Anda di halaman 1dari 58

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERKALIAN PESERTA DIDIK KELAS III


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MULTIPLICATION STICK BOARD
DI SDN 02 TINGGO KABUPATEN KOLAKA

Oleh:

SRIWANI, S.Pd
NDH: 09

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN XC TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2021

i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERKALIAN PESERTA DIDIL KELAS III


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MULTIPLICATION STICK BOARD
DI SDN 02 TINGGO KABUPATEN KOLAKA

Oleh :

SRIWANI, S.Pd.

NDH: 09

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal:

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH, MENTOR,

ABD. RAHMAN, S.Sos DARMAN, S.Pd


NIP. 19820902 200904 1 002 NIP. 19660902 198610 1 003

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERKALIAN PESERTA DIDIK KELAS III


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MULTIPLICATION STICK BOARD
DI SDN 02 TINGGO KABUPATEN KOLAKA
Oleh :

SRIWANI, S.Pd
NIP. 19951202 202012 2 013

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar/Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal : ……………………………… 2021

Kendari, 2021

PENGUJI, COACH, MENTOR,


ARDIN, S.E., M.M. ABD. RAHMAN, S.Sos DARMAN, S.Pd
NIP.19660220 198610 1 004 NIP. 19820902 200904 1 002 NIP. 19660902 198610 1 003

Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE
NIP. 19660621 199012 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya Shalawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang
telah membimbing umatnya ke jalan yang benar.

Dengan rasa syukur akhirnya penulis menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi
dengan judul “Meningkatkan Pemahaman Perkalian Peserta Didik Kelas III Melalui
Penggunaan Media Multiplication Stick Board di SDN 02 Tinggo Kabupaten Kolaka”.
Laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (PNS) mengandung
nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme,Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi yang selanjutnya disingkat dengan ANEKA.

Penyusun menyadari bahwa laporan aktualisasi ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya


Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan
dan pelatihan dasar CPNS
2. H. Ahmad Safei, SH., MH selaku Bupati Kolaka yang telah mendukung kegiatan
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
3. Hj. Andi Tenri Gau, SE, MM Selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten kolaka yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
4. Abd. Rahman, S.Sos Selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam
proses bimbingan dan penyusunan rancangan aktualisasi ini
5. Ardin, SE., MM selaku penguji yang telah memberi koreksi bimbingan dan
masukan selama ujian rancangan aktualisasi
6. Darman, S.Pd Kepala SDN 02 Tinggo selaku mentor yang telah banyak
memberikan dukungan dan masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini

iv
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu terkait nilai-nilai dasar ASN
yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan
habituasi di unit kerja.

8. Seluruh Panitia binsu yang telah memfasilitasi peserta Diklatsar dengan baik terutama
korlap yang dengan sabar menghadapi peserta pelatihan dasar CPNS
9. Segenap keluarga besar diklatsar CPNS golongan III khususnya XC yang selama ini
telah bersama dalam mengikuti pelatihan DIKLATSAR
10. Terkhususnya kedua Orang tua Saya yang senantiasa mendukung dan mendoakan
saya.

Penulis menyadari bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan
yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, bimbingan dan
masukan sangat penting guna mengoptimalisasikan perencanaan dan pelaporan dan
habituasi dari nilai-nilai ASN. Dan semoga dapat memberikan manfaat untuk semua
pihak.

Kendari, 23 Februari 2020


Penulis,

Sriwani, S.Pd

v
DAFTAR ISI

COVER JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Tujuan.................................................................................................. 3
1.3. Manfaat................................................................................................ 4
1.4. Ruang Lingkup..................................................................................... 4
1.5. Waktu dan Tempat............................................................................... 4

II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI


NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN ASN................. 5
2.1. Gambaran Umum Organisasi............................................................... 5
2.1.1. Kedudukan Organisasi.............................................................. 5
2.1.2. Visi Misi Organisasi................................................................. 6
2.1.3. Nilai Organisasi........................................................................ 6
2.1.3. Struktur Organisasi................................................................... 8
2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi........................................ 9
2.1.5. Tugas Pokok………………………………………………….. 10
2.1.6 Data-data Sumberdaya yang Dimiliki Unit Kerja…………….. 10
2.1.7 Identifikasi dan Penetapan Isu………………………………… 12
2.1.8. Analisis Isu…………………………………………………….. 15

vi
2.2. Konsepsi Nilai Dasar , Kedudukan dan Peran ASN ............................ 15
2.2.1. Akuntabilitas.............................................................................. 15
2.2.2. Nasionalisme............................................................................. 17
2.2.3. Etika Publik................................................................................ 18
2.2.4. Komitemen Mutu........................................................................ 20
2.2.5. Anti Korupsi............................................................................... 21
2.2.6. Manajemen ASN.....................................................................… 22
2.2.7. WoG.........................................................................................…. 26
2.2.8. Pelayanan Publik.....................................................................…. 26

III. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI..............................................…. 29


3.1. Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu ............................…. 29
3.2. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan .........................................................… 30
3.3. Estimasi Biaya Kegiatan....................................................................… 45
3.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..........................................................… 45

IV. PENUTUP...................................................................................................…. 47
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 48

vii
viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN mempunyai beberapa
kewajiban yaitu: 1. Sebagai pelaksana kebijakan, 2. Sebagai pelayan publik, dan 3. Sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Sebagai pelaksana kebijakan ASN harus mempunyai integritas
yang tinggi dan nilai-nilai nasionalisme yang berhubungan dengan pancasila, kemudian sebagai
pelayan publik ASN harus mempunyai etika dan tidak memandang karakteristik karena semua
masyarakat mempunyai hak yang sama untuk di layani, dan yang terakhir sebagai perekat dan
pemersatu bangsa ASN harus dapat memegang teguh nilai-nilai dasar ASN yang terbagi atas
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen, Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam
menjalankan tugasnya untuk Indonesia yang lebih maju.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dijelaskan
bahwa setiap CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Hal
tersebut perlu dilakukan semata-mata untuk mewujudkan visi Negara sebagaimana tertuang
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang


inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini, Peraturan Lembaga LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang
pelatihan dasar calon ASN mengatur mengenai penyelenggara pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasi, serta membuatnya menjadi kebiasaan
(habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang profesioanal termaksud didalamnya adalah profesi guru. Oleh karena itu, pada
pembelajaran klasikal para calon ASN dibekali dengan konsep nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan Anti Korupsi. Nilai dasar ASN tersebut yang
1
nantinya diaktualisasikan pada kegiatan aktualisasi atau pembelajaran non-klaksikal di instansi
para calon ASN bekerja dengan tujuan agar Nilai Dasar ASN tersebut menjadi pedoman dalam
menjalankan tugas sebagai abdi negara salah satu diantaranya adalah profesi guru.

