Anda di halaman 1dari 95

LAP ORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG


MANAJEMEN NYERI SERTA KEPATUHAN PETUGAS
DALAM PENDOKUMENTASIAN MONITORING NYERI PADA
LEMBAR CPPT DI RUANG ASOKA RSUD WALUYO JATI
KRAKSAAN

DISUSUN OLEH :

Wilda Mulya Sholehati, A.Md.Kep


NIP. 19961225 202012 2 025

NDH : 31

PELATIHAN DASAR (LATSAR) CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XIII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR PNS

PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG


MANAJEMEN NYERI SERTA KEPATUHAN PETUGAS DALAM
PENDOKUMENTASIAN MONITORING NYERI PADA LEMBAR CPPT DI
RUANG ASOKA RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

Telah diseminarkan, hari Sabtu tanggal 10 Juli 2021 di Gedung Diklat


Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur

Probolinggo, 10 Juli 2021

Coach, Mentor,

Bachtiar Nur Irawan, S.E., MBA Khusnul Nur Khotimah,S.Kep.,Ns


NIP. 198511012019031004 NIP.196909151990032009
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar


CPNS Golongan II Angkatan XIII Tahun 2021, pada hari Sabtu tanggal10
Juli 2021, telah dilaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi.
Nama : Wilda Mulya Sholehati, A.Md.Kep
No. Absen : 31
Judul : Peningkatan Pengetahuan Pasien Tentang
Manajemen Nyeri Serta Kepatuhan Petugas
Dalam Pendokumentasian Monitoring Nyeri Pada
Lembar CPPT Di Ruang Asoka RSUD Waluyo
Jati Kraksaan

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan


ditanda tangani oleh :
Probolinggo, 10 Juli 2021
Narasumber, Peserta,

Aryo Prakoso Wibowo, s.Sos., M.A Wilda Mulya Sholehati, A.Md.Kep


NIP. 199612252020122025

Widyaiswara, Mentor,

Bachtiar Nur Irawan, S.E., MBA Khusnul Nur Khotimah,S.Kep.,Ns


NIP. 198511012019031004 NIP.196909151990032009
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat, petunjuk, karunia, dan pertolongan - Nya maka rancangan
aktualisasi ini dapat terselesaikan. Rancangan aktualisasi dengan judul
“Peningkatan Pengetahuan Pasien Tentang Manajemen Nyeri Serta
Kepatuhan Petugas Dalam Pendokumentasian Monitoring Nyeri Pada Lembar
CPPT Di Ruang Asoka RSUD Waluyo Jati Kraksaan ” disusun sebagai salah
satu persyaratan kelulusan pelatihan dasar calon PNS golongan II Angkatan XIII
diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan perbaikan pelayanan publik di lingkungan RSUD Waluyo
Jati Kraksaan Probolinggo.

Rancangan aktualisasi ini juga disusun sebagai bentuk penerapan nilai- nilai
dasar PNS yang telah penulis dapatkan dari pelatihan dasar calon PNS yang
diwujudkan dalam suatu inovasi nyata untuk perbaikan pelayanan masyarakat.
Adapun pelaksanaannya bertujuan sebagai salah satu langkah dalam rangka
perbaikan yang terus menerus terhadap kualitas ASN dalam fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Kepala


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur sebagai
penyelenggara, kepada Widyaiswara / Coach yang telah memberikan bimbingan
dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat terkait tentang nilai - nilai dasar
ASN dan khususnya kepada :
1. Aryo Prakoso Wibowo, s.Sos., M.A selaku narasumber dalam seminar
rancangan aktualisasi ini
2. Bachtiar Nur Irawan, S.E., MBA selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
3. Khusnul Nur Khotimah,S.Kep.Ns., selaku mentor dan Kepala bidang
pelayanan Keperawatan RSUD Waluyo Jati Kraksaan yang telah memberikan
bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan rancangan ini.
4. Seluruh Panitia Diklat Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan II Angkatan XIV
Tahun 2021 atas bimbingan, masukan dan saran yang diberikan.
5. Keluarga Penulis yang senantiasa dan tidak henti-hentinya memberikan
dukungan dan do‟a.
6. Seluruh peserta pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan XIV Tahun 2021
atas seluruh kebersamaan dan kekeluargaan dalam melaksanakan pelatihan
dasar.
7. Rekan-rekan kerja di RSUD Waluyo Jati, terutama di Ruang Asoka.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya rancangan aktualisasi ini
yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan aktualisasi


ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan pemerhati sangat diharapkan untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Akhir kata, terima kasih banyak dan semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap
Rancangan Aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat
memberikan sumbangsih yang dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo.

Probolinggo, 10 Juli 2021

Wilda Mulya Sholehati, A.Md.Kep


NIP. 199612252020122025

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL. ..................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................. ii
BERITA ACARA ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL. ........................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................... viii
DAFTAR BAGAN ........................................................................ ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ......................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ................................................ 3
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................... 4
1.2.2 Tujuan Khusus .................................................................. 4
1.2.3 Manfaat Aktualisasi ........................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi ........................................................ 5
BAB II. GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Profil Rumah Sakit .............................................................. 6
1) Sejarah Singkat Berdirinya ............................................. 6
2) Identitas Rumah Sakit .................................................... 8
3) Struktur ........................................................................ 10
4) VISI, MISI, Tugas Pokok ............................................. 11
5) Strategi kegiatan, jenis pelayanan ............................... 12
6) Sumber daya manusia ................................................ 17
2.2 Ruang Asoka .................................................................... 18
2.3 Uraian Tugas Jabatan Perawat ......................................... 18
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi,Penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu.. 22
3.2 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu............................. 31
3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi ........................................... 32
3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi .............................................. 47
BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Pendalaman Isu ................................................................ 50
4.2 Pelaksanaan Aktualisasi....................................................51
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................... 79
5.2 Saran. ............................................................................... 80
DAFTAR ISI ................................................................................... 48
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Isu ............................................................... 25


Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL ...................... 26

Tabel 3.3 Bobot Nilai USG ............................................................ 27

Tabel 3.4 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG........................ 28


Tabel 3.5 Alternatif Solusi dari Penyebab Isu ............................... 28
Tabel 3.6 Matrik Rencana Kegiatan .............................................. 33
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi.......................................... 46
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan RSUD .......................................................... 6


Gambar 2.2 Ruang Asoka ............................................................ 18
DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Rumah ......................................... 10


Bagan 3.1 Alur Pemecahan Isu .................................................... 31
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sebagai salah satu sumber daya dalam pemerintahan, Aparatur Sipil
Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
Undang Undang Dasar Tahun 1945. Sejalan dengan program prioritas
pemerintah periode 2019 – 2024 mengenai pembangunan Sumber Daya
Manusia (SDM), ASN Indonesia harus menjadi pekerja keras, dinamis,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesemuanya itu diperlukan
dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara
dan Pemerintah. Selain itu, ASN juga senantiasa menjunjung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Dalam hal ini sebagai seorang PNS harus memiliki nilai nilai dasar
PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen
mutu dan anti korupsi). Sesuai dengan tugas Perawat Ahli Pertama menurut
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan
fungsional perawat adalah melakukan pendidikan kesehatan pada individu
pasien dan melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan yang baik
dan benar. Untuk itu penulis akan menganalisis isu isu yang ada di tempat
kerja penulis yaitu Ruang Asoka rawat inap bedah RSUD Waluyo Jati. Yang
nantinya akan di aktualisasikan diruangan.
RSUD Waluyo jati mempunyai beberapa pelayanan medik yaitu IGD,
Rawat Inap, Rawat Jalan, Ruang Intensive, Kamar Operasi, Neonatologi.
Salah satu perawatan rawat inap yaitu Ruang Asoka. Ruang asoka adalah
ruang rawat inap bedah laki laki dan perempuan. 10 penyakit terbesar Asoka
tahun 2021 pada Triwulan 1 diantaranya COR 29 kasus, Peritonitis 4 kasus,
Apendik 2 kasus, Anemia 2 kasus, Perforasi 2 kasus, Haematuri 2 kasus,
Atresia ani 1 kasus, Sepsis 1 kasus, Ca mamae 1 kasus dan BPH 1 kasus.
Nyeri merupakan pengalaman sensori yang dibawa oleh stimulus
sebagai akibat adanya kerusakan jaringan (Perry & Potter, 2010). Nyeri
merupakan keadaan yang harus diatasi dengan manajemen nyeri, karena
kenyamanan merupakan kebutuhan dasar manusia (Andarmoyo, 2013).
Manajemen nyeri untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien.
Manajemen nyeri dengan farmakologi menggunakan obat-obat analgesik
narkotik dan non narkotik baik secara intravena maupun intramuskuler.
Manajemen nyeri secara non farmakologi yang digunakan antara lain
dengan menggunakan relaksasi genggam jari, hipnosis, pergerakan dan
perubahan posisi, masase kutaneus, hidroterapi, terapi panas/dingin, musik,
akupresur, aromaterapi, teknik imajinasi, distraksi, dan Emotional Freedom
Technique (Latifah, 2014).
Penulis mengangkat isu kurang optimalnya edukasi tentang
management nyeri kepada pasien dan monitoring nyeri. Hal ini dibuktikan
dengan adanya media edukasi di RS yang sudah lama namun belum
adanya media edukasi management nyeri di ruang asoka dan kurangnya
pencatatan monitoring nyeri secara lengkap di CPPT. Jumlah pasien pada
bulan maret sejumlah 29 orang dan bulan april sebanyak 71 orang.
Berdasarkan observasi dan wawancara dari total 100 pasien di ruang
asoka pada bulan maret – april 2021, diambil sampel 10 % dari jumlah
pasien, kemudian dari hasil observasi dan wawancara tesebut didapatkan 8
pasien mengatakan bahwa mereka belum mengetahui tentang manajemen
nyeri. Pasien terlihat cemas dan terkadang ada yang teriak kesakitan
ataupun mengeluh kesakitan. Hal ini dikarenakan kurangnya peran petugas
dalam memberikan edukasi kepada pasien tentang manajemen nyeri. Media
edukasi sangat penting untuk memudahkan penyampaian dan pemahaman
oleh keluarga pasien dan pasien. Nyeri merupakan salah satu keluhan
tersering pada pasien diruang asoka setelah mengalami suatu tindakan
pembedahan. Diharapkan setelah adanya edukasi ini secara tidak langsung
pengetahuan pasien bertambah dan kecemasan berkurang Selama penulis
bekerja di Ruang Asoka dari bulan maret-april dalam penulisan pengkajian
nyeri di CPPT form 7 masih belum terdokumentasi dengan baik. Hal ini
dibuktikan dari sample 10% rekam medik yaitu 10 rekam medic dari 100
rekam medik yang diambil terdapat sebanyak 100% monitoriny nyeri belum
terdokumentasi dengan benar. Idealnya untuk pengkajian nyeri harus
terdapat poin PQRST yang harus muncul namun kenyataannya banyak
petugas yang hanya menuliskan skala nyerinya saja.
Dari data tersebut maka penulis menyusun laporan dengan judul
“Peningkatan Pengetahuan Pasien Tentang Manajemen Nyeri Serta
Kepatuhan Petugas Dalam Pendokumentasian Monitoring Nyeri Pada
Lembar CPPT Di Ruang Asoka RSUD Waluyo Jati Kraksaan“. Diharapkan
dengan kegiatan aktualisasi yang dilakukan penulis, dapat menjadi solusi
untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang manajemen nyeri dan
kepatuhan pencatatan di CPPT dengan benar.

