Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI

NEGERI SIPIL PADA SMP NEGERI 1 KETAMBE


2019

JUDUL
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL PADA MATERI SPLDV

Oleh :
IIN KARTINI
NIP : 19950414 201903 2 003
NDH : 15

DIKLAT DASAR (LATSAR) CPNS


BADAN PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA ACEH
BEKERJA SAMA DENGAN BADAN KEPEGAWAIAN,
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN
ACEH TENGGARA TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN MENTOR

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI


NEGERI SIPIL PADA SMP NEGERI 1 KETAMBE

JUDUL
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL PADA MATERI SPLDV

Disetujui Diterapkannya Laporan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Pada SMP Negeri 1 Ketambe

Kutacane, 25 Desember 2019


Peserta

Iin Kartini
NIP. 19950414 201903 2 003

Menyetujui,

MENTOR

Hakimah Sarah, S.Pd


NIP. 19680908 198801 2 002

i
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI
NEGERI SIPIL PADA SMP NEGERI 1 KETAMBE

Dengan Judul
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL PADA MATERI SPLDV

Disetujui Diterapkannya Laporan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Pada SMP NEGERI 1 KETAMBE

NAMA : IIN KARTINI

NIP : 19950414 201903 2 003

UNIT KERJA : SMP NEGERI 1 KETAMBE

Telah disetujui untuk dilaksanakan aktualisasi berdasarkan hasil seminar Laporan


Aktualisasi pada hari Jumat tanggal 25 Desember 2019

Kutacane, 25 Desember 2019

Menyetujui,

COACH/PEMBIMBING MENTOR

Zulfendi, SKM, S.Si, BMS, MT Hakimah Sarah, S.Pd


Nip.19630420 198403 1 003 NIP. 19680908 198801 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Pada SMP NEGERI 1
KETAMBE masalah kegiatan dengan inti Kurangnya kesadaran guru akan pentingnya
penggunanaan media pembelajaran kontekstual,
Penulisan Laporan aktualisasi sebagai syarat untuk melakukan aktualisasi nilai-
nilai dasar Profesi Aparatur Sipil Negara pada Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Prajabatan golongan III pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan aktualisasi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
 Bapak Zulfendi, SKM, S.Si, BMS, MT Selaku Coach/Pembimbing yang telah
sudi meluangkan waktu untuk memberiakan arahan dan petunjuk dalam
penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil.
Selanjutnya
 Ibu Hakimah Sarah selaku Mentor yang telah membimbing dan mengarahkan
dalam penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri
Sipil.
 Bapak Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar
 Bapak ibu dirumah yang telah mendukung dan mendoakan saya selama ini
 Saudara-saudari saya yang telah menyemangati saya selama mengikuti latsar
ini
 Seluruh rekan-rekan peserta Diklat Prajabatan Tingkat III tahun 2019, atas
kerjasamanya melalui kegiatan prajabatan
Dengan terselesainya laporan aktualisasi ini, penulis akan mengaktualisasi seluruh
nilai-nilai yang terkandung pada Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
mutu dan Anti Korupsi ditempat tugas serta dilingkungan masyarakat. Penulis menyadari
bahwa didalam penulisan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari
sempurna, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi serta seluruh pembaca.

Kutacane, 25 Desember 2019

Iin Kartini
Nip. 19950414 201903 2 003

iii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN PERSETUJUAN………………………………………………………… i
LEMBARAN PENGESAHAN....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR……………...…………………………………………………… iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………. iv

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan....................................................................................................... 1
1.2 Profil Instansi ....……………………................................................................ 2
1.3 Struktur Organisasi............................................................................................. 3
1.4 Visi dan Misi Organisasi ................................................................................... 3
1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Peserta………………………………………………. 4
1.6 Nilai Dasar Profesi PNS..................................................................................... 5
1.7 Nilai Organisasi ................................................................................................. 6

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI


2.1 Latar Belakang…………………………....................................……………… 7
2.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 8
2.3 Analisis Core Isu Metode USG.......……………………………….…………… 9
2.4 Core Isu dan Judul Laporan Aktualisasi............................................................ 10
2.5 Gagasan dan Laporan Kegiatan........................................................................ 10
2.6 Output yang Dihasilkan..................................................................................... 11
2.7 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI......................................................... 11
2.8 Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai PNS............................................................... 13
2.9 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar........................................... 17
BAB III HASIL
Kegiatan 1
3.1. Hasil................................................................................................................... 19
3.2. Analisa Dampak................................................................................................. 19
3.3. Habituasi............................................................................................................. 20
Kegiatan 2
3.1. Hasil................................................................................................................... 21
3.2. Analisa Dampak................................................................................................. 21
3.3. Habituasi............................................................................................................. 21
Kegiatan 3
3.1. Hasil................................................................................................................... 23
3.2. Analisa Dampak................................................................................................. 23

iv
3.3. Habituasi............................................................................................................. 23
Kegiatan 4
3.1. Hasil................................................................................................................... 24
3.2. Analisa Dampak................................................................................................. 25
3.3. Habituasi............................................................................................................. 25

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….. 27
4.2 saran…………………………………………………………………………............ 28

DAFTAR PUSTAKA..…………………………………………………………………. 29

LAMPIRAN..................................................................................................................... 30

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertera dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu upaya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui pendidikan. Dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dinyatakan
bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola
dan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia. Untuk
memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang
mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara efektif dan efisien, yang memiliki integritas, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. Untuk dapat membentuk sosok ASN
professional seperti di atas, maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan.
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 menetapkan Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN ini diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian yang diserahi tugas negara dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 juga
mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan pelatihan dasar terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), yang bertujuan untuk membangun integrasi moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab, memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Guru sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya dapat membentuk karakter
dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional, berintegritas,
dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. Untuk menjadi seorang abdi
Negara sebagaimana yang diharapkan, maka sesuai dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 12
tahun 2018 tentang pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III,
ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat pelatihan dasar yang strategis untuk mewujudkan
PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional. Pelatihan dasar ini dilaksanakan dalam
rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi (ANEKA).
Tanggung jawab guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada proses
pembelajaran dan hasil pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
maka pembelajar harus berinteraksi sebanyak-banyaknya dengan sumber belajar. Tanpa
sumber belajar yang memadai sulit diharapkan dapat diwujudkan proses pembelajaran yang

