Oleh :
IRDHA YANI RISAL, S. Kep., Ns
NDH : 031
Oleh :
Irdha Yani Risal, S.Kep.Ns
NDH : 031
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN
KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Oleh
Irdha Yani Risal, S.Kep.Ns
NDH: 031
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar/ Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal : 22 September 2020
Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.TP Drs. Sahabuddin, M.Si Muhammad Asrul, S.Kep,Ns,M.Kep
NIP.195901271988031004 NIP. 196212071982031003 NIP. 19760505 2006041013
Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara
Syahruddin Nurdin,SE
Pembina Utama Muda,Gol.IV/c
NIP. 196606211990121001
iii
KATA PENGANTAR
iv
11. Kedua orang tua yang saya hormati, Bapak Risal, S.Pd dan (Alm) Hj. Hasnawati atas
setiap doa dan nasehatnya;
12. Keluarga besar peserta diklatsar, khususnya angkatan 67 tahun 2020 yang selama ini telah
bersama-sama dalam mengikuti tahapan diklatsar.
Penulis menyadari bahwa laporan pelaksanaan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai
pihak sehingga membuat laporan pelaksanaan aktualisasi ini menjadi lebih baik dan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis,
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ......................................................................................... 12
Gambar 3.1 Melakukan konsultasi dengan pimpinan ......................................................... 70
Gambar 3.2 Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan kepada pimpinan 71
Gambar 3.3 Persetujuan dari pimpinan .............................................................................. 72
Gambar 3.4 Konsultasi dengan Kabid Keperawatan dan penanggung jawab ruangan rawat
inap .................................................................................................................................... 74
Gambar 3.5 Menyusun rancangan SPO Komunikasi Terapeutik ....................................... 75
Gambar 3.6 Mengusulkan rancangan SPO komunikasi terapeutik .................................... 76
Gambar 3.7 Mengesahkan SPO dan Menerapkan SPO Komunikasi Terapeutik ............... 77
Gambar 3.8 Melakukan Koordinasi dengan Penanggungjawab ruangan mengenai SPO
Komunikasi Terapeutik ...................................................................................................... 79
Gambar 3.9 Mempersiapkan materi dan undangn sosialisasi Komunikasi Terapeutik sesuai
SPO ..................................................................................................................................... 80
Gambar 3.10 Mempersiapkan Materi, Sarana dan Prasarana ............................................. 81
Gambar 3.11 Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi SPO Komunikasi Terapeutik ............... 82
Gambar 3.12 Melakukan Konsultasi dengan mentor dan coach ........................................ 84
Gambar 3.13 Menyiapkan Kebutuhan Catatan Keperawatan Pendampingan pada
Perawat ............................................................................................................................... 85
Gambar 3.14 Melaksanakan Pendampingan pada Perawat ............................................... 86
Gambar 3.15 Melaksanakan Konsultasi dengan Mentor .................................................... 88
Gambar 3.16 Mempersiapkan Kuisioner ............................................................................ 89
Gambar 3.17 Melaksanakan Evaluasi dengan Pembagian Kuisioner ................................ 90
Gambar 3.18 Mengolah Data ............................................................................................. 91
Gambar 3.19 Laporan Kegiatan .......................................................................................... 92
Gambar 3.20 Melaksanakan Konsultasi dengan Mentor .................................................... 93
Gambar 3.21 Mempersiapkan Kuisioner ............................................................................ 94
Gambar 3.22 Melaksanakan Evaluasi dengan Pembagian Kuisioner ................................ 95
Gambar 3.23 Mengolah Data ............................................................................................. 96
Gambar 3.24 Laporan Kegiatan .......................................................................................... 97
Gambar 3.25 Jumlah Perawat yang Melakukan Komunikasi Terapeutik ........................ 101
Gambar 3.26 Tingkat Kepuasan Pasien dalam Pelayanan Perawat .................................. 101
Gambar 3.27 Aplikasi Komunikasi Terapeutik dan Kepuasan Pasien ............................. 102
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
professional, berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam Undang- Undang (UU) No.5 Tahun
2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat
bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik. Maka dari itu sebagai ASN perlu melaksanakan aktualisasi khususnya
dipelayanan bidang kesehatan di Ruang Lavender RSUD Kota Kendari
Dalam dunia kesehatan, interaksi dan komunikasi antara perawat dengan pasien
merupakan satu hal yang sangat penting. Pentingnya komunikasi juga tertuang dalam
Undang - Undang No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan dalam pasal 38 yang salah
satunya yaitu klien wajib mendapatkan informasi secara benar, jelas dan jujur tentang
tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Komunikasi antara perawat dengan pasien dapat menjadi sebuah obat bagi pasien.
Selain untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien, kehadiran perawat bagi
pasien juga memberi kenyamanan bagi pasien.
Dalam memberikan kenyamanan kepada pasien, perawat dapat melakukannya
dengan cara memberikan komunikasi yang lakukan dengan rencana secara sadar dan
bertujuan, serta kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi yang
dilakukan oleh perawat semacam ini dalam konteks kesehatan dikenal dengan istilah
‘komunikasi terapeutik’. Perawat memiliki peran dalam memberikan askep mulai dari
pengkajian pasien, konsul dokter, tindakan keperawatan, hingga pasien selesai melakukan
pengobatan rawat jalan. Jarang sekali perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
pendekatan professional menggunakan komunikasi terapeutik , hingga pulang kerumah.
Keberlangsungan sejak awal dan akhir serta berbagai faktor yang berkontribusi dalam
pemberian layanan di Ruang Lavender RSUD Kota Kendari akan mempengaruhi mutu
1
pelayanan di Ruang Lavender RSUD Kota Kendari. Komunikasi menjadi tidak efektif
karena kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena persepsi yang berbeda,
misal pasien sering complaint karena perawat tidak mengerti maksud pesan yang
disampaikan pasien, jika kesalahan penerimaaan terus menerus dapat berakibat pada
ketidakpuasan yang akan berdampak pada mutu pelayanan. Perawat sebagai tenaga
professional memiliki kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan
khususnya asuhan keperawatan. Berdasarkan data rekapitulasi sumberdaya manusia di
Ruang Lavender RSUD Kota Kendari di peroleh jumlah perawat adalah 11 orang yang
terdiri dari latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu Ners 3 orang dan D3
Keperawatan 8 orang total perawat berjumlah 11 orang. Latar belakang pendidikan yang
berbeda sangat mempengaruhi pemahaman dan tingkat kemampuan seorang perawat dalam
menerapkan komunikasi terapeutik.
Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dalam komunikasi terapeutik oleh perawat,
hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan pelayanan dan petugas kesehatan. Penulis
mengangkat gagasan pemecahan isunya yaitu Optimalisasi Pelayanan Perawat melalui
Komunikasi Terapeutik di Ruang Lavender RSUD Kota Kendari.
b. Tujuan Khusus
1. Terwujudnya optimalisasi pelayanan perawat dengan komunikasi terapeutik
dalam pemberian asuhan keperawatan.
2. Terwujudnya Kepuasan Pasien terhadap pelayanan perawat dalam menggunakan
Komunikasi terapeutik.
2
C. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
Memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ASN di RSUD Kota Kendari.
2. Manfaat Untuk Organisasi
Mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan Dasar dalam mencapai tujuan visi
dan misi RSUD Kota Kendari.
3. Manfaat Untuk Masyarakat
Merasakan inovasi-inovasi dari kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan
dasar
3
E. Waktu dan Tempat
1. Waktu
2. Tempat
Lokasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini bertempat di Ruang Lavender
RSUD Kota Kendari.
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
RSUD Kota Kendari awalnya terletak di kota Kendari, tepatnya di Kelurahan
Kandai Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527 M2 dan luas bangunan 1.800
M2 .
RSUD Kota Kendari merupakan bangunan atau gedung peninggalan
pemerintah Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1927 dan telah mengalami
beberapa kali perubahan antara lain :
a. Dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1927
b. Dilakukan rehabilitasi oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1942 – 1945
c. Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945 – 1960
d. Menjadi RSU. Kabupaten Kendari pada tahun 1960 – 1989
e. Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989 – 2001
f. Menjadi RSU Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan Perda Kota Kendari
No.17 Tahun 2001
g. Diresmikan penggunaannya sebagai RSUD. Abunawas Kota Kendari oleh
bapak Walikota Kendari pada tanggal 23 Januari 2003
h. Pada Tahun 2008 , oleh pemerintah Kota Kendari telah membebaskan lahan
seluas 13.000 ha untuk relokasi Rumah Sakit, yang dibangun secara bertahap
dengan menggunakan dana APBD, TP, DAK dan DPPIPD.
i. Pada tanggal 9 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas Kota
Kendari resmi menempati Gedung baru yang terletak di Jl. Brigjen Z.A
Sugianto No : 39 Kel Kambu Kec. Kambu Kota Kendari
j. Terakreditasi oleh TIM Komite Akreditasi Rumah Sakit ( KARS ), No. SERT
139/I/2012 lulus tingkat dasar dengan 5 pelayanan (Administrasi &
Manajemen, Rekam Medik, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Medik dan
IGD)
k. Berdasarkan SK Walikota Kendari no 16 Tahun 2015 tanggal 13 Mei 2015
dikembalikan namanya menjadi RSUD Kota Kendari sesuai PERDA Kota
Kendari No. 17 Tahun 2001.
5
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari memiliki visi ““ RUMAH SAKIT
PILIHAN MASYARAKAT "” Untuk mewujudkan visi tersebut Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Kendari menetapkan 3 (Tiga), sebagai berikut:
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang bermutu,
cepat, tepat serta terjangkau oleh masyarakat.
2) Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan RSUD Kota Kendari menjadi Rumah
Sakit mitra keluarga.
3) Meningkatkan SDM , sarana dan prasarana medis serta non medis serta penunjang
medis, agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi petugas, pasien dan
keluarganya serta masyarakat pada umumnya.
Motto Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari “ SENYUM, SALAM, SAPA,
SANTUN, SABAR DAN EMPATI ( 5S + 1E ) “
Nilai Dasar Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
1) Kejujuran
2) Keterbukaan
3) Kerendahan hati
4) Kesediaan melayani
5) Kerja keras
6) Kasih Sayang
7) Loyalitas
2. Tupoksi Organisasi
a. Tugas
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan.
2) Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka RSUD kota Kendari bertanggung
jawab dalam pelayanan kesehatan dan berfungsi :
1) Menyelenggarakan pelayanan medis
2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
3) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
6
4) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan
5) Menyelenggarakan administrasi dan keuangan
Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Kota Kendari pada tahun 2019 sebanyak 605
terdiri dari 246 PNS dan 351 Non PNS, dan 8 PNS Luar,meliputi :
a. Tenaga Medis
b. Tenaga Kesehatan dengan berbagai profesi
c. Tenaga Administrasi Umum
Secara terperinci tenaga yang ada di RSUD Kota Kendari Tahun 2019 dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1 Data Pegawai RSUD Kota Kendari
7
2 Konservasi/endodonsi 1 0 0 0 0
3 Orthodonti 1 0 0 0 0
4 Periodonti 1 0 0 0 0
5 Prosthodonti 1 0 0 0 0
6 Pedodonsi 1 0 0 0 0
7 Penyakit Mulut 1 0 0 0 0
E. Pelayanan Medik Spesialis Lainnya
PATOLOGI
1 - 1 0 0 1
ANATOMI
2 KULIT & KELAMIN - 3 0 0 3
3 SARAF - 1 0 0 1
4 THT - 1 0 0 1
5 GIGI ANAK - 0 0 0 0
6 JANTUNG - 1 0 1 2 15
7 ONGKOLOGI - 0 0 1 1
8 MATA - 1 1 0 2
FISIK &
9 - 0 0 1 1
REHABILITASI
10 GIZI KLINIK - 0 0 1 1
11 ORTHOPEDI - 0 0 2 2
JUMLAH 32 11 8 51 51
TENAGA
2
KEFARMASIAN
Kepala Instalasi
1 1 1 0 0 1
Farmasi RS
Apoteker bertugas di
2 2 4 0 0 4
rawat jalan
3 Apoteker bertugas di 4 4 5 0 9
rawat inap
Apoteker sebagai
koordinator
4 1 1 0 0 1
penerimaan &
distribusi farmasi
5 S1 – FARMASI - 3 2 0 5
6 D3 – FARMASI - 5 6 0 11
18 13 0 31 31
JUMLAH
8
3 S1 – PERAWAT 15 17 0 32
4 D3 – PERAWAT 33 94 0 127
5 SPK 7 1 0 8
6 D4 – KEBIDANAN 8 7 0 15
98
7 D3 – KEBIDANAN 25 58 0 83
JUMLAH 106 202 0 308 308
B. TENAGA GIZI +
S2 – Gizi 1 0 0 1
S1 – Gizi 5 1 0 6 13
D3 – GIZI 2 4 0 6
TENAGA
C. KETERAPIAN +
FISIK
FISIOTERAPI
S1 – FISIOTERAPI 2 0 0 2 4
D3 – FISIOTERAPI 1 1 0 2
OKUPASI TERAPI
D4 - OKUPASI 1
1 0 0 1
TERAPI
AKUPUNTUR 0
D3 – AKUPUNTUR 0 0 0 0
TENAGA TEKNIK
D.
BIOMEDIKA
RADIOGRAFER +
6
D3 – RADIOLOGI 1 5 0 6
D4 – RADIOLOGI 0 1 0 1 1
TENAGA
E. KETEKNISIAN +
MEDIS
TERAPIS GIGI &
MULUT
S1 - PERAWAT
- 1 0 0 1
GIGI
D3 - PERAWAT
- 2 3 0 5
GIGI 29
ANALISIS
KESEHATAN
S1 - TEKNOLOGI
1 0 0 1
LAB.KESEHATAN
D4 – ANAKES 0 0 0 1
D3 – ANAKES 5 11 0 16
TEKNISI GIGI
D3 - TEHNIK GIGI 1 0 0 1
9
PENATA
ANASTESI
D IV - PERAWAT
1 0 0 1
ANASTESI
D III - PERAWAT
3 0 0 3
ANASTESI
F. REKAM MEDIK +
D3 - REKAM 4
3 1 0 4
MEDIK
G. PETUGAS IPSRS +
D3 - TEHNISI 1
0 1 0 1
ELEKTROMEDIS
PETUGAS 6
H. PENGELOLA +
LIMBAH
D3 – KESLING 5 1 0 6
PETUGAS KAMAR
I. + 1 6 0 7 7
JENAZAH
Jumlah 72
35
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN
MASYARAKAT
1 S2 – KESMAS - 4 2 0 6 60
2 S1 – KESMAS - 30 24 0 54
Jumlah 60
PSIKOLOGI
1 S1 – PSIKOLOGI - 0 0 0 0 0
Jumlah 0
26
TENAGA NON KESEHATAN 83
1 EKONOMI
a. S1 – EKONOMI - 6 4 0 10
12
b. S1 – AKUNTANSI - 0 2 0 2
Jumlah 12
2 KOMPUTER
a. D3 – KOMPUTER - 1 0 0 1
S1 - KOMPUTER ( 3
b. - 1 1 0 2
Sistem Informasi)
Jumlah 3
3 SOSIAL POLITIK
a. S1 – SOSPOL - 1 2 0 3 3
Jumlah 3
4 KOMUNIKASI
10
S1 - ILMU
a. - 0 0 0 0 0
KOMUNIKASI
Jumlah 0
5 MANAJEMEN
a. S2 – MANAJEMEN - 5 0 0 5
7
b. D3 – MANAJEMEN - 0 2 0 2
Jumlah 7
6 MIPA
S1 – BIOLOGI - 0 1 0 1 2
S1 – KIMIA - 0 1 0 1
S1 – GEOGRAFI - 0 0 0 0
7 TEKNIK
S1 - TEKNIK
- 0 1 0 1
INFORMATIKA
D3 - TEKNIK
0 1 0 0
INFORMATIKA
2
S1 - TEKNIK
0 1 0 0
LINGKUNGAN
D3 - TEKNIK
- 0 1 0 1
ELEKTRONIKA
Jumlah 2
8
S1 – THIOLOGI - 0 1 0 1 1
Jumlah 1
9 S2 – Hukum - 0 1 0 1 1
Jumlah 1
10 SMA - 5 37 0 42
11 SMP - 0 6 0 6 51
12 SD - 1 2 0 3
Jumlah 51
64
TOTAL KESELURUHAN 246 351 8 605
11
B. STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
BIDANG PELAYANAN
BIDANG
KEPERAWATAN
SEKSI PELAYANAN
MEDIK
SEKSI SEKSI REKAM SEKSI ASKEP DAN SEKSI SDM
PENUNJANG NON MEDIK & SIMRS LOGISTIK KEPERAWATAN
MEDIK
SEKSI PENUNJANG
PELAYANAN MEDIK
12
C. Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasis pada layanan prima sudah tidak
bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan public.
Apabila setiap lembaga pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada
masyarakat maka akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani.
Berikut ruang lingkup komitmen mutu yang meliputi aspek efektifitas dan efisiensi,
inovasi dan komitmen mutu.
a. Konsep Efektivitas dan Efiiensi
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas
organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.”
Sementara Efesiensi Organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan Organisasional. Efesiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak
bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
b. Konsep Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan
untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan
bisa dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya
beli masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan
17
ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya perubahan produk barang/jasa
yang dihasilkan, proses produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja,
teknologi yang digunakan, layanan sistem manajemen, serta mindset orang-orang
yang ada di dalam organisasi.
c. Konsep Dasar dan Pengertian Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan kepada
pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar
untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga
lain sebagai pesaing (competitors).
Mengingat pentingnya aspek mutu, kini hampir dalam setiap struktur
organisasi, baik di perusahaan maupun institusi pemerintahan, dimunculkan satu unit
kerja yang bertanggung jawab atas penjaminan mutu. Unit penjaminan mutu
berkewajiban mengawal implementasi perencanaan mutu dengan menetapkan
program pengawasan mutu, sekaligus upaya untuk selalu meningkatkan capaian
mutu secara berkelanjutan.
Pada era global, orientasi dalam struktur organisasi pemerintahan bukan semata
mata pada penempatan pegawai dalam hierarki birokrasi yang kaku untuk
menjalankan rutinitas, melainkan telah bergeser pada upaya memberdayakan dan
membangkitkan moral kerja melalui pembentukan jejaring (human networking) yang
dinamis, sehingga kinerja lembaga dapat memberi kepuasan kepada stakeholders.
Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian wewenang dan tanggung jawab yang jelas
kepada setiap pegawai, sesuai dengan uraian jabatan (job description) yang sudah
ditetapkan institusi.
