JUDUL
OPTIMALISASI TEKNIK NESTING PADA BAYI PREMATUR DI
RUANGAN NICU RSUD OTANAHA KOTA GORONTALO
Oleh:
COACH MENTOR
2
LEMBAR PENGESAHAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LI
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2022
PENGUJI
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR.......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
1.2.2 Manfaat
Aktualisasi……………………………………………………………….3
4
BAB III PENUTUP…………............................................................................. 22
LAMPIRAN ................................................................................................................... 23
5
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Matrix Rancangan Aktualisasi..............................................................13
Tabel 2. 2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................20
6
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, dengan sepenuh hati yang meliputi pengertian
syukur dan puji, penyusun memanjatkan syukur kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dengan judul “Optimalisasi
teknik nesting pada bayi prematur di ruangan NICU RSUD Otanaha Kota
Gorontalo”. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang senantiasa memberi dukungan baik moril
maupun materi, mencurahkan kasih sayang dan do’a kepada penyusun
sehingga saya dapat menyelesaikan latsar dan laporan hasil aktualisasi
ini dengan baik.
2. Suami tercinta yang senantiasa memberikan doa dan support sehingga
saya selalu semangat dalam menyusun rancangan aktualisasi ini,
3. Dr. Asrar Habibie, M.Si selaku coach yang senantiasa dengan sabar,
cermat, teliti, dan sepenuh hati membimbing selama penyusunan
laporan rancangan aktualisasi.
4. Ns. Euis H. Hidayat, S.Kep., MMselaku mentor di RSUD Otanaha Kota
Gorontalo yang senantiasa memberikan motivasi, memantau dan
memonitoring pelaksanaan aktualisasi.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang
sangat bermanfaat bagi para penulis dan peserta Diklat lainnya.
6. Bapak dan Ibu Panitia dari BPSDM Provinsi Gorontalo yang selalu
sabar melatih karakter kami selama pelaksanaan latsar.
7. Keluarga besar angkatan LI yang selama Pelatihan Dasar CPNS yang
selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan
aktualisasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini, banyak hambatan
yang sering dihadapi oleh penyusun. Namun dengan usaha, kerja keras, kesabaran
7
dan pertolongan dari Allah SWT, akhirnya rancangan aktualisasi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
8
9
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nesting adalah penggunaan alat berbentuk seperti kondisi dalam
rahim ibu yang memiliki panjang sekitar 121-132 cm dan dapat
disesuaikan dengan panjang tubuh bayi. Alat ini diletakkan sebagai
pelindung posisi bayi, menjaga perubahan posisi bayi yang diakibatkan
karena gravitasi. Nesting merupakan penyanggah pada posisi tidur pada
bayi sehingga tetap dalam posisi fleksi, hal ini dimaksudkan agar tidak
terjadi perubahan posisi yang drastis pada bayi yang dapat mengakibtkan
hilangnya banyak energi dari tubuh neonatus.
Pemberian posisi yang tepat dapat meningkatkan kualitas tidur bayi
dan meningkatkan keluaran klinis berupa peningkatan fungsi paru namun
sebaliknya kesalahan pemberian posisi dapat berakibat pada perubahan
status fisiologis bayi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengangkat judul yaitu
“Optimalisasi teknik nesting pada bayi prematur di ruangan NICU RSUD
Otanaha Kota Gorontalo”
2
5. Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan PNS
3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
4
pada bulan Desember 2013 bertambah ruang rawat inap kelas III untuk anak
dengan jumlah tempat tidur 15 TT.
Dengan berpindahnya kegiatan RSUD Otanaha ke lokasi yang baru,
maka perkembangan dan kemajuan yang dialami RSUD Otanaha semakin
meningkat seiring dengan perkembangannya melalui pembangunan gedung-
gedung baru dan penambahan Sumber Daya Manusia dalam rangka
memenuhi standar Rumah Sakit menuju akreditas. Perkembangan ini dapat
dilihat dimana pada bulan Desember 2013 dibangun fasilitas Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk layanan 120 TT, bulan Oktober 2014
dibangun Unit Tranfusi Darah, ICCU dan Ruang Perawatan IV Kelas III
yang diresmikan oleh Walikota Gorontalo pada bulan Januari 2015.
