Anda di halaman 1dari 29

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

PENGGUNAAN METODE PIJAT OKSITOSIN MELALUI AUDIO VISUAL


UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI IBU
MENYUSUI DI WILAYAH POSKESKEL MARGOREJO

Disusun Oleh :

Nama : Eci TiaraSani, Amd.Keb


NIP :199303202020122020
SatuanKerja :Poskeskel Margorejo

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN II ANGKATAN IV
PEMERINTAH KOTA METRO

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI LAMPUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan IV


Pemerintah Kota Metro
Tahun 2021

NamaPeserta : Eci TiaraSani, Amd.Keb


Nip : 199303202020122020
Jabatan : BidanTerampil
Satuan Kerja : Poskeskel Margorejo UPTD Puskesmas
Margorejo

JUDUL AKTUALISASI

PENGGUNAAN METODE PIJAT OKSITOSIN MELALUI AUDIO VISUAL


UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DIWILAYAH POSKESKEL
MARGOREJO

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Golongan II Angkatan IV Pemerintah Kota Metro
Tahun 2021

Menyetujui,
Coach Mentor

ROSNILAM, S.ST
DR. AGUS MUHAMMAD SEPTIANA,S.IP.,M.H.
NIP 196304211984022003
NIP 19790916 201001 1 005

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...................................................................................5
B. Tujuan dan Manfaat...........................................................................6
C. Ruang LingkupAktualisasi.................................................................7

BAB II. LAPORAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Organisasi..........................................................................8
B. Struktur Organisasi.............................................................................10
C. Identifikasi isu....................................................................................13
D. ArgumentasiTerhadap Core Issue Terpilih.......................................15
E. Dampak Negatif Jika IsuTerpilihTidak Terselesaikan........................15
F. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS............................................................15
G. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI..........................................19
H. Matriks Laporan Aktualisasi..............................................................22
I. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.......................................................30

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................31

3
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karna berkat


Rahmat dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil ini. Shalawat
beserta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad
SAW dan kepada umatnya hingga akhir zaman. Aamiin. Judul yang
penulis ajukan adalah “Penggunaan Metode Pijat Oksitosin Melalui Audio
Visual Untuk Meningkatkan Produksi Asi di Wilayah Poskeskel Margorejo.

Penulisan laporan aktualisasi ini juga bertujuan untuk memberikan


gambaran sejauh mana Laporan Aktualisasi menanamkan nilai-nilai dari
ANEKA yang telah diinternalisasi selama pelaksanaan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II. Selain itu Laporan ini sebagai bentuk tanggung jawab
sebelum pelaksanaan aktualisasi dari peserta latsar. Dalam penyusunan
dan penulisan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karna itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu, membimbing, dan memberikan masukan dalam
penyelesaian laporankegiatan aktualisasi ini, terutama kepada:
1. Wali Kota Metro;
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Daerah Provinsi Lampung;
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) Kota Metro;
4. Bapak Dr. Agus Muhammad Septiana, S.IP., MH,selaku
pembimbing laporan aktualisasi.
5. Ibu Rosnilam, S.ST.selaku mentor aktualisasi dan habituasi.
6. Bapak Dr.Elip Heldan,AP,M.Si selaku penguji.
7. Orang tua,suami dan saudara-saudara saya yang senantiasa
memberikan dukungan.

4
8. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Golongan II.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan
aktualisasi.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikan nya laporan ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak di masa
yang akan datang.

Metro, 27 Juni 2021


Penulis

ECI TIARA SANI, A.Md. Keb

BAB I
PENDAHULUAN

5
A. Latar Belakang
ASI Eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan
makan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6
bulan,kecuali obat dan vitamin (WHO). Pertumbuhan dan
perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI
yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang
terkandung didalam Asi tersebut. Asi tanpa bahan makanan lain
dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar enam
bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein
vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan
tambahan yang tertumpu pada beras. Dalam pembangunan bangsa,
peningkatan dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas
manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini atau bayi.
Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
peningkatan kualitas manusia adalah ASI (Roesli, 2006). Masa nifas
adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula
(sebelum hamil). (Sulistyawati 2015).
Pijat oksitosin merupakan salah satu teknik pijat yang banyak
dilakukan pasca persalinan. Teknik pijat ini dapat memberi stimulasi
pada puting dan diyakini mampu meningkatkan produksi ASI. Hal ini
menjadi salah satu alasan kenapa pijat oksitosin dipercaya bisa
membantu dalam proses menyusui. Pijatan Oksitosin mampu
mendorong produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan
dalam proses mengasihi. Hal tersebut menjadi manfaat pijatan
oksitosin yang utama. Bukan hanya itu, pijatan dapat membuat ibu
tidur lebih nyenyak dan mengatasi stres yang menumpuk. Manfaat
pijat oksitosin: Memperlancar asi, membuat ibu menjadi rileks,
memberikan efek menenangkan, membangkitkan rasa percaya diri,

