Anda di halaman 1dari 40

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Nama : Dian Annisa, S.Pd

NIP. : 19920610 201903 2 031

Satuan Organisasi : MTsN 9 Padang Pariaman

“PENGGUNAAN ANIME VOCABULARY BOX DALAM MENGHAFAL


KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VIII MTsN
9 PADANG PARIAMAN ”

Telah Disetujui
Pada hari ............... Tanggal ......................................

Pembimbing Mentor

Drs. H. Jasrizon ZULKIFLI, S.Pd


NIP. 19660917 199203 1 002 NIP. 19680415 199903 1 002

MENGETAHUI
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang

Drs. H. Khoirul Amani, M.A


NIP. 19641214 199301 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Nama : Dian Annisa, S.Pd

NIP. : 19920610 201903 2 031

Satuan Organisasi : MTsN 9 Padang Pariaman

“PENGGUNAAN ANIME VOCABULARY BOX DALAM MENGHAFAL


KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VIII MTsN
9 PADANG PARIAMAN ”

Telah diuji di depan Penguji

Pada Hari ................ Tanggal .....................................

Penguji

H. Muhammad Nur, M.A


NIP. 19701010 199703 1 006

MENGETAHUI
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang

Drs. H. Khoirul Amani, M.A


NIP. 19641214 199301 1 001

ii
KATA PENGANTAR
Ungkapan syukur selalu penyusun panjatkan kepada sang maha kuasa
Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi pada Latihan Dasar CPNS
golongan III di Balai Pendidikan Dan Pelatihan Keagamaan Padang.

Keberhasilan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan


dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Khoirul Amani, M.A selaku Kepala Balai Pendidikan dan
Pelatihan Keagamaan Padang.
2. Ibu Vahmaini, S.Si, M.CIO selaku Wali Kelas Latsar Angkatan IV Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang.
3. Bapak Drs. H. Jasrizon selaku coach selama Latsar ini, yang telah
dengan sabar dan ikhlas membimbing penyusun.
4. Bapak Zulkifli, S.Pd selaku mentor dalam proses rancangan aktualisasi di
MTsN 9 Padang Pariaman.
5. Para Widyaiswara angkatan IV yaitu, Bapak Apriyanto, S.Ag, M.A, Ibu
Rivana Upitasari, SE, MM, Dessy Akhriani, S.E, Bapak Drs. H. Jasrizon,
Bapak Drs. Eldison, M.Pd.I, Drs. Emi Arbi, yang dengan style nya masing-
masing dapat memberikan inspirasi dan motivasi ke para peserta Latsar
khususnya di angkatan IV
6. Rekan-rekan sejawat Latsar CPNS Golongan III Angkatan IV
Penulis berharap Rencana aktualisasi ini dapat berguna dalam
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai penerapan nilai dasar
ANEKA. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Rancangan
Aktualisasi ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga Rencana Aktualisasi ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membaca.
Padang, 31 Agustus 2019
Penyusun

DIAN ANNISA, S.Pd


NIP.19920610 201903 2 031

iii
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ................................................................................. i

Lembar Pengesahan ................................................................................ ii

Kata Pengantar ........................................................................................ iii

Daftar Isi .................................................................................................. iv

Daftar Tabel .............................................................................................. v

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 3

C. Ruang Lingkup ....................................................................................... 4

BAB II Rancangan Aktualisasi

A. Deskripsi Organisasi .............................................................................. 5

1. Profil Organisasi ............................................................................. 5


2. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi ....................................................... 7

B. Deskripsi Isu / Situasi Problematik Satuan Organisasi............................ 7

C. Analisis Isu ............................................................................................. 9

D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih ........................................... 12

E. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ............................................................... 13

F. Matrix Rancangan ................................................................................ 19

G. Jadwal Kegiatan................................................................................... 31

H. Kendala dan Antisipasi ......................................................................... 33

BAB III Kesimpulan ................................................................................ 34

Daftar Pustaka

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Profil MTsN 9 Padang Pariaman ............................................. 5

Tabel 2.1 Bobot Penetapan Kriteria dan Kualitas Isu pada AKPK dan USG .. 10

Tabel 2.2 Analisis Kriteria Isu Menggunakan Alat Analisis AKPK ............... 10

Tabel 2.3 Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan Alat Analisis USG ...... 11

Tabel 2.4 Matrix Rancangan Aktualisasi ............................................... 20

Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi .................................................. 31

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah disertai
tugas negara lainnya dan digaji bedasarkan peraturan perundang-
undangan. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
(PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil
Negara, PNS mempunyai tiga fungsi, yakni sebagai pelaksana kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; sebagai pelayan publik yang
profesional dan berkualitas; dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Eksistensi ASN diharapkan mampu mewujudkan cita-cita besar
bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Berdasarkan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan bahwa Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diwajibkan untuk mengikuti Latihan Dasar
(LATSAR) yaitu masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Latihan Dasar dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Nilai-nilai