Untuk mewujudkan guru yang memiliki kompetensi, pemerintah telah mengamanatkan


Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, yakni mewujudkan guru yang berkualitas dan
profesional. Oleh karena itu standar guru profesional merupakan sebuah kebutuhan yang
mendasar yang tidak dapat ditawar – tawar lagi. Hal ini tercermin dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 bahwa : “Standar nasional pendidikan
terdiri atas isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana, dan prasarana,
pengelolaan, pembinaan dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan
berkala”. Standar tersebut untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Tanggung jawab guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki
kompetensi yang dapat mendukung tugas tersebut, antara lain kompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru harus berusaha
untuk memperhatikan apa yang sudah ada dan serta mengadakan penyempurnaan cara
pembelajaranagar prestasi peserta didik dapat ditingkatkan. Tantangan guru yang dihadapi dalam
pembelajaran adalah memecahkan masalah yang terjadi pada peserta didik. Salah satu masalah
urgen yang terjadi di SDN 02 Tinggo tempat instansi penulis bertugas yaitu rendahnya
pemahaman peserta didik dalam belajar perkalian.

Pada kelas rendah atau sekolah dasar, pembelajaran matematika ditekankan pada empat
kemampuan berhitung dasar, yaitu kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian. Empat kemampuan berhitung dasar ini sangat penting untuk dikuasai

2
sebagai bekal penguasaan materi selanjutnya di kelas yang lebih tinggi. Selain itu, kemampuan
berhitung dasar ini juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Perkalian, sebagai salah satu kemampuan berhitung adalah hal yang sangat penting bagi
peserta didik. Perkalian merupakan sebuah konsep matematika yang meliputi penskalaan
(pelipatan) bilangan yang satu dengan bilangan yang lain. Perhitungan ini termasuk ke dalam
aritmetika dasar. Sangat penting bagi peserta didik untuk memahami konsep perkalian
matematika karena perkalian seringkali digunakan di dalam beragam rumus matematika lainnya.
Akan tetapi, hal yang terjadi di SDN 02 Tinggo adalah peserta didik belum mampu memahami
konsep perkalian. Hal tersebut disebabkan kemampuan peserta didik dalam memahami perkalian
masih sangat rendah. Selama penulis mengajar di SDN 02 Tinggo masalah yang penulis hadapi
ketika mengajar matematika yaitu peserta didik masih dalam tahap menghapal konsep perkalian
dasar yaitu perkalian 1 sampai dengan perkalian 10. Bagi penulis hal ini adalah masalah karena
menghapalkan saja belum cukup tanpa dibarengi dengan memahami konsep perkalian tersebut.
Menurut penulis, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan peserta didik SDN 02
Tinggo dalam menguasai perkalian yaitu 1) rendahnya minat perkalian peserta didik; 2) Selama
ini, tidak adanya media pembelajaran yang digunakan dalam PBL. 3) Tidak adanya evaluasi
terhadap peserta didik.
Kondisi demikian itu tentu membuat proses pembelajaran matematika menjadi
membosankan bagi peserta didik. Oleh karena itu, penulis mengangkat sebuah judul isu
“Meningkatkan Pemahaman Perkalian Peserta didik Kelas III Melalui Penggunaan Media
Multiplication stick board di SDN 02 Tinggo Kabupaten Kolaka”.
Isu tersebut merupakan sebuah solusi untuk menjawab permasalahan yang terjadi di SDN
02 Tinggo. Dalam pengaplikasiannya penulis mengintegrasikan dengan nilai-nilai dasar ASN
yaitu nilai ANEKA yang telah penulis dapatkan pada pembelajaran klasikal selama 18 hari di
balai diklat.

1.2. Tujuan Aktualisasi


a. Tujuan Umum

3
Mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab di unit kerja masing-masing.
b. Tujuan khusus
Secara khusus, Mewujudnya peningkatan pemahaman perkalian peserta didik kelas III
melalui penggunaan media multiplication stick board.

1.3. Manfaat Aktualisasi


a. Organisasi
Meningkatkan profesionalisme guru, mutu peserta didik dan mutu sekolah dalam
mewujudkan visi dan misi sekolah.
b. Penulis
Hasil aktualisasi ini bermanfaat bagi peserta Latsar karena akan mempertajam nilai-nilai
dasar ASN, melakukan perbaikan dan inovasi-inovasi yang kreatif bagi unit kerja,
organisasi dan bagi stakeholder
c. Peserta Didik
- Peserta didik mampu memahami perkalian dengan mudah
- Peserta didik mampu mencapai nilai KKM dalam evaluasi pembelajaran.

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah unit kerja SDN 02 Tinggo Kabupaten
Kolaka. Yang meliputi pelaksanaan aktualisasi dan habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
(ANEKA) di tempat tugas, dan sasaran kegiatan aktualisasi ini yaitu peserta didik kelas III.
Waktu pelaksanaannya mulai tanggal 26 Februari sampai dengan 27 Maret 2021. Dengan jumlah
peserta didik yang minim, maka pembelajaran dilaksanakan di sekolah dan tentunya pelaksanaan
kegiatan memperhatikan protocol pencegahan penyebaran virus Covid-19.

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Agenda aktualisasi dilaksanakan pada setiap rumah peserta didik mulai tanggal 01 sampai
dengan 25 Maret 2021.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1. Gambaran Umum Organisasi

2.1.1. Kedudukan Organisasi

Sekolah Dasar Negeri 02 Tinggo berlokasi di Desa Tinggo Kecamatan


Tangetada Kabupaten Kolaka. Berikut profil lengkap SDN 02 Tinggo sebagai berikut:
Tabel 2.1 Identitas Sekolah

I. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD NEGERI 2 TINGGO
NPSN : 40403533
Bentuk Pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

II. SK Izin Operasional


Tanggal SK : 01-09-2007
SK Pendirian Sekolah : 312

III. Alamat Sekolah


Desa/Kelurahan : Tinggo
Kecamatan : Tanggetada
Kabupaten/Kota : Kolaka
Propinsi : Sulawesi Tenggara
5
RT/RW :-
Nama Dusun : Carebbu
Kode Pos : 93563
Layanan Keb. Khusus : Tidak ada

IV. Data Lainnya


Rekening BOS : 00201052009244
Nama Bank : Bank Sultra
Nama KCP/Unit : cabang
Atas Nama : SD Negeri 2 Tinggo
MBS : Ya
Email : sdn2tinggo@gmail.com

2.1.2. Visi dan Misi Organisasi

- Visi
Sekolah dengan lingkungan belajar yang mampu mengembangkan seluruh potensi
peserta didik secara maksimal yang “berilmu, disiplin, dan berakhlakul kharimah
yang dilandasi iman dan taqwa”.
- Misi
1. Menyiapkan generasi unggul yang kreatif, aktif dan inovatif serta memiliki
potensi di bidang imteq dan iptek
2. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih dan nyaman
4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,
komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis
5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia
agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik
6. Menanamkan kepedulian social dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air,
semangat kebangsaaan, dan hidup demokratis.