1
mengarah kepada tercapainya hasil belajar yang optimal. Dengan demikian penggunaan
media sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran sangat penting. Selain melengkapi,
memelihara dan memperkaya proses pembelajaran media berkedudukan untuk meningkatkan
kegiatan akademik pembelajar.
Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk dapat membantu
mengatasi berbagai hambatan dalam proses pembelajaran termasuk hambatan psikologis,
hambatan fisik, hambatan kultural dan hambatan lingkungan. Secara umum media
pembelajaran mempunyai kegiatan : 1) memperjelas penyajian pesan, 2) mengatasi
keterbatasan ruang, 3) mengatasi sikap pasif siswa.
Dengan dimanfaatkannya media secara maksimal, pemahaman tidak akan terbatas
pada apa yang diperolehnya melalui kegiatan tatap muka tetapi akan mampu menggali
berbagai jenis ilmu pengetahuan terutama yang sesuai dengan bidang keahliannya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, saya peserta pelatihan dasar CPNS Tahun 2019
ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang akan dilaksanakan di tempat
kerja, yang dalam hal ini penyusun akan melaksanakan di SMP Negeri 1 Ketambe.
1.2 Profil SMP Negeri 1 Ketambe
SMP Negeri 1 Ketambe beralamat di jalan Kutacane-Blangkejeren, tepatnya didusun
Rumah Galuh kelurahan Lawe Aunan, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara,
Provinsi Aceh. SMP N 1 Ketambe dipimpin oleh ibu Hakimah Sarah, S,Pd. SMP negeri 1
ketambe diresmikan menjadi sekolah negeri di tahun 2006 dan diresmikan oleh kepala dinas
pendidikan bapak Ali Basrah Pasaribu dan mulai beroperasi sebagai SMP N 1 Ketambe tahun
2007.
Saat ini jumlah siswa di SMP N 1 Ketambe tercatat 95 orang siswa laki-laki dan 75
orang siswa perempuan, dengan total keseluruhan 170 orang dengan 6 rombel. Tenaga
pendidik yang saat ini tercatat aktif bertugas di SMP N 1 Ketambe yaitu 21 orang tenaga
pendidik dan 3 orang tenaga administrasi.
Adapun sarana dan prasarana yang dimilik SMP N 1 Ketambe berupa 7 ruang belajar,
perpustakaan, laboratorium IPA, Laboratorium Komputer, kantor guru dan kantor kepala
sekolah.

2
1.3 Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Ketambe
STRUKTUR ORGANISASI SMP NEGERI 1
KETAMBE
KEPALA
TAHUN SEKOLAH 2019/2020
PELAJARAN
HAKIMAH SARAH, S.Pd

KOMITE SEKOLAH KEP. TATA USAHA


USMAN EFENDI ISMAIL
WAKIL KEPALA SEKOLAH
HALIMAN, S.Pd
STAF TATA USAHA
SAHBUDIN ARIGA
WALI KELAS

STAF TATA USAHA


JONEDI

KELAS VII
KELAS VIII/A
ALIRSYAH, S.Pd
DESI MARIANA, S.Pd

KELAS VIII/B KELAS VIII/C


KAYARDI, S.Pd IIN KARTINI, S.Pd

KELAS IX/A
KELAS IX/B
DEWI MAYASARI S.Pd
ELYNUR BAITI, S.Pd

GURU MATA
PELAJARAN

SISWA

1.4 Visi dan Misi SMP Negeri 1 Ketambe


Visi
Unggul dalam prestasi terbaik pada mutu berpijak pada adat dan budaya
Misi
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan
2. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada warga sekolah
3. Membantu peserta didik mengenali potensi jati dirinya sesuai dengan adat dan budaya

1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Peserta Latsar 2019


Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, dijelaskan bahwa tugas guru yaitu:

3
1. Merencanakan pembelajaran
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas
No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, diantaranya :
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
2. Menyusun silabus pembelajaran
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya
(khusus guru kelas)
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah/ madrasah dan nasional
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif
15. Melakukan presentasi ilmiah

4
1.6 Nilai Dasar Profesi PNS

Profesi PNS yang berprinsif Nilai Dasar (ND) Mata Diklat


Kepemimpinan, Transparasi, Integritas Tanggungjawab (Responsibilitas)
Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan Kejelasan, Konsistensi Akuntabilitas
a. Wawasan kebangsaan
b. Pancasila ( ada 5 Nilai) : Nasionalisme
a. Nilai Ketuhanan yme
b. Nilai Persatuan dan kesatuan
a). Nilai NKRI
b). Bhineka tunggal ika
c. Kemanusiaan yang adil & beradap
d. Musyawarah Mufakat
e. Keadilan sosial
Memegang teguh nilai-nilai ideologi Negara, Setia mempertahankan UUD45, Etika
Profesional dan tidak berpihak. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. Publik
Non diskriminatif. Menjunjung tinggi standar etika luhur. Mempertanggung
jawabkan tindakan dan kinerjanya. Memiliki kemampuan melaksanakan
kebijakan dan program Memberikan layanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun. Kepemimpinan berkualitas
tinggi. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. Mengutamakan
pencapaian hasil dan kinerja Kesetaraan dalam pekerjaan. Meningkatkan
efektivitas
Efektivitas (tercapai target) Efisiensi (realisasi target) Inovasi, dan Komitmen
Beroreantasi Mutu, Berpikir Kreatif. Komitmen Mutu
Jujur, Peduli, Mandiri,Disiplin,Tanggung Jawab, Sederhana, Berani, Adil. Anti Korupsi

1.7 Nilai Organisasi


Nilai organisasi yang menjadi pedoman sesuai dengan organisasi
KEMENDIKBUD, yakni :
1. Memiliki Integritas
Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari keyakinan terutama
dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan memiliki integritas bersikap jujur
dan mampu mengemban kepercayaan.

5
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap
permasalahan serta mampu menghasilkan karya baru.
3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang di tuntut
dari pekerjaan. Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan
tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan dan menciptakan peluang
baru atau untuk menghindari timbulnya masalah.
4. Pembelajar
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan
pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan
pelajaran atas setiap kejadiannya.
5. Menjunjung Meritrokrasi
Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk mau berdasarkan
kelayakan dan kecakapannya.
6. Terlibat Aktif
Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan agar pihak lain
tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.
7. Tanpa Pamrih
Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh
keuntungan pribadi, memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk suka
berusaha mencapai tujuan bersama.

6
BAB II
Rancangan Aktualisasi
2.1 Latar Belakang Masalah
Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama mengajar di SMP Negeri 1 Ketambe
beberapa hal yang memprihatinkan yang mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar
yang dilakukan selama ini baik itu masalah kekondusifan lingkungan belajar serta alat-alat
penunjang pembelajaran berupa perangkat pembelajaran, metode mengajar, dan media
pembelajaran. Selain itu, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan baik itu dari
siswa sendiri dan bahkan dari orang tua/ wali siswa itu sendiri memicu terjadinya kekurangan
rasa sadar diri bahwa pendidikan adalah hal yang paling penting untuk membentuk manusia
yang cerdas, cakap dan berlakhlak mulia sesuai sengan tujuan dari pendidikan nasional yang
terkandung dalam UU N0. 20 tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional yaitu
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Kehadiran siswapun kerap menjadi masalah. Sering kali siswa tidak hadir kesekolah
karena alasan pesta, sakit, kegiatan adat, membantu orang tua, bahkan karena sedang turun
hujan. Yang menjadi masalah adalah kuantitas ketidak hadiran siswa, yang melebihi batas
sewajarnya misalkan 2 kali dalam seminggu, bahkan 3 kali dalam seminggu. Penanganan
yang dilakukan sekolah pun masih hanya sebatas surat panggilan orang tua sehingga masih
kurang optimal, terbukti dari tidak adanya perubahan absensi siswa. Jika kondisi seperti ini
terus terjadi dihawatirkan siswa akan banyak ketinggalan materi ajar yang diberikan guru
yang berakibat pada hasil belajar siswa yang tidak maksimal, bahkan terancam dikeluarkan
dari sekolah.
Harapan yang tinggi tentang hasil pendidikan yang maksimal sesuai dengan tujuan
pendidikan Indonesia, tidaklah sesuai dengan realita dilapangan. Dapat dilihat bahwa hasil
belajar siswa yang di harapkan dapat memenuhi kriteria ketuntasan maksimal (KKM)
tidaklah dapat dibanggakan. Terlebih dalam pelajaran matematika, dari semua permasalahan
yang diberikan guru saat mengajar, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika masih sangat rendah. Dapat dibuktikan dari nilai-nilai matematika siswa yang
tidak memuaskan bahkan jauh dari KKM. Beberapa kali latihan dan ulangan harian telah
dilakukan, masih saja siswa tak mampu menyelesaikannya dengan baik. hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu motivasi belajar dari siswa itu sendiri dan dari guru yang
bersangkutan. Sering kali guru belum mempersiapkan perangkat pembelajaran yang baik
sebelum mulai mengajar, misal materi yang diajarkan dan media yang dipakai juga belum
dipersiapkan dengan baik. Sehingga guru cenderung hanya menyuruh siswa untuk mencatat
materi, dan mengerjakan soal.Hal ini tidaklah efektif untuk memahami materi matematika,
karena matematika membutuhkan penanaman konsep yang duduk pada fikiran siswa, bukan
hanya sekedar mencatat, tetapi juga memahami, mengerti, mengingat, dan mampu
mengaplikasikan konsep-konsep matematika untuk menjawab permasalahan-permasalahan