Selanjutnya Tahun 2015 mulai dirintis pembangunan Ruang Radiologi
dengan luas bangunan 13 X 14,5 M², pembangunan gedung VIP dan
penambahan selasar yang menjadi penghubung antar gedung.
Untuk Tahun 2016 dibangun ruang interna kelas I &ll sebanyak 7
kamar, ruang kebidanan, ruang bedah kelas I,II,III serta ruang operasi dan
penambahan ruang VIP sebanyak 8 Kamar. Yang kesemuanya akan
diresmikan pada Tahun 2017 oleh Bapak Walikota Gorontalo.
Pada Juli 2017 ruang kebidanansudah dapat difungsikan yang terdiri
dari ruang bersalin dengan 5 TT ,Gynekologi 1 TT dan ruang nifas dengan
12 TT. RSUD Otanaha mendapatkan alokasi anggaran dari dana alokasi
umum (bantuan Provinsi) dengan pembangunan ruang central opname dan
ruang poliklinik/rawat jalan, yang kesemua ruangan tersebut akan
diresmikan pada akhir Tahun 2017 oleh Bapak Walikota Gorontalo serta
akan difungsikan pada awal Tahun 2018.
Pada Tahun 2018 RSUD Otanaha Kota Gorontalo melaksanakan
pembangunan kamar jenazah dan Ruang Central Steril Suplly Department
(CSSD).Untuk Tahun 2019 dilaksanakan pembangunan Instalasi Farmasi
dan Gudang Obat serta Rehab Gedung Poliklinik dan Rumah Dinas Dokter.
5
2.1.1 Profil Rumah Sakit
Nama Instansi : RSUD Otanaha Kota Gorontalo
Alamat : Jl. Rambutan Kel. Buladu Kec. Kota Barat
Status : Rumah Sakit Umum Daerah
Nama Pengelola : Pemerintah Kota Gorontalo
Luas Tanah : 13.050 M2
Akreditasi :C
DIREKTUR
dr. Grace Tumewu
KELOMPOK KTU
KOMITE H. Adrianus F. Rosok,
AMd.Kes
INSTALASI
6
2. Mengembangkan kemampuan pelayanan dengan kemampuan pengelolaan
lingkungan yang sehat dan produktif
3. Mengelola Seluruh Sumber Daya Secara Transparant, Efektif, Efisien dan
Accountable
4. Meningkatkan dan Mengembangkan Sistem Rujukan dan Jejaring
Pelayanan Medik
Nilai Organisasi:
SMART (SPOan, Manusiawi, Ramah dan Terampil), Transparant, Efektif,
Efisien dan Accountable)
7
3. Optimalisasi teknik nesting pada bayi prematur di ruangan NICU RSUD
Otanaha Kota Gorontalo
Teknik nesting merupakan penggunaan alat berbentuk seperti kondisi dalam
rahim ibu yang berperan penting dalam adaptasi lingkungan, menjaga posisi
tidur bayi dan memastikan bayi berada dalam posisi yang nyaman. Hal ini
dapat membantu meminimalisir pemajanan permukaan tubuh pada suhu
lingkungan, sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya.
8
2.3. Argumentasi terhadap Isu
Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang dari 37 minggu, tanpa
memperhitungkan berat badan lahir. Tingkat kematangan fungsi sistem
organ neonatus merupakan syarat untuk dapat beradaptasi dengan
kehidupan di luar rahim. Masalah yang paling sering terjadi pada bayi
prematur disebabkan karena imaturitas organ tubuh, sehingga akan
berdampak pada kondisi fisiologis dan biokimia tubuh yang menyebabkan
gangguan. Makin muda umur kehamilan, makin tidak sempurna
organorgannya. Anatomi dan fisiologi organ yang belum matang, bayi
prematur cenderung mengalami masalah yang bervariasi. Hal ini harus
diantisipasi dan dikelola pada masa neonatal.
