PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
terutama dalam pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), ini dibuktikan dari
banyaknya siswa yang tidak hadir saat jam pelajara efektif di sekolah terutama di
jam pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) kemudian kurang efektifnya
pembelajaran diikarenakan pembelajaran yang masih menggunakan cara lama dan
cenderung monoton. Isu lain seputar kebersihan, minat baca sangat rendah ,
kurang kondusifnya lingkungan sekolah serta fasilitas yang minim. Setelah
mengidentifikasi masing-masing isu, dinilai dari sudut urgensi dan mendasar,
maka penulis memilih isu tentang rendahnya pemahaman siswa terkait
pengetahuan berkebangsaan.Oleh sebab itu, dengan mengucap syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, penulis mempersembahkan Laporan Rancangan
Aktualisasi ini sebagai hasil dari pelatihan dasar yang diterima penulis selama
masa karantina dan akan di terapkan di saat aktualisasi dengan judul “Rancangan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (Asn) Kurang Efektifnya
Mata Pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial ) Di SMP Negeri 3 Satu Atap
NA IX-X Kabupaten Labuhan Batu Utara ”.
Sekolah ini mempunyai sebanyak 34 tenaga guru yang terdiri dari guru
mata pelajaran Agama Islam, matematika, bahasa inggris, PKN, IPS, IPS ,
2
pendidikan jasmani, prakarya, bahasa Indonesia dan SBK. Sekolah SMP Negeri 3
Satu Atap NA IX-X di pimpin oleh Sejahtera Sembiring S.pd yang juga akan
menjadi role model saya di kegiatan aktualisasi ini.
Visi dari SMP Negeri 3 Satu Atap NA IX-X adalah : ’’Mampu bersaing
1. Disiplin
Kami komunitas SMP Negeri 3 Satu Atap NA IX-X menjaga kedisiplinan
dalam semua kegiatan yang berlangsung di SDN 08 Meranti Paham .
2. Profesionalisme
Kami seluruh komunitas SMP Negeri 3 Satu Atap NA IX-X
mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dalam 08 Meranti Paham
3. Inovatif
Kami komunitas SMP Negeri 3 Satu Atap NA IX-X menjunjung tinggi
nilai-nilai kreatifitas dan inovasi dalam bekerja dan melayani peserta didik
dilingkungan internal maupun eksternal dengan penuh rasa tanggung jawab.
3
4. Terpercaya
Kami komunitas SMP Negeri 3 Satu Atap NA IX-X berusaha keras untuk
menjadikan SDN 08 Meranti Paham sebagai pusat pembelajaran,
pendidikan, pelatihan dan pelayanan terpercaya.
5. Religius
Kami komunitas SMP Negeri 3 Satu Atap NA IX-X dalam proses
pembelajaran disamping penguatan ilmu pengetahuan juga mempertebal
nilai dan sikap religius pada siswa.
1.2.5 Tupoksi
Tugas guru secara lebih terperinci telah dijelaskan dalam Permendiknas
No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, diantaranya:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
4
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.
Selain itu tugas guru terutama guru IPS terdapat di Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Kompetensi
Guru mata pelajaran IPS SMP/MTs yaitu :
1. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir mata pelajaran IPS
baik dalam lingkup lokal, nasional maupun global.
2. Membedakan struktur keilmuan IPS dengan ilmu-ilmu sosial.
3. Menguasai konsep dan pola pikir keilmuan di bidang IPS.
4. Menunjukkan manfaat mata pelajaran IPS.
1.3 Permasalahan
5
3. Kurang minatnya siswa dalam membaca buku pelajaran
Penulis melihat minat siswa dalam membaca sangat rendah ini dapat
dilihat dari cukup banyak siswa yang lupa membawa buku saat pelajaran dan
dalam meminjam buku di perpustakaan. Tentu ini berdamapak bagi nilai para
siswa.