1.2. Tujuan Aktualisasi


1.2.1. Tujuan Umum
Pelaksanaan aktualisasi bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yaitu membentuk ASN yang
akuntabel, melayani masyarakat dengan jiwa nasionalisme, menerapkan
etika publik, melayani masyarakat dengan komitmen mutu yaitu dengan
memberikan pelayanan yang berkualitas, menerapkan nilai-nilai anti korupsi
dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga mengoptimalkan pelayanan prima
yang diberikan kepada masyarakat.
1.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilaksanakannya aktualisasi adalah sebagai berikut:
a. Membentuk sumber daya manusia yang memiliki integritas dalam
memberikan pelayanan yaitu dengan cara mengoptimalkan Edukasi
Tentang Management Nyeri Kepada Pasien
b. Meningkatnya kepatuhan perawat dalam penulisan monitoring nyeri
dengan benar di CPPT di Ruang Asoka Rsud Waluyo Jati

1.3. Manfaat Aktualisasi


1.3.1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-nilai
dasar PNS yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi dalam mengoptimalkan edukasi tentang
management nyeri kepada pasien dan monitoring nyeri Di Ruang Asoka
RSUD Waluyo Jati
b. Menjadi petugas pelayanan publik yang memiliki integritas dan
profesional dalam menjalankan tugas di lingkungan RSUD Waluyo Jati

1.3.2. Bagi Rumah Sakit RSUD Waluyo Jati


a. Meningkatkan kualitas pelayanan di lingkungan unit kerja sehingga
sejalan dengan visi dan misi RSUD Waluyo Jati
b. Optimalnya pemberian edukasi terhadap pasien dan pencatatan
dokumentasi keperawatan dengan benar
c. Meningkatkan mutu pelayanan RSUD Waluyo Jati

1.4. Ruang Lingkup


Kegiatan aktualisasi ini akan diaplikasikan pada unit kerja peserta
pelatihan dasar CPNS Golongan II yaitu RSUD Waluyo Jati. Pelaksanaan
kegiatan aktualisasi ini juga dilakukan untuk menginternalisasi nilai-nilai
ANEKA, manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik
dalam menjalankan tugas, fungsi, dan perannya sebagai Aparatur Sipil
Negara yang bergerak di bidang kesehatan. Penerapan aktualisasi ini mulai
dilakukan pada tanggal 01 Juni 2021 sampai dengan 5 Juli 2021 di ruangan
Ruang Asoka RSUD Waluyo Jati. Adapun kegiatan yang akan penulis
lakukan ialah:
1. Penyusunan rancangan aktualisasi.
2. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan Asoka RSUD
Waluyo Jati untuk rancangan konsep dari gagasan pemecahan isu
3. Mengidentifikasi dan merevisi SPO manajemen nyeri di RSUD Waluyo
Jati
4. Mengidentifikasi dan Merevisi rancangan leaflet yang akan digunakan
untuk memberikan edukasi tentang manajmemen nyeri
5. Melaksanakan koordinasi penyusunan leaflet kepada tim PKRS
6. Melaksanakan konsultasi kepada mentor terkait draft SPO dan leaflet
yang telah direvisi
7. Mensosialisasikan SPO manajemen nyeri dan pencatatan atau
pendokumentasian monitoring nyeri oleh perawat di CPPT.
8. Melaksanakan edukasi manajemen nyeri pada pasien dengan media
leaflet
9. Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien tentang manajemen nyeri
10. Evaluasi monitoring nyeri pada CPPT
11. Menyusun laporan aktualisasi.
BAB II

GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Gambaran Umum RSUD Waluyo Jati Kraksaan

Gambar 2.1 RSUD Waluyo Jati Kraksaan

1) Sejarah RSUD Waluyo Jati Kraksaan


Pada Tahun 1979 Pemerintah Daerah Tk. II Kabupaten
Probolinggo memiliki sarana kesehatan umum yang melayani
perawatan rawat inap. Sarana kesehatan tersebut adalah RSU
Kraksaan yang berlokasi dijalan Alun-Alun no.1 Kraksaan.
Sehubungan dengan areal tanah yang sempit dan bangunan yang
tidak memadai, sehingga RSU Kraksaan sulit dikembangkan untuk
menjadi suatu rumah sakit yang layak dalam memberikan
pelayanan yang memadai kepada masyarakat. Atas pertimbangan
tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo bertekad
membangun Rumah Sakit baru yang lebih memadai dengan nama
RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
RSUD Waluyo Jati Kraksaan diresmikan oleh Gubernur kepala
Daerah Tingkat I Jawa Timur pada tanggal 06 Januari 1982. RSUD
Waluyo Jati Kraksaan berlokasi di Jl. Dr. Soetomo No.1 Kraksaan
Kabupaten Probolinggo di Desa Kandang Jati Kulon Kecamatan
Kraksaan dengan luas areal tanah 35.000 m2. Dari tahun ke tahun
RSUD Waluyo Jati Kraksaan mengembangkan
Pada tahun 2002 RSUD Waluyo Jati Kraksaan telah berstatus
swadana dengan berbentuk Badan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat (BPKM) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Probolinggo Nomor: 10 Tahun 2002. RSUD Waluyo Jati Kraksaan
Kabupaten Probolinggo telah menjadi Rumah Sakit kelas C Non
Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.105/MENKES/SK/II/1988 dan Instruksi
Gubernur No. 26 tahun 1983.
Pada tahun 2002 RSUD Waluyo Jati Kraksaan telah
terakreditasi 5 program pelayanan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. YM.00.03.2.2.562.
Pada tahun 2017, RSUD Waluyo Jati terakreditasi paripurna
berdasarkan sertifikat akreditasi Rumah Sakit Nomor : KARS-
SERT/264/i/2012. Saat ini RSUD Waluyo Jati Kraksaan
mempersiapkan survei penilaian akreditasi SNARS 1.1 2020 yang
ditunda karena pandemi dan akan dilaksanakan pada tahun 2021.
RSUD Waluyo Jati Kraksaan juga mendapatkan sertifikat ISO
9001:2008 dari Worldwide Quality Assurance (WQA). Mulai tanggal
31 Desember 2010 melalui penetapan dengan SK Bupati Nomor:
445/1001/426.12/2010 RSUD Waluyo Jati Kraksaan sudah
berstaus BLUD penuh. RSUD Waluyo Jati Kraksaan juga telah
mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2008 dari Worldwide Quality
Assurance (WQA) dan telah sukes dengan Renewal ISO
9001:2008 yang diadakan pada Desember 2015 dan Desember
2016.
Pada tahun 2011 RSUD Waluyo Jati Kraksaan telah
mendapatkan ijin operasional dan berhasil melakukan
perpanjangan ijin operasional dengan diterbitkannya Keputusan
kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu SatuPintu
Kabupaten Probolinggo Nomor: 445/001/IORS/426.116/2017
tentang Perpanjangan Surat Ijin Operasional Rumah Sakit Type C
kepada Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati Kraksaan Jalan
Dr. Soetomo No.1 Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo.
2) Identitas Rumah Sakit
Nama Rumah Sakit : RSUD Waluyo Jati Kraksaan
Jenis Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum
Kelas Rumah Sakit :C
Alamat : Jl. Dr. Soetomo No. 1 Kecamatan
Kraksaan Kabupaten Probolinggo
Penyelenggara : Pemerintah Kabupaten
Kabupaten/Kota : Probolinggo
Kode Pos 67282
Telepon : 0335-841160
Fax : 0335-841160
Email : rsudwaluyojati@probolinggokab.go.id
Website : rsudwaluyojati.probolinggokab.go.id
Luas Tanah : 35000 m2
Luas Bangunan : 10415 m2
No. Surat Ijin : 445/001/10RS/426.116/2017
Status Akreditasi : Tingkat Paripurna

3) Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor
04 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo, berikut
Struktur Organisas RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Bagan 1.1 Strukur Organisasi RSUD Waluyo Jati Kraksaan
Plt. DIREKTUR

dr. Moch. Asjroel Sjakrie


SEKRETARIS
KELOMPOK FUNGSIONAL dr. Moch. Asjroel Sjakrie

KOMED KOMPER Sub Bagian Umum dan Sub Bagian Perencanaandan


Sub Bagian
Perlengkapan Pengembangan
SPI PANITIA
MUTU Agus Budi R., S.Sos, MM E. Lila Anggraini, SKM,MM

Bidang Keuangan Bidang Pelayanan Bidang Penunjang

Aries Purwanto, SE., M.Si dr. Sri Wahjuni Dyah Awi, S.KM., M.Si
Martiningsih, M.Kes

Anggaran dan Pengelolaan Pelayanan Medik Penunjang Medik

Yuli Suciati Zaini Putri, SE dr. Adi Nugroho W.D.,M.MKes Sugianto, S.Kep., Ners

Akuntansi Pelayanan Keperawatan Penunjang Non Medik

Rofi’i, S.E Khusnul Nur Khotimah, Ari Dianti, S.Gz, MMRS

S.Kep.,Ners.
INSTALASI

Sumber: RSUD Waluyo Jati Kraksaan 2020

10
4) Visi, Misi dan Motto
a. Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
b. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
c. Motto
Motto RSUD Waluyo Jati Kraksaan adalah “Kerja Keras –
Kerja Cerdas – Kerja Ikhlas – Kerja Tuntas”. Selalu berusaha
keras (kerja keras) dalam melaksanakan tugas, dengan
menggunakan kecerdasan pikiran (kerja cerdas) dan
profesionalisme untuk mencapai hasil yang optimal (kerja
ikhlas) dalam bertindak dengan kesadaran bahwa pelaksanan
sebagai bagian dari ibadah, serta berusaha menyelesaikan
pekerjaan dengan tuntas tidak setengah-setengah secara
terpadu dari awal sampai akhir dapat memperoleh hasil yang
maksimal (kerja tuntas).

5) Tugas Pokok dan Fungsi


Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan kesehatan
serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan tenaga kesehatan,
penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud RSUD Waluyo Jati
Kraksaan mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan medik;
2. Penyelenggaraan penunjang medis dan non medis;
3. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan dan
kebidanan;
4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan;
7. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

6) Strategi dan Kebijakan RSUD Waluyo Jati Kraksaan


Untuk menuju visi, misi dan tujuan rumah sakit maka strategi
yang dijalankan oleh rumah sakit adalah :
1. Mengimplementasikan budaya akreditasi di seluruh aspek
pelayanan rumah sakit khususnya
2. Mengimplementasikan program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) diseluruh instalasi/unit pelayanan
3. Melaksanakan manajemen klinik (good clinical governance)
4. Menerapkan kendali mutu, dan kendali biaya di rumah sakit
Untuk menuju visi, misi dan tujuan rumah sakit maka kebijakan
yang dijalankan oleh rumah sakit adalah :