5. Anti Korupsi
Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio atau corruptus yang
disalin ke berbagai bahasa. Misalya disalin ke dalam bahasa inggris menjadi
corruption atau corrupt, dalam bahasa prancis menjadi corruption dan dalam bahasa
belanda disalin menjadi corruptive (korruptie). Agaknya dari bahasa belanda itulah
lahir kata korupsi dalam bahasa Indonesia. Corruptie yang juga disalin menjadi
corruptien dalam bahasa belanda itu mengandung arti perbuatan korup, penyuapan.
18
Secara harfiah istilah tersebut berarti segala macam perbuatan yang tidak baik, seperti
yang dikatakan Andi Hamzah sebagai kebusukan, keburukan, kejahatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata
atau ucapan yang menghina atau memfitnah.
Korupsi bukan lagi sebuah kejahatan yang biasa, dalam perkembangannya
korupsi telah terjadi secara sistematis dan meluas. Menimbulkan efek kerugian negara
dan dapat menyengsarakan rakyat. Karena itulah korupsi kini dianggap sebagai
kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).
1. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah
pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem
merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan, Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan
penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola
karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan;
disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses
pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan
organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan
saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S.
Moenir (2002:16) menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas
orang lain yang langsung inilah yang dinamakan pelayanan.
19
Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu
menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dapat
dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang
menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Pelayanan publik
dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pensegahan, diagnosis dan pengobatan suatu gangguan
kesehatan tertentu.
b. Publik berarti orang banyak (umum)
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah manusia yang
memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar
dan baik berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur
bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan umum; kepastian
hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan;
partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas;
fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan
kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari pelayanan public
adalah sebagai berikut:
1) Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;
2) Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
3) Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
4) Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
20
3. Whole Of Government
WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang
sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat
antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e- Government.
E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan
secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara
pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif,
produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e- government
antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
efisien dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan
banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat kesalahan
berkurang.
21
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat pada tabel
2.2
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
No. Tugas/Fungsi Sumber Keadaan Keadaan Rumusan
Bermasalah Isu Sekarang Diinginkan Isu
1 2 3 4 5 6
1 Melakukan Pelayanan Masih Seluruh Belum
komunikasi Publik banyak perawat optimalnya
terapeutik perawat mampu Pelayanan
dalam yang menerapkan perawat
pemberian tidak komunikasi
asuhan menerapkan terapeutik
keperawatan komunikasi dalam
terapeutik pemberian
asuhan
keperawatan
2. Membuat Pelayanan Masih ada Semua Ketidaktepatan
prioritas Publik perawat perawat memprioritaskan
diagnosa yang mampu Diagnosa
keperawatan tidak membuat keperawatan
mampu prioritas
membuat diagnosa
prioritas
diagnosa
keperawatan
disebabkan
karena
kurang
efektifnya
proses
pengkajian
klien
22
3. Melakukan Pelayanan Perencanaan Dapat Kurangnya
pendidikan Publik Pulang memberikan informasi untuk
kesehatan (Discharge perawatan pasien
pada Planning) berkelanjutan
individu tidak di pada
pasien berikan semua
pada pasien
semua pulang
pasien agar
pasien
mampu
mandiri
dirumah.
2. Penetapan Isu
Tehnik analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan untuk
memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL. Dengan
cara menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya,
selanjutnya menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah
perankingan merupakan isu prioritas.
a. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
b. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
c. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah.
23
3. Analisis Dampak Isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Belum optimalnya layanan perawat”
ini tidak dituntaskan melalui solusi pemecahan isu, antara lain :
a. Menurunnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan publik di bidang
kesehatan;
b. Menurunnya kredibilitas atau tingkat kepercayaan publik pada aparatur
penyelenggara Negara.
4. Faktor Penyebab Isu
Setelah sebuah isu ditetapkan, perlu ditelusuri faktor penyebab terjadinya isu :
a. Latar belakang pendidikan perawat
b. SPO komunikasi terapeutik yang ada masih kurang diterapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan
5. Kegiatan Kreatif Pemecahan Isu
a. Unit Kerja : Ruang Lavender RSUD Kota Kendari
24
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak “Membuat Rencana Kegiatan”
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Pelatihan terhadap Nilai
Visi-Misi Organisasi
1 2 3 4 5 Organisasi
6 7
1. Membuat 1. Melaksanakn Diperolehnya a. Akuntabilitas Kegiatan ini akan Kegiatan ini
rencana konsultasi arahan dari Dalam melakukan konsultasi memenuhi visi dan mendukung
kegiatan dengan pimpinan, dengan atasan, memberikan misi rumah sakit pelaksanaan
pimpinan rencana, tujuan dan alasan Meningkatkan tata nilai
yang benar dan tepat pelayanan kesehatan rumah sakit
mengenai rencana kegiatan dengan menciptakan 1.Kejujuran
b. Nasionalisme pelayanan yang 2.Keterbukaan
Dalam konsultasi dengan bermutu, cepat, tepat 3.Kesediaan
atasan diperoleh mufakat serta terjangkau oleh melayani
c. Etika Publik masyarakat. 4.Kerja keras
Konsultasi dengan atasan Mendorong
dilakukan dengan sikap yang masyarakat untuk
sopan dan santun memanfaatkan RSUD
Kota Kendari
menjadi RUMAH
SAKIT
25
d. Komitmen Mutu mitra keluarga.
Konsultasi dilakukan secara Meningkatkan SDM ,
langsung agar komunikasi sarana dan prasarana
berjalan efektif medis serta non
e. Anti Korupi medis serta
Dalam melakukan konsultasi penunjang medis,
menerapkan nilai-nilai agar tercipta kondisi
kejujuran yang aman dan
nyaman bagi petugas,
pasien dan
keluarganya serta
masyarakat pada
umumnya.
2. Menyampaikan Mendapat a. Akuntabilitas
rencana kegiatan saran-saran Dalam menyampaikan
yang akan dari pimpinan rencana kegiatan dilakukan
dilaksanakan dengan prinsip kejelasan dan
kepada pimpinan kesesuaian materi dengan
tujuan.
26
b. Nasionalisme
Dalam konsultasi dengan
atasan diperoleh mufakat
c. Etika Publik Peserta
melakukan konsultasi
dengan ramah dan sopan
santun kepada pimpinan
d. Komitmen Mutu
Konsultasi dilakukan
dengan jelas dan sesuai
dengan isu yang diangkat
e. Anti Korupsi
Dalam menyampaikan
rencana kegiatan
menerapkan nilai-nilai
kejujuran
3. Meminta Mendapat a. Akuntabilitas
persetujuan dari persetujuan Rencana kegiatan bisa
pimpinan dari pimpinan dipertanggungjawaban oleh
peserta
27
b. Nasionalisme
Dalam konsultasi dengan
atasan diperoleh mufakat
c. EtikaPublik
Melakukan komunikasi
dengan ramah dan sopan
santun kepada pimpinan
d. Komitmen Mutu
Rencana kegiatan jelas dan
siap mendapat persetujuan
pimpinan
e. Anti Korupsi
Rencana kegiatan
mendapat persetujuan
pimpinan dapat
dipertangungjawabkan
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan : Adanya beberapa rencana kegiatan yang tidak disetujui oleh pimpinan Dampak bila kegiatan
tidak terlaksana : Kegiatan tidak dapat berjalan lancar Alternatif Solusi : Pendekatan personal melalui komunikasi efektif bila ada
beberapa rencana kegiatan yang tidak disetujui
28
Tabel 2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak “Menyusun SPO Komunikasi Terapeutik”
29
d. Komitmen Mutu :
Dalam melakukan
konsultasi dilakukan secara
langsung agar komunikasi
berjalan efektif
e. Anti Korupsi
Dalam melakukan
konsultasi menerapkan
nilai-nilai kejujuran
f. Manajeman ASN
Dalam melakukan
konsultasi dengan
Pimpinan menghasilkan
arahan dan perintah
atasan yang akan
dilaksanakan
2. Menyusun Tersedianya a. Akuntabilitas
rancangan SPO rancangan Dalam menyusun
Komunikasi SPO rancangan SOP dilakukan
Terapeutik Komunikasi dengan prinsip kejelasan
Terapeutik dan kesesuaian materi
dengan tujuan
30
b. Nasionalisme
disiplin dan jujur dalam
penyusunan rancangan
SOP sebagai bentuk
nasionalisme
c. Etika Publik
Dalam menyusun
rancangan SOP dilakukan