1
tersebut diterapkan dan dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut
laporan aktualisasi sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi pada instansi terkait. Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu
proses dalam mewujudkankelima nilai dasar (ANEKA) menjadi aktual dan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di satuan kerja, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi) sehingga dapat dirasakan manfaatnya
dalam membentuk karakter ASN yang profesional sesuai bidang tugas.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar yang didukung
oleh peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang
diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Melalui
pendidikan, seorang manusia juga dapat memiliki sifat disiplin, pantang
menyerah, tidak sombong, menghargai orang lain, bertaqwa, dan kreatif
serta mandiri.
Pembelajaran bahasa Inggris sangatlah penting bagi peserta didik di
era globalisasi ini. Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke
Indonesia disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih
atau dikenal dengan era revolusi industri 4.0 yang menekankan pada pola
digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya
atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi
tantangan tersebut, masyarakat dituntut untuk mempersiapkan sumber
daya manusia yang handal terutama di bidang komunikasi karena akan
meluasnya pasar bebas. Handayani (2015) menyatakan bahwa bahasa
Inggris telah menjadi satu kata kunci yang sanggup mengenggam segala
aspek baik itu bisnis, politik, sosial, maupun budaya.
Dalam konteks kurikulum yang berlaku saat ini, kosakata menjadi
penting dikarenakan peserta didik dituntut untuk “merespon makna” dan
“mengungkapkan makna”. Peserta didik tidak akan dapat memenuhi
tuntutan kurikulum tanpa penguasaan kosakata yang baik. Oleh karena itu,
guru perlu merancang sebuah inovasi untuk peserta didik dalam
memperbanyak serta menghafal kosakata bahasa Inggris, salah satunya
yaitu dengan penggunaan Anime Vocabulary Box yang diharapkan dapat

2
menumbuhkan minat peserta didik pada penguasaan kosakata bahasa
Inggris.
Dengan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
diharapkan akan membentuk karakter guru yang berakhlak mulia,
profesional, mampu menjadi pionir kebangkitan Indonesia kearah yang
lebih baik lagi. Pada rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, penyusun
mengambil judul “Penggunaan Anime Vocabulary Box dalam
Menghafal Kosakata dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII
MTsN 9 Padang Pariaman”

B. Tujuan dan Manfaat


Secara umum, kegiatan aktualisasi ini bertujuan agar calon PNS
mampu mengidentifikasikan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti
korupsi. Selanjutnya mengidentifikasi peran dan kedudukan PNS dalam
NKRI untuk menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga mampu
mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan
menggunakan sudut pandang Whole of Government (WoG) dalam
mendukung pelaksanaan tugas jabatan di satuan kerja masing-masing
serta mengaktualisasikannya. Secara khusus, kegiatan aktualisasi ini
bertujuan untuk melatih calon PNS dalam menganalisis masalah dan
dampak yang ditimbulkan serta melakukan penyelesaiannya sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan nilai-nilai dasar profesi
PNS. Apabila aktualisasi ini tidak dilakukan maka akan berdampak
terhadap mutu sekolah, kurangnya tanggung jawab dari unsur pimpinan,
dan guru.
Adapun manfaat yang didapat dari Latihan Dasar yang menghasilkan
rancangan aktualisasi ini adalah:
a. Bagi Peserta LATSAR
Peserta mendapatkan pembiasaan untuk menjadi PNS yang
menerapkan etika profesi, kode etik, serta nilai-nilai dasar ASN yang
dapat menunjang peningkatan kinerja di satuan kerja tempat peserta

3
mengabdi. Selain itu, kegiatan aktualisasai dapat melatih kemampuan
peserta dalam menganalisa permasalahan serta mencari penyelesaian
dari masalah tersebut.
b. Bagi Unit Kerja
Peserta memberikan pembaharuan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas madrasah serta terselesaikannya isu yang sedang
berkembang dan dipilih oleh peserta untuk dicarikan solusinya.
c. Bagi Organisasi
Memiliki PNS yang dapat dijadikan sebagai tunas intergritas dan
menjadi contoh bagi pegawai lain.
d. Bagi Stakeholder
Stakeholder dalam hal ini adalah peserta didik sebagai kelompok yang
menerima layanan dari seorang guru, sehingga guru menjadi pelayan
publik yang profesional dan berkualitas bagi stakeholder.

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN adalah:
1. Nilai- nilai dasar profesi ASN hanya terbatas pada lima nilai dasar yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi.
2. Pelaksanaan dilakukan di satuan kerja yaitu Madrasah Tsanawiyah
Negeri 9 Padang Pariaman, pada kelas VIII-3 dalam mata pelajaran
bahasa Inggris

4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
MTsN 9 Padang Pariaman merupakan salah satu madrasah setingkat
SLTP yang beralamat di Sintuk, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang,
Kabupaten Padang Pariaman. Adapun Profil MTsN 9 Padang Pariaman
tergambar pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Profil MTsN 9 Padang Pariaman