7
yang diberikan. Hal inilah paling banyak mengakibatkan siswa menjadi merasa bahwa
matematika itu membosankan, sulit dimengerti, dan tidak terlalu berguna untuk mereka.
Guru juga masih terlalu kejam dalam mendidik dan memberikan hukuman bagi siswa.
Memberikan hukuman yang sangat tidak relevan dengan kesalahan siswa. Hal ini tidak
memberi dampak baik bagi mental siswa. Metode seperti ini tidak akan membuat siswa
menjadi lebih rajin. Malah akan membuat siswa menjadi takut pada guru dan membenci
pelajaran tersebut.

2.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka dapat yang dapat diperoleh
rumusan masalah yaitu:
1. Masih kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pembentukan karakter
2. Rendahnya tingkat kehadiran siswa
3. Kurangnya kesadaran guru akan pentingnya penggunanaan media pembelajaran
kontekstual pada materi SPLDV
4. Guru yang masih terlalu kejam dalam mendidik siswa.

2.3 Analisis Core Isu Metode USG


Berdasarkan permasalahan yang muncul tersebut kemudian dilakukanlah analisis
dengan menggunakan metode USG. Teknis analisis ini merupakan salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya adalah dengan menentukan
tingkat Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan), dan Growth (perkembangan isu apabila
tidak segera diselesaikan). Isu yang memiliki skor tertinggi adalah Core Issue (Isu Prioritas).
1. Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti,
2. Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan,
3. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera
Untuk pembobotan nilai analisis isu dengan menggunakan metode USG maka
diterapkan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur
persepsi berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala likert
merupakan suatu skala psikometrik yang biasa diaplikasikan dalam penelitian. Berikut
tabel 2.1 yang menyajikan interpretasi dari skala Likert untuk mengukur nilai analisis isu
dengan menggunakan metode USG.

8
Tabel 2.1 Skala Likert pada USG

Nilai Skor U S G

1 Tidak Urgency Tidak Seriousness Tidak Growth

2 Kurang Urgency Kurang Seriousness Kurang Growth

3 Cukup Urgency Cukup Seriousness Cukup Growth

4 Urgency Seriousness Growth

5 Sangat Urgency Sangat Seriousness Sangat Growth

Tabel 2.2 Penetapan Core Isu

Kriteria Isu
No. Isu Aktual Total Peringkat
U S G

Masih kurangnya kesadaran akan


1 pentingnya pendidikan dan 4 4 5 13 II
pembentukan karakter

2 Rendahnya tingkat kehadiran siswa 3 4 4 11 IV

Kurangnya kesadaran guru akan


pentingnya penggunanaan media
3 5 5 5 15 I
pembelajaran kontekstual pada
materi SPLDV

4 Guru yang masih terlalu kejam 4 4 4 12 III


dalam mendidik siswa.

2.4 Core Isu dan Judul Laporan Aktualisasi


Dari hasil USG yang dilakukan maka diperoleh lah nilai tertinggi sebagai Core Issue
“Kurangnya kesadaran guru akan pentingnya penggunanaan media pembelajaran kontekstual
pada materi SPLDV “ pada SMP N 1 Ketambe Kelas VIII Tahun 2019.
Judul Laporan Aktualisasi
Dari core isu maka diperoleh lah judul laporan aktualisasi yaitu :
“OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
PADA MATERI SPLDV”

9
2.5 Gagasan Laporan Kegiatan
Untuk menyelesaikan masalah core isu “Kurangnya kesadaran guru akan
pentingnya penggunanaan media pembelajaran kontekstual” maka perlu ditetapkan
penetapan gagasan kegiatan sebagai berikut :
2.3. Tabel Laporan Kegiatan

Mata Ajar Aneka


No Laporan Kegiatan Nilai Dasar Yg Digunakan
yang terkait

1 Menyusun RPP yang baik, 1) Efektif Komitmen Mutu


menyenangkan, mudah di mengerti. 2) Efisien
3) Bertanggung Jawab Akuntabilitas
4) Sopan Etika Publik

Menyusun Media pembelajaran 1) Peduli


2 Anti Korupsi
yang berasal dari lingkungan 2) Mandiri
sekitar siswa dan menyusun 3) Kreatif Komitmen Mutu
Lembar Kerja Peserta Didik. 4) Inovatif
Mengajar dengan baik sesuai 1) Ketuhanan Yang Maha
4 Nasionalisme
dengan RPP Esa
2) Bekerja sama Etika Publik
3) Menghargai Komunikasi Akuntabilitas
4) Kejelasan

5 Mengevaluasi kemampuan 1 Akurat Etika Publik


pemecahan masalah matematika 2 Transparan
Akuntabilitas
siswa 3 Adil
4 Jujur Anti Korupsi

2.6 Output yang dihasilkan


1. Adanya perangkat pembelajaran yang baik sesuai kebutuhan materi SPLDV,
siswa, dan kemampuan guru
2. Adanya media pembelajaran yang efektif, efisien dan berasal dari lingkungan
siswa
3. Terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan berbasis pada kemampuan
siswa
4. Adanya lembar kerja siswa
5. Adanya daftar evaluasi belajar siswa

10
2.7 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
Untuk menjalankan kedudukannya, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya pegawai ASN bertugas :
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan republik Indonesia.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur sipil negara yang menjalankan

Kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
daripengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran
dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting mengingat adanya
desentralisasi dan otonomi daereah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi
tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa..
Dalam pembentukan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI maka pelatihan yang
terkait adalah Whole of Goverment, Pelayan Publik, Manajemen ASN.

2.7.1 Whole of Government (WOG)


Whole of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.
Ada beberapa praktik WOG dalam pelayanan publik antara lain :
a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan
berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan masyarakat.
b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
perhubungan dan lainnya.
c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
masyarakat, seperti jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih dan
seterusnya.

11
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.

2.7.2 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
2.7.3 Pelayanan Publik
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan
bahwa Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayan publik.

