Anda di halaman 1dari 154

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


PADA PENGADILAN AGAMA SUNGAI PENUH

OPTIMALISASI PEMAHAMAN MASYARAKAT


TERKAIT HAK-HAK PEREMPUAN DAN ANAK PASCA PERCERAIAN
MELALUI VIDEO, BROSUR DAN BANNER DI PENGADILAN AGAMA
SUNGAI PENUH

Oleh:

RADEN MUHAMMAD AZHARI JAMIL, S.H.


NIP: 199511092020121004

Peserta Latihan Dasar CPNS Golongan III


Angkatan 9 Kelompok 1

PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
BOGOR
2022
RESUME RANCANGAN AKTUALISASI

Judul : Optimalisasi Pemahaman Masyarakat Terkait Hak-Hak


Perempuan Dan Anak Pasca Perceraian Melalui Video,
Brosur Dan Banner Di Pengadilan Agama Sungai Penuh
Deskripsi : Petugas PTSP di Pengadilan memiliki peran yang sangat
strategis. PTSP menjadi garda terdepan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu harus
dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas.
Penyampaian informasi terkait hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian belum tersampaikan dengan maksimal di
PTSP Pengadilan Agama Sungai Penuh. Beberapa faktornya
yaitu karena belum adanya sarana dan prasarana seperti
flyer/brosur, banner dan video tentang informasi hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian. Penyampaian
informasi ini sangatlah penting karena tidak semua
masyarakat memahami dan mengetahui tentang hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian. Kedepannya
diharapkan penyampaian informasi tentang hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian sudah berjalan
dengan optimal dengan membuat flyer/brosur, banner
maupun video yang berisikan informasi tentang hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian. Diharapkan melalui
sarana yang dibuat nantinya bisa memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian.
Mentor : Nama : Asrori Amin, S.H.I., M.H.I
NIP : 197706272006041002

i
Jabatan : Ketua
Pangkat / Gol : Pembina (IV/a)
Unit Kerja : Pengadilan Agama Sungai Penuh
No. HP/Email : 085264629783
asroriamin@yahoo.com
Coach : Nama : Fauzan, S.H., S.E., M.H.
NIP : 197701242011011005
Jabatan : Widyaiswara
Pangkat / Gol : Penata Tingkat I (III/d)
Unit Kerja : Balitbang Diklat Kumdil MA RI
No. HP/Email : 081284440350
fauzanrasip@yahoo.com
Peserta : Nama : Raden Muhammad Azhari Jamil, S.H.
NIP : 199511092020121004
Jabatan : CPNS – Analis Perkara Peradilan
Pangkat / Gol : Penata Muda (III/a)
Unit Kerja : Pengadilan Agama Sungai Penuh
No. HP/Email : 082175856461
azharijamil12@gmail.com

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Nama : Raden Muhammad Azhari Jamil, S.H.


NIP : 199511092020121004
Unit Kerja : Kepaniteraan - PTSP
Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Sungai Penuh
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Pemahaman Masyarakat
Terkait Hak-Hak Perempuan Dan Anak
Pasca Perceraian Melalui Video, Brosur
Dan Banner Di Pengadilan Agama
Sungai Penuh

Telah Disetujui
Pada hari Jum’at tanggal 18 Maret 2022

Pembimbing, Mentor,

Fauzan, S.H., S.E., M.H. Asrori Amin, S.H.I., M.H.I


NIP. 197701242011011005 NIP. 197706272006041002

iii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Nama : Raden Muhammad Azhari Jamil, S.H.


NIP : 199511092020121004
Unit Kerja : Kepaniteraan – PTSP
Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Sungai Penuh
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Pemahaman Masyarakat
Terkait Hak-Hak Perempuan Dan Anak
Pasca Perceraian Melalui Video, Brosur
Dan Banner Di Pengadilan Agama Sungai
Penuh

Telah Disetujui,
Pada hari tanggal Maret 2022

Pembimbing, Penguji,

Fauzan, S.H., S.E., M.H. Dr. Nenny Yulianny, S.H., M.Kn


NIP. 197701242011011005 NIP. 197706272006041002

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya


penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Pemahaman Masyarakat Terkait Hak-Hak Perempuan Dan
Anak Pasca Perceraian Melalui Video, Brosur Dan Banner Di
Pengadilan Agama Sungai Penuh” dengan tepat waktu.
Rancangan aktualisasi ini disusun untuk menunjang implementasi
aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) golongan III Mahkamah Agung Republik
Indonesia tahun 2022 ini.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis menyadari akan
terdapat kekurangan yang tidak disengaja. Untuk itu, penulis memohon maaf
atas kekurangan tersebut dan tidak menutup diri terhadap segala kritik dan
saran agar dapat memperbaiki diri dan menjadi lebih baik kedepannya.
Dalam proses penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis banyak
mendapat saran, dukungan, bimbingan dan informasi yang membangun dan
menambah pengalaman yang tak ternilai dari berbagai pihak.
Dengan selesainya Rancangan Aktualisasi ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan saudara-saudara
penulis atas doa dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi ini serta para pihak yang telah membantu dalam
mensukseskan rancangan aktualisasi ini, yaitu kepada:

1. Bapak Dr. Zarof Ricar, S.H., S.Sos., M.Hum. selaku Kepala Badan
Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung Republik Indonesia;
2. Bapak Edward Tumimbul Hamonangan Simarmata, S.H., LLM., MTL.
selaku Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan badan
Litbang Diklat Hukum dan Peradilan serta panitia penyelenggara

v
Pelatihan Dasar CPNS Mahkamah Agung RI Gelombang I Golongan III
Tahun 2022;
3. Bapak Asrori Amin, S.H.I., M.H.I. selaku Ketua Pengadilan Agama
Sungai Penuh dan sekaligus sebagai Mentor;
4. Bapak Fauzan, S.E., S.H., M.H., selaku Pembimbing atau Coach dengan
sabar memberikan pengarahan dan ilmunya kepada penulis;
5. Para Widyaiswara dan Fasilitator baik dari Lembaga Administrasi Negara
maupun Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan ilmu pengetahuan kepadapenulis;
6. Seluruh Panitia Penyelenggara Diklat Latsar Gelombang I Golongan III
Tahun 2022 atas segala fasilitas dan bimbingannya yang telah diberikan
selama pelaksanaan diklat berlangsung;
7. Seluruh rekan peserta Diklat Latsar Gelombang I Golongan III Tahun
2022, terutama Angkatan IX Kelompok 1 atas motivasi, dorongan dan
kerjasamanya selama Diklat Latsar;
8. Keluarga Besar Pengadilan Agama Sungai Penuh yang telah
mendukung dan mendoakan dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini.

Terima kasih atas segala bantuan, kerjasama, yang telah diberikan


dengan ikhlas hati kepada penulis selama menyelesaikan laporan
aktualisasi ini. Begitu banyak bantuan yang telah diberikan kepada penulis,
namun melalui doa dan harapan penulis, semoga jasa-jasa beliau yang
telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan pahala yang setimpal
dengannya dari Allah SWT, Aamiin.
Semoga dengan disusunnya rancangan aktualisasi ini, dapat
memberikan manfaat bagi pihak yang terkait dalam penyelesaian pekerjaan
di Pengadilan Agama Sungai Penuh serta dapat disempurnakan dengan
dikembangkan lebih lanjut untuk kedepannya.

vi
Sungai Penuh, 9 Maret 2022
Penulis,

Raden Muhammad Azhari Jamil, S.H.


NIP. 199511092020121004

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Isu Utama dengan Medote USG ............................. 31


Tabel 3.2 Alternatif Solusi ................................................................... 34
Tabel 3.3 Kriteria Penyelesaian Solusi Utama .................................... 36
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................... 38
Tabel 4.2 Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi ........................... 134

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi .............................................................. 17


Gambar 3.1 Belum adanya informasi terkait hak-hak perempuan dan
anak pasca perceraian di website Pengadilan Agama
Sungai Penuh ..................................................................... 23
Gambar 3.2 Belum adanya brosur, banner maupun video terkait isu
tersebut di PTSP Pengadilan Agama Sungai Penuh ........... 24
Gambar 3.3 Wawancara dengan masyarakat pencari keadilan ............... 24
Gambar 3.4 Buku register informasi Pengadilan Agama Sungai Penuh .. 26
Gambar 3.5 Kondisi gedung Pengadilan Agama Sungai Penuh untuk
akses penyandang disabilitas ............................................. 29
Gambar 3.6 Diagram tulang Ikan (Fish Bone).......................................... 34

ix
OUT LINE
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................iii


KATA PENGANTAR ...................................................................v
DAFTAR TABEL ..........................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................ix
DAFTAR ISI ................................................................................x
BAB I ...........................................................................................1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................1
B. Tujuan ..............................................................................8
C. Manfaat ............................................................................9
D. Ruang Lingkup .................................................................10

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI


A. Tusi, Visi, Misi dan nilai Organisasi ...................................11
B. Struktur Organisasi ..........................................................16
C. Gambaran Unit Kerja dan Tusi Peserta ............................17

BAB III ANALISA ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU


A. Identifikasi Isu .................................................................21
B. Isu Utama dan Gagasan Pemecah Isu ...........................30
C. Kegiatan-kegiatan kreatif Pemecah Isu ..........................37

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI


A. Kegiatan dan aktualisasi nilai dasar ................................38
B. Analisis Dampak .............................................................129
C. Time Schedule ................................................................133
PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................136

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................137


LAMPIRAN ..................................................................................138

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang


memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh raknyatnya.
Dalam arti lainnya negara adalah suatu daerah teritorial yang
rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang
berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-undangannya melalui penguasaan (control) monopolistis
terhadap kekuasaan yang sah.
Negara juga dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup
dan bekerja sama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Jika
dikerucutkan pemahaman terhadap negara bahwa tujuan akhir setiap
negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya (bonum
publicum, common good, common health).
Konsepsi negara hukum itu muncul dan berkembang dan
sejalan dengan perkembangan pemikiran umat manusia, yang
kemudian konsepsi negara hukum itu mengalami modifikasi dan
penyempurnaan sehingga unsur-unsurnya dapat dilihat sebagaimana
tersebut dibawah ini:

1. Sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan


rakyat.
2. Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
harus berdasarkan atas hukum atau peraturan perundang-
undangan.
3. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara).
4. Adanya pembagian kekuasaan dalam negara.
5. Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke
controle) yang bebas dan mandiri, dalam arti lembaga peradilan
tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada dibawah

Rancangan Aktualisasi hal 1


pengaruh eksekutif.
6. Adanya peran yang nyata dari anggota-anggota masyarakat atau
warga negara untuk turut serta mengawasi perbuatan dan
pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah.
7. Adanya sistem perekonomian yang dapat menjamin pembagian
yang merata sumberdaya yang diperlakukan bagi kemakmuran
warga negara.
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi yang dibagi lagi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja
pada Instansi Pemerintah, yang mana diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan sebagaimana tertuang pada Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 Tentang ASN. ASN mempunyai peran yang sangat
penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat
hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun1945.
Dalam Kedudukannya sebagai unsur aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yangdilaksanakan.
Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana,
dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan

Rancangan Aktualisasi hal 2


pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk dapat
menjalankan perannya dengan baik, Pegawai ASN memiliki fungsi
sebagai :
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan Publik; dan
3. Perakat dan Pemersatu Bangsa.
Sejalan dengan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik yang berintegritas, dan pemersatu bangsa dan Negara,
hendaknya prinsip-prinsip penting dalam kebijakan publik harus
dipahami oleh ASN agar mampu menjalankan tugasnya yang
berorientasi pada pelayanan kepentingan publik dan masyarakat yang
luas. Prinsip itu diantanya adalah costumer-driven government, yaitu
bahwa pegawai ASN harus menyadari dirinya sebagai bagian dari
birokrasi yang melayani kepentingan publik yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
Para pakar administrasi publik menjelaskan bahwa ada banyak
prinsip yang perlu dipenuhi agar pelayanan publik dapat
diselenggarakan dengan baik, sehingga seorang ASN dalam
memberikan pelayanan yang baik harus memahami terlebih dahulu
berbagai hal yang menjadi fundamen pelayanan publik. Adapun
beberapa prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif;
2. Transparan;
3. Responsif;
4. Tidak diskriminatif;
5. Mudah dan murah;
6. Efektif dan efisien;
7. Aksesibel;

Rancangan Aktualisasi hal 3


8. Akuntabel; dan
9. Berkeadilan.
Kesadaran seluruh anggota ASN untuk memberikan kontribusi
terhadap upaya perbaikan kualitas pelayanan publik di Indonesia
akan memiliki implikasi strategis jangka panjang yang penting bagi
upaya untuk mengubah kinerja birokrasi dalam memberikan
pelayanan publik.
Untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana tercantum
dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu, untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa,
diperlukan ASN yang memiliki pola pikir sebagai pelayan publik
profesional, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk itu ASN
diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas
pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Hal ini dilakukan
dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh ASN.
Mahkamah Agung adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman di Indonesia yang merupakan pengadilan negara tertinggi
dari semua lingkup peradilan, yang dalam melaksanakan tugasnya
terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh lain.
Dalam upaya mensukseskan program Reformasi Birokrasi,
Mahkamah Agung telah menetapkan arah kebijakannya sebagaimana
yang tertuang pada Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 dan
Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2020-2021,
dengan membentuk 8 area perubahan yang dibangun berlandaskan
birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif, efisien dan berorientasi
pada pelayanan publik yang berkualitas yang digambarkan sebagai
berikut:
1. Area I Manajemen Perubahan

Rancangan Aktualisasi hal 4


2. Area II Penataan Peraturan Perundang-undangan
3. Area III Penataan dan Penguatan Organisasi
4. Area IV Penataan Tatalaksana
5. Area V Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Aparatur
6. Area VI Penguatan Pengawasan
7. Area VII Penguatan Akuntabilitas Kinerja
8. Area VIII Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Pengadilan Agama Sungai Penuh Kelas II sebagai badan
peradilan agama di bawah Mahkamah Agung ikut serta dalam
mewujudkan rencana strategis yang telah ditetapkan Mahkamah
Agung sebagai lembaga induk dan juga ikut berpartisipasi aktif dalam
mensukseskan reformasi birokrasi. Pengadilan Agama Sungai Penuh
dalam upaya penerapan reformasi birokrasi terus melaksanakan
perubahan-perubahan dalam penataan tata laksana yang ada di
lingkungan Pengadilan Agama Sungai Penuh Kelas II. Penataan
tatalaksana mengarah kepada kemudahan dalam akses penggunaan.
Mahkamah Agung telah berupaya untuk mengaplikasikan teknologi
dalam pengelolaan informasi yang diperlukan baik internal maupun
eksternal organisasi seperti para pencari keadilan dan pengguna
pengadilan. Namun, internal organisasi Mahkamah Agung dan
badan- badan peradilan di bawahnya juga masih merasakan perlunya
kebijakan sistem pengelolaan teknologi informasi yang komprehensif
dan terintegrasi, untuk mempermudah dan mempercepat proses
pelaksanaan tugas dan fungsi di setiap unit kerja.
Pemanfaatan teknologi informasi sendiri merupakan salah satu
visi Indonesia yang ingin diwujudkan kedepannya. Penataan
tatalaksana berbasis teknologi informasi merupakan kebutuhan setiap
instansi penyelenggara pelayanan publik mengingat peran teknologi
informasi yang semakin penting sebagai upaya untuk meningkatkan

