Disusun oleh:
Nama : ARIS RETNO RIYANTO,S.Pd.SD.
NIP : 19860329 201903 1002
Golongan/Angkatan : III/I
No. Urut : 04
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SDN WEDING I KEC. BONANG
Coach : Dra. SITI AMINAH ZURIAH,MM
Mentor : Kukuh Setiyodono,S.Pd.SD.
i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Disusun oleh:
Nama : ARIS RETNO RIYANTO,S.Pd.SD.
NIP : 19860329 201903 1002
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Telah diseminarkan:
Di : DEMAK
Hari, Tanggal : Senin, 29 April 2019
Coach, Mentor,
Penguji,
iii
PRAKATA
iv
10. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Demak Golongan III
Angkatan I tahun 2019.
11. Seluruh keluarga besar saya, terutama istri saya yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya laporan
aktualisasi ini.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang
membangun dari berbagai pihak sehingga membuat rancangan laporan ini
menjadi lebih baik. Sehingga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan
dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-
nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala.................... 44
BAB V PENUTUP .............................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 46
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. 47
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan ASN dalam pembangunan Nasional sangatlah
penting, sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia aparatur harus segera dan wajib dilaksanakan untuk
menjawab penilaian sumbang dari masyarakat terhadap kualitas
kinerja instansi publik, dalam mewujudkan pemerintahan yang baik
(good govermance), sehingga dunia usaha (corporate govermance)
dan masyarakat (civil society) dapat terlayani dengan maksimal dan
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang pada
akhirnya akan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
Pelayanan publik menurut UU No. 25 tahun 2009 merupakan
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk atau jasa, barang, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Sebagai seorang ASN tentu kita akan terlibat baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyelenggaran pelayanan publik.
Dengan demikian tindakan dan perilaku yang kita lakukan sebagai
ASN akan sangat mempengaruhi upaya perbaikan kualitas pelayanan
publik.
Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
selama 1 tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan
nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Pelatihan
Dasar CPNS bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan
memiliki karakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara prima sebagai pelayan publik.
1
Pendidikan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam
pembangunan manusia. Proses pendidikan berkaitan dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan, karena hal tersebut tidak dapat
dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan
diarahkan dan ditujukan untuk mengembangkan sumber daya manusia
yang berkualitas, untuk mencapai tujuan tersebut, pembangunan
dilakukan secara menyeluruh.Yang paling utama adalah proses
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran sebaiknya menggunakan beberapa
metode serta pendekatan, agar siswa dapat menerima pelajaran
dengan suasana menyenangkan serta ilmu pengetahuan dapat
terserap dengan maksimal sehingga bisa di praktekkan dalam kegiatan
sehari-hari. Selain itu juga harus diperlukan alat peraga yang menarik
sebagai media pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran tidak
hanya bersumber pada guru saja.Dalam pembuatan alat peraga,
sebaiknya guru menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai,
dengan harapan bisa mengurangi jumlah sampah dan membuat
lingkungan bersih dan sehat.
Agar ilmu dapat terserap maksimal oleh siswa, maka kondisi
sekolah haruslah nyaman dan bersih. Walaupun kebersihan sering kali
dianggap tidak penting, namun hal kecil tersebut dapat berdampak
besar terhadap proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah yang
kotor akan membuat kegiatan belajar terganggu dan menjadi sarang
penyakit bagi seluruh warga sekolah menjadi sesuatu yang penting jika
bersangkutan dengan kebersihan baik di dalam maupun di luar
sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas dan juga keseluruhan
lingkungan sekolah yang harus menjadi perhatian penting bagi seluruh
warga di sekolah.
Peranan siswa dalam arti kata sikap, perilaku, pengetahuan,
dan keikutsertaannya dalam permasalahan lingkungan perlu dibina
dan dikembangkan, sebab siswa mempunyai peranan penting dalam
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Menurut Djohar (1999)
2
sekolah menjadi tempat mensosialisasikan nilai-nilai budaya, tidak
hanya terbatas pada nilai-nilai keilmuan tetapi semua nilai-nilai
kehidupan yang memungkinkan mampu mewujudkan manusia
berbudaya. Sebagai pusat pengembangan budaya, sekolah selain
mensosialisasikan nilai-nilai budaya yang telah hidup, juga diharapkan
mampu menciptakan, melahirkan, menumbuhkembangkan nilai-nilai
budaya baru yang menuntut untuk disosialisasikan dan dikembangkan
melalui pendidikan. Sekolah atau lempaga pendidikan pasti
mempunyai peraturan, tata tertib, budaya sekolah, dan norma yang
berlaku.
Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis memutuskan untuk
mengangkat isu optimalisasi penggunaan media pembelajaran pada
peserta didik di SDN Weding I Kec. Bonang sebagai pokok bahasan
utama dalam rancangan aktualisasi yang akan diterapkan di unit kerja
penulis. Diharapkan dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam ANEKA, mampu membantu mencari solusi serta pemecahan isu
tersebut. Sekaligus sebagai upaya penanaman nilai ANEKA dalam diri
penulis.