6
2.1.3. Nilai Organisasi

1. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang di emban

a. Indikator Keberhasilan Sekolah


Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik
b. Indikator Keberhasilan Kelas
Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bekerja mandiri
2. Semangat
Ekspresi mental dan perilaku merasa senang, bergairah dan bahagia dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tuntas
3. Integritas
Kesesuaian antara apa yang di katakan dengan apa yang di perbuat,
berkata dan berbuat jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip-
prinsip kebenaran, moral dan etika
4. Gotong Royong
Sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara
bersama-sama dan bersifat sukarela supaya kegiatan yang dikerjakan dapat
berjalan cepat, efektif dan efisien
5. Akuntabel
Setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pegawai ASN harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan
6. Profesional
Mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan
perundang-undangan.

7
8
2.1.4. Struktur Organisasi

Bagan 2.1. Struktur Organisasi SDN 02 Tinggo

KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH


DARMAN, S.Pd PETTA HUSENG

GURU KELAS 1 GURU KELAS 2 GURU KELAS GURU KELAS 4 GURU KELAS 5 GURU KELAS 6
3 Astutiani Syam, Erma Saputri, S.Pd Syamsudding, S.Pd
Suherni, S.Pd Kamria, S.Pd

GURU PAI GURU MULOK GURU PJOK


Muhamad Sain Sunarti Muhammad Risal Iriansyam, S.Pd

PESERTA DIDIK

MASYARAKAT

9
2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi


dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 3 ayat (1) Sekolah Dasar
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan Pendidikan;
b. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan orang tua peserta didik, Komite Sekolah,
dan/atau masyarakat; dan
c. Pelaksanaan Administrasi.
Adapun tugas pokok dan fungsi guru SDN 02 Tinggo adalah sebagai berikut:
1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan pnilaian proses belajar, ulangan dan ujian
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengisi daftar nilai anak didik
7. Melaksnakan kegiatan membmbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam
proses pembelajaran
8. Membuat alat pelajaran/ alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyaraatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12. Mengadakan pengembangan progam pembelajaran
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16. Mengumpulkan dan menghitunga angka kredit utuk kenaikan pangkat

10
2.1.6. Tugas Pokok

Dalam Permendiknas No.35 tahun 2010 tentang petunjuk teknis jabatan


fungsional guru dan angka kreditnya, diantaranya:

1. Menyusun kurikulum pembelajaran


2. Merencanakan pembelajaran atau pembibingan
3. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling dikelasnya yang menjadi tanggung jawabnya
(khusus guru kelas)
10. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni
11. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah/ madrasah dan nasional
12. Membimbing guru pemula dalam program induksi
13. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakulikuler proses pembelajaran
14. Melaksanakan pengembangan diri
15. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.

2.1.7. Data dan Sumber daya yang Dimiliki Unit Kerja

Tabel 2.2 Data Guru SDN 02 Tinggo

No Nama Guru Jenis Kelamin NIP Jenis Status


1. Darman, S.Pd Laki-laki 19660902 198610 1 003 Kepala PNS
Sekolah
2. Kamria, S.Pd Perempuan - Guru Guru Honor
Kelas Sekolah

11
3. Muhammad Sain Laki-laki - Guru Guru Honor
PAI Sekolah
4. Suherni, S.Pd Perempuan - Guru Guru Honor
Kelas Sekolah
5. Sriwani, S.Pd Perempuan 19951202 202012 2 013 Guru PNS
Kelas
6. Astutiani Syam, Perempuan 19950627 202012 2 015 Guru PNS
S.Pd Kelas
7. Erma Saputri, Perempuan 19920307 202012 2 011 Guru PNS
S.Pd Kelas
8. Syamsudding, Laki-laki 19880906 202012 1 005 Guru PNS
S.Pd Kelas
9. Muh. Risal Syamsudding, 19930129 202012 1 007 Guru PNS
Iriansyam, S.Pd S.Pd PJOK

Tabel 2.3. Data Sarana dan Prasarana SDN 02 Tinggo

No Jenis Prasarana Nama Nama Lantai Panjang Lebar


Bangunan Ruang
1. Ruang Kelas Bangunan Ruang 1 7 8
SDN 2 Tinggo Kelas 1
2. Ruang Kelas Bangunan Ruang 1 7 8
SDN 2 Tinggo Kelas 2
3. Ruang Kelas Bangunan Ruang 1 7 8
SDN 2 Tinggo Kelas 3
4. Kamar Mandi/WC Bangunan WC Guru 1 3 2
SDN 2 Tinggo
5. Kamar Mandi/WC Bangunan WC 1 3 2
SDN 2 Tinggo Peserta
didik
6. Gudang Bangunan Gudang 1 3 2
SDN 2 Tinggo

12
2.1.8. Identifikasi Dan Penetapan Isu

a. Identifikasi Isu

Table 2.4. Identifikasi Isu

No. PELAKSANAAN TUGAS ISU TERIDENTIFIKASI DESKRIPSI KETERKAITAN


ATAU FUNGSI DENGAN AGENDA III
PEGAWAI YANG
BELUM OPTIMAL

1. Melaksanakan kegiatan Rendahnya pemahaman Manajemen ASN


pembelajaran peserta didik (etika profesi)
Etika sangat dibutuhkan dalam dunia
pendidikan, salah satunya adalah
bertanggung jawab pada profesi. Pada
saat mengajar , guru harus memiliki sikap
bertanggung jawab untuk
mengembangkan program pembelajaran
agar peserta didik tidak bosan dan
memiliki minat untuk belajar perkalian

Whole of Government (WOG)


(Inovatif)
Guru harus mampu dan semangat
melakukan inovasi dalam meningkatkan
minat belajar peserta didik
13
Pelayanan Publik
(Berkualitas)
Guru mampu melaksanakan pembelajaran
dengan mengembangkan program
pembelajaran agar dapat menumbuhkan
minat belajar peserta didik

2. Membuat kelengkapan Minimnya media Manajemen ASN


mengajar dengan baik dan pembelajaran yang (Etika Profesi)
lengkap digunakan Guru bertanggung jawab dalam
memfasilitasi peserta didik pada saat
pembelajaran. Termasuk menyiapkan
media pembelajaran yang menarik agar
peserta didik tidak pasif dalam kegiatan
pembelajaran.