dengan memperhatikan
Bahasa yang sopan
d. Komitmen Mutu
Dalam penyusunan
rancangan SOP referensi
yang digunakan adalah
referensi terbaru dan jelas
yang sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit
e. Anti Korupsi
Dalam melakukan
konsultasi menerapkan
nilai-nilai kejujuran
31
2. Mengusulkan Diperolehnya a. Akuntabilitas
rancangan SPO saran Dalam mengusulkan
komunikasi mengenai rancangan SOP diutamakan
terapeutik rancangan kejelasan dan kesesuain
SPO materi dengan tujuan
komunikasi b. Nasionalisme
terapeutik Melakukan musyawarah
untuk mengusulkan
rancangan SPO komunikasi
terapeutik
c. Etika Publik
Dalam mengusulkan
rancangan SPO harus
menggunakan Bahasa yang
sopan
d. Komitmen Mutu
Referensi yang digunakan
adalah refernsi terbaru dan
jelas yang sesuai dengan
kebutuhan SPO
32
e. Anti Korupsi
Penulis menuliskan hal
sebenarnya yang bersumber
dari referensi terpercaya
pengetahuan mengenai
SPO komunikasi terapeutik
f. Manajeman ASN
Mencari referensi sebagai
bentuk peningkatan
kompetensi bagi petugas
33
c. Etika Publik
Penerapan SPO dengan
disiplin, dan berintegritas
d. Komitmen Mutu
Penerapan SPO dengan
efektif dan efisien sesuai
tujuan yang ingin dicapai
SPO
e. Anti korupsi
Melaksanakan SPO dengan
jujur
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan : Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang kurang merespon rencana kegiatan Pembuatan
SPO komunikasi terapeutik Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya Standar Operasional Prosedur yang menjadi acuan
bagi tenaga perawat di Instalasi Rawat inap Ruang lavender sehingga tidak adanya mutu kualitas pelayanan. Alternatif Solusi : Dengan
membuat SPO komunikasi terapeutik dan disahkan maka akan mejadi Sumber acuan pelaksanaan tindakan komunikasi terapeutik dalam
memberikan asuhan keperawatan
34
Tabel 2.6 Matriks Rancangan Aktualisasi dan Analisis Dampak “Sosialisasi Tentang SPO Komunikasi Terapeutik”
35
e. Anti Korupsi
Menerapkan nilai
kejujuran, adil dan
bertanggung jawab
dalam sosialisasi
36
e. Anti Korupsi
Menerapkan nilai
kejujuran, adil dan
bertanggung jawab dalam
pengumpulan referensi
37
d. Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam
bekerja
e. Anti Korupsi
Menerapkan nilai kejujuran,
adil dan bertanggung jawab
dalam melakukan sosialisasi
3. Melaksanakan Terdapatnya a. Akuntabilitas
kegiatan bukti foto dan Pelaksanaan sosialisasi
Sosialisasi SPO absensi dilakukan dengan penuh
komunikasi kegiatan tanggung jawab
terapeutik pada sosialisasi b. Nasionalisme
perawat jaga Hormat menghormati dalam
pelaksanaan sosialisasi
c. Etika Publik
Menerapkan sopan santun dan
saling menghormati dalam
kegiatan sosialisasi
38
d. Komitmen Mutu
Teliti, cermat dan sesuai
prosedur
e. Anti Korupsi
Menerapkan sikap
bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan
sosialisasi
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan : Adanya peserta yang telah diberi undangan mengalami kesibukandan kurang merespon kegiatan
sosialisasi Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya peningkatan pemahaman perawat tentang SPO komunikasi terapeutik
Alternatif Solusi : Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan tentang penerapan komunikasi terapeutik sesuai SPO
39
Tabel 2.7 Matriks Rancangan Kegiatan dan Analisis Dampak “Pendampingan Pada Perawat”
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Pelatihan terhadap Nilai
1 2 3 4 5 Visi-Misi
6 Organisasi
7
4. Melaksanakan 1. Melaksanakan Diperolehnya a. Akuntabilitas Kegiatan ini akan Kegiatan ini
pendampingan konsultasi saran mengenai Penulis menyampaikan memenuhi visi dan mendukung
pada perawat dengan kegiatan tujuan pendampingan pada misi rumah sakit pelaksanaan tata
saat mentor atau pendampingan perawat dengan sangat Meningkatkan nilai rumah sakit
menerapkan coach pada perawat jujur. pelayanan Keterbukaan dan
komunikasi b. Nasionalisme kesehatan dann Kesediaan
terapeutik Pada saat berkonsultasi Meningkatkan melayani
pada pimpinan, penulis SDM, sarana dan
menggunakan bahasa prasarana medis
indonesia serta non medis
c. Etika Publik serta penunjang
Pada saat berkonsultasi medis, agar
pada pimpinan, penulis tercipta kondisi
besikap Sopan dan santun yang aman
40
d. Komitmen mutu
Penulis sangat teliti
memaparkan kegiatan
untuk pelaksanaan
aktualisasi
e. Anti Korupsi
Penulis mengatakan dengan
jujur semua yang akan
penulis lakukan.
41
c. Etika publik
Dalam berkoordinasi
dengan bagian yang terkait
menggunakan bahasa yang
ramah, sopan dan santun
d. Komitmen Mutu
Fasilitas yang disiapkan
sesuai dengan kebutuhan
pendampingan pada
perawat
e. Anti Korupsi
Fasilitas pendampingan
perawat yang disiapkan
sesuai keperluan simulasi
42
3. Melaksanakan Terlaksananya a. Akuntabilitas
pendampingan kegiatan Penulis bertanggungjawab
pada perawat pendampingan untuk meluruskan
perawat komunikasi perawat yang
masih keliru
b. Nasionalisme
Melakukan pendampingan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
c. Etika Publik
Melakukan dengan
informatif sopan dan
santun pada saat
berkomunikasi kepada
perawat
d. Komitmen Mutu
Penulis sangat teliti saat
melakukan pendampingan
pada perawat.
43
e. Anti Korupsi
Melakukan pendampingan
dengan jujur dan adil
kepada semua perawat.
ANALISIS DAMPAK
➢ Perkiraan Hambatan : Adanya perawat yang kurang kooperatif dalam melakukan kegiatan.
➢ Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Kurang optimalnya pelayanan perawat.
➢ Alternatif Solusi: Mengingatkan kembali pada teman sejawat perawat tentang pentingnya menerapkan komunikasi terapeutik dalam
melakukan asuhan keperawatan.
44
Tabel 2.8 Matriks Rancangan Kegiatan dan Analisis Dampak “Melaksanakan Evaluasi Pada Perawat”
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Pelatihan terhadap Nilai
1 2 3 4 5 Visi-Misi
6 Organisasi
7
5. Melaksanakan 1.Melaksanakan Diperolehnya a. Akuntabilitas Kegiatan ini akan Kegiatan ini
evaluasi pada konsultasi saran Penulis akan memenuhi visi dan mendukung
perawat dengan mentor mengenai bertanggungjawab pada misi rumah sakit pelaksanaan tata
atau coach evaluasi kegiatan yang akan Meningkatkan nilai rumah
perawat penulis lakukan pelayanan sakit:
b. Nasionalisme kesehatan dan 1.Kejujuran
Pada saat berkonsultasi Meningkatkan 2.Keterbukaan
pada pimpinan penulis SDM 3.Kesediaan
menggunakan bahasa melayani
indonesa 4.Kerja keras
c. Etika Publik
Pada saat berkonsultasi
pada pimpinan penulis
besikap sopan dan santun.
45
d. Komitmen Mutu
Penulis sangat teliti
memaparkan kegiatan
untuk pelaksanaan
aktualisasi.
e. Anti Korupsi
Penulis mengatakan
dengan jujur semua yang
akan penulis lakukan.
46
d. Komitmen Mutu
Menyiapkan Kuisioner
dengan model yang sesuai
SPO
e. Anti Korupsi
menyajikan hasil yang
sebenarnya sesuai dengan
yang di peroleh dengan jujur.
47
d. Komitmen Mutu
Menyampaikan hasil
sesuai dengan standar yang
diharapkan.
e. Anti Korupsi
Penulis membagikan
kuesioner secara mandiri.
48
d. Komitmen Mutu
Penulis melakukan
pengelolaan data dengan
standar proses dan standar
mutu yang terbaik.
e. Anti Korupsi
Penulis mngelola data
sesuai dengan hasil yang
sebenarnya
49
c. Etika Publik
Penulis menyusun laporan
dengan bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu
Penulis membuat laporan
dengan sangat teliti dan
cermat.
e. Anti Korupsi
Penulis membuat laporan
sesuai dengan apa yang
terjadi atau dengan kata lain
secara transparansi.
ANALISIS DAMPAK
50
Tabel 2.9 Matriks Rancangan Kegiatan dan Analisis Dampak “Melaksanakan Evaluasi Pada Pasien”
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Pelatihan terhadap Nilai
1 2 3 4 5 Visi-Misi
6 Organisasi
7
6. Melaksanakan 1. Melaksanakan Diperolehnya a. Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi pada konsulatasi saran Penulis akan akan mendukung
pasien dengan mentor mengenai bertanggungjawab pada memenuhi pelaksanaan tata
atau coach evaluasi kegiatan yang akan penulis visi dan misi nilai rumah
pasien lakukan rumah sakit sakit:
b. Nasionalisme Meningkatkan 1.Kejujuran
Pada saat berkonsultasi pada pelayanan 2.Keterbukaan
pimpinan penulis kesehatan dan 3.Kesediaan
menggunakan bahasa Meningkatkan melayani
indonesia SDM 4.Kerja keras
c. Etika Publik
Pada saat berkonsultasi pada
pimpinan penulis bersikap
sopan dan santun.
d. Komitmen mutu
Penulis sangat teliti
memaparkan kegiatan untuk
pelaksanaan aktualisasi.
51
e. Anti Korupsi
Penulis mengatakan dengan
jujur semua yang akan
penulis lakukan
2. Mempersiapkan Tersedianya a. Akuntabilitas
kuesioner kuesioner Penulis bertanggungjawab
dengan semua isi kuesioner.
b. Nasionalisme
membuat kuesioner
menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar
c. Etika Publik
kuesioner berisi bahasa yang
sopan
d. Komitmen Mutu
Menyiapkan Kuisioner dengan
model yang sesuai dengan
kualitas yang di harapkan.
e. Anti Korupsi
menyajikan hasil yang
sebenarnya sesuai dengan
yang di peroleh dengan jujur
52
3. Melaksanakan Terlaksananya a. Akuntabilitas
evaluasi dengan Evaluasi, Mampu mempertanggung
pembagian Dokumentasi jawabkan hasil evaluasinya.
kuesioner b. Nasionalisme
Melaksanakan evaluasi
dengan Kejujuran dan adil
c. Etika publik
Penulis membagikan
kuesioner dengan perilaku
yang sopan
d. Komitmen Mutu
Menyampaikan hasil sesuai
dengan standar yang
diharapkan.
e. Anti Korupsi
Penulis membagikan
4. Mengolah Data Diperolehnya a. kuesioner secara mandiri.
Akuntabilitas
data yang Menghasilkan data yang
akurat, sesuai dan dapat di
Dokumentasi pertanggungjawabkan.