1. Melaksanakan pelayanan prima sesuai standar yang ditetapkan


2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik

7) Jenis Pelayanan RSUD Waluyo Jati Kraksaan


a. Pelayanan Medik
Pelayanan medik merupakan pelayanan yang membutuhkan
upaya medis yang diberikan langsung dari tenaga kesehatan
kepada pasien. Adapun unit pelayanan yang termasuk
pelayanan medik sebagai berikut:
1. Instalasi Gawat Darurat
Layanan Gawat Darurat melayani pelayanan kesehatan
yang bersifat gawat darurat. IGD RSUD Waluyo Jati
Kraksaan dapat dihubungi melalui nomer telepon 0335
841118. IGD menempati bangunan baru yang diresmikan
tahun 2013 serta memiliki 15 Tempat Tidur. IGD RSUD
Waluyo Jati Kraksaan telah terintegrasi dengan Layanan
PONEK yaitu Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency
Komprehensif. IGD RSUD Waluyo Jati Kraksaan
memberikan pelayanan secara tanggap, ramah dan
professional.
2. Instalasi Rawat Inap
Instalasi rawat inap di RSUD Waluyo Jati Kraksaan
dengan jumlah tempat tidur 250 (TT) terdiri dari kelas
perawatan : kelas 1, kelas 2, kelas 3, VIP dan VVIP
3. Instalasi Rawat Jalan
Instalasi rawat jalan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan
terdiri dari:
a. Klinik Umum
b. Klinik Penyakit Dalam
c. Klinik Anak dan Tumbuh Kembang
d. Klinik Bedah
e. Klinik Saraf
f. Klinik Mata
g. Klinik THT
h. Klinik Gigi dan Mulut
i. Klinik Kebidanan dan Kandungan
j. Klinik VCT
k. Rehabilitasi Medik
l. Klinik Paru
m. TB-DOTS
n. Klinik Orthopedi
o. Klinik Jantung
p. Klinik Gizi
q. Klinik Kulit dan Kelamin
r. Klinik Covid-19
4. Instalasi Kamar Operasi
Instalasi kamar operasi meliputi unit pelayanan operasi
sentral, emergency, covid-19 dan Recovery Room (RR).
5. Instalasi Intensive
Instalasi Intensive di RSUD Waluyo Jati Kraksaan terdiri
dari:
a. ICU (intensive Care Unit)
b. PICU (Perinatologi intensive Care Unit)
c. NICU (Neonatal intensive Care Unit)
6. Neonatologi
Neonatologi merupakan sebuah unit pelayanan khusus
bagi bayi baru lahir yang mempunyai masalah / sakit sampai
usia 0-28 hari. Sedangkan untuk bayi baru lahir yang sehat
dirawat bersama ibunya di ruang rawat gabung.
b. Pelayanan Penunjang Medis
1. Pelayanan Penunjang Medis meliputi :
a. Laboratorium (Laboratorium Patologi Klinik dan
Patologi Anatomik)
b. Farmasi
c. Radiologi
d. Gizi
e. Pemulasaran Jenazah
2. Pelayanan Penunjang non medis meliputi :
a. Rekam Medis
b. Pemeliharaan Sarana dan Pengelolaan Limbah
c. CSSD dan Laundry
c. Ambulans
d. Pelayan Lainnya
1) Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan
Menyediakan pelayanan administrativ untuk pelatihan
bagi karyawan yang diselenggarakan pihak eksternal,
pelayanan bagi siswa / mahasiswa untuk melakukan
praktik kerja lapangan dan menyediakan pelatihan tentang
kesehatan bagi pegawai dengan konsep in house training.
2) Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
Sebagai layanan yang wajib ada di suatu rumah sakit,
Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD
Waluyo Jati Kraksaan menyediakan pelayanan sebagai
berikut :
a. Penyuluhan Komunitas/Pengunjung RS
b. Penyuluhan di Ruangan Perawatan (Berkelompok)
c. Penyuluhan berjalan menggunakan Maskot RS
d. Penyuluhan melalui Koran
e. Penyuluhan melalui Poster
f. Penyuluhan melalui TV
g. Penyuluhan melalui Radio
h. Menyediakan leaflet kesehatan
i. Menyediakan Buletin Kesehatan RS “Sehat Sehati”
j. Menyediakan informasi melalui website
k. Menyediakan informasi melalui Banner
l. Menyediakan Souvenir RS
m. Memfasilitasi kegiatan daerah dan hari besar nasional
dalam rangka promosi kesehatan rumah sakit
3) Pelayanan Publik
Sebagai organisasi yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat atau publik, RSUD Waluyo Jati
Kraksaan memiliki Unit Pelayanan Publik dengan
pelayanan sebagai berikut:
a. Pengaduan secara langsung
b. Pengaduan melalui SMS (082 334 291 000)
c. Pengaduan melalui Telepon (082 334 291 000)
d. Pengaduan melalui Website RSUD waluyo Jati
Kraksaan: https://rsudwaluyojati.probolinggokab.go.id
e. Pengaduan melalui Kotak Saran (tersedia di seluruh
unit)
4) Pelayanan Pengurusan Akte Kelahiran
Bagi pasien yang bersalin di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan dapat mengurus akta kelahiran buah hati
melalui bagian Umum dan Perlengkapan RSUD Waluyo
Jati Kraksaan secara gratis dengan cara mengajukan
dokumen-dokumen persyaratan yang diperlukan.
5) Pelayanan Penelitian dan Pengembangan
Penelitian ditujukan bagi pihak internal maupun
eksternal. Internal artinya penelitian dilakukan oleh
unit/karyawan di dalam RSUD Waluyo Jati Kraksaan yang
bertujuan mengkaji masalah dan inovasi agar dapat
melakukan pengembangan rumah sakit. Sedangkan untuk
eksternal yaitu bagi siswa/mahasiswa/instansi di luar
RSUD Waluyo Jati Kraksaan dapat melakukan penelitian
di lingkungan RSUD Waluyo Jati Kraksaan dengan
mengajukan proposal penelitian dan surat permohonan ijin
penelitian.
6) Pelayanan SMS Gateway dan Kartu Barcode Pasien
SMS Gateway berfungsi untuk mengingatkan pasien
kapan waktu berobat berikutnya. Sebagai contoh pasien
A telah dirawat mulai tanggal 5 Februari sampai dengan
tanggal 10 Februari, dijadwalkan tanggal 15 Februari
pasien A harus melakukan kontrol ke salah satu poliklinik.
Hanya dengan mengetahui nomer HP pasien tersebut,
pada H-1 kontrol pasien akan menerima sms sebagai
pengingat untuk melakukan pengobatan lanjutan.
8) Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah pegawai seluruh RSUD Waluyo Jati Kraksaan pada
tahun 2020 yaitu 623 orang. Status kepegawaian di RSUD Waluyo
Jati Kraksaan dibedakan menjadi 4 yaitu Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dengan jumlah 283 orang, Non PNS (Honorer Daerah)
dengan jumlah 207 orang, tenaga BLUD dengan jumlah 131 orang
serta 2 orang sebagai tenaga MOU. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
Grafik 1.1 Status Kepegawaian Tahun 2020

MOU
0,32%

PNS
45,43%

33,23%

Sumber : Sub. Bagian Kepegawaian RSUD Waluyo Jati Kraksaan


Tahun 2020
2.2 RUANG ASOKA (RAWAT INAP BEDAH)

Gambar 2.2 Ruang Asoka

Ruang asoka adalah ruang rawat inap khusus


pasien bedah laki-laki dan perempuan. Ruang asoka terdiri
dari 24 bed yang dibagi di beberpa ruangan. Ruang A 3
Bed, ruang B 6 Bed, ruang C 6 bed, Ruang D 6 bed, dan
ruang isolasi khusus 3 bed. Ruangan ini terdiri dari kepala
ruangan, katim, kepala jaga, perawat pelaksana dan CS.
Jumlah tenaga medis maupun non medis dirusng asoka
berjumlah 24 orang.

2.3 URAIAN TUGAS PESERTA LATSAR


Uraian tugas Perawat Ahli Pertama menurut Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan fungsional perawat

adalah sebagai berikut :


1. melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2. melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4. memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut;
5. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
6. melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam
pelayanan keperawatan;
7. melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan
standar pada pasien / petugas / pengunjung sebagai upaya
pencegahan infeksi;
8. melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa
yang berdampak pada pelayanan kesehatan;
9. mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan
penyakit menular;
10. merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11. membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah
keperawatan;
12. menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
(merumuskan, menetapkan tindakan);
13. menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga
(merumuskan, menetapkan tindakan);
14. melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/ kritikal;
15. melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
16. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan;
18. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi;
19. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
20. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
21. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
24. melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25. memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26. melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus
baru pada individu;
27. melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan
pada individu;
28. melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29. melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30. melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan
dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31. melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32. melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33. melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34. melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35. melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami
hambatan komunikasi;
36. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
pada area medikal bedah;
37. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area anak;
38. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area maternitas;
39. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area komunitas
40. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area jiwa;
41. melakukan perawatan luka;
42. melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan
kondisi pasien;
43. melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan
dokter;
44. melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45. melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46. melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47. melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer;
48. melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Identifikasi, Penetapan Isu dan Gagasan Pemecah Isu

3.1.1 Identifikasi Isu


RSUD Waluyo jati mempunyai beberapa pelayanan medik yaitu
IGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, Ruang Intensive, Kamar Operasi,
Neonatologi. Salah satu perawatan rawat inap yaitu Ruang Asoka.
Ruang asoka adalah ruang rawat inap bedah laki laki dan
perempuan. 10 penyakit terbesar Asoka tahun 2021 pada Triwulan
1 diantaranya COR 29 kasus, Peritonitis 4 kasus, Apendik 2 kasus,
Anemia 2 kasus, Perforasi 2 kasus, Haematuri 2 kasus, Atresia ani
1 kasus, Sepsis 1 kasus, Ca mamae 1 kasus dan BPH 1 kasus.
Selama bekerja di Ruang Asoka penulis menemukan beberapa
isu di ruang rawat inap bedah ini. Isu pertama yaitu rendahnya
pengetahuan keluarga pasien tentang cuci tangan 6 langkah. Isu ini
dibuktikan dengan banyaknya keluarga pasien yang belum
melakukan cuci tangan yang baik dan benar. Seperti setelah
memegang barang barang disekitar pasien, keluar dari kamar
mandi, keluarga pasien tidak melakukann cuci tangan saat
menyentuh pasien. Hal ini di buktikan oleh hasil observasi dan
wawancara terhadap 10 keluarga pasien didapatkan 7 diantaranya
belum mengetahui bagaimana cuci tangan 6 langkah yang benar.
Hal ini dapat meningkatkan resiko infeksi pada pasien.
Isu yang ke dua yaitu kurang optimalnya edukasi tentang
management nyeri kepada pasien dan monitoring nyeri. Penulis
mengangkat isu kurang optimalnya edukasi tentang management
nyeri kepada pasien dan monitoring nyeri. Hal ini dibuktikan dengan
tidak adanya media edukasi management nyeri di ruang asoka dan
kurangnya pencatatan monitoring nyeri secara lengkap di CPPT.
Jumlah pasien pada bulan maret sejumlah 29 orang dan bulan april
sebanyak 71 orang. Berdasarkan observasi dan wawancara dari
total 100 pasien di ruang asoka pada bulan maret – april 2021,
diambil sampel 10 % dari jumlah pasien, kemudian dari hasil
observasi dan wawancara tesebut didapatkan 8 pasien
mengatakan bahwa mereka belum mengetahui tentang manajemen
nyeri. Pasien terlihat cemas dan terkadang ada yang teriak
kesakitan ataupun mengeluh kesakitan. Hal ini dikarenakan
kurangnya peran petugas dalam memberikan edukasi kepada
pasien tentang manajemen nyeri. Media edukasi sangat penting
untuk memudahkan penyampaian dan pemahaman oleh keluarga
pasien dan pasien. Nyeri merupakan salah satu keluhan tersering
pada pasien diruang asoka setelah mengalami suatu tindakan
pembedahan. Diharapkan setelah adanya edukasi ini secara tidak
langsung pengetahuan pasien bertambah dan kecemasan
berkurang Selama penulis bekerja di Ruang Asoka dari bulan
maret-april dalam penulisan pengkajian nyeri di CPPT form 7 masih
belum terdokumentasi dengan baik. Hal ini dibuktikan dari sample
10% rekam medik yaitu 10 rekam medic dari 100 rekam medik
yang diambil terdapat sebanyak 100% belum terdokumentasi
dengan benar. Idealnya untuk pengkajian nyeri harus terdapat poin
PQRST yang harus muncul namun kenyataannya banyak petugas
yang hanya menuliskan skala nyerinya saja.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang
tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Ini
merupakan Isu yang ketiga yaitu kurang optimalnya edukasi
personal heygine pasien post operasi kepada keluarga pasien. Hal
ini dibuktikan dengan pasien yang kurang bersih, baju yang tidak
pernah salin, kuku yang terlihat panjang dan tidak adanya media
edukasi terhadap keluarga pasien. Pasien yang personal
heiginenya kurang baik terdapat sekitar 20% dari 100 pasien yang
dirawat inap di Ruang Asoka. Menurut mustikawati (2013), personal
hygiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh terserang
berbagai penyakit, seperti penyakit kulit, penyakit infeksi mulut,
penyakit saluran cerna dan dapat menghilangkan fungsi bagian
tubuh tertentu, seperti halnya kulit.
Isu yang keempat Kurang optimalnya edukasi kepada pasien
tentang nutrisi pasca operasi. Hal ini dibuktikan oleh hasil
wawancara terhadap keluarga pasien yang mana keluarga
berpendapat bahwa kalau luka bekas operasi tidak boleh konsumsi
telur dan ikan. Nutrisi yang baik sangat penting untuk mencapai
keberhasilan penyembuhan luka pasca operasi.
Isu yang kelima Kurang optimalnya aturan jam kunjung
terhadap keluarga pasien. Dimasa pandemi ini RSUD Waluyo jati
menerapakan peraturan tidak adanya jam kunjung dan penunggu
maksimal 2 orang. Di ruang asoka masih banyak yang lebih dari 2
orang sebanyak itu terkadang masih ada pengunjung lain dari luar.
Sehingga hal ini mengakibatkan terganggunya istirahat pasien
lainnya. Jika kualitas tidur dan istirahat pasien terganggu maka
proses penyembuhan pasien akan lama. pasien maksimal 2 orang.
No ISU Penyebab Dampak Pelayanan Solusi
1 2 3 4 5
1 Rendahnya Kurangnya 1. Meningkatnya Melakukan
pengetahuan edukasi resiko infeksi sosialisasi cuci
keluarga tentang cuci terhadap pasien tangan terhadap
pasien tentang tangan dan keluarga keluarga pasien
cuci tangan 6 setiap hari
langkah
2 Kurang Kurangnya 1. Pasien tidak dapat Memberikan
optimalnya pengetahuan beradaptasi edukasi
edukasi tentang dengan nyeri management
tentang manajemen 2. Pasien merasa nyeri
management nyeri dan cemas menggunakan
nyeri kepada pencatatan 3. Memperlambat leaflet terhadap
pasien dan monitoring kesembuhan pasien dan
monitoring nyeri yang pasien mencatat setiap
nyeri belum optimal 4. Menurunnya monitoring nyeri
tingkat kepuasan di CPPT dengan
pasien benar