Ada 3 unsur dalam pelayan publik antara lain :


a. Setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain
yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayan publik.
b. Orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau memerlukan
layanan.
c. Kepuasan pelanggan menerima pelayanan. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah partisipatif, transparan, responsibiltas, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesbilitas, dan berkeadilan.

2.8 Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN


Rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam laporan kegiatan aktualisasi nilai-nilai
dasar profesi PNS akan dilaksanakan di tempat kerja saya yaitu SMP Negeri 1 Ketambe.
Adapun laporan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

12
Tabel 2.3 Laporan kegiatan aktualisasi dari core isu “Kurangnya kesadaran guru akan pentingnya penggunanaan media pembelajaran
kontekstual”

Nama peserta Iin Kartini, S.Pd

NDH/NIP 15/ 19950414 201903 2 003

Tempat Kerja SMP N 1 KETAMBE

Tempat
Kelas VIII SMP N 1 KETAMBE
Aktualisasi

Core Isu Masih rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika

Out put kegiatan/ Nilai Dasar Konstribusi terhadap visi


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penguatan
Dampak Mata Ajar misi organisasi Organisas
i

1 2 3 4 5 6 7
- Terlaksananya
1  Dalam berkonsultasi dengan kepala Komitmen Dengan menyusun RPP dan Profesional
Menyusun konsultasi dengan
sekolah tentang isu dan topik yang akan kepala sekolah Mutu menetapkan metode Pembelajar
RPP yang
dimasukkan dalam laporan aktualisasi (foto) 1. Efektif pembelajaran yang efektif
baik,
saya akan dengan sopan, ramah, dan 2. Efisien dan efisien sesuai dengan
menyenang
santun mengemukakan pendapat saya. misi sekolah, No 3. yaitu
kan, Akuntabilitas
 Dalam membuat RPP,Saya akan dengan melaksanakan kegiatan
mudah di - Adanya RPP yang 1) Bertanggung
penuh tanggung jawab menyusun pembelajaran dan bimbingan
mengerti. sesuai dengan Jawab
tahapan demi tahapan sesuai dengan yang membantu peserta didik
kurikulum 2013

13
Kurikulum 2013. (Lembar RPP) mengenali potensi dirinya
 Dalam membuat skenario pembelajaran, - Adanya metode
Etika Publik sesuai dengan adat dan
saya akan dengan efisien menyusun pembelajaran yang budaya. Dan sesuai dengan
menarik (foto) 1) Sopan
tahapan kegiatan sesuai dengan misi kemendikbud no.3
pendekatan kontekstual. mewujudkan pembelajaran
` yang bermutu
 Saya akan dengan efektif dalam - Adanya ketepatan
menentukan alokasi waktu yang waktu dalam
dibutuhkan, sesuai dengan ketentuan mengajar (foto)
sekolah.
 Adanya sumber
 Saya akan peduli kepada lingkungan Anti Korupsi Dalam perancangan dan Kreatif dan
belajar dari
belajar siswa, dengan mengamati benda- penyusunan media inovatif
lingkungan sekitar 1. Peduli
benda yang ada di sekitar siswa yang 2. Mandiri pembelajaran, sesuai dengan
siswa (foto)
bisa dijadikan alat peraga. misi sekolah yang ke 3. yaitu
Komitmen
membantu peserta didik
Menyusun  Adanya alat perga Mutu
 Saya akan dengan mandiri mengenali potensi dan jati
Media mengumpulkan daun-daun kecil, lidi, dari daun-daun 1. Kreatif dirinya sesuai dengan adat
pembelajara kecil, lidi, dan 2. Inovatif
dan kerikil yang akan digunakan sebagai dan kebudayaan
n yang kerikil (alat peraga
2. Alat Peraga.
berasal dari dari daun, lidi dan
lingkungan kerikil)
 Dalam membuat bahan ajar, saya akan
sekitar  Adanya bahan ajar
dengan kreatif mengemas beberapa
siswa. (bungkusan bahan
bungkus permen dan biskuit sebagai
ajar)
bahan pelajaran yang paling sesuai
dengan lingkungan siswa
 Adanya LKPD
 Saya akan dengan inovatif membuat
(Lembar Kerja
LKPD dan mendesainnya semenarik
Peserta Didik)

14
mungkin.
 Terlaksananya
 Dalam membuka pembelajaran dengan Nasionalisme Saya akan mengajar sesuai Pembelajar
kegiatan berdoa dan
salam dan saya akan menunjukkan sikap menyanyikan lagu 1) Ketuhanan dengan tanggung jawab saya, Profesional
Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kebangsaan (vidio) Yang Maha seperti misi sekolah yang
mengajak siswa berdoa terlebih dahulu, Esa pertama yaitu : Inisiatif
kemudia mengajak siswa menyanyikan 2) Bekerja “melaksanakan kegiatan
lagu wajib nasional sebagai bentuk cinta sama pembelajaran dan bimbingan
tanah air. “
 Terlaksananya kerja
 Saya akan mempersiapkan mental dan
sama dengan siswa Etika Publik
konsentrasi siswa dengan mengajak siswa dalam permainan 1) Menghargai
Mengajar melakukan permainan “Saya bahagia, “Saya bahagia, saya Komunikasi
dengan baik saya ceria, saya gembira” Saya akan ceria, saya
3 sesuai bekerja sama dengan siswa selama proses gembira” (foto).
dengan pembelajaran. Akuntabilitas
RPP  Saya akan dengan jelas menyampaikan 1) Kejelasan
materi dan mendemonstrasikan cara  Terlaksananya
menggunakan media pembelajaran serta pembelajaran
mengisinya dalam LKPD menggunakan
media
 Dalam presentase hasil kerja siswa saya pembelajaran.
(vidio)
akan menghargai semua pendapat dan
 Terlaksananya
kesimpulan yang diberikan siswa. Presentase dan
Kemudian menutup pembelajaran dengan diskusi (foto)
doa

15
 Adanya Soal-soal
 Saya akan dengan akurat menyusun Etika Publik Dengan mengadakan evaluasi Inisiatif
dan penyelesaian
soal-soal evaluasi belajar dan (lembar soal dan 1) Akurat belajar, maka saya akan Kreatif
penyelesaiannya. penyelesaian) menjadi guru yang adil dan
jujur dalam menentukan nilai Profesional
Akuntabilitas
 Dalam menilai hasil kerja siswa, saya siswa, dan peduli untuk
akan dengan jujur melakukannya dan  Adanya daftar hasil 1) Transparan menuntun siswa
Mengevalu mengembalikan lembar jawaban kepada tes kemampuan Anti Korupsi mengembangkan bakat dan
asi siswa (daftar nilai)
siswa 1) Adil potensi mereka. Sesuai
kemampuan  Dalam memberikan reward pada siswa 2) Jujur dengan misi sekolah yang ke
 Terlaksananya
4 pemecahan yang memiliki prestasi memuaskan dan pemberian reward 3. Melaksanakan kegiatan
masalah kepada kelompok yang paling aktif kepada siswa (foto) pembelajaran dan bimbingan
matematika bekerja sama, saya akan melakukannya untuk membantu peserta
siswa dengan Transparan. didik mengenali potensi jati
 Saya akan dengan adil memberikan  Terlaksananya dirinya sesuai dengan adat
pemberian motivasi
punisment kepada siswa yang dan budaya.
kepada siswa (foto)
memperoleh nilai terendah dan
kelompok yang paling pasif, berupa
nasehat dan wejangan sesuai dengan
kesalahan mereka.

