Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4

Angkatan 4
Ketua : Aang Hermawan, S.Pd
Anggota : Erni Nurwanti, SPd
GinaWindari, S.KM

ANALISIS KASUS
Oknum PNS Disdik Medan menjadi Joki Tes SKB CPNS

A. Deskripsi Kasus 1
EW (inisial nama) merupakan oknum PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
Medan, menjadi joki saat pelaksanaan tes SKB CPNS bagi VS (inisial nama) yang
mendaftar di formasi guru. Oknum PNS tersebut tiba bersamaan dengan peserta di
Kantor Regional VI BKN Medan Sunggal dengan menggunakan seragam pakaian hitam
putih selayaknya peserta ujian.
Panitia menemukan gelagat yang mencurigakan. Oknum PNS tersebut hadir pada
menit-menit terakhir dan langsung menuju ruang ujian tanpa terlebih dahulu melakukan
registrasi pin. Sementara oknum PNS tersebut mengerjakan soal-soal ujian, peserta asli
menunggu di mobil. Awalnya kedua pelaku tidak mengakui perbuatannya, akan tetapi
setelah diintrogasi pihak kepolisian, kedua pelaku mengakuinya. Hasil ujian akan
dijadikan penyusunan berita acara kejadian.
Oknum PNS tersebut akan diproses status ke-PNS-annya oleh Kanreg VI BKN terkait
perilaku tidak bertanggung jawab dan tidak berintegritas, selanjutnya dibawa ke kantor
kepolisian Kabupaten Asahan Medan untuk ditindaklanjuti secara hukum. PNS tersebut
telah melukai upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar seleksi ini berjalan
dengan transparan, objektif dan juga jujur, namun dengan adanya kejadian ini citra
panitia menjadi tercoreng karena tingkahnya.

B. Analisis dan Evaluasi Kasus 1


1. Penerapan etika dan kode perilaku
Berdasarkan hasil analisis kasus tersebut telah menyalahi kode etik ASN yaitu
tidak menjalankan nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar yang dilanggar oknum PNS
tersebut yakni akuntabilitas dan nilai-nilai anti korupsi. Oknum PNS tersebut tidak
memiliki integritas terhadap profesi dan lembaga tempat bekerja. Selain melanggar UU
ASN, tindakan oknum PNS tersebut telah menyalahi kewenangan, status, tugas, dan
jabatan untuk kepentingan pribadi.
Evaluasi dari kasus tersebut harus diadakannya pengawasan disiplin kerja ASN,
meningkatkan komitmen dan integritas ASN terhadap profesi dan institusi tempat
bekerja, serta penanaman dan penguatan nilai-nilai dasar ANEKA kepada oknum PNS
yang bersangkutan. Penerpakan etika dan kode prilaku harus diterapkan di semua
kalangan ASN dan harus ada lembaga yang mengawasi secara intens dan terstruktur.
2. Pelaksanaan sistem merit
Sistem merit sudah di desain dengan baik dengan prinsip keterbukaan namun
saat pelaksanaannya masih ada kekurangan, yang disebabkan oleh keteledoran panitia
saat proses pengecekan registrasi peserta SKB. Ketika oknum tersebut tidak terciduk
oleh panitia maka pelaksanaan rekruitmen CPNS akan ternoda dengan adanya seseorang
yang lulus namun dengan bantuan orang lain. Dengan adanya joki ini maka sudah
menyalahi sistem merit atau kebijakan dalam penyelenggaraan yaitu jujur, akuntabel
dan juga adil.
Evaluasinya yakni dengan pengawasan ketat panitia saat pelaksanaan dimulai
dari proses registrasi, teknis memasuki ruang ujian dengan memanfaatkan teknologi
seperti menggunakan finger print dan deteksi wajah. Pengecekan secara berkala peserta
tes, karena dengan adanya pandemi covid 19 peserta tidakterlihat secara utuh karena
menggunakan masker, maka di perlukan pengecekan yang lebih teliti dan intens namun
tetap mematuhi protokol kesehatan. Sitem merit sudah baik namun yang harus di
tingkatkan lagi adalah dalam proses pelaksanaannya di lapangan.
3. Proses pengelolaan ASN
Pelanggaran dilakukan saat pengadaan PNS pada tahap seleksi yang dapat
merugikan dirinya dan peserta lain. Bagi peserta yang menggunakan joki tersebut akan
dikenakan sanksi blacklist seumur hidup yakni tidak diperbolehkan mengikuti seleksi
PNS, sementara bagi peserta lain dirugikan berupa menghilangkan kesempatan atau
mengambil kuota formasi yang dibutuhkan. Dengan menggunakan joki pada saat tes,
peserta asli telah menghilangkan kesempatanya untuk menjadi ASN karena dengan
menggunakan joki maka ia sudah tidak percaya lagi dengan kemampuan dirinya, selain
dirinya yang rugi kegiatan menggunakan joki ini merugikan banyak hal. Panitia di
rugikan karena dengan adanya joki yang lolos maka panitia harus terus berinovasi
mencari solusi terbaik agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Evaluasi : Komitmen peserta dari awal untuk berlaku jujur, harus meningkatkan
kepekaan terhadap peserta lain yakni impelemantasi sila kedua “Kemanusiaan yang adil
dan beradab”. Pengecekan berulang ulang dan berkala terhadap peserta tes agar lebih
terpantau dan terlihat mana peserta asli mana joki. Aluar pengelolaan dan pengadaan
ASN sudah lebih baik daripada sebelumnya, namun masih ada celah yang bisa di susupi,
maka alangkah lebih baik terus di evaluasi dan terus di perbaiki sehingga menjadi sistem
pengelolaan yang akuntabel dan kompeten.

