diharapkan
Pelayaan
Publik
Masih banyaknya ibu hami
Kurangnya
yang tidak patuh dalam Ibu hamil yang patuh
kepatuhan ibu Wog
1 meminum obat tablet tambah dalam meminum obat
dalam minum
darah (dikarena ibu hamil tablet tambah darah.
obat tablet Manaj ASN
merasa bosan dan lupa)
tambah darah.

Meningkatnya
Pelayanan
pengetahuan ibu
Publik
tentang bahaya faktor
Kurangnya Banyak ibu hamil yang tidak
resiko dan cara
2 pengetahuan Wog mengetahui faktor resiko yang
penanganannya
ibu tentang terjadi dalam masa kehamilan.
sehingga
faktor resiko. Manajemen
meningkatnya derajat
ASN
kesehatan ibu.

3
Identifikasi Sumber Kondisi Yang
No Kondisi Saat Ini
Isu Isu Diharapkan
Pelayanan Adanya peran aktif
Kurangnya Publik Dukungan keluarga terhadap antar anggota
peran keluarga ibu hamil masih rendah keluarga sehingga
3 dalam Wog sehingga ibu hamil merasa ibu hamil merasa
mendampingi tidak ada yang memperhatikan dirinya dihargai.
ibu selama Manajemen kesehatannya.
hamil. ASN

Kurangnya Pelayanan
pengetahuan Publik Pola makan yang serba instan
Ibu hamil yang sadar
ibu hamil mengakibatkan ibu hamil tidak
akan pentingnya
4 tentang Wog memperhatikan pemenuhan
pemenuhan gizi
pemenuhan kebutuhan gizinya selama
selama kehamilan.
kebutuhan gizi Manajemen hamil.
selama hamil. ASN

2. Penetapan Isu
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis Isu ini bertujuan untuk
penetapan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL
(Aktual, Problematik, Kelayakan, Kekhalayan) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual,
problematik, kekhalayan, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di
Puskesmas Kedungmundu. Aktual artinya benar-benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu yang
memiliki masalah kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusinya.

4
Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat orang banyak. Kelayakan
artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau
negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kelayakan,
dan kekhalayan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka
diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai
negatif. Jika semua kriteria memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan
memenuhi persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu
dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas. Hasil
analisis APKL terkait isu-isu di Puskesmas Kedungmundu disajikan
dalam table 1.2 di bawah ini:

Tabel 1.2 Identifikasi Isu dengan metode APKL

Kriteria
No. Isu Keterangan
A P K L

1 Kurangnya kepatuhan ibu dalam minum obat + + + + Memenuhi


tablet tambah darah. syarat
Tidak
2 Kurangnya pengetahuan ibu tentang faktor resiko. + + + + memenuhi
syarat

3 Kurangnya peran keluarga dalam mendampingi + + + + Memenuhi


ibu selama hamil. syarat

Tidak
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
4 + + - + memenuhi
kebutuhan gizi selama hamil
syarat

5
a. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth)
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan
memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih
lanjut dengan menggunakan analisis USG. Analisis USG adalah
merupakan metode skoring dalam menetapkan urutan prioritas,
dengan memperhatikan urgensinya, keseriusannya dan adanya
kemungkinan berkembangnya masalah. Metode ini dikembangkan
oleh Kepner dan Tregoe (1981) dengan tujuan untuk menentukan
prioritas isu mana yang akan diambil untuk diselesaikan.
a. Urgency (U).Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness (S). Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
c. Growth (G). Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaiamana mestinya.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan
rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat
kurang, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar,
dan nilai 5 berarti sangat besar . Isu dengan total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan
dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Hasil analisis USG terkait
isu-isu di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu disajikan dalam
table 1.3 berikut ini :

6
Tabel 1.3 Identifikasi isu dengan metode USG*
No. Identifikasi Isu U S G Total Peringkat

Kurangnya kepatuhan ibu


1. dalam minum obat tablet 5 5 5 15 1
tambah darah.
Kurangnya pengetahuan ibu
2. 5 4 5 14 2
tentang faktor resiko.
Kurangnya peran keluarga
3 dalam mendampingi ibu 4 4 5 13 3
selama hamil.

3. Penetapan Isu yang Terpilih


Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan
untuk mengatasi isu tersebut. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini
merumuskan isu yang memuat focus dan locus, menentukan gagasan
kegiatan yang akan dilakukan, mengidentifikasi sumber isu, aktor yang
terlibat dan peran dari setiap aktor, dan mendeskripsikan keterkaitannya
dengan mata pelatihan yang relevan (secara langsung maupun tidak
langsung) dengan konteks isu.

Berdasarkan identifikasi dan penyaringan isu, maka dipilih isu


“Kurangnya kepatuhan ibu dalam minum obat tablet tambah darah” yang
memenuhi kriteria dan menjadi prioritas untuk diselesaikan di di wilayah
Puskesmas Kedungmundu.

Penjabaran secara rinci disajikan dalam tabel 1.4 berikut ini

7
Tabel 1.4. Isu yang Terpilih

No Peran Aktor yang


Isu Terpilih Gagasan Kreatif / Kegiatan Aktor yang terlibat
terlibat
1. Kurangnya kepatuhan ibu Melaksanakan kelas bumil 1. bidan 1. Melaksankan
bersama kader wilayah Pusk. kelas ibu hamil
dalam minum obat tablet
Kedung mundu mengenai 2. kader 2. Sebagai tokoh
tambah darah informasi obat masyarakat yang
membantu
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan.
3. ibu hamil 3. Sasaran penerima
materi
2. Membuat leaflet tentang bahaya 1. Mentor 1. Memberikan
anemia dalam kehamilan arahan tentang isi
leaflet.
2. Pelaksana 2. Membuat isi
leaflet
3. Ibu hamil
3. Menerima materi
leaflet
3 Melakukan penyuluhan tentang 1. Mentor 1. Memberi arahan
kepatuhan minum obat tambah tentang isi materi
darah 2. Pelaksana 2. Membuat materi
penyuluhan.
3. Ibu hamil 3. Menerima isi
materi
4 Membuat formulir kepatuhan 1. Mentor 1. Memberikan
minum obat tambah darah. arahan isi tabel

8
tambah darah
2. Pelaksana 2. Membuat tabel
kepatuhan minum
obat.
3. Sasaran
kepatuhan minum
obat tambah
darah
5 Melakukan sweeping rumah 1. Pelaksana 1. Memberikan
Gasurkes untuk kunjungan rumah. koordinasi tentang
pelayanan.
2. Pegawai 2. Mengevaluasi
Gasurkes table kepatuhan
minum tablet
tambah darah.
3. Keluarga 3. Menerima
informasi tenatng
peranan/dukunga
n kesehatan untuk
ibu hamil
6 Melakukan evaluasi kepatuhan 1. Mentor 1. Memberikan
minum obat tablet tambah darah
arahan isi tabel
2. Bidan tambah darah
2. Melakukan
evaluasi

9
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan data kesehatan Angka Kematian Kota Semarang masih
tinggi yaitu pada tahun 2018 sebanyak 19 kasus, dan jumlah kematian
ibu maternal di wilayah Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2018
adalah 2 kasus dan sampai dengan bulan April 2019 sudah ada 2 kasus
ibu meninggal. Yang di karenakan tingginya faktor resiko pada ibu hamil
salah satunya dikarenakan anemia.

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan rancangan


aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan peningkatan kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet tambah darah.
2. Meningkatkan peran keluarga dalam mendampingi ibu hamil.
3. Melakukan evaluasi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet tambah darah.
4. Memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan nilai-nilai ANEKA.

D. Manfaat

Pendidikan dan Latsar CPNS Golongan II ini diharapakan dapat


memberikan manfaat seperti dapat memahami dan mengaktualisasikan
nilai-nilai ANEKA serta bekerja dengan berprinsip pada Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government pada setiap kegiatan
yang akan dilaksanakan pada pelayanan kesehatan. Beberapa manfaat
yang diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
a. Mampu mengoptimalkan peningkatan kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet tambah darah.
b. Mampu meningkatkan peran keluarga dalam mendampingi ibu
hamil.

10
c. Mampu melakukan evaluasi kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet tambah darah.
d. Mampu memaham, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar CPNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
e. Menjadi tenaga pelayan kesehatan yang mampu menjalankan
fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat
dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan
profesionalisme di lingkungan Dinas Kesehatan pada khususnya
dan lingkungan Puskesmas Kedungmundu pada umumnya.
2. Bagi instansi (Puskesmas Kedungmundu)
a. Rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas,
efesiensi, dan inovasi serta mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas kedungmundu.
b. Terwujudnya visi dan misi Dinas kesehatan dan Puskesmas
Kedungmundu umumnya.
c. Menjadi pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas pelayanan
kesehatan yang prima.
3. Bagi masyarakat
Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan
harapannya dalam bidang kesehatan.

11
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan
di wilayah kerja.Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Upaya
pelayanan ini diwujudkan dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat
(Permenkes No. 75 tahun 2014). Pelayanan kesehatan yang diberikan di
puskesmas adalah upaya promotif, preventif dan rehabilitative.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama di
wilayahnya terdiri dari upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya
kesehatan masyarakat pengembangan. Yang termasuk upaya kesehatan
masyarakat esensial adalah promosi kesehatan termasuk UKS, Kesehatan
Lungkungan, KIA dan KB, pelayanan gizi yang bersifat UKM. Sedangkan
upaya kesehatan masyarakat pengembangan adalah kesehatan jiwa,
kesehatan gigi masyarakat, kesehatan tradisional komplementer, kesehatan
olah raga, kesehatan indera, kesehatan lansia, kesehatan kerja.
Upaya kesehatan perorangan di puskesmas meliputi pelayanan
pemeriksaan umum, kesehatan gigi dan mulut, KIA-KB yang bersifat UKP,
pelayanan gawat darurat, pelayanan gizi yang bersifat UKP, kefarmasian dan
laboratorium. Disamping itu puskesmas karena memiliki wilayah kerja
mempunyai tanggung jawab juga terhadap jaringan pelayanan puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang ada diwliyahnya meliputi
puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan praktek mandiri, dokter
praktek swasta, laboratorium, apotek dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
Selain menyelenggarakan fungsi UKM dan UKP, Puskesmas dapat
berfungsi sebagai wahanan pendidikan Tenaga Kesehatan. Selanjutnya,

12
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 741/Menkes/PER/VII/2008
tentang standa pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten/Kota,
telah ditetapkan indikator kerja dan target pembangunan kesehatan tahun
2016-2010 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan, penyelidik epidemiologi dan penanggulangan kejadian
luar biasa serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Gambaran Umum
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kotas Semarang
tahun 2014, Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungmundu Kota Semarang adalah 110.112 jiwa, terdiri dari
54.568 laki-laki (49,56%) dan 55.554 perempuan (50,44%).
Sedangkan jumlah Rumah Tangga sebanyak 31.863 rumah tangga
dengan rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 4 jiwa. Puskesmas
Kedungmundu berada wilayan dusun Kedungmundu, Kelurahan
Kedungmundu Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang Propinsi
Jawa Tengah. Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai
Puskesmas Induk, Puskesmas Kedungmundu mempunyai 4 (empat)
puskesmas pembantu, yaitu: Puskesmas pembantu Sendangmulyo,
Puskesmas pembantu Sendangmulyo, Puskesmas Pembantu
Mangunharjo, dan Puskesmas Pembantu Sambiroto.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi
a. Visi : “Menjadi Puskesmas Bermutu dan Profesional dalam
Pelayanan Kesehatan Menuju Masyarakat Kecamatan
Tembalang yang Mandiri untuk Hidup Sehat’’
b. Misi :
1) Memberi pelayanan Kesehatan yang bermutu dan
Profesional
2) Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dasn sehat,
3) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral.

