Anda di halaman 1dari 18

RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi Jalur Koordinasi Pengurusan Produk Hukum Daerah


Kabupaten Seruyan

DISUSUN OLEH :

TEGUH PRASETYA, S.H


NIP. 19890603 202012 1 008
NO. Peserta: 1817/Latsar-CPNS.III/VII/21

COACH:

Dr. STEPANUS, S.Hut., MP

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN VII GOLONGAN III KELAS C
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
JUDUL :

Optimalisasi Jalur Koordinasi Pengurusan Produk Hukum Daerah

Kabupaten Seruyan

TEGUH PRASETYA, S.H


NIP. 19890603 202012 1 008
NO. Peserta: 1817/Latsar-CPNS.III/VII/21

Telah disetujui oleh Coach

untuk diseminarkan Pada hari Selasa Tanggal 16 Maret 2021

di Badan Penembangan Sumber Daya Manusia Propinsi Kalimantan Tengah

Coach

Dr. STEPANUS, S.Hut., MP


NIP. 19720226 199803 1 011
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Singkat
Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
cita-cita dan tujuan negara tercantum pada Pembukaan UUD 1945 alenia 4 (empat),
yang terangkum di dalamnya bahwa tujuan Negara Republik Indonesia adalah tujuan
untuk perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan, dan perdamaian. Maka dalam upaya
merealisasikan cita-cita dan tujuan tersebut peranan Aparatur Sipil Negara harus
dibangun karakternya menjadi pribadi yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi publik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut berkesesuaian
dengan 3 (tiga) fungsi utama Aparatur Sipil Negara yang tercantum dalam Undang-
undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Berdasarkan isi Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014, disebutkan bahwa Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Kemudian yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan
pemerintahan sebagai Aparatur Sipil Negara. PNS mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Maka dalam rangka mewujudkan harapan tersebut perlu
dilakukan upaya-upaya pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Manajemen ASN, Whole of Government,
serta Pelayanan Publik, kemudian dituangkan dalam suatu karya ilmiah yang disebut
Laporan Aktualisasi Nilai Dasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi pada instansi unit kerja. Aktualisasi nilai dasar ASN merupakan suatu proses
untuk membuat nilai-nilai ASN menjadi aktual atau nyata terjadi serta sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) di satuan unit kerja, dalam hal ini yaitu sebagai
Penyusun Rancangan Perundang-undangan pada Sub Perundang-undangan Bagian
Hukum di Sekretariat Daerah Kabupaten Seruyan.

Keberadaan Pemerintah Daerah dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebelum


diamandemen memang tidak dikenal sehingga pemerintah daerah termajinalkan di
Indonesia. Setelah Undang-Undang Dasar 1945 diamandemen, eksistensi pemerintah
daerah sudah dikukuhkan secara konstitusional sebagaimana dituangkan dalam Bab VI.
Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan
yang oleh Undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
Penyelenggaraan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban,
dan tanggung jawabnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
dapat menetapkan kebijakan daerah yang dirumuskan dalam peraturan daerah maupun
peraturan kepala daerah. Kebijakan daerah dimaksud tidak boleh bertentangan dengan
peraturan perundangundangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum serta peraturan
daerah lain. Pembentukan peraturan daerah di berbagai daerah masih jarang sekali
didasarkan pada prinsip-prinsip Prolegda, akibatnya tentu saja produk hukum dalam hal
ini peraturan daerah yang dihasilkan kurang terintegrasi dengan bidang-bidang
pembangunan lainnya. Bahkan, tidak jarang terjadi beberapa peraturan daerah tumpang
tindih dan tidak sesuai dengan norma maupun azas-azas pembentukan peraturan
perundang-undangan yang mendasarinya. Peraturan daerah yang tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal dan peraturan daerah yang tidak memiliki kepekaan sosial
yang kesemuanya bisa disebut sebagai peraturan daerah bermasalah. Banyaknya
peraturan daerah yang bermasalah, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398) sebenarnya sudah
mengamanatkan bagaimana pentingnya Prolegda dalam program pembentukan produk
hukum daerah. Tetapi masih banyak ditemui adanya kecenderungan permasalah yang
sebenarnya lebih berorientas pada alasan klasik yaitu belum dimilikinya kesadaran dari
beberapa aparat pengelola di lapangan akan pentingnya harmonisasi dan sinkronisasi
dalam setiap pembentukan peraturan daerah.