Rancangan Aktualisasi hal 5


kualitas pelayanan publik dan meningkatkan pelayanan terhadap
internal peradilan.
Dalam acara laporan tahunan Mahkamah Agung tahun 2021
yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia secara virtual pada
tanggal 22 Februari 2022, Presiden berpesan, “saya berharap kepada
Mahkamah Agung untuk tetap konsisten dalam memperkuat akses
keadilan bagi kelompok rentan, yaitu perempuan, anak, dan
penyandang disabilitas melalui penguatan peraturan layanan dan
akses disabilitas di setiap lini pengadilan”.
Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung
Republik Indonesia telah mengeluarkan keputusan Dirjen Badilag
Nomor 1959 tahun 2021 tentang pemberlakuan ringkasan kebijakan
(policy brief) jaminan perlindungan hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian. Selain itu, Dirjen Badilag telah membuat sebuah
aplikasi yang disebut dengan aplikasi gugatan mandiri. Aplikasi yang
bisa diakses langsung oleh masyarakat untuk membuat gugatan dan
permohonan. Tujuan utama aplikasi ini bukan sekedar untuk
mempermudah masyarakat dalam membuat gugatan, akan tetapi
melindungi hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian.
Pengadilan Agama Sungai Penuh sebagai peradilan agama
dibawah pengawasan Dirjen Badilag RI, harus melaksanakan
keputusan Dirjen Badilag, salah satu caranya dengan penyampaian
informasi terkait hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian.
Tentu saja PTSP menjadi garda terdepan dalam penyampaian
informasi. PTSP adalah pelayanan secara terintegrasi dalam satu
kesatuan proses dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap
penyelesaian produk pelayanan pengadilan melalui satu pintu.
Pada bagian meja informasi terdapat beberapa tugas pokok
dan fungsi yang harus dilaksanakan salah satunya adalah
memberikan informasi terkait hak-hak perempuan dan anak pasca
terjadinya perceraian. Pemberian informasi terkait hak-hak

Rancangan Aktualisasi hal 6


perempuan dan anak pasca perceraian sangatlah penting bagi
masyarakat karena tidak semua orang tau khususnya kaum
perempuan hak-hak apa saja yang bisa di dapatkan pasca
perceraian. Akan tetapi di Pengadilan Agama Sungai Penuh
pemberian informasi mengenai hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian belum terlaksana dengan optimal. Dalam ruang PTSP
belum ada informasi terkait hak-hak perempuan dan anak seperti
banner, brosur maupun video yang menjelaskan hak-hak perempuan
dan anak pasca perceraian. Maka dari itu diperlukan banner, brosur
maupun video yang menjelaskan hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian di ruang PTSP dan ruang Posbakum Pengadilan
Agama Sungai Penuh agar masyarakat mengetahui hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian.
Dalam proses mengikuti kegiatan Diklat Latsar tahun 20212,
penulis telah diberikan bekal untuk menjadi Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif yang sering disebut dengan Ber-AKHLAK
dan juga Struktur Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri
dari Agenda Sikap dan Perilaku Bela Negara, Agenda Smart ASN,
Agenda Manajemen ASN dan Agenda Habituasi. Nilai-nilai dasar dan
kurikulum pembentukan karakter tersebut dituntut agar dapat menjadi
pedoman dan prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesi sebagai ASN serta dalam proses. Menerapkan sikap disiplin,
tertib dan rapi dalam bekerja serta pemanfaatan teknologi informasi
merupakan bentuk dari penerapan nilai- nilai dasar Ber-AKHLAK yang
dapat pula menunjang visi Indonesia dalam mewujudkan sumber
daya yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat ide rancangan
aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemahaman Masyarakat
Terkait Hak-Hak Perempuan Dan Anak Pasca Perceraian Melalui

Rancangan Aktualisasi hal 7


Video, Brosur Dan Banner Di Pengadilan Agama Sungai Penuh”.
Rancangan aktualisasi ini dibuat untuk menuntaskan dan melengkapi
kegiatan habituasi yang merupakan syarat untuk diangkatnya menjadi
seorang PNS.

B. TUJUAN
Penulisan rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk
menyelesaikan persyaratan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan IX Tahun 2022 Mahkamah Agung RI. Penulis akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK, (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dalam kegiatan Habituasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Mahkamah Agung RI Tahun 2022 dalam bentuk
kegiatan kreatif, yaitu:

1. Membuat video informasi tentang hak-hak perempuan dan


anak pasca perceraian;
2. Membuat banner tentang hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian;
3. Membuat brosur tentang hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian;
4. Membuat antrian prioritas kepada kelompok rentan;

Adapun untuk tujuan yang berkaitan dengan rancangan


aktualisasi adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya pelayanan yang prima terhadap kelompok rentan


yaitu, perempuan, anak dan disabilitas.
2. Terwujudnya pemberian informasi dan pemahaman terkait hak-
hak perempuan dan anak melalui brosur, banner dan video
tentang hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian di
Pengadilan Agama Sungai Penuh.

Rancangan Aktualisasi hal 8


C. MANFAAT
Berdasarkan tujuan rancangan aktualisasi yang telah
dijelaskan diatas, maka manfaat yang ingin dicapai oleh Penulis
dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, meliputi:

1. Bagi Mahkamah Agung


Pelaksanaan aktualisasi ini dapat membantu dalam mencapai
program reformasi birokrasi nasional yang dituangkan dalam
rencana strategis Mahkamah Agung 2020-2024 dalam area
penataan tatalaksana yang berbasis teknologi informasi.
2. Bagi Organisasi
Secara Praktis mampu memberikan sumbangan pemikiran
terhadap Unit Kerja dalam meningkatkan pelayanan guna
terciptanya pelayanan publik yang maksimal kepada
masyarakat, Mempunyai PNS yang dapat bekerja secara
professional dan mempunyai PNS yang selalu menerapkan nilai-
nilai dasar profesi PNS dalam menjalankan tugasnya.
3. Bagi Masyarakat
Dengan adanya aktualisasi ini, mampu meningkatkan kepuasan
masyarakat selaku penerima layanan dan dapat memberikan
informasi yang diberikan sebagai bentuk dari pelayanan publik
yang prima.
4. Bagi Penulis
Dengan pembuatan rancangan aktualisasi ini, manfaat yang
penulis rasakan yaitu menjadikan pribadi yang lebih
bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diamanahkan serta
menjadikan pribadi yang lebih kritis dalam maksud untuk
memecahkan masalah yang terjadi disekitar tentunya dengan
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif (Ber-AKHLAK).

Rancangan Aktualisasi hal 9


D. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini meliputi:
1. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai
dengan rancangan aktualisasi meliputi:
a. Membuat video informasi tentang hak-hak perempuan dan
anak pasca perceraian;
b. Membuat banner tentang hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian;
c. Membuat brosur tentang hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian;
d. Membuat antrian prioritas kepada kelompok rentan;
2. Kegiatan perancangan aktualisasi dilakukan di Pengadilan
Agama Sungai Penuh Kelas II.
3. Waktu yang diperlukan dalam aktualisasi kegiatan memerlukan
waktu selama 1 (satu) bulan, dilaksanakan pada tanggal 25
Maret 2022 – 29 April 2022.

Rancangan Aktualisasi hal 10


BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

A. Tusi, Visi, Misi dan Nilai Organisasi


1. Tugas dan Fungsi Pengadilan Agama Sungai Penuh
Pengadilan Agama Sungai Penuh merupakan Pengadilan
Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan perkara-perkara ditingkat pertama antara
orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan,
kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum
Islam, serta wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah, sebagaimana
diatur dalam Pasal 49 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, yang
telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 tahun 2006 dan
Undang-Undang No 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi
kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan
eksekusi;
b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding,
kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan
lainnya;
c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua
unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian
dan keuangan kecuali biaya perkara);
d. Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang
Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya,
apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan
Agama;

Rancangan Aktualisasi hal 11


e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan
pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-
orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan
hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan
Agama;
f. Waarmerking Akta Keahliwarisan di bawah tangan untuk
pengambilan deposito/ tabungan, pensiunan dan sebagainya;
g. Pelaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti
penyuluhan hukum, pelaksanaan hisab rukyat, pelayanan
riset/penelitian dan sebagainya.

2. Visi dan Misi Pengadilan Agama Sungai Penuh

 Visi :
Terwujudnya Pengadilan Agama Sungai Penuh yang bersih,
Berwibawa dan Profesional dalam menegakkan hukum dan
keadilan menuju Peradilan Agama Yang Agung.
 Misi
a. Meningkatkan profesional aparatur Pengadilan Agama.
b. Mewujudkan manajemen peradilan yang modern
transparan dan akuntabel.
c. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan dengan
azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan.
d. Meningkatkan pengawasan yang terencana dan efektif.

3. Nilai-Nilai Organisasi

Ada Pelaksanaan reformasi birokrasi dan pembangunan


Zona Integritas menuju WBK/WBBM yang telah dilaksanakan
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada dibawahnya
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan

Rancangan Aktualisasi hal 12


membentuk SDMaparatur peradilan yang professional.
Salah satu area perubahan yang bertujuan pada Reformasi
Birokrasi adalah terwujudnya pola pikir (Mind Set) dan Budaya Kerja
(Culture Set) dimana kedua hal tersebut selaras dengan tata nilai
Mahkamah Agung. Implementasi dari hal tersebut akan terlaksanan
jika muncul dari dalam internal individu-individu buka karena faktor
eksternal. Untuk membentuk birokrat dan birokrasi yang efektif,
efisien dan produktif serta professional maka penerapan nilai-nilai
organisasi yang diyakini kebenarannya harus menjadi dasar
pelaksanaan tusi sehari-hari di lingkungan Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang ada dibawahnya.
Oleh karena itu 8 nilai utama Mahkamah Agung harus
tertancap kuat dan diimplementasikan dalam pikiran, ucapan serta
tindakan setiap individu dalam kehidupan berorganisasi dengan
pola pikir yang melayani masyarakat, professional kinerja yang
tinggi dan berorientasi pada hasil. Adapun 8 Nilai Utama Mahkamah
Agung adalah:
1. Kemandirian
2. Integritas
3. Kejujuran
4. Akuntabilitas
5. Responsibilitas
6. Keterbukaan
7. Ketidakberpihakan
8. Perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perilaku seluruh
warga badan peradilan dalam upaya mencapai visinya.
Pelaksanaan dari nilai-nilai ini pada akhirnya akan membentuk
budaya badan peradilan. Berikut ini nilai organisasi pada
Pengadilan Agama Sungai Penuh yaitu:

Rancangan Aktualisasi hal 13


1. Kemandirian
Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1)
UUD 1945).
 Kemandirian Institusional Badan Peradilan adalah
lembaga mandiri dan harus bebas dari intervensi oleh
pihak lain di luar kekuasaan kehakiman (Pasal 3 ayat (2)
UndangUndang No.48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman).
 Kemandirian Fungsional adalah Setiap hakim wajib
menjaga kemandirian dalam menjalankan tugas dan
fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No.48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya,
seorang hakim dalam memutus perkara harus
didasarkan pada fakta dan dasar hukum yang
diketahuinya, serta bebas dari pengaruh, tekanan,
atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung,
dari manapun dan dengan alasan apapun juga.

2. Integritas
Integritas dan kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945;
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009
tentang kekuasaan kehakiman). Perilaku Hakim harus dapat
menjadi teladan bagi Masyarakatnya. Perilaku Hakim yang
Jujur dan Adil dalam menjalankan tugasnya, akan
menumbuhkan kepercayaan Masyarakat akan Kredibilitas
Putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan Kejujuran
harus menjiwai pelaksanaan Tugas Aparatur Peradilan.

3. Kejujuran
Kejujuran Atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang
sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai
dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu

Rancangan Aktualisasi hal 14


adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur
juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-
perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Sikap jujur
itu perlu di pelajari oleh setiap orang, karena kejujuran
mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan
abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati.
4. Akuntabilitas
Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No.
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Hakim
harus mampu melaksanakan tugasnya menjalankan
kekuasaan kehakiman dengan profesional dan penuh
Tanggung Jawab. Hal ini antara lain diwujudkan dengan
memperlakukan pihak-pihak yang berperkara secara
profesional, membuat putusan yang didasari dengan dasar
alasan yang memadai, serta usaha untuk selalu mengikuti
perkembangan masalah-masalah hukum aktual. Begitu pula
halnya dengan aparatur Peradilan, tugas-tugas yang diemban
juga harus dilaksanakan dengan penuh Tanggung Jawab
dan Profesional.

5. Responsibilitas
Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 Undang-
Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Badan Peradilan harus tanggap atas kebutuhan Pencari
Keadilan, serta berusaha mengatasi segala hambatan
dan rintangan untuk dapat mencapai Peradilan yang
sederhana, cepat, dan biaya ringan. Selain itu, Hakim
juga harus menggali, mengikuti, dan memahami nilai-
nilai Hukum dan Rasa Keadilan yang hidup dalam
Masyarakat.

Rancangan Aktualisasi hal 15


6. Keterbukaan
Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13
dan Pasal 52 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman). Salah satu upaya Badan
Peradilan untuk menjamin adanya perlakuan sama di hadapan
hukum, perlindungan hukum, serta kepastian hukum yang
adil, adalah dengan memberikan akses kepada Masyarakat
untuk memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan
dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan mengenai
Hukum yang berlaku dan penerapannya di Indonesia.

7. Ketidakberpihakan
Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman).
Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya
proses Peradilan yang Jujur dan Adil, serta dihasilkannya
suatu putusan yang mempertimbangkan pendapat/
Kepentingan para pihak terkait. Untuk itu, Aparatur Peradilam
harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihakpihak yang
berperkara.

