Anda di halaman 1dari 90

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA


MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
PADA PELAJARAN IPA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MORO’O

DISUSUN OLEH :

NOTAFARIUS GULO, S.Pd


NDH: A.4.1.9

PESERTA PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWA NEGERI SIPIL GOLONGAN III
ANGKATAN IV

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKIT TINGGI TAHUN 2020
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKIT TINGGI
Jl. Raya Bukit Tinggi – Payakumbuh Km. 14 Baso – 26192 Telp. (0752) 28240

LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA


MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
PADA PELAJARAN IPA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MORO’O

DISUSUN OLEH :

NOTAFARIUS GULO, S.Pd


Kelas/Nomor Absensi : A.4.1.9

TIM PEMBIMBING
Coach, Mentor,

(SHOHIBUL AZMI RIVA’I, SE., M.Si) (HAOGOLI WARUWU, S.Pd)


NIP. 19751013200801 1 001 NIP. 19840404 201001 1 040

Draft Ini Telah Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mengikuti
Seminar Aktualisasi Tanggal 05 Mei 2020

Disahkan oleh :
Plt. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional,
Pelaksana, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Anggota DPRD dan Lurah

( DEFRIMEN, M.Si )
NIP. 197409022008011001
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKIT TINGGI
Jl. Raya Bukit Tinggi – Payakumbuh Km. 14 Baso – 26192 Telp. (0752) 28240

LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA


MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
PADA PELAJARAN IPA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MORO’O

DISUSUN OLEH :

NOTAFARIUS GULO, S.Pd


Kelas/Nomor Absensi : A.4.1.9

Coach, Evaluator,

(SHOHIBUL AZMI RIVA’I, SE., M.Si) (Drs. H. SUKRIADI SAWAI, M.Si)


NIP. 19751013200801 1 001 NIP. 196009301987031001

Laporan Aktualisasi ini telah dipertahankan didepan penguji


Tanggal 05 Mei 2020 Dan dinyatakan LAYAK TERBIT

Diketahui Oleh :
Plt. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional,
Pelaksana, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Anggota DPRD dan Lurah

( DEFRIMEN, M.Si )
NIP. 197409022008011001

Disahkan Oleh :
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bukit Tinggi

(Drs. H. SUKRIADI SAWAI, M.Si)


NIP. 196009301987031001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebaikan dan
kasih karuniaNya sehingga penulis telah melaksanakan habituasi dan aktualisasi
serta dapat menyusun Laporan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil di unit kerja SMP Negeri 1 Moro’o. Laporan Aktualisasi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Angkatan IV tahun 2020 yang dilaksanakan di Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bukit Tinggi.

Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari didukung dan


dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada bapak Drs. H. Sukriadi Sawai, M.Si selaku Kepala PPSDM
Regional Bukit Tinggi, kepada bapak Defrimen, M.Si dan segenap panitia
LATSAR, kepada bapak Shohibul Azmi Riva’i, M.Si selaku pembimbing (coach)
yang telah bersedia memberikan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis
untuk menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Bapak Haogoli Waruwu, S.Pd
selaku Kepala SMP Negeri 1 Moro’o sekaligus mentor yang akan memberikan
masukkan di sepanjang pelaksanaan kegiatan habituasi dan aktualisasi ini.
Kepada seluruh Widyaiswara yang telah membagikan materi ANEKA yang
menjadi landasan dasar penulisan rancangan ini dan kepada keluarga dan
teman-teman peserta Latsar angkatan IV untuk setiap doa dan dukungannya
kepada saya.
Laporan aktualisasi ini tentunya tidak lepas dari segala kekurangan dan
kelemahan, untuk itu segala kritikan dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan laporan aktualisasi ini sangat diharapkan. Semoga laporan
aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi peserta agar tetap mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dalam menjalankan tugas profesi di UPTD SMP Negeri 1 Moro’o
Kecamatan Moro’o Kabupaten Nias Barat.

Bukittinggi, Mei 2020


Penulis,

NOTAFARIUS GULO, S.Pd


NDH : A.4.1.9

i
DESKRIPSI SINGKAT

Tujuan pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah untuk


membentuk pribadi Aparatur Sipil Negara yang berkompeten dan unggul
berdasarkan nilai-nilai dasar ASN tentang nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai
pelayan publik, abdi negara dan aparatur Negara.
Kegiatan aktualisasi dalam habituasi ini mengacu pada gabungan
dari 8 nilai yang telah dipelajari dalam latsar on campus, yaitu :
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi,
whole of government, manajemen ASN dan pelayanan publik. Seluruh
nilai-nilai dasar tersebut harus diimplementasikan dalam bentuk konkrit.
Hal tersebut dilakukan dengan mengidentifikasi satu masalah pokok dari
banyak masalah yang terjadi ditempat kerja dan mencari pemecahannya
sebagai wujud aktualisasi. Fokus pelaksanaan kegiatan ini berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsi guru berkaitan dengan tugas pokok guru
pada isu situasi problematik yang terjadi di satuan kerja.
Dari core issue yang terpilih berdasarkan analisis USG yaitu,
Kurangnya penerapan pembelajaran aktif pada pelajaran IPA di SMP
Negeri 1 Moro’o yang menyebabkan ketidak aktifan siswa pada proses
pembelajarannya dan hasil belajar peserta didik pun ikut rendah, maka
dari itu, penulis menetapkan suatu gagasan bahwa penerapan model
pembelajaran yang aktif adalah salah satu solusinya. Adapun model
pembelajaran aktif yang akan diterapkan adalah Model Pembelajaran
Talking Stick. Apabila peserta didik aktif dalam proses pembelajaran maka
diyakini hasil belajarnya pun ikut meningkat.
Dari hasil analisis realisasi aktualisasi bahwa dengan penerapan
model pembelajaran Talking Stick rata-rata siswa ikut terlibat aktif dalam
pembelajarannya dan berdasarkan evaluasi akhir terlihat bahwa hasil
belajar siswa pun ikut meningkat.

Kata Kuci : Nilai-nilai Dasar ASN, Keaktifan, Hasil Belajar, Model


Pembelajaran Aktif, Talking Stick.

ii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DESKRIPSI SINGKAT ………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Identifikasi Isu ………...................................................... 2
C. Perumusan dan Penetapan Isu ......................................... 4
D. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output …….… 5
BAB II. DESKRIPSI LOKUS ……………………………………………… 12
A. Deskripsi Umum.................................................................. 12
1). Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Instansi ............... 12
2). Sumber Daya…………................................................... 13
3). Visi dan Misi................................................................... 16
4). Tugas Pokok dan Fungsi ………………………………… 16
5). Struktur Organisasi …………………………………. 19
B. Deskripsi Khusus ...................................................... 20
1). Program Kegiatan Saat ini……………………………….. 20
2). Role Model ……………………………………. 20
BAB III. REALISASI AKTUALISASI ……..................................... 21
A. Realisasi Kegiatan dan Output.......................................... 21
B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi ........................... 28
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi ......................... 29
BAB IV. ANALISIS ……..................................…………………………... 30
A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi
Mata Pelatihan .................................................................. 30
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi ......................................................................... 39
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai
Organisasi ......................................................................... 39
BAB V. PENUTUP ………..............................................….................... 41
A. Kesimpulan …………………………………………….…….. 41
B. Saran ………………………………………………………….. 41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru
untuk membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan
kreativitas berfikirnya. Tujuan utama kegiatan pembelajaran adalah
membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi diri sendiri. Siswa
diharapkan termotivasi, aktif dan senang melakukan kegiatan belajar
secara menarik dan bermakna. Hal ini berarti, model, metode serta
media pembelajaran sangat penting dalam kaitannya dengan
keaktifan dalam pembelajaran serta untuk meningkatkan hasil belajar
untuk waktu selanjutnya.
Keaktifan dalam pembelajaran itu penting, karena merupakan
salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan
siswa. Belajar adalah berbuat, oleh karena itu tidak ada belajar tanpa
aktifitas. Pengalaman akan diperoleh apabila siswa aktif berinteraksi.
Kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dapat membiasakan
pemikiran siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dalam kegiatan belajar
mengajar guru dapat dikatakan berhasil apabila guru mampu
melibatkan sebagian besar siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran baik dalam pengetahuan,keterampilan,serta sikap.
Dilihat dari segi hasilnya guru dapat dikatakan berhasil apabila
pembelajaran yang diberikan mampu membawa perubahan cara
belajar yang lebih baik pada siswa.
Proses pembelajaran yang berlangsung umumnya masih
menggunakan metode ceramah, dimana guru menerangkan materi
dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat saja, sehingga
keaktifan dalam pembelajaran tidak ada. Penggunaan metode atau

1
model pembelajaran oleh seorang guru sangat berpengaruh dalam
keaktifan belajar siswa. Seorang guru dapat menggunakan berbagai
metode ataupun model mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran,
dimana metode atau model pembelajaran yang dipakai dapat menarik
perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, apabila proses
pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang menarik, maka
mengakibatkan siswa tidak terlibat sama sekali saat proses belajar
mengajar berlangsung. Akibatnya, banyak siswa yang terlihat malas
saat pembelajaran tersebut, sehingga saat adanya evaluasi, siswa
kurang percaya diri dalam mengerjakan soal-soal evaluasi dan hasil
belajar kurang memuaskan.
Berdasarkan pengamatan awal di SMP Negeri 1 Moro’o mengenai
pembelajaran IPA ditemukan keragaman masalah yang bervariasi,
salah satu diantaranya yaitu proses pembelajaran berlangsung hanya
sebatas guru menerangkan dan siswa mendengarkan dan kemudian
mencatat pelajaran yang diberikan. Pada kenyataannya banyak siswa
terlihat malas, tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
berlangsung dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Untuk
membangkitkan motivasi dan meningkatkan keaktifan belajar siswa
serta memperbaiki hasil belajar siswa yang rendah, maka harus
menerapkan model pembelajaran yang tepat dan menarik.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat rancangan
aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Keaktifan Dan Hasil Belajar
Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Pada
Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 1 Moro’o”.

B. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan penjabaran pada latarbelakang sebelumnya, penulis
menemui permasalahan yang menjadi sorotan adalah Rendahnya

2
Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas VIII SMP
Negeri 1 Moro’o.
Perumusan isu di atas berdasarakan terpenuhinya kriteria kualitas
isu melalui pendekatan AKPK, yaitu:
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematika : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan : masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya

1. Alasan Pemilihan Isu


Penulis mengangkat isu “Rendahnya Hasil Belajar dan Keaktifan
Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 1 Moro’o”
dengan alasan bahwa:
1. Penerapan Pembelajaran aktif untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran belum optimal
2. Dari evaluasi hasil belajar siswa pada pelajaran IPA Kelas VIII
SMP Negeri 1 Moro’o rata-rata sangat rendah
3. Sulitnya siswa memahami materi pelajaran karena kurang
perpartisipasi aktif dalam proses pembelajarannya

2. Dampak jika isu tidak segera dipecahkan


Apa bila isu ini tidak segera dipecahkan maka dapat berdampak
pada:
1. Dapat menimbulkan rasa bosan dan kurang aktifnya siswa
dalam pelajaran IPA
2. Dapat menyebabkan rendahnya mutu kualitas internal sekolah
3. Dapat menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan

3
4. Dapat menyebabkan tujuan pendidikan dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa tidak dapat diwujudkan
5. Dapat menyebabkan siswa tidak dapat ikut berkompetisi pada
kegiatan OSN
6. Dapat menyebabkan gagalnya siswa memahami soal-soal dan
menghadapi UN

C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU


Untuk membantu menentukan penyebab isu utama yang akan
dibahas, maka digunakan alat bantu penetapan kriteria analisis
kualitas isu dengan alat analisis USG yaitu :
1. Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagaiamana mestinya.