16
2.9 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar

Tabel 2.4. Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil :

Nama peserta Iin Kartini, S.Pd

15/ 19950414 201903 2 003

Instansi SMP N 1 KETAMBE

Tempat
Kelas VIII SMP N 1 KETAMBE
Aktualisasi

No Kegiatan Nilai Dasar Uraian kegiatan Jadwal kegiatan

1 2 3 4 5
1 Efektif  Dalam berkonsultasi dengan kepala sekolah
2 Efisien tentang isu dan topik yang akan dimasukkan
3 Bertang dalam laporan aktualisasi saya akan dengan
gung sopan, ramah, dan santun mengemukakan
Menyusun Jawab pendapat saya.
4 Sopan  Dalam membuat RPP,Saya akan dengan penuh
perangkat
pembelajara tanggung jawab menyusun tahapan demi
tahapan sesuai dengan Kurikulum 2013. 25-27
1 n yang baik,
 Dalam membuat skenario pembelajaran, saya November 2019
menyenang
kan, mudah akan dengan efisien menyusun tahapan
di mengerti. kegiatan sesuai dengan pendekatan
kontekstual.
 Saya akan dengan efektif dalam menentukan
alokasi waktu yang dibutuhkan, sesuai dengan
ketentuan sekolah.
Menyusun 1 Peduli  Saya akan peduli kepada lingkungan belajar
Media 2 Mandiri siswa, dengan mengamati benda-benda yang
pembelajara 3 Kreatif ada di sekitar siswa yang bisa dijadikan alat
n yang 4 Inovatif peraga.
berasal dari  Saya akan dengan mandiri mengumpulkan
lingkungan daun-daun kecil, lidi, dan kerikil yang akan 25-27
2
sekitar digunakan sebagai Alat Peraga. November 2019
siswa dan  Dalam membuat bahan ajar, saya akan dengan
menyusun kreatif mengemas beberapa bungkus permen
Lembar dan biskuit sebagai bahan pelajaran yang
Kerja paling sesuai dengan lingkungan siswa
Peserta  Saya akan dengan inovatif membuat LKPD

17
Didik. dan mendesainnya semenarik mungkin.

1 Ketuhan  Dalam membuka pembelajaran dengan salam


an Yang dan saya akan menunjukkan sikap Ketuhanan
Maha Yang Maha Esa dengan mengajak siswa berdoa
Esa terlebih dahulu, kemudia mengajak siswa
2 Bekerja menyanyikan lagu wajib nasional sebagai
sama bentuk cinta tanah air.
3 Mengha
 Saya akan mempersiapkan mental dan
rgai
Komuni konsentrasi siswa dengan mengajak siswa
Mengajar
kasi melakukan permainan “Saya bahagia, saya 27 november-
dengan baik
3 4 Kejelasa ceria, saya gembira” Saya akan bekerja sama 10 desember
sesuai
n dengan siswa selama proses pembelajaran. 2019
dengan RPP
 Saya akan dengan jelas menyampaikan materi
dan mendemonstrasikan cara menggunakan
media pembelajaran serta mengisinya dalam
LKPD
 Dalam presentase hasil kerja siswa saya akan
menghargai semua pendapat dan kesimpulan
yang diberikan siswa. Kemudian menutup
pembelajaran dengan doa

1 Akurat  Saya akan dengan akurat menyusun soal-soal


2 Transpa evaluasi belajar dan penyelesaiannya.
ran  Dalam menilai hasil kerja siswa, saya akan
3 Adil dengan jujur melakukannya dan
Mengevalua 4 Jujur mengembalikan lembar jawaban kepada siswa
si  Dalam memberikan reward pada siswa yang
kemampuan memiliki prestasi memuaskan dan kepada 11-14 desember
4 pemecahan kelompok yang paling aktif bekerja sama, saya 2019
masalah akan melakukannya dengan Transparan.
matematika  Saya akan dengan adil memberikan punisment
siswa kepada siswa yang memperoleh nilai terendah
dan kelompok yang paling pasif, berupa
nasehat dan wejangan sesuai dengan kesalahan
mereka.

18
BAB III

HASIL, ANALISA DAMPAK DAN HABITUASI

3.1 HASIL AKTUALISASI

Kegiatan - 1

A. AKTUALISASI
Kegiatan 1 Menyusun perangkat pembelajaran yang baik, menyenangkan, mudah di
mengerti
Jadwal Habituasi 25 November 2019 – 27 November 2019
Nilai Dasar yang Efektif, Efisien, Bertanggung Jawab, Sopan
diaktualisasi
Daftar lampiran 1 1. Form pengendalian mentor
2. Keterangan atasan langsung telah melakukan kegiatan 1
3. Hasil Rencana kegiatan aktualisasi yang telah disetujui Kepala
Sekolah.
3. RPP Kurikulum 2013
4. Surat keterangan (testimoni) nilai dasar bicara sopan, menyusun waktu
dengan efektif, menyusun skenario pembelajaran dengan efisien, dan
bertanggung Jawab dalam melaksanakan kewajiban
B. ANALISA DAMPAK
Jika nilai dasar berbicara dengan sopan, menyusun waktu dengan efektif, menyusun skenario
pembelajaran dengan efisien, dan bertanggung Jawab melaksanakan kewajiban dalam
melaksanakan kegiatan menyusun perangkat pembelajaran yang baik, menyenangkan, mudah di
mengerti diaktualisasikan terlaksanakan dengan baik maka nilai-nilai dasar dijanjikan dalam
rancangan kegiatan akan berdampak habituasi positif pada diri saya menjadi PNS yang “berbicara
dengan sopan, menyusun waktu dengan efektif, menyusun skenario pembelajaran dengan efisien,
dan bertanggung Jawab dalam melaksanakan kewajiban”. Dalam segala kegiatan di tempat tugas.
Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan berbicara dengan sopan, menyusun waktu
dengan efektif, menyusun skenario pembelajaran dengan efisien, dan bertanggung Jawab
melaksanakan kewajiban dalam melaksanakan kegiatan tidak saya aktualisasikan dalam kegiatan
ini, maka akan berdampak pada kurangnya sifat dan prilaku berbicara dengan sopan, menyusun
waktu dengan efektif, menyusun skenario pembelajaran dengan efisien, dan bertanggung Jawab
melaksanakan kewajiban dalam menyusun RPP, maka pelaksaan habituasi akan berjalan tidak
terarah dan kualitas diri saya menjadi kurang baik. Menjadi konflik dalam diri saya. Berbicara
dengan sopan, menyusun waktu dengan efektif, menyusun skenario pembelajaran dengan efisien,
dan bertanggung Jawab melaksanakan kewajiban dalam menyusun RPP penting dilakukan setiap
saat dalam bertindak, sehingga proses kebiasaan saya yang berbicara dengan sopan, menyusun
waktu dengan efektif, menyusun skenario pembelajaran dengan efisien, dan bertanggung Jawab
melaksanakan kewajiban dalam menyusun RPP dalam habituasi sehari-hari akan terbentuk dalam
diri saya secara maksimal sesuai tujuan diklat dasar CPNS.

