Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKTUALISASI

Peningkatan Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi di


Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sibulue

DISUSUN OLEH:

NAMA : dr. Irwan Munandar, S.Ked


NIP : 19941122 202203 1 004

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XVI


PEMERINTAH KABUPATEN BONE BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA : dr. IRWAN MUNANDAR, S.Ked


NIP : 19941122 202203 1 004
UNIT KERJA : UPT PUSKESMAS SIBULUE
JABATAN : AHLI PERTAMA - DOKTER
JUDUL AKTUALISASI : Peningkatan Kepatuhan Berobat Pasien
Hipertensi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Sibulue

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN PADA SEMINAR


RANCANGAN AKTUALISASI LATSAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN XVI
PADA TANGGAL 5 JULI 2022

Makassar , 5 Juli 2022

Menyetujui:
Coach Mentor

Drs. Abdullah Nasir, M.Si A.Herwati, S.Sos, S.KM


NIP. 19640914 199403 1 005 NIP.19640212 198503 2 011

Mengetahui
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Kota Makassar

Drs. Andi Siswanta


Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP 19621206 199003 1 007

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : dr. IRWAN MUNANDAR, S.Ked


NIP : 19941122 202203 1 004
Unit Kerja : UPT PUSKESMAS SIBULUE
Jabatan : AHLI PERTAMA - DOKTER

JUDUL AKTUALISASI
“PENINGKATAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBULUE”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach, dan Mentor pada seminar rancangan aktulisasi pelatihan dasar CPNS
Pemerintah Kabupaten Bone Golongan III Angkatan XVI Tahun 2022.

Makassar, 5 Juli 2022

Mengesahkan :

Coach Penguji

Drs. Abdullah Nasir, M.Si Nur Awwal, S.Stp, M.Si


NIP. 19640914 199403 1 005 NIP. 19861026 200412 1 001

Mengetahui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Selatan

Drs. H. Asri Sahrun Said


Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP: 19671203 199403 1009

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XVI Lingkup
Pemerintahan Kabupaten Bone dengan isu prioritas yang diangkat ialah
“Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas
Sibulue” dengan judul “Peningkatan kepatuhan berobat pasien hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Sibulue”. Penulis menyadari bahwa selama penyusunan
laporan ini, penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan. Namun dengan
penuh keikhlasan dan bantuan dari berbagai pihak laporan ini dapat terselesaikan
tepat waktu. Melalui laporan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada orang tua yang senantiasa memberikan do’a dan motivasi selama
proses Latsar CPNS ini.
Pada kesempatan ini juga, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1. Keluarga besar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Sulawesi Selatan yang telah memberikan pengasuhan dan bimbingan selama
proses Pelatihan Dasar CPNS berlangsung.
2. Keluarga besar BKPSDM Kabupaten Bone yang telah memberikan bimbingan
selama proses Pelatihan Dasar CPNS berlangsung.
3. Drs. Abdullah Nasir, M.Si. selaku coach yang telah membimbing,
mengarahkan, memfasilitasi dan selalu memotivasi penulis dalam penyusunan
dan penyelesaian Rancangan Aktualisasi selama Pelatihan Dasar CPNS
Pemerintah Kota Makassar tahun 2022.
4. A.Herwati, S.Sos, S.KM selaku mentor atas segala perhatian, keramahan dan
bantuannya yang telah diberikan selama pelaksanaan aktualisasi sampai pada
penyelesaian laporan ini.
5. Terimakasih kepada Orang tua dan keluarga tersayang yang selalu memberikan
dukungan kasih sayang dan perhatian kepada reformer selama proses latsar
hingga nanti selesai.
6. Rekan sejawat di UPT Puskesmas Sibulue yang telah memberikan dukungan
kepada reformer baik secara moril maupun materil.
7. Rekan-rekan seperjuangan, Peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Bone
Tahun 2022 yang telah bersama-sama melalui pelatihan dengan penuh rasa
kekeluargaan, solidaritas dan kekompakan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada
kita semua. Akhirnya harapan dan do’a penulis semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan sikap dan perilaku ASN dan bernilai ibadah untuk
kita semua.

Makassar, 5 Juli 2022

iv
Penulis

DAFTAR ISI

SAMPUL.............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Tujuan Aktualisasi.........................................................................2
1.2. Manfaat Aktualisasi......................................................................4
1.3. Ruang Lingkup...............................................................................5
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi.................................5
BAB II................................................................................................................6
2.1 Gambaran Umum Organisasi..............................................................................6
KEADAAN DEMOGRAFIS.................................................Error! Bookmark not defined.
2.2 VISI, MISI, DAN TATA NILAI................................................................................10
STRUKTUR ORGANISASI...........................................................................................11
2.3 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar PNS.....................................................13
2.4 Kedudukan dan Peran ASN Untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Governance 22
2.4.1 Manajemen ASN............................................................22
2.4.2 Smart ASN......................................................................24
BAB III.............................................................................................................27
3.1 Environmental Scanning..................................................................................27
Identifikasi Isu..........................................................................................................27
Deskripsi Isu.............................................................................................................27
Analisis dan Penetapan Isu.............................................Error! Bookmark not defined.
3.4 Rancangan Aktualisasi................................................................33

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Bobot penetapan kriteria kualitas isu APKL


Tabel 3.2. Analisis kriteria isu dengan alat analisis APKL
Tabel 3.3 Skala Likert analisis USG
Tabel 3.4 Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis USG
Tabel 3.5 Rancangan Aktualisasi

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) menyebutkan
Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan, selanjutnya pada
ayat (4) menyebutkan bahwa masa percobaan dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
PerLAN Nomor 10 tahun 2021 tentang Kurikulum Latsar CPNS, menetapkan
nilai-nilai dasar (core values) BerAKHLAK sebagai dasar penguatan budaya kerja
di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kerja individu/ instansi.
Pelatihan Dasar CPNS sebagai pelatihan terintegrasi bagi CPNS bertujuan
menginternalisasikan dan mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK
dalam mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu
penyebab utama kematian premature dunia. Organisasi kesehatan dunia (World
Health Organization/WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara
global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut,
hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap
tekanan darah yang dimiliki.
Hipertensi menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena potensinya
yang mampu mengakibatkan kondisi komplikasi stroke, penyakit jantung koroner
dan gagal ginjal. Penegakkan diagnose dapat dilakukan melalui pengukuran

