Anda di halaman 1dari 151

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR APRATUR SIPIL NEGARA

JUDUL:

PEMBENTUKAN KADER REMAJA PUTRI (KEJARI) DALAM PEMBERIAN


TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASOLO
KECAMATAN LASOLO KABUPATEN KONAWE UTARA

OLEH:

IDAYANA, S.Gz
NUTRISIONIS AHLI PERTAMA
NDH : 11

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN CXVII TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021

i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

PEMBENTUKAN KADER REMAJA PUTRI (KEJARI) DALAM PEMBERIAN


TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASOLO
KECAMATAN LASOLO KABUPATEN KONAWE UTARA

Oleh :

IDAYANA, S.Gz
NIP. 19900610 201903 2 010

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 27 Agustus 2021

COACH, MENTOR,

Ir. Hj. IKAH ATIKAH, M.P. NURSANIAH, SKM., M.Kes


NIP. 19640507 199203 2 008 NIP. 19860212 200903 2 003

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA


PUTRI MELALUI KADER REMAJA PUTRI (KEJARI)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASOLO

Oleh :
IDAYANA, S.Gz
NIP. 19900610 201903 2 010

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar/ EvaluasiPelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal :……………………………… 2021

Kendari, 2021

PENGUJI, COACH, MENTOR,

KAHAR MUZAKIR, SE., M.Si Ir. Hj. IKAH ATIKAH, MP NURSANIAH, SKM., M.Kes
NIP. 19680903 199603 1 006 NIP. 19640507 199203 2 008 NIP. 19860212 200903 2 003

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, S.E


Pembina Utama Madya, Gol. IV/d
NIP. 19660621 199012 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita menjadi manusia yang
beradab.
Penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi ini merupakan bagian dari proses
pendidikan dan pelatihan pola baru. Pelaksanaan diklat latsar pola baru sangat berbeda
dengan diklat prajabatan pola lama. Pada diklat pola lama lebih menekankan pada
aspek teori (transfer of knowledge). Sementara pada diklat latsar pola baru
didesain tidak hanya sekedar ajang transfer knowledge tetapi diharapkan juga
berfungsi sebagai sarana untuk transfer attitude dan transfer value.
Nilai-nilai dasar yang ingin ditanamkan ada 5 (lima) yang meliputi:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi,
yang disingkat dengan akronim ANEKA. Laporan pelaksanaan aktualisasi ini
merupakan dokumen pelaksanaan aktualisasi ditempat kerja yang dilakukan selama
30 (tiga puluh) hari kerja.
Penulis menyadari bahwa Laporan pelaksanaan aktualisasi ini dapat
terwujud karena bantuan dan dorongan karena banyak pihak. Dengan sepenuh hati
penulis mengucapksn terima kasih kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi
tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar
CPNS;
2. Kepala Dinas Badan Kepegawaian Kota Kendari yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
3. Ir. Hj. Ikah atikah, M.P. selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan penyusunan Laporan pelaksanaan aktualisasi ini;
4. Nursaniah, SKM., M.Kes, selaku Mentor yang telah banyak memberikan arahan
dan masukan dalam penyusunan Laporan pelaksanaan aktualisasi ini;
5. Segenap panitia Penyelenggara yang telah memfasilitasi kami dalam
penyelenggaraan Latihan dasar CPNS ini;

iv
6. Segenap Staf Pegawai Puskesmas Lasolo yang telah mendukung berbagai
kegiatan dalam penyusunan Laporan pelaksanaan aktualisasi ini;
8. Ibu saya yang selalu memberikan doa dan dukungan moril selama masa latsar
CPNS;
9. Suami tercinta Darlin Tona yang senantiasa memberikan dukungan berupa
materi, tenaga dan moril yang tiada henti;
10. Keluargaku yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
penyusunan laporan Aktualisasi ini;
11. Keluarga besar peserta diklatsar, khususnya Gelombang III angkatan
115, 116, dan 117 tahun 2021 yang selama ini telah bersama-sama dalam
mengikuti tahapan diklatsar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan pelaksanaan aktualisasi ini
masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis.
Oleh karena semua saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna
mengoptimalkan pelaksanaan tindak lanjut dari kegiatan aktualisasi dan habituasi darii
nilai dasar ASN nantinya serta dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.

Kendari, Agustus 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................... 4
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................ 4
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................... 4
1.3 Manfaat .................................................................................... 4
1.3.1 Manfaat Bagi Penulis ....................................................... 4
1.3.2 Manfaat Bagi Organisasi .................................................. 4
1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat ................................................. 4
1.4 Ruang Lingkup ......................................................................... 5
1.5 Waktu Dan tempat....................................................................... 5
BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI
DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN

2.1 Gambaran Umum Organisasi .................................................... 6


2.1.1. Kedudukan Organisasi..................................................... 6
2.1.2. Visi Misi Organisasi.......................................................... 8
2.1.3. Nilai Organisasi................................................................ 9
2.1.4. Struktur Organisasi.......................................................... 10
2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi................................ 11
2.1.6. Tugas Pokok.................................................................... 12

vi
2.1.7. Identifikasidan Penetapan Isu.......................................... 13
2.1.8. Analisis Isu.................................................................... 16
2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ........... ......... 16
2.2.1. Akuntabilitas................................................................... 16
2.2.2. Nasionalisme................................................................... 17
2.2.3. Etika Publik..................................................................... 18
2.2.4. Komitemen Mutu............................................................ 19
2.2.5. Anti Korupsi.................................................................... 21
2.2.6. Manajemen ASN.............................................................. 23
2.2.7. WoG...................................................................... ........... 24
2.2.8. Pelayanan Publik............................................................. 25
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu .......................... 26
3.2. Deskripsi /Penjelasan Kegiatan....................................................... 26
3.3 Jadwal Kegiatan................................................................................ 57
BAB IV. CAPAIAN AKTUALISASI
4.1 Kendala dan Antisipasi................................................................... . 58
4.2 Hasil Aktualisasi......................................................................... ....... 61
4.3 Penjelasan Hasil Aktualisasi........................................................... ... 66
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................... ............... 114
5.2 Saran.................................................................................................. 114
5.3 Rencana Tindak lanjut...................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1 kegiatan Konsultasi dengan Pimpinan ........................................................ 68
Gambar 4.2 Surat Rekomondasi Melaksanakan aktualisasi.............................................. 68
Gambar 4.3 Membuat laporan hasil konsultasi dengan pimpinan................................................ 69
Gambar 4.4 Koordinasi Dengan kepala Desa ................................................................ 70
Gambar 4.5 Surat Perintah Tugas................................................................................................. 71
Gambar 4.6 Diskusi dengan Rekan-rekan Petugas Kesehatan...................................................... 72
Gambar 4.7 Mencari literatur format data remaja putri .................................................... 75
Gambar 4.8 Menyusun format data remaja putri ............................................................ 76
Gambar 4.9 Mencetak format data remaja putri.................................................... 77
Gambar 4.10 Format data remaja putri........................................................................................ 77
Gambar 4.11 Melakukan koordinasi dengan RT........................................................................ 80
Gambar 4.12 Surat Perintah Tugas........................................................................................ 81

Gambar 4.13 Menyebarkan Format data Remaja putri............................................................. 82


Gambar 4.14 Kunjungan rumah pada remaja putri................................................ 83
Gambar 4.15 Pengumpulan data remaja putri ............................................................... 84
Gambar 4.16 Mengumpulkan bahan dan literatur dalam membuat Kartu kontrol...... 87
Gambar 4.17 Membuat Konsep Kartu Kontrol tablet Tambah darah ..................... 88
Gambar 4.18 Menyusun Bagan Kartu Kontrol Tablet Tambah darah......................................... 89
Gambar 4.19 Mencetak kartu kontrol Tablet tambah darah .............................................. 90
Gambar 4.20 Kartu kontrol Tablet tambah darah ........................................................... 91
Gambar 4.21 Mengidentifikasi Kader remaja putri......................................................... 94
Gambar 4.22 Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri ....................................... 95
Gambar 4.23 Pemilihan Kader Remaja Putri ........................................................ 96
Gambar 4.24 Melatih cara pengisian kartu kontrol tablet tambah darah ................ 97
Gambar 4.25 Undangan pelatihan Kader Remaja Putri.......................................... 98
Gambar 4.26 Penyerahan SK Kader Remaja Putri ......................................................... 99
Gambar 4.27 Undangan Penyerahan SK Dan Surat Keputusan Kepala Desa ........ 99
Gambar 4.28 Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah...................... 102
Gambar 4.29 Penyerahan tablet tambah darah pada kader remaja putri ............................... 103
Gambar 4.30 Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri................................... 104
viii
Gambar 4.31 Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah.............................................. 105
Gambar 4.32 Mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah ....................................... 108
Gambar 4.33 Merekap Kartu Kontrol tablet tambah darah........... ................................. .. 110
Gambar 4.34 Membuat Laporan Tablet Tambah Darah ..................................................... 111

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Lasolo Tahun 2020...... 8

Tabel 2.2. Identifikasi Isu................................................................................ 14

Tabel 2.3. Penetapan Isu Melalui Matriks APKL............................................... 15

Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi............................................................................. 27

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi..................................................................... 50

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara, adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sebagaimana
dalam pasal 10 menyatakan Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN bertugas Melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, Memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas dan Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
memberikan tanggung jawab kepada Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk
memberikan pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara khususnya kepada Calon Pegawai
Negeri Sipil. Pengaturan ini diatur lebih lanjut melalui Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia Nomor 21 dan 22 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I, II, dan III yang menyatakan bahwa
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan dilaksanakan dengan pola
baru.
Pasal 1 ayat 3 UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan
bahwa Pegawai Negeri Sipil merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. Untuk menanamkan nilai-nilai dasar ASN bagi
PNS, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan.
Nomenklatur Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan Dasar Calon PNS,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Perka LAN No. 21 Tahun 2016, merupakan
salah satu jenis pelatihan yang strategis pasca disahkannya UU ASN dalam rangka
pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan bertindak
profesional mengelola masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS

1
berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai
kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan
dan lain sebagainya.Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu,
mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan
Program Pembangunan Nasional secara berkelanjutan, berencana dan terarah.
Salah satu strategi pembangunan Kesehatan Nasional untuk mewujudkan
Indonesia Sehat 2014 – 2025 adalah menerapkan Pembangunan Nasional berwawasan
Kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi
positif terbentuknya lingkungan yang sehat dan berperilaku sehat, serta memberikan
jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat yang memprioritaskan kegiatan Promotif
dan Preventif tanpa meninggalkan kegiatan Kuratif dan Rehabilitatif.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang dibawahi oleh Dinas
Kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk
jenjang tingkat pertama. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan bagi
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Lasolo
yaitu menjadikan pusat pelayanan kesehatan dasar yang merata, cepat, tepat dan akurat
serta berkualitas untuk mewujudkan Kecamatan Lasolo yang sehat.
Gizi merupakan salah satu program Upaya Kesehatan Masyarakat yang memiliki
dua puluh tugas pokok dan fungsi Gizi berdasarkan target Rancangan Pembangunan
Jangka Menegah (RPJMN) 2019, di Puskesmas, dimana salah satu dari Indikator tersebut
adalah tablet tambah darah pada remaja putri mendapat dan mengkonsumsi tablet tambah
darah . maka dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang mengaktualisasikan nilai
dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

2
Korupsi (ANEKA). Dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA diharapkan dapat terwujud
pelayanan publik yang berkualitas.
Penanganan anemia salah satunya dengan program pemberian tablet tambah darah
pada remaja putri. Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018 cakupan TTD yang diperoleh
remaja puttri adalah 76,2%, dan 80,9% nya mendapatkan dari sekolah. Kemenkes RI,
Dirjen Kesmas, mengeluarkan surat edaran nomor HK 03.03/V/0595/2016 tentang
Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Dengan
sasaran anak usia 10-18 tahun yang diberikan melalui institusi pendidikan dan wanita usia
subur (WUS) usia 15-49 tahun di institusi tempat kerja. Pemberian TTD dengan
komposisi terdiri dari 60 mg zat besi elemental (dalam bentuk sediaan Ferro Sulfat, Ferro
Fumarat atau Ferro Glukonat) dan 0.4 mg asam folat. Pelaksanaan pemberian TTD
sebelumnya adalah 1 (satu) tablet per minggu dan pada masa haid diberikan 1 (satu)
tablet per hari selama 10 (sepuluh) hari, tetapi pertemuan para pakar memberi
rekomendasi pemberian TTD diubah supaya lebih efektif dan mudah pelaksanannya.
Berdasarkan capaian Tablet tambah darah pada remaja putri Triwulan Dua,
capaian Tablet tambah darah pada remaja putri Puskesmas Lasolo dibawa target RPJMN
yaitu 30%. Dalam Peraturan Pemerintah peraturan menteri kesehatan republik indonesia
nomor 88 tahun 2014 tentang standar tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu
hamil bahwa untuk melindungi wanita usia subur dan ibu hamil dari kekurangan gizi dan
mencegah terjadinya anemia gizi besi maka perlu mengonsumsi tablet tambah darah.
Pendistribusian tablet tambah darah pada remaja putri di kategorikan belum
optimal karena masih banyak remaja putri yang belum mendapat dan mengkonsumsi
tablet tambah darah, yang di karenakan banyak remaja putri yang menikah diusia kurang
dari 18 tahun, karena pendistribusian kami lakukan hanya di sekolah, selain itu di masa
Pandemi ini beberapa sekolah melakukan pembatasan pembelajaran tatap muka sehingga
belajar dilaksanakan melalui daring dan sebagian diterapkan sistem masuk sekolah
secara bergantian, jadi kami sebagai tenaga Ahli gizi tidak cukup waktu unuk
melalukukan pendistribusian secara efektif, sehingga penulis membuat inovasi agar
proses pemberian tablet tambah darah dapat optimal maka dilakukan kegiatan
penditribusian tablet tambah darah melalui Kader remaja Putri (KEJARI) di wilayah
kerja Puskesmas Lasolo.

3
KEJARI merupakan singkatan dari Kader remaja Putri, adalah inovasi dalam
bidang gizi yang akan diterapkan pada Puskesmas lasolo, berupa rangkaian kegiatan
pembentukan kader remaja Putri dan dilanjutkan dengan pelatihan kader posyandu remaja
kemudian pemberian tablet tambah darah pada remaja putri melalui kader remaja putri.
Berdasarkan uraian kondisi saat ini yang terjadi maka penullis menyusun
rancangan aktualisasi dengan judul “PEMBENTUKAN KADER REMAJA PUTRI
(KEJARI) DALAM PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA
PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASOLO KECAMATAN LASOLO
KABUPATEN KONAWE UTARA”. Dengan kegiatan ini mampu memecahkan
masalah yang terjadi dan membawa manfaat bagi peningkatan capaian Tablet tambah
darah pada remaja putri DI Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Terlaksananya pemberian tablet tambah darah pada remaja putri melalui
kader remaja putri (KEJARI) pada wilayah kerja puskesmas lasolo.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat UntukPenulis:
Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.
1.3.2 Manfaat UntukOrganisasi:
Mewujudkan pelayanan yang efektif dan efisien, serta mendorong
terwujudnya Puskesmas Lasolo menjadi terdepan dan kreatif dalam pelayanan
kesehatan sesuai visi dan misinya.
1.3.2 Manfaat Untuk Masyarakat :
Meningkatkan pelayanan profesional yang diberikan sehingga menciptakan
kepercayaan masyarakat dan meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah.

4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah aktualisasi yang menerapkan nilai-
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti-Korupsi
(ANEKA) dalam mengoptimalkan Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri.
1.5 Waktu dan Tempat
1.5.1. Waktu pelaksanaan aktualisasi
Pelaksanaan Aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli s/d 19
Agustus 2021 di Puskesmas Lasolo, Kec. Lasolo Kab. Konawe Utara.
1.5.2. Tempat pelaksanaan Aktualisasi
Secara Khusus pada Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ini akan
dilaksanakan di Desa Andumowu Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo, Kec. Lasolo
Kab. Konawe Utara.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI – NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

2.1 Gambaran Umum Organisasi


2.1.1 Kedudukan Organisasi
a. Sejarah
Puskesmas sebagai organisasi atau lembaga milik pemerintah berperan sebagai
ujung tombak terdepan dalam melaksanakan pembangunan bidang kesehatan.
Dalam menjalankan fungsinya puskesmas harus menerapkan fungsi manajemen
dengan sebaik-baiknya, karena dalam organisasi puskesmas terdapat sumber-
sumber daya, program, sarana dan prasarana yang sangat kompleks, yang mana bila
tidak menjalankan manajemen dengan baik akan timbul banyak permasalahan -
permasalahan yang akan mengganggu proses dalam mencapai tujuan. Dalam proses
pencapaian tujuan yang diinginkan, puskesmas harus melaksanakan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian (evaluasi) dengan sebaik-baiknya
karena hanya dengan cara tersebut suatu organisasi akan dapat menjalankan
fungsinya dengan baik.
Puskesmas Lasolo berdiri sejak tahun 1963 sebagai Balai Pengobatan (BP), dan
pada tahun 1972 BP resmi menjadi Puskesmas Lasolo sebagai Puskesmas Induk di
Wilayah Administrasi Kabupaten Kendari. Untuk meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja, Puskesmas Induk pada
masa itu didukung oleh sarana Puskesmas Pembantu, yaitu :
1. Puskesmas Pembantu Tapunggaya;
2. Puskesmas Pembantu Molawe;
3. Puskesmas Pembantu Andeo;
4. Puskesmas Pembantu Toreo;
5. Puskesmas Pembantu Lemobajo;
6. Puskesmas Pembantu Lembo;
7. Puskesmas Pembantu Sawa; dan
8. Puskesmas Pembantu Matandahi.