53
b. Nasionalisme
Penulis bekerja keras dalam
melakukan pengelolaan data
c. Etika Publik
Penulis mengolah data
menggunakan bahasa yang
sopan.
d. Komitmen Mutu
Penulis melakukan
pengelolaan data dengan
standar proses dan standar
mutu yang terbaik.
e. Anti Korupsi
Penulis mengelola data
sesuai dengan hasil yang
54
b. Nasionalisme
Penulis menyusun laporan
hasil sosialisasi menggunakan
bahasa Indonesia yang baik
c. Etika Publik
Penulis menyusun laporan
dengan bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu
Penulis membuat laporan
dengan sangat teliti dan
cermat
e. Anti Korupsi
Penulis membuat laporan
sesuai dengan apa yang terjadi
atau dengan kata lain secara
transparansi.
ANALISIS DAMPAK ➢ Perkiraan Hambatan : Tingkat pemahaman pasien tentang cara pengisian kuesioner ➢ Dampak bila kegiatan tidak
terlaksana : Sulitnya mengukur secara kaidah ilmiah keberhasilan program kegiatan kreatif tentang optimalisasi lewat indikator tingkat
kepuasan pasien dari pelayanan kesehatan yang diberikan ➢ Alternatif Solusi: Mengubah metode survey kepuasan dengan menggunakan
kotak puas/tidak puas yang lebih sederhana dan mudah dipahami
55
Tabel 2.10 Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Rencana Jadwal Aktualisasi dan Habituasi
No Kegiatan Agustus September
5 6 7 8 9 10111213 1415161718 1920 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1314 15 16 17 18 19
1 Menyusun rencana
kegiatan
a. Melaksanakan
konsultasi
dengan
pimpinan
b. Menyampaikan
rencana
kegiatan yang
akan
dilaksanakan
kepada
pimpinan
c. Meminta
persetujuan dari
pimpinan
2 Menyusun SPO
komunikasi
terapeutik
a. Melaksanakan
Konsultasi
dengan Kabid
Keperawatan dan
penanggung
jawab ruang
lavender
56
b. Menyusun
rancangan SPO
Komunikasi
Terapeutik
c. Mengusulkan
rancangan SPO
komunikasi
terapeutik
d. Mengesahkan
dan menerapkan
SPO komunikasi
terapeutik
e. menyusun laporan
hasil sosialisasi
3. Melaksanakan
sosialisasi pada
perawat tentang
komunikasi
terapeutik sesuai
dengan SPO
a. Melaksanakan
Koordinasi dengan
penanggung jawab
ruang Rawat inap
mengenai
sosialisasi SPO
komunikasi
terapeutik
b. Mempersiapkan
materi dan
57
undangan
sosialisai SPO
komunikasi
terapeutik
c. Mempersiapkan
materi, sarana dan
prasarana
d. Melaksanakan
kegiatan
Sosialisasi SPO
komunikasi
terapeutik pada
perawat jaga
4. Melaksanakan
Pendampingan Pada
Perawat saat
menerapkan
komunikasi
terapeutik
a. Melaksanakan
konsultasi dengan
mentor atau coach
b. Menyiapkan
kebutuhan
pendampingan
pada perawat
c. Melaksanakan
pendampingan
58
pada perawat
5. Melaksanakan
evaluasi pada
perawat
a. Melaksanakan
konsultasi dengan
mentor atau coach
b. Mempersiapkan
kuesioner
c. Melaksanakan
evaluasi dengan
pembagian
kuesioner
d. Mengolah data
e. Membuat laporan
kegiatan evaluasi
6. Melaksanakan
evaluasi pada pasien
a. Melaksanakan
konsulatasi dengan
mentor atau coach
b. Mempersiapkan
kuesioner
c. Melaksanakan
evaluasi dengan
pembagian
59
kuesioner
d. Mengolah Data
e. Membuat laporan
kegiatan evaluasi
60
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
61
terapeutik Sosialisasi tidak dapat Melakukan kegiatan
diikuti langsung oleh dengan mengikuti
semua perawat karena jadwal shift agar
jadwal dinas perawat kegiatan sosialisasi dan
yang tidak pendampingan perawat
memungkinkan untuk mengenai pelaksanaan
mengikuti kegiatan komunikasi terapeutik
dapat diikuti oleh
semua perawat.
B. Hasil Aktualisasi
1. Realisasi Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar, Peran dan Kedudukan ASN dalam
Optimalisasi pelayanan perawat melalui komunikasi terapeutik di Ruang
Lavender RSUD Kota Kendari
Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
62
(ANEKA) pada Instalasi Rawat Inap Ruang Lavender RSUD Kota Kendari ini memiliki
tujuan yaitu, peserta mampu menerapkan nilai - nilai ANEKA yang telah dipelajari
selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan mampu menganalisis dampak
penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan yang telah dirancang. Dengan
penyelesaian kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan maka peserta dapat mengerti dan
dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang akan diambil tidak hanya untuk aktualisasi “Optimalisasi
Pelayanan Perawat Melalui komunikasi terapeutik di Ruang Lavender RSUD Kota
Kendari” tetapi dalam bertindak kedepannya sebagai Aparatur Sipil Negara.
Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Realisasi Capaian Aktualisasi
1 2 3 4 5 6
63
c. Etika Publik
Konsultasi
dengan pimpinan
dilakukan dengan
sikap yang sopan
dan santun
d. Komitmen
Mutu
Konsultasi
dilakukan secara
langsung
sehinggan
komunikasi
berjalan efektif
e. Anti Korupi
Dalam
melakukan
konsultasi
menerapkan
nilai-nilai
kejujuran
2 Menyusun SPO 12 Agustus Diperolehnya a. Akuntabilitas Terlaksana
Komunikasi – 19 SPO Dalam menyusun 100 %
Terapeutik Agustus Komunikasi rancangan SPO
2020 Terapeutik yang telah dilakukan
telah dibakukan dengan prinsip
kejelasan dan
kesesuaian materi
dengan tujuan
b. Nasionalisme
disiplin dan
jujur dalam
penyusunan
64
rancangan SPO
sebagai bentuk
nasionalisme
c. Etika Publik
Dalam menyusun
rancangan SPO
telah dilakukan
dengan
memperhatikan
saran dan
menggunakan
Bahasa yang
sopan
d. Komitmen Mutu
Penyusunan
rancangan SPO
yang digunakan
adalah referensi
terbaru dan jelas
sesuai dengan
kebutuhan rumah
sakit
e. Anti Korupsi
Dalam
melakukan
konsultasi telah
menerapkan
nilai-nilai
kejujuran
3 Melaksanakan 21 Agustus Terlaksananya a. Akuntabilitas Terlaksana
sosialisasi pada – 28 sosialisasi Pelaksanaan 100 %
perawat tentang Agustus sosialisasi pada
sosialisasi SPO 2020 perawat jaga
65
Komunikasi dilaksanakan
Terapeutik dengan penuh
tanggung jawab
b. Nasionalisme
Hormat
menghormati
penulis dan
perawat jaga telah
dilaksanakan
dalam kegiatan
sosialisasi
c. Etika Publik
Penulis
menerapkan sopan
santun dalam
kegiatan sosialisasi
pada perawat jaga
d. Komitmen Mutu
Setiap materi
sosialisasi dicermati
oleh peserta
sosiaslisasi
e. Anti Korupsi
Penulis
menerapkan
sikap
bertanggung
jawab dalam
pelaksanaan
kegiatan
sosialisasi
66
4. Melaksanakan 29 Agustus Terlaksananya a. Akuntabilitas Terlaksana
Pendampingan –5 pendampingan Penulis 100%
Pada Perawat September perawat bertanggung
saat menerapkan 2020 Jawab untuk
komunikasi meluruskan
terapeutik komunikasi
perawat yang
masih keliru
b. Nasionalisme
Kegiatan
pendampingan
pada perawat jaga
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
c. Etika Publik
Penulis melakukan
dengan informatif
sopan dan santun
pada saat
berkomunikasi
kepada perawat
d. Komitmen Mutu
kegiatan telah
dilaksanakan
dengan teliti
e. Anti Korupsi
penulis
melaksanakan
pendampingan
dengan jujur dan
adil kepada semua
67
perawat
5 Melaksanakan 6 September Terlaksananya a. Akuntabilitas Terlaksana
evaluasi pada 2020 – 12 evaluasi perawat Penulis 100%
perawat September membagikan
2020 kuesioner pada
perawat jaga
dengan rasa
tanggungjawab
b. Nasionalisme
Kegiatan telah
dilaksanakan
dengan
berorientasi nilai
jujur dan adil.
c. Etika public
Penulis
membagikan
kuesioner dengan
perilaku yang
sopan
d. Komitmen Mutu
Kuesioner yang
disajikan telah
dicermati dengan
baik dan jelas oleh
penulis sehingga
mudah dipahami .
e. Anti Korupsi
Penulis
membagikan
kuesioner secara
mandiri.
