Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Komitmen loyalitas staf sebagai pelayan public dalam konteks NKRI”

Di susun oleh :

Kelompok XIII
1. Ns. MARSELLA SETIAWATI KOBANDAHA, S.Kep
2. HANIF WICAKSANA SARAGIH, S.T
3. HIZKIA IMANUEL WUNGOW, SH

PELATIHAN DASAR CPNS FORMASI 2021


TAHUN ANGGARAN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan anugerah
sehingga kami dapat menyusun makalah tentang “Komitmen Loyalitas Staf Sebagai Pelayan
Publik Dalam Konteks NKRI”. Makalah ini dibuat dengan tujuan membantu melengkapi bahan
materi “Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kota Kotamobagu Formasi Tahun 2021”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
sehingga terwujudnya makalah ini. Oleh karena itu, melalui makalah ini kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Marhaen Royke Tumiwa, M.Pd selaku Kepala Badan BPSDMD Provinsi
Sulawesi Utara.
2. Bapak Joachim J. Elias, S.Pd, MAP selaku Widyaiswara BPSDMD Provinsi Sulawesi
Utara.
3. Bapak Gerald A.M. Rawis, MM selaku Widyaiswara BPSDMD Provinsi Sulawesi
Utara.
4. Ibu Nansi Mokoagow, SE, M.Sc selaku Widyaiswara BPSDMD Provinsi Sulawesi
Utara.
5. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Kota Kotamobagu Tahun 2023 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang senantiasa mendukung kami.
Kritik serta Saran akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah ini.
Disamping hal tersebut dengan makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami baik
secara teoritis maupun aplikatif tentang “Komitmen Loyalitas Staf Sebagai Pelayan Publik
Dalam Konteks NKRI” yang sangat dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan di instansi kerja.

Kotamobagu, 28 Maret 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Batasan Masalah 3
BAB II Teori dan Pembahasan 4
A. Pengertian Komitmen Loyalitas 4
B. Loyalitas berdasarkan peraturan perundang-undangan 5
C. Komitmen Loyalitas Sebagai Pelayan Publik Dalam Konteks NKRI Ditinjau
Dalam Core Value ASN BerAKHLAK 6

BAB III Penutup 9


A. Kesimpulan 9
B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri sipil adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, dalam pelaksanaannya
Pegawai Negeri Sipil memegang peran yang sentral dalam menjalankan roda
pemerintahan agar tercapai hasil pelayanan masyarakat yang maksimal. Ditinjau dari segi
loyalitas, Pegawai Negeri Sipil harus memiliki loyalitas kepada atasan dengan
menjalankan setiap tugas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
memiliki rasa tanggung jawab kepada instansi. Dewasa ini masih banyak Pegawai Negeri
Sipil yang belum mengerti makna melayani masyarakat tidak berjalan sebagaimana
mestinya. Sikap loyalitas menjadi tantangan dalam upaya mencapai visi dan misi
pemerintah secara umum dan pemerintah daerah secara khusus yang tujuannya untuk
melayani masyarakat dimulai dari kurangnya perasaan setia yang diwujudkan dalam
bentuk ketidak taatan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan
dilanjutkan dengan sikap acuh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, serta
kurangnya loyalitas kepada atasan dengan tidak melaksanakan tugas yang diberikan
membuat kinerja pemerintahan terhambat. Rendahnya sikap loyalitas seorang Pegawai
Negeri Sipil akan berdampak pada pelayanan masyarakat yang tidak optimal.
Dalam rangka  penguatan  budaya  kerja  sebagai  salah  satu  strategi  transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government) serta
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik
dan kode perilaku Undang-undang  Nomor 5 tahun  2014  tentang  Aparatur Sipil Negara 
diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN. Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 
Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan core  values  (nilai-nilai dasar)
ASN BerAKHLAK dan employer branding  ASN  "Bangga  Melayani Bangsa".
Loyalitas terbentuk karena adanya suatu nilai di dalam diri seseorang yang
mengikat untuk tetap berada di tempat yang sama, nilai yang dipahami dan diterapkan di

