Anda di halaman 1dari 65

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON


PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III

PANDUAN PENGISIAN EVALUASI RENJA TRIWULAN


PERANGKAT DAERAH MELALUI VIDEOGRAFIS DAN BUKU
SAKU DI KABUPATEN BREBES

Disusun oleh :
Nama : Kurniasih, S.E.
NIP : 19950618 202203 2 012
Jabatan : Ahli Pertama Perencana
Instansi : Pemerintah Kabupaten Brebes
Kelas/Kelompok : A3/3
Gelombang : II

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : Panduan Pengisian Evaluasi Renja Triwulan


Perangkat
Daerah melalui Videografis dan Buku Saku di
Kabupaten Brebes

NAMA : Kurniasih, S.E.


NIP : 19950618 202203 2 012
PANGKAT/GOL. : Penata Muda / III a
JABATAN : Ahli Pertama Perencana
INSTANSI : Pemerintah Kabupaten Brebes
KELAS/KELOMPOK : A3/3

Coach, Mentor,

(Drs. Sam Salengke, M.Si.) (Drs. Apriyanto Sudarmoko)


NIP. 19690927 199112 1 001 NIP. 19730413 199303 1 004
Disetujui untuk diimplementasikan pada tahap Habituasi, dan selanjutnya
diujikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Angkatan/Gelombang II yang dilaksanakan pada tanggal 04 Agustus 2022 di
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri.

Jakarta, 04 Agustus 2022

i
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Kamis


Tanggal : 04 Agustus 2022
Pukul : 11.45 – 12.00 WIB
Tempat : Jakarta
Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
Angkatan II Tahun 2022

JUDUL : Panduan Pengisian Evaluasi Renja Triwulan Perangkat


Daerah melalui Videografis dan Buku Saku di
Kabupaten Brebes

DISUSUN OLEH : Kurniasih, S.E.


KELAS : A3-3
NO. PRESENSI : 06
INSTANSI : Pemertintah Kabupaten Brebes
JABATAN : Ahi Pertama Perencana

Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor


dan Coach/Moderator.

COACH PESERTA

(Drs. Sam Salengke, M.Si.) (Kurniasih, S.E.)


NIP. 19690927 199112 1 001 NIP. 19950618 202203 2 012

PENGUJI MENTOR

(Dr. Dra. Rochyati Basra, M.P.d) (Drs. Apriyanto Sudarmoko)


NIP. 19671031 200112 2 001 NIP. 19730413 199303 1 004
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyusun

Rancangan Aktualisasi dengan judul “Panduan Pengisian Evaluasi Renja

Triwulan Perangkat Daerah melalui Videografis dan Buku Saku di

Kabupaten Brebes” dengan baik. Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk

menanamkan dan menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK, Kedudukan

dan Peran PNS dalam NKRI.

Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Hj. Idza Priyanti, S.E., M.H. selaku Bupati Kabupaten Brebes;

2. Dr. Sugeng Hariyono, M.Pd. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri;

3. Yuta Sugihyarti, S.H. selaku Kepala Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Brebes;

4. Drs. Apriyanto Sudamoko selaku Kepala Baperlitbangda Kabupaten Brebes

dan sekaligus sebagai mentor yang telah memberikan arahan, saran, dan

bimbingan selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini;

5. Drs. Sam Salengke, M.Si. selaku coach yang telah memberikan bimbingan

dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat

diselesaikan dengan baik;

iii
6. Rekan-rekan di Bidang Perencanaan dan Pengendalian Evaluasi

Baperlitangda Kabupaten Brebes yang telah mendukung seluruh rencana

aktualisasi ini;

7. Seluruh pihak yang telah membantu selama proses penyusunan rancangan

aktualisasi ini.

Penulis berharap Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat terutama bagi

penulis dan pembaca. Dalam penulisan ini, penulis merasa masih ada banyak

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat

keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis dan waktu kegiatan yang

singkat. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan

demi penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Brebes, Agustus 2022


Peserta

Kurniasih, S.E.
NIP. 19950618 202203 2 012

iv
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI…………………………….. i


BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI……………………………. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR………...………………………………………………………... viii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................................... 6
C. Manfaat…................................................................................................. 6
D. Ruang Lingkup ……………………………………………………………….. 7
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA ........................................................... 9
A. Profil Instansi ......................................................................................... 9
B. Profil Peserta ......................................................................................... 15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................... 18
A. Deskripsi Isu........................................................................................... 18
1) Isu Ke-1 : Kurang Optimalnya Pengisian Evaluasi Renja Triwulan ...
Perangkat Daerah …….…………………………………………………. 19
2) Isu Ke-2 : Belum Terintergrasinya Hasil Pengendalian dan Evaluasi
Dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan………………………….. 20
3) Isu Ke-3 : Pengelolaan Data Daerah yang Belum Terpadu dan…….
Terintegrasi………………………………………………………………… 23
B. Penetapan Core Isu ............................................................................... 25
C. Analisis Core Isu .................................................................................... 26
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu................................................. 29
E. Matrik Rancangan Aktualisasi ................................................................ 31
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)........... 60
BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ...................................... 61

v
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 62
A. Kesimpulan…........................................................................................... 62
B. Saran ....................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 63

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Identifikasi Isu di Lingkungan Tempat Kerja.................................................................


Tabel 3.2. Angka Putus Sekolah Kabupaten Brebes Tahun 2016-2020.......................................
Tabel 3.3. Indikator APKL...............................................................................................................
Tabel 3.4. Tabel APKL....................................................................................................................
Tabel 3.5. Matrik Rancangan Aktualisasi.......................................................................................
Tabel 3.6. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS BerAKHLAK..................................
Tabel 5.1. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi..........................................................................

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Baperlitbangda Kabupaten Brebes.........................................................9


Gambar 2.2. Struktur Organisasi Baperlitbangda Kabupaten Brebes..........................12
Gambar 3.1. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia.....................................21
Gambar 3.2. Tampilan Sistem Informasi Pengendalian Daerah..................................23
Gambar 3.2. Tampilan Publikasi Brebes Dalam Data..................................................24
Gambar 3.3. Tampilan Publikasi Brebes Dalam Angka...............................................24
Gambar 3.4. Analisis Penyebab Isu dengan Metode Fishbone.................................27

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara, ASN merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi

pemerintah. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa ASN memiliki

tiga fungsi utama yaitu melakukan pelayanan publik, pelaksana kebijakan

pemerintah dan sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam Peraturan Lembaga

Adiministrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS), setiap Instansi Pemerintah wajib

memberikan pelatihan dasar CPNS selama Masa Prajabatan. Pelatihan dasar

CPNS dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS

secara terintegrasi. Pasal 14 Peraturan LAN ini menjelaskan bahwa salah satu

agenda kurikulum pelatihan dasar CPNS yaitu habituasi dalam bentuk

aktualisasi.

Aktualisasi diartikan sebagai suatu proses untuk menjadikan substansi

mata pelatihan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran menjadi

aktual/nyata/terjadi/sesungguhnya ada. Kegiatan aktualisasi bertujuan untuk

membentuk ASN yang memiliki nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan peran

PNS dalam NKRI pada unit kerja peserta. Adapun akronim dari BerAKHLAK

yaitu:
1
1. Berorientasi Pelayanan

Perilaku yang menunjukkan sikap memahami dan memenuhi kebutuhan

masyarakat, bersikap ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan.

2. Akuntabel

Perilaku yang menunjukkan sikap melaksanakan tugas dengan jujur,

bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi serta

menggunakan kekayaan dan barang milik negera secara bertanggung

jawab, efektif dan efisien.

3. Kompeten

Kompeten artinya mampu dan mau meingkatkan kompetensi diri untuk

menjawab tantangan yang selalu berubah demi mendukung pelaksanaan

tugas dengan kualitas yang terbaik. Kompeten juga berarti suka

membantu orang lain belajar.

4. Harmonis

Harmonis merupakan perilaku menghargai setiap orang apapun latar

belakangnya, suka menolong orang lain dan membangun lingkungan

kerja yang kondusif.

5. Loyal

Loyal artinya memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang

Dasara 1945, setia pada NKRI serta pemerintah yang sah. Selain itu

loyal juga berarti menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi

2
dan Negara.