6
membantu ibu agar mempunyai pikiran dan perasaan baik tentang
bayinya.
Pada tahun 2018 angka pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur
0-6 bulan hanya mencapai 30,2%. Cakupan ASI eksklusif Kota
Metro tahun 2013-2017, pada tahun 2013 43%, tahun 2014 45,5% ,
tahun 2015 48%,tahun 2016 33,5%, tahun 2017 19,8%.
Berdasarkan bulan Februari di Poskeskel Margorejo yang
melakukan IMD adalah 17% yang melakukan IMD, oleh sebab itu
maka diambil judul Upaya Meningkatkan Produksi ASI dengan Pijat
Oksitosin pada Ibu Postpartum di wilayah Poskeskel Margorejo.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Tujuan dari laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Salah satu syarat kelulusan Latsar CPNS tahun 2021
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terkandung dalam
ANEKA pada Penggunaan Metode Pijat Oksitosin melalui audio
visual untuk meningkatkan Produksi ASI di wilayah poskeskel
2. Manfaat
Manfaat laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah :
a. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Mampu memahami,menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
b. Bagi Organisasi(Poskeskel Margorejo)
Laporan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi
dan inovasi serta mutu pelayanan di Poskeskel Margorejo dan
terwujudnya visi dan misi Poskeskel Margorejo
c. Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat yaitu dapat meningkatkan
pengetahuan akan pentingnya pijat oksitosin.

7
C. Ruang Lingkup Aktualisasi
Ruang lingkup pembahasan pada laporan aktualisasi habituasi ini
dibatasi pada kurangnya pengetahuan pada ibu postpartum dengan
kegiatan penggunaan metode pijat oksitosin melalui audio visual untuk
meningkatkan produksi asi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan
meningkatkan pengetahuan ibu bagaimana cara pijat oksitosin yang
benar.

8
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI DAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA

A. Deskripsi Organisasi
Wilayah kerja Poskeskel margorejo merupakan wilayah Kelurahan
Margorejo yang mempunyai luas wilayah 246 Ha dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Muyojati.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Margodadi.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Muyosari
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tejoagung

1. Kondisi Geografis
Kelurahan Margorejo merupakan daerah dengan ketinggian tanah
58 m dari permukaan laut, dengan Topografi dataran rendah, yang
memilik suhu udara rata-rata 26C.
ORBITASI ( Jarak dari Pusat Pemerintahan Kelurahan)
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 2 Km
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota : 2,5 Km
Jarak dari Pusat Pemerintahan ibu Kota Provinsi : 50 Km
2. Kependudukan
Jumlah Penduduk menurut :
a. Jenis Kelamin :
1) Laki-laki : 2.502 orang
2) Perempuan : 2.637 orang
b. Jumlah seluruhnya : 5139 orang
Kepala Keluarga : 1.369 KK

9
Menurut Kelompok Umur:

N Kelompok Umur L P Jumlah


O ( Tahun) (orang)
1 00-04 118 127 245
2 05-06 118 96 214
3 07-12 170 172 252
4 13-15 157 169 236
5 16-18 162 148 310
6 19-26 177 161 338
7 27-40 754 741 1.495
8 41-55 553 535 1.088
9 56-60 193 196 389
10 60 tahun ke atas 148 144 292
Jumlah 2.502 2.637 5139

3. Bidang Kesehatan
1. Puskesmas : 1 Buah
1. Poskeskel : 1 Buah
2. Posyandu : 4 Buah
3. BKB : 3 Buah
4. UPPKS : 1 Kelompok
5. Kelompok Lansia : 1 Kelompok
6. Kelas Ibu : 1 Kelompok
7. KPKIA : 1 Kelompok
8. PSI : 1 Kelompok
9. Kader Aktif : 35 Orang