NPSN : 10311190
NSS : 121113050008
Nama : MTSN 9 PADANG PARIAMAN
Akreditasi : Akreditasi B
Alamat : Jl. Simp. 3 Sintuk Barat
Nomer Telpon : 0751676348
Lintang : -0.5908479871669411
Bujur : 100.13626098632812
Kota : Kab. Padang Pariaman
Propinsi : Sumatera Barat
Kecamatan : Sintuk Toboh Gadang
Kelurahan : Toboh Gadang Barat
Kode Pos : 25582
Nama Kepala : ZULKIFLI, S.Pd
NIP : 19680415199903 1 002
Jumlah Siswa :
323 Orang
TP 2019/2020
Jumlah Pegawai : 5 Orang
Jumlah Guru : 40 Orang
Jumlah Rombel : 12 Rombel

5
Adapun struktur organisasi MTsN 9 Padang Pariaman seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi MTsN 9 Padang Pariaman

6
2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi
a. Visi MTsN 9 Padang Pariaman
“Terwujudnya Peserta Didik yang berprestasi dan Berakhlak
Islami”
b. Misi MTsN 9 Padang Pariaman
1. Melaksanakan Pembelajaran dan Bimbingan secara efektif,
bagi peserta didik dengan potensi masing-masing;
2. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga
madrasah;
3. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
agama islam dan juga bangsa sehingga menjadi sumber
kearifan dalam bertindak;
4. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk
mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara
optimal;
5. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya religius, jujur
dan disiplin dalam setiap aktivitas.
c. Nilai-nilai Organisasi Kementerian Agama RI
1. INTEGRITAS : Keselarasan Antara Hati, Pikiran, Perkataan
dan Perbuatan yang Baik dan Benar
2. PROFESIONALITAS : Bekerja Secara Disiplin, Kompeten
dan Tepat Waktu dengan Hasil Terbaik
3. INOVASI : Menyempurnakan yang Sudah Ada dan
Mengkreasi Hal Baru Yang Lebih Baik
4. TANGGUNG JAWAB : Bekerja Secara Tuntas dan
Konsekuen
5. KETELADANAN : Menjadi Contoh yang Baik bagi Orang Lain

B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik Madrasah Tsanawiyah


Isu atau situasi problematik memiliki beberapa definisi. Regester &
Larkin (2003:42) menjelaskan bahwa sebuah isu merepresentasikan suatu
kesenjangan antara praktek organisasi dengan harapan-harapan para
stakeholder. Apabila isu tidak ditangani secara baik akan memberikan efek
negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis.

7
Sejalan dengan pendapat Hogwood dan Gunn dalam Wahab yang
menyatakan Isu bukan hanya mengandung makna adanya masalah atau
ancaman, tetapi juga peluang-peluang bagi tindakan positif tertentu dan
kecenderungan-kecenderungan yang dipersiapkan sebagai memiliki nilai
potensial yang signifikan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isu adalah
sebagai sebuah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan
sebagainya). Definisi- definisi tersebut mendasari batasan operasional dari
konteks isu yang akan digunakan pada tulisan ini, yaitu isu adalah sebuah
masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat dari kesenjangan antara
realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal, yakni harapan para
stakeholder.
Madrasah Tsanawiyah merupakan lembaga pendidikan yang
sederajat dengan Sekolah Menengah Pertama yang berciri khas Islam
yang dikelola dan dikembangkan di bawah naungan Kementerian Agama
Republik Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan yang berciri khas Islam,
madrasah memegang peranan penting dalam proses pembentukan
kepribadian dan akhlakul karimah peserta didik. Namun, masih terdapat
beberapa budaya yang kurang sesuai dan sudah selayaknya dilakukan
pembaharuan dan penerapan budaya yang berkontribusi terhadap misi
organisasi.
Berdasarkan pengamatan terhadap lokus, ditemukan tujuh isu aktual
yang sedang berkembang, yaitu:
1. Kurangnya kemampuan merespon dan mengungkapkan makna dalam
bahasa Inggris;
Hal tersebut dikarenakan kurangnya perbendaharaan kosakata pada
peserta didik, sehingga peserta didik tidak paham gagasan yang
diungkapkan dalam bahasa Inggris. Dampak selanjutnya, peserta didik
kurang mampu merespon dan mengungkapkan makna dalam bahasa
Inggris.
2. Kurangnya kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris;
Selain lemahnya minat peserta didik dalam menghafal kosakata, rasa
pesimis dalam berbicara bahasa Inggris pun menjadi faktor kurangnya
kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris bagi peserta didik.