Whole of government
(inovatif)
Guru merancang dan membuat media
pembelajaran yang menarik bagi peserta
didik.

Pelayanan publik
(berkualitas)
Guru mampu mengembangkan
pembelajaran yang inovatif .
3. Melaksanakan kegiatan Belum maksimalnya Manajemen ASN:
membimbing kegiatan pembimbingan (etika publik)
Guru bertanggung jawab dalam
melaksanakan pembimbingan kepada

14
peserta didik.
(nepotisme)
Dalam kegiatan membimbing peserta
didik, guru tidak boleh membeda-bedakan
setiap peserta didik
Whole of government
(koordinasi)
Dalam kegiatan membimbing, guru
mengarahkan peserta didik untuk belajar
matematika
Pelayanan publik
(berkualitas)
Guru membimbing dan memberikan
materi kepada peserta didik secara
maksimal. Agar pemahaman peserta didik
terhadap perkalian tidak rendah.

b. Menetapkan Isu Prioritas

Tabel 2.5 Analisis APKL untuk Menentukan Isu Prioritas

No. Isu A K P L Total Ranking


Nilai
1. Rendahnya pemahaman perkalian 5 5 5 5 20 1
peserta didik
2. Minimnya media pembelajaran yang 5 5 4 4 18 2
digunakan
3. Belum maksimalnya kegiatan 5 5 4 3 17 3
pembimbingan

Keterangan : 1. Skala Nilai = 1 s/d 5


2. A = Aktual

15
R
t
s
i
l
k
r
m
p
y
h
a
d
n
e 3. K
4. P
5. L
= Kekhalayakan
= Problematik
= Layak

2.1.9. Analisis Isu (Peta Permasalahan)

Bagan 2.2. Analisis Isu Permasalahan

2.2. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya
sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Penjelasan dari kelima nilai
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
2.2.1. Akuntabilitas

16
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali
kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih
lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Adapun indikator dari nilai
akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/ institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
17
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupunorganisasi.

i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir.

2.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan yang
menjadi tolak ukur dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara
untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggangrasa.
Dalam arti sempit, Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sementara secara
arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah air yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar
nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
18
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya
Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa religius yang mengakui adanya Tuhan.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai
moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Sila ini mengandung nilai bahwa persatuan Indonesia mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Semangat
kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keberagaman dan terbagi dalam
beberapa golongan. Selain kehendak hidup bersama, kebersamaan bangsa Indonesia
juga didukung oleh semangat gotong-royong. Dengan kegotong-royongan itulah,
Indonesia mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, bukan
hanya membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari
teritorial Indonesia. Tujuan nasionalisme yang didasari dari semangat gotong royong
yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan keanekaragaman
budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia, tidak boleh
dipandang sebagai hal negatif dan sebagai suatu ancaman. Sebaliknya, hal itu perlu
disikapi secara positif sebagai limpahan karunia yang bisa saling memperkaya
khazanah budaya dan pengetahuan. Ke luar berarti memuliakan kemanusiaan secara
universal, dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar
umat manusia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.

19
2.2.3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah suatu perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika
dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan
apakah suatu perbuatan itu pantas dilakukan, guna menjamin adanya perlindungan hak-
hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
Adapun nilai-nilai dasar dari Etika Publik, antara lain:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
Etika Publik merupakan landasan dasar bagi penuntun perilaku, norma etika justru
sangat menentukan perumusan kebijakan maupun pola tindakan yang ada didalam
organisasi publik. Jika aparat pemerintah maupun masyarakat sudah memiliki dasar
norma etika yang kuat, ketaatan terhadap norma hukum akan mengikuti dan biasanya
20
korupsi, penyalahgunaan kekuasaan atau bentuk-bentuk penyimpangan lain akan dapat
dicegah sejak dini.

2.2.4. Komitmen Mutu


Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang
menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan efektivitas organisasi berarti
sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil
mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan
barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan atau
tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan efisiensi
organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisensi
dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan di
pasar, teknologi dan persaingan.
d. Orientasi Mutu
Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yag diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui

21
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja.

2.2.5. Anti Korupsi


Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi juga sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan
baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Sebagai PNS, dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan
negara, namun juga dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat
jangka pendek, namun juga secara jangka panjang.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari
Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas;
b. Kepedulian
Kepedulian kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan
membutuhkan uluran tangan;
c. Kemandirian
Sifat kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkan untuk mengoptimalkan
daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai
keuntungan sesaat;
d. Kedisiplinan

22
Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya;
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang sadar bahwa segala tindakan dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsanya;
f. Kerja keras, Individu yang memiliki etos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya;
g. Kesederhanaan, gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup
boros;
h. Keberanian, Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan; dan
i. Keadilan, Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Bila dia seorang pimpinan maka dia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya.

A. Kedudukan dan Peran ASN


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan
untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

2.2.6. Manajemen ASN


Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman
23
a. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU
ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun
2014 tentangASN.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan
oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partaipolitik.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan.
b. PeranASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Public
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
2) Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara danpemerintah. ASN senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta
24
senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan.
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat
diatikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, dapatmeningkatkan produktivitas,
menjamin kesejateraan ASN dan akuntabel, maka setiap SN diberikan hak. Hak ASN
dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut:

Tabel 2.6 Perbedaan Hak PNS dan PPPK


Hak PNS Hak PPPK
- Gaji, tunjangan dan fasilitas - Gaji, tunjangan dan fasilitas
- Cuti - Cuti
- Jaminan pensiun dan jaminan - Perlindungan
hari tua - Pengembangankompetensi
- Perlindungan
- Pengembangankompetensi

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5


Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah
juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian;dan
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
25
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuanbangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yangberwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggungjawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luarkedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
d. Kode Etik dan Perilaku ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN.
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
26
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.

2.2.7. Pelayanan Publik


Sebagaimana termuat dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Prinsip pelayanan publik yang
baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan
berkeadilan.
Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi
norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan oleh ASN terhadap
pengguna jasa pada umumnya adalah sebagai berikut: Sikap atau perilaku; Ekspresi
wajah; Penampilan; Cara berpakaian; Cara berbicara; Cara mendengarkan; dan Cara
bertanya.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai
politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya.