13
c. Tata Nilai
Tata Nilai merupakan dasar tercapainya visi dan misi Puskesmas
Kedungmungu Kota Semarang. Puskesmas Kedungmundu Kota
Semarang berupaya menumbuhkan sistem nilai yang diyakini
dapat dijalani bersama dan menjadi acuan berperilaku setiap
insan Puskesmas yang andal dan terpercaya, yaitu melalui
pengembangan budaya “HEBAT”. Pengertian dan penerapan
budaya “HEBAT” dalam memberikan layanan kepada pasien
meliputi:
1) H armoni : Kerja sama dengan baik antara lintas sektor dan
lintas program
2) E mpati : Ikut memahami kebutuhan masyarakat tentang
kebutuhan pelayanan kesehatan.
3) B ermutu : Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan kompetensinya.
4) A man : Memberikan kenyamanan dalam pelayanan,
5) T erpecaya: Menjadikan Puskesmas Kedungmundu sebagai
Puskesmas pilihan.
d. Tujuan Organisasi
Memberikan pelayanan yang meliputi:

NO JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN

A. Upaya Kesehatan Perorangan

Pengobatan, Konsultasi, Pelayanan Lansia, Pemeriksaan

1 Pemeriksaan Umum IMS Umum, Pelayanan TB Paru, Rujukan Tindakan KIR


Haji, KIR Kesehatan

Pemeriksaan Rutin, Pemeriksaan ANC Konseling KB,


Kesehatan Ibu dan Pelayanan KB, IUD, Implant, Kondom, Suntik, Pil,
2
Anak/KB konseling HIV/ AIDS dan Hepatitis, Pemeriksaan IMS, ,
Imunisasi Anak, Imunisasi Capeng, Imunisasi Bumil,

14
NO JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN

Imunisasi WUS (Wanita Usia Subur), MTBS, MTBM, gizi


Konseling, Rujukan

Konsultasi, Pemeriksaan Gigi, Pengobatan, ,


Kesehatan Gigi dan
3 Penambalan Gigi, Pencabutan Gigi, , Pembersihan
Mulut
Karang Gigi, Rujukan

4 Farmasi Peracikan obat dan pengambilan obat.

5 Konseling Konseling gizi, KBM, Sanitasi, menyusui, remaja

Darah Lengkap (Hb, Leukosit, Trombosit), Kimia


Darah (GDP, GDS, GD2JPP), Urine Lengkap (Urine
6 Laboratorium
Makros, Urine Mikros), HIV/AIDS, Hepatitis,
Pemeriksaan Sputum, IMS

B. Upaya Kesehatan Masyarakat Wajib

a. UKS : Penjaringan Anak Sekolah


b. UKGMD : Penyuluhan di Posyandu
1 Promosi Kesehatan
c. PHBS
d. Kelurahan Siaga
Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum, Pemeriksaan
Tempat Pengolahan Makanan, Pemeriksaan Sanitasi
2 Kesehatan Lingkungan Rumah, Pemeriksaan Depo Air Minum, Pemeriksaan
Kualitas Air, Pengelolaan Sampah Medis, Pengelolaan
Sampah Non Medis
Pelacakan Gizi Buruk, Vitamin A, PMT Ibu Hamil KEK,
PMT Balita Kurang, gizi buruk, Gizi, Pemeriksaan Garam
3 Gizi Masyarakat Beryodium, Posyandu balita, Lansia : Senam Lansia,
Posyandu Lansia.
Pengobatan Perawatan Kesehatan Masyarakat
4
Masyarakat
a. TB/ Kusta : Survey Kontak
b. P2B2 : Penyelidikan Epidemologi DBD, Malaria,
Fogging, Abatisasi, Survey Angka Bebas Jentik
Pencegahan dan
5 c. Diare : survailance
Pengendalian Penyakit
d. PTM : Posbindu
e. HIV/IMS : Screening Ibu Hamil
f. Imunisasi : BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)

15
NO JENIS PELAYANAN JENIS KEGIATAN

g. Prolanis
a. Kesehatan Anak : DDTK, Penjaringan
b. Kesehatan Remaja : Konseling Remaja, Penyuluhan
6 KIA-KB Masyarakat Narkoba dan HIV AIDS
c. Kesehatan Ibu : Kunjungan Ibu Nifas, Kunjungan
IbuHamil Resiko tinggi, Kelas Ibu Hamil

3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi


1. Struktur Organisasi

2. Job Deskripsi

1. Kepala puskesmas

Uraian tugas :
a. Memimpin , mengawasi , mengkoordinasikan pelaksanaan
pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dalam
wilayah kerjanya.

16
b. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
c. Membina karyawan/karyawati puskesmas dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari.
d. Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan
kegiatan/program.
e. Mengadakan koordinasi dengan Lintas Sektoral dalam upaya
pembangunan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas.
f. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam
rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
g. Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh
staf Puskesmas.
h. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.
i. Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kota
Semarang, baik berupa laporan rutin maupun khusus.
j. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
k. Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas,
Pustu,, Puskesling, Posyandu dan di masyarakat.
l. Menerima konsultasi dari semua kegiatan
Puskemas. ii. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

a. Menyusun rencana kerja program TU bulanan dan tahunan


b. Mengagendakan surat masuk / keluar
c. Inventaris pemeliharaan sarana dan prasarana
d. Melaksnakan urusan adminstrasi apparatur sipil Negara (ASN )
e. Melaksnakan administrasi keuangan
f. Melaksankan monitoring dan evaluasi ketatausahaan
g. Membantu laporan bulanan
3. Dokter umum
Uraian tugas :
a. Melakukan pelayanan konsultan

17
b. Melakukan tindakan medis khusus
c. Melakukan tindakan darurat medis P3K komplek tk. I
d. Melakukan pemulihan fisik Tk. sedang
e. Melakukan penyuluhan medis
f. Melakukan pencatatan rawat jalan
g. Melayani / menerima konsultan dari dalam
h. Melayani konsultan keluar

i. Menguji test kesehtan individu

4. Perawat
Uraian tugas:
a. Penyuluhan Kesehatan Pada Keluarga
b. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada kelaurga
c. Melakukan dokumentasi pada tindakan proses keperawatan
d. Melaukan skrening kesehatan
e. Pendidikan Kesehatan pada individu
f. Penyuluhan Kesehatan pada Keluarga.
g. Pengakajian Keperawatan lanjutan pada individu dalam pelayanan
dan pembuatan Askep
h. Pengkajian Keperawatan lanjutan pada keluarga
i. Merumuskan diagnosa keperawatan pada kelaurga
j. Membuat rencana bulanan
5. Bidan
Uraian tugas :
a. Mempersiapkan pelayanan kebidanan
b. Melaksanakan anamnese klaim / pasien bermasalah.
c. Melaksanakan anmnese klaim / pasien tanpa masalah
d. Melakukan pemeriksaan fisik klaim/ pasien bermasalah
e. Melakukan pemeriksaan fisik klaim/ pasien tanpa masalah

18
f. Melakukan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian kasus
fisiologis bermasalah.
g. Melakukan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian kasus
fisiologis tanpa masalah.
h. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan kasus fisiologis
bermasalah
i. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan kasus fisiologis
tanpa masalah
j. Melakukan rujukan klaim / pasien kasus patologis
6. Gizi

a. Mencatat dan Melaporkan hasil pengukuran LILA.


b. Menyediakan kapsul vitamin A
c. Menyediakan Preparat zat besi.
d. Melakukan recall makanan 24 jam, lewat bagi klinik ( PKG, Gizi Buruk)
e. Melakukan pengukuran LILA
f. Melakukan Pengukuran Berat Badan dan TB ( MTBS )
g. Mengumpulkan data anak Balita, Bumil, Buteki ( Laporan SKDN, KEK,
Bumil Anemi, ASI Ekskluif, IMD, NHI, TGR, Pelacakan kasus gizi data
Balita Gizi buruk/ KADARZI ).
h. Memantau kegiatan Posyandu ( SKDN ), memantau kegiatan
pengukuran BB dan TB (Optimal Posyandu / Status Gizi ), melakukan
Penyuluhan Gizi
i. Mencatat dan Melaporkan hasil pengukuran BB dan TB ( Optimal
Posyandu ,MTBS )
j. Menyusun rencana bulanan dan tahunan
7. Asisten Apoteker
Uraian Tugas :
a. Mendistribusikan pembekalan farmasi.
b. Menyusun laporan kegiatan pengelolaan pembekalan farmasi

19
c. Menyiapkan obat dan memberi etiket pada dispensing
d. Menyimpan pembekalan farmasi
e. Menerima dan memeriksa pembekalan / farmasi.
f. Merekapitulasi data pada perencanaan
g. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi ( program pemerintah )
h. Memilah-milah, mengelompokan dan mengkomplikasi data-data
3. Deskripsi SDM, SARPRAS, dan Sumber Daya Lain
a. Deskripsi SDM
Ketenagaan yaitu sumber daya manusia di Puskesmas
Kedungmundu secara kualitas cukup lengkap, namun dari segi
jumlah masih belum mencukupi. Berikut data Pegawai Puskesmas
Kedungmundu
Table 3.1
Data Ketenagaan Kesehatan di Puskesmas Kedungmundu Tahun 2018