6
Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Satu Atap NA IX-X
WALI KELAS
7
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Sebagai Guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang baru beberapa bulan
memulai tugas di SMP Negeri 3 Satu Atap NA IX-X penulis melihat terdapat
berbagai masalah dalam pelaksanaan tugas. Masalah yang muncul tentu saja
masalah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sehari-hari di sekolah,
dimana masalah tentu saja sangat mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar
itu sendiri. Adapun masalah-masalah yang dimaksud penulis adalah sebagai
berikut:
1. Kurang efektifnya pembelajaran pada mata pelajaran IPS
2. Kurangnya kesadaraan siswa dalam menjaga fasilitas sekolah
3. Kurangnya kesadaran siswa dalam kebersihan sekolah
4. Kurang minatnya siswa dalam membaca buku pelajaran
5. Kurang disiplinnya siswa dalam menggunakan waktu pembelajaran
.
2.2 Analisis Isu dan Dampaknya
Dari kelima isi tersebut, perlu dilakukan penilaian melalui analisa untuk
mengetahui bagaimana memahami isu tersebut secara utuh. Maka proses
penetapan isu dilakukan dengan menganalisis isu-isu yang ada menggunakan alat
bantu berdasarkan kriteria APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Kelayakan). Aktual artinya isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
Problematik artinya sebuah isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya
isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang
diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya. Dengan
menggunakan metode APKL, diperoleh hasil analisis isu seperti pada table.
8
Tabel 1 Identifikasi Isu
Kriteria Isu
No. Isu Keterangan
A P K L
1. Kurang efektifnya pembelajaran Memenuhi
pada mata pelajaran IPS Kriteria
2. Kurangnya kesadaraan siswa dalam Tidak
menjaga fasilitas dan kebersihan - Memenuhi
-
sekolah Kriteria
3. Kurangminatnya siswa dalam Memenuhi
membaca buku pelajaran Kriteria
4. Tidak
Kurangdisiplinnya siswa dalam
- - memenuhi
menggunakan waktu pembelajaran
Kriteria
Keterangan:
A: Aktual
P: Problematik
K: Kekhalayakan
L: Layak/Kelayakan
Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode APKL di atas, isu nomor (1),
(2), dan (3) memenuhi semua kriteria APKL, 4 Tidak memenuhi kriteria.
Dari hasil tersebut, didapatkan isu kritikal sebanyak tiga isu, yaitu :
1. Kurang efektifnya media pembelajaran pada mata pelajaran IPS
2. Kurangnya kesadaraan siswa dalam menjaga fasilitas dan kebersihan
sekolah
3. Kurangminatnya siswa dalam membaca buku pelajaran
Penulis dalam hal ini melihat isu mengenai kurang efektifnya pembelajaran
IPS meupakan isu yang bisa berdampak luas Jika isu ini tidak dicari solusinya,
maka akan berdampak terhadap :
- Siswa akan kesusahan dalam mengenal tentang sejarah letak geografis
Indonesia karena dalam mata pelajaran IPS hal tersebut dapat dipelajari
9
- Siswa juga akan kesulitan dalam mempelajari kehidupan manusia sebagai
mahkluk sosial
- Siswa juga akan tidak akan mendapat nilai maksimal dalam mata pelajaran
IPS Jika hal tersebut terjadi maka bekal siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinngi akan terkendala
Keterangan:
U: Urgent
S: Seriousness
G: Growth
10
Skor 5: Sangat U, S, G, Skor 4: U, S, G Skor 3: Cukup U, S, G
Skor 2: Kurang U, S, G Skor 1: Tidak U, S, G
Dari hasil analisis APKL dan USG ( Urgency, Seriously, Growth), maka
ditetapkan isu yang diangkat adalah “Kurang efektifnya pembelajaran pada
mata pelajaran IPS”
11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Saat ini menurut undang-undang nomor 5 tahun 2014 aparatur sipil negara
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan pemersatu
bangsa. Tentu dalam melaksanakan tugas itu aparatur sipil Negara mempunyai
nilai dasar. Nilai – nilai dasar itu adalah :
3.1.1 Akuntabilitas
a. Pengertian akuntabilitas
12
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu, kelompok,
maupun institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil
dan proses yang telah dilakukan.