8. Perlakuan yang sama di hadapan hukum


Perlakuan yang sama di hadapan Hukum (Pasal 28D ayat (1)
UUD 1945; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 UU No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Setiap Warga
Negara, khususnya Pencari Keadilan, berhak mendapat
perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapat
Pengakuan, Jaminan, Perlindungan, dan Kepastian Hukum
yang Adil serta perlakuan yang sama di hadapan Hukum

B. Sturktur Organisasi
Sebagai Penyelenggara Peradilan Tingkat Pertama,
Pengadilan Agama Sungai Penuhdipimpin oleh Ketua Pengadilan

Rancangan Aktualisasi hal 16


Agama Sungai Penuh dibantu oleh Wakil Ketua, Hakim Tingkat
Pertama, Panitera, Sekretaris, Panitera Muda, Kepala Sub Bagian dan
Pegawai serta Honorer Pengadilan Agama Sungai Penuh.
Adapun struktur organisasi Pengadilan Agama Sungai Penuh
adalahsebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

C. Gambaran Unit Kerja dan Tusi Peserta

1. Gambaran Unit kerja

Pengadilan Agama Sungai Penuh sebagai sebuah Lembaga


Peradilan Tingkat Pertama yang bernama Kerapatan Qadli.
Berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 23 tahun 1960, tgl 14
November 1960, berubah menjadi: MAHKAMAH SYAR’IYAH dan
kewenangan absolutnya pun terbatas pada penyelesaian perkara
perdata bidang perkawinan saja. Sejak tahun 1960 masuk ke
wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Barat dengan
wilayah hukum meliputi Kabupaten Kerinci dan Pesisir Selatan,

Rancangan Aktualisasi hal 17


hingga pada tahun 1973 Pengadilan Agama Sungai Penuh resmi
masuk ke wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Jambi.
Pengadilan Agama Sungai Penuh adalah Peradilan Tingkat
Pertama yang dalam kedudukannya sebagai penyelenggara
kekuasaan kehakiman sesuai dengan Pasal 24 ayat (2) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah
diamandemen bahwa “Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh
sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada
dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan
Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan
Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”,
yang dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenangnya di
bawah naungan dan bimbingan serta pengawasan Mahkamah
Agung RI dituntut untuk menunjukkan kemampuannya mewujudkan
organisasi lembaga yang professional, efektif, efesien, transparan,
dan akuntabel.
Sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan Hukum dan
Keadilan, Pengadilan Agama Sungai Penuh sebagai Pengadilan
Tingkat Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Agama Jambi menjadi
kawal depan (Voorj Post) Mahkamah Agung di wilayah kabupaten
Kerinci dan Kota Sungai Penuh, bertugas dan berwenang
memeriksa dan memutus perkara yang masuk di tingkat pertama.
Pengadilan Agama Sungai Penuh memiliki dua Wilayah Yurisdiksi
yaitu Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Kota Sungai
Penuh terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan dan Kabupaten Kerinci
terdiri dari 16 Kecamatan
Kantor yang pertama kali digunakan Pengadilan Agama
Sungai Penuh berkantor di sebuah bangunan kecil di depan
Puskesmas Sungai Penuh. Kemudian pindah kantor (kini) rumah
dinas Depag Kabupaten Kerinci di samping SMP-2 masih di jalan

Rancangan Aktualisasi hal 18


yang sama hingga pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1978
Pengadilan Agama Sungai Penuh telah memiliki kantor sendiri
yang disebut dengan balai sidang yang beralamat di Jl. Stadion
Pancasila, Tanah Kampung. Dan terhitung hari Senin tanggal 31
Maret 2008 M/23 Rabi’ul Awwal 1429 H menempati gedung kantor
yang lebih refresentatif di Kota Sungai Penuh. Saat ini Pengadilan
Agama Sungai Penuh Beralamat di Jl. Depati Parbo, Koto Lebu,
Kecamatan Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh Sungai Penuh,
Provinsi Jambi 37111, Website:www.pa-sungaipenuh.go.id, Email:
pengadilanagama_sungaipenuh@yahoo.com.
Pengadilan Agama Sungai Penuh diketuai oleh Bapak
Asrori Amin, S.H.I., M.H.I. dan wakil ketua yaitu Bapak Zulfahmi
Mulyo Santoso, S.E.I., M.H. yang membawahi 2 bagian, yaitu
bagian Kepaniteraan dan bagian Kesekretariatan. Pada setiap
Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang di pimpin
oleh seorang Panitera, Panitera tersebut membawahi Panitera
Muda, Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita Pengganti
Panitera Muda Hukum : 1
Panitera Muda Gugatan : 1
Panitera Muda Permohonan : 1
Panitera Pengganti : 2
Jurusita/ Jurusita Pengganti : 2
CPNS : 1
Staf Panitera Muda Hukum : 1

Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya


Kesekretariatan yang dipimpin oleh seorang Sekretaris,
Sekretaris tersebut membawahi beberapa Kepala Sub Bagian:

Kepala Sub Bagian Umum dan : 1


Keuangan
Kepala Sub Bagian PTIP : 1
Kepala Sub Bagian : 1

Rancangan Aktualisasi hal 19


Kepegawaian
Bendahara : 1
CPNS : 1
Staf Kasub Kepegawaian : 1

2. Tusi Peserta
Analis Perkara Peradilan mempunyai tugas melakukan
kegiatan analisis dan penelaahan perkara di pengadilan. Penulis
ditugaskan di kepaniteraan PA Sungai Penuh melalui Surat
Keputusan Ketua Pengadilan Agama Sungai Penuh Nomor: W5-
A6/305/Kp.04.6/1/2021. Adapun yang menjadi tugas penulis
adalah :
a. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat yang
membutuhkan informasi dan mecatat ke dalam register
informasi;
b. Mentaksir panjar biaya perkara;
c. Meregister perkara gugatan dan permohonan di aplikasi
SIPP;
d. Menginput berkas perkara gugatan dan permohonan di
aplikasi SIPP;
e. Membuat Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM);
f. Menerima dan mendaftarkan perkara gugatan, permohonan,
banding, kasasi dan pk dari e-court ke SIPP;
g. Membantu masyarakat untuk membuat gugatan atau
permohonan di aplikasi gugatan mandiri;
h. Membuat laporan perkara bulanan;
i. Menginput laporan bulanan dan triwulan Dipa 04 di aplikasi
kinsatker;
j. Menginput laporan capaian kinerja bulanan di komdanas.

Rancangan Aktualisasi hal 20


BAB III

ANALISA ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU

A. Identifikasi Isu
Pemahaman tentang mengidentifikasi isu, sebaiknya perlu
diawali dengan mengenal pengertian isu. Secara umum isu diartikan
sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai masalah,
sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah
masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas
asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas
desus. Selain itu isu juga diartikan sebagai hal problematik yang
terjadi namun belum dibuktikan kebenarannya dengan fakta-fakta.
Berdasarkan definisi tersebut, isu bisa dikatakan sebagai suatu
hal yang bisa terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan lingkungan strategis dan analisis isu-isu
kontemporer yang telah dipelajari pada agenda I yaitu Analisis Isu
Kontemporer dapat dikontekstualisasikan dalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari. Pemahaman tentang isu kritikal, sebaiknya
dimiliki oleh setiap ASN. Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam
tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu :
 Isu saat ini (current issue)
 Isu berkembang (emerging issue), dan
 Isu potensial.
Masing-masing jenis isu ini memiliki karakteristik yang
berbeda, baik dari prespektif urgensi atau waktu maupun analisis dan
strategis dalam menanganinya. Isu saat ini (current issue) merupakan
kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan publik secara
luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambil

Rancangan Aktualisasi hal 21


keputusan. Adapun isu berkembang (emerging issue) merupakan isu
yang perlahan-lahan masuk dan menyebar di ruang publik, dan publik
mulai menyadari adanya isu tersebut. Sedangkan isu potensial adalah
kelompok isu yang belum nampak di ruang publik, namun dapat
terindikasi dari beberapa instrumen (sosial, penelitian ilmiah, intelejen,
dsb) yang mengidentifikasi adanya kemungkinan merebak isu
dimaksud di masa depan.
Ada tiga keterampilan penting yang dibutuhkan untuk
menetapkan isu, yaitu kemampuan enviromental scanning (peduli
terhadap masalah organisasi dan mampu memetakan hubungan
dengan pekerjaan), problem solving (mampu mengembangkan dan
memilih alternatif dan mampu memetakan aktor terkait perannya
masing-masing), analysis (mampu mengaitkan dengan substansi
mata diklat, mampu mengindentifikasi dampak, manfaat dari pilihan
kebijakan/program/kegiatan/tahapan kegiatan).
Sebagai peserta pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil
yang memiliki jabatan Analis Perkara Peradilan pada Pengadilan
Agama Sungai Penuh Kelas II telah melakukan identifikasi beberapa
isu strategis sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pemahaman masyarakat terkait hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian di Pengadilan Agama
Sungai Penuh.
a. Metode Identifikasi Isu
Metode yang saya pakai adalah metode observasi dan
wawancara, yaitu dengan cara melakukan pengamatan
diruang PTSP Pengadilan Agama Sungai Penuh dan
mewawancari beberapa masyarakat para pencari keadilan.
b. Deskripsi Isu
Petugas PTSP di Pengadilan memiliki peran yang sangat
strategis. PTSP menjadi garda terdepan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu harus

Rancangan Aktualisasi hal 22


dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas. Pada
bagian Pelayanan Terpadu Satu Pintu, terdapat beberapa
tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan salah
satunya adalah memberikan pelayanan informasi kepada
masyarakat. Salah satu bentuk informasi yang harus
diberikan adalah informasi terkait hak-hak perempuan dan
anak pasca perceraian agar masyarakat paham khususnya
perempuan dan anak hak-hak apa saja yang bisa
didapatkan pasca perceraian. Namun dalam penerapannya,
informasi terkait hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian belum tersampaikan dengan maksimal di PTSP
Pengadilan Agama Sungai Penuh. Hal ini terjadi karena
belum adanya sarana dan prasarana seperti brosur, banner
dan video tentang informasi hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian. Penyampaian informasi ini sangatlah
penting karena tidak semua masyarakat memahami dan
mengetahui tentang hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian.

c. Bukti Isu
Untuk memperkuat identifikasi penulis terhadap isu tersebut,
dibawah ini penulis lampirkan bukti foto belum adanya
sarana dan prasarana yang menyampaikan tentang
informasi hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian.

Gambar 3.1 Belum adanya informasi terkait hak-hak perempuan dan


anak pasca perceraian di website Pengadilan Agama Sungai Penuh

Rancangan Aktualisasi hal 23


Gambar 3.2 belum adanya brosur, banner maupun video terkait isu
tersebut di PTSP Pengadilan Agama Sungai Penuh

Gambar 3.3 wawancara dengan masyarakat pencari keadilan

d. Kondisi Ideal
Kedepannya diharapkan penyampaian informasi tentang
hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian sudah
berjalan dengan optimal. Salah satunya dengan membuat
brosur, banner maupun video yang berisikan informasi
tentang hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian.
Diharapkan melalu sarana dan prasarana yang dibuat
nantinya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian.
e. Dampak Dari Isu Bila Tidak Diselesaikan
Jika isu ini tidak diselesaikan maka pemahaman masyarakat
terkait hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian tidak
akan mengalami perubahan dikarenakan informasi yang

Rancangan Aktualisasi hal 24


belum ada di Pengadilan Agama Sungai Penuh.
f. Keterkaitan Isu Dengan Materi Agenda III Latsar CPNS
Materi agenda 3 menjelaskan tentang Smart ASN dan
Manajemen ASN. Keterkaitan materi agenda 3 dengan isu
yang diangkat yaitu menjalankan peran ASN sebagai
pelayan publik dengan memberikan pelayanan prima, salah
satu bentuknya yaitu membuat video tentang hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian bagi masyarakat
pencari keadilan. Video ini juga akan diupload dimedia
sosial dan youtube Pengadilan Agama Sungai Penuh
sehingga masyarakat pencari keadilan bisa mengakses
secara digital. Pengupload video dapat terwujud dengan
sukses ketika berkolaborasi dengan pihak-pihak yang
memahami tentang teknologi informasi seperi PTIP PA
Sungai Penuh.

2. Belum maksimalnya pencatatan register informasi Pengadilan


Agama Sungai Penuh
a. Metode Identifikasi Isu
Metode yang dipakai adalah metode Observasi, dengan
cara melakukan pengamatan dimeja informasi dan
pengaduan PTSP PA Sungai Penuh.
b. Deskripsi Isu
Pedoman Pemberian layanan informasi di pengadilan telah
diatur dalam SK KMA Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011.
Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan
tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan,
baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat,
didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
kemasan dan format sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik
ataupun non elektronik yang dihasilkan, disimpan, dikelola,

Rancangan Aktualisasi hal 25


dikirim, dan/atau diterima oleh suatu pengadilan yang
berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan
tugas dan fungsi pengadilan, baik yang berkaitan dengan
penanganan perkara, maupun yang berkaitan dengan
pengelolaan organisasi pengadilan. Buku register informasi
berisikan data identitas para penerima layanan Informasi.
Petugas pemberi layanan informasi mencatat layanan
informasi yang diberikan kepada masyarakat penerima
informasi ke dalam buku register informasi. Namun dalam
prakteknya, Penulisan buku register informasi yang belum
maksimal terjadi dikarenakan Petugas layanan informasi
belum mengisi buku register informasi menyebabkan SOP
layanan Informasi tidak berjalan dengan maksimal.
c. Bukti Isu
Untuk memperkuat identifikasi penulis terhadap isu tersebut,
dibawah ini penulis lampirkan bukti foto belum maksimalnya
pencatatan layanan informasi dalam buku register informasi.

Gambar 3.4 buku register informasi Pengadilan Agama Sungai Penuh

d. Kondisi Ideal
Kedepannya diharapkan Pengisian buku register informasi
langsung dilakukan setelah penerima informasi selesai
mengisi form layanan informasi sehingga SOP layanan
informasi bisa berjalan dengan semestinya. Diharapkan juga
buku register informasi dapat dibuat secara digitalisasi atau

Rancangan Aktualisasi hal 26


bisa juga berbentuk soft file, sehingga terdapat arsip yang
berbentuk digital.
e. Dampak Dari Isu Bila Tidak Diselesaikan
Dampak jika masalah tersebut tidak ditindaklanjuti akan
menimbulkan kesulitan dan temuan jika data penerima
layanan informasi tidak tercatat di dalam buku register
layanan informasi di Pengadilan Agama Sungai Penuh.
f. Keterkaitan Isu Dengan Materi Agenda III Latsar CPNS
Materi agenda 3 menjelaskan tentang Smart ASN dan
Manajemen ASN. Keterkaitan materi agenda 3 dengan isu
yang diangkat yaitu melaksanakan kebijakan publik dengan
cara melaksanakan dan mentaati peraturan atau kebijakan
tentang pedoman pemberian layanan informasi di
pengadilan. Penerapan register informasi secara online
akan mempercepat pelayanan public namun tidak
mengurangi kualitas pelayanan prima yang didapatkan
masyarakat pencari keadilan. Pembuatan register informasi
online dapat terwujud dengan sukses ketika berkolaborasi
dengan pihak-pihak yang memahami tentang teknologi
informasi seperi PTIP PA Sungai Penuh.