Sumber :
1. https://www.inews.id/news/nasional/oknum-pns-disdik-kabupaten-asahan-medan-jadi-
joki-tes-skb-cpns.
2. https://kumparan.com/kumparannews/oknum-pns-di-sumut-kepergok-jadi-joki-tes-cpns-
untuk-saudara-sepupu-1uGIBK3Nm0M/full
3. https://www.tribunnews.com/regional/2020/09/25/polisi-masih-periksa-perempuan-
oknum-pns-yang-jadi-joki-seleksi-cpns-sepupunya
4. https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/26/133100065/kronologi-dan-ancaman-
sanksi-bagi-joki-pns-?page=all
Dua Perawat Menang Gugatan Hukum di PTUN Terkait Penerimaan CPNS.

A. Deskripsi Kasus 2
Andhika dan Jeffry merupakan perawat yang melamar di formasi CPNS Kabupaten
Jember. Kedua perawat ini menggugat Sekda Jember lantaran membatalkan kelulusan
mereka sehari sebelum pembagian SK CPNS. Sekda Jember berdalih, mereka tidak
memiliki gelar ijazah NERS. Padahal dalam pengumuman seleksi CPNS, tidak
disebutkan syarat NERS melainkan hanya disebutkan lulusan Keperawatan S1 atau D4.
Proses berlanjut ke PTUN Surabaya dengan hasil putusan Majelis Hakim Pengadilan
Tata Usaha Negara (PTUN) mewujudkan harapan dua perawat jember tersebut untuk
menjadi PNS dengan menyebut surat keputusan Pemkab Jember tidak sah secara hokum.

B. Analisis dan Evaluasi Penyelesaian Sengketa ASN


Analisis dari kasus ini adalah ketidakkonsistenan pembuatan aturan persyaratan dari
awal, dalam menentukan kriteria peserta CPNS oleh Panselda menyebabkan
permasalahan ini muncul. Adanya pembuatan kebijakan secara mendadak serta terkesan
adanya unsur kesengajaan dalam pembuatan kebijakan karena dilakukan sehari sebelum
pembagian SK CPNS. Ini menjadi salah satu contoh pemberian pelayanan buruk
terhadap para peserta.
Gagasan terhadap kasus ini adalah membuat aturan yang lebih detail dari awal
pembuatan yang disepakati oleh semua pihak agar tidak menimbulkan perbedaan
persepsi. Selain aturan yang lebih detail juga harus adanya penanalisisan yang lebih
tajam lagi terkait dengan persyaratan yang akan di ajukan jangan sampai adanya
perubahan syarat di tengah-tengah atau bahkan di akhir pengumuman karena dapat
berdampak merugikan pihak lain.