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di instansi tempat bekerja,
yaitu di SDN Weding I Kec. Bonang. Sumber isu yang diangkat dapat
berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. whole of government (WoG),
2. pelayanan publik, dan
3. manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran pada peserta
didik Di SDN WEDING I KEC. BONANG;
3
2. Kurang optimalnya pengenalan tentang pembelajaran komputer
oleh guru, sehingga banyak siswa yang belum bisa
mengoperasikan komputer dalam tahapan dasar di SDN WEDING I
KEC. BONANG;
3. Kurang optimalnya pengenalan lagu-lagu wajib nasional oleh guru
kelas, sehingga banyak siswa yang tidak hafal lagu-lagu wajib
nasional dan lebih hafal lagu-lagu yang sedang populer saat ini di
SDN WEDING I KEC. BONANG;
4. Kurang optimalnya pembiasaan memilah sampah organik dan
anorganik, sehingga siswa belum bisa memilah sampah organik
dan anorganik di SDN WEDING I KEC. BONANG;
5. Kurang optimalnya pembiasaan berbicara menggunakan bahasa
jawa krama dengan baik dan benar sehingga banyak siswa yang
kurang mahir dalam berbicara bahasa krama dengan baik dan
benar di SDN WEDING I KEC. BONANG;
Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran pada
siswa didik di SDN WEDING I KEC. BONANG mencerminkan bahwa
Pelayanan Publik masih perlu ditingkatkan lagi. Kurangnya fasilitas
pembelajaran seperti alat peraga sederhana untuk menunjang
keberhasilan pembelajaran juga menjadi salah satu kendala
keberhasilan pembelajaran di SDN Weding I Kec. Bonang.
Kurang optimalnya pengenalan tentang pembelajaran komputer
oleh guru, sehingga banyak siswa yang belum bisa mengoperasikan
komputer dalam tahapan dasar di SDN WEDING I KEC. BONANG
oleh kurangnya pembiasaan pengenalan terhadap teknologi
diantaranya komputer. Pentingnya pengenalan teknologi saat ini
sangat perlu sekali, mengingat di era globalisasi saat ini menyiapkan
para peserta didik untuk menghadapi tantangan serta menyiapkan
untuk menghadapi ujian sekolah yang berbasis komputer di tingkat
selanjutnya.
Selanjutnya, Kurang optimalnya pengenalan lagu-lagu wajib
nasional oleh guru kelas, sehingga banyak siswa yang tidak hafal lagu-
4
lagu wajib nasional dan lebih hafal lagu-lagu yang sedang populer saat
ini di SDN WEDING I KEC. BONANG.Untuk menanamkan karakter
nasionalisme pada siswa, sebaiknya sangat perlu sekali kita merubah
cara membiasakan para siswa untuk menghafal lagu wajib nasional,
serta menjelaskan manfaat nasionalisme pada siswa, sehingga
menjadi generasi penerus yang mencintai tanah air serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat.
Kurang optimalnya pembiasaan memilah sampah organik dan
anorganik, sehingga siswa belum bisa memilah sampah organik dan
anorganik di SDN WEDING I KEC. BONANG. Kebersihan adalah
salah satu faktor paling utama dalam menunjang proses pembelajaran.
Jika seluruh warga sekolah saling menjaga kebersihan, dan mampu
memilah sampah organik dan anorganik, maka suasana pembelajaran
akan menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran..
Kurang optimalnya pembiasaan berbicara menggunakan
bahasa jawa krama dengan baik dan benar sehingga banyak siswa
yang kurang mahir dalam berbicara bahasa krama dengan baik dan
benar di SDN WEDING I KEC. BONANG. Penggunaan bahasa yang
santun sangat diperlukan dalam komunikasi, sehingga siswa harus
dibiasakan untuk berbicara dengan bahasa yang sopan, supaya ketika
menjadi masyarakat dapat berkomunikasi dengan baik serta
mengutamakan nilai etika publik yang berorientasi pada mutu.
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai
Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di
identifikasi isu-isu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang optimalnya Pelayanan Kurang tersedia Tersedianya
penggunaan media Publik alat peraga alat peraga
pembelajaran pada sederhana sederhana
peserta didik di SDN untuk untuk
WEDING I KEC. menunjang menunjang
BONANG proses proses
pembelajaran pembelajaran
5
2. Kurang optimalnya Pelayanan Banyak siswa Siswa mampu
pengenalan tentang publik yang belum bisa mengoperasika
pembelajaran komputer mengoperasika n komputer
oleh guru, sehingga n komputer dalam tahapan
banyak siswa yang dasar, dengan
belum bisa tujuan untuk
mengoperasikan mempersiapkan
komputer dalam Ujian sekolah
tahapan dasar Di SDN berbasis
WEDING I KEC. komputer, serta
BONANG menghadapi era
globalisasi.