3. Belum optimalnya sarana prasarana akses kelompok disabilitas di


Pengadilan Agama Sungai Penuh.
a. Metode Identifikasi Isu
Metode yang dipakai adalah metode Observasi, dengan
cara melakukan pengamatan pada sarpras akses disabilitas
PA Sungai Penuh.
b. Deskripsi Isu
Penyandang Disabilitas adalah orang yang mengalami
keterbatasan fisik, intelektual, mental dan/atau sensorik
dalam jangka waktu lama yang dalam berinterkasi dengan
lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk

Rancangan Aktualisasi hal 27


berpartisipasi secara penuh dan efektif. Akses keadilan
merupakan hak dasar bagi setiap manusia, termasuk juga
bagi penyandang disabilitas. Akses terhadap keadilan bagi
para penyandang disabilitas berarti harus ada perlakuan
yang sama (tidak diskriminatif) dan pemberian akses penuh
ke semua layanan pengadilan. Masih banyak sarana dan
prasarana bagi penyandang disabilitas yang belum ada di
Pengadilan Agama Sungai Penuh. Ada beberapa ragam
penyandang disabilitas seperti penyandang disabilitas fisik,
intelektual, mental dan sensorik. Oleh sebab itu, pengadilan
harus menyediakan sarana dan prasarana bagi penyandang
disabilitas ada, seperti buku dengan huruf braille, alat bantu
dengar, kursi roda, guiding blok, jalan khusus disabilitas,
parkir khusus disabilitas, website yang ramah disabilitas dan
masih banyak lagi.
c. Bukti Isu
Untuk memperkuat identifikasi penulis terhadap isu tersebut,
dibawah ini penulis lampirkan bukti foto belum maksimalnya
akses kelompok disabilitas di Pengadilan Agama Sungai
Penuh.

Rancangan Aktualisasi hal 28


Gambar 3.5 kondisi gedung Pengadilan Agama Sungai Penuh untuk akses
penyandang disabilitas.

d. Kondisi Ideal
Masih banyak sarana dan prasarana bagi penyandang
disabilitas yang belum ada di Pengadilan Agama Sungai
Penuh. Kedepannya diharapkan ada pengadaan untuk
sarpras penyandang disabilitas di Pengadilan Agama
Sungai Penuh, seperti huruf braille, alat bantu dengar,
guiding blok dan lain-lain. Sehingga terciptanya pelayanan
yang optimal dan prima bagi penyandang disabilitas.
e. Dampak Dari Isu Bila Tidak Diselesaikan
Jika isu ini tidak ditindaklanjuti maka akan mempengaruhi
layanan bagi penyandang disabilitas dan petugas pelayanan
tidak ada keahlian khusus untuk melayani penyandang
disabilitas dikarenakan belum adanya sarpras bagi
penyandang disabilitas.
f. Keterkaitan Isu Dengan Materi Agenda III Latsar CPNS
Materi agenda 3 menjelaskan tentang Smart ASN dan
Manajemen ASN. Keterkaitan materi agenda 3 dengan isu
yang diangkat yaitu menjalankan peran ASN sebagai
pelayan publik dengan memberikan pelayanan prima, salah
satu bentuknya yaitu menyediakan sarpras akses kelompok
disabilitas di Pengadilan Agama Sungai Penuh sehingga
terciptanya persamaan perlakuan dihadapan hukum.

Rancangan Aktualisasi hal 29


B. Isu Utama dan Gagasan Pemecah Isu
Dari ketiga isu diatas, terdapat beberapa permasalahan yang
diangkat menjadi isu-isu kritikal yang berkaitan dengan beberapa tugas
dan fungsi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yaitu:
1. Belum optimalnya pemahaman masyarakat terkait hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian di Pengadilan Agama
Sungai Penuh.
2. Belum maksimalnya pencatatan register informasi Pengadilan
Agama Sungai Penuh.
3. Belum optimalnya sarana dan prasarana akses kelompok
disabilitas di Pengadilan Agama Sungai Penuh.
Dari ketiga isu yang diangkat, diperlukan analisis isu lanjutan
agar dapat memahami isu tersebut secara utuh. Untuk itu di dalam
proses penetapan isu yang berkualitas atau disebut dengan isu yang
bersifat aktual menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu.
Alat analisis kriteria kualitas isu yang digunakan yaitu alat analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth):
a. Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti berkaitan dengan jangka waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan isu tersebut. Ketika jangka
waktu isu tersebut panjang, maka seberapa besar pengaruh
dampak yang ditimbulkan dan sebaliknya.
b. Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan dampak yang akan ditimbulkan ketika
menunda untuk segera pemecahkan isu tersebut atau jika
memilih untuk tidak diselesaikan.
c. Growth, artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera dikaitkan dengan kuantitas
sering terjadinya itu. Ketika dibiarkan maka akan tumbuh
semakin besar dan semakin memburuk atau sebaliknya.

Rancangan Aktualisasi hal 30


Berdasarkan tiga parameter kualitas isu di atas, isu-isu
dimaksud dianalisa sehingga diperoleh isu-isu dengan poin masing-
masing. Adapun isu yang memiliki poin paling tinggi dipilih sebagai
isu prioritas (core issue) pada rancangan aktualisasi ini dan dapat
dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Analisis Isu Utama dengan Medote USG

Unsur
No Isu Jumlah Rangking
U S G
1 Belum optimalnya
pemahaman
masyarakat terkait
hak-hak perempuan
5 5 5 15 1
dan anak pasca
perceraian di
Pengadilan Agama
Sungai Penuh
2 Belum maksimalnya
pencatatan register
4 4 4 12 3
informasi Pengadilan
Agama Sungai Penuh
3 Belum optimalnya
sarana dan prasarana
akses kelompok
5 5 4 14 2
disabilitas di
Pengadilan Agama
Sungai Penuh
Keterangan:
1 = sangat rendah; 2 = rendah; 3 = sedang; 4 = tinggi; 5 = sangat tinggi

Berdasarkan analisis kriteria kualitas isu menggunakan metode


USG diatas didapatkan isu paling aktual dan relevan untuk diangkat

Rancangan Aktualisasi hal 31


menjadi prioritas yaitu “Belum optimalnya pemahaman masyarakat
terkait hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian di Pengadilan
Agama Sungai Penuh.”
Hasil analisis kriteria kualitas isu di atas berdasarkan pada
fakta yang ada di lapangan bahwa, belum maksimalnya sarana dan
prasarana yang memberikan informasi terkait hak-hak perempuan
dan anak pasca perceraian di Pengadilan Agama Sungai Penuh. Hal
ini bisa mengakibatkan masyarakat belum paham hak-hak apa saja
yang didapatkan perempuan dan anak pasca perceraian.
Isu prioritas diatas memperoleh nilai yang sempurna
berdasarkan alat analisis USG, yaitu:
a. Dilihat dari tingkat “urgency”, terdapat arahan mengenai tema
wajib aktualisasi peserta latsar gelombang I golongan III tahun
2022 oleh Bapak Edward T. H Simarmata, S.H., LLM., MTL
selaku Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan
badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan. Peserta latsar
diharuskan membuat aktualisasi dengan tema “Memperkuat
Akses Keadilan Bagi Kelompok Rentan, yaitu perempuan,
anak, dan penyandang disabilitas melalui penguatan peraturan
layanan dan akses disabilitas disetiap lini pengadilan”.
b. Dari segi “seriousness”, berdasarkan arahan dan pesan yang
disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko
Widodo, dalam acara penyampaian laporan tahunan
Mahkamah Agung Tahun 2021 pada tanggal 22 Februari 2022.
Dalam sambutannya, beliau berpesan “Kami juga berharap
agar Mahkamah Agung tetap konsisten dalam memperkuat
akses keadilan bagi kelompok rentan yaitu perempuan, anak,
dan kaum penyandang disabilitas melalui penguatan peraturan
layanan dan akses disabilitas disetiap lini pengadilan”.

Rancangan Aktualisasi hal 32


c. Dari segi “growth”, jika penyampaian informasi terkait hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian masih belum optimal
kedepannya, ini akan mengakibatkan tidak adanya
peningkatan pelayanan untuk masyarakat para pencari
keadilan, sehingga informasi tersebut tidak akan pernah
tersampaikan dengan maksimal.

Oleh karena itu, pembuatan brosur, banner dan video yang


menjelaskan tentang hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian
diaktualisasikan dalam kegiatan latsar ini dengan tujuan masyarakat
bisa mendapatkan informasi tentang hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian.

Analisis Penyebab Isu dan Gagasan Pemecah Isu


Berdasarkan tabel Identifikasi penyelesaian masalah
menggunakan Teknik USG diatas, maka isu yang diangkat untuk
dicarikan gagasan pemecahannya adalah “Belum optimalnya
pemahaman masyarakat terkait hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian di Pengadilan Agama Sungai Penuh.” Adapun analisis
penyebab isu diatas adalah:
a. Jumlah pegawai yang kurang di Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
mengakibatkan satu pegawai mengemban tugas lebih dari satu
pekerjaan. Hal ini tentu saja akan berdampak pada hasil
pekerjaan yang tidak maksimal.
b. Penyampaian informasi mengenai hak-hak perempuan dan anak
pasca perceraian hanya melalui lisan. Hal ini akan
menyebabkan tidak optimalnya penyampaian informasi tersebut
dikarenakan metode yang dipakai tidak efektif tidak efisien
waktu.
c. Sulitnya menemukan informasi tentang hak-hak perempuan dan
anak pasca perceraian. Hal ini dikarenakan belum adanya
bahan informasi tersebut di ruang PTSP.

Rancangan Aktualisasi hal 33


d. Belum optimalnya penggunaan smart TV diruang PTSP. Hal ini
dikarenakan masih menggunakan sistem manual maka
penggunaan smart TV menjadi kurang optimal sehingga waktu
pengerjaan menjadi dtidak efektif dan efisien.
Jika dituangkan dalam diagram tulang ikan (Fishbone) dan
mengaitkan ke beberapa faktor penyebab, maka akan didapat
diagram fishbone seperti berikut :

METHOD MAN

Penyampaian informasi mengenai Jumlah pegawai yang


hak-hak perempuan dan anak kurang di Pelayanan
pasca perceraian hanya melalui Belum optimalnya
Terpadu Satu Pintu. pemahaman
lisan.
masyarakat terkait
hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian di
Sulitnya menemukan informasi Belum optimalnya Pengadilan Agama
tentang hak-hak perempuan Sungai Penuh
penggunaan smart TV di
dan anak pasca perceraian
PTSP

MATERIAL MACHINE

Gambar 3.6 Diagram Tulang Ikan (Fish Bone)

Berdasarkan diagram tulang ikan (fish bone) di atas maka telah


dapat diidentifikasi penyebab dari masalah yang terjadi. Setelah
menemukan penyebab permasalahan maka dapat dicarikan beberapa
alternatif solusi, antara lain:

Tabel 3.2 Alternatif Solusi

No Unsur Penyebab Solusi


Jumlah pegawai yang kurang Mengikutsertakan
1 Man
di Pelayanan Terpadu Satu pegawai yang ada

Rancangan Aktualisasi hal 34


Pintu. dalam pelatihan
peningkatan kerja
sehingga pegawai
bisa bekerja secara
multitasking.
Penyampaian informasi Pembuatan
mengenai hak-hak flyer/brosur, banner
perempuan dan anak pasca maupun video yang
2 Method perceraian hanya melalui berisikan informasi
lisan. tentang hak-hak
perempuan dan anak
pasca perceraian.
Sulitnya menemukan Pemutaran video dan
informasi tentang hak-hak pemasangan banner
3 Material perempuan dan anak pasca tentang hak-hak
perceraian. perempuan dan anak
diruang PTSP.
Belum optimalnya Menggunakan Smart
penggunaan Smart TV di TV yang terhubung
ruang PTSP. langsung dengan
4 Machine laptop/computer
untuk memutar video
yang telah dibuat.

Dari semua alternatif solusi yang diberikan terhadap


permasalahan yang ada maka harus dipilih solusi untuk mengatasi
permasalahan yang ada. Ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan solusi antara lain solusi yang diberikan
harus inovatif, cepat, mudah untuk diterapkan dan minim penggunaan
anggaran atau berbiaya ringan. Pemilihan solusi yang tepat

Rancangan Aktualisasi hal 35


berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dapat digambarkan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 3.3 Kriteria Penyelesaian Solusi Utama

Solusi
No Kriteria Bobot
1 2 3 4
1 Inovatif 5 3 5 5 5
2 Cepat 5 3 5 4 5
3 Mudah 5 2 5 4 4
Biaya
4 5 2 4 4 3
Rendah
Jumlah 20 10 19 17 17
Skala Likert:
1 = Sangat Rendah, 2 = Rendah, 3 = Sedang, 4 = Tinggi, 5 = Sangat Tinggi

Penulis memilih tiga solusi dari nilai terbesar, karena dilihat dari
segi keinovatifannya hpembuatan brosur, banner maupun video yang
berisikan informasi tentang hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian akan mempermudah masyarakat medapatkan informasi
tersebut.
Dari segi kecepatannya, dengan brosur, banner maupun video
yang berisikan informasi tentang hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian, masyarakat bisa langsung mendapatkan informasi
dengan cara mengakses youtube dan website pengadilan
Dari segi kemudahan, brosur, banner maupun video yang
berisikan informasi tentang hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian mudah untuk diakses.
Dari segi biaya, pembuatan brosur, banner maupun video yang
berisikan informasi tentang hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian, lebih murah karena hanya memerlukan perangkat lunak
seperti komputer dan koneksi internet serta kertas.

Rancangan Aktualisasi hal 36


C. Kegiatan-Kegiatan Kreatif Pemecah Isu

Untuk mewujudkan rancangan aktualisasi ini, maka dibutuhkan


kegiatan-kegiatan kreatif pemecah isu sebagai berikut:
1. Pembuatan brosur terkait hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian;
2. Pembuatan banner terkait hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian;
3. Pembuatan video terkait hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian;
4. Pembuatan kartu antrian pelayanan prioritas bagi kelompok rentan
dan penyandang disabilitas.
.