Sumber :
1. https://www.jpnn.com/news/dua-perawat-ini-menang-gugatan-hukum-di-ptun-terkait-
penerimaan-cpns
2. https://beritalima.com/dibatalkan-secara-sepihak-dua-cpns-asal-jember-gugat-
pemkab-jember-ke-ptun/
3. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4647963/plt-kadinkes-jember-belum-tahu-
gugatan-dua-perawat-soal-pembatalan-sk-cpns
ANALISIS KASUS
OKNUM PNS JADI JOKI SKB & GUGATAN CPNS KE PTUN
DESKRIPSI ISU
ETIKA DAN KODE PERILAKU, SISTEM MERIT DAN PENGELOLAAN ASN

OKNUM PNS JADI JOKI SKB GUGATAN CPNS KE PTUN


OKNUM PNS DISDIK (37) Asahan Medan menjadi Gugatan dua orang CPNS perawat di Jember kepada
joki tes SKB sepupunya (33). Kedua pelaku di panitia seleksi CPNS karena meraka dinyatakan
introgasi oleh pihak berwajib dan mengakuinya. tidak lulus sehari sebelum penerimaan SK CPNS,
Pelaku PNS akan kena sangki pelanggaran berat dengan alasan tidak memenuhi kriteria padahal di
bahkan bisa sampai di pecat, pelaku yang persyaratan awal tidak ada kriteria tersebut.
menggunakan jasa joki bisa kena blacklist untuk Akhirnya mereka menang gugatan di PTUN dan
mengikuti seleksi berikutnya. berakhir dengan mendapatkan SK.

TREY
research
2
Analisi dan Evaluasi Kasus
Penerapan Etika dan Kode Perilaku ASN

• Menyalahi kode etik


• Melanggar nilai dasar ANEKA

• Pengawasan
• Penananan nilai dasar ANEKA
TREY
research
3
Analisi dan Evaluasi Kasus
Pelaksanaan System Merit

• Tidak jujur
• Menodai dan merusak system Merit

• Pengawasan
• Peningkatan system
TREY
research
4
Analisi dan Evaluasi Kasus
Pengelolaan PNS dan PPPK

• Merugikan diri sendiri dan orang lain


• Peningkatan sytem registrasi

• Komitmen
• Evaluasi
TREY
research
5
Analisi dan Gagasan
Sengketa ASN

• Ketidak konsistenan aturan


• Kebijakan/keputusan mendadak

• Komitmen dengan aturan


• Analisis lebih mendalam
TREY
research
6
• https://www.inews.id/news/nasional/oknum-pns-disdik-
kabupaten-asahan-medan-jadi-joki-tes-skb-cpns.
• https://kumparan.com/kumparannews/oknum-pns-di-sumut-
kepergok-jadi-joki-tes-cpns-untuk-saudara-sepupu-
1uGIBK3Nm0M/full
• https://www.tribunnews.com/regional/2020/09/25/polisi-
masih-periksa-perempuan-oknum-pns-yang-jadi-joki-seleksi-
cpns-sepupunya
• https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/26/133100065/k
ronologi-dan-ancaman-sanksi-bagi-joki-pns-?page=all
• https://www.jpnn.com/news/dua-perawat-ini-menang-
gugatan-hukum-di-ptun-terkait-penerimaan-cpns
• https://beritalima.com/dibatalkan-secara-sepihak-dua-cpns-
SUMBER
asal-jember-gugat-pemkab-jember-ke-ptun/
• https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4647963/plt-
kadinkes-jember-belum-tahu-gugatan-dua-perawat-soal- BERITA
pembatalan-sk-cpns

TREY
research
7
ThankYou
Kelompok I
Aang Hermawan
Erni Nurwanti
Gina Windari

TREY
research
8

Anda mungkin juga menyukai