3 Kurang Kurangnya 1. Resiko muculnya Memberikan


optimalnya pengetahuan penyakit baru edukasi
edukasi tentang 2. Kurangnya rasa personal
personal personal nyaman pada heygine
heygine pasien heygine pasien terhadap pasien
post operasi yang baru
kepada datang dari
keluarga ruang operasi
pasien
4 Kurang Kurang 1. Lamanya Petugas
optimalnya pengetahuan penyembuhan luka memberikan
edukasi nutrisi nutrisi pada operasi edukasi nutrisi
pada pasien pasien post pasca post
post operasi operasi operasi
5 Kurang Kurang 1. Pelayanan Membuat
optimalnya ketatnya terhadap pasien pengumuman
aturan jam penjagaan di tidak maksimal tidak ada jam
kunjung pintu masuk 2. Kebutuhan istirahat kunjung di
terhadap pasien berkurang depan pintu
keluarga ruangan dan
pasien memberikan
siaran
menggunakan
microphone
ruangan.
Tabel 3.1 Identifikasi Isu
Setelah mendapatkan isu, langkah selanjutnya adalah
menganalisis kelima isu tersebut. Analisis dilakukan untuk
menetapkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama sehingga
dapat dibuatkan solusinya. Instrumen analisis isu menggunakan alat
analisis AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan) dan
USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Langkah pertama yaitu dengan menganalisis isu
menggunakan AKPL dengan kriteria penetapan skor sebagai
berikut:
1. Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di masyarakat;
2. Kekhalayakan, artinya menyangkut orang banyak;
3. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin;
4. Kelayakan, artinya masuk akal, realistis dan relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Berikut analisis isu – isu tersebut di atas dengan alat analisis AKPL:
Likert Score
No Isu Aktual Total Peringkat
A K P L
1. Rendahnya pengetahuan 3 4 3 4 14 5
keluarga tentang cuci
tangan 6 langkah

2. Kurang optimalnya 5 5 5 5 20 1
edukasi tentang
management nyeri
kepada pasien dan
monitoring nyeri
3. Kurang optimalnya 4 4 4 3 15 4
edukasi personal
heygine pasien post
operasi kepada keluarga
pasien
4. Kurang optimalnya 4 5 4 5 18 2
edukasi kepada pasien
tentang nutrisi pasca
operasi
5. Kurang optimalnya 5 4 4 4 17 3
aturan jam kunjung
terhadap keluarga
pasien
Tabel 3.2. Analisis AKPL

Dari analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPL, lalu diambil 3 (tiga)
nilai tertinggi yaitu:
1. Kurang optimalnya edukasi tentang management nyeri kepada pasien
dan monitoring nyeri
2. Kurang optimalnya penerapan 5 moment cuci tangan oleh tenaga
kesehatan
3. Kurang optimalnya aturan jam kunjung terhadap keluarga pasien
Dari kriteria isu yang mendapat 3 (tiga) peringkat tertinggi tersebut
kemudian dilakukan analisis lanjutan menggunakan alat analisis USG
dengan kriteria :
1. Urgency yakni seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti;
2. Seriousness yakni seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan;
3. Growth seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Bobot penilaian penetapan kriteria kualitas isu menggunakan USG
sebagai berikut :
Bobot Keterangan

5 Sangat besar pengaruhnya

4 Besar pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kecil pengaruhnya

1 Sangat kecil pengaruhnya

Tabel 3.3. Bobot Nilai USG


Berikut analisis ketiga isu tersebut dengan alat analisis USG:
Pemilihan Isu
No. Isu U S G Tota
Aktual l
1. Kurang optimalnya edukasi tentang
management nyeri kepada pasien dan 5 5 5 15
monitoring nyeri

2. Kurang optimalnya edukasi kepada


pasien tentang nutrisi pasca operasi 4 4 3 12

3. Kurang optimalnya aturan jam kunjung


terhadap keluarga pasien 4 3 4 11

Tabel 3.4. Analisis USG

3.1.2 Penetapan Isu


Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan alat analisis USG pada
tabel 3.3 diatas, maka tergambar peringkat tertinggi yang
merupakan core issue yang perlu dicari pemecahan masalahannya,
yaitu “Kurang optimalnya edukasi tentang management nyeri
kepada pasien dan monitoring nyeri.”
Penetapan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika
hal tersebut tidak ditangani dengan segera maka akan berdampak
pada:
1. Pasien tidak dapat beradaptasi dengan nyeri
2. Pasien merasa cemas
3. Memperlambat kesembuhan pasien
4. Menurunnya tingkat kepuasan pasien

3.1.3 Gagasan Pemecah Isu


Berdasarkan identifikasi dan penapisan isu dengan metode AKPL
dan metode USG dapat diketahui penyebab dari isu tersebut,
maka perlu dicarikan alternatif solusi yang dapat mengatasi isu
tersebut yaitu sebagai berikut :
Penyebab Alternatif Solusi
Kurangnya pengetahuan  Memberikan edukasi tentang
pasien tentang manajemen definisi, cara mengukur nyeri, cara
nyeri yang dapat mebgurangi nyeri
 Memberikan leafleat kepada pasien
yang berisi tentang manajemen
nyeri
Kurangnya peran petugas  Merevisi draft SPO tentang
dalam memberikan edukasi manajemen nyeri sesuai dengan
dan pencatatan monitoring keadaan di ruang Asoka
nyeri  Membuat leafleat tentang
manajemen nyeri
 Melakukan sosialisasi kepada
petugas tentang SPO dan leafleat
tentang manajemen nyeri dalam
upaya meningkatkan pengetahuan
pasien
 Memberikan edukasi secara
berkala manajemen nyeri berupa
leaflet pada pasien oleh petugas
 Melakukan monitoring evaluasi
terhadap pencatatan monitoring
nyeri di lembar CPPT
Tabel 3.5. Gagasan Pemecahan isu
Berdasarkan uraian diatas, maka gagasan pemecahan isu
yang diusulkan dengan judul yang diangkat adalah :
“Peningkatan Pengetahuan Pasien Tentang Manajemen Nyeri
Serta Kepatuhan Petugas Dalam Pendokumentasian
Monitoring Nyeri Pada Lembar CPPT Di Ruang Asoka RSUD
Waluyo Jati Kraksaan”
Untuk melaksanakan gagasan tersebut, penulis menyusun kegiatan
dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja
sebagai berikut:
1. Penyusunan rancangan aktualisasi.
2. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan
Asoka RSUD Waluyo Jati untuk rancangan konsep dari
gagasan pemecahan isu
3. Mengidentifikasi dan merevisi SPO manajemen nyeri di RSUD
Waluyo Jati
4. Mengidentifikasi dan merevisi rancangan leaflet yang akan
digunakan untuk memberikan edukasi tentang manajmemen
nyeri
5. Melaksanakan koordinasi penyusunan leaflet kepada tim
PKRS
6. Melaksanakan konsultasi kepada mentor terkait draft SPO dan
leaflet yang telah direvisi
7. Melakukan pengusulan dan pengesahan SPO
8. Mensosialisasikan SPO manajemen nyeri dan pencatatan
atau pendokumentasian monitoring nyeri di CPPT oleh
perawat di Ruang Asoka
9. Melaksanakan edukasi manajemen nyeri pada pasien dengan
media leaflet
10. Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien tentang manajemen
nyeri
11. Evaluasi monitoring nyeri pada CPPT
12. Menyusun laporan aktualisasi.
3.2. Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu

Berkonsultasi dengan Mentor


ISU
dan kepala ruangan tentang
Rancangan Kegiatan Aktualisasi

identifikasi dan revisi SPO


manajemen nyeri di RSUD
Identifikasi dan revisi rancangan
Waluyo Jati leaflet yang akan digunakan
untuk memberikan edukasi
tentang manajmemen nyeri

koordinasi penyusunan leaflet


kepada tim PKRS

konsultasi kepada mentor terkait


draft SPO dan leaflet yang telah
direvisi

Melakukan pengusulan dan


pengesahan SPO
Sosialisasi SPO manajemen
nyeri dan pencatatan monitoring
nyeri di CPPT

Edukasi manajemen nyeri pada


pasien dengan media leaflet evaluasi tingkat pemahaman
pasien tentang manajemen nyeri
evaluasi pencatatan monitoring
nyeri
Penyusunan laporan aktualisasi

Bagan 3.1 alur kegiatan


3.3. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Ruang Asoka RSUD Waluyo Jati


Jabatan : Perawat Terampil
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya edukasi tentang
management nyeri kepada pasien dan
monitoring nyeri
Gagasan pemecahan isu : “Peningkatan Pengetahuan Pasien
Tentang Manajemen Nyeri Serta
Kepatuhan Petugas Dalam
Pendokumentasian Monitoring Nyeri
Pada Lembar CPPT Di Ruang Asoka
RSUD Waluyo Jati Kraksaan”
Tabel 3.6. Matrik Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Terhadap Penguatan
Keterkaitan Substansi
NO Kegiatan Tahapan Output visi dan Misi Nilai
Mata Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Melakukan Terbentuknya Akuntabilitas  Kerja Keras
Dengan Dilakukannya
konsultasi koordinasi dengan rancangan Rancangan dapat
Konsultasi Dengan  Kerja Cerdas
dengan mentor mentor untuk aktualisasi dipertanggung jawabkan
Mentor Menerapkan  Kerja Ikhlas
dan kepala menentukan jadwal
Nilai Dasar ASN  Kerja Tuntas
ruangan Asoka konsultasi Nasionalisme
Terhadap Visi Dan Misi
RSUD Waluyo 2. Memaparkan saling menghargai
RSUD Waluyo Jati,
Jati untuk kepada mentor pendapat.
Yaitu:
rancangan rancangan
konsep dari aktualisasi yang Etika Publik Visi
gagasan dibuat Melakukan diskusi
pemecahan isu 3. Meminta saran dan dengan penuh rasa Terwujudnya
persetujuan mentor hormat dan sopan. Pelayanan Kesehatan
terkait media di RSUD Waluyo Jati
leafleat yang akan Komitmen Mutu Kraksaan Yang
digunakan. Inovasi untuk memberikan Profesional, Bermutu,
4. Mencatat setiap kontribusi terhadap unit Adil, Modern, Ramah
saran dari mentor kerja untuk meningkatkan Lingkungan dan
dan memenuhi standar Diminati.
pelayanan.
Misi
Anti Korupsi  Memberikan
Disiplin dan datang tepat pelayanan
waktu sesuai kesepakatan kesehatan yang
dengan mentor. bermutu didukung
Berdiskusi dengan penuh sumber daya yang
kejujuran tentang masalah optimal dan
yang ada di unit kerja. profesional,
pengembangan
Manajemen ASN: produk layanan
Pengembangan serta menjalin
kompetensi jejaring layanan.
 Menyelenggarakan
Whole Of manajemen rumah
Government: sakit yang baik,
Komunikasi dan pendidikan,
Koordinasi dengan pelatihan dan
Mentor penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan.