1
tekanan darah oleh tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang telah dilatih dan
dinyatakan layak oleh tenaga kesehatan untuk melaukan pengukuran. Hipertensi
ditandai dengan hasil pengukuran tekanan darah yang menunujukkan tekanan
sistolik sebesar ≥ 140 mmHg atau tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Tidak semua
penderita hipertensi menyadari penyakit yang dideritanya. Hal ini membuat
hipertensi kerap disebut sebagai “silent killer” atau “pembunuh senyap”.
Dengan meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan masyarakat
khususnya di Puskesmas dituntut agar dapat mengoptimalkan kepatuhan berobat
secara efektif dan efisien pada pasien Hipertensi, dimana Hipertensi merupakan
penyakit pertama terbanyak di wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue dan
diharapkan dengan meningkatnya kepatuhan berobat pasien dapat mengurangi
komplikasi penyakit akibat hipertensi tidak terkontrol. Banyaknya pasien yang
belum patuh melakukan pengobatan hipertensi. Sesuai dengan kondisi ini, maka
penulis merancang aktualisasi dengan mengangkat isu “Peningkatan Kepatuhan
Berobat Pasien Hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue”

1.2. Tujuan Aktualisasi

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari dilaksanakan rancangan aktualisasi ini yaitu :

a. Memahami dan mengaktualisasikan nilai dasar PNS yang mata


pelatihannya

diakronimkan BerAKHLAK yaitu : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,


Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang harus dimiliki
oleh Aparatur Sipil Negara.
b. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan
yang akan dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Panambungan
yaitu:
1) Mengaktualisasikan nilai bereorientasi pelayanan sehingga memberikan
responsivitas, kualitas dan kepuasan terhadap pelayanan publik
2) Mengaktualisasikan nilai akuntabel sehingga memiliki integritas,

2
konsisten, dapat dipercaya dan transparan terhadap apa yang akan
dikerjakan
3) Mengaktualisasikan nilai kompeten sehingga memiliki kinerja terbaik,
sukses, keberhasilan, learning agility dan ahli di bidangnya untuk
melaksanakan tugas dan kualitas terbaik
4) Mengaktualisasikan nilai harmonis sehingga bekerja dengan peduli,
perbedaan, selaras untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif
5) Mengaktualisasikan nilai loyal sehingga mewujudkan komitmen,
dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian untuk mewujudkan
pelayanan yang berkualitas
6) Mengaktualisasikan nilai adaptif sehingga memiliki inovasi, antusias
dalam perubahan dan proaktif untuk mengembangkan kreativitas dalam
menghadapi perubahan yang cepat
7) Mengaktualisasikan nilai kolaboratif sehingga mampu mewujudkan
kerjasama, sinergi hasil yang baik

1.1.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari dilaksanakan aktualisasi ini yaitu :


a. Meningkatkan kualitas pelayananan publik di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sibulue
b. Meningkatkan kepatuhan berobat pasien Hipertensi.
c. Mampu mengontrol pengobatan pasien Hipertensi, sehingga
mengurangi kejadian penyakit komplikasi akibat hipertensi tidak
terkontrol
d. Mampu menurunkan angka kejadian komplikasi akibat penyakit
Hipertensi.
e. Mampu melakukan analisis dampak terhadap setiap kegiatan yang
dilaksanakan guna menyelesaikan isu yang disertai penerapan nilai-nilai
BerAKHLAK

1.2. Manfaat Aktualisasi

3
1.2.1. Manfaat Bagi Penulis

a. Mampu menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar


ASN pada saat habituasi di UPT Puskesmas Sibulue
b. Memperkaya pengetahuan, keterampilan dan pengalaman penulis
terkait topik isu yang diangkat dalam kaitannya dengan pelayanan
masyarakat

1.2.2. Manfaat Bagi Unit Kerja

a. Terselenggaranya pelayanan publik yang optimal khususnya bagi


pasien Hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue.
b. Terwujudnya lingkungan dan budaya kerja yang kondusif dan
menjunjung nilai – nilai BerAKHLAK di UPT Puskesmas Sibulue.
c. Turunnya angka kejadian komplikasi akibat penyakit Hipertensi di
wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue.
d. Terkontrolnya pengobatan pasien Hipertensi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sibulue

1.2.3. Manfaat Bagi Daerah dan Masyarakat

a. Terciptanya pelayanan publik yang optimal dan terpercaya bagi


masyarakat yang mengalami Hipertensi

b. Menjadi acuan bagi puskesmas lainnya melalui Dinas Kesehatan


Kota Makassar
1.3. Ruang Lingkup
Dengan ruang lingkup kegiatan, pada aktualisasi ini pengetahuan pasien
prolanis mengenai kepatuhan berobat penyakit Hipertensi dengan tahapan-
tahapan kegiatan seperti ini:

a. Konsultasi dengan mentor

b. Rekapitulasi data dengan penanggung jawab program penyakit tidak

4
menular

c. Pembuatan kartu kontrol Hipertensi

d. Pemberian sosialisasi kepada pasien Hipertensi

e. Evaluasi penerapan kartu kontrol Hipertensi

f. Evaluasi hasil aktualisasi

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan pelaksanaan rancangan aktualisasi ““Peningkatan


Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sibulue” ini akan dilakukan mulai tanggal 7 Juli – 7
Agustus 2022 di wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue Kabupaten
Bone.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI
DASAR PNS, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN UNTUK MENDUKUNG
TERWUJUDNYA SMART GOVERNENCE
2.1 Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. (PMK
No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas).
Orientasi kebijakan pembangunan di Indonesia telah mengalami
pergeseran menuju paradigma sehat. Paradigma sehat merupakan upaya kesehatan
yang lebih mengutamakan tindakan promotif,preventif tanpa mengenyampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif. Paradigma sehat adalah suatu kebijakan
pembangunan kesehatan dalam rangka melaksanakan VISI INDONESIA SEHAT
yaitu suatu keadaan masyarakat hidup dalam lingkungan yang sehat,berperilaku
sehat,memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu,adil dan merata serta berada pada derajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas adalah ujung tombak yang langsung berhubungan dengan
masyarakat untuk mencapai Visi Indonesia Sehat. untuk mencapai Visi Indonesia
Sehat dibutuhkan kerjasama lintas sektor serta partisipasi penuh dari semua
lapisan masyarakat, yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih
sehat sehingga lebih produktif untuk dapat menjadi sumber daya manusia bagi
pembangunan bangsa.
UPT Puskesmas Sibulue terletak di Kelurahan Maroanging Kecamatan
Sibulue Kabupaten Bone. Puskesmas Sibulue ini terletak di poros pattiro bajo
tepatnya di jantung kota kecamatan. Masyarakat yang ingin berobat dapat
menjangkaunya dengan berjalan kaki maupun dengan menggunakan kendaraan
roda dua dan roda empat karena letaknya yang strategis dan mudah dijangkau.
UPT Puskesmas Sibulue adalah perpanjangan tangan dari Dinas

6
Kesehatan Kab.Bone. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka dibangunlah
sebuah puskesmas ini sebagai tempat layanan masyarakat dari segi kesehatan.
UPT Puskesmas Sibulue terletak di wilayah Kecamatan Sibulue dan
berada di jalan poros pattiro bajo Kelurahan Maroanging yang berjarak 17 km
dari kota Watampone. Wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue juga meliputi 14
desa dari 20 desa yang berada di Wilayah Kecamatan Sibulue yaitu desa Ajang
Pulu, Cinnong, Kalibong, Letta Tanah, Mallusetasi, Manajeng, Pakkasalo,
Pattiro Bajo, Pattiro Riolo, Pattiro Sompe, Polewali, Sumpang Minangae,
Tadang Palie, dan Kelurahan Maroanging.dengan luas secara keseluruhan
8869,4 Ha.