6
Setelah mengalami perkembangan Program Pembangunan Kesehatan baik
secara fisik bangunannya maupun teknis medisnya, dan sesudah mengalami masa
persiapan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan yang sederhana,
maka pada tahun 1990, Puskesmas Induk Lasolo meningkatkan fungsi pelayanan
kesehatannya menjadi Puskesmas Perawatan (Rawat Inap).
Pada tahun 2000 hingga tahun 2014, sebagian Puskesmas Pembantu secara
definitif berubah statusnya menjadi Puskesmas Induk, sehingga secara institusional
telah menjalankan pelayanan kesehatan secara mandiri dan terlepas dari bagian
Puskesmas Induk Lasolo. Padatahun 2009, Puskesmas Lasolo berubah statusnya
menjadi Puskesmas Rawat Jalan. Statusnya ditingkatkan kembali menjadi
Puskesmas Rawat Inap pada tahun 2011 dan berlaku sampai sekarang.

b. Keadaan Wilayah dan Letak Geografis


Puskesmas Lasolo yang berada di Kecamatan Lasolo memiliki sembilan (9)
wilayah kerja yang terdiri dari 8 desa dan 1 kelurahan, yaitu:
1. Desa Muara Tinobu;
2. Desa Basule;
3. Desa Andumowu;
4. Desa Lalowaru;
5. Desa Waworaha;
6. Desa Otole;
7. Desa Larodangge;
8. Desa Watukila; dan
9. Kelurahan Tinobu.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Lasolo adalah sebanyak 5.291
jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.269 KK.
Wilayah kerja Puskesmas Lasolo secara administratif berbatasan dengan:
 Sebelah Selatan : Puskesmas Wawolesea
 Sebelah Utara : Puskesmas Molawe
 Sebelah Timur : Puskesmas Tapunggaya
 Sebelah Barat : Puskesmas Andeo

7
c. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)
Adapun jenis dan jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Lasolo
dijabarkan dalam Tabel 1, yaitu:

Tabel 2.1
Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Lasolo Tahun 2020
STATUS KETENAGAAN
NO JENIS TENAGA JUMLAH
PNS PTT HONORER SUKARELA
1 Dokter Umum 1 0 0 0 1
2 Dokter Gigi 1 0 0 0 1
3 S1 Keperawatan 2 0 2 6 10
S1 Kesehatan
4 5 0 0 0 5
Masyarakat
5 S1 Gizi 1 0 0 0 1
6 D IV Kebidanan 2 0 0 1 3
7 D III Keperawatan 2 0 8 7 17
8 D III Kebidanan 11 0 1 4 16
9 D III Gizi 0 0 1 0 1
10 D III Farmasi 0 0 1 0 1
11 D III Analis 1 0 1 0 2
12 SMA 3 0 0 4 7
JUMLAH 29 0 14 22 65

2.1.2 Visi Misi organisasi


a. Visi

Visi Puskesmas Lasolo adalah “Menjadikan Pusat Pelayanan Kesehatan


Dasar yang Merata, Cepat, Tepat dan Akurat serta Berkualitas untuk
Mewujudkan Kecamatan Lasolo yang Sehat.”

b. Misi
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, berkeadilan serta
terjangkau oleh masyarakat.
8
2) Meningkatkan serta mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat
dengan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
3) Meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan
dengan mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
4) Objektif dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan memelihara dan
meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan.
5) Mengembangkan inovasi pelayanan kesehatan secara profesional untuk
mendukung terwujudnya Kecamatan Lasolo sehat.
6) Berorientasi pada pelayanan prima untuk mewujudkan ASN teladan.
2.1.3 Nilai Organisasi
Nilai– nilai adalah hal – hal yang dijunjung tinggi oleh puskesmas dalam
perjalanan mewujudkan visi. Dengan kata lain nilai merupakan prinsip sosial,
tujuan ataupun norma yang diterima oleh seluruh staf puskesmas atau masyarakat.
Nilai memberikan batasan dan tututan dalam pemilihan cara yang ditempuh dalam
mewujudkan visi. Nilai tersebut adalah:
L : layanan bermutu, terjangkau, adil dan terjangkau oleh masyarakat.
A : aktif dalam pelayanan dan kerja sama lintas program dan lintas sektor.
S : senantiasa meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungan.
O : objektif dalam memberikan pelayanan kesehatan.
L : lebih mengembangkan inovasi pelayanan kesehatan.
O : orientasi pegawai puskesmas menuju ASN teladan

9
2.1.4 Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas
NURSANIAH, SKM, M.KES.

Kepala Tata Usaha

FRURY, S.KEP.

Penanggung Jawab UKM Esensial Penanggung Jawab Jaringan Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab UKP,
dan Keperawatan Kesehatan Pelayanan Puskesmas dan Bangunan, Prasarana dan
Pengembangan Kefarmasian, dan Laboratorium Mutu
Masyarakat Jejaring Puskesmas Peralatan
MASNIWATI, SKM AMIRAWATI, AM.KEB. dr. WINARSI DEWI F. UNTUNG, SST HARNITA, SKM drg. MARLAYNI

PROMKES POLI UMUM


KESEHATAN POSBINDU
(MASNIWATI, (BETIYANTI,
LANSIA (ASNIA, AM.KEP)
SKM) SKM)
(AMIRAWATI,
AM.KEB) POLI GIGI
KESLING (DR. MARLAYNI) BIDAN DESA
KESEHATAN
(AAN NOVIA, (YUSNIATI JUNUS,
JIWA
AMD.KEP) AM.KEB)
(M. TRI YOGA,
AMK) POLI KIA/KB
KIA/KB (DEWI F. UNTUNG,
KESEHATAN SST)
(DEWI F. UNTUNG,
KERJA
SST)
(RONALD H. POLI GIZI
ABBAS)
(IDAYANA, S.GZ)
GIZI
KESEHATAN
(IDAYANA, S.GZ)
OLAHRAGA
() RUANG UGD
(RONALD H.
ABBAS) (INE PUSPITA,
PENCEGAHAN & AMK)
PENGENDALIAN KESEHATAN
PENYAKIT
(HARNITA, SKM) TRADISIONAL RUANG RAWAT
(PAIKA, S.KEP) INAP
(INE PUSPITA, AMK)
PERKESMAS
(BETIYANTI, RUANG BERSALIN
SKM) (RISMAWATI, AMD.KEB)

KEFARMASIAN
(EVA ANGRAENI,
AMF)

LABORATORIUM
(ILHAM R., AMAK) Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Lasolo
10
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Puskesmas Lasolo memiliki
sistem program dan organisasi tersendiri sesuai prioritas permasalahan setempat
yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
2.1.5.1 Tugas Pokok
Tugas pokok Puskesmas Lasolo adalah melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
2.1.5.2 Fungsi
1) Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjaPuskesmas Lasolo.
2) Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerja Puskesmas Lasolo.
Dalam melaksanakan fungsi diatas Puskesmas Lasolo memiliki beberapa
program yaitu :
1) Upaya Kesehatan Perseorangan
 Pelayanan pemeriksaan umum;
 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
 Pelayanan gawat darurat;
 Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP;
 Pelayanan gizi yang bersifat UKP;
 Pelayanan persalinan;
 Pelayanan kefarmasian;
 Pelayanan laboratorium;
 Pelayanan rawat inap.
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) terdiri dari 2 pelayanan yaitu UKM
Essensial dan UKM Pengembangan
a. UKM Essensial meliputi beberapa program yang dilakukan yaitu :
 Pelayanan promosi kesehatan;
 Pelayanan kesehatan lingkungan;
 Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKM;
11
 Pelayanan gizi yang bersifat UKM;
 Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;
 Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
b. UKM Pengembangan meliputi beberapa program yang dilakukan yaitu :
 Pelayanan kesehatan jiwa;
 Pelayanan kesehatan olahraga;
 Pelayanan kesehatan tradisional;
 Pelayanan kesehatan lansia; dan
 Pelayanan kesehatan kerja.
2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Gizi

Tugas Pokok dan Fungsi Nutrisionis Ahli Pertama


1. Mengumpulkan Data Anak Balita, Bumil, Bufas, Buteki di wilayah kerja
puskesms Lasolo
2. Melakukan pengukuran atau memantau kegiatan pengukuran Berat Badan
(BB), Tinggi Badan (TB), umur Pada Balita di seluruh posyandu wilayah kerja
Puskesmas Lasolo.
3. Melakukan Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB),Lingkar Lengan
Atas (LILA), Umur pada Ibu hamil di seluruh Posyandu Di wilayah Kerja
Puskesmas Lasolo
4. Menentukan status gizi balita dan ibu hamil
5. Mencatat dan melaporkan kegiatan penimbangan di posyandu berupa data
SKDN
6. Mencatat dan Melaporkan Bumil Anemia, KEK, Cakupan pemberian ASI
Eksklusif setiap bulan di wilayah Puskesmas Lasolo
7. Mengimport data pengukuran Balita dan ibu hamil di Aplikasi ePPGBM
(Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat berbasis elektronik
8. Memberikan Makanan Tambahan, Penyuluhan, dan Pemulihan pada anak
balita dengan status Gizi Kurang dan Buruk, serta pada Bumil KEK serta
memantau kegiatan PMT.
9. Melakukan Penyuluhan kepada ibu balita pada kegiatan Posyandu.
10. Melakukan kunjungan rumah pada kasus gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.

12
11. Pemberian vitamin A Pada bayi dan balita serta ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Lasolo
12. Pendistribusian Tablet Tambah darah pada remaja putri di wilayah kerja
Puskesmas Lasolo
13. Pemeriksaan garam beryodium seluruh rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas Lasolo
14. Melakukan pencatatan harian, penyelenggaraan diet pasien.
15. Melakukan konsultasi Gizi pada pasen rawat jalan serta rawat inap
16. Melakukan kerjasama lintas program untuk mendukung keberhasilan
pelayanan program gizi di Puskesmas dan masyaraka
2.1.7 Identifikasi dan Penetapan Isu
2.1.7.1 Identifikasi isu
Sebagai Ahli Gizi di Puskesmas Lasolo, dalam melaksanakan
tugasnya di tempat kerja penulis menemukan beberapa isu permasalahan
yang menghambat pelaksanaan kinerja. Beberapa identifikasi isu yang
penulis dapatkan ketika masa orientasi CPNS di Puskesmas Lasolo
Kabupaten Konawe Utara diantaranya adalah:
1. Kurangnya Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Asi Ekslusif pada
usia 0-6 bulan.
Masih ditemukan Banyaknya Ibu bayi yang memberikan Susu
formula kepada Bayinya pada hari-hari pertama kelahiran serta
Kurangnya pemahaman ibu bayi terkait pola menyusui, hal ini menjadi
satu kendala mana kala posisi menyusui bayi kurang tepat dan waktu-
waktu menyusui akan mempengaruhi kuantitas produksi ASI.
2. Kurang Optimalinya Pemberian tablet tambah darah pada remaja
putri melalui pos resik pada wilayah kerja puskesmas lasolo.
Pemberian tablet tambah darah merupakan salah satu upaya untuk
mengoptimlisasikan kesehatan remaja, dalam hal ini remaja putri sangat
membutuhkan zat besi karena proses pertumbuhan cepat kebutuhan
meningkat, kehilangan darah rutin dalam jumlah banyak, sebagai calon
ibu, Sehingga remaja putri yang sehat kelak di saat menikah dan hamil
maka angka anemia ibu hamil dan Kekurangan Energi Kronis (KEK)

13
dapat diturunkan. Selain itu dampak kekurangan zat besi dalam hal ini
anak sekolah dapat mengakibatkan konsentrasi belajar menurun,
produktifitas kerja menurun dan imunitas lebih menurun sehingga lebih
rentan terhadap penyakit.
3. Kurangnya kunjungan Ibu Bayi Balita di Posyandu secara rutin
Masih Rendahnya kunjungan balita diposyandu karena
kurangnya kesadaran orang tua untuk membawa balitanya melakukan
pengukuran dalam hal ini orang tua lebih cenderung mengutamakan
pekerjaan dan ada juga karena faktor malas, pekerjaan yang dilakukan
dapat melatar belakangi kurangnya kunjungan ibu balita keposyandu
baik karena banyaknya pekerjaan sehingga tidak ada waktu untuk
membawa balita diposyandu.

Tabel 2.2
Identifikasi Isu
TUGAS DAN KONDISI
KONDISI IDENTIFIKASI
NO FUNGSI YANG YANG
SEKARANG MASALAH
BERMASALAH DIHARAPKAN
1. Mencatat dan Masih ditemukan Ibu bayi Kurangnya
memberikan ASI
Melaporkan Banyaknya Ibu Pengetahuan Ibu
Ekslusif sampai
pemberian ASI bayi yang tentang Pemberian
usia 6 bulan
Eksklusif memberikan Susu Asi Ekslusif pada
formula kepada usia 0-6 bulan.
Bayinya pada hari-
hari pertama
kelahiran
2. Pemberian tablet Masih banyak Remaja putri Kurang
Tablet Tambah Remaja putri yang harus Optimalinya
darah pada remaja tidak mendapatkan mengkonsumsi Pemberian tablet
putri dan mengkonsumsi tablet tambah tambah darah pada
tablet tambah darah darah dalam remaja putri
seminggu 1 kali

14
3. Melakukan Kurangnya Bayi balita Kurangnya
pengukuran atau kunjungan Ibu Bayi harusnya rutin di partisipasi ibu bayi
memantau kegiatan Balita di Posyandu bawa keposyandu balita untuk
pengukuran Berat secara rutin. untuk melakukan melakukan
Badan (BB), penimbangan penimbangan rutin
Tinggi Badan (TB), di posyandu
umur Pada Balita
di seluruh
posyandu

2.1.7.2 Penetapan Isu Melalui Matriks APKL

Tabel 2.3
Penetapan Isu Melalui Matriks APKL
No Identifikasi isu A P K L Total Rangking
1. Kurangnya Pengetahuan Ibu 4 4 3 4 15 3
tentang Pemberian Asi Ekslusif
pada usia 0-6 bulan.

2. Kurang Optimalnya Pemberian 5 4 4 5 18 1


tablet tambah darah pada remaja
putri
3. Kurangnya partisipasi ibu bayi 3 4 4 5 16 2
balita untuk melakukan
penimbangan rutin di posyandu
Keterangan:
A : Aktual
P : Prioritas
K : Kekhalayakan
L : layak
Angka 5: Sangat aktual/problematik/khalayak/layak;
Angka 4: Aktual/problematik/khalayak/layak;
Angka 3: Cukup aktual/problematik/khalayak/layak;

15
Angka 2: Kurang aktual/problematik/khalayak/layak;
Angka 1: Tidak aktual/problematik/khalayak/layak.
2.1.8 Analisis isu

Berdasarkan penentuan analisis kriteria isu dengan menggunakan alat


analisis isu APKL maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu prioritas
yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: Kurang optimalnya pemberian
Tablet tambah darah pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Lasolo dengan
jumlah nilai 18 merupakan skala prioritas I yang harus dicarikan gagasan
pemecahan masalahnya.
Kurang optimalnya pemberian Tablet tambah darah pada remaja putri di
wilayah kerja Puskesmas Lasolo merupakan isu prioritas dimana, isu ini
merupakan isu aktual yang terjadi saat ini, yang juga merupakan masalah yang
sangat serius untuk dipecahkan. Dalam hal ini Kepatuhan remaja putri dan WUS
mengkonsumsi TTD merupakan salah satu indikator keberhasilan program
pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri dan WUS
(Kementerian Kesehatan RI, 2016). Ketidakpatuhan dalam meminum tablet
tambah darah menghambat manfaat suplementasi zat besi (Fe) tersebut (Yuniarti;
Rusmilawaty; Tunggal, 2015).
2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
Dalam materi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III,
disebutkan bahwa PNS yang profesional adalah PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai
– nilai dasar profesi PNS sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai–nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
2.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;
16
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
2.2.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau faham kecintaan manusia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Adapun nilai-
nilai yang terkandung di dalam nasionalisme di bagi atas 5 pancasila dengan butir-
butirnya sebagai berikut:
a. Sila Pertama (Ketuhanan yang Maha Esa)
1) Percaya dan taqwa kepada tuhan yang maha esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
2) Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama.
3) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan.
4) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
b. Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab)
1) Berani membela kebenaran dan keadilan.
2) Mengakui persamaan hak dan persamaan kewajiban antar sesama manusia.
3) Mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
5) Tidak semena-mena terhadap orang lain
c. Sila Ketiga (Persatuan Indonesia)
1) Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan dan keseimbangan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3) Cinta tanah air dan bangsa.
4) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
5) Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika.

17
d. Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan)
1) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

e. Sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)


1)Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan gotong royong.
2)Bersikap adil.
3)Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-
hak orang lain.
4)Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
2.2.3 Etika Publik
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di
dalam institusi yang adil. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau
buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
kewajiban yang baik atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika
publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik
menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral
dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan,
dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi
modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi
tindakan integritas publik. Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk
dapat menjadi pelayan publik yang beretika.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi
teknis dan kepemimpinan, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu
18
dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika,
pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai
kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam
wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari
penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan dan menyadari bahwa
jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di
dunia namun juga di akhirat.
2.2.4 Komitmen Mutu

LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin


mutu yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang digunakan untuk
mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja sehingga dapat memberi
kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Sebagaimana terkait dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat
indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
19
c. Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
d. Berorientasi Pada Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi
kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung) yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap) yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan) yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat
dipercaya;
5) Empaty yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa
mutu mencerminkan nilai keunggulan produk / jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bahkan melampaui
harapannya. Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan
melibatkan seluruh komponen organisasi untuk senantiasa melakukan perbaikan
mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Target utama kinerja aparatur yang

20
berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang
menerima layanan. Mutu kerja aparatur dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dewasa ini masih banyak yang tidak mengindahkan peraturan
perundang-undangan.

2.2.5 Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan
luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam
ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda
untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja

21
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia
sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya

22
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari
apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, selalu ingat
bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan
sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual
yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi
dan misi yang baik, sehingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses
atau usaha terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik agar dapat
dipertanggungjawabkan secara publik.
2.2.6 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai


Aparatur Sipil Negara yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri
atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK).
PNS berhak memperoleh:
a. Gaji, tunjangan dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
23
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan kompetensi.
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
 Gaji dan tunjangan;
 Cuti;
 Perlindungan; dan
 Pengembangan kompetensi.
Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
 Jaminan kesehatan;
 Jaminan kecelakaan kerja; dan
 Jaminan kematian dan bantuan hukum.
2.2.7 WoG

WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan


integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems
yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang
melekat seperti tidak jelas sebabnya, multi dimensi serta menyangkut perubahan
perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah E-
Government. E-Government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang
diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar
hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang
diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
efisien dan efektif.
b. Hemat anggaran dan tepat waktu.
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi
akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang.

24
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan
publik juga meningkat.
2.2.8 Pelayanan Publik

Amanat UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik menjadi


tanggung jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan
kepercayaan publik kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah
memberikan layanan kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumber
daya manusia serta bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia
yang dimiliki oleh pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki
fungsi sebagai pelayan publik yang bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga
unsur penting dalam pelayanan public yaitu organisasi penyelenggara pelayanan
publik, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima yaitu:
a. Partisipatif;
b. Transparan;
c. Responsif;
d. Non Diskriminatif;
e. Mudah dan Murah;
f. Efektif dan Efisien;
g. Aksesibel; dan
h. Akuntabel dan Berkeadilan.