Tabel 1. Analisis Isu Menggunakan USG

Kreteria PE
RIN
NO. Penyeban Isu U S G JLH
GK
(1-5) (1-5) (1-5) AT
Kurangnya penerapan
pembelajaran aktif pada
1. 5 4 4 13 1
pelajaran IPA di SMP Negeri 1
Moro’o
Kurang tersedianya alat
2. peraga atau media 4 3 4 11 3
pembejaran IPA
Kurang optimalnya perhatian
terhadap peserta didik akan
3 4 4 4 12 2
kedisiplinan, kerapian dan
ketertiban

4
Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan alat analisis USG
maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang
perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu “Kurangnya
penerapan pembelajaran aktif pada pelajaran IPA di SMP Negeri 1
Moro’o”.
Setelah adanya Core Issue yang terpilih yaitu “Kurangnya
penerapan pembelajaran aktif pada pelajaran IPA di SMP Negeri 1
Moro’o” yang menyebabkan ketidak aktifan siswa pada proses
pembelajarannya dan hasil belajar peserta didik pun ikut rendah,
maka dari itu, penulis menetapkan suatu gagasan bahwa
penerapan model pembelajaran yang aktif adalah salah satu
solusinya. Apabila peserta didik aktif dalam proses pembelajaran
maka diyakini hasil belajarnya pun ikut naik/meningkat.
Adapun model pembelajaran aktif yang akan diterapkan
adalah Model Pembelajaran Talking Stick. Penulis berharap dan
yakin ada perubahan yang positif setelah dilakukannya kegiatan
“Optimalisasi Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Talking Stick Pada Pelajaran IPA Kelas VIII
SMP Negeri 1 Moro’o”.

D. RANCANGAN KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT


Dalam membuat rancangan aktualisasi ini, saya menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Untuk menjalakan kedudukannya sebagai PNS dalam NKRI,
pegawai ASN berfungsi sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan
Publik, dan Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.Pegawai ASN dilarang menjadi birokrasi

5
dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar
negeri.Namun demikian pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.Kesatuan bagi ASN ini sangat penting mengingat adanya
desentralisasi dan otonomi daereah, sering terjadi adanya isu putra
daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa..
Dalam pembentukan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI
maka pelatihan yang terkait adalah Whole of Goverment, Pelayan
Publik, Manajemen ASN.

6
RENCANA KEGIATAN
Unit : UPTD SMP Negeri 1 Moro’o Kecamatan Moro’o
Isu yang diangkat : Kurangnya Penerapan Pembelajaran Aktif Pada Pelajaran IPA
Gagasan : Optimalisasi Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick
Pada Pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Moro’o

Tabel 2 : Matrix Rencana Aktualisasi


Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melaksanakan 1. Mendiskusikan • Foto o Etika Publik : Menyampaikan maksud Kegiatan ini Integritas, 24-26
konsultasi kepada tentang rancangan • Catatan adn tujuan dengan mengedepankan sejalan dengan dan Februari
Kepala Sekolah aktualisasi saran sopan santun dan menghargai pimpinan Misi SMP Profesionalit 2020
piminan o Nasionalisme : saya konsultasi tentang
Negeri 1 Moro’o as
kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan dengan musyawarah dan nomor 6:
menghormati keputusan pimpinan “Meningkatkan
2. Membuat konsep • Lembar o Akuntabilitas : Membuat dan Mutu Pelayanan
pelaksanaan Konsep menyusun konsep merupakan Pendidikan yang
aktualisasi aktualisasi tanggungjawab yang harus saya kreaktif dan
selesaikan dengan benar Inovatif”
o Komitmen Mutu : saya mengonsep
suatu kegiatan secara efektif dan
efesien

3. Melaksanakan Foto o Etika Publik : saya membicaran

7
Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
konsultasi untuk dokumentasi rancangan kegiatan yang telah saya
mendapat persetujuan Lembar susun untuk mendapat persetujuan
kegiatan persetujuan o Akuntabilitas : Memberikan kejelasan
atas rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan

2 Membuat 1. Menentukan KI, KD, KI, KD, Komitmen Mutu : menentukan KI, KD, Kegiatan ini Kreaktif, 27 s/d 29
Rencana Indikator dan tujuan Indikator dan dan tujuan pembelajaran harus sejalan dengan Inovatif, dan Maret
Pelaksanaan pembelajaran tujuan berorientasi pada mutu Misi SMP tanggungjaw 2020
Pembelajaran pembelajara Negeri 1 Moro’o ab
(RPP) dengan n (file print nomor 6
menggunakan out) “Meningkatkan
model 2. Mencari Bahan materi Komitmen Mutu : kewajiban seorang Mutu Pelayanan
pembelajaran referensi/literatur yang yang akan pendidik dalam memperbanyak Pendidikan yang
talking stick sesuai dengan materi diajarkan (file referensi/literatur untuk meningkatkan kreaktif dan
ajar di print out) kualitas diri Inovatif”
perpustakaan/internet
3. Menyiapkan Rencana RPP (file o Akuntabilitas : saya menyusun RPP
Pelaksanaan print out) dengan jelas dan bertanggungjawab
Pembelajaran (RPP) o Nasionalisme : dalam menyusun
RPP saya menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
o Komitmen Mutu : saya menyiapkan
RPP seuai dengan KI, KD
4. Membuat media Media belajar Anti Korupsi : Membuat media ajar yang
belajar sesuai model sederhana untuk memudahkan peserta
pembelajara didik memahami pelajaran sebagai wujud
n Talking kerja keras seorang guru dalam

8
Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
stick meningkatkan hasil kerjanya
5. Konsultasi dengan Foto Etika Publik : melakukan konsultasi
guru senior (ur. dokumentasi sebagai wadah untuk saling bertukar pikir
Kurikulum) atau teman dan menemukan ide-ide baru
sejawat
3 Membuat soal tes 1. Menyusun butir soal Soal o Akuntabilitas : saya menyusun soal tes Kegiatan ini Tanggungjaw 02 s/d 03
hasil belajar dan penilaian hasil belajar penilaian dengan jelas dan penuh sejalan dengan ab, dan Maret
instrumen peserta didik sesuai hasil belajar tanggungjawab. Misi SMP keteladanan. 2020
penilaian dengan indikator (preetest – o Komitmen Mutu : soal tes yang dibuat Negeri 1 Moro’o
keaktifan peserta pencapaian posttest) harus efektif dan efesien nomor 6
didik kompetensi pada RPP o Anti Korupsi : “Meningkatkan
Mutu Pelayanan
Pendidikan yang
kreaktif dan
2. Membuat kunci Kunci Akuntabilitas : saya membuat kunci
Inovatif”
jawaban dari soal jawaban jawaban sebagai bukti transparansi dalam
penilaian hasil belajar tugas.
peserta didik

3. Membuat lembar Lembar Komitmen Mutu :


observasi penilaian observasi Saya membuat lembar observasi untuk
keaktifan peserta didik keaktifan mengefektifkan dan mengefisienkan
peserta didik dalam melaksanakan kegiatan
dalam belajar
pembelajaran

Pelaksanaan 1. Membagikan soal Lembar soal Akuntabilitas : saya bertanggungjawab Kegiatan ini Tanggungjaw 04 Maret
4 preetest dalam melaksanakan preetest sejalan dengan ab, dan 2020
Pretest (tes awal) preetest kepada

9
Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
peserta didik Misi SMP keteladanan.
2. Peserta didik Lembar Etika publik : memperhatikan setiap Negeri 1 Moro’o
diarahkan Jawaban peserta didik (peduli) agar soal dikerjakan nomor 6
menjawab soal-soal hasil preetest dengan jujur “Meningkatkan
Mutu Pelayanan
tersebut secara Pendidikan yang
mandiri kreaktif dan
3. Memeriksa lembar Daftar Nilai Akuntabilitas : saya konsisten dalam Inovatif”
jawaban peserta memeriksa tugas penilaian
didik Anti Korupsi : dalam pengisian nilai
dilakukan dengan jujur dan adil
1. Membentuk Laporan Nasionalisme: Saya membagi siswa Kegiatan ini Profesionalit 05 s/d 11
kelompok diskusi kedalam kelompok untuk saling sejalan dengan as, Kreaktif, Maret
siswa dalam kerjasama, serta saling menghargai Misi SMP dan Inovatif 2020
beberapa kelompok pendapat sesama dalam diskusi Negeri 1 Moro’o
nomor 6
2. Menjelaskan kepada Laporan Nasionalisme: Sebagai sorang guru
“Meningkatkan
peserta didik dalam menyampaikan materi harus
Mutu Pelayanan
Menerapkan mengenai menggunakan bahasa Indonesia yang
Pendidikan yang
model mekanisme atau baik dan benar agar mudah dipahami oleh
5 kreaktif dan
pembelajaran siswa
langkah-langkah Inovatif”
Talking Stick kegiatan pelajaran
yang akan dilakukan
(Kegiatan Pembuka)
3. Melaksanakan Laporan Akuntabilitas : Melaksanakan kegiatan
penerapan model pembelajaran secara sistematis dan adil
dan tanggungjawab.
pembelajaran Etika Publik : saya melaksanakan

10
Kontribusi Kontibusi
Kegiatan Pencapaian
Time
Schedule
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pencapaian Penguatan
(Penjad
Visi dan Misi Niali-Nilai
walan)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
talking stick sesuai kegiatan dengan taat aturan dan peduli
dengan langkah- terhadap peserta didik
langkah yang ada di
RPP (Kegiatan Inti)
4. Melakukan Lembar Komitmen Mutu :
observasi dan Observasi Saya melakukan penilaian keaktifan
menilai keaktifan hasil terhadap setiap peserta didik dalam
peserta didik selama penilaian pembelajaran
keaktifan
proses
peserta didik
pembelajaran, dan
menyimpulkan
1. Membagikan soal Lembaran Akuntabilitas : saya bertanggungjawab Kegiatan ini Tanggungjaw 18 Maret
posttest kepada soal posttest dalam melaksanakan posttest sejalan dengan ab, dan 2020
Misi SMP keteladanan.
peserta didik Negeri 1 Moro’o
a. Mengarahkan Lembar Etika publik : memperhatikan setiap nomor 6
Pelaksanaan peserta didik untuk Jawaban peserta didik (peduli) agar soal dikerjakan “Meningkatkan
6 Posttest hasil posttest dengan jujur Mutu Pelayanan
menjawab soal
(Evaluasi akhir) Pendidikan yang
secara mandiri
b. Memeriksa lembar Daftar Nilai Akuntabilitas : saya konsisten dalam kreaktif dan
memeriksa tugas penilaian Inovatif”
jawaban peserta
didik Anti Korupsi : dalam pengisian nilai
dilakukan dengan jujur dan adil

11
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM
1. Deskripsi Wilayah/ Gambaran Umum SMP Negeri 1 Moro’o
SMP Negeri 1 Moro’o salah satu sekolah yang ada diwilayah
Kabupaten Nias di Kecamatan Moro’o. Moro'ö adalah
sebuah kecamatan di Kabupaten Nias Barat, Kepulauan
Nias, Indonesia. Ibu Kota Kecamatan Moro'ö adalah Hiliduho.
Kecamatan Moro'ö merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan
Mandrehe berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Nias
Nomor 05 Tahun 2005 tanggal 14 Desember 2005 tentang
Pembentukan Kecamatan di Kabupaten Nias. Perda ini
dikeluarkan dan ditandatangani oleh Bupati Nias saat itu Binahati
B. Baeha. Selain itu, Moro'ö juga merupakan nama sebuah öri
(sub-etnik) dan nama sungai besar yang melintas di daerah
tersebut.
Luas wilayah kecamatan Moro’o adalah 52,30 km2 dengan
kepadatan penduduk 167 jiwa/km2. Kondisi jalan diwilayah moro’o
masih kurang bagus. Mata pencaharian masyarakat Moro'ö
sebagian besar dari hasil pertanian karet, sawah/ladang. Cara
masyarakat bercocok tanam masih tradisional. Warga Moro'ö
masih banyak yang buta huruf dan tidak tamat sekolah dasar.
Sebelum Nias Barat menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB)
berdasarkan UU Nomor 46 Tahun 2008 di wilayah Moro’o saat itu
hanya ada SD Negeri dan SMA swasta serta SMP Swasta, salah
satu SMP Swasta yaitu SMP Swasta Budi Karya. Kemudia SMP
Swasta Budi Karya ini dialihkan menjadi sekolah negeri dan
berubah nama menjadi SMP Negeri 1 Moro’o yang terletak di
Hiliduho Desa Hilifadolo Kecamatan Moro’o.