PETA WILAYAH
PETA WILAYAH UPT PUSKESMAS SIBULUE
UPTD PUSKESMAS SIBULUE
MANAJENG

SUMPANG MINANGAE

LETTE TANAH

PATTIRO RIOLO
AJANG PULU

PATTIRO SOMPE

TADANG PALIE
MAROANGING PAKKASALO

PATTIRO BAJO

KALIBONG
MALLUSE TASI
CINNONG
POLEWALI

Sibulue.shp
AJANG PULU
CINNONG
N
KALIBONG
LETTE TANAH
MALLUSE TASI
MANAJENG
MAROANGING
W E
PAKKASALO
PATTIRO BAJO
PATTIRO RIOLO
PATTIRO SOMPE S
POLEWALI
SUMPANG MINANGAE
TADANG PALIE

7
3.1.2 Peta Wilayah Pelayanan Kesehatan

Kecamatan Sibulue dibagi menjadi 2 wilayah kerja Puskesmas, yaitu UPT


Puskesmas Sibulue dan UPT Puskesmas Tunreng Tellue, adapun batas-batas
wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue adalah :
1. Sebelah Barat : UPT Puskesmas Barebbo
2. Sebelah Utara : UPT Puskesmas Biru
3. Sebelah Timur : UPT Puskesmas Kading
4. Sebelah Selatan : UPT Puskesmas Tunreng Tellue
Jumlah penduduk
Tabel jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue Tahun
2021

JUMLAH
DESA
PENDUDUK

Ajangpulu 1053
Cinnong 1783
Kalibong 1491
Kel. Maroanging 1943
Letta Tanah 1405
Malluse Tasi 2231
Manajeng 2061
Pakkasalo 1887
Pattiro Bajo 1512
Pattiro Riolo 3266
Pattiro Sompe 3680
Polewali 1334
Sumpang Minangae 1648
Tadang Palie 1526
Jumlah 26879

Kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Panambungan

8
terdiri dari pelayanan di dalam dan di luar gedung. UPT Puskesmas Sibulue
memiliki 3 Pustu, yaitu Pustu Mallusetasi, Sumpang Minangae, dan Pattiro Riolo
dan 6 Poskesdes, yaitu Poskesdes Ajang Pulu, Letta Tanah, Pakka Salo, Pattiro
Sompe, Cinnong, Tadang Palie.Dan 28 Posyandu.

Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Sibulue Di Dalam dan Luar
Gedung

FASILITAS
KEGIATAN JENIS PELAYANAN
PELAYANAN
DALAM GEDUNG Ruang - Pemeriksaan pasien
Pemeriksaan - Penetapan diagnose
Umum - Koordinasi interprofesi
- Konseling
- Rujukan
Ruang Loket - Analisis kebutuhan pasien
Pendaftaran dan - Pembuatan rekam medik bagi pasien baru
Rekam Medik - Koordinasi interprofesi
- Pemberian informasi
- Pemberian layanan prioritas bagi lansia, ibu
hamil dan bayi
Pengkajian Awal - Analisis kebutuhan pasien
- Melakukan pemeriksaan tanda vital
- Koordinasi interprofesi
- Pemberian informasi
- Pemberian layanan prioritas bagi lansia, ibu
hamil dan bayi
Ruang - Pemeriksaan Ibu Hamil
Pemeriksaan KIA / - Pemeriksaan Ibu dan Anak
KB - Pelayanan KB ( Pemasangan /Pengangkatan
IUD/ Alat kontrasepsi lainnya
- Imunisasi PUS
- Koordinasi interprofesi
- Konseling
- Rujukan
Ruang - Pemeriksaan pasien
Pemeriksaan Gigi - Penetapan diagnose
& Mulut - Koordinasi interprofesi
- Rujukan
- Ruang Tindakan / - Melakukan pelayanan kegawat daruratan
Unit Gawat - Tindakan bedah minor
Darurat (UGD) - Koordinasi interprofesi
- Melayani rujukan

Klinik MTBS - Pemeriksaan pasien


(Manajemen - Penetapan diagnose

9
Terpadu Balita - Koordinasi interprofesi
Sakit) - Rujukan
Ruang Konseling - Kosultasi Gizi perorangan
Gizi Masyarakat - Penimbangan BB
- Pengukuran TB
- Pelayanan kesehatan balita gizi buruk
- Koordinasi interprofesi
- Rujukan
Klinik konseling - Pemeriksaan pasien diatas usia 45 tahun
Lansia - Penetapan diagnose
- Koordinasi interprofesi
- Rujukan
Kilinik Sehat - Sanitasi (PHBS)
(Klinik Konseling) - Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Indera
- Koordinasi interprofesi
Laboratorium - Pemeriksaan specimen darah, urine, sputum
dan faeces
- Koordinasi interprofesi
- Rujukan
Ruang Farmasi - Melayani obat bagi pasien rawat jalan ,
UGD, rawat inap, Menyediakan keperluan
obat bagi pelayanan kesehatan di Puskesmas
dan jaringannya
Ruang P2M - Pemeriksaan Penyakit Menular
- Penegakan diagnose
- Koordinasi interprofesi
- Rujukan
Rujukan - Pembuatan surat rujukan
- Merujuk pasien ke RS dgn ambulance
LUAR GEDUNG - Puskesmas Melayani masyarakat yang tinggal jauh dari
Pembantu Puskesmas dan membutuhkan pelayanan
(Pustu) kesehatan baik itu bersifat Promotif, Preventif,
- Puskesmas Kuratif dan Rehabilitatif.
Keliling
- Poskesdes
- Posyandu
Balita
- Posyandu
Lansia
- UKS dan
UKGM

Seluruh program kegiatan tersebut di dalam gedung difasilitasi dengan adanya


ruang dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang
selalu ditingkatkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar
pelayanannya.