3. Kurang optimalnya Pelayanan Banyak siswa Siswa mengenal
pengenalan lagu-lagu publik yang lebih hafal dan hafal lagu-
wajib nasional oleh lagu-lagu lagu wajib
guru kelas, sehingga populer saat ini, nasional
banyak siswa yang dan tidak hafal sebagai bukti
tidak hafal lagu-lagu lagu-lagu wajib menjadi warga
wajib nasional dan nasional. negara yang
lebih hafal lagu-lagu memiliki rasa
yang sedang populer nasionalisme.
saat ini Di SDN
WEDING I KEC.
BONANG
4. Kurang optimalnya Whole of Siswa belum Siswa mampu
pembiasaan memilah government bisa memilah memilah
sampah organik dan sampah organik sampah organik
anorganik, sehingga dan anorganik dan anorganik,
siswa belum bisa sehingga bisa
memilah sampah memanfaatkan
organik dan anorganik barang bekas
Di SDN WEDING I menjadi barang
KEC. BONANG yang berguna,
serta
mendukung
program
Kabupaten
Demak,satu
sampah sejuta
masalah.
5. Kurang optimalnya Manajemen Siswa masih Bahasa adalah
pembiasaan berbicara ASN banyak yang unsur yang
menggunakan bahasa kurang mahir sangat penting
jawa krama dengan dalam dalam berkomu-
baik dan benar berbahasa nikasi dengan
sehingga banyak siswa krama dengan masyarakat,
yang kurang mahir baik dan benar. sehingga nanti
dalam berbicara jika terjun di
bahasa krama dengan masyarakat
baik dan benar Di SDN siswa mampu
WEDING I KEC. menjadi pribadi
BONANG yang meng-
utamakan nilai
ANEKA terutama
etika publik.
6
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu
mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh
penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa:
7
Tabel 1.2 Analisis Isu Strategis
Prinsip Kriteria A Kriteria B
Identifikasi Isu Peringkat
ASN A P K L Ket U S G ∑
Pelayanan Kurang optimalnya
Publik penggunaan media
pembelajaran dalam
Memenuhi
proses pembelajaran + + + + syarat
5 5 4 14 I
pada peserta didik di
SDN Weding I Kec.
Bonang
Pelayanan Kurang optimalnya
Publik pengenalan tentang
pembelajaran
komputer oleh guru,
sehingga banyak
siswa yang belum Memenuhi
bisa + + + + syarat
5 4 4 13 II
mengoperasikan
komputer dalam
tahapan dasar di
SDN Weding I Kec.
Bonang
Whole of Kurang optimalnya
government pengenalan lagu-
lagu wajib nasional
oleh guru kelas,
sehingga banyak
siswa yang tidak Memenuhi
hafal lagu-lagu wajib + + + + syarat
4 4 4 12 III
nasional dan lebih
hafal lagu yang
sedang populer saat
ini Di SDN Weding I
Kec. Bonang
Whole of Kurang optimalnya
Government pembiasaan
memilah sampah
organik dan
anorganik, sehingga
Memenuhi
siswa belum bisa + + + + syarat
4 4 3 11 IV
memilah sampah
organik dan
anorganik di SDN
Weding I Kec.
Bonang
Manajemen Kurang optimalnya
ASN pembiasaan
berbicara meng-
gunakan bahasa
jawa krama dengan
baik dan benar
sehingga banyak Memenuhi
siswa yang kurang + + + + syarat
4 4 3 11 V
mahir dalam
berbicara bahasa
krama dengan baik
dan benar di SDN
Weding I Kec.
Bonang
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
8
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 1.2.
Analisis Isu Strategis, ditemukan lima isu utama yang memenuhi
syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran pada peserta
didik Di SDN Weding I Kec. Bonang
2. Kurang optimalnya pengenalan tentang pembelajaran komputer
oleh guru, sehingga banyak siswa yang belum bisa
mengoperasikan komputer dalam tahapan dasar SDN Weding I
Kec. Bonang
3. Kurang optimalnya pengenalan lagu-lagu wajib nasional oleh guru
kelas, sehingga banyak siswa yang tidak hafal lagu-lagu wajib
nasional dan lebih hafal lagu yang sedang populer saat ini di SDN
Weding I Kec. Bonang
4. Kurang optimalnya pembiasaan memilah sampah organik dan
anorganik sehingga siswa belum bisa memilah sampah organik dan
anorganik di SDN Weding I Kec. Bonang
5. Kurang optimalnya pembiasaan berbicara menggunakan bahasa
jawa krama dengan baik dan benar sehingga banyak siswa yang
kurang mahir dalam berbicara bahasa krama dengan baik dan
benar di SDN Weding I Kec. Bonang
Dari kelima isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling
prioritas yakni “Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran
pada peserta didik di SDN Weding I Kec. Bonang” dengan perolehan
skor USG 14.
9
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
D. Rumusan Masalah
Dari Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu
dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core
issue yakni “Kurang optimalnya Penggunaan media pembelajaran
pada peserta didik di SDN Weding I Kec. Bonang, Kabupaten Demak”
Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi
melalui habituasi adalah: “Kegiatan apa saja yang akan dilakukan
untuk mengoptimalisasikan Penggunaan media pembelajaran pada
peserta didik di SDN Weding I Kec. Bonang, Kabupaten Demak?”.