12
Profil SMP Negeri 1 Moro’o :
a. Nama Lembaga : SMP NEGERI 1 MORO’O
b. Status : Negeri
c. NPSN : 10258377
d. Alamat Sekolah : Jl. Pendidikan - Desa Hilifadolo
Kecamatan Moro’o
Kabupaten Nias Barat
Provinsi Sumatera Utara
e. Nama Kepala Sekolah : Haogoli Waruwu, S.Pd
f. Email : smpnegeri1moroo@gmail.com
g. Status Bangunan : Pemerintah
h. SK Pendiri Sekolah : 420/2992/PRP2006
i. Tanggal SK Pendirian : 15-06-2006
j. Akreditasi :B
k. Kurikulum : Kurikulum 2013

2. Sumber Daya
Sumber daya yang dimiliki SMP Negeri 1 Moro’o, meliputi:
a. Jumlah dan Komposisi Pegawai
No L/ Pangka Pendidika Status
Nama Jabatan
P t/Gol. n
Penata
Hoagoli Waruwu, S1. B. Kepala PNS
1 L TK.I
S.Pd Indonesia Sekolah
/III.d
Penata Wakasek
Afelina Ndruru, S1. Pend. PNS
2 P TK.I Bid.
S.Pd Biologi
/III.d Kurikulum
Penata Wakasek
Notafarius Gulo, S1. Pend. CPNS
3 L Muda/II Bid.
S.Pd Fisika
I.a Kesiswaan
Kepala
Sawato Waruwu, Penata/ PNS
4 L S1. PAK Perpustak
S.Th III.c
aan
Sastria K. Ratna Penata/ S2. Bhs. Kepala PNS
5 P
Waruwu, S.Pd III.c Inggris Lab.

13
Penata
Penjab
Serafina Daeli, Muda PNS
6 P S1. PPAK Sarana+As
S.Ag TK.I/III.
et
b
7 Luther Gulo, S.Pd L - S1. PJOK GMP GKD

Marthalena Daeli, S1. B. GKD


8 P - GMP
S.Pd Indonesia
S1.
Yanuma Waruwu, GKD
9 L - Matematik GMP
S.Pd
a
Herman Waruwu, S1. IPS GKD
10 L - GMP
S.Pd Ekonomi
S1.
Metanoiya GKD
11 L - Matematik GMP
Waruwu, S.Pd
a
Sakheus Waruwu, GKD
12 L - S1. PKn GMP
S.Pd
Orenus Waruwu, S1. Pend. GKD
13 L - GMP
S,Pd Biologi
Efrata X. Waruwu, S1. Bhs. GKD
14 L - GMP
S.Pd Inggris
Samueli Gulo, S1. Bhs. GKD
15 L - GMP
S.Pd Inggris
S1. Pend. GKD
16 Rifena Gulo, S.Pd P - GMP
Biologi
Famati Waruwu, GKD
17 L - S1. BK GMP
S.Pd
Asdar Waruwu, GKD
18 P - S1. PAK GMP
S.Th
S1.
Hiskia Waruwu, GKD
19 L - Matematik GMP
S.Pd
a
Dewiwati Waruwu, GKD
20 P - S1. PPAK GMP
S.Ag
Taufik H. Waruwu, S1. B. GTT
21 L - GMP
S.Pd Indonesia
Sri Wahyuli Gulo, S1. B. GTT
22 P - GMP
S.Pd Indonesia
S1. T.
Sofia A. Waruwu, GKD
23 P - Informatik Staff
S.Kom
a
24 Elvita S. Waruwu, P - DIII. M. Staff GKD

14
A.Md.Kom Komputer
25 Atofona Gulo L - SMEA KTU PTT

Exaudi Waruwu, GKD


26 L - S1. PAK GMP
S.Pdk
Gesniat A. Gulo, S1. B. GKD
27 P - GMP
S.Pd Indonesia
Marius Waruwu, S1. Bhs. GTT
28 L - GMP
S.Pd Inggris

b. Biaya/Anggaran
Biaya atau anggaran untuk SMP Negeri 1 Moro’o bersumber dari
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Semua dana digunakan
berdasarkan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) sesuai
dengan komponen peruntukan penggunaan dana BOS.

c. Sara dan Prasarana Utama


Jumlah rombel di SMP Negeri 1 Moro’o sebanyak 12 rombel. Luas
tanah pertapakan ±3200 m2, memiliki 9 Ruang Kelas permanen
dan 2 ruang kelas semi permanen dan 1 ruang kelas darurat, serta
1 gedung perpustakaan dan 1 gedung kantor guru.

d. Sarana dan Prasarana Penunjang


SMP Negeri 1 Moro’o memiliki sumber listrik dengan daya Listrik
450 Watt, di SMP Negeri 1 Moro’o tidak memiliki akses internet
pemenuhan IT, alat-alat transportasi, dan lain sebagainya.

e. Tata Kerja Organisasi


Sekolah yang baik dan berkualitas adalah sekolah yang mampu
memberdayakan semua unsur sekolah dalam kehidupan sehari-
hari sehingga menjadi kondusif, nyaman dan menyenangkan yang
berujung kepada tercapainya proses belajar mengajar yang
optimal.Untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar dan tata kerja
organisasi, SMP Negeri 1 Moro’o memanfaatkan lingkungan

15
sekitarsebagai media pembelajaran, serta membangun mitra kerja
sama dengan orang tua siswa melalui komite sekolah, rapat
bersama orang tua siswa, serta selalu mengoptimalkan pelayanan
publik.

3. Visi dan Misi


Visi :
“ Terwujudnya Lulusan Yang “ Beriman, Berilmu dan Bermartabat”
Misi :
1. Meningkatkan keterampilan akademik dan nonakademik yang
berwawasan kewirausahaan.
2. Meningkatkan mutu tamatan yang siap menghadapi tantangan
hidup dan kehidupan.
3. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Meningkatkan Kedisiplinan.
5. Menanamkan Budi Pekerti/Berbudaya dan Berkarakter Bangsa.
6. Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan yang kreaktif dan
Inovatif.
7. Meningkatkan Sarana dan Prasarana yang Representatif.
8. Menjalin Kerja sama yang harmonis antar warga sekolah,
lingkungan terkait dan lembaga pendidikan dan/atau lembaga
nonpendidikan dalam upaya peningkatan akses dan dana.

4. Tugas Pokok dan Fungsi


a. Tugas Guru
Berdasarkan Undang - Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Undang - Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah No. 47 tahun
2008 tentang Guru dan Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan dan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
tugas guru dijelaskan yakni :

16
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik/siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
8. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
9. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
10. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
11. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
12. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya;
13. Menjadi pengawas penilai dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
14. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
15. Melaksanakan pengembangan diri;
16. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif;
17. Melakukan presentasi ilmiah.

b. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksud disini juga sudah termasuk dalam
tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa
fungsi lain yang terkandung dalam Undang - Undang No. 14 tahun
2005 dan Undang - Undang No. 20 Tahun 2003, yakni:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kodek etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

17
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreaktif, dinamis, dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan;
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

18
5. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Moro’o

HAOGOLI WARUWU, S.Pd


KEPALA SEKLAH TATA USAHA
KOMITE SEKOLAH
OPERATOR

SASTRIA K. R. WARUWU, S.Pd SAWATO WARUWU, S.Th


Kepala Lab. Kepala Perpustakaan

AFELINA NDRURU, S.Pd NOTAFARIUS GULO, S.Pd


Wakasek Bid. Kurikulum dan Sarpras Wakasek Bid. Kesiswaan dan Humas

SERAFINA DAELI, S.Ag SAKHEUS WARUWU, S.Pd HERMAN WARUWU, S.Pd METANOIYA WARUWU, S.Pd
Penjab. Kurikulum Penjab. Sarpras Penjab. Kesiswaan Penjab. Humas

WALI KELAS :
1. SERAFINA DAELI, S.Ag (Kelas 7A) 5. ORENUS WARUWU, S.Pd (Kelas 8A) 9. HERMAN WARUWU, S.Pd (Kelas 9A)
2. RIFENA GULO, S.Pd (Kelas 7B) 6. SAMUELI GULO, S.Pd (Kelas 8B) 10. TAUFIK H. WARUWU, S.Pd (Kelas 9B)
3. METANOIYA WARUWU, S.Pd (Kelas 7C) 7. LUTHER GULO, S.Pd (Kelas 8C) 11. DEWIWATI WARUWU, S.Ag (Kelas 9C)
4. APRIL G. GULO, S.Pd (Kelas 7D) 8. SAKHEUS WARUWU, S.Pd (Kelas 8D) 12. FAMATI WARUWU, S.Pd (Kelas 9D)

= Garis Komandan SISWA

= Garis Koordinasi

19
B. DESKRIPSI KHUSUS
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Program dan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam rencana
strategis yang dianggap kurang optimal dan perlu ditingkatkan
kinerjanya adalah kurangnya penerapan pembelajaran aktif,
sehingga mengakibatkan hasil belajar peserta didik rendah. Untuk
mengoptimalkan keaktifan dan hasil belajar siswa perlu diterapkan
medel pembelajaran aktif.
2. Role Model
Role Model adalah seseorang yang memberikan teladan,inspirasi
dan bias menebarkan kebaikan bagi orang-orang di lingkungan
kerja. Ciri utama sebagai role model adalah seseorang yang
memiliki disiplin yang tinggi, komitmen, kejujuran, integritas,
kepedulian dan mmiliki cirri sebsgai pelayanan publik. Dalam hal ini
yang saya jadikan Role model saya dalam bekerja yaitu Bapak
Haogoli Waruwu, S.Pd yang merupaka Kepala SMP Negeri 1
Moro’o. Bapak Haogoli Waruwu memiliki kedisplinan yang tinggi,
karakter yang ramah, peduli dan baik. Beliau sangat mengayomi
dan tidak membeda-badakan staf baik itu PNS maupun tenaga
honorer. Hal ini terbukti dari sikap pelayanannya sangat baik ketika
Bapak/Ibu guru meminta bantuan tentang perlengkapan
Administrasi di sekolah beliau sangat mendukung, tekun dan
dengan senang hati beliau mau membantu. Banyaknya
peningkatan mutu pembelajaran di sekolah itu karena bapak
Haogoli Waruwu bertanggung jawab, peduli dan bekerja keras.

