DISUSUN OLEH :
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
DISUSUN OLEH :
TIM PEMBIMBING
Coach, Mentor,
Draft Ini Telah Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mengikuti
Seminar Aktualisasi Tanggal 05 Mei 2020
Disahkan oleh :
Plt. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional,
Pelaksana, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Anggota DPRD dan Lurah
( DEFRIMEN, M.Si )
NIP. 197409022008011001
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKIT TINGGI
Jl. Raya Bukit Tinggi – Payakumbuh Km. 14 Baso – 26192 Telp. (0752) 28240
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
DISUSUN OLEH :
Coach, Evaluator,
Diketahui Oleh :
Plt. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional,
Pelaksana, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Anggota DPRD dan Lurah
( DEFRIMEN, M.Si )
NIP. 197409022008011001
Disahkan Oleh :
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bukit Tinggi
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebaikan dan
kasih karuniaNya sehingga penulis telah melaksanakan habituasi dan aktualisasi
serta dapat menyusun Laporan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil di unit kerja SMP Negeri 1 Moro’o. Laporan Aktualisasi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Angkatan IV tahun 2020 yang dilaksanakan di Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bukit Tinggi.
i
DESKRIPSI SINGKAT
ii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DESKRIPSI SINGKAT ………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Identifikasi Isu ………...................................................... 2
C. Perumusan dan Penetapan Isu ......................................... 4
D. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output …….… 5
BAB II. DESKRIPSI LOKUS ……………………………………………… 12
A. Deskripsi Umum.................................................................. 12
1). Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Instansi ............... 12
2). Sumber Daya…………................................................... 13
3). Visi dan Misi................................................................... 16
4). Tugas Pokok dan Fungsi ………………………………… 16
5). Struktur Organisasi …………………………………. 19
B. Deskripsi Khusus ...................................................... 20
1). Program Kegiatan Saat ini……………………………….. 20
2). Role Model ……………………………………. 20
BAB III. REALISASI AKTUALISASI ……..................................... 21
A. Realisasi Kegiatan dan Output.......................................... 21
B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi ........................... 28
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi ......................... 29
BAB IV. ANALISIS ……..................................…………………………... 30
A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi
Mata Pelatihan .................................................................. 30
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi ......................................................................... 39
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai
Organisasi ......................................................................... 39
BAB V. PENUTUP ………..............................................….................... 41
A. Kesimpulan …………………………………………….…….. 41
B. Saran ………………………………………………………….. 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru
untuk membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan
kreativitas berfikirnya. Tujuan utama kegiatan pembelajaran adalah
membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi diri sendiri. Siswa
diharapkan termotivasi, aktif dan senang melakukan kegiatan belajar
secara menarik dan bermakna. Hal ini berarti, model, metode serta
media pembelajaran sangat penting dalam kaitannya dengan
keaktifan dalam pembelajaran serta untuk meningkatkan hasil belajar
untuk waktu selanjutnya.
Keaktifan dalam pembelajaran itu penting, karena merupakan
salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan
siswa. Belajar adalah berbuat, oleh karena itu tidak ada belajar tanpa
aktifitas. Pengalaman akan diperoleh apabila siswa aktif berinteraksi.
Kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dapat membiasakan
pemikiran siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dalam kegiatan belajar
mengajar guru dapat dikatakan berhasil apabila guru mampu
melibatkan sebagian besar siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran baik dalam pengetahuan,keterampilan,serta sikap.
Dilihat dari segi hasilnya guru dapat dikatakan berhasil apabila
pembelajaran yang diberikan mampu membawa perubahan cara
belajar yang lebih baik pada siswa.
Proses pembelajaran yang berlangsung umumnya masih
menggunakan metode ceramah, dimana guru menerangkan materi
dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat saja, sehingga
keaktifan dalam pembelajaran tidak ada. Penggunaan metode atau
1
model pembelajaran oleh seorang guru sangat berpengaruh dalam
keaktifan belajar siswa. Seorang guru dapat menggunakan berbagai
metode ataupun model mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran,
dimana metode atau model pembelajaran yang dipakai dapat menarik
perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, apabila proses
pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang menarik, maka
mengakibatkan siswa tidak terlibat sama sekali saat proses belajar
mengajar berlangsung. Akibatnya, banyak siswa yang terlihat malas
saat pembelajaran tersebut, sehingga saat adanya evaluasi, siswa
kurang percaya diri dalam mengerjakan soal-soal evaluasi dan hasil
belajar kurang memuaskan.
Berdasarkan pengamatan awal di SMP Negeri 1 Moro’o mengenai
pembelajaran IPA ditemukan keragaman masalah yang bervariasi,
salah satu diantaranya yaitu proses pembelajaran berlangsung hanya
sebatas guru menerangkan dan siswa mendengarkan dan kemudian
mencatat pelajaran yang diberikan. Pada kenyataannya banyak siswa
terlihat malas, tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
berlangsung dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Untuk
membangkitkan motivasi dan meningkatkan keaktifan belajar siswa
serta memperbaiki hasil belajar siswa yang rendah, maka harus
menerapkan model pembelajaran yang tepat dan menarik.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat rancangan
aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Keaktifan Dan Hasil Belajar
Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Pada
Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 1 Moro’o”.
B. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan penjabaran pada latarbelakang sebelumnya, penulis
menemui permasalahan yang menjadi sorotan adalah Rendahnya
2
Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas VIII SMP
Negeri 1 Moro’o.
Perumusan isu di atas berdasarakan terpenuhinya kriteria kualitas
isu melalui pendekatan AKPK, yaitu:
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematika : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan : masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
3
4. Dapat menyebabkan tujuan pendidikan dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa tidak dapat diwujudkan
5. Dapat menyebabkan siswa tidak dapat ikut berkompetisi pada
kegiatan OSN
6. Dapat menyebabkan gagalnya siswa memahami soal-soal dan
menghadapi UN
Kreteria PE
RIN
NO. Penyeban Isu U S G JLH
GK
(1-5) (1-5) (1-5) AT
Kurangnya penerapan
pembelajaran aktif pada
1. 5 4 4 13 1
pelajaran IPA di SMP Negeri 1
Moro’o
Kurang tersedianya alat
2. peraga atau media 4 3 4 11 3
pembejaran IPA
Kurang optimalnya perhatian
terhadap peserta didik akan
3 4 4 4 12 2
kedisiplinan, kerapian dan
ketertiban
4
Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan alat analisis USG
maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang
perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu “Kurangnya
penerapan pembelajaran aktif pada pelajaran IPA di SMP Negeri 1
Moro’o”.
Setelah adanya Core Issue yang terpilih yaitu “Kurangnya
penerapan pembelajaran aktif pada pelajaran IPA di SMP Negeri 1
Moro’o” yang menyebabkan ketidak aktifan siswa pada proses
pembelajarannya dan hasil belajar peserta didik pun ikut rendah,
maka dari itu, penulis menetapkan suatu gagasan bahwa
penerapan model pembelajaran yang aktif adalah salah satu
solusinya. Apabila peserta didik aktif dalam proses pembelajaran
maka diyakini hasil belajarnya pun ikut naik/meningkat.
Adapun model pembelajaran aktif yang akan diterapkan
adalah Model Pembelajaran Talking Stick. Penulis berharap dan
yakin ada perubahan yang positif setelah dilakukannya kegiatan
“Optimalisasi Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Talking Stick Pada Pelajaran IPA Kelas VIII
SMP Negeri 1 Moro’o”.
5
dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar
negeri.Namun demikian pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.Kesatuan bagi ASN ini sangat penting mengingat adanya
desentralisasi dan otonomi daereah, sering terjadi adanya isu putra
daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa..
Dalam pembentukan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI
maka pelatihan yang terkait adalah Whole of Goverment, Pelayan
Publik, Manajemen ASN.