6. Adaptif

Adaptif merupakan sikap cepat menyesuaikan diri menghadapi

perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kualitas, serta

bentindak proaktif.

7. Kolaboratif

Kolaboratif artinya memberi kesempatan kepada pihak lain untuk

berkontribusi dan terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai

tambah.

Selama Bekerja di Baperlitbangda Kabupaten Brebes, pada subkoor

Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan, Bidang Perencanaan dan

Pengendalian Evaluasi penulis menemukan tiga isu yaitu kurang optimalnya

pengisian evaluasi rencana kerja (renja) triwulan perangkat daerah, belum

terintegrasinya hasil pengendalian dan evaluasi dalam penyusunan dokumen

perencanaan, dan pengelolaan data daerah yang belum terpadu dan

terintegrasi. Isu-isu ini didapatkan dari hasil identifikasi isu yang mengacu pada

aspek Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government. Ketiga

isu ini sangat berkaitan dengan fungsi Baperlitbangda Kabupaten Brebes

sebagai perencana pembangunan.

Pembangunan nasional merupakan salah satu elemen penting dalam

state building yang harus dipahami sebagai peristiwa yang kompleks yang

memerlukan perencanan dari pemerintah (Hariyadi, 2021). Pembangunan

3
nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional yang termaktub

dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yaitu melindungi segenap Bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Untuk dapat mewujudkan pembangunan nasional maka diperlukan adanya

perencanaan yang terpadu yang dilaksakan oleh semua komponen bangsa

dalam rangka mencapai tujuan nasional.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan perencanaan

pembangunan nasional yaitu untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi

antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Salah

satu bentuk menjamin konsistensi perencanaan yaitu dengan melakukan

evaluasi rencana kerja (renja) setiap perangkat daerah yang tercantum dalam

Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) setiap tiga bulan sekali atau yang

disebut dengan evaluasi triwulan renja perangkat daerah. Pelaksanaan evaluasi

ini menjadi penting untuk dilaksanakan agar setiap perangkat daerah mampu

mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat keberhasilan pencapaian

kinerja. Menurut Fahmi dan Murniati (2022), proses evaluasi dilakukan melalui

penilaian terhadap realisasi DPA-SKPD untuk mengetahui realisasi pencapaian

target indikator kinerja, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi dan

memastikan bahwa indikator kinerja program dan kegiatan Renja SKPD dapat

dicapai dalam rangka mewujudkan visi, misi Renstra SKPD serta prioritas dan

4
sasaran pembangunan tahunan daerah.

Selama bekerja 2 bulan di Bidang Perencanaan dan Pengendalian

Evaluasi, Penulis mengamati bahwa laporan evaluasi renja triwulan yang

disampaikan oleh OPD masih banyak yang keliru. Masih banyak perangkat

daerah yang menyerahkan hasil evaluasi renja triwulan belum sesuai indikator

yang diminta. Dari 56 OPD dan Kecamatan, hanya ada 71% yang memiliki

pemahaman yang baik terhadap indikator yang diminta, sedangkan 18%

bernilai sedang dan 11% lainnya bernilai kurang. Kesalahan dalam memahami

penilaian indikator yang diminta dapat menyebabkan berkurangnya kualitas

dokumen evaluasi hasil renja triwulan. Pada saat sasaran program tidak

tercapai, maka akan sulit diindentifikasi penyebabnya. Kurang optimalnya

pelaksaan evaluasi renja disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu

rendahnya kompetensi sumber daya manusia yang memegang tanggung jawab

terhadap tugas evaluasi di setiap Perangkat Daerah.

Panduan pengisian evaluasi renja triwulan sebenarnya sudah dijelaskan

secara detail pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

5
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Namun Pada kenyataannya masih

banyak OPD yang belum memahami dengan baik. Selain itu beberapa OPD

merasa bingung karena pada tabel evaluasi banyak menggunakan istilah yang

hampir sama, indikator capaian kinerja yang beragam dan kebutuhaan data

yang belum terpenuhi. Melihat dari pentingnya hasil evaluasi terhadap

penyusunan dokumen perencanaan maka dalam rancangan aktualisasi ini

Penulis mengambil judul “Panduan Pengisian Evaluasi Renja Triwulan

Perangkat Daerah melalui Videografis dan Buku Saku di Kabupaten

Brebes” sebagai wujud implementasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan

Peran ASN dalam NKRI.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK

yang mencakup nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,

Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

2. Memahami dan mengimplementasikan Manajemen ASN dan SMART ASN.

3. Mampu mengoptimalkan pengisian evaluasi renja triwulan perangkat daerah

untuk mendukung perencanaan yang terintegrasi.

C. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan aktualisasi ini yaitu:

1. Manfaat bagi Penulis

Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam

6
proses pemecahan isu yang ada di subkoor Pengendalian, Evaluasi dan

Pelaporan.

2. Manfaat bagi Unit Kerja

Tersedianya Buku Saku Evaluasi dan Media Videografis sebagai upaya

untuk mengoptimalkan pengisian evaluasi renja triwulan perangkat daearah.

3. Manfaat bagi Organisasi

Hasil evaluasi renja triwulan yang sudah sesuai dengan indikator sebagai

bahan pertimbangan dalam membuat dokumen perencanaan yang akan

datang.

D. Ruang Lingkup

1. Fokus Kegiatan

Fokus dalam aktualisasi ini mencakup batasan dan kegiatan utama yang

direncanakan yaitu:

a. Mengumpulkan dan Mengindentifikasi dokumen evaluasi renja seluruh

OPD dan Kecamatan di Kabupaten Brebes triwulan I dan II tahun 2022.

b. Menyusun Buku Saku Evaluasi Renja dalam bentuk e-book yang berisi

panduan pengisian evaluasi renja triwulan perangkat daerah.

c. Membuat Videografis sebagai penjelasan Buku Saku Evaluasi agar lebih

mudah dipahami oleh evaluator setiap OPD.

d. Sosialisasi dan coaching Buku Saku Evaluasi dan Media Videografis ke

OPD sampel yang terkategori “kurang”.

e. Desk evaluasi pasca sosialisasi dan coaching Buku Saku Evaluasi dan

Media Videografis.
7
f. Penyusunan dan Inventarisasi dokumen aktualisasi.

2. Lokus Kegiatan

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di Baperlitbangda Kabupaten Brebes,

Bidang Perencanaan dan Pengendalian Evaluasi, Subkoor Pengendalian,

Evaluasi dan Pelaporan yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 159,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

3. Waktu Kegiatan

Waktu pelaksanaan aktualisasi latsar CPNS ini dilaksanakan selama rentang

tanggal 8 Agustus sampai dengan 20 September 2022.

8
BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi

Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Daerah (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes beralamat di Jalan Jendral

Sudirman No. 159 Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Dearah Kabupaten Brebes,

Baperlitbangda Kabupaten Brebesmerupakan badan yang melaksanakan

fungsi penunjang penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang

perencanaan, penelitian dan pengembangan. Baperlitbangda Kabupaten

Brebes memiliki 4 (empat) peran strategis yaitu pada tataran perumus

kebijakan (policy maker), think tank, koordinatoor dan administrator.

Gambar 2.1.
Baperlitbangda Kabupaten Brebes

9
Sebagai salah satu fungsi perumusan kebijakan (policy maker), maka

fungsi perencanaan memiliki peran dalam memastikan keberhasilan kinerja

pembangunan daerah. Secara terminologi, perencanaan pembangunan daerah

dimaknai sebagai suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang

melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan. Dalam hal ini, perencanaan

pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan

pembangunan baik dalam skala nasional maupun daerah.

A. Visi dan Misi Organisasi

Visi :

"Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas, Informatif Dan

Akomodatif "

Misi :

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas misi yang diemban Badan

10
Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas dan kuantitas perencanaan untuk menghasilkan

kajian dan telaahan strategis dibidang pembangunan.

b. Peningkatan kualitas dan kuantitas perencana.

c. Pemenuhan sarana dan prasarana penunjang perencanaan.

d. Peningkatan koordinasi kegiatan perencanaan antar instansi di

Kabupaten Brebes.

B. Susunan Organisasi

1. Kepala;

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Program dan Keuangan;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Evaluasi, terdiri dari :

a. Sub Bidang Perencanaan Program;

b. Sub Bidang Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi.

4. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, terdiri dari :

a. Sub Bidang Pemerintahan;

b. Sub Bidang Sosial Budaya.

5. Bidang Ekonomi dan Infrastruktur Wilayah, terdiri dari :

a. Sub Bidang Ekonomi;

b. Sub Bidang Infrastruktur Wilayah.


11
6. Bidang Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi;

b. Sub Bidang Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi.

7. Kelompok Jabatan Fungsional;

8. Unit Pelaksana Teknis.

12
Gambar 2.2.
Struktur Organisasi Baperlitbangda Kabupaten Brebes

Kepala

Sekretaris

Subbagian
Subbagian Umum
Program dan
dan Kepegawaian
Keuangan

Kel. Jabatan Bidang Perencanaan,


Fungsonal: Bidang pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Bidang Penelitian
Pengendalian dan Sosial, dan Budaya Infrastruktur Wilayah dan Pengembangan
Fung. Perencana Evaluasi
Fung. Peneliti
Fung. Perekayasa
Fung. Prakom

Subkor Subkor Subkor Penelitian


Subkor Ekonomi
Perencanaan Pemerintahan dan Pengkajian

Subkor Subkor
Subkor Sosial dan Subkor Infastruktur
Pengendalian dan Pengembangan dan
Budaya Wilayah
Evaluasi Penerapan

Sumber : Surat Keputusan Sekda No. 821.2/3925 Tahun 2021


13
C. Nilai-Nilai Budaya Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Brebes Nomor 064 Tahun 2015 tentang

Budaya Kerja Pemerintah Kabupaten Brebes, Baperlitabangda Kabupaten

Brebes menerapkan nilai-nilai budaya HATIKU dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya. Nilai-nilai budaya HATIKU merupakan akronim dari Hemat, Adil,

Tolong menolong, Inovatif, Kemandirian dan Ulet yang dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Hemat, yaitu dalam melaksanakan tugas menggunakan sesuatu hal

seefektif mungkin, tanpa menghamburkan menggunakan perhitungan

yang matang agar didapat hasil yang bisa untuk disimpan sebagai

cadangan sumber daya;

b. Adil, yaitu nilai mengamalkan adil secara merata, mendapat bagian

sesuai jasa atau hasil kerja atau mendapatkan bagian sesuai prioritas

yang telah disepaki;

c. Tolong menolong, yaitu dalam melaksanakan tugas mampu

memberikan pelayanan terbaik yang efektif dan efisien serta mampu

memberikan dan menerima bantuan dari pihak lain;

d. Inovatif, yaitu dalam melalsanakan tugas senantiasa melakukan

pengamatan sekeliling, meniru dan mengubahnya menjadi lebih baik;

e. Kemandirian, yaitu dalam melaksanakan tugas mampu mengerjakan

sendiri, tidak bergantung pada orang lain;


14
f. Ulet, yaitu dalam melaksanakan tugas selalu memiliki sifat sabar dan

terus menerus berusaha sampai tercapai tujuannya walaupun penuh

resiko dan tantangan.

D. Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi

penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten

di bidang perencanaan pembangunan dan penelitian pengembangan. Dalam

melaksanakan tugas Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah, menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas di bidang

perencanaan pembangunan dan penelitian pengembangan;

b. pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugas di

bidang perencanaan pembangunan dan penelitian pengembangan;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan

teknis sesuai dengan lingkup tugas di bidang perencanaan

pembangunan dan penelitian pengembangan;

d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan

pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugas di bidang

perencanaan pembangunan dan penelitian pengembangan;

e. pengelolaan urusan ketatausahaan Badan Perencanaan Pembangunan,

Penelitian dan Pengembangan Daerah;

15
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsi di bidang perencanaan pembangunan dan penelitian

pengembangan.

B. Profil Peserta

Bersadarkan Keputusan Bupati Brebes Nomor :

821.3/430 Tahun 2022 tentang Pengangkatan Calon Pegawai

Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes

peserta atas nama Kurniasih, S.E. diangkat sebagai CPNS

Kabupaten Brebes sebagai Ahli Pertama Perencana dan saat

ini sedang menjalani masa orientasi CPNS di Subkoor

Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi, Bidang Perencaan

dan Pengendalian Evaluasi, Badan Perencanaan,

Pembangunan, Pelenitian dan Pengembangan Daerah

Kabupaten Brebes. Saat ini penulis merupakan peserta

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dan II PNBP (BPSDM)

Angkatan II kelas A3 Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kementerian Dalam Negeri Jakarta.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Perencana,

tugas seorang perencana adalah menyiapkan, mengkaji,

merumuskan kebijakan dan menyusun rencana

16
pembangunan pada instansi pemerintah secara teratur dan

sistematis, termasuk mengendalikan, memantau, dan

mengevaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Adapun

unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Perencana yaitu:

a. Identifikasi masalah/isu strategis

b. Penyusunan kebijakan rencana pembangunan;

c. Adopsi dan legitimasi rencana pembangunan;

d. Pelaksanaan rencana pembangunan; dan

e. Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

Secara spesifik tugas perencana di subkoor Pengendalian, Pelaporan

dan Evaluasi menurut Peraturan Bupati Brebes Nomor 102 Tahun 2016

Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural Perangkat Daerah

Kabupaten Brebes mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,

pengkoordinasian, pelaksanaan pemantauan, evaluasi serta pelaporan di

bidang pengendalian, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

daerah. Uraian tugas Sub Bidang Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi,

sebagai berikut:

a. merumuskan konsep program kerja sub bidang pengendalian, pelaporan

dan evaluasi sebagai pedoman dan acuan pelaksanaan tugas;

b. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja badan agar terwujud

sinkronisasi pelaksanaan tugas badan;

c. mendistribusikan tugas dan menyelia tugas bawahan sesuai dengan

fungsi dan kompetensi bawahan dengan prinsip pembagian tugas habis;


17
d. menyusun rancangan kebijakan yang berkaitan dengan urusan

penunjang Sub Bidang Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi;

e. merencanakan kegiatan monitoring, pengendalian, pelaporan dan

evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah yang

bersumber dana dari Anggaran Kabupaten, Propinsi dan/atau

Pemerintah Pusat;

f. menyusun laporan hasil kegiatan pelaksanaan pembangunan

pemerintah daerah, baik yang bersumber dana dari Anggaran

Kabupaten, Propinsi dan/atau Pemerintah Pusat;

g. melakukan koordinasi terhadap kegiatan yang bersumber dana dari

Anggaran Kabupaten, Propinsi dan/atau Pemerintah Pusat yang

dilaksanakan oleh OPD;

h. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan baik lisan

maupun tertulis sesuai tugas masing-masing pada unit kerja;

i. mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil

kerja bawahan untuk memacu prestasi kerja;

j. menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan untuk bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas

sebagai wujud pertanggungjawaban;

l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

18
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
Selama bekerja beberapa waktu di Bidang Perencanaan dan Pengendalian

Evaluasi, Penulis menemukan beberapa isu yang diuraikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Identifikasi Isu di Lingkungan Tempat Kerja

Keterkaitan
Kondisi yang
No. Kondisi Saat Ini Isu dengan Agenda
Diharapkan
III
Dari 56 OPD dan Semua OPD Kurang Nilai dasar ASN
Kecamatan, 71% yang dan kecamatan optimalnya Kompeten,
memiliki pemahaman memiliki pengisian belum
yang baik terhadap pemahaman evaluasi renja memanfaatkan
indikator pengisian yang baik triwulan panduan yang
1.
evaluasi renja triwulan, dalam perangkat ada di
sedangkan 18% pengisian daerah. Permendagri No
bernilai sedang dan evaluasi renja 86 tahun 2017.
11% lainnya bernilai triwulan
kurang
Hasil pengendalian dan Hasil evaluasi Belum Nilai dasar ASN
evaluasi dengan dapat terintegrasinya Kolaboratif,
dokumen perencanaan digunakan hasil seharusnya
seringkali berdiri untuk bahan pengendalian dan setiap elemen
2.
sendiri. pertimbangan evaluasi dalam berperan dalam
penyusunan penyusunan penyusunan
dokumen dokumen perencanaan
perencanaan. perencanaan.
3. Pengelolaan data yang Adanya satu Pengelolaan data SMART ASN,
ada di Kabupaten produsen data daerah yang belum
Brebes masih terjadi yang belum terpadu memanfaatkan
tumpang tindih. Hal ini menciptakan dan terintegrasi. digital skill untuk
dapat dilihat dari Satu Data membuat sistem
produsen data yang Kabupaten satu data yang
beragam. Brebes. terpadu dan
19
terintegrasi.
1) Isu Ke-1: Kurang Optimalnya Pengisian Evaluasi Renja Triwulan