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan,tujuan yang akan dicapai dan dilaksanakannya aktualisasi
ini adalah mendapatkan cara berupa kegiatan-kegiatan untuk
mengoptimalisasikan koordinasi antar guru dalam mengoptimalkan
penggunaan media pembelajaran pada peserta didik di SDN Weding I
Kec. Bonang
10
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu mengoptimalisasi penggunaan media pembelajaran
serta mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Demak.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
12
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat
tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai
bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban
yang sama untuk melakukan bela negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara
yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan
jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja
keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan
latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
a. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
c. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
d. Keprotokolan;
e. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
f. Kegiatan ketangkasan dan permainan (LAN, 2015)
13
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus
di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-
indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya
dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
14
disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir (LAN,
2015).
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai
beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
15
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa
(LAN, 2015).
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
16
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir (LAN, 2015)
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa (LAN, 2015).
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
17
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan
kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi (LAN, 2015).
18
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang
memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat (LAN, 2017).
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan di lingkungan
19
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan
pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
20
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam
arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat
luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat (LAN, 2017).
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
21
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
dialog atau pertukaran informasi;
joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
joint working, atau kolaborasi sementara;
joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan
utama salah satu peserta kerjasama;
satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru (LAN, 2017)
22
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum
Data untuk mengenal SDN Weding I Kec. Bonang adalah
sebagai berikut:
a. Nama Sekolah : SDN Weding I Kec. Bonang
b. NSS/NPSN : 10103211204/20319451
c. Bentuk Pendidikan : SD
d. Status kepemilikan : Negeri
e. SK Izin Operasional : 421.2/005.04/51/1985
f. Tanggal SK : 1985-03-01
g. Alamat : Jl. Raya Jali – Weding
Weding Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak 59552
h. Email : sdnegeriweding1@yahoo.co.id
i. Nomor telepon :
SDN Weding I Kec. Bonang secara geografis terletak di
Jalan Raya Jali-Weding. Letaknya yang berada tepat di depan
Kantor Balai Desa Weding membuat lokasi SD dengan bangunan
sederhana ini terlihat jelas. SDN Weding I Bonang saat ini dipimpin
oleh Bapak Kukuh Setiyodono, S.Pd.SD.
23
b) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih
bersih,efektif,efisien dan akuntabel.
c) Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi
kerakyatan berbasis potensi lokal serta mengurangi
tingkat pengangguran.
d) Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis,
pembangunan kewilayahan, dan menyerasikan.
pembangunan antara kita dan desa.
e) Meningkatkan pelayanan pendidikan,kesehatan dan
perlindungan sosial sesuai standar.
f) Menciptakan keamanan,ketertiban,dan lingkungan yang
kondusif.
g) Mewujudkan kualitas pelayanan,investasi dan
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
h) Mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya Alam
Berwawasan lingkungan.
b. Visi SDN Weding I Kec. Bonang
Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan umumnya,
SDN Weding I Kec. Bonang juga memiliki visi dan misi yang
ingin diwujudkan. Visi dari SDN Weding I Kec. Bonang yaitu
“Intelektual,Berprestasi,Santun dan Berbudi dalam Mencintai
Tanah air Berdasar Iman dan Taqwa”.
c. Misi SDN Weding I Kec. Bonang
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu
organisasi harus ada, apa yang harus dilakukannya dan
bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut.
Adapun misi dari SDN Weding I Kec. Bonang untuk mencapai
visi tersebut adalah :
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan, sehingga seluruh siswa
dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan bakat dan
potensinya.
24
2) Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama di
sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat serta
membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
3) Menumbuhkembangkan semangat “Keunggulan” untuk
meraih prestasi secara intensif pada seluruh warga sekolah,
baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
4) Memfasilitasi peningkatan profesionalisme pendidik dan
tenaga kependidikan melalui wadah sistem pembinaan
profesional.
d. Nilai-Nilai Organisasi SDN Weding I Kec. Bonang
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas
di SDN Weding I Kec. Bonang adalah berasal dari nilai-nilai
Tata Nilai Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Adapun nilai-nilainya adalah sebagai berikut:
1) Integritas
Yang dimaksud dengan integritas adalah keselarasan antara
pikiran, perkataan, dan perbuatan. Indikator dari integritas
adalah konsisten, jujur, menghindari benturan keinginan,
berpikiran positif, arif, bijaksana, dan mematuhi peraturan
perundang-undangan.
2) Kreatif dan Inovatif
Kreatif dan inovatif adalah memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
Indikator dari kreatif dan inovatif adalah memiliki pola piker,
cara pandang yang variatif terhadap setiap permasalahan,
bersikap terbuka, berani mengambil terobosan, dan
memanfaatkan teknologi secara efektif dan efisien.
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak
melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.
25
Indikator dari inisiatif adalah responsive, bersikap proaktif,
dan memiliki dorongan untuk menyelesaikan masalah.