Pemerintah Kabupaten Seruyan menjalankan proses pembuatan produk Hukum


Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan
Nomor 2 Tahun 2018 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah. Kedua
peraturan perundang-undangan tersebut merupakan muatan konsideran pembentukan
produk hukum daerah Kabupaten Seruyan seperti surat keputusan Bupati, Peraturan
Bupati dan Peraturan Daerah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menemukan beberapa isu penting yang perlu
diperbaiki di lingkup Kabupaten Seruyan. Dengan ini penulis memutuskan untuk
mengangkat isu Kurang Optimalnya jalur koordinasi pengurusan Produk Hukum
Daerah di Kabupaten Seruyan.
Berdasarkan uraian tersebut dilakukan pengaktualisasian nilai-nilai dasar aneka
dengan judul “Optimalisasi Jalur Koordinasi Pengurusan Produk Hukum Daerah
Kabupaten Seruyan”.

B. Profil Tempat Kerja


1. Deskripsi Organisasi
Sekretariat Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah mempunyai
tugas pokok membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian
administrasi terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan
administrasi. Sekretariat Daerah merupakan Kesekretariatan Pejabat Eksekutif yaitu
Bupati dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah. Adapun daerah yang
dimaksud adalah Kabupaten Seruyan yang berkedudukan di Jalan Akhmad Yani
Nomor 1 Kuala Pembuang Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan Provinsi
Kalimantan Tengah.
2. Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Seruyan Nomor 11 Tahun 2020 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Kabupaten Seruyan. Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Seruyan, terdiri dari :
a. Sekretaris Daerah.
b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari:
1) Bagian Pemerintahan;
a) Kepala Sub Bagian Administrasi Pemerintahan;
b) Kepala Sub Bagian Administrasi Kewilayahan;
c) Kepala Sub Bagian Kerja Sama dan Otonomi Daerah.
2) Bagian Kesejahteraan Rakyat;
a) Kepala Sub Bagian Bina Mental dan Spritual;
b) Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Sosial;
c) Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat.
3) Bagian Hukum;
a) Kepala Sub Bagian Perundang-undangan;
b) Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum;
c) Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi.
c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari:
1) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
a) Kepala Sub BagianPembinaan Badan Usaha Milik Daerah dan Badan
Layanan Umum Daerah;
b) Kepala Sub Bagian Perekonomian;
c) Kepala Sub Bagian Sumber Daya Alam
2) Bagian Administrasi Pembangunan;
a) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program;
b) Kepala Sub Bagian Pengendalian Program;
c) Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
3) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa;
a) Kepala Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa;
b) Kepala Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
c) Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa.
d. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari:
1) Bagian Umum;
a) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawaian;
b) Kepala Sub Bagian Keuangan;
c) Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2) Bagian Organisasi;
a) Kepala Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan;
b) Kepala Sub Bagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana;
c) Kepala Sub Bagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi.
3) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan;
a) Kepala Sub Bagian Protokol;
b) Kepala Sub Bagian Komunikasi Pimpinan;
c) Kepala Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan.
e. Pembidangan Staf Ahli Bupati Seruyan terdiri dari:
a) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia;
b) Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan;
c) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Struktur Organisasi