10
2.2 VISI, MISI, DAN TATA NILAI

a. Visi
UPT Puskesmas Sibulue MITRA bagi masyarakat, menuju Masyarakat
Sibulue SEHAT 2023
MITRA (Merata, Inovatif, Terjangkau, Responsif, Aktual)
SEHAT ( Sopan, Eksis, Handal, Aktif, Tanggung jawab)
b. Misi
1. Memberikan Pelayanan sesuai dengan standar pelayanan,
2. Menggerakkan upaya kesehatan yang berbasis masyarakat,
3. Mendorong partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam bidang
kesehatan
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan upaya kesehatan dasar dan
pengembangan, baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung
5. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas puskesmas.
c. Motto
UPT Puskesmas SIBULUE melayani bukan dilayani.
d. Nilai-nilai Organisasi
1. Sederhana: Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan prosedur
yang sederhana dan tidak berbelit-belit
2. Mudah: Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
kemudahan dan sesuai prosedur yang berlaku
3. Adil: Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil/tidak
membedakan status social
4. Ramah: Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
5. Tepat: dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat,
cermat, dan teliti sesuai prosedur yang berlaku

STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Perwali Nomor 41 Tahun 2012 tentang Pembentukan

11
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota MakassarPuskesmas
Panambungan Kota Makassar mempunyai tugas pokok pelayanan, pembinaan,
dan pengembangan upaya kesehatan secara Paripurna kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.
Struktur organisasi Puskesmas Panambungan terdiri atas :
Kepala Puskesmas :dr. Ela Sapta Ningsih B,
M.Kes
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Plt) :Nurdiana
Kelompok Jabatan Fungsional
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial :
1) Upaya Promosi Kesehatan : Nurul Hidayah NR, SKM
2) Upaya Kesehatan Lingkungan : Endang, Amd.Kes
3) Upaya KIA dan KB : Marissa, Amd.Keb
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat : Irayanti Momintan, Amd
5) Upaya P2M/PTM : Irmayanti AR, S.Kep, Ns
6) Upaya Pengobatan : Nike Malluru, Amd.Kep

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

1) Upaya Kesehatan Usia Lanjut : Syariana, S.Kep, Ns


2) Upaya Kesehatan Sekolah : Nurlela, SST
3) Upaya Kesehatan Indra : Juhriani, S.Kep, Ns
4) Upaya Kesehatan Olah Raga : Andi Indrawati M, S.Kep,
Ns., M.Kes
5) Upaya Perkesmas : Nike Malluru, Amd.Kep
6) Upaya Kesehatan Kerja : Andi Indrawati M,S.Kep,
Ns., M.Kes
7) Upaya Kesehatan Jiwa : Juhriani, S.Kep, Ns
8) Upaya Pembinaan Battra : A Fatmawaty, S.Farm
9) Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Gigi : drg. A. Irma Mutmainnah

12
3. Upaya Kesehatan Perorangan : dr. Andi Elya Supardi
1) Pelayanan Pendaftaran : Nurhetil, Amd.PK
2)Pelayanan Poli Umum : dr. Andi Elya Supardi
3) Pelayanan Poli Gigi : drg. A. Irma Mutmainnah
4)Pelayanan Apotek : Megawati, SSI, Apt.
5)Pelayanan Laboratorium : Nasrawati Nasir, Amd. AK
6)Pelayanan KIA : Marissa, Amd.Keb
7)Pelayanan KB : Selvi, S.ST
8) Pelayanan Imunisasi : Sanira, STr.Keb
9)Pelayanan Home Care : Nike Malluru, Amd.Kep
10)Pelayanan Telemedicine : dr. Andi Elya Supardi

2.3 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar PNS

Nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai agenda II meliputi mata
pelatihan yang diakronimkan BERAKHLAK yang merupakan kepanjangan
dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif
dan Kolaboratif yang akan diaktualiasasikan saat habituasi di wilayah kerja
UPT Puskesmas Sibulue. Nilai dasar PNS tersebut dijabarkan sebagai berikut :

2.3.1 Berorientasi Pelayanan

Defenisi bereorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan


pelayanan prima demi kepuasan masyarakat .
Kalimat afirmasinya, kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat.
Kata kunci

 Responsivitas

13
 Kualitas
 Kepuasaan
Nilai – Nilai Dasar Penerapan berorientasi pelayanan ( kode etik/
panduan perilaku ) :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

b. Ramah, cekatan,solutif dan dapat diandalkan

c. Melakukan perbaikan tiada henti

Mata pelatihan bereorientasi pelayanan memfasilitasi pembentukan


nilai berorientasi pelayanan pada peserta melalui substansi pembelajaran yang
terkait dengan pemahaman dan pemenuhan kebutuhan masyarakat, ramah,
cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti.
Pelayanan Publik sebagaimana tercantum dalam UU adalah kegiatan atau
rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan / pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara publik.

Tiga unsur penting dalam pelayanan publik dalam konteks ASN yaitu : 1)
Penyelenggara pelayanan publik yaitu : ASN/ birokrasi, 2) penerima layanan
yaitu masyarakat dan 3) kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan.
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan
kepuasan pengguna layanan. Pelayanan prima didasarkan pada implementasi
standar pelayanan yang di miliki oleh penyelenggara. Budaya pelayanan ASN
akan sangat menentukan kualitas pemberi layanan kepada masyarakat

2.3.2 Akuntabel

Defenisi akuntabel : bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan

Kalimat afirmasinya, kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang


diberikan.

14
Kata kunci

 Integritas
 Konsisten
 Dapat dipercaya
 Transparan

Nilai – nilai dasar penerapan akuntabel( kode etik/ panduan perilaku) :

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,


disiplin dan berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
c. Tidak menyalagunakan kewenangan jabatan

Untuk memfasilitasi pembentukan nilai akuntabel pada peserta melalui


substansi pembelajaran yang terkait dengan pelaksanaan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi, penggunaan
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan Akuntabel adalah
prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap organisasi sebagai suatu
kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan
kepada atasanya.
Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas beriorientasi pada hasil, akuntabilitas
memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Boves, 2007) yaitu
pertama untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), kedua,
untuk mencegah korupsi dan meningkatkan efesien dan efektivitas.
Aspek-aspek Akuntabilitas yaitu:

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan

b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil

15
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan

d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi

e. Akuntabilitas memerlukan kinerja

2.3.3 Kompeten

Defenisi kompeten adalah : terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Kalimat afirmasinya: kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Kata kunci

 Kinerja Terbaik

 Sukses

 Keberhasilan

 Learning Agility

 Ahli di Bidangnya

Nilai – nilai dasar penerapan kompeten (kode etik/panduan perilaku)

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang


selalu berubah
b. Membantu orang lain untuk belajar

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Untuk memfasilitasi pembentukan nilai Kompeten pada peserta melalui


substansi pembelajaran yang terkait dengan peningkatan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar serta
pelaksanaan tugas dengan kualitas terbaik.
Karakteristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan
pekerjaan saat ini dan kedepan meliputi : integritas, nasionalisme,
profesionalisme, wawasan global, IT dan bahasa asing, hospitality , networking

16
dan enterpreneurship.Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting
berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang diperlukan dalam aspek pekerjaan.