19
C. HABITUASI
Nilai Dasar yang Etika Publik : Sopan
melandasi Habituasi
Akuntabilitas : Bertanggung Jawab
Komitmen Mutu : Efektif, Efisien
1. Etika Publik Saya dengan sopan, ramah, dan santun mengemukakan pendapat saya,
dalam berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang isu dan topik yang
akan dimasukkan dalam laporan aktualisasi saya.
2. Akuntabilitas Saya dengan penuh tanggung jawab menyusun tahapan demi tahapan RPP
sesuai dengan Kurikulum 2013.
3. Komitmen Mutu  Saya dengan efisien menyusun tahapan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan pendekatan kontekstual.
 Saya dengan efektif menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan,
sesuai dengan ketentuan yang ada disekolah
Proses Dan Kualitas Produk
Dalam menyusun perangkat pembelajaran yang baik, menyenangkan, dan mudah di
mengerti, saya akan melakukan tahapan proses sebagai berikut :
1) Berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang isu dan topik yang akan dimasukkan dalam
laporan aktualisasi.
2) Membuat RPP sesuai dengan Kurikulum 2013.
3) Menyusun tahapan kegiatan sesuai dengan pendekatan kontekstual.
4) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan sekolah.
Dengan tahapan proses diatas, maka output dari kegiatan menyusun perangkat pembelajaran
yang baik, menyenangkan, mudah di mengerti adalah terlaksananya konsultasi dengan kepala
sekolah, adanya RRP yang sesuai dengan kurikulum 2013, adanya metode pembelajaran yang
sesuai dengan pendekatan kontekstual, dan alokasi waktu yang dibutuhkan sesuai ketentuan
sekolah.
Manfaat :
Jika nilai-nilai dasar berbicara dengan sopan, menyusun waktu dengan efektif, menyusun
skenario pembelajaran dengan efisien, dan bertanggung Jawab melaksanakan kewajiban dalam
menyusun RPP diaktualisasikan pada kegiatan ini maka akan terbentuknya nilai dasar ASN
tersebut dalam diri saya sebagai pelayan publik yang profesional, pelaksana undang-undang, dan
pemersatu bangsa serta kegiatan terlaksana dengan dengan baik dan terarah untuk mencapai
tujuan visi dan misi organisasi serta nilai organisasi.

20
Perwujudan Visi Misi Organisasi
Menyusun perangkat pembelajaran yang baik, menyenangkan, mudah di mengerti, melalui
konsultasi sengan atasan disusun secara cermat, berbicara dengan sopan, menyusun waktu dengan
efektif, menyusun skenario pembelajaran dengan efisien, dan bertanggung Jawab melaksanakan
kewajiban dalam menyusun RPP maka akan membantu dalam rencana menjalankan kegiatan kerja
sehingga kedepannya kegiatan tersebut dapat menjalin kerja sama yang harmonis dengan kepala
sekolah dan terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan sesuai dengan
kurikulum 2013. Serta mencapai visi dan misi organisasi no. 3. yaitu melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan bimbingan yang membantu peserta didik mengenali potensi dirinya sesuai
dengan adat dan budaya.

Kegiatan - 2

A. AKTUALISASI
Kegiatan 2 Menyusun Media pembelajaran yang berasal dari lingkungan sekitar siswa
Jadwal Habituasi 25 November 2019 – 27 November 2019
Nilai Dasar yang Peduli, Mandiri, Kreatif, Inovatif
diaktualisasi
Daftar lampiran 2 1. Foto sumber belajar yang berasal dari lingkungan
2. Foto alat peraga SPLDV
3. Foto Media Pembelajaran
4. LKPD
B. ANALISA DAMPAK
Jika nilai dasar peduli pada lingkungan belajar siswa, mandiri dalam menyediakan alat
peraga, kreatif dalam mengemas media pembelajaran, dan inovatif dalam menyusun LKPD
diaktualisasikan terlaksanakan dengan baik maka nilai-nilai dasar dijanjikan dalam rancangan
kegiatan akan berdampak habituasi positif pada diri saya menjadi PNS yang “peduli pada
lingkungan belajar siswa, mandiri dalam menyediakn alat peraga, kreatif dalam mengemas media
pembelajaran, dan inovatif dalam menyusun LKPD”. Dalam segala kegiatan pembelajaran di
tempat tugas.
Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan peduli pada lingkungan belajar siswa, mandiri
dalam menyediakan alat peraga, kreatif dalam mengemas media pembelajaran, dan inovatif dalam
menyusun LKPD, maka pelaksaan habituasi akan berjalan tidak terarah dan kualitas diri saya
menjadi kurang baik. Menjadi konflik dalam diri saya. Peduli pada lingkungan belajar siswa,
mandiri dalam menyediakn alat peraga, kreatif dalam mengemas media pembelajaran, dan inovatif
dalam menyusun LKPD dalam habituasi sehari-hari akan terbentuk dalam diri saya secara
maksimal sesuai tujuan diklat dasar CPNS.
C. HABITUASI
Nilai Dasar yang Anti Korupsi : Peduli, Mandiri
melandasi Habituasi
Komitmen Mutu : Kreatif, Inovatif

21
1 Anti Korupsi  Saya peduli kepada lingkungan belajar siswa, dengan menyusun
benda-benda yang ada di sekitar menjadi alat peraga
 Saya dengan mandiri mengumpulkan daun-daun kecil, lidi, dan kerikil
sebagai Alat Peraga.
2 Komitmen  Saya dengan kreatif mengemas beberapa bungkus permen dan biskuit
Mutu menjadi bahan pelajaran yang paling sesuai dengan lingkungan siswa
 Saya dengan inovatif membuat LKPD dan mendesainnya dengan
menarik.
Proses Dan Kualitas Produk
Dalam menyusun media pembelajaran yang berasal dari lingkungan sekitar siswa, saya akan
melakukan tahapan proses sebagai berikut :
1) Mengamati benda yang bisa dijadikan alat peraga yang sesuai kebutuhan siswa.
2) Mengumpulkan daun-daun, kerikil, dan lidi.
3) Mengemas beberapa bungkus permen dan biskuit.
4) Membuat LKPD yang menarik dan inovatif.
Dengan tahapan proses diatas, maka output dari kegiatan menyusun media pembelajaran yang
berasal dari lingkungan sekitar siswa adalah adanya media pembelajaran yang sesuai dengan
lingkungan sekitar siswa, adanya alat peraga dari lingkungan sekitar siswa yang mudah didapat,
dan juga adanya LKPD yang inovatif dan menarik.
Manfaat :
Jika nilai-nilai dasar lakukan peduli pada lingkungan belajar siswa, mandiri dalam
menyediakan alat peraga, kreatif dalam mengemas media pembelajaran, dan inovatif dalam
menyusun LKPD diaktualisasikan pada kegiatan ini maka akan terbentuknya nilai dasar ASN
tersebut dalam diri saya sebagai pelayan publik yang profesional, pelaksana undang-undang, dan
pemersatu bangsa serta kegiatan terlaksana dengan dengan baik dan terarah untuk mencapai
tujuan visi dan misi organisasi serta nilai organisasi.
Perwujudan Visi Misi Organisasi
Menyusun media pembelajaran yang berasal dari lingkungan sekitar siswa dengan
berkonsultasi kepada sesama guru secara cermat lakukan peduli pada lingkungan belajar siswa,
mandiri dalam menyediakan alat peraga, kreatif dalam mengemas media pembelajaran, dan
inovatif dalam menyusun LKPD maka akan membantu dalam rencana menjalankan kegiatan kerja
sehingga kedepannya kegiatan tersebut dapat membantu mempermudah proses pembelajaran dan
terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan sesuai dengan kurikulum
2013. Serta mencapai visi dan misi organisasi no. 3 yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran
dan bimbingan yang membantu peserta didik mengenali potensi dirinya sesuai dengan adat dan
budaya