BAGAN ORGANISASI
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SERUYAN

BUPATI

SEKRETARIS DAERAH

Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Seruyan


4. Kedudukan Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Seruyan Nomor 11 Tahun 2020 Tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Kabupaten Seruyan, maka penulis akan memfokuskan pada Bagian Pertama
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Paragraf 3 (ketiga) Bagian Hukum
Pasal 19 dan 21 yang menyebutkan Kedudukan, Tugas dan Fungsi di mana penulis
ditempatkan dalam satuan unit tugas yaitu pada Sub Bagian Perundang-undangan,
sebagai berikut:
Kepala Bagian Hukum, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan daerah, pengkoordinasian perumusan kebijakan daerah, pengkoordinasian
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi di
Bidang Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Dokumentasi dan Informasi;
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bagian
Hukum menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di Bidang Perundang undangan,
Bantuan Hukum serta Dokumentasi dan Informasi;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan kebijakan daerah di Bidang
Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Dokumentasi dan Informasi;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di Bidang
Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Dokumentasi dan Informasi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di Bidang Perundang-
undangan, Bantuan Hukum serta Dokumentasi dan Informasi; dan pelaksanaan
fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
yang berkaitan dengan tugasnya.
Kepala Sub Bagian Perundang-Undangan melaksanakan tugas sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan produk hukum daerah;
b. melaksakan harmonisasi dan sinkronisasi produk hukum daerah;
c. menyiapkan bahan penjelasan Kepala Daerah dalam proses penetapan Peraturan
Daerah;
d. menyiapkan bahan analisa dan kajian produk hukum daerah;
e. melaksanakan pembinaan penyusunan produk hukum daerah;
f. menyiapkan bahan administrasi perundangan dan autentifikasi produk hukum
daerah; dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan produk hukum
daerah.
Struktur organisasi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Seruyan, dapat
digambarkan sebagai berikut :

SUB BAGIAN
DOKUMENTASI DAN
PENYULUHAN HUKUM

SUB BAGIAN
PERATURAN
KEPALA BAGIAN
PERUNDANG-
UNDANGAN

SUB BAGIAN BANTUAN


HUKUM

Struktur Bagian Hukum Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Seruyan


C. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
1. Visi
“Terwujudnya Pelayanan Masyarakat, Administrasi dan Kepemerintahan yang
baik dan tertib menuju masyarakat Seruyan yang sejahtera dan berkeadilan”
2. Misi
a) Meningkatkan sistem administrasi yang efektif dan efisien.
b) Meningkatkan pelayanan masyarakat dalam pelayanan dan informasi.
c) Melaksanakan pemerintahan yang profesional dalam mendukung otonomi
daerah yang lebih baik.
d) Meningkatkan pelayanan informasi hukum dan perundang-undangan
e) Meningkatkan tertib administrasi pemerintahan umum dan penyelenggaraan
pemerintahan.
f) Meningkatkan kesejahteraan dan keharmonisan masyarakat.
g) Meningkatkan sistem pelaksanaan pembangunan yang efisien dan efektif.
3. Nilai-nilai Instansi/Organisasi
Bersih, Akuntabel, Berintegritas, Inovatif dan Profesional.

D. Identifikasi Isu
Identifikasi dan Analisis Isu
Untuk menyusun rancangan kegiatan aktualisasi, maka saya akan menjelaskan
jabatan penulis. Jabatan penulis saat ini adalah Penyusun Rancangan Perundang-
undangan Pemerintahan Kabupaten Seruyan pada Bagian Hukum Sub Perundang-
undangan Sekretariat Daerah Kabupaten Seruyan.
Adapun uraian tugas / pekerjaan pada jabatan sesuai dengan Peraturan Bupati
Seruyan Nomor 11 Tahun 2020 tentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok,
Fungsi dan TataKerja Sekretariat Daerah Kabupaten Seruyan, sebagai berikut:
1) Isu yang diangkat
Dalam mengidentifikasi masalah/isu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain.
Untuk itu, dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang mendesak hingga tidak
terlalu mendesak. Dalam menentukan prioritas masalah penulis mengguna metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara
menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan
mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG.
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta beberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tadi.

2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan
dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau
dibiarkan.

Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, skala yang
digunakan dari 1-5.
Tabel Identifikasi isu menggunakan Metode USG

Matriks USG
No. Isu Aktual U S G Total Ranking
(Urgency) (Seriousness) (Growth)
Beberapa Instansi Pemeritahan
Kabupaten Seruyan mengusulkan
Raperda, Raperbup dan Surat
1 Keputusan Bupati dengan format 5 5 5 15 1
dan tata tulisan yang berbeda-
beda.
Terlambatnya proses pembuatan
Produk Hukum Daerah karena
masa kerja sedang masuk WFH di
2 5 4 5 14 2
beberapa Instansi.
Belum optimalnya penyampaian
3 hasil rapat prolegda. 4 5 4 13 3
Tidak terdapat ruang tunggu untuk
menerangkan kepada tamu yang
4 ingin merevisi produk hukum 5 4 3 12 4
daerahnya kepada bagian sub
perundang-undangan.
Identifikasi isu menggunakan Metode USG di atas dapatdiketahui bahwa prioritas
masalah Rendahnya angka pelaporan LHKPN oleh PN/WL dilingkungan
Pemerintah KabupatenSeruyan, menjadi prioritas tertinggi dengan tingkat Urgency
bernilai 5, Seriousness bernilai 5, dan Growth bernilai 5 dengan total USG sebesar
15.
Keterangan USG