Posisi yang terbaik untuk bayi prematur adalah posisi fleksi karena
dapat membantu mengurangi metabolisme dalam tubuh. Posisi ekstensi
dapat meningkatkan stress pada bayi prematur dan secara otomatis akan
mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh neonatus seperti fungsi pernafasan
dan kardiovaskuler yang dapat dipantau melaui saturasi oksigen dan
frekuensi nadi.
9
2.4. Kegiatan Untuk Penyelesaian Isu
Berdasarkan deskripsi isu dan argumentasinya sebagaimana diuraikan di
atas, maka perlu dilakukan pemecahan isu dengan cara “Optimalisasi teknik
nesting pada bayi prematur di ruangan NICU RSUD Otanaha Kota
Gorontalo” melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Melapor kepada direktur rumah sakit terkait rencana yang akan dilakukan
2. Melakukan konsultasi dengan kasie keperawatan terkait rencana yang akan
dilakukan.
3. Melapor kepada kepala ruangan NICU terkait rencana yang akan
dilakukan
4. Mendiskusikan SPO teknik nesting pada bayi premature bersama tim
pokja keperawatan dan dokter spesialis anak
5. Melakukan sosialisasi mengenai teknik nesting pada bayi prematur sesuai
SPO kepada perawat di ruangan NICU RSUD Otanaha Kota Gorontalo
6. Melakukan evaluasi perkembengan penggunaan teknik nesting pada bayi
prematur
10
2. Akuntabel
Akuntabel merupakan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayanan publik kepada atasan,
lembaga Pembina, dan lebih luasnya pada publik. Perilaku ASN dalam
melaksanakan akuntabel adalah kemampuan melaksanakan tugas dengan
jujur bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi,
kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik Negara serta
bertanggung jawab, efektif dan efisien dan yang terakhir kemampuan
menggunakan kewenangan jabatanya dengan berintegritas tinggi.
3. Kompeten
Kompeten adalah perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasi dalam
kemampuan dan periaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan, perilaku
kompeten yang harus dimiliki ASN adalah meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain
belajar serta melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis adalah kerja sama antar berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur, perliku harmonis ASN adalah menghargai setiap
orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain, serta
membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal adalah mutu dari sikap setia, perilaku loyal ASN adalah
memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang
sah, dan menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi dan Negara
dan serta menjaga rahasia jabatan dan Negara.
6. Adaptif
Perilaku adaptif merupakan kemampuan sosial dan personal
seseorang untuk menyesuaikan diri dengan standar yang berlaku di
11
lingkunganya, perilaki ASN dalam nilai adaptif yaitu, cepat menyesuaikan
diri terhadap perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas,
serta bertindak proaktif.
12
7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menyalurkan gagasan atau
ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersma,
contoh perilaku kolabratif ASN adalah memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah serta menggerakan pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan bersama.
13
Tabel 2.1 Matrix Rancangan Aktualisasi
13
dilakukan dengan
berani dan penuh
tanggung jawab.
3. Meminta Akuntabel (tanggung
persetujuan atas 3. Direktur rumah sakit jawab)
rencana kegiatan menyetujui kegiatan
yang akan yang telah
dilaksanakan direncanakan.
Saya akan
melaksanakan
kegiatan dengan
penuh tanggung
jawab.