22
Kegiatan - 3

A. AKTUALISASI
Kegiatan 3 Mengajar dengan baik sesuai dengan RPP
Jadwal Habituasi 27 November- 10 Desember 2019
Nilai Dasar yang Ketuhanan Yang Maha Esa, Bekerja sama, Menghargai Komunikasi, dan
diaktualisasi Kejelasan
Daftar lampiran 3 1 Foto kegiatan pembelajaran sesuai pembelajaran kontekstual
B. ANALISA DAMPAK
Jika nilai dasar berdoa sebelum bekerja sebagai bentuk rasa Ketuhanan Yang Maha Esa,
mau bekerja sama, menghargai komunikasi dengan orang lain, dan mengajarkan materi
pembelajaran dengan jelas diaktualisasikan terlaksanakan dengan baik maka nilai-nilai dasar
dijanjikan dalam rancangan kegiatan akan berdampak habituasi positif pada diri saya menjadi
PNS yang “berdoa sebelum bekerja sebagai bentuk rasa Ketuhanan Yang Maha Esa, mau bekerja
sama, menghargai komunikasi dengan orang lain, dan mengajarkan materi pembelajaran dengan
jelas”. Dalam segala kegiatan di tempat tugas.
Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan berdoa sebelum bekerja sebagai bentuk rasa
Ketuhanan Yang Maha Esa, mau bekerja sama, menghargai komunikasi dengan orang lain, dan
mengajarkan materi pembelajaran dengan jelas, maka pelaksaan habituasi akan berjalan tidak
terarah dan kualitas diri saya menjadi kurang baik. Menjadi konflik dalam diri saya. Berdoa
sebelum bekerja sebagai bentuk rasa Ketuhanan Yang Maha Esa, mau bekerja sama, menghargai
komunikasi dengan orang lain, dan mengajarkan materi pembelajaran dengan jelas penting
dilakukan setiap saat dalam bertindak, sehingga proses kebiasaan saya yang berdoa sebelum
bekerja sebagai bentuk rasa Ketuhanan Yang Maha Esa, mau bekerja sama, menghargai
komunikasi dengan orang lain, dan mengajarkan materi pembelajaran dengan jelas dalam habituasi
sehari-hari akan terbentuk dalam diri saya secara maksimal sesuai tujuan diklat dasar CPNS.
C. HABITUASI
Nilai Dasar yang Nasionalisme : Ketuhanan Yang Maha Esa, Bekerja sama
melandasi Habituasi
Etika Publik : Menghargai Komunikasi
Akuntabilitas : Kejelasan
1) Nasionalisme  Saya menunjukkan sikap Ketuhanan Yang Maha Esa dengan
mengajak siswa berdoa terlebih dahulu, kemudia mengajak siswa
menyanyikan lagu wajib nasional sebagai bentuk cinta tanah air.
 Saya mempersiapkan mental dan konsentrasi siswa dengan mengajak
siswa melakukan permainan “Saya bahagia, saya ceria, saya
gembira” Kemudian saya bekerja sama dengan siswa selama proses
pembelajaran
2) Etika Publik Dalam presentase hasil kerja siswa saya menghargai semua pendapat dan
kesimpulan yang diberikan siswa. Kemudian menutup pembelajaran

23
dengan doa
3) Akuntabilitas Saya dengan jelas menyampaikan materi dan mendemonstrasikan cara
menggunakan media pembelajaran serta mengisinya dalam LKPD
Proses Dan Kualitas Produk
Dalam mengajar dengan baik sesuai dengan RPP, saya akan melakukan tahapan proses
sebagai berikut :
1) Membuka pelajaran dengan doa dan menyanyikan lagu wajib nasional.
2) Bekerja sama dengan siswa.
3) Menyampaikan materi dan mendemonstrasikan cara menggunakan media pembelajaran.
4) Mengadakan presentase kelompok.
Dengan tahapan proses diatas, maka output dari kegiatan mengajar dengan baik sesuai dengan
RPP adalah terlaksananya kegiatan berdoa sebelum belajar dan menyanyikan lagu wajib,
terlaksananya kerja sama dengan siswa, terlaksananya penggunaan media pembelajaran, dan
terlaksananya presentase kelompok belajar siswa.
Manfaat :
Jika nilai-nilai dasar berdoa sebelum bekerja sebagai bentuk rasa Ketuhanan Yang Maha Esa,
mau bekerja sama, menghargai komunikasi dengan orang lain, dan mengajarkan materi
pembelajaran dengan jelas mengajar dengan baik sesuai dengan RPP, diaktualisasikan pada
kegiatan ini maka akan terbentuknya nilai dasar ASN tersebut dalam diri saya sebagai pelayan
publik yang profesional, pelaksana undang-undang, dan pemersatu bangsa serta kegiatan
terlaksana dengan dengan baik dan terarah untuk mencapai tujuan visi dan misi organisasi serta
nilai organisasi.
Perwujudan Visi Misi Organisasi
Mengajar dengan baik sesuai dengan RPP, melalui berdoa sebelum bekerja sebagai bentuk
rasa Ketuhanan Yang Maha Esa, mau bekerja sama, menghargai komunikasi dengan orang lain,
dan mengajarkan materi pembelajaran dengan jelas maka akan membantu dalam rencana
menjalankan kegiatan kerja sehingga kedepannya kegiatan tersebut dapat menjalin kerja sama
yang harmonis dengan siswa dan terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan
dan sesuai dengan kurikulum 2013. Serta mencapai visi dan misi organisasi no. 1 melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan bimbingan.

Kegiatan - 4

A. AKTUALISASI
Kegiatan 4 Mengevaluasi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
Jadwal Habituasi 11 Desember- 14 Desember
Nilai Dasar yang Akurat, Transparan, Adil, Jujur
diaktualisasi