2.3.4 Harmonis

Definisi harmonis adalah : saling peduli dan mengharagai

Kata afirmasinya,: kami saling peduli dan menghargai

Kata kunci

 Peduli

 Perbedaan (diversity)

 Selaras

 Nilai – nilai dasar penerapan harmonis (kode etik/panduan prilaku )

a. Menghargai semua orang apapun latar belakangnya

b. Suka menolong orang lain

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Untuk memfasilitasi pembentukan nilai harmonis pada peserta melalui


substansi pembelajaran yang terkait dengan menghargai setiap orang apa pun latar
belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun lingkungan kerja yang
kondusif.
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang
berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus
dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap
ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih
produktif.
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting

17
dalam suatu organisasi . Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga
berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan
analisis strategi dalam kehidupan ASN dilingkungan berkerja dan bermasyarakat.

2.3.5 Loyal

Definisi loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan


negara
Kata afirmasinya : kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara
Kata kunci

 Komitmen

 Dedikasi

 Kontribusi

 Nasionalisme

 Pengabdian

Nilai – nilai dasar penerapan loyal (kode etik/panduan prilaku ):

a. Memegang teguh idiologi pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara


Republik Indonesia tahun 1945

b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara

c. Menjaga rahasia jabatan dan negara

Untuk memfasilitasi pembentukan nilai Loyal pada peserta melalui


substansi pembelajaran yang terkait dengan memegang teguh ideologi Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintah yang sah, menjaga nama
baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan
dan negara.

18
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan kelas dunia ( World Class
Government ), pemerintah telah meluncurkan Core Value ( Nilai – nilai Dasar)
ASN BerAkhlak dan Employer Branding ( Bangga Melayani Bangsa ), Nilai
Loyal diangap penting dan dimasukkan menjadi Core Value yang harus dimiliki
dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN dikarenakan adanya faktor
internal dan eksterna.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Value ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi
kehormatan negara, pemerintahan dan martabak pegawai negeri sipil, serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terdapat bangsa dan negara.
Agar para ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan lainya dibutuhkan langka – langka konkrit, diantaranya melalui
pemantapan wawasan kebangsaan. Selain memantapkan wawasan kebangsaan,
sikap loyal seorang ASN dapat dibangun dengan cara terus meningkatkan
nasionalisme kepada bangsa dan negara.

2.3.6 Adaptif

Definisi adaptif adalah : terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan


ataupun menghadapi perubahan
Kata afirmasinya : kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan
ataupun menghadapi perubahan
Kata kunci

 Inovasi

 Antusias terhadap Perubahan

 proaktif

19
Nilai – nilai dasar penerapan loyal (kode etik/panduan prilaku )

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

c. Bertindak proaktif

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Kemampuan


beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Dalam budaya
adaktif sebagai budaya ASN merupakan kampanye utuk membangun karakter
adaktif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakan organisasi untuk
mencapai tujuannya.
Untuk memfasilitasi pembentukan nilai Adaptif pada peserta melalui
substansi pembelajaran yang terkait dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas serta bertindak
proaktif.
Organisasi adaptif yaitu : organisasi yang memiliki kemampuan untuk
merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat
dan fleksibel. Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang
aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang
ada. Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi
adalah Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi
akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi
dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak
proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.

2.3.7 Kolaboratif

Definisi kolaboratif adalah : membangun kerjasama yang sinergis

Kata afirmasinya, kami membangun kerjasama yang sinergis

Kata kunci

20
 Kesediaan

 Kerjasama

 Sinergi untuk hasil lebih baik

Nilai – nilai dasar penerapankolaboratif (kode etik/panduan prilaku ) :

a. Memberi kesepakatan berbagai pihak untuk berkontribusi

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

Untuk memfasilitasi pembentukan nilai Kolaboratif pada peserta melalui


substansi pembelajaran yang terkait dengan pemberian kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah serta menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama.
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak
harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian
suatu visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi
bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai
tujuan bersama.

2.4 Kedudukan dan Peran ASN Untuk Mendukung Terwujudnya Smart


Governance

2.4.1 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah: pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN


yang profesional , memiliki dasar, etika profesi , bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi ,kolusi, dan nepotisme. Asas-asas penyelenggaraan
manajemen ASN
 Kepastian hukum

21
 Profesionalitas

 Proporsionalitas

 Keterpaduan

 Delegasi

 Netralitas

 Akuntabilitas

 Efektif dan Efisien

 Keterbukaan

 Nondiskriminasi

 Persatuan dan kesatuan

 Keadilan dan kesetaraan

 Kesejahteraan

Membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan tentang kedudukan, peran,


hak dan kewajiban, kode etik ASN, sistem merit dalam pengelolaan ASN, dan
pengelolaan ASN. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta
harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untu Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

22
Pegawai Negeri Sipil merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk
pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Kedudukan ASN
berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu
kesatuan menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan public; 2) Pelayan public; dan 3) Perekat
dan pemersatu bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: 1) Melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan 2) Memberikan pelayanan public yang
professional dan berkualitas, dan 3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
2.4.2 Smart ASN

Membekali Peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada


perspektif literasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya
akan informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul
berbagai perbincangan , regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan
transormasi digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di
Indonesia. Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang

23
sangat luar biasa dalam aspek ini .
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh
internet. Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat
Indonesia tidak terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut
tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan
memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak
memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan efektifitas dan
efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas
dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
Nilai – Nilai dalam Smart ASN sebagai berikut :

 Integritas

Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai ASN


dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan
jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan
pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi
dan bertanggung jawab

 Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme


memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya.
Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah. Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah
air Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional.
Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan
kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih
besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.

24
 Profesionalisme

Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara kemampuan aparatur


dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang
profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan
tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi.
 Berwawasan global

Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersdiapkan anak


didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki
kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan
antar bangsa yang sangat tinggi
 Menguasai IT dan bahasa asing

ASN dituntut tidak Gaptek (gagap teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi – aplikasi produk IT (informasi
teknologi) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan
dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti
bahasa Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.

 Berjiwa hospitality (Keramahan)

Hospitality/Keramahan adalah memiliki sifat baik hati danmenarik budi bahasanya


, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas pelaksanaan
tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan prima kepada
masyarakat
 ASN memiliki kemampuan Networking

Networking adalah membangun/menjalin hubungan dengan orang lain atau


organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan profesional maupun
personal
 ASN memiliki jiwa Enterpeneurship

25
ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreativitas, inovatif,
pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta
bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa
depan orang banyak. Kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan
bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan . Dan dengan dimilikinya
kemampuan Enterpeneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan
kinerja dalam setiap waktunya.