20
BAB III
REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan Dan Output


Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada saat off campus tanggal 24
Februari 2020 sampai dengan 11 April 2020 merujuk kepada rancangan
dan rencana kegiatan. Penulis telah merealisasikan rancangan kegiatan
yang telah disusun berdasarkan rancangan kegiatan yang telah
ditetapkan, meskipun harus diakui tidak 100% dapat sesuai dengan
rancangan awal, setiap detail kegiatan yang telah direncanakan tetap
dilaksanakan seefektif mungkin.
Adapun uraian realisasi kegiatan dan output yang telah dilaksanakan
yaitu:
1. Melaksanakan konsultasi kepada Kepala Sekolah
a. Mendiskusikan tentang rancangan aktualisasi
Pada tanggal 24 Februari 2020 penulis menemui bapak
kepala sekolah Haogoli Waruwu, S.Pd. saya menjelaskan kepada
kepala sekolah rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Pada
diskusi pertemuan tersebut secara umum kepala sekolah
mengetahui tindak lanjut dari kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan di sekolah. Dan beliau memberikan saran untuk
membuat jadwal pertahapan kegiatan, serta beliau juga
mendukung dan antusias terhadap kegiatan ini.
Output pada kegiatan ini adalan foto dan catatan saran
kepada kepala sekolah (tertera pada lampiran).
b. Membuat konsep pelaksanaan aktualisasi
Setelah memaparkan gambaran kegiatan aktualisasi kepada
kepala sekolah, penulis menyusun konsep pelaksanaan
aktualisasi dengan memperhatikan saran-saran dari bapak kepala
sekolah hasil konsultasi sebelumnya. Kegiatan ini saya lakukan
saat selesai konsultasi pada tanggal 24 Februari 2020 sampai

21
dengan tanggal 25 Februari 2020. Output kegiatan ini adalah
adanya konsep kegiatan atau jadwal kegiatan sehingga teratur
pelaksaaannya.
c. Melaksanakan konsultasi untuk mendapat persetujuan kegiatan.
Setelah membuat konsep kegiatan aktualisasi, pada hari
Rabu tanggal 26 Februari 2020 penulis dengan sopan dan santun
menjumpai kepala sekolah dan membicarakan tentang konsep
kegiatan aktualisasi yang telah saya susun. Beliau memeriksa
konsep yang telah saya buat sudah bagus dan menyarankan
untuk mempersiapkan melaksanakan sesuai renana dengan baik.
Output dalam kegaitan ini adalah persetujuan kepala
sekolah untuk melanjutkan dan melaksanakan kegiatan dalam
bentuk foto dan lembar pesetujuan/catatan konsultasi (tertera
pada lampiran)

2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan


menggunakan model pembelajaran talking stick.
a. Menentukan KI, KD, Indikator dan tujuan pembelajaran
Setelah mendapat persetujuan terhadap kosep kegiatan,
penulis mulai membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan menentukan apa yang menjadi Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, Indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan
didalam kelas terarah pelaksanaannya.
Kegiatan ini mulai dilaksanakan tanggal 27 Maret 2020.
Output dari tahap kegiatan ini adalah naskah KI,KD,Indikator dan
tujuan pembelajaran (terdapat pada lampiran).
b. Mencari referensi/literatur yang sesuai dengan materi ajar di
perpustakaan/internet.
Dalam tahap kegiatan ini penulis mencari referesi materi ajar
diperpustakaan, untuk menambah pemahaman dan pengetahuan

22
sehingga materi yang akan disampaikan dapat dimengerti oleh
siswa dengan jelas.
Tahapan kegiatan ini saya lakukan pada hari jumat tanggal
28 Februari 2020. Output dar tahap kegiatan ini adalah foto
dokumentasi (terdapat pada lampiran).
c. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
kegiatan penting yang saya lakukan, didalam menyusun RPP
saya menyesuaikannya seperti format kurikulum 2013.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan mulai pada hari kamis-
jumat, tanggal 27/28 Februari 2020. Output dari tahapan kegiatan
ini adalah RPP (Terdapat pada lampiran).
d. Membuat media belajar.
Setelah selesai menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, penulis membuat media pembelajaran mengenai
sistim ekskresi yaitu gambar hati, ginjal, paru-paru, dan kulit.
Media ini nanti akan memudahkan siswa memahami materi yang
disampaikan.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal
28 Februari 2020. Output dari tahapan kegiatan ini adalah ada
media pembelajaran (terdapat pada lampiran)
e. Konsultasi dengan guru senior (ur. Kurikulum) atau teman
sejawat.
Dari rencana pelakasanaan pembelajaran yang telah dibuat,
sebelum penulis menerapkannya, penulis meminta masukan dan
sara dari teman sejawat atau guru senior untuk kesempurnaan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal
28 Februari 2020. Output dari tahapan kegiatan ini adalah foto
dokumentasi (terdapat pada lampiran).

23
3. Membuat soal tes hasil belajar dan instrumen penilaian keaktifan
peserta didik.
a. Menyusun butir soal penilaian hasil belajar peserta didik sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi pada RPP.
Pada tahapan kegiatan ini penulis menyusun soal test awal
(pretest) sebanyak 15 soal dalam bentuk pilihan ganda. Kemudian
menyusun soal tes akhir (posttest) dengan jumlah 18 butir soal
dmana ada 15 soal pilihan ganda dan 3 soal esay.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan hari Senin tanggal 02
Maret 2020. Output dari tahapan kegiatan ini adalah soal-soal test
(terdapat pada lampiran)
b. Membuat kunci jawaban dari soal penilaian hasil belajar peserta
didik.
Setelah soal-soal test dibuat, pada tahapan ini saya
membuat kunci jawaban, agar lebih memudahkan penulis dalam
menganalisis dan mengoreksi lembar jawaban siswa. Tahapan
kegiatan ini saya lakukan pada hari Selasa tanggal 03 Maret 2020.
Output dari kegiatan ini adalah lembar kunci jawaban (terdapat
ada lampiran)
c. Membuat lembar observasi penilaian keaktifan peserta didik
dalam belajar.
Ditahapan kegiatan ini penulis membuat lembar observasi
peserta didik untuk menilai sikap dan keaktifan selama proses
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 03 Maret 2020.
Adapun output dari tahapan kegiatan ini adalah lembaran
observasi sikap peserta didik (terdapat pada lampiran)

4. Pelaksanaan Preetest (tes awal)


Untuk mengukur kemapuan awal peserta didik, penulis melakukan test
awal (Preetest). Kegiatan ini saya laksanakan tanggal 04 Maret 2020.
Setelah ujian selesai, penulis melakukan pengoreksian lembar

24
jawaban. Hasil pengoreksian lembar jawaban selajutnya saya muat
dalam daftar nilai siswa.
a. Membagikan soal preetest kepada peserta didik.
Pada tahap kegiatan ini, masing-masing siswa diberika soal
dan siswa memperhatikan soal yang telah diterima. Output
kegiatan ini adalah foto dokumentasi (terdapat pada lampiran).
b. Peserta didik diarahkan menjawab soal-soal tersebut secara
mandiri.
Setelah semua siswa menerima soal, saya memperhatikan
setiap siswa sehingga ujian berlangsung dengan tertib dan aman
dan siswa pun mengerjakan soal-soal dengan jujur. Setelah siswa
selesai mengerjakan soal, saya mengumpulkan lembar jawaban
siswa untuk selanjutnya dikoreksi. Output dri tahapan kegiatan ini
adalah lembar jawaban siswa (terdapat pada lampiran).
c. Memeriksa lembar jawaban peserta didik.
Pada tahapan kegiatan ini, saya mengoreksi lembar jawaban
siswa dan mengisi kedalam daftar nilai. Dari hasil yang diperoleh
siswa mendapat nilai dibawah rata-rata . Output dari tahapan
kegiatan ini adalah daftar nilai siswa (terdapat pada lampiran).

5. Melaksanakan model pembelajaran Talking Stick


Melaksanakan pembelajaran dengan model Talking Stick pada materi
Sistem Eksresi di kelas 8-b SMP Negeri 1 Moro’o dalam
meningkatkan motivasi atau keaktifan serta hasil belajar siswa. Model
pembelajaran Talking stick memberikan pengalaman belajar yang
berbeda dari sebelumnya sehinggga mengurangi kejenuhan atau rasa
bosa dalam belajar siswa. Sehingga model pembelajaran ini
diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta
didik.
Kegiatan ini telah saya lakukan mulai tanggal 05-11 Maret 2020.
Kegiatan tersebut saya laksanakan sesuai dengan rencana

25
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Setiap tahapan sesuai
rancangan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Pada
tanggal 05 Maret 2020 dan 11 Maret 2020 saya melakukan
pembelajaran sesuai yang telah direncanakan.
a. Membentuk kelompok diskusi siswa dalam beberapa kelompok.
Tahap kegiatan ini saya membentuk kelompok belajar siswa.
Kelompok dibentuk secara heterogen. Output dari tahapan
kegiatan ini adalah daftar nama kelompok dan foto (terlampir)
Daftar Nama Kelompok:
Kelompok 1 : Kelompok 2 :
1. Aldin Ebid Waruwu 1. Alwijar Waruwu
2. Dorikus Waruru 2. Eletariani Waruwu
3. Febrian Desparman Waruwu 3. Herlilis Waruwu
4. Cahyani Gulo 4. Jeprianti Ndraha
5. Mei Darni Waruru 5. Pendianus Gulo
6. Mustka Cerah Gulo 6. Ricky Hendra Waruwu

Kelompok 3: Kelompok 4:
1. Bunga Melati Waruwu 1. Chris Jordan Gulo
2. Feronika Hulu 2. Fifi Riang Waruwu
3. Hadirat Syukur Waruwu 3. Heton Pasrah Hulu
4. Lilin Waruwu 4. Perlindungan Waruwu
5. Pebrianus Gulo 5. Riskin Apran Waruwu
6. Anjelita Gulo

Kelompok 5:
1. Damai S. Waruwu
2. Fitori Waruwu
3. Juni Kalvin Gulo
4. Mei Suci Triani Gulo
5. Rebeca Gloriana Hulu

b. Menjelaskan kepada peserta didik mengenai mekanisme atau


langkah-langkah kegiatan pelajaran yang akan dilakukan
(Kegiatan Pembuka).
Pada tahap kegiatan ini saya menjelaskan tujuan-tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari kepada peserta didik.
c. Melaksanakan penerapan model pembelajaran talking stick sesuai
dengan langkah-langkah yang ada di RPP (Kegiatan Inti).

26
Pada tahap kegiatan ini saya mejelaskan materi mengenai
Sistem Ekskresi Pada Manusia yang disertai dengan media
gambar agar siswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan. Setelah menyampaikan materi, kemudian diberi
kesempatan kepada para kelompok untuk membaca dan
mempelajari pelajaran. Siswa berdiskusi membahas masalah
yang terdapat dalam wacana. Saat siswa berdiskusi dalam
kelompoknya masing-masing siwa serius dan bertanggungjawab,
terlihat siswa saling memberikan masukan dan penjelasana
kepada teman kelompoknya. Selama diskusi tak jarang juga ada
meribut dan cuek, untuk mengatasinya guru mendampingi. Pada
saat diskusi ini berlangsung saya tetap mengarahkan siswa dalam
kelompok.
Setelah siswa selesai membaca materi dan mempelajari
isinya, guru meminta siswa untuk menutup bukunya, kemudian
saya mempersilakan siswa berdiri sambil bernyanyi siswa guru
mengambil tongkat yang telah disiapkan sebelumnya dan
memberikannya kepada salah satu siswa dan secara bergulir
kesiswa lainnya. Peserta didik yang menerima tongkat pada saat
lagu berakhir maka wajib menjawab pertanyaan yang diberikan
guru. Saat pelaksanaan penerapan talking stick dengan kuis yang
diiring dengan bernyanyi siswa sangat ceria, senang dan
semangat. Output dari tahapan kegiatan ini adalah foto
dokumentasi.
d. Melakukan observasi dan menilai keaktifan peserta didik selama
proses pembelajaran, dan menyimpulkan.
Sambil siswa berdiskusi saya memperhatikan setiap siswa
dalam setiap kelompok, ada yang aktif menjelaskan kepada
temannya. Pada akhir kegiatan guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan secara bersama-sama mengenai materi yang telah
dipelajari.

27
6. Pelaksanaan Posttest (Evaluasi akhir)
Untuk melihat sejauh mana peserta didik memahami materi yang telah
dipelajari, saya melakukan evaluasi terhadap peserta didik dengan
melakukan post tes. Kegiatan ini saya lakukan pada tanggal 18 Maret
2020.
a. Membagikan soal posttest kepada peserta didik.
Pada tahap kegiatan ini, saya memberikan soal-soal
evaluasi akhir kepada peseta didik, peserta didik menerima dan
mengerjakannya dengan aman dan tertib. Output kegiatan ini
adalah dokumentasi foto (terdapat pada lampiran)
b. Mengarahkan peserta didik untuk menjawab soal secara mandiri.
Saya mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan
jujur. Setelah selesai dikerjakan, saya mengumpulkan lembar
jawaban siswa untuk diperiksa. Output dari tahap kegiatan ini
adalah lembar jawaban siswa (terlampir)
c. Memeriksa lembar jawaban peserta didik
Saya mengoreksi lembar jawaban siswa secara satu
persatu, lembar jawaban yang sudah dikoreksi memiliki nilai dan
selanjutnya mengisi kedalam daftar nilai. Dari hasil nilai siswa
rata-rata mendapat nilai yang baik. Output dari tahapan kegiatan
ini adalah daftar nilai siswa (terdapat pada lampiran).