68
6. Melaksankaan 13 Terlaksananya a. Akuntabilitas Terlaksana
evaluasi pada September evaluasi Penulis 100%
pasien 2020 – 19 pasien membagikan
September kuesioner dengan
2020 penuh
tanggungjawab
b. Nasionalisme
Kegiatan evaluasi
berorientasi dengan
nilai Kejujuran dan
adil.
c. Etika public
Penulis
membagikan
kuesioner dengan
perilaku yang
sopan
d. Komitmen Mutu
Kuesioner yang
disajikan telah
dicermati dengan
baik dan jelas oleh
penulis sehingga
mudah dipahami
e. Anti Korupsi
Penulis
membagikan
kuesioner secara
mandiri.
69
Kegiatan 1 Membuat Rencana Kegiatan
Tahapan Kegiatan : Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan
Waktu Pelaksanaan : 6 Agustus 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Diperolehnya arahan dari pimpinan
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis melaksanakan pertemuan dengan pimpinan untuk menyampaikan judul kegiatan
aktualisasi yang diajukan serta meminta saran/ petunjuk kepada pimpinan i.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Pelaksanaan konsultasi dengan pimpinan telah dilaksanakan dengan berorientasi
pada teknik aktualisasi nilai benar dan tepat sehingga ada kejelasan target untuk
melaksanakan aktualisasi
b. Nasionalisme
Hasil konsultasi dengan pimpinan telah diperoleh nilai mufakat terkait rencana
kegiatan
c. Etika Publik
Dalam melaksanakan konsultasi dengan pimpinan telah dilaksanakan dengan
berorientasi pada teknik aktualisasi sopan santun.
d. Komitmen Mutu
Pertemuan dengan pimpinan telah dilaksanakan secara langsung, sehingga
komunikasi berjalan efektif
e. Anti Korupsi
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran sehingga
dapat disikapi secara bijak oleh pimpinan.
Dokumentasi :
70
Tahapan Kegiatan : Menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan
Waktu Pelaksanaan : 6 Agustus 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Diperolehnya arahan dari pimpinan
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis melaksanakan pertemuan dengan pimpinan untuk menyampaikan rencana
kegiatan aktualisasi serta meminta saran/ petunjuk pimpinan untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi dan habituasi di Ruang Lavender RSUD Kota Kendari.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Dalam menyampaikan rencana kegiatan telah dilakukan dengan prinsip kejelasan dan
kesesuaian materi dengan tujuan.
b. Nasionalisme
Penulis menyampaikan rencana kegiatan konsultasi dengan pimpinan, dari hasil
pertemuan diperoleh mufakat
c. Etika Publik
konsultasi telah dilaksanakan dengan berorientsi nilai ramah dan sopan santun kepada
pimpinan
d. Komitmen Mutu
Konsultasi dilaksanakan dengan jelas dan sesuai dengan isu yang diangkat
e. Anti Korupsi
Dalam menyampaikan rencana kegiatan menerapkan nilai-nilai kejujuran
Dokumentasi :
71
Tahapan Kegiatan : Meminta persetujuan dari pimpinan
Waktu Pelaksanaan : 6 Agustus 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Diperolehnya lembar persetujuan dari pimpinan
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis melaksanakan pertemuan dengan pimpinan terkait persetujuan pelaksanaan
kegiatan aktualisasi di Ruang Lavender RSUD Kota Kendari.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Rencana kegiatan telah disampaikan kepada pimpinan sebagai bentuk
Pertanggungjawaban oleh penulis
b. Nasionalisme
Konsultasi penulis dengan pimpinan diperoleh hasil mufakat
c. EtikaPublik
Penulis Melakukan komunikasi dengan ramah dan sopan santun kepada pimpinan
d. Komitmen Mutu
Nilai Kejelasan terkait rencana kegiatan telah mendapat persetujuan pimpinan
e. Anti Korupsi
Kegiatan yang telah disetujui oleh pimpinan harus saya laksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab
Dokumentasi :
72
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi :
Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang bermutu, cepat,
tepat serta terjangkau oleh masyarakat.
Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan RSUD Kota Kendari menjadi RUMAH
SAKIT mitra keluarga.
Meningkatkan SDM , sarana dan prasarana serta non medis serta penunjang medis, agar
tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi petugas, pasien dan keluarganya serta
masyarakat pada umumnya.
Analisa Dampak:
a. Dampak Positif
Pembuatan rencana awal kegiatan berupa konsultasi berjenjang kepada pimpinan mulai
dari mentor sekaligus kepala bidang keperawatan, kepala intalasi rawat inap, dan kepala
rumah sakit berfungsi untuk menjadikan semua tahapan kegiatan menjadi lebih terarah.
Sehingga tujuan dalam kegiatan ini yaitu mendapatkan saran dan persetujuan dari
pimpinan menjadi terwujud
b. Dampak Negatif
Apabila rencana kegiatan tidak disetujui oleh pimpinan maka kegiatan tidak dapat
berjalan dengan lancar
c. Permasalahan yang dihadapai
Kesibukan para unsur pimpinan dan mentor yang cukup padat terkait dengan tupoksi
sebagai ASN menyebabkan rencana kegiatan tidak terlaksana sesuai jadwal
d. Solusi pemecahan masalah
Selalu berusaha mengkonfirmasi kepada para pimpinan dan mentor dalam membuat
jadwal yang tepat dalam proses bimbingan
73
Kegiatan 2 Menyusun SPO Komunikasi Terapeutik
Tahapan Kegiatan : Melaksanakan Konsultasi dengan mentor / Kabid
Keperawatan dan kepala ruangan lavender
Waktu Pelaksanaan : 12 Agustus 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Diperolehnya saran dan masukan dari mentor / Kabid
Keperawatan dan kepala ruangan lavender
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis melaksanakan pertemuan dengan mentor/ Kabid Keperawatan dan kepala ruangan
lavender RSUD Kota Kendari untuk menyampaikan konsep dan meminta saran/ petunjuk
mengenai SPO Komunikasi Terapeutik.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor/ Kabid Keperawatan dan kepala
ruangan lavender RSUD Kota Kendari, penulis menyampaikan rencana, tujuan dan
alasan yang benar dan tepat mengenai rencana kegiatan
b. Nasionalisme
Hasil konsultasi dengan mentor/ Kabid Keperawatan dan kepala ruangan lavender
RSUD Kota Kendari telah diperoleh mufakat
c. Etika Publik
Pertemuan dengan mentor/ Kabid Keperawatan dan kepala ruangan lavender
RSUD Kota Kendari telah dilakukan dengan sikap yang sopan santun
d. Komitmen Mutu :
Konsultasi telah dilakukan secara langsung sehingga komunikasi dapat berjalan
efektif
e. Anti Korupsi
Kegiatan konsultasi telah diterapkan nilai-nilai kejujuran
f. Manajeman ASN
Dalam melakukan konsultasi dengan Pimpinan menghasilkan arahan dan perintah
atasan yang telah dilaksanakan
73
Dokumentasi :
Gambar 3.4 Konsultasi dengan Kabid Keperawatan dan Kepala Ruangan Lavender
74
c. Etika Publik
Dalam menyusun rancangan SPO telah dilakukan dengan memperhatikan saran dan
menggunakan Bahasa yang sopan
d. Komitmen Mutu
Penyusunan rancangan SPO yang digunakan adalah referensi terbaru dan jelas sesuai
dengan kebutuhan rumah sakit
e. Anti Korupsi
Dalam melakukan konsultasi telah menerapkan nilai-nilai kejujuran
Dokumentasi :
75
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Dalam mengusulkan rancangan SPO diutamakan kejelasan dan kesesuain materi
dengan tujuan
b. Nasionalisme
Musyawarah telah dilakukan untuk mengusulkan rancangan SPO komunikasi
terapeutik
c. Etika Publik
Dalam mengusulkan rancangan SPO berdasarkan referensi yang benar
d. Komitmen Mutu
Referensi yang digunakan adalah refernsi terbaru dan jelas sesuai dengan
kebutuhan SPO
e. Anti Korupsi
Penulis menuliskan hal sebenarnya yang bersumber dari referensi terpercaya
pengetahuan mengenai SPO komunikasi terapeutik
Dokumentasi :
76
Tahapan Kegiatan : Mengesahkan dan menerapkan SPO Komunikasi
Terapeutik
Waktu Pelaksanaan : 13 Agustus 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Terbentuk SPO Komunikasi Terapeutik
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis menyusun rancangan SPO komunikasi terapeutik yang telah diberi masukan oleh
kabid keperawatan dan kepala ruangan Lavender RSUD Kota Kendari.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Dalam menjalankan SPO diutamakan kejelasan dan pertanggungjawaban.
b. Nasionalisme
Disiplin dan jujur dalam mengesahkan dan menerapkan SPO komunikasi
terapeutik sebagai bentuk nasionalisme
c. Etika Publik
Penerapan SPO dengan disiplin, dan berintegritas
d. Komitmen Mutu
Penerapan SPO dengan efektif dan efisien sesuai tujuan yang ingin dicapai SPO
e. Anti korupsi
Melaksanakan SPO dengan jujur
Dokumentasi :
77
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi :
Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi rumah sakit Meningkatkan pelayanan kesehatan
dengan menciptakan pelayanan yang bermutu, cepat, tepat
Analisa Dampak:
a. Dampak Positif
Dengan dilakukannya kegiatan ini maka SPO Komunikasi Terapeutik menjadi baku dan
menjadi acuan dalam melakukan tindakan di ruangan
b. Dampak Negatif
Apabila Standar Prosedur Operasional (SPO) tidak disusun maka tindakan-tindakan yang
dilakukan tidak sesuai dengan SPO dan tidak ada acuan bagi tenaga perawat dalam
melakukan tindakan sehingga menyebabkan tidak adanya mutu kualitas pelayanan
c. Permasalahan yang dihadapi
Adanya teman sejawat dalam unit kerja yang kurang merespon rencana kegiatan
pembuatan SPO Komunikasi Terapeutik
d. Alternatif solusi
1. Pendekatan personal melalui komunikasi efektif pada teman sejawat tentang petingnya
penyusunan SPO Komunikasi Terapeutik;
2. Pembuatan SPO Komunikasi Terapeutik dan disahkan maka akan mejadi Sumber acuan
pelaksanaan Komunikasi Terapeutik.