27
2.2.8. Whole of Government
a. Pengertian Whole of Government
Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka
WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap”
yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi
karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas
sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Sesuai dengan
karakteristik wicked problems.
b. Penerapan Whole of Government (WoG) dalam pelayanan terintegrasi
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh
beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span of
control atau rentangkendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu
alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai
mendekatijumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga
yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebihmudah.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementrian adalah salah satu cara melakukan
WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga singkat lebih
tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikan.
3) Membangun gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar
struktur formal, yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas
biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam
koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk
berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek
28
sebagai berikut:
1) Kapasitas SDM dan institusi
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama.
Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG,
misalnya mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, dimana
terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.
2) Nilai dan budaya organisasi
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi upaya kolborasi
samapi dengan kelembagaan.
3) Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG.
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu
mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM yang
tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.

29
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

3.1. Gagasan Kreatif/Terpilih Sebagai Pemecahan Isu


Tabel 3.1. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
Unit Kerja SDN 02 TINGGO
Isu yang diangkat Rendahnya pemahaman perkalian peserta didik
Judul Meningkatkan Pemahaman Perkalian Peserta
didik Kelas III Melalui Penggunaan Media
Multiplication stick board di SDN 02 Tinggo
Kabupaten Kolaka
Kegiatan 1. Melaksanakan konsultasi kepada kepala
sekolah
2. Menyiapkan media pembelajaran
multiplication stick board
3. Meningkatkan pemahaman perkalian peserta
didik dengan menggunakan media
4. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan

30
3.2. Deskripsi / Penjelasan Kegiatan
Tabel 3.2. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi terhadap
No Tahapan Penguatan Nilai
Kegiatan Output/ Hasil Nilai-nilai Dasar Visi dan Misi
. Kegiatan Organisasi
Organisasi
1. Melaksanakan 1. Menyiapk Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini Dengan
konsultasi an bahan bahan Akuntabilitas mendukung: terlaksanakanya
kepada kepala konsultasi konsultasi. Dalam menyiapkan bahan konsultasi  Visi sekolah, yaitu kegiatan ini,
sekolah Hasil : penulis akan bertanggung jawab untuk “Berilmu, disiplin, maka sudah
Blanko menyiapkan bahan tersebut sebagai bahan dan berakhlakul menerapkan nilai-
Persetujuan. pelaporan kepada pimpinan. kharimah”. nilai organisasi :
Dokumentasi 1. Mandiri
Nasionalisme  Misi sekolah yaitu 2. Semangat
Pada saat penulis menyiapkan tahapan “menyiapkan 3. Integritas
kegiatan penulis akan jujur menyiapkan generasi unggul 4. Gotong
sesuai dengan hasil pelaksanaan seminar yang kreatif, aktif Royong
rancangan aktualisasi. dan inovatif serta 5. Akuntabel
memiliki potensi di 6. Profesional
Komitmen mutu bidang imteq dan
Pada saat menyiapkan bahan konsultasi iptek”.
penulis akan menyiapkan secara efektif dan
efisien sehingga penulis dapat beralih ke
tahapan berikutnya.

Anti korupsi
Pada saat menyiapkan bahan konsultasi
penulis akan menyiapkan secara mandiri
dan tidak merepotkan orang lain.

31
2. Melaksa Terlaksananya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini
nakan konsultasi. Akuntabilitas mendukung:
konsulta Hasil : Pada saat penulis berkonsultasi kepada  Visi sekolah, yaitu
si Persetujuan/ Pimpinan, penulis akan menyampaikan “Berilmu, disiplin,
dukungan seluruh kegiatan dan tahapannya sesuai dan berakhlakul
tertulis dengan hasil seminar rancangan yang telah di kharimah”.
Catatan Hasil laksanakan.
Konsul  Misi sekolah
Dokumentasi Nasionalisme yaitu
Dalam berkonsultasi dengan pimpinan, “membangun
penulis akan mengedepankan sikap citra sekolah
musyawarah sekaligus meminta arahan sebagai mitra
mengenai kegiatan yang akan di laksanakan terpercaya di
masyarakat”
Etika Publik
ketika penulis melaksanakan konsultasi
kepada pimpinan, penulis akan
menggunakan bahasa yang ramah dan span
sehingga pimpinan memahami apa yang
penulis sampaikan.

Komitmen Mutu
Dalam berkonsultasi kepada pimpinan
penulis akan mengedepankan mutu sehingga
dalam pelaksanaan aktualisasi dicapai hasil
yang maksimal.
3. Mencatat Tersedianya Nilai-nilai dasar:
setiap saran saran maupun Akuntabilitas
dan arahan arahan terhadap Pada saat pimpinan memberikan saran,
dari rencana penulis akan mencatat setiap saran yang
pimpinan kegiatan diberikan dengan jelas
Nasionalisme
Pada saat pimpinan memberikan saran,

32
penulis akan mencatat setiap saran dengan
semangat etos kerja yang tinggi

Etika Publik
ketika pimpinan memberikan saran, penulis
akan bersikap cepat dan tanggap dalam
mencatat setiap saran yang diberikan agar
setiap sarannya tidak terlewati

Komitmen Mutu
Dalam mencatat saran pimpinan, penulis
akan mencatat point-point penting yang
disarankan agar dapat mengedepankan mutu
dalam pelaksanaan aktualisasi dicapai hasil
yang maksimal.

Dampak negatif :
Apabila kegiatan ini tidak terlaksana maka tidak sesuai dengan:
 Etika profesi yaitu pimpinan tidak mengetahui kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga dalam pelaksanaan kegiatan tidak mendapat
dukungan dari pimpinan.
 Tidak sesuai dengan nilai Whole of Government yaitu melakukan konsultasi, koordinasi dan kolaborasi dengan pimpinan.
Keterkaitan Agenda III
 Manajemen ASN : Etika Profesi (melaksanakan tugasnya secara jujur, bertanggung jawab, berintegritas tinggi serta sesuai dengan perintah
pimpinan)
 Whole of government : Koordinasi (berkonsultasi dengan pimpinan untuk melaksanakan setiap tahap kegiatan)
 Pelayanan Publik : Akuntabel (menyampaikan setiap tahap kegiatan kepada pimpinan dengan penuh rasa tanggung jawab)