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi


Dalam melaksanakan aktualisasi ini, adapun faktor pendukung
realisasi diantaranya adalah :
1. Dukungan penuh dari Kepala Sekolah dan juga selaku mentor
2. Dukungan penuh dari guru senior IPA
3. Kondisi kelas yang cukup kondusif
4. Keterlibatan rekan sesama guru dan tata usaha yang saling
membantu dalam setiap kegiatan.

28
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi
Selain faktor pendukung yang baik, penulis juga mengalami kendala
dalam beberapa hal, diantaranya:
1. Adanya anggapan peserta didik bahwa belajar IPA membosankan.
2. Sarana pembelajaran IPA yang belum memadai.
3. Partisipasi aktif peserta didik masih kurang sehingga perlu terus
untuk memotivasi
4. Waktu yang tidak mencukupi untuk mencapai tujuan aktualisasi
secara maksimal karena adanya pelaksanaan Ujian Penilaian
Tengah Semester.
5. Hal-hal tak diduga lainnya yang mungkin menghambat
pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Seperti, Libur mendadak akibat
pandemi Virus Corona atau Covid-19.

29
BAB IV
ANALISA REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata


Pelatihan
a) Analisis Aktualisasi Kegiatan Pertama

Melaksanakan konsultasi
Kegiatan 1
kepada Kepala Sekolah
Waktu Pelaksanaan 24 s/d 26 Februari 2020
Foto, Catatan Saran,
Output/Bukti Kegiatan
Dokumentasi Lembar Peretujuan
Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pertama : Mendiskusikan tentang rancangan aktualisasi
Menyampaikan rencana rancangan aktualisasi kepada kepala
sekolah dan mendiskusikan rencana kegiatan yang akan saya
lakukan dan evaluasi ini berorientasi pada mutu atau hasil yang
harus dicapai dengan kepala sekolah mengarahkan kami untuk
melaksanakan aktualisasi (Etika Publik dan Nasionalisme).
Kegiatan konsultasi dengan atasan dapat terlaksana dengan baik
dengan turut menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Jika dikaitkan
dengan nilai-nilai dasar ASN maka yang terpaut dengan kegiatan
konsultasi ini adalah nilai hormat dan sopan (etika) dan nilai
kejelasan dan tanggung jawab (akuntabilitas) yang
diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan sehingga konsultasi dapat
berjalan dengan baik, memperoleh izin dan dukungan dari atasan.
Analisis Dampak :
Jika tahapan ini tidak saya lakukan, maka tidak adanya arahan lebih
lanjut dari kepala sekolah mengenai aktualisasi yang akan saya
laksanakan dan tidak terlaksananya nilai dasar PNS etika publik,
nasionalisme dan komitmen mutu.
Jika konsultasi dengan atasan (kepala sekolah) tidak terlaksana
maka kegiatan aktualisasi tidak mendapat perizinan dan tidak
adanya dukungan dari pihak sekolah.
Jika konsultasi dengan atasan tidak diaktualisasikan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka dapat memungkinkan
konsultasi tidak berjalan dengan baik.
Tanpa etika yang hormat dan sopan ketika bersikap, berperilaku,
saat menghadapi atasan maka bisa saja konsultasi tidak berjalan
dengan kondusif karena ada sikap/perilaku yang tidak disenangi
oleh atasan dan akan berimbas pada tidak diberikannya izin

30
aktualisasi sekaligus tidak adanya dukungan dari pihak sekolah.
Selain etika hormat dan sopan perlu pula kejelasan ketika
berkonsultasi dengan atasan, karena tanpa nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan, maka apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan tidak tersampaikan dengan baik sehingga akan
menimbulkan kebingungan pada atasan untuk menilai target yang
ingin dicapai.
Nilai akuntabilitas lainnya yang tidak kalah penting dalam kegiatan
ini adalah bertanggung jawab, jika tidak ada rasa tanggung jawab
dalam mencatat dan memahami kritik/ saran / masukan dari atasan
maka dalam menjalankan aktualisasi bisa saja tidak sesuai
keinginan dan arahan dari atasan.
2. Tahap Kedua : Membuat konsep pelaksanaan aktualisasi
Menyusun konsep pelaksanaan aktualisasi dengan benar dan
penuh tanggungjawab (Akuntabilitas), serta mengonsep suatu
kegiatan yang akan dilakukan secara efektif dan efesien sesuasi
arahan atau petunjuk kepala sekolah (Komitmen Mutu).
Analisis Dampak:
Jika dalam membuat konsep pelaksanaan aktualisasi ini saya
melakukannya tidak menggunakan nilai-nilai tanggungjawab, maka
akan ada Kesalahan prosedur dalam pelaksanaan tahapan-tahapan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Tahap Ketiga : Melaksanakan konsultasi untuk mendapat
persetujuan kegiatan.
Membicarakan dengan kepala sekolah tentang konsep kegiatan
aktualisasi yang telah saya susun dengan sopan dan santun (Etika
Publik) dan memberikan kejelasan atas rancangan aktualisasi yang
akan dilaksanakan, dan bebagai bentuk keterbukaan dan dukungan
dari sekolah, beliau juga menyampaikan akan memberikan bantuan
dan akan memfasilitasi terkait kegiatan ini (Akuntabilitas).
Analisis Dampak :
Jika dalam menyampaikan dan menjelaskan konsep pelakasanaan
aktualisasi ini kepada kepala sekolah tidak sopan dan bertele-tele,
maka konsep yang saya buat akan sulit dimengerti oleh kepela
sekolah bisa mengakibatkan tidak menyetujui rencana konsep
kegiatan aktualisasi serta kurang mendapat perhatian untuk
mendapat bantuan atau fasilitas dari sekolah.

31
b) Analisis Aktualisasi Kegiatan Kedua

Membuat Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) dengan
Kegiatan 2
menggunakan model
pembelajaran talking stick
Waktu Pelaksanaan 27 s/d 29 Februari 2020
Output/Bukti Kegiatan Foto, RPP
Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pertama : Menentukan KI, KD, Indikator dan tujuan
pembelajaran.
Menentukan KI, KD, indikator dan tujuan pembelajaran harus
berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu).

Analisis Dampak :
Jika saya menentukan KI, KD, indikator dan tujuan pembelajaran
tidak menyertainya dengan nilai-nilai komitmen mutu, maka
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan tidak terarah sehingga
hasil yang diharapkan tidak tercapai.

2. Tahap Kedua : Mencari referensi/literatur yang sesuai dengan


materi ajar di perpustakaan/internet.
Untuk menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai model
pembelajaran Talking Stick serta materi pelajaran akan
disampaikan, penulis mencoba mencari referensi/literatur lain.
Melalui pencaria dari sumber diperpustakaan/internet, diperoleh
banyak informasi mengenai model pembelajaran Talking Stick mulai
dari tujuan, manfaat, kelebihan dan kelemahannya sampai kepada
langkah-langkah dari model pembelajaran Talking Stick. Hal ini
sangat membantu saya untuk meningkatkan kualitas diri
(Komitmen Mutu).
Analisis Dampak :
Jika tahapan kegiatan ini tidak mengunakan nilai-nilai Komitmen
Mutu, maka akan terjadi kesalahan dalam memahami model
pembelajaran yang digunakan serta kejelasan materi yang
disampaikan juga akan membuat siswa sulit memahaminya
.
3. Tahap Ketiga : Menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Menyusun RPP dengan jelas dan bertanggungjawab, dimana dalam

32
membuat RPP, banyak komponen-komponen yang harus
dijabarkan termasuk menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, Indikator, dan tujuan pembelajaran (Akuntabilitas), dan
dalam penyusunan RPP ini saya harus menggunakan bahasa yang
baik dan benar (Nasionalisme), serta sesuai dengan KI, KD yang
telah ditetapkan (Komitmen Mutu).
Analisis Dampak:
Jika dalam menyusun RPP tidak mengunakan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, dan komintmen mutu, maka saat
pelaksanaan pembelajaran tidak akan terlakasana dengan baik dan
terarah. Dimana dalam dalam penyusunan rencana pembelajaran
harus mempertimbangkan keanekaragama kemampuan siswa
dalam menerima materi ajar serta daya dukung pembelajaran
lainnya sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapakan tercapai
dengan hasil yang baik. Jika tanpa nilai tanggung jawab dalam
menyiapkan perangkat pembelajaran maka tidak akan tersedia
rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) sehingga pembelajaran
tidak akan terarah dengan baik sesuai apa yang diharapkan.

4. Tahap Keempat : Membuat media belajar


Membuat media ajar yang sederhana untuk memudahkan peserta
didik memahami pelajaran sebagai wujud kerja keras seorang guru
dalam meningkatkan hasil kerjanya (Anti Korupsi)
Analisis Dampak :
saya membuat media ajar menyertainya dengan nilai-nilai anti
korupsi yaitu sederhana dan tidak memerlukan biaya yang cukup
besar. Dengan adanya media tersebut diharapkan peserta didik
lebih antusias dalam belajar.

5. Tahap Kelima: Konsultasi dengan guru senior atau teman


sejawat.
Konsultasi RPP dengan guru senior atau teman sejawat,
menunjukkan sikap hormat menghormati serta kerjasama antara
guru sejawat/senior dan ketika melakukan konsultasi dengan guru
senior dan mentor, saya berbicara dan bersikap dengan sopan dan
santun. Serta tahapan ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu
dari pembelajaran yang akan dilaksanakan (Etika Publik).
Analisis Dampak :
Jika tahapan ini tidak terlaksana, maka pelaksanaan pembelajaran
dari solusi dari isu yang saya berikan belum akan sempurna, karena

33
guru senior biasanya sudah dipenuhi oleh pengalaman mengajar
dan mendidik, apalagi trik-trik dalam mengajar biasanya sudah
mereka miliki dan biasanya punya ide-ide brilian untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif dn menarik.

c) Analisis Aktualisasi Kegiatan Ketiga

Membuat soal tes hasil belajar dan instrumen


Kegiatan 3
penilaian keaktifan peserta didik
Waktu
02 Maret s/d 03 Maret 2020
Pelaksanaan
Output/Bukti
Dokumen Soal dan Penilaia
Kegiatan
Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pertama : Menyusun butir soal penilaian hasil belajar
peserta didik sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi
pada RPP.
Soal tes yang dibuat harus jelas dan penuh tanggungjawab sesuai
indikator dan tujuan pembelajaran serta dibuat secara efektif dan
efesien (Akuntabilitas, Komitmen Mutu).
Analisis Dampak :
Jika soal-soal yang disusun tidak menggunakan nilai-nilai
akuntabilitas dan komitmen mutu, maka akan siswa sulit untuk
menjawab dan memahami pertanyaan.
Jika kegiatan menyusun soal test dan media pembelajaran tidak
diaktualisasikan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka
dapat memungkinkan soal test tersusun dengan baik.
Tanpa nilai bertanggung jawab dan cermat ketika menyusun soal
maka bisa saja soal/pertanyaan yang disajikan sesuai dengan
indikator dan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan kepada
siswa sehingga akan menimbulkan kebingungan atau kesulitan bagi
siswa yang mengerjakan soal.
2. Tahap Kedua : Membuat kunci jawaban dari soal penilaian hasil
belajar peserta didik.
Kunci jawaban harus disusun sebagai bukti transparansi dalam
tugas (Akuntabilitas).
Analisis Dampak :
Jika kunci jawaban tidak dibuat, maka akan mengalami kesulitan
dalam mengoreksi lembar jawaban siswa.

34
3. Tahap Ketiga : Membuat lembar observasi penilaian keaktifan
peserta didik dalam belajar.
Membuat lembar observasi untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
(Komitmen Mutu)
Analisis Dampak:
Jika tahap kegiatan ini tidak disertaai dengan nilai-nilai komitmen
mutu, maka tidak ada alat ukur penilain keaktifan peserta didik,
diman Lembar observasi dibuat sebagai alat ukur untuk menilai
sejauh mana antusias atau keaktifan setiap siswa dalam
pembelajaran, karena dengan aktifnya siswa bertanya, menjawab
pertanyaan, memberikan tanggapan dalam proses pembelajaran
berlangsung diharapkan hasil belajar siswa pun semakin meningkat

d) Analisis Aktualisasi Kegiatan Keempat

Kegiatan 4 Pelaksanaan Pretest (tes awal)


Waktu Pelaksanaan 04 Maret 2020
Output/Bukti Kegiatan Foto, Lembar soal dan lembar jawaban
Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pertama : Membagikan soal preetest kepada peserta didik.
Untuk mengukur kemampuan awal siswa tentang materi pelajaran
IPA saya melakukan tes awal, tes ini dilakukan dengan penuh
tanggungjawab agar siswa benar-benar mengerjakannya dengan
baik (Akuntabilitas).
Analisis Dampak :
Jika tahap kegiatan ini tidak disertai dengan nilai-nilai Akuntabilitas,
maka tidak memperoleh hasil yang benar jika siswa
mengerjakannya tidak dengan jujur.