4. Profil Organisasi UPTD Puskemas Margorejo


Puskesmas Margorejo adalah Puskesmas induk yang terletak di
Metro Selatan yang memiliki luas wilayah 295,336 km yang
berbatasan dengan :

10
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Mulyojati.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Metro Kibang.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Mulyosari.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tejoagung.
Secara geografis ketinggian tanah dari permukaan laut berada
pada 160 mdpl yaitu kategori dataran rendah dengan curah hujan
sebanyak 35 mm/thdan suhu udara rata-rata adalah 27 c.Jarak
rata-rata kelurahan Margorejo dari Pusat Pemerintahan Kota Metro
adalah 3 km,sedangkan jarak rata-rata Kota Metro dari ibu kota
Provinsi adalah 50 km. Infrastuktur jalan raya dapat dilalui oleh
berbagai jenis kendaraan dengan waktu tempuh ke Puskesmas
rata-rata lima belas menit dengan kendaraan bermotor baik roda
dua maupun roda empat.
Tingkat pendidikan diwilayah kerja Puskesmas Margorejo sangat
beragam dan pada umumnya penduduk telah dapat mengenyam
pendidikan. Mayoritas penduduk diwilayah kerja Puskesmas
Margorejo adalah petani dan pegawai, sedangkan sisanya meliputi
tukang,buruh, pensiunan dan lain-lain

Peta Wilayah Puskesmas Margorejo

11
a. Jumlah Penduduk dan Jumlah KK
Puskesmas Margorejo memiliki wilayah kerja yang meliputi 4
Kelurahan yaitu Kelurahan Margorejo, Kelurahan Margodadi,
Kelurahan Rejomulyo dan Kelurahan Sumbersari Bantul. Dimana
terdapat 4 Poskeskel yang berada dimasing-masing kelurahan dan 1
Puskesmas Pembantu yang ada dikelurahan Rejomulyo.

b. Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas Margorejo


NO. KELURAHAN JUMLAH

1 Kelurahan Margorejo 5.503 jiwa

2 Kelurahan Margodadi 3.173 jiwa

3 Kelurahan Rejomulyo 5.544 jiwa

4 Kelurahan Sumbersari 3.599 jiwa

c. Struktur Organisasi PUSKESMAS MARGOREJO

12
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD PUSKESMAS MARGOREJO
KEPALA DINAS KESEHATAN
drg. Erla Andrianti, MARS

KEPALA UPT PUSKESMAS MARGOREJO


ROSNILAM, S.ST

KA.SUBAG TATA USAHA


NAZORI

SISTEM INFORMASI RUMAH TANGGA


KEPEGAWAIAN KEUANGAN
PUSKESMAS / UMUM

Nazori Dewi Fitriani Desyana Noviana, A.Md.Kep


Suresmiati, S.ST
Vitri Wulandari, A.Md.K.G

UKM ESENSIAL DAN


UKM PENGEMBANGAN UKP, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM JARINGAN DAN JEJARING
KEPERAWATAN KESMAS

PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN


PELAYANAN GAWAT DARURAT PUSKESMAS KELILING
LINGKUNGAN GIGI MASYARAKAT
Rani Mariana, A.Md.KL Vitri Wulandari, A.Md.K.G Asep Wahyu P, A.Md.Kep Triana Eka S, A.Md.Keb

PELAYANAN PENCEGAHAN
PELAYANAN KESEHATAN
DAN PENGENDALIAN PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM BIDAN POSKESKEL
PENYAKIT JIWA

Noviana, A.Md.Kep Asep Wahyu P, A.Md.Kep dr. Bibin Setiawan Utami Dewi, A.Md.Keb
dr. Peni Puspitasari Faulina Hartin, A.Md.Keb
PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN GIZI Eci Tiarasani,A.Md.Keb
LANSIA
Mauliyah, A.Md.G Suresmiati, S.ST PELAYANAN KEFARMASIAN Nyoman Triarsani,A.Md.Keb
Robertus Riko, A.Md.Farm Rana Rahmatia,A.Md.Keb
PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN KIA Martha Sari,A.Md.Keb
KERJA
Leily Rusni,A.Md.Keb Utami Dewi ,A.Md.Keb PELAYANAN KESEHATAN GIGI Tuti Hati, A.Md.Keb
Yulia, A.Md.Keb Vitri Wulandari, A.Md.K.G Desi Satria Dona, A.Md. Keb