Perangkat Daerah

Pengisian evaluasi merupakan salah satu hal yang penting dalam

sebuah manajemen organisasi. Evaluasi hasil rencana kerja (renja) perangkat

daerah merupakan siklus yang dimulai dari perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil. Adapun tujuan evaluasi hasil renja

adalah:

a. Mengetahui realisasi pencapaian target indikator kerja, kelompok

sasaran, lokasi dan penyerapan anggaran;

b. Mengetahui faktor penyebab terhambatnya keberhasilan pencapaian

kinerja;

c. Memastikan semua indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan

penyerapan anggaran dapat dicapai;

d. Sebagai dasar untuk menyusun dokumen perencanaan tahun

berikutnya.

Namun pada kenyataannya masih banyak perangkat daerah melaporkan

hasil evaluasi renja triwulan belum sesuai dengan indikator yang diminta. Hal ini

dapat menyebabkan berkurangnya kualitas dokumen evaluasi hasil renja

triwulan. Selain itu identifikasi permasalahan yang terjadi pada saat sasaran

program tidak tercapai sulit diindentifikasi. Kurang optimalnya pelaksaan

evaluasi renja disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu rendahnya

20
kompetensi sumber daya manusia yang memegang tanggung jawab terhadap

tugas evaluasi di setiap perangkat daerah. Pengisian evaluasi renja triwulan ini

sudah dijelaskan secara detail pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86

Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Dari 56 OPD dan Kecamatan, hanya ada 71% yang memiliki

pemahaman yang baik terhadap indikator yang diminta, sedangkan 18%

bernilai sedang dan 11% lainnya bernilai kurang. Diambil dari contoh laporan

evaluasi triwulan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes,

pada indikator persentase kondisi bangunan baik dilaporkan bahwa realisasi

capaian kinerja RKPD pada tahun 2021 sebesar 73,23%, namun pada triwulan

satu RKPD tahun 2022 persentase kondisi bangunan baik menjadi 0,14% dan

pada triwulan kedua menjadi 14,59% yang artinya jumlah bangunan baik

sangat berkurang secara drastis. Padahal penganggaran dilakukan untuk

meningkatkan persentase kondisi bangunan baik. Apabila dikaitkan dengan

manajemen ASN, hal ini menunjukan adanya unsur tidak profesional karena

dalam melaksanakan tugas belum sesuai dengan aturan yang sudah

ditetapkan. ASN yang profesional harus dapat bekerja sesuai dengan tugas dan

fungsi jabatan di lingkungan instansi masing-masing.

21
2) Isu Ke-2: Belum Terintegrasinya Hasil Pengendalian dan Evaluasi dalam

Penyusunan Dokumen Perencanaan

Hasil pengendalian dan evaluasi dengan dokumen perencanaan

seringkali berdiri sendiri. Hasil evaluasi tidak digunakan dalam kebijakan

pembangunan di tahun n+1. Salah satu buktinya yaitu ketika di Bab II RKPD

bagian evaluasi menerangkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

masih rendah, namun dalam namun dalam Bab V Rencana Kerja dan

Pendanaan Daerah tidak memunculkan solusi adanya permasalahan

rendahnya Indeks Pembangunan Manusia. Pada Gambar 3.1. dapat dilihat

bahwa IPM dari tahun 2017 sampai dengan 2020 perkembangannya sangat

rendah dibandingkan dengan target IPM Provvinsi Jawa Tengah (72,82). Salah

satu indikator yang mempengaruhi rendahnya IPM adalah Harapan Lama

Sekolah yang rendah, ditandai dengan Angka Putus Sekolah yang tinggi

(APtS).

Gambar 3.1.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia

Sumber: Badan Pusat Statistik Prov. Jawa Tengah, 2020

22
Angka Putus Sekolah (APtS) adalah perbandingan antara jumlah siswa

yang putus sekolah pada tingkat dan jenjang tertentu dengan jumlah siswa

pada tingkat dan jenjang yang sesuai pada tahun ajaran sebelumnya dan

dinyatakan dalam persentase. Dalam Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

RKPD tahun 2022 dijelaskan bahwa Angka Putus Sekolah di Kabupaten

Brebes masih tergolong tinggi dimana setiap tahunnya masih banyak siswa

yang putus sekolah ditingkatan pendidikan dasar sekalipun. Hal ini dapat dilihat

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Angka Putus Sekolah Kabupaten Brebes Tahun 2016-2020

Sumber: RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2022

Namun pada Bab V rencana kerja dan pendanaan daerah untuk urusan

pemerintahan bidang pendidikan rencana program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan tidak ada yang membahas terkait penurunan Angka Putus

Sekolah. Urusan Pemerintah bidang pendidikan hanya difokuskan kepada

program pengendalian perizinan pendidikan, program pendidik dan tenaga

kependidikan, dan program pengelolaan pendidikan. Salah satu penyebabnya

adalah banyaknya ASN yang memegang budaya-budaya lama dimana mereka


23
bekerja sesuai dengan kebiasaan yang sudah ada, bukan merencankan

kegiatan yang memang diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan

daerah.

Selain itu, belum terintegrasinya hasil pengendalian dan evaluasi dengan

penyusunan dokumen perencanaan juga disebabkan belum tersedianya menu

monitoring, pengendalian dan evaluasi pada Sistem Informasi Pemerintah

Daerah (SIPD) yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Belum tersedianya menu

monitoring dan evaluasi ini dikarenakan sistem SIPD masih dalam tahap

pengembangan. Apabila dikaitkan dengan manajemen ASN, kurangnya

kompetesi sumber daya manusia dalam perencanaan menunjukkan ASN tidak

memiliki nilai dasar ASN kompeten karena sudah jelas bahwa tujuan evaluasi

adalah sebagai dasar untuk menyusun dokumen perencanaan tahun

berikutnya.

Gambar 3.2.
Tampilan Sistem Informasi Pengendalian Daerah

3) Isu Ke-3 : Pengelolaan Data Daerah yang Belum Terpadu dan Terintegrasi
24
Selain digunakan untuk melihat capaian kinerja pembangunan daerah,

data juga digunakan sebagai bahan untuk merumuskan kebijakan. Pengelolaan

data yang ada di Kabupaten Brebes masih terjadi tumpang tindih. Hal ini dapat

dilihat dari produsen data yang beragam, Badan Pusat Statistik Kabupaten

Brebes setiap tahunnya membut laporan data melalui Brebes Dalam Angka,

sedangkan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik juga mengeluarkan data

melalui Brebes Dalam Data yang dapat dilihat pada Gambar 3.3. dan Gambar

3.4.

Gambar 3.3.
Tampilan Publikasi Brebes Dalam Data

Sumber : Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kab. Brebes

Gambar 3.4.
Tampilan Publikasi Brebes Dalam Angka

25
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Brebes

Permasalahan lainnya yaitu adanya perbedaan interprestasi dalam

membaca data karena standar pengukuran data yang belum tersedia. Padahal

dalam menentukan kebijakan sebagai perencana kita sangat membutuhkan

data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan sesuai

dengan Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

Bila dikaitkan dengan manajemen ASN hal ini tidak sesuai dengan nilai dasar

ASN yang mampu berkolaborasi. Perlu adanya kesepakatan dalam

pengelolaan data yang optimal dari beberapa instansi dan perangkat daerah

dengan membentuk suatu peraturan bupati terkait Satu Data Tingkat Daerah.

B. Penetapan Core Isu

Berdasarkan 3 (tiga) isu yang telah diidentifikasi, maka untuk

menentukan core isu dilakukan penetapan isu dengan menggunakan alat bantu

penapisan isu yaitu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan).