78
Output/Hasil yang diharapkan :Terlaksananya koordinasi dengan Kepala Ruangan
Lavender
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis melaksanakan koordinasi dan meminta saran/petunjuk kepada kepala ruangan
Lavender mengenai sosialisasi SPO komunikasi terapeutik
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Pertemuan penulis dengan kepala ruangan lavender telah dilaksanakan
menerapkan nilai partisipatif dalam bekerja sama
b. Nasionalisme
Penulis bermusyawarah dengan kepala ruangan lavender terkait kegiatan sosialisasi
c. Etika Publik
Koordinasi dilaksanakan dengan menerapkan sikap sopan santun
d. Komitmen Mutu
Setiap kegiatan yang saya ajukan diteliti dengan baik oleh kepala ruangan lavender,
karena harus sesuai standar dalam kegiatan serta efektif.
e. Anti Korupsi
Penulis menerapkan nilai kejujuran, adil dan bertanggung jawab terkait kegiatan
sosialisasi yang telah disetujui oleh kepala ruangan lavender
Dokumentasi :
79
Tahapan Kegiatan : Mempersiapkan materi dan undangan sosialisai
Komunikasi Terapeutik sesuai SPO
Waktu Pelaksanaan : 22 Agustus 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Referensi materi sosialisasi Komunikasi Terapeutik
diperoleh dengan referensi terbaru
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis menyiapkan materi dan undangan sosialisasi SPO komunikasi terapeutik yang
telah disetujui oleh kepala ruangan lavender.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Materi dan undangan sosialisasi diperoleh dari referensi yang jelas
b. Nasionalisme
Pengumpulan materi dan undangan dilakukan dengan ikhlas dan penuh tanggung
jawab
c. Etika Publik
Penulis menerapkan keikhlasan dalam proses persiapan materi dan undangan
d. Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam mengumpulkan materi dan pembuatan undangan
e. Anti Korupsi
Penulis menerapkan nilai kejujuran, adil dan bertanggung jawab dalam pengumpulan
referensi dan pembuatan undangan .
Dokumentasi :
Dokumentasi :
81
Tahapan Kegiatan : Melaksanakan kegiatan Sosialisasi SPO Komunikasi
Terapeutik pada perawat jaga
Waktu Pelaksanaan : 25- 28 Agustus 2020
Output/Hasil yang : Terdapatnya bukti foto dan absensi kegiatan sosialisasi
diharapkan Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis melaksanakan kegiatan Sosialisasi SPO Komunikasi Terapeutik pada perawat
jaga yang terdiri dari 4 shift setiap shift berjumlah 2 orang, serta 1 orang administrasi
dan 1 orang kepala ruangan lavender RSUD Kota Kendari .
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Pelaksanaan sosialisasi pada perawat jaga dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab
b. Nasionalisme
Hormat menghormati penulis dan perawat jaga telah dilaksanakan dalam kegiatan
sosialisasi
c. Etika Publik
Penulis menerapkan sopan santun dalam kegiatan sosialisasi pada perawat jaga
d. Komitmen Mutu
Setiap materi sosialisasi dicermati oleh peserta sosiaslisasi
e. Anti Korupsi
Penulis menerapkan sikap bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan
sosialisasi
Dokumentasi :
82
Gambar 3.11 Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi SPO Komunikasi Terapeutik
Analisa Dampak:
a. Dampak Positif
Kegiatan Sosialisasi pada perawat tentang Komunikasi Terapeutik sesuai dengan SPO”,
akan memberikan tingkat pemahaman perawat di ruang instalasi rawat Inap mengenai
komunikasi terapeutik yang sesuai dengan standar operasional prosedur.
b. Dampak Negatif
Apabila kegiatan sosialisasi ini tidak dilakukan, maka tidak adanya peningkatan tingkat
pemahaman perawat dalam hal komunikasi terapeutik yang sesuai Standar Prosedur
Operasional (SPO) sehingga menyebabkan tidak adanya mutu kualitas pelayanan.
c. Permasalahan yang dihadapi
Adanya teman sejawat yang telah diberi undangan mengalami kesibukan.
d. Alternatif solusi
Pendekatan personal dengan memberikan penjelasan mengenai penerapan Komunikasi
Terapeutik yang sesuai SPO.
83
Kegiatan 4 Melaksanakan Pendampingan Pada Perawat saat menerapkan komunikasi
terapeutik
Tahapan Kegiatan : Melaksanakan konsultasi dengan mentor atau coach
Waktu Pelaksanaan : 31 Agustus 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Diperolehnya saran mengenai pendampingan perawat
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis Melaksanakan pada mentor atau coach dan meminta saran/petunjuk mengenai
kegiatan pendampingan perawat .
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis menyampaikan kepada mentor atau coach mengenai tujuan pendampingan
perawat dengan sangat jujur.
b. Nasionalisme
Pada saat berkonsultasi pada pimpinan penulis menggunakan bahasa indonesia
c. Etika Publik
Kegiatan telah dilaksanakan dengan berorientasi nilai sopan santun
d. Komitmen mutu
Kegiatan penulis yang diajukan telah diteliti dengan baik oleh mentor
e. Anti Korupsi
Kegiatan yang telah disetujui oleh mentor harus saya laksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab serta jujur.
Dokumentasi :
84
Tahapan Kegiatan : Menyiapkan kebutuhan pendampingan pada perawat
Waktu Pelaksanaan : 1 September 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Tersedianya Catatan keperawatan
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis Menyiapkan kebutuhan pendampingan pada perawat, yang berupa catatan
keperawatan sebagai intervensi keperawatan dalam memberikan pelayanan.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis telah menyiapkan Catatan keperawatan dengan benar dan tepat untuk praktek
pendampingan pada perawat
b. Nasionalisme
Penulis telah menyiapkan fasilitas dalam pendampingan perawat dengan penuh
tanggungjawab
c. Etika publik
Penulis telah melaksanakan kegiatan ini dengan rasa ikhlas untuk kebutuhan
pendampingan perawat
d. Komitmen Mutu
Fasilitas yang disiapkan telah dicermati oleh sesuai dengan kebutuhan pendampingan
pada perawat
e. Anti Korupsi
Penulis telah menyiapkan catatan keperawatan secara mandiri
Dokumentasi :
85
Tahapan Kegiatan : Melaksanakan pendampingan pada perawat
Waktu Pelaksanaan : 2 September 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Terlaksananya kegiatan pendampingan perawat
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis melaksanakan pendampingan pada perawat, dengan kegiatan ini penulis
mengingatkan kembali kepada perawat jaga ruang lavender agar sekiranya menerapkan
komunikasi terapeutik sesuai SPO.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis bertanggungjawab untuk meluruskan komunikasi perawat yang masih keliru
b. Nasionalisme
Kegiatan pendampingan pada perawat jaga menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
c. Etika Publik
Penulis melakukan dengan informatif sopan dan santun pada saat berkomunikasi
kepada perawat
d. Komitmen Mutu
kegiatan telah dilaksanakan dengan teliti oleh penulis.
e. Anti Korupsi
penulis melaksanakan pendampingan dengan jujur dan adil kepada semua perawat.
Dokumentasi :
86
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi :
Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi rumah sakitMeningkatkan pelayanan kesehatan
dann Meningkatkan SDM, sarana dan prasarana medis serta non medis serta penunjang
medis, agar tercipta kondisi yang aman
a. Dampak Positif
Dengan adanya kegiatan pendampingan perawat melakukan komunikasi terapeutik dalam
pelayanan perawat, dapat membuat perawat tidak melakukan kesalahan dalam tahapan
komunikasi terapeutik dan melatih perawat untuk membiasakan diri melakukan
komunikasi dalam pemberian asuhan keperawatan.
b. Dampak Negatif
Jika tidak ada kegiatan pendampingan perawat melakukan komunikasi terapeutik dalam
pelayanan perawat, membuat perawat bisa saja melakukan kesalahan dalam menegakkan
diagnosa lalu tidak tepat dalam menuliskan intervensi dan perawat tidak akan
membiasakan diri melakukan komunikasi dalam pemberian asuhan keperawatan
Dokumentasi
88
Deskripsi Kegiatan :
Penulis menyiapkan kuesioner evaluasi perawat yang sesuai saran/petunjuk mentor atau
coach.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Semua kuesioner disiapkan oleh penulis dengan penuh tanggungjawab
b. Nasionalisme
Penulis membuat kuesioner menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
c. Etika Publik
kuesioner berisi bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu
Penulis menyiapkan Kuisioner dengan model yang sesuai SPO.
e. Anti Korupsi
Kuesioner disiapkan secara mandiri oleh penulis
Dokumentasi :
89
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis membagikan kuesioner pada perawat jaga dengan rasa tanggungjawab
b. Nasionalisme
Kegiatan telah dilaksanakan dengan berorientasi nilai jujur dan adil.
c. Etika public
Penulis membagikan kuesioner dengan perilaku yang sopan
d. Komitmen Mutu
Kuesioner yang disajikan telah dicermati dengan baik dan jelas oleh penulis sehingga
mudah dipahami .
e. Anti Korupsi
Penulis membagikan kuesioner secara mandiri.