2. Melaksanakan Manajemen ASN Kegiatan melaksanakan SPOan
konsultasi dengan konsultasi dan
kasie keperawatan memohon petunjuk
terkait rencana yang kepada atasan
akan dilakukan diharapakan dapat
1. Menyiapkan draft 1. Tersedianya draft Adaptif memberikan kontribusi
SPO teknik nesting rencana kegiatan yang (Terus berinovasi) pada visi dan misi
pada bayi prematur akan dilakukan di RSUD Otanaha:
rumah sakit. “Mengembangkan
Saya akan melakukan kemampuan pelayanan
konfirmasi dengan dengan kemampuan
kasie keperawatan pengelolaan lingkungan
terkait inovasi yang yang sehat dan
akan saya lakukan. produktif”
2. Menyampaikan Berorientasi
2. Tersampaikannya
14
tujuan dan rencana tujuan dan rencana Pelaayanan
yang akan yang akan dilakukan di (Ramah dan
dilakukan di rumah rumah sakit. bertanggung jawab)
sakit. Saya akan menjelaskan
dengan ramah kepada
kasie keperawatan
tentang rencana yang
akan dilakukan dengan
berani dan penuh
tanggung jawab.
15
Saya akan RSUD Otanaha:
menghubungi kepala “Mengembangkan
ruangan NICU via kemampuan pelayanan
telpon untuk dengan kemampuan
mengontrak waktu pengelolaan lingkungan
pertemuan yang sehat dan
menggunakan bahasa produktif”
yang ramah
2. Menyampaikan Berorientasi
rencana kegiatan 2. Tersampaikannya Pelaayanan
yang akan tujuan dan rencana (Ramah dan
dilaksanakan yang akan dilakukan bertanggung jawab)
di rumah sakit.
Saya akan
menjelaskan dengan
ramah kepada kepala
ruangan NICU
tentang rencana yang
akan dilakukan
dengan berani dan
penuh tanggung
jawab.
3. Meminta Akuntabel (tanggung
persetujuan atas 3. Kepala ruangan NICU jawab)
rencana kegiatan menyetujui kegiatan
yang akan yang telah
dilaksanakan direncanakan.
Saya akan
16
melaksanakan
kegiatan dengan
penuh tanggung
jawab.
4. Mendiskusikan Smart ASN Kegiatan mendukung Ramah
draft SPO teknik salah satu misi rumah
nesting pada bayi sakit yaitu:
prematur bersama “Melaksanakan
tim pokja 1. Berkoordinasi 1. Berdiskusi dengan tim Akuntabel pelayanan medik,
keperawatan dan dengan tim pokja pokja keperawatan dan (tanggung jawab) pelayanan keperawatan
dokter spesialis keperawatan dan dokter spesialis anak dan pelayanan
anak dokter spesialis mengenai teknik penujang medik yang
anak nesting pada bayi bermutu dan SMART
prematur berdasarkan (SPOan, Manusiawi,
literatur dan informasi Ramah & Terampil)”
yang telah saya
dapatkan dengan penuh
tanggung jawab.
2. Mendiskusikan Kolaboratif
2. Tersusunnya SPO yang (Terbuka dalam
draft SPO teknik telah dirampungkan bekerja sama)
nesting pada bayi bersama tim pokja
prematur bersama keperawatan dan dokter
tim pokja spesialis anak.
keperawatan dan
dokter spesialis
anak.