25
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Gagasan Kreatif


Berdasarkan Solusi Kreatif yang telah dipaparkan, maka berikut ini adalah
rancangan kegiatan sebagai pemecahan isu:
Unit Kerja : Puskesmas lasolo
Isu yang diangkat : Pembentukan Kader Remaja Putri (Kejari) Dalam
Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di
Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo
Judul : Optimalisasi Pemberian Tablet tambah darah pada
remaja Putri Mellui Kader remaja Putri (KEJARI) di
Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo
Kegiatan : - Meggalang Komitmen bersama
- Membuat Format Data Remaja Putri
- Menginventarisir Data Remaja Putri
- Membuat Kartu kontrol Tablet tambah darah
- Pembentukan Kader Remaja putri (KEJARI)
- Pendistribusian Tablet tambah darah Melalui Kader
Remaja Putri (KEJARI)
- Pelaksanaan Evaluasi
3.2 Deskripsi
Berikut ini Deskripsi rancangan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi di Puskesmas
Lasolo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe utara

26
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi

Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi Mata
No Kegiatan Output/Hasil TerhadapVisi Dan Dengan Nilai
Kegiatan Diklat
Misi Organisasi Organisasi
1. Menggalang 1.Melakukan Terlaksananya 1. Akuntabilitas: Dalam 1) Meningkatkan 1. Aktif dalam
Komitmen Konsultasi kegiatan melakukan konsultasi dengan pelayanan kesehatan pelayanan dan
Bersama dengan Pimpinan pimpinan, saya menjelaskan yang bermutu, kerja sama
secara jelas dan bertanggung berkeadilan serta lintas program
jawab tentang rancangan terjangkau oleh dan lintas
kegiatan aktualisasi yang akan masyarakat. sektor.
dilakukan.
konsultasi 2. Nasionalisme: Pada saat 2) Meningkatkan serta 2. Orientasi
dengan berkonsultasi saya mengembangkan upaya pegawai
pimpinan menggunakan bahasa Indonesia kesehatan berbasis puskesmas
yang baik dan benar masyarakat dengan menuju ASN
kerjasama lintas teladan.
program dan lintas
sektor.

27
3. Etika Publik: Dalam 3) Mengembangkan
menyampaikan rencana inovasi pelayanan
kegiatan, saya menyampaikan kesehatan secara
rencana kegiatan dengan sopan profesional untuk
dan ramah, menghargai mendukung
komunikasi dan konsultasi terwujudnya
kepada pimpinan dan berpakaian Kecamatan Lasolo
dengan rapi dan sesuai aturan. sehat
4. Komitmen Mutu: Dalam
berkonsultasi dengan pimpinan
saya mengefisienkan
5. Anti Korupsi: Dalam
menyampaikan rencana
kegiatan, saya menunjukkan
sikap Berani dan tetap terus
bekerja keras dan mencatat hasil
konsultasi dengan jujur
2. Membuat Adanya 1. Akuntabilitas: Dalam
Laporan hasil Laporan hasil membuat laporan hasil
konsultasi konsultasi dari konsultasi saya bertanggung
dengan pimpinan pimpinan jawab, jelas dan konsisten.

28
2. Nasionalisme: Dalam
membuat laporan hasil
konsultasi saya menunjukkan
cinta bahasa Indonesia
3. Etika Publik: Dalam
membuat laporan hasil
konsultasi saya menunjukkan
Tidak Diskriminatif
4. Komitmen Mutu: Dalam
membuat laporan hasil
konsultasi lebih Efisien
5. Anti Korupsi: Dalam
membuat laporan hasil
konsultasi dengan pimpinan
saya menerapkan kerja keras
3. Melakukan Adanya 1. Akuntabilitas: Dalam
Koordinasi Dukungan melakukan koordinasi dengan
Dengan Kepala Dari Kepala Kepala Desa lebih menerapkan
Desa Desa Kejelasan

29
2.Nasionalisme: Cinta Bahasa
Indonesia mggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
3. Etika Publik: Dalam
melakukan koordinasi dengan
Kepala Desa menerpkan sikap
Sopan Santun
4.Komitmen Mutu: melakukan
koordinasi sebagai komitmen
terhadap kualitas pelayanan dan
mengedepankan kualitas mutu

5.Anti Korupsi: Dengan adanya


pertemuan ini, menerapkan
kejujuran dan tanggung jawab
4. Melakukan Adanya 1.Akuntabilitas: tanggung
Diskusi dengan kesepakatan jawab, kejelasan melakukan
rekan-rekan bersama diskusi dengan rekan-rekan
petugas petugas

30
kesehatan terkait 2.Nasionalisme: Cinta Bahasa
kegiatan Indonesia mggunakan bahasa
aktualisasi Indonesia yang baik dan benar

3. Etika Publik: jujur dan


terbuka dalam melakukan
diskusi dengan rekan petugas
serta tutur kata dan sikap sopan
santun
4. Komitmen Mutu: dalam
melakukan diskusi dengan rekan
rekan petugas lebih Responsif
5. Anti Korupsi: dalam
melakukan diskusi dengan rekan
rekan petugas berlaku adil
dengan rekan lainnya
2 Membuat 1. Mencari Terkumpulnya 1.Akuntabilitas: Dalam 1.Meningkatkan 1. Objektif
Format data literatur Format literatur mengumpulkan literatur format pelayanan kesehatan dalam
Remaja Putri data Remaja Format data data remaja putri saya yang bermutu, memberikan
Putri Remaja Putri melakukan secara transparan berkeadilan serta pelayanan
terjangkau oleh kesehatan.

31
masyarakat.

2. Nasionalisme: Cinta tanah air 2. Objektif dalam 2. Layanan


dalam mencari literatur format memberikan pelayanan bermutu,
data remaja putri kesehatan dengan terjangkau,
memelihara dan adil dan
meningkatkan mutu, terjangkau
pemerataan dan oleh
keterjangkauan masyarakat.
3. Etika Publik: Dalam pelayanan kesehatan
mengakses bahan materi dari yang diselenggarakan
situs-situs resmi, buku dan
jurnal terpublikasi, agar materi
yang dikumpulkan benar,
terbarukan dan jujur
4.Komitmen Mutu dalam
membuat Format harus Efektif
dan Inovatif sehingga mudah
dipahami

32
5. Anti Korupsi Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan
mandiri dalam menyediakan
Format data Remaja Putri
2. Menyusun Tersusunnya 1. Akuntabilitas: Dalam
Format data Format data Menyusun Format data, saya
Remaja Putri Remaja Putri menunjukkan sikap tanggung
jawab, kejelasan dan konsisten.
2. Nasionalisme: saya bekerja
keras Dalam Menyusun Format
data Remaja Putri
3. Etika Publik: Dalam
Menyusun Format data lebih
Cermat
4.Komitmen Mutu: efektif dan
Inovatif dalam menyusun
format data rermaja putri
5.Anti Korupsi: Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan
mandiri dalam menyediakan
Format data

33
3. Mencetak Tersedianya 1. Akuntabilitas: Dalam
Format data Format Data mencetak Format Data, saya
Remaja Putri Remaja Putri membentuk sikap tanggung
jawab dan berintegritas.
2. Nasionalisme: Dalam
mencetak Format data remaja
putri saya lakukan sebagai
perwujudan
profesionalitas hasil
kerja.
3. Etika Publik: Dalam
mencetak Format Data lebih
Cermat dan Teliti
4. Komitmen Mutu Dalam
mencetak Format Data Remaja
putri menggunakan waktu
seefektif dan seefisien mungkin.
5. Anti Korupsi: Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan
mandiri dalam menyediakan
Format Data

34
3. Menginventarisir 1. Koordinasi Adanya respon 1. Akuntabilitas: Dalam 1. Meningkatkan 1. Objektif
Data Remaja dengan RT yang diberikan melakukan koordinasi dengan pelayanan kesehatan dalam
Putri dari RT RT lebih menerapkan Kejelasan yang bermutu, memberikan
berkeadilan serta pelayanan
terjangkau oleh kesehatan.
masyarakat.
2.Nasionalisme: Cinta Bahasa 2. Objektif dalam 2. Layanan
Indonesia mggunakan bahasa memberikan pelayanan bermutu,
Indonesia yang baik dan benar kesehatan dengan terjangkau,
memelihara dan adil dan

3. Etika Publik: Dalam meningkatkan mutu, terjangkau

melakukan koordinasi dengan pemerataan dan oleh

RT menerapkan sikap Sopan keterjangkauan masyarakat.

Santun pelayanan kesehatan

4.Komitmen Mutu: melakukan yang diselenggarakan

koordinasi dengan RT terhadap


kualitas pelayanan dan
mengedepankan kualitas mutu

35
5.Anti Korupsi: Dengan adanya
pertemuan ini, dapat
memunculkan rasa peduli
2. Menyebarkan Tersebarnya 1. Akuntabilitas: Dalam
Format Data format data Menyebarkan Format data harus
Remaja Putri Remaja putri ada kejelasan dalam Pengisian
pengisian data Remaja Putri
2. Nasionalisme: Dalam
Menyebarkan Format data
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar

3. Etika Publik: Dalam


Menyebarkan Format data
memberikan layanan kepada
publik dengan tepat dan berdaya
guna
4. Komitmen Mutu : Dalam
Menyebarkan Format data
seefektif dan seefisien mungkin.

36
5. Anti Korupsi: Dalam
Menyebarkan Format data saya
bekerja keras dan bertanggung
jawab.
3. Kunjungan Terlaksananya 1. Akuntabilitas: Dalam
Rumah Pada Kunjungan melaksanakan Kunjungan
Remaja Putri pada Remaja Rumah saya lebih Transparansi
Putri 2. Nasionalisme: Dalam
melaksanakan Kunjungan
Rumah menanamkan Kerja
Keras
3. Etika Publik : Pada Saat
Kunjungan Rumah menerapkan
sikap Sopan Santun
4. Komitmen Mutu Dalam
melaksanakan Kunjungan
Rumah saya bertindak seefektif
dan seefisien mungkin.
5. Anti Korupsi : Dalam
melaksanakan Kunjungan
Rumah lebih menanamkan sikap

37
Peduli

4. Pengumpulan Adanya data 1. Akuntabilitas: Dalam


Data Remaja Remaja Putri pelaksanaan kegiatan ini saya
Putri Bertanggung Jawab
mengumpulkan data remaja
Putri
2. Nasionalisme: data remaja
yang dikumpul adalah data
yangTerpercaya
3. Etika Publik: Dalam
Pengumpulan Data Remaja Putri
saya lebih Bersikap Jujur
4. Komitmen Mutu: Dalam
Pengumpulan Data Remaja Putri
lebih Efisien

5. Anti Korupsi: Dalam


Pengumpulan Data dengan
Kerja Keras

38
4 Membuat kartu 1.Mengumpulkan Adanya materi 1.Akuntabilitas: Transparan Meningkatkan 1. objektif
kontrol Tablet literatur dan dan bahan dan Bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan dalam
Tambah darah bahan dalam Membuat kartu menyediakan materi dan bahan yang bermutu, memberikan
membuat kartu Kontrol Tablet kartu kontrol tablet tambah berkeadilan serta pelayanan
kontrol tablet Tambah darah terjangkau oleh kesehatan.
tambah darah Darah 2. Nasionalisme: Rela masyarakat. 2. layanan
Berkorban dalam bermutu,
mengumpulkan literatur terjangkau,
3. Etika Publik: Dalam adil dan
mengakses bahan materi dari terjangkau
situs-situs resmi, buku dan oleh
jurnal terpublikasi, agar materi masyarakat.
yang dikumpulkan benar,
terbarukan dan jujur
4.Komitmen Mutu: Dalam
membuat Kartu Kontrol lebih
Efektif dan Inovatif sehingga
mudah dipahami

39
5. Anti Korupsi Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan
mandiri dalam menyediakan
Kartu Kontrol
2. Membuat Tersedianya 1.Akuntabilitas:Bertanggung
Konsep Kartu Konsep dalam jawab dalam menyediakan
Kontrol tablet membuat Konsep kartu kontrol
Tambah darah Kartu Kontrol 2. Nasionalisme: Pengamalan
tablet Tambah sila ke-5 mau bekerja keras
darah
3. Etika Publik: Tidak
Diskriminatif
4.Komitmen Mutu dalam
membuat Konsep Kartu Kontrol
lebih Efektif dan Inovatif
sehingga mudah dipahami
5. Anti Korupsi Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan
mandiri

40
3. Menyusun Tersusunnya 1. Akuntabilitas: Dalam
Bagan Kartu Bagan Kartu Menyusun Bagan kartu Kontrl ,
Kontrol Tablet Kontrol Tablet saya menunjukkan sikap
Tambah darah Tambah darah tanggung jawab, kejelasan dan
konsisten.
2. Nasionalisme: Dalam
Menyusun Bagan kartu Kontrol
dengan bekerja keras
3. Etika Publik: Dalam
Menyusun Bagan kartu Kontrol
lebih Cermat
4.Komitmen Mutu: Dalam
Menyusun Bagan kartu Kontro
Seefektif dan Inovatif
5.Anti Korupsi: Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan
mandiri dalam Menyusun Bagan
kartu Kontrol Tablet Tambah
darah
4. Mencetak Tersedianya 1. Akuntabilitas: Dalam
kartu kontrol kartu kontrol mencetak Kartu Kontrol, saya

41
Tablet tambah Tablet tambah membentuk sikap tanggung
darah darah jawab dan berintegritas.

2. Nasionalisme: Dalam
mencetak Kartu Kontrol Rela
Berkorban dan tidak
diskriminatif
3. Etika Publik: Dalam
mencetak Kartu Kontrol lebih
Cermat dan Teliti
4. Komitmen Mutu Dalam
mencetak Kartu Kontrol saya
bertindak seefektif dan seefisien
mungkin.
5. Anti Korupsi: Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan
mandiri dalam mencetak Kartu
Kontrol
5 Pembentukan 1. Tersedianya 1. Akuntabilitas: Dalam 1) Meningkatkan 1.senantiasa
Kader Remaja Mengidentifikasi data Remaja Mengidentifikasi Kader Remaja pelayanan kesehatan meningkatkan
Putri (KEJARI) Kader Remaja putri yang Putri tanggung jawab, dengan yang bermutu, kesehatan
Putri akan dipilih adanya kejelasan berkeadilan serta perorangan,

42
menjadi Kader terjangkau oleh keluarga,
masyarakat . masyarakat
dan
lingkungan
2. Nasionalisme: Dalam
Mengidentifikasi Kader Remaja
Putri meggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
3. Etika Publik: Dalam
Mengidentifikasi Kader Remaja
Putri terhadap pimpanan lebih
menghargai dan sopan santun
menjelaskan nama-nama remaja
putri yang akan dipilih menjadi
Kader remaja putri
4. Komitmen Mutu: efektif dan
efisien pada Dalam
Mengidentifikasi Kader Remaja
Putri

43
5. Anti Korupsi: Dalam
Mengidentifikasi Kader Remaja
Putr lebih Kerja Keras
2.Menyusun Adanya 1. Akuntabilitas: Dalam
Konsep Struktur Menyusun Konsep Pemilihan
Pemilihan Kader organisasi Kader Remaja Putri tanggung
Remaja Putri KEJARI jawab, dengan adanya kejelasan
2. Nasionalisme: Dalam
Menyusun Konsep Pemilihan
Kader Remaja Putri
meggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dan rela
berkorban
3. Etika Publik: Dalam
Menyusun Konsep Pemilihan
Kader Remaja Putri Lebih
Cermat dan jujur
4. Komitmen Mutu: Dalam
Menyusun Konsep Pemilihan
Kader Remaja Putri efektif dan
efisien dan Berinovatif

44
5. Anti Korupsi: Dalam
Menyusun Konsep Pemilihan
Kader Remaja Putri lebih Kerja
Keras dan Mandiri
3. Pemilihan Adanya Kader 1.Akuntabilitas: Dalam
Kader Remaja Remaja putri pemilihan Kader Remaja putri
Putri Terpilih saya Lebih transparansi dan
jelas dalam hal ini kader yang
terpilih bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugasnya
sebagai kader remaja putri

2.Nasionalisme Dalam 2) Meningkatkan serta 2. objektif


pemilihan KaderRemaja putri mengembangkan upaya dalam
Menjaga Ketertiban dan kesehatan berbasis memberikan
menghargai pendapat Orang lain masyarakat dengan pelayanan
kerjasama lintas kesehatan
program dan lintas
sektor.

45
3. Etika Publik: Dalam 3) Meningkatkan
pemilihan Kader Remaja putri kesehatan perorangan,
Secara terbuka dengan sikap keluarga, masyarakat
sopan santun dan lingkungan dengan
mendorong
kemandirian
masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat.
4. Komitmen Mutu: Dalam
pemilihan Kader Remaja putri
lebih Responsif
5. Anti Korupsi: Dalam
pemilihan Kader Remaja putri
harus adil dan bertanggung
Jawab
4. Melatih cara Kader Remaja 1. Akuntabilitas: Dalam
pengisian kartu Putri Melatih pengisian Kartu kontrol
kontrol tablet Mengetahui tanggung jawab, kejelasan
tambah darah tata Cara materi

46
pengisian 2. Nasionalisme: Cinta Bahasa
kartu kontrol Indonesia mggunakan bahasa
tablet tambah Indonesia yang baik dan benar
darah
3. Etika Publik: Dalam Melatih
pengisian Kartu kontrol saya
menjawab dengan sopan dan
saling menghargai ketika ada
pertanyaan dari kejari
4. Komitmen Mutu: efektif dan
efisien pada saat melatih kader
dalam pengisian kartu kontrol
5. Anti Korupsi: Cermat dan
jujur Dalam Melatih pengisian
Kartu kontrol
5. Pemberian SK Adanya 1. Akuntabilitas: Dengan
Kader Remaja Kesepakatan adanya SK maka Kader Remaja
Putri Melaksanakan Putri Lebih Bertangung Jawab
Tugas sebagai melaksnakan tugasnya

47
Kader Remaja 2. Nasionalisme: Rela
Putri berkorban dan komitmen untuk
mewujudkan Remaja sehat
3. Etika Publik : Dalam
Kegiatan Pemberian Surat
keputusan kepala Desa Kepada
Kader remaja Putri adanya
terwujud kesepakatan bersama
serta bersikap saling mendukung
dan menghargai

4. Komitmen Mutu: Efektif


dalam melaksanakan Tugas
sebagai Kader
5. Anti Korupsi: Dengan
adanya Kesepakatan lebih
bertindak berani dan Peduli
6 Pendistribusian 1. Mengarahkan Kader lebih 1. Akuntabilitas: Dalam Objektif dalam 1. senantiasa
Tablet Tambah Kader untuk mengerti dan Mengarahkan Kader untuk memberikan pelayanan meningkatkan
Darah melalui pendistribusian terarah dalam pendistribusian tablet tambah kesehatan dengan kesehatan
Kejari tablet tambah pendistribusian darah , saya menunjukkan sikap memelihara dan perorangan,

48
darah tablet tambah tanggung jawab, kejelasan dan meningkatkan mutu, keluarga,
darah konsisten. pemerataan dan masyarakat
keterjangkauan dan
pelayanan kesehatan lingkungan
yang diselenggarakan.
2. Nasionalisme Dalam 2. Objektif
Mengarahkan Kader untuk dalam
pendistribusian tablet tambah memberikan
darah saya menghimbau untuk pelayanan
saling gotong royong kesehatan
3. Etika Publik: Dalam
Mengarahkan Kader untuk
pendistribusian tablet tambah
darah menerapkan saling
percaya dan Menghargai
4. Komitmen Mutu: Dalam
Mengarahkan Kader untuk
pendistribusian tablet tambah
darah saya lebih seefisien dan
seefektif berkoordinasi dengan
Kejari