2 Mengidentifikasi 1. Mencari literatur Revisi SPO. Akuntabilitas  Kerja Keras


Dengan Dilakukannya
dan merevisi tentang manajemen Tanggung jawab dan
Konsultasi Dengan  Kerja Cerdas
SPO manajemen nyeri Profesional melakukan
Mentor Menerapkan  Kerja Ikhlas
nyeri di RSUD 2. Merevisi rancangan setiap langkah pembuatan
Nilai Dasar ASN  Kerja Tuntas
Waluyo Jati SPO SPO dan
Terhadap Visi Dan Misi
3. Mengkonsultasikan mempertanggung
RSUD Waluyo Jati,
rancangan SPO jawabkan hasilnya
Yaitu:
4. Meminta
persetujuan mentor Nasionalisme Visi
mengenai Bekerjasama dengan tim
rancangan SPO Terwujudnya
Etika Publik Pelayanan Kesehatan
Sopan dan hormat di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang
Komitmen Mutu Profesional, Bermutu,
Koordinasi memberikan Adil, Modern, Ramah
kontribusi terhadap unit Lingkungan dan
kerja untuk meningkatkan Diminati.
dan memenuhi standar
Misi
pelayanan.
 Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu didukung
sumber daya yang
optimal dan
profesional,
pengembangan
produk layanan
serta menjalin
jejaring layanan.
 Menyelenggarakan
manajemen rumah
sakit yang baik,
pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan.
3 Mengidentifikasid 1. Melakukan telaah Leaflet Akuntabilitas  Kerja Keras
Dengan Dilakukannya
an merevisi literatur sebagai manajemen Tanggung jawab untuk  Kerja Cerdas
Konsultasi Dengan
rancangan leaflet bahan penyusun nyeri membuat media sesuai
Mentor Menerapkan  Kerja Ikhlas
yang akan leafleat. hasil konsultasi dengan
Nilai Dasar ASN  Kerja Tuntas
digunakan untuk 2. Membuat dan mentor
Terhadap Visi Dan Misi
memberikan mendesain leaflet
RSUD Waluyo Jati,
edukasi tentang 3. Mencetak media Nasionalisme
Yaitu:
manajmemen edukasi berupa Penggunaan bahasa Visi
nyeri leaflet Indonesia yang baik dan Terwujudnya
benar. Pelayanan Kesehatan
di RSUD Waluyo Jati
Etika Publik Kraksaan Yang
Pembuatan media Profesional, Bermutu,
menggunakan bahasa Adil, Modern, Ramah
yang sopan dan mudah Lingkungan dan
dimengerti. Diminati.

Komitmen Mutu Misi


Inovasi untuk memberikan  Memberikan
kontribusi terhadap unit pelayanan
kerja untuk meningkatkan kesehatan yang
dan memenuhi standar bermutu didukung
pelayanan sumber daya yang
optimal dan
Anti Korupsi profesional,
Pembuatan media dengan pengembangan
jujur sesuai literatur produk layanan
bahan. serta menjalin
jejaring layanan.
 Menyelenggarakan
manajemen rumah
sakit yang baik,
pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan.
4 Melaksanakan 1. Melakukan 1. Leafleat Akuntabilitas  kerja keras
Dengan Dilakukannya
koordinasi konsultasi dan manajeme konsisten dan  kerja cerdas
Konsultasi Dengan
tentang koordinasi tentang n nyeri bertanggung jawab atas
Mentor Menerapkan  kerja ikhlas
penyusunan leafleat yang telah 2. Foto leafleat yang di buat
Nilai Dasar ASN  kerja tuntas
leaflet kepada tim disusun kepada tim dokumenta
Terhadap Visi Dan Misi
PKRS PKRS di RSUD si kegiatan Etika Publik
RSUD Waluyo Jati,
Waluyo Jati (Sopan
Yaitu:
Kraksaan santun, kebersamaan)

Komitmen Mutu VISI


(efektif, inovasi) Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan
Anti Korupsi di RSUD Waluyo Jati
(Disiplin, bekerja keras) Kraksaan Yang
Profesional, Bermutu,
WoG Adil, Modern, Ramah
(Koordinasi,Komunikasi) Lingkungan dan
Diminati
Misi
 Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu didukung
sumber daya yang
optimal dan
profesional,
pengembangan
produk layanan
serta menjalin
jejaring layanan.\
 Menyelenggaraka
n manajemen
rumah sakit yang
baik, pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan
5 Melakukan 1. Melakukan Terbentuknya Akuntabilitas  Kerja Keras
Dengan Dilakukannya
konsultasi koordinasi dengan SPO dan Draft SPO dan leafleat  Kerja Cerdas
Konsultasi Dengan
dengan mentor mentor untuk leafleat dapat dipertanggung
Mentor Menerapkan  Kerja Ikhlas
dan terkait draft menentukan jadwal jawabkan
Nilai Dasar ASN  Kerja Tuntas
SPO dan leaflet konsultasi
Terhadap Visi Dan Misi
2. Memaparkan Nasionalisme
RSUD Waluyo Jati,
kepada mentor saling menghargai
Yaitu:
rancangan pendapat.
aktualisasi yang
dibuat Etika Publik Visi
3. Meminta saran dan Melakukan diskusi Terwujudnya
persetujuan mentor dengan penuh rasa Pelayanan Kesehatan
terkait media hormat dan sopan. di RSUD Waluyo Jati
leafleat yang akan Kraksaan Yang
digunakan. Komitmen Mutu Profesional, Bermutu,
4. Mencatat setiap Inovasi untuk memberikan Adil, Modern, Ramah
saran dari mentor kontribusi terhadap unit Lingkungan dan
kerja untuk meningkatkan Diminati.
dan memenuhi standar
pelayanan. Misi
 Memberikan
Anti Korupsi pelayanan
Disiplin dan datang tepat kesehatan yang
waktu sesuai kesepakatan bermutu didukung
dengan mentor. sumber daya yang
Berdiskusi dengan penuh optimal dan
kejujuran tentang masalah profesional,
yang ada di unit kerja. pengembangan
produk layanan
Manajemen ASN: serta menjalin
Pengembangan jejaring layanan.
kompetensi  Menyelenggarakan
manajemen rumah
Whole Of sakit yang baik,
Government: pendidikan,
Komunikasi dan pelatihan dan
Koordinasi dengan penelitian untuk
Mentor menunjang mutu
pelayanan.

6 Melakukan 1. melakukan Tercetaknya Akuntabiltas : Kegiatan ini  kerja keras


pengusulan dan konsultasi dengan SPO yang (Konsisten, tangung mendukung  kerja cerdas
pengesahan mentor telah jawab) tercapainya visi dan  kerja ikhlas
SPO
2. Memohon
ditandatangi misi rumah sakit  kerja tuntas
direktur Etika Publik :
pengesahan draft (Senantiasa berperilaku VISI
SPO ke direktur sopan, santun dan Terwujudnya
hormat) Pelayanan Kesehatan
di RSUD Waluyo Jati
Antikorupsi: Kraksaan Yang
Bekerja keras dalam Profesional, Bermutu,
kegiatan, melakukan Adil, Modern, Ramah
evaluasi dengan jujur Lingkungan dan
Diminati
Misi
 Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu didukung
sumber daya yang
optimal dan
profesional,
pengembangan
produk layanan
serta menjalin
jejaring layanan.
 Menyelenggarakan
manajemen rumah
sakit yang baik,
pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan
7 Sosialisasi revisi 1. Meminta ijin kepadaDiharapkan Akuntabilitas  Kerja Keras
Dengan Dilakukannya
SPO manajemen kepala ruangan peserta Tanggung jawab atas
Konsultasi Dengan  Kerja Cerdas
nyeri dan asoka untuk sosialisasi materi yang akan
Mentor Menerapkan  Kerja Ikhlas
pencatatan melakukan memahami disosialisasikan
Nilai Dasar ASN  Kerja Tuntas
monitoring nyeri sosialisasi SPO
Terhadap Visi Dan Misi
di CPPT kepada 2. Memperkenalkan manajemenn Nasionalisme
RSUD Waluyo Jati,
petugas diruang maksud dan nyeri Saling menghormati
Yaitu:
asoka RSUD tujuansosialisasi
3. Meminta saran dan Etika Publik
Waluyo Jati pendapat kepada Menggunakan bahasa Visi
petugas diruang yang sopan Terwujudnya
asoka Pelayanan Kesehatan
Komitmen Mutu di RSUD Waluyo Jati
Inovasi untuk memberikan Kraksaan Yang
kontribusi terhadap unit Profesional, Bermutu,
kerja untuk meningkatkan Adil, Modern, Ramah
dan memenuhi standar Lingkungan dan
pelayanan Diminati.

Anti Korupsi Misi


Pembuatan media dengan  Memberikan
jujur dan tepat waktu pelayanan
kesehatan yang
bermutu didukung
sumber daya yang
optimal dan
profesional,
pengembangan
produk layanan
serta menjalin
jejaring layanan.
 Menyelenggarakan
manajemen rumah
sakit yang baik,
pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan.
8 Melaksanakan 1. Meminta ijin kepala 1. Leafleat Akuntabilitas  Kerja Keras
Dengan Dilakukannya
edukasi ruangan 2. Foto Konsisten dan tanggung
Konsultasi Dengan  Kerja Cerdas
manajemen nyeri 2. Meminta ijin kepada kegiatan jawab dalam memberikan
Mentor Menerapkan  Kerja Ikhlas
pada pasien pasien edukasi.
Nilai Dasar ASN  Kerja Tuntas
dengan media 3. Melakukan pretest
Terhadap Visi Dan Misi
leaflet terhadap pasien Etika Publik
RSUD Waluyo Jati,
4. Memberikan leafleat Bersikap sopan
Yaitu:
pada pasien dan
keluarga Nasionalisme
Musyawarah setelah Visi
dilakukannya edukasi Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan
Komitmen Mutu di RSUD Waluyo Jati
Inovasi untuk memberikan Kraksaan Yang
kontribusi terhadap unit Profesional, Bermutu,
kerja untuk meningkatkan Adil, Modern, Ramah
dan memenuhi standar Lingkungan dan
pelayanan Diminati.

Anti Korupsi Misi


Disiplin dan tepat waktu  Memberikan
saat penyampaian pelayanan
kesehatan yang
bermutu didukung
sumber daya yang
optimal dan
profesional,
pengembangan
produk layanan
serta menjalin
jejaring layanan.
 Menyelenggarakan
manajemen rumah
sakit yang baik,
pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan.