Kompeten
3. Meminta 3. Persetujuan SPO di (Melaksanakan tugas
17
persetujuan sah-kan oleh direktur dengan kualitas
pengesahan SPO rumah sakit. Adanya terbaik)
dari direktur rumah SPO ini dapat menjadi
sakit acuan dalam
memberikan teknik
nesting pada bayi
prematur dengan
kualitas terbaik
18
5. Melaksanakan Manajemen ASN Kegiatan mendukung Terampil
sosialisasi mengenai salah satu misi rumah
teknik nesting pada sakit yaitu:
bayi prematur “Melaksanakan
beserta SPO kepada pelayanan medik,
perawat di ruangan pelayanan keperawatan
NICU RSUD dan pelayanan
Otanaha Kota 1. Menyediakan 1. Tersedianya Kompeten penujang medik yang
Gorontalo. undangan, daftar undangan, daftar (Ahli dalam bermutu dan SMART
hadir dan materi hadir dan materi bidangnya) (SPOan, Manusiawi,
sosialisasi sosialisasi. Ramah & Terampil)”
Saya akan
menyediakan semua
kebutuhan sosialisasi
dengan kualitas
terbaik
2. Melaksanakan 2. Terlaksananya
pertemuan bersama Kolaboratif (Terbuka
pertemuan bersama
perawat di ruangan dalam bekerja sama)
perawat di ruangan
NICU RSUD NICU RSUD Otanaha
Otanaha Kota Kota Gorontalo
Gorontalo. tentang teknik nesting
pada bayi prematur
Saya akan
mengumpulkan
perawat setelah jam
pelayanan dengan
19
sikap terbuka dalam
bekerja sama.
3. Menjelaskan
teknik nesting pada 3. Perawat dapat Adaptif (bertindak
bayi prematur memahami teknik proaktif)
sesuai SPO nesting pada bayi
prematur beserta
tahapan tindakan
sesuai dengan SPO.
Saya akan bertindak
proaktif dalam
memberikan
informasi yang valid
sesuai apa yang saya
dapatkan dan akan
saling menyalurkan
4. Mendemonstrasika pendapat.
n teknik nesting Kompeten
pada bayi prematur 4. Perawat dapat (Ahli dalam
sesuai SPO. mendemonstrasikan bidangnya)
kembali teknik
nesting pada bayi
prematur sesuai SPO
Saya akan
mendemonstrasikan
dengan maksimal
tahapan penggunaan
teknik nesting pada
20
bayi prematur
berdasarkan SPO.
21
3. Melaksanakan Berorientasi
konsultasi hasil 3. Terlaksananya pelayanan
evaluasi tabel konsultasi hasil (Melakukan perbaikan
ceklis kepada evaluasi tabel ceklis tiada henti)
kepala ruangan bersama kepala
NICU RSUD ruanggan dan
Otanaha Kota ditetapkannya
Gorontalo dan rencana-rencana
merencanakan perbaikan.
perbaikan Saya akan berdiskusi
dengan kepala
ruangan mengenai
rencana perbaikan
kedepan agar dapat
memberikan
pelayanan yang
maksimal
22
2.7. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan
Time Schedule
No Kegiatan Tahapan
(Penjadwalan)
1. Melakukan kontrak waktu
Melapor kepada direktur
2. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
1. rumah sakit terkait rencana Pekan ke-1
3. Meminta persetujuan atas rencana kegiatan yang akan
yang akan dilakukan
dilaksanakan
1. Menyiapkan draft SPO teknik nesting pada bayi prematur
Melaksanakan konsultasi
2. Menyampaikan tujuan dan rencana yang akan dilakukan
dengan kasie keperawatan Pekan ke-1
2. di rumah sakit.
terkait rencana yang akan
3. Meminta masukan dan saran dari kasie keperawatan
dilakukan.
terkait rencana yang akan dilakukan.