2. Tahap Kedua : Peserta didik diarahkan menjawab soal-soal


tersebut secara mandiri.
memperhatikan setiap peserta didik (peduli) agar soal dikerjakan
dengan jujur (Etika Publik).
Analisis Dampak :
Jika tahap kegiatan ini tidak disertai dengan nilai-nilai Etika Publik,
maka pada saat siswa mengerjakan soal tidak diarahkan dan
diperhatikan akan terjadi kecurang dilakukan oleh siswa (Anti
Korupsi).

35
3. Tahap Ketiga : Memeriksa lembar jawaban peserta didik.
Dalam memerikasa lembar jawaban peserta didik, saya harus
konsisten dan dalam pengisian nilai dilakukan dengan jujur dan adil
( Akuntabilitas, Anti Korupsi).
Analisis Dampak :
Jika tahap kegiatan ini tidak disertai dengan nilai-nilai akuntabilitas
dan anti korupsi, maka akan membuat siswa merasa dirugikan. Jadi
harus mengoreksi lembar jawaban peserta secara satu persatu,
lembar jawaban yang sudah dikoreksi memiliki nilai.

e) Analisis Aktualisasi Kegiatan Kelima

Melaksanakan model pembelajaran


Kegiatan 5
Talking Stick
Waktu Pelaksanaan 05 Maret s/d 11 Maret 2020
Output/Bukti Kegiatan Foto
Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pertama : Membentuk kelompok diskusi siswa dalam
beberapa kelompok.
Membagi siswa kedalam kelompok untuk saling kerjasama, serta
saling menghargai pendapat sesama dalam diskusi dan kelompok
dibentuk secara heterogen (Nasionalisme).
Analisi Dampak:
Jika tahapan ini tidak didasarkan dengan nilai-nilai Nasionalisme,
maka akan menimbulkan rasa kecemburan sosial terhadap sesama
peserta didik.

2. Tahap Kedua : Menjelaskan kepada peserta didik mengenai


mekanisme atau langkah-langkah kegiatan pelajaran yang akan
dilakukan (Kegiatan Pembuka).
Menyampaikan informasi-informasi yang menjadi landasan peserta
didik belajar dalam kelompok dengan bahasa baik dan jelas
(Nasionalisme). Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan penuh
tanggung jawab (akuntabilitas). Menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa dengan mengerahkan seluruh
kemampuan dalam mentransfer ilmu pengetahuan, berbagi wawasan
dan pengalaman merupakan salah satu bentuk sikap profesional
(etika) dalam mengajar. Melaksanakan proses pembelajaran dengan
mempraktekkan langsung kepada siswa agar materi lebih mudah
dipahami, sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efesien

36
(komitmen mutu). Melaksanakan proses pembelajaran dengan
disiplin waktu (anti korupsi)

Analisis Dampak :
Kegiatan melaksanakan pembelajaran di kelas dapat terlaksana
dengan baik dengan turut menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
bertanggung jawab (akuntabilitas), professional (etika), efektif
dan efisien (komitmen mutu) dan disiplin (anti korupsi) yang
diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan sehingga dapat terlaksana
proses pembelajaran yang baik di kelas. Disaat guru menyajikan
informasi, secara bersamaan peserta didik memperhatikan dan
mendengarkan guru. Setelah guru menyajikan informasi, peserta
didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan menanggapi apa
yang telah disampaikan oleh guru.
Jika tahap ini tidak dilakukan, maka akan membuat siswa kurang
fokus dan termotivasi dalam mengikuti materi pelajaran yang akan
disampaikan oleh guru.
Guru juga mengupayakan efektif dan efisien dalam mengajar, sebab
tanpa mengaktualisasikan nilai efektif (tidak ada modifikasi atau
praktek dalam pembelajaran) dan tanpa nilai efisien (tidak ada upaya
memaksimalkan waktu) sehingga belajar dapat menjadi hal yang
membosankan dan bahkan bisa saja berimbas pada menurunnya
motivasi belajar siswa.
Terakhir ialah disiplin, tanpa mengaktualisasikan nilai disiplin pada
kegiatan pembelajaran, misalnya jika tidak disiplin terhadap waktu
maka kegiatan akan terbengkalai karena jam mengajar tidak tepat
waktu atau tidak besesuaian dengan jadwal.

3. Tahap Ketiga : Melaksanakan penerapan model pembelajaran


talking stick sesuai dengan langkah-langkah yang ada di RPP
(Kegiatan Inti).
Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis dan adil dan
tanggungjawab serta saya melaksanakan kegiatan dengan taat
aturan dan peduli terhadap peserta didik (Akuntabilitas, Etika
Publik).
Analisis Dampak :
Jika tahap kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka siswa jenuh dan
merasa bosan dan kurang aktifnya siswa dalam dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga core issue dari aktualisasi ini tidak mendapat
solusi. Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka saya juga ikut serta

37
mewujudkan misi SMP Negeri 1 Moro’o yaitu meningkatkan Mutu
Pelayanan Pendidikan yang kreaktif dan Inovatif serta mewujudkan
nilai-nilai organisasi yakni kreaktif, Inovatif dan bertanggungjawab.

4. Tahap Keempat : Melakukan observasi dan menilai keaktifan


peserta didik selama proses pembelajaran, dan menyimpulkan.
Melakukan penilaian keaktifan terhadap setiap peserta didik dalam
pembelajaran (komitmen Mutu).
Analisis Dampak :
Tahap kegiatan ini penting dilakukan, karena disini dilahat
keseriusan, kejujuran, kecakapan, tanggungjawab siswa dalam
proses pemelajaran. Jika tahapan ini tidak terlaksana, maka tidak
akan jelas dampak dari penerapan model talking stick pada
peningkatan aktivitas peserta didik

f) Analisis Aktualisasi Kegiatan Keenam

Kegiatan 6 Pelaksanaan Posttest


(Evaluasi akhir)
Waktu Pelaksanaan 18 Maret 2020
Output/Bukti Foto, Lembar Jawaban, daftar nilai
Kegiatan
Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pertama : Membagikan soal posttest kepada peserta didik.
Bertanggungjawab agar siswa benar-benar mendapat soal serta
mengerjakannya dengan baik sesuai tujuan pembelajaran
(Akuntabilitas).
Analisis Dampak :
Jika tidak ada dilaksanakan evaluasi akhir, maka tidak dapat dilihat
apakah ada peningkatan hasil belajar siswa. Karena dari hasil
evaluasi ini nanti akan diberi umpan balik terhadap siswa yang
belum tuntas.

2. Tahap Kedua : Mengarahkan peserta didik untuk menjawab soal


secara mandiri.
memperhatikan setiap peserta didik (peduli) agar soal dikerjakan
dengan jujur (Etika Publik).
Analisis Dampak :
Jika pada saat siswa mengerjakan soal tidak diarahkan dan
diperhatikan, maka siswa tidak mengerjakannya dengan jujur,

38
menyontek jawaban temannya. Selanjutnya setelah ujian selesai
semua lembar jawaban dikumpulkan dan dilanjutkkan pada tahap
pemeriksaaan.
3. Tahap Ketiga : Memeriksa lembar jawaban peserta didik.
Dalam memerikasa lembar jawaban peserta didik, saya harus
konsisten dan dalam pengisian nilai dilakukan dengan jujur dan adil
( Akuntabilitas, Anti Korupsi).
Analisis Dampak :
Jika kegiatan menganalisis data evaluasi tidak dilakukan, maka kita
tidak dapat mengukur kemampuan siswa jika belajar menggunakan
pendekatan pembelajaran talking stick. Guru tidak mampu
mengetahui kelemahan model pembelajaran yang diterapkan.
Sehingga guru pun tidak dapat mengetahui sampai sejauh mana
target telah tercapai.

B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi


Organisasi
Dari kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1
Moro’o, Kegiatan ini sejalan dengan Misi SMP Negeri 1 Moro’o nomor
6 “Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan yang kreaktif dan
Inovatif”. Kegiatan pembelajaran Talking Stick ini akan terus
diterapkan dengan baik agar lebih meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Moro’o.

C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Pada realisasi aktualisasi kegiatan meberikan kontribusi pencapaian
nilai-nilai organisai tentang Integritas, dan Profesionalitas,
Tanggungjawab, dan keteladanan. Sebagai seorang ASN harus
memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi aga dapat dipercaya
dan mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan jujur
dan sungguh-sungguh serta patut diteladani. Sehingga dengan
demikian terbentuk pribadi Aparatur Sipil Negara yang berkompeten
dan unggul berdasarkan nilai-nilai dasar ASN tentang nilai-nilai

39
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi) serta mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara professional sebagai pelayan publik, abdi negara dan aparatur
Negara.

40
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu
yang muncul pada satuan kerja penulis, yaitu SMP Negeri 1 Moro’o.
Adapun isu-isu yang terpilih dari analisis AKPK dan USG ditemukan di
SMP Negeri 1 Moro’o kurangnya penerapan pembelajaran aktif pada
pelajaran IPA. Solusi yang diberikan adalah dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick. Sehingga gagasan dalam isu yang
diangkat adalah Optimalisasi Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Pelajaran
IPA di SMP Negeri 1 Moro’o. Berdasarkan habituasi yang telah
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Moro’o, maka dapat disimpulkan:
1. Keenam kegiatan aktualisasi sudah terealisasi dengan baik sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN.
2. Dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick, aktivitas
belajar serta hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPA
meningkat.

B. Saran
1. Seluruh majelis guru dan TU dapat menerapkan nilai – nilai dasar
ANS dengan baik
2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Talking Stick untuk
inovasi dalam pembelajaran dan untuk meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar peserta didik.

41
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun


2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas:
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu:
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme:
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
2014. Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Pola Baru
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

42
Lampiran 1.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :SMP NEGERI 1 MORO’O


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII /Genap
Materi Pokok : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 5 JP @40 Menit

A. Kompetensi Inti
• KI 1 dan KI 2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
• KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan
spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
• KI 4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menganalisis sistem 3.1.1. Menganalisis Struktur dan
ekskresi pada manusia fungsi sistem ekskresi
dan memahami gangguan 3.1.2. Menganalisis gangguan pada
pada sistem ekskresi serta sistem ekskresi
upaya menjaga kesehatan 3.1.3. Menganalisis upaya menjaga
sistem ekskresi kesehatan sistem ekskresi
4.1 Membuat karya tentang 4.1.1. Membuat karya tulis tentang
sistem ekskresi pada menjaga kesehatan sistem
manusia dan ekskresi
penerapannya dalam 4.1.2. Menyajikan karya tulis tentang
menjaga kesehatan diri menjaga kesehatan sistem
ekskresi

43
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan
dapat:
• Menganalisis Struktur dan fungsi sistem ekskresi
• Menganalisis gangguan pada sistem ekskresi
• Menganalisis upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
• Membuat karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem ekskresi
• Menyajikan karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem ekskresi

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
• Struktur dan fungsi sistem ekskresi
• Gangguan pada sistem ekskresi
• Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

Fakta:
• Ekskresi membantu menjaga homeostasis dengan
mempertahankan lingkungan dalam tubuh agar tetap stabil dan
bebas dari materi-materi yang membahayakan. Bahan-bahan
hasil metabolisme yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh di
antaranya adalah karbondioksida, kelebihan air, dan urea.
Karbondioksida dihasilkan di antaranya dari proses respirasi
seluler, sedangkan urea adalah zatkimia yang berasal dari hasil
pemecahan protein. Alat-alat ekskresi yang ada pada manusia
adalahk ulit, paru-paru, hati, dan ginjal.