49
5. Anti Korupsi: Dalam
Mengarahkan Kader untuk
pendistribusian tablet tambah
darah saya mrnerapkan kerja
keras, peduli dan tanggung
jawab
2. Penyerahan Kader Remaja 1. Akuntabilitas: Dalam
tablet tambah Putri Penyerahan Tablet Tambah
darah pada (KEJARI) darah , saya menunjukkan sikap
KEJARI Menerima tanggung jawab, kejelasan dan
tablet Tambah konsisten.
darah 2. Nasionalisme Dalam
Penyerahan Tablet Tambah
darah saya menanamkan jiwa
saling gotong royong
3. Etika Publik: Dalam
Penyerahan Tablet Tambah
darah menerapkan saling
percaya dan Menghargai

50
4. Komitmen Mutu: Dalam
Penyerahan Tablet Tambah
darah lebih seefisien dan
seefektif
5. Anti Korupsi: Dalam
Penyerahan Tablet Tambah
darah lebih peduli
3. Menyalurkan Remaja Putri 1. Akuntabilitas – kejelasan
Tablet tambah Menerima dan dalam Pembagian Tablet tambah
darah pada Mengkonsumsi darah
Remaja Putri Tablet Tambah 2. Nasionalisme – pengamalan
Darah sila ke-5 mau bekerja keras

3. Etika Publik – memberikan


layanan kepada publik dengan
tepat dan berdaya guna
4. Komitmen mutu – dalam
Pembagian Tablet tambah darah
peningkatan mutu lebih efektif

51
5. Anti Korupsi: dalam
Pembagian Tablet tambah darah
menanamkan nilai KeJujuran
Peduli dan tanggung jawab

4. Pengisian Adanya 1. Akuntabilitas: Dalam


Kartu kontrol laporan Terima Pengisian kartu kontrol lebih
tablet Tambah dan minum Transfaransi
darah tablet tambah 2. Nasionalisme: Dalam
darah pada Pengisian kartu kontrol
remaja putri menanamkan jiwa Rela
Berkorban
3. Etika Publik: Dalam
Pengisian Kartu Kontrol Lebih
cermat
4. Komitmen Mutu: Dalam
Pengisian Kartu Kontrol harus
seefisien dan seefektif

52
5. Anti Korupsi: dalam
Pengisian Kartu Kontrol
menanamkan nilai KeJujuran
Peduli dan tanggung jawab
7 Melakukan 1.Mengumpulkan Terkumpulnya 1. Akuntabilitas: Dalam Meningkatkan Layanan
Evaluasi Kartu kontrol Kartu kontrol pelaksanaan kegiatan ini saya kesehatan perorangan, bermutu,
tablet tambah Tablet Tambah Bertanggung Jawab dan kerja keluarga, masyarakat terjangkau,
darah darah keras Mengumpulakan Kartu dan lingkungan dengan adil dan
kontrol tablet tambah darah mendorong terjangkau
2. Nasionalisme: Dalam kemandirian oleh
Mengumpulkan Kartu kontrol masyarakat untuk hidup masyarakat.
tablet tambah darah saya bersih dan sehat serta
mengedepankan etos kerja yang terjangkau oleh
tinggi dan amanah masyarakat.
3. Etika Publik: Dalam
Mengumpulkan Kartu kontrol
tablet tambah darah saya lebih
Cermat dan disiplin
4. Komitmen Mutu: Dalam
Mengumpulakan Kartu kontrol
tablet tambah darah lebih

53
Efisien dan efisien
5. Anti Korupsi: Dalam
Mengumpulakan Kartu kontrol
tablet tambah darah saya
mengedepankan nilai kejujuran
dan tanggung jawab
2. Merekap Kartu Adanya Hasil 1. Akuntabilitas: Dalam
kontrol tablet Rekapan Merekap Kartu kontrol tablet
tambah darah Tablet Tambah tambah darah saya
Darah mengedepankan kejelasan dan
konsistensi
2. Nasionalisme: Dalam
Merekap Kartu kontrol tablet
tambah darah menanamkan jiwa
Rela Berkorban

3. Etika Publik: Dalam


Merekap Kartu kontrol tablet
tambah darah saya lakukan
dengan benar dan cermat dalam
melihat kesesuaian di kartu
kontrol tablet tambah darah.

54
4. Komitmen Mutu: Dalam
Merekap Kartu kontrol tablet
tambah darah harus seefisien
dan seefektif
5. Anti Korupsi: Dalam
Merekap Kartu kontrol tablet
tambah darah saya lakukan
secara jujur dan cermat dengan
memperhatikan kebenaran
dalam pengisian kartu kontrol

3. Membuat Adanya 1. Akuntabilitas Bertanggung


Laporan Tablet Laporan tablet jawab dalam Membuat Laporan
Tambah Darah tambah Darah Tablet Tambah Darah

2. Nasionalisme pengamalan
sila ke-5 mau bekerja keras

3. Etika Publik Dalam


Membuat Laporan Tablet
Tambah Darah Lebih saya
menerapkan Nilai Kejujuran dan

55
Cermat
4. Komitmen mutu : Dalam
Membuat Analisis dan Laporan
Tablet Tambah Dara hEfektif
dan Inovatif sehingga
5. Anti Korupsi: Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan
mandiri dalam membuat
Analisis dan laporan hasil
evaluasi

3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Adapun Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi adalah sebagai berikut:

56
Tabel 3.2
Jadwal Aktualisasi
JULI 2021 AGUSTUS 2021
NO
KEGIATAN 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Menggalang
Komitmen bersama
2 Membuat Format
Data Remaja Putri
3 Menginventarisir
Data Remaja Putri
4 Membuat Kartu
kontrol Tablet
tambah darah
5 Pembentukan Kader
Remaja putri
(KEJARI)
6 Pendistribusian
Tablet tambah darah
Melalui Kader
Remaja Putri
(KEJARI)
7 Pelaksanaan
Evaluasi

Keterangan: Waktu Libur


Pelaksanaan Kegiatan

57
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

4.1 Kendala Dan Antisipasi


Tabel 4.1
Kendala Dan Antisipasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kendala Antisipasi

1. Menggalang 1.Melakukan Pimpinan Dalam hal ini Meminta


Komitmen Konsultasi dengan kepala Puskesmas Kesediaan Waktu
Bersama Pimpinan memiliki kesibukan untuk koordinasi
2. Membuat hasil sangat padat melalui
konsultasi dengan komunikasi via
pimpinan telepon
3. Melakukan Tidak memiliki nomor penulis kerumah
Koordinasi Dengan kontak kepala desa Sekertaris Desa
Kepala Desa untuk berkomunikasi Meminta Nomor
meminta kesedian Kontak kepala
Waktu bertemu dan Desa, Dan
mengunjungi di Rumah kemudian
kediaman sedang tidak menghubungi
berada ditempat melalui Via Wa
meminta kesedian
waktu bertemu
untuk melakukan
koordinasi
4. Melakukan
Diskusi dengan tidak ada tidak ada
rekan-rekan petugas

58
kesehatan untuk
melaksanakan
rancangan kegiatan
aktualisasi
2 Membuat 1. Mencari literatur keterbatasan jaringan Memakai Wifi
Format data Format data Remaja dalam hal in searcing Kantor dan
Remaja Putri internet lambat akhirnya jaringan
Putri internet lancar
2. Menyusun
Format data Remaja tidak ada tidak ada
Putri
3. Mencetak Format
tidak ada tidak ada
data Remaja Putri
3. Menginvent 1. Koordinasi
tidak ada tidak ada
arisir Data dengan RT
Remaja 2. Menyebarkan ada beberapa remaja menitipakan
Putri Format Data Remaja putri yg tidak berada format pada
Putri dirumah anggota keluarga
3. Kunjungan
Rumah Pada Remaja tidak ada tidak ada
Putri
4. Pengumpulan
tidak ada tidak ada
Data Remaja Putri

4 Membuat 1.Mengumpulkan
kartu bahan dalam
kontrol membuat kartu tidak ada tidak ada
Tablet kontrol tablet
Tambah tambah darah
darah 2. Membuat Konsep
Kartu Kontrol tablet tidak ada tidak ada
Tambah darah

59
3. Menyusun Bagan sedikit kesulitan dalam lebih teliti, dan
Kartu Kontrol Tablet menyusun bagan kartu hati- hati dalam
Tambah darah kontrol menyusun Bagan
4. Mencetak kartu pada saat mencetak menggunakan
kontrol Tablet tidak sesuai warna yang printer kantor
tambah darah dikonsep
5 Pembentuka 1. Mengidentifikasi
tidak ada tidak ada
n Kader Kader Remaja Putri
Remaja
2.Menyusun Konsep
Putri Pemilihan Kader tidak ada tidak ada
(KEJARI) Remaja Putri
3. Pemilihan Kader
Remaja Putri tidak ada tidak ada

4. Melatih cara
pengisian kartu
tidak ada tidak ada
kontrol tablet
tambah darah
5. Pemberian SK dalam penyerahan SK penyerahan Sk
Kader Remaja Putri Kepla Desa Andumowu diWakili oleh
sedang keluar kota Sekretaris Desa
6 Pendistribus 1. Mengarahkan
ian Tablet Kader untuk
tidak ada tidak ada
Tambah pendistribusian
Darah tablet tambah darah
melalui 2. Penyerahan tablet
Kejari tambah darah pada tidak ada tidak ada
KEJARI
3. Menyalurkan Kader remaja putri kader remja putri
Tablet tambah darah dusun III sakit sehingga dusun I dan II
turut membantu
pada Remaja Putri tidak bisa menyalurkan
dalam

60
menyalurkan
tablet tambah
darah
4. Pengisian Kartu
kontrol tablet tidak ada tidak ada
Tambah darah
7 Melakukan 1. Mengumpulkan
Evaluasi Kartu kontrol tablet tidak ada tidak ada
tambah darah
2. Merekap Kartu
kontrol tablet tidak ada tidak ada
tambah darah
3. Membuat Laporan
Tablet Tambah tidak ada tidak ada
Darah

4.2 Hasil Aktualisasi


Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) Di Wilayah Kerja Puskesmas lasolo
memiliki tujuan yaitu, peserta mampu menerapkan nilai - nilai ANEKA yang
telah dipelajari selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan mampu
menganalisis dampak penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 19 Juli s/d 19 Agustus
Diwilyah kerja Puskesmas Lasolo Desa Andumowu Kecamatan Lasolo Kabupaten
Konawe Utara. Pelaksanaan Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ini dilaksnakan sebagai
berikut:

61
Tabel 4.2
Realisasi kegiatan yang dilaksanakan pada tahap aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
ANEKA

Tahapan Waktu
No Kegiatan Output/Hasil Keterangan
Kegiatan Pelaksanaan

1. Menggalang 1.Melakukan Terlaksanany


Komitmen Konsultasi dengan 19 Juli 2021 a kegiatan
Bersama Pimpinan konsultasi
dengan
pimpinan
2. Membuat Adanya
Laporan hasil 19 Juli 2021 Laporan hasil
konsultasi dengan konsultasi
pimpinan dari pimpinan Terlaksana
3. Melakukan Adanya sesuai
Koordinasi Dengan 21 Juli 2021 Dukungan Rancangan
Kepala Desa Dari Kepala
Desa
4. Melakukan Adanya
Diskusi dengan kesepakatan
rekan-rekan 21 Juli 2021 bersama
petugas kesehatan
terkait kegiatan
aktualisasi
2 Membuat 1. Mencari Terkumpulny
Format literatur Format 22 Juli 2021 a literatur
data data Remaja Putri Format data
Remaja Remaja Putri
Putri 2. Menyusun Tersusunnya
Format data 23 Juli 2021 Format data Terlaksana
62
Remaja Putri Remaja Putri
3. Mencetak Tersedianya sesuai
Format data 24 Juli 2021 Format Data Rancangan
Remaja Putri Remaja Putri
3. Menginven 1. Koordinasi Adanya
tarisir Data dengan RT 26 Juli 2021 respon yang
Remaja diberikan dari
Putri RT
2. Menyebarkan 27-28 Juli 2021 Tersebarnya
Format Data format data
Remaja Putri Remaja putri Terlaksana
3. Kunjungan Terlaksanany sesuai
Rumah Pada 29-31 Juli 2021 a Kunjungan Rancangan
Remaja Putri pada Remaja
Putri
4. Pengumpulan 29-31 Juli 2021 Adanya data
Data Remaja Putri Remaja Putri
4 Membuat 1.Mengumpulkan Adanya
kartu bahan dalam 2 Agustus 2021 bahan
kontrol membuat kartu Membuat
Tablet kontrol tablet kartu Kontrol
Tambah tambah darah Tablet
darah Tambah
Darah
2. Membuat Tersedianya
Konsep Kartu 2 Agustus 2021 Konsep
Kontrol tablet dalam
Tambah darah membuat
Kartu
Kontrol tablet
Tambah
darah Terlaksana
63
3. Menyusun Tersusunnya sesuai
Bagan Kartu 3 Agustus 2021 Bagan Kartu Rancangan
Kontrol Tablet Kontrol
Tambah darah Tablet
Tambah
darah
4. Mencetak kartu Tersedianya
kontrol Tablet 4 Agustus 2021 kartu kontrol
tambah darah Tablet
tambah darah
5 Pembentuk 1. Mengidentifikasi Tersedianya
an Kader Kader Remaja Putri 5 Agustus 2021 data Remaja
Remaja putri yang
Putri akan dipilih
(KEJARI) menjadi
Kader
2.Menyusun Adanya
Konsep Pemilihan 6 Agustus 2021 Struktur
Kader Remaja Putri organisasi
KEJARI
3. Pemilihan Kader Adanya
Remaja Putri 7 Agustus 2021 Kader
Remaja putri
Terpilih Terlaksana
4. Melatih cara Kader sesuai
pengisian kartu 7 Agustus 2021 Remaja Putri Rancangan
kontrol tablet Mengetahui
tambah darah tata Cara
pengisian
kartu kontrol
tablet tambah
darah
64
5. Pemberian SK Adanya
Kader Remaja Putri Kesepakatan
7 Agustus 2021 Melaksanaka
n Tugas
sebagai
Kader
Remaja Putri
6 Pendistribu 1. Mengarahkan Kader lebih
sian Tablet Kader untuk mengerti dan
Tambah pendistribusian 9 Agustus 2021 terarah dalam
Darah tablet tambah darah pendistribusi
melalui an tablet
Kejari tambah darah
2. Penyerahan Kader
tablet tambah darah 9 Agustus 2021 Remaja Putri
pada KEJARI (KEJARI)
Menerima
tablet
Tambah
darah Terlaksana
3. Menyalurkan Remaja Putri sesuai
Tablet tambah Menerima Rancangan
darah pada Remaja 11-14 Agustus dan
Putri 2021 Mengkonsum
si Tablet
Tambah
Darah
4. Pengisian Kartu Adanya
kontrol tablet 11-14 Agustus laporan
Tambah darah 2021 Terima dan
minum tablet
tambah darah

65
pada remaja
putri
7 Melakukan 1. Mengumpulkan Terkumpulny
Evaluasi Kartu kontrol tablet 16 Agustus 2021 a kartu
tambah darah Kontrol
Tablet
Tambah
Darah Terlaksana
2. Merekap Kartu Adanya sesuai
kontrol tablet 18 Agustus 2021 Rekapan Rancangan
tambah darah Tablet
Tambah
Darah
3. Membuat Adanya
Laporan Tablet 19 Agustus 2021 Laporan
Tambah Darah tablet tambah
Darah

4.3 Penjelasan Hasil aktualisasi


Kegiatan aktualisasi ini telah dilaksanakan di Desa Andumowu yang merupakan
wilayah kerja Puskesmas Lasolo pada rentan waktu 19 Juli- 19 Agustus 2021. Dalam
kegiatan pemecahan isu kurang optimalnya pemberian Tablet tambah darah pada remaja
putri, telah dilakukan 7 (tujuh) kegiatan, adapun penjelasan pelaksanaan kegiatan untuk
memecahkan isu, dapat diuraikan sebagai berikut:
Judul kegiatan 1 Menggalang Komiten Bersama
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 19-21 Juli 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan  Foto-Foto kegiatan
 Surat Rekomondasi Melaksanakan aktualisasi
 Laporan Hasil Konsultasi
 Surat Perintah Tugas

66
Tahapan Kegiatan  Melakukan Konsultasi dengan Pimpinan
 Membuat hasil konsultasi dengan pimpinan
 Melakukan Koordinasi Dengan Kepala Desa
 Melakukan Diskusi dengan rekan-rekan petugas
kesehatan terkait kegiatan aktualisasi
Output Kegiatan  Terlaksananya kegiatan konsultasi dengan
pimpinan
 Adanya Laporan hasil konsultasi dari pimpinan
 Adanya Dukungan Dari Kepala Desa
 Adanya kesepakatan bersama
Uraian kegiatan yang Dilaksanakan
1. Deskripsi Kegiatan

Pelaksanaan aktualisasi dalam rangka pemecahan isu pada kegiatan


membangun komitmen bersama dimulai dengan berkonsultasi dengan pimpinan untuk
meminta persetujuan pelaksanaan kegiatan dan meminta saran teknis pelaksanaan
kegiatan. Dengan melakukan konsultasi pada pimpinan dalam hal ini kepala
puskesmas sangat mendukung dan sangat tertarik dengan kegiatan ini yakni dalam hal
ini salah satunya yaitu menunjang capaian kinerja pemberian tablet tambah darah pada
remaja putri di masa pandemi,
Dalam melakukan konsultasi dengan coach, dalam hal ini pimpanan memberikan
Surat Perintah Tugas Kepada Kepala Desa Andumowu untuk koordinasi terkait
kegiatan yang akan dilakukan didesa setempat, Dan Setelah Saya mendapatkan surat
Perintah tugas dari pimpinn, sebelumnya saya membuat janji dengan kepala Desa
melalui media chating Via Whatsapp Untuk Koordinasi dengan Kepala Desa, dalam
Koordinasi dengan Kepala desa terkait kegiatan yang akan saya laksanakan diberikan
dukungan penuh dalam hal ini pelaksanaan pembentukan kader remaja putri serta
Kepala Desa Akan Memberikan SK kader remaja Putri, dan kepala desa Sangat
Bangga Karena dijadikan wilayahnya sebagai salah satu desa percontohan.
Kemudian saya melakukan diskusi dengan Rekan-Rekan Petugas dalam hal ini
pembentukan kader Remaja Putri terhadap pemberian tablet tambah darah remaja putri
dilakukan di setiap Desa, teman-teman menyetujui kegiatan ini. Dalam melakukan

67
diskusi yakni ada rekan bidan desa, perawatdesa, serta pemegang program Promosi
kesehatan, teman-teman siap membantu kegiatan ini.
Dengan adanya dukungan dan persetujuan dari pimpinan baik Kepala Desa Serta
Rekan-rekan petugas kesehatan merupakan kegiatan awal pembentukan Kader Remaja
Putri Dalam Pemberian Tablet Tambah darah Pada remaja putri. Pelaksanaan tahapan
kegiatan selalu menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan.
2. Uraian Kegiatan Yang Memuat Keterkaitan Nilai Dasar
2.1 Melakukan Konsultasi dengan Pimpinan

Gambar 4.1 kegiatan Konsultasi dengan Pimpinan

Gambar 4.2 Surat Rekomondasi Melaksanakan aktualisasi

68
 Akuntabilitas
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan, saya menjelaskan secara
jelas dan bertanggung jawab Terhadap kesepakatan bersama untuk kelancaran
Aktualisasi
 Nasionalisme
Pada saat berkonsultasi Dengan pimpinan saya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
 Etika Publik
Dalam melakukan Konsultasi dengan Pimpinan saya bersikap dengan
sopan dan ramah, menghargai komunikasi dan konsultasi kepada pimpinan
dan berpakaian dengan rapi sesuai aturan.
 Komitmen Mutu
Dalam berkonsultasi dengan pimpinan saya lebih mengefisienkan waktu
dalam hal ini mengingat pimpinan banyak kegiatan
 Anti Korupsi
Dalam konsul tasi dengan Pimpinan saya menunjukkan sikap Berani
dan tetap terus bekerja keras dan mencatat hasil konsultasi dengan jujur

2.2 Membuat Laporan Hasil konsultasi dengan pimpinan

Gambar 4.3 Membuat laporan hasil konsultasi dengan pimpinan

69
 Akuntabilitas
Dalam menyusun laporan Hasil Konsultasi dengan Pimpinan
menggunakan kata kata yang sederhana dan dapat bertanggung jawab, jelas dan
konsisten.
 Nasionalisme
Dalam Membuat Laporan hasil Konsultasi dngan Pimpinan saya buat
dengan menggunakan Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan sehingga
mudah dipahami dan jelas.
 Etika Publik
Dalam Menyusun laporan hasil secara keseluruhan, baik
menguntungkan maupun merugikan atau dengan kata lain tidak diskriminatif.
 Komitmen Mutu
Pada saat membuat laporan hasil Konsultassi dengan Pimpinan saya
menggunakan waktu seefisien mungkin.
 Anti Korupsi
Dalam Menyusun laporan hasil Konsultasi Dengan Pimpinan saya
bekerja keras dalam merampungkan hasil hasil konsultasi dengan pimpinan.

