Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara


sebagai mana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun karakter Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, profesionalisme, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang tertuang dalam UU Ke 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Guru sebagai Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari ASN harus
mampu berperan sebagai pelayan publik (peserta didik). Tugas ASN sebagai pelayan
publik meliputi beberapa bidang termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan.
Guru sebagai salah satu profesi PNS harus dilandasi oleh nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi untuk
mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsinya sesuai yang tercantum dalam Undang-
Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri (ASN).
Guru sebagai pendidik harus mampu mendidik peserta didik untuk bersikap
bersih, rapi, dan religious. Baik di sekolah maupun luar sekolah. Oleh karena itu guru
harus melakukan inovasi-inovasi di sekolah agar peserta didik dapat melakasanakan
sikap tersebut di sekolah.
Kebersihan, kerapian, dan religius merupakan salah satu kunci sukses bagi
kegiatan belajar peserta didik di sekolah, karena dengan itu maka setiap peserta didik
akan menciptakan rasa nyaman serta aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi
peserta didik lain yang berada di lingkungan sekolah. kebersihan, kerapian, dan
religius tentu tidak akan muncul begitu saja pada diri peserta didik tanpa didasari
dengan penegakan peraturan yang efektif oleh pihak guru sekolah, melalui penegakan
peraturan yang berupa tata tertib sekolah secara baik dan benar.
Kebersihan, kerapian, dan religius di sekolah berorientasi pada kewajiban guru
dalam mendidik peserta didik dengan menanamkan disiplin pribadi yaitu takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menyimak dan menyaksikan pemberitaan di media
massa dan elektronik akhir-akhir ini menggambarkan bahwa tingkat kebersihan,
kerapian, dan religius umumnya masih tergolong memprihatinkan. Kuantitas
pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik semakin bertambah dari waktu ke
waktu. Kegunaan atau pentingnya kebersihan, kerapian, religius bagi diri peserta
didik, yaitu : 1) Memberikan dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak
menyimpang 2) Membantu peserta didik memahami dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan 3) menjauhkan peserta didik melakukan hal-hal yang melanggar
aturan sekolah 4) mendorong peserta didik melakukan hal yang baik dan benar 5)
peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan
bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.
Dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah aturan yang berlaku di sekolah berupa
penerapan nilai-nilai kebersihan, kerapian, dan religius di lingkungan sekolah.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam pelaksanaan


aktualisasi dan habituasi yaitu agar mampu:

 Umum
1. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatannya;

2. Mengedepankan kepentingan umum dalam pelaksanaan tugas dan


jabatannya;

3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas dan


jabatannya;

4. Mewujudkan inovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas dan


jabatan;

5. Mendukung program anti korupsi yang diimplementasikan di tempat


habituasi; dan

6. Sebagai ASN turut berperan dalam Whole of government (wog) serta


meningkatkan pelayanan publik yang turut berkontribusi dengan visi
misi organisasi.
 Khusus
1. Mewujudkan kebersihan kelas VII.
2. Menjadi pelopor serta percontohan kelas terbersih.
3. Mewujudkan peserta didik kelas VII yang rapi berpakaian.
4. Menciptakan keadaan yang kondusif didalam lingkungan SMP Negeri
Tubbi.
5. Memaksimalkan fungsi guru sebagai pengawas di sekolah.

C. Ruang Lingkup

Proses penulisan rancangan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang


melingkupi nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti korupsi serta nilai Pelayanan Publik, Manajemen Aparatur Sipil Negara
(ASN) dan Whole of Government (WOG). Kegiatan rancangan aktualisasi dan
habituasi ini akan dilaksanakan di SMP Negeri Tubbi. Saya mengangkat isu ini
dikarenakan masih kurangnya pemahaman peserta didik akan peraturan yang
diterapkan di SMP Negeri Tubbi yang dimana kelas VII tergolong peserta didik yang
baru dan adapun kenapa mengambil hanya kelas VII karena waktu aktualisasi yang
tidak memadahi, dengan diangkatnya isu ini semoga kedepannya para peserta didik
baru kelas VII bisa memahami, menerapkan serta meningkatkan nilai-nilai bersih,
rapi dan relegius yang ada di SMP Negeri Tubbi.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Kedudukan Organisasi
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
merupakan undang-undang yang mengatur sistem pendidikan yang ada di Indonesia.
Dalam UU ini, penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip antara
lain pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai budaya, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemis dengan
sistem terbuka dan multimakna.
Selain itu, di dalam penyelenggaraannya sistem pendidikan juga harus dalam
suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan (niat,
hasrat),dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap
warga masyarakat dan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan

B. Deskripsi Organisasi
SMP Negeri Tubbi adalah sekolah yang terletak di desa Pulliwani, Kecamatan
Tutar, Kabupaten Polewali Mandar dengan Nomor NPSN 40600690. Sekolah ini
berdiri pada 14 Tahun yang lalu sekitar tahun 2005. SMP Negeri Tubbi pada tahun
ajaran 2018/2019 telah berhasil melakukan UNBK secara online dan ini merupakan
satu-satunya sekolah di Kecamatan Tutar yang melaksanakan kegiatan ini. Tipografi
SMP Negeri Tubbi terbilang strategis karena berada di puncak bukit yang mana
sekolah ini berada tepat di jalan poros Kecamatan Tutar hanya saja konsisi jalan dari
kota Polewali ke SMP Negeri Tubbi pada saat ini terbilang rusak parah apalagi pada
saat musim penghujan bisa menempuh waktu 3-4 jam perjalanan dengan mengendarai
roda dua, jika menggunakan roda empat bisa menempuh 5-6 jam perjalanan.
Adapun prasarana di sekolah diantaranya : Gedung, Kamar ganti, Toilet guru
laki-laki, Toilet guru perempuan, Toilet peserta didik laki-laki, Toilet peserta didik
perempuan, Kantin, Koperasi, Ruang belajar kelas 7, Ruang kelas 8, Ruang kelas 9A,
Ruang kelas 9B, Ruang BK, Ruang guru, Ruang Kepala Sekolah, Ruang keterampilan,
Ruang Laboratorium.

Adapun Kepala Sekolah SMP Negeri Tubbi dipimpin oleh bapak Haruddin S.
Pd, beliau menjabat mulai pada tahun 2009 sampai sekarang, SMP Negeri Tubbi
mempunyai guru ASN berjumlah 5 orang diantaranya ialah guru Agama yang di
ampu oleh bapak H. Alimuddin, S.Pd.I, guru IPA yang diampu oleh ibu Syamsidar,
S.Si, guru Bahasa Inggris yang diampu oleh ibu Rahmaniah, S.Pd, Bimbingan
Konseling oleh ibu Dewi Suryani, S.Pd.I, dan guru Seni Budaya yang diampu oleh
bapak Try Wahyu Syaputra, S.Pd. jumlah honorer sebanyak 9 orang yang diantaranya
mengampu mata pelajaran Matematika, Penjas, IPS, Bahasa Indonesia, Prakarya,
PPKN, Tata Usaha, Pustakawan, dan Mulok. Jumlah peserta didik di SMP Negeri
Tubbi sekarang ini sebanyak 99 orang yang terbagi menjadi 4 kelas, yakni kelas VII,
Kelas VIIIa, Kelas VIIIb, serta Kelas IX.