Rancangan Aktualisasi hal 37


BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di unit kerja, maka dilakukan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi. Kegiatan aktualisasi ini disertai dengan tahapan kegiatan untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi. Selain menjelaskan mengenai tahapan kegiatan, rancangan aktualisasi ini juga menjelaskan
mengenai keterkaitan kegiatan dengan substansi Ber-AKHLAK serta kontribusi terhadap visi-misi
organisasi, penguatan nilai Mahkamah Agung dan time schedule.

Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi

Kontribusi
Pemaknaan Penguatan Time
Terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Nilai- Nilai-Nilai Schedule
dan Misi
Nilai BER-AKHLAK Organisasi (Jadwal)
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

Pembuatan 1. Berkonsulta 1. Mendapatkan  Saya akan Visi: Nilai


video si dengan saran dan berkonsultasi Terwujudnya Organisasi:
1.
terkait hak- pimpinan masukkan dengan pimpinan Badan 1. Kemandirian
hak sekaligus berupa sekaligus mentor Peradilan

Rancangan Aktualisasi hal 38


perempuan mentor catatan dari terkait pembuatan Indonesia 2. Integritas
dan anak terkait mentor video tentang hak- Yang Agung
3. Kejujuran
pasca pembuatan terkait video hak perempuan da Misi:
4. Akuntabilitas
perceraian. video yang akan anak pascar - Menjaga
tentang dibuat. perceraian dengan kemandirian 5. Responsibilita
hak-hak ramah dan sopan badan 6. Keterbukaan
perempuan yaitu dengan cara peradilan; 7. Ketidakberpi
da anak bertutur kata yang - Memberikan hakan
pascar sopan serta pelayanan
8. Perlakuan
perceraian. berpakaian yang hukum yang
yang sama
rapi, untuk berkeadilan
dihadapan
mewujudkan kepada
hukum.
kepuasan kepada pencari
atasan demi Dengan
keadilan;
terciptanya adanya video
- Meningkatka
pelayananan prima tentang hak-
n kualitas
kepada atasan hak
kepemimpina
serta perempuan
n badan
mengaktualisasika dan anak PA
peradilan;
n nilai - Meningkatka Sungai Penuh

“Berorientasi telah

Rancangan Aktualisasi hal 39


Pelayanan”. n kredibilitas menerapkan
dan nilai
 Saya akan
berkonsultasi transparansi akuntabilitas

dengan pimpinan badan dan

sekaligus mentor peradilan; keterbukaan

dengan penuh rasa informasi


tanggung jawab mengenai hak-
Membuat video
yaitu dengan cara hak
tentang hak-
datang menghadap perempuan
hak
pimpinan dengan dan pasca
perempuan
keadaan dokumen perceraian bagi
yang akan dan anak
masyarakat.
dijelaskan sudah pasca
lengkap dan saya perceraian
akan menjelaskan merupakan
mengenai teknis salah satu cara
pelaksanaan untuk
rancangan
mewujudkan
aktualisasi kepada
peradilan dan
pimpinan dengan
agung dan
konsisten dan
memberikan
dapat dipercaya.

Rancangan Aktualisasi hal 40


Agar pimpinan atau pelayanan
mentor dapat hukum yang
percaya atas berkeadilan
kepercayaan dan
kepada
tanggung jawab
pencari
yang diberikan
keadilan
kepada saya serta
dengan
mengaktualisasikan
nilai “Akuntabel”. kredibilitas
dan
2. Berkonsulta 2. Mendapatkan  Saya akan
transparansi,
si dengan saran dan berkonsultasi
karena dengan
Kasubbag masukkan dengan kasubbag
adanya video
PTIP. dari PTIP dengan
tentang hak-
Kasubbag ramah dan sopan
hak
PTIP berupa yaitu dengan cara
perempuan
catatan bertutur kata yang
dan anak
terkait video sopan serta
pasca
yang akan berpakaian yang
perceraian,
dibuat. rapi, untuk
masyarakat
mewujudkan
bisa dengan
kepuasan kepada
mudah
kasubbag PTIP

Rancangan Aktualisasi hal 41


demi terciptanya memahami dan
pelayananan prima mengetahui
serta terkait hal
mengaktualisasika tersebut.
n nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
berkonsultasi
dengan kasubbag
PTIP dan
melakukan kerja
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah dengan
cara menjelaskan
video yang akan
dibuat demi
terciptanya hasil
yang lebih baik
dengan

Rancangan Aktualisasi hal 42


membangun kerja
sama yang sinergis
serta
mengaktualisasika
n nilai
“kolaboratif”.

3. Membuat 3. Kosep video  Saya akan

konsep tentang hak- membuat konsep

video hak video tentang hak-

tentang perempuan hak perempuan

hak-hak dan anak dan anak pasca

perempuan pasca perceraian dengan

dan anak perceraian. kualitas yang

pasca terbaik yaitu

perceraian. dengan
membuatnya
menggunakan
microsoft word
,dengan keahlian
bidang tersebut
saya terus belajar

Rancangan Aktualisasi hal 43


dan
mengembangkan
kapabilitas saya
untuk
memwujudkan diri
saya menjadi ASN
yang “Kompeten”

 Saya akan
membuat konsep
video tentang hak-
hak perempuan
dan anak pasca
perceraian dengan
penuh tanggung
jawab dan disiplin
yaitu dengan cara
mengerjakan
dengan sungguh-
sungguh agar
selesai tepat waktu
untuk mewujudkan

Rancangan Aktualisasi hal 44


integritas demi
tugas dan
kepercayaan yang
telah diberikan
sekaligus
mengaktualisasika
n nilai “akuntabel”.

4. Meminta 4. Mendapatkan  Saya akan


saran masukkan meminta saran
mentor dan izin dari dengan mentor
terkait mentor terkait konsep
konsep terkait video video yang dibuat
video yang tersebut. dengan ramah
akan dibuat yaitu dengan cara
bertutur kata
dengan sopan dan
berpakaian yan
rapi untuk
mewujudkan
kepuasan kepada
atasan demi

Rancangan Aktualisasi hal 45


terciptanya
pelayananan prima
kepada atasan
serta
mengaktualisasika
n nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
meminta saran
dengan mentor
terkait konsep
video yang dibuat
dengan bertindak
proaktif yaitu
dengan cara
menjelaskan
konsep video
tersebut sebagai
wujud antusias
terhadap

Rancangan Aktualisasi hal 46


perubahan agar
terwujudnya
inovasi dalam
menggerakan
ataupun menghada
pi perubahan
sebagai bentuk
pengimplemetasian
dari nilai “adaptif”.

5. Melakukan 5. Video  Saya akan


pembuatan tentang hak- melakukan
video hak pembuatan video
tentang perempuan tentang hak-hak
hak-hak dan anak perempuan dan
perempuan pasca anak pasca
dan anak perceraian. perceraian dengan
pasca melakukan
perceraian. perbaikan tiada
henti yaitu dengan
cara terus belajar
untuk memberikan

Rancangan Aktualisasi hal 47


hasil yang
maksimal sebagai
wujud kualitas
yang sesuai
dengan komitmen
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakat
sebagai bentuk
aktualisasi dari nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan video
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
memberikan

Rancangan Aktualisasi hal 48


kualitas terbaik
yaitu dengan cara
terus belajar dan
meningkatkan
kompetensi diri
sebagai wujud
kinerja terbaik yang
sesuai dengan
pengembangan
kapabilitas sebagai
bentuk aktualisasi
dari nilai
“Kompeten”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan video
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
memegang teguh

Rancangan Aktualisasi hal 49


ideology pancasila,
UUD 1945, setia
pada NKRI serta
pemerintah yang
sah, yaitu dengan
cara melaksanakan
dan mematuhi
peraturan
pemerintah
sebagai wujud
dedikasi yang
sesuai dengan
keutamaan
kepentingan
bangsa dan
negara, sebagai
bentuk aktualisasi
dari nilai “loyal”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan video

Rancangan Aktualisasi hal 50


tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreativitas yaitu
dengan cara
menggali ide dan
informasi dari
lingkungan sekitar
sebagai wujud
proakti yang
sesuai dengan
inovasi dan
antusias dalam
menggerakan
ataupun
menghadapi
perubahan sebagai

Rancangan Aktualisasi hal 51


bentuk aktualiasasi
nilai “adaptif”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan video
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
bekerja sama yaitu
dengan cara
berkerja sama
dengan kasubbag
PTIP sebagai
wujud sinergi untuk
hasil yang lebih
baik dan sesuai
dengan kerja sama
yang dibangun
sebagai
perwujudan nilai

Rancangan Aktualisasi hal 52


“kolaboratif”.

6. Memperliha 6. Masukkan,  Saya akan


tkan hasil saran memperlihatkan
pembuatan dan/atau hasil pembuatan
video persetujuan video kepada
kepada dari mentor pimpinan atau
pimpinan mengenai mentor dengan
atau video tentang jujur dan
mentor. hak-hak bertanggung
perempuan jawab yaitu dengan
dan anak cara menjelaskan
pasca isi dan makna dari
perceraian. video yang telah
dibuat sebagai
wujud transparasi
yang sesuai
dengan tanggung
jawa atas
kepercayaan yang
diberikan sebagai
perwujudan nilaii

Rancangan Aktualisasi hal 53


“akuntabel”.

 Saya akan
memperlihatkan
hasil pembuatan
video kepada
pimpinan atau
mentor dengan
ramah yaitu
dengan cara
bertutur kata yang
sopan pada saat
menjelaskan
makna dari video
yang telah dibuat
sebagai wujud
kualitas yang
sesuai dengan
komitmen
memberikan
pelayanan prima
sebagai

Rancangan Aktualisasi hal 54


perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

7. Melakukan 7. Pemutaran  Saya akan


uji coba video tentang melakukan uji coba
pemutaran hak-hak pemutaran video
video perempuan diruang PTSP
diruang dan anak dengan memenuhi
PTSP. pasca kebutuhan
perceraian di masyarakat yaitu
ruang PTSP. dengan cara
memberikan
fasilitas yang
terbaik sebagai
wujud kualitas
yang sesuai
dengan komitmen
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakat

Rancangan Aktualisasi hal 55


sebagai
perwujudan nilai
“Berorientasi
pelayanan”.

8. Membuat 8. Survey  Saya akan


survey informasi Membuat survey
terhadap video tentang terhadap video
video hak-hak informasi yang
informasi perempuan diputar diruang
yang dan anak PTSP dengan
diputar pasca memahami
diruang perceraian kebutuhan
PTSP masyarakat yaitu
dengan cara
menentukan
pertanyaan-
pertanyaan survey
sebagai wujud
responsivitas yang
sesuai dengan
komitmen

Rancangan Aktualisasi hal 56


memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakata
sebagai
perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

9. Mencetak 9. Hasil  Saya akan


dan Kuisioner Mencetak dan
membagika survey membagikan
n kuisioner informasi kuisioner kepada
kepada video terkait. masyarakat yang
masyarakat datang ke
yang Pengadilan Agama
datang ke Sungai Penuh
Pengadilan dengan ramah,
Agama cekatan dan dapat
Sungai diandalkan yaitu
Penuh dengan cara
bersikap sopan

Rancangan Aktualisasi hal 57


santun, senyum,
dan memakai
pakaian yang rapi,
sebagai wujud
kualitas yang
sesuai dengan
komitmen
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakata
sebagai
perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

 Saya akan
Mencetak dan
membagikan
kuisioner kepada
masyarakat yang
datang ke

Rancangan Aktualisasi hal 58


Pengadilan Agama
Sungai Penuh
dengan efektif dan
efisien yaitu
dengan cara
bekerja dengan
cepat dan tepat
sebagai wujud
integritas yang
sesuai dengan
tanggung jawab
atas kepercayaan
yang diberikan,
sebagai
perwujudan nilai
“akuntabel”.

 Saya akan
Mencetak dan
membagikan
kuisioner kepada
masyarakat yang

Rancangan Aktualisasi hal 59


datang ke
Pengadilan Agama
Sungai Penuh
dengan kondusif
yaitu dengan cara
membangun
komunikasi yang
baik sebagai wujud
peduli yang sesuai
dengan sikap
saling peduli dan
menghargai
sebagai
perwujudan nilai
“harmonis”.

10. Menguploa 10. Video  Saya akan


d video tentang mengupload video
tentang hak-hak tentang hak-hak
hak-hak perempuan perempuan dan
perempuan dan anak anak pasca
dan anak pasca perceraian di

Rancangan Aktualisasi hal 60


pasca perceraian YouTube, Website,
perceraian bisa dan Media Sosial
di YouTube, diakses di dengan ramah dan
Website website, cekatan yaitu
dan Media youtube, dengan cara
Sosial dan media berbahasa yang
Pengadilan sosia sopan dan
Agama Pengadilan bijaksana sebagai
Sungai Agama wujud kualitas
Penuh. Sungai yang sesuai
Penuh. dengan komitmen
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakata
sebagai
perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

 Saya akan
mengupload video

Rancangan Aktualisasi hal 61


tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian di
YouTube, Website,
dan Media Sosial
dengan kualitas
yang terbaik yaitu
dengan cara
membuat tampilan
yang menarik dan
bahasa yang
mudah untuk
dimengerti sebagai
wujud kinerja
terbaik yang sesuai
dengan terus
belajar dan
mengembangkan
kapabilitas sebagai
perwujudan nilai

Rancangan Aktualisasi hal 62


“kompeten”.

11. Melaporkan 11. Video dan  Saya akan


pelaksanaa hasil melaporkan
n kegiatan kuisioner pelaksanaan
kepada survey kegiatan kepada
pimpinan infomasi pimpinan atau
atau tentang mentor dengan
mentor. video ramah dan sopan
terkait. yaitu dengan cara
bertutur kata yang
sopan serta
berpakaian yang
rapi, untuk
mewujudkan
kepuasan kepada
atasan demi
terciptanya
pelayananan prima
kepada atasan
serta sebagai
perwujudan nilai

Rancangan Aktualisasi hal 63


“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
melaporkan
pelaksanaan
kegiatan kepada
pimpinan atau
mentor dengan
cermat dan
bertanggung jawab
yaitu dengan cara
menjelaskan hasil
pelaksaan kegiatan
secara detil,
sebagai wujud
transparan yang
sesuai dengan
tanggungjawab
atas kepercayaan
yang diberikan,
sebagai

Rancangan Aktualisasi hal 64


perwujudan nilai
“Akuntabel”.

 Saya akan
melaporkan
pelaksanaan
kegiatan kepada
pimpinan atau
mentor dengan
kualitas terbaik
yaitu dengan cara
menyampaikan
hasil kegiatan
sebagai wujud
keberhasilan yang
sesuai dengan
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas sebagai
perwujudan nilai
”kompeten”.