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi Penguatan
33
Nilai
dan Misi Organisasi
Organisasi
2. Menyiapkan 1. Membuat desain Tersedianya Akuntabilitas Kegiatan ini mendukung: Dengan
media untuk media desain media Dalam mendesain media, Penulis  Visi sekolah, yaitu terlaksanakanya
pembelajaran pembelajaran pembelajaran akan mendesain media “Berilmu, disiplin, dan kegiatan ini,
Hasil : pembelajaran dengan penuh berakhlakul maka sudah
Dokumentasi tanggung jawab kharimah”. menerapkan
nilai-nilai
Nasionalisme  Misi sekolah yaitu organisasi :
Dalam mendesain media Menciptakan suasana 1. Mandiri
pembelajaran penulis tidak akan pembelajaran yang 2. Semangat
memaksakan kehendak, desain menantang, 3. Integritas
media pembelajaran disesuaikan menyenangkan, 4. Gotong
dengan kebutuhan kegiatan komunikatif, tanpa rasa Royong
aktualisasi 5. Akuntabel
takut salah dan
6. Profesional
Etika Publik demokratis”.
Pada saat mendesain media
pembelajaran, penulis akan
bersikap secara teliti dan cermat

Komitmen Mutu
Dalam mendesain media
pembelajaran, penulis akan
mendesain media yang inovatif
agar dapat menarik perhatian
peserta didik dalam belajar

Anti Korupsi
Pada saat mendesain media, Penulis
akan mendesain media
pembelajaran secara mandiri tanpa
meminta bantuan dari pihak lain.
34
2. Menyiapkan alat dan Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini mendukung:
bahan untuk media alat dan bahan Akuntabilitas  Visi sekolah, yaitu
pembelajaran untuk Dalam mendesain media, penulis “Berilmu, disiplin, dan
pembuatan akan mempersiapkan alat dan berakhlakul
media bahan sesuai dengan target yang kharimah”.
pembelajaran dicapai dengan penuh tanggung
Hasil ; jawab  Misi sekolah yaitu
dokumentasi Menciptakan suasana
Nasionalisme pembelajaran yang
Dalam mendesain media, penulis menantang,
akan bekerja keras menyiapkan alat menyenangkan,
dan bahan untuk pembuatan media komunikatif, tanpa rasa
pembelajaran
takut salah dan
Komitmen Mutu demokratis”.
Dalam mendesain media, Penulis
akan menggunakan waktu se
efesien mungkin sehingga desain
media pembelajaran dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.

Anti Korupsi
Dalam mendesain media, Penulis
akan menyiapkan alat dan bahan
untuk pembuatan media
pembelajaran secara mandiri
3. Membuat media Tersedianya Nilai-nilai dasar:
pembelajaran media Akuntabilitas
pembelajaran Dalam membuat media
pembelajaran, penulis akan
bertanggung jawab dalam membuat

35
media yang sesuai dengan
kebutuhan

Nasionalisme
Dalam membuat media
pembelajaran, penulis akan bekerja
keras membuat media yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik

Etika Publik
Dalam membuat media
pembelajaran, penulis akan
bersikap professional dalam
membuat media sehingga media
yang dibuat sesuai dengan
kebutuhan peserta didik

Komitmen Mutu
Dalam membuat media
pembelajaran, Penulis akan
menggunakan waktu secara efisien
sehingga media pembelajaran dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.

Anti Korupsi
Dalam membuat media
pembelajaran, Penulis akan
membuat media pembelajaran
secara mandiri

Dampak negatif :

36
 Pemahaman peserta didik tidak akan meningkat
 Peserta didik cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran
Keterkaitan dengan agenda III:
 Manajemen ASN : Etika Profesi (melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin)
 Pelayanan Publik : Responsif (memberikan pelayanan secara maksimal kepada peserta didik)
 WOG : Koordinasi (mengonfirmasi sejauh mana pemahaman peserta didik)

Tahapan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai


No. Kegiatan Output/ Hasil Nilai-nilai Dasar
Kegiatan dan Misi Organisasi Organisasi
3. Meningkatkan 1. Membuat Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini mendukung: Dengan
pemahaman rancangan rancangan Akuntabilitas  Visi sekolah, yaitu terlaksanakanya
perkalian pembelajar pembelajaran Dalam membuat rancangan, penulis “Berilmu, disiplin, dan kegiatan ini,
peserta didik an Hasil : akan membuat rancangan berakhlakul kharimah”. maka sudah
dengan dokumentasi pembelajaran dengan penuh tanggung menerapkan
menggunakan jawab.  Misi sekolah yaitu nilai-nilai
media Menciptakan suasana organisasi :
multiplication Etika Publik pembelajaran yang 1. Mandiri
stick board Ketika membuat rancangan, penulis menantang, 2. Semangat
akan membuat rancangan secara menyenangkan, 3. Integritas
tekun. komunikatif, tanpa rasa 4. Gotong
takut salah dan Royong
Nasionalisme 5. Akuntabel
Dalam membuat rancangan demokratis”.
6. Profesional
pembelajaran, penulis akan bekerja
keras untuk membuat rancangan
pembelajaran

Komitmen mutu
ketika membuat rancangan

37
pembelajaran penulis akan membuat
rancangan pembelajaran yang efektif
agar dapat dimengerti oleh peserta
didik

2. Membuat soal Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini mendukung:


pretest dan soal pretest dan Akuntabilitas  Visi sekolah, yaitu
posttest posttest Pada saat membuat soal pretest dan “Berilmu, disiplin, dan
Hasil : posttest penulis akan membuat soal berakhlakul kharimah”.
dokumentasi, pretest dan soal posttest dengan penuh
soal pretest dan kejelasan agar dapat dimengerti oleh  Misi sekolah yaitu
posttest peserta didik Menciptakan suasana
pembelajaran yang
Nasionalisme menantang,
Dalam membuat soal pretest dan menyenangkan,
posttest, penulis akan membuat soal komunikatif, tanpa rasa
pretest dan soal posttest dengan etos
takut salah dan
kerja yang tinggi
demokratis”.
Etika publik
Dalam membuat soal pretest dan
posttest penulis akan profesional
dalam membuat soal pretest dan soal
posttest tanpa diskriminasi

Anti korupsi
Ketika membuat soal pretest dan
posttest, penulis akan mandiri dalam
membuat soal pretest dan soal
posttest.

3. Membuat Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini mendukung:

38
kunci jawaban kunci jawaban Akuntabilitas  Visi sekolah, yaitu
dari pretest pretest dan Dalam membuat kunci jawaban, “Berilmu, disiplin, dan
dan posttest posttest penulis akan membuat kunci jawaban berakhlakul kharimah”.
Hasil : dengan penuh tanggungawab
dokumentasi,  Misi sekolah yaitu
kunci jawaban Komitmen mutu Menciptakan suasana
pretest dan Dalam membuat kunci jawaban, pembelajaran yang
posttest Penulis akan membuat kunci jawaban menantang,
secara efisien sesuai dengan soal yang menyenangkan,
disediakan. komunikatif, tanpa rasa
takut salah dan
Anti korupsi
Ketika membuat kunci jawaban, demokratis”.
penulis akan bekerja keras dalam
membuat kunci jawaban.