Tabel 1. Asben Kelas VII


No. Nama Peserta Didik Jenis Kelamin Ket.
1. ASMAR Laki-laki
2. AYU ANDIRA Perempuan
3. ADI Laki-laki
4. ANI Perempuan
5. FIRDAUS Laki-laki
6. FITRIANI Perempuan
7. HASNUR Laki-laki
8. ISRA Laki-laki
9. JASNIRAH Perempuan
10. JASMIRAH Perempuan
11. JUMADIL Laki-laki
12. MUH. SYUKUR Laki-laki
13. MARDEWI Perempuan
14. MISNAWATI Perempuan
15. NABILA Perempuan
16. RISMA J Perempuan
17. RAMALIA Perempuan
18. RISNA Perempuan
19. NURMILA SARI Perempuan
20. SRI RAMADANI Perempuan
21. SINTIA Perempuan
22. SATRIO Laki-laki
23. SITTI HARANI Perempuan
24. MARZUKI Laki-laki
C. Visi dan Misi Organisasi
Visi dan Misi SMP Negeri Tubbi :
1. Visi
Unggul Dalam Prestasi, Berlandaskan Iman Dan Taqwa Untuk
Mengabdikan Diri Terhadap Pembangunan Berwawasan Lingkungan.
2. Misi
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk
mengembangkan pembelajaran dan bimbingan secara optimal berdasarkan
standar oprasional pendidikan.
b. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama
sehingga menjadi sumber kearifan dalam prilaku.
c. Memfasilitasi pengembangan bakat, minat dan daya kreasi siswa dalam
kegiatan ekstrakulikuler
d. Menerapkan manajemen partisipatif dan demokratis dengan melibatkan
seluruh warga sekolah.
e. Menumbuhkan peran warga sekolah terhadap pembangunan berwawasan
lingkungan.
f. Menyelenggarakan pendidikan yang menjiwai nilai-nilai bersih, rapi, sopan
santun, religious dan disiplin.
g. Menyelenggarakan pendidikan yang peduli terhadap pelestarian lingkungan,
mencegah pencemaran dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.

D. Nilai Organisasi
SMP Negeri Tubbi menjunjung tinggi nilai-nilai “DISIPLIN,
BERPRESTASI DAN BERAKHLAK”
1) Berprestasi, Sekolah selalu ikut berperan aktif dalam kegiatan kegiatan
perlombaan untuk menciptakan generasi-generasi yang berprestasi.
2) Berakhlak, Komitmen untuk menjadikan sekolah sebagai pembentuk generasi
yang berkarakter serta ajaran agama menjadi sumber kearifan dalam prilaku.
3) Wawasan liingkungan, Guru dan peserta didik bekerja keras untuk
mewujudkan sekolah menjadi sekolah yang peduli terhadap pelestarian
lingkungan, mencegah pencemaran dan mencegah kerusakan lingkungan
hidup.
E. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Dalam bukunya Muhammad Ali (2009:355) disebutkan bahwa fungsi sekolah
antara lain:
· Memberi layanan kepada peserta didik agar mampu memperoleh pengetahuan
dan kemampuan-kemampuan akademik yang dibutuhkan dalam kehidupan;
· Memberi layanan kepada peserta didik agar dapat mengembangkan
keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan;
· Memberi layanan kepada peserta didik agar dapat hidup bersama ataupun
bekerja sama dengan orang lain;
· Memberi layanan kepada peserta didik agar dapat mewujudkan cita-cita atau
mengaktualisasikan dirinya sendiri.,