26
Penapisan isu dengan menggunakan metode APKL merupakan penapisan isu

dengan memperhatikan tingkat aktualitas, problematik, kekhalayakan dan layak

dari beberapa isu yang telah ditemukan di unit kerja. Adapun kritria penetapan

indikator APKL dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3.
Indikator APKL
No Indikator Keterangan
Isu yang diangkat merupakan isu yang sedang
1 Aktual (A)
terjadi ataupun akan terjadi dalam waktu dekat
Isu memiliki komplektivitas yang tinggi
2 Problematik (P)
sehingga perlu dicari solusi
Isu yang diangkat menyangkut khalayak
3 Kekhalayakan (K)
umum
Isu adalah sesuatu yang realistis dan masuk
4 Layak (L)
akal untuk dicari ide ataugagasan solusinya

Berikut merupakan penapisan isu yang terdapat di Baperlitbangda Kabupaten

Brebes khususnya di subkoor Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan:

Tabel 3.4.

Tabel APLK

No Kriteria (Skor)
Isu Jumlah Peringkat
. A P K L
Kurang Optimalnya Pengisian
Evaluasi Renja Triwulan
1 4 4 4 3 15 1
Perangkat Daerah

Belum Terintegrasinya Hasil


Pengendalian dan Evaluasi
2 dalam Penyusunan Dokumen 4 3 3 3 13 2
Perencanaan

3 Pengelolaan Data Daerah 4 2 4 2 10 3


yang Belum Terpadu dan
27
Terintegrasi

Keterangan: Skor 5: Sangat besar, 4: Besar, 3: Sedang, 2:Kecil, 1:Sangat Kecil

Berdasarkan hasil penapisan isu dengan menggunakan metode APKL,

didapat isu terkait kurang optimalnya Pengisian evaluasi renja triwulan

perangkat daerah sebagai core isu. Dilihat dari empat kriteria dalam

pembobotan skor, isu terkait Pengisian evaluasi renja triwulan menjadi isu yang

paling prioritas untuk selanjutnya dianalisis penyebab terjadinya isu.

C. Analisis Core Isu

Setelah dilakukan penapisan isu melalui medote penapisan isu APKL,

langkah selanjutnya yaitu analisis penyebab isu. Untuk memahami lebih dalam

erkait penyebab isu dapat digunakan metode fishbone dengan tujuan untuk

mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan secara detail penyebab

yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab

permasalahan yang digunakan meliputi: man (sumber daya manusia), material

(bahan baku), measurement (pengukuran atau inspeksi), dan methode

(metode). Berikut merupakan hasil analisis fishbone untuk core isu “Kurang

Optimalnya Pengisian Evaluasi Renja Triwulan Perangkat Daerah” :

Gambar 3.5.

Analisis Penyebab Isu dengan Metode Fishbone

Man Material

Kebutuhan Data
Kompetensi SDM Belum Terpenuhi
Rendah Penanggungjawab
Sering Berubah

28
Kurang Optimalnya
Pelaksanaan Evaluasi
Renja Triwulan
Perangkat Daerah
Capaian Kinerja Atasan pada saat
Pengecekan Hasil Pengumpulan Hasil Evaluasi
Beragam Belum Menggunakan Ruang
Evaluasi
Digital

Measurement Methode

1. Man (Sumber Daya Manusia)


a. Kompetensi sumber daya manusia di Bagian Pelaporan dan Evaluasi

masing-masing OPD yang masih rendah. Hal ini ditunjukan dengan hasil

laporan yang diserahkan kepada Subkoor Pengendalian dan Evaluasi

Baperlitbangda Kabupaten Brebes banyak yang masih keliru dalam

mengisi indikator capaian kinerja. Padahal terkait tata cara pengendalian

dan evaluasi sudah dijelaskan dalam Permendagri No. 86 tahun 2017

tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi

pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah

tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah, serta tata cara

perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana

pembangunan jangka enengah daerah dan rencana kerja pemerintah

daerah.

b. Penanggung jawab yang sering berubah. Mutasi dan promosi yang terjadi

di lingkungan OPD menyebabkan penanggung jawab atau evaluator yang

bertugas memberikan laporan evaluasi triwulan berganti-ganti. Hal ini

29
juga sangat mempengaruhi hasil evaluasi yang dilaporkan, karena terjadi

multi perception dari orang yang berbeda.

2. Material (Bahan Baku)

Kebutuhan data untuk evaluasi belum terpenuhi. Antara bidang yang satu

dengan bidang yang lain seringkali terjadi miss communication terhadap

tugas dan tanggungjawabnya terkait data. Bidang pelaksana seringkali

hanya melaksakan program yang direncanakan tanpa mencatat progres dan

hasil yang sudah dikerjakan dalam kurun waktu tertentu sebagai salah satu

indikator kinerja.

3. Measurement (Pengukuran atau Inspeksi)

Pengukuran terhadap indikator capaian kinerja yang masih beragam setiap

evaluator di OPD, sehingga belum bisa menghasilkan hasil evaluasi yang

tepat.

4. Methode (Metode)

a. Kontrol atasan pada saat pengecekan hasil evaluasi setiap perangkat

daerah sangat berpengaruh terhadap pemutusan rantai kesalahan. Jika

atasan mengetahui kesalahan persepsi dalam pengisian evaluasi

seharusnya bisa ditangani sebelum laporan ditandatangani.

b. Pengumpulan hasil evaluasi belum menggunakan ruang digital.

Pengumpulan masih dilakukan secara manual dengan mengumpulkan

hard copy dan mengirim soft copy melalui e-mail.

Berdasarkan analisis fishbone diatas, diketahui bahwa akar penyebab dari isu

30
Kurang Optimalnya Pengisian Evaluasi Renja Triwulan Perangkat Daerah

tersebut adalah kurangnya pemahaman tentang capaian realisasi kinerja yang

sesuai dengan Permendagri Nomor 86 tahun 2017.

D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu

Berdasarkan uraian penyebab isu yang dilakukan dengan menggunakan

Teknik fishbone, maka gagsan kreatif yang akan dilakukan untuk

menyelesaikan core isu adalah “Panduan Pengisian Evaluasi Renja Triwulan

Perangkat Daerah melalui Videografis dan Buku Saku di Kabupaten Brebes”.

Buku Saku Evaluasi merupakan media berupa e-book yang dapat juga dicetak

secara fisik yang berisi penjelasan terkait pengisian evaluasi renja triwulan.

Buku saku ini merupakan penjelasan secara singkat dari Permendagri Nomor

86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Penyederhanaan ini dilakukan agar pengisian tabel evaluasi dapat dilakukan

dengan tepat. Sedangkan media videografis dibuat agar memudahkan

evaluator memahami maksud yang disampaikan dalam e-book secara lebih

jelas.

Penyusunan Buku Saku Evaluasi ini bertujuan untuk menciptakan ASN

31
dengan nilai dasar kompeten. Dengan adanya buku saku ini, diharapkan

kompetensi ASN dalam memahami cara pengisian evaluasi renja triwulan

menjadi lebih meningkat. Selain itu disediakan dengan versi e-book sebagai

salah satu nilai dasar ASN adaptif yaitu mampu memanfaatkan teknologi

sebagai media yang memudahkan dalam bekerja dan meningkatkat kapabilitas.

Videografis juga merupakan salah satu wujud pilar digital skill yaitu kemampuan

untuk memahami, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi perangkat

digital dalam mengakses dan mengelola informasi.