6
RENCANA KEGIATAN
Unit : UPTD SMP Negeri 1 Moro’o Kecamatan Moro’o
Isu yang diangkat : Kurangnya Penerapan Pembelajaran Aktif Pada Pelajaran IPA
Gagasan : Optimalisasi Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick
Pada Pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Moro’o
7
Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
konsultasi untuk dokumentasi rancangan kegiatan yang telah saya
mendapat persetujuan Lembar susun untuk mendapat persetujuan
kegiatan persetujuan o Akuntabilitas : Memberikan kejelasan
atas rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
2 Membuat 1. Menentukan KI, KD, KI, KD, Komitmen Mutu : menentukan KI, KD, Kegiatan ini Kreaktif, 27 s/d 29
Rencana Indikator dan tujuan Indikator dan dan tujuan pembelajaran harus sejalan dengan Inovatif, dan Maret
Pelaksanaan pembelajaran tujuan berorientasi pada mutu Misi SMP tanggungjaw 2020
Pembelajaran pembelajara Negeri 1 Moro’o ab
(RPP) dengan n (file print nomor 6
menggunakan out) “Meningkatkan
model 2. Mencari Bahan materi Komitmen Mutu : kewajiban seorang Mutu Pelayanan
pembelajaran referensi/literatur yang yang akan pendidik dalam memperbanyak Pendidikan yang
talking stick sesuai dengan materi diajarkan (file referensi/literatur untuk meningkatkan kreaktif dan
ajar di print out) kualitas diri Inovatif”
perpustakaan/internet
3. Menyiapkan Rencana RPP (file o Akuntabilitas : saya menyusun RPP
Pelaksanaan print out) dengan jelas dan bertanggungjawab
Pembelajaran (RPP) o Nasionalisme : dalam menyusun
RPP saya menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
o Komitmen Mutu : saya menyiapkan
RPP seuai dengan KI, KD
4. Membuat media Media belajar Anti Korupsi : Membuat media ajar yang
belajar sesuai model sederhana untuk memudahkan peserta
pembelajara didik memahami pelajaran sebagai wujud
n Talking kerja keras seorang guru dalam
8
Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
stick meningkatkan hasil kerjanya
5. Konsultasi dengan Foto Etika Publik : melakukan konsultasi
guru senior (ur. dokumentasi sebagai wadah untuk saling bertukar pikir
Kurikulum) atau teman dan menemukan ide-ide baru
sejawat
3 Membuat soal tes 1. Menyusun butir soal Soal o Akuntabilitas : saya menyusun soal tes Kegiatan ini Tanggungjaw 02 s/d 03
hasil belajar dan penilaian hasil belajar penilaian dengan jelas dan penuh sejalan dengan ab, dan Maret
instrumen peserta didik sesuai hasil belajar tanggungjawab. Misi SMP keteladanan. 2020
penilaian dengan indikator (preetest – o Komitmen Mutu : soal tes yang dibuat Negeri 1 Moro’o
keaktifan peserta pencapaian posttest) harus efektif dan efesien nomor 6
didik kompetensi pada RPP o Anti Korupsi : “Meningkatkan
Mutu Pelayanan
Pendidikan yang
kreaktif dan
2. Membuat kunci Kunci Akuntabilitas : saya membuat kunci
Inovatif”
jawaban dari soal jawaban jawaban sebagai bukti transparansi dalam
penilaian hasil belajar tugas.
peserta didik
Pelaksanaan 1. Membagikan soal Lembar soal Akuntabilitas : saya bertanggungjawab Kegiatan ini Tanggungjaw 04 Maret
4 preetest dalam melaksanakan preetest sejalan dengan ab, dan 2020
Pretest (tes awal) preetest kepada
9
Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
peserta didik Misi SMP keteladanan.
2. Peserta didik Lembar Etika publik : memperhatikan setiap Negeri 1 Moro’o
diarahkan Jawaban peserta didik (peduli) agar soal dikerjakan nomor 6
menjawab soal-soal hasil preetest dengan jujur “Meningkatkan
Mutu Pelayanan
tersebut secara Pendidikan yang
mandiri kreaktif dan
3. Memeriksa lembar Daftar Nilai Akuntabilitas : saya konsisten dalam Inovatif”
jawaban peserta memeriksa tugas penilaian
didik Anti Korupsi : dalam pengisian nilai
dilakukan dengan jujur dan adil
1. Membentuk Laporan Nasionalisme: Saya membagi siswa Kegiatan ini Profesionalit 05 s/d 11
kelompok diskusi kedalam kelompok untuk saling sejalan dengan as, Kreaktif, Maret
siswa dalam kerjasama, serta saling menghargai Misi SMP dan Inovatif 2020
beberapa kelompok pendapat sesama dalam diskusi Negeri 1 Moro’o
nomor 6
2. Menjelaskan kepada Laporan Nasionalisme: Sebagai sorang guru
“Meningkatkan
peserta didik dalam menyampaikan materi harus
Mutu Pelayanan
Menerapkan mengenai menggunakan bahasa Indonesia yang
Pendidikan yang
model mekanisme atau baik dan benar agar mudah dipahami oleh
5 kreaktif dan
pembelajaran siswa
langkah-langkah Inovatif”
Talking Stick kegiatan pelajaran
yang akan dilakukan
(Kegiatan Pembuka)
3. Melaksanakan Laporan Akuntabilitas : Melaksanakan kegiatan
penerapan model pembelajaran secara sistematis dan adil
dan tanggungjawab.
pembelajaran Etika Publik : saya melaksanakan
10
Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
talking stick sesuai kegiatan dengan taat aturan dan peduli
dengan langkah- terhadap peserta didik
langkah yang ada di
RPP (Kegiatan Inti)
4. Melakukan Lembar Komitmen Mutu :
observasi dan Observasi Saya melakukan penilaian keaktifan
menilai keaktifan hasil terhadap setiap peserta didik dalam
peserta didik selama penilaian pembelajaran
keaktifan
proses
peserta didik
pembelajaran, dan
menyimpulkan
1. Membagikan soal Lembaran Akuntabilitas : saya bertanggungjawab Kegiatan ini Tanggungjaw 18 Maret
posttest kepada soal posttest dalam melaksanakan posttest sejalan dengan ab, dan 2020
Misi SMP keteladanan.
peserta didik Negeri 1 Moro’o
a. Mengarahkan Lembar Etika publik : memperhatikan setiap nomor 6
Pelaksanaan peserta didik untuk Jawaban peserta didik (peduli) agar soal dikerjakan “Meningkatkan
6 Posttest hasil posttest dengan jujur Mutu Pelayanan
menjawab soal
(Evaluasi akhir) Pendidikan yang
secara mandiri
b. Memeriksa lembar Daftar Nilai Akuntabilitas : saya konsisten dalam kreaktif dan
memeriksa tugas penilaian Inovatif”
jawaban peserta
didik Anti Korupsi : dalam pengisian nilai
dilakukan dengan jujur dan adil
11
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. DESKRIPSI UMUM
1. Deskripsi Wilayah/ Gambaran Umum SMP Negeri 1 Moro’o
SMP Negeri 1 Moro’o salah satu sekolah yang ada diwilayah
Kabupaten Nias di Kecamatan Moro’o. Moro'ö adalah
sebuah kecamatan di Kabupaten Nias Barat, Kepulauan
Nias, Indonesia. Ibu Kota Kecamatan Moro'ö adalah Hiliduho.
Kecamatan Moro'ö merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan
Mandrehe berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Nias
Nomor 05 Tahun 2005 tanggal 14 Desember 2005 tentang
Pembentukan Kecamatan di Kabupaten Nias. Perda ini
dikeluarkan dan ditandatangani oleh Bupati Nias saat itu Binahati
B. Baeha. Selain itu, Moro'ö juga merupakan nama sebuah öri
(sub-etnik) dan nama sungai besar yang melintas di daerah
tersebut.
Luas wilayah kecamatan Moro’o adalah 52,30 km2 dengan
kepadatan penduduk 167 jiwa/km2. Kondisi jalan diwilayah moro’o
masih kurang bagus. Mata pencaharian masyarakat Moro'ö
sebagian besar dari hasil pertanian karet, sawah/ladang. Cara
masyarakat bercocok tanam masih tradisional. Warga Moro'ö
masih banyak yang buta huruf dan tidak tamat sekolah dasar.