Dokumentasi :
90
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis Menghasilkan data yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan
b. Nasionalisme
Penulis melaksanakan pengelolaan data dengan jujur
c. Etika Publik
Penulis mengolah data dengan rasa ikhlas
d. Komitmen Mutu
Penulis mengolah data dengan cermat dan teliti.
e. Anti Korupsi,
Kegiatan telah dilaksanakan dengan hasil yang sebenarnya
Dokumentasi :
91
Deskripsi Kegiatan :
Penulis membuat laporan kegiatan sebagai bentuk pertanngungjawaban kegiatan yang
telah dilaksanakan
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis membuat laporan sebagai kejelasan dan pertanggungjawaban dalam kegiatan
yang telah dilakukan.
b. Nasionalisme,
Penyusunan laporan hasil sosialisasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik
c. Etika Publik,
Penulis menyusun laporan dengan bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu
penulis membuat laporan dengan sangat teliti dan cermat.
e. Anti Korupsi
Pembuatan laporan sesuai dengan fakta yang terjadi dan jujur.
Dokumentasi :
92
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi rumah sakit Meningkatkan pelayanan kesehatan
dan Meningkatkan SDM
Analisa Dampak:
a. Dampak Positif
Jika tidak ada kuesioner, tidak dapat diketahui jumlah perawat yang mengaplikasi
komunikasi terapeutik dalam melakukan pelayanan.
93
b. Nasionalisme
Pada saat berkonsultasi pada pimpinan penulis menggunakan bahasa indonesa
c. Etika Publik
Pada saat berkonsultasi pada pimpinan penulis besikap Sopan santun.
d. Komitmen mutu
Penulis memaparkan kegiatan untuk pelaksanaan aktualisasi dengan teliti dan cermat.
e. Anti Korupsi
Kegiatan disampaikan oleh penulis kepada mentor dengan jujur.
Dokumentasi :
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis menyiapkan kuesioner sebagai bahan evaluasi kepuasan pasien
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis bertanggungjawab dengan kuesioner yang telah disiapkan
94
b. Nasionalisme
Kuesioner menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
c. Etika Publik
Kuesioner berisi bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu
Penulis menyiapkan Kuisioner dengan model yang sesuai dan jelas dengan kualitas
yang di harapkan.
e. Anti Korupsi
Penulis menyajikan hasil yang sebenarnya sesuai dengan yang di peroleh dengan
jujur.
Dokumentasi :
95
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis membagikan kuesioner dengan penuh tanggungjawab
b. Nasionalisme
Kegiatan evaluasi berorientasi dengan nilai Kejujuran dan adil.
c. Etika public
Penulis membagikan kuesioner dengan perilaku yang sopan
d. Komitmen Mutu
Kuesioner yang disajikan telah dicermati dengan baik dan jelas oleh penulis sehingga
mudah dipahami
e. Anti Korupsi
Penulis membagikan kuesioner secara mandiri.
Dokumentasi :
96
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis mengolah data yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan
b. Nasionalisme
Penulis melaksanakan pengelolaan data dengan jujur
c. Etika Publik
Penulis mengolah data menggunakan bahasa yang sopan
d. Komitmen Mutu
Pengelolaan data sesuai dengan standar dan jelas
e. Anti Korupsi
Hasil pengelolaan data sesuai dengan hasil yang sebenarnya
Dokumentasi :
97
Tahapan Kegiatan : Membuat laporan kegiatan
Waktu Pelaksanaan : 18 September 2020
Output/Hasil yang diharapkan : Tersedianya laporan kegiatan
Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Penulis membuat laporan kegiatan dari semua kuesioner yang telah diisi pasien di Ruang
Lavender RSUD Kota Kendari
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. Akuntabilitas
Penulis membuat laporan sebagai kejelasan dan pertanggungjawaban dalam kegiatan
yang telah dilakukan.
b. Nasionalisme
Penulis menyusun laporan hasil sosialisasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
c. Etika Publik
Laporan kegian disusun dengan bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu
Penulis membuat laporan dengan sangat teliti dan cermat.
e. Anti Korupsi
Pembuatan laporan telah dilaksanakan oleh penulis dengan jujur
Dokumentasi :
98
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi:
Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi rumah sakit Meningkatkan pelayanan kesehatan
dan Meningkatkan SDM
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai – nilai dasar, peran dan
kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam optimalisasi pelayanan perawat dengan
komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan di Ruang Lavender RSUD
Kota Kendari tidak terlepas dari pelaksanaan monitoring dan coaching. Suksesnya
pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama soff campus di dukung oleh peran serta Bapak
99
Muhammad Asrul, S.Kep, Ns, M.Kep selaku mentor yang meluangkan waktu dalam
memantau jalannya tahapan yang dilakukan. Selama off campus peserta melakukan proses
diskusi dan asistensi tahapan serta laporan yang akan disusun selaku kepala bidang
keperawatan untuk menyampaiakan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan aktualisasi. Dalam hal ini peserta memperoleh arahan agar meminimalisir
adanya permasalahan yang kiranya dapat terjadi dalam proses pelaksanaan dalam proses
penyusunan.
Dalam masa off campus peserta tidak hanya melakukan asistensi dan diskusi dengan
mentor tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pelaksanaan dan penyusunan
hasil kegiatan aktualisasi, peserta melakukan kegiatan konsultasi dengan Bapak Drs.
Sahabuddin, M.Si selaku coach. sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan
mampu terselesaikan tepat waktu. Proses ini diharapkan dapat lebih memantapkan hasil
evaluasi kegiatan aktualisasi yang telah disusun sehingga siap untuk diujiankan.
3.Pelaksanaan Habituasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai – nilai dasar, peran dan
kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam optimalisasi pelayanan perawat dengan
komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan di ruang lavender RSUD
Kota Kendari tidak terlepas dari pelaksanaan habituasi yang dilakukan oleh peserta.
Implementasi nilai –nilai dasar Aparatur Negeri Sipil (ASN) dalam bentuk Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang
terkandung dalam kegiatan terpilih perlu dilakukan habituasi atau pembiasaan dari
beberapa tahapan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Nilai dasar Akuntabilitas memiliki nilai tanggung jawab,kejelasan dan nilai
benar da tepat,partisipatif, jelas, konsisten yang tergambar pada beberapa tahapan dari 6
kegiatan yang telah disusun. Nilai dasar Nasionalisme memiliki nilai cinta bahasa
Indonesia, nilai tenggangrasa, persatuan ,hormat menghormati, nilai disiplin, nilai
musyawarah, nilai mufakat yang tergambar pada beberapa tahapan dari 6 kegiatan yang
telah disusun. Nilai dasar etika publik mengandung nilai sopan santun, nilai ramah ,
integritas, nilai keikhlasan, yang tergambar pada beberapa tahapan dari 6 kegiatan yang
telah disusun. Nilai dasar komitmen mutu memiliki nilai teliti, nilai jelas,cermat,efektif ,
efisien yang tergambar pada beberapa tahapan dari 6 kegiatan yang telah disusun. Nilai
100
dasar anti korupsi memiliki nilai jujur, mandiri, tanggung jawab dan adil yang
tergambar pada beberapa tahapan dari 6 kegiatan yang telah disusun.
Dari chart diatas, dapat dilihat bahwa terdapat lebih banyak perawat yang
mengaplikasikan komunikasi terapeutik dalam melakukan pelayanan keperawatan.
Gambar 3.2 Tingkat Kepuasan Pasien dalam Pelayanan Perawat
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa apabila perawat mengaplikasikan komunikasi
terapeutik dalam pelayanan, maka pasien akan merasa puas dengan pelayanan perawat,
sedangkan apabila perawat tidak mengaplikasikan komunikasi terapeutik dalam melakukan
pelayanan maka berdampak pada kurangnya kepuasan pasien.
102
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi pelayananan
perawat Melalui komunikasi terapeutik di Ruang Lavender RSUD Kota Kendari ” dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terimplementasinya nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan publik, dan Whole of Government) baik dalam
melaksanakan tugas jabatan maupun dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi;
2. Terimplementasinya komunikasi terapeutik sesuai Standar Prosedur Operasional
(SPO) di ruang lavender RSUD Kota Kendari
3. Sebanyak 97% perawat yang mengaplikasikan komunikasi terapeutik dan sebanyak
98,5% pasien yang merasa puas, dalam hal ini semakin banyak pasien yang akan merasa
puas dengan pelayanan perawat di Ruang Lavender RSUD Kota Kendari.
B. Rencana Tindak Lanjut
1. Penggunaan SPO Komunikasi terapeutik yang sudah disediakan dalam jangka waktu
panjang
2. Mengaplikasikan komunikasi terapeutik setiap melakukan pelayanan perawat.
C.Saran
Berdasarkan rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di Ruang Lavender RSUD
Kota Kendari, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
Penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA tidak hanya dijadikan sebagai salah satu
persyaratan penulis dalam melaksanakan tugas, diharapkan dapat dilakukan secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas pelayanan kesehatan yang ada di
Ruang Lavender RSUD Kota Kendari. Penerapan nilai-nilai dasar ASN dan mata diklat
dapat disosialisasikan lebih lanjut agar diterapkan oleh seluruh tenaga kesehatan di
lingkungan Ruang Lavender RSUD Kota Kendari
103
DAFTAR PUSTAKA
104
132
Lampiran 1
MATRIKS HABITUASI