32
E. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Ahli Pertama Perencana, Subkoor Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan, Bidang Perencanaan dan Pengendalian
Evaluasi, Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Brebes
Identifikasi Isu 1.: 1. Kurang Optimalnya Pengisian Evaluasi Renja Triwulan Perangkat Daerah
2. 2. Belum Terintegrasinya Hasil Pengendalian dan Evaluasi dalam Penyusunan Dokumen
3. Perencanaan
4. 3. Pengelolaan Data Daerah yang Belum Terpadu dan Terintegrasi
Isu yang Diangkat : Kurang Optimalnya Pengisian Evaluasi Renja Triwulan Perangkat Daerah di Kabupaten Brebes
Tahun 2022

Gagasan Pemecahan : Panduan Pengisian Evaluasi Renja Triwulan Perangkat Daerah melalui Videografis dan Buku Saku di Kabupaten
Isu Brebes

Tabel 3.5.
Matrik Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mengumpulkan dan Analisis ketepan Manajemen ASN: Dengan tersedianya Kegiatan
Mengindentifikasi pengisian evaluasi renja Saya melaksakan analisis ketepan pengumpulan,
dokumen evaluasi triwulan I dan II tahun kegiatan identifikasi pengisian evaluasi renja pengidentifikasian
1.
renja seluruh OPD dan 2022. dokumen evaluasi triwulan I dan II tahun hingga analisis
Kecamatan di dengan cermat dan 2022 dapat dimanfaatkan ketepatan pengisian
Kabupaten Brebes penuh tanggungjawab sebagai bahan untuk evaluasi renja

31
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
triwulan I dan II tahun sebagi upaya perencanaan triwulan merupakan
2022. meningkatkan kinerja pembangunan pada bentuk nilai budaya
dan kemampuan saya tahun yang akan datang inovatif yaitu dalam
sebagai ASN yang sesuai dengan Misi melakukan tugas
profesional. Baperlitbangda senantiasa
SMART ASN: Kabupaten Brebes yaitu melakukan
Pada saat pengumpulan “Peningkatan kualitas pengamatan dan
dokumen evaluasi renja dan kuantitas evaluasi terhadap
triwulan, dicatat dan perencanaan untuk kinerja sehingga
dimasukkan ke Google menghasilkan kajian dapat mengubahnya
Drive yang terintegrasi dan telaahan strategis menjadi lebih baik.
dengan e-mail resmi dibidang
Subkoor Pengendlian, pembangunan”.
Evaluasi dan Pelaporan
sehinga dokumen lebih Selain itu juga
aman dari kerusakan mendukung fungsi
karena virus atau hilang Baperlitbangda
dokumen jika Kabupaten Brebes yaitu
dikumpulkan secara fisik. “Pemantauan, evaluasi
Pemanfaatan tekonologi dan pelaporan
ini termasuk kedalam pelaksanaan tugas
Digital Skill. dukungan teknis sesuai
dengan lingkup tugas di
bidang perencanaan
pembangunan dan
penelitian
pengembangan”.
a. Konsultasi dengan a. Masukan Mentor Loyal
Mentor dan atasan dan Atasan Pada saat melakukan
terkait dengan Langsung. konsultasi dengan
32
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
evaluasi renja mentor dan atasan Saya
triwulan I dan II berkomitmen untuk
tahun 2022. menyelesaikan tugas
sesuai dengan arahan
dan masukan dari
mentor dan atasan.

Berorientasi Pelayanan
Melakukan perbaikan
tiada henti atas saran
dan masukan yang
diterima.

Adaptif
Bertindak proaktif
dengan selalu
mengkonsultasikan
segala perkembangan
yang telah dicapai.

b. Konsultasi dengan b. Masukan dan data Berorientasi Pelayanan


Fungsional pendukung sebagai Melakukan perbaikan
Perencana tentang contoh evaluasi tiada henti atas saran
evaluasi renja yang sudah tepat. dan masukan dari pihak
triwulan I dan II lain.
tahun 2022
Kolaboratif
Saya menggandeng
berbagai pihak yang
memilki pemahaman
33
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
terkat evaluasi renja
dalam mencapai tujuan
bersama untuk
mencapai optimalisasi
hasil evaluasi renja
triwulan.

Harmonis
Menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif
dengan menjalin
komunikasi yang baik
antar ASN.

c. Mengumpulkan c. Kumpulan hasil Berorientasi Pelayanan


evaluasi renja evaluasi renja Pada saat OPD
triwulan I dan II semua OPD di mengumpulkan hasil
setiap OPD di Kabupaten Brebes evaluasi renja Saya
Kabupaten Brebes bersikap ramah, cekatan
dan solutif ketika ada
permasalahan pada saat
pengumpulan dokumen.

Akuntabel
Mengumpulkan hasil
evaluasi renja dengan
cermat dan hati-hati agar
tidak ada data yang
hilang.

34
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kolaboratif
Bekerjasama dengan
OPD agar waktu
pengumpulan bisa
sesuai jadwal.

d. Mendata indikator d. Data indikator Akuntabel


program/kegiatan program/kegiatan Dalam mengumpulkan
serta target setiap dan target. data indikator saya
OPD. bekerja dengan ujur,
bertanggung jawab dan
cermat agar
meminimalisir adanya
kesalahan.

Kompeten
Mendata indikator
dengan kemampuan
yang dimiliki secara
penuh dan dedikasi yang
tinggi agar menghasilkan
data yang tepat.

e. Identifikasi dokumen e. Laporan identifikasi Kompeten


evaluasi renja dokumen evaluasi Saya melakukan proses
triwulan I dan II renja triwulan I dan II identifikasi dengan
tahun 2022. tahun 2022. mengoptimalkan
kemampuan dan waktu
agar mencapai hasil
35
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
yang terbaik.

Akuntabel
Saya juga melakukan
proses identifikasi
dengan cermat, teliti dan
hati-hati sebagai
tanggung jawab
terhadap hasil
pekerjaan.

Adaptif
Dalam melakukan
identifikasi saya
menggunakan cara-cara
yang lebih mudah
misalnya dengan
mengunakan MS. Excel
untuk mengolah data.

2. Menyusun Buku Saku Buku panduan pengisian Manajemen ASN: Dengan tersedianya Buku Penyusunan Buku
Evaluasi Renjda dalam evaluasi renja dalam Dalam proses Saku Evaluasi ini Saku Evaluasi ini
bentuk e-book yang bentuk Buku Saku penyusunan buku ini mendukung Fungsi merupakan salah
berisi panduan Evaluasi saya melakukannya Baperlitbangda satu bentuk Nilai
pengisian evaluasi dengan penuh tanggung Kabupaten Brebes yaitu Budaya Ulet yaitu
renja triwulan jawab sesuai dengan “Pelaksanaan tugas dalam melaksanakan
perangkat daerah. ketentuan pengisian dukungan teknis sesuai tugas selalu memiliki
evaluasi renja yang dengan lingkup tugas di sifat sabar dan terus
terdapat pada bidang perencanaan menerus berusaha
Permendagri No. 86 pembangunan dan sampai terwujudnya
36
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tahun 2017 yang penelitian evaluasi renja
didalamnya memuat pengembangan” triwulan OPD yang
tentang tata cara optimal.
pengendalian dan Selain itu juga
evaluasi pembangunan mendukung Misi
daerah, tata cara Baperlitbangda
evaluasi rancangan Kabupaten Brebes yaitu
peraturan daerah “Peningkatan kualitas
tentang RPJPD dan dan kuantitas
RPJMD serta tata cara perencana”. Dengan
perubahan. adanya buku saku ini
diharapkan kualitas
SMART ASN: perencana dapat
Penyusunan Buku Saku meningkat.
Evaluasi menggunakan
sistem yang
mengediakan template
infografis (canva) yang
membuat isi buku lebih
menarik dan mudah
dipahami. Penggunaan
sistem ini merupakan
bentuk Digital Skill yang
harus dimiliki oleh ASN.
Selain itu penyusunan
yang sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan juga
merupakan wujud
Digital Culture yaitu
37
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
dengan menjunjung
tinggi peraturan negara
sebagai wujud nilai
wawasan kebangsaan.

a. Konsultasi dengan a. Saran dan masukan Loyal


mentor dan atasan dari mentor dan Pada saat melakukan
terkait penyusunan atasan. konsultasi saya
Buku Saku mengumpulkan
Evaluasi. pertanyaan dan data
pendukung lainnya agar
dapat meminimalkan
kesalahan dan menjaga
nama baik instansi dan
atasan.

Berorientasi Pelayanan
Menerima segala saran
dan masukan untuk
perbaikan.

Kolaboratif
Berkerja sama dengan
atasan untuk
menghasilkan hasil yang
terbaik.

b. Menyusun dan b. Buku Saku Evaluasi Kompeten


mendesain Buku yang informatif. Dalam menyusun buku
Saku Evaluasi saku saya meningkatkan
38
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
sesuai Permendagri kompetensi saya dalam
No 86 tahun 2017. menyusun buku
panduan ini.

Kolaboratif
Selain itu Saya juga
melakukan kolaborasi
dengan Fungsional
Perencana lain terkait
konten buku saku.