No Jenis Tenaga Jumlah Lebih Kurang Keterangan

1 Kepala Puskesmas 1 - - ASN


2 Ka. Sub. Bag Tata Usaha 1 - - ASN
3 Dokter Umum/Fungsional 6 - ASN 5,non ASN
1
4 Dokter gigi 1 - - ASN
5 Bidan 10 - - ASN 5, non ASN
5
6 Perawat 8 - - ASN 6, non ASN
2
7 Perawat Gigi 2 - - ASN
8 Sanitarian 1 - - ASN
9 Apoteker 1 - - ASN
10 Ass Apoteker 3 - - ASN2, Non ASN
1
11 Analis Kesehatan/ laborat 2 - - ASN

20
12 Nutrisionis 1 - - ASN
13 Epidemiolog 2 - - ASN1, Non ASN
1
14 Akutansi 1 - - Non ASN
15 Customer servise 1 - - Non ASN
16 Pengolah simpus/data - - 1
17 Bendahara/Pengurus barang - - 1
18 Bendahara APBD - - 1
19 Bendahara BOK - - 1
20 Bendahara BLU - - 1
21 Pengadministrasi 1 - - Non ASN
22 Petugas Loket 5 - - ASN 4, Non
ASN1
23 Promkes 1 - - Non ASN
24 Pengemudi 1 - - Non ASN
25 Penjaga malam 1 - - Non ASN
26 Petugas kebersihan 4 - - Non ASN
27 Rekam medis 1 - - Non ASN
28 IT 1 - - Non ASN
TOTAL 56 5

b. SARPRAS
1) Sarana Kesehatan
Sehubungan dengan itu, secara internal manajemen Puskesmas
Kedungmundu telah mempersiapkan berbagai persyaratan
administratif untuk menjadi Badan Layanan Umum seperti
disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007.
Berbagai persyaratan tersebut antara lain Sarana Kesehatan
seperti Laporan Keuangan Pokok, Standar Pelayanan Minimal,

21
Pola Tata Kelola, Penilaian Aset (Appraisal), Tarif pelayanan
berbasis Unit Cost, dan Sistem Remunerasi serta mempersiapkan
struktur organisasi baru yang sesuai dengan Puskesmas
Kedungmundu dan mempertimbangkan kebutuhan puskesmas
sebagai BLUD, namun tetap mendasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 41 tahun 2007.
c. Sumber Daya Lain
1) Sarana Sanitaria/Pendukung Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Kedungmundu terdiri dari tempat sampah organic dan an
organic,tempat cuci tangan/wastafel,kamar mandi dan alat
pelindung diri.
2) Drainase
Drainase di lingkungan sekitar Puskesmas sudah cukup bagus.
3) Air Bersih
Dalam kegiatan sehari-hari masyaraka di wilayah Puskesmas
Kedungmundu menggunakan air bersih dari PDAM dan sumur
gali.
4) Air limbah dan Sanitasi
Di Puskesmas Kedungmundu sudah ada jaringan air limabh yang
memisahkan antara limbah medis maupun non medis. Adanya
tempat pembuangan resapan limbah cair medis. Ada pipa saluran
di setiap ruangan.
5) Sampah
Di Puskesmas Kedungmundu sudah ada pemilah sampah organic dan
nonorganic, meskipun belum dapat berjalan optimal. Untuk sampah
medis Puskesmas Kedungmundu bekerja sama dengan pihak ke 3
yaitu yang ditunjuk oleh DKK. Belum adanya tempat pembuangan
sampah medis sementara yang permanen. Pilah sampah organic
belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

22
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
a. Tugas Pokok
a. Persiapan pelayanan kebidanan
b. Melakukan Anamnesa ke klien kasus fisiologis bermasalah
c. Melakukan pemeriksaan fisik klien pada kasus fisiologis
bermasalah
d. Menegakkan diagnose kebidanan fisiologis bermasalah
e. Melakukan konseing pada klien kasus bermasalah
f. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan kasus
fisiologis bermasalah
g. Evaluasi kebidanan pada kasus bermasalah
h. Dokumentasi pelayanan kebidanan bermasalah
i. Melakukan dan membuat laporan asuhan ibu hamil resti
kesehatan.
b. Tugas Integrasi
a. Simpus KIA/P-Care
b. Melaksanakan Imunisasi
c. Melaksanakan kelas ibu hamil
c. Wewenang
Memberikan asuhan kebidanan

23
C. Role Model

Gambar 3.2
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr. Widoyono, MPH,


dipilih sebagai role model karena kepemimpinan (Akuntabilitas) beliau
yang dinilai luar biasa dan membawa perubahan besar bagi kemajuan
kesehatan di Kota Semarang. Berbagai inovasi dilakukan dalam
memperbaiki kinerja pegawai(Komitmen Mutu) . Beliau juga dikenal
sebagai pemimpin yang disiplin dan secara tegas akan menindak
semua pegawai yang kinerjanya dinilai kurang memenuhi target (Etika
Publik).
Beliau juga sangat berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan
publik guna memuaskan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan
penambahan sarana dan prasarana (Komitmen mutu) yang dinilai
sangat bermanfaat.
Akuntabilitas, Komitmen Mutu, Etika Publik, pekerja keras dan
mungkin itu baru sedikit contoh teladan yang dapat diambil dari

24
seorang dr. Widoyono, MPHmasih banyak lagi keteladanan beliau
yang bisa diambil khususnya bagi kaum muda Indonesia saat ini.
Penulis berharap dapat mencontoh teladan yang diberikan oleh
bapak waikota Semarang tersebut dan dapat menerapkannya sesuai
dengan kapasitas dan peranan di lingkungan kerja Penulis, yaitu
Puskesmas Kedungmundu.

25
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai


ANEKA

Rancangan aktualisasi merupakan dokumen atau produk


pembelajaran aktualisasi yang dihasilkan penulis dari Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II. Dalam laporan aktualisasi ini terdiri atas tahapan:
1) Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau
permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan;
2) Pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya
dalam daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan, dan output kegiatan
3) Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik, Whole of
Government, dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik
secara langsung maupun tidak langsung
4) Pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan kontribusi hasil kegiatan
5) Pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan
penguatan terhadap nilai- nilai organisasi.
Tahap pertama yaitu identifikasi isu dan penetapan isu telah
dijelaskan dalam BAB I. Selanjutnya dalam BAB IV ini dijelaskan tahap
kedua sampai dengan tahap kelima yaitu pelaksanaan kegiatan, tahapan
kegiatan, output kegiatan, pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan
yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan, pendeskripsian
rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar
PNS, dan pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi
mata pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan
penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.

26
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan pelaksanaan rencana
operasional pelaksanaan aktualisasi dan habitualisasi yang kan
diterapkan oleh penulis selama 30 hari mulai tanggal 12 April 2018
sampai dengan 20 Mei 2019 di Puskesmas Kedungmundu. Rancangan
aktualisasi disajikan secara rinci berikut ini:

27
Tabel 4.1 RANCANGAN AKTUALISASI
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan 1) Melakukan 1) Mendapatkan Akuntabilitas : Melaksanakan kelas Kegiatan melakukan
kelas bumil Koordinasi jadwal pelaksanaan Kejelasan ibu hami mendukung kelas ibu hamil
bersama kader dengan bidan kelas ibu hamil. Visi Puskesmas menguatkan nilai
wilayah Pusk. wilayah untuk Saya melakukan Nasionalisme Kedungmundu yaitu organisasi HARMONI
Kedung mundu Melakukan koordinasi untuk Musyawarah (sila Menjadi Puskesmas Empati
Penyelenggraan mendapatkan 4) Profesional dalam
(Sumber kelas ibu hamil. Pelayanan
kemufakatan, saya
Kegiatan : SKP) Etika Publik : Kesehatan Menuju
berkomunikasi
Sopan dan Santun Masyarakat
dengan sopan dan Kecamatan
santun sehingga Komitmen Mutu : Tembalang yang
mendapatkan Efektif dan Efisien Mandiri untuk Hidup
arahan yang jelas Sehat
sehingga pekerjaan Dan Misi
saya dapat berjalan Puskesmas yaitu
dengan efektif dan Memberi Pelayanan
efisien. Kesehatan yang
bermutu dan
professional,
meningkatkan
kerjasama lintas
2) Melakukan 2) Kader bersedia Akuntabilitas : sektor
Komunikasi untuk bekerjasama. Jelas
dengan sopan Saya menyapa
dan santun kader dengan Nasionalisme :
dengan kader raham dan sopan, Musyawarah
setempat untuk sehingga dalam

28
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
ikut serta dalam komunikasi kader Etika Publik :
kelas ibu hamil merasa nyaman. Ramah dan Sopan
Saya menjelaskan
dengan jelas peran Anti Korupsi :
serta kader dan Tanggungjawab
mengajak kader
untuk bekerjasama
dalam pelaksanaan
kelas ibu hamil serta
bermusyawarah
cara untuk
meningkatkan
keikutsertaan ibu
hamil dalam
kegiatan kelas ibu
hamil dengan penuh
tanggungjawab
dan untuk
melakukan
kerjasama lintas
progran

29
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi

3) Menyelenggarak 3) Terselenggaranya Akuntabilitas :


an kelas ibu kelas ibu hamil. tanggung jawab
hamil dengan Penyelenggaran
Memberikan kelas ibu hamil saya Nasionalisme :
informasi dengan menyapa ibu Musyawarah (sila
Penuh dengan ramah , 4)
Kepeduliandan respect terhadap
Bertanggung keluhan ibu, Etika Publik :
jawab atas menjelaskan materi Ramah, Respect
pelaksanaannya. dengan sepenuh
hati dan tanggung Komitmen Mutu :
jawab, menjawab Sepenuh Hati
semua pertanyaan
ibu dengan adil Anti Korupsi :
saling Keadilan
bermusyawarah
dalam membahas
masalah yang ada
sehingga sebagai
pelayan kesehatan
dapat ikut
memahami
kebutuhan
masyarakat dan
memberikan
kenyamanan dalam
pelayanan.

30
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
2 Membuat leaflet 1) Melakukan 1) Kesepakatan isi Akuntabilitas : Jelas Membuat leaflet Membuat leaflet
tentang bahaya Konsultasi leaflet mendukung menguatkan nilai
anemia dalam dengan mentor Saya Nasionalisme (Sila pencapaian Visi organisasi yaitu
kehamilan tentang isi leaflet berkomunikasi 4) : Musyawarah Puskesmas Empati, Harmoni
dengan etika yang Kedungmundu yaitu
baik dan sopan, Etika Publik : Menjadi
serta Ramah dan Puskesmas
menerangkan Sopan, Respect Bernutu
usulan materi yang Profesional dalam
(Sumber respect tehadap Pelayanan
Kegiatan : kebutuhan Kesehatan Misi
Inovasi) masyarakat Puskesmas yaitu
dengan jelas dan Memberi pelayanan
bermusyawarah kesehatan yang
untuk bermuttu dan
mendapatkan profesioanal.
persetujuan isi
materi leaflet.