4) Pembelajar
Pembelajar adalah selalu berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme. Indikator dari pembelajar
adalah berkeinginan untuk selalu menambah wawasan,
mengambil hikmah atas segala kesalahan, dan berbagi
pengetahuan dengan rekan kerja.
5) Menjunjung Meritokrasi
Menjunjung meritokrasi adalah menjunjung tinggi keadilan
dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang
kompeten. Indikatornya adalah berkompetisi secara
maksimal, memberikan kesempatan yang sama dalam
mengembangkan kompetensi pegawai, memberikan
penghargaan dan hukuman secara secara proporsional,
tidak sewenang-wenang, dan tidak mementingkan diri
sendiri.
6) Aktif
Aktif adalah senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
Inidkator dari aktif adalah terlibat langsung dalam setiap
kegiatan dan memberi dukungan kepada rekan kerja.
7) Tanpa Pamrih
Tanpa pamrih adalah bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh
dedikasi. Indikator yang termasuk dalam tanpa pamrih
adalah penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan,
rela membantu rekan kerja, dan menunjukkan sikap 4S
(senyum, sapa, sopan, dan santun)
e. Tujuan Organisasi
Sesuai dengan visi dan misi sekolah SDN WEDING I Kec.
Bonang pada kurun waktu empat tahun ini mempunyai tujuan
sebagai berikut:
26
1) Terwujudnya kehidupan sekolah yang agamis dan
berbudaya serta berbudi pekerti luhur
2) Mengoptimalkan proses KBM dengan pendekatan
pembelajaran PAKEM
3) Peningkatan kemampuan siswa untuk memperoleh
kejuaraan dalam berbagai kegiatan: Festival Kompetisi
Siswa, MAPSI, PORSENI, dan event lain di tingkat
kecamatan/kabupaten.
4) Meningkatkan mutu akademik ditunjukkan dengan rata-rata
perolehan nilai UASBN/Ujian Sekolah lebih tinggi dari tahun
sebelumnya.
5) Peningkatan mutu akademik dengan tercapainya KKM yang
ditetapkan.
6) Melestarikan budaya daerah melalui Mulok Bahasa Jawa
dengan indikator siswa mampu berbahasa Jawa sesuai
dengan konteksnya.
7) Memiliki rasa cinta bangsa dan tanah air yang
diaktualisasikan melalui kegiatan Pramuka dan Latihan
Dasar Kepemimpinan Siswa.
8) Peningkatan sarana dan prasarana menuju keadaan yang
ideal di semua ruang kelas lewat DAK, BOS, Block Grand,
dan sumber lain.
9) Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, dan
kondusif untuk belajar.
10) Peningkatan kegiatan ekstrakurikuler yang efektif, efisien,
berdayaguna untuk menumbuhkembangkan potensi siswa.
11) Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik lewat
pendidikan, pelatihan, dan uji Sertifikasi Guru.
12) Terwujudnya manajemen partisipatif yang melibatkan
seluruh warga sekolah dan Komite Sekolah serta
stakeholder.
27
3. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi Guru
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang
harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan. Struktur
organisasi pendidikan SDN WEDING I KEC. BONANG
mencerminkan adanya suatu bentuk kerjasama untuk mencapai
tujuan pendidikan. Adapun struktur organisasi SDN WEDING I
KEC. BONANG disajikan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SDN WEDING I KEC.
BONANG
KEPALA SEKOLAH
Kukuh S, S.Pd.SD
KETUA KOMITE
H. ZUHRI AR
UNIT PERPUSTAKAAN
OKTAVIANDA J.P, S.Pd
TATA USAHA
Ahmad Nafi’udin,S.Pd.
JABATAN
28
b. Job Deskripsi
Masing-masing dari perangkat sekolah memiliki tugas
pokok dan fungsi yang berbeda. Adapun tugas pokok dan fungsi
dari perangkat sekolah adalah sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah:
a) Menyusun program kerja, baik jangka pendek,
menengah, maupun jangka panjang.
b) Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah.
c) Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara
memberikan arahan dan mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas.
d) Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal,
memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan
merawat sarana prasarana milik sekolah
2) Guru Kelas:
a) Pengelolaan kelas
b) Penyelenggaraan administrasi kelas
c) Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
d) Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
e) Pencatatan mutasi anak didik
f) Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil
belajar
3) Pustakawan sekolah:
a) Perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka atau
media elektronika.
b) Pelayanan perpustakaan
c) Perencanaan pengembangan perpustakaan
d) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku atau bahan
pustaka atau media elektronika
e) Inventarisasi dan pengadministrasian
f) Penyimpanan buku atau bahan pustaka dan media
elektronika
29
g) Menyusun tata tertib perpustakaan
h) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan
secara berkala
4) Operator atau administrasi sekolah:
a) Melaksanakan Penelitian Kemasyarakatan terhadap
klien Anak.
b) Melaksanakan sidang TPP (Tim Pengamat
Pemasyarakatan).
c) Melaksanakan program pembimbingan kepribadian.
d) Melaksanakan program pembimbingan kemandirian.
e) Melaksanakan pendampingan terhadap Anak
Bermasalah Hukum (ABH) dalam Sidang Anak di PN
dan Upaya Diversi.
30
12. DWI AGUSTINI AR,S.Pd.SD. - Guru Kelas NON
3B PNS
13. AKHMAD FADLOLI,S.Pd.SD. - NON
Guru Kelas 5A
PNS
14. ABDUSH SOMAD,S.Pd. - GURU B NON
INGGRIS PNS
15. NUR FATIMAH,S.Pd.SD. - NON
Guru Kelas 4A
PNS
16. AHMAD NAFI’UDIN,S.Pd. - NON
Guru Kelas 1A
PNS
17. OKTAVIANDA JAYA P. NON
Guru Kelas 2B
PNS
18. MILANIA DYAH P,S.Pd. NON
Guru Kelas 3A
PNS
31
6. Ruang teori/kelas 2 Permanen
7. Ruang teori/kelas 2 Permanen
8. Ruang teori/kelas 2 Permanen
9. Ruang perpustakaan 1 Permanen
10. Ruang teori/kelas 1 Permanen
11. Ruang guru 1 Permanen
Sumber: Dokumentasi Sekolah 2019
32
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum, dan
kode etik guru, serta nilai agama dan etika, dan
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
33
C. Role Model
1. Profil
Kukuh Setiyodono,S.Pd.SD.
34
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
35
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi terhadap
Tahapan nilai- nilai
No Kegiatan Output/Hasil dengan ANEKA Visi Misi
Kegiatan organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan Tersedianya alat peraga Melalui Melalui
kegiatan sederhana untuk penerapan penerapan
pembuatan alat pembelajaran nilai-nilai nilai-nilai
peraga sederhana 1. Membuat draft 1. Tersediana lembar draft 1. Saya membuat draft dasar ASN dasar ASN
rencana kegiatan rancangan pembuatan rencana kegiatan (ANEKA) (ANEKA)
pembuatan alat alat peraga sederhana. pembuatan alat
(Sumber kegiatan: peraga sederhana. dalam dalam
inovasi) peraga sederhana ( kegiatan ini, kegiatan
2. Berkonsultasi 2. Adanya persetujuan
dengan kepala dari kepala sekolah nilai transparansi diharapkan ini,
sekolah tentang tentang pembuatan alat dan kejelasan : Dapat diharapkan
pembuatan alat peraga sederhana. Akuntabilitas) mendukung akan
peraga sederhana. 2. Saya berkonsultasi terpenuhinya Mampu
3. Mempersiapkan 3. Tersedianya alat dan dengan kepala visi yaitu “ meningkat
alat dan bahan alat bahan alat peraga sekolah dengan
pembuatan peraga sederhana. Terwujudnya kan nilai
menggunakan Masyarakat Aktif
sederhana.
4. Melaksanakan 4. Adanya kerjasama bahasa yang santun Demak yang sebagai
koordinasi dengan dengan guru lain saat serta loyal pada Agamis,lebih ASN yang
guru lain tentang pembuatan alat peraga pimpinan. sejahtera,man bertugas di
pembuatan alat sederhana. (Nilai Etika Publik) diri,maju,komp SDN
peraga sederhana.
e WEDING I
5. Melaksanakan 5.Adanya alat peraga 3. Dalam membuat alat
kegiatan sederhana. titif,kondusif,B KEC.
peraga sederhana erkepribadian BONANG.
pembuatan alat
peraga sederhana menggunakan bahan dan
bersama siswa. . bekas yang tidak Demokratis”.
terpakai, sehingga Dan misi
6. Evaluasi kegiatan 6. Adanya lembar Evaluasi mengurangi sampah Kabupaten
pembuatan alat di Indonesia dan
36
peraga sederhana. mencintai kebersihan Demak
lingkungan. kelima,yaitu:
(Nilai Meningkatkan
Nasionalisme) Pelayanan
Pendidikan,
4. Saya membuat draf kesehatan dan
rencana kegiatan perlindungan
pembuatan alat sosial sesuai
peraga sederhana standar.
( nilai transparansi
dan kejelasan :
Akuntabilitas)
5. Saya berkonsultasi
dengan kepala
sekolah dengan
menggunakan
bahasa yang santun
serta loyal pada
pimpinan.