Berorientasi Pelayanan
Adanya buku panduan
ini juga diharapkan
dapat menjawab
kebutuhan ASN maupun
masyarakat umum untuk
belajar mandiri terkait
pengisian evaluasi renja
triwulan.

3. Membuat Videografis Video penjelasan Manajemen ASN: Dengan tersedianya Dengan adanya
sebagai penjelasan pengisian evaluasi renja Video dibuat dengan media videografis pembuaan media
Buku Saku Evaluasi triwulan berdasarkan benar sesuai dengan panduan pengisian vdeografis ini
agar lebih mudah Buku Saku Evaluasi. Permendagri No 86 evaluasi renja triwulan ini merupakan wujud
dipahami oleh tahun 2017 sehingga mendukung Fungsi nilai Budaya Inovatif
evaluator setiap OPD. berisi informasi yang Kabupaten Brebes yaitu dan Kemandirian.
benar dan sesuai “Pelaksanaan tugas Inovatif disini
perundang-undangan dukungan teknis sesuai merupakan usaha
yang merupakan bentuk dengan lingkup tugas di untuk mengasilkan
39
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
tanggung jawab ASN bidang perencanaan sesuatu yang baru
sebagai pelayan publik pembangunan dan (media videografis)
dan pelaksana penelitian yang sebelumnya
kebijakan. pengembangan” tidak ada dengan
tujuan menghasilkan
SMART ASN: Selain itu juga hasil evaluasi renja
Pembuatan video mendukung Misi triwulan yang optimal.
dilakukan dengan Baperlitbangda Nilai kemandirian
menggunakan aplikasi Kabupaten Brebes yaitu yaitu dengan adanya
edit video online yaitu “Peningkatan kualitas media videografis ini
canva. dan kuantitas diharapkan setiap
Penggunaan canva ini perencana”. Dengan evaluator dalam
merupakan bentuk adanya mdia videografis belajar secara
Digital Skill yaitu ini diharapkan mandiri dan tidak
memanfaatkan teknologi pemahaman dalam bergantung kepada
untuk mendukung kinerja mengisi evaluasi oranglain untuk
yang lebih efektif dan meningkat yang melaksanakan
efisien. Selain itu mendukung optimalnya evaluasi renja
pembuatan video juga perencanaan triwulan.
disesuaikan dengan pembangunan.
peraturan perundang-
undangan yang
merupakan wujud
Digital Culture yaitu
dengan menjunjung
tinggi peraturan negara
sebagai wujud nilai
wawasan kebangsaan.

40
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
a. Konsultasi dengan a. Saran dan masukan Loyal
mentor dan atasan dari mentor dan Saya selalu melakukan
terkait pembuatan atasan terkait konsultasi setiap akan
Media Videografis. pembuatan Media melakukan pekerjaan
Videografis. sebagai wujud kehati-
hatian dalam bertindak
agar menjaga nama baik
instansi dan atasan.

Berorientasi Pelayanan
Setiap saran dan
masukan yang
didapatkan pada saat
konsultasi dicatat dan
dilaksanakan dengan
baik untuk menghasilkan
output yang terbaik.

b. Menyusun konten b. Media Videografis Adaptif


dan membuat yang berisi panduan Dalam membuat
videografis yang pengisian evaluasi videografis saya
menarik dan mudah renja triwulan. menjawab tantangan
dipahami. perubahan yaitu dengan
memanfaatkan teknologi
sebagai media
pembelajaran secara
mandiri.

Kompeten
Memberikan ide
41
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
gagasan gagasan kreatif
dan inovasi inovasi
dalam hal penyampaian
informasi terkait
pengisian evaluasi renja
triwulan perangkat
daerah.

Kolaboratif
Dalam penyusunan Buku
Saku Evaluasi ini juga
saya memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi maupun
memberikan saran dan
masukan.

4. Sosialisasi dan OPD sample memahami Manajemen ASN: Dengan diadakannya Sosialisasi dan
coaching Buku Saku cara pengisian evaluasi Pada saat melakukan sosialisasi dan coaching coaching terkait Buku
Evaluasi dan Media renja dibuktikan dengan sosialisasi Saya Buku Saku Evaluasi dan Saku Evaluasi dan
Videografis ke OPD hasil praktik. melakukannya dengan Media Videografis Media Videografis
sample yang ramah, sopan dan penduan pengisian untuk
terkategori “kurang”. menghormati setiap evaluasi renja triwulan mengoptimalkan
OPD sebagai wujud dari mendukung Misi evaluasi renja
nilai ASN pelayan publik. Baperlitbangda triwulan sesuai
Kabupaten Brebes yaitu dengan nilai Budaya
SMART ASN: “Peningkatan Tolong Menolong
Sosialisasi dan coaching koordinasi kegiatan yaitu mampu
dilaksanakan dengan perencanaan antar memberikan
42
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
cara hybrid (luring dan instansi di Kabupaten pelayanan terbaik
daring). Daring dilakukan Brebes”. yang efektif dan
dengan menggunakan efisien dan
aplikasi zoom. Selain itu Selain itu juga memberikan bantuan
sebagai perwujudan nilai mendukung fungsi pertolongan kepada
Digital Skill konsultasi Baperlitbangda OPD dalam
dapat dilakukan melalui Kabupaten Brebes yaitu memahami pengisian
whatsapp ataupun “Pembinaan teknis evaluasi renja
telegram. penyelenggaraan triwulan. Selain
fungsi-fungsi melakukan sosialisasi
penunjang urusan kepad OPD yang
pemerintahan daerah terkategori “kurang”,
sesuai dengan lingkup Saya juga membuka
tugas di bidang kesempatan OPD lain
perencanaan untuk sama-sama
pembangunan dan belajar pengisian
penelitian evaluasi renja
pengembangan”. triwulan sesuai
dengan nilai Budaya
Adil.
a. Konsultasi dengan a. Saran dan masukan Harmonis
mentor dan atasan dari mentor dan Dalam melakukan
terkait pelaksanaan atasan terkait bentuk konsultasi saya
aktualisasi. sosialiasi dan menerapkan nilai dasar
caching yang akan ASN harmonis yaitu
dilakukan. dengan terus melakukan
konsultasi setiap
perkembangan yang
sudah dilaksanakan
sebagai wujud
43
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
keterbukaan dalam
bekerjasama agar
menghasilkan hasil yang
terbaik.

b. Melakukan Sosialiasi b. OPD yang dijadikan Berorientasi Pelayanan


dan coaching kepada sample memahami Pada saat melakukan
OPD sample yang cara pengisian sosialisasi dan coaching
terkategori “kurang” evaluasi renja Saya berusaha
triwulan memberikan pelayanan
prima dengan
memberikan penjelasan
dengan ramah, sopan
dan santun.

Kolaboratif
Selain itu saya juga
bekerjasama
(berkolaborasi) dengan
beberapa OPD untuk
kegiatan sosialisasi dan
coaching.

Kompeten
Dalam proses sosialisasi
dan coaching, Saya
berusaha membantu
siapa saja yang ingin
belajar.
44
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

c. Memberikan latihan c. Hasil praktik Beroerientasi


pengisian evaluasi pengisian yang Pelayanan
renja triwulan kepada sesuai dengan Pada saat memberikan
OPD sample indikator pelatihan saya
program/kegiatan melakukannya dengan
serta target renja penuh perhatian dan
memahami apa yang
dibutuhkan oleh OPD

Kompeten Saya
berusaha memberikan
pelatihan dengan penuh
tanggung jawab sesuai
dengan kompetensi yang
dimiliki.