26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Sumber isu didapatkan dari hasil pengamatan penulis selama menjalankan


tugas pokok dan fungsi ASN kurang lebih dua bulan pada wilayah kerja UPT
Puskesmas Sibulue Kabupaten Bone, terdapat beberapa isu yang ditemukan di
unit kerja, diantaranya :
1. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai penyakit-penyakit yang dapat
dirujuk ke FTKL
2. Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sibulue
3. Tidak tersedianya poli prioritas untuk lansia dan disabilitas di UPT
Puskesmas Sibulue
4. Kurangnya pengetahuan petugas mengenai penggunaan alat
Electrocardiography.
5. Belum optimalnya pengisian berkas rekam medis di UPT Puskesmas Sibulue.

3.2 Deskripsi Isu

1. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai penyakit-penyakit yang dapat


dirujuk ke FTKL.
Meningkatnya permintaan rujukan di Puskesmas Sibulue ke FTKL karena
kurangnya pengetahuan pasien megenai penyakit-penyakit yang dapat dirujuk

27
ke FTKL.
2. Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sibulue .
Pasien yang menderita penyakit Hipertensi tidak rutin datang berobat
sehingga Hipertensinya menjadi tidak terkontrol dan memungkinkan
terjadinya komplikasi akibat Hipertensi tidak terkontrol

3. Tidak tersedianya poli prioritas untuk lansia dan disabilitas di UPT


Puskesmas Sibulue
Pasien rawat jalan lansia dan penyandang disabilitas harus menunggu
seperti pasien biasa yang dapat memperburuk penyakit mereka,
4. Kurangnya pengetahuan petugas mengenai penggunaan alat
Electrocardiography.
Kurangnya pengetahuan beberapa petugas mengenai cara penggunaan alat
electrocardiography sehingga dapat menghambat jalannya pelayanan.
5. Belum optimalnya pengisian berkas rekam medis di UPT Puskesmas
Sibulue
Pencatatan rekam medis yang tidak lengkap dan tidak terintegrasi

3.3 Analisis Isu

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di
atas, analisis isu dilakukan dengan menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa :
3.2.1.1 Analisis isu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)

APKL digunakan untuk menentukan skala prioritas isu yang akan


diselesaikan. APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang

28
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.

c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

d. Layak artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Hasil analisis isu-isu yang terjadi pada unit kerja dengan metode APKL
dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 3.1. Bobot penetapan kriteria kualitas isu APKL

Bobot Keterangan

5 Sangat (Penting/Serius/Berkembang)

4 Penting/Serius/Berkembang

3 Cukup (Penting/Serius/Berkembang)

2 Tidak (Penting/Serius/Berkembang)

1 Sangat tidak (Penting/Serius/Berkembang)

Tabel 3.2. Analisis kriteria isu dengan alat analisis APKL

Analisis Total
No Isu Rank
A P K L Skor
Kurangnya pengetahuan pasien
mengenai penyakit-penyakit yang
1 dapat dirujuk ke FTKL 4 3 2 3 12 V

Kurangnya kepatuhan berobat


pasien hipertensi di wilayah kerja
2 4 5 5 4 18 I
UPT Puskesmas Sibulue

Tidak tersedianya poli prioritas


untuk lansia dan disabilitas di UPT
3 Puskesmas Sibulue 4 3 3 4 14 III

29
Kurangnya pengetahuan petugas
mengenai penggunaan alat
4 4 3 3 3 13 IV
Electrocardiography
Belum optimalnya pengisian berkas
rekam medis di UPT Puskesmas
5 4 4 3 4 15 II
Sibulue

Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 3.3. Analisis isu

strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sibulue
2. Belum optimalnya sistem rekam medis di UPT Puskesmas Sibulue
3. Tidak tersedianya poli prioritas untuk lansia dan disabilitas di UPT
Puskesmas Sibulue

3.2.1.2 Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)

Teknik tapisan lain yang digunakan untuk menentukan isu utama (core issue),
yaitu dengan menggunakan teknik analisis USG yang merupakan singkatan dari:
a. Urgency (seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti)
b. Seriousness (seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan)
c. Growth (seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak segera ditangani).
Untuk menetapkan isu utama (core issue) dari beberapa isu berkualitas yang telah
diidentifikasi, digunakan metode analisis Urgency, Seriousness, and Growth
(USG) yang diukur dengan Skala Likert sesuai dengan tabel 3.4. sebagai berikut.
Tabel 3.3 Skala Likert analisis USG

Bobot Keterangan

30
5 Sangat (Penting/Serius/Berkembang)

4 Penting/Serius/Berkembang

3 Cukup (Penting/Serius/Berkembang)

2 Tidak (Penting/Serius/Berkembang)

1 Sangat tidak (Penting/Serius/Berkembang)

Tabel 3.4 Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis USG

Penilaian Kriteria

No U S G Jumlah Rank
Masalah
Tidak tersedianya poli prioritas untuk
lansia dan disabilitas di UPT
1 3 4
Puskesmas Sibulue 4 11 III

Kurangnya kepatuhan berobat


pasien hipertensi di wilayah kerja
2 5 5 5 15 I
UPT Puskesmas Sibulue
Belum optimalnya sistem rekam
medis di UPT Puskesmas Sibulue
3 4 4 4 12 II

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan baik menggunakan analisis Isu


APKL maupun USG , maka ditentukan bahwa isu utama yang memiliki skor
tertinggi adalah “Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di wilayah
kerja UPT Puskesmas Sibulue “

3.3 Fishbone
Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram merupakan salah satu alat
(tools) dari QC 7 tools yang dipergunakan untuk mengidentifikasi dan
menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar

31
penyebab dari suatu permasalahan. Fishbone Diagram dipergunakan untuk
menunjukkan factor-faktor penyebab dan akibat kualitas yang disebabkan oleh
factor-faktor penyebab tersebut.
Fishbone diagram atau cause and effect diagram ini dipergunakan untuk:
1) Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan
2) Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahan suatu
masalah
3) Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut.
Untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan maka penulis menggunakan
metode fishbone sebagai berikut:

Kurangnya
MAN pengetahuan MATERIAL
pentingnya
kepatuhan minum
Kurangnya Tidak adanya media
obat Hipertensi
informasi yang pengontrolan kepatuhan
diberikan oleh Kurangnya minum obat Hipertensi
petugas mengenai minat
pentingnya masyarakat
kepatuhan minum berobat
obat ke puskesmas
kasus
Tingginya
HIPERTENSI

Kurangnya peran
keluarga terhadap
pemantauan Tidak adanya
minum obat kontrol terapi
Hipertensi
pasien Hipertensi
ENVIRONMENT
METHOD

3.4 Rancangan Aktualisasi


Tabel 3.5 Rancangan Aktualisasi

32
Unit Kerja UPT Puskesmas Sibulue Kabupaten Bone
Visi
Visi dan Misi
UPT Puskesmas Sibulue MITRA bagi
masyarakat, menuju Masyarakat Sibulue
SEHAT 2023

Misi
1. Memberikan Pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan,
2. Menggerakkan upaya kesehatan yang
berbasis masyarakat,
3. Mendorong partisipasi dan peran aktif
masyarakat dalam bidang kesehatan
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan
upaya kesehatan dasar dan pengembangan,
baik kegiatan dalam gedung maupun luar
gedung
5. Meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme petugas puskesmas.