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan
tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi.
Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja
PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3.1.2 Nasionalisme
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Nasionalisme adalah sebuah paham
yang mengajarkan untuk mencintai bangsanya sendiri. Sedangkan menurut Ernest
Renan yang disebut nasionalisme adalah keinginan untuk bersatu dan bernegara.
kecintaan terhadap bangsa dan tanah air, mengedepankan kepentingan Negara
tentu sangat penting dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama bagi
seorang ASN. Nasionalisme tentu pondasi bagi Aparatur Sipil Negara dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan
publik, bangsa dan negara.
13
memikirkan kepentingan pribadi dan golongan atau sering juga diartikan sebagai
paham kebangsaan. Sebagai pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa
yang di dalamnya terkandung nilai:
- Gotong royong
- Persamaan etnis
- Cinta tanah air
- Patriotisme
- Musyawarah/mufakat
- Keadilan
- Rela berkorban
- Tidak diskriminatif
- Kerjasama,
- Tenggang rasa
- Kerja keras.
14
- Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
- Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
- Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
- Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
- Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, cermat,
akurat, berdayaguna, berhasil guna dan santun.
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam UU No.31 Tahun 1999,
pengertian korupsi, yaitu: Setiap orang yang dengan sengaja secara melawan
15
hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara
atau perekonomian negara. Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan yang
sangat tidak terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan Negara, seperti
penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang mengakibatkan
kerugian keuangan pada negara
16
3.2.1 Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan
orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
2. Kedudukan ASN
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri, namun demikian
pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
3. Peran ASN
Peran ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat pemersatu bangsa.
17
- Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
- Perlindungan
- Pengembangan kompetensi
4. Kode etik dan kode perilaku ASN
Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
pegawai ASN:
18
3.2.3 Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan
publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
19
20
3.3. Rancangan Aktualisasi
21
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
Substansi Mata Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
refrensi melalui Bahasa Indonesia sopan dan berempati
buku-buku yang baik, sikap kepada sesama
maupun media sopan dan santun
internet kemudian dalam
Penulis membuat RPP
merancang penulis akan
Rencana membuat seefesien
Pelaksanaan dan seefektif
Pembelajaran mungkin serta dalam
yang berkaitan merancang RPP
dengan penulis harus
Silabus dan menghasilkan RPP
sesuai dengan yang berkualitas
Indikator dan serta sesuai dengan
Kompetensi Silabus dan tentunya
Dasar yang sesuai dengan nilai
akan Akuntabilitas,
diajarkan. etika publik dan
Penulis komitmen mutu
bersikap sopan dan tentunya dalam
dan santun melaksanakan
selama kegiatan ini terjadi
berdiskusi Pelayanan Publik
22
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
Substansi Mata Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
kepada guru dan koordinasi
lainnya dan dengan yang lain
menerima yang merupakan
kritikan dan bagian dari whole of
saran untuk government
menghasilkan
RPP yang
berkualitas
2. Membuat media Penulis Terciptanya Dalam membuat Dengan adanya Dengan adanya
pembelajaran melakukan media media penulis proses pembelajaran kegiatan
yang kreatif dan kordinasi pembelajaran berusaha sebaik berbasis aneka pembuatan media
inovatif yang kepada guru yang kreatif dan mungkin Terwujudlah misi maka terjadi
ditampilkan IPS lainnya inovatif bertanggung sekolah yaitu penguatan niai
melalui infokus terkait dengan Dokumentasi jawab membuat mewujudkan organisasi yaitu