(Nilai Etika Publik)
37
Portofolio:
Lembar draft rencana
kegiatan,lembar
persetujuan kepala
sekolah,foto
kegiatan,video,lembar
evaluasi
2. Melaksanakan Terlaksana nya Melalui Melalui
kegiatan pembelajaran penerapan penerapan
pembelajaran menggunakan alat nilai- nilai nilai- nilai
dengan media alat peraga sederhana
dasar ASN dasar ASN
peraga sederhana 1. Membuat draft 1. Tersedianya Rencana 1. Saya membuat draft
Rencana Pelaksanaan (ANEKA) (ANEKA)
rencana kegiatan
Pelaksanaan Pembelajaran. dalam dalam
(Sumber kegiatan: pembuatan alat
Pembelajaran. kegiatan ini, kegiatan
inovasi) peraga sederhana
diharapkan ini,
2. Berkonsultasi 2. Adanya persetujuan ( nilai transparansi
Dapat diharapkan
dengan kepala dari kepala sekolah dan kejelasan :
mendukung akan
sekolah tentang tentang pembelajaran Akuntabilitas)
terpenuhinya Mampu
pembelajaran menggunakan alat 2. Saya berkonsultasi
visi yaitu “ meningkatkan
menggunakan peraga sederhana. dengan kepala
Terwujudnya nilai Inovatif
media Alat peraga sekolah dan
sederhana. Masyarakat
menggunakan tutur pembelajar
Demak yang sebagai ASN
3. Membuat materi 3. Tersedianya materi kata yang santun
Agamis,lebih yang bertugas
pembelajaran pembelajaran. (Nilai Etika Publik)
sejahtera,man di SDN
dengan alat peraga
diri,maju,komp WEDING I
sederhana.
e KEC.
3. Saya BONANG.
4. Melaksanakan 4. Adanya kerjasama titif,kondusif,B
koordinasi dengan dengan guru lain melaksanakan erkepribadian
guru lain tentang tentang pembelajaran kegiatan dan
pembelajaran menggunakan alat pembelajaran Demokratis”.
menggunakan peraga sederhana.
dengan alat peraga Dan misi
media alat peraga
sederhana. yang Kabupaten
Demak
38
5. Melaksanakakan 5. Terlaksananya kegiatan mengutamakan kelima,yaitu:
kegiatan pembelajaran dengan mutu Meningkatkan
Pembelajaran media alat peraga Pelayanan
dengan media alat sederhana. pembelajaran
Pendidikan,
peraga sederhana. (Nilai Komitmen
kesehatan dan
Mutu). perlindungan
6. Evaluasi kegiatan 6. Adanya lembar Evaluasi
pembelajaran sosial sesuai
dengan 4. Sebelum standar.
menggunakan pembelajaran
media alat peraga
sederhana. dimulai,saya
mengajak siswa
menyanyikan lagu
Indonesia raya
(Nilai
Nasionalisme)
Portofolio:
Draft RPP,lembar
persetujuan kepala
39
sekolah,foto
kegiatan,video,lembar
kerjasama,lembar
evaluasi
40
5. Melaksanakakan 5. Terlaksananya kegiatan mengutamakan Meningkatkan
kegiatan pembelajaran dengan mutu Pelayanan
Pembelajaran media berbasis Pendidikan,
dengan media teknologi pembelajaran
kesehatan dan
berbasis teknologi. (Nilai Komitmen
perlindungan
Mutu). sosial sesuai
6. Evaluasi kegiatan 6. Adanya lembar Evaluasi
pembelajaran standar.
dengan media 4. Saya mencatat hasil
berbasis teknologi. evaluasi kegiatan
dengan jujur dan
bertanggung
jawab sebagai
upaya perbaikan
berkelanjutan.
(Nilai Anti
Korupsi)
Portofolio:
Lembar draft RPP,
lembar persetujuan
kepala sekolah, lembar
kerjasama, foto
kegiatan, video, lembar
evaluasi.
41
diharapkan ini,
Dapat diharapkan
mendukung akan
terpenuhinya Mampu
visi yaitu “ meningkatkan
Terwujudnya nilai Inovatif
dan
Masyarakat
pembelajar
Demak yang sebagai ASN
Agamis,lebih yang bertugas
sejahtera,man di SDN
diri,maju,komp WEDING I
e KEC.
BONANG
titif,kondusif,B
erkepribadian
dan
Demokratis”.
Dan misi
Kabupaten
Demak
kelima,yaitu:
Meningkatkan
Pelayanan
Pendidikan,
kesehatan dan
perlindungan
sosial sesuai
standar.
42
( nilai transparansi (ANEKA)
2. Berkonsultasi 2. Adanya persetujuan dan kejelasan : dalam
dengan kepala dari kepala sekolah Akuntabilitas) kegiatan
sekolah tentang tentang pembelajaran
2. Saya berkonsultasi ini,
pembelajaran menggunakan media
menggunakan visual (pembelajaran dengan kepala diharapkan
media visual diluar kelas). sekolah akan
(pembelajaran menggunakan tutur Mampu
diluar kelas) 3. Tersedianya materi kata yang santun meningkatkan
Pembelajaran (Nilai Etika Publik) nilai aktif,
3. Membuat materi menggunakan media Inovatif dan
pembelajaran visual (pembelajaran di pembelajar
menggunakan luar kelas) 3. Saya sebagai ASN
media visual melaksanakan yang bertugas
(pembelajaran di 4. Adanya kerjasama di SDN
kegiatan
luar kelas) dengan guru lain WEDING I
tentang pembelajaran pembelajaran KEC.