1. Melakukan kontrak waktu
Melapor kepada kepala
2. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
3. ruangan NICU terkait rencana Pekan ke-1
3. Meminta persetujuan atas rencana kegiatan yang akan
yang akan dilakukan
dilaksanakan
4. Mendiskusikan draft SPO 1. Berkoordinasi dengan tim pokja keperawatan dan dokter Pekan ke-2
teknik nesting pada bayi spesialis anak
prematur bersama tim pokja 2. Mendiskusikan draft SPO teknik nesting pada bayi
keperawatan dan dokter prematur bersama tim pokja keperawatan dan dokter
spesialis anak spesialis anak
23
3. Meminta persetujuan pengesahan SPO dari direktur
rumah sakit
5. Melaksanakan sosialisasi 1. Menyediakan undangan, daftar hadir dan materi Pekan ke-3
mengenai teknik nesting pada sosialisasi
bayi prematur beserta SPO 2. Melaksanakan pertemuan bersama perawat di ruangan
kepada perawat di ruangan NICU RSUD Otanaha Kota Gorontalo
NICU RSUD Otanaha Kota 3. Menjelaskan teknik nesting pada bayi prematur beserta
Gorontalo SPO
4. Mendemonstrasikan teknik nesting pada bayi prematur
sesuai SPO
6. Melaksanakan evaluasi 1. Melakukan diseminasi terhadap perawat ruangan Pekan ke-4
perkembengan penggunaan 2. Memonitor penggunaan teknik nesting pada bayi
teknik nesting pada bayi premature menggunakan table ceklis
prematur 3. Melaksanakan konsultasi hasil evaluasi table ceklis
kepada kepala ruangan NICU RSUD Otanaha Kota
Gorontalo dan merencanakan perbaikan
24
2.8. Kendala dan Antisipasi
2.8.1 Kendala
Dalam pelaksanaan aktualisasi kemungkinan akan mengalami kendala
yang mengakibatkan pelaksanaan aktualisasi tidak berjalan sesuai rencana.
Adapun kemungkinan kendala tersebut adalah kurangnya jumlah peserta
penyuluhan yang dapat menghadiri sosialisasi.
2.8.2. Antisipasi
Terkait kendala yang akan dihadapi maka penulis mempersiapkan
alternatif solusi yaitu dengan berkomunikasi jauh sebelum hari pelaksanaan
sosialisasi kepada kepala ruangan agar dapat memaksimalkan jumlah peserta yang
hadir dan mendapatkan penyuluhan.
25
BAB III
3.1 Kegiatan 1
Melapor kepada direktur rumah sakit terkait rencana yang akan dilakukan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada pecan pertama aktualisasi.
1. Melakukan kontrak waktu
a. Berorientasi Pelayanan
Sebelum bertemu dengan direktur rumah sakit saya membuat kontrak
waktu terlebih dahulu untuk menyepakati waktu dan tempat
pertemuan. Saya menggunakan bahasa yang SPOan dan ramah dalam
berkomunikasi.
b. Dokumentasi
26
2. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
a. Berorientasi Pelayanan
Saat bertemu dengan direktur rumah sakit saya menyampaikan dengan
bahasa yang ramah terkait rencana kegiatan yang akan saya lakukan
serta berusaha solutif disetiap kegiatan yang saya lakukan.
b. Dokumentasi
27
b. Dokumentasi
28
b. Dokumentasi
29
c. Analisis Dampak
Selain berkoordinasi dengan direktur rumah sakit diperlukan juga
koordinasi dengan kasie keperawatan agar kasie keperawatan juga
dapat memahami dan membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan. Jika hal ini tidak saya lakukan maka kan terjadi kesalah
pahaman akibat kurang koordinasi yang dapat menyebabkan kegiatan
tidak maksimal.
3. Meminta masukan dan saran dari kasie keperawatan terkait rencana yang
akan dilakukan.
a. Loyal
Dalam proses konsultasi saya mendapat beberapa masukan positif, hal
ini merupakan kontribusi yang sangat baik untuk kelancaran kegiatan
yang dilakukan.
b. Dokumentasi
30
3.1
3.2
3.3 Kegiatan 3
Melapor kepada kepala ruangan NICU terkait rencana yang akan
dilakukan. Kegiatan ini dilakukan pada pekan pertama aktualisasi.