Sebelum Nias Barat menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB)
berdasarkan UU Nomor 46 Tahun 2008 di wilayah Moro’o saat itu
hanya ada SD Negeri dan SMA swasta serta SMP Swasta, salah
satu SMP Swasta yaitu SMP Swasta Budi Karya. Kemudia SMP
Swasta Budi Karya ini dialihkan menjadi sekolah negeri dan
berubah nama menjadi SMP Negeri 1 Moro’o yang terletak di
Hiliduho Desa Hilifadolo Kecamatan Moro’o.
12
Profil SMP Negeri 1 Moro’o :
a. Nama Lembaga : SMP NEGERI 1 MORO’O
b. Status : Negeri
c. NPSN : 10258377
d. Alamat Sekolah : Jl. Pendidikan - Desa Hilifadolo
Kecamatan Moro’o
Kabupaten Nias Barat
Provinsi Sumatera Utara
e. Nama Kepala Sekolah : Haogoli Waruwu, S.Pd
f. Email : smpnegeri1moroo@gmail.com
g. Status Bangunan : Pemerintah
h. SK Pendiri Sekolah : 420/2992/PRP2006
i. Tanggal SK Pendirian : 15-06-2006
j. Akreditasi :B
k. Kurikulum : Kurikulum 2013
2. Sumber Daya
Sumber daya yang dimiliki SMP Negeri 1 Moro’o, meliputi:
a. Jumlah dan Komposisi Pegawai
No L/ Pangka Pendidika Status
Nama Jabatan
P t/Gol. n
Penata
Hoagoli Waruwu, S1. B. Kepala PNS
1 L TK.I
S.Pd Indonesia Sekolah
/III.d
Penata Wakasek
Afelina Ndruru, S1. Pend. PNS
2 P TK.I Bid.
S.Pd Biologi
/III.d Kurikulum
Penata Wakasek
Notafarius Gulo, S1. Pend. CPNS
3 L Muda/II Bid.
S.Pd Fisika
I.a Kesiswaan
Kepala
Sawato Waruwu, Penata/ PNS
4 L S1. PAK Perpustak
S.Th III.c
aan
Sastria K. Ratna Penata/ S2. Bhs. Kepala PNS
5 P
Waruwu, S.Pd III.c Inggris Lab.
13
Penata
Penjab
Serafina Daeli, Muda PNS
6 P S1. PPAK Sarana+As
S.Ag TK.I/III.
et
b
7 Luther Gulo, S.Pd L - S1. PJOK GMP GKD
14
A.Md.Kom Komputer
25 Atofona Gulo L - SMEA KTU PTT
b. Biaya/Anggaran
Biaya atau anggaran untuk SMP Negeri 1 Moro’o bersumber dari
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Semua dana digunakan
berdasarkan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) sesuai
dengan komponen peruntukan penggunaan dana BOS.
15
sekitarsebagai media pembelajaran, serta membangun mitra kerja
sama dengan orang tua siswa melalui komite sekolah, rapat
bersama orang tua siswa, serta selalu mengoptimalkan pelayanan
publik.
16
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik/siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
8. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
9. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
10. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
11. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
12. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya;
13. Menjadi pengawas penilai dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
14. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
15. Melaksanakan pengembangan diri;
16. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif;
17. Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksud disini juga sudah termasuk dalam
tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa
fungsi lain yang terkandung dalam Undang - Undang No. 14 tahun
2005 dan Undang - Undang No. 20 Tahun 2003, yakni:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kodek etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
17
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreaktif, dinamis, dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan;
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.
18
5. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Moro’o
SERAFINA DAELI, S.Ag SAKHEUS WARUWU, S.Pd HERMAN WARUWU, S.Pd METANOIYA WARUWU, S.Pd
Penjab. Kurikulum Penjab. Sarpras Penjab. Kesiswaan Penjab. Humas
WALI KELAS :
1. SERAFINA DAELI, S.Ag (Kelas 7A) 5. ORENUS WARUWU, S.Pd (Kelas 8A) 9. HERMAN WARUWU, S.Pd (Kelas 9A)
2. RIFENA GULO, S.Pd (Kelas 7B) 6. SAMUELI GULO, S.Pd (Kelas 8B) 10. TAUFIK H. WARUWU, S.Pd (Kelas 9B)
3. METANOIYA WARUWU, S.Pd (Kelas 7C) 7. LUTHER GULO, S.Pd (Kelas 8C) 11. DEWIWATI WARUWU, S.Ag (Kelas 9C)
4. APRIL G. GULO, S.Pd (Kelas 7D) 8. SAKHEUS WARUWU, S.Pd (Kelas 8D) 12. FAMATI WARUWU, S.Pd (Kelas 9D)
= Garis Koordinasi
19
B. DESKRIPSI KHUSUS
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Program dan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam rencana
strategis yang dianggap kurang optimal dan perlu ditingkatkan
kinerjanya adalah kurangnya penerapan pembelajaran aktif,
sehingga mengakibatkan hasil belajar peserta didik rendah. Untuk
mengoptimalkan keaktifan dan hasil belajar siswa perlu diterapkan
medel pembelajaran aktif.
2. Role Model
Role Model adalah seseorang yang memberikan teladan,inspirasi
dan bias menebarkan kebaikan bagi orang-orang di lingkungan
kerja. Ciri utama sebagai role model adalah seseorang yang
memiliki disiplin yang tinggi, komitmen, kejujuran, integritas,
kepedulian dan mmiliki cirri sebsgai pelayanan publik. Dalam hal ini
yang saya jadikan Role model saya dalam bekerja yaitu Bapak
Haogoli Waruwu, S.Pd yang merupaka Kepala SMP Negeri 1
Moro’o. Bapak Haogoli Waruwu memiliki kedisplinan yang tinggi,
karakter yang ramah, peduli dan baik. Beliau sangat mengayomi
dan tidak membeda-badakan staf baik itu PNS maupun tenaga
honorer. Hal ini terbukti dari sikap pelayanannya sangat baik ketika
Bapak/Ibu guru meminta bantuan tentang perlengkapan
Administrasi di sekolah beliau sangat mendukung, tekun dan
dengan senang hati beliau mau membantu. Banyaknya
peningkatan mutu pembelajaran di sekolah itu karena bapak
Haogoli Waruwu bertanggung jawab, peduli dan bekerja keras.
20
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
21
dengan tanggal 25 Februari 2020. Output kegiatan ini adalah
adanya konsep kegiatan atau jadwal kegiatan sehingga teratur
pelaksaaannya.
c. Melaksanakan konsultasi untuk mendapat persetujuan kegiatan.
Setelah membuat konsep kegiatan aktualisasi, pada hari
Rabu tanggal 26 Februari 2020 penulis dengan sopan dan santun
menjumpai kepala sekolah dan membicarakan tentang konsep
kegiatan aktualisasi yang telah saya susun. Beliau memeriksa
konsep yang telah saya buat sudah bagus dan menyarankan
untuk mempersiapkan melaksanakan sesuai renana dengan baik.
Output dalam kegaitan ini adalah persetujuan kepala
sekolah untuk melanjutkan dan melaksanakan kegiatan dalam
bentuk foto dan lembar pesetujuan/catatan konsultasi (tertera
pada lampiran)
22
sehingga materi yang akan disampaikan dapat dimengerti oleh
siswa dengan jelas.
Tahapan kegiatan ini saya lakukan pada hari jumat tanggal
28 Februari 2020. Output dar tahap kegiatan ini adalah foto
dokumentasi (terdapat pada lampiran).
c. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
kegiatan penting yang saya lakukan, didalam menyusun RPP
saya menyesuaikannya seperti format kurikulum 2013.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan mulai pada hari kamis-
jumat, tanggal 27/28 Februari 2020. Output dari tahapan kegiatan
ini adalah RPP (Terdapat pada lampiran).
d. Membuat media belajar.