4. Melaksanakan Terlaksananya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini mendukung:


pretest pretest Akuntabilitas  Visi sekolah, yaitu
Hasil: Dalam melaksanakan pretest, penulis “Berilmu, disiplin, dan
dokumentasi akan bersikap adil tanpa membeda berakhlakul kharimah”.
bedakan antara siswa satu dengan
siswa yang lain.  Misi sekolah yaitu
Menciptakan suasana
Nasionalisme pembelajaran yang
Dalam melaksanakan pretest, penulis menantang,
akan bekerja keras dengan semangat menyenangkan,
etos kerja yang tinggi komunikatif, tanpa rasa
takut salah dan
Etika publik
Ketika melaksanakan pretest, penulis demokratis”.
akan menyiapkan alat dan bahan
secara cermat disesuaikan dengan
kebutuhan

39
Anti korupsi
Ketika melaksanakan pretest, Penulis
akan bersikap secara disiplin dan
penuh tanggung jawab.
5. Melaksanaka Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini mendukung:  Profesional
n media Akuntabilitas  Visi sekolah, yaitu  Akuntabel
pembelajaran pembelajaran Dalam melaksanakan pembelajaran, “Berilmu, disiplin, dan  Integritas
Hasil: Penulis akan bertanggung jawab berakhlakul kharimah”.  Semangat
dokumentasi dalam menyiapkan alat dan bahan
untuk membuat media pembelajaran  Misi sekolah yaitu
Menciptakan suasana
Nasionalisme pembelajaran yang
ketika melaksanakan pembelajaran, menantang,
penulis akan semangat dalam bekerja menyenangkan,
dengan etos kerja yang tinggi dalam komunikatif, tanpa rasa
menyampaikan materi perkalian
takut salah dan
kepada peserta didik
demokratis”.
Etika publik
Dalam melaksanakan pembelajaran,
penulis akan bersikap secara cermat
dalam memberikan pemahaman
kepada peserta didik

Anti korupsi
ketika melaksanakan pembelajaran,
penulis akan memberikan
pembelajaran sesuai waktu yang
diperlukan

6. Melaksanakan Terlaksananya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini mendukung:  Profesional


Posttest post test Akuntabilitas  Visi sekolah, yaitu  Akuntabel

40
Hasil: Dalam melaksanakan posttest, penulis “Berilmu, disiplin, dan  Integritas
dokumentasi akan bertanggung jawab dalam berakhlakul kharimah”.  Semangat
melaksanakan posttest
 Misi sekolah yaitu
Nasionalisme Menciptakan suasana
ketika melaksanakan posttest, penulis pembelajaran yang
akan melaksanakan posttest dengan menantang,
semangat etos kerja yang tinggi menyenangkan,
komunikatif, tanpa rasa
Etika publik
takut salah dan
ketika menyiapkan posttest, penulis
akan secara cermat dalam memberikan demokratis”.
posttest

Komitmen mutu
Ketika menyiapkan post test, penulis
harus kreatif dalam memilih alat dan
bahan yang sesuai dengan kebutuhan

Anti korupsi
Dalam melaksanakan post test, penulis
akan bersikap disiplin dengan tidak
menyalahi petunjuk yang terdapat
pada post test

Dampak negatif :
 Peneliti tidak dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik sehingga tidak dapat mengambil langkah yang tepat untuk pemecahan
masalahnya

Keterkaitan dengan agenda III


 Manajemen ASN : Etika Profesi (peneliti melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi)

41
 Pelayanan Publik : Aksesible (memfasilitasi peserta didik dalam pelaksanan pembelajaran perkalian)
 WOG : Koordinasi (melakukan koordinasi terhadap pemahaman perkalian yang dimiliki peserta didik)

Kontribusi terhadap Penguatan


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai-nilai Dasar Visi dan Misi Nilai
Organisasi Organisasi
4. Evaluasi 1. Menyiapkan Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini  Profesional
tabel penilaian tabel penilaian Akuntabilitas mendukung:  Akuntabel
Hasil : Dalam menyiapkan tabel penilaian  Visi sekolah, yaitu  Integritas
dokumentasi peserta didik, penulis akan bekerja “Berilmu, disiplin,  Semangat
dengan penuh tanggung jawab. dan berakhlakul
kharimah”.
Nasionalisme
Ketika menyiapkan tabel penilaian  Misi sekolah yaitu
peserta didik, penulis akan bekerja Mengupayakan
dengan semangat etos kerja yang tinggi pemanfaatan waktu
belajar, sumber
Etika publik daya fisik , dan
Dalam menyiapkan tabel penilaian
manusia agar
peserta didik, penulis akan bersikap
memberikan hasil
dengan penuh tanggung jawab, cermat
dan disiplin yang terbaik bagi
perkembangan
Komitmen mutu peserta didik”.
Dalam menyiapkan tabel penilaian
peserta didik, penulis akan membuat
tabel penilaian yang sesuai dengan
kebutuhan agar bersifat efektif dan
efisien.
42
Anti korupsi
Ketika menyiapkan tabel penilaian,
penulis akan bersikap penuh tanggung
jawab, mandiri dan disiplin)
2. Memeriksa pretest Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini
dan posttest pretest dan Akuntabilitas mendukung:
posttest Pada saat memeriksa soal pretest dan  Visi sekolah, yaitu
Hasil : posttest, penulis harus memberikan “Berilmu, disiplin,
dokumentasi kejelasan petunjuk pada pretest dan dan berakhlakul
posttest agar dapat dimengerti oleh kharimah”.
peserta didik
 Misi sekolah yaitu
Nasionalisme Mengupayakan
Ketika memeriksa soal pretest dan pemanfaatan waktu
posttest, penulis akan bersikap dengan belajar, sumber
semangat etos kerja yang tinggi daya fisik , dan
manusia agar
Etika publik memberikan hasil
Dalam memeriksa soal pretest dan yang terbaik bagi
posttest, penulis akan secara profesional perkembangan
tanpa diskriminasi peserta didik”.

Komitmen mutu
Pada saat memeriksa soal pretest dan
posttest, Penulis akan memeriksa sesuai
jangka waktu yang telah ditetapkan
secara efisien

Anti korupsi
Dalam memeriksa soal pretest dan
posttest penulis akan melaksanakan
secara mandiri.
43
3. Menginput nilai Mengisi tabel Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini
pretest dan posttest penilaian Akuntabilitas mendukung:
pretest dan Pada saat mengisi daftar penilaian  Visi sekolah, yaitu
posttest pretest dan posttest peserta didik, “Berilmu, disiplin,
Hasil: penulis akan bersikap penuh tanggung dan berakhlakul
dokumentasi jawab kharimah”.