2) Menyiapkan isi 2) Materi leaflet Akuntabilitas :


materi leaflet dan sudah siap . Integritas
Membuatnya Saya menyiapkan
dengan penuh isi materi leaflet Etika Publik :
Tanggungjawab dengan penuh Respect
integritas dan
respect kepada Komitmen Mutu :
kebutuhan Berorientasi pada

31
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
masyarakat, serta mutu
berorientasi pada
mutu sehingga isi Anti Korupsi :
materi siap dan Tanggujawab
dapat
dipertanggungja
wabkan serta ikut
memahami
kebutuhan
masyakat

3) Berinovasi dan 3) Terjadinya Akuntabilitas :


Bekerjasama kerjasama yang Kejelasan
dengan bagian baik dengan
pengadaan untuk bagian pengadaan Nasionalisme :
Pembuatan Saya Musyawarah
leaflet. bermusyawarah
dan menjelaskan Etika publik :
tema materi leaflet Beretika yang
dengan penuh baik
kejelasan dan
beretika yang Komitmen Mutu :
baik untuk Berorientasi pada
membuat materi muttu
leaflet yang
berorientasi pada Anti Korupsi :
mutu sehingga Pertanggungjawa
hasil leaflet dapat bkan

32
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
dipertanggungja
wabkan, dan
terjadinya
kerjasama yang
baik dengan
petugas pegadaan
barang.

4) Tidak 4) Ibu memahami Akuntabilitas :


Diskriminatif dan mengerti isi Tanggungjawab
dan jujur dalam dari leaflet.
Membagikan Saya Etika Publik :
leaflet dan menyampaikan isi Ramah
menerangkan isi leaflet dengan
leaflet dengan penuh tanggung Komitmen Mutu :
ramah. jawab, ramah, Sepenuh hati
sepenuh hati dan
tidak Anti Korupsi :
diskriminatif Tidak
dalam diskriminatif
membagikan isi
leaflet, sehingga
Ibu hamil
memahami dan
mengerti isi leaflet.

5) Melakukan 5) Hasil evaluasi Etika Publik :


evaluasi dengan sesuai dengan Sopan, Ramah
Transparan keadaan.

33
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
kepahaman ibu Saya melakukan Komitmen Mutu :
hamil tentang isi evaluasi pada ibu Berorientasi pada
leaflet. hamil dengan Mutu
penuh kejujuran Anti Korupsi :
dan berorientasi Penuh Kejujuran
pada mutu
sehingga
mendapatkan hasil
kegiatan yang
sesuai denga
keadaan.

3 Melakukan 1) Melakukan 1) Kesepakatan Akuntabilitas : Membuat materi Melakukan penyuluhan


penyuluhan Konsultasi materi yang akan Kejelasan penyuluhan menguatkan Nilai-Nilai
tentang dengan mentor di sampaikan. mendukung Organisasi yaitu
kepatuhan minum dengan ramah Saya Nasionalisme : pencapaian Visi Empati, Bermutu
obat tambah dan sopan berkomunikasi Musyawarah Puskesmas
darah mengenai materi dengan etika yang Kedungmundu yaitu
penyuluhan. baik dan Etika Publik : Menjadi
menyampaikan Respect, Etika Puskesmas
(Sumber usulan isi materi yang baik Bernutu
Kegiatan: SKP) yang respect (Ramah, sopan) Profesional dan
tehadap misi Puskesmas
kebutuhan ibu Komitmen Mutu : yaitu Memberi
hamil dengan jelas Orientasi Mutu pelayanan
sehingga terjalin kesehatan yang
musyawarah bermutu dan
yang berorientasi profesioanal,

34
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
pada orientasi Mendorong
mutu sehingga masyarakat untuk
ada kesepakatan hidup sehat
isi materi
penyuluhan yang
dapat memberika
pelayanan yang
memahami
kebutuhan
masyarakat
(khususnya untuk
ibu hamil)

2) Menyiapkan 2) Materi penyuluhan Akuntabilitas :


materi dengan sudah siap. Integritas
cermat dan teliti Saya menyiapkan
materi dengan Etika Publik :
penuh integritas Peduli
dan peduli terhadap
kebutuhan Komitmen Mutu :
masyarakat Orientasi Mutu
(khususnya ibu
Hamil) yang
berorientasi
dengan mutu
sehingga isi materi
penyuluhan dapat
memberikan
pelayanan yang

35
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
berkualitas.

3) Melakukan 3) Ibu hamil dapat Akuntabilitas :


Penyuluhan menerima materi integritas
Kepatuhan dengan baik.
minum obat Saya menyapa ibu Nasionalisme:
tambah darah di hamil dengan tidak membeda-
ruang tunggu ramah dan sopan , bedakan (sila 2)
Puskesmas. menyampaikan isi
materi dengan Etika Publik:
penuh integritas Ramah,sopan,
dan berdasarkan
pada orientasi Komitmen Mutu:
mutu , tidak Orientasi Mutu
membeda-bedakan
dalam melilih Anti Korupsi:
menyampaikan Transparan
materi, respect
terhadap keluhan
ibu dan menjawab
pertanyaan ibu
dengan transparan
sehingga ibu hamil
dapat menerima
materi dengan baik

36
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
1) Melakukan 1) Terjadi kesepakatan Akuntabilitas : Membuat formuir Membuat formulir
4 Membuat formulir Konsultasi isi table kepatuhan Kejelasan kepatuhan minum kepatuhan minum obat
kepatuhan minum dengan mentor minum obat tambah obat mendukung menguatkan nilai
obat tambah tentang daftar isi darah Nasionalisme : pencapaian Visi organisasi yaitu :
darah. table kepatuhan Saya berkomunikasi Musyawarah (sila Puskesmas Bermutu, Harmoni
minum obat dengan etika yang 4) Kedungmundu yaitu
tambah darah. baik ramah,sopan Menjadi
(Sumber dengan mentor, Etika Publik : Puskesmas
Kegiatan: Inovasi) menyampaikan Ramah, sopan Bernutu
usulan yang Profesional dan
inovatif dan Komitmen Mutu : misi Puskesmas
penjelasan sejelas Orientasi Mutu yaitu Memberi
mungkin sehingga pelayanan
terjadi musyawarah Anti Korupsi: kesehatan yang
hasil isi table yang Tanggung jawab bermutu dan
berorientasi pada professional,
mutu dan di buat Mendorong
dengan penuh kemandirian
tanggung jawab, masyarakat untuk
sehingga terjadi hidup bersih dan
kesepakatan isi sehat.
tabel kepatuhan
minum tambah
darah yang berguna
memberikan
pelayanan yang
berkualitas pada
masyarakat
(khususnya Ibu)

37
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
2) Melakukan 2) Terjadi kerjasama Akuntabilitas :
kerjasama dan pelaporan Jelas
dengan petugas dengan petugas gizi
Terka
gizi it dengan baik. Nasionalisme :
efisiensi dalam Saya , Musyawarah
pelaporan berkomunikasi
dengan sopan dan Etika Publik :
ramah, memberikan Ramah, sopan.
usulan secara jelas
dan penuh Komitmen Mutu:
tanggungjawab, Efisien
bermusywarah
untuk efiiensi Anti Korupsi:
pelaporan sehingga Tanggungjawab
terjadi kesepakatan
pelaporan untuk
melakukan kerja
sama yang baik
antar lintas program.

3) Mensosialisasika 3) Teman Bidan dan Akuntabilitas :


n dengan etika Gasurkes mengerti Jelas
yang baik cara cara mengis table
mengisi table kepatuhan minum Etika Publik :
kepatuhan obat. Ramah dan
minum obat Saya menyapa sopan,
dengan teman Bidan dan Gasurkes kebersamaan
Bidan dan dengan ramah dan

38
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
pegawai sopan, menjelaskan Anti Korupsi:
Gasurkes isi table kepatuhan Transparan
dengan penuh
kejelasan,
mengajak teman
bidan dan gasurkes
untuk bersama-
sama melakuak
pemberian table
kepatuhan dan
melakukan evalusi
secara transparan ,
sehingga Bidan dan
Gasurkes mengerti
cara mengisi table
kepatuhan minum
obat yang
memberika
pelayanan yang
dibutuhkan
masyarakat
(khususnya Ibu
hamil), dan
kerjasama lintas
program.

39
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
5 Melakukan 1) Berkoordinasi 1) Disepakatinya Nasionalisme : Melakukakan Melakukakan sweeping
sweeping dengan dengan pegawai kjadwal kunjungan musyawarah (sila sweeping Gasurkes dengan Gasukes untuk
pegawai Gasurkes untuk rumah. 4) untuk kunjungan di kunjungan rumah
Gasurkes untuk melakukan Saya melakukan rumah mendukung menguatkan nilai
kunjungan rumah. kunjungan rumah koordinasi pada Etika Publik : pencapaian Visi organisasi Harmoni,
Gasurkes dengan Ramah dan Sopan Puskesmas Bermutu
komunikasi yang Kedungmundu yaitu
ramah dan sopan : Menjadi
untuk kemufakatan Anti Korupsi: Puskesmas
(Sumber jadwal pelaksanaan Disiplin Bernutu
Kegiatan: SKP) kunjungan ibu hamil Profesional dan
dan sepakat untuk misi Puskesmas
melakukan yaitu mendorong
kunjungan rumah kemandirian
sesuai waktu yang masyarakat untuk
telah di sepakati berprilaku sehat.
sehingga pekerjaan
yang akan dilakukan
akan berjalan
dengan efektif.

2) Melakukan 2) Dilaksanakannya Akuntabilitas :


kunjungan rumah kunjungan rumah Tanggungjawab
dengan baik
Saya menyapa Ibu EtikaPublik :
hamil dengan Ramah dan
ramah dan sopan, sopan, Peduli
peduli dan

40
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
menanyakan Komitmen Mutu:
keluhan ibu hamil , Efektif dan Efisien
menjawab setiap
pertanyaan ibu
dengan
tanggungjawab ,
menjelaskan isi
table kepatuhan
dengan efektif dan
efisien sehingga
kunjungan rumah
dapat berjalan
dengan baik dan
ikut memahami
kebutuhan
masyarakat tentang
kebutuhan
pelayanan.