24
Daftar lampiran 4 1. Soal tes kemampuan siswa
2. Daftar nilai siswa
B. ANALISA DAMPAK
Jika nilai dasar akurat dalam menyusun soal, jujur, adil dan transparan menilai siswa dalam
melaksanakan kegiatan mengevaluasi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
diaktualisasikan terlaksanakan dengan baik maka nilai-nilai dasar dijanjikan dalam rancangan
kegiatan akan berdampak habituasi positif pada diri saya menjadi PNS yang “akurat dalam
menyusun soal, jujur, adil dan transparan menilai siswa”. Dalam segala kegiatan di tempat tugas.
Jika nilai dasar profesi PNS tidak saya lakukan akurat dalam menyusun soal, jujur, adil dan
transparan menilai siswa tidak saya aktualisasikan dalam kegiatan ini, maka akan berdampak pada
kurangnya sifat dan prilaku akurat dalam menyusun soal, jujur, adil dan transparan menilai siswa,
maka pelaksaan habituasi akan berjalan tidak terarah dan kualitas diri saya menjadi kurang baik.
Menjadi konflik dalam diri saya. akurat dalam menyusun soal, jujur, adil dan transparan menilai
siswa penting dilakukan setiap saat dalam bertindak, sehingga proses kebiasaan saya yang akurat
dalam menyusun soal, jujur, adil dan transparan menilai siswa dalam habituasi sehari-hari akan
terbentuk dalam diri saya secara maksimal sesuai tujuan diklat dasar CPNS.
C. HABITUASI
Nilai Dasar yang Etika Publik : Akurat
melandasi Habituasi
Akuntabilitas : Transparan
Anti Korupsi : Adil, Jujur
1 Etika Publik Saya dengan akurat menyusun soal-soal evaluasi belajar dan
penyelesaiannya.
2 Akuntabilitas Dalam memberikan reward pada siswa yang memiliki prestasi memuaskan
dan kepada kelompok yang paling aktif bekerja sama, saya melakukannya
dengan Transparan.
3 Anti Korupsi  saya dengan jujur menilai hasil kerja siswa dan mengembalikan
lembar jawaban kepada siswa
 Saya dengan adil memberikan punisment kepada siswa yang
memperoleh nilai terendah dan kelompok yang paling pasif, berupa
nasehat dan wejangan sesuai dengan kesalahan mereka.
Proses Dan Kualitas Produk
Dalam mengevaluasi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, saya akan
melakukan tahapan proses sebagai berikut :
1) Membuat soal-soal dan penyelesaiannya
2) Membuat daftar nilai siswa
3) Memberikan reward
4) Memberikan Punishment
Dengan tahapan proses diatas, maka output dari kegiatan mengevaluasi kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa adalah terlaksananya uji kemampuan siswa, terlaksananya

25
pemberian reward pada siswa yang berprestasi, terlaksananya pemberian punishment bagi siswa
yang malas dan memperoleh nilai rendah.
Manfaat :
Jika nilai-nilai dasar akurat dalam menyusun soal, jujur, adil dan transparan menilai siswa
diaktualisasikan pada kegiatan ini maka akan terbentuknya nilai dasar ASN tersebut dalam diri
saya sebagai pelayan publik yang profesional, pelaksana undang-undang, dan pemersatu bangsa
serta kegiatan terlaksana dengan dengan baik dan terarah untuk mencapai tujuan visi dan misi
organisasi serta nilai organisasi.
Perwujudan Visi Misi Organisasi
Mengevaluasi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, melalui akurat dalam
menyusun soal, jujur, adil dan transparan menilai siswa maka akan membantu dalam rencana
menjalankan kegiatan kerja sehingga kedepannya kegiatan tersebut dapat membantu dalam
menilai kemapuan siswa dan membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Serta mencapai visi
dan misi organisasi no. 3. melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan untuk membantu
peserta didik mengenali potensi jati dirinya sesuai dengan adat dan budaya.

26
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di SMP NEGERI 1 KETAMBE telah berorientasi pada


aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang terdapat pada Pasal 4 UU No.5/2014 tentang ASN dan
uraianya terdapat dalam mata diklat Latsar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), Tujuan aktualisasi nilai dasar agar terjadi pemahaman dan
terjadinya habituasi pada diri saya dalam setiap tindakan kegiatan dan memberi pelayanan.
Penerapan nilai-nilai tersebut diharapkan dapat membentuk porofesiaonalisme sebagai PNS dengan
memiliki konstruksi pola berpikir, cara pandang dan etika prilaku bahwa ASN merupakan
pelayanan publik yang profesional untuk kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau
golongan serta dapat bekerja secara profesional dan sesuai standar profesi.

Pelaksanaan aktualisasi bertujuan terhabituasinya nilai dasar dalam diri saya sebagai peserta
latsar yang teraktualisasi dalam kegiatan ditempat tugas sebagai pelayanan publik dan diharapkan
akan berdampak pada meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, visi dan misi lembaga,
khususnya di SMP NEGERI 1 KETAMBE sehingga meningkatkan kepercayaan publik terhadap
ASN tenaga kependidikan.

Beberapa kesimpulan lainya adalah, Pentingya peserta diberikan pemahaman lebih kuat
terhadap perbedaan Nilai Dasar dan Mata Ajar ANEKA, karena sering terjadi kesalah pahaman
peserta terhadap Nilai dasar dan ANEKA, pemahaman yang keliru dari peserta latsar adalah bahwa
Nilai Dasar itu adalah ANEKA. Juga peserta memiliki kesalahpahaman antara bukti fisik kegiatan
dan bukti fisik aktualisasi nilai dasar ditempat tugas, sering kegiatan menjadi pokus tujuan yang
dicapai padahal aktualisasi nilai dasar yang menjadi fokus tujuan.
Habituasi nilai dasar sangan bermanfaat dilaksanakan ditempat tugas agar dapat membentuk
diri saya sebagai ASN yang memiliki nilai dasar yang profesional sebagai pelaksanaan undang-
undang, pelayaan publik, dan pemersatu bangsa yang harus dimiliki ASN.
Adapun kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan sebagai berikut :
1. Menyusun perangkat pembelajaran yang baik, menyenangkan, mudah di mengerti.
2. Menyusun Media pembelajaran yang berasal dari lingkungan sekitar siswa dan menyusun
Lembar Kerja Peserta Didik

27
3. Mengajar dengan baik sesuai dengan RPP
4. Mengevaluasi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

1.2. Saran.
Penerapan nilai-nilai dasar yang terdapat dalam Pasal 4 UU No.5/2014 tentang ASN dan
yang telah diuraikan dalam mata diklat Latsar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) wajib menjadi dihabituasikan pada diri setiap ASN
dalam setiap tindakan dan prilaku pelayanan diberikan waktu latihan aktualisasi lebih panjang lagi.

Diharapkan juga penerapan nilai dasar profesi PNS tersebut tidak hanya dilakukan oleh
peserta pelatihan dasar saja, tetapi dilakukan oleh seluruh ASN (PNS dan P3K). Dalam
pembimbingan perlu pengawasan dari mentor, coach dan penyelenggara agar rancangan dan
laporan aktualisasi peserta latsar tidak melakukan plagiat seratus persen, ditekankan pada
konstruktif berpikir peserta menjadi lebih terpokuskan pada penyelesaian problem solving masing-
masing. Pentingya dilakukan evaluasi habituasi nilai dasar dengan suatu sistem pengawasan yang
baik serta supervisi berkala dari atasan agar penerapan nilai dasar sesuai undang-undang yang
berlaku dan atau sesuai uraian nilai dasar yang terdapat dalam Mata Diklat Latsar ANEKA, bagi
ASN yang memiliki habituasi nilai dasar dengan komitmen tinggi diberikan reword berupa
peningkatan kompetensi dan karier melalui peninggkatan pendidikan lebih tinggi.

28
DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, Agus, dkk. Nilai-Nilai Dasar PNS. 2015. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Kedudukan dan Peran PNS. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018. Peraturan Kepala LAN RI
Nomor 12 Tahun 2018, tentang Pelatihan Dasar CPNS.

Republik Indonesia, 2014. Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Republik Indonesia. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Widodo, Tri, dkk. 2017. Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

29
30

Anda mungkin juga menyukai