2. Membuat 1. Berkonsultas 1. Mendapatkan  Saya akan Membuat Dengan

Rancangan Aktualisasi hal 65


brosur i dengan arahan dan berkonsultasi brosur tentang adanya banner
terkait hak- pimpinan masukkan dengan pimpinan hak-hak tentang hak-
hak dan mentor berupa sekaligus mentor perempuan hak
perempuan terkait catatan terkait pembuatan dan anak perempuan
dan anak pembuatan terkait brosur brosur tentang pasca dan anak, PA
pasca brosur yang akan hak-hak perceraian Sungai Penuh
perceraian. tentang hak- dibuat. perempuan dan merupakan telah
hak anak pasca salah satu cara menerapkan
perempuan perceraian dengan untuk nilai
dan anak ramah dan sopan mewujudkan akuntabilitas
pasca yaitu dengan cara peradilan yang dan
perceraian. bertutur kata yang agung dan keterbukaan
sopan serta memberikan informasi bagi
berpakaian yang pelayanan masyarakat
rapi, untuk hukum yang pencari
mewujudkan berkeadilan keadilan.
kepuasan kepada kepada
atasan demi pencari
terciptanya keadilan
pelayananan prima dengan
kepada atasan kredibilitas

Rancangan Aktualisasi hal 66


serta dan
mengaktualisasika transparansi,
n nilai karena dengan
“Berorientasi adanya brosur
Pelayanan”. tentang hak-
hak
perempuan
dan anak
pasca
perceraian,
masyarakat
bisa dengan
mudah
memahami dan
mengetahui
terkait hal
tersebut.

2. Membuat 2. Kosep brosur  Saya akan


konsep tentang hak- membuat konsep
brosur hak brosur tentang
tentang hak- perempuan hak-hak

Rancangan Aktualisasi hal 67


hak dan anak perempuan dan
perempuan pasca anak pasca
dan anak perceraian. perceraian dengan
pasca kualitas yang
perceraian. terbaik yaitu
dengan
membuatnya
menggunakan
microsoft word
,dengan keahlian
bidang tersebut
saya terus belajar
dan
mengembangkan
kapabilitas saya
untuk
memwujudkan diri
saya menjadi ASN
yang “Kompeten”

 Saya akan
membuat konsep

Rancangan Aktualisasi hal 68


brosur tentang hak-
hak perempuan
dan anak pasca
perceraian dengan
penuh tanggung
jawab dan disiplin
yaitu dengan cara
mengerjakan
dengan sungguh-
sungguh agar
selesai tepat waktu
untuk mewujudkan
integritas demi
tugas dan
kepercayaan yang
telah diberikan
sekaligus
mengaktualisasika
n nilai “akuntabel”.

3. Meminta 3. Mendapatkan  Saya akan


saran mentor masukkan meminta saran

Rancangan Aktualisasi hal 69


terkait dan izin dari dengan mentor
konsep pimpinan dan terkait konsep
brosur yang mentor brosur yang dibuat
akan dibuat terkait brosur dengan ramah
tersebut. yaitu dengan cara
bertutur kata
dengan sopan dan
berpakaian yan
rapi untuk
mewujudkan
kepuasan kepada
atasan demi
terciptanya
pelayananan prima
kepada atasan
serta
mengaktualisasika
n nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan

Rancangan Aktualisasi hal 70


meminta saran
dengan mentor
terkait konsep
brosur yang dibuat
dengan bertindak
proaktif yaitu
dengan cara
menjelaskan
konsep video
tersebut sebagai
wujud antusias
terhadap
perubahan agar
terwujudnya
inovasi dalam
menggerakan
ataupun menghada
pi perubahan
sebagai bentuk
pengimplemetasian
dari nilai “adaptif”.

Rancangan Aktualisasi hal 71


4. Melakukan 4. Brosur  Saya akan
pembuatan tentang hak- melakukan
brosur hak pembuatan brosur
tentang perempuan tentang hak-hak
hak-hak dan anak perempuan dan
perempuan pasca anak pasca
dan anak perceraian. perceraian dengan
pasca melakukan
perceraian. perbaikan tiada
henti yaitu dengan
cara terus belajar
untuk memberikan
hasil yang
maksimal sebagai
wujud kualitas
yang sesuai
dengan komitmen
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakat

Rancangan Aktualisasi hal 72


sebagai bentuk
aktualisasi dari nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan brosur
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
memberikan
kualitas terbaik
yaitu dengan cara
terus belajar dan
meningkatkan
kompetensi diri
sebagai wujud
kinerja terbaik yang
sesuai dengan
pengembangan

Rancangan Aktualisasi hal 73


kapabilitas sebagai
bentuk aktualisasi
dari nilai
“Kompeten”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan brosur
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
memegang teguh
ideology pancasila,
UUD 1945, setia
pada NKRI serta
pemerintah yang
sah, yaitu dengan
cara melaksanakan
dan mematuhi
peraturan
pemerintah

Rancangan Aktualisasi hal 74


sebagai wujud
dedikasi yang
sesuai dengan
keutamaan
kepentingan
bangsa dan
negara, sebagai
bentuk aktualisasi
dari nilai “loyal”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan brosur
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
bekerja sama yaitu
dengan cara
berkerja sama
dengan kasubbag
PTIP sebagai

Rancangan Aktualisasi hal 75


wujud sinergi untuk
hasil yang lebih
baik dan sesuai
dengan kerja sama
yang dibangun
sebagai
perwujudan nilai
“kolaboratif”.

5. Memperliha 5. Masukkan,  Saya akan


tkan hasil saran memperlihatkan
pembuatan dan/atau hasil pembuatan
brosur persetujuan brosur kepada
kepada dari mentor pimpinan atau
pimpinan mengenai mentor dengan
atau brosur jujur dan
mentor. tentang bertanggung
hak-hak jawab yaitu dengan
perempuan cara menjelaskan
dan anak isi dari brosur yang
pasca telah dibuat
perceraian. sebagai wujud

Rancangan Aktualisasi hal 76


transparasi yang
sesuai dengan
tanggung jawa atas
kepercayaan yang
diberikan sebagai
perwujudan nilaii
“akuntabel”.

 Saya akan
memperlihatkan
hasil pembuatan
brosur kepada
pimpinan atau
mentor dengan
ramah yaitu
dengan cara
bertutur kata yang
sopan pada saat
menjelaskan
makna dari video
yang telah dibuat
sebagai wujud

Rancangan Aktualisasi hal 77


kualitas yang
sesuai dengan
komitmen
memberikan
pelayanan prima
sebagai
perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

6. Mencetak 6. Print out  Saya akan


brosur brosur mencetak brosur
tentang hak- tentang tentang hak-hak
hak hak-hak perempuan dan
perempuan perempuan anak pasca
dan anak dan anak perceraian
pasca pasca dengan
perceraian. perceraian bertanggung
jawab, yaitu
dengan
mencetak

Rancangan Aktualisasi hal 78


dengan biaya
sendiri pada jasa
percetakan,
dengan hal itu
saya
bertanggung
jawab atas tugas
dan kepercayaan
yang diberikan
dan merupakan
implemntasi nilai
“Akuntabel”.

7. Menempatk 7. Brosur  Saya akan


an brosur berada menempatkan
tentang diruang brosur tentang hak-
hak-hak PTSP hak perempuan
perempuan dan anak pasca
dan anak perceraian di ruang
pasca PTSP Pengadilan
perceraian Agama Sungai

Rancangan Aktualisasi hal 79


di ruang Penuh dengan
PTSP cermat dan efektif
Pengadilan yaitu dengan cara
Agama menempatkan
Sungai brosur tersebut
Penuh. ditempat yang
mudah dilihat dan
diambil oleh
masyarakat,
dengan efektif
tersebut saya
konsisten untuk
melakukan
pekerjaan dengan
penuh tanggung
jawab atas
kepercayaan yang
telah di berikan
dan hal tersebut
merupakan
perwujudan nilai

Rancangan Aktualisasi hal 80


“Akuntabel”.

8. Membagika 8. Penyerahan  Saya akan


n brosur brosur dan membagikan
dan pemahama brosur dan
menjelaska n terkait menjelaskan
n tentang hak-hak tentang hak-hak
hak-hak perempuan perempuan dan
perempuan dan anak anak pasca
dan anak pasca perceraian kepada
pasca perceraian masyarakat
perceraian kepada pencari keadilan
kepada masyarakat dengan ramah
masyarakat pencari yaitu dengan cara
pencari keadilan. bersikap sopan
keadilan. santun, senyum,
dan memakai
pakaian yang rapi,
sebagai wujud
kualitas yang
sesuai dengan
komitmen

Rancangan Aktualisasi hal 81


memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakata
sebagai
perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

 Saya akan
membagikan
brosur dan
menjelaskan
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian kepada
masyarakat
pencari keadilan
dengan efektif dan
efisien yaitu
dengan cara

Rancangan Aktualisasi hal 82


bekerja dengan
cepat dan tepat
sebagai wujud
integritas yang
sesuai dengan
tanggung jawab
atas kepercayaan
yang diberikan,
sebagai
perwujudan nilai
“akuntabel”.

 Saya akan
membagikan
brosur dan
menjelaskan
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian kepada
masyarakat
pencari keadilan

Rancangan Aktualisasi hal 83


dengan kondusif
yaitu dengan cara
membangun
komunikasi yang
baik sebagai wujud
peduli yang sesuai
dengan sikap
saling peduli dan
menghargai
sebagai
perwujudan nilai
“harmonis”.

9. Menguploa 9. Brosur  Saya akan


d brosur tentang mengupload brosur
tentang hak-hak tentang hak-hak
hak-hak perempuan perempuan dan
perempuan dan anak anak pasca
dan anak pasca perceraian di
pasca perceraian Website dan Media
perceraian bisa Sosial Pengadilan
di Website diakses di Agama Sungai

Rancangan Aktualisasi hal 84


dan Media website dan Penuh dengan
Sosial media ramah dan cekatan
Pengadilan social yaitu dengan
Agama Pengadilan menggunakan
Sungai Agama bahasa yang
Penuh. Sungai sopan dan
Penuh. bijaksana sebagai
wujud kualitas
yang sesuai
dengan komitmen
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakata
sebagai
perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

 Saya akan
mengupload brosur
tentang hak-hak

Rancangan Aktualisasi hal 85


perempuan dan
anak pasca
perceraian di
Website dan Media
Sosial Pengadilan
Agama Sungai
Penuh dengan
kualitas yang
terbaik yaitu
dengan cara
membuat tampilan
yang menarik dan
bahasa yang
mudah untuk
dimengerti sebagai
wujud kinerja
terbaik yang sesuai
dengan terus
belajar dan
mengembangkan
kapabilitas sebagai

Rancangan Aktualisasi hal 86


perwujudan nilai
“kompeten”.

10. Melaporkan 10. Laporan  Saya akan


pelaksanaa kegiatan melaporkan
n kegiatan pembuatan pelaksanaan
pembuatan brosur kegiatan
brosur tentang pembuatan brosur
tentang hak-hak tentang hak-hak
hak-hak perempuan perempuan dan
perempuan dan anak anak pasca
dan anak pasca perceraian kepada
pasca perceraian. pimpinan atau
perceraian mentor dengan
kepada ramah dan sopan
pimpinan yaitu dengan cara
atau bertutur kata yang
mentor. sopan serta
berpakaian yang
rapi, untuk
mewujudkan
kepuasan kepada

Rancangan Aktualisasi hal 87


atasan demi
terciptanya
pelayananan prima
kepada atasan
serta sebagai
perwujudan nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
melaporkan
pelaksanaan
kegiatan
pembuatan brosur
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian kepada
pimpinan atau
mentor dengan
cermat dan
bertanggung jawab

Rancangan Aktualisasi hal 88


yaitu dengan cara
menjelaskan hasil
pelaksaan kegiatan
secara detil,
sebagai wujud
transparan yang
sesuai dengan
tanggungjawab
atas kepercayaan
yang diberikan,
sebagai
perwujudan nilai
“Akuntabel”.

 Saya akan
melaporkan
pelaksanaan
kegiatan
pembuatan brosur
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca

Rancangan Aktualisasi hal 89


perceraian kepada
pimpinan atau
mentor dengan
kualitas terbaik
yaitu dengan cara
menyampaikan
hasil kegiatan
sebagai wujud
keberhasilan yang
sesuai dengan
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas sebagai
perwujudan nilai
”kompeten”.

3. Membuat 1. Berkonsulta 1. Mendapatk  Saya akan Membuat Dengan


banner si dengan an arahan berkonsultasi banner tentang adanya banner
terkait hak- pimpinan dan dengan pimpinan hak-hak tentang hak-
hak dan mentor masukkan sekaligus mentor perempuan hak
perempuan terkait berupa terkait pembuatan dan anak perempuan
dan anak pembuatan catatan banner tentang pasca dan anak, PA

Rancangan Aktualisasi hal 90


pasca banner terkait hak-hak perceraian Sungai Penuh
perceraian. tentang banner perempuan dan merupakan telah
hak-hak yang akan anak pasca salah satu cara menerapkan
perempuan dibuat. perceraian dengan untuk nilai
dan anak ramah dan sopan mewujudkan akuntabilitas
pasca yaitu dengan cara peradilan yang dan
perceraian. bertutur kata yang agung dan keterbukaan
sopan serta memberikan informasi bagi
berpakaian yang pelayanan masyarakat
rapi, untuk hukum yang pencari
mewujudkan berkeadilan keadilan.
kepuasan kepada kepada
atasan demi pencari
terciptanya keadilan
pelayananan prima dengan
kepada atasan kredibilitas
serta dan
mengaktualisasika transparansi,
n nilai karena dengan
“Berorientasi adanya banner
Pelayanan”. tentang hak-

Rancangan Aktualisasi hal 91


hak
perempuan
dan anak
pasca
perceraian,
karena di
harapkan
seluruh pihak
yang
berkunjung
dapat
mengetahui
dan memahami
lewat banner
yang dibuat.

2. Membuat 2. Kosep  Saya akan


konsep banner membuat konsep
banner tentang banner tentang
tentang hak-hak hak-hak
hak-hak perempuan perempuan dan
perempuan dan anak anak pasca

Rancangan Aktualisasi hal 92


dan anak pasca perceraian dengan
pasca perceraian. kualitas yang
perceraian. terbaik yaitu
dengan
membuatnya
menggunakan
microsoft word
,dengan keahlian
bidang tersebut
saya terus belajar
dan
mengembangkan
kapabilitas saya
untuk
memwujudkan diri
saya menjadi ASN
yang “Kompeten”

 Saya akan
membuat konsep
banner tentang
hak-hak

Rancangan Aktualisasi hal 93


perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
penuh tanggung
jawab dan disiplin
yaitu dengan cara
mengerjakan
dengan sungguh-
sungguh agar
selesai tepat waktu
untuk mewujudkan
integritas demi
tugas dan
kepercayaan yang
telah diberikan
sekaligus
mengaktualisasika
n nilai “akuntabel”.