F. Gambaran Umum Aktualisasi dalam ANEKA


Gambaran umum tentang aktualisasi meliputi nilai-nilai dasar profesi ASN
yang meliputi ANEKA , antara lain :
 Akuntabilitas
Kewajiban bagi individu atau kelompok / instansi untuk memenuhi tanggung
jawabnya sesuai dengan amanah yang diberikan. Adapun nilai-nilai yang terkandung
di dalam akuntabilitas yakni :
• Akuntabilitas
• Transparansi
• Keadilan dalam pelayanan publik
• Perilaku yang konsistensi terhadap aturan
• Mampu mengambil keputusan yang tepat ketika terjadi benturan
kepentingan.
• Netralitas ASN yang meliputi dengan politik praktis
• Integritas
• Keseimbangan
• Kepercayaan
 Nasionalisme
Pandangan atau faham kecintaan manusia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila.Adapun nilai-nilai yang terkandung di
dalam nasionalisme di bagi atas 5 Pancasila dengan butir-butirnya sebagai berikut :
 Sila pertama : (Ketuhanan yang maha esa)
• Percaya dan taqwa kepada tuhan yang maha esa sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing
• Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama
• Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
 Sila Kedua : (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
• Berani membela kebenaran dan keadilan
• Mengakui persamaan hak dan persamaan kewajiban antar sesama
manusia
• Mencintai sesama manusia.
• Mengembangkan sikap tenggang rasa
• Tidak semena-mena terhadap orang lain
 Sila Ketiga : (Persatuan Indonesia)
• Menempatkan kesatuan,persatuan,kepentingan dan keseimbangan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
• Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
• Cinta tanah air dan bangsa
• Bangga sebagai bangsa indonesia,bertanahair indonesia
• Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa yang berineka tunggal ika
 Sila keempat : (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan )
• Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat
• Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
• Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
• Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan
 Sila kelima : (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
• Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan gotong royong
• Bersikap adil
• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Menghormati hak-hak orang lain
• Suka memberi pertolongan kepada orang lain
 Etika Publik
Tata krama/sopan santun dalam berkelakuan sesuai lingkungan setempat,
adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam etika publik yaitu :
• Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
• Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
• Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
• Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
• Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur
 Komitmen Mutu
Cara bekerja yang menggunakan pembaharuan demi kemajuan dan
kepentingan bersama. Adapun nilai-nilai yang terkandung dikomitmen mutu yaitu :
• Efektifitas, Efisiensi , Mutu, dan Inovasi
• Komitmen dalam pemberian pelayanan yang prima
• Pemberianlayanan yang cepat, tepat dan ramah
• Pelayanan yang menyentuhhati
• Orientasi mutu :
• Tangible (nyata)
• Realibility (kehandalan)
• Responsive (cepattanggap)
• Coutesy (keramahan)
• Communication (komunikasi dalam menjalin kerjasama yang baik)
 Anti Korupsi
Perilaku yang mencerminkan keterhindaran diri dari kerusakan dan
kebobrokan yang dapampaknya bisa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Adapun nilai-
nilai yang terkandung di Anti Korupsi yaitu :
• Jujur
• Peduli
• Mandiri
• Disiplin
• Tanggung jawab
• Kerja keras
• Sederhana
• Berani
• Adil

G. Kedudukan dan Peran ASN


1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS berhak memperoleh:
· Gaji, tunjangan, dan fasilitas
· Cuti
· Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
· Perlindungan
· Pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
· Gaji dan tunjangan
· Cuti
· Perlindungan
· Pengembangan kompetensi
Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa :
• Jaminan kesehatan
• Jaminan kecelakaankerja
• Jeminan kematian
• Bantuan hokum
2. Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementrian atau lembaga
pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama dalam bentuk kerjasama antar
seluruh elemen pemerintahan. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuanbersama, dan
mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Karakteristik
WoG tersebut dirumuskan dalam prinsip KISS yaitu koordinasi, integrasi (kolaborasi
atau kerjasama), sinergitasi dan simplikasi.
Berdasarkan karakteristik WoG, maka dapat dipraktekkan dalam kontinum
koordinasi merger, dimana pelaksanaan WoG mulai dari koordinasi, maka
kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan WoG tidak mengalami perubahan
struktur organisasi.
3. Pelayanan Publik
Amanat UUD 1945 bahwa layanan unuk kepentingan publik menjadi
tanggung jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan
kepercayaan publik kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah
memberikan layanan kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumber
daya manusia serta bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia
yang dimiliki oleh pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki
fungsi sebagai pelayan publik yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam
pelayanan publik,yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima yaitu :
a) Partisipatif;
b) Transparan;
c) Responsif;
d) Non Diskriminatif;
e) Mudah dan Murah;
f) Efektif dan Efisien;
g) Aksesibel;
h) Akuntabel;
i) Berkeadilan.
H. Struktur Organisasi

KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH


HARUDDIN, S. Pd MARDIN

WAKASEK BENDAHARA
KESISWAAN SYAMSIDAR, S.Si
DEWI SURYANI, S. Pd

KOORDINATOR KOORDINATOR
PERLENGKAPAN LAB.
RAHMANIA, S.Pd.i SYAMSIDAR, S.Si

WALI KELAS VII


WALI KELAS VIIIA WALI KELAS VIIIB WALI KELAS IX
TRY WAHYU SYAMSIDAR, S.Si
ALIMUDDIN, S. Pd RAHMANIA, S. Pd.i
SYAPUTRA, S. Pd

STAF TU PERPUSTAKAAN
HASMAWATI, S. Pd RAHMANIA, S.Pd.i

OSIS SMP NEGERI


TUBBI
BAB III
RANCANGAN
AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Melalui orientasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang
berlangsung selama bertugas di SMP Negeri Tubbi, terdapat isu yang ditemukan
dilapangan yakini:

1. Tidak optimalnya peran dan fungsi perpustakaan dalam pengembangan


pendidikan dan pembelajaran peserta didik di SMP Negeri Tubbi.