8
3. Belum optimalnya minat membaca buku berbahasa Inggris
Rasa malas menjadi faktor utama dalam belum optimalnya minat
membaca buku bagi peserta didik, terutama buku berbahasa inggris.
4. Kurangnya partisipasi peserta didik di dalam kelas saat diskusi
berlangsung.
Peserta didik lebih memilih untuk pasif di dalam ruangan kelas karena
kurangnya motivasi untuk belajar.
5. Belum optimalnya mading hasil karya peserta didik;
Kurangnya koordinasi antar peserta didik dan rendahnya motivasi
peserta didik dalam menuangkan karya terbaik ke dalam mading
6. Kurangnya kedisiplinan peserta didik saat proses pembelajaran;
Hal tersebut dikarenakan rendahnya motivasi dan minat peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran, serta kurang tegasnya sanksi
yang diberikan apabila peserta didik kurang disiplin.
7. Belum optimalnya penggunaan alat drumband saat upacara bendera.
Kurangnya personil yang mampu memainkan alat drumband saat
upacara bendera secara optimal dan maksimal menjadi faktor utama
dalam penggunaan alat drumband yang belum optimal saat upacara
bendera.
Ketujuh isu tersebut merupakan bagian dari pelayanan publik pada
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI. Hal ini karena secara
umum, tugas dan fungsi guru merupakan bagian dari pelayanan publik.
Guru akan memiliki kemampuan untuk menjalankan kedudukan dan peran
PNS dalam kerangka NKRI dalam hal Whole of Government dan
manajemen ASN ketika guru diberi jabatan menjadi Kepala Urusan Tata
Usaha atau Kepala Madrasah.

C. Analisis Isu
Berdasarkan ketujuh isu yang telah dideskripsikan, diperlukan analisi
lanjutan dari isu-isu tersebut untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.
Penganalisisan isu dapat menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan), sedangkan untuk menentukan
kualitas isu dapat digunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness,
Growth).

9
Alat analisis AKPK dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Aktual, yaitu isu harus benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan, yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik, yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan, yaitu masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Pembobotan pada analisis kriteria isu menggunakan alat analisis
AKPK dan analisis kualitas isu menggunakan alat analisis USG disajikan
pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Bobot Penetapan Kriteria dan Kualitas Isu pada AKPK dan USG
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya

Analisis kriteria isu untuk menentukan tiga isu teratas menggunakan alat
analisis AKPK disajikan dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2 Analisis Kriteria Isu Menggunakan Alat Analisis AKPK
A K P K Jum Pering
No Isu
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5) lah kat
1. Kurangnya kemampuan 5 5 5 5 20 1
merespon dan
mengungkapkan makna
dalam bahasa Inggris
2. Kurangnya kemampuan 5 5 4 5 19 2
berbicara dalam bahasa
Inggris
3. Belum optimalnya minat 5 5 4 3 17 3
membaca buku

10
pegangan bahasa
Inggris bagi peserta
didik
4. Kurangnya partisipasi 5 4 4 3 12 7
peserta didik di dalam
kelas saat diskusi
berlangsung.
5. Belum optimalnya 4 4 4 3 15 4
pemanfaatan mading
hasil karya peserta
didik
6. Kurangnya kedisiplinan 4 4 3 3 14 5
peserta didik saat
proses pembelajaran
7. Belum optimalnya 3 4 3 3 13 6
penggunaan alat
drumband saat upacara
bendera

Setelah dilakukan analisis kriteria isu menggunakan alat analisis


AKPK, maka dipilih tiga isu dengan jumlah nilai tertinggi untuk kemudian
dilakukan analisis kualitas isu. Tiga isu dengan peringkat tertinggi
berdasarrkan analisis kriteria isu adalah:
1. Kurangnya kemampuan merespon dan mengungkapkan makna
dalam bahasa Inggris;
2. Kurangnya kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris;
3. Belum optimalnya minat membaca buku pegangan bahasa Inggris
bagi peserta didik.
Untuk menentukan core issue yang akan diangkat untuk diaktualisasikan,
maka selanjutnya dilakukan analisis kualitas isu menggunakan alat analisis
USG, yaitu:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.

11
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.

Analisis kualitas isu dengan menggunakan alat analisis USG dapat dilihat
pada tabel 2.3
Tabel 2.3 Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan Alat Analisis USG

Skor USG
No Total
Isu U S G Ranking
Skor

1 Kurangnya kemampuan merespon dan


mengungkapkan makna dalam bahasa 5 5 5 15 1
Inggris

2 Kurangnya kemampuan berbicara dalam


4 5 4 13 3
bahasa Inggris

3 Belum optimalnya minat membaca buku


pegangan bahasa Inggris bagi peserta 5 5 4 14 2
didik

Berdasarkan penentuan kualitas isu menggunakan alat analisis USG,


maka diperoleh isu dengan nilai tertinggi 15 pada peringkat tertinggi dan
akan diangkat menjadi core issue adalah kurangnya kemampuan
merespon dan mengungkapkan makna dalam bahasa Inggris.

D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih


Berdasarkan analisis kriteria isu menggunakan alat analisis AKPK
dan analisis kualitas isu menggunakan alat analisis USG, maka diperoleh
isu terpilih yaitu kurangnya kemampuan merespon dan
mengungkapkan makna dalam bahasa Inggris.