PELAYANAN KEPERAWATAN PELAYANAN KESEHATAN


KESEHATAN MASYARAKAT INDRA
PUSTU REJOMULYO
Utami Dewi, A.Md.Keb dr. Peni Puspitasari PELAYANAN LABORATORIUM Ponirah, S.ST
Tri Handoyo, A.Md.A.K Retno Tunjung Sari, A.Md. Keb
PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN PROMOSI
KESEHATAN
TRADISIONAL
KOMPLEMENTER Suparyati, A.Md.Kep
Septa Fajar Setiya, A.Md.Kep Mujiyem, A.Md.Keb PELAYANAN KB
Mujiyem, A.Md.Keb
PELAYANAN KESEHATAN
REMAJA
Yulia,A.Md.Keb PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Vitri Wulandari, A.Md.K.G
PELAYANAN KESEHATAN
OLAHRAGA
Rani Mariana, A.Md.KL PELAYANAN GIZI
Mauliyah, A.Md.G
PELAYANAN KESEHATAN
SEKOLAH
Vitri Wulandari, A.Md.K.G

d. Visi PUSKESMAS MARGOREJO

13
“Puskesmas dengan Pelayanan Prima Menuju Masyarakat Metro
Selatan sehat,mandiri dan berkeadilan’’
MISI:
a. Meningkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM secara
berkelanjutan.
b. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat secara
Menyeluruh.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana yang tepat guna.
d. Menciptakan Suasana Kerja yang Nyaman dan Harmonis.
e. Menjalin dan Mengembangkan kemitraan dengan lintas sektoral
dan lintas terkait.
e. Motto
‘’Memberikan Pelayanan kesehatan dengan kasih dan sepenuh
hati’’.
f. Tata Nilai
Nilai-nilai organisasi yang diterapkan di UPTD puskesmas
Margorejo berpedoman pada tatanan nilai SIP yang merupakan
nilai organisasi Puskesmas Margorejo. Adapun makna dari nilai-
nilai tersebut adalah:
1) SINERGI
Kerja sama yang berkesinambungan antar program di
puskesmas
2) INOVATIF
Menciptakan kegiatan baru untuk meningkatkan pencapaian
dan mutu pelayanan.
3) PROFESIONAL
Bekerja sesuai sesuai tupoksi masing-masing profesi.

5. Tugas Pokok dan Fungsi

14
a. Dasar Tupoksi :
Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor 36 Tahun 2019 Tentang Bidan Terampil
Tugas pokok dan fungsi :
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis.
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada
pelayanan kebidanan.
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai
kesimpulan.
4. Memfasilitasi informed choice dan informed consent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi.
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal
hygine
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan
kasus fisiologis.
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil.
9. Memberikan kie tentang kesehatan ibu pada individu/
keluarga sesuai dengan kebutuhan.
10. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis
11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis
12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis
13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai
dengan hari ketiga pasca persalinan ( KF I).
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca
persalinan (KF 2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42
pasca persalinan (KF 3)
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis
ringan dengan pendampingan

15
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusui Dini ( IMD) pada
persalinan normal
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21. Melakukan penanganan awal kegawat daruratan pada Bayi
Berat Lahir Rendah ( BBLR)
22. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi ( KIE)
tentang kesehatan anak pada individu/ keluarga sesuai
kebutuhan
23. Melakukan pelayanan keluarga berencana (KB) oral dan
kondom.
24. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi ( KIE)
tentang kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana ( KB) pada individu/ keluarga sesuai kebutuhan.
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang prilaku pola hidup
sehat untuk remaja personal hygine dan nutrisi.
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu ( WUS/PUS/
Keluarga berencana/ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/bayi
dan balita) di wilayah kerja puskesmas melalui kunjungan
rumah
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu
( WUS/PUS/Keluarga berencana / ibu hamil/ ibu nifas/ ibu
menyusui/ bati dan balita).
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan survei mawas diri ( SMD)
atau musyawarah masyarakat desa ( MMD)/
29. Melaksanakanakan pelayanan kebidanan di posyandu/
posbindu/ kampung keluarga berencana( KB) atau tempat
lain sesuai penugasan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program
pemerintah pada anak sekolah.