9 Mengevaluasi 1. Melakukan post 1. Pengetahu Akuntabiltas : Kegiatan ini  kerja keras


tingkat test setelah an pasien (Konsisten, tangung mendukung  kerja
pemahaman kegiatan meningkat jawab) tercapainya visi dan cerdas
pasien tentang berlangsung 2. Pasien Etika Publik : misi rumah sakit  kerja ikhlas
manajemen mengerti (Senantiasa  kerja tuntas
nyeri tentang berperilaku sopan, VISI : Terwujudnya
manajeme santun dan hormat) Pelayanan
n nyeri Antikorupsi: Kesehatan di RSUD
3. Pasien Bekerja keras dalam Waluyo Jati
dapat kegiatan, melakukan Kraksaan Yang
memprak evaluasi dengan jujur Profesional,
tekan Bermutu, Adil,
manajem Modern, Ramah
en nyeri Lingkungan dan
Diminati
MISI
1.Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu didukung
sumber daya yang
optimal dan
profesional,
pengembangan
produk layanan
serta menjalin
jejaring layanan.
2.Menyelenggarakan
manajemen rumah
sakit yang baik,
pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan
10 Evaluasi 1. Menghitung Terdokumenta Akuntabilitas  Kerja Keras
Dengan Dilakukannya
monitoring nyeri presentasi sinya Tanggung jawab terhadap  Kerja Cerdas
Konsultasi Dengan
pada CPPT pencatatatn manajemen pendokumentasian CPPT
Mentor Menerapkan  Kerja Ikhlas
monitoring nyeri nyeri dengan
Nilai Dasar ASN  Kerja Tuntas
baik Etika Publik
Terhadap Visi Dan Misi
Profesional
RSUD Waluyo Jati,
Yaitu:
Komitmen Mutu
Inovasi untuk memberikan
kontribusi terhadap unit Visi
kerja untuk meningkatkan Terwujudnya
dan memenuhi standar Pelayanan Kesehatan
pelayanan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang
Anti Korupsi Profesional, Bermutu,
Disiplin dan jujur Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan
Diminati.

Misi
 Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu didukung
sumber daya yang
optimal dan
profesional,
pengembangan
produk layanan
serta menjalin
jejaring layanan.
 Menyelenggarakan
manajemen rumah
sakit yang baik,
pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan.

11 Penyusunan 1. Mengumpulkan data Laporan Akuntabilitas  Kerja Keras


Dengan Dilakukannya
laporan dan dokumentasi aktualisasi Bertanggung jawab dalam  Kerja Cerdas
Konsultasi Dengan
aktualisasi hasil kegiatan terselesaikan menyelesaikan laporan
Mentor Menerapkan  Kerja Ikhlas
aktualisasi
2. Menghubungi Nasionalisme Nilai Dasar ASN  Kerja Tuntas
mentor untuk Mau mendengar pendapat Terhadap Visi Dan Misi
berkonsultasi orang lain dalam RSUD Waluyo Jati,
3. Menyusun laporan menyusun laporan Yaitu:
secara sistematis mencerminkan sila ke 4
Visi
Etika Publik Terwujudnya
Profesional, Pelayanan Kesehatan
bertanggungjawab dan di RSUD Waluyo Jati
cermat dalam menyusun Kraksaan Yang
laporan Profesional, Bermutu,
Adil, Modern, Ramah
Komitmen Mutu Lingkungan dan
Inovasi untuk memberikan Diminati.
kontribusi terhadap unit
kerja untuk meningkatkan
dan memenuhi standar Misi
pelayanan  Memberikan
pelayanan
Anti Korupsi kesehatan yang
Disiplin, jujur / transparan bermutu didukung
dalam melaporkan sumber daya yang
kegiatan optimal dan
profesional,
pengembangan
produk layanan
serta menjalin
jejaring layanan.
 Menyelenggarakan
manajemen rumah
sakit yang baik,
pendidikan,
pelatihan dan
penelitian untuk
menunjang mutu
pelayanan.
3.4. Jadwal Rencana Kegiatan

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan selama 30 hari kerja di Ruang Asoka Rumah Sakit Umum Waluyo Jati Kraksaan
yaitu pada tanggal 01 Juni 2021 sampai dengan 5 juli 2021. Jadwal kegiatan aktualisasi akan dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Jadwal Pelaksanaan
No Kegiatan Juni Juli Portofolio / Bukti Fisik
1 2 3 4 1
1 Melakukan konsultasi dengan mentor dan Lembar konsultasi yang ditandatangani
kepala ruangan Asoka RSUD Waluyo Jati mentor dan foto dokumentasi
untuk rancangan konsep dari gagasan
pemecahan isu
2 Mengidentifikasi dan merevisi SPO Rancangan Draft SPO
manajemen nyeri di RSUD Waluyo Jati
3 Mengidentifikasi dan merevisi rancangan Leaflet
leaflet yang akan digunakan untuk
memberikan edukasi tentang
manajmemen nyeri
4 Melaksanakan koordinasi penyusunan Foto dokumentasi
leaflet kepada tim PKRS
5 Melaksanakan konsultasi kepada mentor Foto dokumentasi
terkait draft SPO dan leaflet yang telah
direvisi
6 Melakukan pengusulan dan pengesahan SPO
SPO
7 Mensosialisasikan SPO manajemen nyeri Foto kegiatan
dan pencatatan monitoring nyeri di CPPT
oleh perawat di Ruang Asoka
8 Melaksanakan edukasi manajemen nyeri Foto kegiatan, leaflet, lembar kuisioner pre
pada pasien dengan media leaflet test
9 Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien Foto kegiatan, lembar kuisioner post test
tentang manajemen nyeri

10 Evaluasi monitoring nyeri pada CPPT Hasil evaluasi


11 Menyusun laporan aktualisasi Laporan aktualisasi
BAB IV

CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Pendalaman Core Isu yang Terpilih


Penulis mengangkat isu kurang optimalnya edukasi tentang
management nyeri kepada pasien dan monitoring nyeri. Hal ini
dibuktikan dengan tidak adanya media edukasi management nyeri di
ruang asoka dan kurangnya pencatatan monitoring nyeri secara
lengkap di CPPT. Jumlah pasien pada bulan maret sejumlah 29 orang
dan bulan april sebanyak 71 orang. Berdasarkan observasi dan
wawancara dari total 100 pasien di ruang asoka pada bulan maret –
april 2021, diambil sampel 10 % dari jumlah pasien, kemudian dari
hasil observasi dan wawancara tesebut didapatkan 8 pasien
mengatakan bahwa mereka belum mengetahui tentang manajemen
nyeri. Pasien terlihat cemas dan terkadang ada yang teriak kesakitan
ataupun mengeluh kesakitan. Diharapkan setelah adanya edukasi ini
secara tidak langsung pengetahuan pasien bertambah dan
kecemasan berkurang. Selama penulis bekerja di Ruang Asoka dari
bulan maret-april dalam penulisan pengkajian nyeri di CPPT form 7
masih belum terdokumentasi dengan baik. Hal ini dibuktikan dari
sample 10% rekam medik yaitu 10 rekam medic dari 100 rekam medik
yang diambil terdapat sebanyak 100% belum terdokumentasi dengan
benar. Idealnya untuk pengkajian nyeri harus terdapat poin PQRST
yang harus muncul namun kenyataannya banyak petugas yang hanya
menuliskan skala nyerinya saja.
Dari uraian masalah tersebut, dalam kegiatan aktualisasi (habituasi)
dilakukan 12 tahapan kegiatan yang diharapkan dapat memecahkan
masalah tersebut diantaranya:
1. Penyusunan rancangan aktualisasi.
2. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan Asoka
RSUD Waluyo Jati untuk rancangan konsep dari gagasan
pemecahan isu
3. Mengidentifikasi dan merevisi SPO manajemen nyeri di RSUD
Waluyo Jati
4. Mengidentifikasi dan merevisi rancangan leaflet yang akan
digunakan untuk memberikan edukasi tentang manajmemen nyeri
5. Melaksanakan koordinasi penyusunan leaflet kepada tim PKRS
6. Melaksanakan konsultasi kepada mentor terkait draft SPO dan
leaflet yang telah direvisi
7. Melakukan pengusulan dan pengesahan SPO
8. Mensosialisasikan SPO manajemen nyeri dan pencatatan atau
pendokumentasian monitoring nyeri di CPPT oleh perawat di
Ruang Asoka
9. Melaksanakan edukasi manajemen nyeri pada pasien dengan
media leaflet
10. Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien tentang manajemen
nyeri
11. Evaluasi monitoring nyeri pada CPPT
12. Menyusun laporan aktualisasi.

4.2 Pelaksanaan Aktualisasi


Adapun pelaksanaan aktualisasi dapat diuraikan sebagai berikut:
Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala
ruangan Asoka RSUD Waluyo Jati untuk rancangan konsep dari
gagasan pemecahan isu
a. Deskripsi Proses
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 27 - 30 mei 2021. Kegiatan ini
sangat penting untuk dilaksanakan. Dalam kegiatan konsultasi
dengan mentor, penulis menyampaikan usulan inovasi yang akan
dilaksanakan pada saat aktualisasi kepada mentor dan menerima
saran dan usulan dari mentor sebagai pembentukan konsep yang
akan dilakukan selanjutnya. Selanjutnya melakukan konsultasi
kepala ruangan sangat mendukung kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan di Ruang Asoka. Tahapan kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan agar didapatkan koreksi dan saran dari mentor
sehingga dalam pelaksanaan aktualisasi lebih terarah, presepsi
yang searah dengan mentor serta diharapkan kegiatan ini dapat
berdampak signifikan terhadap peningkatan pelayanan pasien di
Ruang Asoka.
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan koordinasi dengan mentor untuk menentukan
jadwal konsultasi
2. Memaparkan kepada mentor rancangan aktualisasi yang
dibuat
3. Meminta saran dan persetujuan mentor terkait media leafleat
yang akan digunakan.
4. Mencatat setiap saran dari mentor
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Foto kegiatan
2 Lembar konsultasi

Gambar 4.1 konsultasi kepada mentor dan lembar konsultasi

d. Nilai Dasar
Akuntabilitas : Membentuk rasa tanggung jawab akan tugas
yang harus diselesaikan dan peran mentor
dan peserta mulai dari awal kegiatan yang
hasilnya rancangan dapat dipertanggung
jawabkan.
Nasionalisme : Menghargai pendapat yang diberikan oleh
mentor.
Etika Publik : Melakukan diskusi dengan penuh rasa hormat
dan sopan.
Komitmen Mutu :Inovasi untuk memberikan kontribusi terhadap
unit kerja untuk meningkatkan dan memenuhi
standar pelayanan.
Anti Korupsi :Disiplin dan datang tepat waktu sesuai
kesepakatan dengan mentor. Berdiskusi
dengan penuh kejujuran tentang masalah
yang ada di unit kerja.
WOG : Komunikasi dan Koordinasi dengan mentor.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan adanya konsultasi akan lebih memudahkan kegiatan
aktualisasi, serta adanya tanggung jawab untuk melakukan
aktualisasi dengan baik.
 Dampak Negatif
Jika kegiatan konsultasi tidak dilakukan, maka akan
menghambat kegiatan aktulisasi dikarenakan kurangnya
pemahaman oleh penulis.

Kegiatan 2. Mengidentifikasi dan merevisi SPO manajemen nyeri di


RSUD Waluyo Jati
a. Deskripsi Proses
Kegiatan kedua ini dilakukan pada tanggal 1-7 Juni 2021 yaitu
mengidentifikasi SPO manajemen nyeri dan diruang Asoka
(Rawat Inap bedah) belum adanya SPO manajemen nyeri. Dan
mentor menyarankan untuk ke bagian kontrol dokumen. Sehingga
penulis harus meminta langsung ke bagian kontrol dokumen
RSUD Waluyo Jati dan meminta stempel terkendali di ruang
bagian perlengkapan umum untuk keaslian SPO manajemen nyeri
di bagian perlengkapan. Didapatkan SPO yang telah ada terakhir
diterbitkan pada tahun 2017, SPO ini sebagai salah satu materi
untuk disosialisasikan kepada perawat di Ruang Asoka. Setelah
mendapatkan SPO penulis mencari berbagai literature untuk
menunjang revisi SPO.
b. Tahapan Kegiatan
1. Mencari literatur tentang manajemen nyeri
2. Merevisi rancangan SPO
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Rancangan Draft SPO
Gambar 4.2 SPO Manajemen Nyeri di RS

Gambar 4.3 mencari literature dan merevisi SPO

d. Nilai Dasar
Akuntabilitas : Tanggung jawab dan Profesional melakukan
setiap langkah pembuatan SPO manajemen
nyeri dan mempertanggung jawabkan
hasilnya
Nasionalisme : Melakukan kerjasama dengan tim dalam
pengidentifikasian SPO
Etika Publik : Sopan dan hormat
Komitmen Mutu : Koordinasi memberikan kontribusi terhadap
unit kerja untuk meningkatkan dan memenuhi
standar pelayanan dengan pembuatan SPO
manajemen nyeri.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan adanya pencarian literature demi memperkuat hasil
revisi SPO.
 Dampak Negatif
Jika tidak menggunakan literature yang jelas maka SPO
menjadi tidak efektif dalam pelaksanaannya.