2.3 Melakukan Koordinasi Dengan Kepala Desa

Gambar 4.4 Koordinasi Dengan kepala Desa

70
Gambar 4.5 Surat Perintah Tugas
 Akuntabilitas
Dalam melakukan koordinasi dengan Kepala Desa lebih menerapkan
Kejelasan dalam hal ini Kegiatan Pembentukan kader remaja Putri Di desa
Andumowu dapat disetujui oleh Kepala Desa
 Nasionalisme
Dalam Melakukan Koordinasi Dengan kepala Desa Meggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam hal ini Cinta Bahasa Indonesia
 Etika publik
Dalam Melakukan Koordinasi Dengan kepala menerapkan sikap Sopan
Santun
 Komitmen mutu
Dalam melakukan koordinasi Dengan Kepala desa sebagai komitmen
terhadap kualitas pelayanan dan mengedepankan kualitas mutu
 Anti korupsi
Dalam melakukan koordinasi dengan Kepala Desa saya mengedepankan
kejujuran dan tanggung jawab dengan memberikan penjelasan yang singkat
namun dapat dipahami dengan baik oleh Kepala Desa.
71
2.4 Melakukan Diskusi Dengan Rekan-Rekan Petugas Kesehatan Terkait
Kegiatan Aktualisasi

Gambar 4.6 Diskusi dengan Rekan-rekan Petugas Kesehatan

 Akuntabilitas
Dalam melakukan diskusi dengan rekan-rekan Petugas saya
menyampaikan rincian kegiatan dengan penuh kejelasan sehingga Rekan-
rekan dapat memahami kegiatan yang akan saya laksaakan.
 Nasionalisme
Dalam melakukan diskusi dengan teman-teman saya memberikan
kesempatan kepada rekan-rekan petugas kesehatan untuk memberikan
pendapatnya dan menghargainya serta menggunakan bahasa Indoneia
Dengan baik dan benar.
 Etika publik
Saya melakukan diskusi dengan rekan-rekan petugas kesehatan dengan
jujur dan terbuka dengan tutur kata dan sikap sopan santun dalam
menyampaikan kegiatan yang akan saya laksanakan.

72
 Komitmen mutu
Dalam melakukan diskusi dengan rekan-rekan petugas Kesehatan saya
begitu responsif dengan pertanyaan dan pendapat dari rekan sejawat.
 Anti korupsi
Dalam melakukan diskusi dengan rekan-rekan petugas kesehatan saya
berlaku adil dengan rekan sejawat dalam hal ini baik dalam memberikan
pertanyaan maupun pendapat.
3. Manfaat Kegiatan (kontribusi terhadap visi misi dan nilai-nilai organisasi)
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Dengan melakukan Komitmen
bersama, akan tercipta satu ide dan gagasan bersama baik lintas program
maupun lintas sektoral, dalam Meningkatkan serta mengembangkan upaya kesehatan
berbasis masyarakat dengan kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan misi
Puskesmas yakni Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, berkeadilan serta
terjangkau oleh masyarakat dalam Komitmen bersama menguatkan nilai santun dalam
berinteraksi, ikhlas dalam melayani, maju dengan inovasi baru dalam Mengembangkan
inovasi pelayanan kesehatan secara profesional untuk mendukung terwujudnya
Kecamatan Lasolo sehat.
4. Keterkaitan Dengan Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan membangun komitmen bersama mempunyai keterkaitan dengan
Manajemen ASN, dimana diperlukan kemampuan ASN dalam mempersiapkan materi
yang akan disampaikan dan menjelaskan kegiatan secara jelas, terarah agar dapat
dipahami dan disetujui oleh pimpinan. Selain itu juga terdapat keterkaitan dengan
Whole of Government dalam hal ini kegiatan Membangun Komitmen bersama
merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan pihak lain dalam mencapai
kepentingan bersama dengan efektif dan efisien.
5. Analisis Dampak kegiatan
5.1 Dampak Positif
Kegiatan Komitmen bersama memupuk kerja sama lintas program dan lintas
sektoral yang mengutamakan pelayanan publiK berkualitas dengan berorientasi
pada pelayanan yang mengutamakan kepentingan masyarakat.

73
5.2 Dampak Negatif
Jika tidak mengaktualisasikan ANEKA, maka komitmen bersama tidak akan
tercipta dengan baik, misalnya pada saat konsultasi dengan pimpinan tidak
dilakukandengan sopan santun, maka pimpinan boleh jadi tidak akan menyetujui
kegiatan tersebut.

Judul kegiatan 2 Membuat Format data Remaja Putri


Tanggal Pelaksanaan 22-24 Juli 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran  Foto-Foto Kegiatan
Bukti Kegiatan  Format data Remaja Putri
Tahapan  Mencari literatur Format data Remaja Putri
Kegiatan  Menyusun Format data Remaja Putri
 Mencetak Format data Remaja Putri

Output  Terkumpulnya literatur Format data Remaja Putri


Kegiatan  Tersusunnya Format data Remaja Putri
 Tersedianya Format Data Remaja Putri
Uraian Kegiatan Yang Dilakanakan:
1. Deskripsi Kegiatan
Dalam Membuat Format data Remaja putri merupakan kegiatan dimana sebagai
alat untuk mengumpulkan data Remaja Putri dan pada kegiatan ini hal pertama yang
saya lakukan yaitu mencari literatur dan bahan dalam membuat format remaja putri
sebagai acuan atau bahan percontohan.
Pada saat bahan dan literatur tekumpul saya memilih beberapa bahan yang baik
digunakan untuk membuat format data remaja putri dan kemudian saya menyusun
format dengan isi didalamnya mencakup identitas remaja Putri
Setelah tersusun Format data remaja Putri saya konsul dengan Mentor dalam hal
ini pimpinan saya dan setelah melihat format data remaja Putri Pimpinan saya
menyetujui format di buat, dan kemudian saya mencetak Format Remaja Putri.

74
2. Uraian Kegiatan Yang Memuat Keterkaitan Nilai Dasar
2.1 Mencari literatur Format data Remaja Putri

Gambar 4.7 Mencari literatur format data remaja putri

 Akuntabilitas
Dalam mencari literatur Format data remaja Putri saya melakukan secara
transparan agar bahan yang terkumpul dapat membantu mendapatkan literatur
yng baik.
 Nasionalisme
Dalam mencari literatur Format data remaja Putri saya senantiasa
mengutamakan sumber dari dalam negeri dalam mencari literatur format data
remaja putri
 Etika Publik
Dalam mencari literatur Format data remaja Putri dengan mengakses
bahan materi dari situs-situs resmi, buku dan jurnal terpublikasi, agar materi
yang dikumpulkan benar, terbarukan dan jujur
 Komitmen Mutu
Dalam mencari literatur Format data remaja Putri dalam hal ini lebih
Efektif dan Inovatif sehingga mudah dipahami

75
 Anti Korupsi
Dalam mencari literatur Format data remaja Putri saya Peduli, tanggung
jawab, kerja keras dan mandiri untuk mendapatkan literatur yang baik sebagai
acuan.
2.2 Menyusun Format data Remaja Putri

Gambar 4.8 Menyusun format data remaja putri


 Akuntabilitas
Dalam Menyusun Format data Remaja Putri saya menunjukkan kejelasan
isi dan konsisten dalam penyusunan
 Nasionalisme
Dalam Menyusun Format data Remaja Putri saya bekerja keras terhadap
penyusunan format data remaja putri
 Etika Publik
Dalam Menyusun Format data Remaja Putri saya memperhatikan susunan
pokok-pokok bahasan secara sistematis dengan cermat
 Komitmen Mutu
Dalam Menyusun Format data Remaja Putri upaya pengembangan materi
yang telah ada, dengan menginofasikan pada Format baru
 Anti Korupsi
Dalam menyusun Format data Remaja putri secara mandiri dan
bertanggung jawab

76
2.3 Mencetak Format data Remaja Putri

Gambar 4.9 Mencetak format data remaja putri

Gambar 4.10 Format data remaja putri

77
 Akuntabilitas
Dalam Mencetak Format Data remaja Putri yang dicetak dapat saya
pertanggungjawabkan dalam hal ini cara pengisiannya.
 Nasionalisme
Dalam mencetak Format data Remaja putri, saya lakukan sebagai
perwujudan profesionalitas dimana output Format data yang dihasilkan sangat
berkualitas.
 Etika Publik
Pada saat mencetak Format data remaja putri, saya memperhatikan
kerapian dan kejelasan tulisan dengan cermat dan teliti
 Komitmen Mutu
Dalam mencetak Format data Remaja putri menggunakan waktu
seefektif dan seefisien mungkin
 Anti Korupsi
Dalam mencetak Format data Remaja putri penuh tanggung jawab, kerja
keras dan mandiri.
3. Manfaat Kegiatan (kontribusi terhadap visi misi dan nilai-nilai organisasi)

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Dengan melakukan kegiatan


membuat Format data remaja putri maka akan melatih keterampilan pegawai
sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya pegawai itu sendiri. Sesuai
dengan misi Puskesmas yakni Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
berkeadilan serta terjangkau oleh masyarakat dan Objektif dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Kontribusi terhadap Nilai Organisasi dalam Membuat Format data remaja Putri
menguatkan nilai Layanan bermutu dalam mendapatkan data remaja putri, serta
terjangkau oleh remaja putri, adil dan objektif dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
4. Keterkaitan Dengan Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan membuat format data remaja putri memiliki keterkaitan dengan
Manajemen ASN, dimana sangat diperlukan keterampilan ASN dalam membuat

78
Format data remaja putri, mulai dari mencari literatur yang sesuai dan mewakili
kebutuhan terkait boidata Remaja Putri, dan mampu terdata semua remaja putri yang ada
diwilayah desa andumowu.
5. Analisis Dampak kegiatan
5.1 Dampak Positif
Kegiatan Membuat format data remaja putri berkontribusi meningkatkan
keterampilan dalam menyusun untuk mendapatkan data remaja putri
5.2 Dampak Negatif
Jika tidak mengaktualisasikan ANEKA, maka membuat format data remaja
putri hanya akan menjadi sebuah kegiatan yang tidak memberi nilai tambah
pada sebuah hasil karya

Judul kegiatan 3 Menginventarisir Data Remaja Putri


Tanggal Pelaksanaan 26-31 Juli 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti  Foto-Foto Kegiatan
Kegiatan  Surat Perintah Tugas
 Data Remaja Putri
Tahapan  Koordinasi dengan RT
Kegiatan  Menyebarkan Format Data Remaja Putri
 Kunjungan Rumah Pada Remaja Putri
 Pengumpulan Data Remaja Putri

Output  Adanya respon yang diberikan dari RT


Kegiatan  Tersebarnya format data Remaja putri
 Terlaksananya Kunjungan pada Remaja Putri
 Adanya data Remaja Putri

79
Uraian Kegiatan Yang Dilakanakan:
1. Deskripsi Kegiatan
Dalam menginventarisir data remaja putri didesa Andumowu Merupakan
kegiatan mengumpulkan data remaja putri dalam hal ini untuk mengetahui jumlah
sasaran yang sebenarnya Sebagai tahap Awal saya Melakukan Koordinasi dengan RT
sebagaimana untuk mengetahui kegiatan yang saya akan laksanakan.
Desa Andumowu Terbagi 3 Dusun dalam setiap dusun memiliki 2 RT, Setelah
saya berkoordinasi Dengan RT, Saya diarahkan untuk mulai Menyebarkan Format data
remaja putri dari Dusun 1 sampai Dusun 3, dan dibantu beberapa RT yang tidak
memiliki kesibukan untuk membantu, dan ada beberapa Nama-nama remaja Putri dari
data perawat desa saya bawah dan meminta kepada RT juga menunjukkan rumah dari
beberapa nama-nama yang ada dalam hal ini mempermudah dalam menyebarkan
Format Data Remaja Putri.
Setelah Tersebar Format data Remaja Putri Saya melakukan Kunjungan Rumah
selama 3 hari, dalam hal ini sehari saya melakukan kunjungan 1 dusun Sekaligus
mengumpulkan Data Remaja Putri, Setelah terkumpul semua Data remaja Putri Saya
merekap data Remaja Putri sesuai dengan Dusun.
2. Uraian Kegiatan Yang Memuat Keterkaitan Nilai Dasar
2.1 Koordinasi dengan RT

Gambar 4.11 Melakukan koordinasi dengan RT


80
Gambar 4.12 Surat Perintah Tugas
 Akuntabilitas
Dalam melakukan koordinasi dengan RT penulis menyampaikan kegiatan
dengan jelas dalam hal ini akan diadakan penyebaran format data remja putri
 Nasionalisme
Dalam melakukan koordinasi dengan RT dengan meggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar Agar apa yang saya sampaikan mudah dipahami
 Etika Publik
Dalam melakukan koordinasi dengan RT saya bersikap Sopan Santun dan
menghargai masukan dan saran dalam hal ini terkait penyebaran format data
 Komitmen Mutu
Dalam melakukan koordinasi dengan RT saya mengedepankan kualitas
mutu yaitu menjelaskan pentingnya kegiatan in dilakukan secara bersama.
 Anti Korupsi
Dalam melakukan koordinasi dengan RT Serta dapat memunculkan rasa
peduli terhadap Remaja Putri untuk menciptakan generasi yang sehat.

81
2.2 Menyebarkan Format Data Remaja Putri

Gambar 4.13 Menyebarkan Format data Remaja putri

 Akuntabilitas
Dalam Menyebarkan Format data pada remaja putri ada kejelasan dalam
pengisian data Remaja Putri
 Nasionalisme
Dalam Menyebarkan Format data pada remaja menyampaikan cara
pengisiannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Etika Publik
Dalam Menyebarkan Format data pada remaja senantiasa memberikan
layanan kepada publik dengan tepat dan berdaya guna
 Komitmen Mutu
Dalam Menyebarkan Format data pada remaja dengan menggunakan
waktu seefektif dan seefisien mungkin
 Anti Korupsi
Dalam Menyebarkan Format data pada remaja dengan bekerja keras dan
bertanggung jawab dalam menyebrkan format data remaja putri

82
2.3 Kunjungan Rumah Pada Remaja Putri

Gambar 4.14 Kunjungan rumah pada remaja putri

 Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kunjungan rumah pada Remaja putri hal ini untuk
memastikan keberadaanya Remaja Putri sehingga dalam mendata Remaja
Putri lebih Transparansi
 Nasionalisme
Dalam melaksanakan kunjungan rumah pada Remaja putri dengan penuh
Kerja keras dalam hal in melakukan door to door
 Etika Publik
Dalam melaksanakan kunjungan rumah pada Remaja putri menanamkan
sikap Sopan Satun terkait melihat Waktu yang tepat dalam melakukan
Kunjungan
 Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kunjungan rumah pada Remaja putri dengan waktu
yang digunakan seefektif dan seefisien mungkin

83
 Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kunjungan rumah pada Remaja putri menanamkan
sikap peduli terhadap remaja Putri
2.4 Pengumpulan Data Remaja Putri

Gambar 4.15 Pengumpulan data remaja putri


 Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengumpulan data remaja putri penulis sangat
Bertanggung Jawab dalam mengumpulkan data remaja Putri.
 Nasionalisme
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengumpulan data remaja putri data remaja
putri yang dikumpul adalah data yang benar-benar terpercaya
 Etika Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengumpulan data remaja putri sehingga
menanamkan sikap jujur
 Komitmen Mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengumpulan data remaja putri lebih Efisien
 Anti Korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengumpulan data remaja putri Kegiatan ini
dilakukan dengan door to door sehingga Lebih Kerja Keras melaksanakan
pengumpulan data

84
3. Manfaat Kegiatan (kontribusi terhadap visi misi dan nilai-nilai organisasi)
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Dengan melakukan kegiatan
Menginventarisir Data Remaja Putri, maka akan dapat meningkatkan
kemampuan dalam mengumpulkan data, serta mampu mengolah data Remaja Putri
mempermudah dalam kegiatan pendistribuasian tablet tambah sehingga dapat
Meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat guna
terciptanya Visi Organisasi yaitu Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
berkeadilan serta terjangkau oleh masyarakat.
Kontribusi terhadap Nilai Organisasi Layanan bermutu dalam mendapatkan data
remaja putri, mendapatkan data rema putri lebih terjangkau dan adil.
4. Keterkaitan Dengan Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan Menginventarisir data Remaja Putri mempunyai keterkaitan
dengan Kedudukan dan Peran ASN dimana kegiatan Menginventarisir data
Remaja Putri dibutuhkan kompetensi ASN dalam melakukan pendataan dengan
beberapa pertanyaan terkait biodata remaja putri sehingga dapat memperoleh data yang
sebenarnya.
5. Analisis Dampak kegiatan
5.1 Dampak Positif
Kegiatan Menginventarisir data Remaja Putri, memberikan dampak positif
dalam hal melatih kemampuan mengumpulkan data yang benar, jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan dengan peningkatan kemampuan menggali informasi dari
Remaja Putri guna mendapatkan data yang benar sehingga meningkatkan manajemen
pegawai yang berdampak pada pelayanan public yang lebih baik.
5.2 Dampak Negatif
Jika tidak mengaktualissikan ANEKA maka Kegiatan Menginventarisir data
Remaja Putri maka tidak akan menghasilkan data yang benar, mislnya pada saat
pendataan Remaja Putri bisa saja remaja yang didata sdh berusia 19 tahun dan masih
terdata sebagai remaja putri, sehingga pada saat pendataan melebihi dari sasaran
sebelumnya.