Deskripsi Skala Likert


No USG
1 2 3 4 5

Sangat Tidak Cukup Sangat


1 Tidak Mendesak Mendesak Mendesak Mendesak
Urgency Mendesak

Sangat Tidak Cukup Sangat


2 Tidak Serius Serius Serius Serius
Seriousness Serius

Sangat Cukup Sangat


3 Kecil Kecil Besar Besar Besar
Growth

E. Isu Yang Diangkat


Berdasarkan identifikasi isu yang dilakukan, penulis memilih isu “Optimalisasi
jalur koordinasi pengurusan Produk Hukum Daerah di Kabupaten Seruyan”
Adapun alasan penulis memilih isu tersebut dikarenakan selama melaksanakan tugas
sebagai penyusun rancangan perundang-undangan di Sekretariat Daerah Kabupaten
Seruyan penulis mendapati masalah tersebut sebagai isu yang dapat diangkat dalam
rancangan aktualisasi.
F. Analisa Dampak
Berdasarkan analisa di satuan unit kerja oleh penulis, ada beberapa dampak
yang terjadi bila isu tidak segera ditangani. Dampak bagi instansi / organisasi ialah
terlambatnya proses pembuatan dan pembentukan produk hukum daerah.
Terlambatnya penerbitan produk hukum daerah akan berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan kebijakan yang dibuat Pemerintah Kabupaten Seruyan.
G. Rencana Kegiatan Aktualisasi
Sebagaimana yang telah dipelajari dalam mata diklat Habituasi, bahwa sumber
kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isu yang diangkat dari beberapa hal yaitu:
1. Berasal dari SKP/Uraian tugas;
2. Penugasan atasan;dan
3. Inisiatif peserta sendiri yang telah mendapatkan persetujuan dari pimpinan.
Berikut ini isu yang dapat diambil antara lain:
1. Beberapa Instansi Pemerintahan Kabupaten Seruyan mengusulkan Raperda,
Raperbup dan Surat Keputusan Bupati dengan format dan tata tulis yang berbeda-
beda.
2. Terlambatnya proses pembuatan Produk Hukum Daerah karena masa kerja sedang
masuk WFH di beberapa Instansi.
3. Belum optimalnya penyampaian hasil rapat prolegda.
4. Tidak terdapat ruang tunggu untuk menerangkan kepada tamu yang ingin merevisi
produk hukum daerahnya kepada bagian sub perundang-undangan.
KONTRIBUSI
KETERKAITAN TERHADAP VISI
NO
KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA MISI
PELATIHAN ORGANISASI
1. Menyiapkan bahan  Menghadap Kepala Bagian Hukum, Kasubbag  Mendapat Persetujuan Akuntabilitas Meningkatkan
berupa Peraturan Daerah, Perundang-undang dan Kasubbag Dokumentasi Bukti:  Tanggung Jawab kesejahteraan dan
Peraturan Bupati, Surat Setda Kabupaten Seruyan;  lebar surat persetujuan dari  Kejelasan keharmonisan
Keputusan Bupati sebagai  Mempersiapkan rangkap print out rancangan mentor Nasionalisme masyarakat.
contoh bahan sosialisasi. aktualisasi;  foto sedang saat  Kerja keras
 Mempersiapkan sarana dan prasarana berkoordinasi. Anti Korupsi :
 Fotocopy bahan.  Patuh terhadap
aturan.
2. Mengadakan sosialisasi  Mengonsep surat undangan sosialisasi;  Mendapatkan jadwal Nasionalisme : Tertib Administrasi
terhadap instansi yang  Minta koreksi atasan atau senior; sosialisasi  Kerja keras Pemerintahan
berhubungan dengan  Cap koordinasi dan tandatangan pimpinan. Bukti:  Musyawarah
pembuatan Produk  Surat undangan yang Akuntabilitas :
Hukum Daerah. disetujui atasan  Teliti
 Jadwal dan tempat Etika Publik :
berlangsungnya acara  Tanggung jawab
 Menghargai atasan