4. Melaksanakan menggunakan media dengan media BONANG
koordinasi dengan visual (pembelajaran visual yang
guru lain tentang diluar kelas).
pembelajaran mengutamakan
menggunakan media mutu
visual (pembelajaran pembelajaran
di luar kelas) 5. Terlaksananya kegiatan
pembelajaran dengan
(Nilai Komitmen
media visual Mutu).
5. Melaksanakakan (pembelajaran diluar
kegiatan kelas).
Pembelajaran
dengan media 4. Sebelum
visual pembelajaran
(pembelajaran di 6. Adanya lembar Evaluasi
luar kelas)
dimulai,saya
mengajak siswa
menyanyikan lagu
Indonesia raya
43
6. Evaluasi kegiatan (Nilai
pembelajaran Nasionalisme)
dengan media visual
(pembelajaran di luar 5. Saya mencatat hasil
kelas). evaluasi kegiatan
dengan jujur dan
bertanggung
jawab sebagai
upaya perbaikan
berkelanjutan.
(Nilai Anti
Korupsi)
Portofolio:
Lembar draft
RPP,lembar persetujuan
kepala sekolah,lembar
kerjasama,foto
kegiatan,video,lembar
evaluasi.
44
visi yaitu “ meningkatkan
Terwujudnya nilai Inovatif
Masyarakat dan tanpa
pamrih
Demak yang
sebagai ASN
Agamis,lebih yang bertugas
sejahtera,man di SDN
diri,maju,komp WEDING I
e KEC.
titif,kondusif,B BONANG
erkepribadian
dan
Demokratis”.
Dan misi
Kabupaten
Demak
kelima,yaitu:
Meningkatkan
Pelayanan
Pendidikan,
kesehatan dan
perlindungan
sosial sesuai
standar.
1. Membuat draft 1. Tersedianya Rencana 1. Saya membuat draft
Rencana Pelaksanaan rencana pelaksanaan
Pelaksanaan Pembelajaran. pembelajaran secara
Pembelajaran.
sistematis.
2. Berkonsultasi 2. Adanya persetujuan
dengan kepala dari kepala sekolah ( Nilai transparansi
sekolah tentang tentang pembelajaran dan kejelasan :
pembelajaran menggunakan media Akuntabilitas)
menggunakan audio. 2. Saya berkonsultasi
media audio dengan kepala
45
sekolah
3. Membuat materi 3. Tersedianya materi menggunakan tutur
pembelajaran pembelajaran kata yang santun
menggunakan menggunakan media
(Nilai Etika Publik)
media audio. audio.
46
dengan jujur dan
bertanggung
jawab sebagai
upaya perbaikan
berkelanjutan.
(Nilai Anti
Korupsi)
Portofolio:
Lembar draft
RPP,lembar persetujuan
kepala sekolah,lembar
kerjasama,foto
kegiatan,video,lembar
evaluasi.
47
3. Saya melaksanakan Agamis,lebih di SDN
4. Melaksanakan 4. Adanya kerjasama kegiatan sejahtera,ma WEDING I
koordinasi dengan dengan guru lain pembelajaran dengan KEC.
guru lain tentang tentang pembelajaran media visual yang ndiri,maju,ko BONANG.
pembelajaran menggunakan ice mengutamakan mpe
menggunakan ice breaking. mutu pembelajaran titif,kondusif,
breaking. (Nilai Komitmen Berkepribadi
5.Terlaksananya kegiatan Mutu).
5. Melaksanakakan pembelajaran dengan an dan
kegiatan ice breaking 4. Sebelum pembelajaran Demokratis”.
Pembelajaran dimulai,saya mengajak Dan misi
dengan ice siswa menyanyikan
Kabupaten
breaking. lagu Indonesia raya
6. Adanya lembar Evaluasi (Nilai Nasionalisme) Demak
6. Evaluasi kegiatan kelima,yaitu:
pembelajaran dengan 5. Saya mencatat hasil Meningkatka
media audio. evaluasi kegiatan
n Pelayanan
dengan jujur dan
bertanggung jawab Pendidikan,
sebagai upaya kesehatan
perbaikan dan
berkelanjutan.
(Nilai Anti Korupsi)
perlindungan
sosial sesuai
standar.
Portofolio:
Lembar draft
RPP,lembar persetujuan
kepala sekolah,lembar
kerjasama,foto
kegiatan,video,lembar
evaluasi.
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
48
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan SDN WEDING 1 KEC. BONANG pada tanggal 30 April sampai dengan
11 Juni 2019. Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal
Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Minggu ke/ Bulan
No. Kegiatan Mei Juni Bukti Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Melaksanakan kegiatan membuat alat peraga Lembar draft rencana
sederhana dari bahan bekas. kegiatan,lembar persetujuan
kepala sekolah,foto
kegiatan,lembar evaluasi.
49
kegiatan,lembar
kerjasama,lembar evaluasi
50
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan tujuh kegiatan aktualisasi dan habituasi
ANEKA, terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami
kendala sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan
secara optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu
disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah
antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara
cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko
dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
44
BAB V
PENUTUP
45
DAFTAR PUSTAKA
46
RIWAYAT HIDUP
47