2. Masih terdapat peserta didik kelas VII yang tidak menerapkan nilai-nilai
bersih, rapi, dan religious dalam penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri
Tubbi.

3. Kurangnya motivasi belajar peserta didik laki-laki kelas IX di SMP Negeri


Tubbi.

Dalam mengidentifikasi isu tersebut, penulis akan menggunakan metode USG


(Urgency, Seriousness, Growth). Urgensi artinya seberapa mendesaknya suatu isu
untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti. Seriousness artinya seberapa
serius suatu isu harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera. Analisis dengan menggunakan USG dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Tabel 2. Analisis isu melalui USG

No. Isu Urgency Seriousness Growth Total


1. Tidak optimalnya
peran dan fungsi
perpustakaan dalam
pengembangan
4 3 3 10
pendidikan dan
pembelajaran peserta
didik di SMP Negeri
Tubbi
2. Masih terdapat
peserta didik kelas
VII yang kurang
menerapkan nilai-
nilai bersi, rapi, dan 3 5 3 13
religious dalam
penyelenggaraan
pendidikan di SMP
Negeri Tubbi
3. Kurangnya motivasi
belajar peserta didik
4 4 4 12
laki-laki kelas IX di
SMP Negeri Tubbi

Berdasarkan identifikasi isu menggunakan metode USG diatas dapat


disimpulkan bahwa isu “masih terdapat peserta didik kelas VII yang kurang
menerapkan nilai-nilai, bersih, rapi, dan religious dalam penyelenggaraan pendidikan
di SMP Negeri Tubbi”. Adapun saya mengangkat isu ini dikarenakan masih
kurangnya pemahaman peserta didik akan peraturan yang diterapkan di SMP Negeri
Tubbi yang dimana kelas VII tergolong peserta didik yang baru dan adapun kenapa
mengambil hanya kelas VII karena waktu aktualisasi yang tidak memadahi sehingga
yang menjadi objek hanya kelas VII saja, dengan diangkatnya isu ini semoga
kedepannya para peserta didik baru kelas VII bisa memahami, menerapkan serta
meningkatkan nilai-nilai bersih, rapi dan relegius yang ada di SMP Negeri Tubbi.

B. Deskripsi Isu (Kondisi Awal dan Kondisi Saat Ini)

Hampir sebagian peserta didik kelas VII, SMP Negeri Tubbi kurang paham
terhadap aturan atau tata tertib yang ada di lingkungan sekolah sehingga peserta didik
tersebut acuh terhadap aturan yang berlaku di sekolah SMP Negeri Tubbi misalnya
tidak memunggut sampah yang berceceran dilantai dan lingkungan sekolah,
memakai seragam seadanya tanpa atribut lambang sekolah, setelan baju dikeluarkan
serta masih banyak lagi yang mencakup ketidak rapian berpakaian dan jiwa
religiusnya pun tergolong masih kurang oleh karena itu hal ini perlu diubah
dikarenakan hal-hal demikian merupakan salah satu indikator dalam mewujudkan
sekolah yang bersih, rapi, dan religious.
Dengan adanya aturan yang mengatur peserta didik, maka kebersihan,
kerapian, dan, religious di lingkungan sekolah dapat berjalan dan sekaligus bagi
peserta didik akan beraktivitas sesuai dengan tata tertib yang ada. Inilah yang
kemudian menjadi alasan mengapa saya mengangkat isu ini. Sebagaimana yang
menjadi dasar saya yaitu misi sekolah poin yang ke 6 yang berbunyi :
“Menyelenggarakan pendidikan yang menjiwai nilai-nilai bersih, rapi, sopan
santun, religious dan disiplin”