Setelah selesai menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, penulis membuat media pembelajaran mengenai
sistim ekskresi yaitu gambar hati, ginjal, paru-paru, dan kulit.
Media ini nanti akan memudahkan siswa memahami materi yang
disampaikan.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal
28 Februari 2020. Output dari tahapan kegiatan ini adalah ada
media pembelajaran (terdapat pada lampiran)
e. Konsultasi dengan guru senior (ur. Kurikulum) atau teman
sejawat.
Dari rencana pelakasanaan pembelajaran yang telah dibuat,
sebelum penulis menerapkannya, penulis meminta masukan dan
sara dari teman sejawat atau guru senior untuk kesempurnaan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal
28 Februari 2020. Output dari tahapan kegiatan ini adalah foto
dokumentasi (terdapat pada lampiran).
23
3. Membuat soal tes hasil belajar dan instrumen penilaian keaktifan
peserta didik.
a. Menyusun butir soal penilaian hasil belajar peserta didik sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi pada RPP.
Pada tahapan kegiatan ini penulis menyusun soal test awal
(pretest) sebanyak 15 soal dalam bentuk pilihan ganda. Kemudian
menyusun soal tes akhir (posttest) dengan jumlah 18 butir soal
dmana ada 15 soal pilihan ganda dan 3 soal esay.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan hari Senin tanggal 02
Maret 2020. Output dari tahapan kegiatan ini adalah soal-soal test
(terdapat pada lampiran)
b. Membuat kunci jawaban dari soal penilaian hasil belajar peserta
didik.
Setelah soal-soal test dibuat, pada tahapan ini saya
membuat kunci jawaban, agar lebih memudahkan penulis dalam
menganalisis dan mengoreksi lembar jawaban siswa. Tahapan
kegiatan ini saya lakukan pada hari Selasa tanggal 03 Maret 2020.
Output dari kegiatan ini adalah lembar kunci jawaban (terdapat
ada lampiran)
c. Membuat lembar observasi penilaian keaktifan peserta didik
dalam belajar.
Ditahapan kegiatan ini penulis membuat lembar observasi
peserta didik untuk menilai sikap dan keaktifan selama proses
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 03 Maret 2020.
Adapun output dari tahapan kegiatan ini adalah lembaran
observasi sikap peserta didik (terdapat pada lampiran)
24
jawaban. Hasil pengoreksian lembar jawaban selajutnya saya muat
dalam daftar nilai siswa.
a. Membagikan soal preetest kepada peserta didik.
Pada tahap kegiatan ini, masing-masing siswa diberika soal
dan siswa memperhatikan soal yang telah diterima. Output
kegiatan ini adalah foto dokumentasi (terdapat pada lampiran).
b. Peserta didik diarahkan menjawab soal-soal tersebut secara
mandiri.
Setelah semua siswa menerima soal, saya memperhatikan
setiap siswa sehingga ujian berlangsung dengan tertib dan aman
dan siswa pun mengerjakan soal-soal dengan jujur. Setelah siswa
selesai mengerjakan soal, saya mengumpulkan lembar jawaban
siswa untuk selanjutnya dikoreksi. Output dri tahapan kegiatan ini
adalah lembar jawaban siswa (terdapat pada lampiran).
c. Memeriksa lembar jawaban peserta didik.
Pada tahapan kegiatan ini, saya mengoreksi lembar jawaban
siswa dan mengisi kedalam daftar nilai. Dari hasil yang diperoleh
siswa mendapat nilai dibawah rata-rata . Output dari tahapan
kegiatan ini adalah daftar nilai siswa (terdapat pada lampiran).
25
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Setiap tahapan sesuai
rancangan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Pada
tanggal 05 Maret 2020 dan 11 Maret 2020 saya melakukan
pembelajaran sesuai yang telah direncanakan.
a. Membentuk kelompok diskusi siswa dalam beberapa kelompok.
Tahap kegiatan ini saya membentuk kelompok belajar siswa.
Kelompok dibentuk secara heterogen. Output dari tahapan
kegiatan ini adalah daftar nama kelompok dan foto (terlampir)
Daftar Nama Kelompok:
Kelompok 1 : Kelompok 2 :
1. Aldin Ebid Waruwu 1. Alwijar Waruwu
2. Dorikus Waruru 2. Eletariani Waruwu
3. Febrian Desparman Waruwu 3. Herlilis Waruwu
4. Cahyani Gulo 4. Jeprianti Ndraha
5. Mei Darni Waruru 5. Pendianus Gulo
6. Mustka Cerah Gulo 6. Ricky Hendra Waruwu
Kelompok 3: Kelompok 4:
1. Bunga Melati Waruwu 1. Chris Jordan Gulo
2. Feronika Hulu 2. Fifi Riang Waruwu
3. Hadirat Syukur Waruwu 3. Heton Pasrah Hulu
4. Lilin Waruwu 4. Perlindungan Waruwu
5. Pebrianus Gulo 5. Riskin Apran Waruwu
6. Anjelita Gulo
Kelompok 5:
1. Damai S. Waruwu
2. Fitori Waruwu
3. Juni Kalvin Gulo
4. Mei Suci Triani Gulo
5. Rebeca Gloriana Hulu
26
Pada tahap kegiatan ini saya mejelaskan materi mengenai
Sistem Ekskresi Pada Manusia yang disertai dengan media
gambar agar siswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan. Setelah menyampaikan materi, kemudian diberi
kesempatan kepada para kelompok untuk membaca dan
mempelajari pelajaran. Siswa berdiskusi membahas masalah
yang terdapat dalam wacana. Saat siswa berdiskusi dalam
kelompoknya masing-masing siwa serius dan bertanggungjawab,
terlihat siswa saling memberikan masukan dan penjelasana
kepada teman kelompoknya. Selama diskusi tak jarang juga ada
meribut dan cuek, untuk mengatasinya guru mendampingi. Pada
saat diskusi ini berlangsung saya tetap mengarahkan siswa dalam
kelompok.
Setelah siswa selesai membaca materi dan mempelajari
isinya, guru meminta siswa untuk menutup bukunya, kemudian
saya mempersilakan siswa berdiri sambil bernyanyi siswa guru
mengambil tongkat yang telah disiapkan sebelumnya dan
memberikannya kepada salah satu siswa dan secara bergulir
kesiswa lainnya. Peserta didik yang menerima tongkat pada saat
lagu berakhir maka wajib menjawab pertanyaan yang diberikan
guru. Saat pelaksanaan penerapan talking stick dengan kuis yang
diiring dengan bernyanyi siswa sangat ceria, senang dan
semangat. Output dari tahapan kegiatan ini adalah foto
dokumentasi.
d. Melakukan observasi dan menilai keaktifan peserta didik selama
proses pembelajaran, dan menyimpulkan.
Sambil siswa berdiskusi saya memperhatikan setiap siswa
dalam setiap kelompok, ada yang aktif menjelaskan kepada
temannya. Pada akhir kegiatan guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan secara bersama-sama mengenai materi yang telah
dipelajari.
27
6. Pelaksanaan Posttest (Evaluasi akhir)
Untuk melihat sejauh mana peserta didik memahami materi yang telah
dipelajari, saya melakukan evaluasi terhadap peserta didik dengan
melakukan post tes. Kegiatan ini saya lakukan pada tanggal 18 Maret
2020.
a. Membagikan soal posttest kepada peserta didik.
Pada tahap kegiatan ini, saya memberikan soal-soal
evaluasi akhir kepada peseta didik, peserta didik menerima dan
mengerjakannya dengan aman dan tertib. Output kegiatan ini
adalah dokumentasi foto (terdapat pada lampiran)
b. Mengarahkan peserta didik untuk menjawab soal secara mandiri.