Materi Konsep
• Pengertian ekskresi dan sekresi
• Organ-organ ekskresi pada manusia dan fungsinya antara lain:
o Ginjal
o Kulit
o Paru-paru
o Hati
• Proses pembentukan urine

Materi Prinsip
• Ekskresi adalah proses pengeluaran metabolisme yang sudah
tidak diperlukan lagi bagi tubuh organisme.
• Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat sisa
metabolisme yang berbeda, kecuali air yang dapat
diekskresikan melalui semua alat ekskresi..

Prosedur/deskripsi materi
• Organ Ekskresi Ginjal dan strukturnya

44
2. Materi Pembelajaran Remedial
➢ Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat
melanjutkan kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru
ditantang untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang
belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara
untuk memberikan remidi:
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang
belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang
belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah
tuntas tentang materi yang belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang
belum tuntas.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan


➢ Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui
telah mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang
telah mencapai KBM/ KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS
umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan
biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan
umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan/simulasi,
penugasan
3. Model : Talking Stick

F. Media Pembelajaran
❖ Media :
➢ Worksheet atau lembar kerja (siswa)
➢ Lembar penilaian
➢ Perpustakaan sekolah

❖ Alat/Bahan :
➢ Penggaris, spidol, papan tulis
➢ Media Gambar
➢ Tongkat

G. Sumber Belajar
➢ Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
➢ Buku lain yang menunjang
➢ Multimedia interaktif dan Internet

45
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (3 JP x 40 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
• Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
• Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
• Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
• Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
➢ Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi
• Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
• Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
• Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
• Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
 Pembagian kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 orang siswa dengan
kemampuan heterogen
 Menjelaskan materi yang akan dipelajari Struktur dan Fungsi Sistem
Ekskresi
 Menyiapkan sebuah tongkat.
 Memberikan LKPD dan bahan pelajaran kepada setiap kelompok.
 Siswa mengerjakan LKPD dan saling berdiskusi jika ada hal yang tidak
dimengerti.
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam
menyelesaikan soal-soal LKPD pada kelompoknya masing-masing
 Setelah siswa menyelesaikan LKPD, guru meminta siswa untuk menutup
bahan bacaan dan mengumpulkan LKPD.
 Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota
kelompok, sambil bernyanyi tongkat bergulir dari peserta didik ke peserta
didik yang lain. Peserta didik yang menerima tongkat harus menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.

46
1. Pertemuan Pertama (3 JP x 40 Menit)
 Siswa lain dapat membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
 Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru, memberikan tongkat
tersebut kepada kelompok lain untuk menerima pertanyaan lain dari guru,
begitulah seterusnya hingga sebagian anggota kelompok mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
 Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


➢ Dengan bimbingan guru, beberapa siswa menyimpulkan materi
pembelajaran
➢ Guru memberikan penguatan tentang materi pembelajaran hari ini.
➢ Siswa mengerjakan soal posttest
➢ Guru menutu pembelajaran dan mengucapkan salam
Catatan : Selama pembelajaran Pengantar tentang Sistem
Ekskresiberlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan

2. Pertemuan Kedua (2 JP x 40 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
• Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
• Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
• Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
• Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi :
➢ Gangguan pada Sistem Ekskresi dan upaya mencegah atau
menanggulanginya.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
• Mengajukan pertanyaan

47
2. Pertemuan Kedua (2 JP x 40 Menit)
Pemberian Acuan
• Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
• Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung

Kegiatan Inti ( 50 Menit )

 Pembagian kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 orang siswa dengan
kemampuan heterogen
 Menjelaskan materi yang akan dipelajari Gangguan pada Sistem
Ekskresi dan upaya mencegah atau menanggulanginya.
 Menyiapkan sebuah tongkat.
 Memberikan LKPD Membuat Karya Tulis tentang menjaga kesehatan
sistem ekskresi dan bahan pelajaran kepada setiap kelompok.
 Siswa mengerjakan karya tulis tentang menjaga kesehatan sistem
ekskresi dan saling berdiskusi jika ada hal yang tidak dimengerti.
 Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
menyajikan hasil karya tulisnya.
 Setelah masing-masing kelompok menyajikan hasil karya tulis, guru
meminta siswa untuk menutup bahan bacaan dan mengumpulkan LKPD.
 Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota
kelompok, sambil bernyanyi tongkat bergulir dari peserta didik ke peserta
didik yang lain. Peserta didik yang menerima tongkat harus menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
 Siswa lain dapat membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
 Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru, memberikan tongkat
tersebut kepada kelompok lain untuk menerima pertanyaan lain dari guru,
begitulah seterusnya hingga sebagian anggota kelompok mendapat
bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
 Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

➢ Dengan bimbingan guru, beberapa siswa menyimpulkan materi


pembelajaran
➢ Guru memberikan penguatan tentang materi pembelajaran hari ini.
➢ Siswa mengerjakan soal posttest
➢ Guru menutu pembelajaran dan mengucapkan salam

Catatan : Selama pembelajaran Pengantar tentang Sistem


Ekskresiberlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan

48
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap.

Aspek Perilaku yang Jumla Kod


Skor
No Nama Siswa Dinilai h e
Sikap
BS JJ TJ DS Skor Nilai
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai =
275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku
yang ingin dinilai

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan

49
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua

Hilifadolo, 27 Februari 2020

Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 1 Moro’o, Guru Mata Pelajaran,

HAOGOLI WARUWU, S.Pd NOTAFARIUS GULO, S.Pd


NIP/19840404 201001 1 040 NIP. 19890710 201903 1 004

50
Lampiran 2.
Media Pembelajaran

51
52
Lampiran 3.
SOAL PREETEST
IPA Kelas VIII
SMP Negeri 1 Moro’o
Pilihlah salah satu jawaban yang benar A, B, C, D, atau E dan berikan
tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia.
1. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung
protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi…
A. nefron D. kapsul Bowman
B. Glomerulus E. hormon antidiuretika
C. tubulus kontortus
2. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa
metabolisme dalam darah adalah…
A. paru-paru dan jantung D. ginjal dan jantung
B. ginjal dan lambung E. jantung dan lambung
C. ginjal dan paru-paru
3. Selain sebagai alat ekskresi, ginjal pada ikan juga berfungsi sebagai…
A. Osmoregulator D. Opistonefros
B. Mesonefros E. Nefridium
C. Metanefros
4. Alat-alat ekskresi pada ikan adalah, kecuali…
A. Ginjal dan anus D. Kulit dan anus
B. Kulit dan anus E. Pembuluh Malpighi dan kulit
C. Insang dan kulit
5. Sisa metabolisme lemak yang dikeluarkan dari paru-paru berupa …
A. NH3 D. N2 dan O2
B. CH4 E. H2 dan H2O
C. CO2 dan H2O
6. Kelainan yang ditandai dengan tidak terbentknya urine, yang disebabkan
kerusakan pada glomerulus adalah…
A. Albuminuria D. Diabetes Insipidus
B. Anuria E. Nefritis
C. Batu ginjal
7. Fungsi Hormon Antidiuretika (ADH) adalah untuk mengatur…
A. Jumlah urine sedikit
B. Jumlah urine banyak
C. Jumlah urine yang banyak dan sedikit
D. Urine tidak dapat keluar
E. Urine berwarna merah
8. Keadaan dimana glomeruli meradang, ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya sering disebut penyakit…
A. Batu ginjal D. Diabetes melitus
B. Gagal ginjal E. Nefritis
C. Diabetes insipidus
9. Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan
penguraian….
A. Set darah merah D. Protein
B. Set darah putih E. Lemak
C. Set-set epitel

53
10. Glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di….
A. Kapsula Bowman
B. Awal masuk lengkung Henle
C. Ujung akhir tubulus distal
D. Ujung akhir duktus pengumpul
E. Ujung akhir tubulus proksimal
11. Ginjal terdiri atas dua lapisan yaitu..
A. Korteks dan medulla
B. Sumsum ginjal dan medulla
C. Sumsum ginjal dan korteks
D. Badan malpihgi dan korteks
E. Medulla dan badan Malpighi
12. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah..
A. Urea dan uap air
B. Garam dapur dan air
C. Asam amino dan ammonia
D. Karbon dioksida dan uap air
E. Cairan empedu
13. Urutan yang benar mengenai bagian-bagian nefron dalam pembentukan
urine adalah…
A. Tubulus distal- tubulus proksimal-glomerulus-tubulus pengumpul
B. Tubulus proksimal-tubulus distal-glomerulus-tubulus pengumpul
C. Glomerulus-tubulus pengumpul-tubulus proksimal-tubulus distal
D. Glomerulus-tubulus distal-tubulus proksimal-tubulus pengumpul
E. Glomerulus-tubulus proksimal-tubulus distal-tubulus pengumpul
14. Pada hewan reptile sisa metabolisme protein yang dibuang berupa zat….
A. Ureum D. Asam urat
B. Glukosa E. Asam laktat
C. Protein
15. Penyakit diabetes insipidus disebabkan karena ....
A. Kekurangan hormon antidiuretika
B. Kekurangan hormon insulin
C. Terlalu banyak minum air
D. Bagian korteks ginjal mengalami peradangan
E. Alat korteks ginjal mengalami kerusakan

54
Lampiran 4.
SOAL POSTTEST
(EVALUASI AKHIR)
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang benar A, B, C, D, atau E dan berikan
tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia.

1. Pada urin yang tidak sehat terdapat…


A. Kreatinin D. Protein
B. Amoniak E. Natrium
C. Urea
2. Hati merupakan salah satu alat eksresi yang menghasilkan…
A. Amoniak D. Asam urat
B. Kolesterol E. Karbondioksida
C. Bilirubin
3. Gangguan pada ginjal karena kegagalan nefron dalam melakukan proses
reabsorpsi yaitu ....
A. Diabetes mellitus D. Oligouria
B. Polyturia E. Albuminaria
C. Nefritis
4. Hati merupakan organ ekskresi yang berperan dalam proses ....
A. menyimpan makanan dalam bentuk glikogen
B. pembentukan protombin
C. menawarkan zat yang bersifat racun
D. perombakan darah yang rusak atau tua menjadi empedu
E. pembentukan vitamin A dari karotin
5. Ureter adalah bagian yang ditunjuk oleh huruf....
A. A
B. B
C. C
D. D
E. semua benar

6. Penyakit diabetes insipidus disebabkan karena ....


A. Kekurangan hormon antidiuretika
B. Kekurangan hormon insulin
C. Terlalu banyak minum air
D. Bagian korteks ginjal mengalami peradangan
E. Alat korteks ginjal mengalami kerusakan
7. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah..
A. Urea dan uap air
B. Garam dapur dan air
C. Asam amino dan ammonia
D. Karbon dioksida dan uap air
E. Cairan empedu
8. Kelainan yang ditandai dengan tidak terbentknya urine, yang disebabkan
kerusakan pada glomerulus adalah…

55
A. Albuminuria D. Diabetes Insipidus
B. Anuria E. Nefritis
C. Batu ginjal
9. Fungsi Hormon Antidiuretika (ADH) adalah untuk mengatur…
A. Jumlah urine sedikit
B. Jumlah urine banyak
C. Jumlah urine yang banyak dan sedikit
D. Urine tidak dapat keluar
E. Urine berwarna merah
10. Keadaan dimana glomeruli meradang, ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya sering disebut penyakit…
A. Batu ginjal D. Diabetes melitus
B. Gagal ginjal E. Nefritis
C. Diabetes insipidus
11. Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan
penguraian….
A. Set darah merah D. Protein
B. Set darah putih E. Lemak
C. Set-set epitel
12. Glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di….
A. Kapsula Bowman
B. Awal masuk lengkung Henle
C. Ujung akhir tubulus distal
D. Ujung akhir duktus pengumpul
E. Ujung akhir tubulus proksimal
13. Ginjal terdiri atas dua lapisan yaitu..
A. Korteks dan medulla
B. Sumsum ginjal dan medulla
C. Sumsum ginjal dan korteks
D. Badan malpihgi dan korteks
E. Medulla dan badan Malpighi
14. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa
metabolisme dalam darah adalah…
A. paru-paru dan jantung D. ginjal dan jantung
B. ginjal dan lambung E. jantung dan lambung
C. ginjal dan paru-paru
15. Selain sebagai alat ekskresi, ginjal pada ikan juga berfungsi sebagai…
A. Osmoregulator D. Opistonefros
B. Mesonefros E. Nefridium
C. Metanefros

B. Essay

16. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Reabsobsi!