1. Melakukan Kontrak Waktu
a. Berorientasi Pelayanan
Sebelum bertemu dengan kepala ruangan NICU saya membuat
kontrak waktu terlebih dahulu untuk menyepakati waktu dan
tempat pertemuan. Saya menggunakan bahasa yang SPOan dan
ramah dalam berkomunikasi.
b. Dokumentasi
31
Saat bertemu dengan kepala ruangan NICU saya menyampaikan
dengan bahasa yang ramah terkait rencana kegiatan yang akan saya
lakukan serta berusaha solutif disetiap kegiatan yang saya lakukan.
b. Dokumentasi
32
b. Dokumentasi
33
Dalam pelaksanaan tentu saya tidak bisa bertindak sendiri,
berkoordinasi dengan tim pokja keperawatan dan dokter spesialis
anak sangat diperlukan utnuk menunjang persiapan penyusunan
SPO agar setiap tahapan SPO dapat dipertanggungjawabkan.
b. Dokumentasi
34
telah disiapkan akan diperbaiki melalui kolaborasi yang berupa
masukan dan saran dari dokter spesialis anak dan tim pokja
keperawatan.
b. Dokumentasi
35
Gambar 3.11 Mendiskusikan draft SPO teknik nesting pada bayi
prematur bersama tim pokja keperawatan dan dokter spesialis anak
c. Analisis Dampak
Mendiskusikan draft SPO teknik nesting pada bayi prematur
bersama tim pokja keperawatan dan dokter spesialis anak menjadi
hal yang penting untuk memperbaiki segala kekurangan dalam
setiap tahapan SPO. Jika hal ini tidak dilakukan maka dalam
pelaksanaannya maka SPO ini tidak dapat dilakukan dengan baik.
3. Meminta persetujuan pengesahan SPO dari direktur rumah sakit
a. Kompeten
SPO yang telah disetujui bersama tim pokja keperawatan dan
dokter spesialis anak kemudian akan disahkan oleh direktur rumah
sakit sebagai bentuk persetujuan bahwa SPO ini telah diterima dan
dapat dilaksanakan di unit terkait.
b. Dokumentasi
36
1. Menyediakan undangan, daftar hadir dan materi sosialisasi
a. Kompeten
Sebelum melaksanakan kegiatan sosialisasi saya perlu menyediakan
undangan, daftar hadir dan materi sosialisasi agar mendapat hasil
dengan kualitas terbaik.
b. Dokumentasi
37
b. Dokumentasi
38
Gambar 3.15 Menjelaskan teknik nesting pada bayi prematur sesuai
SPO
c. Analisis Dampak
Dalam pertemuan yang saya lakukan saya menjelaskan prosedur
teknik nesting pada bayi prematur sesuai dengan SPO dan saya
meminta kerja sama perawat ruangan NICU untuk menerapkan
teknik ini. Jika hal ini tidak saya lakukan maka penerapan teknik
nesting pada bayi prematur tidak akan optimal.
4. Mendemonstrasikan teknik nesting pada bayi prematur sesuai SPO
a. Kompeten
Setelah menjelaskan prosedur saya mendemonstrasikan langsung
teknik nesting pada bayi prematur sesuai dengan SPO agar perawat
ruangan dapat memahami dan mempraktekan kembali apa yang
telah saya jelaskan.
b. Dokumentasi
39
Gambar 3.16 Mendemonstrasikan teknik nesting pada bayi
prematur sesuai SPO
c. Analisis Dampak
Dalam demonstrasi yang saya lakukan saya mempraktekan setiap
tahapan dengan baik sesuai dengan SPO yang telah disetujui pada
pertemuan sebelumnya. Jika hal ini tidak dilakukan makan dalam
pelaksanaannya penerapan SPO dengan baik karena perawat di
ruangan tidak melihat secara langsung cara melakukan Tindakan
tersebut.
3.6 Kegiatan 6
40
Gambar 3.17 Melakukan diseminasi terhadap perawat ruangan
c. Analisis Dampak
Dalam tahapan kegiatan ini diseminasi penting untuk dilakukan
agar saya dapat melihat secara langsung penerapan nesting di
ruangan. Jika ini tidak dilakukan maka akan sulit bagi saya untuk
memastikan penerapan teknik ini secara optimal.