3. Meminta 3. Mendapatk  Saya akan


saran mentor an meminta saran
terkait masukkan dengan mentor

Rancangan Aktualisasi hal 94


konsep dan izin dari terkait konsep
banner yang pimpinan banner yang dibuat
akan dibuat dan mentor dengan ramah
terkait yaitu dengan cara
brosur bertutur kata
tersebut. dengan sopan dan
berpakaian yan
rapi untuk
mewujudkan
kepuasan kepada
atasan demi
terciptanya
pelayananan prima
kepada atasan
serta
mengaktualisasika
n nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
meminta saran

Rancangan Aktualisasi hal 95


dengan mentor
terkait konsep
banner yang dibuat
dengan bertindak
proaktif yaitu
dengan cara
menjelaskan
konsep video
tersebut sebagai
wujud antusias
terhadap
perubahan agar
terwujudnya
inovasi dalam
menggerakan
ataupun menghada
pi perubahan
sebagai bentuk
pengimplemetasian
dari nilai “adaptif”.

4. Melakukan 4. Soft File /  Saya akan

Rancangan Aktualisasi hal 96


pembuatan Gambar melakukan
banner banner pembuatan banner
tentang tentang tentang hak-hak
hak-hak hak-hak perempuan dan
perempuan perempuan anak pasca
dan anak dan anak perceraian dengan
pasca pasca melakukan
perceraian. perceraian. perbaikan tiada
henti yaitu dengan
cara terus belajar
untuk memberikan
hasil yang
maksimal sebagai
wujud kualitas
yang sesuai
dengan komitmen
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakat
sebagai bentuk

Rancangan Aktualisasi hal 97


aktualisasi dari nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan banner
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
memberikan
kualitas terbaik
yaitu dengan cara
terus belajar dan
meningkatkan
kompetensi diri
sebagai wujud
kinerja terbaik yang
sesuai dengan
pengembangan
kapabilitas sebagai

Rancangan Aktualisasi hal 98


bentuk aktualisasi
dari nilai
“Kompeten”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan banner
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
memegang teguh
ideology pancasila,
UUD 1945, setia
pada NKRI serta
pemerintah yang
sah, yaitu dengan
cara melaksanakan
dan mematuhi
peraturan
pemerintah
sebagai wujud

Rancangan Aktualisasi hal 99


dedikasi yang
sesuai dengan
keutamaan
kepentingan
bangsa dan
negara, sebagai
bentuk aktualisasi
dari nilai “loyal”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan banner
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian dengan
bekerja sama yaitu
dengan cara
berkerja sama
dengan kasubbag
PTIP sebagai
wujud sinergi untuk

Rancangan Aktualisasi hal 100


hasil yang lebih
baik dan sesuai
dengan kerja sama
yang dibangun
sebagai
perwujudan nilai
“kolaboratif”.

5. Memperliha 5. Masukkan,  Saya akan


tkan hasil saran memperlihatkan
pembuatan dan/atau hasil pembuatan
banner persetujuan banner kepada
kepada dari mentor pimpinan atau
pimpinan mengenai mentor dengan
atau banner jujur dan
mentor. tentang bertanggung
hak-hak jawab yaitu dengan
perempuan cara menjelaskan
dan anak isi dari brosur yang
pasca telah dibuat
perceraian. sebagai wujud
transparasi yang

Rancangan Aktualisasi hal 101


sesuai dengan
tanggung jawa atas
kepercayaan yang
diberikan sebagai
perwujudan nilaii
“akuntabel”.

 Saya akan
memperlihatkan
hasil pembuatan
banner kepada
pimpinan atau
mentor dengan
ramah yaitu
dengan cara
bertutur kata yang
sopan pada saat
menjelaskan
makna dari brosur
yang telah dibuat
sebagai wujud
kualitas yang

Rancangan Aktualisasi hal 102


sesuai dengan
komitmen
memberikan
pelayanan prima
sebagai
perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

6. Mencetak 6. Print out  Saya akan


banner banner mencetak banner
tentang hak- tentang tentang hak-hak
hak hak-hak perempuan dan
perempuan perempuan anak pasca
dan anak dan anak perceraian
pasca pasca dengan
perceraian. perceraian bertanggung
jawab, yaitu
dengan
mencetak
dengan biaya

Rancangan Aktualisasi hal 103


sendiri pada jasa
percetakan,
dengan hal itu
saya
bertanggung
jawab atas tugas
dan kepercayaan
yang diberikan
dan merupakan
implemntasi nilai
“Akuntabel”.

7. Menempatk 7. Banner  Saya akan


an banner berada menempatkan
tentang diruang banner tentang
hak-hak PTSP PA hak-hak
perempuan Sungai perempuan dan
dan anak Penuh. anak pasca
pasca perceraian di ruang
perceraian PTSP Pengadilan
di ruang Agama Sungai

Rancangan Aktualisasi hal 104


PTSP Penuh dengan
Pengadilan cermat dan efektif
Agama yaitu dengan cara
Sungai menempatkan
Penuh. banner tersebut
ditempat yang
mudah dilihat oleh
masyarakat,
dengan efektif
tersebut saya
konsisten untuk
melakukan
pekerjaan dengan
penuh tanggung
jawab atas
kepercayaan yang
telah di berikan
dan hal tersebut
merupakan
perwujudan nilai
“Akuntabel”.

Rancangan Aktualisasi hal 105


8. Melaporkan 8. Laporan  Saya akan
pelaksanaa kegiatan melaporkan
n kegiatan pembuatan pelaksanaan
pembuatan banner kegiatan
banner tentang pembuatan banner
tentang hak-hak tentang hak-hak
hak-hak perempuan perempuan dan
perempuan dan anak anak pasca
dan anak pasca perceraian kepada
pasca perceraian. pimpinan atau
perceraian mentor dengan
kepada ramah dan sopan
pimpinan yaitu dengan cara
atau bertutur kata yang
mentor. sopan serta
berpakaian yang
rapi, untuk
mewujudkan
kepuasan kepada
atasan demi
terciptanya

Rancangan Aktualisasi hal 106


pelayananan prima
kepada atasan
serta sebagai
perwujudan nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
melaporkan
pelaksanaan
kegiatan
pembuatan banner
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian kepada
pimpinan atau
mentor dengan
cermat dan
bertanggung jawab
yaitu dengan cara
menjelaskan hasil

Rancangan Aktualisasi hal 107


pelaksaan kegiatan
secara detil,
sebagai wujud
transparan yang
sesuai dengan
tanggungjawab
atas kepercayaan
yang diberikan,
sebagai
perwujudan nilai
“Akuntabel”.

 Saya akan
melaporkan
pelaksanaan
kegiatan
pembuatan banner
tentang hak-hak
perempuan dan
anak pasca
perceraian kepada
pimpinan atau

Rancangan Aktualisasi hal 108


mentor dengan
kualitas terbaik
yaitu dengan cara
menyampaikan
hasil kegiatan
sebagai wujud
keberhasilan yang
sesuai dengan
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas sebagai
perwujudan nilai
”kompeten”.

4. Membuat 1. Berkonsulta 1. Mendapatk  Saya akan Membuat kartu Dengan


kartu si dengan an arahan berkonsultasi antrian adanya kartu
antrian pimpinan dan dengan pimpinan pelayanan antrian
pelayanan dan mentor masukkan dan mentor terkait prioritas bagi pelayanan
prioritas terkait berupa pembuatan kartu kelompok prioritas bagi
bagi pembuatan catatan antrian pelayanan rentan dan kelompok
kelompok kartu terkait kartu penyandang rentan dan
prioritas bagi
rentan dan antrian antrian disabilitas penyandang

Rancangan Aktualisasi hal 109


penyandan pelayanan prioritas kelompok rentan merupakan disabilitas, PA
g prioritas yang akan dan penyandang salah satu cara Sungai Penuh
disabilitas. bagi dibuat. disabilitas dengan untuk telah
kelompok ramah dan sopan mewujudkan menerapkan
rentan dan yaitu dengan cara peradilan yang nilai perlakuan
penyandan bertutur kata yang agung dan yang sama
g sopan serta memberikan dihadapan
disabilitas. berpakaian yang pelayanan hukum bagi

rapi, untuk hukum yang masyarakat

mewujudkan berkeadilan pencari

kepuasan kepada kepada keadilan.

atasan demi pencari


terciptanya keadilan

pelayananan prima dengan


kepada atasan kredibilitas
serta dan

mengaktualisasika transparansi,

n nilai karena dengan


“Berorientasi adanya kartu

Pelayanan”. antrian
prioritas, di
2. Membuat 2. Kosep kartu  Saya akan

Rancangan Aktualisasi hal 110


konsep antrian membuat konsep harapkan
kartu pelayanan kartu antrian seluruh
antrian prioritas pelayanan prioritas masyarakat

pelayanan bagi bagi kelompok pencari


kelompok rentan dan keadilan
prioritas
rentan dan penyandang mendapatkan
bagi
penyandan disabilitas dengan perlakuan dan
kelompok
g disabilitas kualitas yang pelayanan
rentan dan
terbaik yaitu yang sama di
penyandan dengan hadapan
g membuatnya hukum.
disabilitas. menggunakan
microsoft word ,
dengan keahlian
bidang tersebut
saya terus belajar
dan
mengembangkan
kapabilitas saya
untuk
memwujudkan diri

Rancangan Aktualisasi hal 111


saya menjadi ASN
yang “Kompeten”

 Saya akan
membuat konsep
kartu antrian
pelayanan
prioritas bagi
kelompok rentan
dan penyandang
disabilitas dengan
penuh tanggung
jawab dan disiplin
yaitu dengan cara
mengerjakan
dengan sungguh-
sungguh agar
selesai tepat waktu
untuk mewujudkan
integritas demi
tugas dan

Rancangan Aktualisasi hal 112


kepercayaan yang
telah diberikan
sekaligus
mengaktualisasika
n nilai “akuntabel”.

3. Meminta 3. Mendapatk  Saya akan


saran mentor an meminta saran
terkait masukkan dengan mentor
konsep kartu dan izin dari terkait konsep
antrian pimpinan kartu antrian
pelayanan dan mentor pelayanan
terkait prioritas bagi
prioritas
konsep
bagi kelompok rentan
kartu
kelompok dan penyandang
antrian
rentan dan disabilitas dengan
pelayanan
penyandang ramah yaitu
prioritas dengan cara
disabilitas.
bagi bertutur kata
kelompok dengan sopan dan
rentan dan berpakaian yan

Rancangan Aktualisasi hal 113


penyandan rapi untuk
g mewujudkan

disabilitas. kepuasan kepada


atasan demi
terciptanya
pelayananan prima
kepada atasan
serta
mengaktualisasika
n nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
meminta saran
dengan mentor
terkait konsep
kartu antrian
pelayanan
prioritas bagi
kelompok rentan

Rancangan Aktualisasi hal 114


dan penyandang
disabilitas dengan
bertindak proaktif
yaitu dengan cara
menjelaskan
konsep antrian
prioritas tersebut
sebagai wujud
antusias terhadap
perubahan agar
terwujudnya
inovasi dalam
menggerakan
ataupun menghada
pi perubahan
sebagai bentuk
pengimplemetasian
dari nilai “adaptif”.

4. Melakukan 4. Soft  Saya akan


pembuatan File/Gamba melakukan
kartu r kartu pembuatan kartu

Rancangan Aktualisasi hal 115


antrian antrian antrian pelayanan
pelayanan pelayanan prioritas bagi
prioritas prioritas kelompok rentan
bagi bagi dan penyandang
kelompok kelompok disabilitas dengan
rentan dan rentan dan melakukan
penyandan penyandan perbaikan tiada

g g henti yaitu dengan


cara terus belajar
disabilitas. disabilitas.
untuk memberikan
hasil yang
maksimal sebagai
wujud kualitas
yang sesuai
dengan komitmen
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakat
sebagai bentuk
aktualisasi dari nilai

Rancangan Aktualisasi hal 116


“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan kartu
antrian pelayanan
prioritas bagi
kelompok rentan
dan penyandang
disabilitas dengan
memberikan
kualitas terbaik
yaitu dengan cara
terus belajar dan
meningkatkan
kompetensi diri
sebagai wujud
kinerja terbaik yang
sesuai dengan
pengembangan

Rancangan Aktualisasi hal 117


kapabilitas sebagai
bentuk aktualisasi
dari nilai
“Kompeten”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan kartu
antrian pelayanan
prioritas bagi
kelompok rentan
dan penyandang
disabilitas dengan
memegang teguh
ideology pancasila,
UUD 1945, setia
pada NKRI serta
pemerintah yang
sah, yaitu dengan
cara melaksanakan
dan mematuhi

Rancangan Aktualisasi hal 118


peraturan
pemerintah
sebagai wujud
dedikasi yang
sesuai dengan
keutamaan
kepentingan
bangsa dan
negara, sebagai
bentuk aktualisasi
dari nilai “loyal”.

 Saya akan
melakukan
pembuatan kartu
antrian pelayanan
prioritas bagi
kelompok rentan
dan penyandang
disabilitas dengan
bekerja sama yaitu

Rancangan Aktualisasi hal 119


dengan cara
berkerja sama
dengan kasubbag
PTIP sebagai
wujud sinergi untuk
hasil yang lebih
baik dan sesuai
dengan kerja sama
yang dibangun
sebagai
perwujudan nilai
“kolaboratif”.

5. Memperliha 5. Masukkan,  Saya akan


tkan hasil saran memperlihatkan
pembuatan dan/atau hasil pembuatan
kartu persetujuan kartu antrian
antrian dari mentor pelayanan
pelayanan mengenai prioritas bagi
prioritas kartu kelompok rentan
bagi antrian dan penyandang
pelayanan

Rancangan Aktualisasi hal 120


kelompok prioritas disabilitas kepada
rentan dan bagi pimpinan atau
penyandan kelompok mentor dengan

g rentan dan jujur dan


bertanggung
disabilitas. penyandan
jawab yaitu dengan
g
cara menjelaskan
disabilitas
arti kartu antrian
yang
prioritas yang telah
dibuat. dibuat sebagai
wujud transparasi
yang sesuai
dengan tanggung
jawa atas
kepercayaan yang
diberikan sebagai
perwujudan nilaii
“akuntabel”.

 Saya akan
memperlihatkan
hasil pembuatan

Rancangan Aktualisasi hal 121


kartu antrian
pelayanan
prioritas bagi
kelompok rentan
dan penyandang
disabilitas kepada
pimpinan atau
mentor dengan
ramah yaitu
dengan cara
bertutur kata yang
sopan pada saat
menjelaskan
makna dari kartu
antrian prioritas
yang telah dibuat
sebagai wujud
kualitas yang
sesuai dengan
komitmen
memberikan

Rancangan Aktualisasi hal 122


pelayanan prima
sebagai
perwujudan nilai
“berorientasi
pelayanan”.