16
B. Identifikasi isu
Untuk mengidentifikasi masalah maka diambil sesuai tugas pokok dan
fungsi bidan terampil:
1. Melakukan fasilitasi inisiasi menyusui dini ( IMD) pada persalinan
normal
2. Melakukan pendataan sasaran pada individu ( WUS/PUS/
Keluarga Berencana/ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui /bayi dan
balita) diwilayah kerja puskesmas melalui kunjungan rumah
3. Melakukan tabulasi sasaran pada individu ( WUS/PUS/Keluarga
berencana / ibu hamil/ ibu nifas/ ibu menyusui/ bati dan balita).
Selanjutnya berdasarkan tugas pokok dan fungsi ini diidentifikasi isu
isu sebagai berikut:
1. Menurunya produksi asi pada ibu postpartum di wilayah poskeskel
margorejo
2. Optimalisai pencegahan anemia pada ibu hamil dengan
pembuatan ceklist monitoring minum tablet fe
3. Kurang pengetahuan tentang tanda bahaya masa nifas pada ibu
postpartum

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS


DAN ALTERNATIF SOLUSI

UraianTugas
N
(SesuaidenganT Permasalahan Solusi
o
usi)
1. Melakukan Menurun nya produksi Penggunaan Metode Pijat
fasilitasi inisiasi
asi pada ibu postpartum Oksitosin melalui Audio Visual
menyusui dini
( IMD) pada untuk meningkatkan produksi Asi
persalinan
normal

2. Melakukan Kurangnya Optimalisasi pencegahan anemia


pendataan pengetahuan ibu pada ibu hamil dengan
sasaran pada tentang penting nya pembuatan ceklist monitoring

17
individu konsumsi tablet fe minum tablet fe
( WUS/PUS/
Keluarga
Berencana/ibu
hamil/ibu
nifas/ibu
menyusui /bayi
dan balita)
diwilayah kerja
puskesmas
melalui
kunjungan rumah
3. Melakukan Kurangnya Meningkatkan pengetahuan ibu
tabulasi sasaran pengetahuan tentang postpartum tentang tanda
pada individu tanda bahaya masa bahaya masa nifas
( WUS/PUS/Kelu nifas pada ibu
arga berencana / postpartum
ibu hamil/ ibu
nifas/ ibu
menyusui/ bati
dan balita).

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

NO ISU PENILAIAN TOTAL RANK

18
U S G
1 2 3 4 5
1. Menurunnya produksi asi pada ibu 5 4 5 14 1
postpartum di wilayah Poskeskel
Margorejo
2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang 4 3 3 10 3
penting nya konsumsi tablet fe
3. Masih banyak pasien postpartum yang 4 3 4 11 2
belum mengetahui tentang tanda
bahaya mas nifas
METODE USG

Keterangan Urgency : Keterangan Serious : Keterangan Growth:


5 : SangatMendesak 5 : SangatBerpengaruh 5 : SangatBerdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : CukupBerdampak
2 : TidakMendesak 2 : TidakBerpengaruh 2 : TidakBerdampak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak
Mendesak berpengaruh Berdampak
1. Urgency
Bahwa isu yang diangkat perlu dibahas,dianalisis dan ditindak lanjuti
karena tingkat resiko akibat kurangnya pengetahuan ibu postpartum
tentang cara pijat oksitosin.
2. Seriousness
Isu ini sangat berpengaruh terhadap diri sendiri dan lingkungan
sehingga perlu adanya sistem informasi adaptasi kebiasaan yang
benar melalui media informasi.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Dari identifikasi isu dengan menggunakan analisa Urgency Seriousness
Growth (USG) maka diperoleh isu prioritas (Core issue): ”MENURUNNYA

19
PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH POSKESKEL
MARGOREJO’’

C. ArgumentasiTerhadap Core IssueTerpilih


Isu yang dipilih adalah “Menurun nya Produksi Asi Pada Ibu
Postpartum di Wilayah Poskeskel Margorejo”. Pemilihan isu ini
didasarkan pada kurangnya pengetahuan ibu tentang cara
memperlancar asi atau pijat oksitosin, dikarenakan belum dilakukan
penyuluhan tentang cara pijat oksitosin,breast care dan kurangya
dukungan suami untuk ikut serta membantu melancarkan asi keluarga/
orang tua menyuruh tarak dalam konsumsi makanan.