2. Memonitor penggunaan teknik nesting pada bayi prematur
menggunakan tabel ceklis
a. Akuntabel
Selama perawat melakukan prosedur teknik nesting pada bayi
prematur saya mengevaluasi kemampuan perawat melalui tabel
ceklis untuk mengukur sejauh mana perawat dapat mengikuti
standar prosedur oprasional teknik nesting.
b. Dokumentasi
41
c. Analisis Dampak
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan teknik nesting ini kedepanya
maka saya harus memastikan perawat ruangan NICU mampu
mengikuti standar prosedur oprasional demi peningkatan kualitas
pelayanan. Jika hal ini tidak dilakukan maka penerapan teknik
nesting ini ini tidak dapat dilaksanakan dengan optimal.
3. Melaksanakan konsultasi hasil evaluasi tabel ceklis kepada kepala
ruangan NICU RSUD Otanaha Kota Gorontalo dan merencanakan
perbaikan
a. Berorientasi Pelayanan
Hasil evaluasi tabel ceklis kemudian dikonsultasikan dengan
kepala ruangan NICU untuk menjadi indikator acuan peningkatan
kualitas pelayanan rumah sakit.
b. Dokumentasi
c. Analisis Dampak
Hasil evaluasi tabel ceklis penting untuk dikonsultasikan dengan
kepala ruangan untuk mendiskusikan apa yang perlu diperbaiki
kedepannya. Jika hal ini tidak dilakukan maka tidak akan terjadi
peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit khususnya di ruangan
NICU.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi yang bertujuan mengatasi isu “belum optimalnya
penggunaan teknik nesting pada bayi prematur di ruangan NICU RSUD Otanaha
Kota Gorontalo.” telah dilaksanakan sejak 2 Agustus s/d 3 September 2022
bertempat di RSUD Otanaha Kota Gorontalo. Setelah melakukan serangkaian
kegiatan dan tahapan kegiatan dengan menerapkan nilai-niali dasar ASN
42
BerAKHLAK yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Kolaboratif, serta manajemen ASN dan smart ASN. Melalui kegiatan
aktualisasi ini didapatkan teknik nesting pada bayi prematur dengan standar
prosedur oprasional terbaru yang telah dirampungkan Bersama tim pokja
keperawatan dan dokter spesialis anak serta telah di sahkan oleh direktur RSUD
Otanaha. Diharapkan dengan adanya standar prosedur oprasional teknik nesting
pada bayi prematur dapat membantu perawat dalam mengoptimalkan teknik
nesting pada bayi prematur guna meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
khsusunya ruangan NICU RSUD Otanaha Kota Gorontalo.
2.2
2.3
2.4
5.2 Saran
1. Nilai BerAKHLAK, Manajemen ASN dan Smart ASN. diharapkan dapat
diterapkan pada setiap aspek pelayanan kesehatan pekerja di RSUD Otanaha
Kota Gorontalo
2. Penerapan teknik nesting pada bayi prematur diharapkan dapat dilaksanakan
dengan optimal sesuai dengan standar prosedur oprasional demi peningkatan
kualitas pelayanan rumah sakit.
43
LAMPIRAN
ANALISIS AKPK
ANALISIS AKPK
44
A K P K
1 Rendahnya kesadaran 3 4 4 3 14 3
perawat dalam pemilahan
limbah medis dan non medis
di RSUD Otanaha Kota
Gorontalo
2 Rendahnya kesadara perawat 2 5 5 4 16 2
dalam melakukan hand
hygiene sebelum kontak
dengan pasien di RSUD
Otanaha Kota Gorontalo
3 Belum optimalnya 5 5 5 5 20 1
penggunaan teknik nesting
pada bayi prematur di
ruangan NICU RSUD
Otanaha Kota Gorontalo.
45