1
dalam kehidupannya, hingga berapa lama pun seseorang itu bekerja, dan hanya menerima
gaji serta tunjangan tanpa mengharap imbalan yang lebih sudah mampu mengikat dirinya
untuk tetap berada di tempat yang sama, tempat yang memberikan rasa percaya, nyaman,
dan bertumbuh.
Sebagai pelayan publik Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini menjadi isu strategis
khususnya dalam lingkup pelayan publik.Tidak dapat dikesampingkan bahwa masyarakat
saat ini memiliki perspektif yang buruk kepada ASN. Citra buruk tersebut terkait
pelanggaran etika, kinerja serta ASN dinilai belum memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat. Permasalahan terkait kinerja ANS secara langsung maupun
tidak langsung memunculkan distrustdari masyarakat dan berdampak pada biaya
pelayanan yang lebih tinggi yang cukup mengkhawatirkan baikdalam kehidupan sosial
dan ekonomi (Satori & Suryana, 2013).Oleh karenanya, untuk mengatasi permasalahan
tersebut sangat di butuhkan perbaikan yang menyeluruh dari segala aspek terutama
peningkatan pelayanan bagi masyarakat.
Seorang Pegawai Negeri Sipil mengangkat sumpah/ janji berdasarkan keyakinan
agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hal ini menandakan bahwa
pernyataan kesanggupan dalam sumpah/janji yang diucapkan juga ditujukan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Berpegang teguh pada nilai-nilai Ketuhanan dapat memperkuat
pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki
kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri sebagai ASN yang loyal kepada
bangsa dan negara. Pelayanan publik hendaknya memahami kebutuhan rakyat.
Perwujudan negara kesejahteraan sangat ditentukan oleh integritas dan mutu
penyelenggara negara, disertai dukungan rasa tanggung jawab dan rasa kemanusiaan
yang terpancar dari setiap ASN yang memiliki loyalitas tinggi, serta rasa Bangga dalam
diri setiap ASN untuk Melayani masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana membangun komitmen loyalitas staf sebagai pelayan publik dalam
konteks NKRI ditinjau dalam core value ASN BerAKHLAK?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana membangun komitmen loyalitas staf sebagai
pelayan publik dalam konteks NKRI ditinjau dalam core value ASN BerAKHLAK.

2
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan makalah dengan tema loyalitas seorang ASN
dalam membangun komitmen loyalitas staf sebagai seorang pelayan publik dalam
konteks NKRI ditinjau dalam core values ASN BerAKHLAK dapat dijelaskan sebagai
berikut. Penulisan makalah ini akan difokuskan pada konsep loyalitas dan komitmen
loyalitas ASN sebagai pelayan publik, serta bagaimana core values ASN BerAKHLAK
dapat membentuk dan mempertahankan loyalitas dan komitmen ASN dalam
melaksanakan tugasnya. Selain itu, makalah ini akan membahas tantangan dan hambatan
yang dihadapi oleh ASN dalam membangun loyalitas dan komitmen loyalitas, serta
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut. Dalam makalah
ini juga akan dijelaskan mengenai contoh konkrit ASN yang berhasil membangun
komitmen loyalitas sebagai pelayan publik, dengan mengacu pada prinsip-prinsip core
values ASN BerAKHLAK. Terakhir, makalah ini akan memberikan rekomendasi dan
saran bagi ASN dalam membangun dan mempertahankan komitmen loyalitas sebagai
pelayan publik, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam
memperkuat loyalitas dan komitmen ASN dalam menjalankan tugasnya.

3
BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Komitmen Loyalitas

B. Loyalitas memiliki kata


dasar loyal yang berasal dari
bahasa Perancis Kuno
C. loial. Menurut Oxford
Dictionary, pengertian
loyalitas adalah the quality
of being
D. loyal dimana loyal
didefinisikan sebagai giving
or showing firm and contast
support
E. or allegiance to a
person or institution. Jika
4
diartikan secara bebas,
pengertian
F. loyalitas menurut Oxford
Dictionary adalah mutu dari
sikap setia (loyal), sedangkan
G. loyal didefinisikan
sebagai tindakan memberi
atau menunjukan
dukungan dan
H. kepatuhan yang teguh
dan konstan kepada
seorang atau institusi.
Sementara itu,
I. Kamus Besar Bahasa
Indonesia menerangkan
5
pengertian loyalitas sebagai
kepatuhan
J. atau kesetiaan. Jusuf
(2010) berpendapat bahwa
loyalitas merupakan suatu
sikap yang
K. timbul sebagai akibat
keinginan untuk setia dan
berbakti baik itu pada
pekerjaannya,
L. kelompok, atasan, maupun
pada tempat kerjanya yang
menyebabkan seseorang rela
M. berkorban demi
memuaskan pihak lain atau
6
masyarakat. Disimpulkan
loyalitas adalah
N. kesediaan untuk
menjalankan tugas
perusahaan/instansi secara
penuh kesadaran dan
O. tanggung jawab sehingga
tujuan perusahaan/instansi
berhasil maksimal
Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati, bertekad
berjerih payah, berkorban, dan bertanggung jawab demi mencapai tujuan dirinya dan
tujuan organisasi atau perusahaan yang telah disepakati atau ditentukan sebelumnya.
Komitmen memiliki peranan penting terutama pada kinerja seseorang ketika bekerja, hal
ini disebabkan oleh adanya komitmen yang menjadi acuan serta dorongan yang membuat
mereka lebih bertanggung jawab terhadap kewajibannya.
Loyalitas memiliki kata dasar loyal yang berasal dari bahasa Perancis Kuno loial.
Menurut Oxford Dictionary, pengertian loyalitas adalah the quality of being loyal dimana
loyal didefinisikan sebagai giving or showing firm and contast support or allegiance to a
person or institution. Jika diartikan secara bebas, pengertian loyalitas menurut Oxford
Dictionary adalah mutu dari sikap setia (loyal), sedangkan loyal didefinisikan sebagai
tindakan memberi atau menunjukan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan
kepada seorang atau institusi. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia

7
menerangkan pengertian loyalitas sebagai kepatuhan atau kesetiaan. Jusuf (2010)
berpendapat bahwa loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan
untuk setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan, maupun pada
tempat kerjanya yang menyebabkan seseorang rela berkorban demi memuaskan pihak
lain atau masyarakat. Disimpulkan loyalitas adalah kesediaan untuk menjalankan tugas
perusahaan/instansi secara penuh kesadaran dan tanggung jawab sehingga tujuan
perusahaan/instansi berhasil maksimal.
Loyalitas adalah komponen penting dari dalam organisasi, kelompok, atau hubungan
antar individu. Inti dari loyalitas adalah kesetiaan dan dedikasi. Loyalitas adalah konsep
yang berkaitan dengan komitmen dan dedikasi kepada orang lain. Wujud dari loyalitas
adalah rasa hormat dan kepercayaan. Loyalitas adalah nilai berharga dalam kehidupan.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling
tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
B. Loyalitas Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan
Setiap negara mempunyai mempunyai sistem yang menjadi dasar pemerintahan,
secara luas terdapat tiga sistem peemerintahan yang banyak dianut oleh negara-negara
didunia yakni presidensial, parlementer, dan sistem campuran, begitu juga dengan
Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 dijelaskan mengenai sistem pemerintahan
Indonesia yang diatur dalam Pasal 1 ayat (1) “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan,
yang berbentuk Republik” dan dalam Pasal 4 ayat (1) “Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar” berdasarkan
ketentuan tersebut Indonesia menganut sistem presidensial yang berarti sistem
pemerintahan yang dipimpin oleh presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.

Presiden berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan selaku pemegang


kekuasaan tertinggi Aparatur Sipil Negara mendelegasikan kewenangannya kepada Wali
Kota selaku Pejabat Pembina Kepegawaian dalam menjalankan kebijakan publik
penyelenggaraan otonomi daerah menurut asas desentralisasi atau penyerahan wewenang
dari pusat kedaerah.

8
Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara untuk bekerja pada instansi
pemerintah secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) huruf e Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, untuk menjaga martabat, kehormatan, dan loyalitas
Aparatur Sipil Negara “melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan”.

Loyalitas berasal dari kata loyal yang berarti setia. Loyalitas pada
dasarnya merupakan kesetiaan, pengabdian dan kepercayaan yang
diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang di
dalamnya terdapat rasa cinta dan tanggung jawab untuk berusaha
memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik. Loyalitas Pegawai Negeri Sipil
merupakan bentuk pengamalan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang harus
dilaksanakan dalam menjalankan fungsi dan tugas di instansi sebagai abdi negara atau
pelayanan negara. Memiliki loyalitas kepada instansi seorang Pegawai Negeri Sipil akan
bekerja secara maksimal melaksanakan visi dan misi untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan
Employer Branding Aparatur Sipil Negara, Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara disesuaikan dengan kode etik:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan serta pemerntahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi, dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan rahasia negara.

C. Komitmen Loyalitas Sebagai Pelayan Publik Dalam Konteks NKRI Ditinjau Dalam
Core Value ASN BerAKHLAK
Sebagai seorang ASN tentu akan terlibat dengan pelayanan publik, baik langsung
maupun tidak langsung, dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan demikian

9
tindakan dan perilaku sebagai ASN yang baik akan sangat mempengaruhi upaya
perbaikan kualitas pelayanan publik. Kesadaran seluruh anggota ASN untuk memberikan
kontribusi terhadap upaya perbaikan kualitas pelayanan publik di Indonesia akan
memiliki implikasi strategis jangka panjang yang penting bagi upaya untuk mengubah
kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik. Dalam rangka mencapai tujuan
nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang memiliki
pola pikir sebagai pelayanan publik profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan nasional seperti tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Tugas pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan Pegawai ASN. Adapun tugas
pemerintahan dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan fungsi umum pemerintahan
yang meliputi pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian, dan ketatalaksanaan.
Sedangkan dalam rangka pelaksanaan tugas pembangunan tertentu dilakukan melalui
pembangunan bangsa (cultural and political development) serta melalui pembangunan
ekonomi dan sosial (economic and social development) yang diarahkan meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran seluruh masyarakat.
ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sebagai ASN tentu akan terlibat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik. Kesadaran seluruh anggota ASN untuk memperbaiki kualitas
pelayanan publik di Indonesia berimplikasi pada perbaikan birokrasi.