Kegiatan 3. Mengidentifikasi dan merevisi rancangan leaflet yang


akan digunakan untuk memberikan edukasi tentang manajmemen
nyeri
a. Deskripsi Proses
Kegiatan ketiga ini adalah mengidentifikasi leaflet yang dilakukan
pada tanggal 1-7 Juni 2021. Kegiatan ketiga penulis langsung
melakukan koordinasi dengan tim PKRS terkait leaflet tentang
manajemen nyeri yang ada di RSUD Waluyo Jati. Leaflet terakhir
diterbitkan pada tahun 2017. Penulis melakukan pengumpulan
materi untuk membuat revisi leaflet.
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan telaah literatur sebagai bahan penyusun leafleat.
2. Membuat dan mendesain leaflet
3. Mencetak media edukasi berupa leaflet
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Hasil lefleat

Gambar 4.4 leafleat manajemen nyeri RS

Gambar 4.5 Revisi Lefleat


d. Nilai Dasar
Akuntabilitas : Tanggung jawab untuk membuat media
sesuai hasil konsultasi dengan mentor.
Nasionalisme : Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
Benar dalam penyusunan lefleat.
Etika Publik :Pembuatan media menggunakan bahasa yang
sopan dan mudah dimengerti.
Komitmen Mutu : Inovasi untuk memberikan kontribusi terhadap
unit kerja untuk meningkatkan dan memenuhi
standar pelayanan.
Anti Korupsi :Pembuatan media dengan jujur sesuai literatur
bahan.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan adanya revisi leafleat akan memperbarui manajemen
nyeri.
 Dampak Negatif
Jika tidak menggunakan literature yang jelas maka leafleat
menjadi tidak efektif dalam pelaksanaannya.

Kegiatan 4. Melaksanakan koordinasi tentang penyusunan leaflet


kepada tim PKRS
a. Deskripsi Proses
Kegiatan keempat dilaksanakan tanggal 24 Juni 2021 ini
melakukan koordinasi dengan tim PKRS terkait leaflet yang telah
dibuat. Setelah ACC leafleat dari mentor didapatkan nomer
leafleat dari tim PKRS yaitu nomor: 11/PKRS/2021.
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi tentang leafleat yang
telah disusun kepada tim PKRS di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Foto kegiatan

Gambar 4.6 Konsultasi kepada tim PKRS


d. Nilai Dasar
Akuntabilitas : konsisten dan bertanggung jawab atas
leafleat yang di buat
Etika Publik : Dalam pelaksanaan kegiatan ini etika public
diimplementasikan dengan memberikan
informasi secara jelas dan komunikatif. Serta
menyampaikan dengan sopan santun kepada
tim PKRS.
Komitmen Mutu : Berani memaparkan gagasan dan menerima
saran dan kritik, serta berkolaborasi dengan
mentor terkait gagasan gagasan yang akan
dilakukan.
Anti Korupsi : tepat waktu saat konsultasi
WoG : melakukan komunikasi yang baik dengan TIM
PKRS mulai dari jadwal konsultasi,
memaparkan gagasan dan menerima saran
dan kritik.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan adanya koordinasi dapat mempermudah penyelesaian
lefleat.
 Dampak Negatif
Jika tidak melakukan koordinasi maka lefleat akan benar
sepihak saja.
Kegiatan 5. Melakukan konsultasi dengan mentor dan terkait draft
SPO dan leaflet
a. Deskripsi Proses
Kegiatan kelima yaitu pada tanggal 8 juni 2021 melaksanakan
konsultasi kepada mentor terkait draft SPO dan leaflet yang telah
direvisi. Setelah bertemu dengan mentor diarahkan menemui
penanggung jawab pembuatan SPO manajemen nyeri yaitu bu siti
kepala ruangan ICU. Setelah melakukan konsultasi terdapat
beberapa poin yang harus di revisi lagi yaitu poin pertama harus
sesuai dengan SPO assessment nyeri, dan menambahkan jenis
terapi non farmakologi yang dapat dilakukan diruangan, setelah itu
menambahkan pendokumentasian dilembar form CPPT RM.RI 07
di poin terakhir. Setelah melakukan revisi ulang SPO penulis
konsultasi lagi pada tanggal 9 Juni 2021 dimana isi sudah benar
namun penulisan harus sesuai dengan panduan penulisan SPO
dan unit terkait. Terkait leaflet isi sudah benar menurut ibu siti
tetapi desain harus lebih berwarna.
Selanjutnya pada tanggal 17 Juni 2021 penulis kembali konsul
kepada mentor dan disarankan untuk merevisi penulisan SPO
dengan ejaan yang benar. Untuk leafleat disarankan untuk
tindakan setiap kategori nyeri dan sesuaikan dengan manajemen
nyeri sesuai SIKI. Tanggal 20 Juni 2021 penulis konsul melalui via
Whatsapp messenger leafleat disarankan menambahkan hotline
IGD. Pada tanggal 23 juni 2021 melakukan konsultasi dengan
mentor terkait hasil revisi dan mentor setuju di ACC disarankan
untuk segera sosialisasi.
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan koordinasi dengan mentor untuk menentukan
jadwal konsultasi
2. Memaparkan kepada mentor rancangan aktualisasi yang
dibuat
3. Meminta saran dan persetujuan mentor terkait media leafleat
yang akan digunakan.
4. Mencatat setiap saran dari mentor
a. Output/ Hasil
Bukti : 1. Foto kegiatan

Gambar 4.7 konsultasi dengan mentor


b. Nilai Dasar
Akuntabilitas : konsisten dan bertanggung jawab atas SPO
dan leafleat manajemen nyeri yang di buat.
Etika Publik : memberikan informasi secara jelas dan
komunikatif. Serta menyampaikan dengan
sopan santun kepada mentor.
Komitmen Mutu : Berani memaparkan gagasan dan menerima
saran dan kritik, serta berkolaborasi dengan
mentor terkait gagasan gagasan yang akan
dilakukan.
Anti Korupsi : Melakukan konsultasi dengan tepat waktu
sesuai perjanjian yang sepakati dengan
mentor sehingga membentuk sifat disiplin.
WoG : melakukan konsultasi dengan mentor
terkait jadwal konsul, komunikasi yang baik
untuk memaparkan SPO, leafleat dan
menerima saran dan kritik.
c. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
d. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan adanya konsultasi bertujuan untuk mendapatkan saran
dari mentor terkait SPO dan leafleat ynag telah diberikan agar
menjadi lebih baik.
 Dampak Negatif
Jika tidak melakukan konsultasi maka SPO dan lefleat tidak
akan berjalan dengan baik.

Kegiatan 6. Melakukan pengusulan dan pengesahan SPO


a. Deskripsi Proses
Kegiatan ini dilakukan pada tangal 24-25 Juni 2021 yaitu
melakukan pengusulan dan pengesahan SPO. Setelah di setujui
oleh mentor SPO diajukan ke petugas bagian umum yaitu ibu Reki
untuk dilakukan penandatanganan oleh direktur. Pada tanggal 24
juni 2021 penulis menemui bu reki disarankan untuk menyerahkan
draft SPO namun draft SPO harus sesuai penempatannya dengan
aturan yang berlaku dan sudah di paraf oleh Kasie Keperawatan
dan Kepala Bidang Pelayanan. Setelah itu tanggal 25 Juni 2021
penulis kembali menemui bu reki dan menyerahkan hasil revisi
draft SPO manajemen nyeri beserta parafnya yang selanjutnya
akan di usulkan ke direktur.
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
2. Memohon pengesahan draft SPO ke direktur
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. SPO

Gambar 4.9 melakukan konsultasi dan penyerahan Draft SPO


d. Nilai Dasar
Akuntabiltas: bertanggung jawab atas hasil SPO yang
telah dibuat.
Etika Publik : Nilai komitmen mutu dalam kegiatan ini
diimplementasikan dalam bentuk
koordinasi dengan teman sejawat
dengan sopan santun.
Antikorupsi : tepat waktu dalam penyerahan SPO.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan adanya penyerahan SPO dapat meningkatkan mutu
pelayanan dirumah sakit diruang rawat inap.
 Dampak Negatif
Jika SPO tidak di laksanakan maka pasien akan selalu merasa
nyeri.

Kegiatan 7. Sosialisasi revisi SPO manajemen nyeri dan


pencatatan monitoring nyeri di CPPT kepada petugas diruang
asoka RSUD Waluyo Jati

a. Deskripsi Proses
Kegiatan ini yaitu mensosialisasikan SPO manajemen nyeri dan
pencatatan monitoring nyeri di CPPT oleh perawat di Ruang
Asoka. Sosialisasi dilakukan diruang asoka pada tanggal 25 Juni
2021 dengan jumlah peserta 11 orang dari sift malam dan sift
pagi. Dan pada tanggal 26 Juni dilakukan sosialisasi untuk yang
dinas sore. Hal ini bertujuan agar semua perawat paham akan
SPO manajemen nyeri serta pencatatan monitoring nyeri.
b. Tahapan Kegiatan
1. Meminta ijin kepada kepala ruangan asoka untuk melakukan
sosialisasi
2. Memperkenalkan maksud dan tujuansosialisasi
3. Meminta saran dan pendapat kepada petugas diruang asoka
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Foto kegiatan

Gambar 4.10 melakukan sosialisasi SPO manajemen nyeri


d. Nilai Dasar
Akuntabilitas : Tanggung jawab atas materi yang akan
disosialisasikan kepada perawat Ruang
Asoka.
Nasionalisme : Saling menghormati saat pendapat orang lain.
Etika Publik : Menggunakan bahasa yang sopan.
Komitmen Mutu : Inovasi untuk memberikan kontribusi terhadap
unit kerja untuk meningkatkan dan memenuhi
standar pelayanan
Anti Korupsi : Pembuatan media dengan jujur.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan adanya sosialisasi SPO manajemen nyeri diahrapkan
semua perawat dapat mengerti dan mengajarkan pasien untuk
melakukan manajemen nyeri serta meningkatkan penulisan
monitoring nyeri yang benar.
 Dampak Negatif
Jika SPO tidak disosialisasikan maka akan berdampak pada
kurangnya edukasi manajemen neyri pada pasien.

Kegiatan 8. Melaksanakan edukasi manajemen nyeri pada pasien


dengan media leaflet
a. Deskripsi Proses
Kegiatan ini yaitu memberikan penyuluhan kepada pasien dan
keluarga untuk mengurangi nyeri di Ruang Asoka. Penyuluhan ini
dilakukan pada tanggal 27-28 Juni 2021. Kriteria inklusi sample
yaitu pendidikan terakhir minimal SMP dan pasien post operasi.
Didapatkan data pasien operasi pada tanggal 1-26 Juni 2021
yaitu sebanyak 13 operasi. Mayoritas pasien menggunakan
bahasa madura dan antusias mendengarkan penyuluhan yang
diberikan penulis. Jumlah pasien yang di edukasi ada 7 orang
dengan indikator penilaian 10 jawaban ya : manajemen nyeri baik,
7-9 jawaban ya : manajemen nyeri cukup, 1-6 jawaban ya:
manajemen nyeri kurang baik. Hasil dari pretest didapatkan 43%
sebanyak 3 orang melakukan manajemen nyeri cukup dan
sebanyak 57% sebanyak 4 orang melakukan manajemen nyeri
yang kurang baik.
b. Tahapan Kegiatan
1. Meminta ijin kepala ruangan
2. Meminta ijin kepada pasien
3. Melakukan pretest terhadap pasien
4. Memberikan leafleat pada pasien dan keluarga
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Foto kegiatan
2 Leafleat
3 lembar kuisioner pretest
Gambar 4.11 edukasi manajemen nyeri
d. Nilai Dasar
Akuntabilitas : Konsisten dan tanggung jawab dalam
memberikan edukasi.
Etika Publik : Bersikap sopan saat memberikan edukasi.
Menyesuaikan dengan bahasa yang dipahami
oleh audien.
Nasionalisme : adanya diskusi setelah dilakukannya edukasi
Komitmen Mutu : Inovasi untuk memberikan kontribusi terhadap
unit kerja untuk meningkatkan dan memenuhi
standar pelayanan
Anti Korupsi : Disiplin dan tepat waktu saat penyampaian.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan adanya penyuluhan nyeri pasien dan keluarga dapat
meningkatkan pengetahuannya untuk mengurangi rasa nyeri
dan mengetahui sejauh mana pemahaman pasien tentang
manajemen nyeri.
 Dampak Negatif
Jika pasien tidak dibeikan edukaisi manajemen nyeri maka
pasien yidak dapat beradaptasi dengan nyerinya.