1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi


Identifikasi isu
di wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue
2. Belum optimalnya sistem rekam medis di UPT
Puskesmas Sibulue
3. Tidak tersedianya poli prioritas untuk lansia dan
disabilitas di UPT Puskesmas Sibulue

Isu yang diangkat Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di


wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue

Gagasan Peningkatan kepatuhan berobat pasien Hipertensi di


Pemecahan Isu wilayah kerja UPT Puskesmas Sibulue

33
Rangkaian a. Konsultasi dengan mentor
Kegiatan
b. Rekapitulasi data dengan penanggung jawab
program penyakit tidak menular

c. Pembuatan kartu kontrol Hipertensi

d. Pemberian sosialisasi kepada pasien Hipertensi

e. Evaluasi penerapan kartu kontrol Hipertensi

f. Evaluasi hasil aktualisasi

Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu di
atas menghasilkan judul aktualisasi, yakni “Patuh Berobat dengan
KATROLTA (Kartu Kontrol Tekanan Darah)”.

34
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN KONTRIBUSI KONTRIBUSI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA DENGAN VISI PENCAPAIAN
PELATIHAN MISI NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
1 Konsultasi 1. Menyiapkan 1.Tersedianya Manajemen ASN: berkonsultasi Dengan melakukan Dengan
dengan mentor materi konsultasi jadwal sebagai bentuk etika profesi dan rancangan kepada melakukan
dan menentukan pelaksanaan menjalin keterpaduan kepala puskesmas rancangan kepada
jadwal kegiatan sebagai mentor kepala puskesmas
sebagai mentor
2. Melakukan konsultasi Smart ASN: Berkonsultasi mampu
sesuai dengan tata
konsultasi 2.Tersedianya dengan tutur kata yang baik mewujudkan Visi nilai puskesmas
kegiatan dan rangkaian dan berjiwa hospitality konsultasi UPT Puskesmas yaitu tepat
memohon izin izin kegiatan juga meningkatakan Sibulue MITRA
kegiatan 3.Catatan hasil profesionalisme untuk bagi masyarakat,
3. Mencatat hasil konsultasi dan mencapai tujuan organisasi menuju
konsultasi, surat izin Masyarakat
membuat surat kegiatan Berorientasi Pelayanan : Saya Sibulue SEHAT
izin kegiatan aktualisasi. menyiapkan rancangan Misi
aktualisasi mengenai Memberikan
Hipertensi sebagai bentuk Pelayanan sesuai
memahami dan memenuhi dengan standar
kebutuhan masyarakat pelayanan

Harmonis :
Saya melakukan konsultasi
dengan mentor sebagai bentuk
suka menolong orang lain
dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif

35
Loyal :
Saya berkonsultasi dengan
mentor sebagai bentuk menjaga
nama baik sesama ASN dan
pimpinan

Kolaboratif : Saya
berkonsultasi dengan mentor
sebagai bentuk terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
2 Meminta 1. Melakukan 1. Adanya data Manajemen ASN : Saya Melakukan Dengan
rekapitulasi data Koordinasi jumlah kasus berkoordinasi dengan koordinasi dengan melakukan
pada dengan hipertensi di penanggung jawab program penanggung jawab koordinasi
penanggung penanggung lengkapi dengan PTM sebagai bentuk program PTM dengan
jawab program jawab PTM foto saat profesional kontribusi misi penanggung
PTM ( Penyakit (Penyakit Tidak koordinasi menggerakkan jawab program
Tidak Menular) Menular) 2. Tersedianya data Smart ASN : upaya kesehatan PTM sesuai
2. Mendata penyebaran saya konsultasi dengan yang berbasis dengan nilai
penyebaran pasien pasien hipertensi penanggung jawab program masyarakat dan puskesmas yaitu
Hipertensi 3. Data yang PTM untuk menjaga integritas meningkatkan ramah
3. Mengolah data terprint dalam melaksanakan kegiatan kompetensi dan
pasien Hipertensi profesionalisme
Berorientasi Pelayanan :
petugas puskesmas
melakukan koordinasi

36
sebagai respon kebutuhan
peningkatan pengetahuan
pasien penyakit Hipertensi

Akuntabel:
melakukan koordinasi
sebagai bentuk
bertanggung jawab
melapor dan minta
persetujan

Harmonis:
melakukan konsultasi
sebagai bentuk kerjasama
yang baik dan peduli
bentuk suka
menolong orang lain

Kolaboratif: Saya
melakukan
pendataan sebagai kesediaan
kerjasama guna meningkatkan
nilai dasar organisasi
3 Pembuatan 1. Mencari referensi 1.Tersedianya Manajemen ASN: Saya dalam Dengan pembuatan Dengan
katrol (kartu 2. Mendesain kartu referensi yang pembuatan kartu kontrol secara kartu kontrol pembuatan kartu
kontrol) kontrol valid efektif dan efisien agar wujud kontribusi kontrol sesuai
Hipertensi 3. Mencetak kartu 2. Tersedianya mendapatkan hasil yang misi dengan nila
kontrol desain kartu maksimal memelihara dan puskesmas

37
kontrol Smart ASN: meningkatkan yaitu tepat
3. Tersedianya Saya dalam pembuatan kartu pelayanan upaya
kartu kontrol kontrol harus mampu menguasai kesehatan dasar
yang tercetak IT dan
Akuntabel: pengembangan,
Saya mencari referensi untuk baik kegiatan
pembuatan kartu dari sumber dalam gedung
yang valid agar dapat maupun luar
melaksanakan tugas dengan gedung dan
cermat dan dapat meningkatkan
dipertanggung jawabkan kompetensi dan
profesionalisme
Kompeten: petugas
puskesmas
Saya mencari referensi
tambahan dari orang yang
sudah ahli di bidangnya demi
meningkatkan kompetensi
diri

Adaptif:
Saya mendesain kartu dengan
cara berinovasi dan berkreasi

Kolaboratif
Saya mencetak kartu kerja
sama dengan pihak yang
percetakan sebagai bentuk