10
Komitmen BerAKHLAK  bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) itu sendiri
merupakan panduan perilaku bagi ASN yang harus dikerjakan dengan penuh tanggung
jawab, 7 (tujuh) komponen diterjemahkan sebagai berikut :
1. Berorientasi Pelayanan adalah ASN memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat, ramah,cekatan dan solutif dan dapat diandalkan, kemudian melakukan
perbaikan tanpa henti contohnya mengucapkan salam, menyapa dengan kata-kata
sopan dan lain-lain.
2. Akuntabel yaitu melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,cermat,serta
disiplin dan berintegritas tinggi, lalu menggunakan lalu menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten Yaitu Perilaku meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik;
4. Harmonis Perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka
menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif;
5. Loyal Perilaku memegang teguh idelogo Pancalisa dan Undang-undang Dasar 1945,
setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah, menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan,instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara;
6. Adaptif Perilaku cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan,terus berinovasi
dan mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif;
7. Kolaboratif Perilaku memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.  
Core Values and Employer Branding  Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan
menegaskan kembali apa itu nilai inti setiap Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu di
manapun ASN bertugas sebagai pegawai pemerintah pusat maupun daerah harus menjadi
pelayan masyarakat dan memegang teguh komitmen BerAKHLAK sebagi nilai
terciptanya birokrasi yang semakin dinamis untuk mendukung pembangunan Indonesia.
Penetapan core values ASN BerAKHLAK dilakukan sebagai akselerasi transformasi
ASN. Dalam hal ini nilai komitmen ASN BerAKHLAK bukan hanya sekedar jargon dan

11
tidak memiliki esensi apa-apa,  hadirnya nilai dasar BerAKHLAK bagi ASN,haruslah
menjadi budaya kerja baru yang dibangun dan diperkuat di seluruh lingkungan ASN di
Indonesia. JIka ASN BerAKHLAK maka Masyarakatnya pun pasti Bermartabat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komitmen sangatlah penting dalam suatu organisasi demi menunjang tercapainya
tujuan dari organisasi tersebut. Gambaran atau wujud dari komitmen sering diidentikkan
dengan ikrar atau ikatan atas suatu tindakan yang tertentu. Komitmen memiliki berbagai
macam bentuk yang pertama adalah komitmen pada tugas, yang kedua komitmen pada
karir, yang ketiga komitmen pada organisasi. Pegawai yang loyal tidak hanya bekerja
keras untuk mendapatkan gaji mereka, tetapi mereka juga berkomitmen untuk kesuksesan
tempat mereka bekerja.
B. Saran
Kita harus giat membangun komitmen kita sebagai Aparatur Sipil Negara yang
bersikap loyal serta di imbangi dengan core values ASN BerAKHLAK untuk mencapai
suatu tujuan bersama dalam pembangunan bangsa dan negara. Seorang ASN juga perlu
memahami dan menginternalisasi nilai integritas, profesionalisme, dan pelayanan yang

12
berkualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan selalu mempraktikkan nilai-nilai tersebut
dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil, serta menghindari praktik-praktik
yang merugikan kepentingan negara dan masyarakat. Selain itu, seorang ASN juga perlu
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam melaksanakan
tugasnya secara efektif dan efisien. ASN juga harus dapat beradaptasi dengan perubahan
dan memperkuat kemampuan manajerial serta komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Selanjutnya, ASN perlu menghindari praktik-praktik korupsi dan nepotisme, serta
menghindari konflik kepentingan yang dapat mengganggu kinerja dan profesionalisme.
Terakhir, seorang ASN harus memiliki sikap yang positif dan responsif terhadap masalah
yang dihadapi masyarakat, serta berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik
dan berkualitas demi kepentingan negara dan masyarakat. Dengan mengimplementasikan
saran-saran tersebut, seorang ASN dapat membangun komitmen loyalitas sebagai pelayan
publik yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Soekinjo. DR.2018. Notoatmodjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta,


Jakarta p.25,
2. http://indrautamatj.blogspot.com/2015/01/makalah-komitmen-organisasi.html, 28 Maret
2023.
3. Dwiyanto, Agus (2010). Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif.
Yogyakarta: Gamapress.

13

Anda mungkin juga menyukai