3) Memberikan 3) Keluarga bersedia Akuntabilitas:


arahan yang untuk berperan Kepercayaan
efektif dan efisien untuk mengawasi
tentang peranan kepatuhan ibu Etika Publik:
keluarga untuk minum obat. Ramah dan
bekerjasama Saya menyapa Sopan
dalam keluarga dengan
peningkatan ramah dan sopan, Komitmen Mutu :
kesehatan ibu memberikan Orientasi Mutu
hamil penjelasan dengan

41
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
penuh kepercayaan Anti Korupsi:
yang berorientasi Transparan
dengan mutu cara
melakukan evalusi
kepatuhan secara
transparan
pentingnya peran
keluarga dalam
upaya
meningkatkan
kesehatan ibu hamil
, akan pentingnya ini
keluarga bersedia
mengawasi
kepatuhan ibu serta
melakukan
kerjasama lintas
sektor.

4) Menjelaskan 4) Ibu dan keluarga Akuntabilitas :


Pada ibu dan paham tentang Kejelasan
keluarga dengan jadwal kunjungan
penuh integritas ulang. Komitmen Mutu :
jadwal kunjungan Saya melakukan Efektif dan Efisien
Ulang penjelasan untuk
menentukan
kejelasan jadwal
kunjungan ulang

42
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
6 Melakukan 1) Melakukan 1) Terjadi kesepakatan Akuntabilitas: Melakukan Melakukan pelaporan
pelaporan konsultasi dengan mentor Kejelasan pelaporan evaluasi evaluasi minum obat
evaluasi minum dengan mentor tentang daftar isi kepatuhan minum menguatkan nilai
obat tentang daftar isi tablet kepatuhan. Nasionalisme: obat tablet tambah organisasi Harmoni,
evaluasi tablet Saya berkomunikasi Musyawarah darah mendukung Bermutu
tambah darah. dengan ramah dan pencapaian Visi
sopan dan Etika Publik: Puskesmas
(Sumber menyampaikan Ramah dan sopan Kedungmundu yaitu
Kegiatan : usulan dengan Menjadi
Inovasi) kejelasan Komitmen Mutu: Puskesmas
mengenai pelaporan Berorientasi Bernutu
evaluasi dan dengan mutu Profesional dan
terlaksananya misi Puskesmas
musyawarah agar Anti Korupsi: yaitu memberi
pelaporan dapat Tanggungjawab pelayanan bermutu
efekti serta dan professional
berorientasi serta mendorong
dengan mutu yang kemandirian
dibuat dengan masyarakat untuk
penuh berperilaku hidup
tanggungjawab sehat dan
guna memberikan meningkatkan
pelayanan kerja sama lintas
kesehatan yang sektor.
berkualitas sesuai
dengan kompetensi.

43
Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi dan
organisasi
Misi Organisasi
2) Meminta bantuan 2) Tenaga gasurkes Etika Publik:
gasurkes untuk bersedia melakukan Ramah dan
melakukan evaluasi rutin. Sopan
evaluasi dengan Saya berkomunikasi
cermat dan teliti dengan ramah dan Komitmen Mutu:
tentang tablet sopan kepada Kerjasama
kepatuhan Gasurkes, saya
minum obat mengajak Gasurkes Anti Korupsi:
tambah darah untuk bersama- Transparan
sama kerjasama
untuk melakukan
evaluasi kepatuhan
minum obat dengan
transparan dan
upaya untuk
meningkatkan
kerjasama lintas
program.

3) Membuat 3) Pelaopran terjadi Akuntabilitas :


pelaporan secara terus Tanggungjawab
dengan penuh menerus
tanggung jawab Berkomitmen untuk Komitmen Mutu:
dan transparan membuat pelaporan Berkomitmen
tentang hasil dengan penuh
kepatuhan tanggungjawab Anti Korupsi:
minum obat dan melakukan Transparan
tambah darah evaluasi secara
transparan

44
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

NO KEGIATAN APRIL MEI PORTOFOLIO/

FOTO KEGIATAN
1213 15 16 18 20 22 23 24 25 26 27 29 30 2 3 4 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 20
1. Melaksanakan 1. Foto
kelas bumil kegiatan
bersama kader
wilayah Pusk. 2. Daftar Hadir
Kedung mundu 3. Vidio
Kegiatan
mengenai
informasi obat
2. Membuat leaflet 1. Foto
tentang bahaya Kegiatan
anemia dalam
kehamilan 2. Foto leaflet

3. Melakukan 1. Foto
penyuluhan Kegiatan
tentang
kepatuhan 2. Daftar Hadir
minum obat Peserta
Penyuluhan
tambah darah

45
4. Membuat 1. Foto
formulir Kegiatan
kepatuhan
minum obat 2. Hasil table
tambah darah.

5. Melakukan 1. Foto
sweeping rumah Kegiatan
Gasurkes untuk
kunjungan 2. Vidio
rumah. Kegiatan

6. Melakukan 1. Foto
evaluasi Kegiatan
kepatuhan
minum obat 2. Laporan
tablet tambah hasil
darah evaluasi.

46
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan aktualisasi dan habituasi
ANEKA serta Peran dan kedudukan PNS dalam NKRIterdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala
sehingga beberapa rancangan kegiatan ini tidak dapat
direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai
aktualisasinya.Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala
yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi
kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi untuk
menghadapi kendala tersebut.Kendala, resiko dan solusi tersebut
dapat dilihat pada 47able berikut ini.

Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


No Kegiatan Asumsi kendala Antisipasi mengatasi kendala

1 Melaksanakan kelas bumil Adanya ibu Menggandeng kader wilayah


bersama kader wilayah Pusk. hamil yang tidak setempat untuk memberikan
Kedung mundu mengenai bersedia datang pemahan ibu tentang
informasi obat untuk kelas ibu pentingnya ikut kelas ibu hamil.
hami.

Molornya waktu
pelaksanaan. Datang ke tempat kelas ibu
hamil tepat waktu

2 Melakukan penyuluhan tentang Kebosanan ibu Memberikan pemahaman ibu


kepatuhan minum obat tambah dalam tentang pentingnya obat tablet
darah mengkonsumsi tambah darah.
obat tablet
tambah darah.

3 Melakukan sweeping rumah Tidak Membuat komitmen dengan


Gasurkes untukkunjungan terlaksananya pegawai gasurkes agar
rumah. kunjungan kegiatan ini terus terlaksana.
rumah secara
terus menerus.

4 Membuat leaflet tentang bahaya Kurang Mencari materi yang menarik


anemia dalam kehamilan menariknya isi dan meminta pendapat dari
dari leaflet. phak lain.

47
5 Membuat formulir kepatuhan Tidak Menginformasikan akan
minum obat tambah darah. terlaksananya pentingnya pengisian table
pengisisan tambah darah.
formulir table
kepatuan minum
obat tablet
darah.

6 Melakukan evaluasi kepatuhan Pengisian yang Memberikan pengertian untuk


minum obat tablet tambah darah tidak transparan. mengisi secara transparan.

48
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai Bidan di UPTD Puskesmas Kedungmundu


dilaksanakan selama off campus terhitung tanggal 12 April 2019 sampai dengan 20
Mei 2019. Jadwal Pelaksanaakn mengalami perubahan dikarenakan kondisi
lapangan yang tidak terduga.

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA


Hasil kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang telah dilakukan, manfaat
kegiatan, penguatan nilai organisasi, dan dukungan bukti-bukti kegiatan dijabarkan
sebagai berikut:
1. Melaksanakan Kelas Ibu Hamil bersama kader wilayah Puskesmas
Kedungmundu
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.1
Uraian Kegiatan Keterangan

Nama Kegiatan Melaksanakan Kelas Ibu Hamil bersama kader wilayah


Puskesmas Kedungmundu

Tanggal 16, 18, 20 April 2019


Pelaksanaan
Deskripsi Kegiatan pelaksanaan kelas ibu hamil bersama dengan
Kegiatan kader wilayah Puskesmas Kedungmundu adalah suatu
bentuk Akuntabilitas (tanggungjawab) dan nasionalisme
(musyawarah) hal ini ditunjukannya dengan
melakukannya musyawarah di beberapa tahapan.
Kegiatan ini memnunjukan Etika Publik (komunikasi yang
ramah dan sopan) sehingga ibu hamil nyaman untuk
mendengarkan informasi. Komitmen mutu (berorientasi
pada mutu) dan dalam pelaksannan kelas ibu hamil harus
adanya Anti Korupsi (kepedulian) untuk mengetahui
masalah ibu dan membantu mencari jalan keluar.

49
Kronologi 1. Melakukan koordinasi dengan bidan wilayah untuk
Kegiatan melakukan penyelenggaraan kelas ibu hamil
2. Bekerjasama dengan gasurkes untuk mengundang
ibu hamil yang di wilayah kelurahan.
3. Berkomunikasi dengan kader setempat untuk ikut
serta dalam kelas ibu hamil.
4. Menyelenggarakan kelas ibu hamil..
Kontribusi output Kegiatan ini mendukung misi UPTD Puskesmas
Kegiatan pada Kedungmundu yaitu Menjadi Puskesmas bermutu dan
Visi dan Misi profesioanal dalam pelayanan kesehatan menuju
Organisasi masyarakat kecamatan Tembalang yang mandiri untuk
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

Kontribusi output Kegiatan ini mendukung nilai organisasi UPTD Puskesmas


Kegiatan Kedungmundu yaitu Harmoni (Kerja sama dengan baik
terhadap Nilai- antara lintas sektor dan lintas program).
nilai Organisasi
Kendala 1. Adanya ibu hamil yang tidak bisa hadir mengikuti
kelas ibu hamil.
2. Ada beberapa ibu hamil yang telat untuk datang di
pertemuan kelas ibu hamil.
Srategi 1. Menggandeng kader wilayah setempat untuk
Penyelesaian memberikan pemahaman ibu hamil tentang
pentingnya ikut kelas ibu hamil.
2. Petugas datang tepat waktu dan memberikan waktu
khusus kepada ibu hamil untuk menerangkan ulang
isi materi dan sesi tanya jawab
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-nilai
yang didapat ANEKA, bidan sebagai fasilitator dalam kelas ibu hamil
berusaha meningkatkan mutu pelayanan dengan cara
meningkatkan keikutsertaan dalam kelas ibu hamil.
Lampiran 1. Foto kegiatan

50
Kegiatan 1 2. Daftar Hadir kelas Ibu hamil
3. Video pelaksanaan kelas ibu hamil
4. Materi kelas Ibu hamil.

2. Membuat leaflet tentang bahaya anemia dalam kehamilan


Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.2
Uraian Kegiatan Keterangan

Nama Kegiatan Membuat leaflet tentang bahaya anemia dalam


kehamilan

Tanggal 16,17,18 April 2019


Pelaksanaan
Deskripsi Membuat leaflet tentang bahaya anemia merupakan
Kegiatan kegiatan inovasi (komitmen mutu) sebagai media yang
mempermudah atau memperjelas (akuntabilitas)
pengetahuan ibu hamil sehingga permasalahan dapat
teratasidandibuatdengantanggung jawab
(antikorupsi).