17. Apakah saja kelainan yang terjadi pada paru-paru?
18. Jelaskan apa yang dimaksud Psoriasis!

56
Lampiran 5.
Kunci Jawaban Preetest
(Test Awal)
1. Jawaban : D
Penyelesaian : bersamaan dengan proses penyaringan yang terjadi di dalam
Kapsul Bowman terjadi pula pengikatan sel – sel darah, keping – keping
darah, atau protein yang terdapat pada plasma darah agar tidak ikut
tersaring dan tetap inggal di dalam darah. Tetapi apabila terjadi kegagalan
proses filtrasi oleh ginjal terutama albumin mengakibatkan protein
terkandung dalam urine.
2. Jawaban : C
Penyelesaian : ginjal dan paru – paru berfungsi mengekresi sisa – sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya ammonia, urea, dan
asam urat dari dalam darah.
3. Jawaban : A
Penyelesaian: Ginjal juga berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu organ yang
memelihara keseimbangan garam cairan tubuh suatu organism
(osmoregulasi).
4. Jawaban : E
Penyelesaian: Yang termasuk system ekskresi pada ikan adalah ginjal,
insang, kulit dan anus. Sedangkan lapisan Malpigi merupakan alat ekskresi
pada serangga.
5. Jawaban : C
Penyelesaian: paru – paru mengekresi sisa – sisa proses pembakaran zat –
zat makanan yang merupakan karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap
air).
6. Jawaban : B
Penyelesaian : Anuria merupakan kelainan yang ditandai dengan tidak
terbentuknya urine. Yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus
sehingga ginjal tidak mampu memfiltrasi darah. Akibatnya, tidak ada urine
yang dihasilkan.
7. Jawaban : C
Penyelesaian : Banyak sedikitnya urine yang dihasilkan oleh ginjal diatur
oleh hormone antidiuretik (ADH).
8. Jawaban : E
Penyelesaian : Nefritis adalah suatu radang pada glomeruli yang disebabkan
oleh infeksi bakteri.
9. Jawaban: A
Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan penguraian
sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Hemin, hasil perombakan
hemoglobin digunakan sebagai pembentuk zat warna empedu atau bilirubin.
10. Jawaban: E
Tubulus kontortus proksimal merupakan tempat terjadinya reabsorpsi
(penyerapan kembali) zat-zat yang masih berguna, seperti air, asam amino,
dan glukosa. Penyerapan glukosa terjadi sampai ujung akhir tubulus
kontortus proksimal.
11. Jawaban : A
Ginjal terdiri atas korteks (luar/terang) dan medulla (dalam/gelap)
12. Jawaban : D
Lihat pembahasan no. 5

57
13. Jawaban: E
Urutan yang benar adalah glomerulus – tubulus proksimal – tubulus distal –
tubulus pengumpul – pelvis renalis – ureter – kantung kemih – uretra –
lingkungan.
14. Jawaban: D
Reptile mensekresikan senyawa nitrogen berupa asam urat. Asam urat
sangat efisien dalam penggunaan air. Asam urat berwarna putih dapat
diamati pada feses cicak, ada bagian yang berwarna putih.
15. Jawaban : A
Hormon antidiuretic (ADH) berfungsi dalam penyerapan air pada tubulus
distal. Jika ADH sedikit maka sedikit pula air yang dapat diserap sehingga
urine yang dikeluarkan menjadi berlebih (polyuria/diabetes insipidus).

58
Lampiran 6.

KUNCI JAWABAN POSTTEST (EVALUASI AKHIR)

1. Jawaban : D
Urine normal tidak megandung protein. Jika setelah uji urine ternyata ada
protein itu artinya terjadi kerusakan pada proses filtrasi pada glomerulus.
2. Jawaban: C
Bilirubin merupakan hasil perombakan sel darah merah dalam hati. Zat
tersebut sudah tidak terpakai lagi pada metabolisme sel. Bilirubin disimpan
dalam kantung empedu dan dipakai untuk emulsi lemak dan dibuang melalui
feses dan urine.
3. Jawaban : A
Reabsorbsi glukosa yang gagal pada tubulus proksimal akan mengakibatkan
urine mengandung glukosa (kencing manis), penyakit ini disebut diabetes
mellitus.
4. Jawaban : D
Hati sebagai organ ekskresi karena mengeksresikan bilirubin dan biliverdin
hasil perombakan sel darah merah yang disimpan dalam kantong empedu.
5. Jawaban : B
Pembahasan : b adalah ureter . a adalah ginjal. C adalah kandung kemih.
d adalah uretra.
6. Jawaban : A
Hormon antidiuretic (ADH) berfungsi dalam penyerapan air pada tubulus
distal. Jika ADH sedikit maka sedikit pula air yang dapat diserap sehingga
urine yang dikeluarkan menjadi berlebih (polyuria/diabetes insipidus).
7. Jawaban : D
Penyelesaian: paru – paru mengekresi sisa – sisa proses pembakaran zat –
zat makanan yang merupakan karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap
air).
8. Jawaban : B
Penyelesaian : Anuria merupakan kelainan yang ditandai dengan tidak
terbentuknya urine. Yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus
sehingga ginjal tidak mampu memfiltrasi darah. Akibatnya, tidak ada urine
yang dihasilkan.
9. Jawaban : C
Penyelesaian : Banyak sedikitnya urine yang dihasilkan oleh ginjal diatur
oleh hormone antidiuretik (ADH).
10. Jawaban : E
Penyelesaian : Nefritis adalah suatu radang pada glomeruli yang disebabkan
oleh infeksi bakteri.
11. Jawaban: A
Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan penguraian
sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Hemin, hasil perombakan
hemoglobin digunakan sebagai pembentuk zat warna empedu atau bilirubin.
12. Jawaban: E
Tubulus kontortus proksimal merupakan tempat terjadinya reabsorpsi
(penyerapan kembali) zat-zat yang masih berguna, seperti air, asam amino,
dan glukosa. Penyerapan glukosa terjadi sampai ujung akhir tubulus
kontortus proksimal.

59
13. Jawaban : A
Ginjal terdiri atas korteks (luar/terang) dan medulla (dalam/gelap)
14. Jawaban : C
Penyelesaian : ginjal dan paru – paru berfungsi mengekresi sisa – sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya ammonia, urea, dan
asam urat dari dalam darah.
15. Jawaban : A
Penyelesaian: Ginjal juga berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu organ yang
memelihara keseimbangan garam cairan tubuh suatu organism
(osmoregulasi)
16. Reabsorbsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuh yang terjadi di tubulus kontortus proksimal. Bahan dari proses ini
adalah urine primer
17. Yaitu:
1). Bronchitis, adalah peradangan pada cabang batang tenggorokan
(bronkus).
2). Pleuritis, adalah peradangan pada selaput pembukus paru-paru.
3). TBC
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycrobacterium tuberculosis.
Tanda-tanda penyakit ini adalah adanya bintil-bintil pada alveolus. Cara
pengobatan penyakit ini adalah dengan terapi menggunakan vaksin BCG.
4). Asma
Penyebab penyakit asma adalah alergi terhadap rambut, bulu, debu atau
tekanan psikologis. Tanda-tanda penyakit ini adalah saluran pernapasan
tersumbat sehingga penderita mengalami sesak nafas.
5). Pneumonia
Penyebab penyakit ini adalah bakteri, virus, dan jamur. Tanda-tanda
orang yang terkena penyakit ini dinding alveolusnya robek sehingga
mengurangi daerah pertukaran gas
18. Psoriasis disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan pada kulit kepala, sikut,
punggung, dan lutut. Jika terkena penyakit ini harus rutin melakukan
pengobatan.

60
Lampiran 7.
Daftar Nilai Siswa

Nilai Nilai
No Nama Siswa
Pree-test Post-test
1 ALDIN EBID WARUWU 46,7 71,0
2 ALWIJAR WARUWU 53,3 81,0
3 BUNGA MELATI WARUWU 60,0 81,0
4 CHRIS JORDAN GULO 33,3 85,7
5 CAHYANI GULO 73,3 95,3
6 DAMAI S. WARUWU 60,0 71,0
7 DORIKUS WARUWU 40,0 66,3
8 ELETARIANI WARUWU 53,3 85,3
9 FERONIKA HULU 73,3 95,3
10 FIFI RIANG WARURU 46,7 80,0
11 FITORI WARUWU 80,0 95,3
12 FEBRIAN DESPARMAN WARUWU 73,3 85,7
13 HERLILIS WARUWU 40,0 85,3
14 HADIRAT SYUKUR WARUWU 53,3 75,0
15 HETON PASRAH HULU 33,3 70,3
16 JUNI KALVIN GULO 40,0 56,3
17 JEPRIANTI NDRAHA 53,3 65,7
18 LILIN WARUWU 46,7 65,3
19 MEI SUCI TRIANI GULO 40,0 75,0
20 AJELITA GULO 66,7 85,0
21 MEI DAMAI WARUWU 53,3 60,7
22 MUSTIKA CERAH GULO 60,0 90,3
23 PENDIANUS GULO 66,7 95,3
24 PEBRIANUS WARUWU 46,7 65,3
25 PERLINDUNGAN WARUWU 40,0 75,0
26 REBECA GLORIANA HULU 46,7 65,3
27 RICKY HENDRA WARUWU 40,0 75,0
28 RISKIN APRAN WARUWU 46,7 65,3

61
Lampiran 8.
DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI

Gambar 1 : Konsultasi kepada kepala sekolah

Gambar 2: Konsultasi untuk meminta persetujuan kepala sekolah

62
Gambar 3 : Membuat RPP dan Media Pembelajaran

Gambar 4 : Mencari Referensi Materi Pembelajaran di Perpustakaan

63
Gambar 5 : Konsultasi dengan Teman Sejawat

Gambar 6 : Melaksanakan Preetest (test awal)

64
Gambar 7.a : Mengarahkan siswa dalam kelompok diskusi

Gambar 7.b : Mengarahkan siswa dalam kelompok diskusi

65
Gambar 8 : Menjelaskan materi dengan mengunakan media gambar

Gambar 9 : Siswa bernyanyi sambil bertepuk tangan (talking stick)

66
Gambar 10.a : Siswa Menjawab Pertanyaan (Model talking stick)

Gambar 10.b : Siswa Menjawab Pertanyaan (Model talking stick)

67
Gambar 11 : Pelaksanaan Posttest (Evaluasi Akhir)

Gambar 12 : Mengoreksi Lembar Jawaban Siswa

68
Lembar Obeservasi

69
70
Lembar Jawaban Siswa (Preetest dan Posttest)

71
72
73
74
75
76
77
78
79
BIAODATA PENULIS

1. Nama : NOTAFARIUS GULO, S.Pd


2. Jenis Kelamin : Laki – laki
3. Tempat/Tgl. Lahir : Loloana’a, 10 Juli 1989
4. N I P : 19890710 201903 1 004
5. Pangkat / Gol. : Penata Muda / III.a
6. Jabatan : Guru IPA Ahli Pertama
7. Pendidikan Terakhir : S-1. Pendidikan Fisika
8. Instansi Kerja : Pemerintah Kabupaten Nias Barat
9. Unit Kerja : UPTD SMP Negeri 1 Moro’o Kecamatan Moro’o
10. Alamat Unit Kerja : Jl. Pendidikan-Hiliduho Desa Hilifadolo
Kecamatan Moro’o Kab. Nias Barat
11. Alamat Rumah : Loloana’a Desa Hilifadolo Kecamatan Moro’o
Kabupaten Nias Barat
12. No. HP : 0821 6129 2627
13. E-mail : ntafargulo@gmail.com

80

Anda mungkin juga menyukai