Saya mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan
jujur. Setelah selesai dikerjakan, saya mengumpulkan lembar
jawaban siswa untuk diperiksa. Output dari tahap kegiatan ini
adalah lembar jawaban siswa (terlampir)
c. Memeriksa lembar jawaban peserta didik
Saya mengoreksi lembar jawaban siswa secara satu
persatu, lembar jawaban yang sudah dikoreksi memiliki nilai dan
selanjutnya mengisi kedalam daftar nilai. Dari hasil nilai siswa
rata-rata mendapat nilai yang baik. Output dari tahapan kegiatan
ini adalah daftar nilai siswa (terdapat pada lampiran).
28
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi
Selain faktor pendukung yang baik, penulis juga mengalami kendala
dalam beberapa hal, diantaranya:
1. Adanya anggapan peserta didik bahwa belajar IPA membosankan.
2. Sarana pembelajaran IPA yang belum memadai.
3. Partisipasi aktif peserta didik masih kurang sehingga perlu terus
untuk memotivasi
4. Waktu yang tidak mencukupi untuk mencapai tujuan aktualisasi
secara maksimal karena adanya pelaksanaan Ujian Penilaian
Tengah Semester.
5. Hal-hal tak diduga lainnya yang mungkin menghambat
pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Seperti, Libur mendadak akibat
pandemi Virus Corona atau Covid-19.
29
BAB IV
ANALISA REALISASI AKTUALISASI
Melaksanakan konsultasi
Kegiatan 1
kepada Kepala Sekolah
Waktu Pelaksanaan 24 s/d 26 Februari 2020
Foto, Catatan Saran,
Output/Bukti Kegiatan
Dokumentasi Lembar Peretujuan
Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pertama : Mendiskusikan tentang rancangan aktualisasi
Menyampaikan rencana rancangan aktualisasi kepada kepala
sekolah dan mendiskusikan rencana kegiatan yang akan saya
lakukan dan evaluasi ini berorientasi pada mutu atau hasil yang
harus dicapai dengan kepala sekolah mengarahkan kami untuk
melaksanakan aktualisasi (Etika Publik dan Nasionalisme).
Kegiatan konsultasi dengan atasan dapat terlaksana dengan baik
dengan turut menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Jika dikaitkan
dengan nilai-nilai dasar ASN maka yang terpaut dengan kegiatan
konsultasi ini adalah nilai hormat dan sopan (etika) dan nilai
kejelasan dan tanggung jawab (akuntabilitas) yang
diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan sehingga konsultasi dapat
berjalan dengan baik, memperoleh izin dan dukungan dari atasan.
Analisis Dampak :
Jika tahapan ini tidak saya lakukan, maka tidak adanya arahan lebih
lanjut dari kepala sekolah mengenai aktualisasi yang akan saya
laksanakan dan tidak terlaksananya nilai dasar PNS etika publik,
nasionalisme dan komitmen mutu.
Jika konsultasi dengan atasan (kepala sekolah) tidak terlaksana
maka kegiatan aktualisasi tidak mendapat perizinan dan tidak
adanya dukungan dari pihak sekolah.
Jika konsultasi dengan atasan tidak diaktualisasikan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka dapat memungkinkan
konsultasi tidak berjalan dengan baik.
Tanpa etika yang hormat dan sopan ketika bersikap, berperilaku,
saat menghadapi atasan maka bisa saja konsultasi tidak berjalan
dengan kondusif karena ada sikap/perilaku yang tidak disenangi
oleh atasan dan akan berimbas pada tidak diberikannya izin
30
aktualisasi sekaligus tidak adanya dukungan dari pihak sekolah.
Selain etika hormat dan sopan perlu pula kejelasan ketika
berkonsultasi dengan atasan, karena tanpa nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan, maka apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan tidak tersampaikan dengan baik sehingga akan
menimbulkan kebingungan pada atasan untuk menilai target yang
ingin dicapai.
Nilai akuntabilitas lainnya yang tidak kalah penting dalam kegiatan
ini adalah bertanggung jawab, jika tidak ada rasa tanggung jawab
dalam mencatat dan memahami kritik/ saran / masukan dari atasan
maka dalam menjalankan aktualisasi bisa saja tidak sesuai
keinginan dan arahan dari atasan.
2. Tahap Kedua : Membuat konsep pelaksanaan aktualisasi
Menyusun konsep pelaksanaan aktualisasi dengan benar dan
penuh tanggungjawab (Akuntabilitas), serta mengonsep suatu
kegiatan yang akan dilakukan secara efektif dan efesien sesuasi
arahan atau petunjuk kepala sekolah (Komitmen Mutu).
Analisis Dampak:
Jika dalam membuat konsep pelaksanaan aktualisasi ini saya
melakukannya tidak menggunakan nilai-nilai tanggungjawab, maka
akan ada Kesalahan prosedur dalam pelaksanaan tahapan-tahapan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Tahap Ketiga : Melaksanakan konsultasi untuk mendapat
persetujuan kegiatan.
Membicarakan dengan kepala sekolah tentang konsep kegiatan
aktualisasi yang telah saya susun dengan sopan dan santun (Etika
Publik) dan memberikan kejelasan atas rancangan aktualisasi yang
akan dilaksanakan, dan bebagai bentuk keterbukaan dan dukungan
dari sekolah, beliau juga menyampaikan akan memberikan bantuan
dan akan memfasilitasi terkait kegiatan ini (Akuntabilitas).
Analisis Dampak :
Jika dalam menyampaikan dan menjelaskan konsep pelakasanaan
aktualisasi ini kepada kepala sekolah tidak sopan dan bertele-tele,
maka konsep yang saya buat akan sulit dimengerti oleh kepela
sekolah bisa mengakibatkan tidak menyetujui rencana konsep
kegiatan aktualisasi serta kurang mendapat perhatian untuk
mendapat bantuan atau fasilitas dari sekolah.
31
b) Analisis Aktualisasi Kegiatan Kedua
Analisis Dampak :
Jika saya menentukan KI, KD, indikator dan tujuan pembelajaran
tidak menyertainya dengan nilai-nilai komitmen mutu, maka
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan tidak terarah sehingga
hasil yang diharapkan tidak tercapai.
32
membuat RPP, banyak komponen-komponen yang harus
dijabarkan termasuk menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, Indikator, dan tujuan pembelajaran (Akuntabilitas), dan
dalam penyusunan RPP ini saya harus menggunakan bahasa yang
baik dan benar (Nasionalisme), serta sesuai dengan KI, KD yang
telah ditetapkan (Komitmen Mutu).
Analisis Dampak:
Jika dalam menyusun RPP tidak mengunakan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, dan komintmen mutu, maka saat
pelaksanaan pembelajaran tidak akan terlakasana dengan baik dan
terarah. Dimana dalam dalam penyusunan rencana pembelajaran
harus mempertimbangkan keanekaragama kemampuan siswa
dalam menerima materi ajar serta daya dukung pembelajaran
lainnya sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapakan tercapai
dengan hasil yang baik. Jika tanpa nilai tanggung jawab dalam
menyiapkan perangkat pembelajaran maka tidak akan tersedia
rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) sehingga pembelajaran
tidak akan terarah dengan baik sesuai apa yang diharapkan.
33
guru senior biasanya sudah dipenuhi oleh pengalaman mengajar
dan mendidik, apalagi trik-trik dalam mengajar biasanya sudah
mereka miliki dan biasanya punya ide-ide brilian untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif dn menarik.
34
3. Tahap Ketiga : Membuat lembar observasi penilaian keaktifan
peserta didik dalam belajar.
Membuat lembar observasi untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
(Komitmen Mutu)
Analisis Dampak:
Jika tahap kegiatan ini tidak disertaai dengan nilai-nilai komitmen
mutu, maka tidak ada alat ukur penilain keaktifan peserta didik,
diman Lembar observasi dibuat sebagai alat ukur untuk menilai
sejauh mana antusias atau keaktifan setiap siswa dalam
pembelajaran, karena dengan aktifnya siswa bertanya, menjawab
pertanyaan, memberikan tanggapan dalam proses pembelajaran
berlangsung diharapkan hasil belajar siswa pun semakin meningkat
35
3. Tahap Ketiga : Memeriksa lembar jawaban peserta didik.
Dalam memerikasa lembar jawaban peserta didik, saya harus
konsisten dan dalam pengisian nilai dilakukan dengan jujur dan adil
( Akuntabilitas, Anti Korupsi).