Kronologi 1. Melakukan konultasi dengan mentor


Kegiatan 2. Menyiapkan issi materi leaflet
3. Berinovasi dan bekerjasama dengan bagian
pengadaan untuk pembuatan leaflet
4. Tidak diskriminatif dan jujur dalam membagikan
leaflet dan menerangkan isi leaflet dengan ramah
5. Melakukan evaluasi dengan transparan kepahaman
ibu hamil tentang isi leaflet
Kontribusi output Kegiatan ini mendukung misi UPTD Puskesmas
Kegiatan pada Kedungmundu yaitu Menjadi Puskesmas bermutu dan
Visi dan Misi profesioanal dalam pelayanan kesehatan menuju
Organisasi masyarakat kecamatan Tembalang yang mandiri untuk

51
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan 52rofessional.

Kontribusi output Kegiatan ini mendukung nilai organisasi UPTD Puskesmas


Kegiatan Kedungmundu yaitu Empati (Ikut memahami kebutuhan
terhadap Nilai- masyarakat tentang kebutuhan pelayanan kesehatan)
nilai Organisasi
Kendala 1. Kurang menariknya isi leaflet
Srategi 1. Mencari materi yang menarik dan meminta pendapat
Penyelesaian dari pihak lain.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-nilai
yang didapat ANEKA, berupaya untuk membuat leaflet semenarik
mungkin sehingga sasaran penyuluhan tertarik untuk
membacanya.
Lampiran 1. Foto Kegiatan
Kegiatan 2 2. Vidio Kegiatan
3. Leaflet

3. Melakukan penyuluhan tentang kepatuhan minum obat tambah darah


Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.3 berikut.
Uraian Kegiatan Keterangan

Nama Kegiatan Melakukan penyuluhan tentang kepatuhan minum obat


tambah darah

Tanggal 20 – 23 April 2019


Pelaksanaan
Deskripsi Meakukan penyuluhan tentang kepatuhan ibu dalam
Kegiatan minum obat tambah darah adalah suatu upaya untuk
meningkatkan pengetahuan ibu yang dilakukan secara
tanggung jawab (akuntabilitas) dan dilakukan dengan
koordinasi (nasionalisme) serta menjelaskan berdasarkan

52
orientasi mutu (berkomitmen mutu). Etika yang baik
(Ramah dan sopan) agar pendengar nyaman sehingga
hasil penyuluhan dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Evaluasi penyuluhan dilakukan dengan (transparan)

Kronologi 1. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai isi


Kegiatan materi.
2. Menyiapkan isi materi penyuluhan.
3. Menyapa ibu hamil dengan ramah.
4. Melakukan penyuluhan tentang kepatuhan minum
obat tambah darah
Kontribusi output Kegiatan ini mendukung misi UPTD Puskesmas
Kegiatan pada Kedungmundu yaitu Menjadi Puskesmas bermutu dan
Visi dan Misi profesioanal dalam pelayanan kesehatan menuju
Organisasi masyarakat kecamatan Tembalang yang mandiri untuk
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

Kontribusi output Kegiatan ini mendukung nilai organisasi UPTD Puskesmas


Kegiatan Kedungmundu yaitu Empati (Ikut memahami kebutuhan
terhadap Nilai- masyarakat tentang kebutuhan pelayanan kesehatan)
nilai Organisasi
Kendala 1. Rasa bosan ibu hamil ubtuk mendengar isi materi
penyuluhan.
Srategi 1. Membuat isi materi dan menyampaikan isi materi
Penyelesaian semenarik mungkin.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-nilai
yang didapat ANEKA, bidan sebagai pemberi penyuluhan berusaha
memberikan pemahaman ibu hamil.
Lampiran 1. Foto Kegiatan
Kegiatan 3 2. Materi penyuluhan
3. Daftar hadir penyuluhan

53
4. Membuat formulir kepatuhan minum obat tambah darah
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.4
Uraian Kegiatan Keterangan

Nama Kegiatan Membuat formulir kepatuhan minum obat tablet


tambah darah

Tanggal 24 – 26 April 2019


Pelaksanaan
Deskripsi Membuat formulir kepatuhan obat tambah darah adalah
Kegiatan suatu bentuk inovasi (komitmen mutu) yang dibuat
dengan tanggungjawab (akuntabilitas) yang
disosialisasikan dengan lintas program untuk
bekerjasama (etika publik).

Kronologi 1. Melakukan konultasi dengan mentor tentang daftar isi


Kegiatan tabel kepatuhan minum obat tambah darah
2. Bekerjasama dengan petugas gizi terkait dengan
pelaporan
3. Mensosialisasikan dengan etika yang baik cara
mengisi tabel kepatuhan minum obat tablet tambah
darah dengan teman bidan dan gasurkes.
Kontribusi output Kegiatan ini mendukung misi UPTD Puskesmas
Kegiatan pada Kedungmundu yaitu Menjadi Puskesmas bermutu dan
Visi dan Misi profesioanal dalam pelayanan kesehatan menuju
Organisasi masyarakat kecamatan Tembalang yang mandiri untuk
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan 54rofessional.

Kontribusi output Kegiatan ini mendukung nilai organisasi UPTD Puskesmas


Kegiatan Kedungmundu yaitu Harmoni (kerjasama yang baik antara
terhadap Nilai- lintas sektor dan lintas program), dan Bermutu
nilai Organisasi (Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan
kompetensinya)

54
Kendala 1. Tidak terlaksananya pengisian formulir tabel
kepatuhan minum obat tambah darah
Srategi 1. Menginformasikan akan pentingnya pengisian table
Penyelesaian kepatuhan tabel tambah darah.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-nilai
yang didapat ANEKA, berupaya untuk berinovasi dan memberikan
pemahaman pentingnya pengisian tabel kepatuhan minum
tablet tambah darah
Lampiran 1. Foto Kegiatan
Kegiatan 4 2. Tabel kepatuhan minum tambah darah

5. Melakukan sweeping dengan Gasurkes untuk kunjungan rumah.


Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.5 berikut.
Uraian Kegiatan Keterangan

Nama Kegiatan Melakukan sweeping dengan Gasurkes untuk


kunjungan rumah
Tanggal 24 April 209 – 14 Mei 2019
Pelaksanaan
Deskripsi Melakukan sweeping dengan Gasurkes adalah suatu
Kegiatan bentuk kepedulian (etika publik) untuk memahami
kebutuhan ibu hamil sehingga permasalahan dapat
terselesaikan. Dan dilakukan dengan tanggung jawab
(akuntabilitas). Kerjasama dengan anggota keluarga
juga diibatkan untuk di berikan arahan yang efektif dan
efisien komitmen mutu)

Kronologi 1. Berkoordinasi dengan gasurkes untuk melakukan


Kegiatan kunjungan rumah
2. Menyapa keluarga dengan ramah dan etika yang
baik.
3. Memberikan arahan tentang peranan keluarga untuk
bekerjasama dalam upaya peninhkatan kesehatan ibu

55
hamil.
4. Melakukan evaluasi secara transparan mengenai
kepatuhan ibu hamil minum obat tablet tambah darah.
5. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang jadwal
kunjungan ulang.
Kontribusi output Kegiatan ini mendukung misi UPTD Puskesmas
Kegiatan pada Kedungmundu yaitu Menjadi Puskesmas bermutu dan
Visi dan Misi profesioanal dalam pelayanan kesehatan menuju
Organisasi masyarakat kecamatan Tembalang yang mandiri untuk
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

Kontribusi output Kegiatan ini mendukung nilai organisasi UPTD Puskesmas


Kegiatan Kedungmundu yaitu Empati (Ikut memahami kebutuhan
terhadap Nilai- masyarakat tentang kebutuhan pelayanan kesehatan) dan
nilai Organisasi Bermutu (Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan kompetensinya)

Kendala 1. Tidak terlaksananya kunjungan rumah secara terus


menerus.
Srategi 1. Membuat komitmen dengan gasurkes agar kegiatan
Penyelesaian ini berjalan terus menerus.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-nilai
yang didapat ANEKA, meningkatkan komitmen dengan anggota
keluarga dalam keikutsertaan upaya penigkatan kesehatan
ibu hamil.
Lampiran 1. Foto Kegiatan
Kegiatan 5 2. Vidio Kegiatan

56
6. Melakukan evaluasi kepatuhan minum obat tambah darah
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.6
Uraian Kegiatan Keterangan

Nama Kegiatan Melakukan pelaporan evaluasi kepatuhan minum obat


tambah darah

Tanggal 27 April 2019 – 20 Mei 2019


Pelaksanaan
Deskripsi Melakukan pelaporan evaluasi kepatuhan minum obat
Kegiatan adalah bentuk evaluasi yang dilakukan dengan
tanggungjawab (akuntabilitas), transparan
(antikorupsi).