12
Dalam merespon dan mengungkapkan makna, kosakata memegang
peranan yang sangat penting. Kosakata merupakan kunci dalam menyusun
gagasan yang akan diungkapkan. Minimnya hafalan kosakata akan
berdampak pada kurangnya minat dan motivasi belajar peserta didik.
Peserta didik MTsN 9 Padang Pariaman secara umum belum menguasai
banyak kosakata. Hal itu terbukti dalam hal merespon dan mengungkapkan
makna yang salah satunya berupa kegiatan pembuatan dialog dalam
bahasa Inggris. Peserta didik tidak mampu membuat dialog sederhana dan
lebih memilih untuk menyalin dialog pada buku pegangan. Sebagai akibat
dari fenomena tersebut, pada umumnya peserta didik tidak fokus saat
proses pembelajaran karena mereka tidak mengerti apa yang sedang
dibicarakan atau diajarkan guru dalam bahasa Inggris.
Pengajaran kosakata oleh karenanya hendaknya dikaitkan dengan
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kosakata hendaknya tidak
dipandang sebagai daftar panjang kata-kata yang harus didefinisikan dan
dihafalkan. Sebaliknya, kosakata hendaknya dilihat peran pentingnya
dalam penggunaan bahasa secara kontekstual dan bermakna. Dalam
menjelaskan kosakata kepada peserta didik, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan guru. Nation (2005) menyarankan beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menjelaskan kosakata, salah satunya yaitu penjelasan
disajikan secara lisan dan tertulis. Penjelasan tersebut dapat direalisasikan
dengan membuat Anime Vocabulary Box yang merupakan sebuah kotak
berbentuk Anime unik yang berisikan kumpulan kosa kata, di mana peserta
didik sendirilah yang membuat kosakata disertai gambar serta diberi nama
masing-masing peserta didik dan dikumpulkan dalam Anime Vocabulary
Box. Dengan adanya Anime Vocabulary Box, diharapkan menambah
motivasi peserta didik dalam mempelajari dan menghafal kosakata
sehingga kualitas pembelajaran dapat lebih ditingkatkan terutama dalam
merespon dan mengungkapkan makna dalam bahasa Inggris.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN


Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat
meliputi : 1) Akuntabilitas; 2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen

13
Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan
dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor, kelompok dan
pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintah.
Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI (2015:8),
aspek-aspek tersebut terdiri dari:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki
tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens (dalam LAN
RI, 2015:10) menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi
utama yaitu:
a. untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
b. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
c. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Selain itu, menurut LAN RI (2015: 11), akuntabilitas terdiri dari 5
tingkatan sebagai berikut.

14
1. Akuntabilitas personal
2. Akuntabilitas individu
3. Akuntabilitas kelompok
4. Akuntabilitas organisasi
5. Akuntabilitas stakeholder
Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka
diperlukan beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar
akuntabilitas, antara lain kepemimpinan, integritas, tanggung jawab,
keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas
merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai oleh PNS.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015:1). Secara
politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN
adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat
dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam
menjadi pelayan publik yang professional. ASN adalah aparat pelaksana
yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi
landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus
dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat
b. Memahami pluralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya

15
3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015: 6). Integritas
publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di
dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015: 7).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik
profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh
karena itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa
memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak
peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat
kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi
kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas,
keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari
penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan
menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggung
jawabkan bukan hanya di dunia namun juga di akhirat.
Terdapat beberapa indicator etika publik, yaitu:
1) Jujur
2) Bertanggung jawab
3) Integritas tinggi
4) Cermat
5) Disiplin

16
6) Hormat
7) Sopan
8) Taat pada Peraturan Perundang-undangan
9) Menjaga rahasia
Adapun aktualisasi etika Aparatur Sipil Negara antara lain:
1. Aktualisasi etika publik untuk peningkatan kualitas pelayanan publik
2. Aktualisasi kode etik untuk melawan korupsi
3. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan kinerja organisasi
4. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan integritas publik

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang
komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien,
inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja
sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang
coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau
jasa yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya
sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang
dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.Efisensi dapat
dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa.

17
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental dan umum. Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Ada 7 jenis korupsi menurut Syed Husin Alatas (LAN, 2014:17) yaitu:
1. Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal balik kedua
pihak yang sama-sama aktif demi keuntungan bersama;
2. Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada pihak pemberi
untuk menyuap demi kepentingan keselamatan diri dan koleganya;
3. Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang keuntungannya
diharapkan dimasa datang;
4. Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus kepada
kerabatnya dalam suatu kedudukan;
5. Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan individu dengan
memanfaatkan kelebihan pemahaman dan pengetahuannya sendiri;
6. Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi tindak korupsi
lainnya;
7. Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk
mempertahankan diri dari pemerasan.

18
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara
untuk menjauhkan diri kita dari korupsi. Indikator dari nilai anti korupsi
adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani, dan adil. Korupsi juga disebut sebagai kejahatan yang
luar biasa, karena dampaknya menyebabkan kerusakan dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang luas.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti
korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang
baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu
memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha untuk
mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara
publik.