Analisis Dampak :
Jika tahap kegiatan ini tidak disertai dengan nilai-nilai akuntabilitas
dan anti korupsi, maka akan membuat siswa merasa dirugikan. Jadi
harus mengoreksi lembar jawaban peserta secara satu persatu,
lembar jawaban yang sudah dikoreksi memiliki nilai.
36
(komitmen mutu). Melaksanakan proses pembelajaran dengan
disiplin waktu (anti korupsi)
Analisis Dampak :
Kegiatan melaksanakan pembelajaran di kelas dapat terlaksana
dengan baik dengan turut menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
bertanggung jawab (akuntabilitas), professional (etika), efektif
dan efisien (komitmen mutu) dan disiplin (anti korupsi) yang
diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan sehingga dapat terlaksana
proses pembelajaran yang baik di kelas. Disaat guru menyajikan
informasi, secara bersamaan peserta didik memperhatikan dan
mendengarkan guru. Setelah guru menyajikan informasi, peserta
didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan menanggapi apa
yang telah disampaikan oleh guru.
Jika tahap ini tidak dilakukan, maka akan membuat siswa kurang
fokus dan termotivasi dalam mengikuti materi pelajaran yang akan
disampaikan oleh guru.
Guru juga mengupayakan efektif dan efisien dalam mengajar, sebab
tanpa mengaktualisasikan nilai efektif (tidak ada modifikasi atau
praktek dalam pembelajaran) dan tanpa nilai efisien (tidak ada upaya
memaksimalkan waktu) sehingga belajar dapat menjadi hal yang
membosankan dan bahkan bisa saja berimbas pada menurunnya
motivasi belajar siswa.
Terakhir ialah disiplin, tanpa mengaktualisasikan nilai disiplin pada
kegiatan pembelajaran, misalnya jika tidak disiplin terhadap waktu
maka kegiatan akan terbengkalai karena jam mengajar tidak tepat
waktu atau tidak besesuaian dengan jadwal.
37
mewujudkan misi SMP Negeri 1 Moro’o yaitu meningkatkan Mutu
Pelayanan Pendidikan yang kreaktif dan Inovatif serta mewujudkan
nilai-nilai organisasi yakni kreaktif, Inovatif dan bertanggungjawab.
38
menyontek jawaban temannya. Selanjutnya setelah ujian selesai
semua lembar jawaban dikumpulkan dan dilanjutkkan pada tahap
pemeriksaaan.
3. Tahap Ketiga : Memeriksa lembar jawaban peserta didik.
Dalam memerikasa lembar jawaban peserta didik, saya harus
konsisten dan dalam pengisian nilai dilakukan dengan jujur dan adil
( Akuntabilitas, Anti Korupsi).
Analisis Dampak :
Jika kegiatan menganalisis data evaluasi tidak dilakukan, maka kita
tidak dapat mengukur kemampuan siswa jika belajar menggunakan
pendekatan pembelajaran talking stick. Guru tidak mampu
mengetahui kelemahan model pembelajaran yang diterapkan.
Sehingga guru pun tidak dapat mengetahui sampai sejauh mana
target telah tercapai.
39
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi) serta mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara professional sebagai pelayan publik, abdi negara dan aparatur
Negara.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu
yang muncul pada satuan kerja penulis, yaitu SMP Negeri 1 Moro’o.
Adapun isu-isu yang terpilih dari analisis AKPK dan USG ditemukan di
SMP Negeri 1 Moro’o kurangnya penerapan pembelajaran aktif pada
pelajaran IPA. Solusi yang diberikan adalah dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick. Sehingga gagasan dalam isu yang
diangkat adalah Optimalisasi Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Pelajaran
IPA di SMP Negeri 1 Moro’o. Berdasarkan habituasi yang telah
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Moro’o, maka dapat disimpulkan:
1. Keenam kegiatan aktualisasi sudah terealisasi dengan baik sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN.
2. Dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick, aktivitas
belajar serta hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPA
meningkat.
B. Saran
1. Seluruh majelis guru dan TU dapat menerapkan nilai – nilai dasar
ANS dengan baik
2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Talking Stick untuk
inovasi dalam pembelajaran dan untuk meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar peserta didik.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
Lampiran 1.
A. Kompetensi Inti
• KI 1 dan KI 2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
• KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan
spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
• KI 4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
43
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan
dapat:
• Menganalisis Struktur dan fungsi sistem ekskresi
• Menganalisis gangguan pada sistem ekskresi
• Menganalisis upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
• Membuat karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem ekskresi
• Menyajikan karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem ekskresi
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
• Struktur dan fungsi sistem ekskresi
• Gangguan pada sistem ekskresi
• Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
Fakta:
• Ekskresi membantu menjaga homeostasis dengan
mempertahankan lingkungan dalam tubuh agar tetap stabil dan
bebas dari materi-materi yang membahayakan. Bahan-bahan
hasil metabolisme yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh di
antaranya adalah karbondioksida, kelebihan air, dan urea.
Karbondioksida dihasilkan di antaranya dari proses respirasi
seluler, sedangkan urea adalah zatkimia yang berasal dari hasil
pemecahan protein. Alat-alat ekskresi yang ada pada manusia
adalahk ulit, paru-paru, hati, dan ginjal.
Materi Konsep
• Pengertian ekskresi dan sekresi
• Organ-organ ekskresi pada manusia dan fungsinya antara lain:
o Ginjal
o Kulit
o Paru-paru
o Hati
• Proses pembentukan urine
Materi Prinsip
• Ekskresi adalah proses pengeluaran metabolisme yang sudah
tidak diperlukan lagi bagi tubuh organisme.
• Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat sisa
metabolisme yang berbeda, kecuali air yang dapat
diekskresikan melalui semua alat ekskresi..
Prosedur/deskripsi materi
• Organ Ekskresi Ginjal dan strukturnya
44
2. Materi Pembelajaran Remedial
➢ Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat
melanjutkan kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru
ditantang untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang
belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara
untuk memberikan remidi:
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang
belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang
belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah
tuntas tentang materi yang belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang
belum tuntas.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan/simulasi,
penugasan
3. Model : Talking Stick
F. Media Pembelajaran
❖ Media :
➢ Worksheet atau lembar kerja (siswa)
➢ Lembar penilaian
➢ Perpustakaan sekolah
❖ Alat/Bahan :
➢ Penggaris, spidol, papan tulis
➢ Media Gambar
➢ Tongkat
G. Sumber Belajar
➢ Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
➢ Buku lain yang menunjang
➢ Multimedia interaktif dan Internet
45
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
46
1. Pertemuan Pertama (3 JP x 40 Menit)
Siswa lain dapat membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru, memberikan tongkat
tersebut kepada kelompok lain untuk menerima pertanyaan lain dari guru,
begitulah seterusnya hingga sebagian anggota kelompok mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
47
2. Pertemuan Kedua (2 JP x 40 Menit)
Pemberian Acuan
• Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
• Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 orang siswa dengan
kemampuan heterogen
Menjelaskan materi yang akan dipelajari Gangguan pada Sistem
Ekskresi dan upaya mencegah atau menanggulanginya.
Menyiapkan sebuah tongkat.
Memberikan LKPD Membuat Karya Tulis tentang menjaga kesehatan
sistem ekskresi dan bahan pelajaran kepada setiap kelompok.
Siswa mengerjakan karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem
ekskresi dan saling berdiskusi jika ada hal yang tidak dimengerti.
Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
menyajikan hasil karya tulisnya.
Setelah masing-masing kelompok menyajikan hasil karya tulis, guru
meminta siswa untuk menutup bahan bacaan dan mengumpulkan LKPD.
Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota
kelompok, sambil bernyanyi tongkat bergulir dari peserta didik ke peserta
didik yang lain. Peserta didik yang menerima tongkat harus menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Siswa lain dapat membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru, memberikan tongkat
tersebut kepada kelompok lain untuk menerima pertanyaan lain dari guru,
begitulah seterusnya hingga sebagian anggota kelompok mendapat
bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
48
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap.
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai =
275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku
yang ingin dinilai
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
49
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 1 Moro’o, Guru Mata Pelajaran,
50
Lampiran 2.
Media Pembelajaran
51
52
Lampiran 3.
SOAL PREETEST
IPA Kelas VIII
SMP Negeri 1 Moro’o
Pilihlah salah satu jawaban yang benar A, B, C, D, atau E dan berikan
tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia.
1. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung
protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi…
A. nefron D. kapsul Bowman
B. Glomerulus E. hormon antidiuretika
C. tubulus kontortus
2. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa
metabolisme dalam darah adalah…
A. paru-paru dan jantung D. ginjal dan jantung
B. ginjal dan lambung E. jantung dan lambung
C. ginjal dan paru-paru
3. Selain sebagai alat ekskresi, ginjal pada ikan juga berfungsi sebagai…
A. Osmoregulator D. Opistonefros
B. Mesonefros E. Nefridium
C. Metanefros
4. Alat-alat ekskresi pada ikan adalah, kecuali…
A. Ginjal dan anus D. Kulit dan anus
B. Kulit dan anus E. Pembuluh Malpighi dan kulit
C. Insang dan kulit
5. Sisa metabolisme lemak yang dikeluarkan dari paru-paru berupa …
A. NH3 D. N2 dan O2
B. CH4 E. H2 dan H2O
C. CO2 dan H2O
6. Kelainan yang ditandai dengan tidak terbentknya urine, yang disebabkan
kerusakan pada glomerulus adalah…
A. Albuminuria D. Diabetes Insipidus
B. Anuria E. Nefritis
C. Batu ginjal
7. Fungsi Hormon Antidiuretika (ADH) adalah untuk mengatur…
A. Jumlah urine sedikit
B. Jumlah urine banyak
C. Jumlah urine yang banyak dan sedikit
D. Urine tidak dapat keluar
E. Urine berwarna merah
8. Keadaan dimana glomeruli meradang, ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya sering disebut penyakit…
A. Batu ginjal D. Diabetes melitus
B. Gagal ginjal E. Nefritis
C. Diabetes insipidus
9. Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan
penguraian….
A. Set darah merah D. Protein
B. Set darah putih E. Lemak
C. Set-set epitel
53
10. Glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di….
A. Kapsula Bowman
B. Awal masuk lengkung Henle
C. Ujung akhir tubulus distal
D. Ujung akhir duktus pengumpul
E. Ujung akhir tubulus proksimal
11. Ginjal terdiri atas dua lapisan yaitu..
A. Korteks dan medulla
B. Sumsum ginjal dan medulla
C. Sumsum ginjal dan korteks
D. Badan malpihgi dan korteks
E. Medulla dan badan Malpighi
12. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah..
A. Urea dan uap air
B. Garam dapur dan air
C. Asam amino dan ammonia
D. Karbon dioksida dan uap air
E. Cairan empedu
13. Urutan yang benar mengenai bagian-bagian nefron dalam pembentukan
urine adalah…
A. Tubulus distal- tubulus proksimal-glomerulus-tubulus pengumpul
B. Tubulus proksimal-tubulus distal-glomerulus-tubulus pengumpul
C. Glomerulus-tubulus pengumpul-tubulus proksimal-tubulus distal
D. Glomerulus-tubulus distal-tubulus proksimal-tubulus pengumpul
E. Glomerulus-tubulus proksimal-tubulus distal-tubulus pengumpul
14. Pada hewan reptile sisa metabolisme protein yang dibuang berupa zat….
A. Ureum D. Asam urat
B. Glukosa E. Asam laktat
C. Protein
15. Penyakit diabetes insipidus disebabkan karena ....
A. Kekurangan hormon antidiuretika
B. Kekurangan hormon insulin
C. Terlalu banyak minum air
D. Bagian korteks ginjal mengalami peradangan
E. Alat korteks ginjal mengalami kerusakan
54
Lampiran 4.
SOAL POSTTEST
(EVALUASI AKHIR)
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang benar A, B, C, D, atau E dan berikan
tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia.
55
A. Albuminuria D. Diabetes Insipidus
B. Anuria E. Nefritis
C. Batu ginjal
9. Fungsi Hormon Antidiuretika (ADH) adalah untuk mengatur…
A. Jumlah urine sedikit
B. Jumlah urine banyak
C. Jumlah urine yang banyak dan sedikit
D. Urine tidak dapat keluar
E. Urine berwarna merah
10. Keadaan dimana glomeruli meradang, ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya sering disebut penyakit…
A. Batu ginjal D. Diabetes melitus
B. Gagal ginjal E. Nefritis
C. Diabetes insipidus
11. Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan
penguraian….
A. Set darah merah D. Protein
B. Set darah putih E. Lemak
C. Set-set epitel
12. Glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di….
A. Kapsula Bowman
B. Awal masuk lengkung Henle
C. Ujung akhir tubulus distal
D. Ujung akhir duktus pengumpul
E. Ujung akhir tubulus proksimal
13. Ginjal terdiri atas dua lapisan yaitu..
A. Korteks dan medulla
B. Sumsum ginjal dan medulla
C. Sumsum ginjal dan korteks
D. Badan malpihgi dan korteks
E. Medulla dan badan Malpighi
14. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa
metabolisme dalam darah adalah…
A. paru-paru dan jantung D. ginjal dan jantung
B. ginjal dan lambung E. jantung dan lambung
C. ginjal dan paru-paru
15. Selain sebagai alat ekskresi, ginjal pada ikan juga berfungsi sebagai…
A. Osmoregulator D. Opistonefros
B. Mesonefros E. Nefridium
C. Metanefros
B. Essay
56
Lampiran 5.
Kunci Jawaban Preetest
(Test Awal)
1. Jawaban : D
Penyelesaian : bersamaan dengan proses penyaringan yang terjadi di dalam
Kapsul Bowman terjadi pula pengikatan sel – sel darah, keping – keping
darah, atau protein yang terdapat pada plasma darah agar tidak ikut
tersaring dan tetap inggal di dalam darah. Tetapi apabila terjadi kegagalan
proses filtrasi oleh ginjal terutama albumin mengakibatkan protein
terkandung dalam urine.
2. Jawaban : C
Penyelesaian : ginjal dan paru – paru berfungsi mengekresi sisa – sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya ammonia, urea, dan
asam urat dari dalam darah.
3. Jawaban : A
Penyelesaian: Ginjal juga berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu organ yang
memelihara keseimbangan garam cairan tubuh suatu organism
(osmoregulasi).
4. Jawaban : E
Penyelesaian: Yang termasuk system ekskresi pada ikan adalah ginjal,
insang, kulit dan anus. Sedangkan lapisan Malpigi merupakan alat ekskresi
pada serangga.
5. Jawaban : C
Penyelesaian: paru – paru mengekresi sisa – sisa proses pembakaran zat –
zat makanan yang merupakan karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap
air).
6. Jawaban : B
Penyelesaian : Anuria merupakan kelainan yang ditandai dengan tidak
terbentuknya urine. Yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus
sehingga ginjal tidak mampu memfiltrasi darah. Akibatnya, tidak ada urine
yang dihasilkan.
7. Jawaban : C
Penyelesaian : Banyak sedikitnya urine yang dihasilkan oleh ginjal diatur
oleh hormone antidiuretik (ADH).
8. Jawaban : E
Penyelesaian : Nefritis adalah suatu radang pada glomeruli yang disebabkan
oleh infeksi bakteri.
9. Jawaban: A
Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan penguraian
sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Hemin, hasil perombakan
hemoglobin digunakan sebagai pembentuk zat warna empedu atau bilirubin.