pembuatan Kegiatan media yang kreatif pembelajaran yang Nilai
media dan inovatif Serta Mampu bersaing profesionalisme
Penulis mencari mempunyai sikap untuk jenjang inovatif dan
materi dari buku yang sopan dan pendidikan lebih terpercaya
dan internet Santun saat tinggi dan
Penulis berdiskusi kepada Mempersiapkan
mengumpulkan guru senior dan generasi muda yang
bahan untuk membuat media memiliki pribadi
membuat media dengan hasil yang sopan dan berempati
23
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
Substansi Mata Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
Penulis akurat dan dengan kepada sesama
membuat media cara-cara yang
yang kreatif dan efekrif dan efisien
Inovatif sesuai dengan nilai
akuntabilitas,
komitmen mutu
dan etika public
dan tentunya
dengan kegitan ini
terjadi Pelayanan
public
3. Melakukan Pre Penulis Dokumetasi Penulis dalam Dengan adanya Dengan adanya
test dan Post membuat soal kegiatan melakukan pre test kegiatan pre test dan kegiatan pre test
test Pre test dan Post Lembar hasil kerja dan post test harus post test yang dan post test dalam
test siswa transparan dan mengacu pada nilai pembelajaran IPS
Penulis Hasil kerja siswa sesuai dengan hasil dasar ANEKA maka maka terjadi
melaksanakan kerja siswa dan tercapailah misi penguatan nilai
kegiaatan di tentunya penulis sekolah yaitu Mampu organisasi yaitu
kelas memberikan nilai bersaing untuk profesionalisme
Penulis kepada setiap jenjang pendidikan dan terpercaya
memberikan peserta dengan adil lebih tinggi
penilaian tanpa membeda-
kepada peserta bedakan serta
24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
Substansi Mata Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
dengan penulis memeriksa
bijaksana tanpa hasil kerja siswa
ada pilih kasih dengan teliti serta
Penulis menilai efektif dan efisien
dengan cermat lalu menghindari
dan teliti terjadinya
Penulis kesalahan serta
memberikan mempunyai
penilaian disiplin dalam
dengan mengoreksi hasil
menggunakan kerja siswa sesuai
pedoman yang dengan nilai
sudah dibuat akuntabilitas,
adengan tepat nasionalisme,
waktu dan etika publik,
terbuka komitmen mutu
Penulis dan anti korupsi
mentabulasi dan tentunya
nilai para siswa sejalan dengan
kedudukan ASN
sebagai pelayan
public
25
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
Substansi Mata Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
4. Membuat 1 Penulis Terciptanya mading Penulis dalam Dengan adanya Dengan adanya
buah mading mengumpulkan di kelas melakukan kegiatan evaluasi kegiatan
kegiatan dokumentasi pembuatan mading yang mengacu pada pembuatan mading
pembelajaran tentang melakukan dengan nilai dasar ANEKA maka terjadi
IPS di kelas kegiatan siswa kerja sama tanpa maka tercapailah misi penguatan niai
selama proses membeda- sekolah yaitu Mampu organisasi yaitu
belajar dang bedakan dan bersaing untuk Nilai
mengajar mengerjakan jenjang pendidikan profesionalisme
Penulis mading tersebut lebih tinggi inovatif
menyiapkan dengan teliti serta
bahan-bahan efektif dan efisien
untuk membuat siswa sesuai
mading dengan nilai
Penulis akuntabilitas,
bersama siswa etika publik,
membuat komitmen mutu
mading dan tentunya
Penulis sejalan dengan
menempelkan kedudukan ASN
di kelas sebagai pelayan
publik
26
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini merupakan langkah awal yang harus
ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing.Dalam rancangan ini
diterapkan nilai dasar bagi ASN dalam melakukan tugasnya sebagai pelayan publik yang
profesional. Untuk membentuk ahli guru yang profesional yang mampu melaksanakan tugas
dan perannya sebagai pelayan masyarakat diperlukan pembentukan karakter yang
didasarkan pada nilai-nilai dasar ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi. Kegiatan aktualisai tersebut direncanakan akan
dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2019 hingga 7 September 2019 dengan bimbingan
dan arahan dari coach serta mentor. Laporan hasil pelaksanaan kegiatan akan
dipresentasikan pada tanggal 10 September 2019.
28
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2018.Peraturan Kepala
LAN-RI Nomor12 Tahun 2018, tentang Pelatihan Dasar CPNS
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
29