Kegiatan 9. Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien tentang


manajemen nyeri
a. Deskripsi Proses
Kegiatan ini yaitu mengukur tingkat pemahaman pasien dan
keluarga setelah dilakukan edukasi. Setelah dilakukan pengisian
lembar kuisioner post test didapatkan seluruh pasien/keluarga
mengerti dan paham atas apa yang disampaikan penulis. Hasil
dari post test edukasi manajemen nyeri didaptakan sebanyak
100% yaitu 7 orang mengerti manajemen nyeri yang baik.
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan post test
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Foto kegiatan
2 lembar kuisioner post test
Gambar 4.11 pengisian lembar kuisioner post test
d. Nilai Dasar
Akuntabiltas :Konsisten dan penuh tanggung jawab.
Etika Publik :Senantiasa berperilaku sopan, santun dan
Hormat.
Antikorupsi :Bekerja keras dalam kegiatan, melakukan
evaluasi dengan jujur.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Mengetahui pemahaman pasien dan keluarga setelah
dilakukan penyuluhan.
 Dampak Negatif
Jika pasien tidak diberikan edukaisi manajemen nyeri maka
pasien yidak dapat beradaptasi dengan nyerinya.

Kegiatan 10. Evaluasi monitoring nyeri pada CPPT


a. Deskripsi Proses
Kegiatan ini yaitu mengevaluasi penulisan monitoring nyeri
dilembar CPPT. Dari tanggal 1- 26 Juni didapatkan ada 69 pasien
di Ruang Asoka. Pengambilan sample dari tanggal 26-30 Juni
2021 terdapat 83 % (10 Rekam Medis) dari 12 Rekam Medis yang
sudah ditulis monitoring nyerinya dengan baik dan benar.
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan presentasi pencatatan monitoring nyeri
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Foto kegiatan

Gambar 4.12 pengisian monitoring nyeri di lembar CPPT


d. Nilai Dasar
Akuntabilitas :Tanggung jawab terhadap pendokumentasian
CPPT.
Etika Publik : Profesional dalam pendokumentasian CPPT.
Komitmen Mutu :Inovasi untuk memberikan kontribusi terhadap
unit kerja untuk meningkatkan dan memenuhi
standar pelayanan
Anti Korupsi : Disiplin dan jujur dalam pendokumentasian
monitoring nyeri.
e. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
4. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
f. Analisis Dampak
 Dampak Positif
Penulisan monitoring nyeri yang benar dapat meningkatkan
mutu pelyanan Rumah Sakit dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan.
 Dampak Negatif
Jika pasien tidak ditulis dengan baik maka asuhan keperawatan
tidak dapat dilakukan dengan baik.
Kegiatan 11. Menyusun laporan aktualisasi
a. Deskripsi Proses
Kegiatan dilakukan tanggal 30 juni – 4 juli 2021 menyusun laporan
aktualisasi merupakan tahap akhir dari kegiatan ini. Kegiatan ini
bertujuan untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang berisi
tentang laporan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan oleh
peserta latsar di unit kerja masing – masing. Laporan aktualisasi
yang disusun digunakan sebagai acuan dalam penyususnan
power point yang nantinya akan dipresentasikan di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo. Teknik yang
digunakan dalam menyusun laporan antara lain mempersiapkan
data laporan, penulisan laporan, dan konsultasi dengan mentor.
Data-data yang digunakan adalah data yang telah didapatkan
selama kegiatan aktualisasi yang di antaranya lembar konsultasi,
dan dokumentasi kegiatan. Dalam penulisan laporan, konsultasi
dengan mentor terus dilakukan agar dihasilkan laporan yang baik
dan sesuai dengan ketentuan.
b. Tahapan Kegiatan
1. Mengumpulkan data dan dokumentasi hasil kegiatan
aktualisasi
2. Menghubungi mentor untuk berkonsultasi
3. Menyusun laporan secara sistematis
c. Output/ Hasil
Bukti : 1. Foto kegiatan

Gambar 4.13 menyusun laporan aktualisasi


c. Nilai Dasar
Akuntabilitas : pelaporan aktualisasi ini diimplementasikan
dengan melaporkan seluruh rangkaian
kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan
dengan transparan, sehingga secara
keseluruhan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme : Nilai nasionalisme dalam pelaporan
aktualisasi ini diimplementasikan dengan tetap
menghargai pendapat orang lain yang berupa
saran maupun kritik yang membangun.
Etika Publik : Pelaporan dibuat dengan jelas dan
komunikatif sehingga setiap aspek yang
disampaikan mudah dimengerti, dengan tetap
memegang nilai sopan dan santun dalam
pelaporannya.
Komitmen Mutu : Efektif, efisien, inovatif dalam menyusun
laporan aktualisasi.
Anti Korupsi :Menyusun Laporan dilakukan secara
transparan dan tepat waktu
d. Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung terhadap visi misi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan yaitu:
Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati
Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil, Modern, Ramah
Lingkungan dan Diminati.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung
sumber daya yang optimal dan profesional, pengembangan
produk layanan serta menjalin jejaring layanan.
2. Menyelenggarakan manajemen rumah sakit yang baik,
pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk menunjang mutu
pelayanan.
e. Analisis Dampak
Dampak dari penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam kegiatan ini
yaitu penyusunan laporan kegiatan adalah terlaksananya salah
satu tugas sebagai ASN.
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

Waktu Prosentase Keterangan


Portofolio / Bukti
No Kegiatan Pelaksanaan Capaian Fisik

1 Melakukan konsultasi dengan mentor dan 27-30 Mei 2021 100 % Lembar konsultasi Terlaksana
kepala ruangan Asoka RSUD Waluyo Jati yang ditandatangani
untuk rancangan konsep dari gagasan mentor dan foto
pemecahan isu dokumentasi
2 Mengidentifikasi dan merevisi SPO 1-7 Juni 2021 100 % Rancangan Draft Terlaksana
manajemen nyeri di RSUD Waluyo Jati SPO

3 Mengidentifikasi dan merevisi rancangan 1-7 Juni 2021 100% Leaflet Terlaksana
leaflet yang akan digunakan untuk
memberikan edukasi tentang
manajmemen nyeri
4 Melaksanakan koordinasi penyusunan 24 Juni 2021 100 % Foto dokumentasi Terlaksana
leaflet kepada tim PKRS
5 Melaksanakan konsultasi kepada mentor 8-23 Juni 2021 100 % Foto dokumentasi Terlaksana
terkait draft SPO dan leaflet yang telah
direvisi
6 Melakukan pengusulan dan pengesahan 24-25 Juni 2021 100 % SPO Terlaksana
SPO
7 Mensosialisasikan SPO manajemen nyeri 25-26 Juni 2021 100 % Foto kegiatan Terlaksana
dan pencatatan monitoring nyeri di CPPT
oleh perawat di Ruang Asoka
8 Melaksanakan edukasi manajemen nyeri 28-30 Juni 2021 100 % Foto kegiatan, leaflet, Terlaksana
pada pasien dengan media leaflet lembar kuisioner pre
test
9 Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien 28-30 Juni 2021 100 % Foto kegiatan, Terlaksana
tentang manajemen nyeri lembar kuisioner post
test
10 Evaluasi monitoring nyeri pada CPPT 26-30 Juni 2021 100 % Hasil evaluasi Terlaksana

11 Menyusun laporan aktualisasi 30 Juni – 4 Juli 100 % Laporan aktualisasi Terlaksana


2021
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kegiatan Aktualisasi telah dilaksanakan dari tanggal 1 Juni – 5 Juli
2021 dari kegiatan 1 sampai dengan kegiatan 12. Dengan kegiatan
aktualisasi ini perawat sebagai ASN mampu melaksanakan tugasnya
sebagai pelayan publik yaitu memberikan edukasi tentang manajemen
nyeri kepada pasien dan keluarga serta melakukan inovasi penyusunan
revisi SPO manajemen nyeri untuk meningkatkan penulisan monitoring
nyeri di lembar CPPT serta lefleat manajemen nyeri dengan tujuan secara
tidak langsung pengetahuan pasien dan keluarga bertambah dan
kecemasan berkurang.
Setelah selesainya penyusunan revisi SPO manajemen nyeri dan
leaflet manajemen nyeri dilakukan penyuluhan manajemen nyeri kepada
pasien dan keluarga diruang Asoka didapatkan hasil pretest pretest
didapatkan 43% sebanyak 3 orang melakukan manajemen nyeri cukup
dan sebanyak 57% sebanyak 4 orang melakukan manajemen nyeri yang
kurang baik. Dari hasil post test setelah dilakukannnya penyuluhan
manajemen nyeri didaptakan sebanyak 100% yaitu 7 orang mengerti
manajemen nyeri yang baik. Dari hasil data yang telah dilakukan
menunjukkan nilai pretest dan posttest yang telah didapat setelah
penyuluhan manajemen nyeri menunjukkan kenaikan dari pasien dan
keluarga dari yang penegtahuan manajemen nyerinya kurang dan cukup
menjadi pengetahuan manajemen nyerinya baik.
Sebelum dilakukan sosialisasi SPO manajemen nyeri didapatkan
sample 10 RM belum dilakukan penulisan nyeri dengan baik. Setelah
dilakukannya sosialisasi SPO manajemen nyeri kepada petugas di ruang
Asoka didaptakan terdapat 83 % (10 Rekam Medis) dari 12 Rekam Medis
yang sudah ditulis monitoring nyeri di lembar CPPT dengan baik dan
benar.
Semua kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan dengan
mengimplementasikan nilai nilai dasar ASN, ternyata masyarakat lebih
nyaman dengan pelayanan yang telah diberikan oleh perawat di Ruang
Asoka.
5.2. Saran
Dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN di ruang Asoka
RSUD Waluyo Jati Kraksaan, saran yang diberikan antara lain:
1. Penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam hal ini adalah perawat dapat
melakukannya di Ruang Asoka dalam menjalankan fungsinya
sebagai pelayan publik.

2. Kepada pihak RSUD khususnya Bidang Pelayanan perlunya untuk


mulai memantau dan mengevaluasi di RM pasien tentang
bagaiamana penulisan monitoring nyeri sehingga meningkatkan
pemberian asuhan keperawatan serta meningkatkan kepuasan
pasien dengan mendapat pelayanan kesehatan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2013) Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.


Penerbit: Ar-Ruzz Media. Yogyakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil
Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pelatihan
DasarCalon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang
Jabatan Fungsional Perawat.
Potter, P. A. dan Peery, A. G. (2010) Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta.
EGC
Profil RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo Tahun
2020 Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
LAMPIRAN
FOTO DOKUMENTASI (LEMBAR KONSULTASI)
FOTO DOKUMENTASI (DAFTAR HADIR)
FOTO DOKUMENTASI (LEAFLEAT YANG TELAH DICETAK)

Anda mungkin juga menyukai