D. Dampak Negatif Jika IsuTerpilihTidakTerselesaikan


Dampak bila menurunya produksi ASI pada ibu post partum tidak
terselesaikan adalah meningkatkan rasa cemas,takut dan khawatir
ibu tidak bisa menyusui bayi, selain itu bayi tidak segera
mendapatkan air susu ibu yang penuh dengan kandungan nutrisi
yang sangat dibutuhkan bayi. Kurangnya pengetahuan ibu bagaimana
cara meningkatkan produksi asi sehingga menyebabkan ibu malas
menyusui dan bayi kekurangan gizi. Dengan melakukan inovasi pijat
oksitosin pada ibu post partum diharapkan ibu bisa lebih tenang ,
nyaman, dan mengurangi rasa kelelahan . Dengan begitu dapat
menaikan mutu pelayanan.

E. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN


Pada pelaksanaan diklat on campus peserta diklat mendapatkan materi
mengenai pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penjelasan nilai – nilai ANEKA sebagai berikut:

20
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain
adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat
birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan
masyarakat. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu
mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak
terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan
konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang memuliakan
kemanusiaan universal dengan menjunjung tinggi persaudaraan,
perdamaian, dan keadilan antar umat manusia.
Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa,
secara implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas,
prinsip, nilai dasar dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam
pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa asas-asas dalam

21
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada 13, salah
satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti,
seorang PNS atau ASN dalam menjalankan tugas-tugasnya
senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan
bangsa dan Negara diatas segalanya. PNS dalam menjalankan
tugas dan fungsinya harus berpegang pada prinsip adil dan netral.
Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau
golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti PNS dalam
melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus
obyektif, jujur, transparan.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas baik/buruk, benar/salah perilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam
pelayanan publik, yaitu:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Sedangkan indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:
a. Memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

22
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk. Komitmen mutu
adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholder. Indikator komitmen mutu antara lain:
a. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.
b. Efisien, adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu.
c. Efektif, adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja.
d. Inovatif, adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide
kreatifitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

23
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat, baik secara langsung mau pun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi terdiri dari:
a. Kerugian keuangan negara;
b. Suap-menyuap;
c. Pemerasan;
d. Perbuatan curang;
e. Penggelapan dalam jabatan;
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan;
g. Gratifikasi.
Nilai-nilai yang terkandung dalam anti korupsi antara lain mencakup
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Berani
h. Adil
i. Sederhana.

F. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Selain mendapatkan materi tentang nilai – nilai dasar PNS, peserta
diklat on campus juga mendapatkan materi mengenai pemahaman
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu Pelayanan Publik, Whole
of Government, dan Manajemen ASN. Penjelasan dari materi tersebut
adalah sebagai berikut:

24
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan upaya pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika, profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari KKN.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan
perlindungan. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a) Kepastian hukum; h) Efektif dan efisien;
b) Profesionalitas; i) Keterbukaan;
c) Proporsionalitas; j) Non diskriminatif;
d) Keterpaduan; k) Persatuan;
e) Delegasi; l) Kesetaraan;
f) Netralitas; m)Keadilan; dan
g) Akuntabilitas; n) Kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Instansi pemerintah di Pusat, di
daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Usaha Milik Daerah, dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
Unsur dalam Pelayanan Publik terdiri dari 3, yaitu:

a. Organisasi penyelenggara pelayanan;


b. Penerima layanan pelanggan yaitu orang atau masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan
c. Kepuasan diterima oleh penerima layanan (pelanggan)

25
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif;
b. Transparan;
c. Responsif;
d. Tidak diskriminatif;
e. Mudah dan Murah;
f. Efektif dan Efisien;
g. Aksesibel;
h. Akuntabel;
i. Berkeadilan.

3. Whole of Government
Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan perumusan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Whole of
Government bertujuan menciptakan Good Governance di mana
terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemerintah, swasta/bisnis dan
masyarakat. Adapun WoG diperlukan, antara lain:
a. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik;
b. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik;
c. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi
sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor
tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontra
produktif atau ‘saling membunuh’;

26
d. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong
perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang menyempit
pada kepentingan sektornya yang kontra produktif terhadap
tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskala nasional; dan
e. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrasi.

27
Adapun indikator dari Whole of Govermenmet, antara lain: Integrasi, Koordinasi; dan Kapasitas.

28
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor12Tahun 2018


tentangPedomanPenyelenggaraanPelatihan Dasar CPNS Golongan II

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. KomitmenMutu: Modul Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III. Jakarta: LembagAdministrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017.Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

29

Anda mungkin juga menyukai