85
Judul kegiatan 4 Membuat kartu kontrol Tablet Tambah darah
Tanggal Pelaksanaan 2-4 Agustus 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti  Foto-Foto Kegiatan
Kegiatan  Kartu Kontrol Tablet Tambah Darah
Tahapan  Mengumpulkan bahan dalam membuat kartu kontrol
Kegiatan tablet tambah darah
 Membuat Konsep Kartu Kontrol tablet Tambah darah
 Menyusun Bagan Kartu Kontrol Tablet Tambah darah
 Mencetak kartu kontrol Tablet tambah
darah
Output  Adanya bahan Membuat kartu Kontrol Tablet Tambah
Kegiatan Darah
 Tersedianya Konsep dalam membuat Kartu Kontrol
tablet Tambah darah
 Tersusunnya Bagan Kartu Kontrol Tablet Tambah
darah
 Tersedianya kartu kontrol Tablet tambah darah

Uraian Kegiatan Yang Dilaksanakan:


1. Deskripsi Kegiatan
Dalam Membuat Kartu kontrol Tablet tambah Darah pada dasarnya Kegiatan ini
dilakukan setelah menginventarisir Remaja Putri yang kemudian dilakukan tahap ini
sebagaimana pada tahap ini merupakan sebagai alat kontrol serah terima tablet
tambah darah. Dalam membuat kartu kontrol tablet tambah darah saya menyiapkan
bahan dan mencari literatur untuk membuat desain yang mudah dipahami oleh
remaja putri dan setelah saya mendapatkan beberapa desain kartu kontrol kemudian
saya memilih beberapa contoh desain menarik dari segi animasi, warna, tata letak,
kotak kalender mingguan, dan barulah tersusun konsep pembuatan kartu kontrol
remaja putri,

86
Kemudian saya menyusun bagan Kartu kontrol tablet tambah darah
sebagaimana untuk menghemat bahan yang digunakan maka bagan dibuat
seminimalis agar bahan yang digunakan tidak terbuang maka dari itu bagan tersusun
dengan rapi dan tidak mengurangi konsep yang sudah ada. Didalam karu kontrol
terisi 12 bulan bulan saya membuat desain kolom dalam sebulan dibuatkan kolom
perminggu, dimana kolom ini tempat menandatangani setiap remaja putri yang
menerima tablet tambah darah, sehingga penulis dapat memantau Melalui kartu
kontrol tablet tambah darah.
Sebelum mencetak Kartu kontrol tablet tambah darah saya melakukan
konsultasi terhadap pimpinan mengenai Kartu kontrol yang dibuat, dan Pimpinan
sangat tertarik dengan desain kartu kontrol tablet tambah darah, Setelah konsultasi
saya mencetak kartu Kontrol tablet tambah darah.
2. Uraian Kegiatan yang Memuat Keterkaitan Nilai dasar
2.1 Mengumpulkan Bahan dan Literatur Dalam Membuat Kartu
Kontrol Tablet Tambah Darah

Gambar 4.16 Mengumpulkan bahan dalam membuat kartu kontrol tablet tambah darah

 Akuntabilitas
Dalam Mengumpulkan bahan dan literatur dalam membuat Kartu
kontrol, saya melakukan secara transparan dan Bertanggung jawab.

87
 Nasionalisme
Dalam mengumpulkan bahan dan literatur untuk membuat kartu
kontrol tablet tambah darah saya Rela berkorban dalam hal ini baik dari
waktu, tenaga dan fikiran dalam mencari literatur yang terbaik.
 Komitmen Mutu
Dalam Mengumpulkan bahan dan literatur dalam membuat Kartu
kontrol Dengan mengakses bahan materi dari situs-situs resmi, buku dan
jurnal terpublikasi.
 Etika Publik
Dalam Mengumpulkan bahan dan literatur dalam membuat Kartu kontrol
dikumpulkan benar, terbarukan dan jujur
 Anti Korupsi
Dalam mengumpulkan bahan dan literatur untuk membuat kartu
kontrol lebih Efektif dan Inovatif sehingga mudah dipahami dalam pengisian
kartu kontrol dalm mencapai hal tersebut saya Peduli, tanggung jawab, kerja
keras dan mandiri

2.2 Membuat Konsep Kartu Kontrol tablet Tambah darah

Gambar 4.17 Membuat Konsep Kartu Kontrol tablet Tambah darah

88
 Akuntabilitas
Dalam membuat konsep kartu kontrol tablet tambah darah saya
bertanggung jawab membuat yang lebih mudah dipahami pengisiannya.
 Nasionalisme
Dalam membuat konsep kartu kontrol tablet tambah darah Pengamalan
sila ke-5 mau bekerja keras adalah usaha untuk menghasilkan kartu yang
menarik, rapi dan mengunakan konsep kata-kata yang benar.
 Etika Publik
Dalam membuat konsep kartu kontrol tablet tambah darah saya Tidak
Diskriminatif
 Komitmen Mutu
Dalam membuat konsep kartu kontrol tablet tambah darah lebih Efektif
dan Inovatif yaitu ketika nanti menyusun bagannya mudah dipahami
 Anti Korupsi
Dalam membuat konsep kartu kontrol tablet tambah darah Peduli,
tanggung jawab, kerja keras dan mandiri.
2.3 Menyusun Bagan Kartu Kontrol Tablet Tambah darah

Gambar 4.18 Menyusun Bagan Kartu Kontrol Tablet Tambah darah

89
 Akuntabilitas
Dalam Menyusun Bagan kartu Kontrol Tablet tambah Darah , saya
menunjukkan sikap tanggung jawab, kejelasan dan konsisten dengan tidak
merubah konsep yang telah dibuat
 Nasionalisme
Dalam Menyusun Bagan kartu Kontrol Tablet tambah Darah saya bekerja
keras
 Etika Publik
Dalam Menyusun Bagan kartu Kontrol Tablet tambah Darah lebih Cermat,
teliti sehingga tidak terjadi kesalahan
 Komitmen Mutu
Dalam Menyusun Bagan kartu Kontrol Tablet tambah Darah dengan
Seefektif dan Inovatif agar kartu kontrol terlihat lebih menarik.
 Anti Korupsi
Dalam Menyusun Bagan kartu Kontrol Tablet tambah Darah saya
bertanggung jawab, kerja keras dan mandiri.
2.4 Mencetak kartu kontrol Tablet tambah darah

Gambar 4.19 Mencetak kartu kontrol Tablet tambah darah

90
Gambar 4.20 Kartu kontrol Tablet tambah darah

 Akuntabilitas
Dalam mencetak Kartu Kontrol Tablet tambah darah, saya membentuk
sikap tanggung jawab dan berintegritas.
 Nasionalisme
Dalam mencetak Kartu Kontrol Tablet tambah darah Saya Rela
Berkorban dan tidak diskriminatif
 Etika Publik
Dalam mencetak Kartu Kontrol Tablet tambah darah saya lebih Cermat
dan Teliti agar tidak terjadi kesalahan yang tidak sesuai dengan bagan yang
sudah ada
 Komitmen Mutu
Dalam mencetak Kartu Kontrol Tablet tambah darah saya bertindak
seefektif dan seefisien mungkin.

91
 Anti Korupsi
Peduli, tanggung jawab, kerja keras dan mandiri dalam mencetak Kartu
Kontrol
3. Manfaat Kegiatan (kontribusi terhadap visi misi dan nilai-nilai organisasi)

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Dengan melakukan kegiatan


membuat kartu Kontrol tablet tambah darah maka akan melatih keterampilan
pegawai sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya pegawai itu sendiri.
Sesuai dengan misi Puskesmas yakni Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, berkeadilan serta terjangkau oleh masyarakat dan Objektif dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Kontribusi terhadap Nilai Organisasi dalam Membuat kartu Kontrol tablet
tambah darah menguatkan nilai Layanan bermutu dalam mengkontrol penerimaan
tablet tambah darah selain itu kartu kontrol tablet tambah darah merupakan alat untuk
memantau pemberian tablet tambah darah pada remaja putri sehingga adil dan objektif
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
4. Keterkaitan Dengan Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan membuat Kartu Kontrol Tablet tambah darah memiliki keterkaitan
dengan Manajemen ASN, dimana sangat diperlukan keterampilan ASN dalam
membuat Kartu kontrol, mulai dari mencari literatur yang sesuai dan mewakili
kebutuhan terkait bukti penerimaan Tablet tambah darah pada remaja putri.
5. Analisis Dampak kegiatan
5.1 Dampak Positif
Pembuatan Kartu Kontrol Tablet Tambah Darah yang dilandasi nilai-nilai
dasar akan membantu tercapainya sebuah tujuan aktulisasi dimana Kartu Kontrol
dapat melihat dan memantau penerimaan tablet tambah darah pada remaja putri,
dan sebagai alat bantu untuk melihat tingkat pencapaian penerimaan tablet tambah
darah. Tentunya akan terpantau kader dalam memberikan tablet tambah darah.
5.2 Dampak Negatif
Jika tidak mengaktualisasikan ANEKA, maka membuat Kartu Kontrol Tablet
Tambah Darah hanya akan menjadi sebuah kegiatan yang tidak memberi nilai
tambah pada sebuah hasil karya
92
Judul kegiatan 5 Pembentukan Kader Remaja Putri (KEJARI)
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 5-7 Agustus 2021
Daftar Lampiran Bukti  Foto-Foto Kegiatan
Kegiatan  SK Kader Remaja Putri
 Undangan

Tahapan  Mengidentifikasi Kader Remaja Putri


Kegiatan  Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri
 Pemilihan Kader Remaja Putri
 Melatih cara pengisian kartu kontrol tablet tambah
darah
 Pemberian SK Kader Remaja Putri

Output Kegiatan  Tersedianya data Remaja putri yang akan dipilih


menjadi Kader
 Adanya Struktur Kerja KEJARI
 Adanya Kader Remaja putri Terpilih
 Kader Remaja Putri Mengetahui tata Cara pengisian
kartu kontrol tablet tambah darah
 Adanya Kesepakatan Melaksanakan Tugas sebagai
Kader Remaja Putri
Uraian Kegiatan Yang Dilaksanakan
1. Deskripsi Kegiatan
Dalam kegiatan pembentukan kader Remaja Putri yang pada kegiatan awalnya
saya telah Merekap data remaja putri, dan pada saat kunjungan rumah saya meminta
beberapa remaja putri untuk kesediaannya menjadi kader remaja Putri, dan dari
beberapa yang setuju menjadi kader Remaja Putri kemudian saya konsul pada mentor
untuk mengidentifikasi Kader remaja Putri, dan pimpinan dalam hal ini mentor
mengarahkan dalam setiap dusun bentuk 1 kader Remaja Putri, dan diwilayah Desa
Andumowu terdiri dari III Dusun.

93
Setelah mengidentifikasi kader remaja Putri, saya menyusun konsep Pembagian
Remaja Putri berdasarkan dusun, yaitu diantaranya Remaja Putri yang berada di wilayah
Dusun I akan dijadikan kader remaja Putri khusus dusun I, dan begitu juga dusun II dan
dusun III.
Setelah Saya buat Konsep pemilihan kader berdasarkan dusun saya Lakukan
Pemilihan Kader Melalui Media Chatting Whatsapp Untuk kesediaan menjadi Kader
Remaja Putri, dan akhirnya terpilih kader Remaja Putri di Desa Andumowu berjumlah 3
orang.
Tahap selanjutnya saya membuat Group Whatsapp Kader remaja Putri, dan
selanjutnya saya mengundang secara resmi serta melalui Chating whatsapp yakni akan
didakan pelatihan kader Remaja Putri dan Penyerahan Surat Keputusan dari Kepala
Desa tentang Pembentukan Remaja Putri.
Kader yang hadir dihrapkan mengisi Daftar hadir kemudian saya melakukan
Pelatihan Kader Remaja Putri dengan cara menjelaskan cara pengisian kartu kontrol
yaitu pada saat pemberian tablet tambah darah remaja putri. Setelah kegiatan pelatihan
Kader selesai, kemuudian dilaksanakan Penyerahan Surat Keputusan Kepala Desa
Kepada Kader Remaja Putri, Dalam penyerahan ini Diwakili Oleh Sekretaris Desa,
Yang Dikarenakan Kepala Desa sedang Bertugas Di Luar Daerah. Yang Sebelumnya
Kepala desa Telah Mengarahkan Kepada sekretaris Desa untuk mewakili kegiatan
Penyerahan Surat Keputusan Kepala Desa.
2. Uraian Kegiatan Yang Memuat Keterkaitan Nilai Dasar
2.1 Mengidentifikasi Kader Remaja Putri

94
Gambar 4.21 Mengidentifikasi Kader remaja putri
 Akuntabilitas
Dalam Mengidentifikasi Kader Remaja Putri saya bertanggung jawab
dengan nama-nama remaja putri yang akan dipilih menjadi Kader, dengan
adanya kejelasan
 Nasionalisme
Dalam Mengidentifikasi Kader Remaja Putri meggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar kepada pimpinan
 Etika Publik
Dalam Mengidentifikasi Kader Remaja Putri terhadap pimpanan lebih
menghargai dan sopan santun menjelaskan nama-nama remaja putri yang akan
dipilih menjadi Kader remaja putri.
 Komitmen Mutu
efektif dan efisien Dalam Mengidentifikasi Kader Remaja Putri
 Anti Korupsi
Dalam Mengidentifikasi Kader Remaja Putri saya jujur dalam menyapaikan
data remaja Putri yang bersedia menjadi Kader remaja Putri
2.2 Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri

95
Gambar 4.22 Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri
 Akuntabilitas
Dalam Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri saya bertanggung
dan konsistensi sesuai arahan dari mentor.
 Nasionalisme
Dalam Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri dengan cinta
bahasa Indonesia maka dari itu saya menyusun konsep menggunakan kata-kata
yang baik dan benar serta mudah dipahami.
 Etika Publik
Dalam Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri saya susun
dengan Cermat dan lebih baik, agar lebih terarah
 Komitmen Mutu
Dalam Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri lebih efektif dan
efisien dan Berinovatif sehingga menghasilkan kader-kader yang berkualitas.
 Anti Korupsi
Dalam Menyusun Konsep Pemilihan Kader Remaja Putri lebih Kerja Keras
dan Mandiri
2.3 Pemilihan Kader Remaja Putri

Gambar 4.23 Pemilihan Kader Remaja Putri

96
 Akuntabilitas
Dalam pemilihan Kader Remaja putri saya Lebih transparansi dan jelas
dalam hal ini kader yang terpilih bertanggung jawab dalam melaksanakan
tugasnya sebagai kader remaja putri
 Nasionalisme
Dalam pemilihan Kader Remaja putri saya lakukan melalui media chating
whatsapp dengan menggunakan bahasa indoneia yang baik dan benar dan
saling menghargai
 Etika Publik
Dalam pemilihan Kader Remaja putri Secara, saya melaksanakan secara
terbuka dan sopan dengan menggunakan tata bahasa yang benar sehingga
tercipta saling keterbukaan .
 Komitmen Mutu
Dalam pemilihan Kader Remaja putri lebih Responsif pada Kader yang
dipilh yaitu benar-benar bermutu dan berkualitas dengan sukarela.
 Anti Korupsi
Dalam pemilihan Kader Remaja putri saya melakukan secara adil dalam
hal ini setiap dusun dipilih 1 kader remaja putri yg bearada pada masing-
masing dusun.
2.4 Melatih cara pengisian kartu kontrol tablet tambah darah

97
Gambar 4.24 Melatih cara pengisian kartu kontrol tablet tambah darah

Gambar 4.25 Undangan pelatihan Kader Remaja Putri dan Daftar Hadirdan Daftar Hadir
 Akuntabilitas
Dalam Melatih pengisian Kartu kontrol tablet tambah darah. Saya
bertanggung jawab, kejelasan materi, dalam hal ini saya menjelaskan sesuai
yang akan di isi ketika pembagian tablet tambah darah,
 Nasionalisme
Dalam Melatih pengisian Kartu kontrol tablet tambah darah. Saya
meggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar kader Remaja putri
dapat dimengerti tata cara pengisian.
 Etika Publik
Dalam Melatih pengisian Kartu kontrol saya menjawab dengan sopan dan
saling menghargai ketika ada pertanyaan dari kejari
 Komitmen Mutu
efektif dan efisien pada saat melatih kader dalam pengisian kartu kontrol
 Anti Korupsi
Dalam Melatih pengisian Kartu kontrol Lebih Cermat dan jujur
memberikan penjelasan sesuai dengan semua yang akan dicatat di dalam kartu
kontrol tablet tambah darah.

98
2.5 Pemberian SK Kader Remaja Putri

Gambar 4.26 Penyerahan SK Kader Remaja Putri

Gambar 4.27 Undangan Penyerahan SK dan Surat Keputusan Kepala Desa


 Akuntabilitas
Dalam Kegiatan Pemberian Surat keputusan kepala Desa Kepada Kader
remaja Putri Lebih Bertangung Jawab untuk melaksanakan tugasnya sebgai
kader remaja Putri.

99
 Nasionalisme
Dalam Kegiatan Pemberian Surat keputusan kepala Desa Kepada Kader
remaja Putri Rela berkorban dan komitmen untuk mewujudkan Remaja sehat.
 Etika Publik
Dalam Kegiatan Pemberian Surat keputusan kepala Desa Kepada Kader
remaja Putri, terwujud kesepakatan bersama serta bersikap saling mendukung
dan menghargai.
 Komitmen Mutu
Dalam Kegiatan Pemberian Surat keputusan kepala Desa Kepada Kader
remaja Putri Efektif dalam melaksanakan Tugas sebagai Kader.
 Anti Korupsi
Dalam Kegiatan Pemberian Surat keputusan kepala Desa Kepada Kader
remaja Putri lebih bertindak berani dan Peduli dan tanggung jawab untuk
melaksanakan tugas sebgai kader remaja putri.
3. Manfaat Kegiatan (kontribusi terhadap visi misi dan nilai-nilai organisasi)

Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada kegiatan pembentukan kader


remaja putri (KEJARI) diharapkan Remaja Putri yang terpilih sebagai Kader remaja
putri yang mampu menjadi jembatan bagi tenaga kesehatan dalam mewujudkn remaja
putri yang sehat. Dalam hal ini dapat terlaksana dengan baik untuk mendapatkan tablet
tambah darah melalui kejari, sehingga semua remaja putri tidak hanya yang sekolah
tetapi semua yang masih berumur 10-18 tahun sangat mudah untuk mendapatkan tablet
tambah darah. Hali ini sesuai Visi Visi Puskesmas Lasolo adalah “Menjadikan Pusat
Pelayanan Kesehatan Dasar yang Merata, Cepat, Tepat dan Akurat serta Berkualitas
untuk Mewujudkan Kecamatan Lasolo yang Sehat.” dan Misi Puskesmas lasolo yaitu
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, berkeadilan serta terjangkau oleh
masyarakat dan Meningkatkan serta mengembangkan upaya kesehatan berbasis
masyarakat dengan kerjasama lintas program dan lintas sektor

4. Keterkaitan Dengan Kedudukan dan Peran ASN


Kegiatan Pembentukan Kader Remaja Putri (KEJARI) mempunyai keterkaitan
dengan Manajemen ASN, dimana diperlukan kemampuan ASN dalam mempersiapkan
100
dan melatih agar tercipta kader reamaja putri yang aktif dan berkuatilas. Selain itu
juga terdapat keterkaitan dengan Whole of Government dalam hal ini Kegiatan
Pembentukan Kader Remaja Putri (KEJARI) merupakan rangkaian kegiatan yang
melibatkan pihak lain dalam mencapai kepentingan bersama dengan efektif dan
efisien.
5. Analisis Dampak kegiatan
5.1 Dampak Positif
Melakukan Pembentukan Kader Remaja Putri dengan menerapkan nilai-nilai
dasar di masa pandemi ini akan menunjukkan profesionalitas dalam pemberian
tablet tambah darah pada remaja putri secara merata dan sangat membantu tenaga
kesehatan dalam indikator pencapaian tablet tambah darah pada remaja putri.
Terlebih lagi dengan adanya kader remaja putri dapat terpantau secara sinergis
remaja putri untuk mengkonsumsi tablet tambah darah.
5.2 Dampak Negatif
Apabila Pembentukan Kader Remaja Putri tidak menerapkan nilai-nilai dasar
maka kader Remaja Putri yang dipilih tidak akan sesuai konsep yang sudah jelas
dan akan membentuk kader yang tidak aktif dan kurang bertanggung jawab.

Judul kegiatan 6 Pendistribusian Tablet Tambah Darah melalui Kejari


Tanggal Pelaksanaan 9-14 Agustus 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti  Foto-Foto Kegiatan
Kegiatan  Undangan
Tahapan  Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah
Kegiatan  Penyerahan tablet tambah darah pada KEJARI
 Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri
 Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah

Output  Kader lebih mengerti dan terarah dalam pendistribusian


Kegiatan tablet tambah darah
 Kader Remaja Putri (KEJARI) Menerima tablet Tambah darah

101
 Remaja Putri Menerima dan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah

 Adanya laporan Terima dan minum tablet tambah darah pada


remaja putri

Uraian Kegiatan Yang Dilaksanakan


1. Deskripsi Kegiatan
Dalam Kegiatan ini dilakukan oleh kader remaja putri hal ini pemberian tablet
tambah darah pada remaja putri, langkah awal pada kegiatan ini adalah mengarahkan
kader untuk melakukan pendistribusian tapi sebelunya kader remaja putri harus
menerima tablet tambah darah sekaligus dengan kartu kontrol, dan kemudian saya
mengundang kader remaja putri melalui Undangan Resmi berupa Surat dan juga melalui
chating whatsapp yng akan dilaksanakn kegiatan penyerahan tablet tambah darah pada
KEJARI.
Setelah Kader Remaja Putri mendapatkan Tablet tambah darah, Kejari mulai
melakukan Pendistribusian, di hari pertama saya mendampingi Kader Remaja Putri
Untuk melakukan pendistribusian agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
pendistribusian, dihari kedua pendistribusian kader remaja putri khususnya dusun III
berhalangan, sehigga kami bekerja sama dengan kader lain untuk membantu melakukan
kegiatan pendistribusian, dan akhirnya pendistribusian terlaksana dengan baik.
Dalam kegiatan ini setelah Remaja putri mendapatkan tablet tambah darah Maka
Remaja putri secara Langsung meminum tablet tambah darah, setiap remaja putri berhak
mengisi kartu kontrol tablet tambah darah dengan mentandatangani di setiap kolom
minggu saat penerimaan tablet tambah darah dan setelah meminum tablet tambah darah.
Cara Pendistribusian Tablet tambah darah ini dilakukan dalam seminggu satu
kali dengan aturan minumnya 1 tablet dalam seminggu.

102
2. Uraian Kegiatan Yang Memuat Keterkaitan Nilai Dasar
2.1 Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah

Gamabar 4.28 Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah


dan undangan
 Akuntabilitas
Dalam Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah ,
saya menunjukkan sikap tanggung jawab, kejelasan dan konsisten.
 Nasionalisme
Dalam Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah
saya menghimbau untuk saling gotong royong
 Etika Publik
Dalam Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah
menerapkan saling percaya dan Menghargai
 Komitmen Mutu
Dalam Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah
saya lebih seefisien dan seefektif berkoordinasi dengan Kejari
 Anti Korupsi
Dalam Mengarahkan Kader untuk pendistribusian tablet tambah darah
saya mrnerapkan kerja keras, peduli dan tanggung jawab

103
2.2 Penyerahan tablet tambah darah pada KEJARI

Gambar 4.29 Penyerahan tablet tambah darah pada kader remaja putri

 Akuntabilitas
Dalam kegiatan Penyerahan Tablet Tambah darah , saya menunjukkan
sikap tanggung jawab, kejelasan dan konsisten.
 Nasionalisme
Dalam Penyerahan Tablet Tambah darah saya menanamkan jiwa saling
gotong royong dalam hal ini bersama-sama dan selalu kompak.
 Etika Publik
Dalam Penyerahan Tablet Tambah darah saya menerapkan saling
percaya dan Menghargai, saya mempercayakan kepada kader remaja putri
untuk melakukan kerjasama yang baik.
 Komitmen Mutu
Dalam Penyerahan Tablet Tambah darah lebih seefisien dan seefektif
Waktu yang digunakan dengan sebaik-baiknya dan lebih bermanfaat.

104
 Anti Korupsi
Dalam Penyerahan Tablet Tambah darah lebih peduli dan jujur, hal in
saya memberikan kader untuk menjaga dan memilki jiwa kejujuran dan
peduli ketika mendapatkan amanah untuk menerima tablet tambah darah.
2.3 Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri

Gambar 4.30 Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri


 Akuntabilitas
Dalam Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri ada
kejelasan dalam Pembagian Tablet tambah darah yaitu setiap pemberian ada
dokumentasi pada setiap remaja putri yang menerima dan minum tablet
tambah darah
 Nasionalisme
Dalam Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri
pengamalan sila ke-5 mau bekerja keras
 Etika Publik
Dalam Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri
memberikan layanan kepada publik dengan tepat dan berdaya guna

105
 Komitmen Mutu
Dalam Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri
peningkatan mutu lebih efektif
 Anti Korupsi
Dalam Menyalurkan Tablet tambah darah pada Remaja Putri
menanamkan nilai KeJujuran Peduli dan tanggung jawab
2.2 Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah

Gambar 4.31 Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah


 Akuntabilitas
Dalam Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah lebih
Transfaransi, yaitu setiap pengisian KEJARI harus melakukan dokumentasi
 Nasionalisme
Dalam Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah menanamkan
jiwa Rela Berkorban yakni mau bekerja sama untuk mewujudkan nilai kerja
yang baik
 Etika Publik
Dalam Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah Lebih cermat dan
disiplin yaitu pengisian atau penandatanganan dilakukan sesuai kolom
minggu penerimaan

106
 Komitmen Mutu
Dalam Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah harus seefisien
dan seefektif karena mengingat masih banyak remaja putri yang akan
menerima tablet tambah darah, jadi menggunakan waktu dengan baik.
 Anti Korupsi
Dalam Pengisian Kartu kontrol tablet Tambah darah menanamkan
nilai KeJujuran Peduli dan tanggung jawab, bahwa betul-betul
melaksanakan kegiatan pendistribusian tanpa rekayasa.
3. Manfaat Kegiatan (kontribusi terhadap visi misi dan nilai-nilai organisasi)
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi dengan menerapakan indikaor nilai-
nilai dasar Dengan melakukan kegiatan Pendistribusin tablet tambah darah pada
remaja putri, yang dilaksanakan oleh kader remaja putri maka semua remaja putri akan
mendapatkaan tablet tambah darah sehingga dapat menciptakan generasi muda yang
sehat dan berprestasi sehingga tercipta visi organisasi Menjadikan Pusat Pelayanan
Kesehatan Dasar yang Merata, Cepat, Tepat dan Akurat serta Berkualitas untuk
Mewujudkan Kecamatan Lasolo yang Sehat.” Dan secara Objektif dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
Kontribusi terhadap Nilai Organisasi Layanan bermutu dalam pendistribuasian
tablet tambah darah lebih terjangaku dan merata senantiasa meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan.
4. Keterkaitan Dengan Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan Pendistribuasian tablet tambah darah melalui KEJARI mempunyai
keterkaitan dengan Manajemen ASN, dimana diperlukan kemampuan ASN dalam
mengarahkan kader untuk melakukan pendistribusian tablet tambah darah pada
remaja putri dan mendorong kemampuan kader untuk bekerja sama degan baik,
Selain itu juga terdapat keterkaitan dengan Whole of Government dalam hal ini
Kegiatan Pendistribusian tablet tambah darah merupakan rangkaian kegiatan yang
melibatkan pihak lain dalam mencapai kepentingan bersama dengan efektif dan
efisien.

107
5. Analisis Dampak kegiatan
5.1 Dampak Positif
Melakukan Pendistribusian tablet tambah darah pada remaja putri dengan
menerapkan nilai-nilai dasar di masa pandemi ini akan menunjukkan profesionalitas
dalam pemberian tablet tambah darah pada remaja putri secara merata dan sangat
membantu tenaga kesehatan dalam indikator pencapaian tablet tambah darah pada
remaja putri.
5.2 Dampak Negatif
Apabila Kegiatan Pendistribusian tablet tambah darah tidak menerapkan nilai-
nilai dasar maka dalam hal ini Remaja Putri ada yang tidak akan mendapatkan
tablet tambah darah yang akhirnya target pencapaian hasil pendistribusin tablet
tambah darah pada remaja putri tidak akan tercapai dengan target ang telah
ditetapkan.

Judul kegiatan 7 Evaluasi


Tanggal Pelaksanaan 16-19 Agustus 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti  Foto-foto kegiatan
Kegiatan  Laporan Tablet Tambah Darah
Tahapan  Mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah
Kegiatan  Merekap Kartu kontrol tablet tambah darah
 Membuat Laporan Tablet Tambah Darah
Output  Terkumpulnya kartu Kontrol Tablet Tambah Darah
Kegiatan  Adanya Hasil Rekapan Tablet Tambah Darah
 Adanya Laporan tablet tambah Darah
Uraian Kegiatan Yang Dilaksanakan
1. Deskripsi Kegiatan
Pada Tahap Evaluasi adalah sebagai kegiatan akhir dimana kegiatan ini akan
mengetahui jumlah remaja putri yang menerima tablet tambah darah Dan Minum
Tablet tambah darah yang pada tahap awal kegiatan ini adalah mengumpulkan kartu
kontrol tablet tambah darah, dan setelah kartu kontrol terkumpul saya melakukan

108
rekapan Kartu kontrol tablet tambah darah remaja putri.
Setelah tersedia Rekapan Kartu kontrol saya membuat laporan tablet tambah
darah dengan Mendeskripsikan dari hasil rekapan Kartu Kontrol dengan melihat hasil
Rekapan bahwa Remaja putri yang berada di Desa Andumowu telah menerima Tablet
tambah darah sekaligus diminum.
2. Uraian Kegiatan Yang Memuat Keterkaitan Nilai Dasar
2.1 Mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah

Gambar 4.32 Mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah


 Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan ini saya Bertanggung Jawab dan kerja keras
untuk Mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah dengan melakukan
door to door
 Nasionalisme
Dalam Mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah saya
mengedepankan etos kerja yang tinggi dan amanah dengan memastikan Kartu
Kontrol tersebut telah terkumpul seluruhnya dan menjaga agar kartu kontorl
tersebut dismpan dengan baik.

109
 Etika Publik
Dalam Mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah saya lebih
Cermat dan disiplin, ketika ada yang salah pengisian kartu kontrol saya
mengarahkan kader lebih teliti dalam pengisiannya.
 Komitmen Mutu
Dalam mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah, saya
mengedepankan efektif dan efisien dengan membuat kotak khusus
penyimpanan Kartu kontrol.
 Anti Korupsi
Dalam Mengumpulkan Kartu kontrol tablet tambah darah saya
mengedepankan nilai kejujuran dan tanggung jawab dengan memverifikasi
kebenaran dalam pengisian kartu kontrol.
2.3 Merekap Kartu Kontrol tablet tambah darah

Gambar 4.33 Merekap Kartu Kontrol tablet tambah darah


 Akuntabilitas
Dalam Merekap Kartu kontrol tablet tambah darah saya mengedepankan
kejelasan dan konsistensi dengan membuat rekapan yang sederhana agar mudah

110
dipahami oleh pembaca.
 Nasionalisme
Dalam Merekap Kartu kontrol tablet tambah darah saya mengedapankan
asas keadilan dan kejujuran dengan menampilkan data yang sebenar-benarnya
tanpa melakukan perubahan dari kartu kontrol tablet tambah darah.
 Etika Publik
Dalam Merekap Kartu kontrol tablet tambah darah saya lakukan dengan
benar dan cermat dalam melihat kesesuaian di kartu kontrol tablet tambah
darah.
 Komitmen Mutu
Dalam Merekap Kartu kontrol tablet tambah darah harus seefisien dan
seefektif sehingga data yang ada dapat dipahami dan dimengerti.
 Anti Korupsi
Dalam Merekap Kartu kontrol tablet tambah darah saya lakukan secara
jujur dan cermat dengan memperhatikan kebenaran dalam pengisian kartu
kontrol
2.3 Membuat Laporan Tablet Tambah Darah

Gambar 4.34 Membuat Laporan Tablet Tambah Darah

111
 Akuntabilitas
Dalam Membuat Laporan Tablet Tambah Darah saya Bertanggung jawab
dan konsistensi dengan apa yang dianalilisis betul-betul sesuai hasil rekapan
kartu kontrol tablet tambah darah.
 Nasionalisme
Dalam Membuat Laporan Tablet Tambah Darah dengan pengamalan sila
ke-5 mau bekerja keras dalam menyelesaikan laporan tablet tambah darah.
 Etika Publik
Dalam Membuat Laporan Tablet Tambah Darah Lebih saya menerapkan
Nilai Kejujuran dan Cermat hal ini dengan tidak merubah dari rekapan kartu
kontrol tablet tambah darah.
 Komitmen Mutu
Dalam Membuat Laporan Tablet Tambah Darah saya lakukan secara
efektif dan efisien sehingga laporan yang dibuat dapat dipahami.
 Anti Korupsi
Dalam Membuat Laporan Tablet Tambah Darah saya Peduli, tanggung
jawab, kerja keras dan mandiri sehingga laporan yg dibuat mampu
memberikan jawaban tingkat pencapaian pendistribusian tablet tambah darah.
3. Manfaat Kegiatan (kontribusi terhadap visi misi dan nilai-nilai organisasi)
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada kegiatan Evaluasi dapat melihat
tingkat pencapaian dari pendistribusian tablet tambah darah, Dengan demikian dapat
memicu untuk terus melakukan perbaikan guna peningkatan sumber daya, dan
pelayanan kesehatan yang lebih baik, sejalan dengan Misi Puskesmas lasolo yaitu
Meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan dengan
mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta terjangkau oleh
masyarakat.
4. Keterkaitan Dengan Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan melakukan evaluasi mempunyai keterkaitan dengan kedudukan dan peran
ASN yaitu Manajemen ASN Dimana melakukan kegiatan evaluasi dibutuhkan
kompetensi ASN dalam mengumpulkan kartu kontol tablet tambah darah dan merekap
kartu kontrol sehingga mampu melihat tingkat pencapaian penndistribusian tablet
tambah darah.
112
5. Analisis Dampak kegiatan
5.1 Dampak Positif
Kegiatan melakukan evaluasi memberikan dampak positif dimana dengan
evaluasi maka dapat menjadi acuan berhasil dan tidaknya sebuah kegiatan
dilakukan. Evaluasi yang dilakukan dengan jujur, kerja keras, dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur kegiatan yang telah
dilaksanakan bermanfaat atau tidak. Sehingga dapat menjadikan pelayanan
masyarakat lebih baik dan dapat dijangkau.
5.2 Dampak Negatif
Jika tidak mengaktualisasikan ANEKA, misalnya dalam melakukan evaluasi
tidak jujur menyusun laporan hasil evaluasi maka yang ada adalah laporan tesebut
tidak dapat memberikan gambaran kegiatan itu berhasil atau tidak, selain itu dalam
merekap kartu kontrol tablet tambah darah jika dilakukan dengan cermat maka
data bisa saja ada yang salah.

113
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Seluruh Kegiaatan Aktualisasi “Pembentukan Kader
Remaja Putri (Kejari) Dalam Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di
Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara”.
Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan Kader Remaja Putri (Kejari) Dalam Pemberian
Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo Yang
dilaksanakan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA, membuat kegiatan ini lebih
lancar dan Terarah Sehingga Mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan Kader Remaja Putri (Kejari) Dalam Pemberian
Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas Lasolo Dapat
Membantu Remaja Putri untuk mendapatkan tablet tambah darah melalui Kejari,
Sehingga dapat meningkatkan Derajat Kesehatan Remaja Putri secara merata.
3. Dalam Pendistribusian Tablet tambah darah dilakukan sekali dalam seminggu,
dalam seminggu mengkonsumsi 1 tablet.
4. Dengan adanya Kader remaja Putri dalam menerima dan konsumsi tablet tambah
darah dapat terkontrol, yaitu pada saat tablet tambah darah diterima secara langsung
remaja putri meminum tablet tambah darah dan melakukan tanda tangan di kartu
kontrol sebagai bukti serah terima tablet tambah darah dan konsumi.
5. Kegiatan Dengan Adanya Kader remaja Putri Di desa dapat Membantu Tenaga
Kesehatan Dalam Mencapai Target 100% Menerima dan mengKonsumsi Tablet
tambah darah pada remaja putri.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil kegiatan Aktualisasi ini, maka saran yang dapat
diberikan yaitu:
1. Nilai dasar ASN yang terangkum dalam ANEKA, senantiasa diaplikasikan
dalam melaksanakan tugas agar tercipta manajemen ASN yang semakin berkualitas

114
dengan memperhatikan sinergisitas bersama orang lain untuk menciptakan pelayan
public yang semakin baik.
2. Kegiatan-kegiatan inovatif terutama dalam bidang kesehatan yang sifatnya
membangun, hendaknya selalu didukung dengan sarana dan prasarana yang lebih
baik demi terwujudnya cita-cita bangsa yaitu kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

5.3 Rencana Tindak Lanjut


Setelah pelaksanaan aktualisasi “Pembentukan Kader Remaja Putri (Kejari)
Dalam Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja
Puskesmas Lasolo Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara, maka rencana tindak
lanjut yang akan dilakukan yaitu:
1. Melanjutkan Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan Kader Remaja Putri (Kejari)
Dalam Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Delapan Desa
yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Lasolo Yaitu Desa Basule, Desa Muara
Tinobu, Kelurahan Tinobu, Desa Lalowaru, Desa Waworaha, Desa Larodangge,
Desa otole, Desa Watukila Agar Pemberian Tablet tambah darah pada Remaja
Putri Terlaksana dengan baik dan mencapai target Konsumsi tablet tambah darah
100%.
2. Mengupayakan kegiatan ini menjadi sebuah kebijakan Desa untuk menciptakan
Remaja Sehat dan Aktif serta mencegah terjadinya anemia gizi besi.
3. Selalu Membimbing Kader Remaja Putri Agar selalu Aktif dalam melakukan
pendistrubusian tablet tambah darah dan kontrol minum tablet tambah darah.
4. Melakukan Sosialisasi pada Kader Remaja Putri ketika ada Ilmu-Ilmu Baru
dalam Mewujudkan Remaja Putri Yang Sehat.