6. Mencetak 6. Print out  Saya akan


kartu antrian kartu mencetak kartu
pelayanan antrian antrian pelayanan
prioritas pelayanan prioritas bagi

bagi prioritas kelompok rentan


dan penyandang
kelompok bagi
disabilitas dengan
rentan dan kelompok
bertanggung
penyandang rentan dan
jawab, yaitu
disabilitas. penyandan
dengan cara
g
memakai biaya
disabilitas.
sendiri pada jasa
percetakan,
dengan hal itu
saya

Rancangan Aktualisasi hal 123


bertanggung
jawab atas tugas
dan kepercayaan
yang diberikan
dan merupakan
implemntasi nilai
“Akuntabel”.

7. Menempatk 7. Kartu  Saya akan


an kartu antrian menempatkan
antrian pelayanan kartu antrian
pelayanan prioritas pelayanan
prioritas bagi prioritas bagi
bagi kelompok kelompok rentan
kelompok rentan dan dan penyandang
rentan dan penyandan disabilitas di
penyandan g ruang PTSP

g disabilitas Pengadilan Agama

disabilitas berada Sungai Penuh

diruang dengan cermat


di ruang
dan efektif yaitu

Rancangan Aktualisasi hal 124


PTSP PTSP PA dengan cara
Pengadilan Sungai menempatkan
Agama Penuh. kartu antrian
Sungai prioritas tersebut
Penuh. dimeja nomor
antrian, dengan
efektif tersebut
saya konsisten
untuk melakukan
pekerjaan dengan
penuh tanggung
jawab atas
kepercayaan yang
telah di berikan
dan hal tersebut
merupakan
perwujudan nilai
“Akuntabel”.

8. Melaporkan 8. Laporan  Saya akan


pelaksanaa kegiatan melaporkan
n kegiatan pembuatan pelaksanaan

Rancangan Aktualisasi hal 125


pembuatan kartu kegiatan
kartu antrian pembuatan kartu
antrian pelayanan antrian pelayanan
pelayanan prioritas prioritas bagi
prioritas bagi kelompok rentan
bagi kelompok dan penyandang
kelompok rentan dan disabilitas kepada
rentan dan penyandan pimpinan atau
penyandan g mentor dengan

g ramah dan sopan


disabilitas.
yaitu dengan cara
disabilitas
bertutur kata yang
sopan serta
berpakaian yang
rapi, untuk
mewujudkan
kepuasan kepada
atasan demi
terciptanya
pelayananan prima
kepada atasan

Rancangan Aktualisasi hal 126


serta sebagai
perwujudan nilai
“Berorientasi
Pelayanan”.

 Saya akan
melaporkan
pelaksanaan
kegiatan
pembuatan kartu
antrian pelayanan
prioritas bagi
kelompok rentan
dan penyandang
disabilitas kepada
pimpinan atau
mentor dengan
cermat dan
bertanggung jawab
yaitu dengan cara
menjelaskan hasil

Rancangan Aktualisasi hal 127


pelaksaan kegiatan
secara detil,
sebagai wujud
transparan yang
sesuai dengan
tanggungjawab
atas kepercayaan
yang diberikan,
sebagai
perwujudan nilai
“Akuntabel”.

 Saya akan
melaporkan
pelaksanaan
kegiatan
pembuatan kartu
antrian pelayanan
prioritas bagi
kelompok rentan
dan penyandang

Rancangan Aktualisasi hal 128


disabilitas kepada
pimpinan atau
mentor dengan
kualitas terbaik
yaitu dengan cara
menyampaikan
hasil kegiatan
sebagai wujud
keberhasilan yang
sesuai dengan
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas sebagai
perwujudan nilai
”kompeten”.

B. Analisis Dampak
Dalam table matriks diatas sudah diuraikan bahwa semua kegiatan dikaitkan dengan nilai-nilai
dasar ASN yaitu Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif), semuanya dapat diaktualisasikan dan diimplementasikan. Berikut ini saya menganalisa
dampak apabila nilai-nilai dasar ASN tersebut tidak diaktualisasikan dan diimplementasikan dalam setiap

Rancangan Aktualisasi hal 129


tahapan kegiatan rancangan aktualisasi, sebagai berikut:

No Kegiatan

1. Membuat Video Terkait Hak-Hak Perempuan dan Anak Pasca Perceraian

Dampak apabila nilai-nilai Ber-AKHLAK tidak diterapkan:

Apabila kegiatan pembuatan video terkait hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian tidak diterapkan
nilai Berorientasi Pelayanan maka penyampaian materi kepada masyarakat pencari keadilan tidak akan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat menyebabkan tidak tercapainya pelayanan yang prima. Apabila tidak
diterapkan nilai Akuntabel maka akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan karena tidak ada rasa kejujuran
dan tanggungjawab. Apabila tidak diterapkan nilai Kompeten maka pengerjaan video tidak akan
menghasilkan kualitas yang terbaik sehingga menyebakan kapabilitas tidak berkembang. Apabila tidak
diterapkan nilai Harmonis maka akan menimbulkan lingkungan kerja yang tidak kondusif dikarenakan
pembuatan video tidak berdasarkan rasa saling peduli dan menghargai. Apabila tidak diterapkan nilai Loyal
maka akan menyebabkan tidak terlaksananya kegiatan pembuatan video dikarenakan tidak ada dedikasi
dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Apabila tidak diterapkan nilai Adaptif maka video
yang dibuat tidak ada unsur inovasi dan kreativitas dikarenakan tidak ada inisiatif untuk bergerak
menghadapi perubahan. Dan apabila tidak diterapkan nilai Kolaboratif maka hasil pembuatan video tidak
akan maksimal dikarenakan tidak ada kerjasama yang sinergis.

Rancangan Aktualisasi hal 130


2. Membuat Brosur Terkait Hak-Hak Perempuan dan Anak Pasca Perceraian

Dampak apabila nilai-nilai Ber-AKHLAK tidak diterapkan:

Apabila kegiatan pembuatan brosur terkait hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian tidak diterapkan
nilai Berorientasi Pelayanan maka brosur yang dibuat tidak akan maksimal dikarenakan tidak melakukan
perbaikan dan penyampaian materi brosur kepada masyarakat pencari keadilan tidak disampaikan dengan
ramah sehingga tidak tercapainya pelayanan yang prima. Apabila tidak diterapkan nilai Akuntabel
pembuatan banner tidak akan terlaksana dikarenakan tidak adanya integritas dan rasa tanggungjawab
terhadap pekerjaan. Apabila tidak diterapkan nilai Kompeten maka pengerjaan brosur tidak akan
menghasilkan kualitas yang terbaik sehingga menyebakan kapabilitas tidak berkembang. Apabila tidak
diterapkan nilai Harmonis maka akan menimbulkan lingkungan kerja yang tidak kondusif dikarenakan
pembuatan brosur tidak berdasarkan rasa saling peduli dan menghargai. Apabila tidak diterapkan nilai Loyal
maka akan menyebabkan tidak terlaksananya kegiatan pembuatan brosur dikarenakan tidak ada dedikasi
untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Apabila tidak diterapkan nilai Adaptif maka video
yang dibuat tidak ada unsur inovasi dan kreativitas dikarenakan tidak ada inisiatif untuk bergerak
menghadapi perubahan. Dan apabila tidak diterapkan nilai Kolaboratif maka hasil pembuatan brosur tidak
akan maksimal dikarenakan tidak ada kerjasama yang sinergis.

3. Membuat Banner Terkait Hak-Hak Perempuan dan Anak Pasca Perceraian

Dampak apabila nilai-nilai Ber-AKHLAK tidak diterapkan:

Rancangan Aktualisasi hal 131


Apabila kegiatan pembuatan video terkait hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian tidak diterapkan
nilai Berorientasi Pelayanan maka banner yang dibuat tidak akan maksimal dikarenakan tidak melakukan
perbaikan dan penyampaian materi banner kepada masyarakat pencari keadilan tidak disampaikan dengan
ramah sehingga tidak tercapainya pelayanan yang prima. Apabila tidak diterapkan nilai Akuntabel maka
pembuatan banner tidak akan terlaksana dikarenakan tidak adanya integritas dan rasa tanggungjawab
terhadap pekerjaan. Apabila tidak diterapkan nilai Kompeten maka pengerjaan banner tidak akan
menghasilkan kualitas yang terbaik sehingga menyebakan kapabilitas tidak berkembang. Apabila tidak
diterapkan nilai Harmonis maka akan menimbulkan lingkungan kerja yang tidak kondusif dikarenakan
pembuatan banner tidak berdasarkan rasa saling peduli dan menghargai. Apabila tidak diterapkan nilai
Loyal maka akan menyebabkan tidak terlaksananya kegiatan pembuatan banner dikarenakan tidak ada
dedikasi untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Apabila tidak diterapkan nilai Adaptif maka
banner yang dibuat tidak ada unsur inovasi dan kreativitas dikarenakan tidak ada inisiatif untuk bergerak
menghadapi perubahan. Dan apabila tidak diterapkan nilai Kolaboratif maka hasil pembuatan banner tidak
akan maksimal dikarenakan tidak ada kerjasama yang sinergis.

4. Membuat Kartu Antrian Pelayanan Prioritas Bagi Kelompok Rentan dan Penyandang Disabilitas

Dampak apabila nilai-nilai Ber-AKHLAK tidak diterapkan:

Apabila kegiatan pembuatan kartu antrian pelayanan prioritas bagi kelompok rentan dan penyandang
disabilitas tidak diterapkan nilai Berorientasi Pelayanan maka kartu antrian prioritas yang dibuat tidak akan

Rancangan Aktualisasi hal 132


maksimal dikarenakan tidak melakukan perbaikan sehingga tidak tercapainya pelayanan yang prima.
Apabila tidak diterapkan nilai Akuntabel maka pembuatan kartu antrian prioritas tidak akan terlaksana
dikarenakan tidak adanya rasa tanggungjawab dan integritas. Apabila tidak diterapkan nilai Kompeten maka
pembuatan kartu antrian prioritas tidak akan menghasilkan kualitas yang terbaik sehingga menyebakan
kapabilitas tidak berkembang. Apabila tidak diterapkan nilai Harmonis maka akan menimbulkan lingkungan
kerja yang tidak kondusif dikarenakan pembuatan kartu antrian prioritas tidak berdasarkan rasa saling peduli
dan menghargai. Apabila tidak diterapkan nilai Loyal maka akan menyebabkan tidak terlaksananya kegiatan
pembuatan kartu antrian prioritas dikarenakan tidak ada dedikasi untuk mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara. Apabila tidak diterapkan nilai Adaptif maka kartu antrian prioritas yang dibuat tidak ada unsur
inovasi dan kreativitas. Dan apabila tidak diterapkan nilai Kolaboratif maka hasil pembuatan kartu antrian
prioritas tidak akan maksimal dikarenakan tidak ada kerjasama yang sinergis.

C. Time Schedule

Pelaksanaan kegiatan habituasi aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN di Pengadilan Agama Sungai
Penuh Kelas II akan berlangsung dari tanggal 25 Maret – 29 April 2022. Berikut adalah jadwal habituasi
dari rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan:

Rancangan Aktualisasi hal 133


Tabel 4. 2 Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi

Maret 2022 April 2022

No Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5

25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Pembuatan
video
terkait hak-
hak
1.
perempuan
dan anak
pasca
perceraian
Pembuatan
brosur
terkait hak-
hak
2.
perempuan
dan anak
pasca
perceraian
Pembuatan
banner
terkait hak-
hak
3.
perempuan
dan anak
pasca
perceraian
Pembuatan
4.
kartu

Rancangan Aktualisasi hal 134


antrian
pelayanan
prioritas
bagi
kelompok
rentan dan
penyandan
g
disabilitas

Ada

Rancangan Aktualisasi hal 135


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa isu yang ditemukan penulis di satker
Pengadilan Agama Sungai Penuh, maka penulis mendapatkan isu
utama yaitu, Belum optimalnya pemahaman masyarakat terkait hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian di Pengadilan Agama Sungai
Penuh. Sehingga penulis memiliki gagasan untuk menyelesaikan isu
tersebut lewat kegiatan kreatif pemecah isu.
Dengan adanya rancangan aktualisasi ini diharapkan bisa
memberikan manfaat bagi organisasi sehingga dapat mengoptimalkan
pemberian layanan. Selain itu juga, sebagai bentuk penerapan dari nilai-
nilai ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratiff. Penulis berharap melalui rancangan
aktualisasi ini penulis juga dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN
serta peran dan kedudukannya di NKRI serta memberikan sumbangsih
terhadap pengutan visi misi Pengadilan Agama Sungai Penuh dan nilai-
nilai Organisasi Mahkamah Agung.

Rancangan Aktualisasi hal 136


DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Berorientasi Pelayanan. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Akuntabel. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Adaptif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Kolaboratif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil SMART ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Rancangan Aktualisasi hal 137


LAMPIRAN

1. SK Penunjukkan Mentor

Rancangan Aktualisasi hal 138


2. Persetujuan Judul Rancangan Aktualisasi

Rancangan Aktualisasi hal 139


3. Form Catatan Coaching
FORMULIR 3
FORM CATATAN COACHING/ MENTORING RANCANGAN
AKTUALISASI

Nama Peserta : Raden Muhammad Azhari Jamil, S.H.

Instansi : Pengadilan Agama Sungai Penuh Kelas II

Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Sungai Penuh Kelas II

Nama Coach : Fauzan, S.E., S.H., M.H


Tanggal/
No Catatan Bimbingan Tindak Lanjut Paraf Coach
Waktu

1 9 Maret Pemilihan Isu yang Sudah


2022/ akan di menetapkan isu
08.00- aktualisasikan prioritas
13.45

2 16 Maret Revisi bab 3, Sudah di


2022/ tambakan pointer- tindaklanjuti
08.00- pointer pada dengan melakukan
16.00 identifikasi isu dan revisi bab 3
pointer pada teknik
USG

3 17 Maret Bimbingan cara Berlatih presentasi


2022/ presentasi rancangan mandiri
08.00- aktualisasi
16.00

Rancangan Aktualisasi hal 140


4. Form Catatan Mentoring

Rancangan Aktualisasi hal 141


5. Dokumentasi Bimbingan dan Konsultasi dengan Coach

Rancangan Aktualisasi hal 142


6. Dokumentasi Bimbingan dan Konsultasi dengan Mentor

Rancangan Aktualisasi hal 143

Anda mungkin juga menyukai