5. Desk evaluasi pasca Peniliaan dan Dokumen Manajemen ASN: Dengan adanya desk Kegiatan desk
sosialisasi dan evaluasi pasca Menerima segala evaluasi pasca evaluasi ini
coaching Buku Saku sosialisasi dan coaching penilaian termasuk kritik sosialaisasi dan coaching merupakan upaya
Evaluasi dan Media dan saran sebagai ini mendukung Misi untuk emndukung
Videografis bahan masukan untuk Baperltbangda Kabupaten nilai organisasi
perbaikan kedepan. Brebes yaitu Budaya Ulet yaitu
“Peningkatan kualitas terus berusaha
SMART ASN: dan kuantitas memperbaiki kinerja
Pada saat pengisian perencanaan untuk agar dapat tercapai
form penilaian sosialiasi menghasilkan kajian tujuan yang sudah
dan coaching dilakukan dan telaahan strategis ditentukan.
dengan menggunakan dibidang
google form sebagai pembangunan”.
45
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
salah satu wujud pilar Diharapkan dengan
Digital Skill. adanya desk evaluasi
kualitas perencanaan di
Kabupaten Brebes dapat
meningkat demi
mendukung Visi
Kabupaten Brebes yaitu
“Menuju Brebes
Unggul, Sejahtera dan
Berkeadilan”.

a. Pengisian form a. Hasil penilaian Beroreintasi Pelayanan


penilaian sosialiasi terhadap kegiatan Pada saat proses
dan coaching sosialisasi dan pengisian form penilaian
coaching yang telah saya selalu bersikap
dilaksanakan ramah, cekatan, dan
dapat diandalkan apabila
ada kendala yang terjadi
pada saat pengisian
form penilaian.

Kolaboratif
Saya menerima segala
masukan baik berupa
kritik dan saran dari
semua pihak untuk
perubahan yang lebih
baik.

46
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
b. Mengumpulkan b. Dokumen evaluasi Akuntabel
semua hasil renja triwulan dari Dalam menerima
evaluasi renja OPD sample setelah dokumen evaluasi renja
triwulan setelah sosialisasi dan triwulan pasca
sosialisasi dan coaching sosialisasi dan coaching
coaching Saya lakukan dengan
cermat, hati-hati, teliti
dan penuh tanggung
jawab.

Adaptif
Dalam proses
pengumpula dokumen
sayamenggunakan
media Google Drive
untuk menjaga
keamanan data dari
kehilangan atau
kerusakan.

6. Penyusunan dan Laporan Aktualisasi dan Manajemen ASN: Inventarisasi yang Inventarisasi
Inventarisasi dokumen Kumpulan data Dalam melakukan dilakukan mendukung Visi dilakukan dengan
aktualisasi. perkegiatan dalam kegiatan inventarisasi Baperltbangda Kabupaten menggunakan
proses aktualisasi. Saya memastikan bahwa Brebes yaitu Google Drive
semua data yang “Terwujudnya sehingga tidak
didapatkan disemua Perencanaan memerlukan biaya,
kegiatan terkumpul dan Pembangunan yang hal ini sesuai dengan
tertata dengan rapi Berkualitas, Informatif nilai Budaya Hemat.
sebagai wujud kinerja Dan Akomodatif”.
yang profesional. selain itu juga mendukung
47
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Misi “Pengelolaan
SMART ASN: urusan ketatausahaan
Inventarisasi dilakkan Badan Perencanaan
dengan menggunakan Pembangunan,
Google Drive agar data Penelitian dan
tersimpan dengan aman Pengembangan
tanpa adanya resiko Daerah”.
rusak terkena virus
(Digital Skill)

a. Melakukan a. Data Perkegiatan Akuntabel


inventarisasi semua Pada saat pengumpulan
hasil kegiatan yang data semua hasil
telah dilakukan kegiatan dalam proses
dengan aktualisasi saya
menggunakan melakukan dengan
Google Drive penuh tanggung jawab,
cermat, teliti dan hati-hati
agar tidak ada dokumen
yang hilang.

Adaptif
Proses pengumpulan
dengan menggunakan
Google Drive.

b. Menyusun laporan b. Laporan Aktualisasi Beroerientasi


aktualisasi Pelayanan
Saya terus berusaha
melakukan perbaikan
48
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
dengan berkonsultasi
kepada mentor dan
coach untuk hasil yang
terbaik.

Akuntabel
Dalam penyusunan
laporan aktualisasi, Saya
lakukan dengan penuh
tanggung jawab, jujur
dan teliti.

Kompeten
Saya membuat laporan
aktualisasi dengan hasil
yang terbaik

Harmonis
Proses penyusunan
dilakukan dengan
membangun suasana
yang menyenangkan
agar lingkungan tetap
kondusif.

Loyal
Laporan aktualisasi
dibuat dengan tetap
menjaga nama baik
sesama ASN, atasan,
49
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
instansi dan pemerintah
yang sah.

Adaptif
Dalam proses
penyusunan
menggunakan media
digital untuk
memudahkan pekerjaan.

Kolaboratif
Menerima semua
masukan dari segala
pihak demi hasil terbaik.

50
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)
Tabel 3.6.
Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS BerAKHLAK

Kegiatan Jumlah
Aktualisasi
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6
per MP
1. Berorientasi
3 2 1 2 1 1 10
Pelayanan
2. Akuntabel 3 - - - 1 2 6
3. Kompeten 2 1 1 2 - 1 7
4. Harmonis 1 - - 1 - 1 3
5. Loyal 1 1 1 - - 1 4
6. Adaptif 2 - 1 - 1 2 6
7. Kolaboratif 2 2 1 1 1 1 8
Jumlah MP yang
Diaktualisasikan 14 6 5 6 4 9 44
per Kegiatan

60
BAB IV

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 5.1.
Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
AGUSTUS SEPTEMBER
No Kegiatan II III IV I II III
Mengumpulkan dan
Mengindentifikasi dokumen
1. evaluasi renja seluruh OPD dan
Kecamatan di Kabupaten Brebes
triwulan I dan II tahun 2022
Menyusun Buku Saku Evaluasi
2.
Renja dalam bentuk e-book yang
berisi panduan pengisian evaluasi
renja triwulan perangkat daerah
Membuat Videografis sebagai
3.
penjelasan Buku Saku Evaluasi
agar lebih mudah dipahami oleh
evaluator setiap OPD
Sosialisasi dan coaching Buku
4.
Saku Evaluasi dan Media
Videografis ke OPD sample yang
terkategori “kurang”
Desk evaluasi pasca sosialisasi
5. dan coaching Buku Saku Evaluasi
dan Media Videografis
Penyusunan dan Inventarisasi
6.
Dokumen aktualisasi.

61
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari tiga isu yang ada di Bidang Perencanaan dan Pengenalian Evaluasi,

Baperlitbangda Kabupaten Brebes didapat satu isu yang merupakan core isu

dengan menggunakan metode APKL yaitu kurang oprimalnya pengisian

evaluasi renja triwulan perangkat daerah. Dari 56 OPD dan Kecamatan, hanya

ada 71% yang memiliki pemahaman yang baik terhadap indikator yang diminta,

sedangkan 18% bernilai sedang dan 11% lainnya bernilai kurang. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu rendahnya kompetensi

evalator pada perangkat daerah. Mengingat pentingnya hasil evaluasi terhadap

penyusunan dokumen perencanaan yang akan datang, penulis mengusulkan

gagasan kreatif yaitu dengan emmbuat Buku Saku Evaluasi dan Media

Videografis untuk mengoptimalkan pengisian evaluasi renja triwulan perangkat

daerah agar sesuai dengan indikator.

B. Saran

Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disusun, penulis

mengharapkan agar semua pihak dapat terlibat dalam proses aktualisasi

gagasan kreatif yang telah ditulis agar tujuan dapat tercapai yaitu

mengoptimalkan pengisian evaluasi renja triwulan perangkat daerah untuk

mendukung perencanaan yang terintegrasi.

62
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, H & Murniati W. 2022. Penggunaan Metode Prototype dalam


Pengembangan Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Terhadap Renja
SKPD Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Media Informatika
Budidarma Vo. 6 No.1, 171-179.
Hariyadi, Ade Reza. 2021. Dinamika Kebijakan Perencanaan Pembangunana
Nasional Indonesia. Jurnal Desentralisasi dan Kebijakan Publik Vol.
02 No. 02
Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
Kabupaten Brebes. 2016. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 5 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes. 2016. Peraturan Bupati Brebes Nomor 102 Tahun 2016
Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural
Perangkat Daerah Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes. 2015. Peraturan Bupati Brebes Nomor 064 Tahun 2015
tentang Budaya Kerja Pemerintah Kabupaten Brebes
Kementerian Dalam Negeri. 2017. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2020.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Jabatan
Fungsional Perencana
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil

63

Anda mungkin juga menyukai