10. Jawaban: E
Tubulus kontortus proksimal merupakan tempat terjadinya reabsorpsi
(penyerapan kembali) zat-zat yang masih berguna, seperti air, asam amino,
dan glukosa. Penyerapan glukosa terjadi sampai ujung akhir tubulus
kontortus proksimal.
11. Jawaban : A
Ginjal terdiri atas korteks (luar/terang) dan medulla (dalam/gelap)
12. Jawaban : D
Lihat pembahasan no. 5
57
13. Jawaban: E
Urutan yang benar adalah glomerulus – tubulus proksimal – tubulus distal –
tubulus pengumpul – pelvis renalis – ureter – kantung kemih – uretra –
lingkungan.
14. Jawaban: D
Reptile mensekresikan senyawa nitrogen berupa asam urat. Asam urat
sangat efisien dalam penggunaan air. Asam urat berwarna putih dapat
diamati pada feses cicak, ada bagian yang berwarna putih.
15. Jawaban : A
Hormon antidiuretic (ADH) berfungsi dalam penyerapan air pada tubulus
distal. Jika ADH sedikit maka sedikit pula air yang dapat diserap sehingga
urine yang dikeluarkan menjadi berlebih (polyuria/diabetes insipidus).
58
Lampiran 6.
1. Jawaban : D
Urine normal tidak megandung protein. Jika setelah uji urine ternyata ada
protein itu artinya terjadi kerusakan pada proses filtrasi pada glomerulus.
2. Jawaban: C
Bilirubin merupakan hasil perombakan sel darah merah dalam hati. Zat
tersebut sudah tidak terpakai lagi pada metabolisme sel. Bilirubin disimpan
dalam kantung empedu dan dipakai untuk emulsi lemak dan dibuang melalui
feses dan urine.
3. Jawaban : A
Reabsorbsi glukosa yang gagal pada tubulus proksimal akan mengakibatkan
urine mengandung glukosa (kencing manis), penyakit ini disebut diabetes
mellitus.
4. Jawaban : D
Hati sebagai organ ekskresi karena mengeksresikan bilirubin dan biliverdin
hasil perombakan sel darah merah yang disimpan dalam kantong empedu.
5. Jawaban : B
Pembahasan : b adalah ureter . a adalah ginjal. C adalah kandung kemih.
d adalah uretra.
6. Jawaban : A
Hormon antidiuretic (ADH) berfungsi dalam penyerapan air pada tubulus
distal. Jika ADH sedikit maka sedikit pula air yang dapat diserap sehingga
urine yang dikeluarkan menjadi berlebih (polyuria/diabetes insipidus).
7. Jawaban : D
Penyelesaian: paru – paru mengekresi sisa – sisa proses pembakaran zat –
zat makanan yang merupakan karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap
air).
8. Jawaban : B
Penyelesaian : Anuria merupakan kelainan yang ditandai dengan tidak
terbentuknya urine. Yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus
sehingga ginjal tidak mampu memfiltrasi darah. Akibatnya, tidak ada urine
yang dihasilkan.
9. Jawaban : C
Penyelesaian : Banyak sedikitnya urine yang dihasilkan oleh ginjal diatur
oleh hormone antidiuretik (ADH).
10. Jawaban : E
Penyelesaian : Nefritis adalah suatu radang pada glomeruli yang disebabkan
oleh infeksi bakteri.
11. Jawaban: A
Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan penguraian
sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Hemin, hasil perombakan
hemoglobin digunakan sebagai pembentuk zat warna empedu atau bilirubin.
12. Jawaban: E
Tubulus kontortus proksimal merupakan tempat terjadinya reabsorpsi
(penyerapan kembali) zat-zat yang masih berguna, seperti air, asam amino,
dan glukosa. Penyerapan glukosa terjadi sampai ujung akhir tubulus
kontortus proksimal.
59
13. Jawaban : A
Ginjal terdiri atas korteks (luar/terang) dan medulla (dalam/gelap)
14. Jawaban : C
Penyelesaian : ginjal dan paru – paru berfungsi mengekresi sisa – sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya ammonia, urea, dan
asam urat dari dalam darah.
15. Jawaban : A
Penyelesaian: Ginjal juga berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu organ yang
memelihara keseimbangan garam cairan tubuh suatu organism
(osmoregulasi)
16. Reabsorbsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuh yang terjadi di tubulus kontortus proksimal. Bahan dari proses ini
adalah urine primer
17. Yaitu:
1). Bronchitis, adalah peradangan pada cabang batang tenggorokan
(bronkus).
2). Pleuritis, adalah peradangan pada selaput pembukus paru-paru.
3). TBC
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycrobacterium tuberculosis.
Tanda-tanda penyakit ini adalah adanya bintil-bintil pada alveolus. Cara
pengobatan penyakit ini adalah dengan terapi menggunakan vaksin BCG.
4). Asma
Penyebab penyakit asma adalah alergi terhadap rambut, bulu, debu atau
tekanan psikologis. Tanda-tanda penyakit ini adalah saluran pernapasan
tersumbat sehingga penderita mengalami sesak nafas.
5). Pneumonia
Penyebab penyakit ini adalah bakteri, virus, dan jamur. Tanda-tanda
orang yang terkena penyakit ini dinding alveolusnya robek sehingga
mengurangi daerah pertukaran gas
18. Psoriasis disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan pada kulit kepala, sikut,
punggung, dan lutut. Jika terkena penyakit ini harus rutin melakukan
pengobatan.
60
Lampiran 7.
Daftar Nilai Siswa
Nilai Nilai
No Nama Siswa
Pree-test Post-test
1 ALDIN EBID WARUWU 46,7 71,0
2 ALWIJAR WARUWU 53,3 81,0
3 BUNGA MELATI WARUWU 60,0 81,0
4 CHRIS JORDAN GULO 33,3 85,7
5 CAHYANI GULO 73,3 95,3
6 DAMAI S. WARUWU 60,0 71,0
7 DORIKUS WARUWU 40,0 66,3
8 ELETARIANI WARUWU 53,3 85,3
9 FERONIKA HULU 73,3 95,3
10 FIFI RIANG WARURU 46,7 80,0
11 FITORI WARUWU 80,0 95,3
12 FEBRIAN DESPARMAN WARUWU 73,3 85,7
13 HERLILIS WARUWU 40,0 85,3
14 HADIRAT SYUKUR WARUWU 53,3 75,0
15 HETON PASRAH HULU 33,3 70,3
16 JUNI KALVIN GULO 40,0 56,3
17 JEPRIANTI NDRAHA 53,3 65,7
18 LILIN WARUWU 46,7 65,3
19 MEI SUCI TRIANI GULO 40,0 75,0
20 AJELITA GULO 66,7 85,0
21 MEI DAMAI WARUWU 53,3 60,7
22 MUSTIKA CERAH GULO 60,0 90,3
23 PENDIANUS GULO 66,7 95,3
24 PEBRIANUS WARUWU 46,7 65,3
25 PERLINDUNGAN WARUWU 40,0 75,0
26 REBECA GLORIANA HULU 46,7 65,3
27 RICKY HENDRA WARUWU 40,0 75,0
28 RISKIN APRAN WARUWU 46,7 65,3
61
Lampiran 8.
DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI
62
Gambar 3 : Membuat RPP dan Media Pembelajaran
63
Gambar 5 : Konsultasi dengan Teman Sejawat
64
Gambar 7.a : Mengarahkan siswa dalam kelompok diskusi
65
Gambar 8 : Menjelaskan materi dengan mengunakan media gambar
66
Gambar 10.a : Siswa Menjawab Pertanyaan (Model talking stick)
67
Gambar 11 : Pelaksanaan Posttest (Evaluasi Akhir)
68
Lembar Obeservasi
69
70
Lembar Jawaban Siswa (Preetest dan Posttest)
71
72
73
74
75
76
77
78
79
BIAODATA PENULIS
80