Kronologi 1. Melakukan konultasi dengan mentor tentang bukti


Kegiatan kepatuhan
2. Meminta bantuan Gasurkes untuk melakukan
evaluasi tabel kepatuhan tablet tambah darah
3. Membuat pelaporan tentang hasil kepatuhan ibu
minum obat tablet tambah darah
Kontribusi output Kegiatan ini mendukung misi UPTD Puskesmas
Kegiatan pada Kedungmundu yaitu Menjadi Puskesmas bermutu dan
Visi dan Misi profesioanal dalam pelayanan kesehatan menuju
Organisasi masyarakat kecamatan Tembalang yang mandiri untuk
hidup sehat dan misi yang pertama yaitu memberi
pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

Kontribusi output Kegiatan ini mendukung nilai organisasi UPTD Puskesmas


Kegiatan Kedungmundu yaitu Harmoni (kerjasama yang baik antara
terhadap Nilai- lintas sektor dan lintas program), dan Empati (Ikut
nilai Organisasi memahami kebutuhan pelayanan kesehatan)

Kendala 1. Pengisian tablet tambah darah yang tidak transparan


Srategi 1. Memberikan pengertian untuk mengisi secara
Penyelesaian transparan

57
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-nilai
yang didapat ANEKA, berupaya untuk melakukan evalusi kepatuhan
minum obat tambah darah.
Lampiran 1. Foto Kegiatan
Kegiatan 6 2. Stampel tanda kepatuhan

Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS direkap dalam tabel sebagai ini:

Proporsi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS


NO kegiatan jumlah
A
A N E K
1. Melaksanakan kelas ibu hamil di 3 3 4 2 2 14
wilayah Puskemas Kedungmundu
2. Melakukan penyuluhan tentang 4 2 6 4 4 20
kepatuhan minum obat tambah
darah
3. Membuat leaflet tentang bahaya 3 2 4 3 1 14
dan cara mengatasi anemia
4. Membuat formulir kepatuhan 4 4 2 2 3 15
minum obat tambah darah
5. Melakukan evaluasi kepatuhan 3 1 4 3 2 13
minum obat tambah darah.
6. Melakukan sweeping dengan 2 1 2 3 3 11
pegawai Gasurkes untuk
kunjungan rumah.
Jumlah 19 14 22 17 15 87

Presentase 21,8% 16% 25% 19,5% 17,2% 100%

Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan


sebagai berikut:

58
a. Akuntabilitas sebesar 21,8%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkam pada
hampir keseluruhan kegiatan untuk memecahkn isu. Nilai akuntabilitas yang
paling banyakditerapkan adalah Tangunggjawan dan berintegritas. Melalui
Penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan dalam
memenuhi tanggung jawab yang diamanahkan oleh unit kerja kepada bidan.
b. Nasionalisme sebesar 16%. Nilai dasar Nasionalisme diterapkan diterapkan
adalah musyawarah dan berkerjasama. Melalui penerapan nilai nasionalisme
diharapkan dapat dihabituasikan oleh bidan.
c. Etika Publik sebesar 25%. Nilai dasar Etika Publik diterapkan hampir
keseluruhan kegiatan untuk memecahkan isu. Yang paling banyak diterapkan
adalah ramah dan sopan, karena setiap kegiatan yang akan dilakukan
diawali dengan etika yang baik sehingga kegiatan akan berjalan dengan
lancar.
d. Komitmen Mutu sebesar 19,5%. Nilai dasar komitmen mutu diterapkan dalam
upaya terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Nilai yang menonjol
inovasi dan berorientasi pada mutu.
e. Anti Korupsi 17,2%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan adalah
transparan dan kepedulian.
Kontribusi Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut
dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu yaitu upaya peningkatan
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Untuk
menumbuhkan karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh nilai-nilai
ANEKA tidak hanya berhenti sampai kegiatan aktualisasi dan habituasi
selama hari. Penulis senantiasa melakukan internalisasi nilai ANEKA yang
diterapkan dalam menjalankan pekerjaan sebagai bidan.

B. Pelaksanaan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA


Pelaksanaan habituasi bertujuan untuk membiasakan diri untuk berprilaku
sesuai dengan nilai-nilai ANEKA sehingga terbentuk karakter diri ideal untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan secara profesioanal sebagai
pelayan masyarakat. Uraian pelaksanaan habituasi secara rinci dijelaskan pada
Tabel 4.7 berikut ini.

59
Tabel 4.1 Pelaksanaan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA

No. Kegiatan Nilai Dasar (Indikator) Upaya Habituasi yang telah dilakukan
1. Melaksanakan kelas ibu hamil di 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (tanggung jawab)
Tanggungjawab Menyelenggarakan kelas ibu hamil dengan
wilayah Puskemas Kedungmundu
2. Nasionalisme penuh tanggung jawab sehingga ibu hamil
Koordinasi merasa nyaman.
3. Etika Publik 2. Nasionalisme (koordinasi)
Sopan, Santun,Ramah Nilai musyawarah di habituasi dengan cara
4. Komitmen Mutu melakukan koordinasi dengan bidan wilayah.
Standar pelayanan 3. Etika Publik (sopan,santun,ramah)
5. Anti Korupsi Sopan, santun,dan ramah saat mengajak
peduli komunikasi kader setempat untuk ikut serta
dalam pelaksanaan kelas ibu hamil.
4. Komitmen Mutu (standar pelayanan)
Pelaksanaan kelas ibu hamil harus sesuai
dengan standart yang telah ditentukan
5. Anti Korupsi (adil dan peduli)
Adil dan peduli dihabituasi dengan cara adil
memberi informasi dan menjawab semua
pertanyaan ibu hamil dalam pelaksanaan kelas
ibu hamil.

2. Melakukan penyuluhan tentang 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (Kejelasan)


Kejelasan Kejelasan dihabituasikan dengan cara kejelasan
kepatuhan minum obat tambah
2. Nasionalisme dalam memberikan informasi yang disampaikan
darah Konsultasi, koordinasi, ibu hamil.
tidak membeda-bedakan 2. Nasionalisme (konsultasi, koordinasi, tidak
3. Etika Publik membeda-bedakan)

60
Sopan, santun, ramah Konsultasi, koordinasi dihabituasi dengan cara
4. Komitmen Mutu melakukan konsultasi dengan kepala
Orientasi mutu puskesmas sesuai prinsip musyawarah
5. Anti Korupsi 3. Etika Publik (sopan, santun, ramah)
Kepedulian, tanggung Sopan, santun, ramah dihabituasi dengan cara
jawab sopan, santun, ramah dalam menyapa ibu hamil
dan berkomunikasi.
4. Komitmen Mutu (orientasi mutu)
Orientasi mutudilakukan dengan menyusun
materi sesuai dengan mutu atau standar
pelayanan.
5. Anti Korupsi (Kepedulian dan tanggung
jawab)
Kepedulian dan tanggung jawab dihabituasikan
dengan merespon pertanyaan ibu atau keluhan
ibu dan menjawab dengan penuh tanggung
jawab

3. Membuat leaflet tentang bahaya 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (kejelasan)


Kejelasan Kejelasan dihabituasi dengan cara kejelasan isi
dan cara mengatasi anemia
2. Nasionalisme leaflet yang sudah diberikan pada saat ibu hamil
Konsultasi periksa ANC di Puskesmas
3. Etika Publik 2. Nasionalisme (konsultasi)
Sopan, santun, ramah Konsultasi dihabituasikan cara melakukan
4. Komitmen Mutu konsultasi dengan kepala puskesmas.
Berinovasi 3. Etika Publik (sopan, santun, dan ramah)
5. Anti Korupsi Sopan, santun, ramah dihabituasikan dengan
Tanggung jawab dan cara sopan,santun, ramah dalam memberika
transparan pelnjelasan materi isi leaflet saat periksa di
puskesmas
4. Komitmen mutu (Berinovasi)

61
Berinovasi dihabituasikan dengan selalu
mengiktuti kemajuan ilmu sehingga
permasalahan ibu hamil dapat ditangani.
5. Anti korupsi (Tanggung jawab dan
Transparan)
Bertanggung jawab di habituasi dengan
bertanggung jawab isi leaflet yang diberikan
pada ibu hamil dan transparan dalam
melakukan evaluasi pemahaman ibu mengenai
isi leaflet.
4. Membuat formulirkepatuhan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (Kejelasan, kepercayaan)
Kejelasan, kepercayaan Nilai kejelasan dihabituasi dengan cara
minum obat tambah darah
2. Nasionalisme memembuat formulir kepatuhan minum obat
Konsultasi tambah darah sejelas mungkin sehingga ibu
3. Etika Publik hamil mudah untuk memahaminya.
Sopan, santun, ramah 2. Nasionalisme (Konsultasi)
4. Komitmen Mutu Bekonsultasi dihabituasikan dengan selalu
Inovasi, standar berkomunikasi dengan mentor dengan prinsip
pelayanan musyawarah.
5. Anti Korupsi 3. Etika Publik (sopan, santun, ramah)
Adil, peduli Sopan, santun, ramah dihabituasikan dengan
mensosialisasikan table kepatuhan minum obat
tambah darah dengan sopan, santu, dan ramah
sehingga komunikasi dapat berjalan dengan
baik.
4. Komitmen mutu (inovasi, standart
pelayanan)
Inovasi dihabituasikan dengan cara membuat
tabel kepatuhan sebagai bentuk inovasi karena
sebelumnya belum ada table kepatuhan ibu

62
hamil dalam minum obat tambah darah.
5. Anti Korupsi (Adil, peduli)
Adil dan peduli dihabituasikan dengan cara adil
dalam memberikan informasi dan tanggap
dalam menanggapi keluhan ibu saat.

5. Melakukan sweeping dengan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (Integritas)


pegawai Gasurkes untuk Integritas Integritas dihabituasikan dengan menjelaskan
kunjungan rumah. 2. Nasionalisme jadwal kunjungan ulang dan selalu tepat waktu
Berkoordinasi ketika sudah menyepakati waktu yang
3. Etika Publik ditentukan.
Ramah, soapn 2. Nasionalisme (Berkoordinasi)
4. Komitmen Mutu Berkoordinasi dihabituasikan dengan selalu
Efektif, efisien berkoordinasi dan berkerjasama dengan
5. Anti Korupsi gasurkes agar pekerjaan menjadi lebih efektif.
Transparan 3. Etika Publik (Ramah, sopan)
Ramah dan sopan dihabituasikan dengan
berkomunikasi dengan ramah dan sopan
sehingga komunikasi berjalan dengan baik
4. Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)
Efektif dan efisien dihabituasikan memberikan
arahan yang efektif dan efisien pada keluarga
sehingga terjadi peningkatan upaya kesehatan
ibu hamil.
5. Anti Korupsi (transparan)
Transparan dihabituasikan dengan melakukan
evaluasi secara transparan mengenai
kepatuhan ibu dalam minum obat tambah darah

6. Melakukan evaluasi kepatuhan 1. Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (Tanggung jawab)


Tanggungjawab Tanggung jawab dihabituasi dengan

63
minum obat tambah darah. 2. Nasionalisme bertanggung jawab dalam pelaporan kepatuhan
Konsultasi, koordinasi ibu minum obat tambah darah.
3. Etika Publik 2. Nasionalisme (Konsultasi, dan koordinasi)
Cernat dan teliti Berkonsutasi di habituasikan dengan
4. Komitmen Mutu berkonsultasi dengan bidan senior mengenai
Berkomitmen pelaporan kepatuhan minum obat tambah
5. Anti Korupsi darah.
Transparan 3. Etika Publik (Cermat dan Teliti)
Cermat dan teliti dihabituasikan dengan selalu
membuat pelaporan dengan cermat dan teliti
untuk menghindari kesalahan pelaporan.
4. Komitmen Mutu (Berkomitmen)
Berkomitmen dihabituasikan dengan selalu
berkomitmen untuk membuat pelaporan
sehingga kegiatan dapat berjalan dengan terus
menerus.
5. Anti Korupsi (Transparan)
Transparan dihabituasikan dengan mencatat
kepatuhan ibu hamil secartransparan sehingga
permaslahan dapat diselesaikan.