38
pemanfaatan sumberdaya
untuk tujuan bersama
4. Distribusi dan 1. Mempersiapkan 1. Tersedianya Manajemen ASN : Saya Memberikan Berorientasi
sosialisasi kartu kontrol kartu kontrol yang melakukan distribusi dam kontribusi Pelayanan
mengenai kartu 2. Distribusi kartu siap dibagikan sosialisasi dengan keadilan dan terhadap misi sepadan dengan
kontrol kontrol pada pasien 2. Pasien kesetaraan informasi mendorong nilai organisasi
Hipertensi hipertensi mendapatkan kartu Smart ASN : Saya melakukan partisipasi dan profesional
3. Sosialisasi cara kontrol. distribusi dan sosialisasi dengan peran aktif
penggunaan kartu 3. Peserta menguasai Teknologi masyarakat Akuntabel
kontrol sosialisasi Informasi dalam bidang sepadan dengan
memahami cara kesehatan dan nilai organisasi
penggunaan kartu Beriorientasi Pelayanan memelihara dan bertanggung
membuat materi yang meningkatkan jawab
berkualitas demi kepuasan pelayanan upaya  
penerima edukasi kesehatan dasar Kompeten
dan sepadan dengan
Akuntabel : pengembangan, nilai organisasi
Saya membuat materi dengan baik kegiatan malu
penuh tanggung jawab agar dalam gedung  
kegiatan berjalan seperti yang maupun luar  Kolaboratif
diharapkan gedung sepadan dengan
Kompeten: nilai organisasi
Saya mencari referensi kerjasama
tambahan dari orang yang
sudah ahli di bidangnya. Harmonis
sepadan dengan
nilai organisasi
Kolaboratif : ramah

39
Saya menentukan tempat
sebagai bentuk kolaborasi
dengan semua pihak yang
berkontribusi dalam
memberikan pemecahan
masalah isu yang terkait

Harmonis:
Saya bekerja sama dan
berinteraksi dengan petugas
kesehatan pos PTM untuk
mengisi daftar hadir
5. Evaluasi 1.Membuat form saran 1. Hasil print Manajemen ASN : Saya Memberikan Akuntabel
Penerapan Buku 2. Membagian form lembar form saran melakukan evaluasi penerapan kontribusi terhadap sepadan
“ Buku saran pada kegiatan 2. Dokumentasi buku saku dengan cara efektif misi yaitu dengan nilai
Pengontrol sosialisasi saat dan efisien serta keterbukaan Mewujudkan organisasi
Hipertensi “ 3. Mengumpulkan membagikannya untuk hasil yang didapatkan dari Lingkungan Sehat bertanggung
form saran yang telah 1. Dokumentasi jawaban peserta  Bersumber Daya jawab
di isi saat Smart ASN: Masyarakat
4. Mengevaluasi hasil pengumpulan aktualisasi dengan menguasai Kompeten
saran yang telah form saran Informasi Tekhnologi ( IT) sepadan
diberikan 2. Kesimpulan untuk kualitas pelayanan dan dengan nilai
saran yang pengabdian kepada masyarakat. organisasi
diberikan Kolaboratif : Saya profesional
menyebarkan lembar form
saran untuk mengetahui
apakah
Buku saku yang kita berikan

40
sinergi sudah efektif dan
efisien dan senangtiasa
memberi
kesempatan kepada semua pihak
memberikan saran dan masukan
terhadap buku saku yang telah
diberikan

Harmonis :
Saya menyebarkan form saran
sebagai bentuk mengharagai
jawaban yang diberikan pada
pengisian form, dan sebagai
bentuk saling peduli dan
menghargai perbedaan

Akuntabel :
Saya menganalisa hasil
kuisioner dengan jujur dan
konsisten dengan apa yang
dirasakan pada saat pengisian
form saran.

9. Evaluasi hasil 1. Mengumpulkan 1. Dokumentasi Manajemen ASN : Saya Memberikan Akuntabel


aktualisasi hasil dari pre dan post saat pengumulan melakukan evaluasi hasil kontribusi terhadap sepadan dengan
test Pre Test dan Post aktualisasi secara efektif dan misi yaitu nilai organisasi
2.Menyusun Test efisien serta keterbukaan untuk mewujudkan bertanggung
rekapitulasi jawaban 2. Print out lembar hasil yang didapatkan dari lingkungan sehat jawab

41
pre dan post test pre test dan post jawaban peserta  bersumber daya
3.Menyusun Laporan test Smart ASN: masyarakat di Kompeten
hasil pelaksanaan 3. Adanya hasil aktualisasi dengan menguasai wilayah kerja sepadan dengan
aktualisasi analisis Pre/ Post Informasi Tekhnologi ( IT) Puskesmas nilai organisasi
test dan untuk kualitas pelayanan dan panambungan professional
pengabdian kepada masyarakat
Harmonis
Akuntabel : sepadan dengan
Saya menganalisa hasil pre dan nilai organisasi
post test dengan jujur dan ramah
konsisten dengan apa yang
dirasakan pada saat pengisian
pre dan post test.

Kolaboratif : Saya
menyebarkan pre dan post,
untuk apakah pelayanan
yang kita berikan sinergi
sudah efektif dan efisien.

Harmonis : Saya menyebarkan


pre dan post test sebagai bentuk
mengharagai jawaban yang
diberikan pada pengisian kpre
dan post test, dan sebagai
bentuk saling peduli dan
menghargai perbedaan

42
43
3.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama hari pelayanan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.6 Jadwal Aktualisasi
Kegiatan Aktualisasi

Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Minggu
No Kegiatan
Minggu Minggu Minggu Minggu
II III IV I
Juli Juli Juli Agustus

1 Konsultasi dengan Mentor

Rekapitulasi data dengan


2 penanggung jawab program
penyakit tidak menular

3 Pembuatan buku kreatif “


Buku Pengontrol Hipertensi”

4 Pembuatan Video edukasi


Hipertensi

5 Pemberian Pre Test

6 Pemberian sosialisasi mengenai


buku kreatif“ Buku pengontrol
Hipertensi” dan video edukasi
pada pasien prolanis

44
7 Pemberian Post Test

8 Evaluasi penerapan buku kreatif


( Buku Pengontrol Hipertensi )

9 Evaluasi hasil aktualisasi

45
DAFTAR PUSTAKA

Rasyid, MZ. 2017. Pengembangan Sistem Informasi Gangguan Indera di Dinas


Kesehatan Kota Banjarbaru. http://p2ptm.kemkes.go.id.

Lembaga AdministrasI Negara. (2021). Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga AdministrasI Negara. (2021). Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga AdministrasI Negara. (2021). Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga AdministrasI Negara. (2021). Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga AdministrasI Negara. (2021). Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga AdministrasI Negara. (2021). Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga AdministrasI Negara. (2021). Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga AdministrasI Negara. (2021). Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga AdministrasI Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

46

Anda mungkin juga menyukai