3. Melaksanakan Sosialisasi  Mengirimkan undangan sosialisasi  Mendapat Notulen hasil Komitmen Mutu Terlaksananya
terhadap instansi terkait  Mengundang salah satu ASN di Instansi pertemuan kegiatan.  Efisien mekanisme dan tata
berhubungan dengan terkait yang membidangi pembuatan peraturan Bukti: Etika Publik : kerja kelembagaan
format dan tata cara perundan-undangan untuk mempelajari proses  Dokumentasi Foto kegiatan  Tanggung jawab perangkat daerah
penulisan produk hukum pembuatan produk hukum daerah  Lembar hasil wawancara Komitmen Mutu
daerah yang tepat.  Melaksanakan kegiatan sosialisasi  Efektif

4. Mengumpulkan  Mengumpulkan data dan Raperbup yang akan  Notulen hasil pertemuan Anti Korupsi Tertib Administrasi
informasi penyusunan diprolegdakan dengan masing-masing  Jujur Meningkatkan
Program Legislasi  Mengecek kelengkapan ruang rapat agar dapat bidang. Komitmen Mutu Kesejahteraan dan
Daerah sebagai notulen dilaksanakannya prolegda  Daftar judul dokumen  Inovasi Keharmonisan
rapat.  Mengikuti rapat prolegda dan mencatat hasil hukum fisik yang akan Etika Publik Masyarakat
keputusan rapat. dijadikan arsip digital.  Tanggung Jawab
 Mengolah notulen rapat dalam bentuk PDF  Foto. Akuntabilitas
dan mengirimkannya via WA atau Email  Teliti
kepada peserta rapat yang berhalangan hadir. Komitmen Mutu
 Efisien
5. Membuat tata meja untuk  Menggunakan meja kosong yang tidak  Dokumentasi. Komitmen Mutu Tertib Administrasi
tamu yang akan terpakai diruangan hukum sebagai meja  Foto kegiatan.  Efektif Meningkatkan
berkunjung ke Sub tempat tanya jawab revisi produk hukum yang  Efisien Kesejahteraan dan
Bagian Hukum dibuatnya.  Orientasi Mutu Keharmonisan
Sekretariat Daerah  Menyusun kursi untuk para tamu agar merasa Nasionalisme Masyarakat
Seruyan nyaman  Mementingkan
Kepentingan Bangsa
Akuntabilitas
 Tanggung jawab
 Transparan.

6 Melaporkan hasil  Merekap arsip dokumen hukum  Dokumentasi. Etika Publik Tertib Administrasi
kegiatan  Menyelesaikan hasil laporan kegiatan.  Foto kegiatan.  Jujur Meningkatkan
Anti Korupsi Kesejahteraan dan
 Patuh terhadap Keharmonisan
peraturan Masyarakat
Akuntabilitas
 Tanggung jawab
Transparan
H. JADWAL KEGIATAN
Berdasarkan rencana dan tahapan kegiatan diatas, maka penulis membuat
jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tempat Sasaran
No. Kegiatan Waktu Pelaksaan
Pelaksaan Pelaksanaan
1 Mengumpulkan data 22-24 Maret 2021 Sekretariat Bagian Hukum
yang akan disiapkan saat Daerah kabupaten Sekretariat Daerah
sosialisasi Seruyan kabupaten Seruyan
2 Melakukan undangan 25-31 Maret 2021 Sekretariat Bagian Hukum
sosialisai Daerah kabupaten Sekretariat Daerah
Seruyan kabupaten Seruyan
3 Melakuakan Pelaksanaan 5-9 April 2021 Sekretariat Bagian Hukum
sosialisasi Bagian Daerah kabupaten Sekretariat Daerah
Hukum Sekretariat Seruyan kabupaten Seruyan
Daerah kabupaten
Seruyan
4 Melakukan evaluasi hasil 23 April 2021 Sekretariat Bagian Hukum
Daerah kabupaten Sekretariat Daerah
Seruyan kabupaten Seruyan

Anda mungkin juga menyukai