Nasionalisme  Misi sekolah yaitu


Pada saat mengisi daftar penilaian Mengupayakan
peserta didik, penulis akan bersikap pemanfaatan waktu
dengan semangat etos kerja belajar, sumber
daya fisik , dan
Etika publik
manusia agar
Ketika mengisi daftar penilaian peserta
memberikan hasil
didik, penulis akan bertanggung jawab,
cermat dan disiplin yang terbaik bagi
perkembangan
Komitmen mutu peserta didik”.
Dalam mengisi daftar penilaian peserta
didik, penulis akan bekerja secara
efektif dan efisien

Anti korupsi
Pada saat mengisi daftar penilaian,
penulis akan melaksanakan dengan
penuh tanggung jawab, mandiri dan
disiplin

4. Memprint out nilai Menyiapkan Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini


pretest dan post test nilai hasil Akuntabilitas mendukung:
pretest dan Pada saat memprint out nilai pretest dan  Visi sekolah, yaitu
post test post test peserta didik, maka penulis “Berilmu, disiplin,
Hasil: daftar akan bersikap konsisten sesuai dengan dan berakhlakul

44
nilai peserta nilai pretest dan post test yang dicapai kharimah”.
didik, peserta didik
dokumentasi  Misi sekolah yaitu
Nasionalisme Mengupayakan
Pada saat memprint out nilai pretest dan pemanfaatan waktu
post test, maka penulis akan belajar, sumber
melaksanakan dengan semangat etos daya fisik , dan
kerja yang tinggi manusia agar
memberikan hasil
Etika publik
Ketika menyiapkan hasil print out nilai yang terbaik bagi
pretest dan post test, penulis akan secara perkembangan
cermat dalam menyiapkan hasil print peserta didik”.
out nilai disesuaikan dengan kebutuhan

Komitmen mutu
Dalam menyiapkan hasil print out nilai
pretest dan post test, Penulis akan
menyiapkannya secara efisien

Anti korupsi
Pada saat memprint out nilai pretest
dan post test, Penulis akan bersikap
dengan penuh tanggung jawab.

5. Melaporkan hasil Tersedianya Nilai-nilai dasar: Kegiatan ini


kegiatan kepada laporan hasil 1. Akuntabilitas mendukung:
pimpinan pelaksanaan Dalam melaporkan hasil aktualisasi,  Visi sekolah, yaitu
aktualisasi Penulis akan bertanggung jawab “Berilmu, disiplin,
dalam melaporkan hasil aktualisasi dan berakhlakul
Hasil: kepada pimpinan kharimah”.
45
Laporan hasil
aktualisasi dan 2. Nasionalisme  Misi sekolah yaitu
Dokumentasi Pada saat berkonsultasi kepada Mengupayakan
foto pelaporan pimpinan, Penulis akan pemanfaatan waktu
hasil kegiatan berkonsultasi kepada pimpinan belajar, sumber
kepada terkait hasil laporan aktualisasi daya fisik , dan
pimpinan manusia agar
3. Etika publik
memberikan hasil
Ketika melaporkan hasil aktualisasi,
penulis akan bersikap jujur dalam yang terbaik bagi
melaporkan hasil aktualisasi perkembangan
peserta didik”.
4. Anti korupsi
Pada saat menyampaikan laporan
hasil aktualisasi, penulis akan
bersikap secara disiplin dan penuh
tanggung jawab.
Dampak Negatif :
 Peneliti belum mampu dalam menyimpulkan hasil dari pembelajaran
Keterkaitan dengan agenda III:
 Manajemen ASN : Etika Profesi (melaksanakan evaluasi di akhir pembelajaran)
 Pelayanan publik : Berkeadilan (melakukan evaluasi secara adil dan bertanggung jawab tanpa membeda-bedakan status peserta didik)
 WOG : Koordinasi (mengkoordinasi hasil evaluasi dan melakukan konsultasi dengan pimpinan)

46
3.3. Estimasi Biaya Kegiatan
Dalam meningkatkan pemahaman perkalian peserta didik menggunakan media
Multiplication stick board menggunakan biaya kegiatan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3. Estimasi Biaya Kegiatan
1. Biaya Kegiatan Pembuatan Laporan
No. Nama barang Jumlah Harga
1. Kertas HVS ukuran A4 SIDU 1 Rim Rp. 38.000
2. Tinta printer (hitam) 1 btl Rp. 30.000
3. Tinta printer (warna) 3 pcs Rp. 17.000
4. Binder clips 1 dos Rp. 13.000
Total Rp. 98.000
2. Biaya pembuatan media pembelajaran
1. Papan Styrofoam 2 pcs Rp. 30.000
2. Spidol 1 pcs Rp. 10.000
3. Cutter 1 pcs Rp. 5.000
4. Stick es krim 10 pcs Rp. 2.000
Total Rp. 47.000
Total biaya keseluruhan Rp. 145.000

47
3.4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Maret
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Melaksanakan konsultasi
1 dengan kepala sekolah terkait
kegiatan aktualisasi                                                  
Menyiapkan media
2 pembelajaran multiplication
stick board                                                  
Meningkatkan pemahaman
3 perkalian peserta didik dengan
menggunakan media                                                  
4 Melaksanakan evaluasi dan
pelaporan                                                  

48
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rancangan kegiatan aktualisasi ini mengangkat isu rendahnya pemahaman peserta didik
terhadap materi perkalian. Solusi untuk mengatasi isu tersebut adalah dengan menerapkan media
pembelajaran multiplication stick board pada materi perkalian. Adapun tahapan kegiatan yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan konsultasi dengan kepala sekolah terkait kegiatan aktualisasi
2. Menyiapkan media pembelajaran multiplication stick board
3. Meningkatkan pemahaman perkalian peserta didik dengan menggunakan media
4. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan
Sedangkan nilai-nilai yang akan diaktualisasikan terdiri atas nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA), serta manajemen ASN,
whole of government dan pelayanan publik.

B. Saran
Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. oleh karena itu, masukan dan
arahan yang diberikan oleh penguji sangat diperlukan untuk kesempurnaan rancangan aktualisasi
ini.

49
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI. Akuntabilitas: Modul palatihandasarcalon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. Nasionalisme: Modul palatihandasarcalon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. Etikapublik: Modul palatihandasarcalon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. KomitmentMutu: Modul palatihandasarcalon PNS, LAN


RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. Anti Korupsi: Modul palatihandasarcalon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. Manajemen ASN: Modul palatihandasarcalon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. Whole of Government: Modul palatihandasarcalon PNS,


LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI. PelayanPublik: Modul palatihandasarcalon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017

50

Anda mungkin juga menyukai