F. Matrix Rancangan
Unit Kerja : MTsN 9 Padang Pariaman
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kemampuan merespon dan
mengungkapkan makna dalam bahasa
Inggris
2. Kurangnya kemampuan berbicara dalam
bahasa Inggris
3. Belum optimalnya minat membaca buku
pegangan bahasa Inggris bagi peserta
didik
Isu yang Diangkat : Kurangnya kemampuan merespon dan
mengungkapkan makna dalam bahasa
Inggris
Gagasan Pemecahan Isu : Penggunaan Anime Vocabulary Box dalam
Menghafal Kosakata dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris Kelas VIII MTsN 9 Padang
Pariaman

19
Tabel 2.4 Matrix Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time


Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melakukan diskusi 1. Memberi informasi Adanya hasil diskusi Diskusi yang Dengan melakukan Kegiatan ini Minggu ke-1
tentang rencana kepada guru-guru berupa pendapat- dilakukan agar tidak diskusi terlebih memberikan
aktualisasi dengan bahasa Inggris untuk pendapat dari guru- adanya guru yang dahulu dengan penguatan
guru bidang studi melakukan diskusi guru serta masukan tidak mendapat guru-guru bahasa terhadap nilai
bahasa Inggris untuk melaksanakan informasi tentang Inggris yang lain organisasi
yang lain serta 2. Berdiskusi tentang aktualisasi yang rencana aktualisasi terhadap rencana integritas da,
perangkat sekolah rencana aktualisasi lebih baik oleh penulis yang akan profesionalitas
yang akan dilakukan (Mengaplikasikan dilakukan dan tanggung
di tempat kerja serta nilai dasar mendukung visi jawab.
meminta dukungan akuntabilitas, sekolah yaitu
dalam melancarkan indikator Terwujudnya
kegiatan aktualisasi transparan) Peserta Didik yang
Berprestasi dan
3. Memberi tahu Dengan melakukan Berakhlak Islami
kepada perangkat diskusi bersama dan misi poin ke-2
sekolah seperti wakil guru bahasa Inggris yaitu
kurikulum, wakil yang lain tujuannya menumbuhkan
kesiswaan serta untuk menghargai semangat
penyedia sarana rekan kerja dalam keunggulan kepada
tentang rencana melaksanakan seluruh warga
aktualisasi dan apa tugas madrasah
saja yang dibutuhkan (Mengaplikasikan
untuk dapat nilai dasar etika

20
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

membantu publik, indikator


kelancaran sopan)
aktualisasi
Melakukan diskusi
juga bertujuan
untuk mendapatkan
keputusan bersama
untuk mendapatkan
hasil yang terbaik
(Mengaplikasikan
nilai dasar
nasionalisme,
indikator
musyawarah)

Pengkoordinasian
kegiatan yang
cepat dan tepat
dalam upaya
perbaikan mutu
pelayanan
(Mengaplikasikan
nilai dasar
komitmen mutu,
indikator mutu)

21
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

Jujur dan berani


dalam
menyampaikan
gagasan apa yang
menjadi alasan
dalam mengangkat
isu
(Mengaplikasikan
nilai dasar anti
korupsi, indikator
jujur dan berani)
2. Merancang dan 1. Mencari gambar 1. Gambar anime Dengan merancang Dengan merancang Kegiatan ini Minggu ke-1
membuat Anime anime yang sedang yang cocok untuk terlebih dahulu dan membuat memberikan
Vocabulary Box digemari peserta dirancang. anime yang cocok, anime vocabulary penguatan
didik saat ini agar 2. Rancangan kotak unik dan aktual box maka saya ikut terhadap nilai
menumbuhkan minat kosakata untuk pembelajaran mendukung organisasi
dan motivasi peserta berbentuk anime bahasa Inggris tercapainya visi profesionalitas
didik dalam 3. Anime vocabulary berarti disini saya organisasi yaitu dan inovasi
menghafal kosakata box harus memahami Terwujudnya
bahasa Inggris. dulu apa saja Peserta Didik yang
gambar anime yang berprestasi dan
2. Merancang bentuk cocok dan sesuai, Berakhlak Islami
anime yang akan serta dapat Dan misi poin ke-1
dibentuk menjadi menumbuhkan yaitu melaksanakan
kotak kosakata minat dan motivasi pembelajaran dan
3. Membuat anime peserta didik bimbingan secara

22
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

vocabulary box (Mengaplikasikan efektif, bagi peserta


dengan bahan-bahan nilai dasar didik dengan
yang telah tersedia akuntabilitas, potensi masing-
indikator masing
kejelasan target)

Anime vocabulary
box harus unik dan
disesuaikan dengan
usia peserta didik
(Mengaplikasikan
nilai dasar etika
publik, indikator
cermat)

Menciptakan
inovasi dalam
pembelajaran
kosakata bahasa
inggris dengan
merancang dan
membuat Anime
Vocabulary Box
(Mengaplikasikan
nilai dasar
komitmen mutu,

23
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

indikator inovasi)

Etos kerja dengan


membuat Anime
Vocabulary Box
menunjukan
komitmen untuk
mencapai tujuan
agar siswa mudah
menghafal
kosakata bahasa
Inggris
(Mengaplikasikan
nilai dasar
nasionalisme,
indikator kerja
keras)

Tidak menyuruh
orang lain dengan
imbalan uang untuk
mengerjakan
pembuatan Anime
Vocabulary Box
(Mengaplikasikan
nilai dasar anti

24
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

korupsi, indikator
mandiri )
3. Melaksanakan 1. Menyiapkan kertas 1. Lembar Kosakata Mempersiapkan Dengan pembuatan Kegiatan Minggu ke 2
pembelajaran HVS 1 lembar per alat dan bahan agar kosakata oleh pembuatan sampai
kosakata bahasa peserta didik 2. Hafalan Kosakata peserta didik peserta didik maka lembar dengan
Inggris dengan mampu membuat penulis ikut kosakata yang minggu ke-3
menggunakan 2. Membagi kertas HVS kosakata harus bertanggung jawab selanjutnya
Anime Vocabulary menjadi empat ditargetkan terhadap dihafalkan
Box pada kelas bagian penyelesaiannya pencapaian visi memenuhi
VIII pada awal agar efisiensi waktu sekolah kebutuhan
proses 3. Peserta didik menulis terjaga Terwujudnya peserta didik,
pembelajaran kosakata dalam (Mengaplikasikan Peserta Didik yang penulis akan
bahasa Inggris nilai dasar berprestasi dan mendukung
disertai gambar dan komitmen mutu, Berakhlak Islami, penguatan nilai
nama peserta didik indikator efisiensi) serta misi poin ke-4 organisasi yaitu
agar lebih mudah yaitu mendorong integritas,
untuk diingat Dalam membuat dan membantu inovasi dan
lembar kosakata setiap peserta didik tanggung
4. Kosakata dihafalkan menggunakan untuk mengenali jawab
kemudian lembar pendekatan saintifik potensi dirinya
kosakata yang sesuai sehingga dapat
dikumpulkan dan dengan aturannya berkembang secara
dimasukkan ke dalam (Mengaplikasikan optimal.
anime vocabulary box nilai dasar
berdasarkan banjar nasionalisme,
tempat duduknya indikator disiplin)

25
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

Dan akan
dikerjakan dengan
penuh tanggung
jawab
(Mengaplikasikan
nilai dasar etika
publik, indikator
bertanggung
jawab)

Pembuatan
kosakata beserta
gambarnya
dilakukan sendiri,
bukan hasil
download,
merupakan bentuk
pengaplikasian nilai
dasar
(Mengaplikasikan
nilai dasar anti
korupsi, indikator
mandiri)

26
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

4. Menguji hafalan 1. Mengambil kosakata 1. Nama peserta Menguji peserta Dengan menguji Kegiatan Minggu ke 2
kosakata peserta yang terdapat pada didik yang mampu didik yang mampu kemampuan pengujian sampai
didik secara acak anime vocabulary box menghafal menghafal peserta didik dalam hafalan dengan
pada 10 menit pada masing-masing kosakata dengan kosakata secara menulis dan kosakata ini minggu ke-3
terakhir banjar baik dan benar baik dan benar menghafal akan
pembelajaran (Mengaplikasikan kosakata, penulis mendukung
2. Memanggil nama 2. Pronunciation nilai dasar akan mendukung penguatan nilai
peserta didik yang kosakata yang komitmen mutu, pencapaian visi organisasi yaitu
tertera pada lembar baik dan benar indikator organisasi yaitu profesionalitas
kosakata dan menguji berorientasi mutu) Terwujudnya dan tanggug
hafalan kosakata Peserta Didik yang jawab,
Kosakata yang berprestasi dan
3. Mengulang kosakata dipilih untuk diuji Berakhlak Islami ,
tersebut bersama- dibuatkan nama serta misi poin ke-4
sama di depan kelas peserta didik yang yaitu mendorong
dengan pronunciation membuatnya dan membantu
yang baik dan benar (Mengaplikasikan setiap peserta didik
nilai dasar untuk mengenali
nasionalisme, potensi dirinya
indikator sehingga dapat
menghargai karya berkembang
orang lain) secara. optimal

Menyuruh peserta
didik menghafal
kosakata yang telah

27
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

dibuat agar peserta


didik dapat
bertanggung jawab
dan berpikir kritis
(Mengaplikasikan
nilai dasar etika
publik, indikator
tanggung jawab
dan cermat)

Keterlibatan
peserta didik dalam
menghafal
kosakata dan
menyetorkan
hafalannya kepada
guru apabila
namanya terpanggil
(Mengaplikasikan
nilai dasar
akuntabilitas,
indikator
partisipatif)

Peserta didik dipilih


secara acak dalam

28
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

menyetorkan
hafalannya
(Mengaplikasikan
nilai dasar anti
korupsi, indikator
adil)

5. Mengevaluasi 1. Membuat Laporan Evaluasi Membuat laporan Dengan membuat Kegiatan Minggu ke-4
Dampak Anime Laporan Dampak Anime kegiatan Pelatihan laporan evaluasi membuat
Vocabulary Box Evaluasi Vocabulary Box sebagai bentuk akan mendukung laporan
terhadap Dampak Anime terhadap pertanggungjawab pencapaian visi evaluasi akan
kemampuan Vocabulary Box kemampuan atas terlaksananya organisasi yaitu mendukung
peserta didik terhadap peserta didik kegiatan Terwujudnya penguatan nilai
dalam menghafal kemampuan dalam menghafal (Mengaplikasikan Peserta Didik yang organisasi yaitu
kosakata bahasa peserta didik bahasa Inggris nilai dasar berprestasi dan profesionalitas
Inggris dalam akuntabilitas, Berakhlak Islami dan tanggung
menghafal indikator dan misi poin ke-5 jawab
kosakata tanggung jawab) yaitu
bahasa Inggris menumbuhkan dan
mengembangkan
2. Menyerahkan Melaporkan kepada budaya religius,
Laporan atasan dengan jujur dan disiplin
evaluasi kepada semangat dalam setiap
Kepala musyawarah dan aktivitas
Madrasah kebersamaan
(Mengaplikasikan

29
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

nilai dasar
nasionalisme,
indikator
musyawarah)

Laporan dapat
diakses oleh
peserta didik dan
guru sebagai
bentuk transparansi
(Mengaplikasikan
nilai dasar etika
publik, indikator
transparansi)

Laporan disusun
dengan sistematis
dan mudah
dimengerti
(Mengaplikasikan
nilai dasar
komitmen mutu,
indikator efektif)

Tidak menyuruh
orang lain dengan

30
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Time
Output/Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai-Nilai Schedule
Kegiatan
Diklat Organisasi Organisasi (Penjadwalan)

imbalan uang untuk


mengerjakan
pembuatan materi
(Mengaplikasikan
nilai dasar anti
korupsi indikator,
mandiri)

G. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
BULAN PELAKSANAAN
No NAMA KEGIATAN SEPTEMBER OKT
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3
1 Melakukan diskusi
tentang rencana
aktualisasi dengan
guru bidang studi
bahasa Inggris yang
lain serta perangkat
sekolah
2 Merancang dan

31
membuat Anime
Vocabulary Box

3 Melaksanakan
pembelajarankosakata
bahasa Inggris
dengan menggunakan
Anime Vocabulary
Box pada awal proses
pembelajaran
4 Menguji hafalan
kosakata peserta didik
secara acak pada 10
menit terakhir
pembelajaran
5 Mengevaluasi dampak
Anime Vocabulary
Box terhadap
kemampuan peserta
didik dalam menghafal
kosakata bahasa
Inggris

32
H. Kendala dan Antisipasi
Adapun kendala yang mungkin dihadapi dari pelaksanaan aktualisasi
Nilai-Nilai dasar Profesi ASN adalah sebagai berikut :
1. Partisipasi dari peserta didik yang kurang;
2. Waktu yang tidak mencukupi untuk mencapai tujuan aktualisasi secara
maksimal;
3. Kesalahan prosedur dalam pelaksanaan tahapan-tahapan kegiatan
yang telah disusun;
4. Hal-hal tak diduga lainnya yang mungkin menghambat pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.
Dari gambaran kendala diatas, maka langkah-langkah preventif dan
antisipasi yang dapat dilakukan diantaranya :
1. Membangun komunikasi yang baik dengan peserta didik dan
memberikan motivasi tentang pentingnya kegiatan aktualisasi
dilakukan;
2. Melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan aktualisasi sesuai prosedur
yang telah ditentukan;
3. Mempersiapkan diri sebaik mungkin, agar mampu melaksanakan
kegiatan aktualisasi semaksimal mungkin.

33
BAB III
SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari rancangan aktualisasi ini adalah


bahwa Sebagai seorang ASN yang telah mengikuti Pelatihan Dasar CPNS
sesuai PERKALAN Nomor 12 Tahun 2018 wajib melakukan kegiatan habituasi
berupa aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam bentuk kegiatan pencarian
solusi atas Core Issue terpilih di lingkungan satuan kerja masing-masing.
Adapun Core Issue yang diangkat pada rancangan ini adalah kurangnya
kemampuan merespon dan mengungkapkan makna dalam bahasa Inggris.
Gagasan pemecahan isu yang didapat dari Core Issue tersebut adalah
penggunaan Anime Vocabulary Box dalam menghafal kosakata dalam
pembelajaran Bahasa Inggris kelas VIII MTsN 9 Padang Pariaman dengan
harapan pembelajaran yang dilakukan bisa menjadi Role Model untuk tetap
dilaksanakan pada tahun-tahun selanjutnya.

34
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri. 2015. Pentingnya Kemampuan Berbahasa Inggris sebagai dalam


Menyongsong ASEAN. Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Hidayati, Nur Rohmah. 2016. The Use of Charade Game to Teach Vocabulary
(An Experimental Study of the Seventh Graders of MTs. Miftahul Khoirot
Branjang in the Academic Year of 2014/2015). Journal of English Language
Teaching. Universitas Negeri Semarang

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS: Modul
Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas PNS: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Nation, I. S. P. 2005. Teaching Vocabulary. Asian EFL Journal. Volume 7. Issue


3.September 2005. http://www.asian-efl-journal.com/September_05_pn.php

Peraturan Kepala LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Anda mungkin juga menyukai