C. Analisis Dampak Isu Utama (Kondisi yang diharapkan)

Isu utama pada aktualisasi ini yaitu masih adanya peserta didik kelas VII
yang kurang paham akan nilai-nilai bersih, rapi dan religius di lingkungan SMP
Negeri Tubbi. Adapun dampak dari isu tersebut jika tidak diatasi yaitu:
1. Lingkungan kelas VII akan menjadi kotor dan kumuh;
2. Cara berpakaian peserta didik kelas VII tidak rapi dan berantakan;
3. Tidak sholat berjama’ah di sekolah;
Maka sangat diharapkan kondisi tersebut tidak terjadi melainkan
sebaliknya yakni :
1. Lingkungan kelas VII menjadi bersih, nyaman dan asri dan menjadi
kelas percontohan di SMP Negeri Tubbi;
2. Cara berpakaian peserta didik VII selalu dalam keadaan rapi
selama berada dilingkungan sekolah;
3. Sholat berjama’ah di sekolah;

D. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu diatas
sekaligus menjadi judul aktualisasi yakni: “Meningkatkan nilai-nilai bersih, rapi,
dan religious dalam penyelenggaraan pendidikan di kelas VII di SMP Negeri
Tubbi”. Gagasan pemecahan isu ini akan dilakukan dengan mengoptimalkan nilai-
nilai bersih, rapi dan, religious kepada peserta didik kelas VII sebagai bentuk
penegakan dan pembinaan yang sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai sekolah.
2. Kegiatan dan Tahapan Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Jabatan/Unit Kerja : Fungsional Guru SMP Negeri Tubbi


Isu yang diangkat : Masih terdapat peserta didik kelas VII yang kurang menerapkan nilai-nilai bersih, rapi, dan
religious dalam penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri Tubbi.
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan nilai-nilai bersih, rapi, dan religious dalam penyelenggaraan pendidikan di Kelas VII, SMP
Negeri Tubbi.

No. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


KEGIATAN HASIL SUBTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Kebersihan Kelas 1. Melakukan 1. Mendapatkan Manajemen ASN: Dengan kelas yang Disiplin dan
VII konsultasi kepada persetujuan dan Pelaksana bersih akan Berprestasi
Kepala Sekolah. penjelasan serta Kebijakan Publik mewujudkan visi Dengan adanya
saran. (foto, Pelayanan Publik: organisasi yaitu kelas yang
lembar Efektif, efisien, Unggul dalam bersih akan
persetujuan) responsif dan prestasi, membentuk
transparan berdasarkan iman karakter yang
2. Mensosialisasikan 2. Memahami Whole Of dan taqwa untuk malu kotor dan
kebersihan kepada pentingnya Government: mengabdikan diri menciptakan
orang tua/wali kebersihan Konsultasi dan terhadap generasi
peserta didik. lingkungan koordinasi. pembangunan bangsa yang
sekolah dan Etika publik. Saya berwawasan mempunyai
lingkungan akan bersikap sopan lingkungan. jiwa kebersihan
rumah. dan santun ketika dan kesadaran
melakukan lingkungan.
wawancara dengan
3. Mensosialisasikan 3. Mendapat bertemu dan bertatap
kepada rekan guru dukungan dari
muka secara
prihal kebersihan rekan guru
langsung.
lingkungan (Lembar
Akuntabilitas. Saya
Sekolah, Dukungan)
bersama kepala
khususnya sekolah dan guru-
kebersihan kelas guru paham dengan
jelas pentingnya
kebersihan.
4. Mendesain kelas 4. Kelas menjadi Etika publik. Saya
yang bersih dan bersih dan asri. bersama kepala
nyaman. sekolah dan guru-
guru mengikuti
sosialisasi
kebersihan dengan
integritas tinggi.
Komitmen Mutu.
Saya akan terus
melanjutkan
pengarahan
kebersihan kelas
kedepannya.

2. Melakukan 1. Melakukan 1. Mendapat Manajemen ASN : Dengan Disiplin


Pengawasan konsultasi dengan persetujuan dan Pelaksana melakukan Dengan
terhadap kerapian kepala sekolah. penjelasan serta Kebijakan Publik pengawasan mengawasi
peserta didik Kelas saran. Pelayanan Publik : terhadap kerapian cara berpakaian
VII Efektif, efisien, berpakaian peserta peserta didik
2. Wali Kelas VII Wali Kelas
2.