115
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Aktualisasi: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Nasionalisme: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Etika Publik: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Komitmen Mutu: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Anti Korupsi: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 tahun 2015 tentang


Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat

Undang- Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Nega

116
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Kegiatan 1. Menggalang komitmen bersama

 Surat Rekomondasi melaksanakan aktualisasi


 Hasil Konsultasi dengan pimpinan
 Surat Perintah Tugas
LAMPIRAN

JADWAL
NO YANG DITEMUI
PELAKSANAAN
1 Kepala Desa Andumowu 21/07/2021

JADWAL
NO YANG DITEMUI
PELAKSANAAN
1 DUSUN I:
RT I 26/07/2021
RT II 26/07/2021
2 DUSUN II:
RT I 26/07/2021
RT II 26/07/2021
3 DUSUN III:
RT I 26/07/2021
RT II 26/07/2021
LAMPIRAN

Kegiatan 2. Membuat Format Data


Remaja Putri

 Format Data Remaja Putri


FORMAT DATA REMAJA PUTRI

DESA : DESA ANDUMOWU

KACAMATAN : LASOLO

KABUPATEN : KONAWE UTARA

PROVINSI : SULAWESI TENGGARA

SASARAN : 10-18 TAHUN

TAHUN : 2021

IDENTITAS

NAMA :

TEMPAT/TANGGAL
:
LAHIR

:
NAMA ORNG TUA/WALI
:
AGAMA

: SD SMP SMA
PENDIDIKAN
:
NIK
:
ALAMAT
:
DESA
:
DUSUN
:
NO HP

: KAWIN BELUM KAWIN


STATUS
LAMPIRAN

Kegiatan 3. Mengiventarisir Data Remaja


Putri

 Surat Perintah Tugas


 Rekapan Format Data remaj Putri
REKAPAN FORMAT DATA REMAJA PUTERI DESA ANDUMOWU

ALAMAT UMUR
No NAMA JK NIK DUSUN KET
DESA/KEL (THN)
1 INENG SUKMAWATI P ANDUMOWU 17 THN 7409055006030000 I ADA
2 INES CANTIKA P ANDUMOWU 14 THN 7409055004050000 I ADA
3 NINING P ANDUMOWU 11 THN 7409056408080000 I ADA
4 DIAN DATRISIA P ANDUMOWU 15 THN 7409054101040000 I ADA
5 ALPIRA P ANDUMOWU 16 THN 7409056907040000 I ADA
6 MUTIARA ANDIKA P ANDUMOWU 16 THN 7409056112040002 I ADA
7 YUYUN APRILIA P ANDUMOWU 16 THN 740905660760000 I ADA
8 CITRA SAKINA.J P ANDUMOWU 13 THN 7409050405080000 I ADA
9 ASNIMYANTI P ANDUMOWU 13 THN 740905580805000 I ADA
10 SALSABILA P ANDUMOWU 11 THN 7409055671008000 I ADA
11 YULASTRIANA P ANDUMOWU 18 THN 7402246009030001 I ADA
12 YULIANA P ANDUMOWU 16 THN 7402246809030002 I ADA
13 MIDAR P ANDUMOWU 14 THN 7409056408120000 I ADA
14 SINDI P ANDUMOWU 14 THN 7409054307050000 I ADA
15 RINI P ANDUMOWU 17 THN 7409055003040000 I ADA
16 ADRIANI P ANDUMOWU 10 THN 7409052006110000 I ADA
17 LINDA P ANDUMOWU 17 THN 7409054408940000 II ADA
18 LIDIA P ANDUMOWU 14 thn 7409054509070000 II ADA
19 LUNA INDRIANA P ANDUMOWU 10 THN 7409056504090000 II ADA
20 PITRI P ANDUMOWU 10 THN 7402156010100001 II ADA
21 ERSI ELVIANA P ANDUMOWU 14 THN 74090562060600000 II ADA
22 ERIKA P ANDUMOWU 15 THN 7409054804050000 II ADA
23 ENIAR ENDRIANI P ANDUMOWU 17 THN 7409054601030000 II ADA
24 PUTRI RAHMAWATI P ANDUMOWU 10 THN 740905710310000 II ADA
25 FATIHAN AL AZIZAH P ANDUMOWU 12 THN 7409055106080003 II ADA
26 FANDA REGINA P ANDUMOWU 16 THN 7409054703090000 II ADA
27 SALFA AMALIAH.T P ANDUMOWU 9 THN 7409054510110000 II ADA
ILAMAIDU NUR
P ANDUMOWU 13 THN 7409055102070000 III ADA
28 INAYAH
29 LIDYA SARI HAMIASO P ANDUMOWU 14 THN 7409056701060000 III ADA
KALILA ANADINA
P ANDUMOWU 13 THN 7409054403070000 III ADA
30 HAMIASO
31 JIHAN INDRIANI P ANDUMOWU 12 THN 7409054311080000 III ADA
WAODE NAILAM
P ANDUMOWU 12 THN 740905620380001 III ADA
32 NURUL AZIZAH
33 ILMI NUR HIDAYAT P ANDUMOWU 11 THN 740905670509000 III ADA
34 AQUL NUR FADILLAH P ANDUMOWU 9 THN 7409055302110001 III ADA
35 JULIA PEBRISKA P ANDUMOWU 11 THN 7409054502090000 III ADA
36 SELNA SALSABILA P ANDUMOWU 14 THN 7409055712060000 III ADA
37 SERLINA NINGSI P ANDUMOWU 17 THN 7409055303030000 III ADA
38 MAULIKA SAFITRI P ANDUMOWU 14 THN 7409055406050000 III ADA
39 SRI ANGGIEN SAWALI P ANDUMOWU 10 THN 7409055406100000 III ADA
NURUL REHANA
P ANDUMOWU 12 THN 7409056903080001 III ADA
40 JAMAL
41 NANI P ANDUMOWU 18 THN 7409056112020000 III ADA
LAMPIRAN

Kegiatan 4. Membuat Kartu Kontrol Tablet


Tambah Darah

 Kartu Kontrol tablet tambah darah


KARTU KONTROL TABLET TAMBAH DARAH

Kartu Kotrol Minum


Tablet Tambah Darah
Pada Remaja Putri
Nama:................................. Umur.........Tahun

JAN FEB MAR

APR MEI JUN

JUL AGUST SEP

OKT NOV DES


LAMPIRAN

Kegiatan 5. Pembentukan Kader remaja Putri (KEJARI)

 Konsep Pemilihan kader


 Pemilihan Kader remaja putri
 Undangan Pelatihan Pengisian Kartu kontrol tablet
tambah darah
 Daftar Hadir Pelatihan KEJARI
 Undangan Penyerhan SK Kader remaja Putri
 SK Pembentukan Remaja Putri
KONSEP PEMILIHAN KADER REMAJA PUTRI

NO NAMA ALAMAT JABATAN TEMPAT


PENDISTRIBUSIAN
PEMILIHAN KADER REMAJA PUTRI

Dalam pemilihan kader remaja putri sebelulmya penulis telah melakukan


kunjungan rumah ke rumah. Dalam kunjungan Rumah, penulis mengumpulkan
data remaja putri yang sebelumnya telah disebar serta melakukan diskusi
beberapa remaja Putri untuk bersedia bersedia menjadi kader remaja Putri ketika
nanti pimpinan mengidentifikasi kader terpilih, dan pemilihan kader dilakukan
melalui via Chating Aplikasi Whatsapp Mengingan dengan adanya Aturan
PPKM, dan Kader remaja putri yang terpilih adalah:
NO NAMA ALAMAT JABATAN TEMPAT
PENDISTRIBUSIAN
1 ASNIMAYANTI DESA KADER DUSUN I
ANDUMOWU REMAJA
PUTRI

2 ERSI ELPIANA DESA KADER DUSUN II


ANDUMOWU REMAJA
PUTRI

3 NANI DESA KADER DUSUN III


ANDUMOWU REMAJA
PUTRI
DAFTAR HADIR
PELATIHAN PENGISIAN KARTU KONTROL

NO NAMA TANDA TANGAN

Lasolo, 7 Agustus 2021


Yang Melakukan Kegiatan

IDAYANA, S.Gz
19900610 201903 2 010
LAMPIRAN

Kegiatan 6. Pendistribusian Tablet Tambah


Darah Melalui KEJARI

 Undangan Penyerahan tablet tambah darah


 Daftar Hadir penyerahan tablet tambah darah
LAMPIRAN

Kegiatan 6. Kegiatan Evaluasi

 Rekapan Kartu Kontrol Tablet tambah darah


Instrumen Evaluasi
Hasil evaluasi
REKAPAN KARTU KONTROL TABLET TAMBAH DARAH
ALAMAT UMUR TERIMA MINUM
No NAMA JK NIK DUSUN
DESA/KEL (THN) TTD TTD
1 INENG SUKMAWATI P ANDUMOWU 17 THN 7409055006030000 I YA YA
2 INES CANTIKA P ANDUMOWU 14 THN 7409055004050000 I YA YA
3 NINING P ANDUMOWU 11 THN 7409056408080000 I YA YA
4 DIAN DATRISIA P ANDUMOWU 15 THN 7409054101040000 I YA YA
5 ALPIRA P ANDUMOWU 16 THN 7409056907040000 I YA YA
6 MUTIARA ANDIKA P ANDUMOWU 16 THN 7409056112040002 I YA YA
7 YUYUN APRILIA P ANDUMOWU 16 THN 740905660760000 I YA YA
8 CITRA SAKINA.J P ANDUMOWU 13 THN 7409050405080000 I YA YA
9 ASNIMYANTI P ANDUMOWU 13 THN 740905580805000 I YA YA
10 SALSABILA P ANDUMOWU 11 THN 7409055671008000 I YA YA
11 YULASTRIANA P ANDUMOWU 18 THN 7402246009030001 I YA YA
12 YULIANA P ANDUMOWU 16 THN 7402246809030002 I YA YA
13 MIDAR P ANDUMOWU 14 THN 7409056408120000 I YA YA
14 SINDI P ANDUMOWU 14 THN 7409054307050000 I YA YA
15 RINI P ANDUMOWU 17 THN 7409055003040000 I YA YA
16 ADRIANI P ANDUMOWU 10 THN 7409052006110000 I YA YA
17 LINDA P ANDUMOWU 17 THN 7409054408940000 II YA YA
18 LIDIA P ANDUMOWU 14 thn 7409054509070000 II YA YA
19 LUNA INDRIANA P ANDUMOWU 10 THN 7409056504090000 II YA YA
20 PITRI P ANDUMOWU 10 THN 7402156010100001 II YA YA
21 ERSI ELVIANA P ANDUMOWU 14 THN 74090562060600000 II YA YA
22 ERIKA P ANDUMOWU 15 THN 7409054804050000 II YA YA
23 ENIAR ENDRIANI P ANDUMOWU 17 THN 7409054601030000 II YA YA
PUTRI
P ANDUMOWU 10 THN 740905710310000 II YA YA
24 RAHMAWATI
FATIHAN AL
P ANDUMOWU 12 THN 7409055106080003 II YA YA
25 AZIZAH
26 FANDA REGINA P ANDUMOWU 16 THN 7409054703090000 II YA YA
SALFA
P ANDUMOWU 9 THN 7409054510110000 II YA YA
27 AMALIAH.T
ILAMAIDU NUR
P ANDUMOWU 13 THN 7409055102070000 III YA YA
28 INAYAH
LIDYA SARI
P ANDUMOWU 14 THN 7409056701060000 III YA YA
29 HAMIASO
KALILA ANADINA
P ANDUMOWU 13 THN 7409054403070000 III YA YA
30 HAMIASO
31 JIHAN INDRIANI P ANDUMOWU 12 THN 7409054311080000 III YA YA
WAODE NAILAM
P ANDUMOWU 12 THN 740905620380001 III YA YA
32 NURUL AZIZAH
ILMI NUR
P ANDUMOWU 11 THN 740905670509000 III YA YA
33 HIDAYAT
AQUL NUR
P ANDUMOWU 9 THN 7409055302110001 III YA YA
34 FADILLAH
35 JULIA PEBRISKA P ANDUMOWU 11 THN 7409054502090000 III YA YA
SELNA
P ANDUMOWU 14 THN 7409055712060000 III YA YA
36 SALSABILA
37 SERLINA NINGSI P ANDUMOWU 17 THN 7409055303030000 III YA YA
38 MAULIKA SAFITRI P ANDUMOWU 14 THN 7409055406050000 III YA YA
SRI ANGGIEN
P ANDUMOWU 10 THN 7409055406100000 III YA YA
39 SAWALI
NURUL REHANA
P ANDUMOWU 12 THN 7409056903080001 III YA YA
40 JAMAL
41 NANI P ANDUMOWU 18 THN 7409056112020000 III YA YA
INSTRUMEN EVALUASI
ALAMAT UMUR TERIMA MINUM
No NAMA JK NIK DUSUN
DESA/KEL (THN) TTD TTD
HASIL EVALUASI
ALAMAT UMUR TERIMA MINUM
No NAMA JK NIK DUSUN Hasil
DESA/KEL (THN) TTD TTD
1 INENG SUKMAWATI P ANDUMOWU 17 THN 7409055006030000 I YA YA TERCAPAI
2 INES CANTIKA P ANDUMOWU 14 THN 7409055004050000 I YA YA TERCAPAI
3 NINING P ANDUMOWU 11 THN 7409056408080000 I YA YA TERCAPAI
4 DIAN DATRISIA P ANDUMOWU 15 THN 7409054101040000 I YA YA TERCAPAI
5 ALPIRA P ANDUMOWU 16 THN 7409056907040000 I YA YA TERCAPAI
6 MUTIARA ANDIKA P ANDUMOWU 16 THN 7409056112040002 I YA YA TERCAPAI
7 YUYUN APRILIA P ANDUMOWU 16 THN 740905660760000 I YA YA TERCAPAI
8 CITRA SAKINA.J P ANDUMOWU 13 THN 7409050405080000 I YA YA TERCAPAI
9 ASNIMYANTI P ANDUMOWU 13 THN 740905580805000 I YA YA TERCAPAI
10 SALSABILA P ANDUMOWU 11 THN 7409055671008000 I YA YA TERCAPAI
11 YULASTRIANA P ANDUMOWU 18 THN 7402246009030001 I YA YA TERCAPAI
12 YULIANA P ANDUMOWU 16 THN 7402246809030002 I YA YA TERCAPAI
13 MIDAR P ANDUMOWU 14 THN 7409056408120000 I YA YA TERCAPAI
14 SINDI P ANDUMOWU 14 THN 7409054307050000 I YA YA TERCAPAI
15 RINI P ANDUMOWU 17 THN 7409055003040000 I YA YA TERCAPAI
16 ADRIANI P ANDUMOWU 10 THN 7409052006110000 I YA YA TERCAPAI
17 LINDA P ANDUMOWU 17 THN 7409054408940000 II YA YA TERCAPAI
18 LIDIA P ANDUMOWU 14 thn 7409054509070000 II YA YA TERCAPAI
19 LUNA INDRIANA P ANDUMOWU 10 THN 7409056504090000 II YA YA TERCAPAI
20 PITRI P ANDUMOWU 10 THN 7402156010100001 II YA YA TERCAPAI
21 ERSI ELVIANA P ANDUMOWU 14 THN 74090562060600000 II YA YA TERCAPAI
22 ERIKA P ANDUMOWU 15 THN 7409054804050000 II YA YA TERCAPAI
23 ENIAR ENDRIANI P ANDUMOWU 17 THN 7409054601030000 II YA YA TERCAPAI
PUTRI TERCAPAI
P ANDUMOWU 10 THN 740905710310000 II YA YA
24 RAHMAWATI
FATIHAN AL TERCAPAI
P ANDUMOWU 12 THN 7409055106080003 II YA YA
25 AZIZAH
26 FANDA REGINA P ANDUMOWU 16 THN 7409054703090000 II YA YA TERCAPAI
SALFA TERCAPAI
P ANDUMOWU 9 THN 7409054510110000 II YA YA
27 AMALIAH.T
ILAMAIDU NUR TERCAPAI
P ANDUMOWU 13 THN 7409055102070000 III YA YA
28 INAYAH
LIDYA SARI TERCAPAI
P ANDUMOWU 14 THN 7409056701060000 III YA YA
29 HAMIASO
KALILA ANADINA TERCAPAI
P ANDUMOWU 13 THN 7409054403070000 III YA YA
30 HAMIASO
31 JIHAN INDRIANI P ANDUMOWU 12 THN 7409054311080000 III YA YA TERCAPAI
WAODE NAILAM TERCAPAI
P ANDUMOWU 12 THN 740905620380001 III YA YA
32 NURUL AZIZAH
ILMI NUR TERCAPAI
P ANDUMOWU 11 THN 740905670509000 III YA YA
33 HIDAYAT
AQUL NUR TERCAPAI
P ANDUMOWU 9 THN 7409055302110001 III YA YA
34 FADILLAH
35 JULIA PEBRISKA P ANDUMOWU 11 THN 7409054502090000 III YA YA TERCAPAI
SELNA TERCAPAI
P ANDUMOWU 14 THN 7409055712060000 III YA YA
36 SALSABILA
37 SERLINA NINGSI P ANDUMOWU 17 THN 7409055303030000 III YA YA TERCAPAI
38 MAULIKA SAFITRI P ANDUMOWU 14 THN 7409055406050000 III YA YA TERCAPAI
SRI ANGGIEN TERCAPAI
P ANDUMOWU 10 THN 7409055406100000 III YA YA
39 SAWALI
NURUL REHANA TERCAPAI
P ANDUMOWU 12 THN 7409056903080001 III YA YA
40 JAMAL
41 NANI P ANDUMOWU 18 THN 7409056112020000 III YA YA TERCAPAI
DESKRIPSI HASIL EVALUASI

Dari hasil evaluasi kegiatan pendistribuasian tablet tambah darah melalui Kader
Remaja Putri, dapat tercapai dengan hasil yang baik, Hal ini dilakukan oleh kader remaja Putri
dengan cara setiap melakukan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri secara
Langsung Remaja Putri meminum tablet tambah darah, hal ini dilakukan agar tetap terkontrol
remaja putri sebagai pembuktiannya melalui kartu kontrol tablet tambah darah serta
dokumentasi, Dan dilakukan kegiatan pendistribusian tablet tmbah darah satu kali dalam
seminggu sebanyak 1 butir.

Anda mungkin juga menyukai