64
BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Isu yang dipilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS yaitu
kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam minum obat tablet tambah darah.
Untuk menjawab rumusan masalah tersebut yaitu seluruh aktualisasi dan
habituasi mengarah pada optimalisasi upaya peningkatan kepatuhan ibu
hamil dalam minum obat tablet tambah darah di puskesmas Kedungmundu
Kota Semarang yang diimplementasikan dalam 6 kegiatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Kedungmundu
2. Melakukan penyuluhan tentang kepatuhan minum obat tambah darah
3. Membuat leaflet tentang bahaya dan cara mengatasi anemia
4. Membuat formulir kepatuhan minum obat tambah darah
5. Melakukan sweeping dengan pegawai gasurkes untuk kunjungan rumah
6. Melakukan evaluasi kepatuhan minum obat tambah darah
2. Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas sebesar 93%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkam pada
hampir keseluruhan kegiatan untuk memecahkn isu. Nilai akuntabilitas
yang paling banyakditerapkan adalah Tangunggjawan dan berintegritas.
Melalui Penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan
dalam memenuhi tanggung jawab yang diamanahkan oleh unit kerja
kepada bidan.
2. Nasionalisme sebesar 86%. Nilai dasar Nasionalisme diterapkan
diterapkan adalah musyawarah dan berkerjasama. Melalui penerapan
nilai nasionalisme diharapkan dapat dihabituasikan oleh bidan.
3. Etika Publik sebesar 96%. Nilai dasar Etika Publik diterapkan hampir
keseluruhan kegiatan untuk memecahkan isu. Yang paling banyak
diterapkan adalah ramah dan sopan, karena setiap kegiatan yang akan

65
dilakukan diawali dengan etika yang baik sehingga kegiatan akan
berjalan dengan lancar.
4. Komitmen Mutu sebesar 93%. Nilai dasar komitmen mutu diterapkan
dalam upaya terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Nilai yang
menonjol inovasi dan berorientasi pada mutu.
5. Anti Korupsi 90%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan adalah
transparan dan kepedulian.
B. REKOMENDASI
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi semangat
melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan dampak
positif, baik untuk pribadi, lingkungan puskesmas Kedungmundu. Berikut
rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara
berkelanjutan :
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar ANEKA pada
setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi PNS yang
professional.
2. Untuk Puskesmas Kedungmundu
Hendaknya nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh seluruh PNS
yang ada di unit kerja, tetapi juga sebagai landasan berorganisasi dan tata
kelola unit kerja puskesmas Kedungmundu agar visi, misi, dan tujuan
Puskesmas Kedungmundu dapat tercapai secara maksimal.

66
C. Rencana Aksi

Tabel 5.1 Rencana Aksi


No Tahapan Kegiatan Rencana Aksi dan Kegiatan Yang Akan Waktu Pelaksanaan
Nilai Dasar ANEKA Dilanjutkan
1. Melaksanakan Kelas Ibu Hamil Akuntabitas Melaksanakan kelas Sesuai dengan jadwal
Nasionalisme Ibu Hamil dengan pelaksanaan kelas Ibu
(SKP) Etika Publik materi yang baru hamil
Komitmen Mutu sesuai dengan
Anti Korupsi kebutuhan
masyarakat
2. Melakukan penyuluhan Akuntabitas Melakukan Sesuai waktu yang
Nasionalisme penyuluhan dengan telah ditentukan.
(SKP) Etika Publik ilmu yang terupdate
Komitmen Mutu untuk memenuhi
Anti Korupsi kebutuhan
masyarakat.
3. Membuat leaflet tentang tanda Akuntabitas Membuat leaflet Seseuai dengan
bahaya anemia dan bahaya Nasionalisme dengan inovasi yang kebutuhan.
mengatasinya Etika Publik baru sesuai dengan
Komitmen Mutu kebutuhan atau
Anti Korupsi masalah yang ada.
4. Membuat Formulir tentang kepatuhan Akuntabitas Membuat formulir Sesuia dengan
,minum obat tambah darah Nasionalisme dengan inovasi yang ketersedian formulir
Etika Publik baru sesuai dengan kepatuhan minum
Komitmen Mutu kebutuhan dan obat.
Anti Korupsi efisiensi pelaporan.
5. Melakukan sweeping dengan Akuntabitas Melakukan kunjungan Sesuai dengan jadwal
Gasurkes untuk melakukan Nasionalisme ulang sesuai dengan yang ditentukan.
kunjungan rumah Etika Publik jadwal

67
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
6, Melakukan pelaporan evaluasi Akuntabitas Melakukan evaluasi Secara berkelanjutan
minum obat tambah darah Nasionalisme pelaporan agar
Etika Publik laporan lebih efisien
Komitmen Mutu dan efektif.
Anti Korupsi

68
LAMPIRAN 4.1 Pelaksanaan kegiatan dan bukti pendukungnya

KEGIATAN 1

Melaksanakan Kelas Ibu Hamil

Bukti Kegiatan

1. Foto Koordinasi dengan bidan wilayah untuk melaksankan kelas Ibu hamil
2. Foto dengan Kader untuk ikut serta dalam kelas Ibu hamil,
3. Daftar hadir peserta kelas Ibu hamil.
4. Foto pelaksanaan kelas ibu hamil
5. Vidio Pelaksanaan kelas ibu hamil

Foto koordinasi dengan bidan wilayah


(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publk, Komitmen Mutu)

Foto dengan kader wilayah


(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publk, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)
Foto daftar hadir kelas ibu hamil

Foto pelaksanaan kelas ibu hamil.


(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

Foto Vidio Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil


LAMPIRAN 4.2

Kegiatan 2

Membuat leaflet tentang bahaya dan cara mengatasi anemia

Bukti Kegiatan:

1. Foto konsultasi kepada mentor untuk ijin kegiatan dan isi materi leaflet.
2. Foto menyiapkan bahan materi leaflet.
3. Foto saat mendesain leaflet.
4. Foto saat mencetak leaflet dengan printer.
5. Foto menerangkan isi leaflet kepada ibu hami yang periksa diruang Ante Natal
Care (ANC)

Foto konsultasi dengan mentor


(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik)
Foto menyoapkan materi leaflet
(Akuntablitas, Etika Publik, Komitmen Mutu)

Foto saat mendesain leaflet


Foto saat mencetak leaflet dengan printer

Foto hasil leaflet

Foto menerangkan isi leaflet kepada Ibu hamil


(Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)
LAMPIRAN 4.3
Kegiatan 3
Melakukan penyuluhan tentang kepatuhan minum obat tablet tambah darah di
ruang tunggu pasien

Bukti Kegiatan:
1. Foto konsultasi dengan mentor untuk melakukan penyuluhan dan materi
penyuluhan
2. Foto materi penyuluhan.
3. Foto dengan petugas promkes untuk koordinasi waktu pelaksanaan.
4. Foto pelaksanaan penyuluhan.
5. Bukti daftar hadir pelaksanaan kegiatan.

Foto dengan mentor untuk ijin melakukan penyuluhan dan konsultasi materi
penyuluhan
(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu)
Foto dengan petugas promkrs untuk koordinasi waktu penyuluhan

Foto Materi Penyuluhan

Foto pelaksanaan penyuluhan


(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

Foto Daftar Hadir Penyuluhan


LAMPIRAN 4.4

Kegiatan 4
Membuat formulir kepatuhan minum obat tambah darah

Bukti Kegiatan:
1. Foto Konsultasi dengan mentor tentang isi tablet kepatuhan minum obat tambah
darah
2. Foto dengan petugas gizi terkait efisiensi pelaporan.
3. Foto tablet kepatuhan minum obat tambah darah.
4. Foto dengan teman bidan terkait sosialisasi tablet kepatuhan minum obat
tambah darah.
5. Foto dengan gasurkes terkait sosialisasi tablet kepatuhan minum obat tambah
darah.
6. Foto memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil yang melakukan
permeriksaan ANC di ruang KIA.
7. Vidio menjelaskan cara pengisian tablet tambah darah kepada ibu hamil yang
periksa ANC di KIA.

Foto konsultasi dengan mentor tentang isi table kepatuhan minum obat tambah
darah
(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)
Foto dengan petugas gizi terkait pelaporan
(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

Foto tabel kepatuhan minum obat tambah darah

Foto sosialisasi table kepatuhan tambah darah dengan bidan


(Akuntablitas, Etika Publik, Anti Korupsi)
Foto sosialisasi dengan Gasurkes

Foto memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan ANCdi KiA

Foto Vidio Penjelasan Cara Pengisian Kepatuhan Minum Obat Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil
yang periksa ANC di KIA
LAMPIRAN 4.5
Kegiatan 5
Melakukan sweeping dengan gasurkes untuk kunjungan rumah.

Bukti Kegiatan:
1. Foto dengan Bidan koordinator untuk ijin melaksanakan kunjungan rumah.
2. Foto koordinasi dengan gasurkes untuk melakukan kunjungan rumah.
3. Foto saat melakukan kunjungan rumah.
4. Foto dengan anggota keluarga terkait peran anggota keluarga.
5. Video penyuluhan kepatuhan ibu minum obat tambah darah.

Foto dengan Bidan Koordinator untuk ijin melaksanakan kunjungan rumah

Foto Koordinasi dengan Gasurkes


(Nasionalisme, Etika Publik, Anti Korupsi)

Foto saat melakukan kunjungan rumah

Foto dengan anggota keuarga saat kunjungan rumah


(Akuntablitas Etika Publik, Anti Korupsi)

Foto video pelaksanaan kunjungan rumah


LAMPIRAN 4.6
Kegiatan 6
Bukti Kegiatan:
1. Foto dengan mentor untuk konsultasi pelaporan kepatuhan minum obat tambah
darah.
2. Foto stempel kepatuhan minum obat tambah darah.
3. Foto lembar pelaporan kepatuahan ibu minum obat tambah darah.
4. Foto koordinasi dengan bidan koordinator tentang hasil evaluasi.

Foto Konsultasi dengan mentor untuk pelaporan kepatuhan ibu minum obat
tambah darah
(Akuntablitas Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

Foto Stempel Kepatuhan Minum Obat Tambah Darah


(Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)
Foto lembar Kepatuhan Minum Obat Tambah Darah

Foto Evaluasi Kepatuhan Ibu Minum Obat Tambah Darah

Foto Koordinasi pelaporan evaluasi Kepatuhan Minum Obat Tambah Darah

Anda mungkin juga menyukai