responsif dan didik akan akan


diminta untuk bersedia menjadi
transparan mewujudkan misi membentuk
menjadi role role models di
Whole Of organisasi yang karakter yang
models untuk para kelas.
Government: ke-6 yaitu senantiasa rapi.
peserta didik kelas
Konsultasi dan Menyeleggaraka
VII.
koordinasi. n pendidikan

Etika publik. Saya yang menjiwai


3. Wali kelas 3. Kerapian peserta
akan bersikap sopan nilai-nilai bersih,
mengawasi cara didik dalam
dan santun ketika rapi, sopan
berpakaian peserta berpakaian
melakukan santun, religius
didik kelas VII di tercapai.
wawancara dengan dan disiplin.
sekolah.
bertemu dan bertatap
muka secara
langsung
Etika Publik. Saya
akan menjadi role
models kepada
seluruh peserta didik
dengan cara sopan
dan santun di kelas
Anti Korupsi.
Dengan sikap berani
saya akan
memeriksa pakaian
peserta didik
sebelum masuk kelas
Akuntabilitas. Saya
akan memeriksa
pakaian peserta didik
sebelum masuk kelas
dengan penuh
tanggung jawab

3. Sholat berjama’ah 1. Melakukan 1. Mendapat Pelayanan Publik : Dengan melakukan Disiplin


di Sekolah konsultasi dengan persetujuan dan Efektif, efisien, sholat berjama’ah Dengan sholat
kepala sekolah penjelasan serta responsif dan peserta didik akan berjama’ah
saran. transparan mewujudkan misi peserta didik
2. Mensosialisasikan 2. Memahami Whole Of organisasi yang ke- akan
sholat berjama’ah Government: 2 yaitu membentuk
keutamaan
kepada peserta Konsultasi dan Menumbuhkan karakter yang
sholat
didik Kelas VII. koordinasi. penghayatan dan religious, jujur
berjama’ah. Etika publik. Saya pengalaman dan disiplin.
akan bersikap sopan terhadap ajaran
dan santun ketika agama sehingga
3. Mengajak peserta 3. Peserta didik
melakukan menjadi sumber
didik kelas VII kelas VII sholat
wawancara dengan kearifan dalam
muslim/muslimah berjama’ah
bertemu dan bertatap berprilaku.
untuk sholat dengan
muka secara
berjama’ah. kesadaran
langsung
sendiri.
Etika Publik. Saya
akan sosialisasi
kepada seluruh
peserta didik dengan
cara sopan dan
santun di kelas
Anti Korupsi.
Dengan sikap jujur
saya akan
mengarahkan peserta
didik sebelum sholat
berjama’ah
4, Evaluasi Kegiatan 1. Membuat 1. Kuesioner  Komitmen Dengan
kuesioner untuk mutu Saya adanya
evaluasi akan evaluasi
membuat kegiatan
2. Terlaksananya kuesioner maka akan
2. Melaksanakan yang lebih
kegiatan
kegiatan evaluasi sederhana agar meningkatkan
mudah untuk nilai-nilai
3. Membuat laporan 3. Laporan evaluasi diisi dan bersih, rapi,
atau kesimpulan dipahami. dan religious
hasil evaluasi. peserta didik
 Manajemen kelas VII.
ASN, Komitmen (Disiplin dan
Mutu, dan Berprestasi).
Whole Of
Government
Saya akan
melaksanakan
kegiatan evaluasi
dengan
bekerjasama
bersama kepala
sekolah untuk
mengecek format
kuesioner yang
saya buat dan
dalam
pelaksanaan
kegiatan harus
dilakukan dengan
mengisi semua
format yang ada
agar hasilnya
berkualitas dan
koordinasi
dengan sesama
teman sejawat
tentang kegiatan-
kegiatan yang
perlu perbaikan.
Akuntabilitas dan
komitmen mutu.
Saya akan membuat
laporan secara jujur
dengan tidak
merekayasa isi dari
kuesioner dan saya
akan membuat
laporan dengan
efektif yaitu dengan
memasukkan semua
data yang ditemukan
pada evaluasi
kegiatan.

E. Jadwal Pelaksanaan kegiatan


Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kebersihan kelas VII

2 Melakukan pengawasan
terhadap kerapian peserta
didik kelas VII
3 Sholat berjama’ah di Sekolah

Keterangan :
= Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai